laporan kimia daasar i pembuatan larutan

24
Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting untukmemahami sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia Dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksikimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal , baik di dalam laboratorium atau di industri terjadi di dalam larutan. Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan . Obat- obatan bisanya merupakan larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut campuran homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fasehingga tidak dapat diamati bagian - bagian komponen penyusunnya meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra sekalipun. Larutan terdiri dari dua komponen penting. Komponen tersebut adalah solven atau pelarut dan solut atau zat terlarut.

Upload: are-que

Post on 29-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan bahan kimia berdasarkan cara pembuatannya.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting

untukmemahami sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia

Dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksikimia biasanya berlangsung antara

dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal ,

baik di dalam laboratorium atau di industri terjadi di dalam larutan.

            Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam

kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap

mineral, vitamin dan makanan dalam bentuk larutan . Obat-obatan bisanya merupakan

larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua

zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan disebut campuran

homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam atau satu fasehingga tidak

dapat diamati bagian - bagian komponen penyusunnya meskipun dengan

menggunakan mikroskop ultra sekalipun. Larutan terdiri dari dua komponen penting.

Komponen tersebut adalah solven atau pelarut dan solut atau zat terlarut. Biasanya

komponen solven mengandung jumlah zat terbanyak. Dan komponen solut

mengandung jumlah zat yang lebih sedikit.

            Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan.

Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau

lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut

yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian

besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau

pekat. Sebaliknya bila mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah

atau encer. Pada umumnya larutan mempunyai beberapa sifat. Diantaranya sifat

larutan non elektrolit d an larutan elektrolit. Sifat larutan tersebut mempunyai

hubungan erat dengan konsentrsi dari tiap komponennya. Sifat-sifat larutan seprti

rasa, ph, warna, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat terlarut.

Page 2: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

Larutan dapat dibuat dari dua macam zat, yaitu zat padat dan zat cair. Larutan dibuat

untuk mendapatkan campuran larutan dari dua atau lebih zat. Larutan memiliki dua

sifat, yaitu larutan eksoterm dan larutan larutan endoterm.

1.2  Tujuan Percobaan

-          Belajar cara membuat larutan

-          Belajar membuat larutan dari bahan padat dan bahan cair dengan konsentrasi tertentu

-          Belajar membedakan larutan endoterm dan larutan eksoterm

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

            Larutan dapat di definisikan sebagai campuran homogen dari dua zat atau

lebih yang terdispers sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat

bervariasi. Disebut homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam ( satu fase)

Page 3: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

sehingga tidak dapat diamati bagian – bagian komponen penyusunnya meskipun

dengan mikroskop ultra. Dalam campuran heterogen permukaan – permukaan tertentu

dapat diamati antara fase – fase yang terpisah.

            Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting. Biasanya salah satu

komponen yang mengandung jumlah zat terbanyak disebut sebagai

pelarut                    ( solven ). Sedangkan komponen lainnya yang mengandung

jumlah tak sedikit disebut zat terlarut (solut). Kedua komponen dalam larutan dapat

sebagai pelarut atau zat terlarut tergantung komposisinya. Misalnya dalam alkohol 70

% ( 70:30 ), maka alkohol merupakan pelarut dan air sebagai zat terlarut. Sedangkan

dalam keadaan yang sukar ditentukan seperti alkohol 50 % ( 50:50 ), karena jumlah

kedua zat dalam larutan sama, maka baik alkohol maupun air dapat dianggap pelarut

atau zat terlarut. Untuk campuran zat padat dalam air seperti sirup 60 %    ( 60:40 ),

kabanyakan orang memilih air sebagai pelarut karena air tetap mempertahankan

keadaan fisiknya, dan gula sebagai zat terlarut karena berubah keadaan fisiknya.

            Pada umumnya larutan yang dimaksud adalah campuran yang berbentuk cair,

meskipun ada juga yang berfase gas maupun padat. Larutan yang berbentuk gas

adalah udara yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas seperti nitrogen dan

oksigen. Sedangkan yang berbentuk padat adalah emas 22 karat yang merupakan

campuran homogen dari emas dengan perak atau logam lain.

