laporan pp 39 triwulan ii tahun 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. pp39 tw...1.2...

24
LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN 2019

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

LAPORAN PP 39 TRIWULAN II

TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN

2019

Page 2: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM
Page 3: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya, serta meningkatan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan dilakukan upaya pengendalian dan

evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan sebagai tahap pengendalian rencana

pembangunan. Sejalan dengan tujuan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang

Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan. Berdasarkan peraturan tersebut, lembaga pemerintah baik di tingkat pusat maupun

daerah harus menata organisasinya untuk mengimplementasikan seluruh sistem dan prosedur

pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunannya.

Hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan selanjutnya ditindaklanjuti yang

merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional yang ditempuh berdasarkan hasil pelaksanaan

kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan

rencana kegiatan yang telah ditetapkan, seperti antara lain; melakukan koreksi atas penyimpangan

kegiatan, akselerasi keterlambatan pelaksanaan atau pun klarifikasi atas ketidajelasan pelaksanaan

rencana. Hasil tindaklanjut dibuat dalam bentuk pelaporan yang merupakan salah satu kegiatan

penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi yang

cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan sesuai

dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan yang relevan.

Kami menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak hal yang jauh dari sempurna,

untuk itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk menyempurnakan penyajian laporan

ini dimasamendatang. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Juli l 2019

Direktur Industri Maritim,

Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan

Putu Juli Ardika

Page 4: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I 3

PENDAHULUAN 3

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 3

1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5

1.3 Struktur Organisasi 6

BAB II 7

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7

2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 7

2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2019 8

2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II 9

BAB III 11

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA 11

3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 11

3.2 Realisasi Fisik Program 2019 13

3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran 14

3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 17

BAB IV 0

PENUTUP 0

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6

Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8

Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 9

Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 11

Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP 12

Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri 15

Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 16

Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 16

Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

17

Page 5: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M-

IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri

Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran

industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat

transportasi, dan alat pertahanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan

(IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri

maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan

2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim, alat

transportasi, dan alat pertahanan;

3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional,

kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri

di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;

4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang

perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat

pertahanan;

5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data

dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;

6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat

pertahanan; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas :

1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan;

2. Subdirektorat Industri Maritim;

3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat;

4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan

5. Subbagian Tata Usaha.

Page 6: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat

Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi

kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan

berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor

non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.

Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

(1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu :

1. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat Transportasi

dan Alat Pertahanan.

2. (1846.038) Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100).

3. (1846.039) Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang.

4. (1846.040) Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan.

5. (1846.045) Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha.

6. (4914.001) Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) IMATAP.

7. (4914.002) Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih

Dan/atau Tersertifikasi.

8. (4914.003) Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif

Page 7: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan

Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari

sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan

strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya industri

alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran pembangunan

ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat membuka

peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan

kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional

tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi

maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang

berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku,

transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya

adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan

ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa.

Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28

Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip

pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan

pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang

mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry)

dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung,

lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator

inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional.

Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis

kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial menjadi

faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan yang

menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri maritim,

alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri nasional

masa depan.

Page 8: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

1.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat

Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

Direktorat Industri Maritim,

Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Subdirektorat Program

Pengembangan Industri

Maritim, Alat Transportasi,

dan Alat Pertahanan

Subdirektorat Industri

Maritim Subdirektorat Industri Alat

Transportasi Darat

Subdirektorat Industri

Kereta Api, Alat

Transportasi Udara, dan

Alat Pertahanan

Subbagian Tata

Usaha dan

Manajemen Kinerja

Seksi Program

Seksi Evaluasi dan

Pelaporan

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Page 9: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

BAB II

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2019 memiliki program,

kegiatan, dan output sebagai berikut :

Program

(08) : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,

dan Elektronika

Kegiatan

(1846) : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Kegiatan

(4914)

: Peningkatan Kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) Pagu

(Ribu Rupiah)

1846.019 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan

3 RSNI 1.782.495

1846.038 Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel

(B100)

1 Rancangan

Regulasi

350.000

1846.039 Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat

Terbang

1 Rancangan

Regulasi

750.000

1846.040 Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna

Pedesaan

1 Rancangan

Regulasi

1.094.165

1846.045 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata

Usaha

4 Dokumen 1.684.582

4914.001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional

(RSKKNI) IMATAP

3 RSKKNI 1.949.175

4914.002 Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat

Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

800 SDM Industri 11.436.185

4914.003 Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif 1 Pilot Project 10.000.000

Page 10: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2019

Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui

dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka Direktorat

Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun sasaran, indikator, dan target rencana

pada tahun anggaran berjalan.

