laporan on the job learning diklat calon kepala sekolah

110
MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH (TAS) DALAM MENGELOLA ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN MELALUI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER PENDIDIKAN Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Periode : 26 Juli s/d 26 Oktober 2012 Nama : HASTO TYAS HARJADI, S.Pd, M. Pd. Unit Kerja : SMA NEGERI JUMAPOLO NIP : 19721108 200012 1 003

Upload: hasto-harjadi

Post on 12-Dec-2014

18.515 views

Category:

Education


17 download

DESCRIPTION

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Salah satu tahapan yang dilalui adalah Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Dalam kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu in 1, on dan in 2. Hasil akhir dalam kegiatan ini peserta dapat merencanakan tindak kepemimpinan (RKT) sebagai seorang kepala sekolah.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA ADMINISTRASI

SEKOLAH (TAS) DALAM MENGELOLA ADMINISTRASI

KEPEGAWAIAN MELALUI PERAN KEPALA SEKOLAH

SEBAGAI MANAJER PENDIDIKAN

Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

Periode : 26 Juli s/d 26 Oktober 2012

Nama : HASTO TYAS HARJADI, S.Pd, M. Pd.

Unit Kerja : SMA NEGERI JUMAPOLO

NIP : 19721108 200012 1 003

PILOTING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAHDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN KARANGANYARPROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2012

Page 2: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Akhir Kegiatan On The Job Learning ini telah disahkan pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 18 Oktober 2012

Di : Karanganyar

Disahkan Oleh

Kepala SMA Negeri Kerjo Kepala SMA Negeri JumapoloKab. Karanganyar Kab. Karanganyar

Drs. Jaka Wismono, M.Pd Drs. Sardiyo, M.PdNIP. 19630912 198703 1 009 NIP. 19641002 199103 1 003

Mengetahui;Master Trainer

Drs. Slamet TrihartantoNIP. 19660105 199103 1 010

ii

Page 3: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan segala

isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan taslim senantiasa

tercurah atas junjungan Nabiyyullah Muhammad SAW. Berkat curahan rahmat dan

kasih sayang Allah SWT jualah, sehingga laporan akhir kegiatan On The Job Learning

(OJL) pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang berjudul

“Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) Dalam Mengelola

Administrasi Kepegawaian Melalui Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Pendidikan ” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan

suatu pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walau diakui

terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari

berbagai pihak, khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah

akhirnya laporan kegiatan OJL ini selesai juga. Oleh karena itu, penulis merasa

berkewajiban untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Drs. Sri Suranto, M. Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Karanganyar yang telah banyak membantu sejak

awal seleksi sampai pelaksanaan diklat selesai.

2. Agus Hariyanto, SE, MM selaku Kepala Bidang PTK Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar yang menjadi

penanggungjawab pelaksanaan diklat calon kepala sekolah yang telah

banyak membantu sejak seleksi sampai pelaksanaan diklat selesai.

3. Drs. Slamet Trihartanto, selaku Master trainer pendampingan OJL

yang tidak bosan bosannya memberikan petunjuk serta bimbingan

dalam pelaksanaan OJl dari awal hingga selesainya kegiatan ini.

4. Drs. Sardiyo, M.Pd sebagai Kepala SMA Negeri Jumapolo dan Drs.

Jaka Wismono, M.Pd sebagai Kepala SMA Negeri Kerjo yang telah

iii

Page 4: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

banyak membantu, memberikan masukan dan bimbingan selama

pelaksanaan magang pada kegiatan OJL.

5. Christianto Tri Cahyono, S.Pd sebagai guru yunior SMA Negeri

Jumapolo yang bersedia diobservasi pada kegiatan supervisi akademik

peserta diklat calon kepala sekolah.

6. Sutarno selaku Kepala Tata Usaha SMA Negeri Jumapolo, yang telah

banyak membantu kegiatan selama menggali data dan observasi

tenaga kependidikan.

7. Bapak dan ibu guru beserta staf karyawan tata usaha SMA Negeri

Jumapolo dan SMA Negeri Kerjo yang telah banyak membantu

memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan

kajian-kajian dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan calon

kepala sekolah.

8. Semua teman peserta diklat calon kepala sekolah kabupaten

Karanganyar tahun 2012 khususnya Pokja 2 Karanganyar atas kerja

sama yang terbangun selama ini mulai dari awal seleksi sampai

kegiatan OJL berakhir.

9. Keluargaku yang tersayang, bapak, ibu, istri dan Ulinnuha anakku yang

telah memberikan inspirasi dan motivasi, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas ini.

Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, maka penulis

hanya dapat mendoakan semoga mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT

atas amal amal kebaikannya.

Akhirnya, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi

perbaikan laporan berikutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

bimbingan, kemudahan, kelancaran dan keberuntungan serta berkah bagi kita

semua, Amiin.

Jumapolo, Oktober 2012

Penulis,

iv

Page 5: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Hasto Tyas Harjadi

Daftar Isi

Halaman

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Halaman Pengesahan............................................................................................ ii

Kata Pengantar ..................................................................................................... iii

Daftar Lampiran..................................................................................................... vi

Daftar Gambar....................................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Tujuan ...............................................................................................3

C. Kompetensi Sasaran ............................................................................... 4

BAB II. KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG ......................................................... 5

A. Profil SMA Negeri Jumapolo................................................................... 5

B. Profil SMA Negeri Kerjo ......................................................................... 35

C. Permasalahan yang di Temukan di Lapangan......................................... 42

BAB III. RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN ......................................................... 44

A. Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS)

dalam Mengelola Administrasi Kepegawaian melalui Peran Kepala

Sekolah Sebagai Manajer...................................................................... 44

B. Kerangka Pemikiran................................................................................. 47

C. Implementasi Program............................................................................ 48

D. Peningkatan Kompetensi Hasil AKPK di SMA Negeri Kerjo ..................... 52

E. Supervisi Guru Yunior ............................................................................. 53

F. Perangkat Pembelajaran ........................................................................ 59

G. Kajian Hasil On The Job Learning (OJL) .................................................. 64

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 67

A. Kesimpulan .............................................................................................. 67

v

Page 6: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

B. Saran - Saran ............................................................................................ 67

Daftar Lampiran

Nomor Halaman

1. Rencana Tindak Kepemimpinan ............................................................... 73

2. Instrumen Indentifikasi Kompetensi TAS Mengelola Administrasi

Kepegawaian ............................................................................................ 78

3. Instrumen Monitoring dan Evaluasi 1 Kompetensi TAS Mengelola

Administrasi Kepegawaian........................................................................ 80

4. Instrumen Monitoring dan Evaluasi 2 Kompetensi TAS Mengelola

Administrasi Kepegawaian ........................................................................ 84

5. Analisis hasil indentifikasi Kompetensi TAS Mengelola Administrasi

Kepegawaian ............................................................................................ 86

6. Analisis hasil Monitoring dan Evaluasi 1 Kompetensi TAS Mengelola

Administrasi Kepegawaian........................................................................ 94

7. Analisis hasil Monitoring dan Evaluasi 2 Kompetensi TAS Mengelola

Administrasi Kepegawaian ........................................................................ 102

8. Analisis hasil indentifikasi Kompetensi TAS Mengelola Administrasi

Kepegawaian Sekolah Magang lain ........................................................... 110

9. Analisis hasil Monitoring dan Evaluasi Kompetensi TAS Mengelola

Administrasi Kepegawaian Sekolah Magang lain ...................................... 116

10. Daftar Hadir Pembimbingan TAS Mengelola Administrasi Kepegawaian

................................................................................................................... 122

11. Materi Pembimbingan TAS ...................................................................... 137

12. Laporan Pelaksanaan Supervisi Akademik/Observasi Guru Yunior............ 169

13. Hasil Penyusunan Silabus, RPP dan Bahan Ajar ………………………………………

.............................................................................................................190

14. Laporan Kajian On The Job Learning......................................................... 230

15. Dafar Hadir dalam Kegiatan On The Job Learning (OJL)………………………….. 341

vi

Page 7: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

16. Foto Foto Kegiatan On The Job Learning (OJL)………………………………………… 345

Daftar Gambar

Nomor Halaman

2.1. SMA Negeri Jumapolo ........................................................................ 5

2.2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri Jumapolo................ 31

2.3. Salah Satu Sudut Ruang Kelas SMA Negeri Jumapolo......................... 32

2.4. SMA Negeri Kerjo................................................................................ 35

2.5. Ruang Kelas SMA Negeri Kerjo........................................................... . 40

3.1. Diskusi Tentang Administrasi Pembelajaran Guru Yunior................... 57

3.2. Pelaksanaan Supervisi Guru Yunior..................................................... 58

3.3. Refleksi Pelaksanaan Supervisi dan Rencana Tindak Lanjut................ 59

vii

Page 8: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar perlu dikelola

secara baik dan benar. Keberhasilan suatu sekolah mencapai tujuan yang

diharapkan sangat tergantung kepada bagaimana model pengelolaan terhadap

segala sumber daya yang dimiliki sekolah tersebut. Sumber daya sekolah yang

memadai bukan jaminan akan mewujudkan harapan-harapan warga sekolah yang

telah dirumuskan menjadi tujuan sekolah tersebut jika kepala sekolah sebagai

pimpinan tidak mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

Kepala sekolah adalah guru yang diserahi tugas tambahan untuk memimpin

dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai

seorang guru, kepala sekolah sejatinya adalah juga pendidik yang harus mampu

membina guru-guru disekolahnya menjadi guru kreatif dan selalu melakukan inovasi

dalam pembelajaran. Dengan adanya tugas tambahan tersebut, kepala sekolah

tidak hanya dituntut untuk membina guru saja, tetapi lebih dari itu, juga dituntut

untuk membina dan mengelola seluruh komponen sekolah lainnya seperti tenaga

adminstrasi sekolah, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan lain

sebagainya. Tuntutan-tuntutan ini adalah merupakan tugas-tugas yang baru bagi

seorang guru yang diserahi tugas tambahan kepala sekolah. Disisi lain, tujuan utama

sekolah berupa peningkatan mutu pendidikan hanya dapat diraih jika seluruh

komponen sekolah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

melalui pembinaan dan pengelolaan seorang kepala sekolah yang profesional.

Karena begitu banyaknya tugas-tugas baru seorang kepala sekolah maka

untuk menjadi seorang kepala sekolah yang profesional tentu tidaklah mudah.

Diperlukan waktu yang cukup untuk belajar bagaimana melaksanakan tugas-tugas

yang baru tersebut. Pelatihan, pembimbingan dan pembinaan bagi calon kepala

sekolah merupakan upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pihak terkait dalam

rangka melahirkan pemimpin sekolah yang berkualitas yang diharapkan mampu

untuk memimpin dan mengelola sekolah dalam upaya meningkatkan mutu

pendidikan.

1

Page 9: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Peraturan menteri pendidikan nasional (permendikas) Republik Indonesia

nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah memberikan

angin segar bagi peningkatan profesionalisme seorang kepala sekolah ataupun

calon kepala sekolah.

Dalam permendiknas tersebut dijelaskan bahwa seorang guru yang telah

dinyatakan lulus seleksi calon kepala sekolah diharuskan mengikuti pendidikan dan

pelatihan sebagai kegiatan pemberian pengalaman pembelajaran teoretik maupun

praktik yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Berdasarkan permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar

kompetensi kepala sekolah menetapkan dimensi kompetensi manajerial kepala

sekolah merupakan dimensi kompetensi yang menuntut 16 kompetensi. Jumlah

kompetensi ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan kompetensi

pada dimensi kompetensi kepribadian, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Tingkat

kemampuan kepala sekolah dalam mengarahkan, memberdayakan, menggerakkan,

dan mengembangakan sumber daya sekolah dalam usaha meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah sangat bergantung kepada kompetensi manajerial seorang

kepala sekolah.

SMA Negeri Jumapolo sebagai sekolah tempat mengajar penulis misalnya,

memiliki 9 tenaga kependidikan yang berfungsi sebagai tenaga administrasi sekolah,

sesungguhnya sangat tidak ideal dibandingkan dengan beban kerja sekolah yang

memiliki 27 rombongan belajar dan 56 tenaga pendidik. Hal ini juga semakin

diperparah dengan sumber daya manusianya yang masih dibawah standar

kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama mengabdi di SMA Negeri

Jumapolo, menemukan beberapa tenaga administrasi sekolah yang belum

memahami tugas dan fungsinya. Bahkan ada sebagian kecil diantara mereka hanya

datang kemudian pulang tanpa berbuat sesuatu. Sebahagian lagi ada yang tidak

tertib waktu saat masuk dan pulang kantor. Kemampuan menyelesaikan tugas

2

Page 10: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

dengan memanfaatkan perangkat komputer juga hanya dibebankan pada personil

personil tertentu.

