laporan tutorial makalah

44
LAPORAN TUTORIAL BLOK ETIKA DAN HUMANIORA Skenario 2: “Akibat Narkoba” Oleh : Kelompok 11 1. Felicya Rosari HS (1118011043) 2. Ferina Dwi Marinda (1118011044) 3. Okta Diferiansyah (1118011095) 4. Pradila Desty Sari (1118011096) 5. Rifka Humaida (1118011110)

Upload: gusti-putu-indra-wirawan

Post on 08-Nov-2015

269 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

esfsdf

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL

LAPORAN TUTORIAL

BLOK ETIKA DAN HUMANIORA

Skenario 2: Akibat Narkoba

Oleh :

Kelompok 111. Felicya Rosari HS

(1118011043)

2. Ferina Dwi Marinda

(1118011044)

3. Okta Diferiansyah

(1118011095)

4. Pradila Desty Sari

(1118011096)

5. Rifka Humaida

(1118011110)

6. Ririn Rahayu MS

(1118011111)

7. Rizky Bayu Ajie

(1118011112)

8. Robby Pardiansyah

(1118011114)

9. Yolanda Fratiwi

(1118011140)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2011

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya kami dapat menyusun tugas ini. Tugas ini dibuat berdasarkan referensi yang di dapatkan dan di susun secara sederhana dengan tujuan agar dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai Health Behaviour.

Oleh karena itu betapa baiknya jika kita mengulas lebih dalam lagi mengenai Health Behaviour. Health Behaviour merupakan konsep dasar kesehatan manusia yang mempelajari mengenai ilmu prilaku dan promosi kesehatan.

Dan oleh sebab itu kami sangat berharap apa yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Namun dibalik harapan ini kami sadar bahwa laporan ini masih belum sempurna. Apabila masih ada kekurangan dalam laporan ini harap maklum, karena kami masih dalam pembelajaran dan masih perlu banyak mendapatkan bimbingan.

Akhirnya kami tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Humaniora yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar dan berlatih membuat tugas yang baik dan menarik untuk di baca serta di pelajari.

Bandar Lampung, 4 September 2011 Penulis

DAFTAR ISI

HalamanHalaman Judul ............................................................................................................. iKata Pengantar.............................. iiDaftar isi.............................. iiiI. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang..................11.2 Rumusan Masalah................21.3Tujuan...............3II. ISI2.1 Skenario.............. 4

2.2 Step 1.............. 5

2.3 Step 2.............. 6

2.4 Step 3...........7

2.5 Step 4.............. 9

2.6 Step 5........ 12

2.7 Step 6........ 13

2.8 Step 7........ 13

III. PENUTUP3.1 Kesimpulan...........17

3.2 Kritik / Saran .............................................................................................17DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKesehatan merupakan suatu hal yang terpenting dalam kehidupan seorang manusia. Namun seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat lebih cenderung mengesampingkan kepeduliannya terhadap kesehatan. Padahal hakekatnya, konsep dasar kesehatan manusia harus diperhatikan secara intensif. Salah satu contoh dari ketidakpedulian masyarakat terhadap kesehatan adalah semakin banyaknya penggunaan narkoba. Padahal faktanya, masyarakat itu sendiri belum mengetahui segala hal yang berkaitan dengan narkoba.Narkoba adalah zat-zat adiktif atau obat yang berasal dari tanaman sintesis atau semi sintesis yang bila dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dapat memengaruhi fisik, psikologis dan dapat menimbulkan ketergantungan yang cenderung membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Narkoba sebenarnya adalah obat-obatan yang digunakan sebagai obat bius untuk menghilangkan rasa sakit di dunia medis. Namun saat ini banyak orang-orang yang menyalahgunakannya, khususnya para remaja . Masalah penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi perhatian serius di kota-kota besar. Hal hal ini berpengaruh pada konsep dasar kesehatan manusia, terutama perilaku hidup sehat yang harusnya diterapkan pada kehidupan kita sehari hari.Untuk itu penulis membuat karya tulis yang berhubungan dengan konsep dasar kesehatan manusia terutama perilaku hidup sehat yang seharusnya dapat di pahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.1.2 Perumusan Masalah

1. Apa saja konsep dasar kesehatan manusia ?

2. Bagaimanakah perilaku kesehatan ?3. Bagaimana hubungan kepribadian, perilaku dan penyakit serta perubahan perilaku sebagai proses terapi?

