1.3 rencana strategis logam perubahan kedua 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3...

57
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2015-2019 PERUBAHAN KEDUA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2019

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

RENCANA STRATEGIS

DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2015-2019

PERUBAHAN KEDUA

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN,

ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2019

Page 2: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

KEPUTUSAN DIREKTUR INDUSTRI LOGAM

NOMOR : 001 /ILMATE.2/KEP/RENSTRA/1/2019

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2015 – 2019

PERUBAHAN KEDUA

Menimbang: a. Bahwa dalam rangka penyesuaian terhadap organisasi

Kementerian Perindustrian sebagaimana diatur dalam Peraturan

Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh

atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian

Negara, perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Industri Logam Tahun 2015 – 2019 sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri perindustrian Nomor 35 Tahun 2018;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu dikeluarkan Keputusan Direktur Industri

Logam.

Mengingat: a. Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan

Ketujuh atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian

Negara;

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.

Page 3: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: :

KEPUTUSAN DIREKTUR INDUSTRI LOGAM TENTANG RENCANA

STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN

2015 – 2019 PERUBAHAN KEDUA

Pasal 1

1) Menyusun Perubahan Kedua Rencana Strategis (Renstra) Direktorat

Industri Logam tahun 2015 – 2019 menjadi sebagaimana tercantum

pada Lampiran Keputusan Direktur Industri Logam ini.

2) Perubahan kedua Renstra Direktorat Industri Logam 2015-2019

disebabkan oleh perubahan organisasi pada Kementerian Perindustrian

sehingga diperlukan perubahan Indikator Kinerja Sasaran pada tahun

2019.

3) Perubahan Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Indikator Kinerja Sasaran terkait TKDN yaitu “Produk industri

tersertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN)” dihapus

karena telah terbentuk Pusat P3DN Kementerian Perindustrian.

Pasal 2

Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 21 Januari 2019

Direktur Industri Logam

Doddy Rahadi

Tembusan: 1) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika; 2) Sesditjen ILMATE.

31

Page 4: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan Sehubungan dengan perubahan Rencana

Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika periode 2015-2019, dipandang perlu dilakukan penyusunan kembali Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Industri Logam periode 2015-2019

Renstra Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015), Kebijakan Industri Nasional (Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007), Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015) serta disusun antara lain berdasarkan analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik tataran daerah, nasional, maupun di tataran global, serta perubahan paradigma peningkatan daya saing dan kecenderungan pengembangan industri ke depan.

Keberhasilan pelaksanaan dan terwujudnya pencapaian Visi Renstra Direktorat Industri Logam periode 2015-2019 dapat direalisasikan melalui evaluasi secara berkala dan untuk mengantisipasi kebutuhan serta perubahan lingkungan strategis, maka apabila diperlukan akan disempurnakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dengan tanpa mengubah visi dan misi Direktorat Industri Logam periode 2015-2019.

Target jangka menengah setiap sektor pencapaiannya akan dipantau dan dievaluasi sehingga kekurangan dan keberhasilannya dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti. Renstra Direktorat Industri Logam periode 2015-2019 diharapkan akan mampu meningkatkan keterpaduan, keteraturan, dan keterkendalian perencanaan program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Industri Logam dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada indikator kinerja Direktorat Industri Logam.

Jakarta, 21 Januari 2019

Direktur Industri Logam

Doddy Rahadi

31

Page 5: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

i

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .………………………………………………………………..…………. i

DAFTAR TABEL ………………………………………..……………………………… iii

DAFTAR GAMBAR………………………………………..…………………………… iv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………..……………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………...……………………………. 1

1.1 Kondisi Umum .……………..……………………............. 1

1.2 Kinerja Industri Logam Tahun 2014 - 2018 .............. 8 1.3 Potensi dan Permasalahan ....................................... 11

1.4 Perubahan Kedua Renstra Direktorat Industri Logam……………………………………………………………

16

BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ………………………...………………………............

19

2.1 Visi Direktorat Industri Logam ...........………….......... 19 2.2 Misi Direktorat Industri Logam................................... 20 2.3. Tujuan Direktorat Industri Logam .............................. 20 2.4. Indikator Kinerja Tujuan Direktorat Industri Logam .... 21 2.5. Sasaran Strategis Direktorat Industri Logam ............ 22 2.6. Indikator Kinerja Sasaran ........................................... 26 2.7. Program Direktorat Industri Logam………………….. 28

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM …………………...………………............

30

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi ILMATE......................... 30 3.2 Analisa SWOT Industri Logam …................................ 30 3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Industri Logam …........... 33 3.4 Fokus Pengembangan Industri Logam. ..................... 36

Page 6: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

ii

BAB IV. TARGET KINERJA DAN PENDANAAN ............................. 39

4.1 Target Kinerja ….......................................................... 39 4.2 Kerangka Pendanaan …............................................. 39

BAB V. PENUTUP ........................................................................... 40

LAMPIRAN

- Relevansi Tujuan dengan Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

- Kriteria Smart Indikator Kinerja Tujuan Direktorat Industri Logam

- Kriteria Smart Indikator Sasaran Strategis Direktorat Industri Logam

- Matriks kinerja dan pendanaan program Direktorat Industri Logam

Page 7: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2013-2018..................... 8

Tabel 1.2 Ekspor Industri Logam Tahun 2014-2018............................... 9

Tabel 1.3 Impor Industri Logam Tahun 2014-2018................................ 9

Tabel 1.4 Nilai Produktivitas Industri Logam Tahun 2014-2018…………. 10

Tsbel 1.5 Perkembangan Nilai Investasi Industri Logam Tahun 2011-2015.......................................................................................

10

Tabel 1.6 Perbandingan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Sesudah Perubahan Kedua tahun 2019.......................................................................................

18

Tabel 2.1 Laju Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2017 – 2019........... 21

Tabel 2.2 Kontribusi Industri Logam terhadap PDB Nasional Tahun 2017 – 2019...........................................................................

21

Tabel 2.3 Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam Tahun 2017 – 2019

..............................................................................................

22

Tabel 2.4 Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Industri Logam 2015-2016…………………………………………………………………………….

26

Tabel 2.5 Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Industri Logam 2017-2019…………………………………………………………………………….

27

Tabel 3.1 Industri Prioritas dan Rencana Aksi Pembangunan Industri Prioritas Tahun 2015-2019.....................................................

34

Page 8: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan Pembangunan Industri Nasional......................... 4

Gambar 1.2 Bangun Industri Nasional................................................. 5

Gambar 3.1 Target Pengembangan Industri Baja……………………………. 37

Gambar 3,2 Target Pengembangan Industri Non Ferro……………………. 38

Page 9: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Industri logam merupakan industri vital yang menopang

industri di berbagai bidang khususnya industri manufaktur,

pertanian, konstruksi dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan

industri selalu berhubungan dengan peralatan yang berupa

mesin dimana komponen utamanya (sekitar >85%) adalah

berupa logam, terutama baja, alumunium dan tembaga.

Sebagai komponen utama pembangunan ekonomi

nasional, sektor industri logam berpotensi memberikan

kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui “added

value” serta akan menjadi ”multiplier effect” bagi aktifitas

sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa

dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong (push

factor) bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa. Agar

potensi industri logam dapat termanfaatkan secara optimal

maka perlu dibuatkan suatu perencanaan pembangunan

industri logam nasional yang terarah dan menyeluruh.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian telah meletakkan industri sebagai salah satu

pilar ekonomi dan memberikan peran yang cukup besar

kepada pemerintah untuk mendorong kemajuan industri

nasional secara terencana. Peran tersebut diperlukan dalam

mengarahkan perekonomian nasional untuk tumbuh lebih

cepat dan mengejar ketertinggalan dari negara lain yang lebih

dahulu maju.

Page 10: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 2

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014

tentang Perindustrian, dinyatakan bahwa perindustrian

diselenggarakan dengan tujuan:

a. mewujudkan Industri nasional sebagai pilar dan penggerak

perekonomian nasional;

b. mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur Industri;

c. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan

maju, serta Industri Hijau;

d. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat,

serta mencegah pemusatan atau penguasaan Industri oleh

satu kelompok atau perseorangan yang merugikan

masyarakat;

e. membuka kesempatan berusaha dan perluasan

kesempatan kerja;

f. mewujudkan pemerataan pembangunan Industri ke

seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan

memperkukuh ketahanan nasional; dan

g. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat secara berkeadilan.

