pengaruh pemberian infusa umbi bawang …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfpengaruh...

64
PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS DIET TINGGI LEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Septiana NIM : 158114068 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK

(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

TOTAL PADA TIKUS DIET TINGGI LEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Septiana

NIM : 158114068

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

i

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK

(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

TOTAL PADA TIKUS DIET TINGGI LEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Septiana

NIM : 158114068

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

ii

Persetujuan Pembimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

You’ll never be brave

If you don’t get hurt.

You’ll never learn

If you don’t make mistake.

You’ll never be successful

If you don’t encounter failure

Only you can change your life

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan dan Sang Guru Buddha Gautama sumber kekuatanku

Papa, Mama, dan Kakak tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan-dorongan kepada

penulis untuk selalu berjuang

Sahabat-sahabatku untuk dukungan dan semangatnya

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan kasih karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Infusa Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap kadar

kolesterol total pada tikus diet tinggi lemak” dapat penulis selesaikan dalam

rangka untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan naskah ini tidak

terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendukung penelitian

2. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Kepala Program Studi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendukung

penelitian.

3. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M. P., Ph. D. selaku dosen pembimbing utama

yang telah membimbing penulis dan memberi saran bagi penulis dari awal

hingga akhir sehingga naskah skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. dan Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si.,

Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan dukungan bagi

penulis sehingga dapat menyelesaikan naskah skripsi ini.

5. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing akademik atas

bimbingan, pendampingan, motivasi, dan dukungan kepada penulis selama

menjalani perkuliahan.

6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

proses perkuliahan di Farmasi Universitas Sanata Dharma.

7. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. LPPT UGM yang membantu penulis dalam pengujian sampel selama skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

viii

9. Pak Heru, Pak Wagiran, Pak Mus, Pak Kayat, Pak Parjiman, Pak Sigit, selaku

laboran Fakultas Farmasi yang telah membantu penulis dalam proses

pelaksanaan penelitian di laboratorium.

10. Kepada Orangtua tercinta Zailiha (Mama) dan Setiawan (Papa), kepada kakak

saya terkasih Bambang Setiawan (Alm) dan seluruh keluarga tercinta yang

telah memberikan dukungan, semangat, doa, motivasi dan kasih sayang yang

terus-menerus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah

skripsi ini.

11. Sahabat dan orang terkasih penulis, Natanael Wijaya, Theresia Priska Ratrigis,

Kristina Monika Dafloresa, Anastasia Peni Hera, Eunike Meilani, Maria

Yolanda, Veronica Natasya yang selalu membantu, memotivasi penulis, dan

memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

12. Meja 1 praktikum B2 2015 yaitu Oswin, Wikan, Elda, Anas, Ike, Tea yang

selalu memberi dukungan dan semangat pada saat perkuliahan di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma.

13. Teman-teman kelompok skripsi seperjuangan dalam melakukan proses

penelitian serta penyusunan naskah skripsi, Morita, Ida, dan Menur sudah

mendukung penulis dalam penyusunan naskah skripsi.

14. Teman-teman FSM B 2015 dan semua angkatan 2015 yang telah bersama-

sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam proses

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL .............................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

PRAKATA ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

INTISARI ......................................................................................................... xiv

ABSTRACT ...................................................................................................... xv

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ..................................................................................... 4

Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 4

Pengumpulan Bahan Uji ........................................................................... 4

Determinasi Tanaman ............................................................................... 4

Pembuatan Simplisia dan Serbuk Umbi Bawang dayak ............................ 5

Penetapan Kadar Air Serbuk Umbi Bawang Dayak .................................. 5

Pembuatan Infusa Umbi Bawang Dayak ................................................... 5

Pengujian Kualitatif Flavonoid dengan Metode KLT ................................ 6

Penetapan Dosis ....................................................................................... 6

Aquadest ......................................................................................... 6

Infusa Umbi Bawang Dayak ............................................................ 7

Diet Tinggi Lemak .......................................................................... 7

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji ...................................... 7

Pengukuran Kadar Kolesterol Total .......................................................... 8

Analisis Data Statistik .............................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

x

HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 10

Determinasi Tanaman ............................................................................. 10

Serbuk Umbi Bawang Dayak .................................................................. 10

Penetapan Kadar Air Umbi Bawang Dayak ............................................ 11

Uji Kualitatif Flavonoid dengan Metode KLT ........................................ 11

Pengaruh Pemberian Infusa Umbi Bawang Dayak terhadap Kadar

Kolesterol Total pada Tikus Diet Tinggi Lemak ..................................... 14

KESIMPULAN ................................................................................................. 22

SARAN ............................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 23

LAMPIRAN ...................................................................................................... 30

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil Uji KLT Flavonoid ................................................................... 13

Tabel II. Rerata Kadar Kolesterol Total Pre-test Kelompok Perlakuan ............. 15

Tabel III. Rerata Kadar Kolesterol Total Kelompok Kontrol ............................. 15

Tabel IV. Rerata Kadar Kolesterol Total Pos-test Kelompok Perlakuan ............ 17

Tabel V. Uji Pos-Hoc Tukey Kadar Kolesterol Post-test Antar Kelompok ........ 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil uji KLT flavonoid infusa umbi bawang dayak (S) dengan

pembanding standar kuersetin (P) menggunakan fase diam silica gel

60 GF254 dan fase gerak toluen : etil asetat : asam format (8,5: 5,5 :1)

setelah penyemprotan AlCl3……………………...……………....12

Gambar 2. Umbi Bawang Dayak Segar............................................................ 39

Gambar 3. Sortasi Basah.................................................................................. 39

Gambar 4. Simplisia Umbi Bawang Dayak ..................................................... 39

Gambar 5. Serbuk Umbi .................................................................................. 39

Gambar 6. Pembuatan infusa ........................................................................... 39

Gambar 7. Infusa Umbi Bawang Dayak ........................................................... 39

Gambar 8. Kuning telur puyuh dan minyak babi .............................................. 40

Gambar 9. Campuran diet tinggi lemak ............................................................ 40

Gambar 10. Penetapan kadar air Serbuk ........................................................... 41

Gambar 11. Uji KLT ........................................................................................ 42

Gambar 12. Pengelompokan hewan uji ............................................................. 43

Gambar 13. Pemberian peroral diet tinggi lemak ............................................. 43

Gambar 14. Pemberian peroral infusa ............................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearence dari Fakultas Kedokteran UGM .............. 31

Lampiran 2 . Surat Pengesahan Determinasi Umbi Bawang Dayak................... 32

Lampiran 3 . Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics .......................... 33

Lampiran 4. Surat Keterangan Pembelian Hewan Uji ....................................... 34

Lampiran 5. Perhitungan Jumlah Sampel Hewan .............................................. 35

Lampiran 7. Umbi Bawang Dayak dan infusa umbi bawang dayak ................... 39

Lampiran 8. Diet tinggi lemak .......................................................................... 40

Lampiran 9. Penetapan Kadar Air..................................................................... 41

Lampiran 10. Identifikasi Flavonoid dengan Metode KLT................................ 42

Lampiran 11. Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji ................................. 43

Lampiran 12. Hasil Analisis Uji Normalitas Shapiro-Wilk ................................ 44

Lampiran 13. Hasil Uji Paired Sample Test ...................................................... 45

Lampiran 14. Homogenitas dan One Way ANOVA ........................................... 45

Lampiran 15. Uji Pos Hoc Tukey HSD ............................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

xiv

INTISARI

Hiperkolesterolemia merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan

kadar kolesterol diatas normal. Hiperkolesterolemia merupakan risiko penyakit

aterosklerosis, jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Flavonoid yang terkandung

didalam infusa umbi bawang dayak memiliki aktivitas penghambatan enzim

HMG-KoA reduktase sehingga terjadi penurunan kadar kolesterol. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa umbi bawang dayak

(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada

tikus diet tinggi lemak. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan

desain penelitian pre-test and post-test control group design. Sebanyak 25 tikus

betina galur Sprague Dawley (SD) berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 150-

250 gram, dibagi acak dalam 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) diberi

aquadest dosis 13,33 g/ kgBB. Kelompok II (kontrol positif) diberi campuran

minyak babi dan kuning telur puyuh dosis adalah 3 g/150 gram BB . Kelompok

III, IV, dan V diberikan infusa umbi bawang dayak dengan tiga peringkat dosis

0,34; 0,67; 1,33 g/kgBB. Semuanya perlakuan diberikan secara per oral.

Pengukuran kadar kolesterol menggunakan darah tikus diambil pada hari ke-0

(pre-test) dan hari ke-30 (post-test). Data kadar kolesterol dianalisis menggunakan

Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data dan Paired T-test untuk melihat

signifikansi kadar kolesterol pre dan post kelompok kontrol, kemudian dilakukan

uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Pos Hoc Tukey data kolesterol

total post-test masing-masing kelompok perlakuan.

Hasil statistik menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar

kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil pengujian perbedaan antar kelompok

menunjukkan perlakuan dosis 0,34g/kgBB; dosis 0,67 g/kgBB; dan dosis 1,33

g/kg BB menunjukkan hasil yang berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kontrol

positif lemak 3 g/150 gramBB. Dosis 0,67 g/kgBB dan 1,33 g/kgBB menunjukkan

hasil yang tidak berbeda bermakna (p>0,05) terhadap kontrol negatif aquadest

13,33 g/kgBB. Kesimpulannya Infusa umbi bawang dayak memiliki kemampuan

untuk menurunkan kolesterol total secara bermakna (p<0,05)

Kata kunci : umbi bawang dayak, infusa, kolesterol total, hiperkolesterolemia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

xv

ABSTRACT

Hypercolesterolemia is a condition where there is an increase in

cholesterol levels above normal. Hypercolesterolemia is a risk of atherosclerosis,

heart disease, stroke, and diabetes mellitus. The flavonoids contained in dayak

infusion have HMG-CoA reductase enzyme inhibition activity in a decrease in

cholesterol levels.This research aims to investigate the influence of dayak onion

(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) infusion towards to decrease total cholesterol

level of high fat diet mice. The current research was purely experimental using

pre-test and post-test control group design. As many as 25 female Sprague

Dawley (SD) mice of the age range between 2-3 months with body weights of ±

150-250 g were randomly divided into 5 groups. The mice in group 1 (negative

control group) were given 13.33 mg/kgBW aquadest.The mice in group 2 (positive

control group) were given the mixture of pork oil and quail egg yolk with a dose

of 3 g/150 grBW. The mice in group III, IV, and V were infused with dayak onion

with 3 different levels of dosages, 0.34 g/kgBW; 0.67 g/kgBW; and 1.33 g/kgBW,

respectively. They were given orally to the mice. The measurement of cholesterol

levels using the mice’s blood was done on day 0 (pre-test) and day 30 (post-test).