4. Bagaimanakah hubungan aspek emosional pasien dan interpretasi gejala-gejala sakit?

5. Apa yang di maksud komunikasi medis dan efek sebagai terapi terhadap pasien?

1.3 Tujuan1. Mengetahui konsep dasar kesehatan manusia ?

2. Mengetahui perilaku kesehatan ?3. Mengetahui perilaku kesehatan ?

4. Mengetahui hubungan kepribadian, perilaku dan penyakit serta perubahan perilaku sebagai proses terapi?

5. Mengetahui hubungan aspek emosional pasien dan interpretasi gejala-gejala sakit?

6. Mengetahui komunikasi medis dan efek sebagai terapi terhadap pasien?

BAB II

ISI

2.1 Skenario

Akibat Narkoba

Tuan B, berusia 20 tahun, adalah seorang karyawan di sebuah toko HP di kota Bandar Lampung . ia belum menikah dan tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah padat penduduk. Setelah lulus SMA ia langsung bekerja karena orang tuanya sudah tua dan tidak bekerja lagi sehingga ia harus membantu untuk kelangsungan hidup keluarganya. Ia memiliki 3 orang adik yang semuanya masih bersekolah. Saat di SMA Tuan B mulai suka minum miuman keras . Awalnya Ia diajak teman-temannya tetapi lama kelamaan ia suka membeli sendiri karena merasa minuman keras dapat membuat staminanya baik. Kebiasaan ini belangsung hingga sekarang. Ia juga pernah memakai narkoba suntik saat berkumpul dengan teman-temannya.

Suatu hari Tuan B tidak masuk bekerja karena merasa pusing dan mual-mual serta demam. Ia membeli obat di warung akan tetapi gejala yang ia rasakan belum reda juga. Kondisinya makin parah karena ia sekarang muntah-muntah dan sangat lemas. Saat BAK ia melihat air kemihnya berwarna keecoklatan. Orang tuanya mengajak Tuan B berobat ke rumah sakit tapi ia menolak karena menurutnya ia hanya perlu istirahat saja. Setelah seminggu kemudian Tuan B dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dalam kondisi pingsan. Menurut dokter di RS tersebut ia harus dirawat inap dan perlu menjalani beberapa pemeriksaan tambahan.

Setelah sepuluh hari dirawat kondisinya sudah mulai pulih dan dibolehkan pulang. Biaya pengobatannya cukup mahal sehingga ia harus meminjam dari sanak saudaranya. Dokter menasihatinya untuk berhenti minum-minuman keras apalagi menggunakan narkoba suntik, dan diminta untuk mengontrolkan diri lagi beberapa hari kemudian. Tuan B merasa bahwa ia beruntung dapat sembuh dari penyakitnya. Ia juga mengontrolkan dirinya sesuai nasihat dokter. Selain itu ia mulai mengurangi kebiasaan minum minuman keras dan tidak lagi menggunakan narkoba suntik.

2.2 Step 1 : Identifikasi dan Klasifikasi Istilah - Istilah Asing 1. Narkoba : Suatu obat atau zat lain yang menyebabkan turunnya

kesadaran dan menimbulkan efek ketergantungan kepada

penggunanya

2. Minuman keras : Minuman yang mengandung alkohol dan dapat

menghilangkan kesadaran seseorang.

3. Pusing

: Terganggunya keseimbangan tubuh sehingga kepala

terasa berputar.

4. Sehat

: Suatu keadaan ejahtera badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif.

5. Muntah : Semburan secara paksa isi lambung akibat dari mual.6. Mual

: Perasaan tidak enak akibat jijik ,dapat mengakibatkan

muntah.

7. Demam : Panas tinggi dengan mrningkatnya suhu tubuh dari

keadaan normal yaitu lebih dari 370c

8. Stamina : Keadaan atau daya tahan tubuh seseorang yang

memungkinkan bekerja secara lama.

2.3 Step 2 : Menetapkan Masalah

1. Apa saja konsep dasar kesehatan manusia?

2. Bagaimana upaya pemeliharaan kesehatan pada kondisi Tuan B?

3. Bagaimana pola hidup sehat?

4. Apa hubungan kepribadian, perilaku dan penyakit, serta perubahan

perilaku sebagai proses terapi?

