laporan tutorial 1 blok repro

80
SKENARIO 1: “AMENORE” Ny. Anne, usia 25 tahun, menikah enam bulan lalu. Sejak tiga bulan yang lalu mengalami amenore. Morning sickness dirsakan sejak dua buln terakhir. Karena merasa hamil iamemeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis didapatkan HPHT 29 Juli 2010. Pada pemeriksaan didapatkan pregnancy test positif. Dokter kemudian mmberikan suplemen untuk kehamilan, menyarankan Ny. Anne untuk melakukan ANC secara teratur serta menghindari obat–obatan tertentu. Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 1

Upload: fajar-al-habibi

Post on 26-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

SKENARIO 1:

“AMENORE”

Ny. Anne, usia 25 tahun, menikah enam bulan lalu. Sejak tiga bulan yang lalu

mengalami amenore. Morning sickness dirsakan sejak dua buln terakhir. Karena

merasa hamil iamemeriksakan diri ke dokter. Dari anamnesis didapatkan HPHT 29

Juli 2010. Pada pemeriksaan didapatkan pregnancy test positif. Dokter kemudian

mmberikan suplemen untuk kehamilan, menyarankan Ny. Anne untuk melakukan

ANC secara teratur serta menghindari obat–obatan tertentu.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 1

Page 2: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 1IDENTIFIKASI DAN KLARIFIKASI

ISTILAH ASING

1. Amenore

2. Preganancy Test

3. Morning sickness

4. ANC

1. Amenore adalah suatu proses dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi

disebabkan oleh multifaktor, sebagai pregnancy, bisa juga dikarenakan oleh ovum

yang tidak meluluh dan diam di dinding endometrium, amenore secara patologis

dibagi menjadi dua yaitu amenore patologis primer dan sekunder dan amenore pun

dapat terjadi secara fisiologis.

Berbeda dengan amenore, kriptomenore adalah idak keluarnya haid atau

menstruasi karena terdapat masa pada vestibulum.

2. Preganancy test adalah suatu test untuk mgukur kadar β – HCG dengan bahannya

adalah urin

3. Morning sickness adalah suatu keadaan dimana kadar hormon progesteron

meningkat dan glukosa menurun dan merangang emesis dn vomitus yang terkena

pada pagi hari dan biasanya terkena pada trimester ke – 1

4. ANC ( antenatal care ) adalah suatu program terencana berupa kunjungan

pada saat kehamilan meliputi edukasi, observasi, dan penanganan medik ibu

hamil, untuk mmperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan

memuaskan. Pelayanan asuhan antenatal minimal termasuk 7 T

a. ( Timbang ) berat badan

b. Ukur ( Tekanan ) darah

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 2

Page 3: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

c. Ukur ( Tinggi ) fudus uteri

d. Pemberian imunisasi ( Tetanus Toksoid ) TT lengkap

e. Pemberian ( Tablet ) zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

f. Test terhadap penyakit menular seksual

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 3

Page 4: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 2IDENTIFIKASI MASALAH

1. Anatomi dan fisiologis dari alat reproduksi dan alat kelamin wanita

2. Perubahan anatomi dan fisiologis saat masa keamilan seorang wanita !

3. Proses terjadinya kehamilan

4. Penetapan diagnosis terhadap kehamilan

5. Faktor – faktor penyebab terjadinya Morning Sickness

6. Klasifikasi dan pencegahan terjadinya amenore

7. Suplemen pada ibu hami

8. Larangan pemberian obat – obatan pada ibu hamil

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 4

Page 5: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 3CURAH PENDAPAT UNTUK

MENDISKUSIKAN MASALAH

1. Anatomi dan fisiologis dari alat reproduksi dan alat kelamin wanita

Jawab :

Secara anatomis alat kelamin wanita terbagi menjadi 2

a. Genitalia Eksterna : Secara garis besar disebut vulva, yang terdiri dari

- Mons pubis

- Labia Mayora

- Labia Minora

- Klitoris

- Vestibulum

- Ostium uteralis

- Ostium vaginalis

b. Genitalia Interna :

- Vagina

- Oviduct

- Tuba falopi

- Infundibulum

- Ovarium

- Fundus Uteri

- Uterus

2. Perubahan Anatomis dan fisiologis dari ibu hamil :

Jawab :

- Uterus membesar

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 5

Page 6: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

- Mamae mulai mengencang dan areola mamae menghitam

- Adanya pigmentasi pada kulit

- Isthmus vagina mulai melunak

- Cervix vagina pada trmestr akhir mulai melebar

- Adanya peningkatan berat badan

- BMR meningkat

- Gula darah menurun

- Progsteron meningkat

- Moilitas usus menurun

- Morning sickness

- Urin terus menerus keluar

- Kecemasan dan skizofrenia

- Anorexia

- Polifagia

- Osteoporosis dan caries

- Konstipasi

- Hyperthyroid

- Edema

- Gestasional Diabetes Melitus

3. Proses terjadinya kehamilan :

Jawab :

Kopulasi / koetus pemasukan semen sel sperma masuk

Bertemu dgn Ovum

Morula embrio Zygot Fertilisasi

Blastula gastula Janin / faetus

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 6

Page 7: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

4. Diagnosis untuk kehamilan :

Jawab :

a. Kehamilan palsu :

- Gejala – gejala kehamilan

- Morning sickness

- Poliuria semu

- Depresi

- Ngidam

- Konstipasi

- Obstipasi

- Anoresxia

- Malesma

- Areola mulai menghitam

b. Tanda kehamilan objektif :

- Tanda Braxton Hicks

- Tes Chadwick

- Mamae semakin mengencang

- Tes pregnancy β – HCG

- Tanda haegar

- Test Pischachet

c. Tanda kehamilan Pasti

- DJJ

- Tanda balotemen

- USG

- Pemeriksaan Radiologi

5. Faktor – faktor Morning Sickness :

Jawab :

Kontraktilitas esofagus menurun

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 7

Page 8: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Pogesteron meningkat

Gula darah menurun

Penekanan abdomen meningkat

HCL meningkat

β – HCG meningkat pada trimester awal

estrogen meningkat

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 8

Page 9: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 4MERUMUSKAN PENJELASAN

HASIL STEP 3

1. Anatomi dan fisiologis dari alat reproduksi dan alat kelamin wanita

Jawab :

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ

genitalia interna. Organ gentalia eksterna dan vagian adalah bagian untuk

senggama / konsepsi sedangkan organ genitalia interna adalah bagian untuk

ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi balstokist, implantasi dan

tumbuh kembang janin

A. Organ genitalia Eksterna

a.1 Vulva

Vulva ( pukas ) atau pudenda, meliputi seluruh struktur eksternal yang

dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris,

labia mayora, dan labia minora, klitoris, selaput dara ( hymen ),

vestibulum, ostium uretra eksterna, berbagai kelenjar dan struktur

vaskular

a.2 Mons Veneris ( Mons Pubis )

adalah bagian yang menonjol di atas simphisis pada perempuan setelah

pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan umumnya

batas atas rambut melintang sampai pinggir atas symphisis, sedangkan

ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha

a.3 Labia Mayora

( bibir – bbir besar ) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong

mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang

ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora

berbentuk dan embentuk commisuira posterior.Labia mayora analog

dengan skrotum pada pria

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 9

Page 10: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

a.4 Labia Minora

Bibir – bibir kecil atau nymphae adalah suatu lapisan tipis dari kulit

sebelah dalam labia minora

a.5 Klitoris

Kira – kira sebesar kacang ijo tertutup oleh preputium klitoridis dn

terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura dan

menggantungkan klitoris ke os pubis.Glans klitoridis terdiri atas

jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat syaraf sehingga

sangat sensitif

a.6 Vestibulum

Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan

dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri olek kedua bibir kecil

dan belakang oleh perineum (fourchette )

a.7 Bulbus vestibuli sinistra et dekstra merupakan pengumpulan vena

terltak dibawah selaput lendir vestibulu,dekat ramus ossis pubis

a.8 Introitus vagina, mempunyai bentk dan ukuran yang berbeda – beda.

