tutorial 5 blok 15

20
Analisis Masalah 1.a. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata? Haryadi eliza dias Anatomi Conjunctiva Conjunctiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam- macam obat mata dapat diserap melalui conjunctiva ini. Conjunctiva mengandung kelenjar mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Mucin bersifat membasahi bola mata terutama comea. Conjunntiva terdiri atas tiga bagian, yaitu : Conjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, conjungtiva tarsal sukar digerakkan dari tarsus. Conjunctiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya. Conjunctiva fornises atau fornix conjunctiva yang merupakan tempat peralihan conjunctiva tarsal dengan conjunctiva bulbi. Conjungtiva bulbi dan fornix berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak

Upload: fajar-maulidan-meilinda

Post on 05-Dec-2014

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial 5 Blok 15

Analisis Masalah1.a. Bagaimana anatomi dan fisiologi mata? Haryadi eliza dias

Anatomi Conjunctiva

Conjunctiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak

bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

conjunctiva ini. Conjunctiva mengandung kelenjar mucin yang

dihasilkan oleh sel Goblet. Mucin bersifat membasahi bola mata

terutama comea.

Conjunntiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

Conjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, conjungtiva tarsal sukar

digerakkan dari tarsus.

Conjunctiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari

sklera di bawahnya.

Conjunctiva fornises atau fornix conjunctiva yang merupakan tempat

peralihan conjunctiva tarsal dengan conjunctiva bulbi.

Conjungtiva bulbi dan fornix berhubungan dengan sangat longgar

dengan jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak

Page 2: Tutorial 5 Blok 15

Palpebrae

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata

di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna

untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan

pengeringan bola mata.

Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang

di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut

conjunntiva tarsal.

Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya

permukaan mata sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.

Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar

keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom

pada tarsus.

Otot seperti : M. orbicularis occuli yang berjalan melingkar di dalam

kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada

dekat tepi margo palpebra terdapat m. orbicularis oculi yang disebut

sebagai M. Rioland. M. orbicularis berfungsi menutup bola mata

yang dipersarafi N. fasial. M. levator palpebra, yang berorigo pada

anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian

menembus M. orbicularis occuli menuju kulit kelopak bagian tengah.

Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai

sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. Ill, yang

berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan

Page 3: Tutorial 5 Blok 15

kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo

palpebra.

Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosus berasal dari rima

orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada

seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan

ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar

Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).

Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari rumus frontal

n.V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V.

Conjunctiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat

dilihat dengan melakukan eversi kelopak. Conjunctiva tarsal melalui

forniks menutup bulbus occuli. Conjunctiva merupakan membran

mukosa yang mempunyai sel Goblet yang menghasilkan mucin.

Page 4: Tutorial 5 Blok 15

Cornea

Cornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata,

bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang

menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapisan :

1. Epitel

Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang

saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel

gepeng.

Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini

terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke

depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel

basal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui des -

mosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air,

elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier.

Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepada-

Page 5: Tutorial 5 Blok 15

nya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

Epitel berasal dari ektoderm permukaan.

2. Membran Bowman

Terletak di bawah membran basal epitel cornea yang merupakan

colagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari

bagian depan stroma. Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi.

3. Stroma

Terdiri atas lamel yang merupakan susunan colagen yang sejajar

satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur

sedang di bagian perifer serat colagen ini bercabang; terbentuknya

kembali serat colagen memakan waktu lama yang kadang-kadang

sampai 15 bulan. Keratocyte merupakan sel stroma cornea yang

merupakan fibroblas terletak di antara serat colagen stroma. Diduga

keratocyte membentuk bahan dasar dan serat colagen dalam perkem-

bangan embrio atau sesudah trauma.

1. Membran Descement

Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma

komea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya Bersifat

sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal

40 μm.

5. Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal,

besar 20-40 μm. Endotel-melekat pads membran descement melalui

hemidesmosom dan zonula okluden.

