lapsem farset emulsa dan infusa

13

Click here to load reader

Upload: faishalmahdi

Post on 15-Dec-2015

193 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

laporan praktikum farmasetika emulsi minyak ikan (oleum iecoris aselli) dan infusum orthosiphonis folium (daun kumis kucing) fakultas farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa

EMULSIONESDasar Teori

Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil. (Anonim, 2014) Apabila yang terdispersi adalah minyak dan medium dispersinya adalah air, sistem ini disebut emulsi minyak dalam air (M/A) atau oil in water (O/W). Sebaliknya, jika yang terdispersi adalah air dan medium dispersinya merupakan minyak atau bahan seperti minyak, maka sistem ini disebut emulsi air dalam minyak (A/M) atau water in oil (W/O).

Supaya dapat diperoleh emulsi yang stabil, diperlukan zat pengemulsi (emulgator). Emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan) mengelilingi butir-butir tetesan yang tersdispersi; film ini berfungsi mencegah terjadinya koalesen (bergabungya butir-butir fase dispers menjadi satu) yang mengakibatkan terpisahnya fase dispers dari medium dispers (Anief, 1997). Allen & Ansel (L.V., Jr., & H.C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 10th ed., Lippincott Williams & Wilkins, USA) mengelompokkan zat-zat yang dapat digunakan sebagai emulgator sebagai berikut:1. Golongan karbohidrat, contohnya akasia, tragakan, agar, kondrus dan pectin. Zat-

zat ini membentuk koloid hidrofilik, yang jika ditambahkan ke dalam air akan membentuk emulsi M/A.

2. Golongan protein, contohnya gelatin, kuning telur dan kasein. Zat-zat ini juga digunakan dalam pembuatan emulsi M/A.

3. Alkohol dengan massa molar tinggi, misalnya stearil alcohol, setil alcohol dan gliseril monostearat. Bahan-bahan ini biasanya dipakai dalam pembuatan emulsi M/A yang digunakan secara eksternal.

4. Kolesterol dan turunannya, dipakai dalam pembuatan emulsi A/M yang digunakan secara topikal.

5. Golongan mineral, cotohnya bentonit, magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida. Umumnya bahan-bahan ini digunakan dalam emulsi M/A namun ada juga yang bisa dipakai untuk membuat emulsi A/M.

6. Bahan pembasah, yang dikelompokkan lagi menjadi anionic, kationik dan nonionic. Penggunaannya dalam emulsi M/A atau A/M tergantung dari sifat alami masing-masing bahan.

Terdapat tiga metode dalam pembuatan emulsi, antara lain (Syamsuni, 2006):1. Metode gom kering; dalam metode ini zat pengemulsi dicampurkan ke dalam

minyak terlebih dahulu, lalu ditambahkan air untuk membentuk korpus emulsi, setelah itu diencerkan dengan sisa air yang tersedia.

2. Metode gom basah; dalam metode ini zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air terlebih dahulu untuk membentuk suatu mucilage, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, baru diencerkan dengan sisa air.

3. Metode botol; diaplikasikan dalam pembuatan emulsi yang mengandung minyak menguap serta zat-zat yang bersifat minyak dan memiliki viskositas rendah (kurang kental). caranya, serbuk gom dimasukkan ke dalam botol kering, ditambahkan 2 bagian air, botol ditutup, selanjutnya campuran tersebut dikocok dengan kuat. Sambil dikocok, ditambahkan sisa air sedikit demi sedikit.

Page 2: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa

Emulsi dikatakan tidak stabil jika mengalami hal-hal seperti tersebut di bawah ini (Marriott dkk., 2010):1. Creaming, yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 bagian dimana yang satu

mengandung fase terdispersi lebih banyak daripada yang lain. Sifatnya reversibel, akan terdispersi kembali setelah digojog.

