laporan pengabdian kepada masyarakat...

29
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) JUDUL KEGIATAN : I b M Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa Penida Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun Made Vivi Oviantari, S.Si., M.Si. / NIDN: 0005088004 Ni Wayan Sukerti, S.Pd., M.Pd / NIDN: 0011077102 I Putu Parwata, S.Si., M.Si. / NIDN: 0003067806 Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor: 400/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 21 Maret 2014 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Bulan Nopember, Tahun 2014

Upload: vungoc

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

JUDUL KEGIATAN :

IbM Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa Penida

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

Made Vivi Oviantari, S.Si., M.Si. / NIDN: 0005088004

Ni Wayan Sukerti, S.Pd., M.Pd / NIDN: 0011077102

I Putu Parwata, S.Si., M.Si. / NIDN: 0003067806

Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian

Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat

Nomor: 400/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 21 Maret 2014

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Bulan Nopember, Tahun 2014

Page 2: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : IbM Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa Penida

Peneliti / Pelaksana

Nama Lengkap : Made Vivi Oviantari, S.Si., M.Si.

NIDN : 0005088004

Jabatan Fungsional : Lektor

Program Studi : Analis Kimia

Nomor HP : 087863244919

Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Anggota (1)

Nama Lengkap : Ni Wayan Sukerti, S.Pd., M.Pd.

NIDN : 0011077102

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

Anggota (2)

Nama Lengkap : I Putu Parwata, S.Si., M.Si.

NIDN : 0003067806

Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha

Nama Mitra Program IbM (1) : Ni Putu Martini, Ni Wayan Supartini, dan Ni Nyoman Dati

Nama Mitra Program IbM (2) : I Ketut Gede Susila, I Nyoman Malan, dan I Nyoman Muda

Tahun Pelaksanaan : Tahun ke -1 dari rencana 1 tahun

Biaya Tahun Berjalan : Rp. 30.000.000,-

Biaya Keseluruhan : Rp. 50.000.000,-

Singaraja 8 Nopember 2014

Ketua kegiatan

Made Vivi Oviantari, S.Si., M.Si.

NIP. 198008052006042002

Page 3: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

RINGKASAN

Tujuan umum Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah memberdayakan

potensi yang dimiliki oleh kelompok tani rumput laut di Nusa Penida. Target program IbM ini

adalah terbentuknya unit usaha yang mengembangkan produk makanan dari bahan baku

rumput laut sebagai oleh-oleh khas dari Nusa Penida. Secara khusus, program ini bertujuan

untuk melatih dua kelompok tani rumput laut dari Nusa Penida menjadi pengusaha produk

makanan khas dari rumput laut. Produk makanan yang akan diproduksi adalah kerupuk rumput

laut yang akan dikembangkan oleh mitra I dari kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan

dodol rumput laut yang akan dikembangkan oleh mitra II dari kelompok tani Merta Sari di

Desa Nyuh Kukuh. Pelatihan akan diberikan mulai dari teknik produksi, pengemasan,

pemasaran, sampai pada teknik manajemen usaha.

Metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan/target program IbM ini adalah

kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan,

serta pemberian bantuan peralatan produksi. Luaran utama kegiatan ini adalah 1) kerupuk

rumput laut yang renyah, gurih dan bercita rasa khas rumput laut yang dikembangkan oleh

kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan 2) dodol rumput laut yang bertekstur kenyal,

lembut dan beraroma khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Merta Sari di

Desa Nyuh Kukuh. Kedua produk tersebut juga bisa dikemas dengan baik sehingga dapat

dijadikan sebagai oleh-oleh khas Nusa Penida. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah 1)

bantuan peralatan produksi yang diberikan sangat membantu dan cukup memadai bagi kedua

kelompok tani tersebut dalam melakukan proses produksi. 2) Pelatihan yang diberikan telah

memberikan kemampuan terampil bagi kedua kelompok tani tersebut untuk membuat produk

yang berkualitas dari rumput laut. 3) Setelah diberikan pelatihan dalam mengemas hasil

produksi secara menarik, pihak mitra mampu memberikan ciri khas yang dapat meyakinkan

calon pembeli.

Page 4: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan kegiatan

dengan judul “IbM Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa

Penida”. Laporan ini dibuat sebagai bukti fisik bahwa kegiatan pengabdian kepada

masyarakat tersebut sudah terlaksana.

Kegiatan Ipteks bagi Msyarakat (IbM) ini diselenggarakan sebagai salah satu Tri

Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah

adanya pengusaha makanan, khususnya kerupuk dan dodol yang terbuat dari bahan baku

rumput laut yang merupakan produk khas berasal dari Nusa Penida sebagai oleh-oleh bagi

pengunjung daerah Nusa Penida. Dengan adanya produk khas Nusa Penida maka, pengunjung

tidak akan bingung lagi mencari oleh-oleh khas daerah Nusa Penida ini yang sejauh ini belum

ada yang menjualnya. Selain itu kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan taraf hidup

masyarakat Nusa Penida dan meningkatkan nilai jual rumput laut.

Banyak pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan IbM ini, untuk itu pada

kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dikti yang telah memberikan bantuan dana untuk mendukung kegiatan ini.

2. Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha yang ikut mengkoordinasikan kegiatan

ini.

3. Masyarakat Nusa Penida, khususnya Ni Putu Martini, Ni Wayan Supartini, dan Ni

Nyoman Dati, serta I Ketut Gede Susila, I Nyoman Malan, dan I Nyoman Muda,

selaku mitra dalam kegiatan ini.

4. Tim kerja dan semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungannya

untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.

Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu masukan dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Akhir kata semoga laporan

ini bermanfaat bagi kita semua.

Singaraja, 8 Nopember 2014

Page 5: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii

RINGKASAN ....................................................................................................................... iii

PRAKATA ............................................................................................................................ iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ......................................................................................................... 1

1.2 Permasalahan Mitra .................................................................................................. 5

BAB 2. TARGET DAN LUARAN ....................................................................................... 6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................................... 7

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ................................................................. 9

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI ....................................................................................... 11

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Nusa Penida adalah ikon rumput laut bagi Provinsi Bali. Nusa Penida menjadi sentra

produksi rumput laut di Bali dengan produksi sekitar 106,951 ton pada tahun 2011 (Dinas

Perikanan dan Kelautan Pemerintah Provinsi Bali, 2012). Rumput laut yang dibudidayakan

oleh petani di Nusa Penida adalah dari jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum.

