hm lbm 5 mata

Upload: anizatun-nuskiyati

Post on 03-Jun-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    1/32

    LBM 5 SGD 12

    STEP 1

    Bebat mata :

    Mix injection : konjg.inj dan siliaris inj.

    STEP 7

    1. Apa kandungan pembersih lantai? Dan pengaruhnya bila terkena mata?

    Ilyas, H. Sidarta. Luka Bakar Kimia. Kegawatdaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata.

    Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    2/32

    Ilyas, H. Sidarta. Luka Bakar Kimia. Kegawatdaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata.

    Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

    2. Mengapa pandangan kabur, merah, berair, nyeri setelah terpercik pembersih lantai?Perjalanan penyakit trauma alkali :5,6,7

    Keadaan akut yang terjadi ada minggu pertama :

    Sel membrane rusak. Bergantung pada kuatnya alkali akan mengakibatkan hilangnya epitel, keratosit, saraf

    kornea dan pembuluh darah.

    Terjadi kerusakan komponen vascular iris, badan siliar dan epitel lensa, trauma beratakan merusak sel goblet konjungtiva bulbi.

    Tekanan intra ocular akan meninggi.

    Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar

    Kornea keruh dalam beberapa menit. Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblastKeadaan minggu kedua dan ketiga :

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    3/32

    Mulai terjadi regenerasi sel epitel konjugtiva dan kornea. Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea diserta dengan sel radang. Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali, Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki kornea. Terbentuknya kolagen. Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan badan siliar

    sehingga terjadi fibrosis.

    Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya :

    Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah. Jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan bahan penyembuhan

    jaringan seperti protein dan fibroblast.

    Akibat terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi perforasikornea.

    Mulai terjadi pembetukan panus pada kornea. Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea. Terdapat membaran retrokornea, iristis, dan membrane siklitik. Dapat terjadi kerusakan permanen saraf kornea dengan gejala-gejala seperti tekanan

    bola mata mata dapat rendah atau tinggi.

    Kelainan pada jaringan lain akibat trauma alkali :5,6,7

    Kelopak Mata :

    Trauma alkali akan membentuk jaringan parut pada kelopak. Margo palpebra rusak sehingga mengakibatkan gangguan ada break up time air mata. Lapisan air pada depan kornea atau tear film menjadi tidak normal. Terjadinya pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesori air mata yang

    mengakibatkan mata menjadi kering.

    Konjungtiva :

    Terjadi kerusakan pada sel goblet.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    4/32

    Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang daya basahnya pada setiap kedipan kelopak.Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola mata

    sehingga pergerakan mata menjadi terbatas.

    Akibat terjadinya simblefaron penyebaran air mata menjadi tidak merata. Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea. Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat berkurangnya mucin.Lensa :

    Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa.Ilyas, H. Sidarta. Luka Bakar Kimia. Kegawatdaruratan dalam Ilmu Penyakit Mata.

    Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

    3. Mengapa pada pemeriksaan opthalmologis didapatkan vod 3/60 mix inj positif, udemkornea, erosi kornea?

    4. Mengapa dokter jaga melakukan irigasi dg aquabidest, salep antibiotik, bebat mata?Irigasi : sebenarnya prinsip mengencerkan bahan kimia tsb

    Salep antibioticmelindungi kornea karena ada defect epitel

    Bebat matasupaya gak kontak dg dunia luardan mengistirahatkan mata

    Bebat matamenutupi lukadg cara memfiksasi mata .

    Irigasikonsepnya menetralkanasam (natrium bikarbonat)basa

    Basaasam asetat (asam) lebih baik garam fisisologis

    Setelah 7 hari dikasih EDTA untuk mencegah kolagenasesifatnya apa? (mengikat

    basa) I tetes/ 5 menit slm 2 jam proliferasi slm 7hari.

    EDTA (Asam Etilen DiaminTetraasetat).EDTA 0,05 dapat bereaksi dengan CaOH yang melekatpada jaringanmembersihkan zat kimia tsb pada mata.pH normal dari cairan mata =

    7,4 tetapi PH yang masih dapat ditolerir oleh mata=3,5

    10,5. PH < 6 ataupH> 8rasa tidak enak pada mata

    Kalau asamproliferasi 24 jam.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    5/32

    Prinsip : mengencerkanmengeluarkan bahan kimia.

    5. Salep antibiotic apa yang cocok pada pasien tsb? Indikasi dan kontraindikasinya?

    Salep antibiotic

    biar tahan lama di mata

    Gentamycingram negative

    Broadspectrumcontohnya staphylococcus dan streptococcus gram (+)

    Corynebacterium

    Contoh : ciprofloksasin , klotrimoksazol, amoxisilin (broad) , ceftriakson gram (+)

    Indikasi dan kontraindikasi salep antibiotiknya:

    - Untuk keratitis jamurgak boleh dikasih antibiotic-

    6. Macam2 trauma mata?Macam-macam Trauma1) Trauma mekanik

    a) Trauma tumpulI. Definisi

    II. KelainanKelopak

    Palpebra hematomi. Penyebab

    Trauma akibat pukulan tinju, atau benda-benda keras lainnya

    ii. Penatalaksanaan Pada hematoma kelopak dini dapat diberikan kompres dingin

    untuk menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit

    Bila telah lama, untuk memudahkan absorbsi dapat dilakukankompres hangat pada kelopak

    Bila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai keduakelopak dan berbentuk kaca mata yang sedang dipakai, makakeadaan ini disebut sebagai hematoma kaca mata dan merupakankeadaan sangat gawat. Hematoma kaca mata terjadi akibatpecahnya arteri oftalmika yang merupakan tanda fraktur basiskranii. Darah masuk ke dalam kedua rongga orbita sampai padabatas septum orbita kelopak mata, akan memberikan bentuk

    hematoma ini.Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Konjungtiva

    Edema konjungtivaJaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir dapat

    menjadi kemotik pada setiap kelainannya, demikian pula

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    6/32

    akibat trauma tumpul. Bila kelopak terpajan ke duania luar dan

    konjungtiva secara langsung kena angin tanpa mengedip,

    maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema pada

    konjungtiva.