Visi Pembangunan Industri Nasional adalah Indonesia

Menjadi Negara Industri Tangguh. Industri Tangguh

bercirikan:

1. struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan

berkeadilan;

2. industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global; dan

3. industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan

industri nasional mengemban misi sebagai berikut:

Page 11: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3

1. meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan

penggerak perekonomian nasional;

2. memperkuat dan memperdalam struktur industri

nasional;

3. meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan

maju, serta Industri Hijau;

4. menjamin kepastian berusaha, persaingan yang sehat,

serta mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh

satu kelompok atau perseorangan yang merugikan

masyarakat;

5. membuka kesempatan berusaha dan perluasan

kesempatan kerja;

6. meningkatkan persebaran pembangunan industri ke

seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan

memperkukuh ketahanan nasional; dan

7. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat secara berkeadilan.

Penahapan capaian pembangunan industri prioritas

dilakukan untuk jangka menengah dan jangka panjang.

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN), tahapan dan arah rencana pembangunan

industri nasional secara rigkas dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 12: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 4

Gambar I.1 Tahapan Pembangunan Industri Nasional

Pada kerangka pikir bangun industri nasional, industri

logam dasar termasuk pada Industri Hulu. Industri Hulu

merupakan industri prioritas yang bersifat sebagai industri

logam yang menghasilkan bahan baku yang dapat disertai

perbaikan spesifikasi tertentu yang digunakan untuk industri

hilirnya.

Berdasarkan penetapan industri prioritas, ditetapkan

Bangun Industri Nasional sebagaimana tercantum pada

gambar berikut:

Page 13: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 5

Gambar I.2 Bangun Industri Nasional

Sesuai dengan pentahapan pembangunan industri dan

penetapan industri prioritas ditetapkan tahapan

pembangunan industri logam dasar. Adapun jenis industri

yang dikembangkan periode tahun 2017-2019 , yaitu sebagai

berikut:

1. Industri Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja Dasar

- Iron ore pellet

- Lumps

- Fines

- Sponge iron

- Pig iron dan besi cor

- Nickel Pig Iron

- Ferronickel

- Paduan besi (ferro alloy)

Page 14: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 6

- Baja untuk keperluan khusus (antara lain untuk

kesehatan, pertahanan, otomotif)

2. Industri Pengolahan dan Pemurnian Logam Dasar Bukan

Besi

- Alumina SGA (Smelter Grade Alumina) dan Alumina

CGA (Chemical Grade Alumina)

- Alumunium, Alumunium alloy, billet, dan slab

- Nickel matte

- Tembaga katoda

- Copper/Brass Sheet

- Nickel Hydroxide

- Fe Ni Sponge, Luppen Fe Ni, dan Nugget Fe Ni

3. Industri Tanah Jarang (Rare Earth)

- Konsentrat logam tanah jarang

Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa

tujuannya adalah (a) mendukung koordinasi antar pelaku

pembangunan; (b) menjamin terciptanya integrasi,

sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarwaktu,

antarfungsi pemerintah maupun antarpusat dan daerah; (c)

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; (d)

mengoptimalkan partisipasi masyarakat; (e) menjamin

tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga menyatakan

bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan (a)

rencana pembangunan jangka panjang (b) rencana

pembangunan jangka menengah (c) rencana pembangunan

tahunan.

Page 15: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 7

Penentuan arah kebijakan pembangunan industri nasional

jangka menengah mengacu kepada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 yang tercantum

pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Dalam Undang-

Undang tersebut ditetapkan bahwa Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/ Lembaga (Renstra

K/L) adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga

untuk periode lima tahun. Dalam RPJM Kementerian disusun

perencanaan global pengembangan industri secara umum

mengingat karakteristik industri yang sangat heterogen,

sedangkan strategi pengembangan secara detail hanya dapat

dilakukan di masing-masing organisasi yang membina

industri yang spesifik dan homogen. Penyusunan RPJM

dimaksukan untuk menjembatani tujuan pengembangan

industri logam jangka panjang dengan program tahunan,

berdasarkan hasil analisis fakta dan situasi yang akurat

dengan melibatkan seluruh stakeholders terkait.

Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan

Jangka Menengah Industri Logam Tahun 2017-2019 perlu

dilakukan untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang

tepat untuk mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN). Selanjutnya rencana strategi dan

langkah pengembangan tersebut akan dijadikan acuan dalam

menyusun kegiatan dan kebijakan pengembangan industri

logam selama masa pengembangan lima tahun.

Page 16: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 8

1.2. KINERJA INDUSTRI LOGAM TAHUN 2011 - 2015

A. Pertumbuhan Industri Logam

Pertumbuhan subsektor Industri Logam dari tahun 2013-

2018 tumbuh berfluktuasi antara 10,67% sampai 7,52 %

dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2011, dan

pertumbuhan rata-rata dalam kurun waktu 5 tahun tersebut

sebesar 7,08%.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2013-2018

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pertumbuhan (%)

Ekonomi Nasional 5,56 5,01 4,88 5,03 5,07 5,17

Industri Pengolahan 4,37 4,64 4,33 4,26 4,29 4,27

Industri Non Migas 5,45 5,61 5,05 4,43 4,85 4,77

ILMATE 10,77 4,12 5,46 3,91 3,75 3,34

Industri Logam 10,67 5,54 10,08 2,35 6,33 7,52

sumber: BPS diolah

B. Ekspor Industri Logam

Nilai ekspor Industri Logam mengalami fluktuasi dalam

rentang 5 (lima) tahun terakhir, dimana nilai ekspor

mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini terkait dengan

faktor kondisi ekonomi global dan kondisi ekonomi domestic/

nasional. Nilai ekspor produk industry logam selama kurun

waktu lima tahun terakhir yang tertinggi dicapai pada tahun

2018 –mencapai US$ 13,6 milyar.

Page 17: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 9

Tabel 1.2

Ekspor Industri Logam Tahun 2014-2018 US$ Miliar

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

Nasional 176,3 150,4 144,5 168,7 180,2

Industri Non Migas 117,4 106,9 109,1 125,0 130,0

ILMATE 32,0 28,0 28,3 31,8 35,8

Industri Logam 9,7 8,3 7,8 10,6 13,6 sumber: BPS diolah

C. Impor Industri Logam

Nilai impor Industri Logam mengalami fluktuasi dalam

rentang 5 (lima) tahun terakhir. Hal ini terkait dengan

kebutuhan pasar domestic yang tinggi untuk bahan baku dan

kondisi ekonomi global. Pada tahun 2018, nilai impr industry

logam adalah yang tertinggi pada lima tahun terakhir,

mencapai US$ 20,5 miliar.

Tabel 1.3

Impor Industri Logam Tahun 2014-2018 US$ Miliar

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

Nasional 178,2 142,7 135,7 156,9 188,7

Industri Non Migas 123,8 108,9 107,6 122,9 148,3

ILMATE 72,6 62,7 60,8 69,0 84,0

Industri Logam 17,4 14,2 13,5 16,4 20,5 sumber: BPS diolah

D. Nilai Produktivitas Industri Logam

Nilai produktivitas ILMATE mengalami kenaikan dan

penurunan dari Rp, 507 juta Perorang Pertahun pada tahun

2015 menjadi Rp. 585,8 Juta Perorang Pertahun pada tahun

Page 18: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 10

2018. Nilai produktivitas tertinggi sector industry logam pada

kurun waktu empat tahun terakhit adalah pada tahun 2017 –

mencapai Rp. 600,1 juta per orang.

Tabel 1.4

Nilai Produktivitas Industri Logam Tahun 2014-2018 Rp. juta

sumber: BPS diolah

E. Perkembangan Nilai Investasi Industri

Logam

Penambahan nilai investasi Industri Logam tertinggi

terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 50,58 Trilyun.