Rumput laut jenis ini memiliki kandungan gizi yang tinggi, meliputi: protein (5,12%); lemak

(0,13%); karbohidrat (13,38%); serat kasar (1,39%); mineral (Ca 52,85 ppm, Fe 0,108 ppm);

Vitamin B1 (0,21 mg/100g); Vitamin B2 (2,26 mg/100g); Vitamin C (43 mg/100g) (Istini,

dkk., 1985), sehingga sangat potensial dikembangkan menjadi beraneka produk makanan

yang menyehatkan. Rumput laut dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti:

permen jelly, manisan, dodol, kerupuk dan nata rumput laut. Disamping baik untuk

kesehatan, produk makanan menggunakan bahan baku rumput laut juga memiliki cita rasa

yang khas yang berasal dari aroma dan tekstur rumput laut itu sendiri. Hal ini tentu menjadi

daya tarik sendiri bagi konsumen sehingga sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi

suatu usaha.

Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini akan diarahkan pada usaha/bisnis produksi

makanan komersial dari rumput laut sebagai produk/oleh-oleh khas dari Nusa Penida.

Pelaksanaan program akan bermitra dengan dua kelompok calon pengusaha yang memiliki

kemauan kuat untuk maju. Dua kelompok mitra tersebut adalah petani rumput laut dari dua

desa yang bersebelahan di Kecamatan Nusa Penida, yaitu dari kelompok tani Tunas Harapan

yang berlokasi di Desa Ped (mitra I) dan dari kelompok tani Merta Sari yang berlokasi di

Desa Nyuh Kukuh (mitra II). Masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang yang masih

memiliki hubungan keluarga. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan

usaha. Mitra I terdiri dari Ni Putu Martini, Ni Wayan Supartini, dan Ni Nyoman Dati. Mitra

II terdiri dari I Ketut Gede Susila, I Nyoman Malan, dan I Nyoman Muda. Kedua kelompok

tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput laut, dimana

Page 7: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

mitra I akan membuat kerupuk rumput laut, sedangkan mitra II akan membuat dodol rumput

laut.

Pihak mitra maupun pengusul program sangat yakin terhadap prospek usaha makanan

dari rumput laut ini. Pertama, bila dilihat dari aspek pemasaran produk, bisnis ini memiliki

prospek pemasaran yang sangat menjanjikan. Hal ini didukung oleh pengembangan Nusa

Penida sebagai salah satu tujuan wisata di Bali. Kegiatan pariwisata sudah sangat ramai di

kawasan Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida yang terkenal dengan pesona alam

bawah lautnya. Selain itu, keberadaan tiga buah Pura di Nusa Penida, yaitu: Pura Ped, Pura

Gua Giri Putri dan Pura Puncak Mundi telah menjadi tujuan wisata religi bagi Umat Hindu

dari berbagai daerah di Bali maupun dari luar Bali. Menurut keterangan masyarakat setempat,

ketiga Pura di Nusa Penida ini tidak pernah sepi dari kunjungan umat yang ingin melakukan

persembahyangan. Kunjungan umat terutama membludak pada saat upacara “odalan” yang

dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Hal ini tentu saja menjadi peluang besar untuk

mempromosikan sekaligus memasarkan produk makanan rumput laut yang akan dibuat oleh

kedua mitra. Apalagi, sampai saat ini belum ada produk lokal yang dapat dijadikan sebagai

oleh-oleh khas dari Nusa Penida. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pengusul,

toko-toko atau warung-warung yang ada di sekitar areal Pura-Pura tersebut belum ada yang

menawarkan produk oleh-oleh khas dari Nusa Penida yang bisa dibawa pulang oleh para

pengunjung. Toko-toko dan warung-warung tersebut dapat dijadikan tempat promosi dan

pemasaran produk yang akan dihasilkan oleh mitra. Hal inilah yang mendasari keyakinan

pihak pengusul maupun mitra terhadap prospek usaha ini.

Selain itu, di Nusa Penida terdapat dua pasar tradisional, satu terletak di Desa

Sampalan (+ 5 KM sebelah timur lokasi mitra) dan yang lain terletak di Desa Toya Pakeh (+

1 KM sebelah barat lokasi mitra). Kedua pasar tersebut cukup penting artinya bagi aktivitas

jual beli masyarakat. Kedua pasar tersebut dapat dijadikan salah satu target tempat penjualan

produk makanan yang akan dihasilkan oleh mitra. Lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan

untuk mempromosikan dan memasarkan produk pada pasar-pasar tradisional maupun pasar

swalayan yang ada di luar pulau Nusa Penida.

Kedua, bila dilihat dari ketersediaan bahan baku, hasil panen rumput laut di Nusa

Penida tergolong paling tinggi bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Bali, sehingga

Nusa Penida menjadi sentra produksi rumput laut di Bali. Meskipun pada bulan-bulan

Page 8: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

tertentu (Maret - Mei) produksi rumput laut mengalami penurunan akibat cuaca yang tidak

baik, namun kuantitas dan kontinuitas produksinya secara umum masih sangat baik untuk

menunjang usaha disamping untuk eksport. Bila dilihat keadaan produksi rumput laut dari

pihak mitra, setiap kepala keluarga (KK) dari masing-masing anggota mitra ini rata-rata

memiliki lahan budidaya sebanyak 3–4 petak (1 petak setara dengan luas sekitar 1 hare).

Menurut keterangan mereka, setiap petak rata-rata dapat menghasilkan rumput laut kering

sebanyak 100 Kg untuk sekali panen. Pemanenan umumnya dilakukan setiap 40–45 hari. Jadi

ketersediaan bahan baku sangat menunjang pengembangan usaha produksi makanan dari

rumput laut ini.

