laporan pengenceran dan pembuatan larutan (1)

19
Laporan Pengenceran dan Pembuatan Larutan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan cara menambahkan pelarut. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat bahaya dari masing masing larutan. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuatan dan pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan hal yang paling dasar dalam praktikum Aplikasi Teknologi Laboratorium, juga pada kenyataannya tidak semua

Upload: neeyzhyaa-anniiyshyaa-praaddiieellaa

Post on 06-Dec-2015

177 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hahhaa

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

Laporan Pengenceran dan Pembuatan Larutan

I.  PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan dilaboratorium yaitu pembuatan

larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir selalu dilakukan

di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan

dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya.

Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah

molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk

memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan cara

menambahkan pelarut. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga diperkenalkan

dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat bahaya dari masing

masing larutan.

Sangat penting bagi mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuatan dan

pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan hal yang

paling dasar dalam praktikum Aplikasi Teknologi Laboratorium, juga pada

kenyataannya tidak semua mahasiwa mampu serta menguasai cara untuk membuat

suatu lalrutan dan cara melakukan pengenceran yang baik. Berdasarkan hal di atas

maka dilakukan praktikum mengenai pembuatan larutan dan pengenceran agar

praktikan mengerti cara membuat suatu larutan dan mengencerkan larutan.

Page 2: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

B.     Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1.    Untuk mengetahui pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dalam bentuk

molaritas dan normalitas.

2.    Untuk mengetahui penentuan % berat/volume, % berat/berat, dan pengenceran.

Kegunaan dari parktikum ialah agar setiap praktikan dapat mengerti cara untuk

membuat larutan serta pengenceran denga baik dan benar, sehingga dapat diterapkan

dalam praktikum lain yang berhubungan dengan larutan dan pengenceran.

Page 3: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Na2SO4

Natrium sulfat, dengan rumus kimia Na2SO4, atau sering disebut dengan salt

cake, merupakan padatan berbentuk kristal putih, yang larut dalam air dan gliserol.

Natrium sulfat tidak beracun and tidak mudah terbakar. Natrium sulfat banyak

digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, antara lain di industri pulp dan kertas,

deterjen, pembuatan flat glass,

tekstil, keramik, farmasi, zat pewarna dan sebagai reagent di

laboratorium kimia (Anonim, 2008).

Natrium sulfat biasanya diproduksi melalui proses hargraves, dengan

reaksi pembentukan sebagai berikut:

4NaCl + 2SO2 + 2H2O + O2 --> 2Na2SO4 + 4HCl

Selain melalui proses Hargraves, natrium sulfat juga dapat dihasilkan dengan

cara pemurnian garam natrium sulfat (pertambangan) atau sebagai produk samping

dari produksi fenol. Sementara itu di Indonesia

natrium sulfat umumnya diperoleh sebagai produk samping dari

industri viscose rayon (Anonim, 2008).

B.  Larutan

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun

ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya

dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak

dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis

Page 4: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya

udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain.

Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain (Faizal, 2011).

konsentrasi larutan dalam kimia menurut Gunadarma (2011), dinyatakan sebagai

berikut

1)     Molaritas (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.

Molaritas Zat = w/Mr x 1000/v

2)    Normalitas (N)

Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.

N= gr ekivalen/liter larutan

3)    Molalitas (m)

Molalritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilogram larutan.

m = gr/Mr

4)    Persen massa (%(b/b))

Adalah berat bahan yang terkandung dalam 100 gram larutan.

%(massa) = gr/100 gr x 100%

5)    Persen volume (%(v/v))

Adalah volume bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.

%(volume) = ml/100 ml x 100%

6)    Persen berat per volume %(b/v))

Adalah berat bahan yang terkandung di dalam 100 ml larutan.

%(b/v) = gr/100 ml x 100%

Page 5: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

7)    Parts Per Million (ppm)

Untuk larutan antara dua zat penyusunnya. Menyatakan kandungan suatu

senyawa dalam larutan.

B. Pembuatan Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang

terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.

Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang

mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan

pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat

terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam

mana solute terlarut (Baroroh, 2004).

Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari

bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau

konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan

penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan

adalah molaritas. Molaritas, persen berat, persen volume, atau sebagainya

(Faizal,2013).

Langkah-langkah dalam membuat larutan menurut Wahyuni (2012) adalah

sebagai berikut.

1.   Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan

perhitungan dulu.

2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan

digital.

Page 6: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu,

beaker, dll)

4. Ukur jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati.

5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat

timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke

meja kerja.

6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke

dalam beaker dan letakkanlah stir bar dengan ukuran yang sesuai kedalamnya.

Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan

kimia.

C. Pengenceran

Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)

dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika

suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas

dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar

panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan

ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat,

panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak

mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya,

percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 2000).

Page 7: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

Rumus sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai berikut

:

M1 x V1 = M2 x V2

Dimana :

M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan

V1 = Volume larutan sebelum pelarutan

M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan

V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan

III. METODODE PRAKTIKUM

A.   Waktu dan Tempat

Praktikum pembuatan larutan dan pengenceran yang dilakukan pada hari Rabu,

09 Oktober 2013 pukul 08.00 – 11.00 WITA di Laboratorium Kimia Analisa dan

Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan

Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

B.   Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

-          erlenmeyer

-          labu ukur

Page 8: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

-          pipet

-          pipet volume

-          batang pengaduk

-          timbangan analitik

-          bulp

-          lemari asam

-          gelas kimia

-          botol larutan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

-          H2SO4

-          HCL

-          Na2SO4

-          aquadest

-          aluminium foil

-          gula

Page 9: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

-          tissu

Page 10: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

C.   Prosedur praktikum

  Pembuatan larutan :

1.   Na2SO4 yang telah diketahui normalitas larutan yang ingin dibuat, dihitung berat

bahannya untuk menentukan volume pelarut yang ditambahkan.

