modul 1 pengenalan mikroskop, bahasa anatomi, dan anatomi hewan invertebrata (1)

14
PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN MODUL 1: PENGENALAN MIKROSKOP, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN IMVERTEBRATA Rabu, 2 September 2015 MODUL 1A: PENGENALAN MIKROSKOP 1.1 Tujuan Untuk mempelajari penggunaan mikroskop cahaya dan mikroskop bedah. 1.2 Pendahuluan Penemuan mikroskop merupakan suatu titik awal berkembangnya biologi. Mikroskop memungkinkan penemuan yang menunjukkan bahwa seluruh organisme hidup dibangun oleh sel dan adanya penemuan berbagai tipe sel yang membangun suatu organisme multiseluler. Dengan menggunakan mikroskop, kita dapat memperbesar suatu specimen sampai perbesaran yang cukup besar, seperti misalnya dengan mikroskop cahaya, suatu spesimen dapat diamati dengan perbesaran 1500x. Saat ini perkembangan fisika di bidang optik dan gelombang elektromagnetik semakin pesat, sehingga hal ini memungkinkan pula perkembangan mikroskop yang semakin baik. Perkembangan mikroskop ini ditunjang pula dengan perkembangan berbagai metode yang memanfaatkan reaksi-reaksi kimiawi di dalam sel. Hal ini memungkinkan para ahli untuk mengamati komponen sel dan proses-proses yang terjadi di dalam sel. Terdapat berbagai mikroskop yang sudah dikembangkan mulai dari yang paling sederhana sampai mikroskop yang kompleks, misalnya mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mikroskop fase kontras, mikroskop epifluoresens, mikroskop electron. 1. Mikroskop cahaya Mikroskop cahaya menggunakan cahaya matahari atau cahaya dari lampu sebagai sumber cahaya (Gambar 1). Cahaya dari lampu/matahari difokuskan oleh lensa kondenser dan akan

Upload: wina-supriani

Post on 09-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

berisi tuntunan praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN

MODUL 1: PENGENALAN MIKROSKOP, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN IMVERTEBRATA

Rabu, 2 September 2015

MODUL 1A: PENGENALAN MIKROSKOP

1.1 Tujuan

Untuk mempelajari penggunaan mikroskop cahaya dan mikroskop bedah.

1.2 Pendahuluan

Penemuan mikroskop merupakan suatu titik awal berkembangnya biologi. Mikroskop memungkinkan penemuan yang menunjukkan bahwa seluruh organisme hidup dibangun oleh sel dan adanya penemuan berbagai tipe sel yang membangun suatu organisme multiseluler. Dengan menggunakan mikroskop, kita dapat memperbesar suatu specimen sampai perbesaran yang cukup besar, seperti misalnya dengan mikroskop cahaya, suatu spesimen dapat diamati dengan perbesaran 1500x. Saat ini perkembangan fisika di bidang optik dan gelombang elektromagnetik semakin pesat, sehingga hal ini memungkinkan pula perkembangan mikroskop yang semakin baik. Perkembangan mikroskop ini ditunjang pula dengan perkembangan berbagai metode yang memanfaatkan reaksi-reaksi kimiawi di dalam sel. Hal ini memungkinkan para ahli untuk mengamati komponen sel dan proses-proses yang terjadi di dalam sel. Terdapat berbagai mikroskop yang sudah dikembangkan mulai dari yang paling sederhana sampai mikroskop yang kompleks, misalnya mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mikroskop fase kontras, mikroskop epifluoresens, mikroskop electron.

1. Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya menggunakan cahaya matahari atau cahaya dari lampu sebagai sumber cahaya (Gambar 1). Cahaya dari lampu/matahari difokuskan oleh lensa kondenser dan akan diterima oleh lensa objektif, okuler. Di antara kondensor dengan lensa objektif terdapat meja preparat tempat peletakan spesimen yang akan diamati. Akibatnya lensa objektif akan membentuk suatu bayangan dari spesimen tersebut. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif diterima dan diperbesar oleh lensa okuler sehingga akan terbentuk bayangan yang dapat kita lihat.

Page 2: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

Gambar 1. Mikroskop cahaya dan bagian-bagiannya.

Seperti ditunjukkan oleh gambar di atas, mikroskop cahaya terdiri atas:

No

.