Pendidikan dan pelatihan yang dijalani calon kepala sekolah dalam kegiatan

tatap muka (in servis-1) dalam kurun waktu 70 jam merupakan modal awal untuk

menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama kurang lebih 3 bulan.

Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat untuk mempraktekkan kompetensi yang

telah dipelajari selama kegiatan tatap muka. Dalam OJL dipraktekkan bagaimana

mengkaji pengelolaan kurikulum sekolah, RKAS/RKJM, pengelolaan keuangan,

produksi dan jasa, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta

didik, sarana dan prasarana, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan,

pemanfaatan TIK, monitoring dan evaluasi serta program supervisi akademik.

Sehubungan dengan hasil penilaian analisis kebutuhan pengembangan

keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon kepala sekolah yang

menemukan kelemahan pada dimensi manajerial dan permasalahan pada

pemberdayaan tenaga administrasi sekolah yang belum optimal, maka penulis akan

mengangkat tema tulisan yang terkait dengan dimensi manajerial kepala sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

mengangkat tema tulisan dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Tenaga

Administrasi Sekolah (TAS) dalam Mengelola Administrasi Kepegawaian melalui

Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer Pendidikan ”

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan tema yang diangkat dalam tulisan ini

adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS)

dalam mengelola administrasi kepegawaian,

2. Untuk meningkatkan kompetensi tenaga administrasi sekolah (PAS) dalam

mengelola administrasi kepegawaian.

3. Untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam mengelola suatu

instituisi pendidikan ditingkat sekolah menengah.

4. Untuk memahami kelebihan dan kelemahan penulis sebagai seorang

pemimpin.

3

Page 11: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

C. Kompetensi Sasaran

Berdasarkan hasil analisis AKPK penulis yang menyimpulkan kelemahan

terbesar pada dimensi kompetensi manajerial, maka sasaran yang ingin dicapai

dalam tulisan ini adalah pengembangan dimensi kompetensi manajerial kepala

sekolah melalui pembinaan tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam mengelola

administrasi kepegawaian.

4

Page 12: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Profil SMA Negeri Jumapolo

SMA Negeri Jumapolo berlokasi di jalan Jurug No 1 Jumapolo, Kec, Jumapolo

Kab Karanganyar, merupakan satu satunya sekolah menengah atas (SMA) di

Kabupaten Karanganyar bagian selatan (4 J : Jumapolo, Jumantono, Jatipuro dan

Jatiyoso) karena dua sekolah masing masing di kecamatan Jumantono dan

kecamatan Jatipuro telah beralih fungsi menjadi SMK. Sekolah yang didirikan pada

20 Nopember 1984 ini memulai tahun pelajaran 1984/1985 dengan menerima 121

siswa dan hingga sekarang telah meluluskan 5872 siswa.

Gambar 2.1. SMA N Jumapolo

Kondisi Geografis Lingkungan Sekolah yang edukatif , kondusif, jauh dari

hiruk pikuk keramaian dan terluas di Kabupaten Karanganyar banyak menunjang

proses pengembangan sekolah. Kondisi lingkungan seperti ini terkelola pula di

lingkungan sekolah dengan baik, ini di buktikan dengan keasrian dan keindahan

SMA Negeri Jumapolo dan program Green School yang memanfaatkan area yang

masih ada. Secara geografis SMA N Jumapolo berada 15 Km dari pusat Kabupaten

5

Page 13: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Karanganyar dan dapat dikatakan jauh dari keramaian tetapi terdapat kemudahan

untuk menuju Sekolah ini.

Kondisi Keamanan sekitar SMA Negeri Jumapolo yang berlokasi di pinggir

kecamatan Jumapolo dan bersebelahan dengan Lapangan Kecamatan Jumapolo

dan jarak antara sekolah menengah pertama yang tidak berjauhan, dan kondisi

lingkungan bernuansa kecamatan pelajar di Kabupaten Karanganyar, sangat terasa,

sehingga situasi sangat kondusif karena adanya koordinasi dan kerjasama yang baik

antara masyarakat sekolah.

Perkembangan Globalisasi di Era pasar bebas semakin merambah ke

Kabupaten-Kabupaten, begitu juga di Kabupaten Karanganyar. Hampir setiap

keluarga besar SMA Negeri Jumapolo memiliki pesawat televisi, Telephone, Internet

dan berbagai alat elektronik ini memudahkan masyarakat Jumapolo untuk

memperoleh informasi yang banyak. Hal tersebut dapat mewujudkan

perkembangan dan pengaruh ke berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan

aktifitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi, inforamasi dan

komunikasi. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan generasi muda yang mampu

mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan dari dampak proses

globalisasi.

Perkembangan IPTEK di era globalisasi telah mempercepat proses kemajuan

Iptek sehingga kehidupan masyarakat Jumapolo telah bergerak dengan lompatan-

lompatan dahsyat dalam kehidupannya. Kehidupan masyarakat yang terus menerus

mengalami perubahan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK menuntut SMA Negeri

Jumapolo untuk menyesuaikan serta mengantisipasi setiap kemajuan dan

perubahan yang terjadi. Dengan perkembangan tersebut materi dan pengalaman

belajar yang diajarkan di SMA Negeri Jumapolo harus bermakna dan bermamfaat

untuk bekal kehidupan peserta didik. Selain itu sarana dan prasarana khususnya

menyangkut koneksi internet terus ditingkatkan dan terbentuklah kawasan bebas

akses internet dengan fasilitas Hot Spot.

Peraturan / kebijakan Pemerintah di gulirkan oleh Pemerintah Kabupaten

Jumapolo melalui PERDA terkait dengan pendidikan banyak berdampak pada

peningkatan mutu. Sejalan pula dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19

6

Page 14: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan (SNP) berisi pemetaan 8

komponen. Pada standart Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL), telah

ditetapkan pula Peraturan Menteri Nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006 berisi tentang

arah pengembangan kurikulum dalam rangka implementasi Standart Isi dan

Standart Kompetensi Lulusan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah

1. Visi Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

Unggul dalam mutu, santun dalam budi, terampil dalam karya

Dengan Indikator sebagai berikut :

1) Unggul dalam penguasaan materi pelajaran

2) Unggul dalam lomba olagraga

3) Siap membentuk budi pekerti yang luhur

4) Siap menghantarkan peserta didik yang terampil dan mandiri

b. Misi Sekolah

Unggul dalam mutu berdasarkan penguasaan iptek yang dilandasi imtaq

yang mantap

Dengan rumusan sebagai berikut :

1) Upaya meningkatkan sumber daya manusia terus dilakukan untuk

mengikuti perkembangan pendidikan.

2) Siswa sadar bahwa budaya tertib dan disiplin merupakan sarana

kesuksesan tiap-tiap personal.

3) Daya serap materi tiap-tiap mata pelajaran meningkat tiap semester.

4) Jurusan IPA dan IPS dalam memperoleh NEM minimal memperoleh

peringkat IV tingkat kabupaten.

5) Dalam Lomba kegiatan akademik dan nonakademik minimal

memperoleh peringkat III.

6) Memberikan bekal keterampilan yang memadai bagi para tamatan

SMA agar dapat hidup mandiri.

c. Tujuan Sekolah

7

Page 15: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya,

dan alam sekitarnya.

Dengan rumusan sebagai berikut :

1) meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan,

2) meningkatkan kualitas kelulusan,

3) menyiapkan peserta didik yang terampil, disiplin tinggi, berbudi

pekerti luhur yang dilandasi IMTAQ dan IPTEK yang mantap,

4) menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi

2. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri Jumapolo

b. Status : Negeri

c. N I S : 20312174

d. NSS : 301031303018

e. Alamat Sekolah : Jl.Jurug no 1 Jumapolo

Desa : Jumapolo

Kabupaten : Karanganyar

Propinsi : Jawa Tengah

Nomor Telpon : (0271) 7081121

f. Web : www.smajumapolo-kra.sch.id

Email : [email protected]

3. Kepala Sekolah

Identitas Diri

a. Nama Lengkap : Drs.Sardiyo, M.Pd

b. NIP : 19641002 199103 1 003

c. Pangkat Gol./Ruang : Pembina Tk I/IV.b

d. Tempat/Tgl.lahir : Gunung Kidul, 02 Oktober

8

Page 16: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

e. Jenis Kelamin : Laki-laki

f. Agama : Islam

g. Status Perkawinan : Kawin

h. Alamat Rumah : Tegalasri RT 01 RW 07 Bejen Kec.

Karanganyar Kab. Karanganyar

4. Data Siswa

a. Jumlah Rombongan Belajar : 27 Rombongan Belajar

Kelas X : 9 Rombongan Belajar

Kelas XI : 9 Rombongan Belajar

Kelas XI IPA : 4 Rombongan Belajar

Kelas XI IPS : 5 Rombongan Belajar

Kelas XII : 9 Rombongan Belajar

Kelas XII IPA : 4 Rombongan Belajar

Kelas XII IPS : 5 Rombongan Belajar

b. Jumlah Siswa

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

X 126 184 310

XI IPA 28 82 110

XI IPS 62 83 145

XII IPA 39 71 110

XII IPS 67 116 183

Jumlah 322 536 858

5. Kemajuan Yang Telah Dicapai

a. PRESTASI BELAJAR SISWA YANG DILIHAT DARI HASIL UN DAN US

No.

TahunPeringkat

Kecamatan

Peringkat Kabupaten/kota

Peringkat Provinsi Keterangan

IPA IPS IPA IPS

1 2011 1 (Satu) 11 10 269 333 N

9

Page 17: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

2 2012 1 (Satu) 8 7 249 291 N

b. PRESTASI SEKOLAH DALAM BIDANG OLAHRAGA

NO CABANG OLAHRAGA

YANG DIIKUTI

NAMA SISWA NAMA LOMBA/PERTANDI

NGAN YANG DIIKUTI

TAHUN PRESTASI YANG

DIRAIH

1 Atletik( Tolak Peluru)

Dwi Haryono POPDA Tingkat , Kab.

2011 Juara lll

2 Atletik( Lempar Cakram)

Dwi Haryono POPDA Tingkat , Kab.

2011 Juara ll

3 Pencak Silat Waqid Isnanto POPDA Tingkat , Kab.

2011 Juara l

4 Pencak Silat Waqid Isnanto POPDA Tingkat, Karisidenan Surakarta

2011 Juara ll

5 Atletik( Lempar Lembing)

Siam Widiyahti POPDA Tibgkat, Kab.

2011 Juara l

6 Atletik( Lompat Tinggi)

Ratna Dwi Rohmawati

POPDA Tibgkat, Kab.

2011 Juara ll

7 Atletik( Lari 200 m)

Rahman Dini Nur Prayogi

POPDA Tibgkat, Kab.

2011 Juara l

8 Atletik( Lempar Cakram)

Riyanti POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara l

9 Atletik( Lompat Tinggi)

Aryndra Puspa Aji

POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara lll

10 Atletik( Tola Riyanti POPDA Tingkat, 2011 Juara ll

10

Page 18: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

k Peluru) Kab.

11 Atletik( Tolak Peluru)

Nunung Kristiana Setiyawati

POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara lll

12 Pencak Silat Ahmad Syafii POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara ll

13 Pencak Silat Edy Mustofa POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara ll

14 Pencak Silat Syaiful Fatah Rohmadhon

POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara lll

15 Pencak Silat G. Andrea Mustikaningrat

POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara lll

16 Bola Basket Siti Rahayu POPDA Tingkat, Kab.

2011 Juara lll

17 Pencak Silat Adi Setyo Nugroho

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara l

18 Pencak Silat Desiana Nur Hastuti

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

19 Pencak Silat Arip Nur Rohman

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

20 Pencak Silat Nur Afifahi POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

21 Pencak Silat Febby Andiansyah

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

22 Pencak Silat Soni Widiyarto POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara lll

23 Pencak Silat Eko Wahyudi POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara lll

24 Pencak Silat Ikka Wahyu Lestari

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

25 Atletik( Lem Ferly Pradipta POPDA Tingkat, 2012 Juara l

11

Page 19: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

par Cakram)

Asmoro Kab.

26 Atletik( Tolak Peluru)

Fatimah Suci Wardani

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

27 Atletik( Lempar Cakram)

Supriyono POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara ll

28 Atletik( Lompat Tinggi)

Ratna Dwi Rohmawati

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara lll

29 Bulu Tangkis

Deny Nur Handayani

POPDA Tingkat, Kab.

