laporan tutorial logam

15
1.1 LO 1 Jelaskan definisi, sifat, syarat dan klasifikasi logam! 2 Jelaskan proses manipulasi logam! 3 Jelaskan aplikasi logam dalam kedokteran gigi! TINJAUAN PUSTAKA Logam adalah segolongan unsur – unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah nerg padat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh. Kebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan kawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emas murni, titanium murni komersial, dan silver point endodontik. Logam merupakan elektropositif yakni nergy ion positif dalam larutan. Dari lebih 100 elemen dalam nerg periodic sebanyak 68 adalah logam, 8 menyerupai logam (metalloid) dalam berbagai aspek (nergy nergy, nergy, dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam. Logam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi.pada umumnya logam murni terlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi 3.2 Definisi Logam adalah segolongan unsur – unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik. 3.3 Sifat a. Titik leleh dan titik didih Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya. b. Daya hantar listrik Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada.Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih. c. Daya hantar panas Logam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron bergerak lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak. d. Kekuatan dan kemampuan kerja Sifat dapat ditempa (Malleability) dan sifat dapat diregang (Ductility) maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer (palu).

Upload: kyky

Post on 11-Nov-2015

314 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

ibtkg 1 skenario 3

TRANSCRIPT

1.1 LO1 Jelaskan definisi, sifat, syarat dan klasifikasi logam!2 Jelaskan proses manipulasi logam!3 Jelaskan aplikasi logam dalam kedokteran gigi!

TINJAUAN PUSTAKALogam adalah segolongan unsur unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah nerg padat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh. Kebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan kawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emas murni, titanium murni komersial, dan silver point endodontik.Logam merupakan elektropositif yakni nergy ion positif dalam larutan. Dari lebih 100 elemen dalam nerg periodic sebanyak 68 adalah logam, 8 menyerupai logam (metalloid) dalam berbagai aspek (nergy nergy, nergy, dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam. Logam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi.pada umumnya logam murni terlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi3.2 DefinisiLogam adalah segolongan unsur unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik.3.3 Sifata. Titik leleh dan titik didihLogam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya. b. Daya hantar listrikLogam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada.Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih.c. Daya hantar panasLogam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron bergerak lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.d. Kekuatan dan kemampuan kerja Sifat dapat ditempa (Malleability) dan sifat dapat diregang (Ductility)maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer (palu). Logam juga dapat diregang, dapat ditarik menjadi kawat, maksudnya bahwa suatu logam itu dapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejala-gejala putus. Toughness (sifat Ulet) Yakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak. hardness (kekerasan) Yakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll. Strenght (kekuatan) Yakni : Kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi. o Weldability Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas). Corrosion resistance (tahan korosi)Yakni : kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, zat-zat kimia, dll. Tahan ImpactMaksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut. Machinibility Kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya : dengan mesin bubu Modulus elastisitasMerupakan ukuran kekakuan suatu bahan Jadi semakin tinggi nilainya semakin sedikit perubahan bentuk pada suatu benda apabila diberi gaya. Kekerasan logamPenggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil), menyebabkan logam lebih keras. Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi rapuh.

3.3 Syarata. Sifat kimiaTahan terhadap korosi, tidak larut dalam cairan rongga mulut atau dalam segala macam cairan yang dikonsumsi dan tidak luntur dan berkarat atau korosib. Sifat BiologiTidak beracun terhadap pasien, dokter gigi, perawat maupun tekniker, tidak mengiritasi rongga mulut dan jaringan pendukungnya, tidak menghasilkan reaksi alergi dan tidak bersifat mutagen maupun karsinogen. c. BiokompatibelTidak mengandung substansi toksik yang dapat larut dalam saliva, tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak, bebas dari bahan yang berpotensi dalam menimbulkan sensitifitas atau respon alergi dan tidak memiliki potensi karsinogen. Untuk menguji biokompatibilitas dikelompokkan menjadi 3 kelompok: Uji primer, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invitro yang dilakukan dalam laboratorium Uji sekunder, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo yang dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan bahan coba sel atau hewan coba atau kultur jaringan. Uji penggunaan pra-klinis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo tetapi menggunakan hewan secara sistemik.d. Syarat MekanisBerkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.e. Syarat Estetikmemberikan penampilan natural pada gigi.f. Secara Fisikkonduktivitas thermal dan kuatg. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat, biaya tidak mahal baik biaya harga bahan maupun laborat.h. Titik cairnya tinggii. Sebagai klamer atau cengkramj. Modulus elastic tinggik. Pertahanan terhadap abrasi baikl. Mudah disolder dan dipoles