Tabel 1.5

Perkembangan Nilai Investasi Industri Logam Tahun 2011-2015 Rp.Milyar

No. Industri Logam 2014 2015 2016 2017 2018

PMA dan PMDN

1 Logam Besi 5.960,9 13.477,8 17.984,5 14.601,6 20.203,5

2 Logam Bukan Besi 13.531,5 20.355,2 28.364,6 29.613,8 13.800,1

3 Logam Lainnya 1.660,3 4.050,4 4.228,8 5.478,3 7.505,7

Total 21.152,7 37.883,3 50.577,8 49.693,7 41.509,2

sumber: BPS diolah

Page 19: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 11

1.3. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Berikut ini hasil identifikasi potensi dan permasalahan

serta tindak lanjut yang diperlukan untuk mengatasi

permasalahan dan memanfaatkan potensi yang ada dalam

rangka mewujudkan visi Direktorat Industri logam tahun

2015 – 2019.

a. POTENSI

Dinamika Sektor Industri

1) perubahan jumlah dan penduduk, serta peningkatan

kesejahteraan penduduk mendorong sektor industri

untuk dapat tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan

PDB Nasional. Hal itu berarti pertumbuhan untuk

industri logam harus meningkat.

2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di

masa depan akan memudahkan dan meningkatkan

produksi produk industri logam.

3) Globalisasi proses produksi akan meningkatkan

peluang akses pasar luar negeri termasuk untuk

produk industri logam.

4) Indonesia memiliki potensi energi berbasis sumber

daya alam (batubara, panas bumi, air)

5) Peningkatan kepedulian terhadap lingkungan

mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas

penggunaan sumber daya secara berkelanjutan

sehingga mampu menyelaraskan pembangunan

industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup

serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Perjanjian Kerjasama Ekonomi dengan Negara Lain

Peluang bagi industri logam untuk memperluas pasar

bagi produk-produk industri logam

Page 20: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 12

Kebijakan Otonomi Daerah

Dengan adanya kesetaraan hubungan antara pemerintah

pusat dengan Pemerintah daerah, maka pemerintah

daerah provinsi, kabupaten dan kota berpeluang untuk

mempercepat pembangunan dan persebaran industri

pada industri logam di daerah.

b. PERMASALAHAN

Permasalahan utama yang masih dihadapi dalam

pembangunan industri nasional antara lain:

Dinamika Sektor Industri

1) Tidak meratanya persebaran dan tingkat pendapatan

penduduk.

2) Rendahnya tingkat pendidikan, ketrampilan, dan

produktivitas tenaga kerja

3) Lemahnya penguasaan teknologi oleh sektor industri

yang menyebabkan daya saing produk industri lemah

dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

4) Belum terpadunya pengembangan iptek di lembaga-

lembaga penelitian yang tersebar di berbagai instansi

dengan dunia industri.

5) Keterlibatan industri nasional dalam rantai pasok

global berpotensi pada kerentanan terhadap gejolak

perekonomian dunia

6) Kelangkaan energi yang disebabkan oleh

meningkatnya kebutuhan energi sektor indutri. Pada

tahun 2030 kebutuhan energi diperkirakan akan

meningkat menjadi hampir tiga kali lipat

7) Masih banyak industri yang belum menerapkan

standar industri hijau dalam kegiatan produksinya.

Page 21: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 13

Perjanjian Kerjasama Ekonomi dengan Negara Lain

1) semakin berkurangnya instrumen perlindungan, baik

yang bersifat tarif maupun non-tarif, bagi

pengembangan, ketahanan maupun daya saing

industri di dalam negeri

2) Semakin derasnya arus impor produk barang dan jasa

yang berpotensi mengancam kondisi neraca

perdagangan dan neraca pembayaran

3) Semakin ketatnya persaingan antara pekerja asing

dengan pekerja domestik dengan adanya pergerakan

pekerja terampil (Movement of Natural Person – MNP),

sehingga dikhawatirkan pekerja terampil asing

mengungguli pekerja terampil domestik

Kebijakan Otonomi Daerah

1) Permasalahan internal lambannya birokrasi, kualitas

SDM aparatur, dan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait.

2) Permasalahan eksternal: keterbatasan ketersediaan

infrastruktur dan lahan industri. Otonomi daerah

berdampak kepada pengelolaan keuangan daerah

dimana ruang gerak daerah dalam pembiayaan sektor-

sektor cenderung terbatasan dana yang dimiliki

pemerintah daerah karena sebagian besar dari

pendapatan daerah dialokasikan untuk belanja

pegawai.

Infrastruktur

1) Tidak tersedianya secara memadai fasilitas jalan dan

pelabuhan dalam rencana pembangunan smelter

untuk industri pengolahan mineral terutama di

kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Kalimantan, dan

Papua).

Page 22: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 14

2) Semakin menurunnya tingkat pelayanan jalan dan

pelabuhan di Pulau Jawa terutama di sekitar

Jabodetabek yang diindikasikan dengan meningkatnya

waktu tempuh dari kawasan-kawasan industri ke

Pelabuhan Tanjung Priok dan waktu tunggu (dwelling

time) yang lebih lama di Pelabuhan Tanjung Priok.

Energi

1) Permasalahan harga gas dan kuota gas sebagai bahan

baku dan bahan energi untuk industri Baja.

2) Belum tersedianya energi listrik yang dapat

mencukupi kebutuhan pembangunan smelter maupun

industri baru lainnya.

3) Belum optimalnya diversifikasi energi.

Lahan

Belum terselesaikannya Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) dan perizinan kawasan industri berbasis mineral

logam sehingga berpotensi menghambat rencana

investasi, contohnya lahan untuk kawasan industri

Berbasis Industri Nikel di Morowali Provinsi Sulawesi

tengah

Regulasi

1) Tidak harmonisnya tarif bea masuk produk – produk

industri antara hulu dan hilir

2) Belum optimalnya pemanfaatan insentif fiskal seperti

tax holiday, tax allowance dan BMDTP karena

prosedur administrasi yang rumit dan panjang.

3) Prosedur pengembalian restitusi pajak bagi wajib

pajak yang memanfaatkan fasilitas KITE relatif lama

sehingga mengganggu cash flow perusahaan

Page 23: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 15

Ketergantungan impor bahan baku, barang modal dan

bahan penolong

Masih tingginya ketergantungan industri dalam negeri

terhadap impor bahan baku, barang modal dan bahan

penolong. Pada Tahun 2013, impor bahan baku dan

penolong sebesar US$ 89,54 miliar (68,14%), diikuti oleh

barang modal US$ 31,49 miliar (23,96%), dan barang

konsumsi US$ 10,37 miliar (7,38%). Hal ini disebabkan

belum kuat dan dalamnya struktur industri karena

belum berkembangnya industri hulu dan antara sehingga

sangat rentan terhadap pengaruh kondisi sosial ekonomi

negara asal dan menghabiskan devisa dalam jumlah yang

besar.

c. POTENSI DAN PERMASALAHAN DIREKTORAT INDUSTRI

LOGAM

Potensi:

a. Indonesia memiliki cadangan bahan baku yang cukup besar, dalam hal ini sumber daya mineral lokal sebagai bahan baku;

b. Indonesia memiliki cadangan sumber energi berupa gas alam dan batubara;

c. Indonesia memiliki tenaga kerja industri (sumber daya manusia) yang kompeten;

d. Telah diberlakukannya SNI Wajib untuk beberapa produk industri logam dalam rangka meningkatkan daya saing industri melalui penguasan pasar dalam negeri maupun ekspor;

Permasalahan:

a. Belum terintegrasinya kebijakan pengembangan dan pembinaan industri logam;

b. Struktur industri logam masih lemah ditandai tingginya kandungan impor bahan baku serta lemahnya daya saing di pasar global

c. Nilai yang dibutuhkan untuk berinvestasi sangat tinggi, dikarenakan infrastruktur industrinya belum memadai sehingga selain membangun pabrik, investor harus membangun infrastruktur pendukung lainnya.

d. Ketergantungan pada bahan baku impor serta produk antara tertentu, menjadikan posisi

Page 24: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 16

tawar industri logam nasional, baik di pasar lokal apalagi pasar global menjadi lemah karena cenderung didikte pasar dalam hal pasokan bahan baku;

e. Pada umumnya industri logam masih menggunakan teknologi dan mesin produksi sudah tua;

f. Efisiensi dan daya saing rendah;

g. Penggunaan energi belum efisien;

h. Belum adanya standarisasi kompetensi kerja nasional indonesia sektor industri logam

i. Belum sinkronnya progam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan akademisi dengan kebutuhan industri (skala ekonomis);

j. Ekonomi biaya tinggi.