2012 Juara lll

c. PRESTASI SEKOLAH DALAM BIDANG KESINIAN

NO

KESINIAN YANG DIIKUTI

NAMA LOMBA YANG DIIKUTI

TAHUN PRESTASI YANG

DIRAIH

1. MTQ Pelajar Tingkat Kab.

Tilawatil Qur’an Tingkat SLTA/MA Putra

2011 Juara ll

2. MTQ Pelajar Tingkat Kab.

Tilawatil Qur’an Tingkat SLTA/MA Putra

2011 Juara lll

3 MTQ Pelajar Tingkat Kab.

Tilawatil Qur’an Tingkat SLTA/MA Putri

2011 Juara lll

4 MTQ Pelajar Tingkat Kab.

Tilawatil Qur’an Tingkat SLTA/MA Putri

2011 Juara lll

d. KESEMPATAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN PROFESI ( Peningkatan Kualifikasi Pendidikan, Diklat, Penataran, Seminar, dll)

No Nama Guru Nama Kegiatan Tahun Tempat Institusi

12

Page 20: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Penyelenggara

1 TB Widayat K, M.Pd

Pelatihan Internet dan pembuatan bahan ajar power point

2008 Alfa Bank Alfa Bank

2 Drs.Hartono Lomba KTI 2008 UMS FKIP UMS3 Drs.Hartono Temu Ilmiah 2008 UNS Mahkamah

Konstitusi RI4 Drs.Hartono Temu Ilmiah 2008 UNS Mahkamah

Konstitusi RI5 Drs.Hartono IHT 2008 Dinas

DikbudDinas Kab. Karanganyar

6 TB Widayat K, M.Pd

TOT Guru Pemandu I 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

7 Kuwadi, S.Pd TOT Guru Pemandu I 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

8 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

TOT Guru Pemandu I 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

9 TB Widayat K, M.Pd

TOT Guru Pemandu II 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

10 Kuwadi, S.Pd TOT Guru Pemandu II 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

11 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

TOT Guru Pemandu II 2009 LPMP Jateng

LPMP Jateng

12 Harsono Pemberdayaan MGMP Matematika SMA

2009 Karanganyar

MGMP Matematika SMA

13 Cristiyanto T C,S.Pd

Pemberdayaan MGMP Matematika SMA

2009 Karanganyar

MGMP Matematika SMA

14 Dra Nunung P Pemberdayaan MGMP Ekonomi SMA

2009 Karanganyar

MGMP Ekonomi SMA

15 Dra Sri Endah Hadi

Pemberdayaan MGMP Fisika SMA

2009 Karanganyar

MGMP Fisika SMA

16 Dra.Kussetyaningsih, M.Pd

Pemberdayaan MGMP Bhs Indonesia SMA

2009 Karanganyar

MGMP Bhs Indonesia SMA

17 Dra Sri Endah Pelatihan pemanfaatan 2009 UMS FKIP UMS

13

Page 21: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Hadi Spreadsheet dalam pembelajaran fisika

18 Alimin Sutanto, S.Pd

Pelatian Web Desain 2009 Alfa Bank Alfa Bank

19 Alimin Sutanto, S.Pd

Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

20 Harsono Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

21 Sri Endah Hadi Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

22 Dwi Rihatmono

Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

23 Drs. Sugiman Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

24 Aris Tri Margono, S.Pd

Cources of study prescribed

2009 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

25 Drs. Sugiman Pemberdayaan MGMP Matematika

2009 Karanganyar

Dinas Dikpora

26 Unindiati, S.Pd Diklat komputer 2009 Karanganyar

MGMP Basasin Kra.

27 Meita Dwi A, S.Pd

Seminar Nasional Realisasi hak dan kewajiban warga Negara dibidang pajak

2009 UNS LPPKM UNSDIRJEN PAJAK JATENG II

28 Meita Dwi A, S.Pd

Seminar Pengembangan Profesionalisme guru melalui PTK

2009 Karanganyar

STAIN

29 Sri Purwani, S.Pd

Penataran PAK 2009 Dinas DIKPORA

Dinas Dikpora Kra.

30 Dra. Kussetyaningsih M.Pd

Work Shop Pembinaan MGMP

2009 LPMP Jateng

LPMP

31 Drs Dwi Susianto, M.Pd

Seminar nasional dan work shop

2009 UNS HMP Geografi FKIP UNS

32 Dra. Kussetyaningsih M.Pd

Seminar Pendidikan Nasional

2009 UNS Kantor Humas UNS

33 Suryani, S.Pd Seminar Nasional 2009 UNS Dirjen Pajak

14

Page 22: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

34 Drs. Hartono Seminar Nasional 2009 UNS Dirjen Pajak35 Harsono, S.Pd Seminar Nasional 2009 STAIN

SurakartaPasca sarjana STAIN

36 H Dwirihatmono, S.Pd

Seminar Nasional 2009 STAIN Surakarta

Pasca sarjana STAIN

37 Agus Priyanto, S.Pd

Seminar Nasional 2009 STAIN Surakarta

Pasca sarjana STAIN

38 Agus Priyanto, S.Pd

Seminar Nasional 2009 UNS JPOK-FKIPUNS

39 Agus Priyanto, S.Pd

Seminar 2009 Karanganyar

Dharma wanita KRA

40 H.Dwirihatmono,S.Pd

Seminar Nasional 2009 UNS Pasca Sarjana UNS

41 H.Dwirihatmono,S.Pd

Seminar Nasional 2009 UNS FISIP UNS

42 H.Dwirihatmono,S.Pd

Diklat Nasional 2009 DPRD Karanganyar

MTSN Jumapolo

43 Suryani, S.Pd Seminar Nasional 2009 Karanganyar

Kanwil Dirjen Pajak

44 Dra. Sri Endah Hadi

Pelatihan Internet dan Power Point

2009 Solocom Solocom

45 Harsono, S.Pd Internet dan pembuatan Blog

2009 Solocom Solocom

46 Harsono,S.Pd Kegiatan Pemetaan Kompetensi Guru tersertifikasi

2009 Karanganyar

Forum Ilmiah Guru Kra

47 Aris Tri Margono, S.Pd

Semnar Nasional 2009 Matesih Kra

Pasca sarjana STAIN Ska

48 Aris Tri Margono, S.Pd

Kegiatan POPDA 2009 Dinas Dikpora Kab. Kra

Dinas Dikpora Kab. Kra

49 Aris Tri Margono, S.Pd

Pelatihan Pendidikan budi pekerti

2009 Dinas Dikpora Kab. Kra

Dinas Dikpora Kab. Kra

15

Page 23: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

50 Aris Tri Margono, S.Pd

Pelatihan Pendidikan jasmani dan kesehatan

2009 Dinas Dikpora Kab. Kra

Dinas Dikpora Kab. Kra

51 Suryani Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

52 Sugiyarti Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

53 Cristiyanti Tri C Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

54 Pratiwi Patsetyawati

Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

55 Nunung Purwaningsih

Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

56 Zaenal Suparwi Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

57 Hartono Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

58 Agus Priyanto Cources of stud60y prescri61bed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

59 Antiek Ekowati, S.Pd

Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

60 Agus Dwi Handoyo, S.Kom

Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

61 Unindiati, S.Pd Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

62 Meita Dwi A, S.Pd

Cources of study prescribed

2010 SMA Jumapolo

LPIA Jakarta

63 Unindiati, S.Pd Seminar Nasional pengembangan bahan ajar berbasis ICT

2010 Karanganyar

KOMAS

64 Anggraini Wahyu P S.Pd

International Conference on traditional wisdom for character building

2010 UNY FBS UNY

65 Anggraini Wahyu P S.Pd

Toefl 2010 Yogyakarta

SSC

66 Agus Dwi Handoyo, S.Kom

Diklat Nasional “Inovasi Pembelajaran Kreatif dalam

2010 Gedung Guru SD Karangany

Forom Karya Pendidikan

16

Page 24: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

mengatasi kenakalan remaja

ar Indonesia

67 Meita Dwi A, S.Pd

DIKLAT NASIONAL PTK Menuju guru sebagai inovator

2010 Karanganyar

STMIK Duta Bangsa SKA.

68 Meita Dwi A, S.Pd

Diklat Nasional : Inovasi pembelajaran kreatif dlm mengatasi kenakalan remaja

2010 Karanganyar

Forum Karya Pendidik Bangsa

69 Meita Dwi A, S.Pd

Seminar Nasional Revitalisasi peran sertifikasi guru untuk mewujudkan tenaga kependidikan profesional

2010 Karanganyar

UNS

70 Meita Dwi A, S.Pd

Seminar Sistem ketatanegaraan Indonesia Pasca amandemen UUD’45

2010 DPRD Kra. Dewan Pendidikan

71 Sri Purwani, S.Pd

Seminar Nasional Komodifikasi informasi dalam era kebebasan dan keterbukaan informasi publik

2010 UNS FISIP UNS

72 Hasto Tyas Harjadi, S.Pd, M.Pd

Pelatihan pembelajaran Multimedia SMA Kab Kra.

2010 SMA MUH.1 Karang-anyar

DINAS DIKPORA Karang-anyar

73 Dra. Sri Endah Hadi

Pel atihan pembuatan bahan ajar berbasis ICT

2010 UNS MIPA UNS

74 Dwi Handayani SW

Seminar Nasional 2010 DPRD Karanganyar

CES’Citra Mas’

75 Drs. Hartono Ceramah umum wawasan ketatanegaraan

2010 DPRD Karanganyar

Dewan PendidikanKaranganyar

76 Cristiyanto Tri C, S.Pd

Pembinaan menejemen perpustakaan

2010 UNS FISIP Prodi Perpustakaan

17

Page 25: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

77 H. Dwi Rihatmono, S.Pd

Diklat Nasional PTK 2010 Gedung Guru SD Kra

STMIK Duta Bangsa

78 H. Dwi Rihatmono, S.Pd

Diklat Nasional KTI 2010 Gedung Wanita KRA

STMIK Duta Bangsa

79 Pratiwi Padsetyawati, S.Pd

Pelatihan Guru mapel UN

2010 Dinas DIKPORA

Dinas DIKPORA

80 Sugiyarti, S.Pd Seminar Nasional 2010 Gedung DPRD Karanganyar

CES’Citra Mas’

81 Kuwadi, S.Pd TOT Guru Pemandu I 2010 LPMP Jateng

LPMP Jateng

82 Kuwadi, S.Pd TOT Guru Pemandu II 2010 LPMP Jateng

LPMP Jateng

83 Dra Kussetyaningsih. M.Pd

Work shop penyusunan KTSP

2010 P2PNFI Kab.Semarang

Dinas Pendidikan Prov. Jateng

84 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

Work shop 2010 UMS F.Geografi UMS

85 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

Seminar 2010 UGM F.Geografi UGM

86 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

Seminar Nasional 2010 UMS F.Geografi UMS

87 Drs. Dwi Susianto, M.Pd

Seminar Nasional 2010 UNS Pasca Sarjana UNS

88 Suryani Diklat Nasional 2010 UNS FKIP UNS89 Aris Tri

Margono,S.PdSeminar Remaja 2010 Dinas

DikporaIDI Kab.Kra

90 Aris Tri Margono,S.Pd

Pembimbing PPL 2010 SMA N Jumapolo

FKIP UTP

91 Dra Sri Endah Hadi

Fasilitator Pelatihan ICT 2010 SMAN Kebakramat

FMIPA UNS

92 Hasto Tyas Harjadi, S.Pd, M.Pd

TOT Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran bagi pendidik jenjang

2011 Semarang Dinas Pendidikan Propinsi

18

Page 26: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

SMA/MA Jateng93 Meita Dwi A,

S.PdSeminar Revitalisasi Pembelajaran Kn melalui Praktek belajar Kn.