3.3 Klasifikasi logam dan alloy Klasifikasi Logam Berdasarkan Fungsi1. Tipe I (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan cth: inlay kecil 2. Tipe II (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang cth: mahkota , abutment, pontik, dan mahkota penuh.3. Tipe III (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar cth: mahkota yang tipis, abutment, pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek 4. Tipe IV (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. Contoh: inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang.5. Alloy untuk mahkota dan jembatancocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat dengan span pendek.6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan Klasifikasi logam berdasarkan tingkat kekerasan1. Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-902. Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-1203. Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-1504. Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN) >150 Klasifikasi alloy berdasarkan ADA1. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia dg komposisi logam mulia >_ 60%wt dan kandungan emas >_40% Au Pt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to MetalAu Cu Ag alloy : Full casting2. Noble alloy (N) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia >_ 25% Ag Au Cu alloy : Full CastingPd Cu alloy : full casting, PFMAg Pd alloy : full casting, PFM3. redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandungan logam mulia < 25% Ni based alloy : full casting, PFM, wrought, partial dentureCo based alloy : sdaTi based alloy : sda + implantSpesifikasi terbaru juga mengikut sertakan non-noble alloy sama seperti alloy yang tidak mengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. Berdasarkan klasifikasi terbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy3.4 manipulasi logam PenuanganPenuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan. Misal: besi, kuningan, alumunium dll dapat dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari pasir dan tanah liat. Cetakan dari tanah liat dan pasir ini rusak setiap kali setelah pemakaian. Die casring menggunakan cetakan permanen dari logam. Pekerjaan DinginPada umumnya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. Logam dapat ditarik melalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat. serbuk MetalurgiSuatu bentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan bentuk yang dikehendaki.hasil ini tidak kuat karena hasil adhesi. Dengan melakukan sintering kekuatan dapat ditingkatkan, dimana pemresan dipanaskan dalam atmosfir yang tidak teroksidasi di bawah titk cair dan menggumpalkan partikel. Electroforming Suatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proses elektrolisa.