Pada seorang virgo selalu dilindungi oleh laba minora yang baru dapat

dilihat jika bibir kecil ini dibuka.

a.9 Perineum

Terletak antara vulva dan anus, panjangya rata – rata 4 cm. Jaringan

yang mendukung perineum terutama diafragma pelvis dan diafragma

urogenitalis.

B. Organa Genitalia Interna

b.1 Vagina ( liang kemaluan / liang senggama )

Setelah melewati introitus vagina, terdapat liang kemaluan ( vagina )

yang merupakan suatu penghubung antara introitus vagina dan uterus.

Berbentuk vagina sebelah dalam berlipat – lipat disebut rugae. Di

tengah – tengahnya ada bagian yang lebih keras, disebut kolumna

rugarum. Lipatan – lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan

melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 10

Page 11: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

b.2 Uterus

uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit

gepeng ke arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan

mempunyai rongga . Uterus terdiri dari (1) fundus uteri (2) korpus

uteri (3) serviks uteri. Fundus uteri adalah bagian yang paling

proksimal : di situ kedua tuba fallopi masuk ke uterus. Di dalam klinis

penting untuk diketahui sampai di mana fundus uteri berada, oleh

karena tuanyakehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada

fundus uteri. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada

kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin

berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri

( rongga rahim ). Serviks uteri terdiri atas ( 1 ) pars vaginalis servisis

uteri yang dinamakan porsio ( 2 ) pars supravaginalis servisis uteri

yaitu bagian seviks yang berada di atas vagina

Uterus sebenarnya terapung – apung dalam rongga pelvis, tetapi

terfiksasi dengan baik oleh jaringan ikat dan ligamenta yang

menyokongnya. Ligamenta yang memmfiksasi uterus adalah sebagai

berikut :

1. Ligamentum kardinal ( Mackendrot )

2. Ligamentm sakrouterina

3. Ligamentum rotundum

4. Ligamentum latum

5. Ligamentum infundibulo pelvikum

b.3 Tuba falopi

Tuba falopi terdiri atas ( 1 ) pars intertitialis yaitu bagian yang terdapat

di dinding uterus ( 2 ) pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang

sempit seluruhnya ( 3 ) pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk

seperti sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi dan ( 4 )

infundibulum yaitu bagian ujung tuba yang tebuka ke arah abdomen

dan mempunyai fimbria.Fimbria penting artinya bagi tuba untuk

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 11

Page 12: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

menangkap telur dan selnjutnya menyalurkan telur ke dalam

tuba.berbentuk infundibulum seperti anemon ( sejenis bianatang luar ).

b.4 Ovarium

Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri.

Struktur Ovarium terdiri atas ( 1 ) korteks, bagian luar yang diliputi

oleh eptelium germinativum berebentuk kubik dan di dalamnya terdiri

atas stroma serta folikel – folikel primordial ( 2 ) medula bagian

disebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh–

pembuluh darah serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.

2. Perubahan Anatomis dan fisiologis dari ibu hamil :

Jawab :

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi ( janin, plasenta, amnion ) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemmpuan yang luar biasa untuk bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula

dalam beberapa minggu setelah persalinan.

b. Serviks

Satu bulan – setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan

kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan

terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya

hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar – kelenjar seviks.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel

baru jua ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di

ovarium

d. Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas

pada kulit an otot – otot perineum dan vulva sehingga pada vagina akan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 12

Page 13: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

terlihat berwarna keunguan yang dikenal sebagai tanda Chadwick.

Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jarigan

ikat dan hipertrofi dari sel – sel otot polos.

e. Kulit

Pada kulit dinding peru aan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam, dan kadang – kadang mengenai payudara dan paha. Perubahan ini

dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae

kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang

merupakan sikatrik dan striae sebelumnya.

Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya ( linea alba )

akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang disebut dengan linea nigra.

Kadang – kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah

dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum

f. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya ebih lunak.

Setelah bula kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena – vena

dibawah kulit akan lebih terlihat

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 13

Page 14: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 5MENETAPKAN TUJUAN PEMBELAJARAN

(Learning Objectives)

1. Proses terjadinya kehamilan :

2. Klasifikasi dan pencegahan dari amenore :

3. Suplemen pada Ibu hamil

4. Larangan pemberian obat – obatan pada ibu hamil

5. Antenatalcare

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 14

Page 15: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 6MENGUMPULKAN INFORMASI

Step 6 telah dilakukan di luar jam tutorial. Ada pun sumber informasi yang

didapatkan adalah sebagai berikut.

Prawirohardjo Sarwono . 2008 . Ilmu Kebidanan . P.T. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; Jakarta

http://www.lenterabiru.com/2010/01/antenatal-care.htm

Manuaba, IBG, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Penelitian

Bidan, Jakarta : EGC.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Jakarta :

EGC

Cunningham, F. Gary, 2005, Obstetri Williams, Jakarta : EGC.

Guyton, Artur C dan Hall, Jhon E.2005. Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta : EGC

Jonqueira dkk. 1995. Histologi Dasar. Jakarta : EGC

Katzung, Betram. 1995. Farmakologi Dasar Klinik Edisi VI. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi III. Jakarta : Media

Aesculapius.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Jakarta :

EGC

Mycek, dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakarta : Widya Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan Edisi kedua. Jakarta : PT. Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Robbin dan Kumar. 2001. Buka Ajar Patologi Anatomi. Jakarta : EGC

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstestri Fisiologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan

Ginekologi FK Universitas Padjadjaran.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstestri Patologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan

Ginekologi FK Universitas Padjadjaran.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 15

Page 16: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Ginekologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan Ginekologi

FK Universitas Padjadjaran.

Sherwood, Laurale. 2001. Fisiologi Tubuh Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :

EGC.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Bandung : Bina rupa aksara

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 16

Page 17: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

STEP 7BERBAGI INFORMASI

1. Proses Terjadinya KehamilanAwal proses kehamilan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 17

Page 18: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

TERJADINYA KEHAMILAN

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :

1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih /

spermatozoa pria.

2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.

3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan

normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).

4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot - embrio - janin menjadi bakal individu

baru.

Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur

wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke

indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.

Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain

tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata

setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah

tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini

merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik.

Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran

0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.

Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan

masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput

dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah

dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah dimulai.

Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk

semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 18

Page 19: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya

memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.

Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah

berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf.

Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal

bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh darah, otot, dll sudah mulai

terbentuk.

Dilain pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin

selama proses kehamilan juga sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3

minggu ini janin masih belum bisa dideteksi. Pada saat ini kepala bayi kurang lebih

setengah dari panjang badan, dimana badan bayi masih tampak seperti ekor saja.

