laporan 4 anatomi hewan vertebrata

47
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum biologi dasar unit 3 dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata “ disusun oleh : Nama : Andi Riska Nim : 1212141001 Kelas : C ( Fisika Sains ) Kelompok : IV telah dikoreksi dan diperiksa oleh asisten dosen dan koordinator asisten maka dinyatakan di terima. Makassar, Desember 2012 Koordintor asisten Asisten Syamsu Rijal, S.Pd Irmawati NIM: 091404028 Mengetahui Dosen penanggung jawab Faisal Sudrajat S.Pd M.Pd NIP: 19840619 200804 2 002

Upload: andiriska

Post on 28-Dec-2015

186 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan biologi dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum biologi dasar unit 3 dengan judul “Anatomi

Hewan Vertebrata “ disusun oleh :

Nama : Andi Riska

Nim : 1212141001

Kelas : C ( Fisika Sains )

Kelompok : IV

telah dikoreksi dan diperiksa oleh asisten dosen dan koordinator asisten maka

dinyatakan di terima.

Makassar, Desember 2012

Koordintor asisten Asisten

Syamsu Rijal, S.Pd IrmawatiNIM: 091404028

Mengetahui Dosen penanggung jawab

Faisal Sudrajat S.Pd M.Pd NIP: 19840619 200804 2 002

Page 2: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan di muka bumi dengan segala

isinya tidaklah sia-sia, semua mempunyai fungsi dan ciri masing-masing. Manusia

berbeda dengan hewan begitupun dengan tumbuhan.

Seiring dengan berjalannya waktu dengan rasa ingin tahu yang tinggi,

akhirnya para ilmuwan mengkaji lebih jauh mengenai bagian-bagain makhluk hidup,

bagaimana struktur dan fungsinya masing-masing. Manusia, hewan dan tumbuhan

terdiri dari triliun sel yang merupakan bagian terkecil. Sel-sel ini yang kemudian

saling berkaitan membentuk jaringan, jaringan kemudian membentuk organ dan

organ akan membentuk sistem organ. Makhluk hidup terdiri dari beberapa sistem

organ yang berfungsi dalam setiap aktivitasnya masing-masing.

Hewan vertebrata merupakan hewan yang bertulang belakang digolongkan

menjadi pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia. Salah satu contoh dari hewan

amphibi yang paling representatif adalah katak dan kodok. Kedua macam hewan ini

bentuknya mirip. Bedanya kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung

agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok

umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya

katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul,

kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan

kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan

penggunaannya.

Bagian bagian pada hewan dibedakan menjadi anatomi, morfologi dan

fisiologi, setiap jenis bagian-bagian itu mempunyai perbedaan dan juga persamaan,

Dalam percobaan kali ini, kita mengamati salah satu anatomi hewan vertebrata yaitu

kodok (bufo sp). Kita akan mengetahui bagaimana bentuk, warna dan juga hubungan

organ yang satu dengan organ yang lainnya

Page 3: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

B. Tujuan

Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta

hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.

C. Manfaat

Manfaat dari percobaan ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui bentuk, warna,

dan letak organ serta hubunganya dengan organ lain pada sistem organ.

Page 4: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang

belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)

(Anonima, 2012).

Kelompok amphibi adalah hewan dari golongan vertebrata yang hadir pertama

kali hidup didarat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari

kaki), meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang

( Sukiya, 2003).

Ada sekitar 3000 spesies amphibi hidup didunia, yang dikelompokkan dalam

3 golongan yaitu Anura (katak dan kodok), caudata atau Urodela (Salamander), dan

Gymnophiona atau Apoda (Caecilia). Hanya ada sekitar 60 spesies Caecilia dan

sekitar 200 jenis salamander. Jadi sebagian besar bangsa amphibi terdiri dari katak

dan kodok ( Sukiya, 2003).

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab

tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa

berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di

darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok

hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk

mengatur suhu tubuhnya (Anonima, 2012)

Tubuh hewan terdiri atas berbagai organ. Organ-organ yang bekerja sama

dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Anatomi kodok

dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata

( Tim pengajar, 2012).

Page 5: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Menurut (Sukiya, 2003), macam-macam sistem organ pada hewan vertebrata

yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Sistem rangka

Amphibi tengkorak yang tebal dan luas secara proporsional, kebalikan dari

ikan. Tengkorak amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal, frontal,

parietal, dan skuamosa. Kebanyakan permukaan dorsal dari tubuh Anura tidak

seluruhnya tertutup tulang. Bagian dari kondrokranium masih belum mengeras,

hannya daerah oksipital dan eksoksipitalnya mengeras, dan masing-masing

memiliki kondila bertemu dengan vebtebra pertama. Tidak ada langit-langit

sekunder pada amphibi, akibatnya nares internal lebih maju didalam langit-langit

mulut. Dibagian ventralotak ditutupi oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid.

Gigi ada pada premeksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid dan tulang dental.

