laporan tutorial
TRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial
Blok Humaniora
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Pembimbing :
Wajihudin S.Pd,M.Psi
Disusun Oleh :
Kelompok Tutorial III
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2012
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
Tutor : Wajihudin S.Pd,M.Psi
Ketua : Dwi Rizky Saputra (121610101037)
Scriber Meja : Ilonna Satiti (121610101036)
Scriber Papan :Ika Ayu Fatimah (121610101032)
Anggota :
1. Shinta Novadela Widayanto (121610101028)
2. Farah Alvira (121610101029)
3. Putri Rahmawati Yusuf (121610101030)
4. Bestarika Yuri Rachmaniar (121610101031)
5. Citra Ayu Mawaddah (121610101033)
6. Cintya Rizki Novianti (121610101034)
7. Balqis Fildzah Badzlina (121610101035)
8. Fadhillah Kurniasari (121610101041)
9. Anggun Octaviearly P. (121610101042)
10. Arum Kartika Dewi (121610101043)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Informasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi
hasil diskusi tutorial kelompok III.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Wajihudin S.Pd,M.Psi. selaku tutor yang telah membimbing jalannya
diskusitutorial kelompok VI Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
yang telahmemberi masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang
telah didapatkan
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Olehkarena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan– perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Jember,6 September 2012
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PBL (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang
berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk didalamnya
belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah
adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi
penyelidikan dan dialog.
PBL merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Problem Based Learning yaitu proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah
ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman baru.
Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah) yang
dinyatakan oleh kunandar bahwa tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas
yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar
pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa strategi yang Andi gunakan untuk mengatasi kesulitan dalam
menggunakan konsep PBL?
1.2.2 Apakah PBL itu?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari PBL?
1.2.4 Bagaimana susunan kaidah ilmiah yang benar?
1.2.5 Bagaimana membedakan artikel sahih dan tidak sahih?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui strategi yang digunakan Andi dalam menggunakan konsep
PBL
1.3.2 Mengetahui apa yang dimaksud dengan PBL
1.3.3 Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari PBL
1.3.4 Mengetahui susunan kaidah ilmiiah yang benar
1.3.5 Dapat membedakan artikel sahih dan tidak sahih
1.4 Mapping
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ahmad Sudrajat, PBL adalah proses pembelajaran yang
didasarkan pada masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah itu mahasiswa
dirangsang untuk mempelajari masalah yang didasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman. Adapun kelemahan dan kelebihannya adalah sebagai berikut:
Kelemahan : Perbedaan persepsi dalam memandang sebuah
masalah.Keunggulan : mahasiswa lebih memahami konsep yang akan diajarkan,
menuntut ketrampilan berpikir, mengajarkan lebih dewasa (belajar menerima
pendapat orang lain), saling berinteraksi dengan teman sehingga pencapain
ketuntasan belajar dapat didapatkan, menambah ketertarikan terhadap bahan yang
dipelajari (pembelajaran masalah – masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan
dalam kehidupan nyata).Pendapat lain mengatakan bahwa PBL merupakan
metode belajar yang digunakan mahasiswa untuk dapat mangenal cara belajar dan
bekerja sama dengan kelompok dan dapat menyelesaikan masalah (Duch 1995).
Di lain sisi,menurut Buku Pedoman Universitas Brawijaya, PBL adalah metode
yang berpusat pada mahasiswa sehingga tidak tergantung pada pengajar dalam
mendapat ilmu pengetahuan, sehingga mahasiswa aktif dalam mengakses dan
mempelajari dari berbagai sumber.
Menurut buku Pedoman Kemahasiswaan Unej, keunggulan PBL adalah
memperdalam pengetahuan, berpikir positif (PBL itu menyenangkan).
Tentunya ada beberapa kesulitan belajar dengan menggunakan metode
PBL ini. Berikut ini adalah cara mengatasi kesulitan belajar menggunakan konsep
PBL : masalah yang difokuskan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan
kerja kelompok, sebaiknya bisa memilih lingkungan, menghilangkan sifat malas
belajar, harus tahu cara belajar yang efektif, mampu mengetahui belajar yang
efektif. Untuk itu langkah-langkah implementasi tersebut dikembangkansesuai
model penelitian tindakan kelas sebagaimana yang disarankan Kemmis dan
McTaggart. Proses penelitian ini dilakukan secara cyclic dengan memperhatikan
plan, implementation, monitoring, and reflection (Kemmis & McTaggart, 1988).
Menurut Agus Suprapto artikel sahih disusun menggunakan kaidah bahasa
yang baku, ditulis dari sumber yang dapat dipercaya yang bersifat empiris,
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, ada daftar sumber dan kajian pustaka.