            Dua senyawa dapat bercampur ( miscible ) lebih mudah bila gaya tarik antara

molekul solut dan pelarut semakin besar. Besarnya gaya tarik ini ditentukan oleh jenis

ikatan pada masing-masing molekul. Bila gaya tarik antara molekulnya termasuk

dalam kelompok yang sama ( misalnya : air dan etanol ), maka keduanya akan saling

melarutkan. Sedangkan bila kekuatan gaya tarik antara molekulnya berbeda jenisnya (

misalnya : air dan heksana ), maka tidak saling melarutkan.

            Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut

pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh. Kelarutan suatu zat dapat

ditentukan dengan menimbang zat yang akan ditentukan kelarutannya kemudian

dilarutkan, misalnya dalam 100 ml pelarut. Jumlah zat yang ditimbang harus

diperkirakan dapat membentuk larutan lewat jenuh yang ditandai masih terdapat zat

yang tidak larut didasar wadah setelah dilakukaan pengocokan dan didiamkan.

Setelah terjadi kesetimbangan antara zat padat yang terlarut dan yang tidak larut lalu

disaring dan ditimbang selisih berat awal dan berat padatan yang tidak larut

merupakan kelarutan zat tersebut dalam 100 ml pelarut.

Page 4: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

            Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah

maksimal, sehingga tidak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini terjadi

kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan pelarutan

sama dengan kecepatan pengendapan.

            Larutan tak jenuh ( unsaturated ) adalah suatu larutan yang mengandung

jumlah solut lebih sedikit ( encer ) daripada larutan jenuhnya. Sedangkan larutan

lewat jenuh (super saturated ), mengandung solut lebih banyak ( pekat ) daripada yang

ada dalam larutan jenuhnya pada suhu yang sama.

Suatu larutan dengan konsentrasi lebih tinggi dapat dijadikan larutan yang

konsentrasinya rendah, dengan menambahkan pelarut. Selama penambahan pelarut

jumlah zat terlarut tidak berubah, tetapi hanya mengurangi perbandingan zat terlarut

dengan pelarut. Pengenceran sering dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan

larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Satuan konsentrasi yang biasanya

diencerkan adalah molar, normal, dan persen.

            Suatu larutan dikatakan ideal jika didasarkan pada kekutan relatif dari gaya

tarik antara molekul solut dan solvennya masing – masing. Dalam suatu larutan ideal,

sifat komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen lainnya, sehingga sifat

– sifat fisik larutan yang dihasilkan seperti titik uap, titik didih, dan titik beku adalah

rata – rata dari sifat kedua komponennya murni. Larutan ideal sendiri sebenarnya

hanya bersifat hipotesis. 

            Karena larutan adalah campuran molekul ( atom atau ion dalam beberapa

hal ), biasanya molekul- molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan dibanding

dalam pelarut murni.

-          Jenis-jenis larutan

Unsur terpenting yang menentukan keadaan bahan dalam larutan adalah pelarut.

Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat terlarut       ( solute ). Larutan

yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air atau aquades.

Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat.

Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan larutan encer. Istilah larutan

biasanya mengandung arti pelarut cair dengan cairan, padatan atau gas sebagai zat

yang terlarut. Tiga contoh larutan dalam keadaan cair ialah :

o   Bensin      :  Campuran sejumlah hidrokarbon cair

o   Air laut     : Larutan berair dari natrium klorida dan padatan ion lainnya.

Page 5: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

o   Air Karbonat      :  Larutan berair dari CO2

Larutan dapat pula berbentuk padat atau gas. Karena molekul-molekul gas

terpisah jauh, molekul-molekul dalam campuran gas berbaur secara acak, semua

campuran gas adalah larutan. Contoh terbaik untuk larutan gas ialah udara, yang

terdiri dari N2, O2, Ar dan gas lain dalam jumlah kecil.

-          Kesetimbangan Kelarutan

            Jika sejumlah besar zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas

pelarut. Pelarutan terjadi secara terus-menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses

pengendapan, yaitu kembalinya spesies ( atom, ion atau   molekul ) ke keadaan tak

larut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi dengan laju atau kecepatan yang

sama, kuantitas terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap

waktu. Proses ini adalah salah satu kesetimbangan dinamis dan larutnya dinamakan

larutan jenuh. Pembentukan larutan jenuh di jelaskan pada sebuah gambar.