1.4. PERUBAHAN KEDUA RENSTRA DIREKTORAT INDUSTRI

LOGAM

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal ILMATE Nomor

18/ILMATE/4/2019, maka disusun perubahan kedua Renstra

Ditjen ILMATE pada sasaran strategis dalam rangka menetapkan

perubahan sasaran startegis dan indikator kinerja industri logam,

mesin, alat transportasi dan elektronika. Hal ini menjadi dasar

pertimbangan Direktorat Industri Logam sebagai bagian dari

DItjen ILMATE untuk melakukan penyesuaian dengan mengubah

dokumen Rencana Strategis DIrektorat Industri Logam.

Perubahan kedua pada Renstra Direktorat Industri Logam

disebabkan adanya perubahan struktur organisasi Kementerian

Perindustrian berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun

2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 29

Page 25: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 17

Tahun 2015 Tentang Kementerian Perindustrian dan Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.

Pada struktur organisasi Kementerian Perindustrian tersebut

terbentuk satuan kerja baru yaitu Pusat Peningkatan Penggunaan

Produk Dalam Negeri (P3DN) yang memiliki tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang peningkatan

penggunaan produk dalam negeri. Dengan adanya strukturbaru

tersebut maka kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan

penggunaan produk dalam negeri akan dibina oleh Pusat P3DN.

Terkait dengan Renstra Direktorat Industri Logam, perubahan

struktur organisasi ini menyebabkan Indikator Kinerja Sasaran

“Produk industri logam tersertifikasi tingkat komponen dalam

negeri (TKDN)” yang merupakan bagian dari Sasaran Strategis

“Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian

yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan bidang perindustrian

yang berdaya saing dan berkelanjutan” dala Perspektif Proses

Bisnis Internal agar dhapuskan.

Perubahan Renstra Direktorat Industri Logam dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 26: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 18

Tabel 1.6 Perbandingan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Sasaran Sebelum dan Sesudah Perubahan Kedua tahun 2019

Sebelum perubahan kedua (Januari 2019)

No. Sasaran Strategis IndikatorKinerjaSasaran Satuan 2017 2018 2019

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)

1 Meningkatnya populasi dan persebaran industri

Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang

Unit 119 152 171

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas

Rp. Triliun 39.1 - 42.1 41.3 - 43.9 51.8 - 53.9

2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional

Persen 6.0 - 6.1 6.0 - 6.1 6.0 – 6.1

Produktivitas SDM industri Rp. Juta 571.5 625.1 689.9

Perspektif Proses Bisnis Internal

1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

RSNI 5 5 5

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

Regulasi 3 3 3

2 Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Produk industri tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Sertifikat 50 100 100

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

SKKNI 1 2 2

Sesudah perubahan kedua (Januari 2019)

No. Sasaran Strategis IndikatorKinerjaSasaran Satuan 2019

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Meningkatnya populasi dan

persebaran industri Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang

Unit 171

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas

Rp. Triliun 51.8 - 53.9

2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional

Persen 6.0 – 6.1

Produktivitas SDM industri Rp. Juta 689.9

Perspektif Proses Bisnis Internal

1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

RSNI 5

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

Regulasi 3

2 Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

SKKNI 2

Page 27: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 19

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN

PEMBANGUNAN INDUSTRI LOGAM

2.1. VISI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Kegiatan Penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) dan

Langkah Pengembangan Direktorat Industri Logam maka

diharapkan akan memberikan acuan kerja, pembinaan dan

langkah-langkah pengembangan terhadap industri logam

yang komprehensif dan terarah dalam rangka pengembangan

industri logam yang tangguh, berdaya saing tinggi dan

berkelas internasional mulai dari kawasan ASEAN, Asia dan

bahkan dunia dalam kurun waktu lima tahun kedepan dari

tahun 2015 sampai dengan 2019. Dalam langkahnya,

pembangunan industri logam nasional diharapkan

mempunyai Misi dan Visi ke depan dengan mengacu pada ciri

dan karakteristik sub sektor Industri Material Dasar Logam

serta perannya dalam pembangunan industri nasional.

Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, dan

tantangan yang dihadapi ke depan, maka Direktorat Industri

Logam sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai

salah satu tingkat Eselon II di Kementerian Perindustrian

dituntut untuk melakukan pengaturan, pembinaan, dan

pengembangan industri dibidang material dasar logam. Untuk

itu, maka disusunlah visi dan misi Direktorat Industri Logam

berdasarkan visi dan misi Kementerian Perindustrian dan

Direktorat Industri logam yang akan dicapai melalui

pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan

program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung.

Dalam hal ini visi dan misi yang disusun berdasarkan RPJMN

Tahun 2015 – 2019.

Page 28: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 20

Visi Industri Logam tahun 2015 – 2019 adalah

“Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya Saing dengan

Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam

dan Berkeadilan”

2.2. MISI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan

nyata dalam bentuk 3 (tiga) Misi sesuai dengan tugas dan fungsi

Direktorat Industri Logam sebagai berikut :

1. Peningkatan populasi industri logam untuk memperkuat dan

memperdalam struktur industri nasional;

2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industry logam

untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya

saing, maju, dan berwawasan lingkungan;

3. Peningkatkan nilai tambah industri logam di dalam negeri

melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan

dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi�

2.3. TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas,

Direktorat Industri Logam menetapkan tujuan yang akan

dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan, yaitu “Terbangunnya

Industri Logam yang tangguh dan berdaya saing”.

Adapun tujuan rencana strategis Direktorat Industri

Logam adalah meningkatnya peran industri Logam dalam

perekonomian nasional.

Page 29: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 21

Untuk mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan

industri logam maka perlu dirumuskan indikator-indikator

kinerja tujuan yang sifatnya kuantitatif sehingga dapat

diukur keberhasilan pencapaiannya. Adapun indikator

ketercapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan

yaitu:

1. Laju pertumbuhan industri logam

2. Kontribusi industri logam terhadap PDB Nasional

3. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam

2.4. INDIKATOR KINERJA TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI

LOGAM

Indikator kinerja sasaran Direktorat Industri Logam dapat

digambarkan sebagai berikut:

1. Laju Pertumbuhan Industri

Tabel 2.1

Laju Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2017 - 2019

No Laju Pertumbuhan Industri Logam (%) 2017 2018 2019

1 4,94 - 4,82 4,82 - 5,22 4,81 - 5,3

2. Kontribusi Industri Logam terhadap PDB Nasional

Tabel 2.2

Kontribusi Industri Logam terhadap PDB Nasional

Tahun 2017 - 2019

No Kontribusi Industri Logam Terhadap PDB Nasional (%)

2017 2018 2019 1 1,49 - 1,51 1,51 - 1,53 1,52 - 1,55

Page 30: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 22

3. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam

Tabel 2.3

Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam

Tahun 2017 - 2019

No Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam ( Juta Orang)

2017 2018 2019 1 0,76 0,77 - 0,79 0,79 - 0,81

2.5. SASARAN STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Untuk pencapaian misi, visi, tujuan dan sasaran Direktorat

Industri Logam, maka dalam kebijakan Direktorat Industri Logam

di susun 2 (dua) sasaran strategis dalam Perspektif Pemangku

Kepentingan/ Stakeholder, dan 2 (dua) sasaran strategis dalam

Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok yang akan dicapai

dengan indikator kinerja sasaran strategis seperti yang diuraikan

berikut :

1. Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya populasi dan

persebaran industri logam

Penyebaran dan pemerataan Industri

Logam ke seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

dilakukan melalui pengembangan

perwilayahan industri dengan tujuan

untuk meningkatkan kontribusi sektor

industri pengolahan non-migas di luar

pulau jawa dan menumbuhkan

populasi unit usaha industri besar dan

sedang di luar pulau jawa. Adapun

Page 31: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 23

meningkatnya populasi industri

nasional diindikasikan dengan

peningkatan jumlah unit industri

pengolahan non-migas serta

penyerapan tenaga kerja sektor industri

pengolahan non-migas baik industri

sedang besar (IBS)

Indikator kinerja utama (IKU) dari

sasaran ini adalah:

1. Jumlah unit industri logam non-

migas besar - sedang

2. Nilai investasi di sektor industri

logam

Sasaran Strategis 2: Meningkatnya daya saing dan

produktivitas sektor industri logam

Meningkatnya daya saing dan

produktivitas sektor Industri Logam

dimaksudkan untuk meningkatkan

penjualan produk dalam negeri

dibandingkan dengan seluruh pangsa

pasar baik dalam negeri maupun luar

negeri. Peningkatan daya saing dan

produktivitas dilakukan melalui

pengembangan inovasi dan penguasaan

teknologi industri yang bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi,

produktivitas, nilai tambah, daya saing

dan kemandirian industri nasional

Page 32: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 24

Indikator kinerja utama (IKU) dari

sasaran ini adalah:

1. Kontribusi ekspor produk industri

logam terhadap ekspor nasional

2. Produktivitas SDM industri logam

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis 1: Tersedianya Kebijakan pembangunan

industri logam yang efektif

Sesuai dengan amanah Undang-Undang

No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,

peran pemerintah dalam mendorong

kemajuan sektor industri ke depan

dilakukan secara terencana serta disusun

secara sistematis dalam suatu dokumen

perencanaan. Dokumen perencanaan

tersebut harus menjadi pedoman dalam

menentukan arah kebijakan pemerintah

dalam mendorong pembangunan sektor

industri dan menjadi panduan bagi

seluruh pemangku kepentingan yang

terlibat dalam pembangunan industri

nasional

Indikator kinerja utama (IKU) dari sasaran

ini adalah:

1. Jumlah Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI) Produk Industri Logam

2. Jumlah Regulasi teknis pemberlakuan

SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

Page 33: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 25

Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya urusan pemerintah di

bidang perindustrian yang berdaya saing

Standardisasi industri logam dan

peningkatan kompetensi tenaga kerja

industri logam bertujuan untuk

meningkatkan daya saing industri logam

dan produktivitas dalam rangka

penguasaan pasar dalam negeri maupun

ekspor. Pembangunan tenaga kerja

industri kompeten yang siap kerja sesuai

dengan kebutuhan perusahaan industri

dan/atau perusahaan kawasan industri

berdampak meningkatkan produktivitas

tenaga kerja Industri, meningkatkan

penyerapan tenaga kerja di sektor industri

logam serta memberikan perlindungan dan

kesejahteraan bagi tenaga kerja industri

logam.

Indikator kinerja utama (IKU) dari sasaran

ini adalah:

1. Infrastruktur kompetensi yang

terbentuk.

Page 34: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 26

2.6. INDIKATOR KINERJA SASARAN

Indikator kinerja sasaran Direktorat Industri Logam dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.4

Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Industri Logam 2015-2016

Sasaran IndikatorKinerjaSasaran SatuanTARGET

2015 2016PERSPEKTIFPEMANGKUKEPENTINGAN

I Meningkatnyaperanindustrylogamdalamperekonomiannasional

1 LajupertumbuhanIndustriLogam

% 10.09 10.49

2 KontribusiIndustriLogamterhadapPDBNasional

% 1.59 1.72

II Meningkatnyapenguasaanpasardidalamdanluarnegeri

1 KontribusieksporprodukIndustriLogamterhadapekspornasional

% 5.53 5.55

III Meningkatnyapenyerapantenagakerjadisektorindustrilogam

1 JumlahpenyerapantenagakerjadisektorIndustriLogam

JutaOrang

0.23 0.02

IV Menguatnyastrukturindustrilogam

1 Rasioimporbahanbaku,bahanpenolong,barangmodal,terhadapPDBIndustrinonmigas

Persen 9.05 11.87

PERSPEKTIFPROSESINTERNAL

I

Meningkatnyadayasaingindustrilogammelaluipengembanganstandardisasiindustri

1 JumlahRancanganStandarNasionalIndonesia(RSNI)

RSNI 5 5

2 JumlahProdukSNIWajib SNIWajib

3 3

II Meningkatnyainvestasisektorindustrilogammelaluifasilitasipemberianinsentiffiskaldannonfiskal

1 Nilaiinvestasidisektorindustri

RpTriliun

41.3 49.5

III Meningkatnyaketersediaandatasektorindustrilogammelaluipenyelenggaraansisteminformasiindustrinasional

1 JenisDatayangtersediapadaSistemInformasiIndustriNasional

Database

1 1

2 JenisInformasiyangtersediapadaSistemInformasiIndustriNasional

JenisInformasi

1 1

PERSPEKTIFPEMBELAJARANORGANISASI

I Meningkatnyaketersediaansaranadanprasarana

1 Tingkatpemenuhansaranadanprasaranakerja

persen 90 90

Page 35: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 27

pendukungpelaksanaantugasdanfungsi

II Meningkatnyakualitasperencanaandanpenganggaran

1 Tingkatkesesuaianrencanakegiatandengandokumenperencanaan

persen 90 90

III Meningkatnyakualitaspelaporanpelaksanaankegiatandananggaran

1 NilaiSAKIPDirektoratIndustriLogam

Predikat

B B

IV Meningkatnyaimplementasikebijakanindustrilogammelaluimonitoringdanevaluasipelaksanaankebijakan

1 Jumlahrekomendasiperbaikankebijakanindustrylogam

Rekomendasi

1 1

Tabel 2.5

Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Industri Logam 2017-2019

No. SasaranStrategis IndikatorKinerjaSasaran Satuan 2017 2018 2019

PerspektifPemangkuKepentingan/Stakeholder(S)1 Meningkatnya

populasidanpersebaranindustrilogam

Jumlahunitindustrilogambesar-sedang Unit 119 152 171

Nilaiinvestasidisektorindustrilogam Rp.Triliun 39.1-42.1 41.3-43.9 51.8-53.9

2 Meningkatnyadayasaingdanproduktivitassektorindustrilogam

Kontribusieksporprodukindustrilogamterhadapekspornasional

Persen 6.0-6.1 6.0-6.1 6.0–6.1

ProduktivitasSDMindustrilogam Rp.Juta 571.5 625.1 689.9

PerspektifProsesBisnisInternal1 Tersedianya

kebijakanpembangunanindustrilogamyangefektif

JumlahRancanganStandarNasionalIndonesia(RSNI)

RSNI 5 5 5

JumlahregulasiteknispemberlakuanSNI,STdan/atauPTCsecarawajib

Regulasi 3 3 3

2 Terselenggaranyaurusanpemerintahandibidangperindustrianyangberdayasaingdanberkelanjutan

ProdukindustrilogamtersertifikasiTingkatKomponenDalamNegeri(TKDN)

Sertifikat 50 100 -

Infrastrukturkompetensiyangterbentuk

SKKNI 1 2 2

Page 36: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 28

Indikator Kinerja Sasaran tersebut selanjutnya ditetapkan

menjadi Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri

Logam.

Tata cara perhitungan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat

dilihat pada Lampiran Rencana Strategis

2.7. Program Direktorat Industri Logam

Dalam rangka mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran

Direktorat Industri Logam melaksanakan Program

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam dengan

beberapa program kegiatan, diantaranya:

1. Melakukan Fasilitasi peningkatan kompetensi SDM bidang

produksi komponen yang berbasis teknologi skala medium ke

atas di Kab. Morowali Melakukan Fasilitasi Program

Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Sektor

Industri Logam

2. Pengembangan Pusat Teknologi Untuk Mendukung Hilirisasi

Industri logam

3. Penyiapan Infrastruktur Untuk Mendukung Penerapan

Standar

4. Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah Jarang

5. Pengembangan rantai pasok industri logam dalam

mendukung proyek infrastruktur

6. Melakukan Fasilitasi peningkatan kompetensi SDM bidang

produksi komponen yang berbasis teknologi skala medium ke

atas di Kab. Bantaeng

7. Pengembangan Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam Nasional

8. Pengembangan Industri Berbasis Tembaga dan Turunannya

9. Pengembangan Industri Berbasis Aluminium dan Nikel

Beserta Turunannya

Page 37: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 29

10. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolah Hasil

Tambang Mineral Menjadi Produk dan Jasa Industri

11. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Logam Khusus

Bernilai Tambah Tinggi

12. Melakukan Fasilitasi Penciptaan Iklim Investasi dan Usaha

Industri Logam Yang Kondusif

13. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Sektor

Industri Logam

14. Melakukan penyusunan standar produk industri logam dan

standar kompentensi kerja sektor industri logam

15. Meningkatkan pengawasan penerapan standar

16. Meningkatkan akses pasar dalam dan luar negeri

17. Meningkatkan pengembangan SDM industri logam yang

berstandarisasi

Page 38: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 30

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

INDUSTRI LOGAM

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI LOGAM

Arah Kebijakan Pengembangan Industri Logam Tahun

2015 – 2019 mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2014 tentang Perindustrian dan Rencana Induk

Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015 – 2035

mencakup beberapa hal pokok sebagai berikut:

1. Merevitalisasi sektor industri logam dan meningkatkan

peran sektor industri logam dalam pereknomian nasional.

