laporan narasi - iain lhokseumawe

80

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 2: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

LAPORAN NARASI

KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE

TAHUN 2017

Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017)”

ini dapat disusun sesuai dengan periode kepemimpinan di IAIN Lhokseumawe dan

merupakan acuan untuk pembuatan program kerja jangka pendek (satu tahun) dan jangka

menengah (lima tahun). RIP IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) disusun

berdasarkan pemikiran: “Menjadikan IAIN Lhokseumawe menjadi Kampus Peradaban”.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penyusunan RIP 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) dilakukan

dengan sungguh-sungguh dan hati-hati, melalui proses analisis kondisi internal dan eksternal

kinerja layanan IAIN Lhokseumawe dalam beberapa tahun terakhir dan prediksi perubahan

yang diperkirakan terjadi untuk masa yang akan datang. Dasar pertimbangan lainnya adalah

nilai-nilai utama yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun Penyusunan RIP IAIN Lhokseumawe 2017-

2041 (Revisi Tahun 2017) ini melalui serangkaian rapat dan kerja tim penyusun secara

keseluruhan. Selanjutnya RIP IAIN Lhokseumawe 2017-2041 (Revisi Tahun 2017) ini akan

digunakan sebagai acuan dalam membuat program kerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe sampai dengan tahun 2041. Program kerja tahunan akan dievaluasi pada setiap

akhir tahun yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk penyempurnaan program tahun

berikutnya yang telah ditetapkan. Terwujudnya dokumen ini diharapkan dapat memberikan

layanan yang prima, menghasilkan lulusan berkualitas, dan berdaya saing tinggi baik di

tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Buket Rata, Februari 2017 Ketua Pelaksana,

Syahrizal, M. Ag., Ph D

NIP. 197608082007101003

Page 3: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 4: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 5: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 6: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 7: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 8: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 9: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 10: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 11: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 12: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 13: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 14: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 15: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe
Page 16: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

KATA PENGANTAR

يحرلا نمحرلا هللام مبس

Ucapan puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, karena berkat hidayah

dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Rencana Induk

Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe ini. Selanjutnya selawat dan salam

yang agung tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas upaya dan

keseriusannyalah dalam mengemban amanah intelektual-ilahiyah yang secara

berkelanjutan menjadi inspirasi umat untuk selalu berpijak dan berjalan dia atas

kebaikan dan kebenaran.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe adalah gambaran

perencanaan yang dikembangan selama minimal dua puluh lima tahun ke depan.

Gambaran induk pengembangan tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu

Pengembangan Visi, misi, tujuan dan strategi IAIN Lhokseumawe selama dua

puluh lima tahun kedepan. Pengembangan tata pamong, tata kelola dan kerja sama

IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan

mahasiswa IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan.

Pengembangan sumber daya manusia (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan)

IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan

keuangan, sarana dan parasana IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun

kedepan. Pengembangan proses pendidikan IAIN Lhokseumawe selama dua

puluh lima tahun kedepan. Pengembangan penelitian dosen IAIN Lhokseumawe

selama dua puluh lima tahun kedepan. Pengembangan pengebdian kepada

masyarakat IAIN Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan. Dan

pengembangan luaran dan capaian Tridharma perguruan tinggi IAIN

Lhokseumawe selama dua puluh lima tahun kedepan .

Pengembangan tersebut berdasarkan perumusan visi dan misi IAIN dalam

jangka dua puluh lima tahun ke depan. Pengembangan komponen tersebut

dilaksanakan setelah adanya analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan IAIN Lhokseumawe di masa yang akan datang. Untuk itu

Renstra ini dijadikan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Page 17: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

Akhirnya, sekecil apapun bantuan yang diberikan, baik berupa

gagasan/pikiran maupun dukungan moril dalam proses penyelesaian renstra ini,

kami mengucapkan terima kasih atas semua yang berikan. Semoga Allah

berkenan menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang sudah

diperbuat.

Kesempurnaan adalah tujuan yang hendak digapai, namun dalam proses

pencapaiannya dibutuhkan kawalan ketat dari segala pihak. Untuk itu, demi

kesempurnaan penerapan rencana induk pengembangan (RIP) ini, kritik dan saran

yang bersifat konstruktif sangat diharapkan dan semoga Allah SWT. memberi

petunjuk kepada kita.

Lhokseumawe, Maret 2017

Rektor IAIN Lhokseumawe

Dr. H. Hafifuddin, M.Ag

Nip. 19651231 199303 1 022

Page 18: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

DAFTAR ISI

Surat Keputusan Tim Penyusun RIP

Surat Keputusan Pemberlakuan RIP

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan............................................. 1

B. Landasan Hukum............................................................. 2

BAB II : PROFIIL IAIN LHOKSEUMAWE

A. Sejarah Berdiri IAIN Lhokseumawe................................ 5

B. Visi, Misi dan Tujuan....................................................... 6

C. Pilar dan Arah Pengembangan....................................... 7

D. Metode Pengembangan Pembelajaran........................... 7

E. Strategi Pengembangan Jati Diri Warga Kampus …… 8

BAB III : ANALISIS KONDISI IAIN LHOKSEUMAWE

A. Analisis SWOT ...................................................................... 9

BAB IV : PETA ARAH PENGEMBANGAN IAIN LHOKSEUMAWE

A. Bidang Pengelolaan Tata Pamong.................................. 14

B. Bidang Pengelolaan Mahasiswa dan Alumni................. 19

C. Bidang Pengelolaan SDM.............................................. 22

D. Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana ............................ 27

E. Bidang Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran....... 28

F. Bidang Pengelolaan keuangan dan Pembiayaan............ 33

G. Bidang Pengelolaan Sistem Informasi........................... 36

H. Bidang Pengelolaan Penelitian........................................ 39

I. Bidang Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat ........... 45

J. Bidang Pengelolaan Kerjasama...................................... 47

BAB V : RENCANA INDUK PENGEMBANGAN IAIN 2017-2041

BAB VI : PENUTUP

Page 19: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan

Negara Republik Indonesia mengamanatkan dalam konstitusi Negara

yaitu Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 ayat (1) bahwa setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat (2) setiap warga negara

wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, ayat (3)

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang,

a yat ( 4 ) men yebutkan ba hwa Negara memprioritaskan anggaran

pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan

belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional, dan ayat (5)

Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradapan

kesejahteraan umat manusia.

Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

diperlukan peningkatan kemampuan dan kehandalan sumber daya manusia. Untuk

itu, dibutuhkan peningkatan pembinaan pendidikan dalam rangka membangun

masyarakat Indonesia yang berkualitas, memiliki daya saing tinggi dan

daya guna, sehingga terbangun masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang

antara kepentingan pribadi dan masyarakat, kehidupan jasmaniah dan rohaniah,

serta kebahagiaan dunia dan akhirat.

Paradigma pendidikan tersebut selaras dengan tujuan pendidikan di

Indonesia yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang hendak mengembangkan potensi

sumber daya manusia Indonesia agar terwujud kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Demikian juga Undang-undang Nomor

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menegaskan bahwa pendidikan tinggi

diharapkan berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia agar memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara. Oleh sebab itu, substansi undang- undang tersebut menghubungkan

antara nilai-nilai keimanan/keagamaan dengan sains/ilmu pengetahuan sebagai

satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Berdasarkan kondisi demikian, perlu dilakukan integrasi dan

pengembangan ilmu pengetahuan agama dan sains. Hal tersebut meniscayakan

hadirnya Perguruan Tinggi Agama Islam yang handal dan profesional dalam

menjawab tantangan tersebut. Pengembangan dimaksud diharapkan

Page 20: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

2

berimplikasi internal yang meliputi perubahan sistem kelembagaan,

pengembangan sarana dan prasarana, serta iklim yang menunjang

terselenggaranya proses pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas;

dan implikasi eksternal, yaitu terpenuhinya tuntutan masyarakat sesuai

dengan kebutuhan dan tuntutan pasar kerja lokal dan global. Oleh sebab itu,

keberadaan Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe bertujuan untuk

menggali dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman, sains dan seni/keriwausahaan

secara konseptual dan teoritis ke dalam berbagai disiplin ilmu untuk

meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kualitas sumber daya manusia

masyarakat Indonesia.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, berisi; mengembangkan potensi sumber daya manusia Indonesia untuk

mewujudkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Sejalan dengan hal ini, Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012

menempatkan pendidikan tinggi berperan strategis dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

bertujuan untuk mengembangkan perkembangan-perkembangan dalam bidang-

bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan

penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni; (3) sumber daya

manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5) keuangan dan

pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8) penelitian; (9)

pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama.

Keberadaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe bertujuan

untuk menggali dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman, sains dan

seni/keriwausahaan secara konseptual dan teoritis ke dalam berbagai disiplin

ilmu untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kualitas sumber

daya manusia, masyarakat Indonesia.

B. Landasan Hukum

Berikut landasan hukum yang dijadikan sebagai legalitas dan payung hukum

IAIN Lhokseumawe sebagai Satuan Kerja (SATKER) Pendidikan Tinggi

Kementerian Agama Republik Indonesia.

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586).

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Page 21: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

3

2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5410)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 43, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5007).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5150) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

112).

8. Keputusan Menteri Agama Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman,

Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana,

dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam.

9. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam.

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama

Islam.

11. Keputusan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2016 tentang Statuta IAIN

Lhokseumawe (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157).

12. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500).

13. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2016 tentang Perubahan Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh menjadi Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe.

14. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 24).

15. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 592).

16. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44

Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

17. Keputusan Menteri Agama Nomor 407 Tahun 2000 tentang Pengangkatan,

Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada

Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkungan Departemen Agama.

Page 22: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

4

18. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045 Tahun 2002 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum.

19. Peraturan Menteri Agama Nomor 46 Tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1686);

20. Keputusan Menteri Agama Nomor 492 Tahun 2003 tentang Pendelegasian

Wewenang Pemberian Kuasa Pengangkatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama

Negeri di Lingkungan Departemen Agama.

Page 23: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

5

BAB II

PROFIL IAIN LHOKSEUMAWE

A. Sejarah Berdiri IAIN Lhokseumawe

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe merupakan transformasi dari

Akademi Ilmu Agama (AIA) yang diprakarsai oleh Drs. Tgk. H. A. Wahab

Dahlawi, saat menjabat sebagai Bupati Aceh Utara. Bersama para tokoh

masyarakat lainnya, sang Bupati menginisiasi lahirnya lembaga perguruan tinggi

Islam pertama di Kota Lhokseumawe, ibukota Kabupaten Aceh Utara ketika itu.

Tanggal 12 Juni 1969 merupakan momentum awal bagi keberadaan Akademi

Ilmu Al-Qur’an. Selang 3 (tiga) tahun kemudian, yaitu pada tanggal 24 Mei 1972,

Bupati bersama beberapa tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat penting

Yayasan. Hasil rapat menyebutkan bahwa untuk kepentingan pengembangan

lembaga perguruan tinggi, disepakati perubahan nama dari AIA menjadi

Perguruan Tinggi Malikussaleh yang selanjutnya disingkat dengan PERTIM.

