03. leadership

47
Muncul Wiyana, M.Kep

Upload: muncul-wiyana

Post on 24-Jun-2015

528 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03. Leadership

Muncul Wiyana, M.Kep

Page 2: 03. Leadership

PENGERTIAN

Usaha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain untuk tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau mengubah tingkahlaku mereka

Page 3: 03. Leadership

Inti Leadership Leadership utamanya adalah satu proses yang

melibatkan proses mempengaruhi, yakni satu proses dimana seorang pemimpin merubah tindakan atau perilaku beberapa anggota kelompok atau bawahan.

Secara umum leadership berkaitan dengan penggunaan teknik mempengaruhi yang tidak memaksa.

Hal ini berarti bahwa leadership mendasarkan diri pada perasaan positif antara pemimpin dan yang dipimpin.

Dengan kata lain bawahan menerima pengaruh dari pemimpin karena mereka menghormati, menyukai, atau menghargai pemimpinnya, bukan hanya karena para pemimpin tersebut memegang jabatan dari kekuasaan secara formal.

Page 4: 03. Leadership

Leadership melibatkan penggunaan pengaruh untuk satu maksud tertentu, yakni untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan organisasi.

Leadership merupakan satu proses dua arah.

Seseorang tidak dapat memimpin kecuali ada pengikut.

Page 5: 03. Leadership

Leaders vs Managers

Tidak semua leaders adalah managers Tidak semua managers adalah leaders Hanya sedikit yang berfungsi sebagai

keduanya, yakni sebagai managers sekaligus sebagai leaders.

Page 6: 03. Leadership

Memimpin vs MengelolaPemimpin manager

Melakukan Inovasi Mengembangkan Memberikan Inspirasi Memiliki pandangan

jangka panjang Menanyakan apa dan

mengapa Memunculkan Menantang status quo Melakukan Sesuatu yang

benar

Mengurus Mempertahankan Mengendalikan Memiliki pandangan

jangka pendek Menanyakan bagaimana

dan kapan Mengawali Menerima status quo Melakukan sesuatu

dengan benar

Page 7: 03. Leadership

Adanya pengikut atau bawahan Adanya pembagian kekuasaan (yang tidak seimbang) Pemimpin dapat mempengaruhi bawahan

Unsur pokok kepemimpinan

Page 8: 03. Leadership

Establishing Direction Aligning People Motivating and Inspiring

Fungsi kepemimpinan

Page 9: 03. Leadership

Teori LAhirnya Kepemimpinan• Teori Genetis (Keturunan).

Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).

Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan..

Page 10: 03. Leadership

Teori Sosial. • Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa

“Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati).

• Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

Page 11: 03. Leadership

Teori Ekologis. • Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya

berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan.

• Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.

• Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran.

Page 12: 03. Leadership

Model Kepemimpinan

Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory)

Situational LeadershipTheory

Transformational Leadership

Page 13: 03. Leadership

Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)

AsumsiAsumsi• SSecara alamiah orang dibekali dengan bakat ecara alamiah orang dibekali dengan bakat

kepemimpinan, yaitu sejumlah kepemimpinan, yaitu sejumlah sifatsifat tertentu tertentu yang memungkinkan dia menjadi “leader” yang yang memungkinkan dia menjadi “leader” yang berhasil dalam situasi apapunberhasil dalam situasi apapun

• Sifat yang dimaksud (biasanya) berkaitan Sifat yang dimaksud (biasanya) berkaitan dengan “karakteristik fisik“ (tinggi badan, dengan “karakteristik fisik“ (tinggi badan, penampilan, dsb), “ability” (kemampuan penampilan, dsb), “ability” (kemampuan berbicara, intelegensi)berbicara, intelegensi) dan Kepribadian dan Kepribadian (personality(personality

Page 14: 03. Leadership

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory)

Fokus dari Pendekatan Perilaku • Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership

functions)• Gaya Kepemimpinan (leadership styles)

Fungsi utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang efektif :

• Fungsi pemecahan masalah, yaitu fungsi yang berhubungan dengan

tugas (Initiating Structure)• Fungsi sosial

yaitu fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok (Consideration)

Page 15: 03. Leadership

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory) dikembangkan oleh :• Hersey dan Blanchard, 1992 (Ohio)• University of Michigan Studies • Robert Blake dan Jane Mouton

(managerial grid theory)• Robert Tannenbaum dan Warren H

Schmidt (Continuum of Leadership behavior)

Page 16: 03. Leadership

Model Kepemimpinan Ohio

• Hersey dan Blanchard, 1992 Melahirkan teori dua faktor tentang gaya kepemimpinan

• Initiating structure :• Struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin

dalam menggambarkan hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik.

• Consideration : • Adapun konsiderasi mengacu kepada perilaku yang

menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal-balik, rasa hormat dan kehangatan dalam hubungan antara pemimpin dengan anggota stafnya (bawahan).