Sasaran, indikator, dan target yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan (Dit. IMATAP) pada tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Target Satuan

(1) (2) (3) (4)

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

I Meningkatnya Populasi dan

Persebaran Industri

1 Jumlah unit industri pengolahan non-

migas besar sedang

94-104 Unit

2 Nilai investasi di sektor industri

pengolahan non-migas

54,11 Rp Triliun

II Meningkatnya daya saing

dan produktivitas sektor

industri

1 Kontribusi ekspor produk industri

pengolahan non-migas terhadap

ekspor nasional

4,9 Persen

2 Produktivitas SDM industri 1187,4 Rp.Juta

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL INTERNAL

I

II

Tersedianya kebijakan

pembangunan industri yang

efektif

Terselenggara nya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya

saing dan berkelanjutan

1

2

1

Jumlah Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI)

Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST

dan/atau PTC secara wajib

Infrastruktur kompetensi yang

terbentuk

3

1

1

RSNI

Regulasi

SKKNI

Page 11: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II

Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Rencana Aksi

Target Target TW I

2019 Target TW II

2019 Rencana Kegiatan

2 3 4 5 7 8

Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Unit industri pengolahan non-migas besar sedang

94-104 unit 20 unit 20 Unit

- Penyusunan Regulasi AMMDes

- Pembangunan kemampunan RD&D sektor otomotif

- Pembaharuan data dan informasi di imatap

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas

54,11 Triliun 10 Triliun 10 Trilirun

- Road Map pengembangan flexi engine bio diesel (b100)

- Penyusunan laporan, pemaantauan dan Evaluasi kegiatan IMATAP

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional

4,9 persen 4

persen 4,2

Persen

- Pilot Project Industri 4.0 di sektor otomotif.

- Penyusunan Task force percepatan implementasi industry 4.0 pada sektor otomotif.

Produktivitas SDM industri

1187,4 Juta 1014 Juta 1057 juta

- Pelatihan dan sertifikasi key technology industry 4.0

- SDM industry perkapalan yang terlatih dan tersertifikasi

- SDM industri kedigantaraan yang terlatih atau sertifikasi.

- SDM industry kereta api yang terlatih atau tersertifikasi.

- SDM industry Kbm dan AMMDes yang terlatih atau tersertifikasi.

Page 12: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

3 RSNI 0 0 - Perumusan SNI

Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

1 Regulasi 0 0

- Penyusunan rencana program dan kegiatan imatap

- Layanan tata usaha

Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

3 SKKNI 0 0

- Pembentukan tim RSKKNI dan persiapan

- Penyusunan draft Rskkni - Pelaksanaan rapat verifikasi

internal - Pelaksanaan pra konvensi - Pelaksanaan rapat verifikasi

eksternal - Pelaksanaan konvensi

Page 13: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

BAB III

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA

3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019

Pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan untuk Triwulan II I tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

4914.002 - Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

004 SDM Industri KBM dan AMMDes

Yang Terlatih dan/atau

Tersertifikasi

- Pelatihan dan sertifikasi Mekanik Bengkel Sepeda Motor

untuk Alumni SMK di NTT tanggal 22-26 May 2019

- Pelatihan dan sertifikasi Mekanik Bengkel Sepeda Motor

untuk Alumni SMK di NTB tanggal 22-26 May 2019

- Pelatihan dan sertifikasi welder Industri Karoseri tanggal 27

juni – 2 July 2019

- 4914.003 – Pilot Project Industri 4.0 di Sektor Otomotif

001 Pilot Project Industri 4.0 di

Sektor Otomotif

- Pembahasan hasil assessment INDI 4.0 PT. Hino dan supplier

nya pada tanggal 16 Mei 2019

- Pembahasan rencana penyusunan Road Map industri 4.0 dan

rencana Training SDM 4.0.