Jumlah rusa tulang belakang pada amphibi bervariasi dari 10 ruas pada

salientia sampai 200 pada Gymnophiona. Sebagian besar amphibi mempunya dua

pasang tungkai dengan 4 jari kaki pada kaki depan dan 5 jari pada kaki belakang.

Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tetapi ada semacam tanduk pada jari-

jarinya.

2. Sistem otot

Sistem otot pada amphibi, seperti sistem-sistem organ yang lain, sebagai

transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot aksial pada amphibi masih matemerik

seperti pada ikan, tetapi tampak tanda-tanda perbedaan .Sekat horisontal membagi

otot dorsal dan ventral. Bagian dari sistem otot epaksial atau dorsal mempengaruhi

gerakan kepala. Otot ventral adalah menjadi bukti dalam pembagian otot-otot

setiap segmen tubuh amphibi. Berbagai macam gerakan pada amphibi, yaitu

berenang, berjalan meloncat melibatkan perkembangan berbagai tipe otot.

Beberapa diantaranya dalam tungkai itu sendiri dan berupa otot-otot intrinsik.

Otot katak atau kodok terdiri atas otot daging berserat halus, otot daging

jantung dan otot daging berserat melintang. Pergerakan otot menutup rahang

disebut levator sedangkan membuka rahang disebut depressor. Flexor (mengikat

satu bagian dengan bagian yang lain. Extensor (meluruskan atau memperluas suatu

bagian, abductor (menarik suatu bagian menjauh dari sumbu  tubuh adductor

Page 6: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

(menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (anggota) dan rotator

(memutar suatu bagian) (Anonimb, 2012).

3. Sistem sirkulasi

Sebagian besar amphibi mempunyai problem untuk mengisi jantung yang

menerima darah oksi dari paru-paru dan darah deoksi yang tidak mengandung

oksigen dari tubuh. Untuk mencegah banyaknya pencampuran dua jenis darah

tersebut, bahwa amphibi telah mengembangkan ke arah sistem sirkulasi

trasisional. Jantung mempunyai sekat intereatrial, kantong ventrikular, dan

pembagian konus arteriosus dalam pembuluh sistemikdan pembuluh pulmonaris.

Darah dari tubuh ke atrium kanan dari sinus venosus kemudian masuk kesisi kanan

ventrikel, dan dari sini di pompa ke paru-paru. Darah yang mengandung oksigen

dari paru-paru masuk ke atrium kiri lewat vena pulmonaris kemudian menuju sisi

kiri venrtikel untuk selanjutnya dipompa kesuruh tubuh.

4. Sistem pencernaan

Sistem pencernaan vertebrata terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan . Saluran pencernaan dari zona ingresif ( bibir, mulut, lidah, paruh dan

gigi), zona progresif ( faring, esofagus, ingluvies dan ventriculur), zona degresif

tenue ( duodenum, jejunum, ileum), zona agresif (intestinum crassum, kloaka atau

anus). Kelenjar yang berperan dalam sistem pencernaan yaitu hati dan pankreas,

disamping itu ada kelenjar ludah dalam mulut ( Susilo, 2001).

5. Sistem pernafasan

Alat pernafasan vertebrata ada 2 macam yaitu insang dan paru-paru. Insang

umunya terdapat pada kelompok vertebrata akuatik murni yaitu ikan dan larva

amphibi. Ada 2 macam insang yaitu insang interna dan eksterna. Insang eksternal

umumnya bersifat sementara yang natinya akan diganti dengan paru-paru atau

tetap sebagai insanng tetapi insang interna ( Susilo, 2001).

Struktur paru-paru pada amphibi masih sederhana. Amphibi yang hidup

diair, permukaan dalam dari paru-paru lembut, tetapi sebagian besar dinding pada

katak dan kodok berisi lipatan alveoli sehingga meningkatkan permukaan

pernafasan. Beberapa amphibi dari ordo Caudata memiliki trakea pendek,

disokong oleh kartilago yang tterbagi dalam dua cabang yang membuka kearah

Page 7: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

paru-paru. Ujung dari trakea atas diperluas, khususnya pada katak dan kodok,

untuk membentuk laring atau voice box (sakus vocalis = kotak suara), dimana pita

suara berada. Sebagian besar amphibi bernafas menggunakan kulit, tetapi

salamander ketika dewasa mendapatkan oksigen melalui kulit dan epitelium oral.

Amphibi darat menjaga kelembaban tubuh ini dilengkapi dengan sejumlah

kelenjar mukus yang didistribusikan di permukaan tubuh (Sukiya, 2003).

6. Sistem ekskresi

Kodok memiliki alat ekskresi utama yaitu ginjal yang berjumlah sepasang,

berbentuk lonjong dan berwarna  merah kecoklatan. Proses filtrasi terjadi pada

capsula renalis yang terdiri atas glomerulus. Glomerulus merupakan pembuluh

darah kecil yang berlekuk-lekuk. Capsula bowman dan tubulus uriniferus yang

berfungsi menyalurkan urine ke ureter yang berhubungan dengan vesika urinaria

sebagai tempat penampungan sementara. Setelah vesika urinaria penuh, urine akan

di buang melalui kloaka (Anonimc, 2012).