    Penatalaksanaannya : dapat diberikan dekongestan untuk

    mencegah pembendungan cairan di dalam selaput lendirkonjungtiva.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM) Hematom subkonjungtiva

    Hematoma subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya

    pembuluh darah yang terdapat pada atau di bawah

    konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteri episklera.

    Pecahnya pembuluh darah ini dapat akibat batuk rejan,trauma

    tumpul basis kranii, atau pada keadaan pembuluh darah yang

    rentan dan mudah pecah. Pembuluh darah akan rentan dan

    mudah pecah pada usia lanjut, hipertensi, areriosklerosis,konjungtiva meradang (konjungtivitis), anemia, dan obat-

    oabatan tertentu.

    Pengobatan dini yang dapat dilakukan kompres hangat.

    Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dalam

    1-2 minggu tanpa diobati

    Bila perdarahan ini terjadi akibat trauma tumpul maka

    perlu dipastikan bahwa tidak terdapat robekan di bawah

    jaringn konjungtiva atau sklera. Kadang-kadang hematoma

    subkonjungtiva menutupi keadaan mata yang lebih

    burukseperti perforasi bola mata. Bila tekanan bola matarendah disertai tajam penglihatan menurun dengan hematoma

    subkonjungtiva maka sebaiknya dilakukan eksplorasi bola mata

    untuk mencari adanya ruptur sklera atauterlihatnya jaringan

    kororid yang menonjol

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas.SpM)

    Kornea

    Edema korneaTrauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata

    dapat mengakibatkan edema kornea ataupun malahan ruptur

    daripada membran Descement. Edema kornea yang berat

    dapat mengakibatkan serbukan sel radang dan

    neurovaskularisaso masuk ke dalam jaringan stroma kornea.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    7/32

    Edema korne akan memberikan keluhan penglihatan kabur

    dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya

    yang dilihat.kornea akan terlihat keruh, dengan uji plasido

    yang positif.

    Pengobatan yang diberikan adalah larutan

    hipertonikseperti Nacl 5 %. Bila terdapat peninggiantekananbola mata makadiberikan asetazolamida.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas.SpM)

    Erosi korneaErosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel

    kornea yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel

    kornea. Hal yang dapat mengakibtkan erosi kornea adalah

    lensa kontak, sinar ultra violet, debu, dan asap.

    Akibatnya kornea yang mempunyai banyak serabut saraf

    sensibel terkena, maka pasien akan merasa sakit sekali, dengan

    blefarospasme, lakrimasi, fotofobia, dan penglihatan akan

    terganggu oleh media kornea yang keruh.

    Pada kornea akan terlihat suatu defek epitel kornea yang

    bila di beri pewarnaan fluoresein akan berwarna hijau. Hati-

    hati bila memakai obat topikal untuk menghilangkan rasa sakit

    pada pemeriksaan karena dapat menambah kerusakan epitel.

    Pada erosi kornea yang perlu diperhatikan adalah adanya

    infeksi yang timbul kemudian akibat barier epitel hilang.

    Pengobatan biasanya diberikan sikloplegik untuk

    menghilangkan rasa sakit ataupun untuk mengurangkan

    gejala radang uvea yang mungkin timbul. Antibiotik

    diberikan dalam bentuk tetes dan mata ditutup untuk

    mempercepat tumbuh epitel baru dan mencegah infeksi

    sekunder. Biasanya bila tidak terjadi infeksi sekunder erosi

    kornea yang mengenai seluruh permukaan kornea yang

    mengenai seluruh permukaan kornea akan sembuh dalam 3

    hari. Pada erosi kornea tidak diberi antibiotik.

    Gangguan erosi kornea terhadap penglihatan ataupekerjaan, sangat tergantung pada satu atau kedua mata

    terkena erosi. Walaupun pekerja berat, erosi kornea

    menganggu pekerjaan akibat rasa sakit meksimum terganggu

    selam 3 hari.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas.SpM)

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    8/32

    Erosi kornea rekurenUvea

    IridoplegiaPada trauma tumpul dapat terjadi kelumpuhan ototsfingter pupil sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis.

    Pupil ini tidak bereaksi terhadap sinar.

    Pasien akan sukar melihat dekat karena gangguan

    akomodasi, silau akibat gangguan pengaturan masuknya sinar

    pada pupil, akan terlihat anisokoria pada pupil.

    Iridoplegia ini akan berlangsung beberap hari sampai

    beberapa minggu. Kadang-kadang tidak menjadi normal lagi.