003 Penyusunan Task Force

Percepatan Implementasi

Industri 4.0 pada Sektor

Otomotif

- Pelaksanaan kegiatan APEC AD yang merupakan sharing informasi

kebijakan ekonomi APEC terkait pengembangan Indutri Otomotif

pada tanggal 26 – 28 Juni 2019

- PPNMBM Depok - Kajian analisis perubahan kemenperin 34 terkait CKD

Page 14: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP

1846 - Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

4914 - Peningkatan kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

S R S R

6 7 8 9

019 40,00 7,95 40,00 24,00

038 40,00 8,14 34,29 40,00

039 40,00 19,95 34,29 -

040 30,00 13,01 34,29 12,00

045 34,30 20,51 23,09 12,14

7,09 2,78 6,38 3,11

Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata Usaha

Jumlah

1

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim,

Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100)

Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang

Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan

Output

Triwulan Ini (%)

Keuangan Fisik

S R S R

6 7 8 9

001 20,53 - 31,75 -

002 30,00 5,02 34,29 3,42

003 29,12 3,62 29,19 21,34

23,21 3,22 25,68 8,69

1

Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI)

SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan

Pilot Project Industri 4.0 di sektor otomotif

Jumlah

Output

Triwulan Ini (%)

Keuangan Fisik

Page 15: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

3.2 Realisasi Fisik Program 2019

Realisasi fisik atas pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Realisasi Fisik Triwulan II

Kode Output / Rincian

Akun Sasaran (Fisik)

Capaian TW I 2019

Capaian TW II 2019

1.846.019

Rancangan Standar Nasional Indonesia

(RSNI) Industri Maritim, Alat

Transportasi dan Alat Pertahanan

3 RSNI

Sedang disusun Standar Nasional Indonesia (SNI) Kendaraan Berbasis Listrik (Electrified Vehicle)

• Finalisasi penentuan standar acuan dalam penyusunan RSNI

• Penentuan parameter uji dan metode uji pada UNR 100 yang akan diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan bermotor roda4

• Penentuan parameter uji dan metoda uji pada UNR 136 yang akan diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan bermotor roda 2

• Finalisasi Drafting RSNI life jacket.

1.846.038

Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio

Diesel (B100)

1 Rancangan

Regulasi

- • Pelaksanaan FGD pemanfaatan Biofuel.

• Penyusunan Roadmap serta tahap koordinasi imlementasi E2 dan E5

1.846.039

Roadmap Pengembangan

Industri Komponen Pesawat Terbang

1 Rancangan

Regulasi

- Koordinasi Penyusunan Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang

1.846.040

Penyusunan Regulasi Alat

Mekanis Multiguna Pedesaan

1 Rancangan

Regulasi

- • Menyelenggarakan AMMDes SUMMIT di Ice BSD

• Pembahasan Pilot Project AMMDes Ambulance Feeder

• Pembahasan MOU, PKS dan Pedoman pelaksanaan pilot Project

• Persiapan AMMDes mengikuti IMX

1.846.045 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan

Dan Tata Usaha

4 Dokumen

- • Pencetakan Laporan.

• Pelaksanaan Kegiatan

• Pencetakan RKT dan Perkin • Pencetakan Laporan PP 39

• Pencetakan Dokumen SAKIP

Page 16: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

4.914.001

Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI)

IMATAP

3 RSKKNI

- RSKKNI sedang

dalam tahap pembahasan

dengan Pusdiklat

Industri dan pelaku usaha

RSKKNI sedang dalam tahap pembahasan dengan Pusdiklat

Industri dan pelaku usaha

4.914.002

Sdm Industri Maritim, Alat

Transportasi Dan Alat Pertahanan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

800 SDM Industri

- 210 SDM Industri

- Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor di Jawa Tengah

4914.003 Pilot Project

Industri 4.0 Di Sektor Otomotif

1 Pilot Project

- Sebanyak 196 perusahaan telah mengisi Self Assessment INDI 4.0

- Koordinasi dengan Pemda Bali tentang persiapan pelaksanaan Proyek technical demonstration project new concept battery vehicle and battery sharing in Indonesia - Workshop Making Indonesia 4.0 Dan Self Assement Indi 4.0 (untuk perusahaan otomotif Supplier PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia) - Koordinasi pembentukan dukungan pimpinan perusahaan untuk program making indonesia 4.0 sektor otomotif untuk supplier PT TMMIN

Berdasarkan rekapitulasi table diatas bahwa capaian fisik kegiatan dan program Dit IMATAP Sampai

triwulan II I 2019 seluruhnya belum tercapai dengan baik. Hal ini perlu mengoptimalkan pelaksanaan

kegiatan dan koordinasi dengan stakeholder terkait lainnya.

