laporan proyek anatomi dan fisologi hewan

33
LAPORAN PROYEK ANATOMI DAN FISOLOGI HEWAN (BI2103) PENGENALAN MIKROSKOP, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA Tanggal Praktikum : 2 September 2015 Tanggal Pengumpulan : 9 September 2015 disusun oleh : Agnia Vibriani 10614067 Kelompok 1 Asisten Ni Luh Wisma Eka Yanti (10613006) PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG

Upload: agniavibriani

Post on 11-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

invertebrata

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

LAPORAN PROYEK ANATOMI DAN FISOLOGI HEWAN (BI2103)

PENGENALAN MIKROSKOP, BAHASA ANATOMI, DAN

ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA

Tanggal Praktikum : 2 September 2015

Tanggal Pengumpulan : 9 September 2015

disusun oleh :

Agnia Vibriani

10614067

Kelompok 1

Asisten

Ni Luh Wisma Eka Yanti (10613006)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2015

Page 2: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu biologi saat ini semakin pesat. Awal mula

perkembangan ilmu biologi adalah ditemukannya mikroskop. Mikroskop

memungkinkan kita untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil

seperti mikroorganisme. Mikroskop pertama kali digunakan oleh Antony Van

Leuwenhook, dalam meneliti bakteri atau kuman dengan perbesaran hingga

300 kali (Dzen, 2003). Pada tahun 1600, Hanz dan Zacharias Janssen telah

menemukan mikroskop ganda (Parjatmo, 1999). Selanjutnya, perkembangan

mikroskop mulai semakin canggih, pada tahun 1880 ditemukan mikroskop

kompoun, tahun 1903 ditemukan mikroskop medan gelap, tahun 1925

ditemukan ultraviolet ilumination, tahun 1940 mikroskop elektron ditemukan,

dan tahun 1944 phase contrast microscope diperkenalkan (Gabriel, 1996).

Ketertarikan terhadap ilmu biologi ini, tidak hanya pada tingkat sel dan

mikroorganisme tetapi juga pada kajian yang lain, seperti anatomi dan

fisiologi hewan. Dalam bidang tersebut kita mempelajari struktur tubuh

eksternal dan internal hewan beserta fungsinya. Dasar yang penting dalam

mempelajari ilmu ini adalah bidang pembelahan dan posisi anatomi. Dengan

mengetahui kedua dasar tersebut kajian mengenai anatomi dan fisiologi hewan

dapat lebih mudah dipahami dan tidak terjadinya kesalahan fatal saat

melakukan pembedahan atau pendedahan. Contoh kesalahan fatal adalah

hewan yang dijadikan objek, mati setelah dilakukan pendedahan zat tertentu.

Dalam penelitian ilmu biologi, hampir selalu digunakan model organisme.

Beberapa penelitian menggunakan model organisme yang berasal dari

kelompok invertebrata. Tentunya seorang peneliti harus memahami anatomi

dan fisiologi dari model organisme yang digunakannya.

Page 3: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :

1. Menentukan komponen-komponen mikroskop cahaya dan bedah serta cara

penggunaannya yang baik dan benar.

2. Menentukan nama-nama bagian tubuh manusia pada bagian permukaan

(superficial anatomy).

3. Menentukan posisi anatomi dan bidang pembelahan pada hewan bipedal

dan quaripedal.

4. Menentukan morfologi, lokasi dan nama-nama organ penyusun pada

hewan invertebrata yang mewakili kelompok Arthropoda (jangkrik),

Crustacea (udang), Oligochaeta (cacing), dan Cephalopoda (cumi).

Page 4: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Bedah

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat objek

pengamatan dengan ukuran yang kecil (mikroskopik) atau untuk memperjalas

bagian objek pengamatan. Dalam pratikum ini akan dibahas dua jenis mikroskop,

yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop bedah (stereomicroscope). Kedua

mikroskop ini menggunakan cahaya sebagai sumbernya.