Page 17: 03. Leadership

Model kepemimpinan Ohio tersebut dalam implementasinya mengacu pada empat kuadran, yaitu : • Model kepemimpinan yang rendah konsiderasi

maupun struktur inisiasinya• Model kepemimpinan yang tinggi konsiderasi

maupun struktur inisiasinya• Model kepemimpinan yang tinggi

konsiderasinya tetapi rendah struktur inisiasinya• Model kepemimpinan yang rendah

konsiderasinya tetapi tinggi struktur inisiasinya.

Page 18: 03. Leadership

Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan

Tinggi

Tinggi

Rendah

Orientasi Pekerjaan Rendah dan Orientasi

PekerjaTinggi

Orientasi Pekerjaan dan Orientasi PekerjaTinggi

Orientasi Pekerjaan dan Orientasi Pekerja

Rendah

Orientasi Pekerjaan Tinggi dan Orientasi

Pekerja Rendah

Orientasi Pekerja(Consideration)

Orientasi Pekerjaan(Initiating Structure)

Page 19: 03. Leadership

University of Michigan Studies

Pemimpin yang berorientasi pada : • Karyawan (employee oriented)• Pekerjaan ( Job Oriented)

Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan manusiawi dengan bawahannya.

Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas.

Dikembangkan dengan penelitian Rensis Likert

Page 20: 03. Leadership
Page 21: 03. Leadership

• Kisi-kisi (Grid) Manajerial Robert Blake dan Jane Mouton

mengembangkan kisi-kisi manajerial dengan dua sumbu yaitu

• perhatian pada orang • dan perhatian pada produksi.

Perhatian pada orang dan produksi yang tinggi bersimbol (9,9)

sedangkan perhatian pada oran dan produksi yang rendah diberi simbol (1,1).

Simbol (1,9),(9,1), (5,5) merupakan simbol diantara keduanya.

Gaya kepemimpinan (9,9) merupakan gaya kepemimpinan yang paling efektif.

Page 22: 03. Leadership
Page 23: 03. Leadership

Continuum of Leadership behavior.Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt

Continnum of leadership yang menjelaskan pembagian kekuasaan pemimpin dan bawahannya.

Continuum membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd laissez - faire dengan titik dengan demokratis.

Page 24: 03. Leadership

Situasional Leadhership Theory

Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya.

Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.

Page 25: 03. Leadership

Empat dimensi situasi yang akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang. • Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi

kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.

• Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.

• Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.

• Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.

Page 26: 03. Leadership

Model Situasional

•Fiedler’s Contingency Model of Leadership

• LIFE CYCLE THEORY OF LEADERSHIP LIFE CYCLE THEORY OF LEADERSHIP (Harsey Blancard)(Harsey Blancard)

Page 27: 03. Leadership

Fiedler’s Contingency Model of Leadership

Keberhasilan/efektivitas seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya ditentukan oleh

Faktor situasional

Interaksi pemimpin dengan situasi yang

berkembang

Page 28: 03. Leadership

Fiedler’s Contingency Model of Leadership

Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya bukan merupakan suatu hal yang sulit.

Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu• Task structure : keadaan tugas yang dihadapi apakah

structured task atau unstructured task

• Leader-member relationship : hubungan antara pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling percaya, saling menghargai) atau lemah.

• Position power : ukuran aktual seorang pemimpin,

Page 29: 03. Leadership

Struktur tugas (task strukture)•Merupakan elemen terpenting

kedua dan dapat diukur berdasarkan evaluasi bawahan terhadap:

Kejelasan tujuan yang harus dicapai Tingkat konsistensi dari suatu

keputusan Keragaman alternatif prosedur kerja

atau pemecahan dari suatu masalah

Page 30: 03. Leadership

Hubungan pemimpin dengan bawahan/anggota • Merupakan elemen yang paling kritis dalam

membuat suatu situasi yang baik/disukai. • Elemen ini dapat diketahui dengan

mengevaluasi tingkat penerimaan bawahan terhadap pemimpin/atasannya

Posisi kekuasaan leader yang diperoleh dari otoritas formal. • Elemen ini dapat diukur dengan mengevaluasi

tingkat pengaruh pimpinan terhadap bawahannya antara lain dengan melihat seberapa banyak “hukuman” yang harus digunakan untuk mempengaruhi bawahan

Page 31: 03. Leadership

Sumber kekuatan pemimpin

Referent power (karisma) Legitimate power (pengakuan/sah) Expert power (Keahlian) Reward Power (hadiah) Coercive Power (paksaan)

Page 32: 03. Leadership

SITUATIONSITUATION 11 22 33 44 11 22 33 44

AA GOODGOOD POORPOOR

BB STST USUS STST USUS

CC SS WW SS WW SS WW SS WW

Structured Unstructured

Strong Weak

Hasil interaksi ke 3 (tiga) elemen tersebut di atas akan membentuk situasi sebagai berikut:

