laporan anatomi internal hewan + tumbuhan

38
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM “ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN” Nama : Rissa Rochimah NIM : 1147020056 Kelompok : 6 (enam) Nama Dosen : Ayuni Adawiyyah, M.Si Nama Asisten Dosen : Windi Rahmita Tanggal Praktikum : 18 November 2014 Tanggal Pengumpulan : 2 December 2014 BIOLOGI/1B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014

Upload: rissa

Post on 23-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

laporan praktikum biologi umum

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

“ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN”

Nama : Rissa Rochimah

NIM : 1147020056

Kelompok : 6 (enam)

Nama Dosen : Ayuni Adawiyyah, M.Si

Nama Asisten Dosen : Windi Rahmita

Tanggal Praktikum : 18 November 2014

Tanggal Pengumpulan : 2 December 2014

BIOLOGI/1B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014

Page 2: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

- Memperkenalkan teknik dasar pembedahan katak (Rana cancrivora) untuk

pengamatan organ internal.

- Memperkenalkan teknik dasar penyayatan tumbuhan untuk pengamatan

organ internal.

1.2 Dasar teori

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.

Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan

Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat

terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi

kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna

peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi

salurannya Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak /

Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak

(Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves), dan hewan menyusui

(mamalia).

Kelompok amphibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup didarat.

Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki), meskipun

jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka amfibi

adalah ektoterm atau perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan.

Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur-telurnya dalam kolam dan

aliran-aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan ditanah begitu menetas,

sedikit spesies yang hidup jauh di air (Sukiya, 2005).

Amphibia sebagai vertebrata pertama yang menuju darat sehingga disini

stratum corneu berkembang baik. Epidermis tersusun dari beberapa lapisan,

lengkap dengan stratum corneu. Dermis relatif tipis dan tersusun atas 2 lapisan,

yaitu stratum sponglosum dan stratum compnetus. Bagian terluar stratum

sponglosum seringkali lebih kompak daripada stratum compactum sendi. Pada

Page 3: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

dermis ini terdapat pembuluh-pembuluh darah, saraf, kelenjar-kelenjar. Kulit

pada amphibia merupakan alat respirasi yang penting, untuk itu maka dermis

dicukupi dengan sejumlah besar pembuluh darah (Suntoro, 2001).

Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Katak muda

hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa hidup di darat dan

bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak dewasa akan bertelur, katak

tersebut akan menuju air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai

kulit yang selalu basah untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu

basah ini banyak mengandung pembuluh darah sehingga dapat membantu

oksigen berdifusi melalui kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya.

Selain itu, katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan

untuk berenang.  Katak berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya

terjadi secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di dalam

air. Katak mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak kecil-

katak dewasa.

Sebagaimana tubuh hewan lain, katak juga terdiri atas berbagai organ. Organ-

organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk

sistem organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ

utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan

pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan

hubungannya dengan organ lain (Isnaeni, 2006).

Tubuh hewan vertebrata terdiri atas 10 sistem organ, meliputi sistem

integumen (kulit), sistem rangka (skelet), sistem otot, sistem pencernaan, sistem

respirasi, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi, sistem

saraf dan sistem hormon (Ristasa, 2012).

Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan penyusun tumbuhan,

yaitu meliputi jaringan meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, jaringan

penutup, jaringan pengangkut, duktus kelenjar, dan pembuluh getah. Jaringan

pada tumbuhan dikelompokkan berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan, tipe

sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya. Jaringan dibedakan menjadi

jaringan sederhana dan jaringan rumit. Parenkim, kolenkim, dan sklerenkim

Page 4: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

adalah jaringan sederhana, sedangkan xylem, floem, dan epidermis adalah

jaringan rumit (Mulyani,2006).