Komponen Fungsi

1. Lensa okuler Untuk mengamati objek pengamatan

2. Lensa objektif (2) Untuk memperbesar bayangan

3. Makrometer (pengatur fokus kasar)

Untuk mengatur jarak lensa dengan meja preparat agar diperoleh bayangan yang jelas

4. Mikrometer (pengatur fokus halus)

Untuk mengatur fokus bayangan agar diperoleh gambar yang tajam

5. Meja Preparat Tempat meletakkan kaca preparat

6. Penjepit Preparat Untuk menahan agar kaca preparat tidak bergeser

7. Diafragma/kondensor Untuk mengatur agar cahaya terpusat pada objek yang akan diamati

8. Sumber Cahaya Untuk menampilkan bayangan

9. Revolver Lensa Untuk mengatur lensa perbesaran yang akan digunakan

Page 3: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

10. Tabung/badan mikroskop

Menghubungkan lensa okuler dan objektif

11. Lengan mikroskop Untuk mengangkat/memindahkan mikroskop

Pengamatan suatu materi biologis dengan menggunakan mikroskop cahaya dioptimalisasi dengan menggunakan zat-zat pewarna yang dapat bereaksi dengan molekul-molekul biologis yang terdapat di dalam sel atau suatu jaringan. Kualitas lensa suatu mikroskop menentukan hasil pengamatan dari suatu objek, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan resolusi yang dihasilkan (atau kemampuan suatu mikroskop untuk mengamati 2 titik bersebelahan pada bidang pengamatan sebagai titik yang berbeda).

2. Stereomikroskop (Mikroskop Bedah)

Stereomikroskop (mikroskop bedah) memiliki bagian yang hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa, akan tetapi tidak memiliki kondensor dan diafragma (Gambar 5). Mikroskop ini memiliki lensa objektif, lensa okuler, meja preparat, makrometer, dan dengan sumber cahaya adalah sinar lampu. Terdapat dua sumber cahaya, yaitu lampu di bawah spesimen dan di atas spesimen. Perbesaran mikroskop ini antara 4 x sampai 10 x. Dengan menggunakan mikroskop ini, spesimen yang diamati merupakan spesimen yang cukup besar. Prinsip kerja mikroskop bedah ini sama dengan mikroskop cahaya biasa.

Gambar 5. Mikroskop bedah dan bagian-bagiannya

Bagian-bagian yang ada pada mikroskop bedah tidak jauh berbeda dari mikroskop bedah, yaitu:

Page 4: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

No.

Komponen Fungsi

1. Eyepiece Bagian yang digunakan untuk melihat bayangan perbesaran objek

2. Diopter Mengatur perbedaan fokus antara mata kanan dan kiri sehingga terbentuk bayangan perbesaran yang jelas

3. Objective lens lensa yang memperbesar bayangan objek yang terbentuk

4. Focus knob Untuk menggerakkan lensa naik dan turun untuk memperoleh gambar yang tajam

5. Lighting Sumber cahaya untuk menerangi objek. Beberapa mikroskop memiliki sumber cahaya atas dan bawah, sedangkan beberapa hanya memiliki salah satu saja.

6. Penjepit preparat Untuk menjepit objek pengamatan agar tidak bergeser dari tempatnya selama pengamatan

7. Papan preparat Tempat meletakkan objek yang akan diamati

1.3 Metode kerja

1.3.1 Mikroskop cahaya

Cara menggunakan mikroskop cahaya:

1. Nyalakan lampu mikroskop dan gunakan perbesaran lensa objektif terkecil dulu.

2. Letakkan preparat di atas meja objek dan mulai mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa objektif terkecil dahulu. Turunkan lensa objektif sampai ke dekat permukaan preparat tersebut.

3. Naikkan lensa objektif pelan-pelan dengan menggerakkan makrometer, sambil anda mengamati preparat melalui lensa okuler. Jika anda sudah dapat melihat bayangan preparat anda, fokuskan bayangan tersebut dengan menggunakan mikrometer.

