laporan tutorial gypsum

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bidang ilmu material kedokteran gigi kita banyak menemuai aplikasi penggunaan gips, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium.Material gips ini banyak dipergunakan antara lain dalam pembuatan model dan die, articulating cast, mould, refractory investment dan lain-lain. Karena banyaknya pengunaan gips dalam Kedokteran Gigi ini maka perlu untuk mengetahui segala aspek dalam gips terutama sifat sifatnya sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan suatu hasil manipulasi yang maksimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi gips yang benar serta pengaruh sifat sifatnya terhadap hasil manipulasi. Bahan-bahan yang dipakai di bidang Kedokteran Gigi kebanyakan mempunyai berbagai fungsi berdasarkan kegunaannya atau pemakaianya. Salah satunya adalah penggunaan Gips. Gips dalam bidang ilmu material kedokteran gigi aplikasi bahan ini banyak sekali dijumpai, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium. Bahan yang berasal dari Gips dapat digunakan sebagai : 1

Upload: rachellouwrensya

Post on 22-Jun-2015

88 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Fkg 2013 Universitas Jember

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Gypsum

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam bidang ilmu material kedokteran gigi kita banyak menemuai

aplikasi penggunaan gips, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan

laboratorium.Material gips ini banyak dipergunakan antara lain dalam

pembuatan model dan die, articulating cast, mould, refractory investment dan

lain-lain. Karena banyaknya pengunaan gips dalam Kedokteran Gigi ini maka

perlu untuk mengetahui segala aspek dalam gips terutama sifat sifatnya

sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan suatu

hasil manipulasi yang maksimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu

dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi gips

yang benar serta pengaruh sifat sifatnya terhadap hasil manipulasi. Bahan-

bahan yang dipakai di bidang Kedokteran Gigi kebanyakan mempunyai

berbagai fungsi berdasarkan kegunaannya atau pemakaianya. Salah satunya

adalah penggunaan Gips. Gips dalam bidang ilmu material kedokteran gigi

aplikasi bahan ini banyak sekali dijumpai, baik untuk keperluan klinik

maupun pekerjaan laboratorium. Bahan yang berasal dari Gips dapat

digunakan sebagai :

• Model dan die

• Bahan cetak

• Mounting

• Packing

Bahan tanam Gipsum merupakan produk samping dari beberapa proses

kimia. Gypsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium

sulfat dihidrat ( CaSO4.2H2O ) murni. Produk gypsum dalam kedokteran gigi

digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur

maksilo fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium

kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Saat ini penggunaan

gypsum dalam kedokteran gigi telah meluas. Penggunaan tersebut dapat

1

Page 2: Laporan Tutorial Gypsum

diperlihatkan dalam pembuatan model gig tiruan. Selain itu kegunaan klinis

maupun laboratories yang lain yaitu untuk membuat model kerja maupun

model studi sehingga bahan gypsum ini harus mempunyai kekuatan tekan

yang kuat agar tidak rusak dalam pembuatan restorasi gigi tiruan. Di alam

gypsum merupakan massa yang padat dan berwarna abu-abu, merah atau

coklat. Warna tersebut disebabkan adanya zat lain seperti tanah liat, oksida

besi, anhidrat, karbohidrat, sedikit SiO2 atau oksida lain. Intial setting dan

final setting pada gipsum sangat begantung dengan komposisi powder dan

liquid yang digunakan. Jika powder yang digunakan lebih banyak dalam artian

tidak seimbang dengan liquidnya maka gypsumtersebut akan dapat mencapai

tahapan initial setting yang lebih cepat.

1.2. Rumusan Masalah

1 Apa saja tipe, fungsi, sifat dan syarat gypsum yang baik?

2 Bagaimana cara memanipulasi gypsum yang baik?

3 Bagaimana aplikasi gypsum di kedokteran gigi?

1.3. Tujuan

1 Mengetahui, Menjelaskan dan Memahami tipe, fungsi, sifat dan syarat

gypsum yang baik

2 Mengetahui, menjelaskan dan memahami cara manipulasi gypsum

yang baik

3 Mengetahui, menjelaskan dan memahami aplikasi gypsum di

Kedokteran Gigi

2

Page 3: Laporan Tutorial Gypsum

1.4. Mapping

3

Gypsum

Type Fungsi Sifat Syarat

Cara Memanipulasi

Setting Expansion dan Setting Time

Aplikasi di Kedokteran Gigi

Faktor-faktor

Page 4: Laporan Tutorial Gypsum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia,

merupakan produksamping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum

yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat.

