lbm 2-sgd 4 skn sellaa

22
LBM 2 MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN STEP 1 1. GPVI : suatu program dari internasional (WHO) menjelaskan tentang program vaksin dan imunisasi di seluruh dunia bertujuan agarmencegah tersebarnya penyakit tertentu. Agar masyarakat melakukan vaksinasi sehingga penyakit polio, campak, tetanus tidak ada lagi di dunia. 2. Administrasi kesehatan: Ad : pada Ministrate : melayani - suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan. - Gabungan atau kumpulan atau kesatuan berbagai elemen yang berhubungan dengan kesehatan yg berfungsi dan bergerak dalam mencapai tujuan yang sama yaitu kesehatan masyarakat.

Upload: sellarizki22

Post on 26-Dec-2015

128 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

sgd

TRANSCRIPT

Page 1: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

LBM 2

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

STEP 1

1. GPVI : suatu program dari internasional (WHO) menjelaskan tentang program vaksin dan imunisasi di seluruh dunia bertujuan agarmencegah tersebarnya penyakit tertentu. Agar masyarakat melakukan vaksinasi sehingga penyakit polio, campak, tetanus tidak ada lagi di dunia.

2. Administrasi kesehatan: Ad : padaMinistrate : melayani

- suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan.

- Gabungan atau kumpulan atau kesatuan berbagai elemen yang berhubungan dengan kesehatan yg berfungsi dan bergerak dalam mencapai tujuan yang sama yaitu kesehatan masyarakat.

STEP 2

1. Manfaat, tujuan, fungsi administrasi kesehatan2. Unsur pokok administrasi kesehatan3. Macam-macam pelayanan kesehatan4. Ruang lingkup administrasi kesehatan5. Syarat pelayanan kesehatan6. Masalah yang dihadapi pelayanan kesehatan7. Program-program yang dijalankan puskesmas8. Macam-macam komponen input

Page 2: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

9. Bentuk umpan balik kegiatan yang ditemukan

STEP 3

1. Manfaat, tujuan, fungsi administrasi kesehatan

Manfaat

a. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan efisien

Sumber, tata cara, dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat

terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu

diperlukan administrasi kesehatan dimana adanya fungsi perencanaan , yang

dapat mengatur pemanfaatan sumber, tatacara, dan kesanggupan secara

efektif dan efisien

b. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai

Setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan seyogyanya ditujukan untuk

pemenuhan kebutuhan dan tuntutan kesehatan.Untuk itu diperlukan

ketrampilan untuk menentukan kebutuhan dan tuntutan itu sendiri, maka

dengan administrasi kesehatan dapat diketahui dengan tepat kebutuhan dan

tuntutan yang terdapat dalam masyarakat.

c. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya.

Kesimpulan dari 3 manfaat tersebut adalah

Administrasi kesehatan berupaya menyediakan dan menyelenggarakan

upaya kesehatan sedemikian rupa dengan masukan sekecil-kecilnya (sumber,

tata cara, dan kesanggupan) sehingga dapat dihasilkan keluaran sebesar-

besarnya (terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan)

Azwar, azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan.1996.

Page 3: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Tujuan

Tujuan utama administrasi kesehatan adalah agar kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan , perawatan kedokteran dan lingkungan yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.perbeadaan :

Kebutuhan kesehatan

Kebutuhan adalah sesuatu yang secara objektif diperlukan oleh seseorang untuk meningkatkan kesehatannya.Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tsb amat menentukan berhasil atau tidaknya suatu upaya kesehatan

Tuntutan kesehatan

Tuntutan adalah sesuatu yang secara subyektif diperlukan oleh seseorang untuk meningkatkan kesehatannya.Karena sifatnya yang subyektif , maka terpenuhi atau tidaknya tuntutan tsb , tidak menentukan keberhasilan suatu upaya kesehatan

Sumber : pengantar administrasi kesehatan oleh dr.Azrul Azwar M.P.H

Fungsi

P1 fungsi perencanaan, yang pada hakekatnya mencakup unsur-unsur fungsi administrasi lainnya yang melengkapi proses ”perencanaan” yang sebenarnya, seperti fungsi-fungsi pengambilan keputusan, pemahaman masalah, penetapan prioritas, peramalan, penganggaran, dll.