Macam-macam jaringan tumbuhan :

1. Jaringan meristem

a) Peromeristem

b) Meristem primer

c) Meristem sekunder

Berdasarkan letaknya :

a) Meristem apikal

b) Meristem interkalar

c) Meristem lateral

2. Jaringan dewasa :

a) Jaringan epidermis

b) Jaringan parenkim

c) Berkas pengangkut

Di dalam berkas pengangkut terdapat xilem dan floem, xilem tersususn

atas beberapa komponen yang berupa sel. Floem tersusun atas sel-sel pembuluh

tapis, parenkim, floem (Firmansyah, 2009).

Page 5: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

BAB II

METODE

2.1 Alat dan bahan

No Alat Jumlah Bahan Jumlah

1. Mikroskop 1 buah Katak (Rana

cancrivora)

1 buah

2. Kaca objek dan kaca

penutup

1 buah Akar jati (Tectona

grandis)

1 sayatan

tipis

3. Silet 1 buah Batang jati (Tectona

grandis)

1 sayatan

tipis

4. Cutter 2 buah Daun jati (Tectona

grandis)

1 sayatan

tipis

5. Baki bedah 1 buah Akar singkong

(Manihot utilissima)

1 sayatan

tipis

6. Jarum 4 buah Batang singkong

(Manihot utilissima)

1 sayatan

tipis

7. Gunting 1 buah Daun singkong

(Manihot utilissima)

1 sayatan

tipis

8. Kapas Segumpal

9. Larutan eter 1 mL

Page 6: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

2.2 Cara kerja

o Anatomi internal tumbuhan

-Bagian akar, batang, dan daun

diambil atau dipotong dengan

menggunakan cutter.

-Daun bagian adaksial (atas) dan

bagian abaksial (bawah) disayat

disayat setipis mungkin.

-Akar dan batang disayat secara

vertikal dan horizontal.

-Diamati.

Pohon singkong dan pohon jati

utuh

Batang, akar,daun

Mikroskop

Jaringan dermal dan jaringan pembuluh pada tanaman

tersebut.

Page 7: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

o Anatomi internal hewan

a. Anastesi dan preparasi

Segumpal kapas

- Dimasukkan kedalam botol

Toples

- Dimasukkan seekor katak

- Ditutup dengan rapat

Katak terlihat

pingsan

- Diletakkan diatas baki bedah

- Direntangkan kaki-kaki katak

- Ditusuk telapak kaki dengan

jarum

- Disimpan segumpal kapas pada

bagian mulut

- Ditambahkan eter sedikit demi

sedikit pada kapas tersebut

Pemotongan kulit

Page 8: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

b. Pemotongan kulit

Kulit katak

- Ditarik pada bagian perut

dengan pinset

- Digunting hingga tampak

terpotong

- Digunting dari bawah keatas

- Dibuka dengan hati-hati kea rah

kanan dan kiri

- Ditusuk dengan jarum agar

tidak berubah posisi

c. Pemotongan jaringan otot

Jaringan otot

- Digunting dari titik mulai

seperti pemotongan kulit

- Dilakukan dengan hati-hati dan

jangan sampai terkena

pembuluh darah

- Dibuka hingga organ-organ

internal terlihat

Amati organ internal

Pemotongan jaringan otot

Page 9: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

d. Pengamatan organ internal

Organ-organ internal terlihat

- Diamati dengan menggunakan

pinset

- Digunting untuk membuka

jaringan-jaringan ikat yang

melapisi beberapa organ

- Diteteskan larutan ringer

sedikit demi sedikit pada organ-

organ internal

Selesai

Page 10: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil pengamatan (anatomi internal hewan)

Foto Literature

Gambar 1

(Foto pribadi,2014)

Gambar 2

(Alamsyah,2009)

Keterangan:

1. Kerongkongan : untuk mendorong

makanan masuk lambung.

2. Paru-paru : sebagai alat pernapasan.

3. Lambung : untuk penyimpanan

makanan.

4. Hati : untuk mengeluarkan empedu.

5. Usus halus : untuk penyerapan

makanan.

