laporan narasi - iain lhokseumawe
TRANSCRIPT
LAPORAN NARASI
KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE
TAHUN 2017
Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017)”
ini dapat disusun sesuai dengan periode kepemimpinan di IAIN Lhokseumawe dan
merupakan acuan untuk pembuatan program kerja jangka pendek (satu tahun) dan jangka
menengah (lima tahun). RIP IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) disusun
berdasarkan pemikiran: “Menjadikan IAIN Lhokseumawe menjadi Kampus Peradaban”.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penyusunan RIP 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan hati-hati, melalui proses analisis kondisi internal dan eksternal
kinerja layanan IAIN Lhokseumawe dalam beberapa tahun terakhir dan prediksi perubahan
yang diperkirakan terjadi untuk masa yang akan datang. Dasar pertimbangan lainnya adalah
nilai-nilai utama yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun Penyusunan RIP IAIN Lhokseumawe 2017-
2041 (Revisi Tahun 2017) ini melalui serangkaian rapat dan kerja tim penyusun secara
keseluruhan. Selanjutnya RIP IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) ini akan
digunakan sebagai acuan dalam membuat program kerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Lhokseumawe sampai dengan tahun 2041. Program kerja tahunan akan dievaluasi pada setiap
akhir tahun yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk penyempurnaan program tahun
berikutnya yang telah ditetapkan. Terwujudnya dokumen ini diharapkan dapat memberikan
layanan yang prima, menghasilkan lulusan berkualitas, dan berdaya saing tinggi baik di
tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Buket Rata, Februari 2017 Ketua Pelaksana,
Syahrizal, M. Ag., Ph D
NIP. 197608082007101003
KATA PENGANTAR
يحرلا نمحرلا هللام مبس
Ucapan puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, karena berkat hidayah
dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Rencana Induk
Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe ini. Selanjutnya selawat dan salam
yang agung tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas upaya dan
keseriusannyalah dalam mengemban amanah intelektual-ilahiyah yang secara
berkelanjutan menjadi inspirasi umat untuk selalu berpijak dan berjalan dia atas
kebaikan dan kebenaran.
Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe adalah gambaran
perencanaan yang dikembangan selama minimal dua puluh lima tahun ke depan.
Gambaran induk pengembangan tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu
Pengembangan Visi, misi, tujuan dan strategi IAIN Lhokseumawe selama dua
puluh lima tahun kedepan. Pengembangan tata pamong, tata kelola dan kerja sama
IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan
mahasiswa IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan.
Pengembangan sumber daya manusia (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan)
IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan
keuangan, sarana dan parasana IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun
kedepan. Pengembangan proses pendidikan IAIN Lhokseumawe selama dua
puluh lima tahun kedepan. Pengembangan penelitian dosen IAIN Lhokseumawe
selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan pengebdian kepada
masyarakat IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Dan
pengembangan luaran dan capaian Tridharma perguruan tinggi IAIN
Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan .
Pengembangan tersebut berdasarkan perumusan visi dan misi IAIN dalam
jangka dua puluh lima tahun ke depan. Pengembangan komponen tersebut
dilaksanakan setelah adanya analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan IAIN Lhokseumawe di masa yang akan datang. Untuk itu
Renstra ini dijadikan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Akhirnya, sekecil apapun bantuan yang diberikan, baik berupa
gagasan/pikiran maupun dukungan moril dalam proses penyelesaian renstra ini,
kami mengucapkan terima kasih atas semua yang berikan. Semoga Allah
berkenan menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang sudah
diperbuat.
Kesempurnaan adalah tujuan yang hendak digapai, namun dalam proses
pencapaiannya dibutuhkan kawalan ketat dari segala pihak. Untuk itu, demi
kesempurnaan penerapan rencana induk pengembangan (RIP) ini, kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dan semoga Allah SWT. memberi
petunjuk kepada kita.
Lhokseumawe, Maret 2017
Rektor IAIN Lhokseumawe
Dr. H. Hafifuddin, M.Ag
Nip. 19651231 199303 1 022
DAFTAR ISI
Surat Keputusan Tim Penyusun RIP
Surat Keputusan Pemberlakuan RIP
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyusunan............................................. 1
B. Landasan Hukum............................................................. 2
BAB II : PROFIIL IAIN LHOKSEUMAWE
A. Sejarah Berdiri IAIN Lhokseumawe................................ 5
B. Visi, Misi dan Tujuan....................................................... 6
C. Pilar dan Arah Pengembangan....................................... 7
D. Metode Pengembangan Pembelajaran........................... 7
E. Strategi Pengembangan Jati Diri Warga Kampus …… 8
BAB III : ANALISIS KONDISI IAIN LHOKSEUMAWE
A. Analisis SWOT ...................................................................... 9
BAB IV : PETA ARAH PENGEMBANGAN IAIN LHOKSEUMAWE
A. Bidang Pengelolaan Tata Pamong.................................. 14
B. Bidang Pengelolaan Mahasiswa dan Alumni................. 19
C. Bidang Pengelolaan SDM.............................................. 22
D. Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana ............................ 27
E. Bidang Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran....... 28
F. Bidang Pengelolaan keuangan dan Pembiayaan............ 33
G. Bidang Pengelolaan Sistem Informasi........................... 36
H. Bidang Pengelolaan Penelitian........................................ 39
I. Bidang Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat ........... 45
J. Bidang Pengelolaan Kerjasama...................................... 47
BAB V : RENCANA INDUK PENGEMBANGAN IAIN 2017-2041
BAB VI : PENUTUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyusunan
Negara Republik Indonesia mengamanatkan dalam konstitusi Negara
yaitu Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 ayat (1) bahwa setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat (2) setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, ayat (3)
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang,
a yat ( 4 ) men yebutkan ba hwa Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional, dan ayat (5)
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradapan
kesejahteraan umat manusia.
Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
diperlukan peningkatan kemampuan dan kehandalan sumber daya manusia. Untuk
itu, dibutuhkan peningkatan pembinaan pendidikan dalam rangka membangun
masyarakat Indonesia yang berkualitas, memiliki daya saing tinggi dan
daya guna, sehingga terbangun masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang
antara kepentingan pribadi dan masyarakat, kehidupan jasmaniah dan rohaniah,
serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Paradigma pendidikan tersebut selaras dengan tujuan pendidikan di
Indonesia yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang hendak mengembangkan potensi
sumber daya manusia Indonesia agar terwujud kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Demikian juga Undang-undang Nomor
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menegaskan bahwa pendidikan tinggi
diharapkan berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia agar memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Oleh sebab itu, substansi undang- undang tersebut menghubungkan
antara nilai-nilai keimanan/keagamaan dengan sains/ilmu pengetahuan sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Berdasarkan kondisi demikian, perlu dilakukan integrasi dan
pengembangan ilmu pengetahuan agama dan sains. Hal tersebut meniscayakan
hadirnya Perguruan Tinggi Agama Islam yang handal dan profesional dalam
menjawab tantangan tersebut. Pengembangan dimaksud diharapkan
2
berimplikasi internal yang meliputi perubahan sistem kelembagaan,
pengembangan sarana dan prasarana, serta iklim yang menunjang
terselenggaranya proses pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas;
dan implikasi eksternal, yaitu terpenuhinya tuntutan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan pasar kerja lokal dan global. Oleh sebab itu,
keberadaan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe bertujuan untuk
menggali dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman, sains dan seni/keriwausahaan
secara konseptual dan teoritis ke dalam berbagai disiplin ilmu untuk
meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kualitas sumber daya manusia
masyarakat Indonesia.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, berisi; mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia untuk
mewujudkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Sejalan dengan hal ini, Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012
menempatkan pendidikan tinggi berperan strategis dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan untuk mengembangkan perkembangan-perkembangan dalam bidang-
bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni; (3) sumber daya
manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5) keuangan dan
pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8) penelitian; (9)
pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama.
Keberadaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe bertujuan
untuk menggali dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman, sains dan
seni/keriwausahaan secara konseptual dan teoritis ke dalam berbagai disiplin
ilmu untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kualitas sumber
daya manusia, masyarakat Indonesia.
B. Landasan Hukum
Berikut landasan hukum yang dijadikan sebagai legalitas dan payung hukum
IAIN Lhokseumawe sebagai Satuan Kerja (SATKER) Pendidikan Tinggi
Kementerian Agama Republik Indonesia.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586).
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
3
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 43, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5007).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5150) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
112).
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman,
Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana,
dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam.
9. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam.
10. Keputusan Menteri Agama Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama
Islam.
11. Keputusan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 tentang Statuta IAIN
Lhokseumawe (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157).
12. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500).
13. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2016 tentang Perubahan Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh menjadi Institut Agama Islam
Negeri Lhokseumawe.
14. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24).
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 592).
16. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
17. Keputusan Menteri Agama Nomor 407 Tahun 2000 tentang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada
Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkungan Departemen Agama.
4
18. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045 Tahun 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum.
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1686);
20. Keputusan Menteri Agama Nomor 492 Tahun 2003 tentang Pendelegasian
Wewenang Pemberian Kuasa Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama
Negeri di Lingkungan Departemen Agama.
5
BAB II
PROFIL IAIN LHOKSEUMAWE
A. Sejarah Berdiri IAIN Lhokseumawe
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari
Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab
Dahlawi, saat menjabat sebagai Bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh
masyarakat lainnya, sang Bupati menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi
Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibukota Kabupaten Aceh Utara ketika itu.
Tanggal 12 Juni 1969 merupakan momentum awal bagi keberadaan Akademi
Ilmu Al-Qur’an. Selang 3 (tiga) tahun kemudian, yaitu pada tanggal 24 Mei 1972,
Bupati bersama beberapa tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat penting
Yayasan. Hasil rapat menyebutkan bahwa untuk kepentingan pengembangan
lembaga perguruan tinggi, disepakati perubahan nama dari AIA menjadi
Perguruan Tinggi Malikussaleh yang selanjutnya disingkat dengan PERTIM.
Keberadaan AIA kemudian dilebur menjadi Fakultas Syariah PERTIM. Pada
tahun 1975 Fakultas Syariah PERTIM menjadi filial dari Fakultas Syariah IAIN
Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertama berdiri AIA hingga tahun 1975 tampuk
kepemimpinan berada di bawah kepemimpinan Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi.
Selanjutnya kepemimpinan Fakultas Syariah PERTIM dijabat oleh Drs.
Tgk. H. A. Gani El-Ahmady sebagai pengganti pimpinan sebelumnya. Pada
tanggal 15 Mei 1980, estafet kepemimpinan beralih dari Drs. Tgk. H. A. Gani El-
Ahmady kepada Drs. H. Ghazali Muhammad Syam. Dalam rapat perdana
kepengurusannya memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
mengubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah
Yayasan Pendidikan Malikussaleh. Drs. H. Ghazali Muhammad Syam memimpin
Perguruan Tinggi Yayasan Pendidikan Malikussaleh hingga tahun 1986.
Periode 1987-1994 kepemimpinan lembaga pendidikan ini dipercayakan
kepada Drs. Idris Mahmudi dengan kampus kuliah di Reuleut. Akibat situasi
konflik yang sudah memuncak pada tahun akademik 1991/1992, mahasiswa tidak
ada yang berani mengikuti proses perkuliahan di Reuleut. Realitas ini diperparah
dengan aktifitas perkuliahan diadakan pada sore dan malam hari. Atas inisiatif
Drs. H. A. Muthalib Hasan, selaku Pembantu Dekan I memohon kepada Plh.
Rektor UNIMA, Drs. Mohd. Roesli Yusuf untuk dipertimbangkan memindahkan
kegiatan perkuliahan ke kampus Lancang Garam. Aktivitas perkuliahan pada era
kepemimpinan Drs. Tgk. Idris Mahmudi semakin berdinamika dengan perubahan
nama dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Syariah (STIS) dengan status terdaftar. Di akhir kepemimpinannya, wisuda
perdana diadakan dengan jumlah wisudawan 64 orang.
Pada kurun waktu 1996-2001, tongkat kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu
Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A. Muthalib Hasan. Di bawah otoritas
kepemimpinannya, STIS Malikussaleh mendapat penghargaan dari Departemen
Agama RI dengan peningkatan status menjadi diakui, sekaligus penambahan 1
(satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan status terdaftar untuk program studi
Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK Menteri Agama nomor 181 tahun 1996.
6
Dengan bertambahnya satu jurusan lagi maka pada tahun yang sama pemerintah
pusat melalui Departemen Agama Republik Indonesia mengapresiasi lembaga
pendidikan tinggi dengan mengganti nama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam
Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu Jurusan Syariah dan Jurusan
Tarbiyah.
Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada
bulan Juni 2001, berdasrkan keputusan hasil rapat senat STAI Malikussaleh
Lhokseumawe mengangkat Drs. Hafifuddin untuk memimpin lembaga ini pada
periode 2001-2004. Pada masa kepemimpinannya, STAI Malikussaleh
Lhokseumawe mulai melakukan berbagai persiapan dan pembenahan menuju
penegerian. Ikhtiar tersebut membuahkan hasil dengan ditandatangani keputusan
Presiden Megawati Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada tanggal 5 Januari
2005. Pasca Penegerian institusi pendidikan tinggi Islam satu-satunya di kawasan
industri saat itu, Drs. Hafifuddin, M.Ag kembali mendapatkan amanah
melanjutkan estafet kepemimpinannya untuk periode 2006-2010. Kemudian,
digantikan oleh Dr. Iskandar Budiman, M.CL sejak 2010 hingga Tahun 2013.
Tahun 2014, dalam sebuah rapat senat STAIN Malikussaleh Lhokseumawe,
kembali Dr. Hafifuddin, M.Ag terpilih sebagai Ketua STAIN Malikussaleh
Lhokseumawe periode 2014-2018 setelah selang satu periode. Namum belum
sempat menghabiskan masa jabatan hingga tahun 2018, Hafifuddin bersama
dengan para mujahid/aktifis kampus berhasil melakukan konversi status institusi
ini menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan terbitnya
Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2016. Setelah peralihan status ke IAIN,
Presiden melalui Menteri Agama R.I, menunjuk Dr. Hafifuddin, M. Ag., sebagai
rektor melanjutkan amanah kepemimpinan untuk jangka waktu 2017-2021.
B. Visi, Misi dan Tujuan
VISI
Menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
MISI
1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia. 2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami
melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan. 4. Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk
pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan institusional.
7
TUJUAN
1. Memberikan akses pendidikan tinggi keislaman yang lebih besar bagi masyarakat
2. Menyediakan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas; dan
3. Membantu menyelesaikan permasalahan keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan.
C. Pilar Arah Pengembangan IAIN Lhokseumawe
IAIN Lhokseumawe memiliki tujuh (7) pilar pengembangan dengan
Landasan Konsep Mutamaddin. Tujuh (7) pilar pengembangan yang akan
dikembangkan oleh IAIN Lhokseumawe yaitu:
1. Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang Bersih).
2. At Tarahum (Kasih Sayang)
3. At Ta'abbud (Nilai Ibadah)
4. At-Takhallus (Nilai Keikhlasan)
5. Ruhul Mustaqbal (Visioner)
6. Dinamikiyyah Bittakhyir (Dinamis).
7. Qimah At Tarikh (Belajar dari Sejarah).
D. Metode Pengembangan Pembelajaran
Metode Pengembangan Strategi IAIN Malikussaleh Lhokseumawe
berlandaskan pada Q.S. Al-Baqarah ayat 151:
“Sebagaimana kami telah meyempurnakan nikmat kami ke padamu kami telah
mengutus ke padamu Rasul di antara kamu membacakan ayat-ayat kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan ke padamu al-kitab dan hikmah
serta mengajarkan kepada kamu apa-apa yang belum kamu ketahui (Q.S. Al-
Baqarah:151).
1. Tilawah (membaca) / يبرملا
2. Tazkiyah (mensucikan) يكزملا
3. Ta’lim (belajar) ملعملا
Hikmah ةمكحلا .4
8
E. Strategi Pengembangan Jati Diri Warga Kampus
فراعتلا .1 (Saling Mengenal)
مهافتلا .2 (Saling Memahami)
هماضتلا .3 (Saling Bertanggung Jawab)
محراتلا .4 (Saling Menyayangi)
نواعتلا .5 (Saling Menolong)
9
BAB III
ANALISIS KONDISI IAIN LHOKSEUMAWE
A. Analisis SWOT
Secara objektif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe
diperlukan kejujuran, kejelian, dan ketelitian dalam mencermati data dan tingkat
perkembangan. Berdasarkan rangkaian pembahasan pada pembahasan
sebelumnya dapat diuraikan analisis SWOT secara keseluruhan sebagai berikut:
STRENGTHS WEAKNESS
1 IAIN Lhokseumawe 1 Jumlah dosen yang memiliki berbagai memiliki kualifikasi program studi yang pendidikan doktor diminati oleh lulusan belum memadai. Dayah, SMA/MA
Sederajat.
2 Tingkat kepercayaan 2 Belum adanya dosen masyarakat terhadap yang memiliki jabatan IAIN Lhokseumawe fungsional Guru sebagai pencetak Besar tenaga profesional
dalam bidang
keislaman berwawasan
kebangsaan
SWOT MATRIKS
IAIN LHOKSEUMAWE
3 Memiliki Program
studi terakreditasi B
sebanyak 14 buah dari
3 Publikasi ilmiah masih belum banyak bertaraf nasional
22 prodi yang dimiliki. Sebaran kualitas input mahasiswa dalam bidang ilmu- ilmu keislaman belum merata 4 Kompetensi dosen 4 Mutu tenaga dalam bidang keilmuan kependidikan memadai (administrasi,laboran, pustakawan, dan teknisi) masih belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas 5 Adanya sistem 5 Pemanfaatan IT yang penjaminan mutu yang masih terbatas oleh berorientasi BAN PT civitas akademik yang dikendalikan oleh
10
penjamin mutu, gugus
penjaminan mutu dan unit penjaminan mutu
6 Fasilitas pendidikan dan pembelajaran berstatus milik sendiri dengan ketersediaan lahan kampus yang luas
7 Lokasi kampus berada
di ibukota Kabupaten,
mudah terjangkau dan
Biaya kuliah terjangkau
8 Memiliki fasilitas dan
program pengembangan
dan pelatihan
kompetensi mahasiswa
yang berkualitas
Memiliki program
pengabdian masyarakat
yang dilaksanakan oleh
dosen dan mahasiswa
Dukungan kerja sama
dengan beberapa
instansi lembaga
pendidikan dalam
maupun luar negeri,
kementerian/lembaga,
pemerintah daerah,
media informasi dan
instansi terkait.
