lbm 5 asta-1

Upload: aniska-cattleya-shara

Post on 07-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    1/11

    1. Critical appraisal : telaah kritis dalam menilai bukti yang ditemukan dari segi

    validitas,, pemeriksaan yg dilakukan suatu penelitian itu valid atau relevan atau

    tidak,, penilaian secara kritis selektif dan detail terhadap sesuatu untuk

    menganalisis dan mengevaluasi sesuatu

    2.

    EBD : suatu cara umtuk mendapatkan informasi atau data dalam bidang kes.Sehingga dok. Dpt mendpatkan informasi yang sahih,, sebuah pendekatan untuk

    kesehatan mulut yang memerlukan integrasi kebijaksnaan dan penilaian sistematis

    bukti ilmiah kilnis yg relevan berkaitam dengan kondisi pasien, dan oral medis

    dan sejarah,, pertimbangan bukti ilmiah yang sahih yang diketahui hingga kini

    untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi,,

    pemenfaatan dengan seksama sitematis dan eksplisit dalam menentukan keputusan

    pemanfaatan bukti ilmiah dalam pengobatan pasien

    A. EBD

    1. Tujuan

    Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang

    menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran risetwww.cochrane.org

    a. untuk mengembangakn kemampuan berpikir kritis

    b.

    menghasilkan pemikiran yang akurat

    c. pemeriksaannya secara teliti agar diagnosisnya tepat untuk memperoleh

    penyembuhan penyakit

    www.deliveri.org

    Tujuan Utama: Diharapkan akan didapatkan hasil yang optimal dalam pengobatan

    kualitas dari kehidupan serta perubahan dari kebiasaan dokter.

    (Liliana sugiarto,bagian anatomi fak.kedokteran Unika Atma Jaya)

    untuk menentukan apakah suatu pengobatan tertentu sudah benar dalam

    persidangan oleh seorang hakim

    untuk menentukan harga saham pabrik obat,yang disebarkan mass media ekonomi

    (www.wandar mansyah.web.id)

    Diharapkan akan didpatkan hasil yang optimal dalam pengobatan kualitas dari

    kehidupan serta perubahan dari kebiasaan dokter.

    (Liliana sugiarto,bagian anatomi fak.kedokteran Unika Atma Jaya)

    2. Manfaat

    meningkatkan kualitas pelayanan, efisien, dan outcomes klinis

    seorang dokter dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan

    pelacakan bukti eksternal, yang terbaik dan tersedia dari riset yang sistematis.

    www.servers.medlib

    http://www.cochrane.org/http://www.cochrane.org/http://www.cochrane.org/http://www.deliveri.org/http://www.servers.medlib/http://www.servers.medlib/http://www.servers.medlib/http://www.deliveri.org/http://www.cochrane.org/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    2/11

    dapat mengendalikan data-data yang terpaparkan baik dari kepustakaan, makalah

    ataupun website karena tidak semua data / makalah /informasi tersebut valid

    meningkatkan kemampuan kita untuk mendiagnosis dan memberikan terapi

    kepada pasien dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

    www.gpnotebook.co.uk

    Mencari kebenaran suatu hasil karya ilmiah

    Kita dapat mengetahui secara tepat hasil karya ilmiah

    Menambah ilmu pengetahuan

    Mencari nilai guna dan ketepatan hasil karya ilmiah

    Kritis terhadap suatu hasil penelitian

    ( wiryo, h., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut

    keokteran berbasis bukti, sagung seto, jakarta )

    3.

    Langkah-langkah

    Mengubah keluhan atau gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari

    informasi yang spesifik

    Mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan dari no 1

    Menilai secara kritis fakta fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan, manfaat,dan kemungkinan untuk diterapkan.

    Terapkan pada pasien (setelah mengintegrasikan penilaian kritis dengan critical

    expertise dan keadaan yang unik dari pasien).