6. Kloaka : tempat saluran pembuangan.

1

2

3

4

5

6

Page 11: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Gambar Keterangan

1. Kerongkongan

2. Paru-paru

3. Lambung

4. Hati

5. Usus Halus

6. Kloaka

Page 12: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Foto kegiatan pembedahan

a. Anastesi b. .Pemotongan kulit

(Setiyo,2011) (Wols,2010)

c Pemotongan jaringan otot d. Mengamati organ internal

(Foto pribadi,2014) (Foto pribadi,2014)

Page 13: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

3.2 Hasil pengamatan (anatomi internal tumbuhan)

No Foto Literature Gambar

1.

Akar singkong (Manihot utilissima

vertikal) perbesaran 4x10

(Foto pribadi, 2014)

Akar singkong (Manihot

utilissima) vertikal perbesaran

10x10

(Anan, 2012)

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

2.

Akar singkong (Manihot utilissima)

horizontal perbersaran 4x10

(Foto pribadi, 2014)

Akar singkong (Manihot

utilissima) horizontal

perbersaran 10x10

(Anan, 2012)

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Berkas pengangkut

3. Epidermis

Keterangan :

1. Epidermis

2. Floem

3. Berkas pengangkut

4. Xilem

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Berkas pengangkut

3. Epidermis

11 2

2

1

23

1

2

34

Page 14: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

3.

Batang singkong (Manihot

utilissima) vertikal perbesaran 10x10

(Foto pribadi, 2014)

Batang singkong (Manihot

utilissima) vertikal perbesaran

10x10

(elfada, 2013)

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Sel gabus

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Berkas pembuluh

3. Sel gabus

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Sel gabus

4.

Batang singkong (Manihot

utilissima) horizontal perbesaran

10x10

(Foto pribadi, 2014)

Batang singkong (Manihot

utilissima) horizontal perbesaran

10x10

(elfada, 2013)

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Sel gabus

3. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Sel gabus

3. Jaringan pembuluh

4. Berkas pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Sel gabus

3. Jaringan pembuluh

12

1 2

3

3

4

Page 15: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

5.

Daun singkong (Manihot utilissima)

adaksial perbesaran 16x10

(Foto pribadi, 2014)

Daun singkong (Manihot

utilissima) adaksial

(Medina, dkk., 2007)

Keterangan :

1. Tulang daun

2. Stomata

Keterangan :

1. Stomata

2. Trikoma

Keterangan :

1. Tulang daun

2. Stomata

6.

Daun singkong (Manihot utilissima)

abaksial perbesaran 16x10

(Foto pribadi, 2014)

Daun singkong (Manihot

utilissima) abaksial

(Medina, dkk., 2007)

Keterangan :

1. Trikoma

2. Stomata

Keterangan :

1. Stomata

2. Trikoma

Keterangan :

1. Trikoma

2. Stomata

12

1 2

Page 16: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

7.

Akar jati (Tectona grandis) vertikal

perbesaran 10x10

(Foto pribadi, 2014)

Akar jati (Tectona grandis)

vertikal

(Baptista, dkk., 2013)

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Jaringan dermal

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Jaringan dermal

8.

Akar jati (Tectona grandis)

horizontal perbesaran 10x10

(Foto pribadi, 2014)

Akar jati (Tectona grandis)

horizontal

(Baptista, dkk., 2013)

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Jaringan dermal

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan pembuluh

2. Jaringan dermal

1

2

1 2

Page 17: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

9.

Batang jati (Tectona grandis)

vertikal perbesaran 10x10

(Foto pribadi, 2014)

Batang jati (Tectona grandis)

vertikal

(Sanghvi, dkk., 2013)

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Berkas pembuluh

Keterangan :

1. Kutikula

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Berkas pembuluh

10.

Batang jati (Tectona grandis)

horizontal perbesaran 4x10

(Foto pribadi, 2014)

Batang jati (Tectona grandis)

horizontal

(Sanghvi, dkk., 2013)

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Berkas pembuluh

-

Keterangan :

1. Berkas pembuluh

2. Jaringan pembuluh

Keterangan :

1. Jaringan dermal

2. Jaringan pembuluh

3. Berkas pembuluh

1

2 12

3

Page 18: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

11.