P2 penggerakan pelaksanaan. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam kelompok P2 antara lain pengorganisasian, staffing, pengkoordinasian, panggajian, komunikasi, kepemimpinan, dll.

P3 pengarahan, pengendalian, dan penilaian. Fungsi-fungsi lainnya dapat dimasukkan dalam kelompok P3 antara lain pengawasan, pencatatan-pelaporan, supervisi, dan mungkin ada beberapa hak lagi lainnya, yang intinya bermaksud sebagai pemantauan pelaksanan upaya yang sedang dikerjakan agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

(Pengantar Administrasi Kesehatan, Dr.Azrul Azwar M.P.H.)

Dalam praktek sehari-hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, pelbagai fungsi administrasi

ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja, yakni :

1. Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja

Page 4: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

2. Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staf

3. Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,

pengkoordinasian , bimbingan, penggerakan dan pengawasan

4. Penilaian (evaluating) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan

(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H., Binarupa

Aksara)

2. Unsur pokok administrasi kesehatan MasukanYang dimaksud dengan masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan dan atau perangkat administrasi tersebut banyak macamnya. Pembagian yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut 4 M, yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metode (method), untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, serta 6M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metode (method), pasar (market) serta mesin (machinery) untuk organisasi yang mencari keuntungan. ProsesYang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dikenal pla dengan nama fungsi administrasi. Pada umunya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.Dalam praktek sehari-hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi disederhanakan menjadi 4 macam yakni :1. perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja2. pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staff.3. pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan, pengkoordinasiaan, bimbingan, penggerakan dan pengawasan. Keluaran Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).

Page 5: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

SasaranYang dimaksud dengan sasaran (target group) kepada siap keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut, ditujukkan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang dimaksud disini dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat langsung (direct target group), ataupun bersifat tidak langsung (indirect target group). DampakYang dimaksud dengan dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh :keluaran. Untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan(Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar)

Perincian Perencanaan (jenis, ruang lingkup, langkah-langkah, teknik)

1. Macam - macam

a) Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana

Perencanaan jangka penjang

Masa berlakunya rencana tersebut antara 12-20 tahun.

Perencanaan jangka menengah

Masa berlakunya rencana tersebut antara 5-7 tahun

Perencanaan jangka pendek

Masa berlakunya rencana tersebut hanya untuk jangka waktu 1 tahun saja

b) Ditinjau dari frekuensi penggunaan

Digunakan satu kali

Disebut penggunaan satu kali (single-use planning), apabila rencana yang

dihasilkan hanya dapat dipergunakan satu kali. Perencanaan yang seperti ini

dapat secara sengaja dilakukan, atau karena memang telah tidak dapat

digunakan lagi. Antara lain karena keadaan lingkungan yang telah berubah.

Digunakan berulang kali

Page 6: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Disebut penggunaan berulang kali (repeat-use planning), apabila rencana yang

dihasilkan dapat dipergunakan lebih dari satu kali

c) Ditinjau dari tingkatan rencana

Perencanaan induk

Disebut perencanaan induk (master planning), apabila rencana yang dihasilkan

lebih menitikberatkann pada aspek kebijaka, mempunyai ruang lingkup yang

amat luas serta berlaku untuk jangka waktu yang panjang

Perencanaan operasional

Disebut perencanaan operasional (operational planning), apabila rencana

yang dihasilkan lebih menitik beratkan pada aspek pedoman pelaksanaan

yang akan dipakai sebagai petunjuk pada waktu melaksanakan kegiatan.

Perencanaan harian

Disebut sebagai perencanaan harian (day-to-day planning), apabila rencana

yang dihasilkan telah disusun secara rinci.

d) Ditinjau dari filosofi perencanaan

Perencanaan memuaskan

Disebut sebagai perencanaan memuaskan (satisfying planning), apabila fiosofi

yang dianut pada waktu melakukan perencanaan tidak terlalu mementingkan

keuntungan golongan, melainkan kepuasaan semua pihak yang terlibat.