Ketiga, bila dilihat dari ketersediaan waktu untuk usaha, setiap anggota dari kedua

mitra kegiatan ini memiliki waktu yang cukup luang untuk menggeluti usaha yang

ditawarkan. Pihak mitra cukup banyak memiliki waktu luang diantara musim tanam dan

musim panen yang berselang sekitar 40 – 45 hari. Sebagian waktu luang tersebut memang

digunakan untuk kegiatan lain seperti memperbaiki fasilitas budidaya yang rusak dan

beternak secara kecil-kecilan, namun masih cukup tersedia waktu untuk menggeluti usaha

yang ditawarkan ini.

Bila dilihat dari aspek sumber daya manusia, kedua mitra sebenarnya telah memiliki

kemampuan dasar untuk membuat beberapa produk makanan dari rumput laut. Kedua mitra

sebelumnya telah memperoleh pelatihan pengolahan rumput laut menjadi beraneka produk

makanan. Pada tahun 2007, Karta dkk. memberikan pelatihan pengolahan rumput laut

menjadi kerupuk dan dodol rumput laut kepada kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh

Kukuh Kecamatan Nusa Penida. Pada tahun 2010, Parwata dkk. memberikan pelatihan

pembuatan aneka makanan seperti permen jelly, manisan dan dodol dari rumput laut kepada

kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped Kecamatan Nusa Penida. Namun, hingga saat ini

belum ada tindak lanjut dari masyarakat yang dilatih untuk mengembangkan teknologi yang

telah mereka peroleh menjadi suatu usaha.

Hasil wawancara dengan kedua mitra menunjukkan permasalahan utama yang

menghambat mereka mengembangkan usaha dari rumput laut ini adalah terkait produksi dan

pemasaran produk. Permasalahan produksi yang dihadapi terkait minimnya modal terutama

untuk membeli peralatan untuk produksi dan mengemas hasil produksi menjadi lebih

menarik. Untuk menghasilkan produk kerupuk atau dodol yang baik perlu ditunjang oleh

Page 9: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

peralatan yang baik dan modern dalam rangka efisiensi dan efektifitas proses produksi dan

pengemasannya. Peralatan utama yang diperlukan untuk produksi kedua makanan tersebut

antara lain: mesin pengaduk adonan dodol, mesin mixer molen adonan kerupuk, mesin/alat

pencetak kerupuk dan dodol, oven, blender, dan alat untuk pengemasan produk.

Permasalahan kedua terkait pemasaran produk. Kedua mitra belum berani memulai usaha

karena sudah merasa ketakutan bahwa produk yang akan dihasilkan tidak laku di pasaran.

Apalagi modal yang dimiliki sangat kecil, mereka tidak berani mengambil resiko kalau

terjadi kerugian. Keadaan ini terjadi mengingat tingkat kesejahteraan kedua mitra masih

tergolong rendah karena hanya mengandalkan hasil panen rumput laut yang harganya

berfluktuatif dan relatif rendah. Harga rumput laut di tingkat petani hingga saat ini sering

berfluktuasi dari Rp. 2.000,- hingga Rp.5.000,-. Terkait pengemasan produk, kedua mitra

juga belum paham betul mengenai teknik pengemasan produk yang baik dan menarik yang

dapat memberikan ciri khas bagi produk yang dihasilkan.

Selain itu, menurut keterangan kedua mitra, mereka sebenarnya sempat mencoba

membuat produk makanan dari rumput laut. Namun mereka kurang yakin dengan kualitas

produk yang dihasilkan, khususnya terkait cita rasa dan penampilan produk. Hal ini

disebabkan pelatihan yang mereka peroleh sebelumnya sangat singkat serta menggunakan

peralatan produksi seadanya. Pada dasarnya, pelatihan singkat tersebut diberikan untuk

menstimulasi semangat dan kreatifitas masyarakat untuk memberdayakan potensi lokal yang

dimiliki. Namun tampaknya masyarakat memerlukan pelatihan dan pendampingan secara

kontinyu yang akan mengawal mereka hingga menjadi pengusaha yang dapat berdiri sendiri.

Maklum saja, keadaan ini kembali lagi pada permasalahan minimnya modal yang mereka

miliki baik modal material maupun modal nonmaterial seperti wawasan dan pengetahuan.

Bila dilihat dari aspek manajemen, kedua mitra tentu belum paham betul bagaimana

mengelola suatu usaha mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi, promosi dan

pemasaran, serta pengaturan keuangan suatu unit usaha untuk menjamin keberlangsungan

serta perkembangan usaha tersebut. Namun, bila dilihat dari rutinitas kesehariannya sebagai

petani rumput laut, mereka sebenarnya telah memiliki kemampuan manajemen meskipun

masih pada level paling dasar. Sebagai contoh, mitra sudah mampu mengatur penyediaan

bibit, proses penanaman dan pemanenan, serta penanganan pasca panen yang menjamin

keberlangsungan budidaya rumput laut yang mereka geluti hingga saat ini. Kemampuan ini

Page 10: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

tentu diperoleh secara turun-temurun, karena usaha budidaya rumput laut ini umumnya

diteruskan pada keturunan berikutnya. Akan tetapi, mereka belum mampu melakukan

manajemen yang efektif dan efisien dalam kaitannya dengan pengembangan suatu usaha.

Demikian juga, mitra belum memiliki kemampuan dan skil yang memadai untuk merintis dan

mengelola suatu usaha baru.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, pihak mitra sangat mengharapkan adanya

bantuan modal serta pelatihan dan pendampingan secara kontinyu yang akan mengawal

mereka sehingga mereka benar-benar dapat mengembangkan unit usaha produk makanan dari

rumput laut ini secara mandiri.

1.2 Permasalahan Mitra

Berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak mitra, permasalahan utama yang akan

dicarikan solusi melalui kegiatan/program ini meliputi dua aspek, yaitu aspek produksi dan

manajemen. Permasalahan terkait aspek produksi meliputi:

1) Mitra tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menunjang proses produksi yang

efektif dan efisien akibat minimnya modal yang dimiliki. Permasalahan ini mendapatkan

prioritas untuk memberikan kemudahan kepada kedua mitra dalam melakukan proses

produksi.