2011 Karanganyar

UNS

94 Anggraini Wahyu P, S.Pd

Seminar Nasional Pendidikan karakter Tawaran Solutif kemerosotan moral bangsa

2011 UNS FKIP UNS

95 Sugiyarti, S.Pd Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

96 Kuwadi, S.Pd Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

97 Indras Warianti HS,S.Psi

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

98 Dra. Sri Endah Hadi

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

99 Christianto Tri C, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

100 Agus Priyanto, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

101 Dwi Handayani, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

102 Dra. Nunung Purwaningsih

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

103 Sentot Pramono, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

104 Aris Tri Margono, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

105 Suryani, S.Pd Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

106 Alimin Sutanto, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

107 Drs. Sugiman Pelatihan optimalisasi 2011 SMAN F. MIPA

19

Page 27: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Power Point Jumapolo UNS108 Unindiati, S.Pd Pelatihan optimalisasi

Power Point2011 SMAN

JumapoloF. MIPA UNS

109 Aminatun S.Pdi Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

110 Suwarto, S.Pd Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

111 Drs. Paiman Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

112 Sri Purwani, S.Pd

Pelatihan optimalisasi Power Point

2011 SMAN Jumapolo

F. MIPA UNS

113 Unindiati, S.Pd Diklat Manajemen kearsipan dan perpustakaan

2011 Gedung PKP-RI Kab. Kra.

LPSA Pratama

114 Unindiati, S.Pd Seminar Pendidikan pengembangan keprofesian berkelanjutan menuju guru professional

2011 UMS FKIP UMS

115 Unindiati, S.Pd Seminar nasional Pendidikan Karakter, tawaran solutif kemerosotan moral bangsa

2011 UNS LPM Motivasi FKIP UNS

116 Drs. Paiman Seminar Nasional 2011 UNIVET UNIVET117 Drs. Paiman Sertifikasi GURU 2011 UMS UMS118 Drs. Paiman Seminar Pendidikan

pengembangan keprofesian berkelanjutan menuju guru profesional

2011 UMS FKIP UMS

119 Gandung Widaryatmo, S.S

Fasilitasi Peningkatan Kompetensi SMA/SMK

2011 LPMP Semarang

PPTK Prov. Jateng

120 Zaenal Suparwi Seminar Nasional 2011 UMS FKIP UMS121 Sugiyarti, S.Pd Seminar 2011 UNS FISIP UNS122 Sugiyarti,S.Pd Jambore Pemuda 2011 Gondangr

ejo, KraPemkab Kra

123 Aris Tri Jambore Pemuda 2011 Gondangr Pemkab Kra

20

Page 28: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Margono, S.Pd ejo, Kra124 Indras

Wariyanti HS, S.Psi

Seminar 2011 Poltek Indonusa Ska

Poltek Indonusa Ska

125 Indras Wariyanti HS, S.Psi

Work shop Penanggulangan dampak rokok

2011 Semarang Dinas Pendidikan Prov. Jateng

126 Aris Tri M, S.Pd Work shop Penanggulangan dampak rokok

2011 Semarang Dinas Pendidikan Prov. Jateng

127 Suryani, S.Pd Work shop Penanggulangan dampak rokok

2011 Semarang Dinas Pendidikan Prov. Jateng

128 Aris Tri Margono, S.Pd

Panitia POPDA 2011 Karanganyar

Dinas Dikpora

129 Agus Priyanto, S.Pd

Seminar Nasional 2011 DPRD Kab. Kra

KNPI Kra

130 Drs. Hartono Seminar Nasional 2011 DPRD Kab. Kra

KNPI Kra

131 Suryani,S.Pd Seminar Nasional 2011 DPRD Kab. Kra

KNPI Kra

132 Drs. Hartono Program pengabdian Masyarakat

2011 Karanganyar

FKIP UNS

133 H. DwiRihatmono, S.Pd

Work Shop Nasional 2011 PGSD UNS Himpunan Mahasiswa Pend. Guru SD

134 H. DwiRihatmono, S.Pd

Seminar Nasional 2011 UNIVET Skh

UNIVET SKH

135 Suryani, S.Pd Seminar Nasional 2011 UNIVET Skh

UNIVET SKH

136 Sentot Pramono, Spd

TOT Guru Pemandu 1 2011 LPMP Jateng

LPMP Jateng

137 Kussetyaningsih, M.Pd

TOT Guru Pemandu 1 2011 LPMP Jateng

LPMP Jateng

138 Sentot Pramono, Spd

TOT Guru Pemandu 2 2011 LPMP Jateng

LPMP Jateng

139 Kussetyaningsi TOT Guru Pemandu 2 2011 LPMP LPMP

21

Page 29: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

h, M.Pd Jateng Jateng140 Drs. Dwi

Susianto, S.PdDiklat Pemberdayaan MGMP geografi

2011 Karanganyar

MGMP Geografi

141 Drs. Dwi Susianto, S.Pd

Work Shop 2011 Karanganyar

MGMP Geografi

142 Drs. Dwi Susianto, S.Pd

Work Shop 2011 UMS F.Geografi UMS

143 Drs. Dwi Susianto, S.Pd

Work Shop 2011 UMS F.Geografi UMS

144 Drs. Dwi Susianto, S.Pd

Work Shop 2011 UMS F.Geografi UMS

145 Dwi Handayani SW, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

146 Agus Priyanto, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

147 Aris Tri Margono, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

148 Suryani, S.Pd Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

149 Kussetyaningsih, M.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

150 Dra. Sri Endah Hadi

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

151 Cristianto Tri C, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

152 Sentot Pramono, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

153 Antiek Ekowati, S.Pd

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

154 Agus Dwi Handoyo, S.Kom

Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

155 Unindiati, S.Pd Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

156 Suwarto, S.Pd Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

157 Aminatun S.Pdi Pelatihan open Source 2012 SMA Jumapolo

F-MIPA UNS

158 Anggraini Pelatihan open Source 2012 SMA F-MIPA UNS

22

Page 30: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

wahyu P, S.Pd Jumapolo159 Harsono, S.Pd Pelatihan open Source 2012 SMA

JumapoloF-MIPA UNS

160 Agus Dwi Handoyo, S.Kom

Workshop Penyusunan RAPBS

2012 Ho tel Pondok Asri Tawangmangu

Dinas Dikpora Kab. Karanganyar

161 Pratiwi Padsetyawati, S.Pd

Workshop Penyusunan RAPBS

2012 Ho tel Pondok Asri Tawangmangu

Dinas Dikpora Kab. Karanganyar

162 Meita Dwi A, S.Pd

Diklat fasilitasi pengembangan wawasan kebangsaan guru se Jawa Tengah

2012 LPMP LPMP

163 Sri Purwani, S.Pd

Pemberdayaan MGMP Bhs. Inggris

2012 SMA 1 KRA

MGMP BHS INGGRIS

164 Sri Purwani, S.Pd

Seminar the art of teaching

2012 FKIP UNS FKIP UNS

165 Sri Purwani, S.Pd

Seminar Nasional 2012 FKIP UNS FKIP UNS

166 Unindiati, S.Pd Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

167 Sri Purwani, S.Pd

Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

168 Dra. Sri Endah Hadi

Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat

23

Page 31: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Menengah Pembinaan PTK Dikmen

169 Kuwadi, S.Pd Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

170 Harsono, S.Pd Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

171 Cristianto Tri C., S.Pd

Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

172 Pratiwi Patsetyawati, S.Pd

Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

173 Hartanta, S.Pd Pelatihan peningkatan kemampuan profesionalitas guru Mapel UN Pendidikan Menengah

2012 Pasca sarjana UNY

Kemendiknas Dirjen DikmenDirektorat Pembinaan PTK Dikmen

174 Hartanta, S.Pd Lokakarya Kebanksentralan

2012 Bank Indonesia Solo

Bank Indonesia

175 Hartanta, S.Pd Seminar Nasional 2012 UNS Magister Pend Ekonomi FKIP UNS

24

Page 32: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

176 Cristianto Tri C, S.Pd

Road Show IMC & FISIP 2012 Surakarta FISIP UNS

e. PRESTASI GURU

NO

NAMA GURU DALAM BIDANG

PRESTASI YANG DIRAIH

TAHUN KETERANGAN

1. Dra. Partini Darma Wanita

Juara ll 2009 Lomba Pidato Basa Jawa Dalam rangka HUT Darma Wanita

2. Dra. Kusetyaningsih,M.Pd

Guru Berprestasi

Juara Harapan l

2012 Lomba Guru Berprestasi Tingkat. Kab

3. Hasto Tyas Harjadi,S.Pd,M.Pd

Guru Berprestasi

Juara ll 2011 Lomba Guru Berprestasi. Tingkat. Kab

4. Hasto Tyas Harjadi,S.Pd,M.Pd

Guru Berprestasi

Juara ll 2009 Lomba Guru Berprestasi. Tingkat. Kab

5. Gandung Widaryatmo,S.S

Hardiknas Juara l 2010 Lomba Pidato Basa Jawa,Tingkat.Kec

f. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEKOLAH( Lab. Komputer, Website, Internet )

No. Jenis Program Tahun Hasil Yang Dicapai

1 Laboratorium Komputer 2011 Pengembangan Lab. Komputer

2 Internet 2011 Pengadaan Jaringan internet

3 Website 2011 Pembuatan Website

25

Page 33: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

6. SARANA DAN PRASARANA

a. Gedung yang dimiliki sekolah

No Jenis

Keberadaan

Luas ( m2)

Fungsi

AdaTidak

AdaYa Tidak

1 Ruang Kepala Sekolah 27.5

2 Ruang Kepala Sekolah 32

3 Ruang guru 120

4 Ruang Layanan Bimbingan

dan Konseling

36

5 Ruang Tamu 18

6 Ruang UKS 15

7 Ruang Komite Sekolah 16

8 Ruang OSIS 25

9 Ruang media dan alat

bantu PBM

72

10 Ruang Penjaga Sekolah 36

11 Ruang/Pos Keamanan 4

12 Aula/Gedung serba guna 300

13 Gudang 7.5

14 Kantin Sekolah 21

15 Halaman Sekolah 1.400

b. WC dan Kamar Mandi

Peruntukan

Keberadaan

Luas

(m2)Jumlah

Kondisi

Ada Tidak Baik

Tida

k

Baik

Kepala Sekolah 3 1

26

Page 34: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Guru/karyawan laki-laki 3.5 1

Guru/karyawan

perempuan

4.2 1

Siswa laki-laki 3 13

Siswa Perempuan 3 13

c. Laboratorium dan Ruang Praktek

Jenis

lab/Ruang

Praktek

Keberaradaa

n Luas

(m2)

Penggunaan

(Jam/Minggu

)

Kondisi Berfungsi

AdaTidak

AdaBaik

Tidak

BaikYa Tdk

Fisika 120 14

Kimia 120 14

Biologi 144 14

Bahasa 120 23

Keterampilan 45.5 24

Ruang ibadah 2703 10

7. Prasarana

JenisKeberadaan Berfungsi

Ya Tidak Ya Tidak

Instalasi air

Jaringan Listrik

Jaringan Telepon

Internet

Akses Jalan

27

Page 35: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Kinerja SMA Negeri Jumapolo dilihat dari pencapaian delapan standar

pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Isi

SMA Negeri Jumapolo telah memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan

dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan

karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,

dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Bahasa Jawa adalah mata pelajaran

muatan lokal.

Kurikulum sekolah memuat 16 mata pelajaran muatan nasional dan satu

mata pelajaran muatan lokal. Jumlah jam pelajaran perminggu 32 jam pelajaran

untuk kelas X, 33 jam pelajaran perminggu untuk kelas XI dan XII. Jumlah jam

pelajaran tatap muka sebanyak 32 jam pelajaran per rombel 9 rombel = 288

ditambah 33 jam pelajaran x 18 rombel = 594 , jadi keseluruhan adalah 882.

Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan

secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum

mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan

kesempatan belajar sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai

untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran

remedial dan pengayaan mestinya dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadual

disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada

siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai

ataupun yang ingin dikembangkan.

Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan

pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang disediakan

diantaranya pembinaan kepramukaan, PMR, OSIS, pencak silat, basket, bola volley,

bulu tangkis, sepak bola dan seni (musik dan tari).

Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa dilakukan dengan

menyediakan layanan bimbingan dan konseling (BK). Jumlah tenaga konseling yang

dimiliki berjumlah 3 personil yang masing-masing memiliki program rencana dan

28

Page 36: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

pelaksanaan layanan BK. Tiga guru BK belum sebanding dengan siswa yang

berjumlah 993 orang. Artinya setiap guru BK memberikan layanan rata-rata kepada

150 orang siswa. Dalam hal ini setidaknya sekolah masih membutuhkan tenaga

konseling sebanyak 5 orang guru BK.

2. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),

Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan

penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun

berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.

Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya

berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus

dari sekolah-sekolah lain melalui wadah MGMP mata pelajaran ditingkat kabupaten

dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke

dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun

berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran

muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan

silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri

ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata

pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah

lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru

yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok

dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-

norma yang ada dalam masyarakat Karanganyar.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP

sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,

kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru masih ada yang

menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.

29

Page 37: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-kan

terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket

di sekolah dan terbatasnya anggaran pengadaan buku paket sangat merugikan

siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau

dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang

singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau

menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.

Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,

pengawas, kepala SMA Negeri Jumapolo, wakil kepala sekolah dan guru senior yang

berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja

kegiatan supervisi belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 dan

2011/2012 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa Indonesia

6,47 dan 5,62, Bahasa Inggris 7,27 dan 8,13, Matematika 7,41 dan 8,24 serta IPA

7,81 dan 7,95. Kecuali untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dikatakan

bahwa hasil ini menggambarkan adanya peningkatan pencapaian kompetensi siswa

artinya siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai

target yang ditetapkan SKL.

Untuk mengembangkan nilai-nilai agama, SMA Negeri Jumapolo

melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap bulan ramadhan bekerja sama

dengan lembaga perguruan tinggi yang berkompeten seperti pada pelaksanaan

tahun ini bekerja sama dengan AKPERMUS Surakarta untuk yang beragama Islam

dan kegiatan Ziarah bersama untuk non Islam. Selain itu, sekolah membudayakan

saling memberi senyum, sapa, dan salam setiap bertemu, baik guru ataupun siswa.

Hal ini memberikan pengaruh yang positif bagi siswa. Hal ini dapat ditunjukkan

dengan sikap yang baik di sekolah dan di tengah masyarakat luas, serta

memahami tentang disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, dan perhatian kepada

orang lain.

Untuk membekali siswa bagi yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi, di SMA Negeri Jumapolo membuka ketrampilan tata busana khususnya

30

Page 38: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

menjahit dan ketrampilan elektronika yang terfokus pada perbaikan alat elektronika

(reparasi). Selain tujuan diatas, diharapkan potensi dan minat peserta didik dapat

berkembang secara penuh melalui partisipasi mereka dalam kegiatan tersebut.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah guru PNS yang berjumlah 55 guru dengan 29 diantaranya telah

mempunyai sertifikat pendidik sudah dapat dikatakan memenuhi standar jumlah

pendidik. Walaupun untuk beberapa mata pelajaran tertentu ada yang kelebihan

(PKn, Seni Budaya dan Ekonomi) dan ada yang kekurangan guru (TIK, Ketrampilan,

dan Bahasa Jawa).

Gambar 2.2. Tenaga Pendidikan dan Kependidikan SMA N Jumapolo

Tenaga administrasi sekolah sebanyak 9 orang dengan jumlah rombongan

belajar sebanyak 27 rombel , jelas bukan merupakan jumlah yang ideal atau

memenuhi standar jumlah tenaga kependidikan sekolah baik standar kualifikasi

maupun standar kompetensi. Pegawai administrasi berkualifikasi S1 sebanyak 2

orang, SMA sebanyak 2 orang dan SMP sebanyak 5 orang.

5. Standar Sarana dan Prasarana

SMA Negeri Jumapolo memiliki luas lahan 30,168 m2 dengan status

kepemilikan bersertifikat. Kondisi lahan yang terbangun seluas 14,457 m2 dan

kondisi lahan yang belum terbangun 15,711 m2 .

31

Page 39: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar

sebanyak 29 ruang kelas dengan perincian 27 ruang kelas dan 2 kelas moving untuk

pelajaran ketrampilan menjahit dan elektronika. Untuk luas masing-masing 72 m2

per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu white board dan

black board, satu meja dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk

setiap siswa.

Ruang guru berukuran (15 8) m2 memuat 55 pasang meja dan kursi guru,

2 papan white board, satu meja panjang dan 5 kursi untuk tempat pimpinan rapat

pertemuan, 2 kamar kecil (WC), 1 lemari buku, 1 set sound system, 1 buah LCD ,

Printer 2 buah, Televisi 1 buah dan 1 buah jam dinding.

Gambar 2.3. Salah satu sudut ruang kelas

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas (15 8 ) m2. Koleksi buku

yang terdapat diperpustakaan meliputi buku pegangan guru, buku teks siswa, dan

buku penunjang pelajaran siswa. Namun demikian dari segi jumlah buku teks

pelajaran masih kurang dari jumlah siswa.

Laboratorium yang dimiliki terdiri dari laboratorium fisika, biologi, kimia ,

bahasa dan komputer. Dua Laboratorium komputer memiliki jaringan LAN yang

terkoneksi dengan jaringan internet solonet dan dilengkapi dengan 2 buah

pendingin udara.

32

Page 40: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah berukuran (45)m2 terdapat 1 kamar kecil (WC), 2

lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari

piala, 1 set komputer PC, dan 1 pendingin udara.

Ruang wakil kepala sekolah berukuran (45)m2 terdapat 5 pasang meja dan

kursi, 1 set komputer PC, 3 buah lemari buku, 1 pendingin udara dan dilengkapi

dengan jaringan internet speedy schoolnet.

Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, ruang guru BK,

ruang UKS, kantin, mushallah, kantin kejujuran, gudang, jamban (WC) siswa.

6. Standar Pengelolaan

Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMA Negeri Jumapolo sudah

disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan

melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya ditembok dinding sekolah,

dipasang di blog guru, website sekolah dan pembinaan kesiswaan.

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana

kerja jangka menengah (RKJM) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah.

Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Sekolah

sudah pernah melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang disusun masih

mengacu pada profil sekolah hasil dari rekomendasi EDS. Bahkan untuk tahun

pelajaran 2012/2013 SMA Negeri Jumapolo sudah melakukan pengisian EDS secara

On line.

Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan

perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem informasi

berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah dapat diakses

website sekolah ataupun blog guru.

7. Standar Pembiayaan

SMA Negeri Jumapolo mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala sekolah,

Wakil Kepala sekolah, Guru dan bendahara sekolah . Disamping itu penyusunan

RKAS sudah melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku

33

Page 41: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

kepentingan yang relevan, hal ini dapat dilihat dengan adanya pertemuan secara

rutin Komite sekolah dengan pihak manajemen sekolah.

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah

berupa dana BOS APBN, Blockgrant APBN, dan Iuran Orang tua. Sekolah belum

mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja

sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri.

Namun demikian dalam penyusunan rencana keuangan sekolah yang

diwujudkan dalam APBS sekolah untuk tahun pelajaran 2012/2013 telah

mendapatkan persetujuan sekaligus pengesahan dari Kepala Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga Kabupetn Karanganyar. Sosialisasi APBS dilakukan secara

transparan kepada seluruh warga sekolah dengan ditempel di papan pengumuman

sehingga dapat dilihat dan dicermati segenap civitas akdemika SMA N Jumapolo.

Untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan setiap tiga bulan/tri wulan

dilaporkan oleh pengelola keuangan sekolah kepada Kepala sekolah yang untuk

selanjutnya dilaporkan ke dinas pendidikan kabupaten atas nama pemerintah

sebagai pemberi dana juga dipertanggungjawabkan kepada orang tua melalui

komite sekolah.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan

oleh masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada

siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM

sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.

Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian

nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan

rencana yang telah dibuat oleh sebahagian guru.

Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun

tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan

masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan

34

Page 42: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan

kurikulum.

Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi untuk

melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.Walaupun dalam pelaksanaan

remidi dan pengayaan belum dilaksanakan secara optimal. Bahkan ada sebagaian

dari guru yang mengartikan bahwa remidi adalah sekedar mengulang mengerjakan

soal tanpa memberikan penjelasan dan pencerahan materi mana yang dianggap

kurang dapat dipahami oleh siswa.

B. Profil SMA Negeri Kerjo

SMA Negeri Kerjo yang berlokasi di jalan Sumberejo RT 01 RW 02 Sumberejo

Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar didirikan berdasarkan surat keputusan

Mendiknas RI nomor 227/I03/H.88 tanggal 16 Oktober 1990 dan saat ini kepala

sekolah dijabat oleh Drs. Jaka Wismono, M.Pd

Gambar 2.4. SMA Negeri Kerjo Kab Karanganyar

Dengan berada dipinggiran pusat kecamatan Kerjo, maka kondisi dan situasi

sangat mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Walaupun tergolong sekolah

yang baru di kabupaten Karanganyar, ternyata sekolah ini telah menelorkan

beberapa prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Sekolah

35

Page 43: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

dengan visi : Terwujudnya SMA yang Berwawasan Keunggulan Ilmu Pengetahuan,

Kesenian, Ketrampilan, Olahraga dan Berilaku Santun diwujudkan dalam program

dan kegiatan sekolah yang bertujuan 1) menciptakan dan menyelenggarakan proses

pendidikan yang berorientasi pada target pencapaian efektifitas proses

pembelajaran berdasarkan konsep MPMBS, 2) Mewujudkan kepemimpinan yang

kuat dalam mengakomodasi, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya

pendidikan yang tersedia, 3) Mengelola tanaga kependidikan secara efektif

berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja,

hubungan kerja, imbal jasa yang memadai.

Kinerja SMA Negeri Kerjo dilihat dari pencapaian delapan standar

pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Isi

SMA Negeri Kerjo telah memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan

dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan

karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,

dan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum SMA Negeri Kerjo telah disetujui dan

disahkan penggunaannya oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah tanggal 27

Juni 2012.

SMA Negeri Kerjo menerapkan sistem paket dengan struktur kurikulum

sebagai berikut:

a. Struktur Kurikulum Kelas X

Kurikulum kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran dengan muatan lokal mata

pelajaran Bahasa Jawa dengan program pengembangan diri yang dipilih

sebagai ekstra kurikuler. Sekolah menambah alokasi waktu untuk mata

pelajaran Biologi, Kimia, Sejarah dan Geografi masing masing satu jam

pelajaran dengan alokasi waktu 45 menit. Sehingga untuk keseluruhan jam

pelajaran selama satu minggu adalah 42 jam.

b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII

Kurikulum kelas XI dan XII untuk program IPA dan IPS terdiri atas 13 mata

pelajaran dengan muatan lokal mata pelajaran Bahasa Jawa. Untuk

beberapa mata pelajaran alokasi jam melebihi ketentuan dalam

36

Page 44: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, namun tidak melebihi

4 jam. Dalam satu minggu jumlah keseluruhan jam adalah 43 jam pelajaran.

Program pengembangan diri yang dipilih sebagai kegiatan ekstrakulikuler.

Secara umum mata pelajaran di SMA N Kerjo terdiri dari mata pelajaran

wajib dan mata pelajaran pilihan sebagai berikut:

a. Mata pelajaran wajib: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi,

Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Seni Budaya, Penjasorkes, Teknologi

Informasi dan Komunikasi.

b. Mata pelajaran pilihan: ketrampilan Komputer, Ketrampilan Tata Boga dan

ketrampilan Tata Busana. Pilihan mata pelajaran ini dimungkinkan dengan

adanya sumber daya manusia yang memadai dan kehidupan masyarakatnya

yang mendukung program pembelajaran tersebut.

Sama dengan di SMA Negeri Jumapolo, program pembelajaran remedial dan

pengayaan bagi siswa SMA Negeri juga belum berjalan secara sistematis

sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai

ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi hanya diberikan kesempatan

belajar sendiri indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk

mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial

dan pengayaan mestinya dilaksanakan diluar jam pelajaran secara terjadual disore

hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang

memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun

yang ingin dikembangkan.

Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan

pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang disediakan

yakni pembinaan kepramukaan, PMR, OSIS, LDK, karate, basket, bulutangkis, tenis

meja, futsal dan pembinaan kultum keagamaan.

2. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),

Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan

penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun

37

Page 45: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil

pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah

lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke

dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun

berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran

muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan

silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri

ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata

pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah

lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru

yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok

dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-

norma yang ada dalam masyarakat Karanganyar.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP

sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif,

menantang dan memotivasi siswa.

Jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah masih sangat sedikit

mengakibatkan terbatasnya sumber belajar dari buku. Pemerintah daerah yang

mengeluarkan kebijakan pelarangan penjualan buku paket di sekolah memberi

dampak kepada motivasi siswa dan orang tua untuk membeli buku paket sendiri.

Pemenuhan buku paket siswa terbentur pada terbatasnya anggaran pengadaan

buku paket yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat ataupun daerah.

Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,

pengawas, kepala SMA Negeri dibantu wakil kepala sekolah melakukan supervisi

dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan

secara berkala dan berkelanjutan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

38

Page 46: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2011/2012 untuk

masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa Indonesia 7,09, Bahasa Inggris

5,84, Matematika 6,89, Fisika 5,37, Kimia 7,48, Biologi 7,16, Ekonomi 7,01, Sosiologi

7,22 dan Geografi 8,06. Rata rata keseluruhan untuk semau mata pelajaran 6,90.

Walaupun tergolong masih rendah namun pencapaian ini melebihi rata rata nilai

UN untuk tahun pelajaran 2010/2011 yaitu 6,57. Dapat dikatakan bahwa hasil ini

menggambarkan adanya peningkatan pencapaian kompetensi siswa artinya siswa

sudah memperlihatkan kemajuan yang jauh lebih baik dalam mencapai target yang

ditetapkan SKL.

Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khusunya Islam dan budaya

masyarakat Karanganyar, SMA Negeri Kerjo juga melaksanakan kegiatan pesantren

kilat setiap bulan ramadhan. Kegiatan pesantren dikelola oleh pengurus OSIS dan

dikoordinir oleh guru agama Islam. Selain itu, sekolah membudayakan saling

memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun siswa.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 36 guru berstatus PNS, dan 21 guru tidak

tetap (GTT). Guru yang berkualifikasi S1 sebanyak 94,74%, berkualifikasi S2

sebanyak 5,26%. Guru yang sudah bersertifikasi sebanyak 22 guru. Tenaga

administrasi sekolah sebanyak 13 orang dengan kualifikasi pendidikan dibawah SMA

7 orang, D3 Non keguruan 2 orang dan S1 sebanyak 4 orang.

Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri Kerjo

belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur berapa tingkat

pencapaian kompetensi masing-masing.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar

sebanyak 21 ruang kelas dengan luas masing-masing 72 m2 per ruang kelas dengan

kondisi 2 rusak ringan dan 1 rusak berat yang perlu segera diadakan rehabilitasi

ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu white board, satu meja

dan kursi guru, serta 20 meja dan kursi untuk siswa. Karena kondisi tanah yang tidak

datar maka dalam penempatan ruang kelas tersebar sesuai dengan tinggi

39

Page 47: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

rendahnya permukaan tanah. Dari satu ruang kelas ke ruang kelas lainnya dapat

diakses dengan mudah .

Gambar 2.5. Ruang Kelas SMA N Kerjo

Ruang guru memiliki luas 105 m2 memuat 35 pasang meja dan kursi guru, 2

papan white board, 2 lemari buku, dan 1 buah jam dinding.

Ruang perpustakaan yang berukuran (12 10) m2 masih bersifat

perpustakaan konvensional dengan jumlah buku teks pelajaran ataupun buku

bacaan umum masih sangat kurang. Laboratorium komputer memuat 25 unit

komputer, 2 printer, 2 LCD, dan sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Untuk

kedepan yang perlu dipertimbangankan adalah prioritas pembangunan

laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi, karena hingga saat ini SMA N Kerjo belum

memiliki. Untuk sementara waktu pelaksanaan kegiatan praktikum dilaksanakan di

kelas.

Ruang kepala sekolah berukuran (45)m2 terdapat 1 kamar kecil (WC), 2

lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, dan 1 set

komputer PC. Sedangkan ruang wakil kepala sekolah berukuran (6 3)m2 terdapat

5 pasang meja dan kursi, 2 buah lemari buku,

Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, ruang guru BK,

ruang UKS, mushallah, kantin kejujuran, jamban (WC) siswa, lapangan olahraga,

rumah guru dan asrama siswa.

6. Standar Pengelolaan

40

Page 48: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMA Negeri Kerjo sudah

disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku kepentingan

melalui rapat komite sekolah dan melalui persuratan.

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana

kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian

pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). RKAS yang disusun

berdasarkan rekomendasi dari evaluasi diri sekolah (EDS) yang mengacu pada

pengelompokan ke dalam delapan standar pendidikan.

Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan

perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem informasi

berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah dapat diakses

melalui telepon, jardiknas Karanganyar ataupun blog SMA Negeri Karanganyar.

7. Standar Pembiayaan

SMA Negeri Kerjo mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala sekolah dan

guru-guru dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari siswa dan komite

sekolah.

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah

berupa dana BOS APBN dan iuran rutin orang tua/wali murid setiap bulannya.

Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan

membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan

industri.

Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien

dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah setiap tiga bulan diverifikasi kepala

sekolah dan untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Karanganyar, sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk

penyusunan RAPBS tahun pelajaran berikutnya.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan

41

Page 49: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

oleh masing-masing guru mata pelajaran diinformasikan oleh sebagian guru kepada

siswa diawal pertemuan tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM

sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.

Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian

nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan berdasarkan

rencana yang telah dibuat oleh sebahagian guru.

Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun

tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan

masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan

akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan

kurikulum.

Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi untuk

melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

C. Permasalahan yang Ditemukan di Lapangan

Pelaksanaan kegiatan on the job learning bagi peserta diklat calon kepala

sekolah di sekolah-sekolah magang merupakan pembelajaran dan arena latihan

dalam melakoni sebagian peran dan fungsi seorang kepala sekolah. Penulis sudah

berusaha beradaptasi dengan warga sekolah tempat magang tetapi ternyata

melakoni peran kepala sekolah bukanlah hal mudah. Tak jarang kami menemukan

beberapa permasalahan.

Permasalahan yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan tenaga

administrasi sekolah secara umum dalam tiga kelompok besar yaitu sebagai berikut:

1. Pengelolaan buku induk siswa

Dalam pengelolaan buku induk siswa, terkesan tidak dilaksanakan secara teratur

dan terpogram. Banyak dijumpai beberapa identitas siswa tidak lengkap, nilai tiap

jenjang yang belum terdokumentasi. Dari hasil pengamatan penulis, personil

yang diberi tugas untuk mengurusi administrasi buku dalam menulis buku induk

siswa ada kalanya di bawa pulang dengan alasan dapat dikerjakan secara intensif

di rumah. Padahal data berupa nilai siswa bersumber dari buku raport. Jika ini

42

Page 50: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

terus dilakukan maka sangat riskan bagi keamanan dan dokumentasi nilai raport.

Selain itu ada kemungkinan, dalam pengisiannya tidak dilakukan sendiri tapi

menggunakan jasa orang lain yang belum tentu mengerti akan keberadaan buku

induk siswa. Dalam beberapa lembar buku induk penulis temukan beberapa

tulisan yang tidak konsisten dengan tulisan sebelumnya.

2. Pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK)

Daftar urut kepangkatan sebagai daftar yang memuat nama Pegawai Negeri Sipil

dari suatu satuan organisasi Negara yang disusun menurut tingkatan

kepangkatan di sekolah tempat penulis magang juga belum dilaksanakan dengan

benar. Pengerjaan di saat terdahulu yang dilakukan oleh Kepala TU yang saat ini

sudah almarhum membawa implikasi terhadap ketidaktahuan petugas

berikutnya. Hal ini masih diperparah dengan kemampuan penggunaan alat

berbantuan komputer sebagai alat untuk mempermudah pengerjaan tugas

tersebut.

Karena pentingnya penulisan daftar urut kepangkatan sebagai salah satu bahan

obyektif untuk melaksanakan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil berdasarkan

sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka daftar urut kepangkatan perlu

dibuat dan dipelihara secara terus menerus.

3. Pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian

Di era teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sedemikian

pesatnya maka membuka peluang dan kesempatan untuk mempermudah dan

mempercepat tugas. Beberapa pekerjaan pada waktu dulu dilaksanakan

beberapa hari, dengan nilai kepraktisan yang rendah, sekarang dengan

memanfaatkan TIK pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan cepat dan

mempunyai nilai ekonomis serta kepraktisan yang tinggi.

Fakta di sekolah magang, terutama di SMA Negeri Jumapolo, belum semua TAS

memanfaat TIK dalam mempermudah dan mempercepat tugasnya. Kurang

familiar dan sikap yang enggan untuk berubah merupakan tantangan tersendiri

bagi penulis untuk sekedar bias berbagi.

43

Page 51: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

BAB III

RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

A. Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) dalam

Mengelola Administrasi Kepegawaian melalui Peran Kepala Sekolah Sebagai

Manajer.

a. Rasional

Tenaga administrasi sekolah (TAS) mempunyai peranan yang penting dalam

membantu mengembangkan sekolah menjadi lebih maju dan berkualitas. Tenaga

administrasi sekolah berfungsi sebagai juru kelola administrasi sekolah yang

berkaitan dengan pengelolaan data siswa, data pendidik dan tenaga kependidikan,

persuratan, arsip, administrasi sarana-prasarana, dan administrasi keuangan. TAS

juga berperan aktif dalam memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh

pihak yang berkepentingan.

Kedudukan dan peran tenaga administrasi yang begitu penting dalam

pengelolaan suatu sekolah sehingga pemerintah melalui permendiknas nomor 24

tahun 2008 menetapkan standar tenaga administrasi sekolah. Standar ini mengatur

tentang kualifikasi dan kompetensi minimal yang harus dipenuhi oleh seorang

tenaga administrasi sekolah.

Ketersediaan tenaga administrasi merupakan modal sumber daya yang

harus dikelola secara optimal oleh kepala sekolah. Sebagai seorang manajer, kepala

sekolah harus mampu mengelola TAS dan ketatausahaan dalam mendukung

pencapaian tujuan sekolah yang sudah ditetapkan.

b. Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah

Kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas yang diperoleh melalui

pendidikan dan/atau latihan. Kompetensi dapat pula dimaknai sebagai

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berfikir dan bertindak (Junaidi dalam Herry, 2012). Sedangkan tenaga administrasi

44

Page 52: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

sekolah adalah tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Dengan menggabungkan dua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa

kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS) adalah kemampuan yang diperoleh

TAS melalui pendidikan dan/atau latihan untuk melaksanakan tugas-tugas

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sedangkan menurut

Syaefuddin (dalam Risnawati, 2003) memberikan pengertian kompetensi tenaga

administrasi sekolah sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas, peran dan

kemampuan mengintegrasikan pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman dan

pembelajaran yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaannya yang dituntut dalam

kecakapan teknis operasional atau teknis administratif di sekolah.

Kompetensi standar yang harus dimiliki oleh tenaga administrasi sekolah

diatur dalam permendiknas nomor 24 tahun 2008. Dalam permendiknas tersebut

kompetensi tenaga administrasi sekolah dipetakan ke dalam empat dimensi

kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, sosial, teknis dan manajerial. Untuk

dapat memperjelas komponen dimensi kompetensi tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Dimensi kompetensi kepribadian meliputi: kompetensi memiliki integritas

dan akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, rasa percaya diri,

fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreativitas dan inovasi, serta tanggung

jawab.

b. Dimensi kompetensi sosial meliputi: kompetensi bekerja dalam tim,

memberikan pelayanan prima, kesadaran berorganisasi, berkomunikasi

efektif, dan membangun hubungan kerja.

c. Dimensi kompetensi teknis meliputi: kompetensi melaksanakan administrasi

kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, hubungan sekolah dengan

masyarakat, persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaaan,

administrasi kurikulum, administrasi layanan khusus, dan penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

45

Page 53: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

d. Dimensi kompetensi manajerial (khusus bagi kepala tenaga administrasi

sekolah) meliputi: kompetensi mendukung pengelolaan standar nasional

pendidikan, menyusun program dan laporan kerja, mengorganisasikan staf,

mengembangkan staf, mengambil keputusan, menciptakan iklim kerja yang

kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya, membina staf,

mengelola konflik, dan menyusun laporan.

Masing-masing kompetensi ini dalam permendikas nomor 24 tahun 2008

kemudian dijabarkan dalam sub kompetensi yang lebih rinci agar dapat

dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam setiap jenis dan jabatan

administrasi sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.

c. Administrasi Kepegawaian

Kegiatan administrasi kepegawaian sekolah dapat dibagi menjadi tiga bidang

administrasi sebagai berikut :

a. Bidang administrasi material yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut

bidang-bidang materi seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi

keuangan, alat-alat perlengkapan.

b. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru

dan pegawai sekolah dan sebagainya.

c. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan

kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan

sebagainya

Administrasi kepegawaian yang dimaksudkan dalam tulisan ini administrasi

personal pegawai sekolah dalam bidang pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Wahyudi (2009) memberikan pengertian manajemen sebagai suatu proses

merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengevaluasi usaha para

anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumberdaya organisasi dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dikatakan proses karena semua

manajer dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan

mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.

46

Page 54: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk mendayagunakan tenaga

kependidikan (TAS) melalui kerjasama, memberi kesempatan kepada para guru

untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga

kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

Memberdayakan tenaga administrasi melalui kerjasama dimaksudkan

bahwa dalam peningkatan profesonalisme tenaga administrasi, kepala sekolah

harus mementingkan kerjasama dengan tenaga administasi dan pihak lain yang

terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan. Sebagai manajer, kepala sekolah harus

mau dan mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka

mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan.

Kepala sekolah harus mampu bekerja melalui pembantu-pembantunya

(wakil-wakil), serta berusaha untuk senantiasa mempertanggungjawabkan setiap

tindakannya. Kepala sekolah juga harus mampu menghadapi berbagai persoalan di

sekolah, berfikir secara analitik dan konseptual, dan harus senantiasa berusaha

menjadi penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh guru

dan tenaga administrasi yang menjadi bawahannya serta berusaha mengambil

keputusan yang dapat memuaskan bagi semua.