The data of cholesterol level were analyzed using the Shapiro-Wilk to see data

distribution and Paired T-test to see the significance cholesterol level between the

pre and the post of control group before they were tested using One Way ANOVA

and Post Hoc Tukey total cholesterol data post-test for each treatment group.

The statistic result showed that there was a significant difference among

the treatment groups with (p<0,05). The test of differences among groups

revealed that dosage 0.34 g/kgBW; 0.67 g/kgBW ;and dosage 1.33 g/kgBW

treatments gave significant similar result (p<0,05) on the positive control group

fat 3 g/150 gBW. The dose of 0.67 g / kgBW and 1.33 g / kgBB showed that were

not significantly different result (p> 0.05) on the negative control aquadest 13.33

g / kgBW. In conclusion, dayak onion infusion was able to significantly reduce

cholesterol level (p< 0.05).

Keywords : dayak onion, infusion, cholesterol, hypercholesterolemia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

1

PENDAHULUAN

Kolesterol adalah lemak yang diperlukan untuk fungsi membran, sintesis

garam empedu, vitamin D, dan steroid. Kolesterol sebagian berasal dari produk

hewani dan sintesis de novo dalam sel-sel penghasil steroid di hati (Ronner, 2018).

Kolesterol di sintesis dalam sitosol dari HMG-KoA yang berasal dari asetil-KoA

kemudian HMG-KoA reduktase yang mengkatalisasi jalur sintesis kolesterol

(Ronner, 2018). Kolesterol sangat mudah menempel kemudian membentuk plak

pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan deposit lemak yang

akan menyebabkan aterosklerosis (Murray dkk., 2009). Secara normal tubuh

memproduksi kolesterol dalam jumlah tepat, namun kecenderungan

mengkonsumsi makanan hewani dengan lemak yang tinggi dapat memicu

kelebihan kolesterol dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan arterosklerosis yang

selanjutnya berpotensi menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) (Katzung

dan Bertram, 2010). Hiperkolesterolemia merupakan penyakit gangguan

metabolisme kolesterol yang disebabkan kadar kolesterol dalam darah melebihi

batas normal (Ronner, 2018).

Hasil riset kesehatan dasar Indonesia tahun 2013 melaporkan bahwa

penduduk dengan usia diatas 15 tahun nilai kolesterol total diatas normal yaitu

35,9% dan prevalensi penyakit jantung, diabetes, dan stroke sebesar 9,5% ; 2,1% ;

dan 12,1% (Anonim, 2013). Berdasarkan World Health Organization (WHO)

peningkatan kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Secara

global, sepertiga penyakit jantung iskemik disebabkan oleh kolesterol tinggi.

Secara keseluruhan, peningkatan kolesterol diperkirakan menyebabkan 2,6 juta

kematian (4,5% dari total) dan 29,7 juta cacat hidup (WHO, 2018). Berdasarkan

penelitian Firdiansyah (2014) terdapat hubungan signifikan peningkatan kadar

kolesterol total dengan kejadian penyakit jantung koroner.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2007) di Indonesia

terdapat kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan, 9.600 spesies diantaranya

berkhasiat sebagai obat. dan kurang lebih 300 spesies telah digunakan sebagai

bahan obat tradisional oleh industri obat tradisional. Tanaman obat herbal

memiliki efek samping yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

2

sintesis (Nursiyah, 2013). Bawang dayak merupakan tanaman khas Kalimantan

dan merupakan salah satu tanaman yang memiliki manfaat untuk kesehatan

(Galingging, 2009). Suku Dayak telah turun-menurun menggunakan bawang

dayak untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti kanker, tekanan darah

tinggi, diabetes mellitus, kolesterol, dan bisul (Kuntorini dan Astuti, 2010; Arung

dkk., 2009). Beberapa manfaat dari umbi bawang dayak telah banyak diteliti yaitu

sebagai antidiabetes (Febrinda, 2014; Arwati dkk., 2018), antibakteri (Harlita dkk.,

2018), antikanker (Fitri dkk., 2014), antihipertensi (Bahtiar dan Chumala, 2018).

Umbi bawang dayak merupakan salah satu sumber flavonoid yang berpotensi

sebagai antioksidan. Kemampuan umbi bawang dayak sebagai anti oksidan telah

banyak diteliti (Sulastri dkk., 2015; Febrinda dkk., 2013; Kuntorini dan Astuti,

2010 ; Sharon dkk., 2013 ; Setiawan dan Febriyanti, 2017). Skrining fitokimia

yang dilakukan oleh Pratiwi dkk. (2013) ekstrak etanol 70% umbi bawang dayak

mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenolik dan tanin. Skrining fitokimia

yang dilakukan dan Setiawan dan Febriyanti (2017) ekstrak etanol 96% umbi

bawang dayak mengandung flavonoid, fenolik, alkaloid, saponin, dan tanin.

Mekanisme penurunkan kolesterol oleh flavonoid terjadi ketika analog

dengan substrat yaitu HMG-KoA yang diubah menjadi asam mevalonat dengan

enzim HMG-KoA reduktase dan flavonoid merupakan inhibitor dari enzim HMG-

KoA reduktase sehingga menekan biosintesis kolesterol (Rahmania dkk., 2017 ;

Son dkk., 2018). HMG-KoA reduktase merupakan prekursor pembentukan

kolesterol dimana enzim ini akan mengkatalis perubahan HMG-KoA menjadi

mevalonat kemudian pembentukan isoprenoid, skualen, lanosterol dan

pembentukan kolesterol (Murray dkk., 2009). Penelitian Ismawati dkk. (2012)

menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dalam air perasan umbi bawang merah

memiliki aktivitas hipolipidemik terhadap kadar kolesterol total plasma mencit.

Penelitian Binawati and Ngadiani (2017) menunjukkan ekstrak etanol 96% umbi

bawang dayak mampu menurunkan kadar kolesterol, namun penurunannya tidak

bermakna karena pemberian hanya dilakukan selama 7 hari.

Senyawa lain yang juga berperan dalam penurunan kadar kolesterol

adalah tanin dan saponin. Tanin juga mampu menurunkan kadar kolesterol pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

3

tikus yang diberi diet lemak tinggi (Gato dkk., 2013). Saponin juga mampu

menurunkan kadar kolesterol serum asupan saponin meningkatkan output

kolesterol di tinja (Liu dkk., 2016). Penelitian Kusuma dkk. (2016) menunjukkan

ekstrak umbi bawang dayak mampu menurunkan kadar kolesterol total pada tikus

hiperkolesterolemia. Penelitian Saragih dkk. (2014) juga menyatakan bahwa

konsumsi umbi bawang dayak dua kali sehari pada manusia selama 7 hari dapat

menurunkan kadar kolesterol 5,33 mg/dL (tidak berbeda bermakna). Menurut

penelitian Jannah dkk. (2018) pemberian ekstrak umbi bawang dayak selama 2

minggu mampu menurunkan kadar kolesterol total tidak bermakna. Selain itu obat

sintesis yang digunakan untuk menurunkan kolesterol adalah simvastatin yang

memiliki mekanisme kerja yang sama dengan flavonoid dalam umbi bawang

dayak yaitu menghambat HMG KoA reduktase (Mescape, 2018), sehingga

harapannya masyarakat dapat menggunakan umbi ini sebagai alternatif

pengobatan untuk hiperkolesterolemia.

Metode infusa dipilih karena mempunyai berbagai keunggulan yaitu

mudah, murah dalam penggunaanya, lebih aplikatif digunakan pada masyarakat

dan lebih mendekati cara pembuatan obat tradisional yang dilakukan oleh

masyarakat dengan melakukan perebusan. Aquadest yang digunakan sebagai

pelarut infusa mampu melarutkan flavonoid dengan prinsip like dissolve like

dimana senyawa polar akan mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa non

polar juga akan mudah larut dalam pelarut non polar, flavonoid adalah senyawa

polar karena ada gugus hidroksil dan air juga merupakan pelarut yang polar

(Gilbert dkk., 2016). Harapannya infusa dapat melarutkan senyawa flavonoid

yang terkandung dalam umbi bawang dayak dan senyawa polar lainnya.

Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh umbi bawang dayak

terhadap kolesterol diantaranya dengan ekstrak etanol 96% (Binawati dan

Ngadiani, 2017; Jannah dkk., 2018), ekstraksi etanol 70% (Purnamasari dan

Bahtiar, 2018; Kusuma dkk., 2016). Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik

melakukan penelitian umbi bawang dayak khususnya karena masih belum ada

penelitian efek penurunan kadar kolesterol total oleh pemberian umbi bawang

dayak dengan menggunakan metode infusa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

4

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan Penelitian

Oven (Memmert®), mesin penyerbuk (Retsch), ayakan nomor 40, alat-

alat gelas (gelas beker, erlenmayer, pipet tetes, gelas ukur, pipet volume batang

pengaduk, cawan porselin), alumunium foil, pisau, panci infusa, kain flannel, hot

plate , timbangan analitik (Mettler Toledo®), stopwatch, thermometer, spuit, dan

jarum sonde, moisture balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), pipa

hematokrit Na-Heparin, tabung eppendorf, spektrofotometer, sinar UV 254 dan

365, chamber, mikropipet, oven.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Hewan uji yang

digunakan adalah tikus galur Sprague Dawley (SD) yang berjenis kelamin betina

umur 2 – 3 bulan dan berat badan 150 – 250 g yang diperoleh dari perternakan

hewan uji UD. Abadi Jaya dijalan Ring Road Utara, Gandok gg. Narodo No. 3x,

Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta dan telah mendapat Ethical

Clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta dengan nomer referensi KE/FK/1273/EC/2018 (Lampiran 1). Umbi

bawang dayak usia 3 bulan, aquadest, minyak babi, kuning telur puyuh, silika gel

60 F254 , toluene : etil asetat : asam format, pereaksi AlCl3 yang diperoleh dari

Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tata Cara Penelitian

Pengumpulan Bahan Uji

Umbi bawang dayak segar berwarna merah dengan usia panen 3 bulan

diperoleh dari Jl. Dharma Bakti 1 No.6, Kecamatan Sui Raya, Kabupaten Kubu

Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman menggunakan ciri-ciri yang terdapat pada tanaman

bawang dayak dengan menggunakan tanaman utuh dari bawang dayak yang

meliputi daun, batang, umbi, bunga, dan akar yang dilakukan di Laboratorium

Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

5

Pembuatan Simplisia dan Serbuk Umbi Bawang dayak

Sampel umbi bawang dayak sebanyak 5 kg disortasi basah, dicuci dengan

air mengalir hingga bersih. Kulit bawang dikupas dan diambil bagian bawang

tanpa kulit. Bawang dirajang terlebih dahulu menjadi lebih kecil, kemudian

disebarkan pada tampah dan di oven pada suhu 45-50°C selama 24 jam hingga

kulit menjadi benar-benar kering kemudian distortasi kering setelah itu diserbuk

dengan menggunakan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia yang telah didapatkan

kemudian diayak menggunakan ayakan nomor 40 dan 60 untuk mendapatkan

derajat kehalusan yang sesuai (Depkes RI, 2008). Adanya keterbatasan alat,

sehingga pengayakan serbuk yang digunakan hanya ayakan nomor 40.