Tanda kehamilan

Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh wanita yang sedang hamil atau sering disebut dengan gejala kehamilan sedangkan data obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.

Gejala Kehamilan Tidak Pasti :

Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.

Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.

Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.

Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal. Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 19

Page 20: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.

Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

Tanda Kehamilan Tidak Pasti :

Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.

Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.

Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu. Tes kehamilan memberikan hasil positif.

Tanda Pasti Kehamilan :

Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin. Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak

jantung janin. Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

Barangkali rekan rekan masih bingung, mengapa disebut gejala atau tanda kehamilan tidak pasti, hal tersebut karena pada wanita yang mempunyai gejala atau tanda tanda kehamilan tidak pasti diatas masih ada kemungkinan mengalami kelainan lain yang memberikan gejala atau tanda yang sama. Misalnya pada wanita dengan pseudosiesis (wanita yang sangat menginginkan hamil) maka gejala gejala hamil diatas juga akan ia rasakan, walau sebenarnya wanita tersebut tidak hamil.

Diagnostik kehamilan

Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-

hal yang mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk

menuju pada diagnosis kehamilan.

Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :

Presumtif (perugahan yang dirasakan wanita) :

? Amenore

? Keletihan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 20

Page 21: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

? Nyeri pada payudara

? Pembesaran payudara

? Morning sickness

? Quickening

Kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi oleh pemeriksa) :

? Tanda Hegar

? Ballottement

? Tes kehamilan

? Tanda Goodell

Positif :

? Sonografi

? Bunyi jantung bayi

? Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan bayi

Perubahan anatomi dan fisiologi pada wanita hamil

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic

gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan

selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi dan

organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan

keseimbangan hormonal tersebut.

Adaptasi maternal yang meliputi adaptasi anatomi, fisiologi dan metabolisme sangat

menentukan keberhasilan hasil kehamilan. Dengan mengetahui perubahan fisiologi

kehamilan tersebut diharapkan tenaga kesehatan dapat mendeteksi perubahanyang

bersifat patologis.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 21

Page 22: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi

konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.

PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus

+ 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1

kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI

Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi

intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk

elastisitas / kelenturan uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :

? tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

? kehamilan 8 minggu : telur bebek

? kehamilan 12 minggu : telur angsa

? kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

? kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

? kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

? kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

? kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

? 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada

kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi

satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi

segmen bawahuterus . Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur,

kontraksi minimal --> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 22

Page 23: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

dan nyawa ibu.

Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan

akibat progesteron (--> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.

Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

Vagina / vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah

kebiruan (tanda Chadwick).

Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan

sensitifitas yang sangat berarti. Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan

memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual.

Ovarium

Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah plasenta

terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta membentuk steroid, human

chorionic gonadotropin (HCG), Human Placenta Lactgogen (HPL) atau Human

Chorionic Somatomammothropin (HCS), dan Human Chorionic Thyrotropin (HCT).

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi

produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat.

Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak

terjadi siklus hormonal menstruasi.

Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial

payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)

menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan

produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum.

Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar

Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 23

Page 24: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkanpayudara

dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA

Sistem gastrointestinal

Selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu seperti vitamin dan mineral meningkat.

Nafsu makan ibu meningkat sehingga intake makanan juga meningkat. Beberapa

wanita hamil mengalami penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan muntah.

Gejala tersebut mungkin berhubungan dengan peningkatan hormon human Chorionic

Gonadotrophin (hCG).

Kavitas Mulut (Oral Cavity)

Salivasi meningkat akibat gangguan menelan yang berhubungan dengan mual yang

terjadi terutama pada awal kehamilan. Pengeroposan gigi selama kehamilan bukan

terjadi akibat kurangnya kalsium dalam gigi namun pengeroposan gigi mungkin

terjadi akibat penurunan pH mulut selama kehamilan. Dentalcalciumis bersifat stabil

dan tidak berkurang selama kehamilan seperti halnya kalsium tulang. Hipertrophi dan

gusiyang rapuh dapat terjadi akibat peningkatan hormon estrogen . Defisiensi vitamin

C juga dapat mengakibatkan gusi bengkak dan mudah berdarah. Keadaan gusi dapat

kembali normal pada awal masa puerpurium.

Motilitas Gastrointestinal

Selama kehamilan motilitas gastrointestinal mengalami penurunan akibat peningkatan

hormon progesteron yang dapat menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptida

yang dapat menstimulasi pergerakan otot usus. Waktu transit makanan yang melewati

gastrointestinal melambat/lebih lama dibanding pada wanita yang tidak hamil. Hal

tersebut menyebabkan peningkatan penyerapan air dan sodium diusus besar yang

mengakibatkan konstipasi.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 24

Page 25: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Lambung dan Esofagus

Produksi lambung yaitu asam hidroklorik meningkat terutama pada trimester pertama

kehamilan. Pada umumnya keasaman lambung menurun. Produksi hormon gastin

meningkat secara signifikan mengakibatkan peningkatan volume lambung dan

penurunan pH lambung. Produksi gastrik berupa mukus dapat mengalami

peningkatan. Peristaltik usofagus menurun, menyebabkan refluks gastrik akibat dari

lamanya waktu pengosongan lambung dan dilatasi atau relaksasi cardiac sphincter.

Gastric reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut karena elevasi lambung

akibat pembesaranuterus . Disamping menyebabkan heartburn, perbahan posisi

berbaring seperti posisi litotomi, penggunaan anestesi berbahaya karena dapat

meningkatkan regurgitasi dan aspirasi.

Usus besar, usus kecil dan Appendik

Usus besar dan kecil bergeser keatas dan lateral, apendik bergeser secara superior

pada ruang panggul. Posisi organ-organ tersebut kembali ke normal pada awal

puerpurium. Pada umumnya motilitas mengalami penurunan seperti halnya

tonusgastrointestinal yang mengalami penurunan.

Kandung Empedu

Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama kehamilan karena hipotonia

pada otot dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih lambat dan inkomplit.

Empedu mengalami penebalan dan empeduyang stasis menyebabkan formasi batu

empedu.

Liver

Tidak terjadi perubahan morfologi pada hati selama kehamilan normal, namun fungsi

hati mengalami penurunan. Aktifitas serum alkalin fosfatase mengalami gangguan

yang mungkin disebabkan karena peningkatan isoenzim alkalin fosfatase plasenta.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 25

Page 26: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Penurunan rasio albumin/globulin terjadi selama kahamilan merupakan suatu keadaan

yang normal.

Ginjal dan saluran urinari

Dilatasi Renal

Selama kehamilan masing-masing ginjal memanjang sekitar 1-1,5cm, dan secara

bersamaan bertambah beratnya. Ureter berdilatasi sampai tepi atas tulang pelvis.

Ureter juga memanjang, melebar dan lebih melengkung (kurve). Hal tersebut

meningkatkan kejadian stasis urin yang menyebabkan infeksi dan tes fungsi renal

sulit diinterpretasi. Penyebab absolut hidronefrosis dan hidroureter selama kehamilan

tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang berkontribusi :

• Peningkatan kadar progresteron yang berkontribusi terhadap hipotoni otot ureter

• Vena ovari yang berada pada ligamen yang mengalangi pembesaran ovari

membesar dan menekan ureter pada tepi tulang pelvis.

• Dekstro rotasi uterus selama kehamilan menyebabkan ureter kanan lebih berdilatasi

dibanding ureter kiri.

