laporan tutorial

Upload: marajuu

Post on 09-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

BAB I

Pendahuluan

1. Kornea

Merupakan jendela paling depan dari mata dimana sinar masuk dan difokuskan ke dalam pupil . Bentuk kornea cembung dengan sifat yang transparan dimana kekuatan pembiasan sinar yang masuk 80 % atau 40 dioptri ,dengan indeks bias .

2. Iris

Iris merupakan bagian yang memberi warna pada mata, warna coklat pada iris yang akan menghalangi sinar masuk kedalam mata,iris juga mengatur jumlah sinar yang masuk kedalam pupil melalui besarnya pupil.3. Pupil

Pupil berwarna hitam pekat yang mengatur jumlah sinar masuk kedalam bola mata.

Pada pupil terdapat m.sfinger pupil yang bila berkontraksi akan mengakibatkan mengecilnya pupil ( miosis ) dan m.dilatator pupil yang bila berkontriksi akan mengakibatkan membesarnya pupil ( midriasis )

4. Corpus siliaris

Berperan untuk akomodasi dan menghasilkan humor aquaeus

5. Lensa

Lensa dapat membiaskan sinar 20 % atau 10 dioptri dan berperan pada saat akomodasi. 65 % lensa mengandung air dan 35 % protein

6. Retina

Retina akan meneruskan rangsangan yang diterimanya berupa bayangan benda sebagai rangsangan elektrik ke otak sebagai bayangan yang dikenal.

Pada Retina terdapat sel batang sebagai sel pengenal sinar dan sel kerucut yang mengenal frekuensi sinar

7. Nervus Optikus

Saraf penglihatan yang meneruskan rangsangan listrik dari mata ke korteks visual untuk dikenali bayangannyaSISTEM VASKULARISASI

BAB II

PEMBAHASAN

Struktur bola mata terbentuk cukup baik untuk melindungi mata dari trauma . Bola mata terletak pada permukaan yang dikelilingi oleh tulang-tulang yang kuat. Kelopak mata dapat menutup dengan cepat untuk mengadakan perlindungan dari benda asing, dan mata dapat mentoleransi tabrakan kecil tanpa kerusakan. Walau demikian, trauma dapat merusak mata, terkadang sangat parah dimana terjadi kehilangan penglihatan, dan lebih jauh lagi, mata harus di keluarkan. Kebanyakan trauma mata adalah ringan, namun karena luka memar yang luas pada sekeliling struktur, maka dapat terlihat lebih parah dari sebenarnya.

Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar cedera mata yang parah. Kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan, cedera akibat olah raga, dan kecelakaan lalulintas merupakan keadaankeadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata.

Macam-macam bentuk trauma:Fisik atau Mekanik1. Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel. Kelainan yang terjadi dapat berupa : Hematom kelopak

Edema konjungtiva

Hematom konjungtiva

Edema kornea

Iridoplegia

Iridodialisis Hifema Iridosiklitis Katarak edema retina - Ablasi retina

- Ruptur koroid

Avulsi papil saraf optik Hematom kelopakTrauma dapat terjadi akibat pukulan atau benda-benda keras lainnya.Bila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kelopak dan berbentu kaca mata hitam yang sedang dipakai, maka keadaan ini disebut sebagai hematom kaca mata

Terjadi akibat pecahnya arteri oftalmika yang merupakan tanda fraktur basis kranii. Darah masuk kedalam kedua rongga orbita sampai pada batas septum orbita kelopak mata penatalaksanaan :

Pada hematom yang dini dapat diberikan kompres dingin yntuk menghentikan perdarahan & menghilanhkan rasa sakit Pada hematom yang lama, untuk memudahkan absorbsi dpt dilakukan kompres hangat. Trauma konjungtiva

1. Edema ( kemotik ) konjungtiva Bila kelopak terpajan kedunia luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpa mengedip, akan mengakibatkan edema pada konjungtiva Terapi : dapat diberikan dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva

2. Hematom konjungtiva Terjadi akibat pecahnya arteri konjungtiva dan arteri episklera. Bisa disebabkan krn batuk rejan, trauma tumpul basis kranii, hipertensi.Penatalaksanaan : dapat dilakukan kompres hangat.perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dlm 1-2 mggu tanpa diobati

Trauma kornea

1. Edema kornea Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat menagkibtakan edema kornea / ruptur dr membran descemet Pada edema yang berat dpt mengakibatkan serbukan sel radang & neovasukalarisasi masuk ke dlm jaringan stroma. Penglihatan akan menjadi kabur, uji plasido positif Terapi : NaCl 5% 2. Erosi kornea Merupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea yang terjadi krn gesekan keras pd epitel kornea. Erosi dpt terjadi akibat lensa kontak, sinar UV, debu dan asap.gejala : nyeri, blefarospasme, lakrimasi, fotofobia, gangguan penglihatan Terapi : sikloplegik untuk menghilangkan rasa sakit Antibiotik tetes mata Trauma uvea

