laporan reaksi logam

Upload: yunitaparer

Post on 10-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Terdapat berbagai macam unsur di bumi dengan bentuk dan jenis yang berbeda-beda pula. Dari sekian banyak unsur yang ada dan diketahui, kebanyakan unsur-unsur tersebut berjenis logam. Logam merupakan suatu susunan yang mampat dan stabil. Ada beberapa logam seperti logam alkali yang mempunyai susunan kerapatan berpusat pada badan dan mempunyai bilangan koordinasi 8. Logam merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, dapat ditempa, dan dapat memancarkan sinar. Biasanya unsur-unsur logam bereaksi dengan unsur-unsur logam yang lain, membentuk berbagai alloy seperti halnya logam dan memiliki sifat logam. Logam memiliki daya reduksi masing-masing terhadap suatu oksidator. Logam alkali dan alkali tanah memiliki kereaktifan masing-masing terhadap akuades. Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah bersifat reaktif. Logam alkali memiliki satu elektron valensi sehingga sangat mudah melepaskan elektron (energi ionisasinya kecil) sedangkan logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga energi ionisasi yang kecil, sehingga unsur-unsur golongan alkali tanah mudah melepaskan elektron.Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung dua peristiwa (oksidasi dan reduksi) yang berlangsung secara serentak dan merupakan gabungan dari reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK

    PERCOBAAN IVREAKSI REAKSI LOGAM

    NAMA : YUNITA PARE ROMBENIM : H311 12 012KELOMPOK / REGU : 3 (TIGA) / 3 (TIGA)HARI / TGL. PERCOBAAN: SELASA / 25 FEBRUARI 2014ASISTEN : SARWINA HAFID

    LABORATORIUM KIMIA ANORGANIKJURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR2014

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Terdapat berbagai macam unsur di bumi dengan bentuk dan jenis yang

    berbeda-beda pula. Dari sekian banyak unsur yang ada dan diketahui, kebanyakan

    unsur-unsur tersebut berjenis logam.. Logam merupakan suatu susunan yang mampat

    dan stabil. Ada beberapa logam seperti logam alkali yang mempunyai susunan rapat

    kubik berpusat badan dan mempunyai bilangan koordinasi 8. Logam merupakan

    penghantar listrik dan panas yang baik, dapat ditempa, dan dapat memancarkan sinar.

    Biasanya unsur-unsur logam bereaksi dengan unsur-unsur logam yang lain,

    membentuk berbagai alloy seperti halnya logam dan memiliki sifat logam.

    Logam memiliki daya reduksi masing-masing terhadap suatu oksidator.

    Logam alkali dan alkali tanah memiliki kereaktifan masing-masing terhadap

    akuades. Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah bersifat reaktif. Logam alkali

    memiliki satu elektron valensi sehingga sangat mudah melepaskan elektron (energi

    ionisasinya kecil) sedangkan logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar

    dan harga energi ionisasi yang kecil, sehingga unsur-unsur golongan alkali tanah

    mudah melepaskan elektron.

    Reaksi redoks adalah reaksi yang mengandung dua peristiwa

    (oksidasi dan reduksi) yang berlangsung secara serentak dan merupakan gabungan

    dari reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Oksidasi adalah suatu proses yang

    mengakibatkan hilangnya elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion, harga yang

    lebih positif).

  • 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

    1.2.1 Maksud Percobaan

    Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui sifat

    oksidasi reduksi logam serta kereaktifan logam alkali dan alkali tanah.

    1.2.1 Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan ini adalah:

    1. Menentukan sifat reduksi oksidasi dari logam Al, Fe, dan Zn, terhadap iodin

    padat.

    2. Menentukan kereaktifan logam alkali (natrium) dan alkali tanah (magnesium dan

    kalsium).