Gypsum pada kedokteran gigi digunakan untuk membuat model studi dari rongga

mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan

laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Gips

adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras, dimana suhunya

cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi kalsium

sulfat hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi. Gypsum

sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis secara umum sebelum diklasifikasikan

yaitu : Plaster dan stone gigi.

Kandungan utama plaster dan stone gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat

(CaSO4)2. H2Oatau CaSO4. . H2O. bergantung pada metode pengapuran bentuk

hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Bentuk ini disebut α-hemihidrat dan β-

hemihidrat. Adanya penulisan α- hemihidrat dan β-hemihidratini menurut

kandungan mineral yang ada didalamnya. ( KennethJ. Anusavice, 2004 : 156).

Produk gypsum telah digunakan secara meluas dalam kedokteran gigi

untuk membuat

model studi dari rongga mulut dan struktur maksilo-facial dan sebagai piranti

penting untuk

pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.

Berbagai

jenis plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan

restorasi

kedokteran gigi dibuat. Bila plaster diaduk dengan silica maka dikenal dengan

bahan tanam

gigi. Bahan tanam tersebut digunakan untuk membentuk mold guna mengecor

restorasi gigi

4

Page 5: Laporan Tutorial Gypsum

dengan logam yang dicairkan. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).

Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan

dalam membuat gigitiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air

ditempatkan dalam sendok cetak dan

ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan kemudian cetakan

dikeluarkan.

Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negative dari jaringan yang dibentuk

tersebut yang

dibuat dalam rongga mulut. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 : 155).

Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang

diaduk dengan airsekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan

model negative yang tadi lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster

yang mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model positif atau model

master. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien. ( Kenneth J.

Anusavice, 2004 : 155).

Gypsum memiliki tipe/jenis yang berbeda yaitu yaitu plaster(β-hemihidrat)

danstone(α-emihidrat),perbedaan ersebut didasarkan dari perbedaan hasil dalam

ukuran kristal,daerah permukaan, dan derajat kesempurnaannya.

Tipe-tipe Gypsum

1. Plaster Cetak (Tipe I)

2. Plaster Model (Tipe II)

3. Stone Gigi (Tipe III)

4. Stone Gigi Kekuatan Tinggi (Tipe IV)

5. Stone Gigi Kekuatan Tinggi Ekspansi Tinggi (Tipe V)

Dari masing masing tipe tersebut,memiliki perbedaan jumlah air yang dibutuhkan

untuk

mengembangkan partikel bubuknya,dimana perbedaan jumlah air yang

dibutuhkan

dikarenakan beda ukuran partikel dan total daerah permukaanjuga adhesin antar

partikel

5

Page 6: Laporan Tutorial Gypsum

hemihidrat juga merupakan faktor utamanya. Dari masing masing tipe tersebut

juga memiliki

perbedaan dalam penggunaannya di bidang kedokteran gigi, dimana untuk

plaster/jenis gips

yang kurang kuat digunakan untuk pembuatan model studi untuk menegakkan

diagnosa

sedangkan stone sendiri digunakan untuk membuat model kerja yang

membutuhkan kekuatan

tinggi untuk terhindar dari adanya perubahan dimensi ketika digunakan. ( Kenneth

J. Anusavice, 2004).

6

Page 7: Laporan Tutorial Gypsum

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tipe, Fungsi, Sifat dan Syarat Gypsum yang Baik

3.1.1. Tipe gypsum

1. Impression plaster (tipe I)

Impression plaster sekarang jarang digunakan dalam bidang

kedokteran gigi danbahan ini digantikan dengan bahan yang tidak

terlalu kaku dan material elastik impression(Hatrick dkk, 2003). Bahan

cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zattambahan

untuk mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster

cetak jarangdigunakan lagi untuk mencetak dalam kedokteran gigi

karena telah digantikan oleh bahanyang kurang kaku seperti

hidrokoloid dan elastomer. plaster terbatas digunakan untuk

cetakanakhir, atau wash, dalam pembuatan gigi tiruan penuh.