Pengembangan akses
peningkatan fasilitas
pendidikan melalui
skema SBSN dan PHLN
Dukungan alumni yang
telah berkarir dalam
berbagai bidang profesi
11
OP
PO
RT
UN
ITY
1 Beasiswa
dalam dan luar
negeri
SO
ST
RA
TE
GI
1 Meningkatkan mutu
mahasiswa dan lulusan
dalam menghadapi
persaingan (S1O3)
WO
ST
RA
TE
GI
1 Membuka ruang
kerja sama dalam
beasiswa studi
lanjut dosen
(W1O1)
2 Tingginya
minat
mahasiswa
dari dalam dan luar provinsi
2 Mengembangkan
sarana dan prasarana
yang dibutuhkan
(S7O4)
2 Memfasilitasi
kenaikan jabatan
fungsional
(W2O5)
3 Dana riset
kerja sama
terus
meningkat
3 Kolaborasi dalam
bidang tri dharma
Perguruan Tinggi
(S3O6)
3 Menyediakan
sistem pendataan
dan output riset
yang mudah
diakses (W3O4)
4 Dana anggaran
pengembangan
lembaga
semakin
meningkat
4 Meningkatkan wadah
dan ruang kreatifitas
mahasiswa (S5O6)
4 Memperkuat
budaya kerja
SDM yang
profesional
(W4O2)
5 Peningkatan kinerja
layanan akademik dan
non akademik (S3O6)
5 Menyediakan
fasilitas IT dan
pelatihan untuk
civitas akademik (W5O4)
6 Mewujudkan kerja
sama dan kemitraan
dalam bidang
pengabdian masyarakat (S4O4)
TH
RE
AT
S
1 Perubahan
peraturan yang
mempengaruhi
sistem,
pendanaan dan
tata kelola
ST
ST
RA
TE
GI
1 Mendorong inovasi dan
kreativitas mahasiswa
serta jiwa
kewirausahaan
mahasiswa dan dosen
(S5T3)
WT
ST
RA
TE
GI
1 Membuat
program
percepatan
pengembangan
fungsional dosen
(W2T1)
2 Kompetisi
perguruan
tinggi di
tingkat
nasional
2 Peningkatan budaya
dan kualitas riset,
inovasi dan
menghasilkan
terobosan baru untuk
peningkatan (S7T1)
2 Mengadakan
pelatihan IT untuk
civitas akademik
(W5T2)
12
3 Meningkatkan promosi
dan sosialisasi lembaga
ke berbagai daerah
(S6T2)
13
BAB IV
PETA ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) IAIN LHOKSEUMAWE
(Tahun 2017 - 2041)
Rencana Induk Pengembangan (RIP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Lhokseumawe adalah dokumen perencanaan jangka panjang IAIN Lhokseumawe
dalam rangka mencapai cita-citanya sebagai institusi pendidikan selama kurun
waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2041. RIP ini dibagi ke dalam lima tahap:
Tahap I (2017-2021) adalah tahap persiapan IAIN Lhokseumawe menjadi
menjadi Local Class Institute dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).
Tahap II (2022-2026) adalah tahap persiapan IAIN Lhokseumawe
meningkatkan status sebagai UIN dan menjadi local and national class university
dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).
Tahap III (2027-2031) adalah tahap persiapan UIN Lhokseumawe menjadi
World Class University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).
Tahap IV (2032-2036) yang disebut dengan tahap pemantapan adalah
tahapan pengembangan UIN Lhokseumawe pada tahun 2032 harus sudah
mendapat pengakuan internasional, yakni menjadi World Class University dalam
bidang Islamic Studies.
Tahap V (2037-2041) atau tahap perkembangan UIN Lhokseumawe
mempersiapkan diri menjadi Research University yang tidak hanya diakui sebagai
World Class University dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga dalam bidang
Social Sciences, Humanities, dan Experiental/Natural Sciences. Dalam setiap
tahapan tersebut, UIN Lhokseumawe memperhatikan perkembangan-
perkembangan dalam bidang-bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan,
sistem pengelolaan dan penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni;
(3) sumber daya manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5)
keuangan dan pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8)
penelitian; (9) pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama. RIP untuk
sepuluh bidang tersebut dapat dirinci pada bagian-bagian berikut ini.
14
Berikut beberapa bidang pengembangan IAIN Lhokseumawe yang
diklasifikasikan berdasarkan tahapannya masing-masing dari tahap persiapan,
pemantapan, pengembangan, pematangan dan Kedewasaan. Tahapan tersebut
sudah disesuaikan dengan kondisi dan keberadaan lembaga IAIN Lhokseumawe
dalam 25 tahun ke depan.
A. BIDANG PENGELOLAAN TATA PAMONG
N
o
Tahap I
Persiapan
(2017-2021)
Tahap II
Pemantapan
(2022-2026)
Tahap III
Pengembangan
(2027-2031)
Tahap IV
Pematangan
(2032-2036)
Tahap V
Kedewasaan
(2037-2041) 1 Sistem
kepemimpinan
yang
responsif,
inovatif dan
operasional.
Kelengkapan
dokumen
harus tersedia
dalam Bahasa
Indonesia
Sistem
kepemimpinan
yang visioner,
komunikatif,
inovatif, responsif,
dan operasional
tingkat Nasional.
Kelengkapan
dokumen harus
tersedia dalam
Bahasa Indonesia.
Sistem
kepemimpinan
yang visioner,
inovatif, responsif,
operasional,
komunikatif, dan
diplomatik (tingkat
Nasional dan
Internasional).
Kelengkapan
dokumen harus
tersedia dalam
Bahasa Indonesia,
Arab dan Inggris
Sistem
kepemimpinan
yang visioner,
inovatif,
responsif,
operasional,
komunikatif, dan
diplomatik
(tingkat Nasional
dan
Internasional).
Kelengkapan
dokumen harus
tersedia dalam
Bahasa Indonesia,
Arab dan Inggris
Sistem
kepemimpinan
yang visioner,
inovatif,
responsif,
operasional,
komunikatif,
diplomatik, dan
berjiwa
enterpreneur.
Kelengkapan
dokumen harus
tersedia dalam
Bahasa
Indonesia, Arab
dan Inggris
Tahap I (2017-2021)
• IAIN Lhokseumawe menjadi menjadi Local Class Institute dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)
Tahap II (2022-2026)
• IAIN Lhokseumawe bertransformasi menjadi UIN dan menjadi local and national class university dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)
Tahap III (2027-2031)
• UIN Lhokseumawe menjadi World Class University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)
Tahap IV (2032-2036)
• UIN Lhokseumawe sudah mendapat pengakuan internasional, yakni menjadi World Class University dalam bidang Islamic Studies.
Tahap V (2037-2041)
• UIN Lhokseumawe mempersiapkan diri menjadi Research University dalam bidang Islamic Studies Social Sciences, Humanities, dan Experiental/Natural Sciences
15
2 Perencanaan
dalam rangka
perubahan
status menuju
Universitas.
Kelengkapan
dokumen
harus tersedia
dalam Bahasa
Indonesia
Pemantapan
menuju perubahan
status menjadi
Universitas dalam
bidang Kajian
Keislaman.
Kelengkapan
Dokumen tersedia
dalam Bahasa
Indonesia, Arab
dan Inggris.
Perencanaan
dalam rangka
menuju
Universitas
terbaik tingkat
Nasional dalam
kajian bidang
Keislaman,
Pendidikan, dan
Ilmu
Sosial/Humaniora
Kelengkapan
Dokumen tersedia
dalam Bahasa
Indonesia, Arab
dan Inggris
Perencanaan
dalam rangka
menjadi world
class Islamic
Univesity, baik
dalam bidang
Kajian
Keislaman,
Pendidikan,
Ilmu
Sosial/Humanio
ra.
Kelengkapan
Dokumen
tersedia dalam
Bahasa
Indonesia, Arab
dan Inggris
Perencanaan
dalam rangka
menjadi world
class Islamic
Univesity, baik
dalam bidang
Kajian
keislaman,
Ilmu
Sosial/Humani
ora, maupun
Sains dan
Teknologi
Kelengkapan
Dokumen
tersedia dalam
Bahasa
Indonesia,
Arab dan Inggris
3 Implementasi Implementasi Implementasi
sistem
penjaminan mutu
berbasis ISO;
APT (Nilai
unggul 2029); 90
% prodi
terakreditasi A;
25 prodi
terakreditasi
secara
internasional
(AUN-QA atau
yang lain)
Implementasi
sistem
penjaminan
mutu berbasis
ISO; APT (Nilai
unggul 2029);
95 % prodi
terakreditasi A;
35 prodi
terakreditasi
secara
internasional
(AUN-QA atau
yang lain)
Implementasi
sistem
penjaminan
mutu berbasis
ISO; APT
(Nilai unggul
2029); 100 %
prodi
terakreditasi A;
45 prodi
terakreditasi
secara
internasional
(AUN-QA atau yang lain)
system sistem penjaminan penjaminan mutu berbasis ISO; mutu berbasis APT (Nilai Unggul ISO; APT pada 2024); 85 % (Nilai A pada prodi terakreditasi 2019); 75 % A; 15 prodi Proditerkredita terakreditasi secara si nasional B; internasional 7 prodi (AUN-QA atau terakreditasi yang lain) secara
internasional
(AUN-QA
atau yang lain)
4 Sistem Sistem informasi Sistem informasi
dalam tiga bahasa
(Indonesia, Arab
dan Inggris) 30
% pada tahun
2031
Sistem Sistem
informasi publik dalam
bahasa
Indonesia
publik dalam tiga bahasa (Indonesia,
Arab dan Inggris)
20 % pada 2026
informasi dalam
tiga bahasa
(Indonesia, Arab dan
informasi
dalam tiga
bahasa
(Indonesia, Inggris) 50 % Arab dan pada tahun 2036 Inggris) 60 % pada tahun
2041
16
5 Persiapan Pembukaan Pembukaan
Fakultas Teknik.
Persiapan
pembukaan
Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik
Pembukaan
Fakultas Ilmu
Politik dan
Hubungan
Internasional
dan Fakultas
Teknologi
Informasi
dengan prodi-
prodi yang
dipersiapkan
sebelumnya
Pembukaan
Fakultas-
fakultas yang
dibutuhkan
pada masa ini
Pembukaan Fakultas Adab dan prodi baru dan Fakultas Fakultas baru Ushuluddin, dengan prodi-prodi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Persiapan pembukaan
fakultas Teknik
6 Pembukaan Pembukaan Prodi- Pembukaan prodi-prodi baru
di Fakultas
Kedokteran dan
Fakultas Tehnik;
Pembukaan
prodi-prodi S3
di FISHUM,
Saintek dan
FEBI, dan
prodi-prodi baru
S2 di Fakultas Kedokteran dan
Fakultas
Kemaritiman
Pembukaan
prodi-prodi S3
di Fakultas
Kedokteran
dan Fakultas
Kemaritiman;
Pembukaan prodi-prodi S2
di Fakultas
Ilmu Politik
dan Hubungan
Internasional,
dan di Fakultas
Teknologi
Informasi
Konsentrasi, prodi baru S2 di Prodi dan FUPI, FSIH, FITK, Fakultas baru: FIDK, FADIB, Prodi S1 FISHUM, FEBI Tehnik dan Saintek; Industri, Prodi Pembukaan Prodi- S2 Pendidikan prodi S3 di Bahasa Arab, fakultas-faluktas S2 SKI, S2 IIS agama; Pembukaan Konsentrasi Prodi S2 baru di Bahasa dan Pascasarjana (Prodi Diplomasi, Bahasa dan Prodi S3 PAI, Diplomasi); S2 Ilmu pembukaan Hukum; Konsentrasi Agama dan Sains
7 Penataan Penataan Rumpun Penataan rumpun
prodi berdasarkan
kesamaan dan
keserasian
keilmuan sesuai
dengan kebutuhan
Penataan
rumpun prodi
berdasarkan
kesamaan dan
keserasian
keilmuan sesuai
dengan kebutuhan
Penataan
rumpun prodi
berdasarkan
kesamaan dan
keserasian
keilmuan
sesuai dengan kebutuhan
Rumpun Prodi Prodi berdasarkan berdasarkan kesamaan dan kesamaan dan keserasian keserasian keilmuan: keilmuan: Integrasi Prodi Pemindahan Sosiologi Agama di ilmu-ilmu FUPI dan Sosiologi kependidikan di Fishum sains dari
Fakultas
Saintek ke
Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan
Keguruan
17
8 Status
Kelembagaan:
Badan
Layanan
Umum (BLU)
dan menuju
Perguruan
Tinggi Negeri
Berbadan
Hukum
(PTNBH)
Manjadi PTNBH
paling lambat 2021
dan masa transisi
hingga tahun 2024
Pengembangan
PTNBH dengan
upaya
peningkatan
kontribusi
ilmiah/akademik
para dosen di
tingkat nasional
dan internasional,
dan peningkatan
PNBP
Pemantapan
PTNBH dengan
optimalisasi
kontribusi
ilmiah/
akademik dosen
di tingkat
internasional
dan peningkatan
lanjutan PNBP
PTNBH yang
telah dewasa
dengan
dibuktikan
dengan
kemampuan
IAIN
Lhokseumawe
dalam
menciptakan
lapangan
pekerjaan,
selain kualitas
transfer ilmu
dan
knowledgeprod
uction yang
mapan melalui
penelitian dan
pengabdian
pada masyarakat
9 Pengembangan
Organisasi
Pengusulan
statuta baru
(Wakil IV,
Pusat
Pengembangan
Bisnis
menjadi
Direktorat
Pengembangan
Bisnis, Pusat
Administrasi
menjadi
Direktorat
Administrasi, di
tahun 2019)
Penataan organisasi
jurusan dan
program studi serta
jabatan
strukturalnya;
Penataan ulang dan
pengembangan
pusat-pusat studi
serta
pemberdayaannya
sebagai salah satu
sumber pendapat
BLU/PTNBH yang
signifikan;
Optimalisasi
Direktorat Admisi
dalam rekrutmen
mahasiswa asing;
Penataan jabatan-
jabatan struktural
dan non-struktural pada PTNBH
Pengembangan
organisasi di
PTNBH agar
lebih sesuai
dengan kondisi
dan situasi
periode ini dan
upaya
peningkatan
pendapatan PNBP
Pemantapan
organisasi di
PTNBH agar
lebih sesuai
dengan kondisi
dan situasi
periode ini, dan
upaya
peningkatan
pendapatan
PNBP
Pengembangan
organisasi di
PTNBH agar
lebih sesuai
dengan kondisi
dan situasi
periode ini, dan
upaya
peningkatan
pendapatan
PNBP
18
Tahap I (2017-2021)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe memiliki sistem kepemimpinan yang inovatif,
responsif, dan operasional. Semua dokumen yang dibutuhkan harus tersedia
lengkap dan di manage dengan baik, serta tersedia dalam bahasa Indonesia, juga
mudah diakses. Ini merupakan persiapan vital untuk menuju perubahan status
menjadi Univeristas. IAIN Lhokseumawe perlu mengimplementasikan sistem
penjaminan mutu berbasis ISO, selain juga APT (Nilai Baik sekali pada 2021) dan
85 % Prodi yang ada terkreditasi dengan peringkat Baik Sekali sesuai standar
BAN PT. Untuk itu, sistem infiormasi publik perlu ditingkatkan. Targetnya pada
2021 sudah tersedia kelengkapan dokumen dan informasi yang mudah diakses
dalam bahasa Indonesia dan sekitar 20 % dari informasi yang ditampilkan,
terutama informasi-informasi vital.
Tahap II (2022-2026)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe masih tetap sistem kepemimpinan yang
visioner, inovatif, responsif, operasional, dan komunikatif (pada level Nasional).
Dokumen harus tersedia dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Ini
merupakan langkah awal dalam mewujudkan IAIN Lhokseumawe menjadi
Universitas Islam Negeri terbaik di Indonesia. IAIN Lhokseumawe perlu
meningkatkan implementasi sistem penjaminan mutu berbasis ISO; APT (Nilai
Unggul pada 2024).
Tahap III (2027-2031)
Pada preriode ini UIN Lhokseumawe menerapkan sistem kepemimpinan yang
visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, dan diplomatik. Dokumen-
dokumen penting tersedia dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
Perencanaan dalam rangka menuju UIN Lhokseumawe menjadi World Class
University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).
Tahap IV (2032-2036)
Pada tahap ini kepemimpinan UIN Lhokseumawe masih melanjutkan sistem
kepemimpinan yang visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, dan
diplomatik. Tahap ini adalah tahap pemantapan adalah tahapan pengembangan
UIN Lhokseumawe pada tahun 2032 harus sudah mendapat pengakuan
internasional, yakni menjadi World Class University dalam bidang Islamic
Studies.
Tahap V (2037-2041)
Pada tahap ini UIN Lhokseuamwe bukan hanya memiliki sistem kepemimpinan
yang visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, diplomatik. Tahap ini
masuk pada perkembangan UIN Lhokseumawe mempersiapkan diri menjadi
Research University yang tidak hanya diakui sebagai World Class University
dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga dalam bidang Social Sciences,
Humanities, dan Experiental/Natural Sciences. Dalam setiap tahapan tersebut,
19
UIN Lhokseumawe memperhatikan perkembangan-perkembangan dalam bidang-
bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni; (3) sumber daya
manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5) keuangan dan
pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8) penelitian; (9)
pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama.