2. Membangun struktur industry logam dalam negeri yang

sesuai dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah.

3. Mendorong pertumbuhan industri logam di luar Pulau

Jawa.

4. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor

pembangunan yang lain dalam mendukung pembangunan

industri logam nasional.

5. Pembangunan industri pendukung dan andalan secara

selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di

bidang industri logam.

6. Meningkatkan penguasaan teknologi di bidang industri

logam.

3.2 ANALISIS SWOT SEKTOR INDUSTRI LOGAM

Berdasarkan potensi dan permasalahan sektor-sektor

Industri Logam maka dapat dilakukan analisa berdasarkan

kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan untuk masing-

masing sektor agar dapat menentukan arah, kebijakan dan

strategi Industri Logam dimasa yang akan datang.

Page 39: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 31

Berikut analisa SWOT sektor Industri Logam:

Kekuatan:

a. Indonesia memiliki cadangan bahan baku yang cukup besar, dalam hal ini sumber daya mineral lokal sebagai bahan baku;

b. Indonesia memiliki cadangan sumber energi berupa gas alam dan batubara;

c. Indonesia memiliki tenaga kerja industri (sumber daya manusia) yang kompeten;

d. Telah diberlakukannya SNI Wajib untuk beberapa produk industri logam dalam rangka meningkatkan daya saing industri melalui penguasan pasar dalam negeri maupun ekspor;

Kelemahan:

a. Belum terintegrasinya kebijakan pengembangan dan pembinaan industri logam;

b. Struktur industri logam masih lemah ditandai tingginya kandungan impor bahan baku serta lemahnya daya saing di pasar global

c. Nilai yang dibutuhkan untuk berinvestasi sangat tinggi, dikarenakan infrastruktur industrinya belum memadai sehingga selain membangun pabrik, investor harus membangun infrastruktur pendukung lainnya.

d. Ketergantungan pada bahan baku impor serta produk antara tertentu, menjadikan posisi tawar industri logam nasional, baik di pasar lokal apalagi pasar global menjadi lemah karena cenderung didikte pasar dalam hal pasokan bahan baku;

e. Pada umumnya industri logam masih menggunakan teknologi dan mesin produksi sudah tua;

f. Efisiensi dan daya saing rendah;

g. Penggunaan energi belum efisien;

h. Belum adanya standarisasi kompetensi kerja nasional indonesia sektor industri logam

i. Belum sinkronnya progam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan akademisi dengan kebutuhan industri (skala ekonomis);

j. Ekonomi biaya tinggi.

Page 40: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 32

Peluang:

a. Adanya UU No. 4 Tahun 2009 yang mewajibkan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri;

b. Adanya Perpres 54 tahun 2010 untuk lebih meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan barang khususnya oleh Pemerintah;

c. Kebutuhan industri logam yang terus meningkat;

Tantangan:

a. Kapasitas industri baja nasional belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri;

b. Industri baja nasional belum dapat membuat produk baja khusus untuk otomotif, perkapalan maupun kereta api dengan spesifikasi khusus;

c. Kurangnya fasilitas infrastruktur.

d. Terbatasnya pendanaan untuk investasi & modal kerja.

e. Industri logam seperti smelter merupakan industri yang mempunyai kharakteristik industry padat modal dan teknologi;

f. Industri logam yang berbasis sumber daya pengembangannya cenderung mendekati wilayah penghasil bahan baku;

g. Ketentuan yang mengikat dari negara principal untuk menggunakan bahan baku logam dari Negara asal.

h. Agresifnya negara lain dalam menarik investasi asing.

i. Kurangnya link and match antara industri dengan institusi pendidikan.

j. Terbatasnya kemampuan Balai pengujian dan Litbang untuk pengembangan industri logam.

Page 41: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 33

3.3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI LOGAM 3.2.1. Arah Kebijakan Pengembangan Industri Logam

Arah Kebijakan Pengembangan Industri Logam Tahun

2015 – 2019 sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2014 dan

Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN)

Tahun 2015 – 2035 mencakup beberapa hal pokok sebagai

berikut:

2) Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran

sektor industri dalam perekonomian nasional.

7. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai

dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah.

8. Mendorong pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa.

9. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor

pembangunan yang lain dalam mendukung pembangunan

industri nasional.

10. Pembangunan industri pendukung dan andalan secara

selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di

bidang industri.

11. Meningkatkan penguasaan teknologi.

Industri logam dalam negeri dibangun dan dikembangkan

dengan mengacu pada penyusunan dan penerapan

standardisasi, pengembangan kompetensi SDM, penguatan

lembaga uji, penguatan posisi dalam kerjasama luar negeri,

penguatan sistem informasi dan penguasaan teknologi.

3.2.2. Strategi Pengembangan Industri Logam

Dengan memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia (KBLI) tahun 2009 ditentukan 10 industri prioritas

yang akan dikembangkan tahun 2015 - 2019. Kesepuluh

industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6 (enam)

Page 42: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 34

industri andalan, 1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga)

industri hulu dengan rincian sebagai berikut:

1. Industri Pangan;

2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan;

3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;

4. Industri Alat Transportasi;

5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT);

6. Industri Pembangkit Energi;

7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan

Penolong;

8. Industri Hulu Agro;

9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam;

dan

10. Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara).

Industri prioritas yang menjadi Rencana Aksi Direktorat

Industri Logam meliputi Industri Logam Dasar..

Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019

dilaksanakan dengan mengacu pada rencana aksi yang telah

diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri

Nasional. Rencana aksi pembangunan untuk masing- masing

industri prioritas adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.1

Industri Prioritas dan Rencana Aksi Pembangunan

Industri Prioritas Tahun 2015-2019

No. INDUSTRI PRIORITAS RENCANA AKSI

1. INDUSTRI LOGAM DASAR DAN BAHAN GALIAN BUKAN LOGAM a. Industri Pengolahan dan

Pemurnian Besi dan Baja Dasar: Iron ore pellet, Lumps, Fines, Sponge iron, Pig iron dan besi cor, Nickel Pig Iron,

1. Memfasilitasi pembangunan pabrik iron ore pellet

2. Meningkatkan jumlah atau kapasitas blast furnace

3. Meningkatkan kapasitas produksi bijih/pasir besi dalam negeri sebagai bahan baku direct reduction furnace dan blast furnace

4. Revitalisasi industri baja untuk efisiensi konsumsi energi dan ramah

Page 43: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 35

Ferronickel, Paduan besi (ferro alloy), Baja untuk keperluan khusus (special steel).

b. Industri pengolahan dan pemurnian logam dasar bukan besi: Alumina SGA dan Alumina CGA , Alumunium, Alumunium alloy, billet dan slab, Nickel matte, Tembaga katoda, Copper/Brass Sheet, Nickel Hydroxide, Fe Ni Sponge, Luppen Fe Ni, Nugget Fe Ni.

c. Industri logam mulia, tanah jarang (rare earth), dan bahan nuklir: logam mulia, konsentrat, logam tanah jarang.

d. Industri bahan galian non-logam: Semen, Keramik, Kaca/gelas, Kaca/gelas Pharmaceutical Grade, Refractory, Zirkonia, zirkon silikat, bahan kimia zirkon, Zirkon Opacifier

lingkungan 5. Memfasilitasi pembangunan

smelter pengolahan bauksit menjadi alumina

6. Memfasilitasi pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel menjadi nikel pig iron, ferronikel atau nikel matte,

7. Memfasilitasi peningkatan kapasitas produksi smelter tembaga dan smelter aluminium.

8. Memfasilitasi pembangunan smelter tembaga tambahan dari yang sudah ada

9. Meningkatkan kapasitas produksi semen atau mendirikan pabrik baru dengan memanfaatkan terak tembaga yang dihasilkan smelter tembaga