5. Apakah penyebab Tuan B tidak mau dibawa ke rumah sakit?

6. Apa peran orang sakit dalam peristiwa Tuan B?

7. Mengapa terjadi perubahan perilaku pada Tuan B?

8. Adakah hubungan penyakit Tuan B dengan perintah yang

diperintahkan dokter?

9. Bagaimana cara tim medis menyadarkan masyarakat tentang

kesehatan?

10. Bagaimana komunikasi medis yang baik?

11. Interpretasi gejala dan penyakit apa yang diderita Tuan B?2.4 Step 3 : Curah Pendapat

1. a. Kesehatan secara fisik

b. Kesehatan secara mental

c. Kesehatan secara ekonomi

d. Kesehatan secara sosial

2. a. Pencegahan

b. Peningkatan kesehatan

c. Perilaku gizi

3. a. Pola makan

b. Olahragac. Gaya hidup

4. Kepribadian di bagi menjadi 2 yaitu : a. Faktor Internal

b. Faktor eksternal

Perilaku yaitu : respon seseorang

Faktor perubahan perilaku : 1. Pengetehuan

2. Sikap

3. Tindakan

5. a.Individu

b.Situasi

c.Faktor budaya

6. a. Tindakan melakukan penyembuhan

b. Mendatangi fasilitas kesehatan

c. Komunikasi kepada dokter

d. Mematuhi aturan dari dokter

e. Melakukan pencegahan pada diri sendiri

7. Skema Stimulan => Organisme terhadap Respon

8. Ada, semakin patuh pada dokter akan menunjang proses penyembuhan

9. a. Promosi kesehatan: a) Pola makan

b) Olahraga

b. Pemberian motivasi

10. a. Komunikasi Interpersonalb.Komunikasi Massa

11. Ada kaitan yaitu dari perilaku buruk Tuan B2.4 Step 4 : Merumuskan Penjelasan Hasil Step 3

1. a. Kesehatan secara fisik : terwujud apabila seseorang tidak merasa

sakit dan memang secara klinis tidak sakit,

semua organ tubuh berfungsi secara normal.b. Kesehatan secara mental dibagi menjadi tiga yaitu :

a) Pikiran: pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir

seseorang, yakni mampu berpikir logis.b) Emosional: emosional yang sehat tercermin dari kemampuan

seseorang untuk mengekspresikan dirinya

contohnya, takut, gembira, sedih.c) Spiritual : spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang

mengekspresikan rasa syukur, pujian atau

penyembahan terhadap sang pencipta alam dan

isinya.c. Kesehatan secara ekonomi : seorang individu mempunyai kegiatan yang

menghasilkan sesuatu yang dapat

menyokong secara finansial terhadap

hidupnya sendiri atau keluarganya.d. Kesehatan secara sosial : terwujud apabila seseorang mampu

berhubungan atau berkomunikasi baik

dengan orang lain secara baik.2. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dibagi 3 indikator yaitua. Pencegahan Penyakit : Perilaku hidup sehat, tidak merokok, tidak

meminum minuman keras, dn perilaku gaya

hidup yang positif.

b. Peningkatan kesehatan : Olahraga, istirahat yang cukup, tidak

stress

c. Perilaku gizi: Dari makanan bergizi dan minuman yang kualitas

dan kuantitasnya seimbang yaitu dengan makan 4

sehat 5 sempurna. Adapun perilaku hidup sehat :

a) Makan dengan menu seimbang, kualitas dan kualitas seimbang

b) Olahraga teratur, kualitas (gerakan) kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga.

c) Tidak merokok, minum minuman keras dan mengonsumsi narkoba. Kebiasaan jelek ini menyebabkan datangnya berbagai penyakit.d) Istirahat yang cukup

e) Mengendalikan stress, Stres tidak dapat kita hindari, yang penting dijaga agar stress tidak menyebabkan gangguan kesehatan.

f) Peilaku gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya: penyesuaian diri dengan lingkungan.

g) Kesadaran diri, rasa sadar terhadap perilaku dan keadaan yang positif.3. a. Pola makan : tidak mengkonsumsi makanan berkolesterol yang

menjadikan obesitas , jantung, misalnya: fastfood

b. Olahraga : memperlancar aliran darah ke otak, mengatur

metabolisme tubuh dan regenerasi kulit.c. Gaya hidup : Tidak merokok karena berakibat penyakit jantung,

paru-paru,impotensi. Tidak meminum minuman

keras dan Hindari pergaulan bebas.

