li blok 14 a
TRANSCRIPT
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 1/28
Diabetes Melitus dan Lipolisis
A. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
I. Pengertian Diabetes mellitus
Diabetes mellitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau gangguanmetabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defenisi produksi insulin oleh
sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin.
II. Jenis-jenis diabetes
rganisasi !esehatan Dunia ("#) mengklasifikasikan bentuk diabetes melitus
berdasarkan pera$atan dan simtoma%&. Diabetes tipe &, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di
dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik .
Diabetes melitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau
defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.'. Diabetes tipe ', yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai
dengan sindrom resistansi insulin
. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, I*
dan gestational diabetes mellitus, DM.
dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi%+. Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-.
. Insulin requiring for control diabetes. ada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak
/ukup untuk men/apai gejala normogli/emia, jika tidak disertai dengan tambahan
hormon dari luar tubuh.
0. Not insulin requiring diabetes.
!elas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM ( bahasa
Inggris% insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam
merupakan anggota klasifikasi 1IDDM ( bahasa Inggris% non insulin-dependent diabetes
mellitus)
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 2/28
III. Etiologi
&. Diabetes Mellitus tergantung insulin (DM*I)
a. 2aktor geneti/
enderita diabetes tidak me$arisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi me$arisi suatu
presdisposisi atau ke/enderungan geneti/ kearah terjadinya diabetes tipe I.
!e/enderungan geneti/ ini ditentukan pada indi3idu yang memililiki tipe antigen #LA
(#uman Leu/o/yte Antigen) tertentu. #LA merupakan kumpulan gen yang bertanggung
ja$ab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
b. 2aktor imunologi
ada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini merupakan respon
abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan /ara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
/. 2aktor lingkungan
2aktor eksternal yang dapat memi/u destruksi sel 4 pan/reas, sebagai /ontoh hasil
penyelidikan menyatakan bah$a 3irus atau toksin tertentu dapat memi/u proses autuimun
yang dapat menimbulkan destuksi sel 4 pan/reas.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 3/28
'. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM**I)
5e/ara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, faktor geneti/
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. DM**I
ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin.ada a$alnya
tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin.Insulin mula-mula
mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi
reaksi intraselluler yang meningkatkantransport glukosa menembus membran sel. ada
pasien dengan DM**I terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor.
2aktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah%
&) 6sia ( resistensi insulin /enderung meningkat pada usia di atas 0 tahun)
') besitas
) 7i$ayat keluarga
+) !elompok etnik
IV. Tanda-tanda dan gejala
&) Diabetes *ipe I
• hiperglikemia berpuasa
• glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
• keletihan dan kelemahan
ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiper3entilasi,nafas bau buah, ada
perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
') Diabetes *ipe II
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 4/28
• lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
gejala seringkali ringan men/akup keletihan, mudah tersinggung,8 poliuria,
polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi 3aginal, penglihatan kabur
• komplikaasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit 3askular perifer)
Dari sudut pasien DM sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat
ke dokter dan kemudian didiagnosa sebagai DM ialah keluhan% !elainan kulit % gatal, bisul-bisul
!elainan ginekologis % keputihan
!esemutan, rasa baal
!elemahan tubuh
Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh
Infeksi saluran kemih
V. Patogenesis
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 5/28
a. Diabetes mellitus tipe 1
ada saat diabetes mellitus tergantung insulin mun/ul, sebagian besar sel pankreas
sudah rusak. roses perusakan ini hampir pasti karena proses autoimun, meskipun
rin/iannya masih samar. Ikhtisar sementara urutan patogenetiknya adalah% pertama, harus
ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. !edua, keadaan lingkungan seperti infeksi
3irus diyakini merupakan satu mekanisme pemi/u, tetapi agen noninfeksius juga dapat
terlibat. *ahap ketiga adalah insulitis, sel yang menginfiltrasi sel pulau adalah
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 6/28
monosit9makrofag dan limfosit * terakti3asi. *ahap keempat adalah perubahan sel beta
sehingga dikenal sebagai sel asing. *ahap kelima adalah perkembangan respon imun.