1. Iridoplegia Terjadi kelumpuhan otot sfingter pupil, shingga pupil menjadi lebar, pupil ini tidak bereaksi terhadap sinar.Gejala : sukar melihat dekat, silau, terlihat anisokor pada pupilPanatalaksanaan : istirahat untuk mencegah terjadinya kelelahan sfingter disertai dengan pemberian roboransia. 2. Iridodialisis Robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil menjadi lonjong. Penglihatan menjadi ganda pada 1 mata Penatalaksanaan : pembedajan dgn melakukan reposisi iris yang terlepas 3. HifemaTerjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darh iris atau badan siliar Gejala : penglihatan , kadang bterlihat iridoplegi & iridodialisis, nyeri, blefarospasme Penatalaksanaan : penderita dgn hifema dirawat di RS, tidur dengan kepala miring 60, diberi koagulansia, dan mata ditutup.

4. Luksasi lensa anterior Bila seluruh zonula zinn disekitar ekuator putus akibat trayma, maka lensa dapat masuk kedalam bilik mata depan. Akbibatnya akan terjadi gangguan pengaliran keluar cairan bilik mata, shgga timbul glaukoma kongestif akut.Gejala : penglihatan turun mendadak, sangat nyeri, muntah, mata merah dengan blefarospasme.Terdapat edema kornea, lensa di dlm bmd, TIO sangat .Penatalaksanaan : lensa dikeluarkan, sebelumnya diberikan asetazolamida utk menurunkan TIO5. Luksasi lensa posterior Keadaan putusnya zonula zinn diseluruh lingkaran ekuator lensa, sehingga lensa jath kedalam badan kaca dan tenggelam di dataraan bawah polus posterior fundus okuli.Gejala : akan menunjukan gejala mata tanpa lensa atau afakia.Lensa yang terlalu lama pada polus posterior dapat menimbulkan penyulit akibat degenerasi lensa, berupa glaikoma fakolitik atau uveitis fakotoksik.Penatalaksanaan : ekstraksi lensa 6. Katarak traumatik Trauma tumpul dapat mengakibatkan katarak pungtata, selain daripada dapat mengakibatkan katarak, yang biasanya berjalan lambat, dan proses degenerasinya berjalan lanjut. Proses degenerasi lanjut ini dapat mengakibatkan pencairan korteks lensa dan bocor melalui kapsul lensa. Bahan lensa diluar kapsul sebagai benda asing menimbulkan reaksi di dalam bilik mata depan sehingga menmbulkan reaksi uveitis yang disebut sebagai uveitis fatotoksik dan glaukoma fakolitik

Bila katarak telah mnimbulkan reaksi fakolitik maka pasien akan mengeluh rasa sakit disertai dengan gejala uveitis lainnya sehingga lensa perlu dikeluarkan dengan segera

Trauma tumpul retina & koroid

1. Edema retina & koroid Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema retina. Edema retina akan memberikan warna retina yang lebih abu-abu. Keadaan yang paling ditakutkan adalah terjadi edema makula atau edema berlin. Pada keadaan ini akanterjadi edema yang luas shgga seluruh polus posterior fundus okuli berwarna abu-abu .Umumnya penglihatan akan normal kembali setelah bbrp waktu, tetapi dpt juga berkurang akibat tertimbunnya daerah makula oleh sel epitel pigmen 2. Ablasi retina Trauma diduga merupakan pencetus untk terlepasnya retina dari koroid pada penderita ablasio retina. Biasanya pasien telah mempunyai bakat untuk terjadinya ablasi retina ini seperti retina tipis akibat retinitis sanata, myopia, dan proses degenerasi retina lainnya.

Gejala : seperti ada selaput yang mengganggu lapang pandang, bila tekena atau tertutup makula penglihatan . Pada pemeriksaan fundus kopi: terlihat retina yang berwarna abu-abu degan pembuluh darah yang terlihat terangkat dan berkelok-kelok Panatalaksanaan : pembedahan

Ruptur koroid

Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat merupakan akibat daripada ruptur koroid. Ruptur ini biasanya terletak di polus posterior bola mata dan melingkar konsentris di sekitar papil sarad optik. Bila rupture koroid ini terletak atau mengenai daerah macula lutea maka tajam penglihatan akan turun dengan sangat.

Ruptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak sukar dilihat akan tetapi bila darah tersebut telah diabsorpsi maka akan terlihat bagian yang rupture berwarna putih karena sclera dapat dilihat langsung tanpa tertutup koroid.Glaukoma akibat trauma tumpul

Trauma dapat mengakibatkan kelainan jaringan dan susunan jaringan di dalam mata, yang dapat menggaggu pengaliran cairan mata shingga menimbulkan galukoma sekunder Jenis kelainan yang dapat menimbulkan glaukoma adalah : Dislokasi lensa : Akibat trauma tumpul dapat terjadi putusnya zonula zinn, yang akan mengakibatkan kedudukan lensa tidak normal. Kedudukan lensa yang tidak normal ini akan mendorong iris ke depan sehingga terjadi penutupan daripada sudut bilik mata. Penutupan sudut bilik mata akan menghambat pengaliran keluar cairan mata sehingga akan menimbulkan galukoma sekunder.

Pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat penyebab atau lensa sehingga sudut terbuka kembali.

Galukoma kontusi sudut :

Trauma dapat mengakibatkan tergesernya pangkal iris ke belakang ( kontusi sudut ), sehingga terjadi robekan rabekulum dan gangguan fungsi trabekulum sehingga menghambat keluarnya cairan mata galukoma Penatalaksanaan : pemberian asetazolamida .Trauma saraf optik

Avulsi saraf optik : terlepasnya saraf optik dari pangkalnya. Keadaan ini akan mengakibatkan turunnya penglihatan yang berat dan sering berakhir dengan kebutaan. Penderita ini perlu dirujuk untuk dinilai kelainan fungsi retina dan saraf optiknya.Trauma tembus bola mata Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata, maka akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti : Tajam penglihatan TIO rendah Bilik mata dangkal Bentuk danletak pupil rendah Terlihat adanya ruptur pada kornea atau sklera Terdapat jaringan yang prolaps, sperti cairan mata, iris, lensa, badan kaca atau retina Konjungtiva kemotisBila terlihat salah satu tanda diatas atau dicurigai adanya perforasi bola mata maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotik topikal dan mata ditutup, dan segera dikirim pada dokter mata untuk dilakukan pembedahan.Sebaiknya dipastikan terlebih dahulu apakah ada benda asing yang masuk kedalam mata dengan membuat foto. Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotic sistemiknatau intravena dan pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan. Pasien juga diberi anti tetanus profilaktik, analgetika, dan kalau perlu penenang. Sebelum dirujuk sebaknya mata tidak diberi salep, akrena salep dapat masuk ke dalam bola mata melauli luka dan akan menjadi benda asing di dalam mata. Pasien tidak boleh diberi steroid local, dan bebat yang diberikan pada mata tidak menekan bola mata.Penyulit yang apat timbul pada terdapatnya benda asing intra ocular adalah endoftalmitis, panoftalmitis, anlasi retina, perdarahan intra ocular dan ftisis bulbi

Trauma kimia

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam laboratorium, industri, dll. Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera irigasi .Irigasi dapat dilakukan dengan mamakai Nacl atau air bersih dan paling sedikit 15-30mnt. Bentuk trauma kimia : Trauma asam Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan atau penggumpalan bahan protein permukaan.Panatalaksanaan : irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma. Trauma basa atau alkaliTrauma akibat bahan kimia basa akan memberi akibat yang sangat gawat pada mata. Aklali akan menembus dengan cepat kornea, bmd, sampai retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan menambah bertambahnya kerusakan kolagen kornea. Alkali yang menembus ke dalam bola mata akan merusak retina sehingga akan merusak retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita.

Menurut klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan dalam : Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50% Penatalaksanaan : irigasi dengan Nacl, bila mungkin irigasi dilakukan paling sedikit 60 menit segera setelah trauma. Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, EDTA untuk mengikat basa. EDTA diberikan stelah 1 minggu trauma alkali diperlukan untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ke tujuh.Penyulit yang dapat timbul akibat trauma alkali adalah simblefaron, kekurahan kornea, edema dan neovaskularisasi kornea, katarak, serta disertai dengan terjadi ftisis bola mata.

Trauma radiasi

Yang sering ditemukan adalah : Sinar UV yang banyak dipakai pada saat bekerja las, dan menetap sinar matahari Sinar UV akan segera merusak epitel kornea. Gejala : nyeri pada mata, mata seperti kelilipan atau kemasukan pasir, fotofobia, blefaospasme, & konjungtiva kemotik Terdapat infiltrat pada kornea, pupil miosis, gangguan penglihatam Terapi : sikloplegia, antibiotik topikal, analgetik, mata ditutup selama 2-3 hr.Pencegahan trauma mata

Trauma tumpul pada kecelakaan tidak dapat dicegah, kecuali trauma tumpul perkelahian Setiap pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia sebaiknya mengerti bahan apa yang ada di tempat kerjanya Pekerja las sebaiknya menggunakan kaca mata .DAFTAR PUSTAKAIlyas,Sidharta,Ilmu penyakit mata,cetakan III,balai penerbitan FKUI,2006,JakartaVaughan, Daniel; Asbury, Taylor; Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi Umum. Edisi 14. KDT. 2000,JakartaIlyas,Sidharta;Mailangkay;Taim,Hilman;Saman,Raman;Simarmata,Monang;Widodo,Purbo.Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran,edisi II,sagung seto,2002,Jakartawww.medicastore.com/mata dan penglihatanwww.medicastore.com / cedera mataSlide Kuliah14