Penetapan Kadar Air Serbuk Umbi Bawang Dayak

Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk yang

digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kurang dari 10%

(BPOM, 2014). Uji kadar air dilakukan di Laboratorium Formulasi dan Teknologi

Sediaan Padat Universitas Sanata Dharma dengan menguji 5 g serbuk kering umbi

bawang dayak serbuk ke dalam alat moisture balance. Alat akan memanaskan

sampel hingga 120°C dalam waktu 15 menit akan berhenti dengan otomatis

apabila telah mencapai bobot tetap dan muncul nilai persen kadar kemudian

direplikasi 3x. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam serbuk, hal ini

berkaitan dengan kualitas dan waktu penyimpanan serbuk umbi bawang dayak

yang digunakan dalam penelitian (Latimer, 2016).

Pembuatan Infusa Umbi Bawang Dayak

Serbuk kering umbi bawang dayak ditimbang 10 gram kemudian

dimasukkan ke dalam panci infusa dan ditambahkan 100 mL aquadest kemudian

dipanaskan diatas hotplate pada suhu 90oC selama 15 menit. Waktu 15 menit

dihitung setelah suhu larutan telah mencapai suhu 90oC. Setelah 15 menit,

campuran tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flannel kemudian

ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa

100 mL pada labu takar (BPOM, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

6

Pengujian Kualitatif Flavonoid dengan Metode KLT

Pengujian flavonoid yang terkandung dalam umbi bawang dayak

dilakukan dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Pemilihan eluen

berdasarkan penelitian sebelumnya Kumar (2015) membandingkan 3 jenis

bawang untuk melihat kandungan flavonoid yaitu kuersetin. Plat KLT sebelumnya

harus diaktivasi terlebih dahulu dengan cara diletakan di oven dengan suhu 100

OC selama kurang lebih 1 jam untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat

KLT (Komsta dkk., 2013). Fase diam yang digunakan yakni silika gel 60 F254 dan

fase gerak toluene : etil asetat : asam format (8,5: 5,5: 1) dijenuhkan dengan

kertas saring terlebih dahulu sebelum digunakan. Senyawa standar pembanding

yaitu senyawa kuersetin 1 mg/ml dilarutkan dengan pelarut yang sama yaitu

aquadest dan ditotolkan 10 𝜇𝑙. Sampel infusa bawang dayak 10 gram/ 100 mL

ditotolkan 10 𝜇𝑙 pada plat KLT 5 x 15 cm dengan jarak 1 cm. Totolan pada plat

KLT di angin-anginkan hingga kering lalu dimasukkan ke chamber yang sudah

dijenuhkan sebelumnya dan dibiarkan elusi, setelah elusi mencapai 10 cm di

angkat dan di angin-anginkan hingga kering dan disemprot dengan pereaksi AlCl3.

Plat dilihat dibawah sinar UV254 dan UV365 kemudian dihitung nilai Rf infusa

umbi bawang dayak yang dibandingkan dengan Rf senyawa standart kuersetin

(Kumar dkk., 2015).

Penetapan Dosis

Aquadest

Penentuan dosis aquadest yang diberikan kepada tikus sebagai kontrol

negatif dengan menggunakan berat badan rata-rata tikus yaitu 150 gram dan

menggunakan volume pemberian injeksi 2 mL sisanya diberikan space untuk

tikus makan pakan. Konsentrasi aquadest adalah 1 g/mL

D x BB = C x V

D x 0,15 kg = 1 g/mL x 2 mL

D = 13,33 g/ kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

7

Infusa Umbi Bawang Dayak

Infusa yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan

menggunakan melarutkan 10 gram serbuk dalam 100 mL pelarut sehingga

didapatkan konsentrasi 10% (b/v) (BPOM RI, 2010). Berikut adalah perhitungan

dosis, dengan pertimbangan BB tikus rata-rata 150 gram dan volume pemberian

tikus 2 mL :

Dosis x BB = C x V

Dosis x 0,15 kg = 0,1 g/mL x 2 mL

Dosis = 1,33 g/kgBB (dosis tiga)

Dosis dua ditentukan dengan cara 1,33 g/kg BB

2 = 0,67 g/kgBB

Dosis satu ditentukan dengan cara 0,67 g/kg BB

2 = 0,34 g/kgBB

Jadi peringkat dosis yang digunakan adalah 1,33 g/kg BB ; 0,67 g/kgBB ; 0,34

g/kgBB.

Diet Tinggi Lemak

Berdasarkan uji orientasi 1 : 1 (1,5 mL kuning telur puyuh + 1,5 mL

minyak babi). Dimana 1,5 mL minyak babi setara dengan 1,2 gram dan 1,5 mL

kuning telur setara dengan 1,8 gram. Kemudian dosis yang diberi pada tikus

adalah 3 g/150 gramBB. Kedua bahan dicampur dan diaduk dalam gelas beker

dan telah lolos spuit dan sonde kemudian diambil volume dosisnya sesuai BB

tikus.

Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji

Pada penelitian ini digunakan hewan uji sebanyak 25 ekor tikus.

Pengelompokan hewan uji terdiri dari 5 kelompok, masing-masing kelompok

berisi 5 ekor tikus yang dipilih secara acak. Tikus ditimbang terlebih dahulu

sebelum memulai perlakuan untuk mendapatkan tikus dengan bobot 150-250 g

dengan usia 2-3 bulan. Tikus dibeli dengan bobot ± 130 gram dan di beri pakan

untuk menaikkan bobot sesuai dengan kriteria. Bobot dan umur tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

8

diseragamkan tujuannya agar variasi biologis antar hewan uji lebih kecil dan dapat

memberikan respon yang relatif seragam.

Hewan uji diberi pakan diet lemak tinggi pada pukul 08.00 WIB dan

diberi infusa umbi bawang dayak pada pukul 16.00 WIB selama 1 bulan.

Kemudian lihat kadar kolesterol total pada hari ke-0 dan hari ke-30 dengan

menggunakan metode CHOD-PAP di LPPT Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta. Berikut adalah pembagian kelompok hewan uji :

Kelompok kontrol negatif : aquadest dosis 13,33 g/KgBB

Kelompok kontrol positif : diet tinggi lemak dosis 3 g/150 gram BB

Kelompok perlakuan I (dosis 1) : dosis infusa 0,34 g/KgBB + diet tinggi lemak

Kelompok perlakuan II (dosis 2) : dosis infusa 0,67 g/KgBB + diet tinggi lemak

Kelompok perlakuan III (dosis 3) : dosis infusa 1,33 g/KgBB + diet tinggi lemak

Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Kadar kolesterol diukur sebanyak 2 kali yaitu pre-test (sebelum diberi

perlakuan) pada hari ke-0 dan post-test (sesudah diberi perlakuan) pada hari ke-30.

Pengecekan kadar kolesterol tikus dengan menggunakan sampel darah,

sebelumnya tikus akan dipuasakan selama 12 jam tujuannya agar tidak ada

pengaruh makanan atau faktor lain yang mempengaruhi kadar kolesterol sehingga

meminimalisir bias. Darah akan diambil dari bagian plexus retroorbitalis

sebanyak 1,5 mL dengan menggunakan pipa hematokrit kemudian akan

didapatkan serum untuk dilakukan pengukuran kadar kolesterol total.

Penetapan kadar akan dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menetapan

kadar kolesterol yang dilakukan oleh LPPT UGM. Sampel darah akan disentrifuse

pada kecepatan 4000 rpm selama 10 menit atau 12.000 rpm selama 2 menit pada

suhu ruang. Hasilnya akan didapatkan serum (bagian atas) dan dipindahkan

kedalam tabung baru. Reagen yang digunakan adalah reagent kit kolesterol

(dyasis). Blanko yang digunakan yaitu aquadest 10 ul dan reagent kit kolesterol

(dyasis) 1000 ul. Standard berupa 20 mg/dL 10 ul dan reagent kit kolesterol

(dyasis) 1000 ul. Sampel nya berupa serum 10 ul dan reagen diasis 1000 ul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

9

Campur masing-masing dengan seksama menggunakan vortex-mixer hingga

homogen dan diinkubasi pada suhu kamar (20-25oC) selama 10 menit pada suhu

370 C. Pengukran digunakan alat Photometer Micolab 300 dengan panjang

gelombang (λ) 546 nm. Kemudian didapatkan perhitungan kadar dengan rumus

sebagai berikut :

Kadar kolesterol = Abs sampel

Abs standar x konsentrasi standar (200 mg/dL)

Analisis Data Statistik

Data dianalisis secara statistik dengan SPSS. Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan

sedikit yaitu kurang dari 50, apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 maka data

terdistribusi normal. Untuk mengetahui perbedaan signifikansi antar kelompok

pre dan post dialakukan uji Paired Sample T-test untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan rata rata dua sampel yang berpasangan. Dilakukan uji

homogenitas untuk melihat varians kelompok homogen jika (p)>0,05 berarti data

homogen. Apabila data terdistribusi normal dan variasi data sama (homogen)

maka dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%,

tetapi jika data terdistribusi tidak normal maka digunakan uji Kruskal-Wallis.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok tidak

berpasangan yang lebih dari dua kelompok. Kemudian bila pada uji ANOVA satu

arah atau Kruskal-Wallis menghasilkan nilai probabilitas (p) <0,05 yaitu paling

tidak terdapat dua kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata yang

bermakna sehingga dilanjutkan dengan analisis Post- Hoc.

