laprak

14
LAPORAN PRAKTIKUM TEKANAN DARAH AKIBAT TERPAPAR DINGIN Dosen Pengampu : Drs. H. Kirnantoro, SKM, M.Kes Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi-fisiologi semester satu Oleh : Nama : Rika Ikhtiarini Khasanah NIM : P07120114033 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

Upload: rika

Post on 15-Sep-2015

248 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Tekanan Darah

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMTEKANAN DARAH AKIBAT TERPAPAR DINGIN

Dosen Pengampu: Drs. H. Kirnantoro, SKM, M.Kes

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi-fisiologi semester satu

Oleh:Nama: Rika Ikhtiarini KhasanahNIM: P07120114033

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN D3 KEPERAWATAN2014

LAPORAN PRAKTIKUMTEKANAN DARAH AKIBAT TERPAPAR DINGINI. Tujuan1. Mampu melakukan pengukuran tekanan darah secara tidak langsung2. Memahami pengaruh gaya berat terhadap tekanan darah arteri3. Memahami proses mekanisme perkembangan hipertensi esensial4. Memahami perbedaan efek vasokonstriksi pada orang yang secara genetik (berbakat) akan mengalami hipertensi atau sudah dalam permulaan proses hipertensiII. Alat dan bahana. Spygmomanometer dan balut riva roccib. Stetoskopc. Waskom isi air esIII. Cara kerjaPengukuran tekanan darah arteri dalam praktikum ini didasarkan atas cara pengukuran tekanan darah arteri yang dianjurkan oleh American Heart Assosiation. Orang yang akan diukur tekanan darahnya disuruh berbaring dengan tenang kemudian lengan atas probandus dibalut dengan balut riva rocci. Pembalutan harus cukup ketat dan balut harus cukup lebar adar didapatkan hasil pengukuran yang benar.Pengukuran melakukan palpasi pada nadi pergelangan tangan probandus. Setelah denyut nadi teraba, udara dipompa ke dalam balut riva rocci sampai denyut nadi menghilang. Pada saat ini, arteri brachialis sudah terjepit sehingga aliran darah di dalamnya terhenti. Pemompaan udara diteruskan sedikit lagi dan pemeriksa meletakkan ujung bagian dada stetoskop di atas lipatan siku probandus di luar balut. Setelah ujung bagian dada stetoskop terletak dengan baik di lipatan siku probandus, keran pada pompa udara dibuka dan udara mengalir keluar dari dalam balut riva rocci sementara pemeriksa mendengar pada stetoskop dengan seksama.Pada suatu saat terdengar bunyi detak seperti bunyi detak jantung. Bunyi ini ditimbulkan oleh benturan aliran darah pada balut riva rocci. Setelah terdengar beberapa detak, timbullah suara mendesis mengiringi detak. Desis ini dikenal dengan istilah bising koroktroff. Bising ini terdengar makin keras semakin banyak udara yang dikeluarkan dari dalam balut riva rocci. Bising ini akan menjadi redup dan kemudian menghilang. Udara yang terdengar di dalam balut riva rocci terus mengalir keluar sampai akhirnya balut kempis.