3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran

Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja Direktorat Industri

Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan tahun 2019 mencakup sasaran strategis: Meningkatnya

populasi dan persebaran industri; Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri; dan

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan.

1. Meningkatnya populasi dan persebaran industri

Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana peran

industri dalam mendukung perekonomian nasional. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui indikator

kinerja utama:

1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang dengan target 94-104 unit; dan

2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas dengan target 54,11 Triliun rupiah.

Page 17: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Capaian IKU dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri pada triwulan II tahun 2019 sebagai

berikut :

Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW I

2019

Realisasi TW II

2019

Meningkatnya Populasi

dan Persebaran

Industri

1. Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (unit)

2. Nilai investasi di sektor industri

pengolahan non-migas (Rp.

Triliun)

94-104

54,11

2

1.1

12

5.50

Tumbuhnya investasi industri sektor IMATAP karena meningkatnya kebutuhan barang produksi yang

didukung membaiknya perekonomian yang tumbuh di angka 5,06 %. Hal ini meningkatkan daya beli

masyarakat akan kebutuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Faktor

peningkatan pasar dalam negeri ini menjadi faktor utama tumbuhnya industri pendukung sektor

transportasi.

Didukung oleh rencana investasi produsen automotif asal Korea Selatan Hyundai Motor Company

(HMC) yang diperkirakan mencapai angka US$ 1 Milyar dan membantu meningkatkan pertumbuhan

industry serta perekonomian negara. Jika rencana ini terealisasi makan akan digunakan untuk

membangun fasilitas perakita mobil penumpang di Indonesia.

Pertumbuhan industri sektor IMATAP juga didukung oleh program pemerintah dibidang

pembangunan infrastruktur. Di Sektor industri maritim, program poros maritim yang diantara

dilaksanakan dengan pembangunan tol laut dan telah berhasil mendorong pertumbuhan industri

perkapalan terutama sektor industri komponen pendukungnya. Selain sektor maritim, program

pengembangan infrastruktur juga berdampak positif untuk sektor kereta api nasional yang ditandai

dengan tumbuhnya industri pendukung industri perkeretaapian di dalam negeri.

2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana

daya saing industri dalam rangka meningkatkan ekspor dan produktivitas SDM industri. Sasaran

strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu : Kontribusi ekspor produk industri

pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional dengan target 4,9 persen; dan produktivitas SDM

industri dengan target 1086 juta rupiah.

Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri pada triwulan II tahun

2019 sebagai berikut :

Page 18: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW

I 2019

Realisasi TW

II 2019

Meningkatnya daya

saing dan

produktivitas

sektor industri

1. Kontribusi ekspor produk industri

pengolahan non-migas terhadap

ekspor nasional (persen)

2. Produktivitas SDM industri (Rp.

Juta)

4,9

1187,4

5,70

968.6

5,74

967,5

Peningkatan daya saing sektor IMATAP ditandai dengan capaian ekspor oleh sektor otomotif. Pada

tahun 2019 untuk pertama kalinya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai

volume ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (CBU) sebanyak 200 ribu unit/tahun atau senilai sekitar

3,000 juta USD. Ekspor CBU tersebut akan dikirim ke berbagai negara tujuan di Asia, Afrika, dan

Amerika Latin serta akan terus di tingkatkan performa eskpornya dimasa mendatang.

3. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif dimaksudkan untuk mendorong daya saing

industri melalui kebijakan yang kondusif. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja

utama yaitu :

1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia dengan target 3 RSNI; dan

2. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib dengan target 1

Regulasi.

Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif pada triwulan II I tahun

2019 sebagai berikut :

Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II 2019

Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri yang efektif

1. Jumlah Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI)

2. Regulasi teknis pemberlakuan SNI,

ST dan/atau PTC secara wajib

(Regulasi)

3

1

- Finalisasi

penentuan standar

acuan dalam

penyusunan RSNI

- Sedang

menentukan

parameter uji dan

metode uji yang

akan di acu menjadi

RSNI

Page 19: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Pada triwulan II kegiatan perumusan RSNI industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan

serta regulasi teknis masih dalam tahap pembahasan bersama stakeholder terkait.