Uji Pos-Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara

bermakna dengan membandingkan antar kelompok. Alat yang digunakan untuk

melakukan analisis Post-Hoc pada data yang terdistribusi tidak normal adalah

dengan uji Mann-Whitney, sedangkan apabila data terdistribusi normal digunakan

Tukey LSD. Jika diperoleh nilai probabilitas (p) <0,05 maka dapat diartikan

terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara kedua kelompok data, jika

diperoleh probabilitas (p) >0,05 maka dapat diartikan perbedaan tersebut tidak

bermakna (Dahlan, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinasi Tanaman

Pada penelitian ini menggunakan umbi bawang dayak yang akan diuji

aktivitasnya. Umbi bawang dayak ini diperoleh dari Jl. Dharma Bakti 1 No.6,

Kecamatan Sui Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Determinasi dilakukan tujuannya untuk memastikan bahwa umbi bawang dayak

yang akan digunakan untuk penelitian memang benar adalah umbi bawang dayak.

Determinasi umbi bawang dayak dilakukan di Fakultas Biologi, Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil determinasi (Lampiran 2) menunjukkan bahwa

umbi tersebut adalah umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.).

Serbuk Umbi Bawang Dayak

Bagian umbi yang masih segar seberat ± 5 kg disortasi basah untuk

memilih umbi yang segar memisahkannya dengan bagian tumbuhan lain yang

tidak diinginkan. Kemudian dicuci dan dibersihkan dengan air mengalir

tujuannya untuk menghilangkan kotoran seperti tanah, pasir, atau pengotor

lainnya dan kemudian ditiriskan. Umbi bawang dayak yang sudah bersih dirajang

untuk memperbesar luas permukaan sehingga mempercepat proses pengeringan,

dalam proses perajangan jangan terlalu tebal atau terlalu tipis, jika terlalu tipis

dikhawatirkan senyawa aktif akan hilang namun jika terlalu tebal maka proses

pengeringan simplisia lebih lama.

Pengeringan umbi bawang dayak dilakukan dengan disebarkan pada

tampah dan di oven pada suhu 45-50°C selama 24 jam hingga benar-benar kering.

Menurut BPOM (2014) suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60°C agar

tidak merusak senyawa aktif didalamnya. Simplisia yang sudah kering disortasi

kering untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang tidak diharapkan agar tidak

bercampur dengan simplisia umi bawang dayak. Simplisia diserbuk dengan

menggunakan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia yang telah didapatkan

kemudian di ayak menggunakan ayakan nomor 40 dan 60 (Depkes RI, 2008).

Namun karena keterbatasan alat maka pengayakan menggunakan nomor 40 saja

untuk mendapatkan derajat kehalusan tidak terlalu kasar maupun terlalu halus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

11

sehingga serbuk dapat terlarut dalam pelarut yang sesuai karena luas

permukannya sesuai. Serbuk umbi bawang dayak disimpan dalam toples/wadah

tertutup rapat yang diberi silica gel untuk menyerap lembab. Preparasi serbuk

umbi bawang dayak dapat dilihat pada (Lampiran 7).

Penetapan Kadar Air Umbi Bawang Dayak

Penetapan kadar air serbuk umbi bawang dayak bertujuan untuk

mengetahui kadar air pada serbuk umbi bawang dayak yang akan digunakan untuk

penelitian dan telah memenuhi persyaratan kadar air yang baik. Penetapan kadar

air ini dilakukan Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Padat

Universitas Sanata Dharma. Dari hasil yang didapat kadar air dilakukan 3x

replikasi dengan hasil yaitu 8,525% ; 8,719% ; 9,167% sehingga didapatkan rata-

rata 8,804%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa serbuk umbi

bawang dayak yang digunakan telah memenuhi syarat kadar air yang baik yaitu

kurang dari 10% (BPOM, 2014). Kadar air serbuk dapat dilihat pada (Lampiran 9).

Uji Kualitatif Flavonoid dengan Metode KLT

Uji kualitatif flavonoid bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa

flavonoid dalam serbuk umbi bawang dayak dengan metode Kromatografi Lapis

Tipis (KLT). Prinsip metode KLT adalah pemisahan suatu senyawa berdasarkan

distribusi dua fase yaitu fase diam dan fase gerak (Rohman, 2009). Pemisahan

KLT berdasarkan prinsip like dissolve like, yaitu didasarkan pada kepolaran analit

yang akan mempengaruhi interaksinya dengan fase diam dan fase gerak. Apabila

kepolaran analit lebih menyerupai kepolaran fase gerak maka analit akan larut dan

terbawa oleh fase gerak disepanjang permukaan fase diam melalui gaya kapiler.

Sebaliknya, jika kepolaran analit menyerupai fase diam maka analit akan

tertinggal di fase diam (Lade dkk., 2014).

Pada Uji Kualitatif flavonoid dilakukan deteksi bercak dengan sinar UV

254 bewarna hijau dan UV 365 berwarna biru, sedangkan bercak fraksi tidak

tampak sehingga dilakukan penyemprotan AlCl3 hingga tampak warna kuning.

Hasil pengujian kualitatif flavonoid dapat dilihat pada (Gambar 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

12

A B C

Gambar 1. Hasil uji KLT flavonoid infusa umbi bawang dayak (S)

dengan pembanding standar kuersetin (P) menggunakan

fase diam silica gel 60 GF254 dan fase gerak toluen : etil

asetat : asam format (8,5 : 5,5 : 1) setelah penyemprotan

AlCl3

Keterangan :

A : Deteksi panjang gelombang 254 nm

B : Deteksi panjang gelombang 365 nm

C : Deteksi cahaya tampak

Bercak yang telah dielusi dengan fase gerak dikeringkan dengan cara di

angin-anginkan dan diamati dibawah sinar UV pada panjang gelombang 254 dan

365 dan cahaya tampak dan dihitung nilai Rf masing-masing bercak. Warna

bercak uji KLT flavonoid dapat dilihat pada tabel I.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Rf

0

0,1

0,2

0,

3

0,3

0,4

0,6

0,5

0,7

0,8

0,9

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

13

Tabel I. Hasil Uji KLT Flavonoid

Panjang gelombang Sampel Nomor bercak Rf Warna

254 nm S 1 0,34 Biru Hijau

2 0,57 Hijau

P 3 0,25 Hijau

365 nm S 4 0,21 Biru

5 0,34 Biru muda

6 0,57 Biru

P 7 0,25 Biru

Cahaya tampak S 8 0,57 Kuning

P 9 0,25 Kuning

Keterangan

S : Sampel infusa umbi bawang dayak

P : Pembanding kuersetin

Berdasarkan (Tabel I) didapatkan nilai Rf infusa umbi bawang dayak

pada pengamatan cahaya tampak yaitu 0,57 dan Rf standar kuersetin 0,25.

Berdasarkan hasil pengamatan warna bercak pada cahaya tampak antara infusa

dengan standar kuersetin sama yaitu berwarna kuning setelah disemprot preaksi

AlCl3 sehingga dapat disimpulkan bahwa infusa umbi bawang dayak mengandung

flavonoid, sedangkan jika dilihat dari nilai Rf yang berbeda antara infusa umbi

bawang dayak dan kuersetin maka flavonoid yang terdapat dalam infusa umbi

bawang dayak bukan jenis kuersetin. Hal ini selaras dengan penelitian

sebelumnya yaitu dalam infusa umbi bawang dayak tersebut mengandung positif

flavonoid (Laby dkk., 2017 ; Dominius, 2015 ; Muthia dan Astuti, 2018) dan

menurut penelitian Bahtiar and Annisa (2018) umbi bawang dayak mengandung

flavonoid yang ditandai dengan warna kuning pada plat setelah disemprot

pereaksi AlCl3. Namun penelitian ini tidak selaras dengan penelitian Rosa (2013)

yang menyebutkan jenis flavonoid yang terkandung dalam bawang dayak yaitu

kuersetin dan penelitian Kwak dkk. (2017) jenis kandungan bawang merah dan

bawang bombay adalah kuersetin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

14

Berdasarkan (Tabel I) didapatkan baik infusa atau kuersetin sama-sama

menunjukkan warna yang sama pada UV254 berflurosensi hijau, pada UV365

berfluorosensi biru dan setelah disemprot pereaksi AlCl3 berwarna kuning.

Menurut Markham (1988), terdapat penafsiran warna bercak dari segi struktur

flavonoid, dimana pada sinar UV 365 nm sebelum dan sesudah diuapkan dengan

ammonia terdapat noda fluoresensi biru. Pada cahaya tampak setelah dielusi

bercak tidak terlalu jelas, sehingga dilakukan penyemprotan AlCl3. Tujuan

penyemprotan AlCl3 untuk mendeteksi adanya senyawa flavonoid di dalam

sampel, yang ditunjukkan dengan warna kuning (Lade dkk ., 2014). Warna bercak

kuning dihasilkan dari reaksi antara AlCl3 dengan gugus hidroksil dan keton yang

bersebelahan atau dengan gugus ortohidroksi pada senyawa flavonoid membentuk

kompleks flavonoid - AlCl3 (Andersen and Markham, 2006).

Pengaruh Pemberian Infusa Umbi Bawang Dayak terhadap Kadar

Kolesterol Total pada Tikus Diet Tinggi Lemak

Data kadar kolesterol total pada (Lampiran 6) distatistik dengan

menggunakan SPSS untuk menentukan apakah ada pengaruh pemberian infusa

umbi bawang dayak terhadap kadar kolesterol total. Pada penelitian ini taraf

kepercayaan yang digunakan untuk statistik adalah 95%. Hasil pengukuran

dianalisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk untuk melihat data terdistribusi

normal atau tidak secara statistik. Penelitian ini menggunakan uji Shapiro-Wilk

karena sampel yang digunakan sedikit yaitu kurang dari 50, hasilnya bahwa data

terdistribusi secara normal (p>0,05) (Lampiran 12). Pengujian data akan

dilanjutkan dengan Uji homogenitas (Test of Homogenity of Variance) dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu varian (keseragaman data)

kelompok bersifat homogen (seragam) atau heterogen (tidak seragam).

Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai signifikansi 0,152 (p > 0,05) maka dapat

diartikan bahwa varian data kadar kolesterol pos-test masing-masing kelompok

adalah seragam atau homogen (Lampiran 14). Berikut adalah rerata kadar

kolesterol total pre-test (sebelum perlakuan) masing-masing kelompok dapat

dilihat pada (Tabel II).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

15

Tabel II. Rerata Kadar Kolesterol Total Pre-test Kelompok Perlakuan

Kelompok perlakuan Mean ± SD

Kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB 48,96 ± 2,51

Kontrol positif lemak 3 gram/ 150 gramBB 55,44 ± 6,44

Dosis I 0,34 g/kgBB 47,34 ± 4,71

Dosis II 0,67 g/kgBB 52,78 ± 12,15

Dosis III 1,33 g/kgBB 41,94 ± 11,43

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata sampel yang

berpasangan dan melihat apakah ada perbedaan yang bermakna atau tidak antara

kadar kolesterol pre-test dan post-test pada kelompok kontrol maka dilakukan uji

Paired T-test. Uji Paired T-test rerata kadar kolesterol total kelompok kontrol

positif dan negatif dapat dilihat pada tabel III.

Tabel III. Rerata Kadar Kolesterol Total Kelompok Kontrol

Kelompok Mean ± SD Selisih ± SD Confidence P-Value

interval 95%

Pre kontrol (-) 48,96 ± 2,51

0,46 ± 1,47 (-1,37) – 2,29 0,524**

Post kontrol (-) 49,42 ± 3,83

Pre kontrol (+) 55,44 ± 6,44

76,06 ± 8,21 65,86 - 86,26 0,000*

Post kontrol (+) 131,50 ±11,02

Keterangan :

Kontrol negatif : Aquadest 13,33 g/ kgBB

Kontrol positif : Diet tinggi lemak 3 gram/ 150 gram BB

SD : Standart Deviasi

* : Nilai (p) <0,05 berarti data berbeda bermakna

** : Nilai (p) >0,05 berarti data berbeda tidak bermakna

Pre : Sebelum perlakuan

Post : Sesudah perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

16

Berdasarkan hasil statistik (tabel III) didapatkan nilai rerata kadar

kolesterol dan signifikansi kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberi

perlakuan. Kelompok kontrol negatif yang diberi perlakuan aquadest 13,33 g/

kgBB memiliki rerata kadar kolesterol sebelum perlakuan 48,96 ± 2,51 dan

sesudah perlakuan 49,42 ± 3,83. Nilai signifikansi sebelum dan sesudah diberi

perlakuan secara statistik 0,524 (p > 0,05), hal ini berarti tidak terdapat perbedaan

yang bermakna antara kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberi aquadest. Hal

ini menunjukkan aquadest sebagai pelarut yang digunakan dalam pembuatan

infusa tidak memberikan pengaruh menaikkan atau menurunkan kadar kolesterol.

Berdasarkan hasil statistik (tabel III) kelompok kontrol positif yang

diberi perlakuan diet tinggi lemak dosis 3 gram/150 gramBB memiliki rerata

kadar kolesterol sebelum perlakuan 55,44 ± 6,44 dan sesudah perlakuan 131,50 ±

11,02. Nilai signifikansi sebelum dan sesudah diberi perlakuan secara statistik

0,000 (p < 0,05), dengan demikian dapat diartikan bahwa pemberian diet tinggi

lemak (campuran minyak babi dan kuning telur puyuh) mampu menaikkan kadar

kolesterol secara bermakna. Hal ini selaras dengan hasil penelitian Kusuma dkk.

(2016) bahwa penginduksian kuning telur dan minyak babi dapat menyebabkan

tikus menjadi hiperkolesterol. Peningkatan kolesterol dikarenakan adanya

konsumsi asam lemak jenuh yang berasal dari minyak babi dan kuning telur.

Setiap 100 gram minyak babi mengandung asam lemak jenuh, yaitu asam palmitat

26 gram, asam stearat 14 gram, asam oleat 44 gram dan asam linoleat 10 gram

(Zamora, 2018). Kandungan kolesterol rata-rata kuning telur puyuh jauh lebih

tinggi jika dibandingkan dengan telur ayam dan telur bebek (Aziz dkk., 2012).

Pengujian statistik dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA dapat

dilakukan karena telah memenuhi syarat yaitu data terdistribusi normal dan varian

antar kelompok harus homogen. Hasil statistik uji One Way ANOVA 0,000 (p <

0,05) artinya paling tidak terdapat 2 kelompok atau lebih yang berbeda. Untuk

mengetahui kelompok mana saja yang memiliki kadar kolesterol yang berbeda

dan yang sama secara statistik, maka dilakukan uji dengan membandingkan rerata

kadar kolesterol total post-test (sesudah perlakuan) antar kelompok pada (Tabel

IV) dan dilanjutkan dengan uji Pos-Hoc Tukey pada (tabel V).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

17

Tabel IV. Rerata Kadar Kolesterol Total Pos-test Kelompok Perlakuan

Kelompok perlakuan Mean ± SD

Kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB 49,42 ± 3,83

Kontrol positif lemak 3 gram/ 150 gram BB 131,50 ±11,02

Dosis I 0,34 g/kgBB 71,18 ± 10,62

Dosis II 0,67 g/kgBB 62,28 ± 11,36

Dosis III 1,33 g/kgBB 39,20 ± 14,27

Tabel V. Uji Pos-Hoc Tukey Kadar Kolesterol Post-test Antar Kelompok

Kelompok

Aquadest

13,33 g/

kg BB

lemak

dosis 3 g/

150 gram

BB

Infusa

dosis 0,34

g/kgBB

Infusa

dosis 0,67

g/kgBB

Infusa

dosis 1,33

g/kgBB

Aquadest 13,33

g/ kg BB

BB

BB

BTB

BTB

lemak dosis 3 g/

150 gram BB

BB

BB

BB

BB

Infusa dosis

0,34 g/kgBB

BB

BB

BTB

BB

Infusa dosis

0,67 g/kgBB

BTB

BB

BTB

BB

Infusa dosis

1,33 g/kgBB

BTB

BB

BB

BB

Keterangan :

BB : Berbeda bermakna (p<0,05)

BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

18

Berdasarkan analisis statistik (Tabel V) rerata kadar kolesterol total

kelompok kontrol positif lemak dosis 3 g/ 150 gramBB jika dibandingkan dengan

kelompok perlakuan kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB menunjukkan

perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kelompok kontrol positif lemak dosis 3 g/

150 gramBB memiliki rerata kadar kolesterol yang lebih tinggi yaitu 131,50 ±

11,02 jika dibandingkan kelompok kontrol negatif aquadest 49,42 ± 3,83 (Tabel

IV). Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi lemak mampu

meningkatkan kadar kolesterol total secara bermakna jika dibandingkan dengan

kadar kolesterol total kelompok yang diberi aquadest.

Berdasarkan analisis statistik (Tabel V) rerata kadar kolesterol total

kelompok perlakuan infusa dosis 0,34 g/kgBB jika dibandingkan dengan kontrol

positif lemak dosis 3 g/ 150 gramBB secara statistik berbeda bermakna (p<0,05).

Rerata kadar kolesterol total dosis 0,34 g/kgBB yaitu 71,18 ± 10,62 lebih rendah

jika dibandingkan dengan rerata kadar kolesterol total kontrol positif lemak dosis

3 g/ 150 gramBB yaitu 131,50 ± 11,02 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat

diartikan bahwa pemberian infusa umbi bawang dayak dosis 0,34 g/kgBB mampu

menurunkan kadar kolesterol total. Jika dosis 0,34 g/kgBB dibandingkan dengan

kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB secara statistik berbeda bermakna

(p<0,05). Rerata kadar kolesterol total kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB

yaitu 49,42 ± 3,83 lebih rendah jika dibandingkan dengan infusa dosis 0,34

g/kgBB yaitu 71,18 ± 10,62 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa

rerata kadar kolesterol total yang diberi infusa umbi bawang dayak dosis 0,34

g/kgBB belum mencapai kisaran normal seperti kadar kolesterol kelompok

kontrol aquadest.

Berdasarkan analisis statistik (Tabel V) rerata kadar kolesterol total

kelompok perlakuan infusa dosis 0,67 g/kgBB jika dibandingkan dengan kontrol

positif lemak dosis 3 g/ 150 gramBB secara statistik berbeda bermakna (p<0,05).

Rerata kadar kolesterol total dosis 0,67 g/kgBB yaitu 62,28 ± 11,36 lebih rendah

jika dibandingkan dengan rerata kadar kolesterol total kontrol positif lemak dosis

3 g/ 150 gramBB yaitu 131,50 ± 11,02 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat

diartikan bahwa pemberian infusa umbi bawang dayak dosis 0,67 g/kgBB mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

19

menurunkan kadar kolesterol total. Jika dosis 0,67 g/kgBB dibandingkan dengan

kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB secara statistik tidak berbeda bermakna

(p>0,05). Rerata kadar kolesterol total kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB

yaitu 49,42 ± 3,83 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa rerata

kadar kolesterol total yang diberi infusa umbi bawang dayak dosis 0,67 g/kgBB

memiliki rerata kadar kolesterol total yang sama secara statistik dengan kelompok

kontrol aquadest.

Berdasarkan analisis statistik (Tabel V) rerata kadar kolesterol total

kelompok perlakuan infusa dosis 1,33 g/kgBB jika dibandingkan dengan kontrol

positif lemak dosis 3 g/ 150 gramBB secara statistik berbeda bermakna (p<0,05).

Rerata kadar kolesterol dosis 1,33 g/kgBB yaitu 39,20 ± 14,27 lebih rendah jika

dibandingkan dengan rerata kadar kolesterol kontrol positif lemak dosis 3 g/ 150

gramBB yaitu 131,50 ± 11,02 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat diartikan

bahwa pemberian infusa umbi bawang dayak dosis 1,33 g/kgBB mampu

menurunkan kadar kolesterol. Jika dosis 1,33 g/kgBB dibandingkan dengan

kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB secara statistik tidak berbeda bermakna

(p>0,05). Rerata kadar kolesterol kontrol negatif aquadest 13,33 g/ kgBB yaitu

49,42 ± 3,83 (Tabel IV). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa rerata kadar

kolesterol yang diberi infusa umbi bawang dayak dosis 1,33 g/kgBB memiliki

rerata kadar kolesterol yang sama secara statistik dengan kelompok kontrol

aquadest.