1

Ada dua peristiwa yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini:1. Saat terdengarnya detak yang pertamaPada saat ini darah di dalam arteri brachialis mulai mengalir dan jika dilakukan palpasi, maka denyut nadi akan mulai teraba. Detak ini terdengar pada saat tekanan sistolik mencapai puncaknya. Jadi tekanan sistolik ini dapat diketahui baik dengan cara auskultatoar maupun dengan cara palpatoar. Tingginya tekanan sistolik teresebut sama dengan tinggi tekanan udara di dalam balut riva rocci seperti yang ditunjukkan oleh jarum manometer pada saat itu.2. Saat meredupnya bising koroktroffDalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, saat meredupnya bising koroktroff ini ternyata bersamaan dengan saat tercapainya tinggi tekanan diastolik. Saat ini dapat diketahui hanya dengan cara auskultatoir saja. Tinggi tekanan diastolik ini ini sama dengan tinggi tekanan udara di dalam balut riva rocci seperti yang ditunjukkan oleh jarum manometer saat itu.Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung juga dilakukan pada anak-anak. Dalam hal ini pengukuran dilakukan pada paha anak. untuk mendapat hasil yang teliti lakukanlah pengukuran ini beberapa kali dan biasakanlah mengeluarkan udara dari balut riva rocci tidak terlalu deras sehingga angka yang ditunjukkan oleh jarum manometer pada kedua saat yang penting tadi tidak terlewati.Kadang-kadang bising koroktroff menghilang sementara waktu di suatu daerah di antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik, dan terdengar kembali dekat sebelum tercapainya tekanan diastolik. Menghilangnya bising koroktroff ini dikenal dengan istilah auscultation gap yang sebabnya sampai sekarang belum diketahui.Lakukan pengukuran ini pada probandus dengan posisi badan:1) Berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan2) Duduk dengan kedua lengan tergantung lurus ke bawah3) Berdiri dengan kedua lengan tergantung lurus sejajar dengan sumbu badanPengukuran dilakukan tiga kali pada tiap-tiap posisi badan dan hasil yang diambil adalah hasil rata-ratanya.IV. Dasar teoriMengukur tekanan darah

2Dalam penggunaan klinik, tekanan darah biasanya mengenai tekanan dalam arteri yang dibangkitkan ventrikel kiri ketika sistol dan tekanan sisa dalam arteri-arteri ketika ventrikel sedang dalam keadaan diastol. Tekanan darah biasanya diukur dalam arteri brachialis pada lengan kiri. Alat yang digunakan adalah sphygmomanometer.Tekanan darah merupakan besaran yang sangat penting dalam dinamika peredaran darah (hemodinamika). Tinggi tekanan darah pada berbagai macam pembuluh darah tidak sama. Tekanan darah pada arteri lebih tinggi daripada tekanan darah pada vena. Pada pemeriksaan fisik seorang klien, pengukuran tekanan darah arteri menjadi suatu keharusan disamping pemeriksaan lain.Hingga kini telah dikenal dua macam cara pengukuran tekanan darah arteri, yaitu:1. Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung (direct method)2. Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung (indirect method)Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung dilakukan dengan jalan menembus arteri (cara invasif) dan kemudian memasukkan salah satu ujung sebuah pipa (tube, catheter) ke dalam arteri tersebut. Ujung pipa yang lain dihubungkan dengan sebuah manometer. Dengan demikian tinggi tekanan darah di dalam arteri dapat diukur. Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung ini dilakukan hanya di laboratorium dan dilakukan bila perlu, misalnya untuk mendapatkan data hemodinamik yang teliti untuk keperluan pembedahan jantung.Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung dilakukan dengan teknik yang sederhana, tanpa menembus arteri dan dapat dilakukan di mana saja jika diperlukan. Pengukuran tekanan darah arteri baik secara langsung maupun tak langsung bertujuan untuk mengetahui tinggi tekanan darah arteri ketika sistol ventrikel dan diastol. Kadang-kadang perlu diketahui tinggi tekanan darah arteri rata-rata.Tinggi tekanan darah ini adalah:TR = TD + 1/3 (TS-TD) mmHgTR= Tinggi tekanan darah arteri rata-rataTS= Tinggi tekanan sistolikTD= Tinggi tekanan diastolik