4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan dimaksudkan untuk menyediakan fasiltas dan pelayanan dalam rangka mendukung

daya saing industri. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu :

1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk dengan target 1 SKKNI.

Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing

dan berkelanjutan pada triwulan II I tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II

2019

Terselenggara nya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya

saing dan berkelanjutan

1. Infrastruktur

kompentensi yang

terbentuk (SKKNI)

1 - Sedang dalam

tahap pembahasan

1.

Pada triwulan II kegiatan perumusan SKKNI industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan

masih dalam tahap pembahasan bersama stakeholder terkait.

3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan

Pada triwulan II tidak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan karena pada tahap pelaksanaan

kegiatan masih berupa persiapan, identifikasi permasalahan, koordinasi dengan stakeholder trekait serta

survey dalam rangka pelaksanaan.

Page 20: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

BAB IV

PENUTUP

Laporan PP 39 triwulan II ini adalah laporan kegiatan dalam kurun waktu tiga semester pada tahun

anggarna 2019 yang menginformasikan pelaksanaan kegiatan baik dari sisi anggaran maupun fisik di Direktorat

Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya yang berkaitan dengan Kegiatan

penumbuhan dan pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Diharapkan laporan

ini mampu menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan pada triwulan selanjutnya sehingga

target, realisasi anggaran dan fisik pada tahun anggaran selanjutnya dapat tercapai lebih optimal.

Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran (output).

Page 21: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

LAMPIRAN

Page 22: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Target

antara

Target

antara

Target

antara

Target

antara

1 Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang

94-104 Unit 12,077,929,000 20 Unit 1. Revitalisasi Kegiatan Usaha

Industri Pasca Bencana di Palu

20 Unit 1. konsinyering

pengembangan AMMDes di

Serang

2. Rapat pilot project

ambulance feeder di Jakarta

3. Rapat Koordinasi pilot

project peningkatan

pelayanan transportasi

rujukan kesehatan di

kabupaten Lebak

35 Unit 1. Pameran Litbang

Kemenperin Mendukung Hari

Batik Nasional di Jogjakarta

19 Unit 1. Pengadaan Pengembangan

Center Of Excelent IR 4.0

2. “THE 1ST JOINT

COMMITTEE MEETING”