Berdasarkan uji statistik (tabel V) rerata kadar kolesterol total hewan uji

yang diberi perlakuan infusa dosis 0,34 g/kgBB jika dibandingkan dengan hewan

uji yang diberi infusa dosis 0,67 g/kgBB menunjukkan perbedaan yang tidak

bermakna (p>0,05). Rerata kadar kolesterol dosis 0,34 g/kgBB dan 0,67 g/kgBB

secara berturut turut 71,18 ± 10,62 dan 62,28 ± 11,36 (Tabel IV). Hasil yang tidak

bermakna tersebut menunjukkan bahwa aktivitas dalam menurunkan kadar

kolesterol total dengan pemberian infusa dosis 0,34 g/kgBB dan dosis 0,67

g/kgBB adalah sebanding atau sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

20

Berdasarkan uji statistik (tabel V) rerata kadar kolesterol total pada

perlakuan infusa umbi bawang dayak dosis 0,67 g/kgBB jika dibandingkan

dengan infusa dosis 1,33 g/kgBB menunjukkan perbedaan yang bermakna

(p<0,05). Rerata kadar kolesterol dosis 0,67 dan 1,33 g/kgBB secara berturut turut

62,28 ± 11,36 dan 39,20 ± 14,27 (Tabel IV). Selain itu, jika dilihat dari kadar

kolesterol total, kelompok 1,33 g/kgBB memiliki rerata kadar kolesterol total

yang lebih rendah daripada kelompok dosis 0,67 g/kgBB. Dengan demikian,

dapat diartikan bahwa pemberian infusa umbi bawang dayak dosis 1,33 g/kgBB

mampu menurunkan kadar kolesterol total lebih baik daripada dosis 0,67 g/kgBB.

Sehingga dapat disimpulkan baik dosis 0,34 g/kgBB atau dosis 0,67 g/kgBB tidak

memiliki aktivitas antihiperkolesterolemia yang sebanding atau sama dengan

dosis 1,33 g/kgBB (p<0,05) dalam menurunkan kadar kolesterol total. Aktivitas

antihiperkolesterolemia yang paling besar ditunjukkan oleh kelompok perlakuan

infusa dosis 1,33 g/kgBB dengan rata-rata kadar kolesterol yang paling rendah

(Tabel IV).

Infusa umbi bawang dayak memiliki aktivitas sebagai antihiperkoles-

terolemia karena mengandung flavonoid. Kandungan flavonoid pada infusa umbi

bawang dayak pada penelitian sudah di uji dengan menggunakan KLT dan

hasilnya positif mengandung flavonoid yang ditunjukkan dengan warna kuning

pada pengamatan cahaya tampak (Gambar 1). Penelitian Ismawati dkk. (2012)

menunjukkan senyawa flavonoid dalam air perasan bawang merah memiliki

aktivitas hipolipidemik terhadap kadar kolesterol total plasma mencit. Flavonoid

yang terkandung dalam ekstrak etanol 96% bawang dayak juga mampu

menurunkan kadar kolesterol total pada tikus model hiperlipidemia (Kusuma dkk.,

2016) dan (Purnamasari dan Bahtiar, 2018). Penelitian Nisa dan Rosita (2010)

juga menyatakan bahwa ekstrak etanol 70% umbi bawang merah yang

mengandung flavonoid mampu menurunkan kadar kolesterol secara bermakna.

Penelitian Fale dkk. (2013) menyatakan bahwa flavonoid dalam rebusan daun

srikaya memiliki aktivitas penghambatan HMG-KoA reduktase yang merupakan

prekursor pembentukan kolesterol. Penelitian yang dilakukan Rahmania dkk.

(2017) ; penelitian Son dkk. (2018) ; Baskaran dkk. (2015) ; dan Kwon dkk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

21

(2010) juga menyatakan bahwa flavonoid yang terkandung dalam berbagai

tanaman memiliki aktivitas sebagai inhibitor HMG-KoA reduktase. HMG-KoA

reduktase merupakan prekursor pembentukan kolesterol dimana enzim ini akan

mengkatalis perubahan HMG-KoA menjadi asam mevalonat kemudian

pembentukan isoprenoid, skualen, lanosterol dan pembentukan kolesterol (Murray

dkk., 2009). Sehingga, ketika terjadi penghambatan pada enzin HMG-KoA maka

menurunkan pembentukan asam mevalonat yang berperan sebagai biosintesis

kolesterol. Penghambatan terhadap enzim tersebut mampu menekan sintesis

kolesterol di liver.

Berdasarkan penelitian (Muthia dan Astuti, 2018; Dominus, 2015) infusa

umbi bawang dayak mengandung senyawa tanin. Mekanisme tanin sebagai anti

hiperkolesterolemia adalah dengan cara menghambat adipogenesis dan

menghambat absorbsi lemak di intestinal (usus). Selain itu tanin juga merupakan

antioksidan yang bertindak sebagai anti radikal bebas dan mengaktifkan enzim

antioksidan (Kumari dan Jain, 2012). Mekanisme tanin menurunkan kolesterol

yaitu mengikat asam empedu sehingga menurunkan absorbsi kolesterol di usus

halus, dan meningkatkan eksresinya melalui tinja. Hal ini membuat hati akan

meningkatkan uptake kolesterol di plasma untuk disintesis kembali menjadi

empedu, untuk mengkompensasi kehilangan asam empedu sehingga akan

menurunkan kadar kolesterol dalam plasma darah (Matsumoto dkk., 2010). Asam

empedu dibentuk dihati dengan bantuan kolesterol dalam darah, karena sebagian

besar tubuh manusia terdiri dari air, asam empedu berfungsi sebagai agen

pengemulsi untuk membantu memecah lemak menjadi molekul yang lebih kecil

atau misel agar dapat diabsorbsi oleh usus. Jika terjadi pengikatan asam empedu

maka lemak tidak bisa diserap oleh usus halus karena molekul lemak tidak

dipecah dan lemak tidak dapat bercampur dengan air yang ada di tubuh sehingga

akan meningkatkan eksresi kolesterol dalam tinja (Ronner, 2018). Selaras dengan

penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian Ravichandira dkk. (2012) bahwa

tanin mampu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam plasma. Senyawa

metabolit sekunder yaitu tanin juga mampu menurunkan kadar kolesterol total

pada tikus diet lemak tinggi (Umarudin dkk., 2012 ; Gato dkk., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

22

Berdasarkan penelitian (Muthia dan Astuti., 2018 ; Dominus, 2015)

infusa umbi bawang dayak mengandung senyawa saponin. Rebusan umbi bawang

dayak juga mengandung senyawa saponin (Nascimento dkk., 2012). Saponin dan

tanin memiliki mekanisme atau efek yang sinergis dalam menurunkan kolesterol.

Menurut penelitian Ejelonu dkk. (2017) menyatakan bahwa saponin memiliki

aktivitas untuk menurunkan kolesterol dan meningkatkan HDL secara bermakna.

Mekanisme saponin dalam menurunkan kadar kolesterol dengan menghambat

reabsorbsi asam empedu (yang disintesa dari kolesterol) oleh sel usus sehingga

meningkatkan ekskresi lemak dalam feces (Vinarova dkk., 2014). Untuk

mengompensasi kehilangan asam empedu, kolesterol dalam serum akan

dikonversi oleh hepar menjadi asam empedu sehingga akan terjadi penurunan

kolesterol dalam darah. Mekanisme lainnya dari saponin adalah dengan cara

menghambat absorbsi lemak di intestinal dengan cara menghambat kerja dari

aktivitas enzim lipase pankreas (Ramawat dan Merillon, 2007). Mekanisme ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Shi dkk. (2014) dan Liu dkk (2016)

bahwa saponin menurunkan kadar kolesterol serum dan meningkatkan output

kolesterol di tinja.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infusa umbi

bawang dayak memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol total

pada tikus diet tinggi lemak.

SARAN

Perlu dilakukan uji lanjutan terkait jenis dan kadar flavonoid serta uji

senyawa aktif lain selain flavonoid yang terkandung didalam infusa umbi

bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) yang kemungkinan diduga

memiliki aktivitas antihiperkolesterolemia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

23

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, M. O., Markham, K. R., 2006. Flavonoid : Chemistry, Biochemistry,

and Applications. USA : Taylor & Francis Group.

Anonim, 2013, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta : Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Arung, E.T., Kusuma, I.W., Christy, E.O., Shimizu, K. and Kondo, R., 2009.

Evaluation of Medicinal Plants from Central Kalimantan for

Antimelanogenesis. Journal of Natural Medicines, 63, 473- 80.

Arwati, N., Wijatmadi, B., Andriani, M., Meilanani, S., Winarni, D., Hartiningsih,

S., 2018. The Effect of Dayak Onion Bulb-Stem (Eleutherine Palmifolia

(L.,) Merr.) Extract on Blood Glucose Levels of Mouse Suffered

Diabetes Mellitus. Humanistic Network for Science and Technology, 2

(3), 368-372.

Aziz, Z., Stella, C. V. B., and P. T. philomina, 2012. Comparison of Cholesterol

Content in Chicken, Duck and Quail Eggs. Journal of Veterinary and

Animal Sciences, 42, 64-66.

Bahtiar, A., and Annisa, R., 2018. Effects of Dayak Onion Bulbs (Eleutherine

bulbosa (Mill.) Urb) on Bone Development of the Hipoestrogen Model

Rat. Pharmacognosy Journal, 10 (2), 299-303.

Bahtiar, A., dan Chumala, D. Y., 2018. Dayak Onions (Eleutherine bulbosa (Mill.)

Urb.) Bulbs Extracts Reduce the Blood Pressure of Ovariectomized Rats.

Journal of Natural Remedies, 18 (2), 50-54.

Baskaran, G., Salvanami, S., Ahmad, S. A., Shahruddin, N. A., Pattiram, P.D.,

Shukor, M. Y., 2015. HMG-CoA Reductase Inhibitory Activity and

Phytocomponent Investigation of Basella Alba Leaf Extract as a

Treatment for Hypercholesterolemia, Drug Design, Development and

Therapy, 9, 500-517.

Binawati, D.K., and Ngadiani, 2017. The Effect of Bulb Extract from Dayak

Onion (Eleutherine americana Merr) to the Cholesterol Level and the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

24

Trigliresida Level in Mice (Mus musculus). International Seminar of

Research Month, 4 (2), 25-29.

BPOM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume Kelima. Edisi I. Jakarta : Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

BPOM RI, 2014. Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta : Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Dahlan, S., 2014. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta :

Epidemiologi Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia

Edisi I. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 169-172.