Keberadaan AIA kemudian dilebur menjadi Fakultas Syariah PERTIM. Pada

tahun 1975 Fakultas Syariah PERTIM menjadi filial dari Fakultas Syariah IAIN

Ar-Raniry Banda Aceh. Sejak pertama berdiri AIA hingga tahun 1975 tampuk

kepemimpinan berada di bawah kepemimpinan Drs. Tgk. H. A. Wahab Dahlawi.

Selanjutnya kepemimpinan Fakultas Syariah PERTIM dijabat oleh Drs.

Tgk. H. A. Gani El-Ahmady sebagai pengganti pimpinan sebelumnya. Pada

tanggal 15 Mei 1980, estafet kepemimpinan beralih dari Drs. Tgk. H. A. Gani El-

Ahmady kepada Drs. H. Ghazali Muhammad Syam. Dalam rapat perdana

kepengurusannya memutuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan

mengubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah

Yayasan Pendidikan Malikussaleh. Drs. H. Ghazali Muhammad Syam memimpin

Perguruan Tinggi Yayasan Pendidikan Malikussaleh hingga tahun 1986.

Periode 1987-1994 kepemimpinan lembaga pendidikan ini dipercayakan

kepada Drs. Idris Mahmudi dengan kampus kuliah di Reuleut. Akibat situasi

konflik yang sudah memuncak pada tahun akademik 1991/1992, mahasiswa tidak

ada yang berani mengikuti proses perkuliahan di Reuleut. Realitas ini diperparah

dengan aktifitas perkuliahan diadakan pada sore dan malam hari. Atas inisiatif

Drs. H. A. Muthalib Hasan, selaku Pembantu Dekan I memohon kepada Plh.

Rektor UNIMA, Drs. Mohd. Roesli Yusuf untuk dipertimbangkan memindahkan

kegiatan perkuliahan ke kampus Lancang Garam. Aktivitas perkuliahan pada era

kepemimpinan Drs. Tgk. Idris Mahmudi semakin berdinamika dengan perubahan

nama dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu

Syariah (STIS) dengan status terdaftar. Di akhir kepemimpinannya, wisuda

perdana diadakan dengan jumlah wisudawan 64 orang.

Pada kurun waktu 1996-2001, tongkat kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu

Syariah beralih ke tangan oleh Drs. H. A. Muthalib Hasan. Di bawah otoritas

kepemimpinannya, STIS Malikussaleh mendapat penghargaan dari Departemen

Agama RI dengan peningkatan status menjadi diakui, sekaligus penambahan 1

(satu) jurusan yakni Tarbiyah dengan status terdaftar untuk program studi

Pendidikan Agama Islam berdasarkan SK Menteri Agama nomor 181 tahun 1996.

Page 24: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

6

Dengan bertambahnya satu jurusan lagi maka pada tahun yang sama pemerintah

pusat melalui Departemen Agama Republik Indonesia mengapresiasi lembaga

pendidikan tinggi dengan mengganti nama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam

Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu Jurusan Syariah dan Jurusan

Tarbiyah.

Setelah periode kepemimpinan Drs. H. A. Muthalib Hasan berakhir pada

bulan Juni 2001, berdasrkan keputusan hasil rapat senat STAI Malikussaleh

Lhokseumawe mengangkat Drs. Hafifuddin untuk memimpin lembaga ini pada

periode 2001-2004. Pada masa kepemimpinannya, STAI Malikussaleh

Lhokseumawe mulai melakukan berbagai persiapan dan pembenahan menuju

penegerian. Ikhtiar tersebut membuahkan hasil dengan ditandatangani keputusan

Presiden Megawati Soekarno Putri, Nomor 2 tentang Penegerian Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe pada tanggal 5 Januari

2005. Pasca Penegerian institusi pendidikan tinggi Islam satu-satunya di kawasan

industri saat itu, Drs. Hafifuddin, M.Ag kembali mendapatkan amanah

melanjutkan estafet kepemimpinannya untuk periode 2006-2010. Kemudian,

digantikan oleh Dr. Iskandar Budiman, M.CL sejak 2010 hingga Tahun 2013.

Tahun 2014, dalam sebuah rapat senat STAIN Malikussaleh Lhokseumawe,

kembali Dr. Hafifuddin, M.Ag terpilih sebagai Ketua STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe periode 2014-2018 setelah selang satu periode. Namum belum

sempat menghabiskan masa jabatan hingga tahun 2018, Hafifuddin bersama

dengan para mujahid/aktifis kampus berhasil melakukan konversi status institusi

ini menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan terbitnya

Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2016. Setelah peralihan status ke IAIN,

Presiden melalui Menteri Agama R.I, menunjuk Dr. Hafifuddin, M. Ag., sebagai

rektor melanjutkan amanah kepemimpinan untuk jangka waktu 2017-2021.

B. Visi, Misi dan Tujuan

VISI

Menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

MISI

1. Mencetak sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia. 2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami

melalui pengkajian dan penelitian ilmiah; dan. 4. Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan institusional.

Page 25: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

7

TUJUAN

1. Memberikan akses pendidikan tinggi keislaman yang lebih besar bagi masyarakat

2. Menyediakan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas; dan

3. Membantu menyelesaikan permasalahan keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan.

C. Pilar Arah Pengembangan IAIN Lhokseumawe

IAIN Lhokseumawe memiliki tujuh (7) pilar pengembangan dengan

Landasan Konsep Mutamaddin. Tujuh (7) pilar pengembangan yang akan

dikembangkan oleh IAIN Lhokseumawe yaitu:

1. Tazkiyatun Nafsi (Jiwa yang Bersih).

2. At Tarahum (Kasih Sayang)

3. At Ta'abbud (Nilai Ibadah)

4. At-Takhallus (Nilai Keikhlasan)

5. Ruhul Mustaqbal (Visioner)

6. Dinamikiyyah Bittakhyir (Dinamis).

7. Qimah At Tarikh (Belajar dari Sejarah).

D. Metode Pengembangan Pembelajaran

Metode Pengembangan Strategi IAIN Malikussaleh Lhokseumawe

berlandaskan pada Q.S. Al-Baqarah ayat 151:

“Sebagaimana kami telah meyempurnakan nikmat kami ke padamu kami telah

mengutus ke padamu Rasul di antara kamu membacakan ayat-ayat kami kepada

kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan ke padamu al-kitab dan hikmah

serta mengajarkan kepada kamu apa-apa yang belum kamu ketahui (Q.S. Al-

Baqarah:151).

1. Tilawah (membaca) / يبرملا

2. Tazkiyah (mensucikan) يكزملا

3. Ta’lim (belajar) ملعملا

Hikmah ةمكحلا .4

Page 26: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

8

E. Strategi Pengembangan Jati Diri Warga Kampus

فراعتلا .1 (Saling Mengenal)

مهافتلا .2 (Saling Memahami)

هماضتلا .3 (Saling Bertanggung Jawab)

محراتلا .4 (Saling Menyayangi)

نواعتلا .5 (Saling Menolong)

Page 27: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

9

BAB III

ANALISIS KONDISI IAIN LHOKSEUMAWE

A. Analisis SWOT

Secara objektif Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe

diperlukan kejujuran, kejelian, dan ketelitian dalam mencermati data dan tingkat

perkembangan. Berdasarkan rangkaian pembahasan pada pembahasan

sebelumnya dapat diuraikan analisis SWOT secara keseluruhan sebagai berikut:

STRENGTHS WEAKNESS

1 IAIN Lhokseumawe 1 Jumlah dosen yang memiliki berbagai memiliki kualifikasi program studi yang pendidikan doktor diminati oleh lulusan belum memadai. Dayah, SMA/MA

Sederajat.

2 Tingkat kepercayaan 2 Belum adanya dosen masyarakat terhadap yang memiliki jabatan IAIN Lhokseumawe fungsional Guru sebagai pencetak Besar tenaga profesional

dalam bidang

keislaman berwawasan

kebangsaan

SWOT MATRIKS

IAIN LHOKSEUMAWE

3 Memiliki Program

studi terakreditasi B

sebanyak 14 buah dari

3 Publikasi ilmiah masih belum banyak bertaraf nasional

22 prodi yang dimiliki. Sebaran kualitas input mahasiswa dalam bidang ilmu- ilmu keislaman belum merata 4 Kompetensi dosen 4 Mutu tenaga dalam bidang keilmuan kependidikan memadai (administrasi,laboran, pustakawan, dan teknisi) masih belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas 5 Adanya sistem 5 Pemanfaatan IT yang penjaminan mutu yang masih terbatas oleh berorientasi BAN PT civitas akademik yang dikendalikan oleh

Page 28: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

10

penjamin mutu, gugus

penjaminan mutu dan unit penjaminan mutu

6 Fasilitas pendidikan dan pembelajaran berstatus milik sendiri dengan ketersediaan lahan kampus yang luas

7 Lokasi kampus berada

di ibukota Kabupaten,

mudah terjangkau dan

Biaya kuliah terjangkau

8 Memiliki fasilitas dan

program pengembangan

dan pelatihan

kompetensi mahasiswa

yang berkualitas

Memiliki program

pengabdian masyarakat

yang dilaksanakan oleh

dosen dan mahasiswa

Dukungan kerja sama

dengan beberapa

instansi lembaga

pendidikan dalam

maupun luar negeri,

kementerian/lembaga,

pemerintah daerah,

media informasi dan

instansi terkait.

Pengembangan akses

peningkatan fasilitas

pendidikan melalui

skema SBSN dan PHLN

Dukungan alumni yang

telah berkarir dalam

berbagai bidang profesi

Page 29: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

11

OP

PO

RT

UN

ITY

1 Beasiswa

dalam dan luar

negeri

SO

ST

RA

TE

GI

1 Meningkatkan mutu

mahasiswa dan lulusan

dalam menghadapi

persaingan (S1O3)

WO

ST

RA

TE

GI

1 Membuka ruang

kerja sama dalam

beasiswa studi

lanjut dosen

(W1O1)

2 Tingginya

minat

mahasiswa

dari dalam dan luar provinsi

2 Mengembangkan

sarana dan prasarana

yang dibutuhkan

(S7O4)

2 Memfasilitasi

kenaikan jabatan

fungsional

(W2O5)

3 Dana riset

kerja sama

terus

meningkat

3 Kolaborasi dalam

bidang tri dharma

Perguruan Tinggi

(S3O6)

3 Menyediakan

sistem pendataan

dan output riset

yang mudah

diakses (W3O4)

4 Dana anggaran

pengembangan

lembaga

semakin

meningkat

4 Meningkatkan wadah

dan ruang kreatifitas

mahasiswa (S5O6)

4 Memperkuat

budaya kerja

SDM yang

profesional

(W4O2)

5 Peningkatan kinerja

layanan akademik dan

non akademik (S3O6)

5 Menyediakan

fasilitas IT dan

pelatihan untuk

civitas akademik (W5O4)

6 Mewujudkan kerja

sama dan kemitraan

dalam bidang

pengabdian masyarakat (S4O4)

TH

RE

AT

S

1 Perubahan

peraturan yang

mempengaruhi

sistem,

pendanaan dan

tata kelola

ST

ST

RA

TE

GI

1 Mendorong inovasi dan

kreativitas mahasiswa

serta jiwa

kewirausahaan

mahasiswa dan dosen

(S5T3)

WT

ST

RA

TE

GI

1 Membuat

program

percepatan

pengembangan

fungsional dosen

(W2T1)

2 Kompetisi

perguruan

tinggi di

tingkat

nasional

2 Peningkatan budaya

dan kualitas riset,

inovasi dan

menghasilkan

terobosan baru untuk

peningkatan (S7T1)

2 Mengadakan

pelatihan IT untuk

civitas akademik

(W5T2)

Page 30: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

12

3 Meningkatkan promosi

dan sosialisasi lembaga

ke berbagai daerah

(S6T2)

Page 31: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

13

BAB IV

PETA ARAH PENGEMBANGAN (ROAD MAP) IAIN LHOKSEUMAWE

(Tahun 2017 - 2041)

Rencana Induk Pengembangan (RIP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lhokseumawe adalah dokumen perencanaan jangka panjang IAIN Lhokseumawe

dalam rangka mencapai cita-citanya sebagai institusi pendidikan selama kurun

waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2041. RIP ini dibagi ke dalam lima tahap:

Tahap I (2017-2021) adalah tahap persiapan IAIN Lhokseumawe menjadi

menjadi Local Class Institute dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).