!arena sel pulau sekarang dianggap sebagai sel asing, terbentuk antibodi sitotoksik dan
bekerja sama dengan mekanisme imun seluler. #asil akhirnya adalah perusakan sel beta
dan penampakan diabetes.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
asien DM tipe ' mem punyai dua defek fisiologik % sekresi insulin abnormal dan resistensi terhadap kerja
insulin pada jaringan sasaran (target). Abnormalitas yang utama tidak diketahui. 5e/ara
deskriptif, tiga fase dapat dikenali pada urutan klinis yang biasa. ertama, glukosa plasma
tetap normal $alaupun terlihat resistensi insulin karena kadar insulin meningkat. ada
fase kedua, resistensi insulin /enderung memburuk sehingga meskipun konsentrasi
insulin meningkat, tampak intoleransi glukosa dalam bentuk hiperglikemia setelah
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 7/28
makan. ada fase ketiga, resistensi insulin tidak berubah, tetapi sekresi insulin menurun,
menyebabkan hiperglikemia puasa dan diabetes yang nyata.
VI. Manifestasi lini!
:erdasarkan keluhan klinik, biasanya pasien Diabetes Melitus akan mengeluhkan
apa yang disebut + % polifagi dengan penurunan berat badan, olidipsi dengan poliuri,
juga keluhan tambahan lain seperti sering kesemutan, rasa baal dan gatal di kulit .
!riteria diagnostik %
• ejala klasik DM ditambah ula Darah 5e$aktu ;'<< mg9dl. ula darah se$aktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan $aktu makan
terakhir, atau !adar ula Darah uasa ; &'0 mg9dl. uasa diartikan pasien tidak
mendapat kalori tambahan sedikit nya = jam, atau !adar gula darah ' jam pada **
;'<< mg9dl. ** dilakukan dengan standard "#, menggunakan beban glukosa
yang setara dengan > gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
• ejala tidak klasik ditambah hasil pemeriksaan gula darah abnormal minimal '?.
VII.ompli!asi
Pen"ulit a!ut
1. etoasidosis diabeti!
!AD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut atau relatif
dan peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon
pertumbuhan). !eadaan tersebut menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan
penggunaan glukosa oleh sel tubuh menurun dengan hasil akhir hiperglikemia.
:erkurangnya insulin mengakibatkan akti3itas kreb /y/le menurun, asetil !o-A dan !o-
A bebas akan meningkat dan asetoasetil asid yang tidak dapat diteruskan dalam kreb
/y/le tersebut juga meningkat. :ahan-bahan energi dari lemak yang kemudian di oksidasi
untuk menjadi sumber energi akibat sinyaling sel yang kekurangan glukosa akan
mengakibatkan end produk berupa benda keton yang bersifat asam. Disamping itu
glukoneogenesis dari protein dengan asam amino yang mempunyai ketogeni/ effe/t
menambah beratnya !AD. !riteria diagnosis !AD adalah D5 @ '< mg9dl, p# >,,
# rendah, anion gap tinggi dan keton serum (B). :iasanya didahului gejala berupa
anore?ia, nausea, muntah, sakit perut, sakit dada dan menjadi tanda khas adalah
pernapasan kussmaul dan berbau aseton.
2. oma #iperosmolar $on etoti!
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 8/28
Ditandai dengan penurunan kesadaran dengan gula darah lebih besar dari 0<< mg
C tanpa ketosis yang berartidan osmolaritas plasma melebihi < mosm. !eadaan ini
jarang mengenai anak-anak, usia muda atau diabetes tipe non insulin dependen karena
pada keadaan ini pasien akan jatuh kedalam kondisi !AD, sedang pada DM tipe '
dimana kadar insulin darah nya masih /ukup untuk men/egah lipolisis tetapi tidak dapat
men/egah keadaan hiperglikemia sehingga tidak timbul hiperketonemia
%. #ipogli!emia
Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah 0< mgC tanpa gejala klinis
atau D5 =< mgC dengan gejala klinis. Dimulai dari stadium parasimpatik% lapar,
mual, tekanan darah turun. 5tadium gangguan otak ringan % lemah lesu, sulit bi/ara
gangguan kognitif sementara. 5tadium simpatik, gejala adrenergik yaitukeringat dingin
pada muka, bibir dan gemetar dada berdebar-debar. 5tadium gangguan otak berat, gejala
neuroglikopenik % pusing, gelisah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa kejang.
Pen"ulit mena&un
1. Mi!roangiopati
*erjadi pada kapiler arteriol karena disfungsi endotel dan trombosis
' (etinopati Diabeti!
retinopati diabetik nonproliferatif , karena hiperpermeabilitas dan inkompetens 3asa.