2) Mitra belum terampil membuat produk makanan yang berkualitas dari rumput laut.

Meskipun kedua mitra sudah pernah mendapatkan pelatihan singkat pembuatan beraneka

makanan dari rumput laut, namun ternyata mereka belum terampil dan kurang yakin

dengan kualitas produk yang mereka hasilkan terutama dalam hal cita rasa dan

penampilannya. Hal ini disebabkan kurangnya semangat dan keuletan mitra untuk secara

kontinyu mencoba dan berlatih. Permasalahan ini mendapat prioritas untuk memberikan

bekal kemampuan, keterampilan dan keyakinan kepada kedua mitra bahwa mereka

mampu menghasilkan produk makanan rumput laut yang berkualitas.

3) Mitra belum mampu mengemas hasil produksi secara menarik. Pihak mitra belum

mengetahui teknik pengemasan produk yang menarik yang mampu memberikan ciri khas

yang dapat meyakinkan calon pembeli. Permasalahan ini memperoleh perhatian karena

dapat mempengaruhi keberhasilan pemasaran produk

Page 11: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Permasalahan mitra terkait aspek manajemen yang akan dicarikan solusi

pemecahannya meliputi:

1) Mitra belum paham dan terampil dalam mengelola suatu bisnis/usaha yang akan digeluti.

Mitra masih sangat awam dengan manajemen suatu usaha yang efektif dan efisien.

Permasalahan ini menjadi prioritas untuk menjamin keberlanjutan dan kemajuan usaha

yang akan digeluti oleh kedua mitra.

2) Mitra belum paham dan terampil dalam mengelola teknik promosi dan pemasaran

produk yang akan dihasilkan. Mitra masih belum mengetahui bagaimana

mempromosikan dan memasarkan produk secara baik. Permasalahan ini menjadi

priooritas karena pemasaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha.

Page 12: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB II

TARGET DAN LUARAN

Luaran akhir kegiatan IbM ini adalah munculnya dua unit usaha di Nusa Penida yang

mengembangkan produk makanan khas dari bahan baku rumput laut, yaitu usaha dodol

rumput laut dan usaha kerupuk rumput laut. Untuk usaha dodol rumput laut, ditargetkan

mampu menghasilkan dan memasarkan produk dengan kapasitas produksi sebanyak 50

kemasan per hari. Untuk usaha kerupuk rumput laut, target produksi dan penjualan

diharapkan mencapai 100 bungkus per hari. Target luaran yang diharapkan dari setiap solusi

pemecahan masalah mitra disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Target Luaran Program IbM

No Solusi / Kegiatan Target luaran

1 Pemberian bantuan peralatan

produksi dan pengemasan produk

1. Mitra memiliki alat-alat produksi dan

alat-alat pengemas produk yang

memadai

2 Pelatihan produksi makanan dari

rumput laut (mitra I membuat

kerupuk rumput laut dan mitra II

membuat dodol rumput laut)

1. Kerupuk rumput laut yang renyah,

gurih dan bercita rasa khas rumput

laut

2. Dodol rumput laut yang bertekstur

kenyal, lembut dan beraroma khas

rumput laut

3. Mitra mampu dan terampil membuat

produk makanan khas dari bahan baku

rumput laut (yaitu kerupuk oleh mitra

I dan dodol oleh mitra II)

3 Pelatihan teknik pengemasan

kerupuk rumput laut (mitra I) dan

pengemasan dodol rumput laut

(mitra II)

1. Kemasan kerupuk rumput laut yang

menarik dengan ciri produk khas Nusa

Penida

2. Kemasan dodol rumput laut yang

menarik dengan ciri produk khas Nusa

Page 13: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Penida

3. Mitra mampu dan terampil mengemas

produk dengan merek dan tampilan

yang menarik serta spesifikasi produk

khas Nusa Penida

5 Pelatihan teknik promosi dan

pemasaran produk kerupuk

rumput laut dan dodol rumput laut

bercita rasa khas

1. Mitra mempunyai pengetahuan

tentang teknik pemasaran produk.

2. Mitra mampu dan terampil dalam

memasarkan kedua produk secara

kontinyu

6 Penyuluhan dan pelatihan tentang

manajemen usaha

1. Mitra memiliki wawasan dan

pengetahuan yang mendalam

mengenai kiat-kiat mengelola suatu

bisnis/usaha

2. Mitra mampu mengelola usahanya

dengan baik

Page 14: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Untuk mewujudkan keinginan pihak mitra mengembangkan usaha produksi makanan

dari rumput laut sebagai oleh-oleh khas daerah Nusa Penida, maka akan dilakukan tahapan

kegiatan sebagai solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh mitra. Kegiatan

dimaksud akan dilakukan menggunakan beberapa metode pendekatan meliputi penyuluhan,

pelatihan dan pendampingan, serta bantuan modal. Secara rinci, metode pendekatan yang

digunakan sebagai solusi pemecahan masalah mitra ditunjukkan pada Tabel 3.1 di bawah.

Tabel 3.1 Pendekatan Pemecahan Masalah Mitra

Permasalahan Mitra Akar Masalah Pendekatan Pemecahan

Masalah (Solusi)

Aspek Produksi

1. Tidak memiliki peralatan

produksi yang memadai

2. Belum terampil membuat

produk berkualitas

3. Belum mampu

mengemas produk secara

menarik

Kurangnya modal usaha

Kurangnya pengetahuan dan

keterampilan dalam bidang

produksi

Kurangnya wawasan dan

keterampilan dalam bidang

pengemasan produk yang

menarik

Memberikan bantuan

peralatan produksi

Memberikan pelatihan

mengenai teknik pembuatan

produk yang berkualitas

Memberikan pelatihan

mengenai teknik

pengemasan produk yang

menarik dan memiliki ciri

khas

Aspek Manajemen

1. Belum mampu/terampil

mengelola usaha/bisnis

Minimnya pengetahuan/

wawasan dalam bidang

manajemen usaha

Memberikan penyuluhan

dan pelatihan mengenai

pengelolaan usaha yang baik

Page 15: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

2. Belum mampu mengelola

pemasaran produk

dengan baik

Minimnya pengetahuan /

wawasan tentang

manajemen pemasaran

produk

Memberikan penyuluhan

dan pelatihan mengenai

bagaimana teknik pemasaran

produk yang baik

Untuk merealisasikan solusi pemecahan masalah yang ditawarkan maka, kegiatan

program IbM ini akan dilakukan melalui lima tahapan kegiatan sebagai berikut.