4. a. Kepribadian di bagi menjadi 2 faktor, yaitu :a) Faktor internal : karakteristik bawaan dari diri seseorang

misalnya, pada tuan B mungkin tuan B mengalami stress

sehingga ia melampiaskannya dengan menggunakan narkoba

dan minum-minuman keras. b) Faktor eksternal : Berasal dari lingkungan sekitar, faktor lingkungan ini sangat dominan pada perilaku individu. Misalnya, Tuan B terpengaruh teman-teman SMA-nya.b. Perilaku adalah respon individu terhadap proses terapi, misalnya : tuan

B mematuhi apa yang di katakan dan di sarankan oleh dokter.

c. Faktor perubahan perilaku :

a) Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan :

(a) Tahu : yaitu mengetahui atau mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.

(b) Memahami : suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang yang telah di ketahui dan dapat memahami objek.

(c) Aplikasi : Menerapkan apa yang telah kita ketahui dalam kehidupan kita.

(d) Analisis : suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih ada

kaitannya satu sama lain.

(e) Sintesis : kemampuan seseorang yang mampu memformulasikan formula baru yang telah ada dan mampu mengembangkannya.

(f) Evaluasi : penilaian terhadap suatu objek yang didasarkan terhadap kriteria kriteria yang telah di tentukan.b) Sikap yaitu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu simulasi atau objek.c) Praktik atau tindakan yaitu sesuatu hal yang akan di lakukan yang memerlukan factor pendukung yaitu fasilitas.

5. a. Individu : dari dalam, sugesti dan persepsi kesehatan masih minim.

b. Situasi : masih memprihatinkan. c. Faktor budaya : Kehidupan bermasyarakat. Misalnya, ketika merasa

sakit akan istirahat dahulu, lalu di kerik, pergi ke

warung membeli obat, stelah itu ke alternatif, bila masih

parah ,baru pergi ke dokter.6. a. Penyembuhan : dari diri sendiri dan keluarga

b. Mendatangi fasilitas kesehatan : Pergi ke rumah sakit adalah jalan

terakhir

c. Komunikasi pada dokter : menjelaskan penyakit

d. Mematuhi aturan dari dokter : mematuhi anjuran dokter sehingga

hal-hal yang tidak terjadi dapat dicegah.

e.Melakukan pencegahan pada diri sendiri : Tidak mencoba minum

minuman keras dan narkoba kembali.7. Stimulasi

Pengertian perhatian

Respon tertutup

Respon terbuka

Stimilus yaitu rangsangan yang di berikan kepada individu terhadap suatu objek.

a. Respon tertutup (covert behavior)Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert), Misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.

b. Respon terbuka(overtbehavior)Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.

8. Kepatuhan perilaku Tuan B yaitu respon positif terhadap ajaran , anjuran tenaga medis , dan merupakan kewajiban pasien.9. a. Promosi kesehatan : revitalisasi pendidikan kesehatan terhadap masa

lalu. Upaya-upaya untuk mengatasi perilaku masyarakat:

a) Edukasi : undang-undang, peraturan yang ditetapkan , maka masyarakat menyerap tetapi tidak berlangsung lama.

b) Tekanan : Bujukan, ajakan, dan akan berlangsung lama.

b. Pemberian motivasi :

10. a. Komunikasi interpersonal : komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi

yang paling efektif. Cara yang paling baik yaitu dengan konseling

karena antara komunikan dan komunikator dapat berdialog.

b. Komunikasi massa : Komunikasi melalui saluran massa dan media

massa. Komunikasi ini kurang efektif walaupun efisien. Contohnya

media elektronik seperti televisi , radio, internet, media cetak seperti

koran, majalah, jurnal, dll.