2. Model plaster (tipe II)

Model plaster biasanya digunakan untuk diagnostik cast dan

artikulasi dari stone cast.Produk ini secara tardisional diproduksi

dalam warna putih untuk membedakannya dengandental stone (Hatrick

dkk, 2003). Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II

sekarangdigunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila

ekspansi pengerasan tidaklahpenting dan kekuatan cukup, suatu batasn

yang disebutkan dalam spesifikasi. Biasanyadipasarkan dalm warna

putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang

umumnyaberwarna.

3. Dental stone (tipe III)

Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial

denture, model

ortodonsi dan lain lain.Dental stone secara tradisional berwarana

kuning atau putih (Hatrickdkk, 2003). Pada tahun 1930, suatu

peristiwa penting terjadi, yaitu ketika α-gipsumditemukan dan

7

Page 8: Laporan Tutorial Gypsum

diperkenalkan dalam kedokteran gigi. Dikombinasikan dengan

kemajuan daribahan cetak hidrokoloid, α-gipsum yang diperbaharui

kekerasannya membuat die stone dapatdigunakan dan pembuatan

model tidak langsung mungkin dilakukan.Kedokteran gigi banyak

membantu sejarah perkembangan plaster.

Stone tipe III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam sebesar

20,7 Mpa (3000psi), tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi). Bahan

ini ditujukan untuk pengecoran dalammembentuk gigi tiruan penuh

yang cocok dengan jaringan lunak. Stonetipe III lebih disukai untuk

pembuatanmodel yang digunakan pada konstruksi protesa, karenastone

tersebut memiliki kekuatan yangcukup untuk tujuan itu serta protesa

lebih mudah dikeluarkan setelah proses selesai.Tanpa melihat jenis

stone yang digunakan, terdapat sedikitnya 2 metode untukmembuat

model. Dalam salah satu metode, mold untuk pengecoran dibuat

denganmembungkus sekitar cetakan dengan lembaran malam lunak

sehingga melebihi kurang lebih12 mm di luar sisi jaringan pada

cetakan. Basis untuk model dibentuk pada daerah ini. Prosesini disebut

boxing. Adukan stonedan air kemudian dituang ke dalam cetakan di

bawahvibrator. Adukan dibiarkan mengalir perlahan dalam aliran yang

terkendali sepanjangcetakan, sehingga aliran tersebut dengan

sendirinya mendorong udara keluar begitu adukanmengisi semua

cetakan gigi tanpa adanya gelembung udara yang terjebak.Metode lain

adalah dengan mengisi cetakan seperti yang telah dijabarkan.

Sisaadukanstone-air dituang pada lempeng kaca. Cetakan yang telah

terisi kemudian dibalikkanpada tumpukan stone di lempeng kaca

tersebut, dan basis dibentuk dengan spatulasebelum stonemengeras.

Prosedur tersebut tidak diindikasikan bila digunakan bahan cetakyang

mudah mengalami deformasi atau bila stone mengalir menyebar.

Model baru bolehdilepaskan dari cetakan setelah pengerasan awal

tercapai. Waktu pengerasan minimalbervariasi dari 30-60 menit,

8

Page 9: Laporan Tutorial Gypsum

bergantung pada kecepatan pengerasan stone atau plaster sertajenis

bahan cetak yang digunakan.

4. Dental stone, high strength (tipe IV)

Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena

cocok untuk

pembuatan pola dari malam dalam cast restoration (Hatrick dkk,

2003). Persyaratan utamabagi bahan stone untuk pembuatan die adalah

kekuatan, kekerasan, dan ekspansi pengerasanminimal. Untuk

memperoleh sifat ini, digunakan α-hemihidrat dari jenis ’Densite’.

Partikelpartikelberbentuk kuboidal serta daerah permukaan yang lebih

kecil menghasilkan sifattersebut tanpa menyebabkan pengentalan

adukan.Diperlukan permukaan keras bagi suatu die yang terbuat dari

stone, karena preparasikavitas diisi dengan malam dan diukir sehingga

selaras dengan tepi-tepi die. Suatu instrumenyang tajam digunakan

untuk tujuan ini. Karenanya, stone harus tahan terhadap

abrasi.Untungnya, kekerasan permukaan meningkat lebih cepat bila

dibandingkan dengan kekuatan

kompresi, karena permukaan lebih cepat mengering. Ini merupakan

keunggulan nyata,dimana permukaan tahan terhadap abrasi, sementara

inti die cukup liat dan kurangterpaparkan terhadap patah tanpa

disengaja. Rata-rata kekerasan permukaan kering dari stonetipe IV

kurang lebih 92 (kekerasan Rockwell), stone tipe III adalah 82.