1. Tahap I (Penyuluhan/sosialisasi)

Pada tahap awal kedua mitra akan diberikan pengetahuan/wawasan mengenai prospek

usaha yang akan mereka kembangkan, termasuk bagaimana teknik produksi, pemasaran

maupun manajemen usahanya. Penyuluhan akan dilaksanakan dengan metode ceramah dan

diskusi. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih meyakinkan dan memantapkan pengetahuan,

wawasan serta semangat kedua mitra untuk memulai usaha baru.

2. Tahap II (Pelatihan Teknik Produksi dan Pengemasan Produk)

Pada tahap ini mitra akan dilatih untuk membuat produk makanan dari rumput laut

(mitra I akan membuat kerupuk rumput laut, sedangkan mitra II akan membuat dodol rumput

laut). Selama pelatihan akan dilakukan kegiatan pembimbingan dan konsultasi sehingga

kedua mitra benar-benar mampu dan terampil membuat produk yang berkualitas. Selanjutnya

mitra diberikan pelatihan mengenai cara pengemasan produk yang menarik dan memiliki ciri

khas tersendiri.

3. Tahap III (Pelatihan Teknik Promosi dan Pemasaran Produk)

Pada tahap ini mita akan dilatih dan dibimbing secara kontinyu mengenai cara-cara

mempromosikan dan memasarkan produk yang dihasilkan. Kegiatan ini dikawal hingga

kedua mitra berhasil berhasil memasarkan produknya yang dapat menjamin keberlangsungan

usahanya.

4. Tahap IV (Penyuluhan Tentang Manajemen Usaha)

Pada tahap ini mitra akan dibekali dengan kiat-kiat mengelola suatu bisnis/usaha.

Kegiatan dilakukan melalui ceramah dan diskusi hingga pihak mitra benar-benar menguasai

konsep-konsep pengelolaan usaha yang baik untuk menjamin eksistensi dan kemajuan usaha

yang akan mereka geluti.

Page 16: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

5. Tahap V (Monitoring dan Pendampingan)

Pihak pengusul kegiatan akan melakukan monitoring dan pendampingan secara

berkala untuk memastikan keberlanjutan usaha yang akan dikembangkan oleh kedua mitra.

Pada tahap ini, pihak pengusul juga akan melakukan analisis terhadap kemungkinan

permasalahan yang muncul dari pihak mitra selama menjalani usaha serta mengupayakan

solusinya.

Keberhasilan kegiatan IbM ini tentu saja sangat tergantung pada partisipasi aktif dari

pihak mitra. Partisipasi pihak mitra yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah sebagai

berikut:

1) Menyediakan tempat khusus untuk usaha

2) Menyediakan bahan baku rumput laut

3) Mengikuti seluruh kegiatan dari sosialisasi, penyuluhan/pelatihan, serta kegiatan

monitoring dan pembimbingan

4) Berkomitmen tinggi untuk meneruskan dan mengembangkan usaha yang akan dilatihkan

Page 17: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat.

Hal ini ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan

baik dalam bidang kependidikan maupun dalam bidang non kependidikan. Dalam bidang

kependidikan, kegiatan pengabdian terutama ditujukan kepada para guru dalam rangka

meningkatkan profesionalitasnya dalam dunia pendidikan. Dalam bidang non kependidikan,

pengabdian ditujukan kepada masyarakat umum dalam rangka meningkatkan

pengetahuan/wawasan serta keterampilan masyarakat memberdayakan potensi lokal yang

dimiliki.

Dilihat dari kuantitas, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh LPM

Universitas Pendidikan Ganesha untuk tingkat nasional menunjukkan kecenderungan

peningkatan. Untuk tahun 2012, LPM Universitas Pendidikan Ganesha telah merealisasikan

pelaksanaan pengabdian sebanyak 56 kegiatan, 31 kegiatan diantaranya berskala nasional

dengan dana dari DP2M Dikti dan 25 kegiatan berskala lokal dengan dana dari DIPA

Undiksha. Kegiatan P2M dari dana DIPA Undiksha, 17 judul diantaranya berupa pelatihan

kepada para guru baik t

ingkat SD, SMP, maupun SMU. Sedangkan sisanya sebanyak 8 judul berupa penyuluhan atau

pelatihan bagi masyarakat umum dalam berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, informatika,

hukum, ilmu komputer dan kewirausahaan. Untuk kegiatan P2M tingkat nasional, LPM

Undiksha telah merealisasikan sebanyak 31 judul, yang terdiri dari 16 kegiatan IbM, 5

kegiatan PM-PMP, 4 kegiatan IbW, 3 kegiatan IbIKK, 1 kegiatan Hi-Link, 1 kegiatan KKN-

PPM datanan 1 keg IbK (LPM Universitas Pendidikan Ganesha, 2013).

Untuk merealisasikan tujuan kegiatan IbM ini, diperlukan tim pelaksana yang

memiliki kualifikasi yang memadai sesuai dengan kepakaran yang diperlukan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan. Sebagai Ketua Tim Pelaksana dalam program IbM ini

adalah Made Vivi Oviantari, S.Si., M.Si. dengan bidang keahlian kimia lingkungan. Ketua

tim dalam hal ini berperan dalam mengkoordinasikan semua kegiatan termasuk memberikan

Page 18: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

pelatihan, melaksanakan monitoring dan pendampingan. Anggota tim pelaksana I adalah Ni

Wayan Sukerti, S.Pd., M.Pd dengan kepakaran bidang PKK (tata boga). Anggota ini akan

memberikan penyuluhan serta pelatihan mengenai teknik pembuatan dodol dan kerupuk

rumput laut, serta melaksanakan monitoring dan pendampingan. Anggota tim pelaksana II

adalah I Putu Parwata, S.Si., M.Si. dengan bidang keahlian kimia/biokimia. Anggota tim ini

akan memberikan wawasan serta pelatihan tentang kiat-kiat mengelola suatu usaha termasuk

teknik pemasarannya, melaksanakan monitoring dan pendampingan.