Konsentrasi larutan jenuh dikenal sebagai kelarutan zat terlarut dalam pelarut tertentu.

Apabila larutan penuh dibuat pada suhu tertentu kemudian suhu diturunkan maka

akibatnya adalah pengendapan kelebihan zat terlarut dalam larutan. Tetapi dalam

beberapa kejadian semua zat terlarut tetap dalam keadaan larutan. Karena kuantitas

zat terlarut dalam hal ini lebih besar dari pada larutan jenuh normal pada suhu

tertentu, larutan demikian dinamakan larutan lewat jenuh ( Supersaturated ), jika

sedikit kristal terlarut ditambahkan dalam larutan lewat jenuh, kelebihan zat terlarut

biasanya mengendap.

-          Sifat – Sifat Koligatif

Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira - kira

pada larutan yang lebih pekat, yang tergantung pada jumlah partikel terlarut yang ada.

Jadi, sifat – sifat tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat tersebut

adalah penurunan titik uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan

osmotik, yang semuanya dinamakan sifat – sifat koligatif. Kegunaan praktis sifat –

sifat koligatif banyak dan beragam.

Pada tahun 1880-an kimiawan Prancis F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan

suatu zat terlarut mempunyai efek penurunan tekanan uap dari pelarut. Hokum Raoult

menyatakan bahwa :

“ Tekanan uap pelarut diatas suatu pelarut ( PA )sama dengan hasil kali tekanan

uap pelarut murni ( PA ) dengan fraksi mol dalam larutan ( XA ). “

Page 6: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

Tekanan osmotik termasuk dalam sifat – sifat koligatif karena besarnya hanya

tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Tekanan yang diperlukan untuk

menghentikan aliran air dari air menuju larutan sukrosa dikenal sebagai tekanan

osmotik larutan.

-          Larutan

Bila dua atau lebih zat murni dicampur satu dengan yang lain sedemikian rupa

sehingga zat – zat penyusun tersebut masih dapat dipisah – pisahkan lagi dengan cara

fisik maka diperoleh campuran. Sebenarnya kata campuran mempunyan arti luas dan

mencangkup pula campuran campuran yang zat –zat penyusunnya dapat bereaksi satu

dengan yang lain. Campuran yang demikian disebut sebagai campuran yang bereaksi.

        Contoh – contoh campuran terdapat cukup banyak di alam sekitar kita. Udara

adalah campuran antara gas – gas oksigen, nitrogen, uap air, karbon dioksida, argon,

dan lain sebagainya. Tanah adalah campuran dari berbagai zat padat. Secara fisik

dapat dibedakan dua macam campuran, yaitu campuran serba sama ( homogen ) dan

campuran  serba – neka ( heterogen ). Suatu campuran disebut serba sama bila

campuran hanya terdiri atas satu fase, artinya tidak ada bidang pemisah yang

memisahkan penyusuan campuran, contoh campuran semacam itu adalah udara, sirup,

minyak pelumas, dan sebagainya. Bila campuran terdiri atas  lebih dari satu fase,

maka campuran semacam itu disebut campuran heterogen. Pada campuran heterogan

ada bidang yang memisahkan penyusun campuran.

Contoh :      - air dengan minyak

- gula pasir dengan garam dapur

- udara ynag berdebu

                     - air yang keruh

            Sifat campuran akan berupa simpangan – simpangan kecil dari sifat  murni

komponen yang berlebihan. Komponen yang berlebihan disebut sebagai pelarut dan

yang lain disebut sebagai larutan. Jika 1 gr gula atau 1 gr garam dapur dicampur 100

gr air yang diperoleh ialah larutan gula atau larutan garam. Demikian pula bila 10 ml

air di campur dengan 90 ml etanol diperoleh larutan air dengan etanol, sulit untuk

menyatakan salah satu komponen sebagai pelarut sehingga yang diperoleh hanyalah

campuran etanol dan air. Sifat dari larutan sangat bergantung pada susunan atau

komposisi zat penyusunnya. Bagi larutan komposisi umumnya dinyatakan sebagai

konsentrasi.