• Hiperplasia pada 1/3 distal otot ureter menyebabkan reduksi ukuran luminal

Fungsi ginjal

Glomerular Filtration Rate (GFR) selama kehamilan mengalami peningkatan sampai

50%. Aliran plasma renal meningkat 25-50%. Aliran urinary dan sekresi sodium pada

akhir kehamilan dapat terganggu karena perubahan posisi, dimana alirannya menjadi

dua kali lebih besar pada posisi lateral rekumbent dibanding pada posisi supinasi.

Meskipun GFR meningkat secara dramatis selama kehamilan, volume urin yang

melewati ginjal perhari tidak mengalami peningkatan. Sistem urinary lebih efektif

selama kehamilan. Dengan kenaikan GFR, terjadi peningkatan creatinin clearen

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 26

Page 27: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

endogen. Konsentrasi kreatinin dalam serum menurun proporsinya untuk

meningkatkan GFR dan konsentrasi nitrogen urin menurun.

Glukosuria selama kehamilan tidak selalu bersifat abnormal. Hal tersebut terjadi

karena peningkatan GFR dan lemahnya kapasitas reabsorbsi tubuler untuk

memfiltrasi glukosa. Peningkatan kadar glukosa dalam urin berkontribusi terhadap

insiden infeksi saluran perkemihan. Peningkatan proteinuria dianggap abnormal jika

lebih dari 500mg/24jam. Kadar enzim renin yang diproduksi ginjal meningkat pada

awal trimester pertama dan peningkatan tersebut terjadi sampai kehamilan term.

Enzim ini bekerja pada substrat anginotensinogen; dari angiotensin 1, kemudian ke

angiotensin 2 yang bekerja sebagai vasokonstriktor. Kehamilan normal resisten

terhadap efek peningkatan kadar angiotensin 2 tapi tidak resisten terhadap

preeklamsi.

Bladder (Kandung Kemih)

Uterus yang membesar menyebkabkan kandung kemih terangkat. Penekanan uterus

menyebabkan peningkatan frekuensi bak. Vaskularisasi bladder meningkat dan tonus

otot menurun. Kapasitas bladder meningkat sampai dengan 1500 ml.

Sistem hematologi

Volume darah

Perubahan fisiologi yang paling dirasakan selama kehamilan adalah peningkatan

volume darah. Peningkatan kejadian varises pada ibu hamil dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain jumlah kehamilan, jumlah bayi yang pernah dilahirkan,

bayi yang dikandung tunggal atau multipel. Peningkatan volume darah berlangsung

sampai kehamilan term. Rata-rata peningkatan volume darah pada kehamilan aterm

45-50%. Peningkatan volume darah diperlukan untuk mengkompensasi aliran darah

ekstra ke uterus, kebutuhan metabolisme fetus, dan peningkatan perfusi pada organ

lain terutama ginjal. Ekstra volume juga diperlukan untuk mengkompensasi

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 27

Page 28: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

kehilangan darah saat persalinan. Rata-rata kehilangan darah pada persalinan

pervagina adalah 500-600ml dan kehilangan darah pada persalinan secara saesar

sekitar 1000 ml.

Sel darah merah

Jumlah total leukosit meningkat selama kehamilan. Jumlah leukosit pada wanita non

hamil sekitar 4300-4500/ml dan pada wanita hamil meningkat mencapai 5000-

12000/ml pada kehamilan trimester akhir, meskipun jumlah yang tertinggi 16000/ml

pernah ditemukan pada wanita hamil trimester tiga. Jumlah sel darah putih yang

mencapai 25000-30000/ml merupakan hal yang normal selama persalinan. Jumlah

lymphosit dan monosit sangat esensial selama kehamilan. Leukosit

polymorphonuclear berkontribusi dalam peningkatan sel darah putih.

Faktor pembekuan darah

Selama kehamilan, kadar beberapa faktor koagulan meningkat. Hal tersebut ditandai

dengan peningkatan fibrinogen dan faktor VIII. Faktor VII, IX, X, dan XII juga

mengalami peningkatan secara perlahan. Aktifitas fibrinotik menurun selama

kehamilan dan persalinan namun mekanisme yang tepat belum diketahui. Plasenta

mungkin berperan dalam perubahan status fibrinotik tersebut. Kadar plasminogen

meningkat seiring dengan peningkatan kadar fibrinogen yang menyebabkan

keseimbangan aktifitas pembekuan dan lisis darah.

Sistem kardiovaskuler

Posisi dan Ukuran Jantung

Seperti halnya uterus yang membesar dan diafragma yang mengalami elevasi, jentung

bergeser keatas dan sedikit kearah kiri dengan rotasi pada aksis jantung, sehingga

denyut jantung pada apeks bergerak lateral. Kapasitas jantung meningkat 70-80 ml;

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 28

Page 29: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan volume atau hipertropi otot jantung.

Ukuran jantung meningkat 12%.

Kardiak Output

Kardiak output meningkat kurang lebih 40% selama kehamilan. Kardiak output

maksimum dicapai pada usia kehamilan 20-24 mgg dan berlangsung terus sampai

kehamilan aterm. Peningkatan kardiak output bisa mencapai 1,5 L/menit diatas kadar

orang non hamil. Kardiak output sangat sensitif terhadap perubahan posisi tubuh.

Sensitifitas ini meningkat seiring dengan tuanya kehamilan, sebab uterus menekan

vena kava inferior, dengan demikian menurunkan aliran darah balik ke jantung.

Tekanan darah

Tekanan darah sistemik sedikit menurun selama kehamilan. Ada sedikit perubahan

pada tekanan darah sistolik, namun tekanan darah diastolik menurun 5-10 mmHg

pada usia kehamilan 12-26 minggu. Tekanan darah diastolik meningkat seperti

keadaan prepregnant pada 36 minggu kehamilan. Obstruksi yang disebabkan

penekanan uterus pada vena kava inferior dan penekanan bagian presentasi fetus pada

vena iliaka dapat menurunkan aliran darah balik ke jantung. Penurunan kardiak

output ini menyebabkan turunnya tekanan darah dan menyebabkan edema pada

ekstremitas bawah.

Resistensi perifer

Resistensi perifer adalah tekanan darah dibagi kardiak output. Peningkatan tekanan

balik vena kembali normal jika ibu hamil berada pada posisi lateral rekumbent.

Efek persalinan terhadap sistem kardiovaskuler

Ketika ibu hamil berada pada posisi supinasi, kontraksi uterus dapat menyebabkan

peningkatan kardiak output sebesar 25%, menurunkan heart rate sebesar 15% dan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 29

Page 30: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

meningkatkan stroke volume sebesar 33%. Saat ibu melahirkan pada posisi lateral

rekumbent, keadaan hemodinamik ibu masih dinggap stabil, kardiak output

meningkat sebesar 7,6%, heart rate menurun 0,7%, dan stroke volume meningkat

sebesar 7,7%. Perbedaan signifikan ini yang berkontribusi terhadap oklusi vena kava

inferior yang disebabkan oleh uterus gravid. Selama kontraksi tekanan nadi

meningkat 26% pada posisi supinasi namun hanya 6% pada posisi lateral rekumbent.

Tekanan vena sentral meningkat berhubungan langsung dengan intensitas kontraksi

uterus dan peningkatan tekanan intra abdomen. Volume tekanan darah pulmoner

meningkat 300-500 ml selama kontraksi.