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoirs terutama

berasal dari n. ciliaris longus, n. nasociliar, n.V, n. ciliar longus

berjalan supracoroid, masuk ke dalam stroma cornea,

menembus membran Bowman melepaskan selubung

schwannya.

Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis

terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi

Page 6: Tutorial 5 Blok 15

dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf

sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3

bulan.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan

mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga

dekompensasi endotel dan terjadi edema cornea. Endotel tidak

mempunyai daya regenerasi. Cornea merupakan bagian mata

yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah

depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh cornea, dimana

40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk cornea

dilakukan oleh cornea.

Glandul Lacrimalis

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola

mata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli

lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior.

Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :

a. Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di

temporo antero superior rongga orbita.

b. Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli

lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal

terletak dibagian depan rongga orbita. Air mata dari duktus

lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus

inferior.

Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan

masuk ke dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila

pungtum lakrimal tidak menyinggung bola mata, maka air mata akan

keluar melalui margo palpebra yang disebut epifora. Epifora juga

Page 7: Tutorial 5 Blok 15

akan terjadi akibat pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar

lakrimal.

Aparatus lacrimalis berupa kelenjar tubuloalveolar. Di bagi atas dua

bagian, yaitu saccus lacrimalis dan ductus naso lacrimalis. Kedua

bagian ini berupa epitel columnar simplex, dimana ductus naso

lacrimalis merupakan kelanjutan dari saccus lacrimalis.

Keterangan :

1. Lumen

2. Granula kemerahan

3. Lymphocyte dan plasma cell.

Aparatus lacrimalis berfungsi sebagai membasahi permukaan mata

dan menghidrolisis bakteri.

Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka

sebaiknya dilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila

terdapat penyumbatan yang disertai dakriosistitis, maka cairan

berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal.

b. Bagaimana histology mata? Lidan dias amelc. Apa penyebab dan mekanisme mata kiri terasa kabur, sakit dan merah? Dea haryadi lidan

penyebab mata kiri terasa sakit dan merah ?

Jawab :

- infeksi virus

- infeksi bakteri

- infeksi chlamydia

Page 8: Tutorial 5 Blok 15

- alergi

- bahan kimia

- penyakit sistemik seperti rhematoid arthritis dan systemic lupus

erithematosus.

- subconjunctiva hemorraghe

d. Bagaimana hubungan umur, jenis kelamin dan pekerjaan dengan keluhan? Nevi dea bella

2.a. Apa penyebab dan mekanisme mata berair? Mira lidan haryadi

mata berair

a. Produksi air mata yang mengalami peningkatan

b. Reaksi inflamasi dimana vaskularisasi meningkat sehingga

conjunctiva hiperemi yang menyebabkan transudasi ringan

pembuluh darah. Transudasi ini menyebabkan cairan keluar ke

ekstraseluler sehingga menambah volume tear film sehingga mata

berair.

Nyeri pada Mata

Iritasi serabut saraf n. V.1

cornea

Destruksi epitel pada conjunctiva

Mata Merah

Hiperemis conjunctiva

Vaskularisasi ↑Reaksi inflamasi

conjunctiva

Replikasi virus ↑

Lisozim, beta-lisin, laktoferin

dan gamma globulin (IgA)

Ditembus virus

Barier (tear film)

Diduga Infeksi Virus

Page 9: Tutorial 5 Blok 15

Jawab :

b. Apa saja jenis-jenis obat tetes mata? Dienda nevi deaObat tetes mata yang mengandung Tetrahydrozoline HCL yang

merupakan congenestan yang digunakan untuk fotosensitivitas, hiperemi

conjunctiva dan hipersensitivitas; dengan kombinasi benzalkonium HCL

sebagai pengawet yang fungsinya untuk mencegah rekontaminasi

mikroorganisme selama pemakaian namun dalam jumlah yang sangat

sedikit, umumnya 0,01%.