Tahap II (2022-2026) adalah tahap persiapan IAIN Lhokseumawe

meningkatkan status sebagai UIN dan menjadi local and national class university

dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).

Tahap III (2027-2031) adalah tahap persiapan UIN Lhokseumawe menjadi

World Class University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).

Tahap IV (2032-2036) yang disebut dengan tahap pemantapan adalah

tahapan pengembangan UIN Lhokseumawe pada tahun 2032 harus sudah

mendapat pengakuan internasional, yakni menjadi World Class University dalam

bidang Islamic Studies.

Tahap V (2037-2041) atau tahap perkembangan UIN Lhokseumawe

mempersiapkan diri menjadi Research University yang tidak hanya diakui sebagai

World Class University dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga dalam bidang

Social Sciences, Humanities, dan Experiental/Natural Sciences. Dalam setiap

tahapan tersebut, UIN Lhokseumawe memperhatikan perkembangan-

perkembangan dalam bidang-bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan,

sistem pengelolaan dan penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni;

(3) sumber daya manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5)

keuangan dan pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8)

penelitian; (9) pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama. RIP untuk

sepuluh bidang tersebut dapat dirinci pada bagian-bagian berikut ini.

Page 32: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

14

Berikut beberapa bidang pengembangan IAIN Lhokseumawe yang

diklasifikasikan berdasarkan tahapannya masing-masing dari tahap persiapan,

pemantapan, pengembangan, pematangan dan Kedewasaan. Tahapan tersebut

sudah disesuaikan dengan kondisi dan keberadaan lembaga IAIN Lhokseumawe

dalam 25 tahun ke depan.

A. BIDANG PENGELOLAAN TATA PAMONG

N

o

Tahap I

Persiapan

(2017-2021)

Tahap II

Pemantapan

(2022-2026)

Tahap III

Pengembangan

(2027-2031)

Tahap IV

Pematangan

(2032-2036)

Tahap V

Kedewasaan

(2037-2041) 1 Sistem

kepemimpinan

yang

responsif,

inovatif dan

operasional.

Kelengkapan

dokumen

harus tersedia

dalam Bahasa

Indonesia

Sistem

kepemimpinan

yang visioner,

komunikatif,

inovatif, responsif,

dan operasional

tingkat Nasional.

Kelengkapan

dokumen harus

tersedia dalam

Bahasa Indonesia.

Sistem

kepemimpinan

yang visioner,

inovatif, responsif,

operasional,

komunikatif, dan

diplomatik (tingkat

Nasional dan

Internasional).

Kelengkapan

dokumen harus

tersedia dalam

Bahasa Indonesia,

Arab dan Inggris

Sistem

kepemimpinan

yang visioner,

inovatif,

responsif,

operasional,

komunikatif, dan

diplomatik

(tingkat Nasional

dan

Internasional).

Kelengkapan

dokumen harus

tersedia dalam

Bahasa Indonesia,

Arab dan Inggris

Sistem

kepemimpinan

yang visioner,

inovatif,

responsif,

operasional,

komunikatif,

diplomatik, dan

berjiwa

enterpreneur.

Kelengkapan

dokumen harus

tersedia dalam

Bahasa

Indonesia, Arab

dan Inggris

Tahap I (2017-2021)

• IAIN Lhokseumawe menjadi menjadi Local Class Institute dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)

Tahap II (2022-2026)

• IAIN Lhokseumawe bertransformasi menjadi UIN dan menjadi local and national class university dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)

Tahap III (2027-2031)

• UIN Lhokseumawe menjadi World Class University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman)

Tahap IV (2032-2036)

• UIN Lhokseumawe sudah mendapat pengakuan internasional, yakni menjadi World Class University dalam bidang Islamic Studies.

Tahap V (2037-2041)

• UIN Lhokseumawe mempersiapkan diri menjadi Research University dalam bidang Islamic Studies Social Sciences, Humanities, dan Experiental/Natural Sciences

Page 33: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

15

2 Perencanaan

dalam rangka

perubahan

status menuju

Universitas.

Kelengkapan

dokumen

harus tersedia

dalam Bahasa

Indonesia

Pemantapan

menuju perubahan

status menjadi

Universitas dalam

bidang Kajian

Keislaman.

Kelengkapan

Dokumen tersedia

dalam Bahasa

Indonesia, Arab

dan Inggris.

Perencanaan

dalam rangka

menuju

Universitas

terbaik tingkat

Nasional dalam

kajian bidang

Keislaman,

Pendidikan, dan

Ilmu

Sosial/Humaniora

Kelengkapan

Dokumen tersedia

dalam Bahasa

Indonesia, Arab

dan Inggris

Perencanaan

dalam rangka

menjadi world

class Islamic

Univesity, baik

dalam bidang

Kajian

Keislaman,

Pendidikan,

Ilmu

Sosial/Humanio

ra.

Kelengkapan

Dokumen

tersedia dalam

Bahasa

Indonesia, Arab

dan Inggris

Perencanaan

dalam rangka

menjadi world

class Islamic

Univesity, baik

dalam bidang

Kajian

keislaman,

Ilmu

Sosial/Humani

ora, maupun

Sains dan

Teknologi

Kelengkapan

Dokumen

tersedia dalam

Bahasa

Indonesia,

Arab dan Inggris

3 Implementasi Implementasi Implementasi

sistem

penjaminan mutu

berbasis ISO;

APT (Nilai

unggul 2029); 90

% prodi

terakreditasi A;

25 prodi

terakreditasi

secara

internasional

(AUN-QA atau

yang lain)

Implementasi

sistem

penjaminan

mutu berbasis

ISO; APT (Nilai

unggul 2029);

95 % prodi

terakreditasi A;

35 prodi

terakreditasi

secara

internasional

(AUN-QA atau

yang lain)

Implementasi

sistem

penjaminan

mutu berbasis

ISO; APT

(Nilai unggul

2029); 100 %

prodi

terakreditasi A;

45 prodi

terakreditasi

secara

internasional

(AUN-QA atau yang lain)

system sistem penjaminan penjaminan mutu berbasis ISO; mutu berbasis APT (Nilai Unggul ISO; APT pada 2024); 85 % (Nilai A pada prodi terakreditasi 2019); 75 % A; 15 prodi Proditerkredita terakreditasi secara si nasional B; internasional 7 prodi (AUN-QA atau terakreditasi yang lain) secara

internasional

(AUN-QA

atau yang lain)

4 Sistem Sistem informasi Sistem informasi

dalam tiga bahasa

(Indonesia, Arab

dan Inggris) 30

% pada tahun

2031

Sistem Sistem

informasi publik dalam

bahasa

Indonesia

publik dalam tiga bahasa (Indonesia,

Arab dan Inggris)

20 % pada 2026

informasi dalam

tiga bahasa

(Indonesia, Arab dan

informasi

dalam tiga

bahasa

(Indonesia, Inggris) 50 % Arab dan pada tahun 2036 Inggris) 60 % pada tahun

2041

Page 34: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

16

5 Persiapan Pembukaan Pembukaan

Fakultas Teknik.

Persiapan

pembukaan

Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik

Pembukaan

Fakultas Ilmu

Politik dan

Hubungan

Internasional

dan Fakultas

Teknologi

Informasi

dengan prodi-

prodi yang

dipersiapkan

sebelumnya

Pembukaan

Fakultas-

fakultas yang

dibutuhkan

pada masa ini

Pembukaan Fakultas Adab dan prodi baru dan Fakultas Fakultas baru Ushuluddin, dengan prodi-prodi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Persiapan pembukaan

fakultas Teknik

6 Pembukaan Pembukaan Prodi- Pembukaan prodi-prodi baru

di Fakultas

Kedokteran dan

Fakultas Tehnik;

Pembukaan

prodi-prodi S3

di FISHUM,

Saintek dan

FEBI, dan

prodi-prodi baru

S2 di Fakultas Kedokteran dan

Fakultas

Kemaritiman

Pembukaan

prodi-prodi S3

di Fakultas

Kedokteran

dan Fakultas

Kemaritiman;

Pembukaan prodi-prodi S2

di Fakultas

Ilmu Politik

dan Hubungan

Internasional,

dan di Fakultas

Teknologi

Informasi

Konsentrasi, prodi baru S2 di Prodi dan FUPI, FSIH, FITK, Fakultas baru: FIDK, FADIB, Prodi S1 FISHUM, FEBI Tehnik dan Saintek; Industri, Prodi Pembukaan Prodi- S2 Pendidikan prodi S3 di Bahasa Arab, fakultas-faluktas S2 SKI, S2 IIS agama; Pembukaan Konsentrasi Prodi S2 baru di Bahasa dan Pascasarjana (Prodi Diplomasi, Bahasa dan Prodi S3 PAI, Diplomasi); S2 Ilmu pembukaan Hukum; Konsentrasi Agama dan Sains

7 Penataan Penataan Rumpun Penataan rumpun

prodi berdasarkan

kesamaan dan

keserasian

keilmuan sesuai

dengan kebutuhan

Penataan

rumpun prodi

berdasarkan

kesamaan dan

keserasian

keilmuan sesuai

dengan kebutuhan

Penataan

rumpun prodi

berdasarkan

kesamaan dan

keserasian

keilmuan

sesuai dengan kebutuhan

Rumpun Prodi Prodi berdasarkan berdasarkan kesamaan dan kesamaan dan keserasian keserasian keilmuan: keilmuan: Integrasi Prodi Pemindahan Sosiologi Agama di ilmu-ilmu FUPI dan Sosiologi kependidikan di Fishum sains dari