Sistem pulmoner

Kehamilan menyebabkan perubahan anatomi dan fisiologi yang berpengaruh

terhadap respirasi. Pada awal kehamilan, dilatasi kapiler terjadi pada saluran

respirasi ; pembesaran pada nasofaring, laring, trakhea dan bronkus. Hal tersebut

menyebbkan perubahan suara dan pernapasan melalui hidung mengalami gangguan.

Seperti halnya terus yang membesar, diafragma mengalami elevasi sekitar 4 cm dan

tulang rusuk terangkat dan meluas menyebabkan pertambahan diameter toraks bagian

bawah sekitar 2 cm, dan lingkar dada meningkat sekitar 6 cm. Elevasi diafragma

tidak menghalangi pergerakannya. Tonus otot abdomen mengalami penurunan yang

menyebabkan respirasi abdomen lebih sering dibanding respirasi diafragma.

Volume dan kapasitas paru

Perubahan terjadi pada volume dan kapasitas paru selama kehamilan. Dead volume

(ruang mati) meningkat. Tidal volume meningkat secara bertahap (35-50%) seiring

dengan usia kehamilan. Kapasitas paru total menurun 4-5% dengan adanya elevasi

diafragma. Kapasitas residu fungsional, volume residu, dan volume cadangan

respirasi semua mengalami penurunan sekitar 20%. Volume tidal yang lebih besar

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 30

Page 31: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

dan volume residu yang menurun menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar

sebesar 65% selama kehamilan. Kapasitas inspirasi meningkat 5-10%. Perubahan

fungsi respirasi antara lain : Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40% pada

tidal volume dan peningkatan konsumsi oksigen 15-20% diatas kebutuhan wanita non

hamil. Hiperventilasi yang terjadi pada ibu hamil menyababkan penurunan CO2

alveolar. Penurunan CO2 ini menurunkan tekanan CO2 darah; namun tekanan

oksigen alveolar dipertahankan pada batas normal. Hiperventilasi maternal

melindungi fetus dari paparan CO2 yang terlalu tinggi.

Efek persalinan terhadap sistem pulmoner

Terjadi penurunan Fungtional Residual Capacity (FRC) selama fase awal tiap

kontraksi uterus yang diakibatkan retribusi darah dari uterus ke central venosus pool.

Sebab penurunan ini tanpa perubahan ruang mati, terjadi delusi residual

menyebabkan pertukaran gas menjadi lebih efisien.

Metabolisme

Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan

karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).

Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar

kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,

magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk

pembentukan hemoglobin tambahan.

Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar

glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :

? ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,

? produksi glukosa dari hati menurun

? produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun

? aktifitas ekskresi ginjal meningkat

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 31

Page 32: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

? efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen,

? hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth

factors, dsb).

Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga

peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

Kulit

Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan

berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (->

linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

Perubahan Psikis

Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga

kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.

Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi

dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur

dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut "ngidam", yaitu keinginan

terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan

tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)

Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap

yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara

teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan

kandungannya.

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan

tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah menerima

kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. Janin

masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan ukurannya.

Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah istilah yang berarti “

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 32

Page 33: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut menandakan

pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon

ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.

2. AmenoreAmenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.

Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.

PENYEBABAmenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.

Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa) mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 33

Page 34: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium. Pada penyekit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang terlibat dalam terjadinya menstruasi.

Penyebab amenore primer:

1. Tertundanya menarke (menstruasi pertama) 2. Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau

vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)

3. Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, dan lain lain)

4. Kelainan bawaan pada sistem kelamin 5. Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana

sel hanya mengandung 1 kromosom X) 6. Obesitas yang ekstrim 7. Hipoglikemia 8. Disgenesis gonad 9. Hipogonadisme hipogonadotropik 10. Sindroma feminisasi testis 11. Hermafrodit sejati 12. Penyakit menahun 13. Kekurangan gizi 14. Penyakit Cushing 15. Fibrosis kistik 16. Penyakit jantung bawaan (sianotik) 17. Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal 18. Hipotiroidisme 19. Sindroma adrenogenital 20. Sindroma Prader-Willi 21. Penyakit ovarium polikista 22. Hiperplasia adrenal kongenital

Penyebab amenore sekunder:

1. Kehamilan 2. Kecemasan akan kehamilan 3. Penurunan berat badan yang drastis 4. Olah raga yang berlebihan 5. Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme 6. Mengkonsumsi hormon tambahan 7. Obesitas 8. Stres emosional 9. Menopause

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 34

Page 35: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

10. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)

11. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)

12. Prosedur dilatasi dan kuretase 13. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom

Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).

GEJALAGejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 35

Page 36: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.

Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore: Sakit kepala Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui) Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa) Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti Vagina yang kering Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah: Biopsi endometrium Progestin withdrawal Kadar prolaktin Kadar hormon (misalnya testosteron) Tes fungsi tiroid Tes kehamilan Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating hormone) Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).

PENGOBATANPengobatan tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat. Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya.

Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya. Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 36

Page 37: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.

Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tesebut.

Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini. Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.

3. Suplemen Pada Ibu Hamil

Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tungguSaat ini pun Ibu

pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh

demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika

sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan

gizinya untuk janinnya pula.

Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan

berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada

kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat badan yang ideal untuk

seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan berlangsung normal.

Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit lain juga bisa dihindari. Hal

ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu kesehatan ibu selama laktasi.

Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu hamil

tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui dengan

menilai body mass index (BMI). Berikut rekomendasi yang disarankan untuk

kenaikan total berat badan pada ibu hamil berdasarkan berat badan sebelum hamil.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 37

Page 38: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui,

komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak,

hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan mineral 20 – 100%.

Pemberian suplemen vitamin dan mineral ternyata masih merupakan pro dan kontra.

Menurut keterangan yang bersumber dari Institute of Medicine (USA), semua

suplemen vitamin dan mineral kecuali Fe tidak ada menfaatnya. Namun tetap saja hal

itu menjadi pro dan kontra sehingga beberapa pihak dari kalangan medis masih

menjadikan suplemen vitamin dan mineral sebagai suplemen ibu hamil untuk

menjamin tercukupinya zat gizi pada bumil tersebut.

Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post

partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang

paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal

akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan

perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester II dan

III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya

infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia seringkali

menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun,

timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss,

dan risiko gangguan penyembuhan luka. Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe

hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth

retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena

imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker

mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada plasenta dan

pertumbuhan janin yang mempengaruhi risiko berkembangnya penyakit pada janin

tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes

mellitus.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 38

Page 39: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan

mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A

tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended

Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak

akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin.

Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun jika

diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu

sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre

eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan

pula tentang kebenarannya.

Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan

meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.

Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu,

konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis

15 mg/hari.

Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah asam

folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari

0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada

janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele.

Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi

gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala

yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa

tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan

pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.

Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi

vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi

hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 39

Page 40: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas,

solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun

eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan

vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita

tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar

antara 500 – 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan

kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000

mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.

Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4

mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum

rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya

kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-

buahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat,

bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia

berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.

Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain poly-

unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh

yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat

tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan

dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan

bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan

dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai

tumbuh kembang bayi yang optimal.

Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di Indonesia

dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek

terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat

herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi

insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe

meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron –

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 40

Page 41: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal

tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula

pada dosis dan durasi konsumsinya.

Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal

dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran

cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri

komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora

menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen

saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam

makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida

(FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk

melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan

pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,

maupun menstimulasi respon imun.