    Evaluasi efektifitas dan efisiensi pada tahap 1-4 untuk suatu kemajuan.

    Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

    Formulasi pertanyaan (masalah) yang dapat dicari jawabannya

    Penelusuran pustaka dalam rangka pencarian bukti

    Penelaahan bukti hasil penelusuran

    Penerapan hasil penelaahan

    Evaluasi penerapan

    soedigdo

    a. Mengubah keluhan atau gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari

    informasi yang spesifik

    b. Mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan dari no 1

    c. Menilai secara kritis fakta fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan, manfaat,

    dan kemungkinan untuk diterapkan.

    d. Terapkan pada pasien (setelah mengintegrasikan penilaian kritis dengan

    clinical expertise dan keadaan yang unik dari pasien).

    e. Evaluasi efektifitas dan efisiensi pada tahap 1-4 untuk suatu kemajuan.

    (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

    http://www.gpnotebook.co.uk/http://www.gpnotebook.co.uk/http://www.gpnotebook.co.uk/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    3/11

    Identifikasi dan formulasi masalah

    Mencari atau menelusuri masalah

    Kajian kritis bukti

    Menerapkan hasih-hasil kajian kritis pada pasien dan evaluasi

    (dr.Wiryo Harnanto,Spa)

    a. Identifikasi dan penguasaan masalah

    b. Mencari atau menelusuri bukti

    c.

    Kajian kritis bukti terhadap masalah

    d. Menerapkan dan mengitegrasikan hasil penilaian pada pasien

    e. Mengevaluasi efektivitas dan efesiensi langkah-langkah yang dilakukan.

    (www.woolf sh.evidences-based medicine and practice guidelines)

    4. Kendala

    a.

    kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi

    b. kurangnya rasa ingin tahu

    c.

    kurangnya pengalaman dan prior knowledge

    d. menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah

    e. kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu

    masalah

    Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

    5. Mengapa harus dilakukan EBD

    a. Karena tidak semua penelitian berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya

    b. Supaya memiliki kemampuan berpikir kritis

    c. Karena sering terjadi ketidaktepatan dalam hasil penelitian

    Karena dalam menangani pasien seorag dokter harus menggunakan langkah2

    yang sudah terbukti dan teruji.

    Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik,tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien.

    Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

    6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaan EBD

    Komponen EBD:

    keahlian klinis individu

    http://www.woolf/http://www.woolf/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    4/11

    bukti penelitian yang terbaik

    harapan dari penilaian pasien

    (www.ahrq.gov)

    Mendapatkan evidence secepatnya

    Membuat kebijakan berdasarkan evidence

    Menerapkan kebijakan tersebut pada waktu dan tempat yang sesuai

    soedigdo

    B. Critical Appraisal

    1. Tujuan

    a. Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang

    diperoleh.

    b. Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.

    c. Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.

    d.

    Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap

    permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.

    e. Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa

    (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

    Meninjau apakah hasil studi sahih, penting secara klinis, dan dapat diterapkan

    pada pasien

    Soedigdo

    2. Manfaat

    a. Meningkatkan daya analisis kritis

    b. Menentukan alternatif yang lebih baik

    c. Memunculkan banyak pertanyaan yang baru

    d.

    Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham

    e.

    Memperoleh kebenaran darisuatu informasi

    www.criticalappraisal.com

    Untuk meningkatkan daya analisis kritis

    Sebagai alat bantu untuk memeriksa setiap proses danu ntuk memikirkan apakah

    proses itu memang dibutuhkan,tepat dan apakah ada alternatif yang lebih baik

    www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1_1_6i.htm)

    3. Langkah-langkah

    a.

    menyiapkan sesi analisia

    http://www.ahrq.gov/http://www.ahrq.gov/http://www.ahrq.gov/http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/http://www.criticalappraisal.com/http://www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1_1_6i.htmhttp://www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1_1_6i.htmhttp://www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1_1_6i.htmhttp://www.criticalappraisal.com/http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.ahrq.gov/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    5/11

    b. baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasa dan tujuan

    penulisan serta topik utama dari artikel tersebut

    c.

    menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya

    d. mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan

    kesimpulan dari hasil analisis

    e.

    menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body

    dan conclusion

    f. mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki

    www.deliveri.org

    a. Menyiapkan sesi analisa kritis.

    b.

    Mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki.

    c. Penyusunan agenda.

    d. Formulasi kebijakan.

    e.

    Adopsi kebijakan.

    f. Implementasi kebijakan.

    g. Menilai kebijakan.

    (www.deleveni.org)

    Baca dengan singkat meliputi: judul, nama penulis, pendahuluan, sub bahasan,

    hasil penelitian dan kesimpulan.

    Baca secara keseluruhan untuk mendapatkan tujuan, topik utama serta

    kepahaman terhadap informasi tersebut

    Analisis secara kritis mengenai gagasan utama dan topik utama informasi

    tersebut (dengan mencatat)

    Telitilah catatan ringkas anda sehingga memuat: Topik/gagasan utama, Tujuan

    utama untuk menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, sharing, diskusi

    pendapat yang berbeda

    (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

    4. Kendala

    a. memakan banyak waktu dan proses yang lambat

    b.kurangnya pemahaman pada langkah2 CA

    www.deliveri.org

    Sulit fokus langsung

    http://www.deliveri.org/http://www.deleveni.org/http://www.deleveni.org/http://www.deleveni.org/http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.deliveri.org/http://www.deliveri.org/http://www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htmhttp://www.deleveni.org/http://www.deliveri.org/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    6/11

    Timbulnya kritikan selama sesi berlangsung

    Menyimpulkan masalah membutuhkan penilaian yang tepat

    Kesulitan dalam memilih jenis-jenis masalah

    Keraguan peserta diskusi mengeluarkan pendapat

    (www.deleveni.org)

    5. Mengapa dilakukan critical appraisal

    a. untuk menilai kevalidan suatu sumber informasi

    b. karena tidak semua penelitian berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya

    c.

    supaya memiliki kemampuan berpikir kritis

    d. karena sering terjadi ketidaktepatan dalam hasil penelitian

    www.deliveri.org

    Mendorong kita untuk membuat kegunaan bukti suatu penelitian dan juga menutup

    kerenggangan antara penelitian dan praktek. (www.evidence-based-medicine.co.uk)

    6. Keuntungan dan kerugian

    Keuntungan:

    Dapat mengembangkan system pemikiran menurut akses informasi yang valid

    dan relevan

    Ketrampilan C.A mudah dikembangkan

    C.A dapat melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan

    memadai

    Sebagai kontribusi yang penting untuk kualitas kesehatan

    Kerugian:

    C.A tidak dapat berkembang bila pertanyaan2 analisa yang dihasilkan terlalu

    mudah

    C.A tidak selalu memberikan kemudahan menjawab bagi pembaca atau

    menjawab satu kemungkinan yang diharapkan oleh penulis.

    C. Bagaimana Penelitian dikatakan layak rujuk?

    Syarat penelitian yang baik:

    Bahasa yang dipergunakan mudah dimengerti

    Tidak dapat disalah tafsirkan atau berarti ganda(ambiguous) dan bukan bahasa

    kesusasteraan

    Dibuat secara tepat (accurate), bermakna (signiicancy), singkat (brief) dan jelas

    (clear)

    Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan,Soenarto Sastrowijoto, FK UGM

    D. Bagian mana yang paling penting dari makalah ilmiah?

    http://www.deleveni.org/http://www.deleveni.org/http://www.deleveni.org/http://www.deliveri.org/http://www.evidence-based-medicine.co.uk/http://www.evidence-based-medicine.co.uk/http://www.evidence-based-medicine.co.uk/http://www.evidence-based-medicine.co.uk/http://www.deliveri.org/http://www.deleveni.org/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    7/11

    Desain Penelitian

    Isi

    kesimpulan

    E. Bagaimana menilai hasil penelitian?

    1. Deskripsi Umum

    a. Desain apakah yang digunakan

    b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample

    c. Bagaimanakah cara pemilihan sample

    d. Manakah variable bebas

    e. Mankah variable tergantung

    f. Apakah hasil utama penelitian

    2.