Dominus, A., 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Infusa Umbi Bawang

Dayak (Eleutherine americana (aubl.) dan Daun Mangga Bacang

(Mangifera foetida L.) terhadap Staphylococcus Aureus Secara in Vitro.

Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 3 (1), 1-18.

Ejelonu, O. C., Elekofehinti, O. O., Adanlawo, I. G., 2017. Tithonia Diversifolia

Saponin-Blood Lipid Interaction and Its Influence on Imune System of

Normal Wistar Rats. Biomedicine & Pharmacotherapy, 87, 589-595.

Fale, P. L., Ferreira, C., Maruzzella, F., Florencio, M. H., Frazao, F. N.,

Serralheiro, M. L. M., 2013. Evaluation of Cholesterol Absorption and

Biosynthesis by Decoctions of Annona Cherimola Leaves. Journal of

Ethnopharmacology, 150, 718-723.

Febrinda, A. E ., 2014. Potensi Antioksidan dan Antidiabetik Ekstrak Air dan

Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Secara in Vitro

dan in Vivo. Tesis. Institut Pertanion Bogor. Bogor.

Febrinda, A. E., Made, A., Tutik, W., dan Nancy, D.Y., 2013. “Kapasitas

Antioksidan dan Inhibitor Alfa Glukosidase Ekstrak Umbi Bawang

Dayak”. Journal Teknolologi dan Industri Pangan, 24 (2), 161-167.

Febrinda, A. E., Yuliana, N. D., Ridwan, E., Wresdiyati, T., Astawan, M., 2014.

Hyperglycemic Control and Diabetes Complication Preventive Activities

of Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr.) bulbs Extracts in

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

25

Alloxan-Diabetic Rats. International Food Research Journal, 21(4):

1405- 1411.

Firdiansyah, M. H., 2014. Hubungan Antara Rasio Kadar Kolesterol Total

terhadap High-Density Lipoprotein (HDL) dengan Kejadian Penyakit

Jantung Koroner di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Fitri, Y., Rosidah, Suwarso, E., 2014. Effects of Inhibition Cell Cycle and

Apoptosis of Sabrang Onion extract (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)

on Breast Cancer Cells. International Journal of PharmTech Research, 6

(4), 1392-1396.

Galingging, R. Y., 2009. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai

Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan,

15(3), 2- 4.

Gato, N., Kadowaki, A., Hashimoto, N., Yokoyama, S., Matsumoto, K., 2013.

Persimmon Fruit Tannin-Rich Fiber Reduces Cholesterol Levels in

Humans. Journal Annals of Nutrition Metabolism, 62, 1-6.

Gilbert, J. C., and Martin, S. F., 2016. Extraction. In : Experimental Organic

Chemistry 6th Edition. USA : Engage Learning Laboratory Series for

Organic Chemistry, 155-158.

Harlita, T. D., Oedjijono, Asnani, A., 2018. The Antibacterial Activity of Dayak

Onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Towards Pathogenic Bacteria.

Tropical Life Sciences Research, 29 (2), 39-52.

Ismawati, Ernikarmial, A., Muhammad Y. H., 2012. Pengaruh Air Perasan Umbi

Bawang Merah (Allium scalonicum L.) Terhadap Malondialdehid (MDA)

Plasma Mencit yang Diinduksi Hiperkolesterolemia. Jurnal Natur

Indonesia, 14(2), 150-54.

Jannah, N., Yustina, Latifah, Mahedra, D. N., Sumantri, T. S., Husna, R. A., 2018.

The Effect of the Addition of Dayak Onion (Eleutherine americana merr.)

Bulbus Extract in Decreasing Cholesterol of Male Wistar White Rats.

Journal of Biology, 11 (1), 33-40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

26

Katzung dan Bertram G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Kebijakan Obat Tradisional.

Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Komsta Tukasz, Hajnos, M. W., and Sherma, J., 2013. Thin Layer

Chromatography in Drug Analysis. CRC Press.

Kumar, A., Kumar, D., Kumar S., Shri, R., 2015. Comparative Evaluation of

Quercetin Content in Three Varieties of Allium Cepa using TLC

Densitometry. International Journal of Advances in Pharmacy, Biology

and Chemistry, 4 (3), 612-619.

Kumari, M., Jain, S., 2012., Tannins: An Antinutrient with Positive Effect to

Manage Diabetes. Research Journal of Recent Sciences, 1(12), 70-73.

Kuntorini, E. M, dan Astuti M. D., 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan

Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine Americana Merr).

Skripsi. FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.

Kusuma, M.A., Asarina, P., Rahmawati, Y.I., Susanti., 2016. Efek Ekstrak

Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) dan Ubi Ungu

(Ipomoea batatas L) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dan

Trigliserida Darah pada Tikus Jantan. Jurnal Kefarmasian Indonesia,

6(2), 108-116.

Kwak, J., Seo, J. M., Kim, N., Arasu, M. V., Kim, S., Yoon, M. K., Kim, S., 2017.

Variation of Quercetin Glycoside Derivatives in Three Onion (Allium

cepa L.) Varieties. Saudi Journal of Biological Sciences, 2-5.

Kwon, E.K., Lee, D. Y., Lee, H., Kim, D., Baek, N., Kim, Y., Kim, H., 2010.

Flavonoids from the Buds of Rosa damascena Inhibit the Activity of 3-

Hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A Reductase and Angiotensin I-

Converting Enzyme, Journal of Argicultural and Food Chemistry, 58,

882-886.

Laby, J. R. A., Rumiati, F., Sumbayak, E. M., 2017. Pengaruh Pemberian Bawang

Dayak (Eleutherine palmifolia) terhadap Kadar Enzim Alanin

Transaminase (ALT) dan Aspartat Transaminase (AST) Mencit yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

27

Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4). Journal Kedokteran Meditek, 23

(61), 15-21.

Lade, B. D., Patil, A. S., Paikrao, H. M., Kale, A. S., Hire, K., 2014. A

Comprehensive Working, Principles and Application of Thin Layer

Chromatography. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and

Chemical Sciences, 5 (4), 486-491.

Latimer G. W., 2016. Official Methods of Analysis 20th Edition. Washington :

AOAC International.

Liu, T., Li, Z., Wang,T., Zhu, X., 2016. Effects of Alfalfa Saponins on

Cholesterol Metabolism in Broilers. Journal of Nutrition & Food

Sciences, 6 (5), 546-552.

Markham, K. R., 1988. Cara mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan

Padmawinata . Bandung : ITB.

Matsumoto, K., Kadowaki, A., Ozaki, N., Takenaka, M., Ono, H., Yokoyama, S.,

Gato, N., 2010. Bile Acid-binding Ability of Kaki-tannin from Young

Fruits of Persimmon (Diospyros kaki) In Vitro and In Vivo.

Phytotherapy Research, 25,624-628.

Medscape, 2018. Simvastatin. https://reference.medscape.com/drug/zocor-

simvastatin-342463 diakses 28 Agustus 2018.

Murray. R. K., Granner, and Rodwell, 2009. Metabolisme Lipid. In : Biokimia

Harper Edisi 29. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 260-262.

Muthia, R., dan Astuti, K. I., 2018. Efek Imunomodulator Infusa Umbi Bawang

Dayak (Eleutherina palmifolia L. Merr) Dengan Metode Bersihan

Karbon. Jurnal Pharmascience, 5 (1), 63-70.

Nascimento, M.S., Vieira, J.M.S., Malheiros, L.C.S., Junior, J.O.C. Silva,

Rodrigues, L.C.S., and Barbosa, W.L.R.. 2012. Characterisation of

Isoeleutherin In Aqueous Extract of Eleutherine plicata Herb,

Iridaceae, Active Against Entamoeba hystolica/Entamoeba dispar In

Vitro. International Journal of Pharmaceutical Sciences and

Research, 3 (4), 1096-1100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

28

Nisa, C. A., dan Rosita L., 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol Bawang Merah (Allium

cepa L) terhadap Kadar Kolestrol Total Tikus (Rattus norvegicus).

Jurnal Mutiara Medika, 10 (1), 7-15.

Nursiyah, 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional Yang Digunakan

Orangtua Untuk Kesehatan Anak Usia Dini di Gugus Melati Kecamatan

Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Semarang.

Pratiwi, D., Wahdaningsih, S., Isnindar, 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Bawang

Mekah (Eleutherine americana Merr) dengan Metode DPPH (2,2-

Difenil1-pikrilhidrazil). Traditional Medicine Journal, 18(1), 9-14.

Purnamasari, A., dan Bahtiar, A., 2018. Effect of Dayak Onion (Eleutherine

bulbosa (Mill.) Urb) on Uterine Wall and Lipid Profiles of

Ovariectomized Rat. OnLine Journal of Biological Sciences. 18 (1),1-6.

Rahmania, S., Sulistiyani, Lelono, A. A., 2017. Identification of HMG-CoA

Reductase Inhibitor Active Compound in Medicinal Forest Plants.

Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7 (2), 95-104.

Ramawat, K. G., and Merillon, J. M.,(ed) 2007. Biotechnology Secondary

Metabolites Plants and Mircobes 2nd Edition. USA : CRC Press.

Ravichandiran, V., Nirmala, S., Ahamed, N., 2012. Protective Effect of Tannins

From Ficus Racemosa in Hypercholesterolemia and Diabetes Induced

Vascular Tissue Damage in Rats. Asian Pacific Journal of Tropical

Medicine, 2 (5), 367-373.

Rohman, A., 2009. Kromatografi Untuk Analisis Obat. Graha Ilmu, Yogyakarta,

hal 53,217.

Ronner, P., 2018. Cholesterol Metabolism and Hypercholesterolemia. In : Netter's

Essential Biochemistry 1st Edition. USA, Elsevier, 313-315.

Rosa, L. E., 2013. Penentuan Kuersetin dalam Bawang Dayak (Eleutherine

palmifolia) dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor.

Saragih, B., Pasiakan, M., Saeaheni., and Wahyudi, D., 2014. Effect of Herbal

Drink Plants Tiwai (Eleutherine Americana Merr) on Lipid Profile of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

29

Hypercholesterolemia Patients. International Food Research

Journal, 21(3), 1199-1203.

Setiawan, N. C. K., dan Febriyanti, A., 2017. Aktivitas Antioksidan Ekstrak

Etanol dan Fraksi - Fraksi Umbi Eleutherine Palmifolia (L.) Merr

dengan metode DPPH. Journal of Current Pharmaceutical

Sciences, 1 (1), 1-5.

