laporan tetap mikrobiologi

20
ACARA III TEKNIK ISOLASI MIKROBA PENDAHULUAN Latar Belakang Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa ukuran mikroorganisme atau mikroba sangat kecil, oleh karena itu informasi yang dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas. Pengamatan sifat- sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopi. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara isolasi bakteri. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam- macam mikroba. Cara isolasi bakteri dapat dilakukan dengan metode sebar, metode goresan, metode tabur, metode tusuk,

Upload: ade-pertiwi

Post on 16-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

terdiri dari beberapa acara

TRANSCRIPT

Page 1: laporan tetap mikrobiologi

ACARA IIITEKNIK ISOLASI MIKROBA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa ukuran

mikroorganisme atau mikroba sangat kecil, oleh karena itu informasi yang dapat

diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas.

Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, pengkilatan dan

sebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakkan

mikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopi. Supaya sifat-sifat

tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan cara

isolasi bakteri. Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan

menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah

memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran

bermacam-macam mikroba. Cara isolasi bakteri dapat dilakukan dengan metode

sebar, metode goresan, metode tabur, metode tusuk, metode cair. Praktikum kali ini

kami semua menggunakan medium Nutrient Agar. Dimana medium ini berfungsi

sebagai tempat mikroba itu tumbuh. Mikroorganisme yang dibiakkan di laboratorium

pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang

dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme

yang akan ditumbuhkan.Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap

dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh

organisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan pendinginan harus

Page 2: laporan tetap mikrobiologi

dikendalikan dengan baik (Trianda,2011). Oleh karena itu dilakukan praktikum teknik

isolasi miroba untuk mengetahui dan dapat melakukan beberapa cara dalam

megisolasi mikroba.

Tujuan

Adapun tujuan praktikum teknik isolasi mikroba ini untuk mengengetahui dan

dapat melakukan teknik metode gores, metode sebar, metode tebar atau tuang,

metode tusuk dan metode medium cair dalam mengisolasi mikroba.

Page 3: laporan tetap mikrobiologi

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan

menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah

memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran

bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam

media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada

tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme

(bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih

dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika

hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu

sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis (Karim,2010).

Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya

kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage

yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli

yang di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang.

Hal ini dilakukan dengan sentrifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan

penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2008).

Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan

metode gores, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta

micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah

teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip

yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu

species dapat dipisahkan (Putri, 2008)

Page 4: laporan tetap mikrobiologi

Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari

bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada

banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus

mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor

lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik. Selain untuk

tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat untuk mengisolasi,

seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium

memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan

beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2009).

Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya,

sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung

percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri

harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu

dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap

kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara, yang

banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan petri,

dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah pencemaran

udara. Pencemaran tabung atau labu dihindari dengan cara menyumbat mulutnya

dengan penutup yang cocok, biasanya dengan kapas (Sutedjo dan Sari, 2009).

Page 5: laporan tetap mikrobiologi

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2014 di

Laboratorium Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri

Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat-alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri,

drigalski, pipet mikro, lampu Bunsen, yellow tip, korek api, jarum ose, kertas label,

vortex, blue tip, jarum ent, jarum preparat dan incubator.

b. Bahan-bahan Praktikum

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah suspensi

biakan murni Bacillus sp. , Nutrient Agar, Nutrient Broth.

Prosedur Kerja

a. Metode Gores

1. Diambil suspense biakan dengan menggunakan jarum ose

2. Digoreskan ujumg ose di atas permukaan Nutrient Agar. Jangan sampai

merusak medium

3. Dilakukan metode di atas secara duplo (dua kali percobaan)

4. Diinkubasi pada suhu 37oC di dalam inkubator selama 2 hari

5. Diamati bentuk-bentuk pertumbuhan koloni bakteri hasil inkubasi

b. Metode Sebar

1. Diambil suspensi biakan cair (Bacillus) dengan menggunakan pipet mikro

sebanyak 0,5 ml

Page 6: laporan tetap mikrobiologi

2. Disebarkan secara merata di atas permukaan medium Nutrient Agar

3. Diratakan dengan menggunakan drigalski secara perlahan

4..Dilakukan metode di atas secara duplo (dua kali percobaan)