Fakultas

Saintek ke

Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan

Page 35: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

17

8 Status

Kelembagaan:

Badan

Layanan

Umum (BLU)

dan menuju

Perguruan

Tinggi Negeri

Berbadan

Hukum

(PTNBH)

Manjadi PTNBH

paling lambat 2021

dan masa transisi

hingga tahun 2024

Pengembangan

PTNBH dengan

upaya

peningkatan

kontribusi

ilmiah/akademik

para dosen di

tingkat nasional

dan internasional,

dan peningkatan

PNBP

Pemantapan

PTNBH dengan

optimalisasi

kontribusi

ilmiah/

akademik dosen

di tingkat

internasional

dan peningkatan

lanjutan PNBP

PTNBH yang

telah dewasa

dengan

dibuktikan

dengan

kemampuan

IAIN

Lhokseumawe

dalam

menciptakan

lapangan

pekerjaan,

selain kualitas

transfer ilmu

dan

knowledgeprod

uction yang

mapan melalui

penelitian dan

pengabdian

pada masyarakat

9 Pengembangan

Organisasi

Pengusulan

statuta baru

(Wakil IV,

Pusat

Pengembangan

Bisnis

menjadi

Direktorat

Pengembangan

Bisnis, Pusat

Administrasi

menjadi

Direktorat

Administrasi, di

tahun 2019)

Penataan organisasi

jurusan dan

program studi serta

jabatan

strukturalnya;

Penataan ulang dan

pengembangan

pusat-pusat studi

serta

pemberdayaannya

sebagai salah satu

sumber pendapat

BLU/PTNBH yang

signifikan;

Optimalisasi

Direktorat Admisi

dalam rekrutmen

mahasiswa asing;

Penataan jabatan-

jabatan struktural

dan non-struktural pada PTNBH

Pengembangan

organisasi di

PTNBH agar

lebih sesuai

dengan kondisi

dan situasi

periode ini dan

upaya

peningkatan

pendapatan PNBP

Pemantapan

organisasi di

PTNBH agar

lebih sesuai

dengan kondisi

dan situasi

periode ini, dan

upaya

peningkatan

pendapatan

PNBP

Pengembangan

organisasi di

PTNBH agar

lebih sesuai

dengan kondisi

dan situasi

periode ini, dan

upaya

peningkatan

pendapatan

PNBP

Page 36: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

18

Tahap I (2017-2021)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe memiliki sistem kepemimpinan yang inovatif,

responsif, dan operasional. Semua dokumen yang dibutuhkan harus tersedia

lengkap dan di manage dengan baik, serta tersedia dalam bahasa Indonesia, juga

mudah diakses. Ini merupakan persiapan vital untuk menuju perubahan status

menjadi Univeristas. IAIN Lhokseumawe perlu mengimplementasikan sistem

penjaminan mutu berbasis ISO, selain juga APT (Nilai Baik sekali pada 2021) dan

85 % Prodi yang ada terkreditasi dengan peringkat Baik Sekali sesuai standar

BAN PT. Untuk itu, sistem infiormasi publik perlu ditingkatkan. Targetnya pada

2021 sudah tersedia kelengkapan dokumen dan informasi yang mudah diakses

dalam bahasa Indonesia dan sekitar 20 % dari informasi yang ditampilkan,

terutama informasi-informasi vital.

Tahap II (2022-2026)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe masih tetap sistem kepemimpinan yang

visioner, inovatif, responsif, operasional, dan komunikatif (pada level Nasional).

Dokumen harus tersedia dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Ini

merupakan langkah awal dalam mewujudkan IAIN Lhokseumawe menjadi

Universitas Islam Negeri terbaik di Indonesia. IAIN Lhokseumawe perlu

meningkatkan implementasi sistem penjaminan mutu berbasis ISO; APT (Nilai

Unggul pada 2024).

Tahap III (2027-2031)

Pada preriode ini UIN Lhokseumawe menerapkan sistem kepemimpinan yang

visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, dan diplomatik. Dokumen-

dokumen penting tersedia dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Perencanaan dalam rangka menuju UIN Lhokseumawe menjadi World Class

University dalam bidang Islamic Studies (Kajian Keislaman).

Tahap IV (2032-2036)

Pada tahap ini kepemimpinan UIN Lhokseumawe masih melanjutkan sistem

kepemimpinan yang visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, dan

diplomatik. Tahap ini adalah tahap pemantapan adalah tahapan pengembangan

UIN Lhokseumawe pada tahun 2032 harus sudah mendapat pengakuan

internasional, yakni menjadi World Class University dalam bidang Islamic

Studies.

Tahap V (2037-2041)

Pada tahap ini UIN Lhokseuamwe bukan hanya memiliki sistem kepemimpinan

yang visioner, inovatif, responsif, operasional, komunikatif, diplomatik. Tahap ini

masuk pada perkembangan UIN Lhokseumawe mempersiapkan diri menjadi

Research University yang tidak hanya diakui sebagai World Class University

dalam bidang Islamic Studies, tetapi juga dalam bidang Social Sciences,

Humanities, dan Experiental/Natural Sciences. Dalam setiap tahapan tersebut,

Page 37: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

19

UIN Lhokseumawe memperhatikan perkembangan-perkembangan dalam bidang-

bidang meliputi (1) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan

penjaminan mutu; (2) pengelolaan mahasiswa dan alumni; (3) sumber daya

manusia; (4) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik; (5) keuangan dan

pembiayaan; (6) sarana dan prasarana; (7) sistem informasi; (8) penelitian; (9)

pengabdian pada masyarakat; dan (10) kerjasama.

B. BIDANG PENGELOLAAN MAHASISWA DAN ALUMNI

No Tahap I

Persiapan

(2017-2021)

Tahap II

Pemantapan

(2022-2026)

Tahap III

Pengembangan

(2027-2031)

Tahap IV

Pematangan

(2032-2036)

Tahap V

Kedewasaan

(2037-2041)

1 Sistem

rekrutmen dan

seleksi

mahasiswa baru,

baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri;

Sistem rekrutmen

dan seleksi

mahasiswa baru,

baik dari dalam

negeri maupun dari

luar negeri;

Sistem rekrutmen

dan seleksi

mahasiswa baru,

baik dari dalam

negeri maupun

dari luar negeri;

Sistem

rekrutmen dan

seleksi

mahasiswa baru,

baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri;

Sistem

rekrutmen dan

seleksi

mahasiswa baru,

baik dari dalam

negeri maupun dari luar negeri;

Terpenuhinya

jumlah

mahasiswa baru,

baik dari dalam

maupun luar

negeri; jumlah

mahasiswa asing

di tahun 2021

mencapai 1%

Terpenuhinya

jumlah mahasiswa

baru, baik dari

dalam maupun luar

negeri; Presentase

jumlah mahasiswa

S2 dan S3 naik

15% dari

keseluruhan yang

diterima dan

jumlah mahasiswa

asing di tahun 2026

mencapai 2%

Terpenuhinya

jumlah

mahasiswa baru,

baik dari dalam

maupun luar

negeri; Presentase

jumlah

mahasiswa S2 dan

S3 naik 25% dan

jumlah

mahasiswa asing

di tahun 2031

mencapai 4%

Terpenuhinya

jumlah

mahasiswa baru,

baik dari dalam

maupun luar

negeri;

Presentase

jumlah

mahasiswa S2

dan S3 naik

30% dan jumlah

mahasiswa asing

pada tahun 2036 mencapai 7%

Terpenuhinya

jumlah

mahasiswa baru,

baik dari dalam

maupun luar

negeri;

Presentase

jumlah

mahasiswa S2

dan S3 naik 50%

dan jumlah

mahasiswa asing

di tahun 2041

mencapai 10%

2 Kegiatan Kegiatan akademik Kegiatan Kegiatan Kegiatan akademik dan dan non-akademik akademik dan akademik dan akademik dan non-akademik bagi mahasiswa non-akademik non-akademik non-akademik bagi mahasiswa dan alumni bagi mahasiswa bagi mahasiswa bagi mahasiswa

dan alumni dan Alumni dan Alumni dan Alumni

3 Mengadakan Memantapkan Mengembangkan Mematangkan Mematangkan Kegiatan dan Kegiatan dan Kegiatan serta Kegiatan serta dan partisipasi partisipasi alumni partisipasi alumni memberikan mengembangkan alumni untuk dalam mendukung dalam hal masukan bagi partisipasi mendukung pengembangan mendukung alumni dalam alumni dalam pengembangan fisik dan non-fisik pengembangan mendukung mendukung fisik dan non- IAIN fisik dan non-fisik pengembangan pengembangan fisik di IAIN Lhokseumawe UIN fisik dan non- fisik dan non- Lhokseumawe Lhokseumawe fisik UIN fisik UIN Lhokseumawe Lhokseumawe

Page 38: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

20

4 Mendirikan dan

efektivitas pusat

inovasi

kewirausahaan

mahasiswa

Memantapkan

efektivitas pusat

inovasi

kewirausahaan

mahasiswa

Mengembangkan

efektivitas pusat

inovasi

kewirausahaan

mahasiswa

Mematangkan

efektivitas pusat

inovasi

kewirausahaan

mahasiswa

Mematangkan

dan

mengembangkan

kembali

efektivitas pusat

inovasi

kewirausahaan

mahasiswa Mengelola Mengelola ikatan Mengelola ikatan Mengelola Mengelola

5 ikatan alumni alumni yang alumni yang ikatan alumni ikatan alumni yang diarahkan diarahkan pada diarahkan pada yang diarahkan yang diarahkan pada kegiatan- kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan pada kegiatan- pada kegiatan- kegiatan kewirausahanan kewirausahanan, kegiatan kegiatan kewirausahaan dan efektivitas dan meningkatkan kewirausahanan, kewirausahanan serta networking efektivitas meningkatkan dan mengembangkan networking efektivitas meningkatkan nya networking efektivitas networking

Tahap I, Tahap Persiapan (2017-2021)

Pada tahap awal, sistem seleksi mahasiswa baru yang digunakan oleh IAIN

Lhokseumawe (mahasiswa dalam negeri maupun luar negeri) akan ditargetkan

terpenuhinya jumlah mahasiswa baru sesuai kuota yang diusul, baik pada tingkat

S1 ataupun S2; dengan presentase jumlah mahasiswa luar negeri (asing) di tahun

2021 mencapai minimal 1% dari total mahasiswa yang diterima setiap tahunnya.

Sementara dalam kegiatan akademik dan non-akademik, IAIN Lhokseumawe

menargetkan untuk dapat membuat kegiatan-kegiatan serta partisipasi alumni

sangat penting dalam mendukung, membangun dan pengembangan fisik dan non-

fisik kampus IAIN Lhokseumawe. Namun di samping itu kampus juga perlu

memperhatikan serta mendirikan pusat inovasi kewirausahaan bagi mahasiswa

sebagai media mengembangan soft skill dan mulai memetakan jejaring strategis ke

dunia usaha. Selain itu juga ikatan alumni yang ada akan diarahkan untuk mulai

mendukung kegiatan-kegiatan kewirausahaan bagi mahasiswa baik tingkat

nasional ataupun internasional.