    Pada pasien dengan iridoplegia sebaiknya diberi istirahatuntuk mencegah terjadinya kelelehan sfingter disertai dengan

    pemberian.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    IridodialisisTrauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada

    pangkal iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah menjadi

    lonjong. Biasanya iridodialisis terjadi bersama-sama dengan

    terbentuknya hifema. Pasien akan melihat ganda dengan satu

    matanya. Bila keluhan demikian maka pada pasien sebainya

    dilakukan pembedahan dengan melakukan resposisi iris yang

    terlepas.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    HifemaHifema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi

    akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau

    badan siliar. Bila pasien duduk hifema akan terlihat terkumpul

    di bagian bawah bilik mata depan, dan hifema dapat memenuhi

    seluruh ruang bilik mata depan

    Penglihatan pasien akan sangat menurun. Kadang-kadang

    terlihat iridoplegia dan iridodialisis. Pasien akan mengeluh

    sakit disertai dengan epifora dan blefarospasme.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    9/32

    Pasien dengan hifema harus tinggal dan dirawat di

    rumah sakit. Pasien tidur dengan kepala miring 60 derajat,

    diberi koagulansia, dan mata ditutup. Pada anak-anak yang

    gelisah dapat diberikan obat penenang. Bila terjadi penyulit

    glaukoma diberi asetazolamida.

    Biasanya hifema akan hilang sempurna. Kadang-kadang sesudah hifema hilang atau 7 hari setelah trauma dapat

    terjadi perdarahan atau hifema baru yang disebut hifema

    sekunder yang pengaruhnya akan lebih hebat karena

    perdarahan lebih sukar hilang.

    Parasentesis atau mengelaurkan darah dari bilik mata

    depan dilakukan pada pasien dengan hifema bila terlihat

    tanda-tanda imbibisi kornea, glaukoma sekunder, hifema

    penuh dan berwarna hitam atau bila setelah 5 hari tidak

    terlihat tanda-tanda gifema akan berkurang.

    Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat kontusi badansiliar berakibat suatu reses sudut bilik mata sehingga terjadi

    gangguan pengaliran cairan mata.

    Zat besi di dalam bola mata dapat menimbulkan

    siderosis bulbi yang bila didiamkan akan dapat menimbulkan

    ftisis bulbi dan kebutaan.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    IridosiklitisPada trauma tumpul dapat terjadi reaksi jaringan uveasehingga menimbulkan iridosiklitis atau radang uvea anterior.

    Pada mata akan terlihat mata merah, suar di dalam bilik mata

    depan, dan pupil mengecil. Tajam penglihatan menurun. Pada

    uveitis anterior diberikan tetes midriatik dan steroid topikal.

    Bila terlihat radang berat maka dapat diberikan steroid

    sistemik.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Lensa

    Dislokasi lensaTrauma tumpul lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa

    akibat putusnya zonula zinn. Gangguan kedudukan lensa ini

    dapat dalam bentuk ;

    a) Subluksasi lensa dan luksasi lensa

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    10/32

    Terjadi akibat zonula zinn putus sebagian sehingga lensa

    berpindah tempat.

    Pasien pasca trauma akan mengeluh penglihatan

    berkurang. Subluksasi lensa akan memberikan gambaran pada

    iris berupa iridodonesis. Akibat pegangan lensa pada zonula

    tidak ada maka lensa yang elastis akan menjadi cembung, danmata akan menjadi lebih miopia. Lensa yang menjadi sangat

    cembung mendorong iris ke depan sehingga sudut bilik mata

    tertutup. Bila sudut bilik mata menjadi sempit pada mata ini

    mudah terjadi glaukoma sekunder.

    Subluksasi lensa dapat juga terjadi spontan akibat pasien

    menderita kelainan pada zonula zinn yang rapuh (sindrom

    Marphan).

    b) Luksasi lensa anteriorBila seluruh zonula zinn di sekitar ekuator putus akibat

    trauma maka lensa dapat masuk ke dalam bilik mata depan.Akibat lensa terletak di dalam bilik mata depan ini maka akan

    terjadi gangguan pengaliran keluar cairan bilik mata sehingga

    akan timbul glaukoma kongestif akut dengan gejala-gejalnya.

    Pasien akan mengeluh penglihatan menurut mendadak,

    disertai rasa sakit yang sangat, muntah, mata merah dengan

    blefarospasme. Terdapat injeksi siliar yang berat, edema

    kornea, lensa di dalam bilik mata depan. Iris terdorong ke

    belakang dengan pupil yang lebar. Tekanan bola mata sangat

    tinggi. Pasien secepatnya dikirim pada dokter mata untuk

    dikeluarkan lensanya dengan terlihat dahulu diberikan

    asetazolamida untuk menurunkan tekanan bola mata.

    c) Luksasi lensa posteriorPada keadaan putusnya zonulla zinn di seluruh lingkaran

    ekuator lensa sehingga lensa jatuh ke dalam badan kaca dan

    tenggelam di datarn bawah polus posterior fundus okuli. Mata

    ini akan menunjukkan gejala mata tanpa lensa atau afakia.

    Pasien akan melihat normal dengan lensa + 12.0 dioptri untuk

    jauh, bilik mata depan dalam dan iris tremulans. Pasien akan

    mengeluh adanya skotoma pada lapang pandangannya akibat

    lensa mengganggu kampus pasien.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas.SpM)

    Subluksasi lensaEtiologi

    Subluksasi lensa terjadi akibat putusnya sebagian zonulaZinn sehingga lensa berpindah tempat. Subluksasi lensa

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    11/32

    dapat juga terjadi spontan akibat pasien menderita

    kelainan pada zonula Zinn yang rapuh (Sin( Marphan).