!apiler membentuk kantung-kantung ke/il menonjol seperti titik-titik mikroaneurisma
dan 3ena retina mengalami dilatasi dan berkelok-kelok. :ahayanya dapat terjadi perdarahan disetiap lapisan retina. 7usaknya sa$ar retina darah bagian dalam pada
endotel retina menyebabkan kebo/oran /airan dan konstituen plasma ke dalam retina dan
sekitarnya menyebabkan edema yang membuat gangguan pandang. Pada retinopati
diabetik prolferatif terjadi iskemia retina yang progresif yang merangsang
neo3askularisasi yang menyebabkan kebo/oran protein-protein serum dalam jumlah
besar. 1eo3askularisasi yang rapuh ini berproliferasi ke bagian dalam korpus 3itreum
yang bila tekanan meninggi saat berkontraksi maka bisa terjadi perdarahan masif yang
berakibat penurunan penglihatan mendadak. Dianjurkan penyandang diabetes
memeriksakan matanya tahun sekali sebelum timbulnya gejala dan setiap tahun bila
sudah mulai ada kerusakan mikro untuk men/egah kebutaan. 2aktor utama adalah gula
darah yang terkontrol memperlambat progresi3itas kerusakan retina.
' $efropati Diabeti!
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 9/28
Ditandai dengan albuminura menetap @ << mg9'+ jam atau @ '<< ig9menit pada minimal
'? pemeriksaan dalam $aktu -0 bulan. :erlanjut menjadi proteinuria akibat hiperfiltrasi
patogenik kerusakan ginjal pada tingkat glomerulus. Akibat glikasi nonenimatik dan
AE, ad3an/ed gli/ation produ/t yang ire3ersible dan menyebabkan hipertrofi sel dan
kemoatraktan mononuklear serta inhibisi sintesis nitri/ o?ide sebagai 3asadilator, terjadi
peningkatan tekanan intraglomerulus dan bila terjadi terus menerus dan inflamasi kronik,
nefritis yang re3ersible akan berubah menjadi nefropati dimana terjadi keruakan menetap
dan berkembang menjadi /hroni/ kidney disease.
' $europati diabeti!
Fang tersering dan paling penting adalah neuropati perifer, berupa hilangnya sensasi
distal. :erisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan amputasi. ejala yang sering
dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri dan lebih terasa sakit di malam hari.
5etelah diangnosis DM ditegakkan, pada setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk
mendeteksi adanya polineuropati distal dengan pemeriksaan neurologi sederhana, dengan
monofilamen &< gram, dilakukan sedikitnya setiap tahun.
2. Ma!roangiopati
' Pembulu& dara& jantung atau !oroner dan ota!
!e$aspadaan kemungkinan terjadinya G! dan stroke harus ditingkatkan terutama untuk
mereka yang mempunyai resiko tinggi seperti ri$ayata keluarga G! atau DM
' Pembulu& dara& tepi
enyakit arteri perifer sering terjadi pada penyandang diabetes, biasanya terjadi dengan
gejala tipikal intermiten atau klaudikasio, meskipun sering anpa gejala. *erkadang ulkus iskemik
kaki merupakan kelainan yang pertama mun/ul.
VIII. Penatala!sanaan
*ujuan pengobaan men/egah komplikasi akut dan kronik, meningkatkan kualitas hidup
dengan menormalkan !D, dan dikatakan penderita DM terkontrol sehingga sama dengan
orang normal. ilar penatalaksanaan Diabetes mellitus dimulai dari %&. Edukasi
emberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan
masyarakat.'. *erapi gii medis
*erapi gii medik merupakan ssalah satu dari terapi non farmakologik yang sangat
direkomendasikan bagi penyandang diabetes. *erapi ini pada prinsipnya melakukan
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 10/28
pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gii diabetes dan melakukan
modifikasi diet berdasarkan kebutuhan indi3idual.*ujuan terapi gii ini adalah untuk men/apai dan mempertahankan %
1. adar glu!osa dara& "ang mende!ati normal
a) lukosa darah berkisar antaara H<-&< mg9dl
b) lukosa darah ' jam post prandial &=< mg9dl/) !adar #bA&/ >C
2. Te!anan dara& )1%*+,*
%. Profil lipid
a) !olesterol LDL &<< mg9dl
b) !olesterol #DL @+< mg9dl
/) *rigliserida &< mg9dl
. /erat badan senormal mung!in0 /MI 1, 20
:eberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pola makan
diabetes antara lain, tinggi badan, berat badan, status gii,, status kesehatan, akti3itas fisik
dan faktor usia. 5elain itu ada beberapa faktor fisiologi seperti masa kehamilan, masa
pertumbuhan, gangguan pen/ernaan pada usia tua, dan lainnya. ada keadaan infeksi
berat dimana terjadi proses katabolisme yang tinggi perlu dipertimbangkan pemberian
nutrisi khusus. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah status ekonomi,
lingkungan kebiasaan dan tradisi dalam lingkungan yang bersangkutan serta kemampuan
petugas kesehatan yang ada.