Page 19: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB V

HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat yang diselenggarakan di Nusa Penida ini diawali

dengan kegiatan rapat kerja tim. Pada rapat ini dihasilkan pembagian kerja untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya. Pembagian kerja tersebut diantaranya tersaji pada Tabel

5.1 berikut ini.

Tabel 5.1 Pembagian kerja tim

Kedudukan dalam proposal Uraian Kegiatan

Ketua - Mengkoordinasikan seluruh kegiatan

- Berkoordinasi dengan mitra

- Narasumber dalam proses pemasaran

- Bertanggungjawab membuat dan melaporkan laporan

kemajuan dan laporan akhir dengan tetap

berkoordinasi dengan anggota

- Melaporkan seluruh penggunaan dana dalam kegiatan

ini

Anggota 1 - Memesan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk

pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut

- Mencoba pembuatan kerupuk dan dodol rumpul laut

dengan mahasiswa yang nantinya ikut membantu

dalam pelaksanaan kegiatan

- Membuat brosur teknik pembuatan kerupuk dan dodol

dari rumput laut yang digunakan sebagai pegangan

mitra.

- Mencoba alat-alat yang baru dibeli untuk pembuatan

kerupuk dan dodol

- Sebagai narasumber dalam pelatihan pembuatan

kerupuk dan dodol rumput laut

Anggota 2 - Survey sekaligus membeli alat-alat yang dibutuhkan

dalam pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut

- Mencoba mesin pengemasan kerupuk

- Bertanggungjawab dalam setiap perjalanan ke Nusa

Penida

- Sebagai narasumber dalam pelatihan pengemasan

produk yang lebih menarik

Setelah setiap anggota mengetahui tugas masing-masing, selanjutnya semua bekerja

sesuai dengan pembagian tugasnya. Percobaan pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut

Page 20: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

dalam skala laboratorium telah dicoba bersama 2 orang mahasiswa yang nantinya juga ikut

membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. Percobaan awal tersebut tersaji pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Percobaan awal untuk proses pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut

Produk kerupuk dan dodol yang dihasilkan pada percobaan awal sudah sesuai dengan

yang diharapkan. Dengan demikian teknik terbaik untuk menghasilkan kerupuk dan dodol

sudah didapatkan untuk nantinya sebagai bahan membuat brosur resep. Brosur tersebut akan

dibagikan kepada kedua mitra, sehingga proses pelaksanaan pelatihan menjadi lebih mudah.

Brosur pembuatan dodol dan kerupuk rumput laut tersaji pada Lampiran 1.

Pada tanggal 20 Juni 2014 seluruh tim berangkat ke Nusa Penida untuk melakukan

sosialisasi bahwa akan diadakan program Ipteks bagi Masyarakat bagi kedua mitra yang

terpilih untuk diberikan penyuluhan dan pelatihan. Kedua mitra diberikan

pengetahuan/wawasan mengenai prospek usaha yang akan mereka kembangkan, termasuk

bagaimana teknik produksi, pemasaran maupun manajemen usahanya. Penyuluhan

dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi yang diselenggarakan di Desa Ped dan

Desa Nyuh Kukuh, Nusa penida. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih meyakinkan dan

memantapkan pengetahuan, wawasan serta semangat kedua mitra untuk memulai usaha baru.

Kegiatan sosialisasi terlihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Kegiatan sosialisasi program IbM pembuatan dodol

dan kerupuk dari rumput laut.

Page 21: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk

maka, alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut seharusnya

sudah ada di Desa Ped dan Desa Nyuh Kukuh, Nusa Penida sebelum kegiatan akan

dilangsungkan. Oleh karena itu, pembelian terhadap alat-alat tersebut harus sudah dilakukan.

Pengadaan alat-alat tersebut tidaklah susah ukuran di Kota Singaraja tempat Universitas kami

berada. Alat-alat yang sudah dibeli diantaranya blender, loyang, timbangan, saringan santan,

dan pengepresan plastik. Sementara alat-alat seperti wajan, kukusan, dll yang masyarakat

secara umum sudah ada di rumah tangga, disediakan oleh mitra sendiri. Untuk peralatan

utama yaitu, mesin pemotong kerupuk dan mesin pengadukan dodol tidak dibeli langsung di

toko, tetapi harus dipesan di Mechanical Enguneering. Foto peralatan tersebut, tersaji pada

Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.

Gambar 5.3 Mesin pengadukan dodol Gambar 5.4 Mesin pemotongan kerupuk

Selain sosialisasi mengenai program IbM yang akan dilaksanakan, pada tahap ini tim

beserta mitra juga merancang nama merk dan design dari label produk dodol dan kerupuk

dari rumput laut tersebut. Kerupuk rumput laut diberi label Bu Kembar, sementara dodol

rumput laut diberi label dengan nama dodol rumput laut Nyangluh. Kerupuk rumput laut

tersebut diberi label dengan nama kerupuk rumput laut Bu Kembar, karena ketua tim dari

ibu-ibu kelompok tani Tunas Harapan yang menjadi mitra lebih dikenal dengan Bu Kembar

Page 22: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

yang memang mempunyai anak yang kembar. Selain itu, mitra I dan tim IbM merasa nama

pada label tersebut cukup unik, sehingga konsumen tertarik dan penasaran dengan rasa dari

produk yang ingin ditawarkan. Dodol rumput laut yang dihasilkan diberi label “Nyangluh”

yang artinya enak dengan aroma khas.