4. Bukalah diafragma sampai pembukaan besar, kemudian tutup pelan-pelan sambil anda mengamati preparat dari lensa okuler. Bagaimana efeknya terhadap pengamatan preparatanda? Pada umumnya anda memerlukan pembukaan diafragma seminimal mungkin apabila anda menggunakan perbesaran lensa objektif yang kecil. Pembukaan diafragma semaksimal mungkin diperlukan apabila anda menggunakan perbesaran lensa objektif terbesar (100x) dan menggunakan minyak imersi untuk pengamatan preparat anda. Akan tetapi, tipe spesimen juga mempengaruhi berapa besar intensitas cahaya yang diperlukan, sehingga diperoleh hasil pengamatan yang paling baik.

Buka kembali diafragma sampai pembukaan besar, kemudian perkecil pelan-pelan sampai anda menemukan bayangan yang paling kontras dari objek anda.

Page 5: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

1.3.2 Mikroskop Bedah (Stereomikroskop)

Cara menggunakan mikroskop bedah:

1. Sambungkan mikroskop bedah ke sumber tegangan2. Nyalakan sumber cahaya. Jika objek berupa preparat tipis, gunakan cahaya dari bawah

preparat. Jika objek berupa benda padat (cahaya tidak dapat menembusnya), gunakan cahaya dari atas preparat.

3. Letakkan objek pengamatan di atas papan preparat dan jika diperlukan, gunakan penjepit untuk menahan objek agar tidak bergeser

4. Atur posisi lensa okuler agar mata dapat mengamati melalui mikroskop dengan nyaman tanpa harus tegang memfokuskan mata pada bayangan

Sambil melihat melalui lensa, gunakan focus knob untuk mempertajam gambar hingga objek terlihat fokus. Jika tidak terlihat apapun, geser objek hingga tampak dalam lingkaran terang.

Hal-hal yang harus diperhatikan, jika anda bekerja dengan mikroskop:

1. Bawalah mikroskop dengan dua tangan. Satu tangan memegang mikroskop dan satu tangan menahan mikroskop dari bagian bawah.

2. Mikroskop harus dipertahankan kering. Jika ada tetesan air, anda harus segera menghapusnya.

3. Jika lensa harus dibersikahkan, bersihkan lensa dengan kertas lensa, jangan menggunakan kertas tissue biasa atau lap, karena lensa akan tergores.

4. Jika anda selesai menggunakan mikroskop, anda harus mengambil semua preparat dan mengembalikan perbesaran lensa objektif ke perbesaran terendah.

Page 6: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

MODUL 1B: BAHASA ANATOMI

1.1 Tujuan1. Menentukan nama-nama bagian tubuh manusia pada bagian permukaan (superficial anatomy)2. Menentukan posisi anatomi dan bidang pembelahan pada hewan bipedal dan quaripedal3. Menentukan tipe rongga-rongga tubuh

1.2 Teori Dasar1.2.1 Anatomi Permukaan (Superficial Anatomy)

Page 7: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

1.2.2 Arah Posisi Anatomi dan Bidang PembelahanArah posisi anatomi digunakan untuk membandingkan posisi suatu organ dengan

organ yang lain. Posisi anatomi umumnya dibagi menjadi dua arah yang saling berlawanan satu dengan yang lain. Posisi anatomi bersifat relatif, artinya posisi suatu organ harus dibadingkan dengan organ lain untuk penentuan posisi, misalnya mata terletak lebih superior dibanding mulut. Berbagai macam posisi anatomi yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

Page 8: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

Posisi organ-organ tubuh juga dapat dilihat dari segi bidang pembelahan. Bidang pembelahan (sectional planes) adalah bidang yang membagi tubuh yang berbeda posisi anatominya menjadi dua bagian yang terpisah.

1.2.3 Tipe-tipe Rongga TubuhOrgan-organ tubuh terletak di lingkupi dalam suatu rongga tubuh. Rongga tubuh

ini berfungsi sebagai pekindung, penyokong (support) dan pemisah organ. Pada bagian cranial, terdapat rongga cranial (cranial cavities) yang berisi organ otak yang dilindungi oleh tiga lapisan meninges (durameter, arachnoid, piameter), cairan serebrospinal dan tulang tengkorak. Pembagian rongga tubuh jelas terlihat pada bagian anterior tubuh. Terdapat dua bagian utama rongga tubuh yaitu rongga dada (thoracic cavities) dan rongga abdominopelvis (abdominopelvic cavities) yang dipisahkan oleh diafragma. Organ-organ yang dilingkupi rongga disebut organ visceral. Rongga –rongga tubuh dilapisi oleh dua lapis membran serosa (serous membrane) yang dipisahkan oleh suatu cairan. Membran yang terletak lebih di dalam (deep) yang melingkupi organ disebut lapisan visceral dan