B. BIDANG PENGELOLAAN MAHASISWA DAN ALUMNI
No Tahap I
Persiapan
(2017-2021)
Tahap II
Pemantapan
(2022-2026)
Tahap III
Pengembangan
(2027-2031)
Tahap IV
Pematangan
(2032-2036)
Tahap V
Kedewasaan
(2037-2041)
1 Sistem
rekrutmen dan
seleksi
mahasiswa baru,
baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri;
Sistem rekrutmen
dan seleksi
mahasiswa baru,
baik dari dalam
negeri maupun dari
luar negeri;
Sistem rekrutmen
dan seleksi
mahasiswa baru,
baik dari dalam
negeri maupun
dari luar negeri;
Sistem
rekrutmen dan
seleksi
mahasiswa baru,
baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri;
Sistem
rekrutmen dan
seleksi
mahasiswa baru,
baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri;
Terpenuhinya
jumlah
mahasiswa baru,
baik dari dalam
maupun luar
negeri; jumlah
mahasiswa asing
di tahun 2021
mencapai 1%
Terpenuhinya
jumlah mahasiswa
baru, baik dari
dalam maupun luar
negeri; Presentase
jumlah mahasiswa
S2 dan S3 naik
15% dari
keseluruhan yang
diterima dan
jumlah mahasiswa
asing di tahun 2026
mencapai 2%
Terpenuhinya
jumlah
mahasiswa baru,
baik dari dalam
maupun luar
negeri; Presentase
jumlah
mahasiswa S2 dan
S3 naik 25% dan
jumlah
mahasiswa asing
di tahun 2031
mencapai 4%
Terpenuhinya
jumlah
mahasiswa baru,
baik dari dalam
maupun luar
negeri;
Presentase
jumlah
mahasiswa S2
dan S3 naik
30% dan jumlah
mahasiswa asing
pada tahun 2036 mencapai 7%
Terpenuhinya
jumlah
mahasiswa baru,
baik dari dalam
maupun luar
negeri;
Presentase
jumlah
mahasiswa S2
dan S3 naik 50%
dan jumlah
mahasiswa asing
di tahun 2041
mencapai 10%
2 Kegiatan Kegiatan akademik Kegiatan Kegiatan Kegiatan akademik dan dan non-akademik akademik dan akademik dan akademik dan non-akademik bagi mahasiswa non-akademik non-akademik non-akademik bagi mahasiswa dan alumni bagi mahasiswa bagi mahasiswa bagi mahasiswa
dan alumni dan Alumni dan Alumni dan Alumni
3 Mengadakan Memantapkan Mengembangkan Mematangkan Mematangkan Kegiatan dan Kegiatan dan Kegiatan serta Kegiatan serta dan partisipasi partisipasi alumni partisipasi alumni memberikan mengembangkan alumni untuk dalam mendukung dalam hal masukan bagi partisipasi mendukung pengembangan mendukung alumni dalam alumni dalam pengembangan fisik dan non-fisik pengembangan mendukung mendukung fisik dan non- IAIN fisik dan non-fisik pengembangan pengembangan fisik di IAIN Lhokseumawe UIN fisik dan non- fisik dan non- Lhokseumawe Lhokseumawe fisik UIN fisik UIN Lhokseumawe Lhokseumawe
20
4 Mendirikan dan
efektivitas pusat
inovasi
kewirausahaan
mahasiswa
Memantapkan
efektivitas pusat
inovasi
kewirausahaan
mahasiswa
Mengembangkan
efektivitas pusat
inovasi
kewirausahaan
mahasiswa
Mematangkan
efektivitas pusat
inovasi
kewirausahaan
mahasiswa
Mematangkan
dan
mengembangkan
kembali
efektivitas pusat
inovasi
kewirausahaan
mahasiswa Mengelola Mengelola ikatan Mengelola ikatan Mengelola Mengelola
5 ikatan alumni alumni yang alumni yang ikatan alumni ikatan alumni yang diarahkan diarahkan pada diarahkan pada yang diarahkan yang diarahkan pada kegiatan- kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan pada kegiatan- pada kegiatan- kegiatan kewirausahanan kewirausahanan, kegiatan kegiatan kewirausahaan dan efektivitas dan meningkatkan kewirausahanan, kewirausahanan serta networking efektivitas meningkatkan dan mengembangkan networking efektivitas meningkatkan nya networking efektivitas networking
Tahap I, Tahap Persiapan (2017-2021)
Pada tahap awal, sistem seleksi mahasiswa baru yang digunakan oleh IAIN
Lhokseumawe (mahasiswa dalam negeri maupun luar negeri) akan ditargetkan
terpenuhinya jumlah mahasiswa baru sesuai kuota yang diusul, baik pada tingkat
S1 ataupun S2; dengan presentase jumlah mahasiswa luar negeri (asing) di tahun
2021 mencapai minimal 1% dari total mahasiswa yang diterima setiap tahunnya.
Sementara dalam kegiatan akademik dan non-akademik, IAIN Lhokseumawe
menargetkan untuk dapat membuat kegiatan-kegiatan serta partisipasi alumni
sangat penting dalam mendukung, membangun dan pengembangan fisik dan non-
fisik kampus IAIN Lhokseumawe. Namun di samping itu kampus juga perlu
memperhatikan serta mendirikan pusat inovasi kewirausahaan bagi mahasiswa
sebagai media mengembangan soft skill dan mulai memetakan jejaring strategis ke
dunia usaha. Selain itu juga ikatan alumni yang ada akan diarahkan untuk mulai
mendukung kegiatan-kegiatan kewirausahaan bagi mahasiswa baik tingkat
nasional ataupun internasional.
Tahap II, Tahap Pemantapan (2022-2026)
Pada tahap ini, sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru bagi IAIN
Lhokseumawe masih sama dengan tahap sebelumnya, hanya saja presentase
jumlah mahasiswa S2 naik 15% dan untuk program doktor S3 sudah ada, dan
jumlah mahasiswa asing tahun 2026 naik mencapai 2% dari total mahasiswa yang
diterima. Disamping itu kegiatan akademik dan non-akademik masih melanjutkan
era sebelumnya, akan tetapi kegiatan dan partisipasi alumni untuk mendukung
pengembangan fisik dan non-fisik IAIN Lhokseumawe lebih dimantapkan lagi.
Pada tahapan ini juga program kerjasama dengan lembaga pemerintah ataupun
luar pemerintah ditingkatkan baik itu MOU dengan Pemda tingkat II, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah kota, dan lembaga pemerintah lainnya dalam hal beasiswa,
outcome alumni dan lainya. Pada tahap ini juga inovasi kewirausahaan bagi
21
mahasiswa sudah mantap sekali, sehingga animo masyarakat terhadap IAIN
Lhokseumawe semakin terpercaya. Dari sektor alumni, IAIN Lhokseumawe juga
akan mengelola ikatan alumni yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan
kewirausahanan dan efektivitas networking yang lebih sering sehingga lapangan
kerja bagi alumni tidak terabaikan.
Tahap III, Tahap Pengembangan (2027-2031)
Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih sama dengan
tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik
menjadi 25%, dan jumlah mahasiswa asing pada tahun 2031 mencapai 4% dari
total mahasiswa yang diterima. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia
beasiswa tidak hanya dari lembaga pemerintah, seperti Pemda, Pemprov, dan lain-
lain seperti di atas, tetapi juga lembaga swasta seperti LAZIZ, ormas, partai
politik, koorporasi, dan lain sebagainya. Kegiatan akademik dan non-akademik
juga masih melanjutkan era-era sebelumnya, hanya saja kegiatan dan partisipasi
alumni untuk mendukung pengembangan fisik dan non-fisik UIN Lhokseumawe
bukan lagi mencapai level mantap, tetapi sudah berkembang lebih maju
sedemikian rupa. Pada tahap ini pusat inovasi kewirausahaan mahasiswa yang
sudah ada bukan lagi sekedar memiliki posisi yang stabil dan mantab, tetapi juga sudah lebih berkembang lagi dengan lebih banyak membangun jejaring strategis
dan menyelenggarakan event-event strategis, baik di dalam maupun di luar
lingkungan UIN Lhokseumawe. Alumni dengan organisasi yang sudah akan
didorong agar lebih menikngkat efektivitasnya, terutama dalam hal networking
word class university
Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)
Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih melanjutkan
tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik 30%
dan jumlah mahasiswa asing pada tahun 2036 mencapai 7% dari total mahasiswa
yang diterima. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia beasiswa baik dari
lembaga pemerintah dan swasta agar tetap dipertahankan dalam kualitas yang
baik. Dukungan sektor alumni terhadap pengembangan fisik dan non-fisik UIN
Lhokseumawe mengalami peningkatan dan kemajuan yang lebih besar, misalnya
dengan adanya program beasiswa dari alumni bagi mahasiswa kurang mampu,
program “saweu kampus”, dan lain sebagainya. Pada tahap ini pula pusat inovasi
kewirausahaan mahasiswa sudah berkembang menjadi lebih matang
efektivitasnya, misalnya dengan munculnya sub-sub spesialisasi jenis wirausaha
tertentu dan jumlah pelaku wirausaha yang lebih banyak. Pada tahap ini ikatan
alumni yang ada akan diarahkan pada peningkatan kualitas kegiatan-kegiatan
kewirausahaan dalam membina mahasiswa, meningkatkan efektivitas networking,
dan mulai muncul peta “kekuatan bisnis” dari alumni-alumni UIN Lhokseumawe
yang menjadi pengusaha-pengusaha besar.
22
Tahap V, Tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih melanjutkan
tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik
menjadi 50% dan jumlah mahasiswa asing di tahun 2041 mencapai 10%.
Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia beasiswa baik dari lembaga
pemerintah dan swasta agar tetap dipertahankan dalam kualitas yang baik, bahkan
jumlahnya secara kuantitas meningkat. Selanjutnya dukungan dari alumni
terhadap pengembangan fisik dan non-fisik UIN Lhokseumawe semakin
meningkat dibanding periode sebelumnya, pada tahapan ini beasiswa tidak hanya
diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu, akan tetapi juga sudah mampu
memberikan wakaf alat-alat atau fasilitas pendidikan, lahan tertentu, atau dalam
bentuk-bentuk lain yang dianggap mendukung, penting, dan strategis dalam
mewujudkan visi-misi UIN Lhokseumawe. Pada tahap ini pusat kegiatan inovasi
kewirausahaan bagi mahasiswa dengan berbagai spesialisasinya sudah menjalin
kerjasama dengan korporasi di luar UIN Lhokseumawe serta dibantu oleh ikatan
alumni dengan kekukatan bisnisnya yang dimilikinya untuk membimbing dan
men-support “jonior” angkatan yang bisnisnya masih dalam tahap perkembangan.
Sehingga diharapkan akan terbangun jejaring bisnis yang kuat antara sesama
alumni UIN Lhokseumawe.
Keterangan: rekrutmen mahasiswa baru dan kuota SI bisa berubah sesuai
mekanisme dan prosedur rekrutmen mahasiswa baru dari Kementerian Agama
Republik Indonesia.
C. BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
N
o
Tahap I
Persiapan (2017-2021)
Tahap II
Pemantapan (2022-2026)
Tahap III
Pengembangan (2027-2031)
Tahap IV
Pematangan (2032-2036)
Tahap V
Kedewasaan (2037-2041)
1 Sistem monitoring
dan evaluasi, yang
dilakukan IAIN
Lhokseumawe,
serta rekam jejak
kinerja dosen dan
tenaga
kependidikan
sesuai dengan
aturan yang berlaku
Sistem
monitoring dan
evaluasi, serta
rekam jejak
kinerja dosen dan
tenaga
kependidikan
sesuai dengan
aturan yang berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga/Institut
Sistem monitoring dafn
evaluasi, serta
rekam jejak
kinerja dosen dan
tenaga
kependidikan
sesuai dengan
aturan yang berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga/Institut
Sistem
monitoring dan
evaluasi, serta
rekam jejak dosen dan
tenanga
kependidikan
sesuai dengan
aturan yang berlaku dan
memperhatikan
lembaga
Sistem
monitoring dan
evaluasi, serta
rekam jejak dosen dan
tenaga
kependidikan
sesuai dengan
aturan yang berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga
2 Sistem rekrutmen
dosen yang
profesional
persiapan
rekrutmen dosen asing
Sistem rekrutmen
dosen yang
professional
dengan jumlah
(dosen asing 2 %)
Sistem rekrutmen
dosen yang
professional
(dosen asing 5 %)
Sistem
rekrutmen dosen
yang profesional
Sistem
rekrutmen dosen
yang profesional
23
3 Pengelola rasio
dosen, tenaga
kependidikan dan
mahasiswa, yang
proposional
Pengelolaan rasio
dosen, tenaga
kependidikan dan
mahasiswa yang
proposional
Pengelolaan rasio
dosen, tenaga
kependidikan dan
mahasiswa yang
proposional
Pengelolaan
rasio dosen,
tenaga
kependidikan
dan mahasiswa
yang
proposional
Pengelolaan
rasio dosen,
tenaga
kependidikan
dan mahasiswa
yang
proposional
4 Tersedianya sistem
pengelolaan dan
pengembangan
sumber daya
manusia yang
lengkap,
transparan, dan
akuntabel
Tersedianya
sistem
pengelolaan dan
pengembangan
sumber daya
manusia yang
lengkap,
transparan dan akuntabel
Pengelolaan rasio
dosen, tenaga
kependidikan dan
mahasiswa yang
proposional
Pnegelolaan
rasio dosen
tanga
kependidikan
dan mahasiswa
yang
proposional
Pengelolaan
rasio dosen,
tenaga
kependidikan
dan mahasiswa
yan proposional
5 Pustakawan, tenaga
pendidik dan
laboran yang
memenuhi standar
minimal bagi
pelayanan
akademik yang
sesuai aturan yang
berlaku
Pustakawan
tenaga pendidik
dan laboran yang
memenuhi standar
minimal bagi
pelayanan
akademik sesuai
aturan yang
berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga
Pustakawan
tenaga pendidik
dan laboran yang
memenuhi standar
minimal bagi
pelayanan
akademik sesuai
aturan yang
berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga
Pustakawan
tenaga pendidik
dan labora yang
memenuhi
standar minimal
bagi pelayanan
akademik sesuai
aturan yang
berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga
Pustakawan
tenaga pendidik
dan laboran
yang memenuhi
standar minimal
bagi pelayanan
akademik sesuai
aturan yang
berlaku dan
memperhatikan
aturan lembaga
6 Kualifikasi dosen
dan tendik
Kualifikasi dosen
dan tendik
Kualifikasi dosen
dan tendik Kualifikasi
dosen dan
tendik
Kualifikasi
dosen dan tendik
7 Peningkatan skill
akademik/ profesi
kemampuan bahasa
Arab, bahasa
Inggris dan
keahlian informasi
teknologi bagi
dosen.
Pada tahun 2021,
30% dosen memiliki skill
bahasa Arab dan
Inggris secara aktif
dan 30% dosen
memiliki Informasi
teknologi terapan
Peningkatan skill
akademik profesi
kemampuan
bahasa Arab,
bahasa Inggris
dan keahlian IT
bagi dosen.
Pada tahun 2026: 40% dosen
memiliki
kemampuan
secara aktif
dalam bahasa
Arab dan bahasa
Inggris; serta 40%
dosen memiliki
kemampuan IT
dengan baik
Peningkatan skill
akademik profesi,
kemampuan
bahasa Arab,
bahasa Inggris
dan keahlian IT
bagi dosen.
Pada tahun 2031: 40% dosen
memiliki
kemampuan
bahasa Arab dan
bahasa Inggris
secara aktif dan
50% dosen
memiliki
kemampuan IT
terapan
Peningkatan
skill akademik
profesi,
kemampuan
bahasa Arab,
bahasa Inggris
dan keahlian IT
bagi dosen
Pada tahun
2036: 60% dosen memiliki
kemampuan
bahasa Arab dan
bahasa Inggris
serta 60% dosen
memiliki skill
IT terapan
Peningkatan
skill akademik
profesi,
kemampuan
bahasa Arab,
bahasa Inggris
dan keahlian IT
bagi dosen.
Pada tahun
2041: 70% dosen memiliki
skill bahasa
Arab dan bahasa
Inggris secara
aktif. 50%
tenaga pendidik
dan 60% dosen
memiliki skill IT
terapan.
24
8 Peningkatan skill
akademik
kemampuan bahasa
asing dan keahlian
Informasi
Teknologi bagi
tenaga pendidik.
Pada tahun 2021,
10% tenaga pendidik telah
memiliki
kemampuan
berbahasa Inggris
dan Arab 10 %
memilki skill
Informasi
Teknologi
Peningkatan skill
akademik,
kemampuan
bahasa Arab dan
bahasa Inggris
dan keahlian IT
bagi tendik.
Pada tahun 2026
20% tendik telah
memiliki
kemampuan
berbahasa Arab
dan Inggris dan
20% memiliki
skill Informasi
Teknologi
Peningkatan skill
akademik,
kemampuan
bahasa Arab dan
bahasa Inggris
dan keahlian
Infomasi
Teknologi bagi
tenaga pendidik.
Pada tahun 2031
20% tenaga pendidik telah
memiliki
kemampuan
berbahasa Arab
dan berbahasa
Inggris secara
aktif dan 20%
memilki skill
Informasi Teknologi
Peningkatan
skill akademik,
kemampuan
bahasa asing,
dan keahlian
Infomasi
Teknologi bagi
tendik. Pada
tahun 2036,
30% tenaga
pendidik telah
memiliki
kemampuan
berbahasa Arab
dan berbahasa
Inggris dan 30%
memilki
Informasi
Teknologi
Peningkatan
skill akademik,
kemampuan
bahasa Arab dan
bahasa Inggris,
dan keahlian
Informasi
Teknologi bagi
tenaga pendidik.
