laporan pendahuluan faringitis

16
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN FARINGITIS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI 11111111111111111 Di susun Oleh : Nama : Fitria Umi Kasanah NIM : P17420613058 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

Upload: fitria

Post on 28-Aug-2015

345 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

lp faringitis

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN GANGGUAN

FARINGITIS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Di susun Oleh :Nama : Fitria Umi Kasanah

NIM : P17420613058POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG

2013/2014A. DEFINISIFaringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah keadaan inflamasi pada struktur mukosa, submukosa tenggorokan. Jaringan yang mungkin terlibat antara lain orofaring, nasofaring, hipofaring, tonsil dan adenoid. Faringitis Akut yaitu radang tenggorok yang disebabkan oleh organisme virus hampir 70% dan streptokakus group A adalah organisme bakteri yang umum berkenaan dengan faringitis akut yang kemudian disebut sebagai streepthroat (Brunner & Suddarth, 2001). Faringitis kronik umumnya terjadi pada individu dewasa yang bekerja/tinggal dengan lingkungan berdebu, menggunakan suara berlebihan, menderita akibat batuk kronik, penggunaan habitual alkohol dan tembakau. Ada 3 jenis faringitis : 1) Hipertrofik ( penebalan umum dan kongesti membrane mukosa faring ). 2) Atrofik ( tahap lanjut dari jenis pertama : membran tipis, keputihan, licin dan waktunya berkerut ). 3) Granular kronik (pembengkakan folikel limfe pada dinding faring).B. PATOFISIOLOGIPada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapat menyebabkan iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresi nasal. Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.C. ETIOLOGIBeberapa penyebab dari faringitis yaitu:1. Virus

Virus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis. Beberapa jenis virus ini yaitu: a. Rhinovirusb. Coronavirusc. Virus influenzad. Virus parainfluenza e. Adenovirusf. Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2g. Coxsackievirus Ah. Cytomegalovirusi. Virus Epstein-Barrj. HIV 2. Bakteri Beberapa jenis bakteri penyebab faringitis yaitu:a. Streptoccocus pyogenes, merupakan penyebab terbanyak pada faringitis akutb. Streptokokus grup A, merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 15 tahun, namun jarang menyebabkan faringitis pada anak usia