Menurut Arif Fushan artikel yang sahih terdapat hasil penelitian, sifatnya objektif
dan universal, dan terakreditasi. Ida W. juga mengatakan, bahwa artikel yang
sahih merupakan artikel yang ditema oleh banyak pihak dan bersifat universal.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian PBL
PBL (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pelajaran
3.2 Konsep Belajar PBL
A. Menurut Sinuwun Hadiningrat konsep belajar PBL sebagai berikut :
1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
2. Merumuskan masalah
3. Menganalisis masalah
4. Menata gagasan secara sistematis
5. Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain
6. Mensintesa ( menggabungkan) dan menguji informasi baru.
B. Woods (2002) mengemukakan konsep dalam PBL yaitu sbb :
1. Menemukan kelompok: mengenal anggota, menyusun aturan dasar,
mendefinisikan peran tutor dan siswa
2. Identifikasi maslah: menyelidiki masalah, curah pikir kemungkinan
penyebab dan efek, menghasilkan ide
3. Pembangkitan ide: menyelidiki masalah, curah pikir kemungkinan
penyebab dan efek, menghasilkan ide
4. Menyusun isu-isu belajar: menentukan apa yang siswa butuhkan
untuk dicari agar masalah terpecahkan, menghasilkan isu belajar
dan rencana kegiatan, merangkum dan merangkai isu-isu belajar
5. Belajar mandiri: mencari informasi
6. Sisntesis dan aplikasi: mengevaluasi sumber informasi untuk
kreadibilitas dan reliabilitas, menerapkan pengetahuan penelitian
yang relevan untuk masalah, melakukan berbagai informasi dengan
teman sejawat, mengkritik pengetahuan, membangun lagi isu
belajar jika diperlukan, diskusi dan menyusun solusi dan
penjelasan
7. Refleksi dan umpan balik: umpan balik sendiri dan teman sejawat
pada fungsi kelompok, proses pemecahan maslah individu, belajar
pengetahuan dan mandiri.
3.3 Perlunya berfikir kritis dalam konsep PBL
PBL adalah metode pembelajaran yang diawali dari permasalahan tanpa
penjelasan lebih dahulu. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan
ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan
meningkatkan kepercayaan diri sendiri (Arends dan Abbas, 2000:12).Sehingga
dari hal diatas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis sangat penting sekali
dalam PBL.
3.4 Pentingnya Ilmu teknologi dalam pembelajaran PBL
Di Era perkembanganZaman seperti sekarang ini, mau tidak mau setiap
individu harus mampu menguasai Ilmu Tekhnologi agar tidak tergilas oleh zaman.
Melalui penguasaan dalam bidang Ilmu tekhnologi seorang manusia akan mampu
beradaptasi dengan Globalisasi yang ada, sehingga mampu mengantisipasi hal-hal
yang akan berdampak buruk baginya. Melalui penguasaan dibidang Ilmu
Tekhnologi Informasi seseorang akan mampu mendapatkan Informasi-informasi
baik regional, nasional maupun Internasional. Dengan begitu perkembangan
budaya dunia akan nampak olehnya.
Dalam sejarah, media dan teknologi memiliki pengaruh terhadap
pendidikan. Contohnya, komputer dan internet telah mempengaruhi proses
pembelajaran sampai saat ini. Aturan-aturan dari pendidik dan pebelajar telah
berubah karena dipengaruhi media dan teknologi yang digunakan di dalam
kelas.Perubahan ini sangat esensial, karena sebagai penuntun dalam proses
pembelajaran, pendidik (guru) berhak menguji media dan teknologi dalam
konteks belajar dan itu berdampak pada hasil belajar siswa.LEARNING Belajar
adalah proses pengembangan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, atau
pengembangan tingkah laku sebagai interaksi individu, menyangkut fasilitas-
fasilitas fisik, psikologis, metode pembelajaran, media, dan teknologi. Belajar
adalah proses yang dilakukan sepanjang waktu oleh individu manapun.Dengan
demikian, belajar adalah proses yang melibatkan proses seleksi, pengaturan, dan
penyampaian pesan yang pantas kepada lingkungan danbagaimana cara pebelajar
berinteraksi dengan informasi tersebut. Dengan demikian hal ini melihat beberapa
pandangan-pandangan psikologis dan pandangan-pandangan filusuf. Pembahasan
kali ini juga akan menggambarkan berbagai aturan dari media dalam belajar dan
menampilkan metode-metode yang berbeda, seperti presentasi-presentasi,
demonstrasi-demonstrasi, dan diskusi-diskusi akan teknologi yang berhubungan
dengan belajar.