Tahap II, Tahap Pemantapan (2022-2026)

Pada tahap ini, sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru bagi IAIN

Lhokseumawe masih sama dengan tahap sebelumnya, hanya saja presentase

jumlah mahasiswa S2 naik 15% dan untuk program doktor S3 sudah ada, dan

jumlah mahasiswa asing tahun 2026 naik mencapai 2% dari total mahasiswa yang

diterima. Disamping itu kegiatan akademik dan non-akademik masih melanjutkan

era sebelumnya, akan tetapi kegiatan dan partisipasi alumni untuk mendukung

pengembangan fisik dan non-fisik IAIN Lhokseumawe lebih dimantapkan lagi.

Pada tahapan ini juga program kerjasama dengan lembaga pemerintah ataupun

luar pemerintah ditingkatkan baik itu MOU dengan Pemda tingkat II, Pemerintah

Provinsi, Pemerintah kota, dan lembaga pemerintah lainnya dalam hal beasiswa,

outcome alumni dan lainya. Pada tahap ini juga inovasi kewirausahaan bagi

Page 39: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

21

mahasiswa sudah mantap sekali, sehingga animo masyarakat terhadap IAIN

Lhokseumawe semakin terpercaya. Dari sektor alumni, IAIN Lhokseumawe juga

akan mengelola ikatan alumni yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan

kewirausahanan dan efektivitas networking yang lebih sering sehingga lapangan

kerja bagi alumni tidak terabaikan.

Tahap III, Tahap Pengembangan (2027-2031)

Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih sama dengan

tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik

menjadi 25%, dan jumlah mahasiswa asing pada tahun 2031 mencapai 4% dari

total mahasiswa yang diterima. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia

beasiswa tidak hanya dari lembaga pemerintah, seperti Pemda, Pemprov, dan lain-

lain seperti di atas, tetapi juga lembaga swasta seperti LAZIZ, ormas, partai

politik, koorporasi, dan lain sebagainya. Kegiatan akademik dan non-akademik

juga masih melanjutkan era-era sebelumnya, hanya saja kegiatan dan partisipasi

alumni untuk mendukung pengembangan fisik dan non-fisik UIN Lhokseumawe

bukan lagi mencapai level mantap, tetapi sudah berkembang lebih maju

sedemikian rupa. Pada tahap ini pusat inovasi kewirausahaan mahasiswa yang

sudah ada bukan lagi sekedar memiliki posisi yang stabil dan mantab, tetapi juga sudah lebih berkembang lagi dengan lebih banyak membangun jejaring strategis

dan menyelenggarakan event-event strategis, baik di dalam maupun di luar

lingkungan UIN Lhokseumawe. Alumni dengan organisasi yang sudah akan

didorong agar lebih menikngkat efektivitasnya, terutama dalam hal networking

word class university

Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)

Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih melanjutkan

tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik 30%

dan jumlah mahasiswa asing pada tahun 2036 mencapai 7% dari total mahasiswa

yang diterima. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia beasiswa baik dari

lembaga pemerintah dan swasta agar tetap dipertahankan dalam kualitas yang

baik. Dukungan sektor alumni terhadap pengembangan fisik dan non-fisik UIN

Lhokseumawe mengalami peningkatan dan kemajuan yang lebih besar, misalnya

dengan adanya program beasiswa dari alumni bagi mahasiswa kurang mampu,

program “saweu kampus”, dan lain sebagainya. Pada tahap ini pula pusat inovasi

kewirausahaan mahasiswa sudah berkembang menjadi lebih matang

efektivitasnya, misalnya dengan munculnya sub-sub spesialisasi jenis wirausaha

tertentu dan jumlah pelaku wirausaha yang lebih banyak. Pada tahap ini ikatan

alumni yang ada akan diarahkan pada peningkatan kualitas kegiatan-kegiatan

kewirausahaan dalam membina mahasiswa, meningkatkan efektivitas networking,

dan mulai muncul peta “kekuatan bisnis” dari alumni-alumni UIN Lhokseumawe

yang menjadi pengusaha-pengusaha besar.

Page 40: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

22

Tahap V, Tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru masih melanjutkan

tahap sebelumnya, hanya saja presentase jumlah mahasiswa S2 dan S3 naik

menjadi 50% dan jumlah mahasiswa asing di tahun 2041 mencapai 10%.

Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyedia beasiswa baik dari lembaga

pemerintah dan swasta agar tetap dipertahankan dalam kualitas yang baik, bahkan

jumlahnya secara kuantitas meningkat. Selanjutnya dukungan dari alumni

terhadap pengembangan fisik dan non-fisik UIN Lhokseumawe semakin

meningkat dibanding periode sebelumnya, pada tahapan ini beasiswa tidak hanya

diberikan kepada mahasiswa yang kurang mampu, akan tetapi juga sudah mampu

memberikan wakaf alat-alat atau fasilitas pendidikan, lahan tertentu, atau dalam

bentuk-bentuk lain yang dianggap mendukung, penting, dan strategis dalam

mewujudkan visi-misi UIN Lhokseumawe. Pada tahap ini pusat kegiatan inovasi

kewirausahaan bagi mahasiswa dengan berbagai spesialisasinya sudah menjalin

kerjasama dengan korporasi di luar UIN Lhokseumawe serta dibantu oleh ikatan

alumni dengan kekukatan bisnisnya yang dimilikinya untuk membimbing dan

men-support “jonior” angkatan yang bisnisnya masih dalam tahap perkembangan.

Sehingga diharapkan akan terbangun jejaring bisnis yang kuat antara sesama

alumni UIN Lhokseumawe.

Keterangan: rekrutmen mahasiswa baru dan kuota SI bisa berubah sesuai

mekanisme dan prosedur rekrutmen mahasiswa baru dari Kementerian Agama

Republik Indonesia.

C. BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

N

o

Tahap I

Persiapan (2017-2021)

Tahap II

Pemantapan (2022-2026)

Tahap III

Pengembangan (2027-2031)

Tahap IV

Pematangan (2032-2036)

Tahap V

Kedewasaan (2037-2041)

1 Sistem monitoring

dan evaluasi, yang

dilakukan IAIN

Lhokseumawe,

serta rekam jejak

kinerja dosen dan

tenaga

kependidikan

sesuai dengan

aturan yang berlaku

Sistem

monitoring dan

evaluasi, serta

rekam jejak

kinerja dosen dan

tenaga

kependidikan

sesuai dengan

aturan yang berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga/Institut

Sistem monitoring dafn

evaluasi, serta

rekam jejak

kinerja dosen dan

tenaga

kependidikan

sesuai dengan

aturan yang berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga/Institut

Sistem

monitoring dan

evaluasi, serta

rekam jejak dosen dan

tenanga

kependidikan

sesuai dengan

aturan yang berlaku dan

memperhatikan

lembaga

Sistem

monitoring dan

evaluasi, serta

rekam jejak dosen dan

tenaga

kependidikan

sesuai dengan

aturan yang berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga

2 Sistem rekrutmen

dosen yang

profesional

persiapan

rekrutmen dosen asing

Sistem rekrutmen

dosen yang

professional

dengan jumlah

(dosen asing 2 %)

Sistem rekrutmen

dosen yang

professional

(dosen asing 5 %)

Sistem

rekrutmen dosen

yang profesional

Sistem

rekrutmen dosen

yang profesional

Page 41: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

23

3 Pengelola rasio

dosen, tenaga

kependidikan dan

mahasiswa, yang

proposional

Pengelolaan rasio

dosen, tenaga

kependidikan dan

mahasiswa yang

proposional

Pengelolaan rasio

dosen, tenaga

kependidikan dan

mahasiswa yang

proposional

Pengelolaan

rasio dosen,

tenaga

kependidikan

dan mahasiswa

yang

proposional

Pengelolaan

rasio dosen,

tenaga

kependidikan

dan mahasiswa

yang

proposional

4 Tersedianya sistem

pengelolaan dan

pengembangan

sumber daya

manusia yang

lengkap,

transparan, dan

akuntabel

Tersedianya

sistem

pengelolaan dan

pengembangan

sumber daya

manusia yang

lengkap,

transparan dan akuntabel

Pengelolaan rasio

dosen, tenaga

kependidikan dan

mahasiswa yang

proposional

Pnegelolaan

rasio dosen

tanga

kependidikan

dan mahasiswa

yang

proposional

Pengelolaan

rasio dosen,

tenaga

kependidikan

dan mahasiswa

yan proposional

5 Pustakawan, tenaga

pendidik dan

laboran yang

memenuhi standar

minimal bagi

pelayanan

akademik yang

sesuai aturan yang

berlaku

Pustakawan

tenaga pendidik

dan laboran yang

memenuhi standar

minimal bagi

pelayanan

akademik sesuai

aturan yang

berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga

Pustakawan

tenaga pendidik

dan laboran yang

memenuhi standar

minimal bagi

pelayanan

akademik sesuai

aturan yang

berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga

Pustakawan

tenaga pendidik

dan labora yang

memenuhi

standar minimal

bagi pelayanan

akademik sesuai

aturan yang

berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga

Pustakawan

tenaga pendidik

dan laboran

yang memenuhi

standar minimal

bagi pelayanan

akademik sesuai

aturan yang

berlaku dan

memperhatikan

aturan lembaga

6 Kualifikasi dosen

dan tendik

Kualifikasi dosen

dan tendik

Kualifikasi dosen

dan tendik Kualifikasi

dosen dan

tendik

Kualifikasi

dosen dan tendik

7 Peningkatan skill

akademik/ profesi

kemampuan bahasa

Arab, bahasa

Inggris dan

keahlian informasi

teknologi bagi

dosen.

Pada tahun 2021,

30% dosen memiliki skill

bahasa Arab dan

Inggris secara aktif

dan 30% dosen

memiliki Informasi

teknologi terapan

Peningkatan skill

akademik profesi

kemampuan

bahasa Arab,

bahasa Inggris

dan keahlian IT

bagi dosen.

Pada tahun 2026: 40% dosen

memiliki

kemampuan

secara aktif

dalam bahasa

Arab dan bahasa

Inggris; serta 40%

dosen memiliki

kemampuan IT

dengan baik

Peningkatan skill

akademik profesi,

kemampuan

bahasa Arab,

bahasa Inggris

dan keahlian IT

bagi dosen.

Pada tahun 2031: 40% dosen

memiliki

kemampuan

bahasa Arab dan

bahasa Inggris

secara aktif dan

50% dosen

memiliki

kemampuan IT

terapan

Peningkatan

skill akademik

profesi,

kemampuan

bahasa Arab,

bahasa Inggris

dan keahlian IT

bagi dosen

Pada tahun

2036: 60% dosen memiliki

kemampuan

bahasa Arab dan

bahasa Inggris

serta 60% dosen

memiliki skill

IT terapan

Peningkatan

skill akademik

profesi,

kemampuan

bahasa Arab,

bahasa Inggris

dan keahlian IT

bagi dosen.