Perencanaan optimal

Disebut sebagai perencanaan optimal (optimizing planning), apabila filosofi

yang dianut pada waktu melakukan perencanaan sangat mementingkan

pencapaian tujuan.

Perencanaan adaptasi

Disebut sebagai perencanaan adaptasi (adaptivizer planning), apabila filosofi

yang dianut pada waktu melakukan perencanaan cenderung berupaya untuk

selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapi

e) Ditinjau dari orientasi waktu

Perencanaan berorientasi masa lalu kini

Page 7: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Perencanaan berorientasi masa depan

Perencanaan redistribusi

Pada perencanaan redistributif, sekalipun orientasinya adalah masa depan,

tetapi rencana yang disusun tidak atas kajian masa depan yang terlalu

mendalam

Perencanaan spekulatif

Pada perencanaan spekulatif, sifat spekulatif sangat dirasakan. Kajian tentang

masa depan, sekalipun mungkin dilakukan dengan mempergunakan data,

tetapi terlalu berani.

Perencanaan kebijakan

Adalah perencanaan yang sangat berorientasi pada masa depan, serta disusun

atas kajian yang seksama dan mendalam terhadap berbagai data yang

seksama dan mendalam terhadap berbagai data yang tersedia

f) Ditinjau dari ruang lingkup

Perencanaan strategik

Disebut perencanaan strategik, apabila rencana yang dihasilkan menguraikan

dengan lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin diterapkan, tujuan jangka

panjang yang ingin dicapai serta rangkaian dan pentahapan kegiatan yang

akan dilakukan. Perencanaan strategi umumnya sulit diubah.

Perencanaan taktis

Disebut perencanaan taktis, apabila rencana yang dihasilkan hanya

mengandung uraian tentang kebijakan, tujuan serta kegiatan jangka pendek

saja. Perencanaan taktis mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan

situasi dan kondisi.

Perencanaan menyeluruh

Disebut perencanaan menyeluruh, apabila rencan yang dihasilkan

mengandung uraian yang bersifat menyeluruh

Perencanaan terpadu

Page 8: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Disebut perencanaan terpadu, apabila rencan yang dihasilkan jelas

menggambarkan keterpaduan antar kegiatan yang akan dilakukan, dan atau

dengan kegiatan lain yang telah ada.

(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H., Binarupa

Aksara)

Proses Perencanaan

menetapkan prioritas masalah

i. melakukan pengumpulan data

ii. pengolahan data

iii.penyajian data

iv.pemilihan prioritas masalah

menetapkan prioritas jalan keluar

i. menyusun alternatif jalan keluar

ii. memilih prioritas jalan keluar

iii. uji lapangan

iv. memperbaiki prioritas jalan keluar

v. menyusun uraian rencana kerja

(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H., Binarupa

Aksara)

Perincian Pengorganisasian (jenis, ruang lingkup, langkah-langkah, teknik)

Langkah-langkah Memahami tujuan yang ingin dicapai Memahami kegiatan yang akan dilakukan Mengelompokkan kegiatan yang akan dilakukan Menetapkan hirarki kelompok kegiatan yang akan dilakukan Membentuk struktur organisasi Menetapkan penanggungjawab dari kelompok kegiatan

Melakukan penilaian berkala untuk penyempurnaan

Page 9: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Jenis Organisasi formalMerupakan hubungan antara pekerjaan dengan wewenang, tanggung jawab dan pertangungjawaban aktivitas yang diselesaikan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi informalHubungan pribadi dan sosial yang tidak memiliki hubungan dengan wewenang formal.Tujuan organisasi formal adalah memenuhi kebutuhan anggotanya yang tidak dapat dipenuhi organisasi formal, misalnya menyelenggarakan budaya kelompok dan karena kebutuhan akan informasi.