    Validitas interna, hubungan non-kausal

    a.

    Apakah hasil dipengaruhi bias

    b. Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang

    c. Apakah observasi dipengaruhi perancu

    3.

    Validitas interna, hubungan kausal

    a. Apakah hubungan waktu benar

    b. Apakah asosiasi kuat

    c.

    Apakah ada hubungan dosis

    d. Apakah hasil konsisten dalam penelitian ini

    e. Apakah hubungan bersifat spesifik

    f.

    Apakah ada koherensi

    g. Apakah hasil biological plausible

    4. Validitas Eksterna

    a.

    Apakah hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih

    b.

    Apakah hasil dapat diterapkan ada populasi terjangkauc. Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas

    Soedigdo Sasroasmoro,2002, Telaah Kritis Makalah Kedokteran

    F. Bagaimana menilai agar makalah tersebut dapat diterapkan pada pasien kita?

    Pilih jurnal yang sesuai dan terapkan EBD pada jurnal tersebut.

    G. Sebutkan 3 hal pokok yang harus dikaji untuk menerapkan hasil penelitian tersebut

    pada pasien?

    tiga hal penting yang merupakan patokan telaah kritis yaitu telaah tentang Validitas,

    pentingnya hasil penelitian (important), dan aplikabilitas hasil penelitian tersebut untuk

  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    8/11

    diterapkan pada pasien kita sesuai dengan situasi dan kondisi kita bekerja, ketiga hal

    pokok tersebut disingkat VIA. Validitas hasil penelitian ditentukan oleh metodologi

    penelitian yang baik dengan bias yang sekecil-kecilnya, pentingnya hasil penelitian

    ditentukan dengan nilai kemaknaan baik secara klinis maupun statistik dan rentang

    confidence interval nya, sedangkan aplikabilitas ditentukan dengan keadaan pasien dansituasi sarana/prasarana yang tersedia.

    www.idai.or.id

    Apakah studi yang dilaporkan itu sahih

    Apakah hasil yang diperoleh penting

    Apakah hasil studi yang sahih dan penting tersebut dapat diterapkan pada pasien

    kita

    Sumber daya yang tersedia (resources)

    Nilai dan harapan masyarakat konsumen (values)

    Bukti ilmiah yang sahih (evidence)

    Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis edisi ke-2 Prof .DR.Dr.Sudigdo

    Sastroasmoro.Sp.A(K), Prof.Dr.Sofyan Ismail, Sp.A(K)

    - Hubungan CA dan EBD

    1. Membantu dalam mengatasi info dengan kritis dengan menggunakan

    kritical Appraisal yang mana harus berdasarkan EBD

    2. Mengkaji kevalidan suatu artikel dan penerapannya pada pasien

    3. Melakukan keduanya seorang dokter harus mengikuti perkembangan

    terbaru

    Untuk memdapatkan manfaat EBD dibutuhkan CA sbg sarana untuk menyaringing

    informasi

    Hubungan EBD dg CA??

    CA sangat dibutuhkan untuk mengkaji secara lanjut suatu informasi/artikel sebelum

    digunakan sebagai EBM dan diaplikasikan dalam penanganan pasien

    Tujuan EBM

    Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik

    untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang

    didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    Dengan demikian maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan

    keputusan klinik yang evidence-based, adalah dengan menyediakan bukti-bukti ilmiah

    yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi serta diutamakan yang berupa

    hasil meta-analisis, review sistematik, dan randomised controlled trial (RCT).- Manfaat

    http://www.idai.or.id/http://www.idai.or.id/http://www.idai.or.id/
  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    9/11

    1. Memperoleh study penelitian kritis

    2. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan

    3. Untuk memperoleh informasi yang sahih an mutahir dalam mengobati

    pasien

    4.