Proses manipulasi :a. Tahap pembuatan model sprue, ventilasi dan kawahAdapun tujuan dari pembuatan sprue adalah menyediakan saluran melalui mana logam cair akan mengalir ke cetakan yang sudah ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang, untuk tambalan yang besar / protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untuk gigi tiruan cekat. Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinya back pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan menghindari ledakan, sehingga aman bagi operator.Pada ujung sprue dibuat bentukan yang disebut reservoir. Reservoir pada ujung sprue bertujuan untuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi bila ruangan untuk reservoir yang ditempati oleh malam mempunyai ukuran melintang sebesar atau lebih besar dari ukuran ruangan, maka alloy yang ada dalam reservoir akan lebih lambat mengeras dari pada ruangan utama dan berlaku sebagai cadangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan atau mould space.Pemilihan sprue seringkali bersifat empiris tetapi ada lima prinsip utama dalam menentukan pilihan, sebagai berikut : Pilihlah sprue dengan diameter yang kira kira sama dengan ukuran daerah yang paling tebal dari model malamnya. Jika model malamnya kecil, tangkai sprue juga harus kecil karena tangkai sprue yang besar yang direkatkan pada model yang kecil dan halus dapat menyebabkan perubahan bentuk. Tetapi, jika diameter sprue terlalu kecil, daerah ini akan memadat terlebih dahulu sebelum tuangannya sendiri dan bisa terbentuk porositas penyusutan setempat (porositas tersedot ). Untuk mengatasi masalah ini diperlukan area cadangan pada sprue. Jika mungkin, tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampang melintangnya terluas. Akan lebih baik bagi logam cair untuk mengalir dari bagian yang tebal ke daerah - daerah tipis di sekelilingnya. Rancangan ini mengurangi risiko aliran logam ke daerah mendatar dari bahan tanam atau daerah daerah kecil seperti garis sudut. Panjang sprue harus cukup panjang untuk memposisikan model malam dengan tepat didalam cincin cor dengan jarak sekitar 6 mm dari tepi ujung cincin tetapi cukup pendek sehingga logam campur cair tidak memadat sebelum mengisi penuh mold. Jenis sprue yang dipilih mempengaruhi teknik pembakaran yang digunakan. Tangkai sprue yang terbuat dari malam lebih sering digunakan daripada yang plastik. Jika digunakan sprue atau model dari plastik, dianjurkan untuk menggunakan teknik pembakaran 2 tahap untuk memastikan pembuangn karbon yang sempurna, karena sprue plastik melunak pada temperatur diatas titik cair malam inlay. Model malam dapat diberi sprue secara langsung ataupun tidak langsung. Pada pemberian sprue langsung, tangkai sprue akan menyediakan hubungan langsung antara daerah model dengan basis sprue atau daerah crucible former. Pada yang tidak langsung, diletakkan sebuah penghubung atau batang cadangan diantar model atau crucible former. Pada pembuatan sprue harus diperhatikan perlekatan tangkai sprue, posisi tangkai sprue panjang serta arah dari tangkai sprue dan pelepasan model malam. Panjang sprue tergantung pada panjang cincin cor. Jika tangkai sprue terlalu pendek, maka model malam akan terlalu jauh dari ujung luar cincin sehingga gas gas tidak dapat dialirkan secara memadai untuk memungkinkan logam cair mengisi seluruh ruang cincin.jika gas tidak dapat dikeluarkan secara menyeluruh, akan terjadi porositas. Karena itu, panjang harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga ujung atas model malam berada sekitar 6 mm dari ujung terbuka dari cincin untuk bahan tanam gipsum. b. Tahap PenanamanPada tahap penanaman model malam harus dibersihkan dari kotoran, debu, dan minyak. Untuk itu dapat digunakan pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik yang diencerkan. Sisa cairan dapat dihilangkan dengan dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudara terbuka, sementara bahan tanam disiapkan. Lapisan tipis pembersih yang tertinggal pada permukaan model malam dapat mengurangi tegangan permukaan dari malam dan pembasahan yang lebih baik dari bahan tanam sehingga terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk pada bagian bagian model yang kecil dan tipis.Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka, jumlah air destilasi (bahan tanam gipsum) atau cairan silika koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. Cairan ini dituang kedalam mangkuk karet yang bersih dan kering, kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairan secara bertahap dan hati hati untuk mencegah terjebaknya udara didalam adukan. Pengadukan dilakukan dengan lembut sampai semua bubuk basah, atau bubuk yang tidak tercampur terdesak keluardari mangkuk secara tidak sengaja. Bahan tanam ditunggu sampai mencapai final setting, lalu kawah di lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 24 jam.Yang perlu diperhatikan dalam proses penanaman adalah :- pengadukan hampa udara, berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama pengadukan dan mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dihasilkan dari reaksi kimia yang digunakan sebagai bahan tanam- kompensasi penyusutan, kadang-kadang perubahan dimensi mould memang diperlukan terutama untuk mahkota cor penuh.- Teknik pengendalian dengan peambahan air, ekspansi mikroskopik linear akan meningkat sejalan dengan jumlah air yang ditambahkan sampai tercapai ekspansi maksimalc. Tahap burning out dan PreheatingTahap burning out dimulai dengan menghidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuang diatas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang dan pastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sememtara itu siapkan furnice, lalu naikkan suhunya hingga mencapai 700 C kemudian masukkan bumbung tuang kedalam furnice, lalu dilanjutkan dengan tahap preheating naikkan suhu furnice hingga mencapai suhu 900 C, pada saat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap di casting.Selama pembakaran, sejumlah malam yang mencair akan diserap oleh bahan tanam dan sisa karbon akibat pembakaran malam cair menjadi terperangkap di dalam bahan tanam yang berpori pori. Burning out akan mengubah karbon menjadi karbon monoksida atau karbon dioksida. Gas gas ini akan keluar melalui celah sisa malam yang mencair.d. Tahap CastingCasting menggunakan 2 logam Cu alloy. Logam campur dicairkan dengan semburan api dalam crucible yang terpisah. Kemudian dituang kedalam mould dengan gaya centrifugal. Setelah bumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu logam dikeluarkan dengan cara membongkar bahan tanam. Hasil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam tidak ada.Setelah pencucian, terlihat adanya bitik-bintik tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidak sesuai dengan ukuran semula. Bitik-bintik ini disebabkan oleh beberapa hal terutama kesalahan dalam penuangan. Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat menyebabkan permukaan logam menjadi kasar. Adapun oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitu penggunaan api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau logam yang terlalu lama dipanaskan sehingga terjadi over heating.Dapat terjadi beberapa kesalahan/kegagalan lain selama proses pembuatan logam ini, antara lain adanya gelembung udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat menjadikan bentuk permukaan logam kasar, dapat pula bentuk permukaan mould space retak atau pecah-pecah. Hal ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu encer sehingga gips tidak terlalu kuat atau dapat pula karena pemanasan pada oven terlalu lama sehingga permukaan mould space retak.Casting atau yang sering disebut proses pengecoran atau penuangan dalam kedokteran gigi dapat diartikan suatu proses pendorongan logam yang sedang mencair ke dalam mould sehingga menjadi suatu tuangan yang sering disebut logam tuang. Sehingga pada akhir dari casting alloy dapat dihasilkan suatu bentukan yang terbentuk dari logam yang terjadi di dalam mould. (Kamus Kedokteran Gigi-F.J Harty & R.Ogston).Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan non-traditional/contemporary casting. Teknik traditional terdiri atas : 1. Sand-Mold Casting 2. Dry-Sand Casting 3. Shell-Mold Casting 4. Full-Mold Casting5. Cement-Mold Casting6. Vacuum-Mold Casting Teknik non-traditional terbagi atas :1. High-Pressure Die Casting2. Permanent-Mold Casting3. Centrifugal Casting4. Plaster-Mold Casting5. Investment Casting6. Solid-Ceramic Casting