Mikroskop cahaya biasa digunakan untuk mengamati objek tipis berupa

preparat. Mikroskop ini memilikitiga lensa, yaitu kondensor, lensa okuler dan

lensa objektif. Mikroskop yang memiiki dua lensa okuler disebut binokuler, dan

yang memiliki satu lensa okuler disebut monokuler. Cahaya dari sumber ditujukan

ke arah lensa di bawah meja preparat yang disebut kondensor. Kondensor

digunakan ntuk memfokuskan cahaya pada spesimen. Setelah itu bayangan

spesimen akan diperbesar oleh lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan.

Lalu, hasil dari perbesaran tersebut dapat diamati melalui lensa okuler.

( Abramowitz, 2003).

Mikroskop bedah (stereomikroskop) digunakan untuk mengamati benda-

benda yang tidak terlalu halus dapat tebal maupun tipis, transparan atau tidak.

Mikroskop ini memiliki dua sumber cahaya, yaitu lampu atas dan bawah sesuai

dengan kebutuhan dalam penggunaannya. Mikroskop bedah memliki sifat-sifat

sebagai berikut :

1. Memiliki dua lensa objektif dan dua lensa okuler sehingga didapatkan

bayangan tiga dimensi dari pengamatan dua mata.

2. Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi memiliki medan pandang yang luas

dan gerak kerja yang panjang, sehingga benda yang diamatai cukup jauh

dan dapat digunakan untuk pembedahan.(Yudiarti et al., 2004)

Page 5: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

2.2 Posisi Anatomi dan Bidang Pembelahan

2.2.1 Superficial Anatomy

Superficial anatomy merupakan bagian tubuh yang berlokasi di atau

dekat permukaan tubuh. Berikut adalah bagian dari superficial anatomy

beserta istilah dari setiap bagiannya.

Gambar 2.1 Superficial Anatomy

(Martini, 2012)

Page 6: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

2.2.2 Posisi Anatomi

Referensi standar anatomi untuk manusia disebut posisi anatomi.

Syarat posisi anatomi yaitu, kaki berdiri tegak dan kedua tangan disamping

badan dengan telapak tangan menghadap ke luar. Macam-macam posis

anaomi adalah sebagai berikut (Martini, 2012) :

Tabel 2.1 Istilah Posisi Anatomi dan Pengertiannya

Posisi Anatomi Pengertian

Anterior Bagian depan tubuh

Ventral Bagian perut tubuh

Posterior atau dorsal Bagian punggung atau belakang

Cranial atau cephallic Bagian kepala

Superior Bagian atas, mendekati kepala

Caudal Bagian ekor (coccyx in human)

Inferior Bagian bawah

Medial Mendekati daerah sumbu panjang

tubuh

Lateral Menjauhi sumbu panjang tubuh

Proximal Mendekati daerah pelekatan

Distal Menjauhi daerah pelekatan

Superficial Dekat atau pada permukaan tubuh

Deep Jauh dari permukaan tubuh

Objek tiga dimensi seperti tubuh juga dapat dideskripsikan

berdasarkan bidang pembelahannya. Terdapat tiga bidang pembelahan,

yaitu (Martini, 2012):

1. Transversal atau horizontal : membagi tubuh menjadi bagian anterior

dan posterior

2. Sagital : membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, jika sama

besar disebut midsagital

3. Frontal atau coronal: membagi tubuh menjadi bagian dorsal dan

ventral.

Page 7: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

2.3 Anatomi Hewan Invertebrata

2.3.1 Anatomi Jangkrik

Jangkrik termasuk dalam kelas Insecta dan phylum Arthropoda.

Kelas inscta ini, dapat dibedakan bagian tubuhnya menjadi tiga bagian,

yaitu kepala, thoraks, dan adomen. Insects berbeda dengan kelas pada

Arthropoda lainnya, ia memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap

dibagian thorax. Pada kepalanya, terdapat sepasang antenna dan sepasang

mata majemuk. Pembeda antara jangkrik jantan dan betina adalah pada

betina terdapat ovipositor diabdomennya.