    1.3 Prinsip Percobaan

    Prinsip dari percobaan ini yaitu daya reduksi logam terhadap iodin ditentukan

    dengan mereaksikan serbuk logam Al, Fe, dan Zn dengan serbuk iodin padat dalam

    cawan petri kemudian ditetesi akuades, dan kereaktifan logam alkali ditentukan

    dengan mereaksikan logam natrium dengan akuades yang diberi perlakuan (kertas

    saring diletakkan pada permukaan akuades dalam cawan petri), serta kereaktifan

    logam alkali tanah ditentukan dengan mereaksikan logam magnesium dan logam

    kalsium dengan akuades dalam tabung reaksi dan diberi perlakuan (pemanasan).

    1.4 Manfaat Percobaan

    Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui sifat oksidasi reduksi

    logam Al, Fe, dan Zn terhadap iodin padat serta kereaktifan logam alkali (natrium)

    dan alkali tanah ( kalsium dan magnesium ) dengan air secara prakek.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya suatu elektron

    atau lebih oleh zat (atom, ion, atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan

    oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif). Suatu zat pereduksi adalah

    zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi. Definisi reduksi ini

    juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun

    gas (Svehla, 1985).

    Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron

    atau lebih dari dalam zat (atom, ion, atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,

    keadaan oksidanya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi

    adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat itu direduksi. Definisi

    oksidasi ini juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses dalam zat padat,

    lelehan maupun gas (Svehla, 1985).

    Logam alkali tanah berwarna putih keperakan dan mempunyai densitas relatif

    rendah, dan semakin besar dengan naiknya nomor atom, kecuali kalsium. Ikatan

    metalik logam alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali. Titik

    leleh dan kekerasan logam alkali tanah juga lebih besar daripada logam alkali.

    Walaupun densitas logamnya naik dengan naiknya nomor atom seperti halnya

    dengan logam-logam alkali, titik leleh dan entalpi atomisasi hanya berubah sedikit

    saja, berbeda dari titik leleh dan entalpi atomisasi logam-logam alkali

    (Sugiarto dan suyanyi, 2010).

    Logam alkali tanah kurang reaktif, atau kurang elektropositif dibandingkan

    dengan logam alkali, namun lebih reaktif (Sugiarto dan Suyanti).

  • Ion logam alkali tanah selalu mempunyai tingkat oksidasi +2, dan

    senyawanya bersifat stabil, padatannya bersifat ionik, tak berwarna kecuali jika

    anioniknya berwarna. Sebagian sifat kovalen di jumpai pada senyawa magnesium,

    terlebih-lebih senyawa berilium didominasi oleh ikatan kovalen

    (Sugiarto dan Suyanti, 2010).

    Pencemaran lingkungan oleh logam berat menjadi masalah yang cukup serius

    seiring dengan penggunaan logam berat dalam bidang industri yang semakin

    meningkat. Logam berat banyak digunakan karena sifatnya yang dapat

    menghantarkan listrik dan panas serta dapat membentuk logam paduan dengan

    logam lain. Efek logam berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada

    rantai makanan walaupun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Beberapa logam

    berat yang dapat mencemari lingkungan yang bersifat toksik adalah krom, perak,

    kadmium, besi, timbal, seng, nikel, merkuri, kobalt, timah, dan unsur-unsur yang

    termasuk kedalam logam ringan seperti arsen, aluminium, dan selenium logam berat

    tersebut dapat ditransfer dalam jangkauan yang sangat jauh dari sumber pencemaran

    (Purwaningsih, 2009).

    Perkembangan industri di Indonesia tiap tahun terus menerus mengalami

    peningkatan, sesuai dengan laju berkembangnya teknologi. Banyak industri di

    Indonesia yang mempergunakan senyawa Natrium dan Magnesium sebagai bahan

    baku utama didalam proses produksinya, misalnya : Natrium dalam bentuk logamnya

    adalah komponen yang penting dalam pembentukan ester-ester dan dalam industri

    senyawa organic. Logam alkali ini juga merupakan komponen dari sodium klorida

    (NaCl) yang penting bagi kehidupan (Hapsari, 2008).