    Tanda dan gejala

    Pasien pasca trauma akan mengeluh penglihatanberkurang.

    Subluksasi lensa akan memberikan gambaran pada irisberupa iridodonesis.

    Akibat pegangan lensa pada zonula tidak ada makalensa elastis akan meniadi cembung, dan mata akan

    menjadi lebih miopik. Lensa yang menjadi sangat

    cembung mendorong iris ke depan sehingga sudut bilik

    mata tertutup. Bila sudut bilik mata menjadi sempit

    pada mata mudah terjadi glaukoma sekunder.

    komplikasi

    Subluksasi dapat mengakibatkan glaukoma sekunderdimana terjadi penutupan sudut bilik mata oleh lensa

    yang mencembung.

    Pengobatan

    Bila tidak terjadi penyulit subluksasi lensa sepertiglaucoma atau uveitis maka tidak dilakukan

    pengeluaran lensa dan diberi kacamatar koreksi yang

    sesuai.

    Katarak traumaticTrauma tumpul dapat mengakibatkan katarak pungtata,

    selain daripada dapat mengakibatkan katarak, yang biasanya

    berjalan lambat, dan proses degenerasinya dapat berjalan

    lanjut. Proses degenerasi lanjut ini dapat mengakibatkan

    pencairan korteks lensa dan bocor melalui kapsul lensa. Bahan

    lensa di luar kapsul sebagai benda asing menimbulkan reaksi di

    dalam bilik mata depan sehingga menimbulkan reaksi uveitis

    yang disebut sebagai uveitis fakotoksik dan glaukoma

    fakolitik.

    Bila katark telah menimbulkan reaksi fakolitik maka pasien

    akan mengeluh mata sakit disertai dengan gejala uveitislainnya sehingga lensa perlu dikeluarkan dengan segera.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Retina dan koroid

    Edema retina dan koroid

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    12/32

    Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema

    retina. Edema retina akan memberiakn warna retina yang

    lebih abu-abu akibat sukarnya melihat jaringan uvea melalui

    retina yang sembab. Berbeda dengan oklusi arteri retina

    sentral dimana terdapat edema retinakecuali daerah makula,

    sehingga pada keadaan iniakan terlihat cherry red spot yang

    berwarna merah. Edema retina akibat trauma tumpuljuga

    mengakibatkanedema makula sehingga tidak terdapat cherry

    red spot.

    Pada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah

    terjadi edema makula atau edema berlin. Pada keadaan ini akan

    terjadi edema yang luas sehingga seluruh polus posterior

    fundus okuli berwarna abu-abu.

    Umumnya penglihatan akan normal kembali setelah

    beberapa waktu, akan tetapi dapat juga penglihatan berkurang

    akibat tertimbunnya daerah makula oleh sel pigmenepitel.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Ablasi retinaTrauma diduga merupakan pencetus untuk terlepasnya

    retina dari koroid pada penderita ablasi retina. Biasanya pasien

    telah mempunyai bakat untuk terjadinya ablasi retina ini

    seperti retina tipis akibat retinitis sanata, miopia, dan proses

    degenerasi retina lainnya. Bila terjadinya ablasi retina setelah

    suatu trauma tidak diketahui dengan jelas karena waktu

    terjadinya tidak selalu sama.

    Pada pasien ekan terdapat keluhan seperti adanya

    selaput yang seperti tabir menganggu lapang pandangannya.

    Bila terkena atau tertutup daerah makula maka tajam

    penglihatan akan menurun. Pada pemeriksaan funduskopi

    akan terlihat retina yang berwarna abu-abu dengan pembuluh

    darah yang terlihat terangkat dan berkelok-kelok. Kadang-

    kadang terlihat pembuluh darah seperti yang terputus-putus.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Rupture koroidPada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang

    dapat merupakan akibat daripada ruptur koroid. Ruptur ini

    biasanya terletak di polus posterior bola mata dan melingkar

    konsentris di sekitar papil saraf optik. Bila ruptur koroid ini

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    13/32

    terletak atau mengenai daerah makula lutea maka tajam

    penglihatan akan turun dengan sangat.

    Ruptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak

    sukar dilihat akan tetapi bila darah tersebut telah diabsorbsi

    maka akan terlihat bagian yang ruptur berwarna putih karena

    sklera dapat dilihat langsung tanpa tertutup koroid.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Saraf optic

    Avulse papilsaraf opticPada trauma tumpul dapat terjadi saraf optik terlepas dari

    pangkalnya di dalam bola mata yang disebut sebagai avulsi

    papil saraf optik. Keadaan ini akan mengakibatkan turunnyatajam penglihatan yang berta dan sering berakhir dengan

    kebutaan. Penderita perlu dirujuk untuk dinilai kelainan

    fungsi retina dan saraf optiknya.

    Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Optic neuropati traumatik

    b) Trauma tajamPenetran :menembus bolamata

    Tanda

    i. Trauma dapat mengakibatkan robekan pada konjungtiva saja. Bila robekankonjungtiva ini atau tidak melebihi 1 cm, maka tidak perlu dilakukan penjahitan.