-          Air Sebagai Pelarut Universal Dalam Kehidupan

Page 7: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

Air mempunyai sifat fisika dan kimia yang unik, karena fungsinya sangat penting

dalam kehidupan makhluk di dunia ini. Air merupakan pelarut yang sangat baik. Air

yang terdapat di danau, sungai, parit, dan laut mengandung zat yang larut di

dalamnya. Zat yang larut kebanyakan terdiri atas garam dapur, ion kalsium, ion

magnesium, ion sulfat, ion karbonat, dan sejumlah ion logam lainnya. Adapun

beberapa garam tadi sangat penting artinya bagi pertumbuhan hidup tumbuhan dan

hewan yang memilih air sebagai tempat hidupnya. Tumbuhan tidak dapat menyerap

minera yang diperlukannya dalan tanah tanpa air. Misalnnya phytoplankton tidak

dapat menyerap mineral jika mineral itu tidak larut dalam air. Makanan harus

dilarutkan lebih dulu sebelum diserap oleh tubuh.                   

Oksigen dan karbondioksida yang dibutuhkn oleh hewan air tawar atau hewan laut

diambilnya dari larutan air. Hasil metanbolisme dalam jaringan tubuh organisme

selalu diangkat kebagian lain oleh air yang bertindak sebagai pelarut dan pembawa.

Kemampuan air melarutkan dan membawa zat berwujud padat ini merupakan sifat air

yang paling penting dalam penerapannya sebagai pelarut yang mudah sekali

melarutkan gula dan garam serta banyak lagi zat lain.

Page 8: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan

3.1.1 Alat - Alat

-          Neraca analitik

-          Labu takar 100 ml

-          Pipet tetes

-          Batang pengaduk

-          Kaca arloji

-          Gelas ukur

-          Gelas baker

-          Corong kaca

-          Gelas kimia 100 ml

3.1.2 Bahan – Bahan

-          Larutan Nh4Cl

-          Larutan CH3COONa

-          Larutan HCl

-          Aquades

3.2 Prosedur Percobaan

-          Dihitung massa NH4CL, lalu ditimbang dengan tepat 0,27 gr NH4Cl dengan

menggunakan neraca analitik. Dimasukkan padatan NH4Cl secara kuantitatif ke dalam

gelas baker. ditambahkan aquades sebanyak 50 ml. Di aduk dengan menggunakan

batang pengaduk sampai larut. Diamati perubahan – perubahan yang terjadi.

-          Dihitung massa CH3COONa, lalu ditimbang dengan tepat 0,41 gr CH3COONa

dengan menggunakan neraca analitik. Dimasukkan secara kuantitatif padatan

CH3COONa ke dalam gelas baker. Setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 50 ml.

Di aduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai larut. Diamati perubahan –

perubahan yang terjadi.

-          Dihitung volume HCl. Dimasukkan sebanyak 5 ml HCl ke dalam gelas ukur.

Dipindahkan HCl kedalam labu takar dengan menggunakan pipet. Ditambahkan

Page 9: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

aquades pada labu takar sampai tanda batas. Ditutup labu takar dan dibolak - balikkan

labu takar sambil dipegang tutupnya selama beberapa kali. Diamati perubahan –

perubahan yang terjadi.

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No. PERLAKUAN PENGAMATAN

1. Pembuatan NH4Cl

        dihitung massa NH4Cl 0,27 gr

Page 10: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

        ditimbang 0,27 gr NH4Cl

        dimasukkan padatan NH4Cl yang telah

ditimbang kedalam gelas baker

        ditambahkan aquades 50 ml

        diaduk sampai larit dan diamati

berwarna putih,

berbentuk padatan, tidak

berbau, tidak berwarna 

( bening ), larut, tidak

ada endapan, terjadi

reaksi endoterm.

2. Pembuatan CH3COONa

        dihitung massa CH3COONa

        ditimbang 0,41gr CH3COONa

        dimasukkan padatan CH3COONa yang telah

ditimbang kedalam gelas baker

        ditambahkan aquades 50 ml

   -    diaduk sampai larut dan diamati

0,41gr

berwarna putih,

berbentuk padatan, tidak

berbau, tidak berwarna 

( bening ), larut, tidak

ada endapan, terjadi

reaksi endoterm.