7. Sistem reproduksi

Indung telur pada amphibi berpasangan dan berisi rongga yang didalamnya

berisi getah bening. Oviduk juga berpasangan meskipun didaerah distal menyatu.

Seringkali ujung distal masing-masing oviduk diperluas ke uterus membentuk

struktur ovisak sebagai tempat penyimpangan ova secara temporer sebelum

dikeluarkan atau untuk perkembangan embrio pada spesies ovoviviparus. Kelenjar

yang mengeluarkan jelli untuk melumuri telur-telur biasanya berada padda oviduk.

Testis berpasangan dan berhubungan langsung atau dihubungkan tubulus

mesonefrik ke kloaka, tidak ada organ kopulasi spesial. Pada kodok ada suatu

struktur yang disebut organ bidder terletak di anterior setiap testis.

8. Sistem saraf

Sistem saraf pada amphibi ada dasarnya sama dengan ikan. Pusat kegiatan

otak berada padabagian dorsal otak tengah, dimana sel-sel saraf (lapisan abu-abu)

terkonsentrasi didalam tektum. Karena amphibi bergerak lamban, maka

cerebellum sangat kecil kecuali pada caecilia. Hanya ada 10 saraf kranial. Akar

dorsal dan ventral dari saraf spinal bergabung melaluiforamen intervertebra.

Page 8: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Kulit amphibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit terjaga

kelembabannya dengan adanya kelenjar mukosa, bahkan pada spesiesyang hidup di

air mukus memberikan minyak pelumasan bagi tubuh. Warna pada amphibi sangat

beragam, hijau terang, kuning, oranges,dan emas. Sedangkan warnah merah dan bitu

jarang ditemukan. Warnah pada amphibi bisa disebabkan oleh karena phigmen atau

secara struktural, atau dihasilkan oleh keduanya. Pigmen pada amphibi, sebagaimana

pada ikan, terletak pada kromatofora dikulit. Sel-sel pigmen ini biasanya dinamakan

menurut jenis pigmen yang dikandungnya (Sukiya, 2003).

Page 9: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari / tanggal : Jumat / 30 November 2012

Waktu : Pukul 16.00 s.d. 17.30 WITA

Tempat : Laboraturium Biologi Lantai III sebelah barat FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu:

1. Botol pembunuh

2. Baki bedah

3. Alat bedah

a. Gunting

b. Pinset

c. Jarum

d. Skalpel

e. Botol pembunuh

Bahan yang digunkan yaitu:

1. Kodok

2. Kapas

3. Kloroform/ eter ( pembius)

C. Prosedur kerja

1. Pengamatan luar

a. Mematikan kodok

Mengambil segumpal kapas ( sebesar ruas empu jari tangan), basahi

dengan eter, lalu memasukkan ke dalam botol pembunuh. Dan

memasukkan kodok kedalam botol tersebut, menutup botol dengan rapat.

Membiarkan kodok sampai mati.

b. Mengeluarkan kodok yang telah mati dan meletakkannya diatas baki

bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat.

c. Mengamati bagian luar kodok

Page 10: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

1) Mata, kelopak dan selaput tidur

2) Lubang hidung luar

3) Tympanum (i), selaput pendengar

4) Celah mulut

5) Tungkai depan

a) Lengan atas ( Branchium)

b) Lengan bawah ( Ante brancium)

c) Telapak ( manus )

d) Jari-jari (digiti) berapa?

6) Tungkai belakang

a) Paha (Femur)

b) Betis ( Crus)

c) Telapak bersatu ( pes )

d) Jari-jari berselaput renang

7) Kloaka ( menentukan letaknya)

8) Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya

d. Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian

tersebut.

2. Pembedahan

a. Meletakkan kodok pada punggungnya diatas bak bedah. Memaku

keempat jarinya dengan jarum pada lililn, sehingga tidak mudah goyang.

b. Dengan menggunakan pinset, menjepit secara membujur kulit perut dekat

paha, mengankat sedikit, menggunting kulit dibawah pinset, sehingga

celah pada kulit perut.

c. Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul

menggunting kulit kearah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik

kearah celah tadi, menggunting kearah pangkal kedua paha

d. Menggunting kulit kearah samping kiri dan kanan sehingga kulit perut

bisa tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya

pada tempat tertentu kulit melekat pada otot sehingga terbentuk semacam

kantong.( saccus)

Page 11: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

e. Memperhatikan pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih

membujur sepanjang otot perut ( linea alba)

f. Memjepit denga pinset otot perut disamping linea alba, dan menggunting

secara melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting

yang tumpul kedalam celah otot perut dan memulai menggunting kearah

kepala sampai ke bawah rahang. Melanjutkan menggunting sampai

pangkal paha.

g. Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan sehingga

terbuka rongga perut tampak jeroan.