Meskipunpermukaan lebih keras, tetaplah harus berhati-hati ketika

mengukir pola malam.

5. Highstrength, high expansion dental stone (tipe V)

Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang

atas respon untukmemenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi

gips yang lebih tinggi dibanding dental stone. Material ini berwarna

biru atau hijau dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan

semua produk gips(Hatrick dkk, 2003). Ini merupakan produk gipsum

yang dibuat akhir-akhir ini, dan memiliki kekuatan kompresi yang

9

Page 10: Laporan Tutorial Gypsum

lebih tinggi dibandingkan stone gigi tipe IV. Kekuatan yang

ditingkatkan ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh rasio W:P.

Sebagai tambahan, ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal

0,10%-0,30%. Alasan peningkatan batasan ekspansi pengerasan

disebabkan karena logam campur yang baru, seperti basis logam,

memiliki pengerutan pengecoran yang lebih besar dibandingkan logam

campur mulia konvensional. Jadi, dibutuhkan ekspansi lebih tinggi

pada stone yang digunakan untuk die untuk mengimbangi pengerutan

pemadatan logam campur.

3.1.2. Sifat gypsum

1. Kekuatan kompresi (paling umum digunakan untuk mengukur

kekuatan gips) yangbaik. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa

produk gipsum berkisar (12 MPa-38 MPa).

2. Kekuatan tarik, tergantung pada penggunaan.Bila digunakan untuk

membuat piranti restorasi maka dibutuhkan kekuatan tarik yang lebih

besar dibanding bila digunakan untuk model studi.

3. Kekerasan dan ketahanan abrasi.Kekerasan dan ketahanan abrasi

permukaan gipsum harus baik.

4. Produksi detail permukaan.Dapat memberikan detail permukaan

yang tajam.

3.1.3. Fungsi gypsum

Untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur

maksilo fasial dan sebagaipiranti untuk pekerjaan laboratorium kedokteran

gigi yang melibatkan pembuatan protesa danrestorasi kedokteran gigi

dibuat. Bila plaster diaduk dengan silica, dikenal sebagai bahantanam gigi.

Bahan tanam tersebut dibuat untuk membuat mold guna mengecor

restorasi gigidengan logam yang dicairkan. Untuk membuat model studi,

model analisa, model diagnose,model anatomis, biasanya model-model

tersebut digunakan gypsum tipe Plaster/β-Hemihidrat. Sedangkan untuk

membuat model kerja dan die biasanya digunakan gypsum tipeα-

10

Page 11: Laporan Tutorial Gypsum

Hemihidrat. Secara umum fungsi gips adalah untuk membuat suatu model

dan die,mounting, bahan tanam, packing akrilik, bahan cetak.

3.1.4. Syarat gypsum yang baik

1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak

atau tergores

selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.

2. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.

3. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan

dimensi yangsangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).

4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara

permukaan cetakandengan permukaan model, die.

5. Murah dan mudah dipergunakan.

3.2. Manipulasi Gypsum

Proses manipulasi pertama-tama dilakukan dengan mencampurkan Plaster

atau gips dengan air atau larutan PE dengan perbandingan 100gr dengan

50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk gelembung udara

sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di permukaan dan

dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe, 1992). Untuk

lebih detailnya, manipulasi gips dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai

berikut :

Pemilihan

Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi

yang akan dibuat.

Perbandingan (rasio P/W atau air/bubuk)

Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses

manipulasi dan juga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak

kandungan air dalam gips maka waktu setting akan lebih cepat dan

diperoleh hasil gips yang lunak. Karena kekuatan suatu stone secara tidak

langsung sebanding dengan rasio W:P adalah sangat penting untuk

mempertahankan jumlah air serendah mungkin. Namun, jangan terlalu

rendah sehingga adukan tidak mengalir ke dalam setiap detail cetakan.

11

Page 12: Laporan Tutorial Gypsum

Sekali rasio W:P otimal ditentukan, menggunakan rasio W:P yang

dianjurkan pabrik sebagai pedoman takaran yang harus selalu digunakan.