11. Interpretasi gejala Tuan B: ada karena kebiasaan Tuan B meminum-minuman keras dan dapat terkena penyakit hepatitis akibat jarum suntik sehingga beresiko terkena penyakit tersebut.2.5 Step 5 : Learning Objective1. Konsep dasar kesehatan manusian ?2. Konsep dasar perilaku kesehatan ?3. Cara mengontrol tuan B agar tidak menggunakan narkoba ?2.6 Step 6 : Belajar Mandiri (self study)

2.7 Step 7: Berbagi Informasi Mengenai LO

1. Mengetahui tentang konsep dasar kesehatan manusia

Definisi Sehat

a. Sehat menurut Perkin ( 1938 ) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha memepengaruhinya.

b. Sehat menurut WHO ( 1947 ) dan UU Pokok Kesehatan No 9 Tahun 1960 adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan social yang tidak hanya terbatas pada bebas pada penyakit atau kelemahan.

c. Sehat menurut WHO ( 1957 ) adalah suatu keadaan kualitas organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya.

d. Sehat menurut White ( 1977 ) adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan atau tidak terdapat tanda tanda penyakit atau kelainanadalam tubuhnya. e. Sehat menurut Payne yaitu fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri yang menjamin seseorang untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi fisik, psikososial, dan spiritual.f. Sehat menurut UU Kesehatan No 23 ( 1992 ) adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara social maupun ekonomi.

Kesehatan menurut UU kesehatan no 22 th 1992 adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan menurut WHO adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.

Wujud atau Indikator kesehatan :

a. Kesehatan fisik : artinya dapat dilihatdan terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit. Semua ogan tubuh normal dan berfungsi secara normal dan tidak ada gangguan secara fungsi tubuh.

b. Kesehatan mental : Mencakup 3 komponen yakni pikiran, emosiona, dan spiritual;

1. Pikiran, yakni sehat yang tercermin dari cara berfikir seseorang.

2. Emosional, yakni sehat yang tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya.

3. Spiritual, yakni sehat yang tercermin dari seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan seisinya. SEcara mudah dapat dilihat dari praktek keagamaan atau kepercayaannya, serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma norma masyarakat. baik dan berinteraksi dengan orange atau kelompok lain.

c. Kesehatan ekonomi : artinya terlihat produktivitas seseorang ( dewasa ) dalam arti mempunyai kegiatan yang dapt menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong hidupnya atau keluarganya secara finanasial.

d. Kesehatan sosial : artinya dapat berkomunikasi dengan orang lain secara baik,atau mampu berinteraksi dengan orang lain dengan baik.

2. Konsep dasar perilaku kesehatan

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme

(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.Skiner (1938) seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua :

1. Perilaku tertutup (covert behavior)Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert), Misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.

B. Perilaku KesehatanDari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance) adalah perilaku atau

usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak

sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :

a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta

pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit.c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).

2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan

Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath

Seeking Behavior) adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada

saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar

negeri.

3. Perilaku Kesehatan Lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Seorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini yaitu :a. Perilaku hidup sehat. adalah perilaku perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan

seseorang untuk mempertahankan dan meningkatikan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antar lain :a) Menu seimbang : menu seimbang adalah pola makan sehari-hari yang

memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi kebutuhan

tubuh baik menurut jumlahnya maupun kualitasnya.b) Kegiatan fisik : kegiatan fisik tidak harus berolahraga. Bagi seseorang

yang pekerjaannya memang sudah memenuhi gerakan- gerakan secara rutin dan teratur, sebenarnya sudah dapat

di kategorikan berolah raga. c) Tidak merokok : Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, karena di

dalam rokok terdapat bahan-bahan yang dapat bersifat

racun bagi tubuh manusia. d) Tidak minum-minuman keras dan narkobae) Istirahat yang cukup : Istirahat cukup bukan saja berguna bagi memelihara

kesehatan fisik, tetapi juga untk kesehatan mental.