    Kegunaan yang lain dalam sabun, sebagai campuran dengan asam lemak

    tertentu untuk descale logam (Hapsari, 2008).

  • Untuk memurnikan lelehan logam. Dalam lampu uap, sodium sebagai

    sumber cahaya dari listrik yang efisien. Sebagai fluida transfer panas bagi beberapa

    jenis reactor nuklir. Natrium juga sangat diperlukan untuk regulasi darah dan cairan-

    cairan tubuh, tranmisi impuls saraf, aktivitas jantung, dan beberapa fungsi

    metabolisme tertentu ( Hapsari, 2008).

    Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida dan bromida. Perak,

    merkurium (I), merkurium (II), tembaga (I), dan timbel iodida adalah garam-garam

    yang paling sedikit larut. Larutan tembaga sulfat, endapan coklat terdiri dari

    campuran tembaga (I) iodide, CuI dan Iod. Iod ini dapat dihilangkan dengan

    menambahkan larutan natrium tiosulfat atau asam sulfat, dan diperoleh endapan

    tembaga (I) iodida yang hampir putih (Svehla, 1985).

    Mayer dan rekan kerjanya menemukan bahwa sifat optik dari logam alkali

    tidak mengikuti prediksi model hampir-elektron bebas. Untuk Na dan K mereka

    menemukan puncak penyerapan yang kuat, tepat pada ambang batas untuk transisi

    interband, di mana penyerapan harus cukup kecil. Mayer mengukur konstanta optik

    sampel massal, kemurnian tinggi, dengan mengamati polarimetrik yang sifat-sifat

    cahaya yang tercermin pada antarmuka logam-vakum seperti cermin, diasumsikan

    bahwa mereka menentukan sifat optik dari logam massal. Konstanta optik logam

    biasanya diukur, memang, dengan metode ellipsometrik ( Meessen, 1972).

    Dari sudut pandang kimia, kemampuan logam alkali untuk bereaksi dengan

    air dan asam akan membentuk senyawa ionik, yaitu logam Ca, Sr, Ba, dan Ra dan

    semua hampir sama reaktif. Kalsium dan strontium, dan barium diperoleh dengan

    mereduksi oksida dengan aluminium, kalsium, dan stontium juga diperoleh dengan

    elektrolisis klorida cair metal magnesium ( Petrucci, 1972).

  • Kelarutan garam-garam alkali tanah berbeda dengan garam-garam golongan

    alkali yamg mudah larut dalam air, berbagai garam golongan alkali tanah tidak latur

    dalam air. Pada umumnya garam alkali tanah yang larut dalam air adalah

    garam-garam nitrat dan klorida. Beberapa anion menunjukkan kecenderungan

    kelarutan yang cukup mencolok seperti misalnya garam sulfat yang mempunyai

    kecenderungan semakin sukar larut dari atas ke bawah dalam golongannya

    sedangkan hidroksidasinya (Sugiarto dan Suyanti).

    Besi yang murni adalah berwarna putih perak, besi melebur pada 15350 C.

    Jarang terdapat besi komersial yang murni biasanya besi mengandung sejumlah

    kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit

    (Svehla, 1985).

    Aluminium adalah logam putih yang bubuknya berwarnah abu-abu,

    aluminium melebur pada 6950C. Objek- objek aluminium teroksidasi pada

    permukaannya tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut.

    Ion- ion aluminium membentuk garam - garam yang tak berwarna dengan anion-

    anion yang tak berwarna ( Svehla, 1985).

    Kalsium dan logam, kedua logam ini berwarna keabu-abuan, bereaksi lambat

    dengan oksigen udara pada temperatur kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan.

    Kalsium terbakar hanya menghasilkan oksidasinya, tetapi barium dapat menghsilkan

    dioksidasi dalam kondisi oksigen berlebihan. Kalsium merupakan unsur terbanyak

    kelima di bumi, sangat banyak terdapat sebagai kalsium karbonat dalam deposit

    masif kapur, gamping, batu kapur, dan marmer yang tersebar luas di mana-mana.