Daun jati (Tectona grandis) adaksial

perbesaran 16x10

(Foto pribadi, 2014)

Daun jati (Tectona grandis)

adaksial

(Medina, dkk, 2007)

Keterangan :

1. Stomata

2. Tulang daun

Keterangan :

1. Stomata

2. Trikoma

Keterangan :

1. Stomata

2. Tulang daun

12.

Daun jati (Tectona grandis) abaksial

perbesaran 16x10

(Foto pribadi, 2014)

Daun jati (Tectona grandis)

abaksial

(Medina, dkk, 2007)

Keterangan :

1. Trikoma

2. Tulang daun

3. Stomata

Keterangan :

1. Stomata

2. Trikoma

Keterangan :

1. Trikoma

2. Tulang daun

3. Stomata

1

23

1

2

Page 19: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Anatomi internal hewan

Pada praktikum yang dilakukan tanggal 18 November 2014 kami melakukan

dua percobaan yaitu percobaan anatomi internal hewan dan percobaan anatomi

internal tumbuhan. Pada percobaan anatomi internal hewan kami membedah

katak atau nama latinnya yaitu Rana cancrivora. Kami melakukan percobaan ini

untuk mengetahui organ internal pada hewan tersebut yaitu Rana cancrivora.

Rana sp atau yang sering kita sebut sebagai katak adalah hewan amphibi yang

hidup didarat dan diair. Hewan ini bernapas dengan paru-paru dan merupakan

golongan hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang dan

katak ini tidak memiliki ekor. Dapat kita ketahui bahwa Rana cancrivora,

merupakan hewan kelas amphibi, dan Rana merupakan nama genusnya

sedangkan cancrivora merupakan nama spesiesnya.

Menurut Isnaeni klasifikasi katak (Rana sp) yaitu katak termasuk kingdom

Animalia, filum chordata, kelas amfibi, Rana adalah nama genusnya, dan Rana

cancrivora adalah nama spesiesnya. Sub filum hewan tesebut adalah vertebrata,

super kelas nya adalah tetrapoda, termasuk famili ranidae, dan ordo dan sub

ordonya yaitu anura, dan phaneroglossa (Isnaeni, 2006).

Menurut Supeni katak atau Rana sp hidupnya diair dan didarat, dan katak

tidak memiliki leher dan ekor. Pada tingkat kecebong hidup dalam air dan

bernafas dengan menggunakan insang, setelah dewasa hidup didarat dan

bernafas dengan menggunakan paru-paru (Supeni, 2006).

Prosedur pertama yang harus dilakukan sebelum membedah katak yaitu

memakai sarung tangan, jas lab dan masker. Kemudian kami melakukan anastesi

pada katak (Rana sp) tersebut yaitu dengan cara meneteskan larutan eter ke

kapas yang sudah berada didalam botol lalu katak tersebut dimasukkan ke dalam

botol hingga pingsan. Kemudian pindahkan ke baki bedah setelah itu telepak

kaki katak ditusuk dengan jarum. Lalu menggunting kulit pada bagian perut

katak sesuai pola dengan menggunakan gunting setelah selesai menggunting

bagian kulit lalu menggunting jaringan ototnya sesuai dengan pola. Setelah

Page 20: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

menggunting jaringan otot kita dapat mengamati organ-organ internal dengan

jelas.

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa organ-organ yang terlihat adalah paru-

paru, lambung, hati, usus halus, kerongkongan, dan kloaka. Paru-paru itu

berbentuk seperti gelembung, dan warnanya merah. Kemudian ditengah-tengah

yang berwana hitam itu adalah hati, dibawah hati terdapat lambung yang

berbentuk kantung dan berwarna putih. Kemudian dibawah hati juga terdapat

usus halus, dan diatas paru-paru terdapat kerongkongan. Dan yang terakhir

adalah kloaka.