Page 9: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

yang terletak di luar disebut lapisan parietal. Rongga dada dibagi menjadi 3 subrongga, yaitu rongga pleural kanan, mediastinum dan rongga pleural kiri. Rongga pleura merupakan rongga pelindung paru-paru, lapisan pelindungnya disebut pleura. Mediastinum adalah jaringan ikat yang memisahkan antar rongga pleural. Di dalam mediastinum terdapat rongga pericardial yang berisi jantung, lapisan pelindungnya disebut pericardium.

Pada rongga abdominopelvis dilingkupi oleh rongga peritoneal yang memiliki lapisan pelindung peritoneum,Rongga peritoneal terbagi menjadi dua subrongga yaitu rongga abdominal dan rongga pelvis. Rongga abdominal melingkupi lambung, liver, pancreas, usus halus dan sebgaian besar usus besar. Rongga pelvis melingkupi kandung kemih, usus besar bagian distal dan organ reproduktif.

Page 10: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

MODUL 1C: ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA

1.1 TujuanMengetahui dan menentukan morfologi, lokasi dan nama-nama organ penyusun pada hewan invertebrata yang mewakili kelompok Arthropoda (jangkrik), Crustacea (udang), Oligochaeta (cacing), dan Cephalopoda (cumi).

1.2 Alat dan Bahan1. Scalpel2. Gunting Bedah3. Jarum Pentul4. Pinset5. Jarum jara6. Baki dan papan styrofoam

1.3 Teori DasarAnatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur suatu organ. Selain struktur,

parameter penting lainnya adalah lokasi, asosiasi dengan organ lain serta fungsi organ itu sendiri, Pada praktikum kali ini akan digunakan berbagai macam hewan invertebrata untuk melihat morfologi, struktur anatomi, lokasi serta fungsi organ-organ tertentu.

1.4 Cara Kerja1.4.1 Prosedur Pembedahan Jangkrik

1. Amati anatomi eksternal jangkrik2. Tempatkan jangkrik dengan bagian dorsal menghadap ke atas3. Putuskan semua kaki jangkrik dengan memutarnya atau menggunakan gunting4. Sisipkan gunting bedah pada segmen terkhir abdomen5. Potong eksoskeleton dari segmen terakhir abdomen hingga kepala sepanjang sisi

dorsal6. Buka potongan tersebut dan tahan dengan jarum pentul hingga anatomi internal

jangkrik terlihat.7. Amati anatomi internal jangkrik

1.4.2 Prosedur Pembedahan Udang1. Amati anatomi eksternal udang2. Tempatkan udang dengan bagian dorsal menghadap ke atas3. Sisipkan gunting bedah pada segmen terkhir abdomen4. Potong eksoskeleton dari segmen terakhir abdomen hingga kepala sepanjang sisi

dorsal5. Buka potongan tersebut hingga anatomi internal udang terlihat6. Amati anatomi internal udang

1.4.3 Prosedur Pembedahan Cumi-cumi1. Amati anatomi eksternal cumi-cumi

Page 11: Modul 1 Pengenalan Mikroskop, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata (1)

2. Tempatkan cumi-cumi di atas papan styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas3. Potong bagian posterior mantel, yang lebih ventral dari sifon, hingga bagian paling anterior secara lurus.4. Buka mantel yang telah dipotong dan ditahan menggunakan jarum pentul hingga anatomi internal cumi-cumi terlihat6. Amati anatomi internal cumi-cumi

1.4.4 Prosedur Pembedahan Cacing Tanah1. Amati anatomi eksternal cacing tanah2. Tempatkan cacing tanah di atas papan styrofoam dengan bagian dorsal menghadap ke atas3. Buat potongan kecil pada klitelum, sekitar segemen ke-334. Dari potongan kecil tersebut, potong bagian dorsal cacing tanah hingga segmen ke-1 (anterior)4. Buka potongan tersebut dan ditahan menggunakan jarum pentul hingga anatomi internal cacing tanah terlihat6. Amati anatomi internal cacing tanah