2. Cracking, yaitu pecahnya emulsi karena film yang menyelubungi partikel fase terdispersi rusak sehingga terbentuk lapisan fase dispers yang terpisah dari medium dispersnya. Sifatnya ireversibel, tidak dapat terdispersi kembali. Menurut Syamsuni (2006), fenomena ini bisa disebabkan oleh faktor kimia (penambahan alcohol, perubahan pH), faktor fisika (pemanasan, penyaringan, pendinginan, pengadukan), dan faktor biologis (fermentasi bakteri, jamur atau ragi)

3. Inversi, yaitu berbaliknya tipe emulsi dari M/A menjadi A/M atau sebaliknya. Sifatnya ireversibel. Inversi dapat terjadi jika jumlah fase terdispersi lebih besar dari 74%

Uraian BahanAQUADESTAIR MURNIPurified WaterH2O BM 18,02Air Murni adalah air yang memenuhi persyaratan air minum, yang dimurnikan dengan cara destilasi, penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Tidakmengandung zat tambahan lain.Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau.Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. (Anonim, 2014)GLISERINGliserol [56-81-5]C3H8O3 BM 92,09Gliserin mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 101,0% C3H8O3.Pemerian Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral terhadap lakmus.Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam mimyak menguap.Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. (Anonim, 2014)MINYAK IKANCod Liver OilMinyak Ikan adalah minyak lemak hasil destearisasi sebagian dari minyak lemak hati segar Gadus morrhua Linné, dan spesies lain dari familia Gadidae Mengandung tidak kurang dari 255 μg (850 unit FI) vitamin A dan tidak kurang dari 2,125 μg (85 unit FI) vitamin D per g minyak ikan. Minyak ikan dapat ditambah penyedap tunggal atau campuran penyedap yang sesuai tidak lebih dari 1%.Pemerian Cairan minyak, encer, berbau khas, tidak tengik, rasa dan bau seperti ikan.Kelarutan Sukar larut dalam etanol; mudah larut dalam eter, dalam kloroform, dalam karbon disulfida dan dalam etil asetat.Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, dapat digunakan botol atau wadah lain yang telah dikeluarkan udaranya dengan cara hampa udara atau dialiri gas inert. (Anonim, 2014)

Page 3: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa

OLEUM CINNAMOMIMinyak Kayumanis adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap kulit batang dan kulit cabang Cinnamomum zeylanicum Blume.Kadar Aldehida, dihitung sebagai sinamil aldehida, C9H8O, tidak kurang dari 60,0% dan tidak lebih dari 75,0%.Pemerian Cairan; suling segar berwarna kuning; bau dan rasa khas. Jika disimpan dapat menjadi coklat kemerahan.Bobot per mL 1,000 g – 1,035 gPenyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya, di tempat sejukl(Anonim, 1979, hal. 454)PGAGom Akasia adalah eksudat, yang mengeras di udara seperti gom, yang mengalir secara alami atau dengan penorehan batang dan cabang tanaman Acacia Senegal L. Willdenow (Familia Leguminosae) dan spesies lain acacia yang berasal dari Afrika.SERBUK GOM AKASIASerbuk Gom ArabAcacia Gum PowderSerbuk Gom Akasia adalah gom akasia dalam bentuk serbuk.Pemerian Serbuk; putih atau putih kekuningan; tidak berbau.Kelarutan Larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman,dalam jumlah sangat sedikit dan memberikan cairan seperti musilago, tidak berwarna atau kekuningan, kental, lengket, transparan, bersifat asam lemah terhadap lakmus biru; praktis tidak larut dalam etanol dan eter.Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. (Anonim, 2014)

Paket M11. Gliserol digunakan untuk apa?2. Emulgator dalam resep ini adalah3. Mengapa ketika penambahan zat, pengadukan tidak boleh berhenti?4. Tipe emulsi pada praktikum ini adalah5. Khasiat Oleum Cinnamomi adalahPaket M52. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis ketidakstabilan emulsi3. Etiket yang digunakan? Mengapa?

Page 4: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa
Page 5: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa
Page 6: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa

INFUSADasar Teori

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit (Anonim, 1995). Apabila simplisia diekstraksi selama 30 menit, dinamakan decocta. Simplisia keras, tidak mengandung minyak atsiri dan tahan pemanasan dibuat decocta untuk mendapatkan kandungan senyawa yang lebih banyak, sementara simplisia lunak, mengandung minyak atsiri dan tidak tahan panas dibuat dalam bentuk infusa.

Infusa dibuat dengan mencampur simplisia dan air secukupnya di dalam panci di atas tangas air, selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90°C, sambil diaduk sesekali, kemudian diserkai selagi panas melalui kain flannel, ditambahkan air panas secukupnya hingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki.