Pada Gambar 2 atau gambar literature dapat dilihat bahwa di tengah-tengan

dekat hati terdapat pankreas dan empedu. Dan dapat diketahui bahwa katak

(Rana sp) memiliki 3 macam jenis usus yaitu usus besar, usus halus, dan usus

dua belas jari.

Organ-organ yang terlihat pada Gambar 1 memiliki fungsi masing-masing.

Pertama adalah paru-paru pada katak (Rana cancrivora) berfungsi sebagai alat

pernapasan atau tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Kerongkongan berfungsi sebagai p endorong makanan untuk masuk ke lambung

Setelah itu makanan akan disimpan di lambung. Selanjutnya usus halus setelah

makanan lewat lambung makanan itu akan diserap oleh usus halus. Kloaka

berfungsi sebagai tempat pembuangan zat-zat sisa makanan yang telah dicerna

oleh katak tersebut. Dan yang terakhir hati, organ hati pada katak berfungsi

untuk mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu.

Menurut Saktiyanto di dalam rongga mulut katak terdapat ludah, ludah katak

tersebut berfungsi untuk menelan makanan sehinggak makanan itu akan melalui

kerongkangan, dan oleh kerongkongan itu makanan di dorong ke lambung.

Fungsi lambung sebagai penyimpanan makanan setelah dari lambung makanan

akan diserap oleh usus halus dibantu dengan enzim-enzim pencernaan. Kloaka

berfungsi sebagai pembuangan sisa-sisa makanan dan hati berfungsi sebagai

mengeluarkan empedu (Saktiyanto, 2006).

Page 21: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Pada percobaan ini kesulitan pada saat membedah katak terjadi pada saat

menggunting jaringan otot dan jaringan ikat. Pada saat menggunting jaringan

tersebut harus hati-hati agar tidak menggunting pembuluhnya. Dan pada saat

membedah katak (Rana sp) tersebut menggunakan gunting dan gunting yang

digunakan tidak tajam.

Page 22: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

4.2 Anatomi internal tumbuhan

Pada percobaan kedua yaitu kami mengamati akar, batang, daun singkong

(Manihot utilissima) dan jati (Tectona grandis). Kita melakukan percobaan ini

untuk mengetahui jaringan dermal dan jaringan pembuluh pada tumbuhan

tersebut.

Pohon singkong (Manihot utilissima) memiliki akar yang serabut dan

memiliki permukaan batang yang berwarna coklat. Daun pada tanaman singkong

(Manihot utilissima) memiliki tulang daun yang menyirip, permukaan daun rata,

dan daun nya berwarna hijau (berklorofil). Dapat disimpulkan bahwa tanaman

singkong (Manihot utilissima) termasuk tanaman yaag mempunyai golongan

monokotil. Sedangkan pada tanaman jati (Tectona grandis) akarnya merupakan

akar tunggang tetapi akar tunggang itu akan mengalami percabangan. Batang

tanaman jati (Tectona grandis) berbentuk segi empat, dan daun pada tanaman ini

menyirip. Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman jati (Tectona

grandis) termasuk tanaman golongan dikotil.

Menurut Suprapti batang tanaman singkong (Manihot utilissima) berkayu dan

mempunyai warna yang bervariasi, ketika masih muda umumnya berwarna hijau

dan setelah tua menjadi keputih-putihan. Daunnya menyirip atau menjari dengan

cangap 5-9 helai (Suprapti, 2005).

Sedangkan menurut Sumarna tanaman jati (Tectona grandis) memiliki batang

yang bebas cabang dapat mencapai antara 15-20 cm. Dan daun tanaman jati

(Tectona grandis) menyirip. Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 30-45 cm

(Sumarna, 2004).

Tanaman singkong (Manihot utilissima) termasuk kingdom plantae

(tumbuhan), memiliki genus yaitu manihot dan memiliki spesies yaitu (Manihot

utilissima). Tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang menghasilkan biji

(Spermatophyta).