Pada tahun 2041
40% tenaga pendidik telah
memiliki
kemampuan
berbahasa Arab
dan berbahasa
Inggris memiliki
skill Informasi
Teknologi
9 Intrumen survei kepuasan dosen,
pustakawan,
laboran, teknisi dan
tenaga administrasi
terhadap sistem
pengelolaan sumber
daya manusia
Instrumen survei
kepuasan dosen,
kepuasan dosen,
pustakawan,
laboran, teknisi
dan tenaga
administrasi
terhadap sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia
Instrument survei
kepuasan dosen,
pustakawan,
laboran, teknisi
dan tenaga
administrasi
terhadap sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia
Instrumen survei
kepuasan dosen,
pustakawan,
laboran, teknisi
dan tenaga
administrasi
terhadap sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia
Instrumen survei
kepuasaan
dosen,
pustakawaan,
laboran, teknisi
dan tenaga
administrasi
terhadap sistem
pengelolaan
sumber daya manusia
Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)
Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe memiliki sistem monitoring dan evaluasi,
serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan
yang berlaku, sistem rekrutmen dosen yang dilakukan secara profesional,
melakukan persiapan rekrutmen dosen asing. Pengelolaan rasio dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa, yang proposional, menyediakan sistem pengelolaan
dan pengembangan sumber daya manusia yang lengkap serta transparan dan
akuntabel. IAIN Lhokseumawe juga memilki SDM pustakawan, tenaga pendidik
dan laboran yang memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik sesuai
aturan yang berlaku. Pada bidang kualifikasi Dosen dan Tenaga Kependidikan,
IAIN Lhokseumawe akan melakukan peningkatan skill akademik/profesi,
peningkatan kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris dan keahlian informasi
teknologi bagi dosen. Pada tahun 2021 direncanakan 30% dari total semua dosen
memiliki skill bahasa Arab dan bahasa Inggris secara aktif dan 30% dosen
memiliki skill Informasi Teknologi. IAIN Lhokseumawe juga akan membuat
25
instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga
administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe akan menjalankan sistem monitoring dan
evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan
aturan berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Tahap selanjutnya yang paling
penting yaitu pengalihan status IAIN Lhokseumawe menjadi UIN Lhokseumawe.
Oleh karena itu diperlukannya sistem rekrutmen dosen yang profesional, di mana
di dalamnya didukung dengan dosen asing 2%. IAIN Lhokseumawe juga telah
menjalankan rasio dosen, dan tenaga kependidikan dan mahasiswa yang
proposional, tersedianya sistem pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang lengkap, transparan dan akuntabel, pustakawan, tenaga pendidik
dan laboran yang ada telah memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik
sesuai aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. IAIN
Lhokseumawe akan terus meningkatkan kualifikasi Dosen dan Tenaga pendidik,
terutama skill akademik atau profesi, kemampuan bahasa Arab dan Inggris dan
keahlian bagi dosen. Pada tahun 2026, dosen yang telah memiliki skill bahasa
Arab atau Inggris secara aktif dan memiliki skill IT telah meningkat menjadi 40%. IAIN Lhokseumawe juga akan melakukan upaya pengingkatkan skill akademik,
kemampuan bahasa Arab dan Inggris ditambah dengan Informasi Teknologi bagi
pendidik. Direncanakan bahwa tahap ini, instrumen survei kepuasan dosen,
pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan
sumber daya manusia, telah dapat diterapkan.
Tahap III; Tahap Pengembangan (2027-2031)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten menjalankan sistem
monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan yang berlaku
dan memperhatikan aturan lembaga tentang sistem rekrutmen dosen yang
professional, dimana didalamnya terdapat dosen asing 5%. UIN Lhokseumawe
menerapkan pengelolaan rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang
proposional, tenaga pustakawan, tenaga pendidik dan laboran yang memenuhi
standar minimal bagi pelayanan akademik, sesuai aturan yang berlaku dan
memperhatikan aturan lembaga. Peningkatan kualiatas dosen akan terus
dilakukan, sehingga skill akademik atau profesi, kemampuan bahasa Arab dan
Inggris dan keahlian Informasi Teknologi bagi dosen pada tahun 2031 meningkat,
dengan ukuran 50% dosen memiliki skill bahasa Arab dan Inggris secara aktif
maupun skill Informasi Teknologi. Sementara skill akademik, kemampuan bahasa
Arab dan Inggris, dan keahlian Informasi Teknologi bagi pendidik juga terus
ditingkatkan, dimana targetnya adalah 20% dari mereka memiliki kemampuan
berbahasa Arab dan Inggris. Pada periode ini, instrumen survei kepuasan dosen,
pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan
sumber daya manusia telah berjalan.
26
Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)
Pada tahapan ini UIN Lhokseumawe semakin mantap dalam menerapkan sistem
monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
sesuai dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Sistem
rekrutmen dosen dilakukan secara profesional dengan memperhatikan antara
rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Rekrutmen pada tahap ini
memasukkan juga dosen Arab dan Inggris sebanyak 10%. Rekrutmen SDM
pustakawan, tenaga pendidik dan laboran yang memenuhi standar minimal bagi
pelayanan akademik dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan memperhatikan
aturan lembaga. Kualifikasi dosen akan terus ditingkatkan, terutama kemampuan
bahasa Arab dan Inggris serta keahlian Informasi Teknologi bagi dosen. Pada
tahun 2036 60% dosen memiliki skill bahasa Arab dan Inggris dan 60% keahlian
Informasi Teknologi bagi dosen. Kemampuan bahasa Arab dan Inggris serta
keahlian Informasi Teknologi dosen juga akan ditingkatkan, sehingga tahun 2036,
30% tenaga kependidikan telah memiliki kemampuan bahasa Arab dan bahasa
Inggris aktif dan menguasai memiliki skill Informasi Teknologi. Pada tahap ini
intrumen survei kepuasan dosen, pustakawaan, laboran, teknisi dan tenaga
administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia akan terus
konsisten diterapkan.
Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe tetap konsisten menjalankan sistem monitoring
dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai
dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Sistem
rekrutmen dosen akan dilakukan secara professional, sehingga rasio, tenaga
kependidikan dan mahasiswa juga akan menjadi proporsional, dimana didalamnya
terdapat dosen 15%. Tenaga pustakawan, tenaga pendidik dan laboran juga telah
memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik sesuai aturan yang berlaku
dan memperhatikan aturan lembaga. Pada tahap ini skill akademik atau profesi,
kemampuan bahasa Arab dan Inggris serta Informasi Teknologi bagi dosen telah
meningkat, dimana 70% dosen telah memiliki bahasa Arab dan bahasa Inggris
secara aktif. Adapun bagi tenaga pendidik lembaga akan meningkatkan melalui
bahasa Arab dan Inggris dengan target pada tahun 2041, 40% dari semua telah
memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Inggris dan menguasai skill Informasi
Teknologi. Selain itu tingkat kepuasan mahasiswa dapat dilihat dari hasil evaluasi
melalui survei kepuasan, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga adminstrasi
terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia akan terus diterapkan.
27
D. BIDANG PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
N
O
Tahap I
Pembangunan 2017 – 2021
Tahap II
Perluasan 2022 - 2026
Tahap III
Peningkatan 2027 - 2031
Tahap IV
Stabilisasi 2032 - 2036
Tahap V
Pemantapan 2037 - 2041
1 Pembangunan dan
penataan
kelembagaan dan
sarana dan
prasarana
Penambahan dan
peningkatan fasilitas
kelembagaan dan
sarana dan prasarana
bertaraf nasonal
Peningkatan
dan Stabilisasi
layanan dan
peningkatan
sarana dan
prasarana
Pertumbuhan
dan Stabilisasi
Variasi
dan modernisasi
kelembagaan
dan manajemen
sarana dan
prasarana
Pemantapan
sarana dan
prasarana secara
berkelanjutan.
Tahap I; Tahap Pembangunan (2017-2021)
Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe memiliki sarana prasarana berupa gedung
biro rektorat yang memelilki luas 4744 m2. Gedung biro rektorat merupakan
gedung baru dan sedang dilakukan penyelesaian bangunan. Selain gedung
rektorat IAIN Lhokseumawe memeliki ruang kuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan sebanyak dua gedung dengan jumlah ruang 41 ruang, ruang kuliah-
FEBI sebanyak 35 ruang, ruang kuliah FUAD sebanyak 34 ruang dan ruang
kuliah Fakultas Syariah 35 ruang. Selain ruang kuliah juga sedang dilakukan
pembangunan gedung auditorium. Pada tahap akan ini lakukan
penambahanfasilitas pembelajaran di kelas dan laboratorium center, penambahan
fasilitas berstandar minimal untuk Tridharma Perguruan Tinggi, penataan
fasilitas kampus secara modern dan ramah lingkungan;dan perawatanfasilitas
pembelajaran.
Tahap II; Tahap Perluasan (2022-2026)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe akan melakukan perluasan sarana dan
prasarana yang berdaya saing baik secara lokal maupun nasional yang mendukung
untuk kajian keislaman. Pada tahap ini akan dilakukan Pengadaan fasilitas baru
untuk pembelajaran dan riset keislaman yang modern serta bertarap nasional. Pada
tahap ini akan dilakukan Perluasan gedung pascasarjana dan fasilitas pendukung
yang modern. Selain itu, pada tahap ini dilakukan inventarisasi seluruh fasilitas
pembelajaran secara modern, pengendalian pemanfaatan fasilitas pembelajaran;
perawatanberkala. Perluasan yang dilakukan pada tahap ini dalam
rangka memenuhi fasilitas untuk menjadikan IAIN Lhokseumawe
sebagai universitas Islam Negeri.
Tahap III; Tahap Peningkatan (2027-2031)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten dalam meningkatkan sarana
dan prasarana. Sarana dan prasaana pada tahap ini meliputi adanyan fasilitas
perguruan tinggi bertaraf internasional. Peningkatan fasilitas meliputi
inventarisasi fasilitas pembelajaran dan penelitian yang mendukung islamic
studies. Fasilitas pembelajaran pada setiap fakultas pada tahap ini minimal
28
memiliki kelas dan perlengkapan pembelajaran yang bertarap internasional.
Peningkatan pemanfaatan teknologi modern dalam pengeloaan data dan
manajemen perencanaan dan pelaporan dalam menciptakan pelayanan prima.
Fokus peningkatan sarana dilakukan selain pada fasilitas juga dilakukan pada
manajemen pengelolaan sarana dan prasarana yang modern.
Tahap IV ; Stabiliasasi (2032-2036)
Pada tahapan ini UIN Lhokseumawe berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang
diakui oleh internasional dalam bidang islamic studies. Untuk mencapai
komitmen tersebut dilakukan variasi dalam manajemen sarana dan prasarana
termasuk penggunaan aplikasi teknologi modern dalam sistem pembangunan
diterapkan pada tahap ini untuk menjamin efesiensi baik dalam sistem
pembelajaran maupun dalam dalam riset. UIN Lhokseumawe pada tahap ini sudah
menggunakan sistem informasi modern dalam manajemen pembelajaran dan
penelitian.
Tahap V ; Tahap Pemantapan (2037-2041)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe sudah memiliki fasilitas sarana dan prasarana
serta sumber daya manusia bertaraf internasional. Optimaliasi pemamfaatan
fasilitas yang tersediabaik fasilitas pembelajaran maupun fasilitas penelitian
sehingga menghasilkan produk bertaraf internasional. Pemantapan dilakukan pada
setiap bidang untuk tercapainya perguruan tinggi bertaraf internasional dalam
bidang Islamic Studies.
E. BIDANG PENGELOLAAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN
SUASANA AKADEMIK
N
o
Tahap I
Persiapan
(2017-2021)
Tahap II
Pemantapan
(2022-2026)
Tahap III
Pengembangan
(2027-2031)
Tahap IV
Pematangan
(2032-2036)
Tahap V
Kedewasaan
(2037-2041)
1 Pedoman tata
kelola bidang
pendidikan
dalam bahasa
Indonesia.
Pedoman tata
kelola bidang
pendidikan dalam
bahasa Indonesia.
Pedoman tata
kelola bidang
pendidikan dalam
bahasa Indonesia,
Inggris dan Arab.
Pedoman tata
kelola bidang
pendidikan dalam
bahasa Indonesia,
Inggris dan Arab.
Pedoman tata
kelola bidang
pendidikan
dalam bahasa
Indonesia,
Inggris dan Arab.
2 Kebijakan
pengembangan
kurikulum
terintegrasi
dengan
kebijakan
Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan,
Kebijakan
pengembangan
kurikulum
terintegrasi dengan
kebijakan
Kementerian
Pendidikan dan
kebudayaan, dan Kementerian
Kebijakan
pengembangan
kurikulum
terintegrasi
dengan kebijakan
Kementerian
Pendidikan dan
kebudayaan, dan Kementerian
Kebijakan
pengembangan
kurikulum
terintegrasi
dengan kebijakan
Kementerian
Pendidikan dan
kebudayaan, dan Kementerian
Kebijakan
pengembangan
kurikulum
terintegrasi
dengan
kebijakan
Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan, dan
29
dan
Kementerian
Agama, serta
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
stakeholders.
Agama, serta
menyesuaikan
dengan kebutuhan
stakeholders.
Agama, serta
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
stakeholders.
Agama, serta
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
stakeholders
dalam bahasa
Indonesia, Inggris
dan Arab
Kementerian
Agama, serta
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
stakeholders
dalam bahasa
Indonesia,
Inggris dan Arab
3 Mendesain dan
mengimplement
asi-kan metode
pengajaran yang
efektif, aktif dan
inklusif
Mendesain dan
mengimplementasi
kan metode
pengajaran yang
efektif, aktif, dan
inklusif dengan
menggunakan
sarana dan
prasarana yang
tepat dan sesuai
dengan kebutuhan
stakeholders, serta
mengikuti
perkembangan
teknologi di era
revolusi industri
4.0.
Mengembangkan
dan
mengimplementa
sikan metode
pengajaran yang
efektif, aktif, dan
inklusif dengan
menggunakan
sarana dan
prasarana yang
tepat sesuai
kebutuhan
stakeholders,
serta mengikuti
perkembangan
teknologi di era
revolusi industri 4.0.
Mengembangkan
dan
mengimplementa
si-kan metode
pengajaran yang
efektif, aktif, dan
inklusif dengan
menggunakan
sarana dan
prasarana yang
tepat serta
mengikuti
perkembangan
teknologi
informasi.
Mengimplement
asi-kan metode
pengajaran yang
efektif, aktif,
dan inklusif
dengan
menggunakan
sarana dan
prasarana yang
tepat serta
mengikuti
perkembangan
teknologi
informasi.
4 Dokumen
formal terkait
kebebasan
akademik,
otonomi
keilmuwan dan
pelaksanaannya
dalam bahasa
Indonesia
Dokumen formal
terkait kebebasan
akademik, otonomi
keilmuwan dan
pelaksanaannya
dalam bahasa
Indonesia.
Dokumen formal
terkait kebebasan
akademik,
otonomi
keilmuwan dan
pelaksanaannya
dalam dalam 3
bahasa (Bahasa
Indonesia, Inggris
dan Arab)
Dokumen formal
terkait kebebasan
akademik,
otonomi
keilmuwan dan
pelaksanaannya
dalam 3 bahasa
(Bahasa
Indonesia, Inggris
dan Arab)
Dokumen
formal terkait
kebebasan
akademik,
otonomi
keilmuan dan
pelaksanaannya
(Bahasa
Indonesia,
Inggris & Arab)
5 Persiapan dan
inisiasi E-
Learning
sebagai bagian
dari
perkembangan
digital di era 4.0.
Pemantapan E-
Learning sehingga
mengikuti
perkembangan di
era digital
Pengembangan E-Learning yang
sesuai dengan
perkembangan
teknologi
informasi di era
digital.
Pengembangan E-Learning yang
sesuai dengan
perkembangan
teknologi
informasi di era
digital.
E-Learning dalam format
yang lebih
advanced.
30
Tahap I, Tahap Persiapan (2017-2021)
Pada tahap ini pedoman tata kelola IAIN Lhokseumawe di bidang pendidikan
tersedia lengkap dalam bahasa Indonesia. Kebijakan pengembangan kurikulum
diarahkan sesuai dengan kebijakan nasional dan kebutuhan stakeholders.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengikuti tahapan perkembangan
kurikulum yang berlaku di Indonesia dengan mengintegrasikan kearifan lokal
yang ada untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan
mampu menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam bermasyarakat. Pada tahap
ini IAIN Lhokseumawe telah mendesain dan mengimplementasikan metode
pengajaran yang efektif, aktif dan inklusif. Dokumen formal lengkap tersedia
dalam bahasa Indonesia yang isinya mencakup tentang kebebasan akademik, dan
otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya. IAIN Lhokseumawe telah
mendesain dan mengimplementasikan E-Learning yang kompeten dan mengikuti
perkembangan di zaman revolusi industri 4.0. Adanya integrasi kearifan lokal
dalam kurikulum akan diperkuat membangun koneksi dengan para stakeholders
dengan berupaya mendorong para mahasiswa untuk membentuk kelompok-
kelompok FGD studi ilmiah diberbagai bidang baik di lintas fakultas maupun
lintas prodi.
Tahap II, Tahap Pemantapan (2022-2026)
Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe tetap konsisten dalam mengembangkan
pedoman tata kelola bidang pendidikan menjadi lebih baik dalam bahasa
Indonesia secara lengkap dan komprehensif. Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengikuti perkembangan yang berlaku secara nasional, dalam
pengembangannya IAIN Lhokseumawe mengintegrasikan kearifan lokal yang ada
untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu
menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam bermasyarakat. IAIN Lhokseumawe
terus mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran yang efektif, aktif,
kreatif dan inklusif dengan menggunakan sarana prasarana yang tepat serta sesuai
dengan kebutuhan stakeholders. Dokumen formal berupa kebebasan akademik,
dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya mulai dikembangkan
dalam 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Tahap berikutnya IAIN
Lhokseumawe terus melakukan pemantapan E-Learning yang berkualitas serta
mengikuti perkembangan teknologi informasi di era digital. Wujud nyata dari
pemantapan teknologi informasi diantaranya publik (mahasiswa, dosen, maupun
masyarakat) dapat mengakses dokumen-dokumen penting melalui website IAIN
Lhokseumawe. Para dosen dan mahasiswa juga dapat terus meningkatkan
keilmuwannya dan kreatifitas dengan lebih baik dan dapat mempublikasikan
prestasi tersebut di sekitar lingkungan IAIN Lhokseumawe baik melalui spanduk,
running teks, website, maupun acara-acara di radio. Untuk membangun dan
memantapkan integrasi serta networking, IAIN Lhokseumawe mendukung
terbentuknya kelompok FGD dan studi ilmiah mahasiswa lintas fakultas dan lintas
prodi dengan memberikan pendampingan dari unsur dosen dan stakeholders yang
kompeten di bidangnya. FGD dosen di tingkat fakultas juga perlu dikembangkan
31
dan menjadi forum FGD rutin untuk membahas permasalahan sesuai
keilmuwannya.