Pada tahun

2041: 70% dosen memiliki

skill bahasa

Arab dan bahasa

Inggris secara

aktif. 50%

tenaga pendidik

dan 60% dosen

memiliki skill IT

terapan.

Page 42: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

24

8 Peningkatan skill

akademik

kemampuan bahasa

asing dan keahlian

Informasi

Teknologi bagi

tenaga pendidik.

Pada tahun 2021,

10% tenaga pendidik telah

memiliki

kemampuan

berbahasa Inggris

dan Arab 10 %

memilki skill

Informasi

Teknologi

Peningkatan skill

akademik,

kemampuan

bahasa Arab dan

bahasa Inggris

dan keahlian IT

bagi tendik.

Pada tahun 2026

20% tendik telah

memiliki

kemampuan

berbahasa Arab

dan Inggris dan

20% memiliki

skill Informasi

Teknologi

Peningkatan skill

akademik,

kemampuan

bahasa Arab dan

bahasa Inggris

dan keahlian

Infomasi

Teknologi bagi

tenaga pendidik.

Pada tahun 2031

20% tenaga pendidik telah

memiliki

kemampuan

berbahasa Arab

dan berbahasa

Inggris secara

aktif dan 20%

memilki skill

Informasi Teknologi

Peningkatan

skill akademik,

kemampuan

bahasa asing,

dan keahlian

Infomasi

Teknologi bagi

tendik. Pada

tahun 2036,

30% tenaga

pendidik telah

memiliki

kemampuan

berbahasa Arab

dan berbahasa

Inggris dan 30%

memilki

Informasi

Teknologi

Peningkatan

skill akademik,

kemampuan

bahasa Arab dan

bahasa Inggris,

dan keahlian

Informasi

Teknologi bagi

tenaga pendidik.

Pada tahun 2041

40% tenaga pendidik telah

memiliki

kemampuan

berbahasa Arab

dan berbahasa

Inggris memiliki

skill Informasi

Teknologi

9 Intrumen survei kepuasan dosen,

pustakawan,

laboran, teknisi dan

tenaga administrasi

terhadap sistem

pengelolaan sumber

daya manusia

Instrumen survei

kepuasan dosen,

kepuasan dosen,

pustakawan,

laboran, teknisi

dan tenaga

administrasi

terhadap sistem

pengelolaan

sumber daya

manusia

Instrument survei

kepuasan dosen,

pustakawan,

laboran, teknisi

dan tenaga

administrasi

terhadap sistem

pengelolaan

sumber daya

manusia

Instrumen survei

kepuasan dosen,

pustakawan,

laboran, teknisi

dan tenaga

administrasi

terhadap sistem

pengelolaan

sumber daya

manusia

Instrumen survei

kepuasaan

dosen,

pustakawaan,

laboran, teknisi

dan tenaga

administrasi

terhadap sistem

pengelolaan

sumber daya manusia

Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)

Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe memiliki sistem monitoring dan evaluasi,

serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan

yang berlaku, sistem rekrutmen dosen yang dilakukan secara profesional,

melakukan persiapan rekrutmen dosen asing. Pengelolaan rasio dosen, tenaga

kependidikan dan mahasiswa, yang proposional, menyediakan sistem pengelolaan

dan pengembangan sumber daya manusia yang lengkap serta transparan dan

akuntabel. IAIN Lhokseumawe juga memilki SDM pustakawan, tenaga pendidik

dan laboran yang memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik sesuai

aturan yang berlaku. Pada bidang kualifikasi Dosen dan Tenaga Kependidikan,

IAIN Lhokseumawe akan melakukan peningkatan skill akademik/profesi,

peningkatan kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris dan keahlian informasi

teknologi bagi dosen. Pada tahun 2021 direncanakan 30% dari total semua dosen

memiliki skill bahasa Arab dan bahasa Inggris secara aktif dan 30% dosen

memiliki skill Informasi Teknologi. IAIN Lhokseumawe juga akan membuat

Page 43: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

25

instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga

administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia.

Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe akan menjalankan sistem monitoring dan

evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan

aturan berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Tahap selanjutnya yang paling

penting yaitu pengalihan status IAIN Lhokseumawe menjadi UIN Lhokseumawe.

Oleh karena itu diperlukannya sistem rekrutmen dosen yang profesional, di mana

di dalamnya didukung dengan dosen asing 2%. IAIN Lhokseumawe juga telah

menjalankan rasio dosen, dan tenaga kependidikan dan mahasiswa yang

proposional, tersedianya sistem pengelolaan dan pengembangan sumber daya

manusia yang lengkap, transparan dan akuntabel, pustakawan, tenaga pendidik

dan laboran yang ada telah memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik

sesuai aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. IAIN

Lhokseumawe akan terus meningkatkan kualifikasi Dosen dan Tenaga pendidik,

terutama skill akademik atau profesi, kemampuan bahasa Arab dan Inggris dan

keahlian bagi dosen. Pada tahun 2026, dosen yang telah memiliki skill bahasa

Arab atau Inggris secara aktif dan memiliki skill IT telah meningkat menjadi 40%. IAIN Lhokseumawe juga akan melakukan upaya pengingkatkan skill akademik,

kemampuan bahasa Arab dan Inggris ditambah dengan Informasi Teknologi bagi

pendidik. Direncanakan bahwa tahap ini, instrumen survei kepuasan dosen,

pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan

sumber daya manusia, telah dapat diterapkan.

Tahap III; Tahap Pengembangan (2027-2031)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten menjalankan sistem

monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan

yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan yang berlaku

dan memperhatikan aturan lembaga tentang sistem rekrutmen dosen yang

professional, dimana didalamnya terdapat dosen asing 5%. UIN Lhokseumawe

menerapkan pengelolaan rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang

proposional, tenaga pustakawan, tenaga pendidik dan laboran yang memenuhi

standar minimal bagi pelayanan akademik, sesuai aturan yang berlaku dan

memperhatikan aturan lembaga. Peningkatan kualiatas dosen akan terus

dilakukan, sehingga skill akademik atau profesi, kemampuan bahasa Arab dan

Inggris dan keahlian Informasi Teknologi bagi dosen pada tahun 2031 meningkat,

dengan ukuran 50% dosen memiliki skill bahasa Arab dan Inggris secara aktif

maupun skill Informasi Teknologi. Sementara skill akademik, kemampuan bahasa

Arab dan Inggris, dan keahlian Informasi Teknologi bagi pendidik juga terus

ditingkatkan, dimana targetnya adalah 20% dari mereka memiliki kemampuan

berbahasa Arab dan Inggris. Pada periode ini, instrumen survei kepuasan dosen,

pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan

sumber daya manusia telah berjalan.

Page 44: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

26

Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)

Pada tahapan ini UIN Lhokseumawe semakin mantap dalam menerapkan sistem

monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan

sesuai dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Sistem

rekrutmen dosen dilakukan secara profesional dengan memperhatikan antara

rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Rekrutmen pada tahap ini

memasukkan juga dosen Arab dan Inggris sebanyak 10%. Rekrutmen SDM

pustakawan, tenaga pendidik dan laboran yang memenuhi standar minimal bagi

pelayanan akademik dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan memperhatikan

aturan lembaga. Kualifikasi dosen akan terus ditingkatkan, terutama kemampuan

bahasa Arab dan Inggris serta keahlian Informasi Teknologi bagi dosen. Pada

tahun 2036 60% dosen memiliki skill bahasa Arab dan Inggris dan 60% keahlian

Informasi Teknologi bagi dosen. Kemampuan bahasa Arab dan Inggris serta

keahlian Informasi Teknologi dosen juga akan ditingkatkan, sehingga tahun 2036,

30% tenaga kependidikan telah memiliki kemampuan bahasa Arab dan bahasa

Inggris aktif dan menguasai memiliki skill Informasi Teknologi. Pada tahap ini

intrumen survei kepuasan dosen, pustakawaan, laboran, teknisi dan tenaga

administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia akan terus

konsisten diterapkan.

Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe tetap konsisten menjalankan sistem monitoring

dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan sesuai

dengan aturan yang berlaku dan memperhatikan aturan lembaga. Sistem

rekrutmen dosen akan dilakukan secara professional, sehingga rasio, tenaga

kependidikan dan mahasiswa juga akan menjadi proporsional, dimana didalamnya

terdapat dosen 15%. Tenaga pustakawan, tenaga pendidik dan laboran juga telah

memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik sesuai aturan yang berlaku

dan memperhatikan aturan lembaga. Pada tahap ini skill akademik atau profesi,

kemampuan bahasa Arab dan Inggris serta Informasi Teknologi bagi dosen telah

meningkat, dimana 70% dosen telah memiliki bahasa Arab dan bahasa Inggris

secara aktif. Adapun bagi tenaga pendidik lembaga akan meningkatkan melalui

bahasa Arab dan Inggris dengan target pada tahun 2041, 40% dari semua telah

memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Inggris dan menguasai skill Informasi

Teknologi. Selain itu tingkat kepuasan mahasiswa dapat dilihat dari hasil evaluasi

melalui survei kepuasan, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga adminstrasi

terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia akan terus diterapkan.

Page 45: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

27

D. BIDANG PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

N

O

Tahap I

Pembangunan 2017 – 2021

Tahap II

Perluasan 2022 - 2026

Tahap III

Peningkatan 2027 - 2031

Tahap IV

Stabilisasi 2032 - 2036

Tahap V

Pemantapan 2037 - 2041

1 Pembangunan dan

penataan

kelembagaan dan

sarana dan

prasarana

Penambahan dan

peningkatan fasilitas

kelembagaan dan

sarana dan prasarana

bertaraf nasonal

Peningkatan

dan Stabilisasi

layanan dan

peningkatan

sarana dan

prasarana

Pertumbuhan

dan Stabilisasi

Variasi

dan modernisasi

kelembagaan

dan manajemen

sarana dan

prasarana

Pemantapan

sarana dan

prasarana secara

berkelanjutan.

Tahap I; Tahap Pembangunan (2017-2021)

Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe memiliki sarana prasarana berupa gedung

biro rektorat yang memelilki luas 4744 m2. Gedung biro rektorat merupakan

gedung baru dan sedang dilakukan penyelesaian bangunan. Selain gedung

rektorat IAIN Lhokseumawe memeliki ruang kuliah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan sebanyak dua gedung dengan jumlah ruang 41 ruang, ruang kuliah-

FEBI sebanyak 35 ruang, ruang kuliah FUAD sebanyak 34 ruang dan ruang

kuliah Fakultas Syariah 35 ruang. Selain ruang kuliah juga sedang dilakukan

pembangunan gedung auditorium. Pada tahap akan ini lakukan

penambahanfasilitas pembelajaran di kelas dan laboratorium center, penambahan

fasilitas berstandar minimal untuk Tridharma Perguruan Tinggi, penataan

fasilitas kampus secara modern dan ramah lingkungan;dan perawatanfasilitas

pembelajaran.