Dalam proses casting diperlukan :1. Ruang Cetak Cetakan sekali pakai yang terbuat dari pasir & tanah liat. Bahan pendam berbasis gisum Bahan pendam berbasis fosfat Bahan pendam berbasis silica2. Api Pengencer Logam Api dari semburan bahan bakar / torch Api dari induksi listrik3. Mesin Pengecoran Alami dengan bantuan gravitasi Manual dengan tangan Centrifugal Casting Machine4. Ruang laboratorium yang cukup ventilasi.Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.e. Tahap Finishing dan PolishingPada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula. Kemudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.3.5 Aplikasi logam untuk kedokteran gigia. Gigi tiruan sebagianb. Mahkota stainless steelc. Restorasi mahkota (inlay dan onlay)d. Dental implante. Instrument ortodontyf. Klamerg. PasakAplikasi logam dan alloy dalam bidang Kedokteran Gigi

Logam ataupun alloy dalam kedokteran gigi dapat digunakan untuk berbagai kegunaan dalam bidang prosthodonsia, orthodonsia ataupun konservasi gigi. Aplikasi tersebut dapat dibedakan berdasarkan bahan penyusunnya maupun berdasarkan klasifikasi tipenya.Aplikasi logam atau alloy berdasarkan bahan penyusunnya yaitu:1. Emas : inlay, onlay, mahkota dan gigi tiruan jembatan2. Ag Pd, Ni Cu : inlay, onlay, mahkota dan jembatan3. Emas, Nu Cr, Co Cr : digunakan dalam bentuk kawat4. Co Cr : gigi tiruan sebagian tuangan.Sedangkan aplikasi logam atau alloy berdasarkan klasifikasi tipenya yaitu :1. Tipe I : inlay satu permukaan2. Tipe II : inlay beberapa permukaan, ex : bukal dan lingual3. Tipe III : digunakan untuk semua mahkota dan jembatan4. Tipe IV : kerangka gigi tiruan sebagian.KESIMPULAN1. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik.2. Sifat logam Sifat fisik Keras Berkilat bila dipoles Berat ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukan bagaimana eratnya atom-atom tersebut tersussun. Penghantar panas dan penghantar listrik Opaque Liat dan dapat dibentuk3. Syarat logam untuk kedokteran gigi Syarat kimia Syarat biologi Syarat fisik Syarat ekonomis Syarat estetik Biokompatibel4. Klasifikasi Logam alloy High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia Noble alloy (N) atau logam redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar 5. Manipulasi logam Penuangan Pekerjaan Dingin serbuk Metalurgi Electroforming 6. Aplikasi untuk kedokteran gigia. Gigi tiruan sebagianb. Mahkota stainless steelc. Restorasi mahkota (inlay dan onlay)d. Dental implante. Instrument ortodonty, dsbDAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGCCraig, Robert George anf Powers. 2002. Restorative Dental Materials . Houghton : MosbyHatrick, Carol Dixon. 2003. Dental Material : clinical application for dental assistants and dental hygienist. Philadelphia : Saundershttp://repository.usu.ac.id