3. Pengamatan sistem pencernaan

a. Membuka rongga mulut dengan scalpel dan pinset, sehingga rongga

mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, raba dan jari pada rahang atas dan

gigi vower pada langit-langit.

b. Menarik lidahnya keluar dengan menggunakan pinset, mengamati bentuk

dan perlekatannya

c. Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati

bentuk dan warnanya

1) Hati sebelah kanan, ada berapa labus; mencari kantung

empedu,bagaimana warnanya.

2) Lambung disebelah kiri hati; mengangkat sedikitakan tampak

duedenum dan pancreas

3) Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan

pertemuannya..

4) Rektum yang belum ke kloaka.

4. Pengamatan sistem peredaran darah

a. Arah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput

b. Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel

sampai pecah, mengamati bentuk dan bagiannya:

1) Bilik ( ventrikel)

2) Serambi ( atrium) kiri dan kanan

3) Pembuluh nadi utama (truncus arterious) yang keluar

Page 12: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

4) dari ventrikel kemudian bercabang menjadi aorta ( kiri dan kanan)

5) menggambar bagian jantung dan beri nama bagian tersebut.

5. Pengamatan sistem pernafasan

a. Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung,

tersembul bagian paru-paru

b. Dengan sedotan minuman yang ujungnya dimasukkan kedalam lubang

pangkal tenggorokan ( muka mulut ),meniup pangkalnya perlahan, maka

paru-paru akan menggembung.mengamati bentuk dan warna paru-

paru,pembuluh darah pada paru-paru

c. Melepaskan jantung dengan gunting sehinga tampak batang tenggorokan

( trakea )

d. Membuat gambar bagan sistem pernafasan kodok.

6. Pengamatan sistem ekskresi dan reproduksi (urogenitalia)

a. Melepaskan organ-organ pencernaan mulai pada lambung sampai pada

rectum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.

b. Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang

rongga perut. Selanjutnya mengamati:

1) Ginjal dan kelenjar adrenal ( garis keputihan )

2) Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumpai

3) Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih

c. Pada kodok jantang, ureter ini disebut juga ductus urospermaticus. Testis

terletak disebelah atas ginjal, bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal

melalui vase efferensia

d. Pada kodok betina, ada sepasang ovarium dibagian kiri dan kanan.

Mengangkat sedikit ovarium, akan tampakoviduct cerupa saluran

berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa

corong (ostium) ada didekat jantung

e. Membuat gambar bagian sistem urogenitalia kodok. Memberi nama

bagian-bagiannya.

Page 13: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1. Gambar morfologi

a. Dorsal

Hasil pengamatan Keterangan

1. Hidung bagian luar

(nares ekstrernal)

2. Mata ( 0rbita)

3. Lengan bawah

(Ante brancium)

4. Telapak (Manus)

5. Paha (Femur)

6. Telapak bersatu

(pes)

7. Jari-jari (digiti)

8. Betis (Crus)

9. Lengan atas

(Brancium)

Page 14: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Gambar pembanding

Sumber:http://wilsonunm.blogspot.com

b. Mulut

Hasil pengamatan Keterangan

1. Gigi volmer

2. Hidung bagian dalam

(Nares internall)

3. Langit-langit

(Apico palacum)

4. Lidah ( Lingua bipita)

5. Rahang

bawah(Mandibulla)

6. Rahang atas(Maxilla)

Page 15: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Gambar pembanding

sumber : www.ums.edu.my

2. Gambar anatomi

a. Sistem pencernaan

Hasil pengamatan Keterangan

1.    Kerongkongan

(esophagus)

3.       2. Hati (hepar)

4.      3. Kantung empedu

4.   Lambung

(ventriculus)

6.      5. Pankreas

7.      6. Kloaka

7. Usus besar

(intestinum crassum)

8. Usus halus

(intestinum tenue)

8.     

Page 16: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Gambar pembanding

Sumber: http://wilsonunm.blogspot.com

b. Sistem peredaran darah

Hasil pengamatan Keterangan

1. Vena kava

2. Serambi kiri

3. Aorta

4. bilik

5. Serambi kanan

Page 17: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Gambar pembanding

Sumber : www.ums.edu.my

c. Sistem pernafasan

Hasil pengamatan Keterangan

1. Rongga hidung

2. Tenggorokan

3. Bronkus

4. Paru-paru

5. trakea

Gambar pembanding

Page 18: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Sumber: http://wilsonunm.blogspot.com

d. Sistem ekskresi

Hasil pengamatan Keterangan

1. Ginjal (Ren)

2. Ureter

3.  Kloaka

Gambar pembanding

Page 19: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Sumber : www.ums.edu.my