Tahap III, Tahap Perkembangan (2027-2031)
Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe masih mengembangkan dan memantapkan
pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Kebijakan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebijakan nasional dan
kebutuhan stakeholders, Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengikuti
tahapan yang sistematis dan berkelanjutan, dalam pengembangannya UIN
Lhokseumawe mengintegrasikan kearifan lokal yang ada untuk menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu menginternalisasi nilai-
nilai keislaman dalam bermasyarakat. Dalam proses pembelajaran terus
dikembangkan, implementasi dan adanya penjaminan mutu terhadap kualitas
metode pengajaran yang digunkankan agar lebih efektif, aktif, kreatif dan inklusif
dengan memanfaatkan sarana prasarana yang sesuai kebutuhan stakeholders dan
perkembangan teknologi informasi di era digitalisasi. Inovasi dan kreatifitas dosen
terus di up to date sesuai kebutuhan di era digital, dosen sudah mampu
mengintegrasikan kemajuan teknologi informasi dalam segala aspek baik
pembelajaran maupun penelitian. Dokumen formal dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab tentang kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan, serta
konsistensi pelaksanaannya. Untuk meningkatkan kreatifitas dan antusiame
keilmuan dosen dan mahasiswa meningkat, maka UIN Lhokseumawe akan
mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat kabar (Serambi
Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI) dan siaran TV Lokal (Puja
TV, TVRI, MetroTV) dan TV Swasta Nasional. Seiring perkembangan zaman
maka teknologi infomasi terus berkembang, UIN Lhokseumawe terus melakukan
pengembangan dan pemantapan E-Learning secara kontinu, sehingga selalu
uptodate dan dapat di akses dimanapun oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan
UIN Lhokseuamwe. Dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan publik
(mahasiswa, dosen, maupun masyarakat) dapat diakses melalui website UIN
Lhokseumawe. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan secara secara
nasional dan internasional. UIN Lhokseumawe mendampingi dan
mengembangkan kelompok-kelompok studi ilmiah dan FGD untuk mahasiswa
pada lintas fakultas dan lintas prodi dengan adanya pendampingan dari dosen
yang kompeten di bidangnya. FGD Dosen dengan keilmuwan yang berbeda juga
di intensifkan sehingga UIN Lhokseumawe dapat menjadi Pusat Studi Islam
“Malikussaleh”.
Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe terus konsisten untuk mengembangkan dan
memantapkan pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia,
Inggris dan Arab. Kebijakan pengembangan kurikulum mengikuti kebijakan
nasional dan kebutuhan stakeholders, dan dikembangkan dalam bahasa Indonesia,
Inggris dan Arab. Kebijakan pengembangan kurikulum diarahkan sesuai dengan
32
kebijakan nasional dan kebutuhan stakeholders. Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengikuti tahapan perkembangan kurikulum yang berlaku di
Indonesia dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang ada untuk menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu menginternalisasi nilai-
nilai keislaman dalam bermasyarakat. Dalam proses pembelajaran UIN
Lhokseumawe terus mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran
yang efektif, aktif, kreatif dan inklusif dengan menggunakan sarana prasarana
yang sesuai kebutuhan stakeholders dan perkembangan teknologi informasi di era
digital. Kreatifitas dosen terus ditingkatkan dengan mengintegrasikan semua tugas
dan hasil karya dalam bentuk digital. Sehingga antusiasme mahasiswa dalam
menggunakan teknologi informasi juga lebih baik terutama dalam proses
pemgumpulan tugas-tugas akademik. Dokumen formal dalam bahasa Indonesia,
Inggris, dan Arab tentang kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan, serta
konsistensi pelaksanaannya. Pengembangan E-Learning dengan teknik yang lebih
sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk meningkatkan kreatifitas dan
antusiame keilmuan dosen dan mahasiswa, UIN Lhokseumawe akan
mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat kabar(Serambi
Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI), siaran TV Lokal (Puja TV, TVRI, Metro TV) dan TV swasta Nasional lainnya. Dokumen-dokumen penting
yang dibutuhkan publik (mahasiswa, dosen, maupun masyarakat) dapat diakses
melalui website UIN Lhokseumawe maupun platform lain yang akrab dengan
kebutuhan masyarakat. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan secara
secara nasional dan internasional , sehingga dapat kegiatan dosen mahasiswa
dalam kelompok-kelompok studi ilmiah dan atau kelompok FGD lintas fakultas
dan lintas prodi dengan adanya. FGD di tingkat dosen perlu diintensifkan dan
rutin diadakan baik lintas fakultas, pemerintah maupun pihak terkait lainnya,
sehingga dapat menjadikan UIN Lhokseuamwe sebagai Pusat Studi Islam
“Malikussaleh”.
Tahap V, tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini UIN Lhokseuamawe masih konsisten memantapkan untuk
pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Kebijakan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebijakan nasional dan
kebutuhan stakeholders, yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan
Arab. Mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran yang efektif,
aktif, kreatif, dan inklusif dengan menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai
dengan kebutuhan stakeholders serta dengan mengintegrasi teknologi informasi
sesuai perkembangan zaman. Dalam proses pembelajaran semua dosen sudah
mampu menggunakan teknologi informasi yang tepat dan terus berinovasi untuk
menghasilkan kualitas pembelajaran yang berkualitas, dengan tersedianya bahan
ajar yang sesuai dengan kebijakan kurikulum dan kebutuhan stakeholders, serta
adanya variasi strategi pembelajaran yang tepat. Mahasiswa dapat terinspirasi
untuk meningkatkan kualitasnya dan mengikuti tren di era digitalisasi. Dokumen
formal tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab terkait kebebasan
akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya. UIN
33
Lhokseumawe terus aktif mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui
media cetak maupun elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat
kabar(Serambi Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI) dan siaran TV
Lokal (Puja TV, TVRI, Metro TV) dan TV swasta Nasional. E-Learning sudah
dilaksanakan dalam format yang lebih advanced dengan memanfaatkan platform
yang ada seperti playstore. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan
secara secara nasional dan internasional. Kegiatan studi ilmiah dan FGD
mahasiswa di lintas fakultas terus ditingkatkan secara komprehensif. UIN
Lhokseumawe terus memantapkan diri menjadi Pusat Studi Ilmiah
“Malikussaleh”.
F. BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIYAAN
No
Tahap I
Persiapan
(2017-2021)
Tahap II
Pemantapan
(2022-2026)
Tahap III
Pengembangan
(2027-2031)
Tahap IV
Pematangan
(2032-2036)
Tahap V
Kedewasaan
(2037-2041) Masa transisi Pembaruan dan Peningkatan dan Kemandirian Kemandirian pengelolaan pengoptimalan pemaksimalan finansial finansial keuangan dan regulasi dalam pengelolaan semakin semakin mapan pembiayaan bidang dana BLU. mapan dengan dengan bukti
1 setelah alih keuangan Menargetkan bukti rasio rasio pendapatan status dari internal serta peningkatan pendapatan dibanding biaya STAIN menjadi persiapan pendapatan serta dibanding operasional IAIN. menjadi Satuan penyesuaian biaya mencapai 100%. kerja Badan biaya operasional
Layanan Umum operasional mencapai
(BLU) mencapai 65%. 80%.
Tahap I, Tahap Transisi (2017-2021)
Pada tahap ini merupakan tahapan pertama berdirinya IAIN Lhokseumawe setelah
beralih status dari STAIN Malikussaleh. Tahap ini juga merupakan masa transisi
bagi IAIN Lhokseumawe setelah peningkatan status. Oleh karena itu system
manajemen pengelolaan keuangan dan pembiayaan yang dijalankan IAIN
Lhokseumawe pada tahap transisi ini juga masih dalam proses penyesuaian atau
pencarian identitas system manajemen keuangan. Dalam periode ini pengelolaan
keuangan dan pembiayaan yang di terapkan di IAIN Lhokseumawe bersumber
dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rupiah Murni (RM) dan
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Pembiayaan
operasional institute selama periode ini hanya mengandalkan dana DIPA IAIN
Lhokseumawe. Pembiayaan untuk pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang
meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dianggarkan
dalam dana DIPA setiap tahun berjalan yang di ambil dari RM, PNBP dan
BOPTN. Selainitu, pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana keuangan
dalam tahap ini bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
34
Tahap II, Tahap Persiapan dan Pemantapan (2022-2026)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe melakukan penyusunan regulasi dalam bidang
pengelolaan keuangan. Pada tahap ini juga IAIN Lhokseumawe memfokuskan
untuk menyelesaikan panduan maupun aturan terkait pengelolaan dana PNBP
sekaligus sebagai persiapan awal untuk melangkah pada tahap pengelolaan dana
secara BLU. Peraturan-peraturan yang disusun berkaitan dengan Standard
Operational Procedure (SOP) manajemen pengelolaan keuangan secara BLU
yang mengacu pada aturan keuangan pusat. Oleh karena itu, dalam tahap
persiapan ini, IAIN Lhokseumawe menargetkan penyusunan peraturan internal
dalam bidang keuangan yang terdiri dari:
1. Pedoman Pengelolaan Dana BLU
2. Pedoman dan SOP Mekanisme Belanja (dengan dana Rupiah Murni maupun
BLU);
3. SOP Penerimaan dan Pelaporan Pendapatan
4. SOP Penyusunan Laporan Keuangan
5. Petunjuk Teknis Penyusunan dan Revisi Tarif Layanan.
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe sudah beralih status menjadi UIN
Lhokseumawe. Oleh karena itu, pada tahap akhir dari periode ini, IAIN
Lhokseumawe menargetkan dapat menjadi Satuan Kerja (Satker) yang
menerapkan pengelolaan keuangan dan pembiayaan berbentuk Badan layanan
Umum (BLU) sehingga dapat mengelola keuangannya secara fleksibel berupa
keleluasan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat dalam rangka
meningkatkan pelayanan maupun kesejahteraan umum. Adapun praktek-praktek
bisnis yang akan dikembangkan UIN Lhokseumawe setelah berstatus BLU antara
lain: pembangunan Hotel UIN Lhokseumawe, Penanaman kelapa sawit disekitar
kampus, pembangunan toko di jalan utama kampus, memaksimalkan kantin di
dalam kampus, produksi air mineral, pemantapan pengelolaan Ma’had Aly, dan
juga membuka unit peternakan.
Tahap III, Tahap Pengembangan (2027-2031)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe dalam periode ini terus melakukan upaya
secara optimal dalam pengelolaan keuangan dan pembiayaan sebagai wujud
tindak lanjut atas penerapan Badan layanan Umum (BLU). Dalam rangka
penambahan dan peningkatan pendapatan BLU, UIN Lhokseumawe setiap
tahunnya mengupayakan pencapaian target yang maksimal. Hal ini dilakukan
dengan memaksimalkan berbagai peluang bisnis baru bekerjasama dengan
pemerintah daerah maupun pusat serta Kerjasama Operasi (KSO), baik dalam
bentuk kerjasama pemanfaatan aset maupun kerjasama manajemen.
Dalam periode ini peluang bisnis yang di targetkan berupa pembangunan rumah
toko di sepanjang jalan utama depan kampus, penerimaan mahasiswa asing,
penambahan fakultas dan program studi baru yang bersifat umum untuk jenjang
program S2 dan S3. Dengan pendirian beberapa fakultas baru maupun pembukaan
program studi magister dari beberapa prodi, peningkatan pendapatan ditargetkan
35
tercapai 10 % setiap tahunnya. Untuk itu, pada akhir periode ini UIN
Lhokseumawe menargetkan peningkatan pendapatan serta penyesuaian biaya
operasional mencapai 65%.
Pengembangan ke arah efisiensi anggaran mulai diterapkan terutama dalam
pengelolaan anggaran BLU. IAIN Lhokseumawe diharapkan mampu
mengoptimalkan aspek fleksibilitas BLU pada tahap ini. Ukuran kinerja keuangan
BLU secara internal hendaknya menitikberatkan pada capaian (output) bukan lagi
pada nominal serapan anggaran. Dalam menerapkan hal ini, Laporan Realisasi
Anggaran menjadi alat utama dan jembatan koordinasi bagian keuangan dan
perencanaan. Hasil sisiran pagu anggaran akan direalokasi dan dioptimalkan
dalam bentuk kegiatan lain yang menunjang pengembangan kampus.
Pada tahap ini juga, UIN Lhokseumawe telah membangun Sistem Informasi
Keuangan internal terpadu, yang dimulai dari penganggaran, penerimaan, belanja
dan pelaporan. Dengan sistem informasi keuangan terpadu ini, diharapkan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana semakin terwujud dan mudah
diakses terutama oleh pimpinan institusi maupun dewan pengawas.
Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)
Dengan semakin beragamnya fakultas dan program studi yang dimiliki serta
kerjasama internasional yang telah berjalan, pada tahap ini UIN Lhokseumawe
menargetkan kemandirian finansial semakin meningkat dengan bukti rasio
pendapatan dibanding biaya operasional mencapai 80%. Selain itu juga, pada
tahap ini UIN Lhokseumawe terus memaksimalkan peluang bisnis demi
meningkatkan pendapatan BLU sehingga mampu menjadikan kampus UIN
Lhokseumawe sebagai kampus yang mandiri dalam pengelolaan keuangan
maupun pembiayaan dalam menunjuang Tri Dharma perguruantinggi.
Penyempurnaan regulasi maupun prasarana penunjang modernisasi bidang
keuangan terus dilaksanakan. Sistem Informasi Keuangan yang pada tahap
pemantapan baru mengintegrasikan penganggaran sampai dengan pelaporan, pada
tahap perkembangan ini telah mampu menjangkau aspek piutang dan analisis
kesehatan finansial universitas. Perhitungan rasio lancar, rasio perputaran asset
tetap dan berbagai rasio keuangan lain sebagai alat analisis laporan keuangan telah
tersedia dalam suatu fitur pada Sistem Informasi Keuangan.
Seiring kemajuan teknologi informasi dan perkembangan zaman, kebutuhan akan
modernisasi layanan bidang keuangan menjadi bagian penting yang dirancang
dalam tahap ini. Rintisan pembayaran belanja non tunai dan penerapan Cash
Management System (CMS) mulai dilaksanakan secara bertahap.
Tahap V, Tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe secara konsisten berupaya untuk terus
meningkatkan kemandirian dan peningkatan pendapatan tanpa mengesampingkan
36
aspek penyediaan jasa layanan pendidikan sector public yang tidak
mengutamakan mencari keuntungan. Peningkatan pendapatan pada kurun waktu
2017-2041 diharapkan tercapai 20% setiap tahunnya sehingga rasio pendapatan
UIN Lhokseumawe pada akhir periode ini mencapai biaya operasional mencapai
100%. Sebagai tahap kedewasaan, seluruh bentuk kerjasama operasi maupun
kerjasama manajemen diharapkan telah berkembang dalam periode ini, bahkan
UIN Lhokseumawe mulai merintis investasi sebagai wujud optimalisasi
pengelolaan dana yang dimiliki, sesuai arah kebijakan pemerintah yang terus
berkembang.
UIN Lhokseumawe juga diharapkan mampu mengimbangi perkembangan
teknologi dengan modernisasi layanan keuangan. Sistem informasi keuangan yang
telah berkembang pada tahap sebelumnya, terus dibangun sehingga memudahkan
stakeholder dalam mengakses informasi keuangan maupun melakukan transaksi.
Direncanakan pada tahap ini, sistem informasi keuangan yang ada, telah mampu
mengakomodasi kerjasama UIN Lhokseumawe dengan pihak asing (luar negeri).
Tersedianya sistem informasi keuangan yang terintegrasi dengan data kurs mata
uang asing akan memudahkan proses administrasi kerjasama luarnegeri. Pada
tahap ini, calon mahasiswa asing juga dapat melakukan pendaftaran dan
membayar biaya pendaftaran melalui sistem berbasis web yang didukung dengan
sistem pembayaran yang dapat dijangkau di luar negeri.
G. BIDANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
TAHAP I
(2017-2021)
TAHAP II
(2022-2026)
TAHAP III
(2027-2031)
TAHAP IV
(2032-2036)
TAHAP V
(2037-2041)
Penyempurnaan
Aplikasi dan
eksistensi bermedia
social Pendukung
otomasi dalam
proses akademik dan
administratif di IAIN
Lhokseumawe perlu
adanya
penyempurnaan
aplikasi yg telah di
bangun.
Dilakukan
penyempurnaan
terhadap aplikasi
yang telah dibangun
Otomasi
(Automation)
Penerapan
otomasi yang
terlaksana di
IAIN
Lhokseumawe
terhadap proses-
poses akademik
dan
administratif.
Capaian aplikasi
yang telah
dibangun dan
disempurnakan
untuk
mendukung
Ubiquity
(Mobility)
Penerapan
mobile lintas
ruang dan lintas
waktu dalam
mendukung
proses akademik
dan
administratif.
Capaian aplikasi
mobile yang
telah selesai
dibangun untuk
mendukung
mobile lintas
Paperless
Process
Penerapan bebas
dari penggunaan
kertas dalam
setiap model
kerja.