    Bila robekan konjungtiva lebih 1 cm diperlukan tindakan penjahitan untuk

    mencegah terjadinya granuloma. Pada setiap robekan konjungtiva perlu

    diperhatikan terdapatnya robekan sclera bersama-sama dengan robekan

    konjungtiva tersebut.

    ii. Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bolamata maka akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti:

    1. Tajam penglihatan yang menurun2. Tekanan bola mata rendah3. Bilik mata dangkal4. Bentuk dan letak pupil yang berubah5. Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera6. Terdapat jaringan yang di proplaps seperti cairan mata, iris, lensa,

    badan kaca, atau retina

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    14/32

    7. Konjungtiva kemotisPengobatan

    iii. Bila terlihat salah satu tanda di atas atau dicurigai adanya perforasi bola matamaka secepatnya dilakukan pemberian antibiotika topikal dan mata ditutup dan

    segera dikirim pada dokter mata untulk dilakukan pembedahan.

    iv. Pada setiap terlihat kemungkinan trauma perforasi sebaiknya dipastikan apakahada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat foto.

    v. Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotikasistemik atau intravena dan pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan.

    vi. Pasien juga diberi anti tetanus profilaktik, analgetika, dan kalau perlu penenang.Sebelum dirujuk mata tidak diberi salep, karena salep dapat masuk ke dalam

    mata. Pasien tidak boleh diberi steroid local dan beban yang diberikan pada

    mata tidak menekan bola mata.

    Etiologi

    vii. Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata.Benda asing di dalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan. Benda asing

    yang bersifat magnetik dapat dikeluarkan dengan alat magnit raksasa. Benda

    yang tidak magnetik dikeluarkan vitrektomi.

    Penyulit

    viii. Penyulit yang dapat timbul pada terdapatnya benda asing intraokular adalahendoftalmitis, panoftalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokular dan ftisis

    bulbi.

    Non penetran : menggesekk bola mata

    c) Trauma benda asingLogam dan Non logam

    Benda asing magnetik intraokular

    ix. Diagnosis1. Anamnesis

    a. Pada keadaan diduga adanya benda asing magnetik intraokularperlu diambil riwayat terjadinya trauma dengan baik.

    2. Tanda dan gejalaa. Benda asing intraokular yang magnetik ataupun tidak akan

    memberikan gangguan pada tajam penglihatan. Akan terlihat

    kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera penglihatan. Akan

    terlihat kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera yang

    merupakan tempat jalan masuknya benda asing ke dalam bola

    mata.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    15/32

    3. PPa. Bila pada pemeriksaan pertama lensa masih jernih maka untuk

    melihat kedudukan benda asing di dalam bola mata dilakukan

    melebarkan pupil dengan midriatika.

    b. Pemeriksaan funduskopi sebaiknya segera di lakukan karenabila lensa terkena maka akan lensa menjadi keruh secara

    perlahan-lahan sehingga akan memberikan kesukaran untuk

    melihat jaringan belakang lensa.

    c. Pemeriksaan radiologik akan memperlihatkan bentuk dan besarbenda asing yang terletak intraokular. Bila pada pemeriksaan

    radiologik dipakai cincin Flieringa atau lensa kontak Comberg

    akan terlihat benda bergerak bersama dengan pergerakan bola

    mata.

    d. Untuk menentukan letak benda asing ini dapat dilakukanpameriksaan tambahan lain yaitu dengan metal locator.

    e. Pemeriksaan ultrasonografi digunakan untuk pemeriksaan yanglebih menentukan letak clan gangguan terhadap jaringan sekitar

    lainnya.

    x. Pengobatan1. Pengobatan pada benda asing intraokular ialah dengan

    mengeluarkannya dan dilakukan dengan perencanaan pembedahan

    agar tidak memberikan kerusakan yang lebih berat terhadap bola mata.

    2. Mengeluarkan benda asing melalui jalan melewati skiera merupakancara untuk tidak merusak jarinan lain.

    2) Trauma non mekanika) Trauma Kimiawi

    Reaksi kimia pada mata

    b. Etiologii. Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

    laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaanpertanian, dan peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern.

    c. Bahan kimiai. Dibedakan

    1. Bahan kimia yang dapat mengakibaIkan kelainan pada mata dapatdibedakan dalam bentuk:

    a. Trauma Asam

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    16/32

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    17/32

    b. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehinggatajam penglihatan tidak banyak terganggu.

    ii. Trauma Basa atau Alkali1. Patofisiologi

    a. Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yangsangat gawat pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat

    kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Pada

    trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen

    kornea. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan terjadi

    proses persabunan, disertai dengan dehidrasi. Bahan akustik

    soda dapat menembus ke dalam bilik mata depan dalam waktu

    7 detik.

    b. Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akanmenambah bertambah kerusakan kolagen kornea. Alkali yang

    menembus ke dalam bola mata akan merusak retina sehingga

    akan berakhir dengan kebutaan penderita.

    2. Menurut klasifikasi Thoft maka trauma basa dapat dibedakan dalam :a. Derajat 1 hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis

    pungtata

    b. Derajat 2 hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitelkornea

    c. Derajat 3 :hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva danlepasnya epitel kornea

    d. Derajat 4: konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%.3. Pengobatan

    a. Tindakan bila terjadi trauma basa adalah dengan secepatnyamelakukan irigasi dengan garam fisiologik. Sebaiknya irigasi

    dilakukan selama mungkin. Bila mungkin irigasi dilakukan paling

    sedikit 60 menit segera setelah trauma.

    b. Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, EDTA untuk mengikatbasa. EDTA diberikan setelah 1 minggu trauma alkali diperlukan

    untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ke

    tujuh.