Page 23: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Menutut pendapat Suprapti (2005) klasifikasi tanaman singkong (Manihot

utilissima) adalah

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot utilissima

Tanaman jati (Tectona grandis) tanaman ini juga termasuk kingdom plantae,

termasuk tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Tectona

merupakan nama genusnya dan Tectona grandis merupakan nama spesies

tumbuhan ini.

Menurut Sumarna (2004) klasifikasi tanaman jati (Tectona grandis) sebagai

berikut

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Sub-kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Verbenales

Famili : Verbenaceae

Genus : Tectona

Spesies : Tectona grandis

Page 24: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Menurut pendapat Saktiyanto proses pengangkutan air dan garam pada

tanaman terdapat dua jenis yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan ada juga

pengangkutan vaskuler. Pada pengangkutan ekstravaskuler air dan garam yang

diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju xilem. Pengangkutan air dan

garam yang larut akan mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal, yaitu dari

sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya pembuluh

kayu.

Sedangkan pada proses pengangkutan vaskuler air dan garam setelah sampai

di pembuluh kayu akar, selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk

fotosintesis. Pengangkutan air dan garam ke daun melalui pembuluh kayu pada

batang, cabang, dan daun. Karena pengankutan air dan garam melalui berkas

pembuluh angkut yaitu xilem (Saktiyanto, 2006).

Pada tumbuhan tempat terjadinya fotosintesis terdapat pada palisade. Karena

pada palisade terdapat banyak klorofil tetapi terdapat ruang sedikit ruang udara

antarsel yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan cahaya oleh klorofil

(Matrix, 2006).

Proses pengangkutan hasil fotosintesis yang dilakukan oleh floem sering

disebut dengan proses translokasi. Floem dapat melakukan tugas itu karena

struktut sel pembuluh tapis, dimana pada dinding horizontalnya membentuk

tapisan atau berlubang-lubang sehingga memungkinkan seluruh sel yang ada di

dekat xilem dapat mengambil amilum dari xilem. Amilum dipindahkan ke

seluruh sel tubuh lainnya secara ekstravasikuler (Susilowarno, 2008).

Dari kedua tanaman tersebut yaitu pohon singkong (Manihot utilissima) dan

pohon jati (Tectona grandis) memiliki perbedaan anatomi. Perbedaan pada

pohon singkong (Manihot utilissima) dan pohon jati (Tectona grandis) dapat

dilihat dari hasil pengamatan yang saya amati, yaitu dapat dilihat dari akar,

batang, daun dari masing-masing tanaman tersebut.

Page 25: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Pada hasil pengamatan yang saya amati pada akar pohon singkong (Manihot

utilissima) jaringan pembuluhnya yaitu xilem dan floem tidak terlihat. Dapat

dilihat pada gambar literature bahwa pada akar pohon singkong (Manihot

utilissima) letak jaringan pembuluh (xilem dan floem) berselang-seling dan tidak

terdapat kambium diantara jaringan pembuluhnya. Pada batang pohon singkong

(Manihot utilissima) terdapat jaringan gabus dan memiliki berkas pembuluh atau

pembuluh pengangkutnya menyebar. Pada daun pohon singkong (Manihot

utilissima) terdapat stomata yang menyebar atau tidak teratur.

Sedangkan pada akar pohon jati (Tectona grandis) pada hasil yang saya amati

xilem, floem dan kambium tidak terlihat. Seharusnya letak xilem pada akar

pohon singkong didalam dan letak floem pada pohon singkong diluar, terdapat

kambium diantar xilem dan floem. Pada batang pohon jati (Tectona grandis)

tidak terdapat jaringan gabus atau sel gabus dan memiliki berkas pembuluh atau

pembuluh pengangkut yang teratur tidap seperti pada pohon singkong.

Sedangkan pada daun tanaman tersebut stomatanya teratur.