Ruang lingkup Teknik

Pelaksanaan : bimbingan pd staf agar bekrja scr optimal dgn kemampuan yg hrs dimilikiLangkah2 :

- Pengarahan pelaksanaan- Pengkoordinasian- Bimbingan smua pelaksana program- Pergerakannya dr pelaksanaan program- Pengawasan

Perincian Pelaksanaan (jenis, ruang lingkup, langkah-langkah, teknik)

RUANG LINGKUP PERENCANAAN

Ruanglingkup perencanaan di pengaruhi oleh dimensi waktu, spasial,dan tingkatan

teknis perencanaan. Ketiga dimensi saling berinteraksi. Masing masing dimensi

tersebut adalah sebagai berikut.

1.         Perencanaan Dimensi Waktu

Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan ini meliputi jangka waktu hingga 10 tahun keatas dalam perencanaan ini

belum di tampilkan sasaran sasaran yang bersifat kuantitatif tetapi lebih kepada

proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang di inginkan dan pencapaian keadaan

yang bersifat pundapental. Cohtoh , Propenas

Perencanaan Jangka Menengah

Page 10: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Jangka waktunya 3 sampai 8 tahun.  Di Indonesia umunya 5 tahun. Ini merupakan

penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang, walaupun perencanaan jangka

menengah ini masih bersifat umum tetapi sudah di tampilkan sasaran yang di

proyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda

Perencanaan Jangka Pendek

Jangka waktunya 1 tahun. Perencanaan ini di sebut juga perencanaan operasional

tahunan . contoh ,proyek- proyek

Perencanaan Dimensi Spasial

Merupakn perencanaan yang memiliki kararkter yang terkait dengan ruang dan batasan

wilayah. Darai dimesi spasial ini dikenal Perencanaan Nasional, Perencanaan Regional,

Perencanaan Tata Ruang, dan Tatat Tanah

Perencanaan Nasional

Suatu Proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan

komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah terpadu dan menyeluruh untuk

mencapai masyarakat yang adil dan makmur memperhitungkan dan memanfaatkan

sumber daya nasional dan memperhatikan perkembangan internasional. Contoh,

Propenas dan perencanaan pendidikan nasional

Perencanaan Regional

Pilihan antar sector dan hubungan antar sector dalam suatu wilayah atau daerah

sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah ataou wilayah. contoh ,Propeda,

perencanaan pendidikan  di provinsi, Kabupaten/Kota

Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu,

mengembangkan secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun

demografis. Contoh, Perencanaan tata ruang kota, perencanaan permukiman,

perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek proyek

3.         Perencanaan Dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

Perencanaan Makro

Perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara eksternal dan internal.

Perencanaan ini meliputi pendapatan nasional yang akan ditingkatkan, tingkat

Page 11: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

konsumsi, investasi pemerintah, dan swasta eksport dan impor, pajak, bunga bank, dan

sebagainya

Perencanaan Mikro

Perencanaan yang disususun dan di sesuaikan dengan kondidi otonomi daerah di

bidang pendidikan.  Perencanaan ini disebut juga perencanaan pemetaan pendidikan.

Namu perelu di perhatikan perbedaan antara pemetaan sekolah dan peta sekolah, peta

sekolahhanya mengambarkan lokasi sekolah sedangkan pemetaan sekolah tidak hanya

mengambarkan lokasi sekolah namun mengambarkan berbagai data, informasi, dan

faktor faktor yag dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif

maupun kuantitatif, kebutuhan guru, sarana dan prasarana dan sebagainya

Tujuan Pemetaan Sekolah adalah 1. Untuk mengetahui keadaan lengkap sekolah dan 2

untuk menata kembali jaringan persekolahan dengan permukiman pendidik secara baik

sehingga sekolah dapat dimanfaatkan seefesien dan seefektif mungkin Faktor yang

mempengaruhi percencanaan ini antara lain

Kebijakan/Ketentuan /standar/, geografis,demografi, dan infrastruktur secara nonteknis

antara lain aspirasi masyarakat, terhadap pendidikan, sosial ekonomi dan budaya

masyarakat, politik,dan keamanan

Perencanaan Sektoral

Kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan

tujuan

Perencanaan Kawasan

Perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai

pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif

Perencanaan Proyek

Perencanaan Operasional yang menyangkut operasionalisasi kebijakan dan

pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sector dan tujuan pembangunan