PEMBAHASAN1.1 Definisi, struktur, dan sifat dari logam kedokteran gigiLogam merupakan elektropositif yakni memberi ion positif dalam larutan. Dari lebih 100 elemen dalam tabel periodic sebanyak 68 adalah logam, 8 menyerupai logam (metalloid) dalam berbagai aspek (misal silikon, arsenik, dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam. Logam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi.pada umumnya logam murni terlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. ( Combe,1992)Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah bahan padat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh. Kebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan kawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emas murni, titanium murni komersial, dan silver point endodontik. (Kamus Kedokteran Gigi-F.J Harty & R.Ogston)Kegunaan unsur logam murni cukup terbatas. Logam murni cenderung lunak dan seperti besi, kebanyakan logam tersebut cenderung mudah terkorosi. Untungnya unsur logam tersebut mempertahankan sifat logamnya meskipun saat bahan tersebut tidak murni dan dapat mentoleransi penambahan unsur lain baik dalam kondisi padat maupun cair. Sifat sifat karakteristik logam, yaitu sebagai berikut:a. Keras b. Mengkilat c. Penghantar panas dan penghantar listrik d. Atom logam mutlak melepas electron luarnya sehingga membentuk ion positif .logam positif akan bergabung dengan awan electron . Mobilitas electron ini menunjukkan kemampuan logam untuk menghantarkan panasdan arus listrik. e. Opaquef. Ductili malleableDuktiliti artinya dapat ditari menjadi panjang misalnya kawat Malleabiliti artinya dapat dibentuk atau ditempa hingga tipis atau menjadi sampai tembus cahaya. Duktiliti dapat diukur dengan:1. % elongasi 2. pengukuran luas penampang g. Elektro positifUntuk mengoptimalkan sifat logam, kebanyakan dari logam yang biasa digunakan adalah campuran dari dua atau lebih unsur logam atau pada beberapa keadaan, logam dengan nonlogam. Meskipun campuran tersebut dapat dibuat dengan berbagai cara, umumnya dihasilkan dari fusi unsur-unsur di atas titik cairnya. Campuran padat dari logam dengan satu atau lebih unsur nonlogam atau logam lain disebut logam campur. Sebagai contoh, sejumlah kecil karbon ditambahkan pada besi untuk membentuk baja. Sejumlah kromium ditambahkan pada besi dan karbon untuk membentuk baja anti karat, suatu logam campur yang amat tahan terhadap korosi. Untuk meningkatkan ketahanan korosi baik pada nikel maupun kobalt, kromium juga ditambahkan untuk membentuk dua basis logam campur yang dominan digunakan dalam kedokteran gigi. Meskipun emas murni juga mempunyai ketahanan terhadap korosi yang tinggi, tembaga ditambahkan untuk meningkatkan kekuatannya dan ketahanannya terhadap deformasi plastis.( Combe: 1992 )

Ikatan antar atomIkatan kimia antar atom ada tiga yaitu:1. Ikatan ion Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya daya tarik menarik antara muatan negatif dan muatan positif. Contohnya adalah ikatan ion antara ion Na+ dan ion Cl- . ion Na melepas elektron sedangkan ion Cl menangkap elektron. Akibatnya ion Na bermuatan lebih positif sedangkan ion Cl bermuatan lebih negatif.2. Ikatan kovalenIkatan kovalen adalah ikatan antara dua atom dimana keduanya saling berbagi elektron untuk mencapai keseimbangan elektron. Contohnya ikatan kovalen gas hidrogen. Di dalam gas hidrogen, atom hidrogen berikatan dengan atom hidrogen yang lainnya. Jumlah atom hidrogen di dalam gas hidrogen adalah dua. Hal ini dikarenakan untuk mencapai keseimbangan jumlah elektron, hidrogen membutuh-kan sebuah elektron. Masing-masing atom hidrogen membutuhkan sebuah elektron tambahan, sehingga kedua atom hidrogen saling berbagi elektron.3. Ikatan metalikIkatan metalik adalah ikatan yang dibentuk oleh logam dimana elektron dari atom logam tersebut tersebar menyerupai gas sehingga membentuk gas elektron, ion positif yang terbentuk dinetralkan oleh elektron atom didekatnya. Contoh dari ikatan metalik adalah logam emas murni.

Struktur LogamStruktur atom dibagi menjadi dua yaitu struktur kristal dan struktur bukan kristal.1. struktur kristal- kubik sederhana - kubik berpusat tengah - kubik berporos dipermukaan 2. struktur bukan kristala. rombohedralb. ortorombikc. monoklinikd. triklinike. tetragonalf. heksagonal sederhanag. heksagonal padath. rombikCampuran padatan :1. Substitutional solid solutions, terbentuk antara 2 logam apabila:a. Besar atomnya berbeda kurang dari sekitar 15%b. Mempunyai valensi kimia yang serupac. Mempunyai kisi Kristald. Tidak terjasi reaksi membentuk komponen intermetalik2. Intertisional solid solution a. Atom atomnya yang sangat kecil dapat masuk di sela sela antara atom yang lebih besar ( atom C dalam iron / Fe ), diameter atom C lebih kecil dari doamter atom Fe, sehingga atom C masuk disela sela atom Fe, hal ini dapat menigkatkan kekerasan dan kekuatan.Struktur logamSusunan atom-atomLogam merupakan struktur raksasa dari atom-atom yang berikatan satu sama lain melalui ikatan logam. Raksasa menunjukkan jumlah yang sangat banyak tetapi jumlah atom yang terlibat sangat bervariasi - tergantung pada ukuran potongan logam.Koordinasi 12Kebanyakan logan adalah terjejal (close packed) - yakni, struktur tersebut memuat atom sebanyak mungkin pada volum yang tersedia. Setiap atom pada struktur mengalami 12 sentuhan dari atom tetangganya. Keadaan logam yang seperti ini digambarkan sebagai terkoordinasi 12. (www.wikipedia.com)