Dengan berkembangnya iptek pada saat ini, baik di

bidang sosial maupun ekonomi, yang mendorong

seseorang untuk bekerja keras, tanpa menghiraukan

beban fisik dan mentalnya. Istirahat cukup adalah

kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan

kesehatannya.f) Mengendalian stress : stres adalah bagian kehidupan seseorang yang dapat

menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Stres

tidak dapat dihindari oleh siapa saja yang dapat kita

lakukan hanyaalah mengendalikan stres tersebut

agar tidak mengakibatkan gangguan kesehatan, baik

kesehatan fisik maupun kesehatan mental. g) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan Inti dari perilaku sehat ini adalah tindakan atu perilaku seseorang, agar

dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan,

termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan.

b. Perilaku Sakit

Perilaku Sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan

seseorang yang sakit atau terkena masalah kesehatan pada dirinya

atau keluarganya untuk mencari penyembuhan atau untuk

mengatasi masalah kesehatan lainnya. Pada saat orang sakit ada

beberapa tindakan atau perilaku yang muncul, anatara lain :

a) Didiamkan saja: artinya sakit tersebut diabaikan dan tetap

menjalankan aktivitas sehari-hari

b) Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri

Pengobatan sendiri ada 2 macam, yaitu :

1. Tradisional : Dengan melakukan kerokan, minum jamu jamuan , dan sebagainya.

2. Modern : dengan meminum obata obatan yang di beli di warung atau apotik tanpa adanya resep dari seorang dokter.

3. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan masyarakat. Hal ini di bedakan menjadi 2, yaitu: Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional seperti dukun, tabib, sinshe maupun paranormal. Fasilitas pelayanan kesehatan modern atau profesional seperti rumah sakit, puskesmas, dokter serta bidan praktik swasta.

c) Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Dari segi sosial, orang yang sedang sakit mempunyai peranan

yang mencakup hak-hak dan kewajiban sebagai orang sakit.

Menurut becker hak dan kewajiban orang sakit merupakan

perilaku peran orang sakit. Perilaku peran orang sakit ini mencakup: (a). Tindakan untuk memperoleh kesembuhan (b). Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan

penyembuhan penyakit yang layak.

(c). Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan,

dan pelayanan kesehatan).

(d). Melakukan kewajiban sebagai pasien misalnya mematuhi

nasehat-nasehat dokter atau perawat untuk mempercepat

kesembuhan.

(e). Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan

sebagainya.

C. Domain Perilaku Faktor-faktor yang membedakan respon terhada stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua yakni:1. Determinan atau faktor internal, yakni karakterisitik orang yang

bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin,dsb.2. Determinan atau faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya ekonomi, politik , dsb

Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 dominan yakni:1. Kognitif2. Afektif3. Psikomotor

Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni:

1. PengetahuanPengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang:Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:1) Tahu (know) : yaitu mengetahui atau mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya.2) Memahami (comprehension) : memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang di

ketahui tersebut. 3) Aplikasi : apabila orang yang telah memahami objek yang di maksud dapat

menggunakan atau mengaplikasikan perinsip yang di ketahui

tersebut pada situasi yang lain.4) Analisis : kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan anatara komponen-komponen yang terdapat

dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. 5) Sintesis : suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan

dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.6) Evaluasi : kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu

objek tertentu.

2. SikapMerupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objekDiagram:

Proses terbentuknya sikap dan reaksi

a. Komponen pokok sikap Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai

3 komponen pokok: 1) kepercayaan (keyakinan) ide, dan konsep terhadap suatu objek. Artinya

bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap

objek. Sikap seseorang terhadap penyakit diare misalnya, berarti

bagaimana pendapat atau keyakinan orang terhadap penyakit diare. 2) kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek artinya

bagaimana penilaian orang terhadap objek.

3) kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka.

Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka

(tindakan).

b. Berbagai tingkatan sikapSikap ini terdiri dari berbagai tindakan:1) Menerima (receiving), diartikan bahwa subjek mau menerima

stimulus yang diberikan.