Dengan memahami manfaat nutrisi pada bumil, dapat diketahui apakah seorang ibu

hamil berisiko mengalami kondisi kekurangan nutrisi. Hal tersebut dapat dicurigai

bila menemui ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh yang abnormal, berat

badan yang abnormal, hamil dalam usia terlalu muda, ada riwayat pernah melahirkan

prematur dan BBLR, menderita penyakit kronis, kehamilan ganda, gangguan makan

(Pica) dan menderita penyakit alergi (Andra, 2007).

Nutrisi penting

Ketika Ibu hamil, beberapa nutrisi memegang peranan yang sangat penting untuk

perkembangan bayi Ibu. Di bawah, Ibu akan menemukan nutrisi-nutrisi tersebut,

lengkap dengan penjelasannya dan dimana mereka bisa ditemukan.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 41

Page 42: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Asam Folat

Asam Folat atau Folic Acid membantu mengurangi resiko bayi lahir dengan cacat

seperti kelainan tulang belakang atau spina bifida. Asam Folat dapat ditemukan di

brokoli, kol, kacang-kacangan, dan jeruk. Penuhi asupan Asam Folat Ibu hingga

kehamilan 12 minggu.

Zat besi dan Vitamin C

Zat besi dibutuhkan untuk membawa tambahan oksigen dalam sel-sel darah merah

Ibu. Ini penting untuk perkembangan otak bayi Ibu.

Kekurangan zat besi juga membuka peluang terjadinya anemia atau kurang darah. Ibu

menjadi mudah lelah, lesu, dan pucat.  Asupan zat besi bisa di dapat dari daging

merah, ikan, telur, buah kering, biji-bijian, sereal, roti, dan sayuran berdaun hijau. 

Atau Ibu bisa meminta suplemen zat besi bila perlu. Jangan lupa untuk

mengkonsumsi vitamin C yang membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.

Lemak Omega (omega fats) 

Asam lemak omega 3 penting untuk membantu perkembangan sistim syaraf bayi Ibu.

Untuk Ibu, dia berguna mencegah penyakit jantung.  

Sebuah penelitian menyatakan bahwa konsumsi lemak omega 3 selama hamil, akan

membuat bayi cerdas.  

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 42

Page 43: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Ikan berminyak seperti sarden, mackerel dan salmon merupakan sumber  asam lemak

omega 3. 

Jangan khawatir, selain ikan-ikan itu, biji-bijian seperti biji labu kuning dan biji

bunga mataharin (kuaci) juga mengandung lemak omega 3.

Vitamin tambahan selama Hamil

Ibu mungkin membutuhkan vitamin selama hamil. Tanyakan pada dokter vitamin

tambahan apa yang aman untuk ibu konsumsi selama hamil. Vitamin  Ini akan

membantu memenuhi kebutuhan gizi Ibu selama kehamilan. 

Vitamin-vitamin yang harus dihindari selama kehamilan

Vitamin A 

Makanan seperti hati, mungkin sumber zat besi yang baik, tapi juga  mengandung

konsentrasi vitamin A yang sangat tinggi yang berbahaya bagi bayi Ibu bila

dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Jadi, hati-hati bila mengkonsumsi suplemen

vitamin dengan kandungan vitamin yang tinggi. Akan tetapi ada jenis Vitamin A atau

carotene yang baik untuk kehamilan. Ini terdapat antara lain dalam cabe merah,

kuning dan oranye, mangga, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.

Susu kehamilan, penting?

Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi, Ibu juga bisa meminum susu

kehamilan. Susu kehamilan biasanya dilengkapi oleh nutrisi-nutrisi penting yang

dibutuhkan oleh Ibu hamil seperti Asam Folat, Zat Besi, Kalsium, dan Vitamin.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 43

Page 44: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Periksa kandungan susu kehamilan sebelum Ibu membelinya. Yang penting adalah

susu tersebut kandungannya mencakup semua kebutuhan nutrisi Ibu yang sudah kami

sebutkan di atas.

4. Obat Pada Wanita Hamil

Sikap berhati-hati menggunakan obat perlu dimiliki wanita hamil. Sikap itu

didasari kenyataan terpengaruhnya calon bayi bila wanita hamil menggunakan

obat yang sebagian besar merupakan bahan kimia itu. Namun sikap ini jangan pula

dilanjuti ketakutan menggunakan obat. Kalau memang diperlukan, obat akan jauh

bermanfaat.

Masa kehamilan dibagi dalam 3 tahap. Tahap pertama disebut trisemester pertama

kehamilan (tiga bulan pertama masa kehamilan). Tahap ini merupakan tahap

paling kritis karena pada tahap ini berlangsung proses pembentukan organ-organ

penting bayi. Dalam tahap ini janin sangat peka terhadap kemungkinan kerusakan

yang disebabkan obat, radiasi dan/ atau infeksi yang menyerang. Penyebab

kerusakan terhadap calon bayi tersebut disebut teratogen. Pemberian obat-obat

tertentu boleh jadi akan memberikan kecacatan lahir.

Pada tahap ini hindarilah pemakaian obat yang tidak perlu dan tidak diketahui

keamanannya.Tahap selanjutnya adalah trimester kedua kehamilan (bulan keempat

sampai dengan bulan keenam masa kehamilan). Organ bayi sudah terbentuk.

Denyut jantung sudah dapat didengar dan tulang belakang sudah dapat terlihat

dengan peralatan radiologi. Beberapa obat boleh jadi akan mempengaruhi

perkembangan si janin, yang dimanesfetasikan dengan rendahnya berat badan bayi

ketika dilahirkan.Tahap terakhir adalah trisemester ketiga kehamilan (bulan

ketujuh hingga bayi dilahirkan). Pada tahap ini resiko terbesar adalah kesulitan

bernafas pada bayi baru lahir. Beberapa obat dapat mempengaruhi persalinan yang

dimanesfetasikan bayi lahir prematur maupun calon bayi lebih lama dalam

kandungan. Untuk memetakan obat mana yang aman bagi wanita hamil saat ini

mengacu kepada percobaan-percobaan terhadap binatang, dan pengamatan

terhadap penggunaan obat ketika diedarkan. Percobaan yang sangat luas terhadap

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 44

Page 45: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

wanita hamil bagi obat baru yang akan diedarkan memang tidak ada dan tidak

akan pernah ada mengingat tidak etis menggunakan wanita hamil sebagai obyek

penelitian. Sebagai rujukan yang paling dipercaya kalangan medis untuk sesuatu

obat itu aman atau tidak untuk wanita hamil adalah Pedoman yang disusun US

FDA (Badan POM Amerika Serikat).

FDA membagi tingkat keaman obat tersebut kedalam 5 kategori:

Kategori A:

Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko bagi janin pada

trisemester pertama kehamilan. Dan tidak ada bukti mengenai resiko pada

trisemester ke dua dan ketiga. Kemungkinan adanya bahaya terhadap janin sangat

rendah.

Kategori B:

Studi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko

terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau sistem

reproduksi binatang percobaan yang menunjukkan efek samping ( selain

penurunan tingkat kesuburan), yang juga tidak diperoleh pada studi terkontrol

pada trisemester 1 dan tidak terdapat bukti adanya resiko pada trisemester

selanjutnya.