Capaian
terhadap proses
akademik dan
administratif
yang dilakukan
secara elektonik
yaitu 100%
Kebijakan dan
aturan terkait
Seamless
Services
Penerapan yang
memungkinkan
seluruh civitas
akademica
memperoleh
akses terhadap
transaksi, data,
dan informasi
melalui berbagai
macam media
dan berbagai
peralatan tanpa
tergantung pada
suatu alat
tertentu melalui
37
mencapai 90%.
Uji coba hasil
penyempurnaan
aplikasi mencapai
75%.
Eksistensi bermedia
social (FB, Istagram,
Twitter, WA,
Youtube, Telegram
dan sejenisnya)
mencapai 100%
otomasi proses
yaitu 100%
Implementasi
proses otomasi
yang telah
dilaksanakan
mencapai 90%
ruang dan waktu
yaitu 100%
Mobile lintas
ruang dan waktu
yang telah
dilaksanakan
mencapai 75%
yang
mendukung
model kerja
bebas kertas
(nirkertas)
mencapai 100%
layanan bebas
hambatan.
Capaian
implementasi
Cloud Services
atau layanan
berbasis awan
yaitu 100%
Tahap 1; Tahap Persiapan (2017-2021): Penyempurnaan Aplikasi dan
Eksistensi Bermedia Sosial
Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah penyempurnaan
aplikasi agar dapat dilakukan otomasi dalam segala proses pelaksanaan akademik
dan administratif di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Selama ini, proses
pengelolaannya dilakukan secara manual, diharapkan dengan sempurnanya
aplikasi mampu terlaksananya otomasi dengan media teknologi informasi dalam
proses akademik dan administratifnya. Selain itu perlu adanya eksistensi dalam
bermedia sosial, baik itu facebook, istagram, twitter, youtube, WhatsApp,
telegram dan sejenisnya yang bertujuan untuk menjadi bagian dari dunia milenial
yang terus berkembang dan menjadi bagian dari era digitalisasi dan terus eksis.
Indikator Kinerja Utama: 1. Dilakukan penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibangun
mencapai 90%.
2. Uji coba hasil penyempurnaan aplikasi mencapai 75%.
3. Eksistensi bermedia social (FB, Istagram, Twitter, WA, Youtube,
Telegram dan sejenisnya) mencapai 100%
Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026): Otomasi (Automation)
Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah otomasi terkait
pelaksanaan proses akademik dan administratif di lingkungan IAIN
Lhokseumawe. Pelaksanaan proses yang sebelumnya dilaksanakan secara manual
dapat dilaksanakan secara otomasi dengan media teknologi informasi secara
keseluruhan menggunakan aplikasi yang telah disempurnakan.
Indikator Kinerja Utama:
1. Capaian aplikasi yang telah dibangun dan disempurnakan untuk
mendukung otomasi proses yaitu 100%
2. Implementasi proses otomasi yang telah dilaksanakan mencapai 90%
38
Tahap III; Tahap Perkembangan (2027-2031): Ubiquity (Mobility)
Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah penerapan mobile
lintas ruang dan lintas waktu yang merupakan model kerja bergerak dalam
mendukung seluruh proses pelaksanaan akademik dan administratif. Layanan
terhadap proses dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, yang sebelumnya
dilakukan secara tatap muka lagsung maka dapat difalisitasi dan didukung oleh
teknologi dengan dibangunnya aplikasi yang dapat mendukung proses berupa
mobile lintas ruang dan lintas waktu sehingga segala proses akademik dan
administrative dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun (ubiquity).
Indikator Kinerja Utama:
- Capaian aplikasi mobile yang telah selesai dibangun untuk mendukung mobile lintas ruang dan waktu yaitu 100%
- Mobile lintas ruang dan waktu yang telah dilaksanakan mencapai 75%
Tahap IV; Tahap Pemantapan (2032-2036): Paperless Process
Pada tahap ini, program strategis yang dilakukan adalah pelaksanaan model kerja
yang bebas dari penggunaan kertas. Seluruh dokumen yang dulunya dalam bentuk
kertas, dapat dialihkan dalam bentuk digitalisasi (soft), sehingga tidak dibutuhkan
lagi dalam bentuk hardcopy. Seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku harus
mengakomodasi kepada model kerja bebas kertas tersebut dan mengharuskan
seluruh proses akademik dan administrative selakukan secara elektronik atau
digital.
Indikator Kinerja Utama:
- Capaian terhadap proses akademik dan administratif yang dilakukan secara elektonik yaitu 100%
- Kebijakan dan aturan terkait yang mendukung model kerja bebas kertas (nirkertas) mencapai 100%
Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041): Seamless Services
Pada tahap ini, program strategis yang dilakukan adalah diterapkannya program
layanan bebas hambatan (seamless services) yang dapat memudahkan civitas
akademika terhadap semua transaksi data dan segala informasi melalui berbagai
macam media dan peralatan tanpa tergantung pada suatu alat tertentu.
Mengharuskan dikembangkan dan diterapkannya model cloud services dalam
program strategis pada tahapan ini. Model ini memberikan kemudahan koneksi
wi-fi yang terhubung secara otomatis ketika berada di area wi-fi tanpa perlu men-
input username dan password secara berulang-ulang, koneksi internetnya sudah
sangat bagus di lingkungan UIN Lhokseumawe.
Indikator Kinerja Utama:
- Capaian implementasi Cloud Services atau layanan berbasis awan yaitu 100
39
H. SISTEM PENGELOLAAN BIDANG PENELITIAN
Tahap I
2017-2021
Tahap II
2022-2026
Tahap III
2027-2031
Tahap IV
2032-2036
Tahap V
2037-2041
1 Tersedianya
regulasi, rencana
induk (2017-
2021), dan
instrumen
penelitian dalam
bahasa
Indonesia;
Penelitian
diproyeksikan
untuk
pengembangan
keilmuan yang
dibutuhkan oleh
bangsa dan
berusaha
mengikuti
perkembangan
penelitian di
tingkat
internasional,
khususnya dalam
Islamic Studies.
Tersedianya
regulasi, rencana
induk (2022-2026),
dan instrumen
penelitian dalam
bahasa Indonesia,
bahasa Inggris
dan bahasa Arab;
Penelitian
diproyeksikan
untuk
pengembangan
keilmuan yang
dapat memberikan
kontribusi
signifikan bagi
pemecahan
masalah-masalah
bangsa;
Proses dan hasil
penelitian diakui
di tingkat
internasional,
khususnya dalam
Islamic Studies dan
Sosial-humaniora
Sains dan
Teknologi.
Tersedianya
regulasi, rencana
induk (2027-
2031), dan
instrumen
penelitian dalam
bahasa
Indonesia,
bahasa Inggris
dan bahasa
Arab;
Penelitian
diproyeksikan
untuk
pengembangan
keilmuan yang
dapat
memberikan
kontribusi
signifikan bagi
pemecahan
masalah-masalah
bangsa;
Proses dan hasil
penelitian
diakui di tingkat
internasional,
khususnya dalam
Islamic Studies,
Sosial-
humaniora Sains
dan Teknologi
dan Sustainable
Development
Goals (SDGs).
Tersedianya
regulasi,
rencana
induk(2030-
2034), dan
instrumen
penelitian dalam
bahasa
Indonesia,
bahasa Inggris
dan bahasa
Arab;
Penelitian
diproyeksikan
untuk
pengembangan
keilmuan yang
dapat
memberikan
kontribusi
signifikan bagi
pemecahan
masalah-
masalah bangsa;
Proses dan hasil
penelitian diakui
di tingkat
internasional,
dalam Islamic
Studies, Sosial-
humaniora
Sains dan
Teknologi,
Sustainable
Development
Goals (SDGs)
dan
Developmental
and Applied
Research.
Tersedianya
regulasi, rencana
induk (2034-2039),
dan instrumen
penelitian dalam
bahasa Indonesia,
bahasa Inggris
dan bahasa Arab;
Penelitian
diproyeksikan
untuk
pengembangan
keilmuan yang
dapat memberikan
kontribusi
signifikan bagi
pemecahan
masalah-masalah
bangsa;
Proses dan hasil
penelitian diakui di
tingkat
internasional, dalam
Islamic Studies,
Sosial-humaniora
Sains dan
Teknologi,
Sustainable
Development Goals
(SDGs) dan
Developmental and
Applied Research.;
Hasil Penelitian
dapat
disosialisasikan
kepada Instansi
Pemerintah sebagai
dasar penentuan
suatu kebijakan.
40
2 Jumlah penelitian
dosen adalah 40
% dari total dosen;
Persentase
penelitian prodi,
20 % dari
jumlah prodi;
Jumlah penelitian
dosen adalah 45 %
dari total jumlah
dosen;
Persentase
penelitian prodi 30
% dari jumlah
prodi;
Jumlah penelitian
dosen adalah 50
% dari total
jumlah dosen;
Persentase
penelitian prodi
40 % dari
jumlah prodi;
Jumlah
penelitian dosen
adalah 55 %
dari total
jumlah dosen;
Persentase
penelitian prodi
50 % dari
jumlah prodi;
Penelitian pusat-
pusat studi
sebanyak 70
%;
Penelitian
berskala
internasional
(melalui joint
research
dll)pada tahap
ini diharapkan
mencapai 4 penelitian.
Jumlah penelitian
dosen adalah 60 %
dari total jumlah
dosen;
Persentase
penelitian prodi 60
% dari jumlah
prodi;
Penelitian pusat-
pusat studi sebanyak 40 %;
Penelitian pusat-
pusat studi sebanyak 50 %;
Penelitian pusat-
pusat studi
sebanyak 60 %;
Penelitian pusat-
pusat studi sebanyak 80 %;
Penelitian
berskala
internasional
(melalui joint
research dll)
hingga tahun
2021 diharapkan
1 penelitian.
Penelitian berskala
internasional
(melalui joint
research dll) pada
tahap ini
diharapkan
mencapai 2
penelitian.
Penelitian
berskala
internasional
(melalui joint
research dll) pada
tahap ini
diharapkan
mencapai 3
penelitian.
Penelitian berskala
internasional
(melalui joint
research dll) pada
tahap ini
diharapkan
mencapai 5
penelitian.
3 Jumlah artikel ilmiah yang
dipublikasi oleh
dosen dalam
buku dan jurnal
nasional selama
tahap I
direncanakan 400 artikel
Jumlah artikel ilmiah yang
dipublikasikan oleh
dosen dalam buku
dan jurnal nasional
di Tahap II ini
direncanakan 650
artikel
Jumlah artikel ilmiah yang
dipublikasikan
oleh dosen dalam
buku dan jurnal
nasional di Tahap
III ini
direncanakan 900 artikel
Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan
oleh dosen
dalam buku dan
jurnal nasional
di Tahap III ini
direncanakan 1150 artikel
Jumlah artikel ilmiah yang
dipublikasikan oleh
dosen dalam buku
dan jurnal nasional
di Tahap III ini
direncanakan 1400
artikel
4 Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan
oleh dosen dalam
buku dan jurnal
internasional
selama tahap I
adalah 10 buah.
Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan oleh
dosen dalam buku
dan jurnal
internasional
selama tahap II
adalah 30 buah.
Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan
oleh dosen dalam
buku dan jurnal
internasional
selama tahap III
adalah 50 buah.
Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan
oleh dosen
dalam buku dan
jurnal
internasional
selama tahap IV
adalah 70 buah.
Jumlah artikel
ilmiah yang
dipublikasikan oleh
dosen dalam buku
dan jurnal
internasional
selama tahap V
adalah 90 buah.
Karya-karya Karya-karya dosen Karya-karya Karya-karya Karya-karya dosen
dosen mendapat mendapat sitasi di dosen mendapat dosen mendapat mendapat sitasi di
sitasi di tingkat tingkat Nasional sitasi di tingkat sitasi di tingkat tingkat Nasional
Nasional dan dan Internasional. Nasional dan Nasional dan dan Internasional.
Internasional. Internasional. Internasional.
41
Jumlah jurnal
terakreditasi
nasional (10
jurnal) dan
terindeks
internasional (1
jurnal).
Jumlah jurnal
terakreditasi
nasional (30
jurnal) dan
terindeks
internasional (5 jurnal).
Jumlah jurnal
terakreditasi
nasional (50
jurnal) dan
terindeks
internasional (10
jurnal).
Jumlah jurnal
terakreditasi
nasional (70
jurnal) dan
terindeks
internasional (15
jurnal).
Jumlah jurnal
terakreditasi
nasional (90 jurnal)
dan terindeks
internasional (20
jurnal).
Jumlah karya dosen yang
mendapat
paten/hak atas
kekayaan
intelektual
(HAKI) di tingkat
nasional (50
karya);
Jumlah karya dosen
yang mendapat
paten/hak atas
kekayaan
intelektual (HAKI)
di tingkat nasional
(100 karya); dan/
atau internasional
(2 karya).
Jumlah karya dosen yang
mendapat
paten/hak atas
kekayaan
intelektual
(HAKI) di tingkat
nasional (150
karya); dan/ atau
internasional (3
karya).
Jumlah karya dosen yang
mendapat
paten/hak atas
kekayaan
intelektual
(HAKI) di
tingkat nasional
(200 karya);
dan/ atau
internasional (4
karya).
Jumlah karya dosen
yang mendapat
paten/hak atas
kekayaan
intelektual (HAKI)
di tingkat nasional
(250 karya); dan/
atau internasional (5
karya).
Jumlah karya dosen dan
mahasiswa yang
memberikan
kontribusi pada
pembelajaran,
kebijakan dan
problem solving
tidak kurang dari
10
Jumlah karya dosen
dan mahasiswa
yang memberikan
kontribusi pada
pembelajaran,
kebijakan dan
problem solving
tidak kurang dari
15
Jumlah karya dosen dan
mahasiswa yang
memberikan
kontribusi pada
pembelajaran,
kebijakan dan
problem solving
tidak kurang dari
20
Jumlah karya dosen dan
mahasiswa yang
memberikan
kontribusi pada
pembelajaran,
kebijakan dan
problem solving
tidak kurang
dari 25
Jumlah karya dosen
dan mahasiswa
yang memberikan
kontribusi pada
pembelajaran,
kebijakan dan
problem solving
tidak kurang dari
30
Jumlah dana
penelitian tidak
kurang dari 30 %
dari total
anggaran di IAIN
Lhokseumawe.
Jumlah dana
penelitian tidak
kurang dari 30 %
dari total anggaran
di UIN
Malikussaleh
Lhokseumawe.
Jumlah dana
penelitian tidak
kurang dari 30 %
dari total
anggaran di UIN
Malikussaleh
Lhokseumawe
dan mendapatkan
dana penelitian di
tingkat
internasional
Jumlah dana
penelitian tidak
kurang dari 30
% dari total
anggaran di UIN
Malikussaleh
Lhokseumawe
dan
mendapatkan
dana penelitian
di tingkat
internasional
Jumlah dana
penelitian tidak
kurang dari 30 %
dari total anggaran
di UIN
Malikussaleh
Lhokseumawe dan
mendapatkan dana
penelitian di tingkat
internasional
Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)
Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe sudah memiliki regulasi, rencana induk
pengembangan parsial (2017-2021), dan instrumen penelitian dalam bahasa
Indonesia. Penelitian akan diproyeksikan untuk pengembangan keilmuan yang
dibutuhkan oleh bangsa dan berusaha mengikuti perkembangan penelitian di
42
tingkat internasional, khususnya dalam bidang Islamic Studies. Jumlah penelitian
dosen ditargetkan mencapai 40% dari total jumlah dosen. Persentase penelitian
prodi ditargetkan mencapai 20 % dari jumlah prodi. Penelitian pusat-pusat studi
ditargetkan sebanyak 40 %, sementara penelitian berskala internasional (melalui
joint research, dll) hingga tahun 2021 diharapkan mencapai minimal 1 penelitian.
Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal
nasional selama tahap I ditargetkan mencapai 400 artikel. Jumlah artikel ilmiah
yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional selama tahap
I ini adalah 10 artikel. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan
internasional. Di lingkungan IAIN Lhokseumawe, ditargetkan jumlah jurnal yang
terakreditasi nasional mencapai 10 jurnal dan terindeks internasional minimal 1
jurnal. Sementara jumlah karya dosen yang mendapat paten/hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) di tingkat nasional sebanyak 50 Karya. Jumlah karya dosen
dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan
problem solving tidak kurang dari 10 buah, dan jumlah dana penelitian tidak
kurang dari 30% dari total anggaran di IAIN Lhokseumawe.
Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)
Tahap ini melanjutlkan tahap I, dimana pada tahap ini UIN Malikussaleh
Lhokseumawe sudah memiliki regulasi, rencana induk pengembangan parsial
(2022-2026), dan instrumen penelitian sudah tersedia dalam bahasa Indonesia,
Inggris dan Arab. Penelitian pada tahap ini diproyeksikan untuk pengembangan
keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-
masalah bangsa, dimana kualitas dan kuantitas penelitian diakui di tingkat
internasional, khususnya dalam Islamic Studies dan Sosial-humaniora Sains dan
Teknologi. Ditargetkan jumlah penelitian dosen sudah mencapai 45 % dari total
jumlah dosen. Sementara persentase penelitian prodi adalah 30 % dari jumlah
prodi, dan penelitian pusat-pusat studi sebanyak 50 % dari jumlah pusat studi
yang ada. Penelitian berskala internasional (melalui joint research dll.) pada tahap
ini diharapkan menjadi 2 buah penelitian.
Pada tahap kedua ini jumlah artikel ilmiah dosen yang terpublikasi dalam buku
dan jurnal nasional ditargetkan sebanyak 650 artikel. Sementara jumlah artikel
ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional
selama tahap ini adalah 30 buah artikel. Di tahap ini karya-karya dosen sudah
mendapat sitasi di tingkat nasional dan internasional. Jumlah jurnal terakreditasi
nasional (30 jurnal) dan terindeks internasional (5 jurnal) di lingkungan UIN
Lhokseumawe. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas
kekayaan intelektual (HAKI) di tingkat nasional (100 Karya) dan, atau
internasional 2 buah. Pada tahap ini karya dosen dan mahasiswa yang
memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan problem solving
mencapai tidak kurang dari 20 buah. Jumlah dana penelitian tidak kurang dari 30
% dari total anggaran di UIN Lhokseumawe, dan diharapkan sudah bisa
mendapatkan dana penelitian dari luar UIN (founding nasional/dalam negeri).