10. Meningkatkan kapasitas produksi industri steel making (slab, billet, HRC, CRC, besi beton, wire rod)

11. Peningkatan kapasitas produksi Pengecoran (casting), Ekstrusi (extrusion), Penempaan (forging), Penarikan (wire drawing), Penggilingan (rolling) besi dan paduannya serta bukan besi dan paduannya

12. Memfasilitasi pembangunan industri baja untuk keperluan khusus (special steel) termasuk baja paduan untuk industri permesinan, otomotif dan alat berat

13. Memfasilitasi pembangunan pabrik besi/baja dan bukan besi/baja untuk mendukung agroindustry

14. Memfasilitasi pembangunan pabrik besi/baja dan bukan besi/baja untuk mendukung industri petrokimia

15. Meningkatkan penerapan dan pengawasan SNI wajib, serta penguatan infrastruktur standardisasi.

16. Penerapan industri hijau 17. Peningkatan penggunaan produksi

dalam negeri 18. Penguatan balai melalui

kerjasama penelitian tentang paduan logam bernilai tambah tinggi

19. Memfasilitasi pembangunan pabrik konsentrasi logam tanah jarang

20. Memfasilitasi pembangunan pabrik penghasil logam mulia dari lumpur anoda maupun bahan baku lainnya

21. Fasilitasi penyediaan lahan dan konsesi penambangan untuk investasi baru, khususnya di luar Pulau Jawa.

22. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten. 23. Menyusun SKKNI bidang industri

logam

Page 44: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 36

3.4 FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM

Dalam rangka mencapai target kegiatan yang akan dicapai

maka ditetapkan fokus pengembangan Industri Logam adalah

sebagai berikut:

a. Pengembangan Kawasan Industri Hilir Stainless Steel Di

Kawasan Industri Morowali

b. Pengembangan Program Industri Berbasis Mineral Logam

Besi Dan Nikel Di Kawasan Industri Bantaeng

c. Pengembangan Klaster 10 Juta Ton Industri Baja di

Cilegon, Banten

d. Peningkatan Kemampuan “Know How” Industri Logam

Nasional dalam rangka Lokalisasi Bahan Baku melalui

“Secondary Steel Technology” (Long Product) untuk

Memenuhi Kebutuhan Special Steel pada Industri

Komponen Otomotif, Kereta Api dan Perkapalan

e. Pengembangan Industri Berbasis Alumina berkapasitas 4

juta ton di KalimantanUtara

f. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolah

Hasil Tambang Mineral Menjadi Produk dan Jasa Industri

g. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Logam

Khusus

h. Melakukan Fasilitasi Penciptaan Iklim Investasi dan

Usaha Industri Logam Yang Kondusif

i. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Sektor

Industri Logam

j. Meningkatkan pengawasan penerapan standar;

k. Meningkatkan akses pasar dalam dan luar negeri

l. Meningkatkan pengembangan SDM industri logam yang

berstandarisasi

m. Melakukan Fasilitasi Program Peningkatan Penggunaan

Produksi Dalam Negeri Sektor Industri Logam

Page 45: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 37

n. Pengembangan Pusat Teknologi Untuk Mendukung

Hilirisasi Industri

o. Penyiapan Infrastruktur Untuk Mendukung Penerapan

Standar

p. Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah Jarang

q. Pengembangan rantai pasok industri logam dalam

mendukung proyek infrastruktur

Berikut adalah target pengembangan industri logam:

Gambar 3.1 Target Pengembangan Industri Baja

Page 46: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 38

Gambar 3.2 Target Pengembangan Industri Non Ferro

Page 47: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 39

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

4.1. TARGET KINERJA

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

bertujuan untuk menumbuhkan dan menguatkan struktur

industri logam, meningkatkan penerapan standar, serta

meningkatkan kemampuan SDM industri. Rincian target

kinerja untuk masing-masing program Direktorat Industri

Logam disajikan pada Matriks Relevansi Tujuan dan Indikator

Utama dan Kriteria Smart Indikator Kinerja Tujuan dan

Indikator Sasaran Strategis sebagaimana terlampir pada

bagian akhir renstra.

4.2. KERANGKA PENDANAAN

Dalam rangka mencapai sasaran strategis Direktorat

Industri Logam tahun 2015- 2019, dibutuhkan pendanaan

bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di

atas. Rincian kebutuhan pendanaan untuk masing-masing

program Direktorat Industri Logam disajikan pada matriks

kinerja dan pendanaan sebagaimana terlampir di bagian

akhir renstra.

Page 48: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 40

BAB V PENUTUP

Rencana strategis (Renstra) Direktorat Industri Logam Tahun

2015 – 2019 merupakan turunan dari Rencana Strategis

Kementerian Perindustrian dan Renstra Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Tahun

2015 – 2019 yang penyusunannya mengacu pada RPJPN 2005-

2025, RPJMN III (2017-2019 ), Undang-Undang Nomor 3 tahun

2014 tentang Perindustrian, Rencana Induk Pembangunan Industri

Nasional 2015 - 2035 dan Kebijakan Industri Nasional 2015-2019 .

Renstra Direktorat Industri Logam ini merupakan pedoman

pelaksanaan tugas dan fungsi dari Direktorat Industri Logam dalam

mewujudkan visi pembangunan industri nasional yaitu Indonesia

Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur

Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan

Berkeadilan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan industri nasional

tidak semata-mata bergantung pada keberhasilan pelaksanaan

program dan kegiatan Direktorat Industri Logam yang merupakan

bagian unit Eselon II dari Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, tetapi kesuksesan

pembangunan industri nasional juga membutuhkan dukungan dari

seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah,

dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas.

Akhirnya, dengan sasaran-sasaran strategis, program dan

kegiatan yang telah ditetapkan, diharapkan Industri Logam dapat

berkontribusi dalam pengembangan sektor industri yang akhirnya

dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.

Page 49: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

TujuanIndikator Kinerja

Sasaran Program/ Kegiatan

1. Laju pertumbuhan industri logam2. Kontribusi industri logam terhadap PDB Nasional3. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Logam

Meningkatnya populasi dan persebaran industri logamIndikator kinerja utama (IKU) dari sasaran ini adalah:1. Jumlah unit industri logam non-migas besar - sedang2. Nilai investasi di sektor industri logam

- Pengembangan Klaster10 Juta Ton Produksi Logam Nasional dan Peningkatan Kemampuan “Know How” dalam rangka Lokaliasasi Bahan Baku Logam *- Peningkatan Kemampuan “Know How” Industri Logam Nasional dalam rangka Lokalisasi Bahan Baku melalui “Secondary Steel Technology” untuk Memenuhi Kebutuhan Special Steel pada Industri Komponen Otomotif, Kereta Api dan Perkapalan *- Pengembangan Kerjasama Internasional pada Industri Logam- Pengembangan Industri PengolahHasil Tambang Mineral Menjadi Produk dan Jasa Industri- Pengembangan Industri LogamKhusus (Logam Tanah Jarang)- Penciptaan dan Peningkatan IklimUsaha dan Iklim Investasi yang Kondusif

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri logamIndikator kinerja utama (IKU) dari sasaran ini adalah:1. Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap ekspor nasional2. Produktivitas SDM industri logam

- Pengembangan Klaster10 Juta Ton Produksi Logam Nasional dan Peningkatan Kemampuan “Know How” dalam rangka Lokaliasasi Bahan Baku Logam *- Peningkatan Kemampuan “Know How” Industri Logam Nasional dalam rangka Lokalisasi Bahan Baku melalui “Secondary Steel Technology” untuk Memenuhi Kebutuhan Special Steel pada Industri Komponen Otomotif, Kereta Api dan Perkapalan *

LAMPIRAN

KeterkaitanKeterangan

MATRIKS RELEVANSI TUJUAN, INDIKATOR KINERJA SASARAN, DAN PROGRAM/ KEGIATANRENSTRA DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2015 - 2019

Page 50: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

TujuanIndikator Kinerja

Sasaran Program/ Kegiatan

KeterkaitanKeterangan

- Pengembangan Kerjasama Internasional pada Industri Logam- Pengembangan Industri PengolahHasil Tambang Mineral Menjadi Produk dan Jasa Industri- Pengembangan Industri LogamKhusus (Logam Tanah Jarang)- Penciptaan dan Peningkatan IklimUsaha dan Iklim Investasi yang Kondusif

Tersedianya Arah Kebijakan pembangunan industri logam yang efektifIndikator kinerja utama (IKU) dari sasaran ini adalah:1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Produk Industri Logam2. Jumlah Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

- Penyusunan Rancangan StandarNasional Indonesia (RSNI) Industri Logam- Penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib IndustriLogam- Bimbingan Teknis Penerapan Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib Produk Industri Logam- Pengawasan Pemberlakuan SNIWajib Produk Industri Logam- Peningkatan Penggunaan ProduksiDalam Negeri Sektor Industri Logam- Pelatihan SDM Industri Logam- Penguatan Infrastruktur Lab UjiSNI Wajib Produk Logam *

Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya saingIndikator kinerja utama (IKU) dari sasaran ini adalah:1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk.