3Pada pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung dikenal pula pengukuran secara palpatoar dan auskultatoar. Cara palpatoar dilakukan dengan jalan meraba (palpasi) denyut nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah. Dengan cara ini dapat diketahui tinggi tekanan sistolik saja. Cara auskultator dilakukan dengan mendengar bunyi detak dan desir aliran darah di dalam arteri melalui stetoskop. Dengan cara ini tinggi tekanan sistolik maupun diastolik dapat diketahui. Cara auskultatoar ini ditemukan oleh Korotkrof pada tahun 1905 dan sampai sekarang masih tetap digunakan orang. Biasanya kedua cara tersebut dipakai bersama-sama sesuai keperluan.Seiring berkembangnya teknologi dunia kedokteran, telah diciptakan alat pengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung tanpa palpasi dan auskultasi. Tinggi tekanan darah arteri orang dewasa normal dalam keadaan istirahat dan posisi berbaring adalah 120mmHg untuk tekanan sistolik, 70mmHg untuk tekanan diastolik. Tinggi tekanan darah ini bervariasi antara lain karena umur, jenis kelamin dan posisi atau bagian badan. Variasi tinggi tekanan darah arteri karena posisi atau bagian badan disebabkan karena gaya berat.Orang yang berdiri tegak tekanan darah arteri pada kaki lebih tinggi dari tekanan darah arteri pada kepala. Orang yang berbaring tinggi tekanan darah arteri di seluruh badan adalah sama. Dalam hal ini, tekanan darah arteri orang yang berdiri tegak mendapat tambahan tekanan hidrostatis kolom darah dalam badan sedangkan di bagian kepala tidak mendapat tambahan.Pada berat jenis darah yang nomal, tinggi tekanan darah hidrostatis ini adalah 0,77mmHg pada arah gaya berat. Dengan demikian jika tinggi tekanan darah arteri rata rata di kaki yang letaknya 105cm di bawah jantung adalah 100 + (105 x 0,77)mmHg sedangkan tinggi tekanan darah arteri ratarata di kepala yang letaknya 50 cm di atas jantung adalah 100 (50 x 0,77 mmHg) = 62 mmHg. Pada orang yang berbaring, seluruh badan terletak pada bidang horisontal sehingga tekanan darah arteri rata-rata di sepanjang badan sama tingginya.Tekanan darah akibat terpapar dinginMekanisme perkembangan hipertensi esensial yang diketahui sampai sekarang melalui1) Vasokonstriksi yang terlalu sering dan atau terlalu lama disebabkan oleh jawaban sistem saraf simpatis yang berlebihan terhadap pacuan dari luar2) Vasokonstriksi karena tertimbunnya ion Ca di dalam sitoplasma otot polos pada tunika media akibat kelainan membran3) Hipervolemi yang disebabkan oleh kelainan ginjal genetik yang meretensi ion Ca dan air. Hipervolemi menyebabkan naiknya curah jantung sehingga menaikkan tekanan darah. Kenaikan tekanan darah akibat hipervolemi akan menekan dinding pembuluh darah (menaikkan tekanan transmural) sehingga secara miogenik otot pembuluh darah akan berkontraksi. Dengan demikian akan terjadi vasokonstriksi.

4Kedua hal tersebut makin lama akan mengakibatkan hipertrofi otot polos di tunika media sehingga vasa menjadi lebih tebal. Jika vasa dengan dinding ini berkontraksi maka tingkat pengecilan lumen menjadi lebih besar sehingga lumen pembuluh darah menjadi lebih kecil daripada jika dinding vasa tidak tebal pada tingkat kontraksi yang sama. Akibat vasokontraksi yang tebal adalah kenaikan tekanan darah yang lebih tinggi dibanding yang tidak tebal.Vasokontriksi pada umumnya dapat ditimbulkan secara refleks dengan memasukkan satu tangan ke dalam air dingin. Jika hal ini mengakibatkan kenaikan tekanan darah yang tinggi berarti:1) Saraf simpatis mengadakan jawaban yang berlebihan atau2) Dinding pembuluh darah sudah mulai menebal yang menandakan adanya permulaan hipertensiKedua hal ini dapat menerangkan terjadinya hipertensi yang manifes di kemudian hari.V. Lembar ObservasiTanggal : 27 November 2014Kenaikan Tekanan Darah Akibat Terpapar DinginSubjek :I. Nama: AristaUsia: 14 tahunJenis kelamin: Perempuan

II. Nama: Luluk PutriUsia: 19 tahunJenis kelamin: Perempuan

III. Nama: BarataUsia: 39 tahunJenis kelamin: Laki-laki

IV. Nama: Dwi SutartiUsia: 47 tahunJenis kelamin: Perempuan

V. Nama: Dul RochyatUsia: 50 tahunJenis kelamin: Laki-laki

5

Tabel PengamatanSubjekNamaUsia (tahun)Jenis kelaminTekanan darah (terpapar dingin)Perbedaan tekanan diastol

SebelumSetelah

Ber-baringBerdiriDudukBer-baring

IArista14Perempuan100/6090/70100/70100/60