    4. Penyulita. Penyulit yang dapat timbul trauma alkali adalah

    i. Ssimblefaron,ii. Kekeruhan kornea,iii. Edema dan neovaskularisasi kornea,iv. Katarak, disertai dengan terjadi ftisis bola mata.

    2. Trauma Radiasi Elektromagnetik

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    18/32

    a. Trauma radiasi yang sering ditemukan adalahi. Sinar inframerah

    ii. Sinar ultravioletiii. Sinar X dan sinar terionisasi

    b. Trauma Sinar Infra Merahi. Patofisiologi

    1. Akibat sinar infra merah dapat terjadi pada saat menatap gerhanamatahari dan pada saat bekerja dipemanggangan. Kerusakan ini da

    terjadi akibat terkonsentrasinya sinar inframerah terlihat. Kaca yang

    mencair seperti yang ditemukan di tempat pemanggangan kaca akan

    menggeluarkan sinar infra merah. Bila seseorang berada pada jarak kaki

    sela satu menit di depan kaca yang mencair dan pupilnya lebar atau

    midria maka suhu lensa akan naik sebanyak 9 derajat Celcius. Demikian

    pula yang mengabsorpsi sinar infra merah akan panas sehingga

    berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa di dekatnya. Absorpsi sinar

    infra merah oleh lensa akan mengakibatkan katarak dan eksfoliasi

    kapsul lensa.

    ii. Factor resiko terkena1. Akibat sinar ini pada lensa maka katarak mudah terjadi pada pekerja

    industri gelas dan pemanggangan logam.

    iii. DD1. Sinar infra merah akan mengakibatkan keratitis superfisial, katarak

    kortikal anterior-posterior dan koagulasi pada koroid.

    2. Bergantung pada beratnya lesi akan terdapat skotoma sement ataupunpermanen.

    iv. Pengobatan1. Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang sudah terjadi kecuali

    mencegah terkenanya mata oleh sinar infra merah ini.

    2. Steroid sistemik dan lokal diberikan uniuk mencegah terbentuk jaringanparut pada makula atau untuk mengurangi gejala radang yang timbul.

    c. Trauma Sinar Ultra Violet (Sinar Las)i. Definisi

    1. Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihatmempunyai panjang gelombang antara 350-295 nM.

    ii. Patofisiologi1. Sinar ultra violet banyak terdapat padd saat bekerja las, dan menatap

    sinar matahari atau pantulan sinar matahari di atas salju. Sinar

    ultraviolet akan segera merusak epitel kornea. Sinar ultra violet

    biasanya memberikan kerusakan terbatas pada kornea sehingga

    kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata terlihat. Kerusakan ini

    akan segera baik kembali setelah beberapa waktu, dan tidak akan

    memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    19/32

    iii. Tanda dan gejala1. Pasien yang telah terkena sinar ultra violet akan memberikan keluhan 4-

    10 jam setelah trauma. Pasien akan merasa mata sangat sakit mata

    seperti kelilipan atau kemasukan pasir, fotofobia, blefarospasme, dan

    konjungtiva kemotik.

    2. Kornea akan menunjukkan adanya infiltrat pada permukaannya, yangkadang-kadang disertai dengan kornea yang keruh dan uji fluoresein

    positif. Keratitis terutama terdapat pada fisura paipebra.

    3. Pupil akan terlihat miosis. Tajam penglihatan akan terganggu.4. Keratitis ini dapat sembuh tanpa cacat, akan tetapi bila radiasi berjalan

    lama kerusakan dapat permanen sehingga akan memberikan kekeruhan

    pada komea. Keratitis dapat bersifat akibat efek kumulatif sinar ultra

    violet sehingga gambaran keratitisnya menjadi berat.

    iv. Pengobatan1. Pengobatan yang diberikan adalah sikloplegia, antibiotika lokal,

    analgetik, dan mata ditutup untuk selama 2-3 hari. Biasanya sembuh

    setelah 48 jam.

    d. Sinar lonisasi dan Sinar Xi. Sinar ionisasi dibedakan dalam bentuk:

    1. Sinar alfa yang dapat diabaikan2. Sinar beta yang dapat menembus 1 cm jaringan3. Sinar gama dan4. Sinar X

    ii. Patofisiologi1. Sinar ionisasi dan sinar X dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya

    retina. Dosis kataraktogenik bervariasi dengan energi dan tipe sinar,

    lensa yang lebih muda dan lebih peka.

    2. Akibat dari sinar ini pada lensa, terjadi pemecahan diri sel epitel secaratidak normal. Sedang sel baru yang berasal dari set germinatif lensa

    tidak menjadi jarang.

    3. Sinar X merusak retina dengan gambaran seperti kerusakan yangdiakibatkan diabetes melitus berupa dilatasi kapiler, perdarahan,

    mikroaneuris mata, dan eksudat.