Ministry of Industry the

Republic of Indonesia and

National Research Council of

the Republic of Korea di Bali

2 Nilai investasi di sektor

industri pengolahan non-

migas

54.11 Rp. Triliun 1,827,294,000 10 Triliun 10 Triliun 1. FGD dalam rangka

mendorong pemanfaatan

bioethanol pada kendaraan

bermotor di Jakarta

2. Penyusunan Regulasi

Industri Maritim (Penyusunan

Peta Jalan/Roadmap Industri

Maritim di Bogor

25 Triliun 1. Pembahasan Regulasi

Standardisasi Komponen

Kapal (SNI) di Bogor

2. Penyusunan Regulasi

Industri Maritim (Draft RPP

Industri Maritim) di Bogor

3. Penyusunan Regulasi

Industri Maritim (Draft RPP

Industri Maritim) di Jakarta

9,11 Triliun 1. FGD Penyusunan Roadmap

Industri Kedirgantaraan

Indonesia I di Bandung

2. FGD-2 Penyusunan

Roadmap Industri

Kedirgantaraan di Sentul

3. workshop kajian penetrasi

pasar biodiesel (B100) dan

bioethanol (E100) di Jakarta

Meningkatnya daya saing dan

produktivitas sektor industri

1 Kontribusi ekspor produk

industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor

nasional

4.9 Persen 4,819,360,000 4 Persen 1. FGD Penyusunan Standar

Nasional Indonesia Kendaraan

Berbasis Listrik (Electrified

Vehicle) di Bogor

2. Dialog dan Seminar

Indonesia-Japan Automotive

di Jakarta

3. Sarana Promosi Industri

Indonesia Di Indonesia

Pavilion Davos di Davos-

Klosters, Switzerland

4. Program Making Indonesia

4.0 dan Self Assessment Indi

4.0 Sektor Industri Otomotif

di Jakarta

4,2 Persen 1. rapat pembahasan revisi PP

41/2013 di Depok

2. FGD PPnBM

3. The 30th APEC Automotive

Dialogue di Bali

4. program making indonesia

4.0 dan self asessment INDI

4.0 sektor otomotif di Jakarta

5. Program Making Indonesia

4.0 dan Self Assessment Indi

4.0 Sektor Industri Otomotif

di Jakarta

6. Program Making Indonesia

4.0 dan Self Assessment Indi

4.0 Sektor Industri Otomotif

di Jakarta

7. Rapat persiapan

pelaksanaan proyek technical

demonstration project new

concept battery vehicle and

battery sharing indonesia di

Jakarta

8. rapat persiapan

pelaksanaan the study on the

demonstration project to

increase energy efficiency

through utilitation of electric

vehicle and mobile battery

sharing

4,6 Persen 1. seminar dan pameran

industri komponen otomotif

dengan tema "Membangun

Kemampuan Industri

Komponen Dalam Negeri" di

Jakarta

2. program Making Indonesia

4.0 dan Self-Assessment Indi

4.0 di Jakarta

3. program Making Indonesia

4.0 dan Self-Assessment Indi

4.0 di Jakarta

4. Workshop Program Making

Indonesia 4.0 dan Self

Assesment INDI 4.0 di Bekasi

5. Sosialisasi Demonstrasi

Proyek Demonstrasi dan Studi

Kendaraan Listrik dan

Pengenalan Mobile Battery

Sharing Technology di Jakarta

4,9 Persen 1. The 2nd Indonesia-Japan

Automotive Dialogue di Bali

2. Pembahasan Substansi 1st

Sub-Joint Committee Meeting

di Bogor

2

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan Anggaran

RENCANA AKSI TAHUN ANGGARAN 2019

DIREKTORAT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT PERTAHANAN

Rencana Kegiatan

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Perspektif Pemangku Kepentingan

1 Meningkatnya Populasi dan

Persebaran Industri

Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan

Page 23: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Target

antara

Target

antara

Target

antara

Target

antara

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan AnggaranRencana Kegiatan

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan

2 Produktivitas SDM industri 1187 Rp. Juta 5,253,731,000 1014 Juta 1 1. Pelatihan Mekanik Bengkel

Sepeda Motor untuk Alumni

SMK di Palu

2. Pelatihan Mekanik Bengkel

Sepeda Motor untuk Alumni

SMK dan Guru SMK

3. Pelatihan Mekanik Bengkel

Sepeda Motor untuk Bengkel

Umum

1057 Juta 1. Pelatihan dan sertifikasi

mekanik sepeda motor di

Kupang, Nusa Tenggara Timur

2. Pelatihan dan sertifikasi

mekanik sepeda motor di

Lombok

3. pelatihan dan sertifikasi

mekanik sepeda motor di Solo

4. pelatihan dan sertifikasi

mekanik sepeda motor di

Tegal

5. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Malang

6. Pelatihan dan Sertifikasi

Sdm Industri Maritim (Bidang

Pengelasan FCAW) di

Surabaya

7. Fasilitasi Workshop Industri

4.0 Transformasi Manajer

sektor industri otomotif di

Batam

8. Workshop Industri 4.0

Transformasi Manajer sektor

industri otomotif di Batam

1143 Juta 1. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Karawang

2. Pelatihan Dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Cikarang

3. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Ponorogo

4. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Surabaya

5. pelatihan dan sertifikasi

mekanik sepeda motor di

Banyumas

6. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Kabupaten Bali (Buleleng,

Karangasem, Tabanan,

Jembrana, Badung)

7. Pelatihan dan Sertifikasi

Mekanik Sepeda Motor di

Kabupaten Jabar

(Tasikmalaya, Garut, Cirebon,

Kuningan)