5. Diinkubasi pada suhu 37oC di dalam inkubator selama 2 hari

6. Di amati bentuk-bentuk pertumbuhan koloni bakteri hasil inkubasi

c. Metode Tebar atau Tuang

1. Diambil suspensi biakan cair (Bacillus) dengan menggunakan pipet mikro

sebanyak 1 ml

2. Ditambahkan medium Nutrient Agar

3. Digoyangkan dan diputar cawan petri diatas permukaan meja untuk meratakan

penyebaran biakan dalam medium

4. Dilakukan metode di atas secara duplo (dua kali percobaan)

5. Diinkubasi pada suhu 37oC di dalam inkubator selama 2 hari

6. Diamati bentuk-bentuk pertumbuhan koloni bakteri hasil inkubasi

d. Metode Tusuk

1. Dicelupkan ujung jarm preparat ke dalam suspense bakteri

2. Ditusukkan secara tegak kedalam medium Nutrient Agar

3. Ditarik dengan hati-hati agar medium tidak rusak

4. Dilakukan metode di atas secara duplo (dua kali percobaan)

5. Diinkubasi pada suhu 37oC di dalam inkubator selama 2 hari

6. Diamati bentuk-bentuk pertumbuhan koloni bakteri hasil inkubasi

e. Metode Medium Cair

1. Diambil suspensi biakan dengan menggunakan jarum ose

Page 7: laporan tetap mikrobiologi

2. Dipindahkan biakan tersebut ke dalam media Nutrient Broth cair dalam tabung

reaksi dan ditutup dengan kapas

3. Dilakukan metode di atas secara duplo (dua kali percobaan)

4. Diinkubasi pada suhu 37oC di dalam inkubator selama 2 hari

5. Diamati bentuk-bentuk pertumbuhan koloni bakteri hasil inkubasi

Page 8: laporan tetap mikrobiologi

HASIL PENGAMATAN

Tabel 3.1. Hasil pengamatan Teknik Isolasi MikrobaMetode Kenampakan Warna Pola Pertmbuhan

U1 U2 U1 U2 U1 U2

Gores timbul

halus

Timbul kuning

mengkilat

kuning

dan

putih

zig-zag zig-zag

Sebar halus - putih - menyebar -

Tabur rata kasar timbul

halus

putih

gelap

putih

gelap

berkoloni berkoloni

dan

menyebar

Tusuk berserabut berserabut kuning kuning tumbuh di

sepanjang

tusukan

tumbuh di

sepanjang

tusukan

Cair di dasar

sedikit

di dasar

sedikit

kuning

bening

kuning

sedikit

keruh

tumbuh

mengendap

tumbuh

mengendap

Page 9: laporan tetap mikrobiologi

PEMBAHASAN

Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama kemudian yang baru

harus dilakukan secara steril. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-

alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-

benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme

yang tidak diinginkan. Beberapa langkah pekerjaan inokulasi mikroba adalah

menyiapkan ruangan, pemindahan dengan kuat inokulasi dan pemindahan dengan

pipet mikro. Menyiapkan tempat inokulasi baik sekali bila meja tempat medium

didasari dengan kain basah dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir debu

menempel. Pekerjaan inokulasi dapat dilakukan dalam suatu kotak berkaca

(Waluyo, 2007). Dalam praktikum metode isolasi mikroba ini bakteri yang digunakan

adalah Bacillus sp. dengan melakukan beberapa metode yaitu metode gores,

metode sebar, metode tabur, metode tusuk, metode cair.

Praktikum ini mengenai teknik Isolasi mikroba. Media yang digunakan untuk

mengisolasi mikroba pada praktikum ini yaitu media Nutrient Agar (NA). medium

Nutrient Agar adalah medium pertumbuhan mikroba yang umum di gunakan untuk

menumbuhkan berbagai kultur mikroba, dalam hal ini untuk menumbuhkan atau

mengisolasi bakteri.

Berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan metode gores yang

dilakukan pada dua media biakan yang sama diperoleh hasil kenampakan mikroba

yang timbul halus, berwarna kuning mengkilat dan putih dengan pola pertumbuhan

zig-zag sesuai dengan goresan. Metode Gores di gunakan untuk mengisolasi

mikroba dari campurannya rata menumbuhkan kultur pada media baru. Metode

Page 10: laporan tetap mikrobiologi

Gores dengan menggunakan jarum ose dan menggoreskannya ke permukaan

medium Nutrient Agar dengan pola tertentu dilakukan agar sel-sel bekteri tunggal

yang menempel pada jarum ose terlepas pada medium yang digoreskan. Antara

garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang terpisah sehingga mikroba dapat

tumbuh menjadi koloni. Metode gores memiliki beberapa kelebihan seperti koloni

yang dihasilkan adalah koloni tunggal dan pada metode ini kontaminan dapat

dibedakan dengan mudah karena jarum ose digoreskan dengan pola tertentu maka

koloni yang tumbuh diluar pola tersebut dapat dikatakan sebagai kontaminan.

Kelemahan metode gores antara lain pelaksanaannya cukup sulit dilakukan karena

harus hati-hati dalam menggoreskan jarum ose ke medium. Jika pada saat

penggoresan medium terluka itu akan menyebabkan hasil isolasi yang tidak akurat.

Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk dan morfologi mikroba pada medium

Nutrient Agar yang dilakukan dengan metode sebar didapatkan kenampakan

mikroba yang halus dengan warna putih dan pola pertumbuhan yang menyebar.