Menurut Aryulina (2004) perbedaan struktur anatomi monokotil dan dikotil

sebagai berikut :

No Organ Monokotil Dikotil

1. Akar Xilem primer dan floem primer

letaknya berselang-seling.

Xilem primer terletak di pusat

akar, floem primer terletak diluar

xilem primer.

2. Batang - Memiliki ikatan pembuluh angkut

tipe kolateral tutup.

- Antara xilem dan floem tidak

terdapat kambium.

- Pembuluh pengangkut menyebar.

- Ikatan pembuluh pengangakut

kolateral terbuka,

- Antara xilem dan floem terdapat

kambium,

- Pembuluh pengangkut teratur

(bulat-bulat kecil).

3. Daun Tidak terdapat jaringan parenkim

palisade.

Terdapat jaringan parenkim

palisade.

Page 26: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

BAB V

PENUTUP5.1 Kesimpulan

Sebelum membedah katak ada langkah anastesi, pada langkah ini katak

dimasukkan ke dalam toples hingga pingsan, setelah itu menggunting kulit pada

bagian perut katak lalu menggunting jaringan ototnya. Dan jangan menggunting

pembuluh darahnya. Organ-organ yang ditemukan pada saat melakukan

percobaan ini adalah kerongkongan, paru-paru, hati, kloaka, lambung, dan usus

halus. Sedangkan pada percobaan tumbuhan kami menyayat batang, akar secara

vertikal dan horizontal, dan menyayat daun adaksial dan abaksial. Hasil yang

berhasil terlihat pada pengamatan tersebut adalah stomata, jaringan dermal

(epidermis), trikoma, jaringan pembuluh, dan berkas pembuluh. Pada batang

tanaman singkong (Manihot utilissima) terdapat sel gabus.

Page 27: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Baptista, I., Miranda, I., Quilhóa, T., Gominhoa, J., & Pereiraa, H. (2013).

Characterisation and fractioning of Tectona grandis bark in view of its.

Industrial Crops and Products, 169.

Firmansyah, Rikky. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta : Setia Purna.

GV Sanghvi, RD Koyani & KS Rajput. 2012. ANATOMICAL CHARACTERISATION

OF TEAK (TECTONA GRANDIS) WOOD DECAYED BY FUNGUS

CHRYSOSPORIUM ASPERATUM. Journal of Tropical Forest Science 25(4):

547–553.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisus.

Lobakwortel.blogspot.com [Diakses pada tanggal 22 November 2014 pukul 19:10 WIB]

Matrix, Tim. 2006. Panduan Belajar Biologi. Jakarta : Grasindo.

Medina, R. D., Mirta M Faloci, A. M., & Mroginski, a. L. (2007, 05 15). In vitro

Cultured Primary Roots. Retrieved 11 22, 2014, from PMC : US National

Library of Medicine :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmv/article/PMC2802953/figure/MCL272F1

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.

Natureisalam.blogspot.com [Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 21:00

WIB].

Pendiriaan.blogspot.com [Diakses pada tanggal 22 November 2014 pukul 8:00 WIB].

Page 28: Laporan Anatomi Internal Hewan + Tumbuhan

Ristasa, Rusna. 2002. Praktikum IPA. Jakarta : Universitas Terbuka.

Saktiyanto. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Setiyoprajoko.blogspot.com [Diakses pada tanggal 24 November 2014 pukul 19:00

WIB].

Sumarna, Yana. 2004. Budidaya Jati. Jakarta : Niaga Swadaya.

Suntoro, Susilo Handari dkk. 2001. Antaomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Supeni. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : Unversitas Negeri Malang.

Suprapti, Lies. 2005. Tepung Tapioka. Jakarta : Kanisius.

Susilowarno, Gunawan. 2008. Biologi SMA. Jakarta : Grasindo.

Vivisophieelfada.blogspot.com [Diakses pada tanggal 22 November 2014 pukul 19:30

WIB].