. *erapi Insulin
Ada berbagai jenis sediaan insulin eksogen yang tersedia, yang terutama berbeda dalam hal
mula kerja (onset) dan masa kerjanya (duration). 5ediaan insulin untuk terapi dapat
digolongkan menjadi + kelompok, yaitu%
a. Insulin masa !erja sing!at 34&ort-a5ting Insulin60 disebut juga insulin reguler.
Fang termasuk disini adalah insulin reguler (rystal in/ Insulin9I). 5aat ini dikenal
' ma/am insulin I, yaitu dalam bentuk asam dan netral. reparat yang ada antara
lain% A/trapid, Jelosulin, 5emilente. Insulin jenis ini diberikan < menit sebelum
makan, men/apai pun/ak setelah &- ma/am dan efeknya dapat bertahan sampai = jam.
b. Insulin masa !erja sedang 3Intermediate-a5ting6
:entuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur ke/il, dibuat dengan
menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan /ara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah. Fang dipakai saat ini adalah 1etral rotamine
#egedorn (1#), Monotard, Insulatard. Genis ini a$al kerjanya adalah &,-', jam.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 11/28
un/aknya ter/apai dalam +-& janm dan efeknya dapat bertahan sampai dengan '+
jam.
5. Insulin masa !erja sedang dengan mula !erja 5epat
Faitu insulin yang mengandung insulin kerja /epat dan insulin kerja sedang. Insulin ini
mempunyai onset /epat dan durasi sedang ('+ jam). reparatnya% Mi?tard < 9 +<.d. Insulin masa !erja panjang 3Long-a5ting insulin6
Merupakan /ampuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat
penyuntikan sehingga efek yang dirasakan /ukup lama, yaitu sekitar '+K 0 jam.
reparat% rotamine in/ Insulin ( I ), 6ltratard.
Diabetes Melitus
I7. Pengertian Diabetes mellitus
Diabetes mellitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defenisi produksi insulin oleh
sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin.
7. Jenis-jenis diabetes
rganisasi !esehatan Dunia ("#) mengklasifikasikan bentuk diabetes melitus
berdasarkan pera$atan dan simtoma%
>. Diabetes tipe &, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di
dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik .
Diabetes melitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau
defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
=. Diabetes tipe ', yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai
dengan sindrom resistansi insulin
H. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, I*
dan gestational diabetes mellitus, DM.
dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi%
&<. Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-.
&&. Insulin requiring for control diabetes. ada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak
/ukup untuk men/apai gejala normogli/emia, jika tidak disertai dengan tambahan
hormon dari luar tubuh.&'. Not insulin requiring diabetes.
!elas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM ( bahasa
Inggris% insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 12/28
merupakan anggota klasifikasi 1IDDM ( bahasa Inggris% non insulin-dependent diabetes
mellitus)
7I. Etiologi
&. Diabetes Mellitus tergantung insulin (DM*I)
a. 2aktor geneti/
enderita diabetes tidak me$arisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi me$arisi suatu
presdisposisi atau ke/enderungan geneti/ kearah terjadinya diabetes tipe I.
!e/enderungan geneti/ ini ditentukan pada indi3idu yang memililiki tipe antigen #LA
(#uman Leu/o/yte Antigen) tertentu. #LA merupakan kumpulan gen yang bertanggung
ja$ab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
b. 2aktor imunologi
ada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini merupakan respon
abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan /ara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
/. 2aktor lingkungan
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 13/28
2aktor eksternal yang dapat memi/u destruksi sel 4 pan/reas, sebagai /ontoh hasil
penyelidikan menyatakan bah$a 3irus atau toksin tertentu dapat memi/u proses autuimun
yang dapat menimbulkan destuksi sel 4 pan/reas.
'. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM**I)
5e/ara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, faktor geneti/
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. DM**I
ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin.ada a$alnya
tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin.Insulin mula-mula
mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi
reaksi intraselluler yang meningkatkantransport glukosa menembus membran sel. ada
pasien dengan DM**I terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor.
2aktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah%
&) 6sia ( resistensi insulin /enderung meningkat pada usia di atas 0 tahun)
') besitas
) 7i$ayat keluarga
+) !elompok etnik
7II. Tanda-tanda dan gejala
&) Diabetes *ipe I
• hiperglikemia berpuasa
• glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
• keletihan dan kelemahan
ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiper3entilasi,nafas bau buah, ada
perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian)
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 14/28
') Diabetes *ipe II
• lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
gejala seringkali ringan men/akup keletihan, mudah tersinggung,8 poliuria,
polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi 3aginal, penglihatan kabur • komplikaasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit 3askular perifer)
Dari sudut pasien DM sendiri, hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat
ke dokter dan kemudian didiagnosa sebagai DM ialah keluhan% !elainan kulit % gatal, bisul-bisul
!elainan ginekologis % keputihan
!esemutan, rasa baal
!elemahan tubuh
Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh
Infeksi saluran kemih
7III. Patogenesis
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 15/28
5. Diabetes mellitus tipe 1
ada saat diabetes mellitus tergantung insulin mun/ul, sebagian besar sel pankreas
sudah rusak. roses perusakan ini hampir pasti karena proses autoimun, meskipun
rin/iannya masih samar. Ikhtisar sementara urutan patogenetiknya adalah% pertama, harus
ada kerentanan genetik terhadap penyakit ini. !edua, keadaan lingkungan seperti infeksi
3irus diyakini merupakan satu mekanisme pemi/u, tetapi agen noninfeksius juga dapat
terlibat. *ahap ketiga adalah insulitis, sel yang menginfiltrasi sel pulau adalah
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 16/28
monosit9makrofag dan limfosit * terakti3asi. *ahap keempat adalah perubahan sel beta
sehingga dikenal sebagai sel asing. *ahap kelima adalah perkembangan respon imun.
!arena sel pulau sekarang dianggap sebagai sel asing, terbentuk antibodi sitotoksik dan
bekerja sama dengan mekanisme imun seluler. #asil akhirnya adalah perusakan sel beta
dan penampakan diabetes.
d. Diabetes Melitus Tipe 2
asien DM tipe ' mem punyai dua defek fisiologik % sekresi insulin abnormal dan resistensi terhadap kerja
insulin pada jaringan sasaran (target). Abnormalitas yang utama tidak diketahui. 5e/ara
deskriptif, tiga fase dapat dikenali pada urutan klinis yang biasa. ertama, glukosa plasma
tetap normal $alaupun terlihat resistensi insulin karena kadar insulin meningkat. ada
fase kedua, resistensi insulin /enderung memburuk sehingga meskipun konsentrasi
insulin meningkat, tampak intoleransi glukosa dalam bentuk hiperglikemia setelah
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 17/28
makan. ada fase ketiga, resistensi insulin tidak berubah, tetapi sekresi insulin menurun,
menyebabkan hiperglikemia puasa dan diabetes yang nyata.
7IV. Manifestasi lini!
:erdasarkan keluhan klinik, biasanya pasien Diabetes Melitus akan mengeluhkan
apa yang disebut + % polifagi dengan penurunan berat badan, olidipsi dengan poliuri,
juga keluhan tambahan lain seperti sering kesemutan, rasa baal dan gatal di kulit .
!riteria diagnostik %
• ejala klasik DM ditambah ula Darah 5e$aktu ;'<< mg9dl. ula darah se$aktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan $aktu makan
terakhir, atau !adar ula Darah uasa ; &'0 mg9dl. uasa diartikan pasien tidak
mendapat kalori tambahan sedikit nya = jam, atau !adar gula darah ' jam pada **
;'<< mg9dl. ** dilakukan dengan standard "#, menggunakan beban glukosa
yang setara dengan > gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
• ejala tidak klasik ditambah hasil pemeriksaan gula darah abnormal minimal '?.
7V. ompli!asi
Pen"ulit a!ut
. etoasidosis diabeti!
!AD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut atau relatif
dan peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon
pertumbuhan). !eadaan tersebut menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan
penggunaan glukosa oleh sel tubuh menurun dengan hasil akhir hiperglikemia.
:erkurangnya insulin mengakibatkan akti3itas kreb /y/le menurun, asetil !o-A dan !o-
A bebas akan meningkat dan asetoasetil asid yang tidak dapat diteruskan dalam kreb
/y/le tersebut juga meningkat. :ahan-bahan energi dari lemak yang kemudian di oksidasi
untuk menjadi sumber energi akibat sinyaling sel yang kekurangan glukosa akan
mengakibatkan end produk berupa benda keton yang bersifat asam. Disamping itu
glukoneogenesis dari protein dengan asam amino yang mempunyai ketogeni/ effe/t
menambah beratnya !AD. !riteria diagnosis !AD adalah D5 @ '< mg9dl, p# >,,
# rendah, anion gap tinggi dan keton serum (B). :iasanya didahului gejala berupa
anore?ia, nausea, muntah, sakit perut, sakit dada dan menjadi tanda khas adalah
pernapasan kussmaul dan berbau aseton.
8. oma #iperosmolar $on etoti!
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 18/28
Ditandai dengan penurunan kesadaran dengan gula darah lebih besar dari 0<< mg
C tanpa ketosis yang berartidan osmolaritas plasma melebihi < mosm. !eadaan ini
jarang mengenai anak-anak, usia muda atau diabetes tipe non insulin dependen karena
pada keadaan ini pasien akan jatuh kedalam kondisi !AD, sedang pada DM tipe '
dimana kadar insulin darah nya masih /ukup untuk men/egah lipolisis tetapi tidak dapat
men/egah keadaan hiperglikemia sehingga tidak timbul hiperketonemia
9. #ipogli!emia
Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah 0< mgC tanpa gejala klinis
atau D5 =< mgC dengan gejala klinis. Dimulai dari stadium parasimpatik% lapar,
mual, tekanan darah turun. 5tadium gangguan otak ringan % lemah lesu, sulit bi/ara
gangguan kognitif sementara. 5tadium simpatik, gejala adrenergik yaitukeringat dingin
pada muka, bibir dan gemetar dada berdebar-debar. 5tadium gangguan otak berat, gejala
neuroglikopenik % pusing, gelisah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa kejang.
Pen"ulit mena&un
%. Mi!roangiopati
*erjadi pada kapiler arteriol karena disfungsi endotel dan trombosis
' (etinopati Diabeti!
retinopati diabetik nonproliferatif , karena hiperpermeabilitas dan inkompetens 3asa.
!apiler membentuk kantung-kantung ke/il menonjol seperti titik-titik mikroaneurisma
dan 3ena retina mengalami dilatasi dan berkelok-kelok. :ahayanya dapat terjadi perdarahan disetiap lapisan retina. 7usaknya sa$ar retina darah bagian dalam pada
endotel retina menyebabkan kebo/oran /airan dan konstituen plasma ke dalam retina dan
sekitarnya menyebabkan edema yang membuat gangguan pandang. Pada retinopati
diabetik prolferatif terjadi iskemia retina yang progresif yang merangsang
neo3askularisasi yang menyebabkan kebo/oran protein-protein serum dalam jumlah
besar. 1eo3askularisasi yang rapuh ini berproliferasi ke bagian dalam korpus 3itreum
yang bila tekanan meninggi saat berkontraksi maka bisa terjadi perdarahan masif yang
berakibat penurunan penglihatan mendadak. Dianjurkan penyandang diabetes
memeriksakan matanya tahun sekali sebelum timbulnya gejala dan setiap tahun bila
sudah mulai ada kerusakan mikro untuk men/egah kebutaan. 2aktor utama adalah gula
darah yang terkontrol memperlambat progresi3itas kerusakan retina.
' $efropati Diabeti!
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 19/28
Ditandai dengan albuminura menetap @ << mg9'+ jam atau @ '<< ig9menit pada minimal
'? pemeriksaan dalam $aktu -0 bulan. :erlanjut menjadi proteinuria akibat hiperfiltrasi
patogenik kerusakan ginjal pada tingkat glomerulus. Akibat glikasi nonenimatik dan
AE, ad3an/ed gli/ation produ/t yang ire3ersible dan menyebabkan hipertrofi sel dan
kemoatraktan mononuklear serta inhibisi sintesis nitri/ o?ide sebagai 3asadilator, terjadi
peningkatan tekanan intraglomerulus dan bila terjadi terus menerus dan inflamasi kronik,
nefritis yang re3ersible akan berubah menjadi nefropati dimana terjadi keruakan menetap
dan berkembang menjadi /hroni/ kidney disease.
' $europati diabeti!
Fang tersering dan paling penting adalah neuropati perifer, berupa hilangnya sensasi
distal. :erisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki dan amputasi. ejala yang sering
dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri dan lebih terasa sakit di malam hari.
5etelah diangnosis DM ditegakkan, pada setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk
mendeteksi adanya polineuropati distal dengan pemeriksaan neurologi sederhana, dengan
monofilamen &< gram, dilakukan sedikitnya setiap tahun.
. Ma!roangiopati
' Pembulu& dara& jantung atau !oroner dan ota!
!e$aspadaan kemungkinan terjadinya G! dan stroke harus ditingkatkan terutama untuk
mereka yang mempunyai resiko tinggi seperti ri$ayata keluarga G! atau DM
' Pembulu& dara& tepi
enyakit arteri perifer sering terjadi pada penyandang diabetes, biasanya terjadi dengan
gejala tipikal intermiten atau klaudikasio, meskipun sering anpa gejala. *erkadang ulkus iskemik
kaki merupakan kelainan yang pertama mun/ul.
7VI. Penatala!sanaan
*ujuan pengobaan men/egah komplikasi akut dan kronik, meningkatkan kualitas hidup
dengan menormalkan !D, dan dikatakan penderita DM terkontrol sehingga sama dengan
orang normal. ilar penatalaksanaan Diabetes mellitus dimulai dari %+. Edukasi
emberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan
masyarakat.. *erapi gii medis
*erapi gii medik merupakan ssalah satu dari terapi non farmakologik yang sangat
direkomendasikan bagi penyandang diabetes. *erapi ini pada prinsipnya melakukan
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 20/28
pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gii diabetes dan melakukan
modifikasi diet berdasarkan kebutuhan indi3idual.*ujuan terapi gii ini adalah untuk men/apai dan mempertahankan %
8. adar glu!osa dara& "ang mende!ati normal
d) lukosa darah berkisar antaara H<-&< mg9dl
e) lukosa darah ' jam post prandial &=< mg9dlf) !adar #bA&/ >C
9. Te!anan dara& )1%*+,*
:. Profil lipid
d) !olesterol LDL &<< mg9dl
e) !olesterol #DL @+< mg9dl
f) *rigliserida &< mg9dl
,. /erat badan senormal mung!in0 /MI 1, 20
:eberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pola makan
diabetes antara lain, tinggi badan, berat badan, status gii,, status kesehatan, akti3itas fisik
dan faktor usia. 5elain itu ada beberapa faktor fisiologi seperti masa kehamilan, masa
pertumbuhan, gangguan pen/ernaan pada usia tua, dan lainnya. ada keadaan infeksi
berat dimana terjadi proses katabolisme yang tinggi perlu dipertimbangkan pemberian
nutrisi khusus. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah status ekonomi,
lingkungan kebiasaan dan tradisi dalam lingkungan yang bersangkutan serta kemampuan
petugas kesehatan yang ada.
0. *erapi Insulin
Ada berbagai jenis sediaan insulin eksogen yang tersedia, yang terutama berbeda dalam hal
mula kerja (onset) dan masa kerjanya (duration). 5ediaan insulin untuk terapi dapat
digolongkan menjadi + kelompok, yaitu%
e. Insulin masa !erja sing!at 34&ort-a5ting Insulin60 disebut juga insulin reguler.
Fang termasuk disini adalah insulin reguler (rystal in/ Insulin9I). 5aat ini dikenal
' ma/am insulin I, yaitu dalam bentuk asam dan netral. reparat yang ada antara
lain% A/trapid, Jelosulin, 5emilente. Insulin jenis ini diberikan < menit sebelum
makan, men/apai pun/ak setelah &- ma/am dan efeknya dapat bertahan sampai = jam.
f. Insulin masa !erja sedang 3Intermediate-a5ting6
:entuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur ke/il, dibuat dengan
menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan /ara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah. Fang dipakai saat ini adalah 1etral rotamine
#egedorn (1#), Monotard, Insulatard. Genis ini a$al kerjanya adalah &,-', jam.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 21/28
un/aknya ter/apai dalam +-& janm dan efeknya dapat bertahan sampai dengan '+
jam.
g. Insulin masa !erja sedang dengan mula !erja 5epat
Faitu insulin yang mengandung insulin kerja /epat dan insulin kerja sedang. Insulin ini
mempunyai onset /epat dan durasi sedang ('+ jam). reparatnya% Mi?tard < 9 +<.&. Insulin masa !erja panjang 3Long-a5ting insulin6
Merupakan /ampuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat
penyuntikan sehingga efek yang dirasakan /ukup lama, yaitu sekitar '+K 0 jam.
reparat% rotamine in/ Insulin ( I ), 6ltratard.
:. Lipolisis
Gika se$aktu-$aktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus meme/ah /adangan trigliserida jaringan.
roses peme/ahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
roses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil !oA.
5elanjutnya sebagaimana asetil !oA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil !oA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah men/ukupi, asetil !oA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
:eberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil !oA. Asetil !oA mengalamikolesterogenesis menjadi kolesterol. 5elanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil !oA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). roses ini dinamakan ketogenesis.