    Marmer terbentuk sebagai akibat dari adanya kombinasi panas dan tekanan terhadap

    deposito batu kaput (Sugiarto dan Suyanti, 2010).

  • BAB III

    METODE PERCOBAAN

    3.1 Bahan Percobaan

    Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu akuades, serbuk logam

    aluminium (Al), serbuk logam besi (Fe), serbuk logam zink (Zn), serbuk iodin,

    logam natrium (Na), logam magnesium (Mg), logam kalsium (Ca), indikator

    fenolftalein (PP), kertas saring, tissue rol, kertas label, dan korek api.

    3.2 Alat Percobaan

    Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, pipet ukur,

    cawan petri, batang pengaduk, tabung reaksi, penjepit tabung reaksi (gegep), gelas

    kimia, pinset, neraca analitik, labu semprot, masker, sendok tanduk (spatula) dan

    bunsen.

    3.3 Prosedur Percobaan

    3.3.1 Percobaan daya reduksi logam dengan iodin

    Disiapkan 3 buah cawan petri masing-masing dimasukkan serbuk Al, Fe, dan

    Zn sebanyak 0,1 g yang dicampurkan dengan 1,2 g iodin padat. Diaduk dengan

    batang pengaduk dalam keadaan kering sampai campuran merata. Ditambahkan 5

    tetes air pada masing-masing campuran tersebut dengan menggunakan pipet tetes.

    Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

    3.3.2 Percobaan sifat reaksi logam alkali tanah dengan air

    Disiapkan 2 buah tabung reaksi. Dimasukkan masing-masing kepingan logam

    magnesium dan kalsium ke dalam tabung reaksi. Setelah itu, pada tabung reaksi

  • ditambahkan 5 mL akuades. Diamati apa yang terjadi pada tabung. Lalu, tabung

    reaksi dipanaskan perlahan-lahan di atas nyala api sambil digoyang-goyang agar

    panas merata atau sampai keluar gelembung-gelembung udara, kemudian diangkat

    dan diamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi. Setelah itu, ditambahkan

    larutan indikator PP pada masing-masing tabung reaksi. Diamati warna yang

    terbentuk.

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    1. Daya Reduksi Oksidasi Logam

    LogamSetelah

    dicampurkanSetelah

    ditambah air

    Reaksi hebat(H), sedang

    (S), lemah (L)Warna uap

    Aluminium Perak Tidak bereaksi - -

    Besi Abu- abu Bereaksi S Ungu

    Tembaga

    seng

    Cokelat

    Abu- abu

    Tidak bereaksi

    Bereaksi

    -

    H

    -

    Ungu

    2.kereaktifan logam alkali tanah dengan aquades

    LogamTimbul

    gelembung gas

    Setelah dipanaskan timbul gas

    Reaksi hebat (H), sedang

    (S), lemah (L)Warna larutan

    Kalsium - Ya H Merah muda

    Magnesium - Ya S Ungu pekat

    4.2 Reaksi

    1. Reaksi Logam Al, Fe, Zn dan Cu dengan Iodin

    2Al(s) + 4 I2(s) 2AlI3(aq) + I2(g) + H2O

    Fe(s) + 2 I2(s) FeI2(aq) + I2(g) + H2O

    Zn(s) + 2 I2(s) ZnI2(aq) + I2(g) + H2O

    2. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Akuades

    Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)

    H2O

    H2O

    H2O

  • Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

    3. Reaksi Logam Alkali dengan Akuades

    2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)

    4.4 Pembahasan

    Iodin adalah salah satu oksidator. Iodin mudah mengalami reduksi dan mudah

    menarik elektron sehingga bertindak sebagai oksidator kuat. Iodin dapat digunakan

    untuk mengoksidasi logam-logam untuk melihat daya reduksi logam-logam tersebut.