a) Farmakokinetik Terapeutik Okular

Rute Pola Absobsi Kegunaan Khusus Keterbatasan dan perhatian

Topikal Cepat, tergantung Nyaman, ekonomis, Kepatuhan, toksisitas kornea dan

Produksi air mata ↑

Mata berair

Volume tear film ↑

Cairan keluar ke ekstraselulaer

Transudasi ringan pembuluh darah

Hiperemis conjunctiva

Hiperemis conjunctiva

Vaskularisasi ↑Reaksi inflamasi

conjunctiva

Replikasi virus ↑

Lisozim, beta-lisin, laktoferin

dan gamma globulin (IgA)

Ditembus virus

Barier (tear film)

Diduga Infeksi Virus

Page 10: Tutorial 5 Blok 15

formulasi relatif amankonjunctiva, mukosa hidung, efek

samping absobsi nasolakrimal

Injeksi

Subconjunctiva,

Sub-Tenon dan

retrobulbar

Cepat atau

berangsur,

tergantung

formulasi

Infeksi segmen

anterior, uveitis

posterior, edema

makular sistoid

Toksisitas lokal, cidera jaringan,

perforasi bola mata, trauma saraf

optik, oklusi arteri dan/atau vema

retina pusat, toksisitas langsung

pada retina disertai perforasi bola

mata tidak sengaja, trauma otot

ocular

Injeksi

intraokular

(intrakameral)

CepatBedah segmen

anteriorToksisitas kornea

Injeksi atau

alat intra

vitreal

Absobsi

dielakkan, efek

lokal segera

Endoftalmitis,

retinitisToksisitas retina

b) Farmakodinamik

Nama Generik FormulasiIndikasi

PenggunaanEfek samping Efek Kerja

Tentrahydrozoline

HClLarutan 0,05% Decongestan

- Fotosensitivitas

- Hiperemia

conjunctiva

- hipersensitivitas

- Vasokontriksi

- Simpatomimetik

- Midriasis

Benzalkonium

ChloridaLarutan 0,01%

antiseptik,

desinfektan,

bahan

pembasah.

hipersensitivitas

Bakterisid,

Mencegah

rekontaminasi

mikroorganisme

Asiklovir Oral

(kapsul

200mg, tablet

400 dan 800

mg)

Keratitis

virus, Herpes

zoster

ophtalmicus,

iridosiklitis

herpes

- Mual

- Diare

- Ruam

- Sakit kepala

- Halusinasi

- nefrotoksik

Menghambat

sintesis DNA

polimerase virus

dan sedikti DNA

polimerase sel.

Page 11: Tutorial 5 Blok 15

Salep 3% simplex

c. Apa dampak diberi obat tetes mata pada kasus? Bella amel mirad. Bagaimana pertolongan pertama pada trauma mata? Eliza mira dienda

3.a. Apa penyebab dan mekanisme mata silau? Amel dienda eliza

Jawab :

b. Apa penyebab dan mekanisme sulit membuka kelopak mata? Dias eliza lidan

c. Apa penyebab dan mekanisme pada bagian hitam dipermukaan bola mata timbul bintik putih? Haryadi bella amel

Silau (photopsia)

Cahaya yang masuk ↑midriasis

Iris kontraksi

Vasodilatasi pembuluh darah

iris

Iritasi serabut saraf nervus V.1 - n. ciliaris longus

dan n. nasociliaris

corneaDestruksi epitel pada conjunctiva

Reaksi inflamasi

conjunctiva

Replikasi virus ↑

Lisozim, beta-lisin, laktoferin

dan gamma globulin (IgA)

Ditembus virus

Barier (tear film)

Diduga Infeksi Virus

Page 12: Tutorial 5 Blok 15

Jawab :

d. Mengapa setelah 1 minggu mata mulai terasa kabur? Lidan dias dea

4.a. Mengapa bintik putih semakin melebar? Dea haryadi diasb. Apa indikasi rawat di Rumah Sakit pada kasus ini? Nevi lidan mira

5.a. Apa saja kelainan refraksi pada mata? Eliza nevi haryadib. Apa penyebab dan mekanisme mata minus? Dienda mira nevic. Apa hubungan mata minus dengan keluhan? Bella dienda ameld. Apa dampak jarang memakai kacamata minus pada pasien myopia? Amel bella dias

6.Bagaimana interpretasi, mekanisme dan cara pemeriksaan a. OS (eliza haryadi dienda)

- Mixinjeksi =

Menunjukkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah a. conjunctiva

posterior sebagai reaksi inflamasi.