Tahap II; Tahap Perluasan (2022-2026)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe akan melakukan perluasan sarana dan

prasarana yang berdaya saing baik secara lokal maupun nasional yang mendukung

untuk kajian keislaman. Pada tahap ini akan dilakukan Pengadaan fasilitas baru

untuk pembelajaran dan riset keislaman yang modern serta bertarap nasional. Pada

tahap ini akan dilakukan Perluasan gedung pascasarjana dan fasilitas pendukung

yang modern. Selain itu, pada tahap ini dilakukan inventarisasi seluruh fasilitas

pembelajaran secara modern, pengendalian pemanfaatan fasilitas pembelajaran;

perawatanberkala. Perluasan yang dilakukan pada tahap ini dalam

rangka memenuhi fasilitas untuk menjadikan IAIN Lhokseumawe

sebagai universitas Islam Negeri.

Tahap III; Tahap Peningkatan (2027-2031)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten dalam meningkatkan sarana

dan prasarana. Sarana dan prasaana pada tahap ini meliputi adanyan fasilitas

perguruan tinggi bertaraf internasional. Peningkatan fasilitas meliputi

inventarisasi fasilitas pembelajaran dan penelitian yang mendukung islamic

studies. Fasilitas pembelajaran pada setiap fakultas pada tahap ini minimal

Page 46: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

28

memiliki kelas dan perlengkapan pembelajaran yang bertarap internasional.

Peningkatan pemanfaatan teknologi modern dalam pengeloaan data dan

manajemen perencanaan dan pelaporan dalam menciptakan pelayanan prima.

Fokus peningkatan sarana dilakukan selain pada fasilitas juga dilakukan pada

manajemen pengelolaan sarana dan prasarana yang modern.

Tahap IV ; Stabiliasasi (2032-2036)

Pada tahapan ini UIN Lhokseumawe berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang

diakui oleh internasional dalam bidang islamic studies. Untuk mencapai

komitmen tersebut dilakukan variasi dalam manajemen sarana dan prasarana

termasuk penggunaan aplikasi teknologi modern dalam sistem pembangunan

diterapkan pada tahap ini untuk menjamin efesiensi baik dalam sistem

pembelajaran maupun dalam dalam riset. UIN Lhokseumawe pada tahap ini sudah

menggunakan sistem informasi modern dalam manajemen pembelajaran dan

penelitian.

Tahap V ; Tahap Pemantapan (2037-2041)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe sudah memiliki fasilitas sarana dan prasarana

serta sumber daya manusia bertaraf internasional. Optimaliasi pemamfaatan

fasilitas yang tersediabaik fasilitas pembelajaran maupun fasilitas penelitian

sehingga menghasilkan produk bertaraf internasional. Pemantapan dilakukan pada

setiap bidang untuk tercapainya perguruan tinggi bertaraf internasional dalam

bidang Islamic Studies.

E. BIDANG PENGELOLAAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN

SUASANA AKADEMIK

N

o

Tahap I

Persiapan

(2017-2021)

Tahap II

Pemantapan

(2022-2026)

Tahap III

Pengembangan

(2027-2031)

Tahap IV

Pematangan

(2032-2036)

Tahap V

Kedewasaan

(2037-2041)

1 Pedoman tata

kelola bidang

pendidikan

dalam bahasa

Indonesia.

Pedoman tata

kelola bidang

pendidikan dalam

bahasa Indonesia.

Pedoman tata

kelola bidang

pendidikan dalam

bahasa Indonesia,

Inggris dan Arab.

Pedoman tata

kelola bidang

pendidikan dalam

bahasa Indonesia,

Inggris dan Arab.

Pedoman tata

kelola bidang

pendidikan

dalam bahasa

Indonesia,

Inggris dan Arab.

2 Kebijakan

pengembangan

kurikulum

terintegrasi

dengan

kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan kebudayaan,

Kebijakan

pengembangan

kurikulum

terintegrasi dengan

kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan

kebudayaan, dan Kementerian

Kebijakan

pengembangan

kurikulum

terintegrasi

dengan kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan

kebudayaan, dan Kementerian

Kebijakan

pengembangan

kurikulum

terintegrasi

dengan kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan

kebudayaan, dan Kementerian

Kebijakan

pengembangan

kurikulum

terintegrasi

dengan

kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan kebudayaan, dan

Page 47: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

29

dan

Kementerian

Agama, serta

menyesuaikan

dengan

kebutuhan

stakeholders.

Agama, serta

menyesuaikan

dengan kebutuhan

stakeholders.

Agama, serta

menyesuaikan

dengan

kebutuhan

stakeholders.

Agama, serta

menyesuaikan

dengan

kebutuhan

stakeholders

dalam bahasa

Indonesia, Inggris

dan Arab

Kementerian

Agama, serta

menyesuaikan

dengan

kebutuhan

stakeholders

dalam bahasa

Indonesia,

Inggris dan Arab

3 Mendesain dan

mengimplement

asi-kan metode

pengajaran yang

efektif, aktif dan

inklusif

Mendesain dan

mengimplementasi

kan metode

pengajaran yang

efektif, aktif, dan

inklusif dengan

menggunakan

sarana dan

prasarana yang

tepat dan sesuai

dengan kebutuhan

stakeholders, serta

mengikuti

perkembangan

teknologi di era

revolusi industri

4.0.

Mengembangkan

dan

mengimplementa

sikan metode

pengajaran yang

efektif, aktif, dan

inklusif dengan

menggunakan

sarana dan

prasarana yang

tepat sesuai

kebutuhan

stakeholders,

serta mengikuti

perkembangan

teknologi di era

revolusi industri 4.0.

Mengembangkan

dan

mengimplementa

si-kan metode

pengajaran yang

efektif, aktif, dan

inklusif dengan

menggunakan

sarana dan

prasarana yang

tepat serta

mengikuti

perkembangan

teknologi

informasi.

Mengimplement

asi-kan metode

pengajaran yang

efektif, aktif,

dan inklusif

dengan

menggunakan

sarana dan

prasarana yang

tepat serta

mengikuti

perkembangan

teknologi

informasi.

4 Dokumen

formal terkait

kebebasan

akademik,

otonomi

keilmuwan dan

pelaksanaannya

dalam bahasa

Indonesia

Dokumen formal

terkait kebebasan

akademik, otonomi

keilmuwan dan

pelaksanaannya

dalam bahasa

Indonesia.

Dokumen formal

terkait kebebasan

akademik,

otonomi

keilmuwan dan

pelaksanaannya

dalam dalam 3

bahasa (Bahasa

Indonesia, Inggris

dan Arab)

Dokumen formal

terkait kebebasan

akademik,

otonomi

keilmuwan dan

pelaksanaannya

dalam 3 bahasa

(Bahasa

Indonesia, Inggris

dan Arab)

Dokumen

formal terkait

kebebasan

akademik,

otonomi

keilmuan dan

pelaksanaannya

(Bahasa

Indonesia,

Inggris & Arab)

5 Persiapan dan

inisiasi E-

Learning

sebagai bagian

dari

perkembangan

digital di era 4.0.

Pemantapan E-

Learning sehingga

mengikuti

perkembangan di

era digital

Pengembangan E-Learning yang

sesuai dengan

perkembangan

teknologi

informasi di era

digital.

Pengembangan E-Learning yang

sesuai dengan

perkembangan

teknologi

informasi di era

digital.

E-Learning dalam format

yang lebih

advanced.

Page 48: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

30

Tahap I, Tahap Persiapan (2017-2021)

Pada tahap ini pedoman tata kelola IAIN Lhokseumawe di bidang pendidikan

tersedia lengkap dalam bahasa Indonesia. Kebijakan pengembangan kurikulum

diarahkan sesuai dengan kebijakan nasional dan kebutuhan stakeholders.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengikuti tahapan perkembangan

kurikulum yang berlaku di Indonesia dengan mengintegrasikan kearifan lokal

yang ada untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan

mampu menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam bermasyarakat. Pada tahap

ini IAIN Lhokseumawe telah mendesain dan mengimplementasikan metode

pengajaran yang efektif, aktif dan inklusif. Dokumen formal lengkap tersedia

dalam bahasa Indonesia yang isinya mencakup tentang kebebasan akademik, dan

otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya. IAIN Lhokseumawe telah

mendesain dan mengimplementasikan E-Learning yang kompeten dan mengikuti

perkembangan di zaman revolusi industri 4.0. Adanya integrasi kearifan lokal

dalam kurikulum akan diperkuat membangun koneksi dengan para stakeholders

dengan berupaya mendorong para mahasiswa untuk membentuk kelompok-

kelompok FGD studi ilmiah diberbagai bidang baik di lintas fakultas maupun

lintas prodi.

Tahap II, Tahap Pemantapan (2022-2026)

Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe tetap konsisten dalam mengembangkan

pedoman tata kelola bidang pendidikan menjadi lebih baik dalam bahasa

Indonesia secara lengkap dan komprehensif. Pengembangan kurikulum dilakukan

dengan mengikuti perkembangan yang berlaku secara nasional, dalam

pengembangannya IAIN Lhokseumawe mengintegrasikan kearifan lokal yang ada

untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu

menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam bermasyarakat. IAIN Lhokseumawe

terus mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran yang efektif, aktif,

kreatif dan inklusif dengan menggunakan sarana prasarana yang tepat serta sesuai

dengan kebutuhan stakeholders. Dokumen formal berupa kebebasan akademik,

dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya mulai dikembangkan

dalam 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Tahap berikutnya IAIN

Lhokseumawe terus melakukan pemantapan E-Learning yang berkualitas serta

mengikuti perkembangan teknologi informasi di era digital. Wujud nyata dari

pemantapan teknologi informasi diantaranya publik (mahasiswa, dosen, maupun

masyarakat) dapat mengakses dokumen-dokumen penting melalui website IAIN

Lhokseumawe. Para dosen dan mahasiswa juga dapat terus meningkatkan

keilmuwannya dan kreatifitas dengan lebih baik dan dapat mempublikasikan

prestasi tersebut di sekitar lingkungan IAIN Lhokseumawe baik melalui spanduk,

running teks, website, maupun acara-acara di radio. Untuk membangun dan

memantapkan integrasi serta networking, IAIN Lhokseumawe mendukung

terbentuknya kelompok FGD dan studi ilmiah mahasiswa lintas fakultas dan lintas

prodi dengan memberikan pendampingan dari unsur dosen dan stakeholders yang

kompeten di bidangnya. FGD dosen di tingkat fakultas juga perlu dikembangkan

Page 49: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

31

dan menjadi forum FGD rutin untuk membahas permasalahan sesuai

keilmuwannya.

Tahap III, Tahap Perkembangan (2027-2031)

Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe masih mengembangkan dan memantapkan

pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.