Air dan bubuk harus selalu diukur dengan menggunakan silinder pengukur

volume air yang akurat dan menimbang kesetaraannya untuk bubuk.

Bubuk tidak boleh diukur dengan volume (menggunakan sendok penakar),

karena tidak dimampatkan seragam. Sendok penakar tersebut mungkin

bervariasi dari produk yang satu dengan yang lain, serta bubuk bisa

menjadi lebih keras begitu kemasan bersisa tidak digunakan. Bila wadah

kemasan dikocok, volume akan meningkat sebagai akibat terjebaknya

udara. Bubuk dalam kantung yang sudah ditimbang menjadi populer,

karena memiliki keakuratan, mengurangi sisa, dan menghemat waktu.

Pengadukan

Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk

parabolik, halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah

yang kaku serta pegangan yang nyaman dipegang. Terjebaknya udara

dalam adukan harus dihindari untuk mencegah porus yang dapat

menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Air yang sudah

diukur jumlahnya ditempatkan dalam mangkuk pengaduk, dan bubuk yang

sudah ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian dengan cepat diputar,

dengan secara periodik menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk

untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan,

atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh

adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu

pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang

model.

Kebiasaan menambahkan air dan bubuk berulang-ulang untuk mencapai

konsistensi yang tepat harus dihindari. Hal tersebut menyebabkan

ketidakseragaman pengerasan dalam massa adukan, menghasilkan

kekuatan yang rendah dan distorsi, satu penyebab utama ketidakakuratan

dalam menggunakan produk gipsum.

・ Vibrator

12

Page 13: Laporan Tutorial Gypsum

Sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan

vibrator untuk

membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan mempermudah

terlepasnya gelembungudara. Penggunaan vibrator otomatis dengan

frekuensi tinggi dan amplitude yang tinggi adalah membantu. Cegah

dilakukannya vibrasi yang berlebih karena dapat menyebabkan distorsi

bahan cetak.

・ Initial setting time-working time

Setelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viscositas

dari campuranbertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh.

Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau

bisa dilihat pada awal campuran dimana bahanmenjadi kaku tetapi tidak

keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi termis atau adanya

panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 –10 menit mulai dari

awal pengadukan.

・ Finnal setting

Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi

memiliki kekuatan danresistensi yang minimal. Saat final setting reaksi

kimia selesai dan model terasa dingin saat disentuh. Sebagian besar pabrik

merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bisa dengan aman

dilepas dari cetakan

・ Pemberian bahan separator

Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan

separasi sepertiVaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka

akan mudah dilepas. Namun tidakboleh terlalu berlebihan karena akan

membuat permukaan menjadi lebik lunak.

・ Hindari terjebaknya udara

Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat

menyebabkan porositas padahasil akhir dari gips. Hal tersebut dapat

dihindari dengan menuangkan air terlebih dulu ke dalam wadah setelah itu

diikuti dengan memasukkan powder.

13

Page 14: Laporan Tutorial Gypsum

・ Penyimpanan

Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang

dekat dengan sumberair akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini

akan mempengaruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan

dalam kontainer tertutup. Namun terkadang diperlukan proses merendam

model gipsum dalam air, sebagai persiapan untuk teknik yang lain.

Komponen gipsum yang membentuk model umumnya sedikit larut dalam

air. Jikamodel stone direndam dalam air mengalir, dimensi liniernya akan

menurun sekitar 0,1% untuk setiap 20 menit perendaman tersebut. Metode

teraman untuk merendam model adalah menempatkannya dalam bak berisi

air yang khusus untuk tujuan tersebut, dimana debris plaster masih tetap

konstan di dasar bak air untuk membentuk larutan jenuh kalsium sulfat.

Seperti dijelaskan sebelumnya, penyimpanan baik stone atau plaster pada

temperatur ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang bermakna.

Namun, bila temperatur penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan

110o C (194o-230oF), pengerutan terjadi begitu kristalisasi air dikeluarkan

dan dihidrat berubah menjadi hemihidrat. Kontraksi plaster pada

temperatur tinggi lebih besar dibandingkan dengan stone, dan ini juga

mengurangi kekuatannya.