- Blefarospasme

Akumuluasi secret mucoid yang bertambah menyebabkan palpebra

tidak padat bergerak dengan leluasa sehingga m. palpebrae superior

mengalamai spasme otot.

Tampak seolah pupih yang

berbintik putih

Bintik putih pada cornea

Infiltrat cornea

Membentuk gumpalan

Epitel rusak dan ↑ sekret mucoid

berkumpul

Destruksi epitel superfisialis ↑

cornea

Destruksi epitel pada conjunctiva

Reaksi inflamasiconjunctiva

Replikasi virus ↑

Ditembus virus

Barier (tear film)

Diduga Infeksi Virus

Page 13: Tutorial 5 Blok 15

- Infiltrat cornea (+)

terjadinya destruksi epitel superficialis sehingga epitel yang rusak dan cairang yang meningkat (mucoid) mengalami penggumpalan

b. OD (dias lidan mira)

7. DD (haryadi dea dias)8. Pemeriksaan Penunjang (lidan amel eliza)10. Penatalaksanaan (nevi dias dienda)

11. Komplikasi (mira dienda bella)12. Prognosis (dienda bella nevi)13. KDU (bella mira dienda)14. Pandangan Islam pada kasus ini (amel eliza mira)

. Bagaimana cara pemeriksaan refraksi cahaya (visus) ?

Jawab : 

1. Ruang pemeriksaan harus dengan penerangan cukup

2. Pasien duduk pada jarak 5 atau 6 m menghadap lurus Optotype

Snellen dengan pandangan mata setinggi bagian tengah dari

optotype snellen

3. Jika pasien memakai kacamata/lensa kontak, maka minta pasien

untuk melepasnya

4. Minta pasien untuk menutup mata yang satu dengan menggunakan

telapak tangan atau dengan alat (trial frame) dimulai dari kanan.

5. Pasien diminta untuk melihat lurus ke depan dengan santai

6. Pasien dipersilahkan untuk membaca huruf/gambar yang terdapat

pada Optotype, dari yang paling besar (dari atas) sampai pada

huruf/gambar yang dapat terlihat oleh mata normal.

7. Jika pasien hanya dapat melihat huruf pada snellen chart dibaris

5/20, artinya pasien hanya dapat melihat pada jarak 5 m yang pada

orang normal dapat dibaca dari jarak 20 m (visus 5/20)

8. Apabila penderita tak dapat melihat gambar terbesar yang terdapat

pada Optotype, maka kita mempergunakan jari kita.

Page 14: Tutorial 5 Blok 15

9. Penderita diminta untuk menghitung jari pemeriksa, pada jarak 1 m,

2 m, sampai dengan 6 m. Jika penderita dapat melihat pada jarak-

jarak tersebut, maka visus dinyatakan dalam per 60.

10. Apabila penderita tak dapat menghitung jari, maka dipergunakan

lambaian tangan pemeriksa pada jarak 1 m. Jika penderita dapat

mengindetifikasi lambaian tangan pemeriksa, maka visus

dinyatakan1/300.

11. Apabila lambaian tangan tak terlihat oleh penderita, maka kita

periksa visusnya dengan cahaya (sinar baterai) yang diarahkan dari

4 kuadran penglihatan. Untuk ini maka visus dinyatakan dalam per

tak terhingga dengan proyeksi sinar salah atau benar.

12. Bila penderita tidak dapat mengidentifikasi cahaya maka visus nol

(NLP = no light perception)