e. Sistem reproduksi

1. jantan

Hasil pengamatan keterangan

Page 20: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

1. Testis

2. Efferent ductules

3. Bladder

4. Kloaka

5. Ureter

6. Ginjal (ren)

2. betina

Hasil pengamatan keterangan

1. Ginjal (ren)

2. Ureter

3. Bladder

4. Uterus

5. Ovary

6. Oviduct

Ganbar pembanding

Page 21: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

B. Pembahasan

1. Morfologi Bufo sp

a. Dorsal

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada kodok (Bufo sp), pada bagian kepala terdapat, mata (Orbita),

hidung bagian luar (Nares eksterna), mulut ( Rima oris ), rongga mulut

( Cavum oris ). Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil

makanan, dua lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung

yang berfungsi dalam pernapasan, dua mata yang besar spherik,

dibelakangnya dua lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang

berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata

mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai

selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila

berada di dalam air.

Pada bagian tungkai depan terdapat Lengan atas (Brancium), lengan

bawah (Ante brancium), telapak (Manuas), jari-jari (Digiti). Pada bagian

tungkai belakang terdapat paha ( Femur), betis (Crus), telapak bersatu

(pes), jari-jari (Digiti). Secara umum kodok jumlah jari tungkai depan

Page 22: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

biasanya empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada bagian belakang

terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat pembuangan.

b.Mulut

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada mulut Bufo sp yaitu, terdapat gigi vormer (Vormer dentus),

hidung bagian dalam (Nares internal), git-langit (Apicopalacum), lidah

(Linglanua bipita), rahang atas(Maxilla), rahang bawah (Mandibula).

Pada bagian mulut ini, terdapat lidah yang panjang dan lengket. Hal

ini dikarenakan kodol menangkap mangsanya dengan lidahnya itu. Selain

itu, terdapat juga gigi fomer yang berfungsi untuk menelan mangsa yang

ditangkap dengan lidahnya itu. Pada katak tampak bahwa perlengkatan

ujung lidahnya terdapat di pangkal dan ujung mulut. Hal ini disebabkan

karena dengan perlekatan yang seperti itu, katak lebih mudah menjulurkan

lidahnya saat menangkap mangsanya

(Anonimc. 2012).

2. Sistem pencernaan pada Bufo sp

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada sistem pencernaan yaitu Rongga mulut (Cavum oris),

Kerongkongan , Hati (hepar), Empedu , Pangkreas, Lambung(fundus), Usus

halus(Intestinum tenue), Usus besar (Intestinum crassum), kloaka

Saluran pencernaan mulai dari esofagus (bedinding lurus dan besar)

langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan berkelok ke

samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang,

berkelok-kelok), rektum yang langsung bersatu dengan kloaka. Hati dn

pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum,

kandung empedu, lambung intestinum.

Secara berturut-turut saluran pencernaan pada kodok meliputi rongga

mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah

untuk menangkap mangsa, sofagus;berupa saluran pendek, ventrikulus

(lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan

Page 23: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat

masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, intestinum (usus): dapat

dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum.

jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya., Usus tebal berakhir

pada rektum dan menuju kloaka.dan kloaka: merupakan muara bersama

antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine

(Anonimc. 2012)

3. Sistem peredaran darah pada Bufo sp

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada sistem peredaran darah yaitu terdiri dari cor (jantung), anteriae,

kapiller, venae, ductus lymphaticus, darah dan cairan lymphe. jantung berada

pada rongga dada dan berwarna merah hati, ruanggan jantung kodok ada 3

ruang yaitu 2 antrium yang terdapat pada bagian anterior jantung dan

vertikulum yang berada pada bagian posterior. Darah yang menuju jantung

dari seluruh tubuh bermuara pada atrium sinistrum, sedangkan darah dari

paru-paru menuju antrium dextrum. vetriculum adalah muara akhir darah

yang akan diedarkan dari jantung melalui anteri. Akibat ventrikel kodok

hanya satu sehingga darah kotor dan darah bersih bercampur.

4. Sistem pernafasan pada Bufo sp

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada sistem pernafasan yaitu terdiri paru-paru. Katak dewasa benapas

dengan menggunakan paru-paru (pulmo). Alat pernapasan kodok terdiri dari

lubang hidung, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveolus. Di alveolus terjadi

pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding

paru–paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Selain

bernapas dengan pulmo, kodok dewasa juga bernapas dengan kulit. Ini

dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung

banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berdifusi. Sedangkan pada

fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air.