Menurut hasil penelitian, gaya kepemimpinan yang task oriented atau controlling leader lebih efektif bila digunakan pada situasi 1,2,3 dan 8 (situasi yang paling mudah dan yang paling sukar) sedangkan untuk situasi 4,5,6 dan 7 (situasi pertengahan/moderat), gaya yang paling efektif adalah yang relation oriented atau permissive leader

Page 33: 03. Leadership

LIFE CYCLE THEORY OF LIFE CYCLE THEORY OF LEADERSHIP LEADERSHIP

(Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard)

Dalam pandangan teori ini, efektivitas kepemimpinan seseorang sangat erat hubungannya dengan:

Tingkat kematangan (maturity) bawahan

Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya dengan kondisi kematangan bawahan (gaya kepemimpinan)

Page 34: 03. Leadership

•Kematangan (maturity) adalah kesiapan kerja bawahan yang meliputi:

•Ability, menunjukkan kesiapan kerja bawahan yang berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan keterampilan bawahan dalam menjalankan tugas

•Willingness, merupakan kesiapan psikologis bawahan dalam menjalankan tugas dan berkaitan dengan keyakinan, komitmen, keinginan dan motivasi untuk maju serta kesediaan untuk bertanggungjawab

Page 35: 03. Leadership

Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:

M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan

M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa

M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin

M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.

Page 36: 03. Leadership

Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:

Gaya 1 : • telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi

pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya. Gaya 2 :

• selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.

Gaya 3 : • participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk

menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.

Gaya 4 : • delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan

pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

Page 37: 03. Leadership

Berdasarkan 2 (dua) dimensi diatas, kematangan dibagi menjadi :

R1....Kematangan rendah...........unable and unwilling (insecure)

R2....Kematangan moderate........unable but willing (confident)

R3....Kematangan moderate........able but unwilling (insecure)

R4... Kematangan tinggi..............able and willing (confident)

LOWLOW MODERATEMODERATE HIGHHIGH

R1R1 R2R2 R3R3 R4R4

Page 38: 03. Leadership

Transformational Leadership Robert house menyampaikan teorinya bahwa

kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya.

Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.

Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.

Page 39: 03. Leadership

Pemimpin transformasional membuat para pengikut menjadi lebih peka terhadap nilai dan pentingnya pekerjaan, mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi dan menyebabkan para pengikut lebih mementingkan organisasi.

Hasilnya adalah para pengikut merasa adanya kepercayaan dan rasa hormat terhadap pemimpin tersebut, serta termotivasi untuk melakukan sesuatu melebihi dari yang diharapkan darinya.

Efek-efek transformasional dicapai dengan menggunakan karisma, kepemimpinan inspirasional, perhatian yang diindividualisasi serta stimulasi intelektual.

Pada umumnya, para pemimpin transformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.

Page 40: 03. Leadership

Type Kepemimpinan

Tipe Otokratis. • kriteria atau ciri sebagai berikut:

Menganggap dirinya paling berkuasa, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Sering mempergunakan pendekatan yang

mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

Page 41: 03. Leadership

Tipe Militeristis.

• Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer.

• Ciri2 : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih

sering dipergunakan; Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung

kepada pangkat dan jabatannya; Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan; Sukar menerima kritikan dari bawahannya; Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Page 42: 03. Leadership

Tipe Paternalistis.

• Ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia

yang tidak dewasa; Bersikap terlalu melindungi (overly

protective); Jarang memberikan kesempatan kepada

bawahannya untuk mengambil keputusan; Jarang memberikan kesempatan kepada

bawahannya untuk mengambil inisiatif; Jarang memberikan kesempatan kepada

bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya;

dan sering bersikap maha tahu.

Page 43: 03. Leadership

Tipe Karismatik.

• Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma.

• Umumnya pemimpin mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar

• Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).

• Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.

Page 44: 03. Leadership

Tipe Demokratis. • Pengetahuan tentang kepemimpinan telah

membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern.

• Karakteristiknya sebagai berikut : Penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia;

Selalu mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi bawahan

Senang menerima saran, pendapat, dan kritik dari bawahan

Mengutamakan kerjasama dan teamwork Memberikan kebebasan bawahanuntuk kreatif Mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai

pemimpin.

Page 45: 03. Leadership

Tipe Laissez FaireCiri-ciri antara lain :• Memberi kebebasan kepada para bawahan• Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan• Semua pekerjaan dan tanggung jawab

dilimpahkan kepada bawahan• Tidak mempunyai wibawa• Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang

baik

Page 46: 03. Leadership

Tipe Open Leadership Tipe ini hampir sama dengan tipe

demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan.

Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.

Page 47: 03. Leadership

Kalau Anda JAdi Pemimpin ………………..

Mau pake gaya apa……….?