8. Pelatihan dan Sertifikasi

Sdm Industri Maritim (Juru

Las Metode SMAW) di Serang

9. Pelatihan Sdm Welding

1187,4 Juta 1. Pelatihan dan Sertifikasi

Sdm Industri Maritim (Bidang

Pengelasan Ferro Industri

Komponen Kapal) di Tegal

2. Pelatihan dan Sertifikasi

Gambar Teknik Pada Industri

Komponen Kapal di Bandung

3. Pelatihan dan Sertifikasi

SDM Industri kereta Api

Bidang Pengelasan Angkatan I

di Madiun, Jawa Timur

4. Pelatihan dan Sertifikasi

SDM Industri kereta Api

Bidang Pengelasan Angkatan

II di Madiun, Jawa Timur

5. Pelatihan dan Sertifikasi

SDM Industri kereta Api

Bidang Pengelasan Angkatan

III di Madiun, Jawa Timur

6. Workshop Manajer

Transformasi Industri 4.0

Sektor Industri Otomotif di

Batam

7. Workshop Industry 4.0

Transformation Manager

untuk PT. Astra Honda Motor

dan Industri Supplier di Batam

8. Workshop Industry 4.0

Transformation Manager

1 Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

3 RSNI 1. rapat penentuan parameter

uji dan metoda uji pada UNR

136 yang akan diacu menjadi

RSNI di Bekasi

2. rapat persiapan

penandatanganan, ratifikasi

dan implementasi ASEAN MRA

on Type Approval for

Automotive Products di

Jakarta

3. rapat teknis RSNI

kendaraan bermotor

berpenggerak listrik kategori L

- sistem penyimpanan energi

listrik mampu-isi-ulag REESS-

spesifikasi keselamatan di

Jakarta

4. rapat teknis RSNI

persyaratan keselamatan

baterai kendaraan bermotor

listrik roda dua di Jakarta

5. rapat teknis RSNI

kendaraan bermotor

berpenggerak listrik kategori L

- Sistem penyimpanan energi

listrik mampu-isi-ulang REESS -

Spesifikasi keselamatan di

Jakarta

3. rapat pembahasan naskah

3 1. Penyusunan Drafting Rsni

Sektor Industri Maritim (SNI

Life Jacket) di Bogor

2. Rapat Penyusunan Drafting

Rsni Sektor Industri Maritim

(SNI Life Jacket) di Jakarta

3. Rapat Teknis RSNI

Persyaratan Keselamatan

Baterai Kendaraan Bermotor

Berpenggerak Listrik Kategori

M - N Sistem Penyimpanan

Energi Listrik Mampu Isi Ulang

(Rechargeable Electrical

Energy Strorage System) RESS

Spesifikasi Keselatan di Jakarta

4. Rapat Konsensus RSNI

Kendaraan Berpenggerak

Listrik Kategori M dan N -

Sistem Penyimpanan Energi

Listrik Mampu Isi Ulang

(Rechargeable Electrical

Energy Stroge System) REESS -

Spesifikasi Keselamatan di

Surabaya

5. Rapat Konsensus

Kendaraan Bermotor

Berpenggerak Listrik Kategori

L - Sistem Penyimpanan Energi

Listrik Mampu Isi Ulang 2 Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST

dan/atau PTC secara wajib

1 Regulasi 1

2

Perspektif Proses Bisnis Internal

1 Tersedianya kebijakan

pembangunan industri yang

efektif

1,782,495,000

Page 24: LAPORAN PP 39 TRIWULAN II TAHUN 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381162-6.2. PP39 TW...1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5 1.3 Struktur Organisasi 6 BAB II 7 RENCANA PROGRAM

Target

antara

Target

antara

Target

antara

Target

antara

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan AnggaranRencana Kegiatan

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan

2 Terselenggara nya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya

saing dan berkelanjutan

1 Infrastruktur kompetensi yang

terbentuk

3 RSKKNI 1,949,175,000 3 1. FGD Penyusunan

Rancangan SKKNI Dalam

Mendukung Implementasi 4.0

Sektor Otomotif di Batam

2. Focus Group Discussion

Penyusunan RSKKNI Industri

4.0 Sektor Otomotif di Jakarta

3. Focus Group Discussion

Penyusunan RSKKNI Industri

4.0 Sektor Otomotif di Jakarta

4. Focus Group Discussion

Penyusunan RSKKNI Industri

4.0 Sektor Otomotif di Bekasi

5. Focus Group Discussion

Penyusunan RSKKNI Industri

4.0 Sektor Otomotif di Bekasi

6. FGD Penyusunan

Rancangan SKKNI dalam

mendukung implementasi

Industri 4.0 Sektor Otomotif

di Bali

7. Pembahasan Konsep Dan

Kerangka Kerja Penyusunan

RSKKNI Industri Maritim di

Surabaya

8. Penyusunan RSKKNI

Modifikasi Kendaraan Roda 2

dan 4 di Bekasi

9. FGD Penyusunan RSKKNI