3. Pembuatan HCl

        dihitung volume HCl

        diukur 5 ml HCl kedalam gelas ukur

        dimasukkan HCl kedalam labu takar dan

ditambahkan aquades sampai tanda batas

        dibolak - balikkan dan diamati

5 ml

tidak berwarna, terlarut,

larut, tidak ada endapan

( homogen ), tidak

berbau, terjadi reaksi

eksoterm.

4.2 Perhitungan

1)      dit :      Massa ?

dik :     M NH4Cl         = 0,1 M

            V NH4Cl         = 50 ml

            Mr. NH4Cl      = 53,5

Jawab :

M =

0,1 =

0,1 . 53,5 = massa . 20

Page 11: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

massa =  = 0,27 gr

-          Persen berat per volume

                                       

2)      dik :     M CH3COONa = 0,1 M

V CH3COONa = 50 ml

Mr CH3COONa = 82

            Dit : Massa ?

            Jawab :

                             

                   

                        

                  

-   Molalitas                                               -   Fraksi mol

                                         

                                           

                                                

                                                                      

3)      Dik :    M1 = 0,01 M

M2 = 0,1 M

V1 = 50 ml

            Dit :     V2 ?

Page 12: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

            Jawab :         

                              

                                     

                                     

4.3 Pembahasan

            Larutan merupakan campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispers

sebagai molekul ataupun ion yang komposisisnya dapat bervariasi., pada larutan

biasanya terdapat beberapa reaksi, diantaranya adalah reaksi endoterm dan reaksi

eksoterm.

            Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor atau energi dari

suatu sistem ke lingkungan. Sedangkan reaksi endoterm ialah reaksi kimia yang

menyerap kalor atau energi dari lingkungan ke sistem. Salah satu contoh reaksi

eksoterm adalah percobaaan HCL dan contoh reaksi endoterm adalah percobaan

pembuatan larutan NH4Cl.

            Secara fisik campuran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan

homogen dan larutan heterogen. Larutan homogen adalah larutan yang komposisinya

begitu seragam sehingga tidak dapat lagi diamati bagian - bagian komponen 

penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra. Sedangkan larutan heterogen adalah

larutan yang jika di dalam larutan itu terjadi penggabungan yang tidak merata antara

dua zat atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya

tidak sama di berbagai bagian dan terdapat permukaan – permukaan tertentu yang

masih diamati antara fase- fase yang terpisah.

            Sifat - sifat fisik larutan ditentukan oleh konsentrasi dari beberapa

komponennya. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu

pelarut atau larutan. Terdapat beberapa cara yang umum dipakai dalam menyatakan

konsentrasi larutan, yaitu :

            Persen berat ( % ) adalah jumlah gram zat terlarut dalam 100 gr larutan.

Persen berat biasanya digunakan untuk menyatakan kadar komponen yang berupa zat

padat.

Page 13: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

            Persen berat (%  ) =

            Persen volume ( %  ) adalah jumlah volume ( ml ) zat terlarut dalam 100 ml

larutan. Persen volume biasanya digunakan untuk menyatakan kadar komponen

berupa zat cair atau gas.

            Persen (%v/v) =

            Persen berat per volume ( %  ) menyatakan benyaknyan gr zat terlarut

daalma 100 ml larutan. Cara ini biasanya digunakan untuk menyatakan kadar zat

padat dalam suatu cairan atau gas.

            Persen berat per volume (%b/v) =

Bagian per sejuta larutan (Bpj) atau partsper million (ppm) adalah satu bagian zat

terlarut dalah satu juta bagian larutan. Satuan ppm sering dipakai untuk menyatakan

konsentrasi zat yang sangat kecil dalam larutan gas, cair atau padat.

           

            Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter laruta. Jia w gr

solute dilarutkan dalam V ml larutan, maka :

           

            Molalitas adalah jumlah zat terlarut dalam 1000 gr ( 1kg ) pelarut. Satuan

molal tidak bergantung pada suhu dan biasanya digunakan untuk menyatakan

banyaknya partikel zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut.