    Dalam percobaan ini dilakukan percobaan daya reduksi logam terhadap iodin,

    dengan mencampurkan serbuk logam Al, Fe, dan Zn dan Cu dengan iodin padat

    untuk melihat daya reduksinya. Logam dan iodin diaduk merata dengan batang

    pengaduk dalam keadaan kering hingga campuran merata. Pada saat pencampuran

    ini, logam dan iodin belum bereaksi. Namun, setelah dicampur merata, campuran

    logam dan iodin ditetesi dengan air sedikit demi sedikit hingga 5 tetes dengan

    menggunakan pipet tetes. Setelah ditambahkan air, terjadi reaksi antara logam

    dengan iodin. Reaksi baru terjadi setelah penambahan air karena air yang

    ditambahkan dalam campuran logam dan iodin bertindak sebagai katalis reaksi.

    Setelah ditambahkan air, campuran iodin dengan Zn langsung bereaksi dan

    memberikan warna uap. Demikian pula campuran dengan Fe langsung bereaksi dan

    memberikan warna uap. Berbeda dengan campuran iodin dengan Al. Campurannya

    dengan Al tidak bereaksi mungkin karena logam aluminium sudah tidak layak

    digunakan lagi sehingga tidak terjadi reaksi. Logam tembaga tidak mengalami reaksi

  • dari tidak terbentuk warna atau warna uap mungkin karena logam tembaga sudah

    tidak layak digunakan.

    Jika dibandingkan secara teori kemampuan mereduksi yang paling kuat yaitu

    Al > Zn > Fe. Ini cukup berbeda dengan hasil dari percobaan yang seharusnya Zn

    lebih kuat daya reduksinya daripada Fe. Ini dikarenakan Zn belum dicampur dengan

    iodin sedangkan untuk logam Fe sudah duluan dicampur. Kemungkinan iodin sudah

    sedikit bereaksi dengan udara bebas sehingga ketika bercampur dengan Zn,

    kemampuannya untuk bereaksi semakin berkurang.

    Seperti logam alkali, unsur-unsur logam alkali tanah juga merupakan unsur

    logam yang reaktif, sehingga unsur-unsur logam alkali di alam tidak terdapat dalam

    keadaan bebas, tetapi berikatan dengan unsur-unsur lain. Namun bila dibandingkan,

    logam alkali lebih reaktif daripada logam alkali tanah karena pada logam alkali

    hanya memiliki satu elektron valensi yang dengan mudah dapat mengikat atom lain

    untuk bereaksi dengannya. Berbeda dengan golongan alkali tanah yang memiliki

    elektron valensi 2 yang memerlukan energi yang lebih besar untuk melepas

    elektronnya dan bereaksi dengan atom lain.

    Dalam percobaan ini logam magnesium dan kalsium yang merupakan logam

    alkali tanah direaksikan dengan air untuk melihat kereaktifannya serta

    membandingkan kereaktifannya dengan logam alkali natrium. Dalam sebuah tabung

    reaksi dimasukkan dulu akuades sebanyak 5 mL, kemudian ke dalam tabung reaksi

    itu ditambahkan kepingan-kepingan logam magnesium dan kalsium dan diamati

    reaksi yang terjadi. Penambahan akuades ke dalam tabung reaksi sebelum

    dimasukkan kepingan-kepingan logam magnesium dan kalsium dimaksudkan agar

    logam magnesium dan kalsium dapat bereaksi seluruhnya dengan air, tidak ada yang

  • tertinggal di dinding-dinding tabung reaksi. Setelah ditambahkan air, logam

    magnesium dan kalsium tidak bereaksi dengan air, namun setelah dipanaskan, baru

    terjadi reaksi antara logam magnesium dan kalsium dengan air, yang ditandai

    timbulnya gelembung-gelembung gas pada tabung reaksi. Gelembung-gelembung

    gas yang terbentuk dalam tabung reaksi ini adalah gas hidrogen yang dihasilkan dari

    reaksi magnesium dan kalsium dengan air. Reaksi magnesium dan kalsium dengan

    air yang tidak terjadi pada suhu kamar ini membuktikan teori bahwa logam alkali

    tanah kurang reaktif dibandingkan dengan logam alkali yang seperioda.