5. Sistem ekskresi pada Bufo sp

Page 24: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan adapun bagian-

bagian pada sistem ekskresi yaitu terdiri dari ginjal. Kodok memiliki alat

ekskresi utama yaitu ginjal yang berjumlah sepasang, berbentuk lonjong dan

berwarna  merah kecoklatan. Proses filtrasi terjadi pada capsula renalis yang

terdiri atas glomerulus. Glomerulus merupakan pembuluh darah kecil yang

berlekuk-lekuk. Capsula bowman dan tubulus uriniferus yang berfungsi

menyalurkan urine ke ureter yang berhubungan dengan vesika urinaria

sebagai tempat penampungan sementara. Setelah vesika urinaria penuh, urine

akan di buang melalui kloaka

6. Sistem reproduksi pada Bufo sp

a. Jantan

Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya

putih kekuningan) terletak disebelah atas ginjal. Dari testis terdapat

saluran yang disebut fasdefferens yang bermuara di ureter. Bagian ureter

yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicula

seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa.

b. Betina

Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat

pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang

disebut mesovarium. Pada saat musim kawin pada ovarium terpadat

ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian

posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur

dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh.

Page 25: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa, Bagian morfologi kodok terdiri atas celah mulut (cavum oris), lubang

hidung, mata, selaput mata, selaput tidur, selaput pendengar (membran tympani),

kloaka, tungkai depan yang terdiri dari telapak, jari, serta tungkai belakang yang

terdiri dari lengan bawah, lengan atas, paha, betis, telapak bersatu, selaput

renang. Pada rongga mulut terdapat rahang atas, rahang bawah, vomer dan lidah.

Sistem pernernaan mulai dari mulut, lambung, usus halus, usus besar dan

berakhir di kloaka. Serta dibantu oleh kelenjar pencernaan yaitu pancreas,

empedu dan hati. Sistem peredaran darah terdiri atas jantung yang terdiri atas

sinus vonesus, atrium kanan, atrium kiri, vena, ventrikel dan aorta. Sistem

peredaran darah pada kodok merupakan sistem peredaran darah ganda dan

tertutup. Alat tubuh yang berperan pada sistem pernapasan kodok yaitu trakea,

bronkus, bronkiolus, alveolus dan pembuluh darah. Di alveolus terjadi pertukaran

gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru–paru dan

sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Alat ekskresi pada kodok

berupa sepasang ginjal. Sistem reproduksi pada kodok jantan terdiri atas

sepasang testis dan vas deferens yang bermuara di ureter dan pada kodok betina

terdiri dari sepasang ovarium, oviduk yang bermuara di kloaka.

B. Saran

1. Untuk Praktikan

Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya praktikan tidak terlambat masuk ke

laboratorium, lebih mempersiapkan segala hal yang ingin dipakai pada saat

praktikum, tidak terlalu ribut, tetap menjaga kebersihan, memperhatikan

dengan teliti agar memperoleh hasil pengamatan yang maksimal, dan lebih

meningkatkan kerja sama yang baik

Page 26: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

2. Untuk Asisten

Sebagai asisten, diharapkan lebih menuntun/ mengarahkan para praktikan

untuk mengamati pangamatannya, kalau bisa jangan makan di dalam

laboratorium, dan jangan keluar masuk pada saat praktikum dimulai.

3. Untuk laboran

Sebagai laboran, diharapkan lebih menyediakan alat dan bahan yang lebih

lengkap di dalam ruangan sebelum praktikum dimulai.

Page 27: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

DAFTAR PUSTAKA

Anonima.. 2012. http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/. Diakses pada tanggal 4 desember 2012.

Anonimb. 2012. http://andre4088.blogspot.com/2012/04/anatomi-katak-rana-sp.html.Diakses pada tanggal 4 desember 2012.

Anonimc. 2012. http://p3cell.blogspot.com/2010/02/anatomi-tubuh-amphibia- katak.html . Diakses pada tanggal 4 desember 2012.

Hardari, susilo, dkk. 2001. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta: universitas terbuka

Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Jakarta: JICA

Tim pengajar. 2012. PenuntunBiologi Dasar. Makassar: Jurusan biologi FMIPA

UNM

Page 28: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Lampiran

Jawab dari pertanyaan

1. Mengapa bufo sp digolongkan ke dalam kelas amphibi?

Jawab: bufo sp digolongkan ke dalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di

dua tempat, yaitu di darat dan di air. Pada masa berudu, bufo sp hidup di

air dan bernafas dengan insang. Pada saat dewasa, katak hidup di darat

dan bernafas dengan paru-paru.

2. Mengapa warna bufo sp mudah berubah-ubah? Faktor apakah yang

mempengaruhinya?

Jawab: Warna bufo sp mudah berubah-ubah karena katak mempunyai

kromatophor (sel pigmen) yang terdiri dari:

a. Xantopra, mengandung pigmen kuning

b. Melanfora, mengandung pigmen melanin yang menyebabkan warna

coklat dan hitam

c. Guanafora, mengandung Kristal guanine yang menyebabkan warna

biru

Serta merupakan bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Adapun faktor yang mempengaruhinya yaitu:

a. Hormone efisit dan hormone hiposit

b. Kondisi dalam tubuh

c. Suhu lingkungan

3. Dimanakah melekat pangkal lidah bufo sp katak? Apakah manfaat bagi bufo sp

dengan melekatkan lidah seperti itu?