2) Merespon (responding), diartikan memberikan jawaban atau

tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.3) Menghargai (valuing), diartikan seseorang memberikan nilai positif terhadap objek atau stimulus dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.4) Bertanggungjawab (responsible), seseorang yang telah mengambil

sikap tertentu berdasarkan keyakinannya dia harus berani mengambil

resiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau ada resiko lain.

c. Praktek atau tindakan (practice)

Mempunyai beberapa tingkatan:1) persepsi (perception), apabila seseorang telah melakukan sesuatu

tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.2) respon terpimpin (guide response), apabila seseorang telah melakukan atau mempraktikkan atau tindakan mekanismenya.3) mekanisme (mecanism), apabila seseorang telah melakukan atau mempraktikkan seseuatu hal secara otomatis maka di sebut praktik

atau tindakan mekanisme.4) adopsi (adoption), suatu tindakan atau praktik yang sudah

berkembang.d.. Perubahan (Adopsi) Perilaku atau IndikatornyaAdalah suatu roses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perubahan atau seseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui 3 tahap:

(a). Pengetahuan Dikelompokkan menjadi: a. pengetahuan tentang sakit dan penyakit b. pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan c. pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

(b). Sikap Dikelompokkan menjadi: a. sikap terhadap sakit dan penyakit b. sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat c. sikap terhadap kesehatan lingkungan

3. Praktek dan Tindakan Indikatornya yakni: a. tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit b. tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan c. tindakan (praktek) kesehatan lingkungan

E. Aspek Sosio-Psikologi PerilakuDi dalam proses pembentukan dan atau perubahan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain : susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dsb. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku.

F. Determinan dan Perubahan PerilakuFaktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek fisik, psikis dan sosial.

Asumsi Determinan Perilaku ManusiaBeberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan deteminan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan antar lain:

1. Teori Lawrence GreenGren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:

a. Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Ternasuk didalamnya keterampilan petugas kesehatan, ketersediaan sumber daya dan komitmen masyarakat atau pemerintah terhadap kesehatan. Contoh petugas penyuluhan menyarankan agar masyarakat dapat mengkonsumsi tempe, karena selain murah juga mengandung gizi yang tinggi. Tetapi karena di daerah tersebut tidak ada produsen tempe,maka hal tersebut tidak dapat diterapkan.

b. Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku. Misalnya pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki oleh seseorang. Contoh seseorang tidak merokok karena mereka yakin bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan.

c. Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang

merupakan kelompok yang dipercaya oleh masyarakat. Contoh petugas kesehatan memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan, atau selalu minum air yang sudah dimasak.

Ketiga faktor penyebab tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor penyuluhan dan faktor kebijakan. peraturan serta organisasi. Semua faktor faktor tersebut merupakan ruang lingkup promosi kesehatan.2. Teori Snehandu B, KarKar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak pada perilaku itu merupakan fungsi dari:

a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau

perawatan kesehatanya (behavior intention)b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social support)c. Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas

kesehatan (acesssebility of information)d. Otonom pribadi yang bersangkutan dalam hal ii mengambil

tindakan atau keputusan (personal autonomy)

e. Situasi yang emungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situastion).

3. Teori WHOTim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berprilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok:Pemikiran dan perasaan (thought and feeling) yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.

a. Pengetahuan Pengetahuan di peroleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman

orang lain. Dengan memiliki pengetahuan seseorang dapat lebih

tepat mempertimbangkan pribadi terhadap objek atau stimulus

tertentu.b. Kepercayaan Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek.

Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan

tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.c. Sikap Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap objek sikap

sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling

dekat.d. Orang penting sebagai referensi

di dalam masyarakat, di mana sikap paternalistik masih kuat maka

perubahan perilaku masyarakat tergantung dari perilaku acuan

(referensi) yang pada umumnya adalah para tokoh masyarakat.

e. Sumber-sumber daya (resources) Sumber daya disini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga

dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilku seseorang

atau kelompok masyarakat.

f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-

sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola

hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan. 3. Cara untuk mengontrol

1. Dapatkan informasi mengenai bahaya narkoba dari koran, majalah, buku, seminar, dll.

2. Persiapkan mental untuk menolak jika ditawarkan

3. Tentukan cita - cita dalam hidup, sehingga hidup lebih terarah

4. Lakukan kegiatan positif untuk menyalurkan hobi serta berprestasi

5. Perkuat iman dan pendirian dengan pendidikan agama yang kuat

ditambah pengawasan dari orang tua

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.2 Kritik dan saran

Daftar PustakaNotoatmodjo , Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.Notoatmodjo , Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo , Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta.Slide dr. Roro Rukmini W.P,M.KesSlide dr. Sahab Sibuea, M.Sc

Siswa.univpancasila.ac.idScibd.com_oleh dr. Soparjo,M.Keswww.promosikesehatan.com