1.2 Proses pencampuran logam hingga terbentuknya logam campur (alloy)Logam dapat diperoleh baik sebagai elemen murni atau gabungan dengan elemen lain dalam bentuk bijih.Contoh:emas diperoleh sebagai logam murni,perak diperoleh sebagai logam murni, atau sebagai Ag2S atau AgCl, tembaga sering diperoleh dalam bentuk murni; juga dalam bentuk Cu2S, CuS dan oksidanya.besi diperoleh dalam bentuk Fe203.Berupa bijih yang terdiri dari gabungan logam bersama-sama dengan bahan bumf yang tidak dikehendaki. Sebelum berubah menjadi logam, bijih biasanya menempuh proses sebagai berikut: pengasahan (grinding), pengayakan (grading) sesuai dengan - besar dan kualitasnya, dan concentrating.Berikut ini adalah beberapa metoda pembuatan logam:Metode Pembuatan Logam1. Thermal methods beberapa oksida dapan langsung diubah menjadi logam, dengan pemberian bahan pereduksi, misalnya :Fe2O3 + 3Cpanas2Fe + 3CO2.Hydro-metallurgical methods bijih direndam dalam cairan pelarut yang diencerkan seperti asam sulphur. Elektrolisa cairan tersebut akan menghasilkan logam yang sangat murni. Contoh : perak, zinc, dan copper.3.Therno-electrolitic dokerjakan dengan elektrolisa suatu mineral yang dicairkan, dipergunakan untuk alumunium, calcium, sodium, dan lain-lain.(Combe:1992)Proses pembuatan dan penbentukan logam adalah :1. PenuanganPenuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan. Misal: besi, kuningan, alumunium dll dapat dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari pasir dan tanah liat. Cetakan dari tanah liat dan pasir ini rusak setiap kali setelah pemakaian. Die casring menggunakan cetakan permanen dari logam.2.Pekerjaan DinginPada umumnya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. Logam dapat ditarik melalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat.3.Serbuk MetalurgiSuatu bentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan bentuk yang dikehendaki.hasil ini tidak kuat karena hasil adhesi. Dengan melakukan sintering kekuatan dapat ditingkatkan, dimana pemresan dipanaskan dalam atmosfir yang tidak teroksidasi di bawah titk cair dan menggumpalkan partikel.2. Electroforming Suatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proses elektrolisa.

Pendinginan Logam Cair1.Untuk pendinginan cairan logam.2.Suatu plateu bagian horizontal selama waktu ini logam mengeras dan mengimbangi panas yang hilang ke sekitarnya.3.Bagian untuk pendinginan logam yang sempurna mengeras. Struktur waktu pengerasan dimulai pada bagian tengah atau pada pusat kristalisasi yang disebut inti. (Combe:1992)

3.4 Klasifikasi dari logam campur beserta aplikasinya dalam kedokteran gigiAlloy merupakan campuran dua atau lebih logam, atau satu atau lebih logam dengan metaloid tertentu yang paling larut dalam keadaan meleleh; dibedakan dalam binari (2 konstitusi), ternari (3 konstitusi), kuaternari (4 konstitusi), dan lain-lain tergantung jumlah logam dalam campuran itu. Suatu alloy dapat pula digolongkan berdasarkan sifatnya bila dipadatkan. (Combe:1992)Alloy dapat diklasifikasikan atas : binary : terdiri dari dua konstitusi dasar ternary : terdiri dari tigakonstitusi dasar quaternary: terdiri dari empat konstitusi dasarSuatu system alloy selalu berkaitan dengan semua kemungkinan persentase komposisi logam dasarnya. Sebagai contoh system gold silver dapat terdiri dari 100% gold sampai 100% silver.1. Alloy BinaryBila dua logam yang sedang cair dicampur biasanya diperoleh suatu solusi, yaitu campuran yang benar benar homogeny.Pada pendinginan campuran data terjadi salah satu dari 3 kemungkinan : Terbentuk sebuah campuran padatanPada suatu pencampuran padatannya hanya satu fase. Yang dimaksud dengan fase adalah perbedaan fisis yang bersifat hpmpgen yang secara mekanis merupakan system yang terpisah. Campuran padatan terdiri dari 2 tipe yaitu: Substitutional Solid SolutionTerbentuk bila dua tipe atom yang tidak serupa berada dalam posisi yang berbeda pada kisi Kristal yang serupa Intertitional Solid SolutionAtom atom yang sangat kecil dapat masuk di sela- sela antara atom yang lebih besar Kedua logam tidak bercampur secara sempurna dalam keadaan padat meskipun kedua hal ini jarang terjadiTerjadi pada system bismuth tin, alloy padatnya bersifat heterogen dan mengandung dua fase. Meskipun pada contohnya yang dikemukakan ini suatu ketidaklarutan yang sempurna tidak pernah dicapai.Macam macam logam yang dapat dijadikan alloy :1. Cobalt : dalam alloy mempunyai sifat keras, kuat, dan kaku2. Crom : menambah ketahanan terhadap korosi3. Cu / Tembaga : memberikan warna kemerah merahan serta mengurangi kekerasan pada alloy4. Argentum / perak : dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan, serta dapat menyerap oksigen sehingga menyebabkan porositas pada waktu penuangan logam, memperputih warna merah pada alloy yang disebabkan karena adanya tembaga, memungkinkan terjadinya tarnish 5. Pt / platina : meningkatkan titik cair pada alloy, serta memperbaiki daya tahan alloy terhadap korosi (Combe,1992)