Tahap selanjutnya dari program ini adalah pelatihan pembuatan dodol dan kerupuk

rumput laut. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 19 Agustus 2014 yang

disambut sangat antusias oleh masyarakat yang menjadi mitra dalam program ini. Hal ini

terlihat dari animo para mitra dalam mengikuti kegiatan sangat tinggi, terbukti dengan

kehadiran para mitra untuk mengikuti kegiatan mencapai 100% dan keaktifan para mitra yang

ikut andil secara langsung mencoba membuat resep yang sudah diberikan. Hal ini

mengindikasikan bahwa para mitra menyambut positif kegiatan yang telah dilakukan. Sesuai

dengan harapan para mitra, mereka sangat mengharapakan adanya kegiatan-kegiatan yang

dapat menambah wawasan mereka tentang segala sesuatu yang bisa diolah dengan bahan

baku yang bersumber dari wilayah dimana mereka tinggal serta nantinya dapat meningkatkan

perekonomian mereka.

Dalam kegiatan pelatihan para mitra terlihat sangat antusias mencoba resep yang baru

mereka dapatkan. Dodol dan kerupuk merupakan makanan yang tidak awam untuk mereka

baik dalam hal membuat maupun memakannya, hanya dodol dan kerupuk dari rumput laut

mereka belum pernah mencobanya. Berdasarkan pengetahuan awalnya tentang dodol dan

kerupuk sangat memudahkan mereka untuk mencoba resep yang baru kami berikan. Pada

prinsipnya pembuatan dodol dan kerupuk rumput laut tidak jauh berbeda dengan proses

pembuatan dodol dan kerupuk pada umumnya. Yang membuat berbeda hanya dalam

pembuatannya ada kandungan rumput laut yang telah diblender sebelumnya.

Karya utama pelaksanaan IbM ini adalah : 1) kerupuk rumput laut yang renyah, gurih

dan bercita rasa khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Tunas Harapan di

Desa Ped dan 2) dodol rumput laut yang bertekstur kenyal, lembut dan beraroma khas rumput

laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh Kukuh. Kedua produk

tersebut juga bisa dikemas dengan baik sehingga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Nusa

Page 23: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Penida. Kegiatan pelatihan pembuatan kerupuk dan dodol rumput laut beserta produknya

tersaji pada Gambar 5.5 dan Gambar 5.6.

Gambar 5.5. Kelompok Tani Tunas Harapan yang Memproduksi Kerupuk Rumput Laut

Gambar 5.6. Kelompok Tani Merta Sari yang Memproduksi Dodol Rumput Laut

Berdasarkan informasi dari mitra kendala utama dalam pembuatan dodol adalah proses

pengadukan yang lama dan menghilangkan bau dan rasa amis dari rumput laut. Pengadukan

yang lama membuat masyarakat enggan untuk membuat dodol, walaupun dalam jumlah yang

sedikit. Hal ini diatasi dengan memberikan bantuan berupa mesin pengadukan dodol yang

bisa secara otomatis dalam mengaduk dodol. Sementara untuk menghilangkan bau dan rasa

amis dari rumput laut dapat dilakukan dengan merendam terlebih dahulu rumput laut tersebut

dengan air dalam semalam, namun karena air di Nusa Penida juga sedikit asin sehingga

perendaman rumput laut tidak dapat dilakukan hanya semalam, tetapi lebih dari semalam atau

dapat direndam semalam dengan kapur sirih. Kendala yang dialami mitra dalam membuat

kerupuk rumput laut adalah kerupuk yang tidak renyah, pemotongan yang susah dan

pengemasan yang sangat lama, karena masih dengan cara manual (dengan mengelem plastik

dengan dupa). Kualitas kerupuk yang baik yang utama adalah kerenyahannya. Kerupuk

rumput laut yang tidak renyah tersebut disebabkan karena perbandingan antara tepung dan

rumput laut yang tidak pas. Jika perbandingan tersebut sudah pas sesuai dengan resep yang

diberikan, penjemuran yang baik dan cara menggorengnya sudah sesuai dengan yang

dilatihkan maka, dihasilkanlah kerupuk rumput laut yang renyah sesuai dengan yang

Page 24: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

diharapkan. Pemotongan adonan kerupuk yang susah diatasi dengan menaruh adonan

kerupuk yang sudah matang tersebut ke dalam pendingin (kulkas) dulu sebelum dipotong dan

diberikan juga bantuan alat pemotongan kerupuk, sehingga dapat dilakukan dengan cepat.

Sementara pengemasan yang sangat rumit diatasi dengan memberikan alat pengepresan

plastik. Dengan diatasinya semua permasalahan tersebut sehingga mitra sekarang sudah bisa

berproduksi dan memasarkan produknya, walaupun hanya sewilayah Nusa Penida saja.

Kerupuk rumput laut tersebut dijual dengan harga Rp. 2000-3000/bungkus. Perhitungan

harga pokok kerupuk rumput laut tersaji pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Perhitungan harga jual kerupuk rumput laut

Bahan yang digunakan Harga Rp.

Rumput laut 1 Kg 6.000

Tepung kanji 400 gr 2.000

Terigu 200 gr 3.000

Bawang merah 10 siung 1.000

Bawang putih 5 siung 5.00

Cabe besar 4 buah dan Cabe kecil 4 buah 1.000

Garam , Penyedap rasa, Pengembang 2.000

Plastik, label 1.000

Minyak 1 Liter 15.000

JUMLAH 31.500

1 Kg rumput laut menghasilkan 20 bungkus kerupuk. Jadi harga pokok kerupuk rumput

laut per bungkus adalah Rp. 1.575. Sementara perhitungan harga pokok dodol rumput laut

tersaji pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Perhitungan harga jual dodol rumput laut

Bahan yang digunakan Harga Rp.

Rumput laut 1 Kg 6.000

Gula Pasir 1 Kg 12.000

Tepung ketan 200 gr 2.000

Santan kelapa 1 butir kelapa 2.000

Page 25: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Garam, vanili 5.00

Plastik, mika, label 4.000

1 kwh listrik 3.000

3 Kg gas 27.000

JUMLAH 56.500/ Kg

Rumput laut sejumlah 1 Kg menghasilkan dodol 23 mika. Jadi harga pokok dodol per mika =

Rp. 2. 456, Rp. 409/biji.

Harga kerupuk rumput laut tersebut dijual dengan nilai Rp. 2.000-3000/bungkus.