Kontraksi tersebut dapat terjadi selama penyimpanandi atas temperatur

ruang, begitupun bilamodel stone sedang dikeringkan. Barangkali tidaklah

aman menyimpan atau memanaskan suatu model stone pada temperatur

yang lebih tinggi dari 55oC (130oF). Produk gipsum agak peka terhadap

perubahan kelembaban relatif dari lingkungan. Bahkan kekerasan

permukaan dari model plaster dan stone mungkin berfluktuasi sedikit

dengankelembaban atmosfer relatif. Permukaan gipsum yang dibuat

dengan adukan yang lebih encer nampak terpengaruh lebih banyak

dibandingkan dengan rasio W:P yang rendah. Hemihidrat gipsum

mengambil air dari udara dengan mudah. Misalnya, bila kelembaban

relatif melebihi 70%, plaster mengambil uap air secukupnya untuk

memulai reaksi pengerasan. Hidrasi pertama menghasilkan lebih sedikit

14

Page 15: Laporan Tutorial Gypsum

kristal gipsum pada permukaan kristal hemihidrat. Kristal ini bertindak

sebagai nukleus kristalisasi, dan manifestasi pertama dari kerusakan

plaster adalah penurunan dalam waktu pengerasan. Begitu kerja

higroskopik berlanjut, lebih banyak kristal gipsum terbentuk sampai

keseluruhan kristal hemihidrat tertutup. Pada keadaan ini air sulit

menembus lapisan dihidrat, dan waktu pengerasan menjadi diperpanjang.

Karena itu, adalah penting bahwa semua jenis produk gipsum disimpan

dalam atmosfer kering. Cara penyimpanan terbaik adalah menutup produk

tersebut dalam wadah logam tahan kelembaban. Bila produk gipsum

disimpan dalam tempat tertutup, umumnya waktu pengerasan hanya

sedikit dihambat, sekitar 1 atau 2 menit per tahun. Bila perlu hal ini dapat

diatasi sengan sedikit meningkatkan waktu pengadukan.

・ Kebersihan

Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut

diatas waktusetting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl,

spatula, dan vibrator harus segeradibersihkan segera sebelum setelah

menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahan lain

3.3. Aplikasi Gypsum di Kedokteran gigi

1 Plaster of Paris digunakan untuk model negative cetakan gigi

2 Dental stone digunakan untuk mold, dan gigi tiruan tanpa ada

pasien

3 Plaster ditambakan dengan silica membenuk mold yang biasa

digunakan untuk bahanrestorasi gigi dengan bahan logam yang

dicairkan.

4 Tipe I diigunakan untuk cetakan akhir (wash) dalam pembuatan

gigi tiruan penuh (GTL)

5 Tipe II digunakan untuk mengisi kuvet yang digunakan untuk

pembuatan protesa, mounting,flaring, packing, dan model

studi.

6 Tipe III digunakan untuk pembuatan gigi tiruan tanpa pasien,

die, pengecoran dalam bentukgigi tiruan penuh.

15

Page 16: Laporan Tutorial Gypsum

7 Tipe IV dan V digunakan untuk pembuatan die. Hal ini

dikarenakan ekspansi kekerasanminimal. Agar malam tidak

berubah saat dilepas, ditambahkan silica.

BAB IV

KESIMPULAN

16

Page 17: Laporan Tutorial Gypsum

Gipsum merupakan bentuk hemihidrat dari kalsium sulfat dihidrat dengan

rumuskimia (CaSO4)2H2O. Untuk aplikasinya dalam kedokteran gigi. Gypsum

digunakan dengan mencampurkan air sehingga terbentuk adonan gypsum. Waktu

adonan berubah menjadi keras (setting) dibagi menjadi dua yaitu initial setting

time dan final setting time. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur apakah

suatu adonanSyarat Komposisi, Faktor, Sifat Manipulasi

Aplikasi Dalam Kedokteran Gigi gypsum sudah setting atau belu adalah jarum

gilmore dan vikat, atau bisa juga dengan metode visual the loss of gloss.

Gipsum dalam kedokteran gigi dapat digunakan sebagai bahan cetakan

akhirpembuatan gigi tiruan (tipe I), pengisian kuvet dalam pembuatan protesa,

packing, model strudi (tipe II), die (tipe IV dan V), model kerja, pengecoran, dan

lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Laporan Tutorial Gypsum

Anusavice, K.J. 2003. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Keddokteran Gigi. 10th ed. Jakarta: EGC

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai Pustaka

Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC

18