Jawab: Pangkal lidah bufo sp melekat pada rahang bawah. Manfaatnya untuk

memudahkan bufo sp dalam menangkap dan memasukkan makanan atau

mangsa ke dalam mulut.

4. Hati dan pancreas, bukan saluran pencernaan, tetapi termasuk dalam system

pencernaan. Mengapa demikian?

Page 29: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Jawab: Karena hati dan pancreas menghasilkan kelenjar atau enzim yang berperan

dalam proses pencernaan.

5. Apa sebabnya bufo sp tidak dapat melakukan pernapasan perut? Bagaimanakah

cara bufo sp menarik dan mengeluarkan napas?

Jawab: bufo sp tidak dapat melakukan pernapasan perut karena bufo sp tidak

mempunyai tulang rusuk maupun diafragma. bufo sp menarik nafas

dengan cara inspirasi dan yang bekerja adalah otot rahang. Kemudian

mengeluarkan nafas dengan ekspirasi dan yang bekerja adalah otot perut.

6. Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung bufo sp

bercampur ketika meninggalkan jantung!

Jawab: Karena pada kedua atrium jantung katak terdapat valvae (sekat) sehingga

darah bersih dan kotor tidak bercampur.

7. Pada bufo sp terjadi fertilisasi internal atau eksternal. Jelaskan mengapa

demikian!

Jawab: Pada bufo sp terjadi fertilisasi eksternal karena pada saat terjadi

pembuahan, telur yang akan dibuahi dikeluarkan oleh bufo sp betina yang

dirangsang oleh bufo sp jantan, kemudian bufo sp jantan membuahi telur

di luar tubuh.

Page 30: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Anatomi Katak (Rana sp.) Sistem pencernaan makanan pada amfibi ini, hampir sama dengan ikan, meliputi

saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil

(serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi rongga

mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk

menangkap mangsa, sofagus;berupa saluran pendek, ventrikulus (lambung),

berbentuk kantung yang bila terisi makanan

menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya

esofagus dan lubang keluar menuju usus, intestinum (usus): dapat dibedakan atas

usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi

belum jelas batas-batasnya., Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka.dan

kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran

reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarnake hijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.

System endokrin (kelenjar buntu) pada amphibi (katak) terdapat kelenjar paratiroid,

sebagai regulator kalsium dalam system endokrin. pad hasil penagmatan terletak di

belakang, melekat ke tiroid. Umumnya 2 pasang, sepasang pada tiap lobus tiroid. Kelenjar

adrenal, koretks dan medulla bergabung tidak terpisah seperti pada ikan. Kelenjar adrenal

melekat di atas ginjal, kiri kanan. Kelenjar ini disalut kapsul dari jaringan ikat. Terdiri dari

korteks berwarna kekuningan dan medulla yang berwarna kelabu. Letak korteks adalah di

bawah control saraf simpatis.

Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), terletak di bawah jakun. menurut (Radiopoetra,

1990), Kelenjar tiroid tidak hanya mengatur aktivitas metabolism tubuh tetapi dipercaya

sangat penting dalam mempengaruhi periode pengelupasan lapisan terluar kulit. (Sukiya,

2005), Kelenjar endokrin menghasilkan 2 macam hormone tiroksin dan klasitosin. Tiroksin

berfungsi untuk mengontrol metabolism sel-sel, terutama oksidasi dan untuk

penyempurnaan pertumbuhan bagian-bagian tubuh

Page 31: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Organ sirkulasi berdasrkan hasil pengamatn terdiri dari cor (jantung), anteriae,

kapiller, venae, ductus lymphaticus, darah dan cairan lymphe. jantung berada pada

rongga dada dan berwarna merah hati, ruanggan jantung katak atau kodok ada 3

ruang yaitu 2 antrium yang terdapt pada bagian anterior jantung dan vertikulum yang

berada pada bagian posterior. Darah yang menuju jantung dari seluruh tubuh

bermuara pada atrium sinistrum, sedangkan darah dari paru-paru menuju antrium

dextrum. vetriculum adalah muara akhir darah yang akan diedarkan dari jantung

melalui anteri.

Otot-otot pada katak setelah kami bedah Nampak terdapat banyak sekali pembuluh

darah pada otot sehingga pada pengamatan anatomi otot, warna otot nampak kebiru-

biruan. Otot katak atau kodok terdiri atas otot daging berserat halus, otot daging

jantung dan otot daging berserat melintang. jika kita mencoba menggerakkan otot pada

tubuh katak maka kerja dari masing0masing otot pada tiap bagian tubuh berbeda. pada

rahang terdapat otot yang kerjanya hanya menutup dan membuka rahang.