43
Tahap III; Tahap Perkembangan (2027-2031)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten untuk menyediakan regulasi,
rencana induk pengembangan (2027-2031), yang mana instrumen penelitian
tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Melanjutkan tahap
sebelumnya, penelitian-penelitian akan diproyeksikan untuk pengembangan
keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-
masalah bangsa. Diharapkan proses dan hasil penelitian diakui di tingkat
internasional, bukan hanya dalam Islamic Studies tetapi juga sudah dalam Sosial-
humaniora Sains dan Teknologi dan Sustainable Development Goals
(SDGs).Jumlah penelitian dosen sudah mencapai 50 % dari total jumlah dosen;
Persentase penelitian naik menjadi prodi 40 % dari jumlah prodi; Penelitian pusat-
pusat studi sebanyak 60 %; Penelitian berskala internasional (melalui joint
research dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 3.
Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal
nasional di Tahap III ini direncanakan mencapai 900 artikel. Jumlah artikel ilmiah
yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional selama tahap
III adalah 50 buah. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan
internasional. Jumlah jurnal terakreditasi nasional (50 jurnal) dan terindeks
internasional (10 jurnal) di lingkungan UIN Lhokseumawe. Jumlah karya dosen
dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di
tingkat nasional (150 karya) dan atau internasional tidak kurang dari 3 karya.
Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada
pembelajaran, kebijakan dan problem solving tidak kurang dari 20 penelitian.
Pada tahap ini jumlah dana penelitian tidak kurang dari 30 % dari total anggaran
di UIN Lhokseumawe, disamping juga ditargetkan sudah mendapatkan dana
penelitian dari luar (baik lembaga nasional maupun lembaga internasional).
Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)
Tahap ini UIN Lhokseumawe juga masih konsisten menyediakan regulasi,
rencana induk pengembangan parsial (2032-2036), yang mana instrumen
penelitian tersedia secara lengkap dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
Penelitian yang ada masih akan diproyeksikan untuk pengembangan keilmuan
yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-masalah
bangsa. Pada tahap ini proses dan hasil penelitian telah diakui di tingkat
internasional, baik dalam bidang Islamic Studies, bidang Sosial-humaniora Sains
dan Teknologi, bidang Sustainable Development Goals (SDGs) maupun
Developmental and Applied Research. Pada tahap ini jumlah penelitian dosen
mencapai 55 % dari total jumlah dosen; Prosentase penelitian prodi 50 % dari
jumlah prodi; Penelitian pusat-pusat studi sebanyak 70 %;Penelitian berskala
internasional (melalui joint research dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 4
penelitian.
Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal
nasional di Tahap III ini meningkat menjadi 1150 artikel. Sementara artikel ilmiah
44
yang dipublikasikan dalam buku dan jurnal internasional meningkat menjadi 70
buah. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan internasional.
Jumlah jurnal terakreditasi nasional ditargetkan mencapai 70 jurnal, sementara
yang terindeks internasional mencapai 15 jurnal. Jumlah karya dosen dan
mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di tingkat
nasional 200 karya dan atau internasional 4 karya. Jumlah karya dosen dan
mahasiswa yang memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan
problem solving tidak kurang dari 25. Jumlah dana penelitian ditargetkan tidak
kurang dari 30 % dari total anggaran di UIN Lhokseumawe, dan ditargetkan sudah
biasa mendapatkan dana penelitian dari lembaga luar, baik tingkat nasional
maupun internasional.
Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten memiliki regulasi, rencana
induk pengembangan parsial (2037-2041), dan instrumen penelitian tersedia
dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Penelitian diproyeksikan untuk
pengembangan keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi
pemecahan masalah-masalah bangsa. Pada tahap ini proses dan hasil penelitian
kualitasnya bukan hanya sudah diakui di tingkat internasional, baik dalam bidang
Islamic Studies, Sosial-humaniora Sains dan Teknologi, Sustainable
Development Goals (SDGs) dan Developmental and Applied Research.;vHasil
Penelitian diharapkan dapat disosialisasikan kepada Instansi Pemerintah sebagai
dasar penentuan suatu kebijakan.
Pada tahap ini jumlah penelitian dosen sudah mencapai 60 % dari total jumlah
dosen; Prosentase penelitian prodi 60 % dari jumlah prodi; Penelitian pusat-pusat
studi sebanyak 80 %; Penelitian berskala internasional (melalui joint research,
dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 5 judul penelitian.
Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal
nasional pada tahap V ini direncanakan mencapai sejumlah 1400 artikel.
Sementara jumlah artikel yang dipublikasikandalam buku dan jurnal internasional
ditargetkan mencapai 90 buah. Karya-karya dosen juga sudah mendapat sitasi di
tingkat nasional dan internasional. Jumlah jurnal terakreditasi nasional (90 jurnal)
dan terindeks internasional (20 jurnal) di lingkungan UIN Lhokseumawe. Jumlah
karya dosen dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual
(HAKI) di tingkat nasional 250 karya dan atau internasional tidak kurang dari 5
buah. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada
pembelajaran, kebijakan dan problem solving tidak kurang dari 30 judul. Pada
tahap ini jumlah dana penelitian masih stabil, tidak kurang dari 30 % dari total
anggaran di UIN Lhokseumawe, di samping juga ditargetkan mampu
mempertahankan sumber dana penelitian dari luar (baik lembaga nasional maupun
lembaga internasional).
45
I. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Tahap I
2017 – 2021 Tahap II
2022 – 2026 Tahap III
2027 - 2031 Tahap IV
2032 - 2036 Tahap V
2037 - 2041
1 Tersedianya Tersedianya Tersedianya Tersedianya Tersedianya regulasi regulasi regulasi regulasi pengabdian regulasi pengabdian pengabdian pengabdian kepada masyarakat pengabdian kepada kepada kepada dalam bahasa aceh, kepada masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam Bahasa Indonesia, masyarakat bahasa aceh dan bahasa aceh, bahasa aceh, bahasa arab, bahasa dalam bahasa bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia, inggris. Pengabdian aceh, Bahasa Pengabdian bahasa arab, bahasa arab, masyarakat sesuai Indonesia, masyarakat sesuai bahasa inggris. bahasa inggris. dengan bidang bahasa arab, dengan bidang Pengabdian Pengabdian keilmuan prodi, bahasa inggris. keilmuan prodi, masyarakat sesuai masyarakat sesuai multidisipliner dan Pengabdian multidisipliner dengan bidang dengan bidang kolaboratif yang masyarakat dan kolaboratif keilmuan prodi, keilmuan prodi, diadakan di Aceh sesuai dengan yang diadakan di multidisipliner multidisipliner dan empat provinsi bidang keilmuan dan kolaboratif di dan kolaboratif dan kolaboratif di Sumatra dan tiga prodi, tingkat regional / yang dilaksanakan yang diadakan di provinsi di jawa multidisipliner nasional dan di Aceh dan dua Aceh dan tiga dengan kabupaten dan kolaboratif internasional (satu provinsi di provinsi di yang lebih banyak yang diadakan di Negara) Sumatra dan satu Sumatra dan dua dan kolaboratif di Aceh dan lima provinsi di jawa provinsi di jawa tingkat regional / provinsi di dan kolaboratif di dengan kabupaten nasional dan Sumatra dan tiga tingkat regional / yang lebih banyak internasional (tiga provinsi di jawa nasional dan dan kolaboratif di Negara) dengan internasional (di tingkat regional / kabupaten yang dua Negara) nasional dan lebih banyak dan internasional (di kolaboratif di Dua Negara) tingkat regional / nasional dan internasional (empat Negara)
Tahap I; Tahap Persiapan (2017 – 2021)
Tahap ini IAIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan
instrumen pengabdian kepada masyarakat dalam bahasa aceh dan bahasa
Indonesia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen, berkolaborasi dengan
mahasiswa, sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan kolaboratif
yang dilaksanakan di Aceh. Jumlah pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa (rasio penelitian dan jumlah dosen dan mahasiswa)
ditargetkan sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan kolaboratif
ditingkat regional / nasional dan internasional (satu Negara). Pengabdian ini lebih
mengarah pada Pengabdian masyarakat ini diarahkan pada community
engangement and Understanding. Dengan mengembangkan kesadaran pentingnya
ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan melalui program desa binaan.
Program ini dikembangkan dengan menekankan pada bantuan sosial
46
kemasyarakatan sesuai debgab keilmuan prodi untuk memberikan pemahaman,
pendidikan dan solusi kepada masyarakat. Model pengabdian masyarakat IAIN
Lhokseumawe yaitu KPM (kuliah pengabdian masyarakat), program IAIN
Lhokseumawe Peduli dan Student Mobility , yang merupakan KPM kebangsaan.
Tahap II; Tahap Pemantapan (2022 – 2026)
Tahap ini IAIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan
instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan
bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah
kolaborasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa
meningkat dan sesuai dengan bidang keilmuan prodi. Dilakukan secara
kolaboratif yang dilaksanakan di Aceh dan dua provinsi di Sumatra dan satu
provinsi di jawa dan kolaboratif di tingkat regional / nasional dan internasional
(dilakukan di dua Negara). Dengan mengembangkan kampong aceh sebagai salah
satu bentuk program desa binaan yang merupakan bagian dari Community
development, dengan mengembangkan keahlian dalam berbahasa yaitu bahasa
inggris dan arab. Model pengabdian masyarakat IAIN Lhokseumawe yaitu KPM
(kuliah pengabdian masyarakat), program IAIN Lhokseumawe Peduli dan Student
Mobility, yang merupakan KPM kebangsaan.
Tahap III; Tahap Pengembangan (2027 - 2031)
Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan
instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan
bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah
kolaborasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa
meningkat dan sesuai dengan bidang keilmuan prodi. pengabdian yang dilakukan
melalui program kegiatan UIN Lhokseumawe Mengabdi Berbasis Participatory
Action Research (PAR). Program pengabdian dikembangkan mengacu pada
implementasi hasil research untuk dimanfaatkan oleh masyarakat serta menggali
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat sehingga bisa diangkat menjadi
topic penelitian baru dan bisa diajukan dalam hibah penelitian. Baik di tingkat
regional / nasional dan internasional.
Tahap IV; Tahap Pematangan (2032 - 2036)
Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan
instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan
bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih
konsisten sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan terintegrasi di
Aceh dan tiga provinsi di Sumatra dan dua provinsi di jawa dengan kabupaten
yang lebih banyak dan kolaboratif di tingkat regional / nasional dan internasional
(di dua Negara) dengan banyak kolaborasi universitas. Pada tahap ini pengabdian
dilakukan dengan metode Generating Revenue, sebagai bentuk Nation Economic
Contribution Focus melalui desa binaan. Potensi yang dapat dikembangkan
terutama yang berkait dengan pemanfaatan sumber daya local seperti kerajinan
47
dari daun iboih dan bahan baku lain yg bisa di valuekan dan dikembangkan oleh
dosen dan mahasiswa. Model pengabdian masyarakat UIN Lhokseumawe yaitu
KPM (kuliah pengabdian masyarakat), program UIN Lhokseumawe Peduli dan
Student Mobility , yang merupakan KPM kebangsaan.
Tahap V; Tahap Pendewasaan (2037 - 2041)
Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan
instrumen pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih konsisten sesuai dengan bidang
keilmuan prodi, multidisipliner dan terintegrasi. Pengabdian kepada masyarakat
masih diarahkan pada Devoloping Economic Potential. Kegiatan pengabdian lebih
menekankan pada pelatihan ketrampilan yang sesuai dengan potensi daerah
binaan,dengan mengedepankan kearifan local. Program ini dikembangkan untuk
membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehingga nantinya bisa
berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional. Program ini
dilaksanakan di Aceh dan tiga provinsi di Sumatra dan dua provinsi di jawa
dengan kabupaten yang lebih banyak dan kolaboratif di tingkat regional / nasional
dan internasional (di tiga Negara), dengan tujuan menghasilkan incubator bisnis
baru dan bisa dikelola secara mandiri dan dikembangkan secara bertahap dalam
lingkup regional dan internasional.
J. BIDANG KERJASAMA
Tahap I
2017 – 2021
Tahap II
2022 - 2026
Tahap III
2027 - 2031
Tahap IV
2032 - 2036
Tahap V
2037 - 2041 Memperkuat jejaring Memperkuat Membangun Menginisiasi Memperkuat
dan kerja sama jejaring dan kerja jejaring dan kerja jejaring dan jejaring dan kerja
antaruniversitas, sama sama kerja sama sama asosiasi keilmuan, antaruniversitas, antaruniversitas, antar antaruniversitas,
lemabaga profesi, asosiasi keilmuan, asosiasi keilmuan, universitas, asosiasi keilmuan,
pemerintah dan lemabaga profesi, lemabaga profesi, asosiasi lemabaga profesi,
industri di level pemerintah dan pemerintah dan keilmuan, pemerintah dan
nasional; menginisiasi industri di level industri di level lemabaga industri di level
jejaring dengan Asia Tenggara Asia. profesi, Asia, lintas benua
lembaga-lembaga dan dunia islam . pemerintah dan kemitraan
sejenis di tingkat dan industri di dengan lembaga-
regional Asia level lintas lembaga
Tenggara dan dunia benua. multilateral dunia.
islam.
Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)
Tahap ini IAIN Lhokseumawe memperkuat jejaring dan kerjasama antar
lembaga/instansi baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini
dibuktikan dengan adanya MoU (atau kesepakatan kerjasama dengan istilah lain
yang semakna) antar lembaga/instansi yang pada akhir tahun 2022 ditargetkan
berjumlah 50-60 buah. Kerjasama di tingkat nasional berasal dari unsur
48
pemerintah dan swasta. Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe terlibat aktif pada
Asosiasi Internasional sejumlah 5 asosiasi di bidang peningkatan mutu
pendidikan. Selain itu juga menghadiri penyelenggaraan event internasional di
tingkat asia tenggara.
Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)
IAIN Lhokseumawe akan meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama
antarlembaga/institusi baik di dalam maupun luar negeri yang sudah dirintis
sebelumnya. Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe akan menambah mitra kerjasama
di luar yang sudah dicapai. Mitra kerjasama selama lima tahun meningkat 15-20
mitra baru. Kerjasama pada tahap ini diprioritaskan pada universitas-universitas di
Negara Asia tenggara dan Timur Tengah. Untuk mitra yang sudah bekerjasama
pada tahap sebelumnya, IAIN Lhokseumawe memprioritaskan tindak lanjut
kerjasama dalam bentuk join research, join publikasi, pertukaran staff dan
mahasiswa, dan program pemantapan akademik lainnya terutama di bidang
pengembangan dan pengkajian studi islam.
Tahap III; Pengembangan (2027-2031)
Pada tahap ini, kuantitas dan intensitas kerjasama diarahkan pada perluasan
kemitraan dengan lembaga riset dan penyandang dana, penggalangan sumber daya
riset. Prioritas dalam tahap ini diarahkan pada lembaga/institusi dalam dan luar
negeri yang bereputasi dalam hal penelitian dan publikasi khususnya level Asia.
Untuk mitra yang sudah beerjasama pada tahap sebelumya, UIN Lhokseumawe
mengembangkan tindak lanjut kerjasama dalam bentuk join research, join
publikasi, pertukaran staff dan mahasiswa, dan program pemantapan akademik
lainnya terutama di bidang pengembangan dan pengkajian studi islam, social
sciences dan natural/applied sciences.
Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)
Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe menjadi lembaga pendidikan terdepan di
bidang kajian studi islam, social sciences dan natural/applied sciences. Pada
tahap ini, UIN Lhokseumawe mulai merintis kerjasama dalam pembuatan dan
pengembangan produk-produk berbasis riset yang mempunyai dampak pada
lingkungan, pendidikan dan pemberdayaan. Pada tahap ini, kerjasama diperluas
dengan lembaga-lembaga industry di tingkat nasional dan internasional.
Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)
Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe sudah memasuki fase kemandirian finansial
sehingga tidak tergantung kepada pembiayaan dari mahasiswa dan anggaran
Negara. Pendapatan lembaga akan lebih banyak ditopang dari hasil research
based economy yang berupa penghargaan Haki, Paten, Jasa dan produk berbasis
riset. Di sini, UIN Lhokseumawe melakukan uji kepatutan dan kelayakan atas
produk-produk berbasis riset yang bernilai jual baik tingkat nasional maupun
49
internasional. Uji kepatutan dan kelayakan tersebut bekerjasama dengan industry
yang diarahkan untuk brading dan marketing produk-produk berbasis riset.