Sharon N, Anam S, Yuliet, Y., 2013 . Formulasi Krim Antioksidan Ekstrak Etanol

Bawang Hutan (Eleutherine palmifolia L. Merr). Journal of Natural

Science, 2(3), 111-22.

Shi,Y., dkk., 2014. The Regulation of Alfalfa Saponin Extract on Key Genes

Involved in Hepatic Cholesterol Metabolism in Hyperlipidemic Rats.

Public Library of Science, 9(2), 1-10.

Son, K. H., Lee, J. Y., Lee, J. S., Kang, S. S., Sohm, H. Y., Kwon, C. S., 2018.

Screening of Flavonoid Compounds with HMG-CoA Reductase

Inhibitory Activities. Journal of Life Science, 28 (2), 247-256.

Sulastri, E., Cristadeolia, O., dan Yusriadi, 2015. “Formulasi Mikroemulsi

Ekstrak Bawang Hutan dan Uji Aktivitas Antioksidan”. Jurnal

Pharmascience, 2(2), 2- 9.

Umarudin, Susanti, R., Yuniastuti, A., 2012. Efektivitas Ekstrak Tanin Seledri

Terhadap Profil Lipid Tikus Putih Hiperkolesterolemi. Unnes Journal

of Life Science, 1(2), 29-85.

Vinarova, L., Vinarov, Z., Atanasov, V., Pantcheva, I., Tcholakova, S., Denkova,

N., Stoyanovc, S., 2014. Lowering of Cholesterol Bioaccessibility and

Serum Concentrations by Saponins: In Vitro and In Vivo Studies. Food

and Function, 6 (2), 501-512.

WHO, 2018. Cholesterol . Available from : https://www.who.int/gho/ncd/risk

factors /cholesterol_prevalence/en/. Accessed on Desember 10th 2018.

Zamora, A., 2018. Fats, Oils, Fatty Acids, Triglycerides. http://www.

scientificpsychic.com /fitness/fattyacids1.html Accessed on Desember

10th 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

30

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

31

Lampiran 1 . Surat Ethical Clearence dari Fakultas Kedokteran UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

32

Lampiran 2 . Surat Pengesahan Determinasi Umbi Bawang Dayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

33

Lampiran 3 . Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

34

Lampiran 4. Surat Keterangan Pembelian Hewan Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

35

Lampiran 5. Perhitungan Jumlah Sampel Hewan

Dalam penelitian digunakan rumus Federer untuk menentukan jumlah sampel

yaitu sebagai berikut:

(t-1)(n-1) ≥ 15

(5-1)(n-1) ≥ 15

4n - 4 ≥15

4n ≥19 = n ≥ 4,75

Pada penelitian ini digunakan 5 kelompok masing-masing kelompok berisi 5 tikus

yang dipilih secara acak

Keterangan :

t = Jumlah kelompok uji

n = Besar sampel per kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

36

Lampiran 6. Data Hasil Kadar Kolesterol Total Pre-test dan Post-test

Nama Sampel Kadar Pre-test (mg/dL) Kadar Pos-test (mg/dL)

K. Negatif (1) 45,3 43,3

K. Negatif (2) 51,7 52,8

K. Negatif (3) 49,2 51,0

K. Negatif (4) 50,7 51,8

K. Negatif (5) 47,9 48,2

K. Positif (1) 55,7 120,1

K. Positif (2) 48,2 127,5

K. Positif (3) 53,4 137,3

K. Positif (4) 54,1 124,9

K. Positif (5) 65,8 147,7

Dosis 0,34 (1) 52,4 88,4

Dosis 0,34 (2) 50,8 72,5

Dosis 0,34 (3) 41,9 61,3

Dosis 0,34 (4) 48,7 69,8

Dosis 0,34 (5) 42,9 63,9

Dosis 0,67 (1) 61,2 74,3

Dosis 0,67 (2) 59,4 69,2

Dosis 0,67 (3) 64,0 65,4

Dosis 0,67 (4) 38,1 45,3

Dosis 0,67 (5) 41,2 57,2

Dosis 1,33 (1) 34,2 31,4

Dosis 1,33 (2) 32,0 30,4

Dosis 1,33 (3) 55,3 47,3

Dosis 1,33 (4) 59,7 60,4

Dosis 1,33 (5) 28,5 26,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

39

Lampiran 7 . Umbi Bawang Dayak dan infusa umbi bawang dayak

Gambar 2. Umbi Bawang Dayak Segar Gambar 3. Sortasi Basah

Gambar 4. Simplisia Umbi Bawang Dayak Gambar 5. Serbuk Umbi

Gambar 6. Pembuatan infusa Gambar 7. Infusa Umbi Bawang Dayak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

40

Lampiran 8. Diet tinggi lemak

Gambar 9. Campuran diet

tinggi lemak

Gambar 8. Kuning telur puyuh dan minyak babi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

41

Lampiran 9. Penetapan Kadar Air

(a) (b)

(c)

Gambar 10. a. Penetapan kadar air 1 , b. Penetapan kadar air 2 ,

c. Penetapan kadar air 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

42

Lampiran 10. Identifikasi Flavonoid dengan Metode KLT

(a) (b) (c) (d)

Keterangan Gambar 11 :

(a): Elusi fase gerak terhadap fase diam

(b): Plat KLT pada sinar UV 254mm

(c): Plat KLT pada sinar UV 365mm

(d): Plat KLT setelah penyemprotan AlCl3

A B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

43

Lampiran 11. Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji

Gambar 12. Pengelompokan hewan uji

Gambar 13.

Pemberian peroral diet

tinggi lemak

Gambar 14. pemberian peroral infusa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

44

Lampiran 12. Hasil Analisis Uji Normalitas Shapiro-Wilk

Data Descriptive

Test Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Kontrol Negatif .156 5 .200* .968 5 .860

Kontrol Positif .284 5 .200* .906 5 .442

Dosis 1 .227 5 .200* .890 5 .356

Dosis 2 .307 5 .139 .823 5 .123

Dosis 3 .304 5 .147 .834 5 .149

Postest Kontrol Negatif .260 5 .200* .882 5 .316

Kontrol Positif .242 5 .200* .938 5 .649

Dosis 1 .251 5 .200* .895 5 .383

Dosis 2 .208 5 .200* .952 5 .753

Dosis 3 .308 5 .137 .869 5 .263

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

45

Lampiran 13. Hasil Uji Paired Sample Test

Lampiran 14. Homogenitas dan One Way ANOVA

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kadar kolesterol Based on Mean 1.889 4 20 .152

Based on Median .595 4 20 .671

Based on Median and with

adjusted df

.595 4 13.400 .673

Based on trimmed mean 1.767 4 20 .175

One Way ANOVA

ANOVA

Kadar kolesterol

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 26064.270 4 6516.067 56.034 .000

Within Groups 2325.764 20 116.288

Total 28390.034 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

46

Lampiran 15. Uji Pos Hoc Tukey HSD

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kadar kolesterol

Tukey HSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Post Kontrol

negatif

Post Kontrol

positif

-82.0800* 6.8202 .000 -102.489 -61.671

Post Dosis 1 -21.7600* 6.8202 .033 -42.169 -1.351

Post Dosis 2 -12.8600 6.8202 .356 -33.269 7.549

Post Dosis 3 10.2200 6.8202 .575 -10.189 30.629

Post Kontrol

positif

Post Kontrol

negatif

82.0800* 6.8202 .000 61.671 102.489

Post Dosis 1 60.3200* 6.8202 .000 39.911 80.729

Post Dosis 2 69.2200* 6.8202 .000 48.811 89.629

Post Dosis 3 92.3000* 6.8202 .000 71.891 112.709

Post Dosis 1 Post Kontrol

negatif

21.7600* 6.8202 .033 1.351 42.169

Post Kontrol

positif

-60.3200* 6.8202 .000 -80.729 -39.911

Post Dosis 2 8.9000 6.8202 .691 -11.509 29.309

Post Dosis 3 31.9800* 6.8202 .001 11.571 52.389

Post Dosis 2 Post Kontrol

negatif

12.8600 6.8202 .356 -7.549 33.269

Post Kontrol

positif

-69.2200* 6.8202 .000 -89.629 -48.811

Post Dosis 1 -8.9000 6.8202 .691 -29.309 11.509

Post Dosis 3 23.0800* 6.8202 .022 2.671 43.489

Post Dosis 3 Post Kontrol

negatif

-10.2200 6.8202 .575 -30.629 10.189

Post Kontrol

positif

-92.3000* 6.8202 .000 -112.709 -71.891

Post Dosis 1 -31.9800* 6.8202 .001 -52.389 -11.571

Post Dosis 2 -23.0800* 6.8202 .022 -43.489 -2.671

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

47

Homogenous subset Kadar kolesterol

Tukey HSDa

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

Post Dosis 3 5 39.200

Post Kontrol negatif 5 49.420 49.420

Post Dosis 2 5 62.280 62.280

Post Dosis 1 5 71.180

Post Kontrol positif 5 131.500

Sig. .575 .356 .691 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG …repository.usd.ac.id/33254/3/158114068_full.pdfPENGARUH PEMBERIAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP KADAR

48

BIOGRAFI PENULIS

Penulis naskah skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pemberian Infusa Umbi Bawang Dayak (Eleutherine

bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap Kadar Kolesterol Total

pada Tikus Diet Tinggi Lemak” memiliki nama

lengkap Septiana, lahir di Baturaja, 05 September 1997,

merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan

Setiawan dan Zailiha. Penulis menempuh pendidikan

formal di SD Fransiskus Xaverius Baturaja (2003-

2009), SMP Xaverius Baturaja (2009-2012) dan SMA

Xaverius Baturaja (2012-2015). Penulis melanjutkan sarjana di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma pada tahun 2015. Selama masa perkuliahan, penulis

juga mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti kegiatan Seminar Nasional

Interprofessional Health Care sebagai koordinator dana dan usaha (2016),

Seminar Nasional Herbal Medicine As Alternative and Complementary

Threatment for Patient sebagai divisi dana dan usaha (2015), Pelepasan Wisuda I

sebagai koordinator konsumsi (2016), UKF PSF Veronika (2015-2016),

Pharmacy Badminton Tournament sebagai divisi konsumsi (2016), Sigma

(Asiknya Berbagi Dharma) KMBK Dharma Virya sebagai koordinator

pendaftaran (2017), Pharmalympic sebagai bendahara (2017). Penulis juga pernah

menjadi Asisten Dosen Farmakologi-Toksikologi tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI