leadership

4
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan karakter yang baik untuk mengurus, membimbing, dan mengatur diri sendiri dan orang lain dengan penuh tanggung jawab. 2. Penting dan sangat dibutuhkannya sifat-sifat kepemimpinan di dalam diri sendiri dewasa ini karena era globalisasi membuat semakin mudahnya pengaruh luar yang berusaha melebur ke dalam kepribadian kita sehingga kita diharapkan dapat mengendalikan diri sendiri sebagaimana seorang pemimpin mengendalikan yang dipimpin. 3. Menjadi pemimpin yang baik dan sempurna bagi diri sendiri salah satunya dengan cara mengembangkan potensi yang ada di dalam diri, seperti yang telah dikatakan oleh Lao Tzu, yaitu pemimpin yang baik adalah yang mampu mengembangkan orang lain, dalam hal ini yang kita maksudkan adalah mengembangkan yang dipimpinnya yaitu diri kita sendiri. 4. Selain memenuhi 10 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin seperti yang telah dibahas, seharusnya seorang pemimpin menguasai 3 pokok kepemimpinan yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha (Menjadi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (Mengembangkan jiwa untuk berswakarsa dan berkarya), Tut Wuri Handayani (Menjadi yang berani berdiridi depan dan mampu bertanggung jawab. Soejitno Irmin dan Abdul Rochim dalam bukunya “Bekal Minimal Seorang Pemimpin”, memberikan 10 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin yaitu : 1. Memiliki Kharisma 2. Memiliki Keberanian 3. Mampu Berpidato 4. Mampu mempengaruhi orang lain 5. Mampu membuat strategi 6. Memiliki moral yang tinggi 7. Memiliki rasa humor 8. Mampu menjadi mediator 9. Mampu menjadi motivator 10. Mampu mengendalikan diri sendiri 2.4 Memegang kepemimpinan Diri Sendiri Untuk mengatur diri, anda perlu memegang kepemimpinan atas diri anda dan membuat segalanya menjadi kenyataan. 2.4.1 Menghargai Diri Sendiri

Upload: yanisriarum

Post on 19-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

leadershp

TRANSCRIPT

Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan karakter yang baik untuk mengurus, membimbing, dan mengatur diri sendiri dan orang lain dengan penuh tanggung jawab.2. Penting dan sangat dibutuhkannya sifat-sifat kepemimpinan di dalam diri sendiri dewasa ini karena era globalisasi membuat semakin mudahnya pengaruh luar yang berusaha melebur ke dalam kepribadian kita sehingga kita diharapkan dapat mengendalikan diri sendiri sebagaimana seorang pemimpin mengendalikan yang dipimpin.3. Menjadi pemimpin yang baik dan sempurna bagi diri sendiri salah satunya dengan cara mengembangkan potensi yang ada di dalam diri, seperti yang telah dikatakan oleh Lao Tzu, yaitu pemimpin yang baik adalah yang mampu mengembangkan orang lain, dalam hal ini yang kita maksudkan adalah mengembangkan yang dipimpinnya yaitu diri kita sendiri.4. Selain memenuhi 10 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin seperti yang telah dibahas,seharusnya seorang pemimpin menguasai 3 pokok kepemimpinan yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha(Menjadi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (Mengembangkan jiwa untukberswakarsa dan berkarya), Tut Wuri Handayani (Menjadi yang berani berdirididepan dan mampu bertanggung jawab.Soejitno Irmin dan Abdul Rochim dalam bukunya Bekal Minimal Seorang Pemimpin, memberikan 10 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin yaitu :1. Memiliki Kharisma2. Memiliki Keberanian3. Mampu Berpidato4. Mampu mempengaruhi orang lain5. Mampu membuat strategi6. Memiliki moral yang tinggi7. Memiliki rasa humor8. Mampu menjadi mediator9. Mampu menjadi motivator10. Mampu mengendalikan diri sendiri2.4 Memegang kepemimpinan Diri SendiriUntuk mengatur diri, anda perlu memegang kepemimpinan atas diri anda dan membuat segalanya menjadi kenyataan.2.4.1 Menghargai Diri Sendiri2.4.2 Mempertegas DiriAda dua hal yang sulit dilakukan orang karena kedua hal itu melibatkan pemaksaan kehendak mereka kepada orang lain, yaitu:2.4.2.1 Mendapatkan Hal yang Anda Inginkan Sesuai Cara Anda2.4.2.2 Berkata Tidak.2. 4.3 Bersikap Gigih.2.4.4 Mengatasi Stress2.5 Upaya Menumbuhkan Jiwa KepemimpinanPengembangan Efektivitas Diri