Berdasarkan literatur dari Sukiya, (2005) pergerakan otot menutup rahang disebut

levator sedangkan membuka rahang disebut depressor. Flexor (mengikat satu bagian

dengan bagian yang lain,contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah denag lengan atas),

Extensor (meluruskan atau memperluas suatu bagian, contoh : triceps meluruskan lengan

bawah dengan luas atas), Abductor (menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh

( anggota badan ), contoh deltoid menarik lengan ke samping), Adductor (menarik suatu

bagian menuju ke arah sumbu tubuh ( anggota ) contoh latianus dorsi menarik lengan ke

atas dan kembali) dan Rotator (memutar suatu bagian, contoh : pyriormis, meninggikan dan

memutar femur).

Sistem pernafasan pada katak dan kodok, Selama tahap larva amfibi sebagaian

besar bernafas dengan insang. Insang ini bukan tipe internal pada ikan, tetapi insang

eksternal. Struktur insang luar adalah filamenous, tertutup epitelium bersilia, umumnya

mereduksi selama metamorfosis. Beberapa amfibi berekor, insang luar ini ada selama

hidupnya (Sukiya, 2005).

Page 32: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Berdasarkan pengamatan, karena sample yang kita mati adalah katak yang sudah

dewasa maka insang tidak kita temukan yang ada hanya paru-paru dan kulit yang juga dapat

digunakan untuk bernafas karena banyak mengandung lendir dan pembuluh darah.

Permukaan dalam dari paru-paru lembut, tetapi sebagian besar dinding paru-paru pada

katak dan kodok berisi lipatan alveoli sehingga meningkatkan permukaan pernafasan.

Pada umumnya udara dipompa kedalam paru-paru melalui proses yang sederhana,

sebagian besar amfibi bernafas dengan kulit, oleh karena itu kulit dijaga kelembapannya.

Amfibi darat dalam menjaga kelembapan tubuh ini dilengkapi denagn sejumlah kelenjar

mukus yang didistribusikan di permukaan tubuh keterangan ini berdasarkan penjelasan dari

Sukiya, (2005), tentang pernafasan ampibi.

Sistem saraf amfibi tidak kami lakukan karena keterbatasan waktu dan juga focus

anatomi kami hanya pada daerah rongga badan. Menurut Sukia (2005) Pusat kegiatan

berada pada otak bagian dorsal otak tengah, dimana sel-sel syaraf (lapisan abu-abu)

terkonsentrasi di dalam tektum. Telencefalon secara alami merupakan bagian penciuman,

sehingga memperluas hermis cerebral, linia body ditemukan pada semua amfibi, tetapi

anura mempunyai parental body atau ujung organ pineal. Karena amfibi bergerak lamban,

maka cerebellum sangat kecil kecuali pada cecillia. Hanya ada 10 syaraf kranial. Akar dorsal

dan ventral dari syaraf spinal bergabung melalui foramen intervertebra

Tengkorak amfibi (katak) modern mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,

frontal, parietal, dan skuamosa.kebanyakan permukaan dorsal dari tubuh anura tidak

seluruhnya tertutup tulang.dibagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan

parasfenoid. Gigi ada pada premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang

denta.

Katak dan kodok mempunyai lidah yang menempel pada bagian anterior mulut

dekat maksila dan mandibula. lidah ini dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa. pada

ujung lidak terbagi seperempat dari bagian lidah bagian ini disebut papilla lidah yang

berfungsi sebagai perasa. Khonea internal, apertura nasal berfungsi sebagai penciuman

tetapi juga untuk saluran udara. Biasanya epitelium olfaktori lembut terbatas pada bagian

dorsal nasal. Struktur olfaktori lainnya pada amfibi adalah organ Jacobson (Jasin, 1984).

Page 33: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Organ tersebut dipercaya menjdi alat bantu dalam merasakan amkanan. Orgn ini

juga penting daalm tingkah laku reproduksi, karena kasi pertama adalah hewan jantan

menyentuh hidung, kepala dan leher betinanya. Mata amfibi juga seperti pada Vertebrata

lain. Lensa mata tetap tidak berubah kecembungannya untuk jarak pandang yang relatif

jauh, terdapat juga organ pareintal body berfungsi sebagai fotoreseptor, sensitif terhadap

gelombang panjang dan intensitas cahaya, berperan dalam termoregulasi dan orientasi

arah, terdapat alat pendengaran pada amfibi, katak dan kodok mempunyai pendengaran

tengah dan gendang telinga. Suara ditransmisikan dari gendang telinga melalui lubang

timpani ke telinga dalam melewati sebua tulang yang disebut kolumella, terdapat linia

lateralis pada larva amfibi dan terkadang ditemukan pada katak dewasa untuk spesies katak

yang hidup diair, yang srukturnya mirip pada ikan (Sukiya, 2005).

Untuk system reproduksi pada amfibi, mengawali hidupnya sebagai telur yang

diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Telur-telur

kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (b. Inggris: tadpole), yang

bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air.

Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki

depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya,

berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil (Radioputra, 1991).

http://andre4088.blogspot.com/2012/04/anatomi-katak-rana-sp.html

Anatomi Tubuh Hewan

Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).

KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)

Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.

Page 34: Laporan 4 Anatomi Hewan Vertebrata

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.

http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/