Keuntungan yang diperoleh mencapai 500-1500/bungkus. Dodol tersebut dihargai dengan

nilai Rp. 5.000/ mika, dimana 1 mika itu berisi 6 bungkus dodol. Keuntungan yang bisa

diperoleh sejumlah Rp. 2500/mika. Hal ini tentunya sangat menguntungkan, jika

dibandingkan dengan menjual rumput laut mentah yang harganya berfluktuasi berkisar antara

Rp 2000 sampai dengan Rp 5000 per Kg. Sampai saat ini kedua usaha ini masih berjalan dan

sangat besar kemungkinan untuk berlanjut terus. Hal tersebut karena proses produksinya yang

mudah, alat-alat untuk produksi sudah sangat memadai dan bahan-bahan untuk pembuatan

kerupuk dan dodol rumput laut yang mudah ditemukan di Desa Nusa Penida. Selain itu juga

usaha ini dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan utama bagi para petani rumput laut di

saat kondisi pertanian rumput laut yang tidak baik untuk menanam rumput laut, karena hasil

rumput laut yang dihasilkan tidak baik. Kedua produk ini diharapkan untuk mendapat PIRT

(Perijinan Industri Rumah Tangga) sehingga dapat dijual ke luar daerah Nusa Penida. PIRT

tersebut sampai sekarang masih dalam proses pengajuan dan tim berusaha membantu sampai

nantinya dikeluarkan ijin industri rumah tangga tersebut.

Page 26: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat disampaikan dalam laporan akhir pragram Ipteks bagi

Masyarakat ini adalah sebagai berikut.

1. Mitra sudah memiliki peralatan yang memadai untuk menunjang proses produksi

yang efektif dan efisien, alat-alat tersebut diantaranya mesin pengadukan dodol,

mesin pemotongan kerupuk, blender, timbangan, saringan santan, loyang dan

pengepresan plastik.

2. Mitra sudah terampil membuat produk makanan yang berkualitas dari rumput laut.

Dengan memberikan resep yang sudah dipraktikkan dalam skala laboratorium

oleh salah satu tim (dosen) dan 2 orang mahasiswa yang berasal dari Jurusan Tata

Boga, masyarakat sudah merasa yakin dengan produk yang mereka hasilkan.

3. Mitra sudah mampu mengemas hasil produksi secara menarik. Dengan memberi

pelatihan singkat cara mengemas dan memberikan alat pengepresan plastik, para

mitra sudah mengetahui teknik pengemasan produk yang menarik yang mampu

memberikan ciri khas yang dapat meyakinkan calon pembeli.

Saran yang dapat disampaikan pada laporan akhir ini diharapkan kegiatan seperti lebih

sering diselenggarakan karena, dampaknya sangat positif bagi masyarakat.

Page 27: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Provinsi Bali, 2012. Profil Kabupaten Klungkung.

Tersedia pada

(http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/komoditiprofilkomoditi.php?ia=

5105&is=135). Diakses pada tanggal 3 Pebruari 2013

Karta, I Wayan, dkk., 2007. Upaya Pemanfaatan Rumput Laut sebagai Olahan makanan

melalui pelatihan untuk kelompok tani Merta Sari Desa Adat Nyuh Kukuh Nusa

Penida. Laporan P2M : Universitas Pendidikan Ganesha

Istini S., Zatnika A., Suhaimi, 1985. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. Jakarta :

BPP Teknologi

LPM Universitas Pendidikan Ganesha, 2013. Rekapitulasi Data Pelaksana P2M Universitas

Pendidikan Ganesha Tahun 2012. Tersedia pada (http://www.undiksha.ac.id/lpm/)

Diakses pada tanggal 5 Pebruari 2013

Parwata, I Putu, dkk., 2010. Pelatihan Pengolahan Rumput Laut Menjadi Aneka Produk

Komersial Bagi Kelompok Tani Rumput Laut di Nusa Penida. Laporan P2M:

Universitas Pendidikan Ganesha

Page 28: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

Lampiran 1. Brosur untk resep pembuatan dodol dan kerupuk dari rumput laut

RESEP DODOL RUMPUT LAUT

BAHAN:

Rumput laut jenis eucheuma cottoni 1kg

Gula pasir 800 gr

Tepung ketan 200 gr

Santan kelapa 1 Butir kelapa secukupnya

Garam, essence secukupnya

Vanili,

Cara membuat :

1. Rendam rumput laut ke dalam larutan CaO/kapur sirih selama sehari

semalam dengan pergantian sebanyak 3 kali

2. Blender rumput laut hingga halus

3. Didihkan tepung ketan +santan

4. Masukkan pasta rumput laut serta ditambahkan gula, essene , vanili, aduk

sampai kalis (2jam)

5. Tuangkan ke dalam loyang yang dilapisi plastik dinginkan

6. Potong-potong sesuai selera, kemas dengan plastik

7. Dodol siap disajikan

Alat yang diperlukan:

1. Timbangan 1 buah

2. Baskom 5 buah

3. Wajan 1 buah

4. Sutil besar kayu 2 bh

5. Saringan santan 1 bh

6. Blender 1 buah

7. Piring saji

Page 29: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198008052006042002_… · tersebut akan mengembangkan usaha pembuatan produk makanan dari rumput

RESEP KRUPUK RUMPUT Laut

Bahan: Rumput laut tawar basah 400 gr Tepung kanji 400 gr Terigu 200 gr Air secukupnya Bawang merah 10 siung haluskan Bawang putih 5 siung haluskan Cabe besar 4 bh Cabe kecil 4 bh Garam Penyedap rasa Soda kue 1 bungkus Cara membuat : 1. Cuci bersih rumput laut, tiriskan 2. Rebus dengan sedikit air 3. Haluskan rumput laut dnegan blender 4. Campur tapioka,terigu, penyedap dan bumbu-bumbu 5. Masukkan pasta rumput laut, uleni sampai kalis 6. Bentuk adonan bulat panjang, bungkus dengan daun 7. Lalu kukus selama 1,5 jam 8. Dinginkan, setelah dingin diiris, 9. Jemur sampai kering 10. Krupuk siap digoreng