Pengembangan efektivitas diri dalam mencapai setiap tujuan dapat dilatih sejak usia muda. Kita melatih ketajaman hati untuk selalu berfokus atau berkonsentrasi kepada tujuan dan cita-cita hidup, misalnya:Pemahaman atau Persepsi: Ketajaman dan kejernihan melihat dan merumuskan tujuan-tujuan.Kapabilitas: Kemampuan untuk memikirkan dan memperjuangkan sesama, Kemampuan untuk bekerja dan belajar dan mempresentasikan hasilnya.Koordinasi: Kemampuan untuk mendeskripsikan tugas dirinya dan orang lain, merencanakan hubungan kerja/belajar, dan mengorganisasikan serta mengatur lalu lintas dan informasi.

2. Mengembangkan Kemampuan Persuasif

Kemampuan Persuasif adalah keterampilan mempengaruhi dan mengajak pada perilaku tertentu.

3.Mengembangkan Sikap Positif

Sikap dasar yang membangun jiwa kepemimpinan adalah sikap positif. Sikap positif tersebut antara lain : Berfikir positif, beradaptasi, berpartisipasi, berperan aktif, berbau, berinteraksi, selalu menjaga keakraban, berterus terang, bekerja sama, saling memahami, menghindari perdebatan dan kata-kata tajam.