    Tabung reaksi yang berisi akuades dan magnesium dan kalsium ditambahkan

    larutan indikator fenol ftalein (PP). Fungsi penambahan indikator ini sama seperti

    pada reaksi logam natrium dengan akuades, yaitu untuk menguji apakah reaksi antara

    logam Mg dan kalsium dengan akuades menghasilkan larutan yang bersifat basa atau

    tidak. Setelah penambahan indikator ini, larutan dalam tabung reaksi berwarna merah

    muda (pink). Ini membuktikan bahwa reaksi magnesium dan kalsium dengan

    akuades atau air menghasilkan larutan yang bersifat basa, yaitu larutan magnesium

    hidroksida (Mg(OH)2) dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan dari percobaan ini yaitu urutan daya reduksi logam Zn, Fe, Al

    dan Cu terhadap iodin yaitu Zn > Fe > Al > Cu. Sedangkan urutan kereaktifan logam

    alkali dan alkali tanah terhadap air yaitu Mg > Ca.

    5.2 Saran

    5.2.1 Saran Untuk Laboratorium

    Untuk percobaan, sebaiknya diperiksa logamnya terlebih dahulu sebelum

    digunakan karena ada beberapa logam yang tidak bereaksi, dimana logam tersebut

    sebenarnya dapat bereaksi dengan hebat.

    5.2.2 Saran Untuk Percobaan

    Sebaiknya dilakukan percobaan dengan menggunakan logam-logam lain agar

    dapat membandingkan percobaan dengan baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Cotton, F.A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-press, Jakarta.

    Sugiyarto, K.H., dan Suyanti, R.D., 2010, Kimia Anorganik Logam, Graha Ilmu, Yogyakarta.

    Sunardi, 2007, 116 Unsur Kimia, Yrama Widya, Bandung.

    Svehla, G., 1985, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

  • LEMBAR PENGESAHAN

    Makassar, 28 Februari 2014

    Asisten Praktikan

    (Sarwina Hafid) (Yunita Pare Rombe)

  • BAGAN KERJA

    A. Daya Reduksi Logam Terhadap Iodin

    - Dimasukkan ke dalam cawan petri yang bersih

    dan kering 0,1 g

    - Dicampurkan dengan 1,2 g iodin padat

    - Diaduk dengan batang pengaduk dalam

    keadaan kering sampai campuran merata

    - Ditambahkan 5 tetes air dengan menggunakan

    pipet tetes

    - Diamati reaksi yang terjadi

    logam Al

    Hasil

    logam Zn logam Fe

  • B. Sifat reaksi logam alkali tanah dengan air

    - Dimasukkan ke dalam sebuah tabung reaksi

    - Ditambahkan 5 mL akuades

    - Diamati yang terjadi pada tabung reaksi

    - Tabung reaksi dipanaskan di atas nyala api

    bunsen sambil digoyang-goyang agar panas

    merata

    - Diamati perubahan dalam tabung reaksi

    - Ditambahkan larutan indikator PP

    - Diamati warna larutan yang terbentuk

    Logam Mg

    Hasil

    Logam Ca

  • Lampiran

    Gambar 1. Logam aluminium + iodin padat bercampur

    Gambar 2. Reaksi antara campuran logam aluminium + iodin padat dengan air

  • Gambar 3.Pemanasan logam magnesium dan kalsium dengan air

    Gambar 4. Hasil pemanasan logam magnesium dan kalsium dengan air

  • Gambar 5. Logam natrium dalam air sebelum bereaksi

    Gambar 6. Logam natrium dalam air ketika bereaksi

    Gambar 7. Penambahan indikator fenolftalein pada hasil reaksi logam natrium dan air

    Gambar 8. Reaksi logam natrium dalam air setelah penambahan indikator fenolftalein