    4. Luka bakar akibat sinar X dapat merusak kornea yang mengakibatkankerusakan permanen yang sukar diobati. Biasanya akan terlihat sebagai

    keratitis dengan iridosiklitis ringan. Pada keadaan yang berat akan

    mengakibatkan parut konjungtiva atrofi set goblet yang akan

    mengganggu fungsi air mata.

    iii. Pengobatan1. Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal dengan steroid 3

    kali sehari dan sikioplegik satu kali sehari.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    20/32

    2. Bila terjadi simblefaron pada konjungtiva dilakukan tindakanpembedahan.

    Komplikasi Trauma

    e. Glaukoma Sekunder Pasca Trumai. Trauma dapat mengakibatkan kelainan jaringan dan susunan di dalam mata

    yang dapat mengganggu pengaliran cairan mata sehingga menimbulkan

    glaukoma sekunder. Jenis kelainan yang menimbulkan glaukoma adalah kontusi

    sudut.

    ii. Glaukoma Kontusi Sudut1. Etiologi

    a. Trauma dapat mengakibatkan tergesernya pangkal iris kebelakang sehingga terjadi robekan trubekulum dan gangguan

    fungsi trubeklum ini akan mengakibatkan hambatan pengaliran

    keluar cairan mata.

    2. Pengobatana. Pengobatan biasanya dilakukan seperti mengobati glaukoma

    terbuka yaitu dengan obat lokal atau sistemik. Bila tidak

    terkontrol pengobatan maka dilakukan pembedahan.

    iii. Glaukoma Dengan Dislokasi Lonsa1. Patofisiologi

    a. Akibat trauma tumpul dapat terjadi putusnya zonula Zinn, yangmengakibatkan kedudukan lensa tidak normal. Kedudukan lensa

    normal ini akan mendorong iris ke depan sehingga terjadi

    penutupan bilik mata. Penutupan sudut bilik mata akan

    menghambat pengaliran keluar cairan mata sehingga akan

    menimbulkan glaukoma sekunder.

    2. Pengobatana. Pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat penyebab lensa

    sehingga sudut terbuka kembali.

    7. Klasifikasi trauma kimia? Dan pengaruhnya?Kimiawi

    bahan asam HCl dan basa (ammonium hidroksida)

    Asamhydrogen dan anionhydrogen merusak phkalau anion denaturasi protein

    dan koagulasikekeruhankoagulasi mencegah asam yang lain untuk masuk

    Basahydrofilik dan lipofilikdugunakan untuk pembersihkarena mengikat air

    dan minyaksaponifikasijika membrane sel rusakbasa mudah masuk ke dalam

    sel.

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    21/32

    8. DD? Pemeriksaan? Tatalaksana?Trauma pada mata

    - Fisiktrauma tumpul (kena pukul kena kock), trauma tajam ( tususkan,percikan kaca), trauma peluru

    Trauma tumpul :

    Edem konjungtiva, edem kornea, hematoma kelopak,

    Bias disebabkan benda benda tumpulhifema ( perdarahan di COA)

    diakibatkan 2 penyebab primer( spontan) dan sekunder (muncul lagi)

    Grade I : kurang dr 1/3 COA

    Grade II : 1/3 COA

    Grade III ; - 2/3 COA

    Grade IV : mengenai semua COA

    Tatalaksana trauma tumpul: ada gumpalan darah posisi kepala harus lebih

    tinggi 60 deraja (tirah baring) ,aktifitas mata dibatasi, steroid

    Pengguanaan asam amino kalproad mengurang perdarahan berulang

    Kalau terjadi peningkatan TIO dikasih timolol dan asetazolamidKalau gak

    bias operatif.

    Kock, ketonjok,

    Diberikan kompresdinginkompres hangat

    Trauma tajam : jelas matanya rusak

    - Kimiawibahan asam HCl dan basa (ammonium hidroksida)- Termal (sinar UV, percikan las ) dan radioaktif ( infrared)

    Pemeriksaan : fluoresen, keratoskop plasido, visus, slitlamp,

    9. Komplikasi trauma kimia pada mata?Komplikasi : ada 3

    Simblefaron: perlekatan konj. Bulbi dg konj.palpebra

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    22/32

    Ankyloblefaron: perlekatan tepi pal.atas dan tepi palp.bawah

    Iridosiklitis : radang iris dan korpus siliar akibat merembesnya bahan kimia tsb

    Kebutaan ; karena bs sampe ke retina bila sampe retina

    Ptisis bulbi ; mengempisnya bola mata

    Katarak : karena kekeruhan lensa

    10.Prognosis trauma kimia?Tergantung seberapa berat mata korneanya mengalami kerusakan

    - Ringan : prosgnosis baikerosi epitel dan keruh biasa korneanya tak terjadiiskemik dan nekrosis

    - Sedang : prognosis baikkekeruhan kornea shg susah melihat iris dan pupil- Berat : kebutaanburuk, konj dan sclera pucatada iskemik

    11.Pertolongan pertama pada pasien yang terkena trauma kimia? Dan trauma mata!Irigasi selama mungkin 15-30 menit

    Pake garam fisiologi, aquabidest, dll

    12.Teknik irigasi dan tujuan ? posisi terbaik untuk irigasi:

    Mata melihat ke arah kontralateral dan diberikan ke arah berseberangan dengan yang

    pasien lihat sehingga tidak berkedip atau menghindar .

    Irigasi Berikan secepat mungkin, sebanyak mungkin kepala miring ke arah temporal supaya tidak pindah ke mata sebelahnya. Posisi tiduran

    lebih mudah untuk irigasi

    Kertas lakmus bisa untuk menentukan apakah pH sudah normal atau belum Kelopak mata di-eversi untuk memaparkan konjungtiva tarsallengket dan bisa

    symblepharon

    13.Teknik bebat mata ? dan tujuan apa? Indikasi kasus apa?14.Pertolongan pertama untuk semua jenis trauma mata apa?