Kepemimpinan bukanlah sekedar masalah prestise pada jabatan yang dimiliki. Bukan hanya sekedar posisi atau seberapa besar gaji yang diperoleh, dan bukan pula sekedar memiliki pengetahuan intelektual yang tinggi. Kepemimpinan adalah sebuah tindakan nyata, dan lebih merupakan hasil dari proses panjang perubahan dan pengembangan (Developmental Process) karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, membentuk karakter yang kokoh, dan ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh pada lingkungannya, serta keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukanlah sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari diri seseorang. Setiap orang mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin, baik bagi dirinya, keluarganya, lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.Kepemimpinan, menuntut suatu transformasi dari dalam (hati) dan perubahan karakter seseorang. Untuk menjadi pemimpin sejati yang mampu meraih kesuksesan diperlukan lebih dari sekedar memiliki kemampuan intelektual mengenai kepemimpinan. Harus ada keseimbangan antara kemampuan intelektual dengan kepemilikan karakter pribadi yang yang baik yang dibangun dari pengembangan kualitas kemampuan emosional dan spiritual. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin agar diterima oleh rakyat atau kelompok yang dipimpinnya. Seorang pemimpin sejati selalu mencari alternatif baru, mengembangkan problem menjadi sebuah tantangan, menganalisis suatu kondisi dan menemukan solusi kreatif, menghargai pembaharuan dan berani mencoba hal baru yang sulit, serta seorang pemimpin juga harus berpikir kedepan, mempunyai visi dan misi yang jelas, memiliki pandangan global, selalu mencari solusi-solusi dan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Karena pemimpin bisa dikatakan adalah seorang master of possibilitiesNamun yang terpenting adalah seorang pemimpin harus mempunyai Kerendahan hati. Karena seorang leader yang sering mengunggulkan diri, pada umumnya lebih sering jatuh. Jadi kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang lebih didasarkan pada kerendahan hati (Humble).Seorang leader (pemimpin) juga harus mempunyai Job Dimension, diantaranya adalah ketekunan, inisiatif, mandiri, dan bersikap cerdas dilapangan. Seorang pemimpin sejati justru memiliki keinginan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya. Dengan kata lain, membantu orang lain menyiapkan diri untuk masa depan mereka. Sebagaimana pendapat John Maxwell, bahwa keberhasilan seorang pemimpin sangat bergantung dari kemampuan untuk membangun orang-orang disekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat bergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut (Maxwell, Developing the Leaders Around You; 200). Pemimpin sejati adalah pemimpin yang mau mendengar. Mendengarkan setiap kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya. Karena salah satu kesalahan seorang pemimpin adalah kurang mendengarkan bawahan (yang dipimpin) dan hanya meniru atasannya saja Pandanglah atasan anda sebagai seorang partner dalam mengembangkan diri. Diskusikan topik pengembangan dengannya dan jalinlah kesepahaman yang saling menguntungkan mengenai harapan dan peranSeorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter saja, tetapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin yang mempunyai karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin formal, justru kurang efektif karena tidak memiliki metode yang baik.Memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain adalah pilihan yang tidak boleh Anda tunda. Ketika Anda ingin kepemimpinan Anda meraih sukses demi sukses, maka pertama pimpinlah jiwa, raga, dan pikiran Anda pada sasaran sukses yang Anda harapkan. Kedua, yakinlah bahwa kekuatan energi sukses dalam diri Anda pada akhirnya akan menyihir semua bawahan Anda, untuk secara proaktif terlibat menciptakan sukses demi sukses yang akan menjadikan kepemimpinan Anda sebagai kisah sukses. Ketiga, singkirkan semua kebiasaan buruk yang mungkin menjadi penghambat hubungan baik Anda dengan orang lain.Pemimpin sejati selalu tahu diri untuk berpikir kreatif, berpikir strategis, berpikir dengan logika dan akal sehat, serta berpikir dalam kekuatan kecerdasan emosional positif.Pemimpin sejati tahu bahwa setiap saat ia pasti berhubungan dengan seseorang, dan orang-orang tersebut mungkin telah melatih dan mengendalikan dirinya secara sempurna dalam kebijaksanaan hidup yang tinggi.Merupakan sebuah kewajiban kepemimpinan untuk bertutur kata dan bersikap santun dalam setiap hubungan, dan dibutuhkan sikap sabar yang bertoleransi tinggi agar hubungan-hubungan baik itu menghasilkan komunikasi yang menyenangkan batin.Saat persepsi Anda berbeda dengan orang-orang disekitar, hubungan Anda akan terasa sedikit sulit, nilai-nilai kehidupan yang berbeda memang bisa menjadi hambatan yang serius dalam membangun hubungan terpercaya. Tetapi Anda harus melakukan hal-hal yang bersifat strategis untuk menjadikan Anda sebagai pemimpin yang dihormati banyak orang.Pengendalian diri melalui kecerdasan emosional adalah sebuah keharusan untuk menjadi pemimpin besar di zaman ini. Pemimpin harus berani bersikap adil dan jujur kepada siapa pun, dan yang terpenting tidak memperlihatkan emosi yang berakibat pada turunnya semangat dan moral bawahan untuk berjuang meraih sukses. Jadi, pemimpin harus mampu menahan diri dan bercermin kepada kebijaksanaan hidup sebelum mengucapkan kata-kata kepada siapa pun.Kecerdasan emosional pemimpin dan sikap profesionalisme haruslah di ikuti dengan kecerdasan untuk mengelola waktu dan semua kesempatan secara bijak dan baik.Pemimpin sejati selalu berpikir besar, berjiwa besar, dan bertindak untuk kebesaran kepemimpinannya. Jadi, dia akan memanage dirinya dengan berbagai sumber positif untuk menjadi pemimpin sejati yang besar dan kuat.