Kategori C:

Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping pada janin

(teratogenik) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita. Atau studi pada wanita

maupun binatang percobaan tidak tersedia. Obat dalam kategori ini hanya boleh

diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari resiko

yang mungkin terjadi pada janin.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 45

Page 46: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Kategori D:

Terdapat bukti adanya resiko terhadap janin manusia. Obat ini hanya diberikan

bila manfaat pemberian jauh lebih besar dibandingkan resiko yang akan terjadi.

(terjadi situasi yang dapat mengancam jiwa ibu hamil, dalam hal mana obat lain

tidak dapat digunakan/ tidak efektif).

Kategori X:

Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya

kelainan janin (abnormalitas) atau terbukti beresiko terhadap janin. Resiko

penggunaan obat pada wanita hamil jelas lebih besar dari manfaat yang diperoleh.

Obat kategori X merupakan kontra indikasi bagi wanita hamil atau memiliki

kemungkinan untuk hamil.

Prinsip menggunakan obat kala hamil

1. Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa menggunakan obat, terutama pada 3

bulan pertama kehamilan.

2. Obat hanya digunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar dibandingkan

kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin.

3. Apabila harus menggunakan obat, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas

selama kehamilan. Hindarilah penggunaan obat yang baru beredar karena belum

cukup waktu untuk mengetahui keamanannya.

4. Hindari penggunaan obat polifarmasi – menelan berjenis-jenis obat (4 atau 5

jenis)

5. Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia

pengobatan (lihat artikel sebelum ini). Bagi yang suka browsing di internet

informasi dapat diperoleh di www.safefetus.com. Informasi lain dapat diperoleh

dari Buku MIMS (Indonesian Index Medical Spesialite) berbahasa Indonesia

terbaru yang banyak dijual di toko buku Gramedia dan Gunung Agung. Di

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 46

Page 47: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

halaman-halaman depan buku ini terdapat indeks obat dan kategori resiko untuk

wanita hamil yang cukup lengkap.

Pada umumnya para ibu hamil akan memberitahu dokter saat berobat bahwa

dirinya hamil sekian bulan. Demikian pula jika berobat saat menyusui (ASI

bayinya. Informasi tersebut diberikan si ibu dengan harapan dokter akan

memberikan obat yang aman bagi janin yang dikandungnya. Itupun tak jarang si

ibu masih mananyakan kepada dokter apakah obat yang dgunakan benar-benar

aman. Hal ini sangat wajar dan kita patut menghargainya.

Di sisi lain, ketika seorang ibu hamil sakit adakalanya enggan ke dokter lantaran

takut menggunakan obat. Alhasil keluhannya makin bertambah dan akhirnya

datang juga ke dokter untuk berobat.

Seorang dokter tentu sangat paham bahwa saat memberikan(meresepkan) obat 

bagi wanita hamil akan dipilihkan obat yang aman, baik dalam hal jenis obat

(berdasarkan indeks keamanan obat), dosis maupun lamanya penggunaan. Selain

itu akan dipertimbangkan pula aspek-aspek lain berdasarkan penyakitnya,

misalnya: resiko penularan kepada anggota keluarga lain, dan pertimbangan lain

terkait kondisi janin maupun si ibu sendiri.

Pun manakala seorang dokter dihadapkan pada 2 pilihan sulit yang menyangkut

life saving, aspek manfaat akan dikedepankan dibanding resiko yang bakal

dihadapi baik bagi janin maupun ibunya.

Sebagai contoh, seorang ibu hamil yang kebetulan menderita asma, justru

seyogyanya segera berobat agar tidak mengalami sesak berkepanjangan yang

justru tidak baik bagi janin karena beresiko terjadinya hipoksia (kekurangan

oksigen) yang akan mempengaruhi pasokan oksigen bagi janin.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 47

Page 48: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

INDEKS KEAMANAN OBAT PADA KEHAMILAN

Hingga kini kita di Indonesia masih menggunakan kriteria keamanan obat bagi ibu

hamil yang dilansir oleh FDA (Food and Drug Administration) sebagai pedoman

dalam memberikan obat pada ibu hamil.

Pada posting ini penulis hanya menampilkan garis-garis besar batasan keamanan

obat bagi ibu hamil yang tersusun dalam 5 kategori (kategori A, B, C, D dan X)

beserta contoh-contohnya agar diketahui khalayak dengan harapan dapat

memberikan informasi yang bermanfaat.

Kategori-kategori tersebut dibuat berdasarkan ada tidaknya (besar kecilnya) resiko

terhadap sistem reproduksi, efek samping dan manfaat yag diharapkan.

Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada

kehamilan tidak menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester

berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan

janin.

Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem

reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada

studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek samping,

kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan

pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.

Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem

reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin.

Sedangkan pada wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat golongan ini

hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang

mungkin terjadi pada janin.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 48

Page 49: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi

janin. Pada keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan

lebih besar dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan ini terutama untuk

mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih

aman.

Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang

percobaan maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin.

Obat golongan ini tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk wanita hamil,

atau kemungkinan dalam keadaan hamil.

CONTOH OBAT KATEGORI A (nama generik): Ascorbic acid (vitamin C)

*masuk kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*, Doxylamine, Ergocalciferol

*masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA*, Folic acid *masuk kategori

C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari*, Hydroxocobalamine *masuk kategori C

jika dosisnya melebihi US RDA*, Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk

kategori C jika digunakan per oral dan topikal*, Pantothenic acid *masuk kategori

C jika dosisnya melebihi US RDA*, Potassium chloride, Potassium citrate,

Potassium gluconate, Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin *masuk kategori C jika

dosisnya melebihi US RDA*, Thiamine (vitamin B1) *masuk kategori C jika

dosisnya melebihi US RDA*, Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D

*masuk kategori D jika dosisnya melebihi US RDA*, Vitamin E *masuk kategori

C jika dosisnya melebihi US RDA*.

CONTOH OBAT KATEGORI B (nama generik): Acetylcysteine, Acyclovir,

Amiloride *masuk kategori D jika digunakan untuk hipertensi yang diinduksi oleh

kehamilan*, Ammonium chloride, Ammonium lactate *topical*, Amoxicillin,

Amphotericin B, Ampicillin, Atazanavir, Azatadine, Azelaic acid,

Benzylpenicillin, Bisacodyl, Budesonide *inhalasi, nasal*, Buspiron, Caffeine,

Carbenicillin, Camitine, Cefaclor, Cefadroxil, Cefalexin, Cefalotin, Cefamandole,

Cefapirin, Cefatrizine, Cefazolin, Cefdinir, Cefditoren, Cefepime, Cefixime,

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 49

Page 50: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Cefmetazole, Cefonicid, Cefoperazone, Ceforanide, Cefotaxime, Cefotetan

disodium, Cefoxitin, Cefpodoxime, Cefprozil, Cefradine, Ceftazidime, Ceftibuten,

Ceftizoxime, Ceftriaxone, Cefuroxime, Cetirizine, Chlorhexidine *mulut dan

tenggorokan*, Chlorpenamine, Chlortalidone *masuk kategori D jika digunakan

untuk hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan*, Ciclacillin, Ciclipirox,

Cimetidine, Clemastine, Clindamycin, Clotrimazole, Cloxacillin, Clozapine,

Colestyramine, …. dll ….. dll … buanyak

CONTOH OBAT KATEGORI C (nama generik): Acetazolamide, Acetylcholine

chloride, Adenosine, Albendazole, Albumin, Alclometasone, Allopurinol,

Aluminium hydrochloride, Aminophylline, Amitriptyline, Amlodipine,

Antazoline, Astemizole, Atropin, Bacitracin, Beclometasone, Belladonna,

Benzatropine mesilate, Benzocaine, Buclizine, Butoconazole, Calcitonin, Calcium

acetate, Calcium ascorbate, Calcium carbonate, Calcium chloride, Calcium citrate,