Gambar 2.2 Anatomi Internal dan Eksternal Jangkrik

(Hickman, 2004)

2.3.2 Anatomi Udang

Udang termasuk subphylum crustacea dan phylum arthropoda.

Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu cephalothorax

(kepala dan thorax), dan abdomen. Pada kepala udang memiliki sepasang

antena dan sepasang antenula. Udang bernafas dengan menggunakan

insang nya. Udang memiliki 5 pasang kaki sejati dan 5 pasang kaki semu

yang memiiki fungsi tertentu.

Page 8: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 2.3 Anatomi Eksernal dan Internal Udang

(Hickman, 2004)

2.3.3 Anatomi Cumi-Cumi

Cumi-cumi merupakan kelas cephalopoda dan phylum mollusca.

Ciri khas dari cumi-cumi adalah kepala berada dikaki dan kaki berada

dikepala. Pada kepala cumi-cumi terdapat tentakel atau lengan (arm).

Tempurung pada cumi-cumi berevolusi menjadi panjang, tipis, dan

merupakan lembaran protein yang disebut pen.

Gambar 2.4 Anatomi Internal Cumi-Cumi

(Hickman, 2004)

2.3.4. Anatomi Cacing Tanah

Cacing tanah merupakan kelas oligochaeta dan phylum annelida.

Tubuh cacing tanah bersegmen-segmen. Cacing tanah bergerak dengan

Page 9: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

gerakan peristaltik. Cacing tanah memilik seta pada setiap segmennya

yang berfungsi sebagai otot. (Pechenik, 1991)

Gambar 2.5 Anatomi Internal dan Eksternal Cacing Tanah

(Hickman, 2004)

Page 10: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini terdapat dalam Tabel

3.1 :

Tabel 3.1 Alat dan bahan percobaan pengenalan mikroskop pengenalan

mikroskop, bahasa anatomi, dan anatomi hewan imvertebrata.

No

.Alat Bahan

1. Mikroskop cahaya Jangkrik

2. Mikroskop bedah Udang

3. Scalpel Cacing

4. Gunting bedah Cumi

5. Jarum pentul

6. Pinset

7. Jarum jara

8. Baki dan papan styrofoam

9. Preparat

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Penggunaan Mikroskop Cahaya

Page 11: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Lampu mikroskop dinyalakan dan digunakan perbesaran

lensa objektif terkecil dahulu. Diletakkan preparat di atas meja

objek dan mulai diamati dengan perbesaran lensa objektif terkecil

dahulu. Lensa objektif diturunkan hingga ke dekat permukaan

preparat. Lensa objektif dinaikkan dengan menggunakan

makrometer sambil preparat diamati melalui lensa okuler.

Bayangan difokuskan dengan mikrometer, jika bayangan preparat

sudah dilihat. Diafragma dibuka hingga pembukaan besar, dan

ditutup pelan-pelan sambil diamati preparat dari lensa okuler.

3.2.2 Penggunaan Miroskop Bedah (Stereomikroskop)

Mikroskop bedah disambungkan kesumber tegangan.

Dinyalakan sumber cahaya, jika objek berupa preparat tipis,

digunakan cahaya dari bawah preparat. Jika objek berupa benda

padat, digunakan cahaya dari atas. Diletakkan objek pegamatan di

atas papan preparat, dan digunakan penjepit untuk menahan objek

agar tidak geser. Posisi lensa okuler diatur agar mata dapat

mengamati melalui mikroskop dengan jelas dan nyaman.

Digunakan focus knob untuk mempertajam gambar hingga objek

terlihat fokus.

3.2.3 Pembedahan Jangkrik

Jangkrik ditempatkan dengan bagian dorsal menghadap ke

atas. Semua kaki jangkrik diputuskan dengan gunting atau diputar.

Disisipkan gunting bedah pada segmen terakhir abdomen.