4.         Perencanaan dari Dimensi Jenis

Anen (2000) Menyebut jenis perencanaan seperti ini sebagai berikut :

Page 12: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Perencanaan Dari atas ke Bawah

Perencanaan Dari Bawah ke Atas

Perencanaan Menyerong Kesamping

Perencanaan Mendatar

Perencanaan Menggelinding

Perencanaan Gabungan Atas Kebawah dan Bawah Keatas

Perincian Penilaian Program (jenis, ruang lingkup, langkah-langkah, teknik)

3. Macam-macam pelayanan kesehatan

1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a.Dokter Umum (Tenaga Medis)

b.Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.

Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)

Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

Page 13: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

a.Dokter Spesialis

b.Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.

Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)

Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a.Dokter Subspesialis

b.Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.

Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

4. Ruang lingkup administrasi kesehatan

a. Mencakup semua fungsi administrasi

Melaksanakan pekerjaan administrasi samalah artinya dengan melaksanakan semua

fungsi administrasi yang dikenal, mulai dari perencanaan, pengoganisasian,

pelaksanaan serta penilaian.

b. Mencakup semua bentuk dan macam pelayanan kesehatan

Administrasi kesehatan diperlukan untuk mengelola semua pelayanan kesehatan yang

mencakup promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Selain itu, administrasi

Page 14: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

kesehatan juga diperlukan pada pengelolaan pelayanan kesehatan yang dibagi

menurut sasaran pemakainya.

(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar, M.P.H.,

Binarupa Aksara)

5. Syarat pelayanan kesehatan

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang dimaksud (Azwar, 1996) adalah :1. Tersedia dan berkesinambunganSyarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.2. Dapat diterima dan wajarSyarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.3. Mudah dicapaiSyarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.4. Mudah dijangkauSyarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.5. BermutuSyarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

Page 15: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

6. Masalah yang dihadapi pelayanan kesehatana. Alat dan bahan

BPJS kualitas pengobatan tidak sesuaiPenyimpanan vaksin yang tidak sesuai prosedur dan penyimpanan vaksin di campur dengan bahan lain seperti sayuran, makanan, dll. vaksin rusak

b. Penderita tidak patuh minum obatc. Tidak ada sarana prasarana (tidak ada ambulans)d. Tidak ada tenaga kesehatan (pemerataan tenaga kesehatan yang

kurang di daerah pelosok ex. papua)e. Jarak yankes

Warga daerah demak tapi dekat dengan semarang berobat di semarang sehingga terjadi kesalahan dalam pendataan

f. Kebijakan

Berdasarkan skenario :

-kesalahan planning sabtu sebagai kegiatan posyandu, tapi masyarakat sekitar ada kegiatan lain

-kesalahan staffing di daerah pelosok tenaga kesehatan tidak ada

-kesalahan controlling tidak menindak lanjuti kegiatan

-kesalahan evaluasi pengulangan kesalahan yang sama akibat tidak di evaluasi

-kurangnya penyuluhan

-dampak morbiditas masih tinggi sebagai umpan balik untuk input (di evaluasi)

-lingkungan : tempat tinggal, life style

7. Bentuk umpan balik kegiatan yang ditemukan (di skenario)

Page 16: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa

Dampak yang akan dievaluasi a. Mencari data jumlah penderita campak di wilayah tersebut mencari

kesalahan di sistem administrasi kesehatan ( ex. POAC)b. Umpan balik kinerja yankes sarana prasarana tidak sesuai (puskesmas

kotor, kulkas tidak dingin), tenaga kesehatan masih kurangc. Kesalahan di administrasi kesehatand. Target / sasaran yang tidak sesuai : target imunisasi tidak sesuai umur

CAMPAK

Planning : injeksi campak , vaksinasi dan menentukan letak penyimpanan dari vaksin tersebut dan melakukan pendataan untuk yang belum dan sudah di vaksin .

Organizing :

Actuating

Controlling

STEP 4

Administrasi Kesehatan

Unsur PokokFungsi

POAC

Page 17: LBM 2-Sgd 4 SKN Sellaa