Aplikasi alloy dalam kedokteran gigi:a. Dental amalgam : bahan tambal gigi , alloy yang dipergunakan adalah alloy silverb. Alloy emas dipergunakan untuk inlay, onlay, mahkota, dan GTJc. Alloy Ag Pd, dan alloy Ni Cu dipergunakan dalam inlay, onlay, mahkota, jembatand. Alloy emas, alloy Co Cr, alloy Ag Pd, aluminium bronze dipergunakan dalam gigi tiruan sebagian tuangane. Alloy emas, alloy Co Cr, Alloy Ni Cr, beta titanium, dipergunakan untuk bentuk kawatf. Alloy Co - Cr dipergunakan untuk gigi tiruan sebagian tuangan, bedah implant, pisau turbin, dan busi mobil, yang berkomposisi :a. Cobalt 35 65 %b. Crom 20 35%c. Nikel 0 30%d. Mo 0 7 %e. Carbon 0 0,4 %Titik cair alloy ini adalah 1250 14500C, sehingga bahan Invesment material yang dunakan adalah phosphate dan silica bondedg. Alloy Ag Pd dipergunakan untuk klammer, yang berkomposisi :a. Ag 45 %b. Pd 24 %c. Au 15 %d. Cu 15 %e. Zn 1 %h. aluminium bronze : alloy Cu yang mengandung sampai 10% Al dan sedikit Ni, Fe, Mn (Anusavice, K.J. 1996.)