Eksoskeleton dari segmen terakhir abdomen dipotog hingga kepala

sepanjang sisi dorsal. Dibuka potongan tersebut dan ditahan dengan

jarum pentul hingga anatomi internal jangkrik dapat diamati.

3.2.4 Pembedahan Cacing Tanah

Page 12: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Cacing tanah diletakkan di atas papan styrofoan dengan

bagian dorsal menghadap ke atas. Dibuat potongan kecil pada

klitelum, sekitar segmen ke-33. Dari potongan kecil tersebut,

dipotong bagian dorsal cacing tanah hingga segmen ke-1 (anterior).

Potongan tersebut dibuka dan ditahan menggunakan jarum pentul

hingga anatomi internal cacing tanah terlihat dan dapat diamati.

3.2.5 Pembedahan Cumi-Cumi

Cumi-cumi ditempatkan di atas papan styrofoam dengan

bagian ventral menghadap ke atas. Dipotong bagian posterior

mantel, yang lebih vetral dari sifon, hingga paling anterior secara

lurus. Mantel yang telah dipotong dibuka dan ditahan dengan

jarum pentul hingga anatomi internal cumi-cumi terlihat dan dapat

diamati.

3.2.6 Pembedahan Udang

Diletakkan udang dengan bagian dorsal mengahadap ke

atas. Disisipkan gunting bedah pada segmen terakhir abdomen.

Eksoskeleton dari segmen terakhir abdomen dipotong hingga

Potong eksoskeleton dari segmen terakhir abdomen hingga kepala

sepanjang sisi dorsal. Dibuka potongan tersebut hingga anatomi

internal udang terlihat dan dapat diamati.

Page 13: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berikut adalah hasil pengamatan pembedahan jangkrik, cumi-cumi,

cacing tanah dan udang pada praktikum ini.

Habitus Situs Solitus Literatur

Page 14: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 4.1 Anatomi

Eksternal Jangkrik

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Cerci

2. Antenna

3. Mata majemuk

4. Femur

5. Tibia

6. Tarsus

7. Head

8. Thorax

9. Abdomen

10. Palpus

11. Ovipositor

Gambar 4.2 Anatomi

Eksternal Jangkrik

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Lambung

2. Gizzard

3. Badan malpighiGambar 4.3 Anatomi

Internal dan Eksternal

Jangkrik

(Hickman, 2004)

Page 15: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 4.4 Anatomi

Eksternal Cumi-Cumi

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Mata

2. Arm

3. Tentakel

4. Mantel

5. Fin

6. Siphon

Gambar 4.5 Anatomi

Internal Cumi-Cumi

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Insang

2. Ink sac

3. Ginjal

4. Cecum

5. Testis

6. Otak

Gambar 4.6 Anatomi

Internal Cumi-Cumi

(Hickman, 2004)

Page 16: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 4.7 Anatomi

Eksternal Cacing Tanah

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Klitelum

2. Prostomiun

3. Anus

Gambar 4.8 Anatomi

Internal Cacing Tanah

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Vesikula

seminalis

2. Gizzard

3. IntestineGambar 4.9 Anatomi

Internal dan Eksternal

Cacing Tanah

(Hickman, 2004)

Page 17: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 4.10 Anatomi

Eksternal Udang

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Mata majemuk

2. Antenna

3. Antenula

4. Pereopods

5. Pleopods

6. Telson

7. Uropod

8. Mandibula

9. Cephalothorax

10. Abdomen

11. Rostrum

Gambar 4.11 Anatomi

Internal Udang

(Dokumentasi Pribadi,

2015)

Keterangan Gambar :

1. Intestine

2. Brain

3. Heart

4. Digestive gland

Gambar 4.12 Anatomi

Internal dan Eksternal

Udang

(Hickman, 2004)

4.2 Pembahasan

Mikroskop cahaya dan mikroskop bedah (stereo) keduanya

merupakan alat bantu untuk melihat objek pengamatan agar terlihat lebih

jelas. Kedua mikroskop tersebut memiliki perbedaan yang tidak banyak.