    Membantu dalam memilih artikel yang relefan yang mana artikel tersebutdipakai sebagai pedoman pemutusan diagnosa bagi pasien

    5. Terhindar dari kesalahan prespsi dalam berbagai aspek seperti diagnosis,

    terapi atau prognosis.

    6.

    Meningkatkan kualitas pelayanan dan out come klinis

    7.

    Dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan

    pelacakan , bukti eksternal yang terbaik dan tersedia dari riset yang

    sistematis

    8.

    Meningkatkan kemampuan dokter utk mendiagnosis dan memberi terapi

    kepada pasien

    9.

    Membantu menentukan morbiditas (angka kesakitan ) dan mortalitas (

    angka kematian )

    - Penerapan

    1.

    Untuk memperoleh informasi klinis yang penting tentang diagnosis,

    prognosis dan terapi

    2.

    Kemajuan ilmu pengetahuan kedokteran gigi

    - Tahap-tahapan

    1. Memformulasikan pertanyaan tentang masalah yang dihadapi atau

    istilahnya identifikasi masalah PICO

    P : problem / population / pasien ( pertanyaan klinis harus bisamengidentifikasi mengenai pasien atau kelompok pasien dan berbagai

    informasi yang relefan dgn treatment atau diagnosis penyakit pasien

    I : intervensi/ paparan ( intervensi yang dilakukan kepada pasien ) macam

    perawatan,tes diagnosis, diberi obat

    C : Comparison intervention yang relevan

    O : out come ( hasil yang diharapkan dari penerapan intervensi tersebut )

    2. Mencari bukti ilmiah terkini melalui penelusuran informasi

    3. Critical Appraisal

    4. Penerapan hasil penelaahan

    5. Evaluasi penerapan

    6. Langkah-langkah EBM

    Evidence based medicine dapat dipraktekkan pada berbagai srtuasi,

    khususnya jika timbul keraguan dalam hal diagnosis, terapi, dan

    penatalaksanaan pasien. Adapun langkah-langkah dalam EBM adalah sbb:

    Langkah I: Memformulasikan pertanyaan ilmiahSetiap saat seorang dokter menghadapi pasien tentu akan muncul

    pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang menyangkut beberapa hal seperti

    diagnosis penyakit, jenis terapi yang paling tepat, faktor-faktor risiko,

    prognosis hingga upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasimasalah yang dijumpai pada pasien.

  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    10/11

    Dalam situasi tersebut diperlukan kemampuan untuk mensintesis dan

    menelaah beberapa permasalahan yang ada. Sebagai contoh, dalam

    skenario 1 disajikan suatu kasus dan bentuk kajiannya.

    Pertanyaan-pertanyaan yang mengawali EBM selain dapat berkaitan

    dengan diagnosis, prognosis, terapi, dapat juga berkaitan dengan risiko

    efek iatrogenik, quality of care, hingga ke ekonomi kesehatan (healtheconomics). Idealnya setiap issue yang muncul hendaknya bersifat

    spesifik, berkaitan dengan kondisi pasien saat masuk, bentuk intervensi

    terapi yang mungkin dan outcome klinik yang dapat diharapkan.

    Langkah II: Penelusuran informasi limiah untuk mencari evidenceSetelah formulasi permasalahan disusun, langkah selanjutnya adalah

    mencari dan mencoba menemukan bukti-bukti ilmiah yang dapat

    menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk ini diperlukan

    kemampuan penelusuran informasi ilmiah (searching skill) serta

    kemudahan akses ke sumber-sumber informasi. Penelusuran kepustakaan

    dapat dilakukan secara manual di perpustakaan-perpustakaan fakultas

    Kedokteran atau rumahsakit-rumahsakit pendidikan dengan mencari judul-judul artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam journal-

    journal.