Kepala sekolah sebagai manajer harus memberi kesempatan kepada para

guru dan tenaga administrasi untuk meningkatkan profesinya. Kepala sekolah harus

bersikap demokratis dan memberikan kesempatan kepada seluruh guru dan tenaga

administrasi untuk mengembangkan potensinya secara optimal misalnya melalui

penataran, kegiatan MGMP ataupun lokakarya berdasarkan bidangnya masing-

masing.

Sebagai manajer, kepala sekolah juga harus mampu mendorong keterlibatan

seluruh komponen sekolah dalam setiap kegiatan sekolah. Keterlibatan dan

partisipasi aktif mereka akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sekolah.

B. Kerangka Pemikiran

47

Page 55: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Kompetensi yang diatur dalam peraturan menteri pendidikan nasional

nomor 24 tahun 2008 merupakan kompetensi standar atau kompetensi minimal

yang harus dimiliki oleh tenaga administrasi sekolah. Kenyataan di sekolah-sekolah

memperlihatkan banyaknya tenaga administrasi sekolah yang memiliki kompetensi

di bawah standar kompetensi yang diharapkan. Hal ini terjadi karena proses

perekrutan mereka menjadi tenaga administrasi sekolah tidak mengacu kepada

pemenuhan kompetensi berdasarkan permendiknas tersebut. Mereka diangkat

menjadi pegawai administrasi jauh sebelum diterbitkannya permendiknas tersebut.

Akibatnya, pengelolaan administrasi kepegawaian tidak berjalan sebagaimana

mestinya.

Kompetensi tenaga administrasi sekolah harus berkembang mengikuti

perubahan dan kemajuan dibidang pendidikan khususnya dan kemajuan dibidang

teknologi informasi dan komunikasi umumnya. Tingkat kompetensi yang dimiliki

tenaga administrasi dalam mengelola administrasi sekolah ikut menentukan

keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya.

Ketersediaan sumberdaya tenaga administrasi dalam jumlah yang memadai

di sekolah sudah merupakan satu modal besar untuk dapat dikelola secara optimal.

Kompetensi tenaga administrasi yang belum memenuhi standar dapat

dikembangkan menjadi tenaga administrasi yang memenuhi standar melalui

pengelolaan dan pembimbingan yang terarah oleh kepala sekolah. Sebagai manajer,

kepala sekolah mempunyai kewajiban mengelola staf administrasi untuk

mengarahkan, memberdayakan, menggerakkan dan mengembangkan guna

membantu mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Uraian di atas menggambarkan pentingnya peran kepala sekolah sebagai

manajer dalam mengelola sumberdaya tenaga administrasi guna membantu

mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya menjadi tenaga administrasi

yang memenuhi standar TAS.

C. Implementasi Program

1. Rancangan tindakan siklus 1

48

Page 56: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Pada tahap rancangan tindakan siklus 1, dilakukan penyusunan atau

pengadaan instrumen-instrumen yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan

tindakan siklus 1. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan antara

lain adalah sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen identifikasi kompetensi tenaga administrasi sekolah

(TAS) dalam mengelola administrasi kepegawaian.

b. Mengidentifikasi kompetensi TAS dalam mengelola administrasi

kepegawaian melalui pengisian instrumen.

c. Memilih tenaga administrasi atau guru yang dapat diberdayakan membantu

calon kepala sekolah dalam melakukan pembimbingan terhadap tenaga

administrasi berdasarkan kompetensi yang perlu ditingkatkan.

d. Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 1.

2. Pelaksanaan tindakan siklus 1

Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus 1 yaitu melakukan

pembimbingan tenaga administrasi berdasarkan hasil identifikasi kompetensi yang

dianggap rendah atau tidak memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam

permendiknas nomor 24 tahun 2008. Pembimbingan dilakukan bersama-sama

dengan tenaga administasi dan guru yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pembimbingan dilakukan selama dua minggu dengan jumlah pertemuan

minimal 4 kali pertemuan. Pelaksanaan bimbingan dilakukan diwaktu-waktu

lowongnya tenaga pembimbing atau saat jam istirahat. Lama pembimbingan setiap

pertemuan tergantung dari waktu lowong yang dimiliki oleh pembimbing. Kisaran

waktu lowong yang dapat digunakan untuk pembimbingan adalah 30 – 90 menit.

3. Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan tindakan siklus 1

Pada tahap monev pelaksanaan tindakan siklus 1, tenaga administrasi

sekolah yang menjadi peserta pembimbingan melakukan pengisian instrumen

monev pelaksanaan tindakan siklus 1. Sebelum melakukan pengisian instrumen

diberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Dijelaskan pula bahwa

apapun yang diisikan tidak mempengaruhi penilaian kinerja mereka.

4. Hasil yang di peroleh

49

Page 57: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan pada

pelaksanaan tindakan siklus 1 melalui pengisian instrumen monev 1 diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 3.1. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 1

Kompetensi awal

(%)

Kompetensi setelah

tindakan 1

(%)

Peningkatan

kompetensi

(%)

58 68 10

Tabel 3.1 memperlihatkan tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah

dalam mengelola administrasi kepegawaian setelah mengikuti pembimbingan siklus

pertama naik dari 58% menjadi 68%. Peningkatan kompetensi sebesar 10%

menunjukkan adanya hasil jerih payah calon kepala sekolah sebagai manajer dalam

melakukan pembimbingan dan menjalankan tugasnya mengembangkan kompetensi

tenaga administrasi sekolah.

5. Rancangan tindakan siklus 2

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 diperoleh bahwa tenaga

adminstrasi masih memiliki kompetensi yang rendah pada kompetensi-kompetensi

tertentu terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK dalam pengelolaan

administrasi kepegawaian. Untuk itu, pada rancangan kegiatan siklus 2 akan

difokuskan pada usaha pembimbingan pada kompetensi-kompetensi tersebut.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus 2

antara lain adalah sebagai berikut:

a. Meminta kembali kesediaan tenaga administrasi atau guru yang memiliki

kompetensi lebih untuk diberdayakan membantu calon kepala sekolah

dalam melakukan pembimbingan terhadap tenaga administrasi berdasarkan

kompetensi yang perlu ditingkatkan.

b. Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 2.

6. Pelaksanaan tindakan siklus 2

50

Page 58: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus 2 yaitu melakukan

pembimbingan tenaga administrasi berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang

masih kurang atau rendah berdasarkan analisis hasil kegiatan monev 1.

Pembimbingan dilakukan bersama-sama dengan tenaga administasi dan guru yang

sudah ditunjuk sebelumnya. Pembimbingan dilakukan paling lama dua minggu

dengan jumlah pertemuan minimal 4 kali pertemuan. Pelaksanaan bimbingan

dilakukan diwaktu-waktu lowongnya tenaga pembimbing atau saat jam istirahat

siswa yang berkisar 30 – 90 menit .

7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 2

Pada tahap monev pelaksanaan tindakan siklus 2, tenaga administrasi

sekolah yang menjadi peserta pembimbingan melakukan pengisian instrumen

monev pelaksanaan tindakan siklus 2. Sebelum melakukan pengisian instrumen

diberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Dijelaskan pula bahwa

apapun yang diisikan pada instrumen tersebut tidak akan mempengaruhi penilaian

kinerja mereka.

8. Hasil yang di peroleh

Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan pada

pelaksanaan tindakan siklus 2 melalui pengisian instrumen monev 2 diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 2

Kompetensi setelah

tindakan 1

(%)

Kompetensi setelah

tindakan 2

(%)

Peningkatan

kompetensi

(%)

68 95 27

Tabel 3.2 menunjukkan tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah

dalam mengelola administrasi kepegawaian setelah mengikuti pembimbingan yang

kedua naik dari 68% menjadi 95%. Kompetensi 95% sudah termasuk kategori

kompetensi sangat baik. Peningkatan kompetensi tenaga adminstrasi sekolah

menunjukkan adanya peningkatan yang drastis yaitu sebesar 27%. Peningkatan

51

Page 59: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

tersebut merupakan hasil dari usaha pembimbingan yang diberikan kepada tenaga

administrasi sekolah yang mengelola administrasi kepegawaian. Pembimbingan

tersebut adalah tugas seorang kepala sekolah membina dan mengembangkan

kompetensi TAS dalam perannya sebagai manajer di sekolah.

D. Peningkatan Kompetensi Hasil AKPK di SMA Negeri Kerjo.

Untuk lebih meningkatkan kompetensi penulis pada dimensi manajerial

melalui pembinaan dan pembimbingan tenaga administrasi sekolah guna

meningkatkan kompetensi TAS dalam mengelola administrasi kepegawaian, maka

penulis melanjutkan pembimbingan TAS di SMA Negeri Kerjo. Proses

pembimbingan dilaksanakan mengikuti pembimbingan TAS di SMA Negeri

Jumapolo. Akan tetapi dalam pembimbingannya penulis tidak secara intensif, hanya

dilakukan 2 kali dalam dua minggu karena pertimbangan jarak dan kewajiban

mengajar pemulis di SMA Negeri Jumapolo. Untuk selanjutnya dilakukan oleh

teman sejawat, terutama oleh tanaga administrasi sekolah yang sudah memenuhi

kompetensi TAS.

1. Rancangan tindakan

Pada tahap rancangan tindakan, dilakukan penyusunan atau pengadaan

instrumen-instrumen yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan tindakan.

Instrumen-instrumen yang digunakan menggunakan instrumen yang telah

digunakan di SMA Negeri Jumapolo, yaitu:

a. Instrumen identifikasi kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam

mengelola administrasi kepegawaian.

b. Instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan.

Kegiatan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan adalah

mengidentifikasi kompetensi TAS dalam mengelola administrasi kepegawaian.

Kegiatan identifikasi diperlukan untuk mengetahui kemampuan awal TAS yang

kemudian dijadikan sebagai dasar pembimbingan.

Berdasarkan hasil pengisian instrumen dua TAS yang mengelola administrasi

kepegawaian, diperoleh rata-rata kemampuan awal TAS adalah 68%. Rata-rata

52

Page 60: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

kompetensi TAS masih rendah pada aspek yang berhubungan dengan penyusunan

dan penyajian data statistik kepegawaian termasuk penyajian data statistik dengan

menggunakan TIK.

2. Pelaksanaan tindakan.

Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan yaitu melakukan

pembimbingan tenaga administrasi berdasarkan hasil identifikasi kompetensi yang

dianggap rendah atau tidak memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam

permendiknas nomor 24 tahun 2008. Pembimbingan dilakukan selama dua minggu

dengan jumlah pertemuan minimal 2 kali pertemuan. Pelaksanaan bimbingan

dilakukan pada saat kunjungan pengkajian dengan mempertimbangkan

ketersediaan waktu dari TAS yang akan dibimbing, kadang sebelum atau sesudah

melakukan pengkajian.

3. Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan tindakan.

Pada tahap monev pelaksanaan tindakan, tenaga administrasi sekolah yang

menjadi peserta pembimbingan melakukan pengisian instrumen monev

pelaksanaan tindakan. Sebelum melakukan pengisian instrumen diberikan

penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Dijelaskan pula bahwa apapun yang

diisikan tidak mempengaruhi penilaian kinerja mereka.

4. Hasil yang di peroleh

Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan pada

pelaksanaan tindakan melalui pengisian instrumen monev diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.3. Rata-rata peningkatan kompetensi

Kompetensi awal

(%)

Kompetensi setelah

tindakan 1

(%)

Peningkatan

kompetensi

(%)

66 92 26

Tabel 3.3 memperlihatkan tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah

dalam mengelola administrasi kepegawaian setelah mengikuti pembimbingan naik

53

Page 61: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

dari 66% menjadi 92%. Peningkatan kompetensi sebesar 26% menunjukkan adanya

hasil calon kepala sekolah sebagai manajer dalam melakukan pembimbingan dan

menjalankan tugasnya mengembangkan kompetensi tenaga administrasi sekolah.

E. SUPERVISI GURU YUNIOR

1. Latar Belakang

Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan

guru adalah supervisi akademik (supervisi akademik). Supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola

proses pembelajaran demi pencapaian tujuan akademik. Supervisi akademik

merujpakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya

mencapai tujuan akademik. Dengan demikian, berarti, esensial supervisi akademik

adalah membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Mengembangkan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara

sempit, semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan

mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau

kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan

kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat.