Berikut adalah bagian-bagian dari mikroskop cahaya dan mikroskop bedah

:

Page 18: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

Gambar 4.13 Mikroskop Cahaya Gambar 4.14 Mikroskop Bedah

(www.austincc.edu) (www.aunet.co.au, 2008)

Objek yang diamati pada mikroskop cahaya berbentuk preparat,

sedangkan mikrskop bedah tidak. Mikroskop cahaya memiliki lensa

objektif sebanyak tiga buah pada umumnya, dengan perbesaran masing-

masing 10x, 40x, dan 100x. Pada mikroskop bedah lensa objektif memiliki

perbesaran dengan rentang 10x hingga 80x, tetapi paling banyak pada

rentang 10x hingga 40x. Fungsi lensa objektif adalah memperbesar

bayangan objek pengamatan dengan perbesaran sesuai lensa. Untuk

memilih lensa objektif yang akan digunakan pada mikroskop cahaya

digunakan yang namanya revolver. Lensa okuler adalah lensa yang

Page 19: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

berfungsi untuk melihat hasil perbesaran objek pengamatan. Pada

mikroskop cahaya terdapat satu lensa okuler (monokuler) atau dua lensa

okuler (binokuler). Pada binokuler terdapat diopter yang mengatur

perbedaan fokus antara mata kanan dan kiri. Sedangkan pada mikroskop

bedah terdapat dua lensa okuler. Terdapat juga lensa kondensor yang

berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada objek pengamatan, dan

diafragma yang berfungsi mengumpulkan cahaya (Hale, 2007).

Pada mikroskop cahaya tempat untuk meletakkan objek

pengematan adalah meja preparat, pada mikroskop bedah meja preparat

berbentuk stage. Kedua mikroskop ini memiliki makrometer sebagai

pengatur jarak lensa objektif dengan meja preparat dan mikrometer untuk

memfokuskan bayangan agar terlihat gambar yang jelas. Sumber cahaya

pada mikroskop cahaya hanya satu yaitu dari bawah meja preaparat,

sedangkan pada mikroskop bedah terdapat dua sumber cahaya, dari atas

dan dari bawah yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

(Hale,2007)

Penggunaan hewan invertebrata pada praktikum kali ini adalah

karena hewan invertebrata memiliki struktur tubuh yang sederhana dan

mudah diamati. Fungsi fisiologis organ tubuhnya pun hampir sama dengan

manusia dan hewan. Pada invertebrata juga dapat diamati tingkat

kehidupan yang semakin rumit, dimulai dari cacing yang paling sederhana

dalam praktikum ini, hingga jangkrik dan udang.

Jangkrik merupakan kelas insecta. Tubuh dari insect dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu : kepala, thorax, dan abdomen. Jangkrik

memiliki sepasang antena pada kepalanya yang berfungsi untuk merasakan

dan mencium sekitar. Jangkrik juga memiliki sepasang mata majemuk

yang dapat melihat dalam berbagai arah, selain itu terdapat satu mata oseli

pada kepalanya. Dibagian kepala terdiri dari sepasang mandibula, tiga

pasang maksila, labrum (bibir atas), labium (bibir bawah) dan palpus

sebagai indra perasa. Pada daerah thorax terdapat dua pasang sayap,

sepasang sayap depan (fore wing) dan sayap belakang (hind wing). Sayap

Page 20: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

depan berfungsi untuk memproteksi sayap belakang (hind wing). Sayap

belakang berukuran lebih panjang dan mudah rusak dari pada sayap depan,

pada jantan, sayap ini saling digesekkan untuk menghasilkan suara khas

jangkrik. Jangkrik memiliki tiga pasang kaki. Sepasang kaki merupakan

jumping legs yang berfungsi untuk melompat jauh. Pada jangkrik betina

terdapat ovipostor dibagian posterior yang berfungsi sebagai jalan keluar

ovum (Pechenik, 1991). Pada bagian posterior juga terdapat cercus yang

berfungsi sebagai mekanoreseptor yang dapat mendeteksi dan identifikasi

lokasi musuh, pasangan, dan kawan melalui sinyal udara. (Heys, 2012)