Calcium folinate, Calcium glucoheptonade, Calcium gluconate, Calcium lactate,

Calcium phosphate, Calcium polystyrene sulfonate, Capreomycin, Captopril,

Carbachol, Carbidopa, Carbinoxamine, Chloral hydrate, Chloramphenicol,

Chloroquine, Chlorothiazide, Chlorpromazine, Choline theophyllinate, Cidofovir,

Cilastatin, Cinnarizine, Cyprofloxacin, Cisapride, Clarithromycin, Clinidium

bromide, Clonidine, Co-trimoxazole, Codeine, Cyanocobalamin, Deserpidine,

Desonide, Desoximetasone, Dexamethasone, Dextromethorphan, Digitoxin,

Digoxin, Diltiazem, Dopamine, Ephedrine, Epinephrine, Fluconazole,

Fluocinolone, Fosinopril, Furosemide, Gemfibrozil, Gentamicin, Glibenclamide,

Glimepiride, Glipizide, Griseofulvin, Hydralazine, Hydrocortisone, Hyoscine,

Hyoscyamine, Isoniazid, Isoprenaline, Isosorbid dinitrate, Ketoconazole, Ketotifen

fumarate, Magaldrate, Mefenamic acid, Methyl prednisolone, …dll …dll …

CONTOH OBAT KATEGORI D (nama generik): Amikacin, Amobarbital,

Atenolol, Carbamazepine, Carbimazole, Chlordizepoxide, Cilazapril, Clonazepam,

Diazepam, Doxycycline, Imipramine, Kanamycin, Lorazepam, Lynestrenol,

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 50

Page 51: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Meprobamate, Methimazole, Minocycline, Oxazepam, Oxytetracycline,

Tamoxifen, Tetracycline, Uracil, Voriconazole… dll … dll.

CONTOH OBAT KATEGORI X (nama generik): Acitretin, Alprotadil

*parenteral*, Atorvastatin, Bicalutamide, Bosentan, Cerivastatin disodium,

Cetrorelix, Chenodeoxycholic acid, Chlorotrianisene, Chorionic gonadotrophin,

Clomifen, Coumarin, Danazol, Desogestrel, Dienestrol, Diethylstilbestrol, Dihydro

ergotamin, Dutasteride, Ergometrin, Ergotamin, Estazolam, Etradiol,

Estramustine, Estriol succinate, Estrone, Estropipate, Ethinyl estradiol, Etretinate,

Finasteride, Fluorescein *parenteral*, Flurouracil, Fluoxymesterone, Flurazepam,

Fluvastatin, Floritropin, Ganirelix, Gestodene, Goserelin, Human menopausal

gonadotrophin, Iodinated glycerol, Isotretinoin, Leflunomide, Leuprorelin,

Levonorgestrel, Lovastatin, Medrogestrone, Medroxyprogesterone, Menotrophin,

Mestranol, Methotrexate, Methyl testosterone, Mifeprestone, Miglustat,

Misoprostol, Nafarelin, nandrolone, Nicotine *po*, Norethisterone, Noretynodrel,

Norgestrel, Oxandrolone,Oxymetholone,  Oxytocin, Pravastatin, Quinine,

Raloxifene, Ribavirin, Rosuvastatin, Simvastatin, Stanozolol, Tazarotene,

Temazepam, tetosterone, Thalidomide, Triazolam, Triproretin, Urofolitropin,

Warfarin.

5. AnteNatal CareDefinisi

ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan

untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu

menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar.

Tujuan ANC

1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 51

Page 52: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.

3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan

pembedahan.

4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan

bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar

dapat tumbuh kembang secara optimal.

Kebijaksaan Program

Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu

:

1 kali pada trimester I

1 kali pada trimester II

2 kali pada trimester III

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

Kunjungan ANC yang ideal adalah :

- setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu

- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu

- setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi kelahiran.

Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.

Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”

1. Timbang berat badan

2. Tekanan Darah

3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)

4. TT lengkap (imunisasi)

5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 52

Page 53: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki

7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan

Konsep Pemeriksaan Kehamilan

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan

- Pemeriksaan Umum

- Pemeriksaan khusus obstetri

- Pemeriksaan penunjang

3. Diagnosis / kesimpulan

4. Diagnosis banding

5. Prognosis

Konsep Keteraturan ANC

Keteraturan adalah kesamaan keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa

kali atau lebih, keadaan atau hal teratur (Hoetomo, 2005).

Dalam hal ini bagaimana ibu hamil memeriksakan kehamilannya di tempat

pelayanan kehamilan. Keteraturan ANC adalah kedisiplinan / kepatuhan ibu hamil

untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak.

Kunjungan antenatal untuk pemanfaatan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan

anak minimal empat kali selama kehamilan.

Trimester pertama Sebelum minggu ke 14 •

Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.

• Mendeteksi masalah dan menanganinya

• Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan

zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan

• Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi

• Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan

sebagainya

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 53

Page 54: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Trimester kedua Sebelum minggu ke 28 Sama seperti diatas, ditambah

kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala – gejala

preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk apakah ada

kehamilan ganda

Trimester ketiga Antara minggu 28-36 Sama seperti diatas, dtambah palpasi

abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda

Trimester ketiga Setelah 36 minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak

bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah

sakit.

Konsep Dasar Antenatal Care (ANC)

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu

menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998).

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan tahu

dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal. Pada stiap kunjungan antenatal (ANC), petugas

mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis

dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta

ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 54

Page 55: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan

mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa

nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik

tetapi juga mental (Prawiroharjo, 1999).

Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil

dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain

pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji

kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).

Kunjungan Antental Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan

pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan

kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi

informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 55

Page 56: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo Sarwono . 2008 . Ilmu Kebidanan . P.T. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; Jakarta

http://www.lenterabiru.com/2010/01/antenatal-care.htm

Manuaba, IBG, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Penelitian

Bidan, Jakarta : EGC.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Jakarta :

EGC

Cunningham, F. Gary, 2005, Obstetri Williams, Jakarta : EGC.

Guyton, Artur C dan Hall, Jhon E.2005. Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta : EGC

Jonqueira dkk. 1995. Histologi Dasar. Jakarta : EGC

Katzung, Betram. 1995. Farmakologi Dasar Klinik Edisi VI. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi III. Jakarta : Media

Aesculapius.

Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologis, Jakarta :

EGC

Mycek, dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakarta : Widya Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi keempat. Jakarta : PT. Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan Edisi kedua. Jakarta : PT. Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Robbin dan Kumar. 2001. Buka Ajar Patologi Anatomi. Jakarta : EGC

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstestri Fisiologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan

Ginekologi FK Universitas Padjadjaran.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstestri Patologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan

Ginekologi FK Universitas Padjadjaran.

Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Ginekologi. Jakarta : Bagian Obstetri dan Ginekologi

FK Universitas Padjadjaran.

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 56

Page 57: Laporan Tutorial 1 Blok Repro

Sherwood, Laurale. 2001. Fisiologi Tubuh Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :

EGC.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Bandung : Bina rupa aksara

Laporan Tutorial 1 Blok Reproduksi 57