            Fraksi mol adalah jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol seluruh zat

dalam larutan.

Hubungan fraksi mol kedua zat dalam larutan , berlaku :

 Xa + Xb = 1

Page 14: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

            Normalitas adalah jumlah gr ekivalen ( grek ) zat terlarut dalam satu liter

larutan. Satan konsentrasi normalitas sering digunakamn untuk analisa volumetric

terutama dalam reaksi – reaksi asam – basa dan reduksi – oksidasi ( redoks ).

Dimana :          BE = berat ekivalen

                        BM = berat molekul

A = valensi ( banyaknya ion dalam larutan ), untuk :

Asam = banyaknya ion H+

Basa = bayaknya ion OH-

Redoks = banyakna elektron yang dilepaskan atau diterima pada 1 mol senyawa.

Hubungan normalitas dengan larutan yang mempunyai konsentrasi K % dan

kerapatan ( BJ ) = L , berlaku :

           

            Larutan standart adalah larutan yang mengandung regensia dengan bobot yang

diketahui dalam suatu volume tertentu dalam suatu larutan. Larutan standart sekunder

adalah suatu zat yang dapat digunakan untuk standarisasi yang kandungan zat

aktifnya telah ditentukan dengan perbandingan terhadap suatu standart primer. Contoh

larutan standart sekunder adalah HCl.

            Sedangkan larutan standart primer adalah larutan yang digunakan untuk

menstandartkan larutan – larutan yang dibuat dalam laboratorium dengan

menggunakan perhitungan. Contohnya : NaOH

            Prinsip percobaannya adalah terdapat sat pelarut dan zat terlarut yang

bercampur sehingga menjadi larutan. Pembuatan larutan berdasarkan konsentrasi

tertentu.

            Fungsi perlakuan pada pembuatan NH4Cl, larutan harus diaduk sampai larut

agar larutan dapat terlarut sempurna. Sehingga membentuk suatu larutan homogen.

             Fungsi perlakuan pada pembuatan CH3COONa, larutan harus diaduk sampai

larut agar larutan dapat terlarut sempurna. Sehingga membentuk suatu larutan

homogen. Dan sebelumnya, ditimbang terlebih dahulu massa CH3COONa agar

massanya sesuai dengan yang ada.

            Fungsi perlakuan pada pembuatan HCl, pertama - tama dihitung terlebih

dahulu, untuk mengetahiu massanya, lalu massa yang ada ditimbang agar massa HCl

Page 15: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

tersebut sesuai dengan yang ada. Setelah itu larutan HCl diaduk sampai larut agar

larutan dapat terlarut sempurna. Sehingga membentuk suatu larutan homogen.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

            Dari percobaan – percobaan pembuatan larutan dapat disimpulkan bahwa :

-          Campuran homogen dapat juga dikatakan sebagai larutan yang bercampur secara

sempurna, sedangkan heterogen yaitu campuran yang terdapat bidang batas antara zat

terlarut dan zat pelarutnya.

-          Suatu larutan dapat dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan konsentrasi yang dapat

dinyatakan dalam berbagai satuan.

-          Larutan terbagi menjadi dua macaam, yaitu larutan eksoterm dan larutan endoterm.

Larutan disebut eksoterm bila larutan tersebut mengeluarkan energi panas atau kalor. (

Pada percobaan terdapat pada larutan HCl ) sedangkan, larutan endoterm adalah

larutan yang membutuhkan energi panas atau kalor. ( Pada percobaan terdapat pada

larutan NH4Cl dan CH3COONa).

5.2 Saran

         Sebelum praktikan melakukan praktek, sebaiknya praktikan mengetahui bahan

atau materi praktek tersebut dan mempelajari praktek tersebut agar ketika praktek

praktikan tidak mengalami kesulitan.

Page 16: Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan

DAFTAR PUSTAKA

Yazid,E. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta : Andi.

Petruci,R. 1987. Kimia Dasar Edisi 4 Jilid 2. Bogor : Erlangga.

Sastrawijaya,T dan Sembiring,A.D. 1993. Materi Pokok Kimia Dasar II Modul I. Jakarta : Universitas Terbuka.