Di dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13

Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa salah satu

kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi

supervisi. Dengan Permendiknas tersebut berarti seorang kepala sekolah harus

kompeten dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru yang

dipimpinnya. Dalam rangka itu seorang guru yang berkeinginan menjadi kepala

sekolah perlu mengikuti program pendidikan dan pelatihan supervisi akademik

dalam peningkatan profesionalisme guru.

2. Pengertian Supervisi Akademik

supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian

tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merujpakan upaya membantu guru-guru

mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. (Daresh, 1989).

Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai

54

Page 62: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk

kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa

supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai

unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu

kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk

kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian

estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran,

merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila

dikatakan bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu

guru mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih

dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek

yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.

Tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik.

a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini,

janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik

yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku

guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik dan cocok

bagi semua guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan,

kebutuhan, minat, dan kematangan profesional serta karakteristik personal

guru lainnya harus dijadikan dasar pertimbangan dalam mengembangkan

dan mengimplementasikan program supervisi akademik (Sergiovanni, 1987

dan Daresh, 1989).

b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai

dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut

terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada

55

Page 63: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung

jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika

programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.

c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu

memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya. Secara rinci, tujuan supervisi

akademik akan diuraikan lebih lanjut berikut ini.

3. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan

kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-

muridnya (Glickman, 1981). Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas

akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat (Neagley, 1980).

Pengembangan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit,

semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan

mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau

kemauan (willingness) atau motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan

kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan meningkat.

Sedangkang menurut Sergiovanni (1987) ada tiga tujuan supervisi akademik

Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru

mengembangkan kemampuannya profesionalnnya dalam memahami akademik,

kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan

kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

Supervisi akademik yang baik adalah supervisi akademik yang mampu

berfungsi mencapai multitujuan. Tidak ada keberhasilan bagi supervisi akademik

jika hanya memperhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan

tujuan lainnya. Hanya dengan merefleksi ketiga tujuan inilah supervisi akademik

akan berfungsi mengubah perilaku mengajar guru. Pada gilirannya nanti perubahan

perilaku guru ke arah yang lebih berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar

murid yang lebih baik.

Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu sebagai berikut.

56

Page 64: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

a. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan

yang harmonis.

b. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

c. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan.

d. Supervisi akademik harus komprehensif..

e. Supervisi akademik harus konstruktif.

f. Supervisi akademik harus obyektif.

4. Pelaksanaan Supervisi Guru Yunior

Dalam kegiatan ini disarankan bahwa guru yang akan disupervisi adalah guru

yang lebih yunior pada mata pelajaran yang sama dengan supervisor. Berhubung di

SMA Negeri Jumapolo, penulis termasuk guru yunior di mata pelajaran Fisika, maka

dalam kegiatan ini, guru yunior yang disupervisi adalah bapak Christianto Tri

Cahyono, S.Pd yang mengampu mata pelajaran matematika. Kegiatan supervise

yang penulis laksanakan secara umum terdiskripsi pada langkah langkah berikut ini:

a. Menyusun Proram Supervisi

Menyusun Program supervisi meliputi Pendahuluan berupa diskripsi umum

dan dasar hukum,tujuan supervisi,teknik supervisi,sasaran obyek dan

subyek,waktu dan pelaksanaan supervisi ,jadwal dan persiapan instrumen

supervisi

b. Pra Supervisi

1) Mengadakan pertemuan awal dengan guru yang akan disupervisi.

Dalam pertemuan ini penulis menyampaikan maksud dan tujuan

pelaksanaan supervisi serta menghimpun informasi yang mendukung

pelaksanaan tugas.

2) Pertemuan awal dilanjutkan dengan berbagi sekaligus share akan

perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas.

57

Page 65: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Gambar 3.1. Diskusi tentang administrasi pembelajaran guru

Dalam tahap ini penulis memanfaatkan kesempatan untuk

memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran guru yang telah

disusun, pengembangan silabus, penyusunan RPP dan administrasi

penilaian. Kemudian dicocokkan dengan instrument supervise yang

telah disiapkan.

c. Melaksanakan Supervisi

1. Tahap pengamatan selama kegiatan pembelajaran.

Pada tahap ini penulis mencatat semua data yang nyata ada dan relevan

dengan pemenuhan standar. Pengamatan kegiatan supervisi dilakukan

dengan mengamati proses pembelajaran di dalam kelas yang sedang

berlangsung, melihat dokumen, atau memperhatikan situasi yang

sesungguhnya. Pada tahap ini penulis mengamati jalannya proses

pembelajaran yang berlangsung, kemudian mencocokkannya dengan

instrument yang telah disusun mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan

ini dan penutup.

58

Page 66: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Gambar 3.2. Pelaksanaan supervisi terhadap guru yunior

d. Menindak Lanjuti Hasil Supervisi

Pada tahap ini, penulis bersama guru mengadakan pertemuan untuk

membicarakan tentang hasil – hasil yang telah diperoleh selama tahap

persiapan dan tahap pengamatan selama kegiatan pembelajaran.dan refleksi

kegiatan yang dilanjutkan dengan program tindak lanjut.

Gambar 3.3. Refleksi pelaksanaan supervise kunjungan kelas dan rencana

tindak lanjut.

59

Page 67: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Program tindak lanjut ini diantaranya merencanakan supervisi

kunjungan kelas berikutnya dengan dasar hasil pengamatan pada kunjungan

kelas yang pertama.

F. Perangkat Pemberlajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi

(SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

1. Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran

atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan

silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam

sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang

bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi

yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta

departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Ml,

MTs, MA, dan MAK.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

60

Page 68: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan

yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah :

a. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,

program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah

pertemuan.

b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta

didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester

pada suatu mata pelajaran.

c. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta

didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator

kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau

diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu

yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian

kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang

dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi ajar

61

Page 69: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

g. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar.

h. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi

dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode

pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta

karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada

setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk

peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.

i. Kegiatan pembelajaran

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan

secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

3) Penutup

62

Page 70: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau

kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

j. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada

Standar Penilaian.

k. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kom petensi.

3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan

awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan

semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai

bentuk tulisan

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

63

Page 71: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara

SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran

tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan

keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi

dan kondisi.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam laporan OJL ini penulis menyusun dua rencana pelaksanaan

pembelajaran yaitu untuk 1) kompetensi Mengukur besaran besaran fisika

dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan

angka penting dan 2) Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan

dan percepatan konstan. Secara lengkap dapat dilihat pada lampiran …..dan …..

G. Kajian Hasil On The Job Learning (OJL)

1. Kajian RKS dan RKJM

Setelah mempelajari bahan pembelajaran penyusunan rencana kerja

sekolah (RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SMA Negeri Jumapolo dan SMA

Negeri Kerjo penulis mengerti dan memahami beberapa cara penyusunan RKS

dan RKJM diantaranya model RKS/RKJM yang dikembangkan oleh DBE dan

RKS/RKJM yang disusun berdasarkan hasil rekomendasi EDS.

Pemahaman penulis tentang penyusunan RK sekolah belum utuh dan

sempurna karena belum pernah menyusun RK sekolah secara lengkap. Untuk

memaksimalkan penguasaan kompetensi penulis tentang penyusunan RKS/RKJM,

penulis berharap agar dalam penyusunan RK sekolah pada tahun berikutnya dapat

dilibatkan secara langsung guna mempraktekkan ilmu yang telah dimiliki.

2. Kajian Kurikulum

64

Page 72: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan kurikulum

kemudian mengkaji pengelolaan kurikulum sekolah tempat magang, penulis lebih

mengerti tentang pengelolaan kurikulum sekolah, proses penyusunan kurikulum,

bentuk-bentuk silabus dan RPP. Penulis merasa belum sepenuhnya mampu

menyusun silabus dan RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan

SK dan KD yang dikembangkan. Untuk memaksimalkan kompetensi pengelolaan

kurikulum sekolah, termasuk penyusunan silabus dan RPP yang memuat nilai-nilai

karakter, penulis akan lebih banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara

langsung dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah.

3. Kajian Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan pendidik dan

tenaga kependidikan kemudian mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga

kependidikan sekolah tempat magang, penulis mengetahui keadaan guru dan

pegawai, kualifikasi pendidikan, serta memahami pengaturan pembagian

tugasnya masing-masing. Penulis juga memahami kompetensi pendidik dan

tenaga kependidikan setelah mempelajari permendiknas-permendiknas terkait.

Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah magang sebaiknya dapat

diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan dalam

pembagian tugas dan pembinaannya secara berkelanjutan. Untuk itu sebagai

calon kepala sekolah, penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi bagi

guru-guru untuk mengetahui tingkat kompetensinya.

4. Kajian Sarana dan Prasarana

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan

prasarana sekolah kemudian mengkaji pengelolaan sarana dan prasarana sekolah

tempat magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah magang. Penulis juga mendapat pemahaman tentang

perencanaan pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana

prasarana sekolah. Standar sarana dan prasarana sekolah menurut permendiknas

nomor 24 tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan

pengadaan sarana dan prasarana sekolah.

5. Kajian Peserta Didik

65

Page 73: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan peserta didik

kemudian mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang, penulis

memiliki pemahaman tentang perencanaan dan penerimaan peserta didik baru.

Penulis juga mendapat informasi dan pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan

pengembangan diri siswa yang dikembangkan berdasarkan bakat, minat,

kreativitas dan kemampuan siswa. Untuk mengembangkan penguasaan

kompetensi dalam pengelolaan peserta didik, penulis akan lebih banyak membaca

bahan-bahan pembelajaran terkait pengelolaan peserta didik dari berbagai

sumber.

6. Kajian Pengelolaan Keuangan

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan keuangan sekolah

kemudian mengkaji pengelolaan keuangan sekolah tempat magang, penulis dapat

mengetahui sumber-sumber keuangan sekolah serta dapat memahami penentuan

alokasi pembiayaan sekolah. Kompetensi yang belum penulis kuasai adalah

pengetahuan tentang bentuk laporan pertanggung-jawaban penggunaan

keuangan sekolah. Untuk memaksimalkan penguasaan tentang pengelolaan

keuangan sekolah secara keseluruhan, penulis berharap dapat mempelajari

contoh laporan pertanggungjawaban keuangan suatu sekolah.

7. Kajian Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS)

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pembinaan tenaga administrasi

sekolah, permendiknas nomor 24 tahun 2008 kemudian mengkaji pembinaan TAS

tempat magang, penulis mendapat pengetahuan tentang kompetensi TAS yang

harus dibina oleh kepala sekolah. Penulis juga memperoleh pengetahuan tentang

model-model pembinaan TAS.

8. Kajian Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan pembelajaran TIK dalam pembelajaran

kemudian mengkaji pemanfaatn TIK dalam pembelajaran sekolah tempat magang,

penulis mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran

kompetensi pendidik (guru) dalam penguasaan TIK terutama komputer.

9. Kajian Monitoring dan Evaluasi

66

Page 74: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Setelah mempelajari bahan pembelajaran monitoring dan evaluasi

program sekolah kemudian mengkaji monitoring dan evaluasi sekolah tempat

magang, penulis memahami pengertian, tujuan, prinsip dan proses monitoring

dan evaluasi (monev) program. Penulis belum mendapatkan hasil monitoring dan

evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah magang berdasarkan prinsip-prinsip

monitoring dan evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh

yaitu paham secara teori dan praktek. Untuk meningkatkan penguasaan

kompetensi penulis dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sekolah,

maka penulis berharap agar dapat dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan

monev program-program sekolah dimasa yang akan datang.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pelaksanaan tindakan

kepemimpinan yang dilaksanakan sebanyak dua siklus maka dibuat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat kompetensi yang dimiliki tenaga administrasi sekolah ikut

menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Kompetensi tenaga administrasi sekolah dalam mengelola administrasi

kepegawaian dapat ditingkatkan melalui pembimbingan oleh kepala sekolah

dalam kapasitasnya sebagai manajer di sekolah.

B. Saran-saran

67

Page 75: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka terdapat saran-

saran yang perlu disampaikan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah secara berkala sebaiknya melakukan monitoring evaluasi diri

TAS untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi mereka sehingga dapat

dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan kompetensi TAS yang

memenuhi standar mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi di

bidang pendidikan.

2. Dalam usaha meningkatkan kompetensi TAS, kepala sekolah sebaiknya

memberdayakan tenaga administrasi lain atau guru yang memiliki

kompetensi lebih untuk membantu melakukan pembimbingan terhadap

tenaga administrasi yang kompetensinya masih tergolong kategori rendah

atau di bawah standar.

68

Page 76: Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah

69