Udang merupakan subphylum crustacea. Tubuh udang dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu : cephalotoraks (kepala dan thoraks) dan

abdomen. Kepala dan thorax udang dilapisi oleh carapace. Pada kepala

udang, terdapat sepasang antenna dan sepasang antenula. Keduanya

digunakan sebagai sensor, tetapi antenna juga berperan dalam mencari

makan, bergerak, dan mencari pasangan (mating). Carapace menunjang

duri yang menonjol pada bagian anterior yang disebut rostrum. Udang

memiliki sepasang mata majemuk pada kepalanya. Tubuh udang memiliki

segmen-segmen. Pada bagian cephalothorax terdapat tiga pasang

maksiliped yang berfungsi untuk makan. Berikutnya terdapat lima pasang

kaki sejati untuk berjalan (pereopods). Setelah pereopods, terdapat lima

pasang kaki semu (pleupod) sebagai aliran pernafasan. Selanjutnya

terdapat uropod dan terakhir telson sebagai ekor. (Pechenik, 1991). Pada

udang jantan, pasangan pertama atau kedua pleupod terspesialisasi sebagai

tempat transfer sperma. (Burkenroad, 1963).

Cumi-cumi termasuk dalam kelas cephalopoda. Pergerakan cumi-

cumi menggunakan sistem jet propulsion yang dibantu dengan siphon atau

funnel. Siphon sebagai tempat keluar masuknya air. Siphon berada didekat

kepala pada bagian posterior. Cumi-cumi memiliki kerangka internla

berupa lapisan protein tipis yang kaku disebut pen yang berada pada

bagian dorsal. Cumi-cumi memiliki ink sac yang berhubungan dengan

sistem pencernaan, berisi cairan hitam yang akan dikeluarkan ketika cumi-

Page 21: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

cumi merasa terancam. Pada bagian anterior terdapat empat pasang leg dan

sepasang tentakel. Pada leg terdapat reseptor yang sensitif terhadap

rangsangan kimia, leg juga berfungsi untuk bergerak. Tentakel pada cumi-

cumi berfungsi untuk menempel pada substrat atau pada mangsa, karena

ada sakerdis. (Pechenik, 1991).

Cacing tanah (Lumbriscus terestris) bergerak dengan gerakan

peristaltik. Tubuh cacing tanah bersegmen-segmen dengan setiap segmen

terdapat seta yang berfungsi sebagai otot dalam membantu pergerakan

cacing. Terdapat bagian yang menebal pada tubuh cacing yang disebt

klitelum. Klitelum aktif dalam membentuk kokon (egg capsule) dan untuk

menempel pada pasangannya saat kawin. Cacing tanah merupakan hewan

hermafrodit.(Pechenik, 1991).

Aplikasi dari pembedahan pada hewan invertebarata di praktikum

ini adalah untuk memberikan kita (praktikan) pengetahuan, serta

membiasakan teknik pembedahan pada hewan-hewan kecil. Beberapa dari

hewa invertebrata juga merupakan model organisme. Anatomi internal dan

eksternal dari suatu model oragnisme wajib dipahami oleh peneliti yang

bersangkutan.

Page 22: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum modul ini adalah :

1. Komponen pada mikroskop cahaya adalah : lensa okuler, lensa objektif,

makrometer, mikrometer, meja dan penjepit preparat, diafragma,

kondensor, sumber cahaya, revolver, badan, dan lengan. Komponen pada

mikroskop bedah adalah : eyepiece (lensa okulera), lensa objektif, stage,

dua sumber cahaya, diopter, makrometer. Penggunaan kedua mikroskop

tersebut, mengikuti langkah-langkah seperti yang tertulis dicara kerja.