Lebih rincinya Rencana Induk Pengembangan IAIN Lhokseumawe dapat pula
dilihat dalam bentuk tabel sesuai dengan kriteria 9 Standar Perguruan Tinggi
sebagai dalam tabel berikut:
50
BAB V
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) TAHUN 2017-2041
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE
N
O
BIDANG
PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA/
TARGET
LUARAN
Kondisi
Existing
baseline
Standar Yang
Ditetapkan SASARAN
KEGIATAN/
PESERTA
MILESTONES*
I
2017-
2021
II
2022-
2026
III
2027-
2031
IV
2032-
2036
V
2037-
2041
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Visi, Misi
dan Strategi
Workshop
Peninjauan Ulang
STATUTA IAIN
Lhokseumawe
STATUTA 1 Dokumen
STATUA
Kemenhukam
RI
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V
2 Tata kelola, Workshop RIP 1 Dokumen RIP Matrik 9 Pimpinan IAIN V
Tata Penyusunan dan Standar Lhokseumawe
Pamong Peninjauan RIP
Dan Workshop Renstra 1 Dokumen Matrik 9 Pimpinan IAIN V V V V V
Kerjasama Penyusunan dan RENSTRA Standar Lhokseumawe
Peninjauan Renstra
Workshop Renop 1 Dokumen Matrik 9 Pimpinan IAIN V V V V V Penyusunan dan RENOP Standar Lhokseumawe
Peninjauan Renop
Pelatihan Sertiffikat Audit 1 Dokumen Intrumen Audit Pimpinan IAIN V V V
Penyusunan Keuangan Intrumen Audit Keuangan Lhokseumawe
Dokumen Esternal Eksternal
51
Akreditasi (Internasional (Internasional
Penguatan Bereputasi) Bereputasi)
Lembaga Sertiffikat Audit 1 Dokumen Intrumen Audit Pimpinan IAIN V V V V
Keuangan Intrumen Audit Keuangan Lhokseumawe
Esternal Eksternal
(Nasional (Nasional
Bereputasi) Bereputasi)
Sertifikat 1 Dokumen Instrumen Kepala Unit V
Akreditasi Instrumen Akreditasi Perpustakaan
Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan dan Anggota
Sertifikat Lab 1 Dokumen Instrumen Kepala Unit Lab V
Microteaching Instrumen Akreditasi Microteaching
Microteaching Microteaching dan Anggota
Setifikat Lab 1 Dokumen Instrumen Kepala Lab V
Minibank Instrumen Akreditasi Minibank dan
Minibank Minibank Anggota
Sertifikat 50% 4 Jurnal Pengelola Jurnal V
Akreditasi
Jurnal
Sertifikat 1 Dokumen Instrumen ISO Pimpinan IAIN V V
Akreditasi Intrumen ISO Lhokseumawe
Internasion ISO
Sertifikat 0% Instrumen Pimpinan IAIN V V V V V
Akreditasi Akreditasi Lhokseumawe
Internasional Internasional
Prodi Prodi
52
Sertifikat 75% Intrumen Ketua dan V V V V
Akreditasi A Akitatasi APS Sekretaris Prodi
Prodi
Setifkat APT 1 Dokumen Instrumen APT Pimpinan IAIN V
Baik Sekali APT 9 Standar Lhokseumawe
Menjalin MoU, MoA 12 Dokumen Format dan Pimpinan IAIN V V V V V
Kerjasama Tingkat Internasional MoU dan MoA Antar Nagera Lhokseumawe
Internasional
Bidang Pendidikan,
Penelitian dan
Pengabdian kepada
Masyarakat
Menjalin MoU dan MoA 75 Dokumen Format antar Pimpinan IAIN V V V V V
Kerjasama Tingkat MoU dan MoA Lembaga Lhokseumawe
Nasional Bidang
Pendidikan,
Penelitian dan
Pengabdian kepada
Masyarakat
Menjalin MoU dan MoA 50 Dokumen Format antar Pimpinan IAIN V V V V V
Kerjasama Tingkat MoU dan MoA lembaga Lhokseumawe
Wilayah Bidang
Pendidikan,
Penelitian dan
Pengabdian kepada
Masyarakat
53
3 Mahasiswa Penerimaan
Mahaasiswa Baru 3
Jalur (SPAN, UM-
PTKIN dan SPMB
LOKAL)
Jumlah
Mahasiswa
Daerah,
Nasional dan
Internasional
3456 Mahasiswa Juknis
Mahaasiswa
Baru 3 Jalur
(SPAN, UM-
PTKIN dan
SPMB LOKAL)
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V V V
Sosialisasi
Penerimaan
Mahasiswa Baru
Jumlah
Mahasiswa
Daerah,
Nasional dan
Internasional
880 Mahasiswa
Pertahunnya
SOP IAIN
Lhokseumawe
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V V V V V
Penerimaan
Mahasiswa Asing
Dokumen
Jumlah
Mahasiswa
Asing
0 % Mahasiswa
Asing
Kementerian
Luar Negeri dan
Agama RI
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V V V V
Penerimaan
Mahasiswa Baru
Pasacasarjana
Secara Online
Dokumen
Mahasiswa
Pascasarjana
135 Mahasiswa
Baru
pertahunnya
Juknis
Penerimaan
Mahasiswa
Pacsa PTKIN
Direktur dan
Wakil Direktur
Pasacasarajana
V
4 Sumber
Daya
Manusia
Penerimaan Dosen
PNS dan ASN Non
PNS
Dokumen Dosen
CPNS dan ANS
Non PNS
120 Dosen
Tenaga Pendidik
Dengan Rasio
Jumlah
Mahasiswa 1:22
Junik
Penerimaan
CPNS/ASN
sesuai MEN
PAN-RB
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V V V V V
Penerimaan Tenaga
Kependidikan PNS
dan ASN Non PNS
Dokumen
Tenaga
Kependidikan
20 Tenaga
Kependidikan
Junik
Penerimaan
CPNS/ sesuai
Pimpinan IAIN
Lhokseumawe
V V V V V
54
CPNS dan ANS MEN PAN-RB
Non PNS
Penerimaan Tenaga Dokumen 5 Tenaga Junik Pimpinan IAIN V V V V V
Keperpustakaan Tenaga Keperpustakaan Penerimaan Lhokseumawe
PNS dan ASN Non Keperpustakaan pertahun CPNS/ sesuai
PNS PNS dan ASN MEN PAN-RB
Non PNS
Penerimaan Tenaga Dokumen 2 Tenaga Junik Pimpinan IAIN V V V V V
Laboran PNS dan Tenaga Laboran Laboran Penerimaan Lhokseumawe
ASN Non PNS PNS dan ASN pertahun CPNS/ sesuai
Non PNS MEN PAN-RB
Penerimaan Tenaga Dokumen 5 Tenaga IT Junik Pimpinan IAIN V V V
IT PNS dan ASN Tenaga IT PNS pertahun Penerimaan Lhokseumawe
Non PNS dan ASN Non CPNS/ sesuai
PNS MEN PAN-RB
Peningkatan Tenaga 78 Tenaga Junis Tenaga V V V V V
Tenaga Kependidikan Kependidikan Kemnertian Kependisikan
Kependidikan Men-PAN-RB D4 dan S1
Kualifikasi dan
Pendidikan D4 ke Kementerian
S1 dan S1 Ke S2 Agama
Peningkatan Dosen Dosen Magister 30% Dosen 5000 Doktor, Dosen Magister V V V V V
Kualifikasi (S2) dan Doktoral LPDP, LPSM (S2)
Pendidikan S2 ke Doktoral (S3) dan lain-lain
Doktoral (S3)
Inkubasi LK dan Guru Besar dan 5 Dosen LK 10 % Dosen Dosen IVb (LK) V V V V
GB Lektor Kepala IAIN
55
DTPT (Dosen Lhokseumawe
Tetap PT) Memiliki
Jabatan
Akademik Guru
Besar
Percepatan Dokumen Dosen 95% Dosen Dosen Yang V V V V V
Sertifikasi Dosen Sertifikasi Bersertifikat Bersertifikat Belum
Tetap Dosen Pendidik Bersertifikat
Peningkatan Dana Dokumen 0% Dana Penelitian Junis Penelitian V V V V
Penelitian Dosen Penelitian Hibah Dosen, Kolaborasi
Pendanaan Dosen Kerjasama Luar
Internasional Negeri
Peningkatan Dana Dokumen 105 Judul Juknis Penlitian V V V V V
Penelitian Dosen Penelitian Penelitian dari Litabdimas Kelompok,
Pendanaan Dosen 120 Dosen Individu,
Perguruan Tinggi Kolaborasi
dan Mandiri dalam Sesuai dengan
Luar PT Sendiri Bidang keahlian
masing-masing
dosen
Peningkatan Judul Dokumen Pkm 0 % Dana Pkm Junis Pkm V V V V
Pkm Dosen Dosen Hibah Dosen, Kolaborasi
Pendanaan Kerjasama Luar
Internasional Negeri
Peningkatan Judul Dokumen Pkm 136 Judul Pkm Juknis Pkm Kelompok, V V V V V
Pkm Dosen Dosen Dosen Litabdimas Individu,
Pendanaan Kolaborasi
56
Perguruan Tinggi
dan Mandiri dalam
Luar PT Sendiri
Sesuai dengan
Bidang keahlian
masing-masing
dosen
Keungan, Peningkatan BNBP 11, 4 Miliar Junik Penarikan Mahasiswa (S1 V V V V V
5 Sarana dan Jumlah Dana dan Penggunaan dan S2)
Prasarana BNBP BPBP
Peningkatan Dana Dokumen 6 Miliar Junik Warek 2 V V V V V BOPTN BOPTN Kepenterian
Keuangan
Optimalisasi Perencanaan 4 Gedung Juknis Mahasiswa dan V
Pembangunan SBSN (FTIK, Lab Penggunaan Dosen
Dengan Center, FEBI SBSN
Menggunakan dan FUAD)
SBSN
Optimalisasi Perencanaan 3 Gedung Biro, Juknis dari Mahasiswa dan V V V V V
Pembangunan Pembangunan Ma’had Jam’ah, PUPR Dosen
Gedung Mangkrak Gedung Auditorium)
Dana PUPR
Peningkatan Dana Perencanaan 8 Milar Juknis Dana V V V V V
Rupiah Murni Pusat kementerian Operasional
Keuangan
Peningkatan Dana PEMDA, 2 Milar Kerja sama Dana Kegiatan V V V V V Perguruan Tiggi Perbankan dan Mahasiswa dan
Melalui Sumber Pihak Lainnya Dosen
Lain (Pihak Ketiga)
57
Peningkatan Dana
Penelitian Dosen
Perencanaan
Litabdimas
Kementerian
Agama dan
Penelitian
Kompetitif
Lainnya
568 Juta Rupiah Penelitian
Kompetitif
Dosen V V V V V
Peningkatan Dana
Pkm Dosen
Pkm Dalam dan
Luar Negeri
350 Juta Rupiah PkM Dosen dan
Mahasiswa
V V V V
Peningkatan
Sistema Pelayanan
SIMPT Berbasis IT
(Jejaring)
Sistem
Informasi
Perguruan
Tinggi Berbasis
IT
80 MB SIMPT Civitasakademik
a IAIN
Lhokseumawe
V V V V V
Peningkatan
Pelayanan
Perpustakaan
Melalaui
Digitalisasi
E-Layanan
Perpustakaan
E-Perpusatkaan Alat
Perpusatkaan
(digital)
Mahasiswa dan
Dosen
V
6 Pendidikan Workshop
Peninjauan
Penerapan Kurikum
Kualifikasi
Nasional Indonesia
(KKNI)
Dokumen
Kurikulum
Dokumen KKNI
22 Jurusan/Prodi
Buku
Kurikulum
Warek I dan
MUTU
V V V V V
58
Wrkshop
Pengembangan
Kurikulum
Perguruan Tinggi
Buku Pedoman
Pengembangan
Kurikulum
Buku Pedoman
Pendidikan
Buku Pedoman
Pengembangan
Kurikulum
Warek I, Dekan,
dan MUTU
V V V V V
Peningkatan
Suasana Akadmik
dan Mimbar
Akademik Melalui
Seminar
Pendidikan, Model,
Strategi, Metode,
Pendekatan dan
Teknik
Pembelajaran
Dokumen
Pembelajaran
Mahasiswa
Seminar Kelas,
Diskusi dan
Penugasan
Sistem
Pembelajaran
Tingkat
Mahasiswa
(Andragogik)
Warek 1 Dekan V V V V V
Pelaksanaan Audit
Mutu Internal
(AMI) Setiap Akhir
Semester
Dokumen
Pedoman dan
Instrumen AMI
AMI FTIK Buku Pedoman
dan Intrumen
AMI
MUTU Kapus
AUDIT Internal
V V V V V
7 Penelitian Klasifikasi
Penelitian
kelompok dan
individu dosen
Berbasis Integrasi
Keilmuan
(matakuliah) Yang
Melibatkan
Mahasiswa
Dokumen
Penelitin
Kelompok dan
Individu dosen
yang melibatkan
mahasiswa
Laporan
penelitian
Pedoman
penelitian
LPPM V V V V V
59
Peningkatan Luaran Sertifikat HKI 0, % HaKI Standar Dosen V V V V V
Penelitian (HKI) Dosen Pengurusan
HaKI
Peningkatan Luaran Buku ISBN 15 Buku Standar Dosen V V V V V
Penelitian (Buku Pengurusan
ISBN) ISBN
Peningkatan Artikel Jurnal 19 Artikel Jurnal Terindeks Dosen V V V V V
Penelitian Jurnal Internasional
Internasional OJS
Terindeks
Peningkatan Artikel Jurnal 5 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V
Penelitian Jurnal Internasional
Internasional Tidak OJS
Terindeks
Peningkatan Artikel Jurnal 15 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V
Penelitian Jurnal OJS
Nasional
Terakreditasi
Peningkatan Artikel Jurnal 135 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V
Penelitian Jurnal OJS
Nasional Tidak
Terakreditasi
Penulisan Opini di Media Masa 12 Tulisan Media Masa dan Dosen V V V V V
Media Nasional Online/Cetak Cetak
dan Internasional
60
8 Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Klasifikasi Pkm
Kelompok dan
Individu sesuai
dengan keilmuan
yang melibatkan
mahasiswa
Dokumen
Laporan Pkm
Laporan
Pertanggung
Jawaban Desa
Binaan
Junis PTKIN Dosen dan
LPPM
V V V V V
Peningkatan Pkm
Mandiri Dosen
Sesuai Dengan
Bidang Keilmua
masing-masing
Laporan BKD
Dosen
Undangan,Sertif
ikat dan Jadwal
Kegiatan
Lembaga
Terkait
Dosen dan
LPPM
V V V V V
Klasifikasi Pkm
Kelompok Dosen
sesuai dengan
keilmuan Luar
Negeri
Dokumen
Laporan
Kelompok Pkm
5 Kegiatan Pkm
Luar Negeri
Junis PTKIN Dosen dan
LPPM
V V V V V
9 Luaran dan
Capaian
Tridharma
Peningkatan
Prestasi Akademik
Mahasiswa (tingkat
Internasional,
Nasional dan
Wilayah)
Sertifkat/Piagam
(tropi)
42
Sertifikat/Tropi
Penghargaan
Metrik 9
Standar
Wakil Rektor 3
dan Wakil
Dekan 3
V V V V V
Peningkatan
Prestasi Non
Akademik
Mahasiswa (tingkat
Internasional,
Sertifkat/Piagam
(tropi)
132
Sertifikat/Tropi
Penghargaan
Metrik 9
Standar
Wakil Rektor 3
dan Wakil
Dekan 3
V V V V V
61
Nasional dan
Wilayah)
Percepatan dan Data Lulusan Ijazah dan Pedoman Warek 1 dan V V V V V
Ketepatan Lama Tepat Waktu Transkrip Nilai Pendidikan Wakil Dekan 1
Studi Mahasiswa Mahasiswa
Percepatan Lama Dokumen Daftar Pekerjaan Intrumen Studi Wakil Rektor 3 V V V V V
Tunggu Lulusan Pelacakan Pelacakan
Bekerja Sesuai Alumni Alumni
dengan Komptensi
Lulusan
Kepuasan Dokumen Daftar Pengguna Instrumen Wakil Rektor 3 V V V V V
Penggunaan Kepusan Alumni Kepuasan
Alumni Pengguna Pengguna
Alumni Alumni
62
BAB VI
PENUTUP
Demikian Rancangan Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe
2017-2041 disusun secara garis besar serta disusun secara umum. RIP ini tidak
secara khusus memperhatikan kondisi masing-masing fakultas/ lembaga/unit di
lingkungan IAIN Lhokseumawe yang sangat mungkin memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Pilihan penyusunan secara umum ini diambil mengingat
bahwa secara umum pengembangan masing-masing fakultas/ lembaga/unit di
lingkungan IAIN Lhokseumawe menghadapi persoalan yang hampir serupa
sehingga memerlukan tindakan yang tidak jauh berbeda pada masing- masing
fakultas/lemba/unit tersebut.
Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan bahwa perbedaan
karakteristik tersebut akan membawa akibat pada perlunya dilakukan perubahan
atas strategi dasar dan kebijakan dasar yang tercantum dalam RIP. Perubahan
mungkin dilakukan pada satuan waktu atau bahkan pada strategi itu sendiri.
Namun demikian, diharapkan perubahan yang dilakukan tidak menyimpang
dari arahan dasar yang tercantum dalam RIP. Dengan demikian, perhatian atas
kondisi dan karakteristik pada fakultas/lembaga/unit sangat diperlukan pada
saat melakukan implementasi RIP. Untuk kepentingan ini, RIP secara umum ini
diharapkan dapat diadaptasi dan diturunkan kepada RIP fakultas/lembaga/unit
masing-masing.
Proses implementasi memerlukan perhatian lebih. Jika dalam proses
penyusunan strategi dasar dan kebijakan dasar dapat dilakukan oleh hanya
beberapa personil, maka proses implementasi akan melibatkan personil yang
lebih luas bahkan melibatkan semua elemen yang ada pada organisasi. Oleh
karena itu, sosialisasi atas strategi dasar dan kebijakan dasar melalui berbagai
media harus menjadi prioritas utama. Selanjutnya, dengan proses pengawalan
yang dilakukan oleh pimpinan yang memahami secara sungguh-sungguh strategi
dasar dan kebijakan dasar tersebut pada periode yang bersangkutan serta
memahami atas tuntutan/syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan proses
implementasi tersebut.
Pada proses implementasi pula, peran kesiapan organisasi dan sumber
daya manusia menduduki posisi yang amat penting. Kesehatan organisasi beserta
segenap karyawan harus diupayakan dalam kondisi prima. Segala aspek
yang menyangkut terciptanya lingkungan kerja yang kondusif serta terciptanya
peningkatan produktivitas kerja, baik produktivitas karyawan secara
khusus maupun produktivitas kerja organisasi secara umum, harus menjadi
perhatian utama. Selanjutnya, untuk menjaga proses implementasi berjalan sesuai
dengan yang telah ditetapkan, maka kegiatan evaluasi beserta tindakan
pembetulan/ penyesuaian (corrective actions), jika memang diperlukan, harus
dijadikan agenda kerja yang tak terpisahkan dalam mengelola IAIN
Lhokseumawe yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.