Syamsuni (2006) merangkum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan infusa sebagai berikut:1. Jumlah simplisia; Kecuali dinyatakan lain, infus yang mengandung bahan tidak

berkhasiat keras dibuat menggunakan 10 bagian simplisia untuk 100 bagian infus. Pengecualian berlaku untuk: Kulit kina sebanyak 6 bagian; Daun sena dan temulawak 4 bagian; Secale cornutum 3 bagian; Daun digitalis, daun kumis kucing dan akar ipeka sebanyak 0,5 bagian; masing-masing untuk 100 bagian infus.

2. Derajat halus simplisia yang digunakanSerbuk Bahan-bahan5/8 Akar manis, daun kumis kucing, daun sirih, daun sena8/10 Dringo, kelembak10/22 Laos, akar valerian, temulawak, jahe22/60 Kulit kina, akar ipeka, Secale cornutum85/120 daun digitalis

3. Penambahan air ekstra sebanyak 2x bobot simplisia, diperlukan karena simplisia yang digunakan umumnya dalam kondisi kering.

4. Cara menyerkai; Infusa diserkai dalam keadaan panas, namun khusus infusa daun sena, dan infusa yang mengandung minyak atsiri dierkai setelah dingin. Alasannya, infusa daun sena mengandung zat penyebab sakit perut yang larut dalam air panas tetapi tidak larut dalam air dingin. Infusa daun sena, infusa asam jawa, dan infusa simplisia yang mengandung lender tidak boleh diperas. Sebelum dibuat infusa, asam jawa dibuang bijinya dan diremas dengan air sampai menjadi massa seperti bubur, sementara buah adas manis dan buah adas harus dipecah terlebih dahulu.

5. Pada pembuatan infusa kulit kina, ditambahkan larutan asam sitrat P 10% dari bobot bahan zat berkhasiat; Pada pembuatan infusa yang mengandung glikosida antrakuinon ditambahkan larutan natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia.

Uraian BahanAQUADESTAIR MURNIPurified WaterH2O BM 18,02Air Murni adalah air yang memenuhi persyaratan air minum, yang dimurnikan dengan cara destilasi, penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Tidak

Page 7: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa

mengandung zat tambahan lain.Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau.Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. (Anonim, 2014)HEXAMIN1,3,5,7-tetrazotrisiklo(3,3,1,3,7)dekanaC6H12N4 BM 140,19Heksamina mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H12N4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan di atas fosforpentoksida P selama 4 jamPemerian Hablur mengilap tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa membakar dan manis kemudian agak pahit. Jika dipanaskan pada suhu lebih kurang 260° menyublim.Kelarutan Larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5 mL etanol 95% P dan dalam lebih kurang 10 bagian kloroform P.Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (Anonim, 1979, hal. 283)DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphonis Staminei Folium)Daun kumis kucing adalah daun Orthosiphon stamineus Benth., suku Lamiaceae, mengandung flavonoid sinensetin tidak kurang dari 0,10%Identitas SimplisiaPemerian: Serpihan daun dan tangkai baik bersama maupun terpisah, warna hijau kecokelatan, tidak berbau, rasa agak pahit, rapuh, bentuk bundar telur, lonjong, belah ketupat memanjang atau bentuk lidah tobak, ujung lancip atau tumpul, panjang 2-12 cm, lebar 1-8 cm. Tangkai daun persegi, warna agak ungu, panjang kurang lebih 1 cm. Helai daun dengan tepi bergerigi kasar tidak beraturan, kadang-kadang beringgit tajam dan menggulung ke bawah, ujung daun dan pangkal daun meruncing. Tulang daun menyirip halus dan bercabang sedikit. (Anonim, 2009, Farmakope Herbal Indonesia, edisi pertama, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.)

Paket K22. Bahan yang digunakan untuk membuat infusa ini adalah ..... % simplisia3. Air ekstra berfungsi untuk...4. Jumlah air ekstra yang digunakan adalah5. Sebutkan khasiat bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan infusa ini!

Paket K51) Jelaskan perbedaan infusa dan decocta!2) Khasiat infusa yang dibuat adalah3) Etiket yang digunakan? Mengapa?4) Mengapa hexamine ditambahkan setelah serkaian dingin?

Page 8: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa
Page 9: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa
Page 10: Lapsem Farset Emulsa Dan Infusa