2. Bagian tubuh manusia pada bagian permukaan adalah : frontal, nasal,

okular, otic, buccal, cervical, facial, cranial, cephalic, oral, mental,

axilliary, brachial, anthecubital, antebrachial, calpar, palmar, pollex, digit,

patellar, crural, tarsal, digit, hallux, pedal, femoral, pubic, inguinal,

manual, pelvic, umbilical, abdominal, mammary, thoracic, cephalic,

cervical, acromial, dorsal, olecranal, lumbar, gluteal, popliteal, sural,

calcaneal, dan plantar.

3. Berikut adalah macam-macam istilah bagi posisi anatomi : anterior

(bagian depan tubuh), ventral (bagian perut tubuh), posterior (bagian

punggung), cranial (bagian kepala), superior (bagian atas mendekati

kepala), caudal (bagian ekor), inferior (bagian bawah), medial (mendekati

daerah sumbu panjang tubuh), lateral (menjauhi sumbu panjang tubuh),

proximal (mendekati daerah pelekatan), distal (menjauhi daerah

pelekatan), superficial (dekat atau pada permukaan tubuh), dan deep (jauh

dari permukaan tubuh). Bidang pembelahan pada hewan terdapat tiga

macam, yaitu : transversal, sagital, dan frontal.

4. Pada jangkrik terdapat sepasang antenna, dua pasang sayap (fore wing

dan hind wing), tiga pasang kaki (termasuk sepasang jumping leg), cercus

Page 23: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

pada bagian posterior, sepasang compound eye, dan ovipositor pada

betina.

Pada cacing tanah terdapat klitelum, prostomium, dan seta pada setiap

segmennya.

Pada udanng terdapat sepasang antenna, sepasang antenula, rostrum, mata

majemuk pada kepalanya. Udang memiliki tiga pasang maksiliped, lima

pasang kaki sejati, lima pasang kaki semu, uropod, dan telson pada badan

nya.

Pada cumi-cumi terdapat empat pasang leg, dan sepasang tentakel. Pada

bagian kepalanya terdapat siphon dan juga mata. Terdapat pen didalam

tubh cumi-cumi dan juga fin di samping bagian ventral cumi-cumi. Cumi-

cumi juga memiliki inc sac yang menjadi ciri khasnya.

Page 24: Laporan Proyek Anatomi Dan Fisologi Hewan

DAFTAR PUSTAKA

Abramowitz, Mortimer. 2003. Microscopes basics and beyond. New York : New York Microscopial Society.

Alan, Hale. 2007. “Microscopes”. http://www.celestron.com/c3/images/files/downloads/1211246798_microscopesinfo.pdf. Diakses pada 8 september 2015

Burkenroad, M. D. 1963. "The evolution of the Eucarida (Crustacea, Eumalacostraca), in relation to the fossil record". Tulane Studies in Geology 2 (1): 1–17.

Dzen, Sjoekoer. M, dkk. 2003. Bakteriologik Medik. Malang: Bayumedia.Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Heys, J.J., Rajaraman, P.K., Gedeon, T., dan Miller, J.P. 2012. “ A Model of

Filiform Hair Distributionon The Cricket Cercus”. http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0046588. Diakses pada 8 September 2015.

Hickman, C.P. 2004. Integrated Principles of Zoology. New York : Mc Graw HillMatini, Frederich.H., Nath, Judi.L., dan Bortholomew, E.F. 2012. Fundamentals

of Anatomy and Physiology 9th Edition. San Fransisco : PearsonParjatmo,Widjoyo. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta : Universitas

TerbukaPechenik, J.A. 1991. Biology of The Invertebrates 2nd edition. USA :

Wm.C.Brown PublishersYudiarti, Turrini., Widiastuti, Endang., Mulatsih, R.T., dan Pratikno, H. 2004.

Petunjuk Praktikum Biologi. Semarang : Universitas Diponegoro.