3.5 Tahapan dalam proses casting alloy 1. Membuat model malam untuk model logam, sprue, ventilasi dan kawah2. Untuk mdel logam buatlah bentuk lingkaran dengan panjang dan lebar 1 cm, dan ketebalan 2mm dari inlay wax, rapikan dan haluskan sampai model terlihat rata, halus, dan mengkilat.3.Untuk sprue buatlah model pipa dengan diameter 2,5 mm, dan panjang 1 cm dari malam inlay4.Untuk ventilasi buatlah model pipa dengan diameter 1 mm dan panjang 1,5 cm dari baseplate wax5.Membuat crucible former / kawah dari malam merah6.Jika sudah mendapat persetujuan dari masing-masing instruktur untuk masing-masing model, satukan keempat model, tambahkan bentukan reservoir pada pertemua antara sprue dengan model logam.7.Cobakan keseluruhan model dalam bumbung tuang, jarak antara puncak tertinggi model logam dengan bibir bumbung tuang adalah 6 7 mm.8.Tahap selanjutnya adalah wetting, ambil sedikit air sabun dalam mangkok karet dan ulasi seluruh permukaan model logam, sprue, dan ventilasi dengan air sabun menggunakan kuas secara tipis merata, tunggu sampai kering.9.Tahap selanjutnya adalah penanaman, siapkan bahan tanam, bumbung tuang, dan asbestos liner. Basahi asbestos liner dengan air dan letakkan pada permukaan dalam bumbung tuang, perhatikan jarak antara bagian tertinggi asbestos liner dengan bibir bumbung tuang adalah sama dengan bagian tertinggi dari model logam. Aduk sedikit bahan tanam dengan konsistensi kental kemudian ulasi seluruh model dengan menggunakan kuas kecil, kemudian masukkan seluruh model ke dalama bumbung tuang, kelebihan tepi kawah dapat digunaka sebagai fikasasi. Aduk bahan tanam dengan konsistensi normal kemudian tuangkan kedalam bumbung tuang di atas vibrator sampai penuh. Setelah bahan tanam mencapai final setting lepas kawah dari bumbung tuang dan biarkan selama 24 jam.10.Tahap selanjutnya adalah tahap bourning out dan preheating. Hidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuang di atas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang dan pastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sementara itu, siapkan furnace, naikkan suhunya hingga mencapai 700oC kemudian masukkan bumbung tuang ke dalam furnice, kemudian dilanjutkan dengan tahap preheating naikkan suhu furnace hingga mencapai 900oC pada saat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap dicasting.11.Tahap berikutnya adalah casting, siapkan 2 buah logam Cu Alloy (orden) di dalam moulden, pindahkan bumbung tuang dari dalam fuenace ke casting machine, panaskan logam pada saat logam sudah mencair tambahkan sedikit bubuk boraks ke dalam moulden lalu putar casting machine berhenti pindahkan bumbung tuang dan tunggu sampai kembali ke suhu normal.12.Pada saat bumbung tuang sudah mencapai suhu normal keluarkan bahan tanam dari dalam bumbung tuang dengan menggunakan pisau malam, kemudian hancurkan bahan tanam dengan tangan sampai terlihat model logam, lalu cuci dan bersihkan model logam dengan sikat dari sisa-sisa bahan tanam dibawah kucuran air, didapatkan model kasar tuangan logam. (Petunjuk Skill Lab IBTKG I)3.6 Kesalahan yang sering terjadi dalam casting alloy a. Hasil Tuangan Tidak Akurat Dimensi Tuangan terlalau kasar sehingga ekspansi mould terlalu besar Tuangan terlalu kecil ekspansi, ekspansi mould terlalu kecil Wax Pattern berubah bentukb. Permukaan Kasar dan Terdapat Sayap Investmen material pecah Gelembung udara [ada wax pattern Investmen lunakc. Porositas Kontraksi saat pendinginan alloy Gas dalam alloy cair Tekanan balik gasd. Hasil Casting Terkontaminasi Oksidasi: overheating alloy Nyala api oksidasi zonePenggunaan flux gagal Senyawa sulfur menyebabkan pecah bila pada panas berlebihane. Hasil Casting tidak Lengkap Alloy tidak cukup Bagian tiis dari mould tidak terisi Mould terlalu dingin, alloy mengalami pemasakan dahulu Saluran tertutp benda asing misalnya: wax, investment material Alloy tidak mencair sempurna Tekanan alloy cair terlalu rendah

KESIMPULAN7. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik.2. Sifat sifat karakteristik logam, yaitu sebagai berikut:- Keras - Mengkilat - Penghantar panas dan penghantar listrik - Atom logam mutlak melepas electron luarnya - Opaque- Ductili malleable- Elektro positif 3. Sifat sifat yang diharapkan dari logam- Kecocokan biologis- Mudah untuk dicairkan- Mudah untuk dicor, dipoles, dan dilas- Ketahanan abrasive yang baik- Tahan tekanan- Berkekuatan tinggi- Tahan karat dan kororsi4. Metode Pembuatan Logam- Thermal methods- Hydro-metallurgical methods- Thermo-electrolitic5. Alloy dapat diklasifikasikan atas : binary : terdiri dari dua konstitusi dasar ternary : terdiri dari tigakonstitusi dasar quaternary: terdiri dari empat konstitusi dasar

6. Aplikasi alloy dalam kedokteran gigi:- Dental amalgam : bahan tambal gigi , alloy yang dipergunakan adalah alloy silver- Alloy emas dipergunakan untuk inlay, onlay, mahkota, dan GTJ- Alloy Ag Pd, dan alloy Ni Cu dipergunakan dalam inlay, onlay, mahkota, jembatan- Alloy emas, alloy Co Cr, alloy Ag Pd, aluminium bronze dipergunakan dalam gigi tiruan sebagian tuangan- Alloy emas, alloy Co Cr, Alloy Ni Cr, beta titanium, dipergunakan untuk bentuk kawat

7. Kesalahan yang sering terjadi saat casting alloy1. Hasil Tuangan Tidak Akurat Dimensi Tuangan terlalau kasar sehingga ekspansi mould terlalu besar Tuangan terlalu kecil ekspansi, ekspansi mould terlalu kecil Wax Pattern berubah bentuk2. Permukaan Kasar dan Terdapat Sayap3. Porositas Kontraksi saat pendinginan alloy Gas dalam alloy cair Tekanan balik gas4. Hasil Casting Terkontaminasi5. Hasil Casting tidak Lengkap