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    23/32

    15.Klasifikasi dicari yang lengkapDicari etiologi, mekanisme traumakimia kasus apa?Bahan bahan apa? Manfis apa?

    Etiologi

    Basa/Alkali

    NH3 (pupuk, cairan pembersih)

    KOH (pasta gigi) NaOH (pembersih saluran) MgOH(petasan) CaOH (kapur, semen)

    Asam

    Sulfuric acid (accu), Sulfurous acid(paling sering: bahan pemutih, pendingin) Hydrofluoric acid(paling fatal : bahan pemoles/pembersih kaca) Acetic acid (cuka)

    Agen Iritan

    Detergen Pepper spray

    Derajat Trauma Kimia Basa

    Menurut Thoft :

    Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilangnya epitel kornea Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    24/32

    Derajat 4 :konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

    Klasifikasi Huges

    1. Ringan :

    Prognosis baik Terdapat erosi epitel kornea Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva

    2. Sedang :

    Prognosis baik Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris & pupil secara jelas Terdapat iskemia & nekrosis ringan kornea dan konjungtiva

    3. Sangat berat :

    Prognosis buruk Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat

    Konjungtiva dan sclera pucat

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    25/32

    Manifestasi Trauma Okuli

    Gejala klinis yang dapat terjadi pada trauma mata antara lain 6,7,8:

    1. Perdarahan atau keluar cairan dari mata atau sekitarnyaPada trauma mata perdarahan dapat terjadi akibat luka atau robeknya kelopak mata atau

    perdarahan yang berasal dari bola mata. Pada trauma tembus caian humor akueus dapat keluar

    dari mata.

    2. Memar pada sekitar mataMemar pada sekitar mata dapat terjadi akibat hematoma pada palpebra. Hematoma pada

    palpebra juga dapat terjadi pada pasien yang mengalami fraktur basis kranii.

    3. Penurunan visus dalam waktu yang mendadakPenurunan visus pada trauma mata dapat disebabkan oleh dua hal, yang pertama terhalangnya

    jalur refraksi akibat komplikasi trauma baik di segmen anterior maupun segmen posterior bola

    mata, yang kedua akibat terlepasnya lensa atau retina dan avulsi nervus optikus.

    4. Penglihatan gandaPenglihatan ganda atau diplopia pada trauma mata dapat terjadi karena robeknya pangkal iris.

    Karena iris robek maka bentuk pupil menjadi tidak bulat. Hal ini dapat menyebabkan

    penglihatan ganda pada pasien.

    5. Mata bewarna merahPada trauma mata yang disertai dengan erosi kornea dapat ditemukan pericorneal injection

    (PCI) sehingga mata terlihat merah pada daerah sentral. Hal ini dapat pula ditemui pada trauma

    mata dengan perdarahan subkonjungtiva.

    6. Nyeri dan rasa menyengat pada mataPada trauma mata dapat terjadi nyeri yang disebabkan edema pada palpebra. Peningkatan

    tekanan bola mata juga dapat menyebabkan nyeri pada mata.

    7. Sakit kepala

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    26/32

    Pada trauma mata sering disertai dengan trauma kepala. Sehingga menimbulkan nyeri kepala.

    Pandangan yang kabur dan ganda pun dapat menyebabkan sakit kepala.

    8. Mata terasa Gatal, terasa ada yang mengganjal pada mataPada trauma mata dengan benda asing baik pada konjungtiva ataupun segmen anterior mata

    dapat menyebabkan mata terasa gatal dan mengganjal. Jika terdapat benda asing hal ini dapat

    menyebabkan peningkatan produksi air mata sebagai salah satu mekanisme perlindungan pada

    mata.

    9. FotopobiaFotopobia pada trauma mata dapat terjadi karena dua penyebab. Pertama adanya benda asing

    pada jalur refraksi, contohnya hifema, erosi kornea, benda asing pada segmen anterior bola

    mata menyebabkan jalur sinar yang masuk ke dalam mata menjadi tidak teratur, hal ini

    menimbulkan silau pada pasien. Penyebab lain fotopobia pada pasien trauma mata adalah

    lumpuhnya iris. Lumpuhnya iris menyebabkan pupil tidak dapat mengecil dan cenderung

    melebar sehingga banyak sinar yang masuk ke dalam mata.

    Gejala dan tanda ? tatalaksana (terapi definitive) ? prognosis? Dan kompetensi

    tatalaksana dokter umum sejauh apa?

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    27/32

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    28/32

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    29/32

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    30/32

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    31/32

    16.Patofis dan pathogen Rx.kimia yang terjadi itu apa ? yang terjadi pada trauma kimia?17.Komplikasi trauma kimia apa saja? Bahan kimia apa saja yang bisatrauma mata?

    Strateginya bagaimana? Bila kita tdk tahu itu asam dan basa

    18.Trauma mekanik?hal2 apa saja yang dapat terjadi pada trauma mekanik dari depansampe belakang? Pembagian trauma mekanik?

    19.Trauma tajam dan tumpul? hal2 apa saja yang dapat terjadi pada trauma tajam dantumpul dari depan sampe belakang? Pembagian trauma tajam dan tumpul?

    20.Perbedaan trauma fisik dan mekanik? Bagaimana tatalaksana korpus alienum padamata?

    21.Pemeriksaan penunjang pada kasus trauma?

  • 8/12/2019 hm lbm 5 mata

    32/32

    STEP 4

    radioterapikimiaFisik dan mekanik

    Trauma mata

    Benda asing