:adan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan
asidosis metabolik. !eadaan ini dapat menyebabkan kematian.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 22/28
Kolesterol
Aseto asetat
hidroksi butirat Aseton
Steroid
Steroidogenesis
Kolesterogenesis
Ketogenesis
Diet
Lipid
Karbohidrat
Protein
Asam lemak
Trigliserida
Asetil-KoA
Esterifkasi Lipolisis
Lipogenesis Oksidasi beta
Siklus asam sitrat
ATP
CO2
2O
! ATP
Ikhtisar metabolisme lipid
Metabolisme gliserol
liserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. liserol ini
selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. ada tahap a$al,
gliserol mendapatkan & gugus fosfat dari A* membentuk gliserol -fosfat. 5elanjutnya senya$a
ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara
dalam jalur glikolisis.
Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol
;!sidasi asam lema! 3o!sidasi beta6
Gliserol
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 23/28
6ntuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan
oksidasi beta. 5ebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih
dahulu menjadi asil-!oA. Dengan adanya A* dan !oenim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enim asil-!oA sintetase (*iokinase).
Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senya$a karnitin,
dengan rumus (#) 1B-#'-#(#)-#'--.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 24/28
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 25/28
Asil-KoA
Asil-KoA sintetase
"Tiokinase#
Karnitin palmitoil trans$erase %
Asil-KoA
KoA
Karnitin
Asil karnitin
Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme
pengangkutan karnitin
Langkah-langkah masuknya asil !oA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut%
Asam lemak bebas (22A) diaktifkan menjadi asil-!oA dengan dikatalisir oleh enim
tiokinase.
5etelah menjadi bentuk aktif, asil-!oA dikon3ersikan oleh enim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. 5etelah
menjadi asil karnitin, barulah senya$a tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
ada membran interna mitokondria terdapat enim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan !oA dengan
dikatalisir oleh enim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria
menjadi Asil !oa dan karnitin dibebaskan.
Asil !oA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi
beta.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan tahapan proses
dan pada setiap proses, diangkat ' atom dengan hasil akhir berupa asetil !oA. 5elanjutnya
asetil !oA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon 4 asam lemak
dioksidasi menjadi keton.
ksidasi karbon ! menjadi keton
eterangan
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 26/28
<re!uensi o!sidasi = adala& 3> jumla& atom ?6-1
Jumla& asetil o@ "ang di&asil!an adala& 3> jumla& atom ?6
ksidasi asam lemak dengan "# atom $% Perhatikan bah&a setiap proses pemutusan ' atom
$ adalah proses oksidasi ! dan setiap ' atom $ (ang diputuskan adalah asetil KoA%
Aktivasi asam lemak) oksidasi beta dan siklus asam sitrat
*elah dijelaskan bah$a asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi
asil-!oA. roses akti3asi ini membutuhkan energi sebesar '. 3-2P6
5etelah berada di dalam mitokondria, asil-!oA akan mengalami tahap-tahap perubahan
sebagai berikut%
Asil-!oA diubah menjadi delta'-trans-enoil-!oA. ada tahap ini terjadi rantai respirasi
dengan menghasilkan energi ' 3A2P6
delta'
-trans-enoil-!oA diubah menjadi L(B)--hidroksi-asil-!oAL(B)--hidroksi-asil-!oA diubah menjadi -!etoasil-!oA. ada tahap ini terjadi rantai
respirasi dengan menghasilkan energi 3A%P6
5elanjutnya terbentuklah asetil !oA yang mengandung ' atom dan asil-!oA yang telah
kehilangan ' atom .
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 27/28
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi ' dan sehingga total energi satu kali oksidasi
beta adalah . !arena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom , maka asil-!oA
yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi ' atom karena
membentuk asetil !oA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah ' asetil-!oA.
Asetil-!oA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.
Peng&itungan energi &asil metabolisme lipid
Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta suatu asam
lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan &< atom , maka kita memerlukan energi '
A* untuk akti3asi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta adalah &< dibagi ' dikurangi
&, yaitu + kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah + ? '< A*. !arena asam lemak memiliki
&< atom , maka asetil-!oA yang terbentuk adalah buah.
5etiap asetil-!oA akan masuk ke dalam siklus !rebs yang masing-masing akan
menghasilkan &' A*, sehingga totalnya adalah N &' A* 0< A*. Dengan demikian sebuah
asam lemak dengan &< atom , akan dimetabolisir dengan hasil -' A* (untuk akti3asi) B '<
A* (hasil oksidasi beta) B 0< A* (hasil siklus !rebs) >= A*.
5ebagian dari asetil-!oA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah
menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai
badan-badan keton. roses perubahan asetil-!oA menjadi benda-benda keton dinamakan
ketogenesis.
7/23/2019 LI blok 14 A
http://slidepdf.com/reader/full/li-blok-14-a 28/28
Proses ketogenesis
*intasan ketogenesis di hati