    Pada saat ini terdapat tebih dari 25.000 journal biomedik di seluruh dunia

    yang dapat di-akses secara manual melalui bentuk reprint. Dengan

    berkembangnya teknologi informasi, maka penelusuran kepustakaan dapat

    dilakukan melalui internet dari perpustakaan, kantor-kantor, warnet-wamet

    (warung internet), bahkan di rumah, dengan syarat memiliki komputer dan

    seperangkat modem serta saluran telepon untuk mengakses internet.

    Untuk electronic searching dapat digunakan Medline, yaitu CD Rom yang

    berisi judul-judul artikel/publikasi disertai dengan abstrak atau ringkasan

    untuk masing-masing artikel. Database yang terdapat dalam Medline CD-

    Rom ini memungkinkan kita melakukan penelusuran (searching) artikel

    dengan cara memasukkan kata kunci (key words) yang relevan dengan

    masalah klinik yang kita hadapi (misalnya pharyngitis, tonsilitis, dan

    pneumonia). Dengan memasukkan kata kunci maka Medline akan

    menampilkan judul-judul artikel yang ada di sebagian besar journal

    biomedik lengkap dengan nama pengarang (authors), sumber publikasi

    (source) (misalnya JAMA, BMJ, Annals of Internal Medicine), tahun

    publikasi hingga abstrak atau ringkasan dari artikel yang bersangkutan.

    Penelusuran kepustakaan dapat juga dilakukan melalui internet, misalnya

    dengan mengakses Cochrane Database of Systematic Reviews, ScientificAmerican Medicine on CD-ROM, dan ACP Journal Club. Pada saat ini

    kita telah dapat mengakses beberapa journal biomedik secara gratis dan

    full-text, misalnya British Medical Journal yang dapat diakses melalui

    internet.

    7. Langkah III: Penelaahan terhadap bukti ilmiah (evidence) yang adaDalam tahap ini seorang klinisi atau praktisi dituntut untuk dapat

    melakukan penilaian (apprisaf) terhadap hasil-hasil studi yang ada. Tujuan

    utama dari penelaahan kritis ini adalah untuk melihat apakah bukti-bukti

    yang disajikan valid dan bermanfaat secara klinik untuk membantu proses

    pengambilan keputusan. Hal ini penting, mengingat dalam kenyataannya

    tidak semua studi yang dipublikasikan melalui journal-journalinternasional memenuhi kriteria metodologi yang valid dan reliable.

  • 7/21/2019 lbm 5 asta-1

    11/11

    Untuk mampu melakukan penilian secara ilmiah seorang klinisi atau

    praktisi harus memahami metode yang disebut dengan critical appraiser

    atau penilaian kritis yang dikembangkan oleh para ahli dari Amerika

    Utara dan Inggris. Critical appraisal ini dilengkapi dengan pertanyaan-

    pertanyaan kunci untuk menjaring apakah artikel-artikel yang kite peroteh

    memenuhi kriteria sebagai artikel yang dapat dkjunakan untuk acuan.8. Langkah IV: Penerapan hasil penelaahan ke dalam praktek

    Dengan mengidentifikasi bukti-bukti ilmiah yang ada tersebut, seorang

    klinisi atau praktisi dapat langsung menerapkannya pada pasien secara

    langsung atau melalui diskusi-diskusi untuk menyusun suatu pedoman

    terapi. Berdasarkan infprmasi yang ada maka dapat saja pada Skenario 1

    diputuskan untuk segera memulai terapi dengan warfarin. Ini tentu saja

    didasarkan pada pertimbangan risiko dan manfaat (risk-benefit

    assessment) yang diperoleh melalui penelusuran bukti-bukti ilmiah yang

    ada.