Metode sebar dilakukan agar mikroba dapat menyebar dan tumbuh merata pada

bagian permukaan medium. Sebelum dilakukannya isolasi dengan metode ini,

mikroba yang akan dibiakkan harus diencerkan terlebih dahulu agar populasinya

tidak terlalu banyak. Kelebihan dari metode sebar adalah dapat digunakan untuk

memisahkan mikroba aerob dengan mikroba lain. Sedangkan kelemahan metode

sebar adalah kontaminan sulit untuk dibedakan karena sampel diuraikan pada

seluruh permukaan media.

Berdasarkan hasil pengamatan, metode tuang diperoleh kenampakan

mikroba yang rata kasar dan berwarna putih gelap serta dengan pola pertumbuhan

Page 11: laporan tetap mikrobiologi

yang berkoloni dan menyebar. Metode tuang atau tebar memerlukan media Nutrient

Agar yang sudah dicairkan suhu diatas 45oC untuk dituangkan bersama mikroba

yang akan digunakan di dalam cawan petri. Setelah itu dihomogenkan dan

didiamkan sampai memadat. Dengan metode ini bakteri tidak hanya terdapat pada

permukaan agarnya saja namun sel akan tumbuh juga di dalam media agar

sehingga bakteri yang tumbuh pada permukaan medium akan kaya oksigen dan

bakteri yang tumbuh di dalam medium tidak mengandung banyak oksigen. Pada

metode ini inkubasi medium dilakukan dengan posisi cawan petri yang terbalik, hal

ini dilakukan untuk mencegah air hasil kondensasi jatuh keatas permukaan media

agar sehingga dapat terjadi penyebaran koloni yang tidak sesuai dengan yang

diinginkan. Kelebihan dari metode tuang antara lain mudah dilakukan dan karena

sampel dihomogenkan terlebih dahulu maka bakteri aerob dan anaerobnya

kemungkinan dapat hidup. Kelemahan metode ini yaitu metode ini menyebabkan

munculnya koloni yang berbeda saling menumpuk, hal ini dapat dihindari dengan

membuat koloni lebih encer lagi.

Metode tusuk yang dilakukan pada dua media tegak diperoleh kenampakan

bakteri yang berserabut, berwarna kuning dan pada medium pola pertumbuhannya

tumbuh disepanjang tusukan. Metode tusuk dilakukan menggunakan medium agar

tegak, medium ini ditusukkan dengan menggunakan jarum preparat yang

sebelumnya sudah dicelupkan kedalam suspensi mikroba yang akan dibiakkan.

Metode medium cair diperoleh kenampakan di dasar sedikit, berwarna

kuning sedikit keruh dan pola pertumbuhan tumbuh mengendap. Metode medium

cair dilakukan untuk menumbuhkan mikroba yang tidak dapat tumbuh pada medium

Page 12: laporan tetap mikrobiologi

padat. Pada metode cair ini semakin tinggi pengenceran maka semakin besar untuk

mendapatkan suatu sel. Prinsip metode cair ini adalah untuk melarutkan atau

melepaskan mikroba dari subtratnya kedalam air sehingga penanganannya lebih

mudah.

Setiap metode isolasi mikroba dilakukan secara duplo yang artinya setiap

metode dilakukan dua kali percobaan dengan suspensi mikroba dan media yang

sama. Hal Ini dilakukan untuk membandingkan hasil biakan yang tumbuh pada

setiap media dengan metode yang sama dan juga apabila terjadi kesalahan atau

kegagalan pada isolasi masih ada cadangan lainnya. Dari kelima teknik isolasi

mikroba, metode yang paling sering digunakan yaitu metode tuang dan metode

gores. Seperti contohnya untuk mengisolasi asam laktat pada pembuatan yoghurt.

Page 13: laporan tetap mikrobiologi

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut

1. Isolasi merupakan mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan

menumbuhkannya dalam suatu medium buatan.

2. Metode isolasi dapat dilakukan dengan metode gores, metode sebar,

metode tabur atau tuang, metode tusuk dan metode cair.

3. Hasil yang diperoleh pada setiap metode berbeda-beda walaupun medium

yang digunakan sama.

4. Metode yang paling sering digunakan yaitu metode tuang dan metode

gores.

5. Semua alat yang digunakan harus dijaga dalam keadaan yang steril agar

terhindar dari kontaminasi.

Page 14: laporan tetap mikrobiologi

DAFTAR PUSTAKA

Adam, S., 2008. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. UI Press. Jakarta

Aini, H., 2013. Inokulasi dan Peremajaan Biakan. Badan Penerbit Universitas Negeri

Makassar. Makassar

Karim, 2010. Isolasi Mikroba. Universitas Trunojoyo. Jawa Tengah

Putri, D., 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta

Suriawira, 2009. Panduan Praktikum Mikrobiologi. UMM Press. Makassar

Sutedjo, 2009. Mikrobiologi Tanam. Penerbit Trinika Cipta. Jakarta

Waluyo, 2007. Mikrobiologi Umum. Erlangga. Jakarta

Winarni, 2007. Teknik Laboratorium. JICA. IMSTEP

Windindra, 2013. Inokulasi Bakteri. Gadjah Mada University. Yogyakarta

Volk, K., 2000. Mikrobiologi 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.