- Penyusunan Rancangan StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia(RSKKNI) Sektor Industri Logam

Page 51: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA TUJUAN

SMART Laju pertumbuhan Industri Logam :

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Cara menghitung diukur melalui pertumbuhan nilai

tambah dihitung dengan melihat tingkat pertumbuhan rata-

rata sektor industri sesuai data dari BPS. Untuk setiap

sektor akan mengikuti dengan mencantumkan nilai

pertumbuhan dalam persentase masing-masing jenis

industri dan data diperoleh dari BPS

• Achievable : dapat dicapai melalui penciptaan iklim usaha dan iklim

investasi serta pendalaman dan kekuatan struktur

industri

• Relevance

: Terkait dengan upaya mewujudkan industri sektor

ilmate sebagai pilar perekonomian

• Timebound : satu tahun periode

SMART Kontribusi Industri Logam terhadap PDB Nasional:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data

utamanya berdasarkan dokumen ekspor impor dari

Ditjen Beacukai

• Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi

tingkat Ekspor

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan struktur industri

sektor industri logam

Page 52: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

• Timebound : satu tahun periode

SMART Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Logam:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Data diperoleh dari laporan SAKERNAS dan BKPM

• Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi

Penyerapan tenaga kerja

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan penyerapan

tenaga kerja industri sektor industri logam

• Timebound : satu tahun periode

Page 53: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN

1. SMART Unit Industri Logam:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Jumlah industri pengolahan non-migas baru besar sedang

yang tumbuh, note: merupakan jumlah penambahan pada

tahun berjalan saja, bukan kumulatif Cakupan industri

baru merupakan penumbuhan maupun perluasan

• Achievable : dapat dicapai melalui perumusan dan pelaksanaan

kebijakan dalam rangka Peningkatan Populasi dan

Persebaran Industri

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan Populasi dan

Persebaran Industri logam

• Timebound : satu tahun periode

2. SMART Nilai investasi PMDN dan PMA sektor Industri Logam:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Data diperoleh dari laporan realisasi investasi PMA/PMDN

berdasarkan laporan LKPM-BKPM

• Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi realisasi

investasi

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan Populasi dan

Persebaran Industri logam

• Timebound : satu tahun periode

Page 54: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

3. SMART Kontribusi ekspor produk Industri Logam:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data

utamanya berdasarkan dokumen ekspor impor dari Ditjen

Beacukai

• Achievable : dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi tingkat

Ekspor

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan struktur industri

logam

• Timebound : satu tahun periode

4. SMART Produktivitas dan kemampuan SDM industri:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Data diperoleh dari laporan SAKERNAS dan BKPM

• Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi Penyerapan

tenaga kerja

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan penyerapan tenaga

kerja pada industri logam

• Timebound : satu tahun periode

5. SMART Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI):

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Jumlah tersusunnya Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI)

• Achievable : Dapat dicapai monitoring dan evaluasi progres Penyusunan

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

Page 55: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

• Relevance

: Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing

sektor industri logam

• Timebound : satu tahun periode

6. SMART Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Jumlah tersusunnya Rancangan Peraturan Pemberlakuan

SNI ST dan/atau PTC secara wajib

• Achievable : Dapat dicapai monitoring dan evaluasi progres Penyusunan

Rancangan Peraturan Pemberlakuan SNI ST dan/atau PTC

secara wajib

• Relevance

: Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing

sektor industri logam

• Timebound : satu tahun periode

7. SMART Infrastruktur kompetensi yang terbentuk:

• Specific : Tidak Dwimakna

• Measurable : Tingkat realisasi pemenuhan sarana dan prasarana kerja

dibagi dengan tingkat ideal pemenuhan sarana dan

prasarana kerja dan Realisasi Penyusunan RSKKNI

• Achievable : Dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi Realisasi

pemenuhan sarana dan prasarana kerja dan Realisasi

Penyusunan RSKKNI

• Relevance

: Terkait dengan upaya meningkatkan daya saing industri

logam dan daya saing tenaga kerja industri logam

• Timebound : satu tahun periode

Page 56: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

2015 2016 2017 2018 2019

32.708,60 10.000,0 12.856,14 23.176,45 26.502,92

17.505,74 1.340,80 1.450,52 3.118,62 3.586,41

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam rangka fasilitasi pengembangan industri pengolah hasil tambang mineral menjadi produk dan jasa industri (rekomendasi kebijakan)

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam rangka fasilitasi pengembangan industri logam khusus (Special Steel, Aluminium Alloy, Rare Earth Metal, dll) (rekomendasi kebijakan)

2.597,4 1.524,4 2.398,56 2.758,3 3.172,1

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam rangka penciptaan dan peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif (rekomendasi kebijakan)

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalam rangka implementasi kerjasama internasional sektor industri logam (rekomendasi kebijakan)

1.356,6 1.010,15 1.610,35 1.851,9 2.129,7

- Terstandardisasinya kualitas produk industri logam (RSNI)

1.478,76 898,0 1.138,26 1.309,00 1.505,35

- Diterapkannya pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logamb (SNI Wajib)

766,80 459,2 947,70 1.089,86 1.253,33

- Terlaksananya pengawasan pemberlakuan SNI Wajib produk industri logam (Perusahaan)

1.133,85 431,6 944,80 1.086,52 1.249,50

- Meningkatnya kemampuan industri logam dalam penerapan standar mutu (Jumlah perusahaan yang terfasilitasi)

1.952,8 1.031,1 0,0 2.916,6 3.354,1

- Terfasilitasinya penguatan infrastruktur dalam rangka penerapan pemberlakuan SNI Wajib produk industri logam (Unit Penerima Bantuan)

1.040,80 1.097,6 899,63 1.214,50 1.396,68

- Terstandardisasinya kompetensi SDM industri logam (RSKKNI)

2.741,7 321,7 983,26 1.622,4 1.865,7

- Meningkatnya kompetensi SDM industri logam (Orang/ Peserta Pelatihan)

431,75 445,36 1.048,98 1.416,12 1.628,54

LAMPIRAN MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2015 - 2019

SDM sektor industri logam yang terlatih

Produk industri yang tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Logam

Regulasi Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Material Dasar Logam

Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam

Bimbingan teknis dalam rangka peningkatan daya saing industri logam

Bantuan mesin dan/atau peralatan uji dalam rangka penerapan standar mutu industri logam

Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri Logam

Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim investasi

Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri dalam rangka peningkatan daya saing dan produktifitas

Sasaran Program (outcome) / Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

LokasiAlokasi (Rp Juta)

Page 57: 1.3 Rencana Strategis LOGAM PERUBAHAN KEDUA 2019ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299886-1.3 Rencana Strate… · Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan Jangka Menengah

2015 2016 2017 2018 2019

Sasaran Program (outcome) / Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

LokasiAlokasi (Rp Juta)

- Terfasilitasinya industri logam dalam Program Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) (Sertifikasi Produk)

700,22 500,29 430,58 538,23 618,96

- Jumlah Perusahaan Yang Terfasilitasi

0,00 0,00 0,00 3.000,00 3.300,00

- Terfasilitasinya penguatan struktur industri logam (Unit Penerima Bantuan)

1.002,2 939,84 1.003,5 1.254,4 1.442,5

- Tersusunnya dokumen perencanaan dan evaluasi program Direktorat Industri Logam (Dokumen)

- Tersusunnya dokumen penangganan isu-isu aktual sektor industri logam (Dokumen)

Promosi/ pameran kemampuan industri logam

Bantuan mesin/ peralatan/ pembiayaan dalam rangka penumbuhan industri logam

Perencanaan dan evaluasi program serta penyelesaian isu-isu teraktual sektor industri logam