Pengaruh perkembangan Ilmu Tekhnologi Informasi dan Komunikasi
yang paling terasa adalah Internet. Internet memiliki pengaruh yang sangat besar
bagi perkembangan dunia, berikut mafaat Internet didunia pendidikan :
1. Perpustakaan
2. Pakar
3. Kegiatan kuliah dilakukan secara online
4. Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan
5. Tersedianya fasilitas mesin pencari data
6. Tersedianya fasilitas diskusi
7. Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah
8. Tersedianya fasilitas kerjasama
Untuk seorang mahasiswa pembelajaran dengan metode E-learning
sangatlah membantu, selain harganya yang lebih terjangkau, proses mendapatkan
sumbernya juga lebih cepat.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria
yaitu:
1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau
informasi,
2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar,
3. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional.(Rosenberg 2001; 28)
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model
pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI
(Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE
(Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated
Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT
(Web-Based Training), dsb.
3.5 Cara membedakan artikel yang sahih dan tidak sahih
Adanya pokok-pokok permasalahan yang tersusun secara sistematis.
Menggunakan kaidah bahasa yang baku (Menurut Dr.Ir.Muladno, M.SA)
Disusun dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baku. Ditulis
dari sumber yang dapat dipercaya yang bersifat empiris. Menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah. Ada daftar sumber dan kajian pustaka (Menurut
Agus Supratno).
Hasil dari penelitian. Sifatnya objektif dan universal. Terakreditasi
(Menurut Arif Fushan)
Diterima oleh banyak pihak yang bersifat universal (Menurut Ida W.)
Dengan mengetahui ciri-ciri artikel yang sahih yaitu: didukung literatur
yang relevan, dan kadang didukung dengan penelitian, penulisnya jelas,
dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu artikel yang sahih
memiliki 3 unsur penting yaitu menggunakan bahasa yang baku,
terakreditasi, dan bersifat subjektif dan universal. (Hasil Diskusi
Kelompok).
3.6 Cara Memecahkan Masalah yang efektif
Dengan menggunakan kaidah-kaidah yang sesuai untuk memecahkan
masalah. Dengan strategi pemecahan masalah yang langkah-langkahnya
dirancang untuk memudahkan kita berpikir untuk menemukan pola
pemecahan masalah yang tepat dan langkah-langkah dari strategi tersebut
adalah analisa masalah, rencana pemecahan masalah,
pemecahan/penyelesaian masalah sesuai rencana, serta penilaian atau
review. (dalam jurnal yang berjudul “Pemecahan Masalah dan
Penggunaan strategi Pemecahan Masalah” oleh Janulis P. Purba).
Didasari dengan pemikiran yang kritis dan metode yang tepat, seperti
menetukan masalah, observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan
(Hasil Diskusi Kelompok)
KESIMPULAN
PBL merupakan salah satu metode belajar yang melibatkan mahasiswa untuk memecahkan suatu masalah, sehingga mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, aktif, dan terampil dalam memecahkan masalah. Dalam metode tersebut mahasiswa tentunya akan menemukan beberapa permasalahan.
Sehingga ada beberapa strategi yang dapat diterapkan agar kelangsungan PBL dapat berjalan dengan efektif, diantaranya: memperdalam pengetahuan, selalu berfikir positif bahwa PBL itu menyenangkan, masalah yang difokuskan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan cara kerja kelompok, dapat memilih lingkungan yang baik untuk belajar, menghilangkan sifat malas belajar, serta mampu mengetahui bagaimana cara belajar dan membaca yang efektif. Untuk menunjang kelancaran proses PBL, mahasiswa akan membutuhkan banyak referensi baik dalam bentuk artikel, jurnal, dan sebagainya.
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu menguasai teknologi informasi agar dapat mengakses berbagai rujukan ilmiah dan dapat memilih artikel yang sahih untuk dipergunakan sebagai referensi dan sesuai dengan susunan kaidah ilmiah yang memuat analisis masalah, observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan. Jika salah satu unsur dalam kaidah ilmiah tidak terdapat dalam referensi yang didapatkan, maka tidak bisa dikatakan artikel yang sahih dan tidak bisa digunakan referensi untuk metode pembelajaran PBL.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono,JonathanPintar Menulis Karangan Ilmiah
Jurnal “Pemecahan Masalah Dan Penggunaan Strategi Pemecahan Masalah” Oleh Janulis P. Purba
Buku Pedoman UB , Tahun 2011/2012
Effendi,ferri.2008.Buku Panduan Keperawatan.Salemba Medika
Muhson,Ali Jurnal Kependidikan Volumen 39 Nomor 2 Tahun November 2009 Hal 171 – 182
Repository.upi.edu oleh I Wayan Dasna dan Sutrisno;Pembelajaran Berbasis Masalah
Handoko.studentfkip.uns.ac.id oleh Sinuwun Hadiningrat;Pengertian dan Langkah-Langkah PBL
Staff.uny.ac.id oleh Arief Furchan;Menulis Artikel untuk Jurnal