2.   Bahan ditimbang sesuai dengan hasil yang telah dihitung.

3.   Bahan dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan aquadest hingga tanda tera.

4.   Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.

5.   Larutan dimasukkan ke dalam botol larutan.

  Pengenceran larutan :

1.    Na2SO4 yang telah diketahui normalitas larutan dan volume larutan yang ingin dibuat,

dihitung volume awal sebelum diencerkan.

2.    Larutan dipipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur.

3.    Labu ukur dikocok untuk mrnghomogenkan larutan.

4.    Larutan dimasukkan ke dalam lbotol larutan

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil

Tabel 03. Hasil dari praktikum ini adalah :No Senyawa Konsentrasi Vol Massa Vol Konsentrasi 21 H2SO4 2 M 50 ml - 9.8 ml 18,22 M2 H2SO4 0,75 M 50 ml - 18,75ml 2 M3 Gula 10% 50 ml 5 gr - -4 Na2SO4 1,5 N 50 ml 5,325 gr - -5 Na2SO4 0,75 M 50 ml - 25 ml 1,5 N6 HCL 1,5 M 50 ml - 6,2 ml 12,06 M

Page 11: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

7 HCL 0,5 M 50 ml - 16,6 ml 1,5 M8 Gula 20% 50 ml 10 gr - -9 HCL 1 M 50 ml - 4,14 ml 12,06 M10 HCL 0,5 M 50 ml - 25 ml 1 M11 Gula 15% 50 ml 7,5 gr - -12 Gula 50 % 50 ml 25 gr - -13 H2SO4 0,7 M 50 ml - 17,5 ml 2 M

Sumber : Data sekunder praktikum ATL, 2013.

B. Pembahasan

Bahan yang digunakan kelompok dua pada praktikum adalah Na2SO4. Sebelum

memasuki laboratorium sebaiknya praktikan menggunakan masker dan sarung tangan

untuk menjaga keselamatan dari bahan-bahan kimia yang berbahaya. Namun pada

saat praktikum, praktikan tidak menggunakan masker dan sarung tangan karena

Na2SO4 bukanlah senyawa berbahaya dan tidak mudah terbakar. Hal ini sesuai dengan

Anonim (2008) yang menyatakan bahwa Natrium Sulfat merupakan padatan berbentuk

kristal putih, yang larut dalam air dan gliserol. Natrium sulfat tidak beracun and tidak

mudah terbakar.

Untuk membuat larutan, pertama kita harus menghitung jumlah bahan yang akan

digunakan untuk membuat larutan Na2SO4 1,5 N sebanyak 100 ml., dengan cara

mengalikan normalitas dengan volume dan nilai bst Na2SO4. Kemudian bahan ditimbang

dan dimasukkan dalam labu takar, lalu ditambahkan sedikit air dan aquadest hingga

tanda tera. Lalu homogenkan dan masukkan ke dalam botol kaca. Suatu campuran

dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogen sehingga tidak dapat dibedakan

lagi antara pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh (2004) yang

menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang

terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.

Page 12: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

Volume awal Na2SO4 dihitung menggunakan rumus pengenceran, yaitu molaritas

akhir dikali volume akhir kemudian dibagi dengan nilai molaritas awal. Larutan Na2SO4

diambil sebanyak 25 ml menggunakan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam labu ukur

kemudian tambahkan aquadest hingga batas tera. setelah itu homogenkan dan

dimasukkan ke dalam botol kaca lalu diberi label. Pada proses pengenceran ini terjadi

proses pencampuran larutan pekat (Na2SO4) dengan cara menambahkan pelarut

(aquadest). Hal ini sesuai dengan Brady (2000) yang menyatakan bahwa proses

pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara

menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.

IV.  PENUTUP

A.     Kesimpulan

Setelah dilakukan praktikum pembuatan larutan dan pengenceran, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1.      Untuk membuat suatu larutan, pertama hitung massa bahan yang akan dibuat larutan

dengan menggunakan rumus molaritas atau normalitas.

2.      Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan

diencerkan denga menggunakan rumus pengenceran yaitu M1 x V1 = M2 x V2. Setelah

itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.

B.     Saran

Saran untuk praktikum kali ini adalah agar semua praktikan dapat mengikuti

prosedur pada percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat dari proses-proses

yang dilakukan pada pembuatan larutan dan pengenceran.

Page 13: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)
Page 14: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

LAMPIRAN

Lampiran 01. Perhitungan Pembuatan Larutan Na2SO4 1,5 N Sebanyak 100 ml

N =

1,5 =

g = 5,325

Lampiran 02. Perhitungan Pengenceran Larutan Na2SO4

  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Mengenal Natrium Sulfat (Na2SO4).http://anekailmu.blogspot.com/2008/12/mengenal-natrium-sulfat na2so4. html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, Makassar.

Gunadarma, 2011. Larutan. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-computer-engineering-d3/fisika-dasar-2/larutan. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, Makassar.

Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Brady, J. E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.

Muhammad, Faisal. 2013. Pembuatan Larutan. http://muhammadfaisal-sakuru.blogspot.com/2013/02/laporan-kimia-pem buatan-larutan_8970.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, Makassar.

Ningrum, Wahyuni. 2012. Teknik Dasar Pembuatan Larutan. http://openwetware.org/images/1/15/LAPORAN_PRAKTIKUM_2_NINGRUMWAHYUNI.pdf. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, Makassar.

 

 

Diposkan oleh Thry Siade di 06.25 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: kampus

Page 15: Laporan Pengenceran Dan Pembuatan Larutan (1)

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.