Kebijakan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebijakan nasional dan

kebutuhan stakeholders, Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengikuti

tahapan yang sistematis dan berkelanjutan, dalam pengembangannya UIN

Lhokseumawe mengintegrasikan kearifan lokal yang ada untuk menghasilkan

kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu menginternalisasi nilai-

nilai keislaman dalam bermasyarakat. Dalam proses pembelajaran terus

dikembangkan, implementasi dan adanya penjaminan mutu terhadap kualitas

metode pengajaran yang digunkankan agar lebih efektif, aktif, kreatif dan inklusif

dengan memanfaatkan sarana prasarana yang sesuai kebutuhan stakeholders dan

perkembangan teknologi informasi di era digitalisasi. Inovasi dan kreatifitas dosen

terus di up to date sesuai kebutuhan di era digital, dosen sudah mampu

mengintegrasikan kemajuan teknologi informasi dalam segala aspek baik

pembelajaran maupun penelitian. Dokumen formal dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab tentang kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan, serta

konsistensi pelaksanaannya. Untuk meningkatkan kreatifitas dan antusiame

keilmuan dosen dan mahasiswa meningkat, maka UIN Lhokseumawe akan

mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui media cetak maupun

elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat kabar (Serambi

Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI) dan siaran TV Lokal (Puja

TV, TVRI, MetroTV) dan TV Swasta Nasional. Seiring perkembangan zaman

maka teknologi infomasi terus berkembang, UIN Lhokseumawe terus melakukan

pengembangan dan pemantapan E-Learning secara kontinu, sehingga selalu

uptodate dan dapat di akses dimanapun oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan

UIN Lhokseuamwe. Dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan publik

(mahasiswa, dosen, maupun masyarakat) dapat diakses melalui website UIN

Lhokseumawe. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan secara secara

nasional dan internasional. UIN Lhokseumawe mendampingi dan

mengembangkan kelompok-kelompok studi ilmiah dan FGD untuk mahasiswa

pada lintas fakultas dan lintas prodi dengan adanya pendampingan dari dosen

yang kompeten di bidangnya. FGD Dosen dengan keilmuwan yang berbeda juga

di intensifkan sehingga UIN Lhokseumawe dapat menjadi Pusat Studi Islam

“Malikussaleh”.

Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe terus konsisten untuk mengembangkan dan

memantapkan pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia,

Inggris dan Arab. Kebijakan pengembangan kurikulum mengikuti kebijakan

nasional dan kebutuhan stakeholders, dan dikembangkan dalam bahasa Indonesia,

Inggris dan Arab. Kebijakan pengembangan kurikulum diarahkan sesuai dengan

Page 50: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

32

kebijakan nasional dan kebutuhan stakeholders. Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan mengikuti tahapan perkembangan kurikulum yang berlaku di

Indonesia dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang ada untuk menghasilkan

kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu menginternalisasi nilai-

nilai keislaman dalam bermasyarakat. Dalam proses pembelajaran UIN

Lhokseumawe terus mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran

yang efektif, aktif, kreatif dan inklusif dengan menggunakan sarana prasarana

yang sesuai kebutuhan stakeholders dan perkembangan teknologi informasi di era

digital. Kreatifitas dosen terus ditingkatkan dengan mengintegrasikan semua tugas

dan hasil karya dalam bentuk digital. Sehingga antusiasme mahasiswa dalam

menggunakan teknologi informasi juga lebih baik terutama dalam proses

pemgumpulan tugas-tugas akademik. Dokumen formal dalam bahasa Indonesia,

Inggris, dan Arab tentang kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan, serta

konsistensi pelaksanaannya. Pengembangan E-Learning dengan teknik yang lebih

sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk meningkatkan kreatifitas dan

antusiame keilmuan dosen dan mahasiswa, UIN Lhokseumawe akan

mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui media cetak maupun

elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat kabar(Serambi

Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI), siaran TV Lokal (Puja TV, TVRI, Metro TV) dan TV swasta Nasional lainnya. Dokumen-dokumen penting

yang dibutuhkan publik (mahasiswa, dosen, maupun masyarakat) dapat diakses

melalui website UIN Lhokseumawe maupun platform lain yang akrab dengan

kebutuhan masyarakat. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan secara

secara nasional dan internasional , sehingga dapat kegiatan dosen mahasiswa

dalam kelompok-kelompok studi ilmiah dan atau kelompok FGD lintas fakultas

dan lintas prodi dengan adanya. FGD di tingkat dosen perlu diintensifkan dan

rutin diadakan baik lintas fakultas, pemerintah maupun pihak terkait lainnya,

sehingga dapat menjadikan UIN Lhokseuamwe sebagai Pusat Studi Islam

“Malikussaleh”.

Tahap V, tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini UIN Lhokseuamawe masih konsisten memantapkan untuk

pedoman tata kelola bidang pendidikan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.

Kebijakan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebijakan nasional dan

kebutuhan stakeholders, yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan

Arab. Mendesain dan mengimplementasikan metode pengajaran yang efektif,

aktif, kreatif, dan inklusif dengan menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai

dengan kebutuhan stakeholders serta dengan mengintegrasi teknologi informasi

sesuai perkembangan zaman. Dalam proses pembelajaran semua dosen sudah

mampu menggunakan teknologi informasi yang tepat dan terus berinovasi untuk

menghasilkan kualitas pembelajaran yang berkualitas, dengan tersedianya bahan

ajar yang sesuai dengan kebijakan kurikulum dan kebutuhan stakeholders, serta

adanya variasi strategi pembelajaran yang tepat. Mahasiswa dapat terinspirasi

untuk meningkatkan kualitasnya dan mengikuti tren di era digitalisasi. Dokumen

formal tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab terkait kebebasan

akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya. UIN

Page 51: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

33

Lhokseumawe terus aktif mempublikasikan prestasi dosen dan mahasiswa melalui

media cetak maupun elektronik, seperti: spanduk, running teks, website, surat

kabar(Serambi Indonesia, Modus, Waspada), radio (Latansa, RRI) dan siaran TV

Lokal (Puja TV, TVRI, Metro TV) dan TV swasta Nasional. E-Learning sudah

dilaksanakan dalam format yang lebih advanced dengan memanfaatkan platform

yang ada seperti playstore. Proses integrasi dan networking sudah dilakukan

secara secara nasional dan internasional. Kegiatan studi ilmiah dan FGD

mahasiswa di lintas fakultas terus ditingkatkan secara komprehensif. UIN

Lhokseumawe terus memantapkan diri menjadi Pusat Studi Ilmiah

“Malikussaleh”.

F. BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIYAAN

No

Tahap I

Persiapan

(2017-2021)

Tahap II

Pemantapan

(2022-2026)

Tahap III

Pengembangan

(2027-2031)

Tahap IV

Pematangan

(2032-2036)

Tahap V

Kedewasaan

(2037-2041) Masa transisi Pembaruan dan Peningkatan dan Kemandirian Kemandirian pengelolaan pengoptimalan pemaksimalan finansial finansial keuangan dan regulasi dalam pengelolaan semakin semakin mapan pembiayaan bidang dana BLU. mapan dengan dengan bukti

1 setelah alih keuangan Menargetkan bukti rasio rasio pendapatan status dari internal serta peningkatan pendapatan dibanding biaya STAIN menjadi persiapan pendapatan serta dibanding operasional IAIN. menjadi Satuan penyesuaian biaya mencapai 100%. kerja Badan biaya operasional

Layanan Umum operasional mencapai

(BLU) mencapai 65%. 80%.

Tahap I, Tahap Transisi (2017-2021)

Pada tahap ini merupakan tahapan pertama berdirinya IAIN Lhokseumawe setelah

beralih status dari STAIN Malikussaleh. Tahap ini juga merupakan masa transisi

bagi IAIN Lhokseumawe setelah peningkatan status. Oleh karena itu system

manajemen pengelolaan keuangan dan pembiayaan yang dijalankan IAIN

Lhokseumawe pada tahap transisi ini juga masih dalam proses penyesuaian atau

pencarian identitas system manajemen keuangan. Dalam periode ini pengelolaan

keuangan dan pembiayaan yang di terapkan di IAIN Lhokseumawe bersumber

dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rupiah Murni (RM) dan

Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Pembiayaan

operasional institute selama periode ini hanya mengandalkan dana DIPA IAIN

Lhokseumawe. Pembiayaan untuk pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang

meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dianggarkan

dalam dana DIPA setiap tahun berjalan yang di ambil dari RM, PNBP dan

BOPTN. Selainitu, pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana keuangan

dalam tahap ini bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Page 52: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

34

Tahap II, Tahap Persiapan dan Pemantapan (2022-2026)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe melakukan penyusunan regulasi dalam bidang

pengelolaan keuangan. Pada tahap ini juga IAIN Lhokseumawe memfokuskan

untuk menyelesaikan panduan maupun aturan terkait pengelolaan dana PNBP

sekaligus sebagai persiapan awal untuk melangkah pada tahap pengelolaan dana

secara BLU. Peraturan-peraturan yang disusun berkaitan dengan Standard

Operational Procedure (SOP) manajemen pengelolaan keuangan secara BLU

yang mengacu pada aturan keuangan pusat. Oleh karena itu, dalam tahap

persiapan ini, IAIN Lhokseumawe menargetkan penyusunan peraturan internal

dalam bidang keuangan yang terdiri dari:

1. Pedoman Pengelolaan Dana BLU

2. Pedoman dan SOP Mekanisme Belanja (dengan dana Rupiah Murni maupun

BLU);

3. SOP Penerimaan dan Pelaporan Pendapatan

4. SOP Penyusunan Laporan Keuangan

5. Petunjuk Teknis Penyusunan dan Revisi Tarif Layanan.

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe sudah beralih status menjadi UIN

Lhokseumawe. Oleh karena itu, pada tahap akhir dari periode ini, IAIN

Lhokseumawe menargetkan dapat menjadi Satuan Kerja (Satker) yang

menerapkan pengelolaan keuangan dan pembiayaan berbentuk Badan layanan

Umum (BLU) sehingga dapat mengelola keuangannya secara fleksibel berupa

keleluasan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat dalam rangka

meningkatkan pelayanan maupun kesejahteraan umum. Adapun praktek-praktek

bisnis yang akan dikembangkan UIN Lhokseumawe setelah berstatus BLU antara

lain: pembangunan Hotel UIN Lhokseumawe, Penanaman kelapa sawit disekitar

kampus, pembangunan toko di jalan utama kampus, memaksimalkan kantin di

dalam kampus, produksi air mineral, pemantapan pengelolaan Ma’had Aly, dan

juga membuka unit peternakan.

Tahap III, Tahap Pengembangan (2027-2031)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe dalam periode ini terus melakukan upaya

secara optimal dalam pengelolaan keuangan dan pembiayaan sebagai wujud

tindak lanjut atas penerapan Badan layanan Umum (BLU). Dalam rangka

penambahan dan peningkatan pendapatan BLU, UIN Lhokseumawe setiap

tahunnya mengupayakan pencapaian target yang maksimal. Hal ini dilakukan

dengan memaksimalkan berbagai peluang bisnis baru bekerjasama dengan

pemerintah daerah maupun pusat serta Kerjasama Operasi (KSO), baik dalam

bentuk kerjasama pemanfaatan aset maupun kerjasama manajemen.

Dalam periode ini peluang bisnis yang di targetkan berupa pembangunan rumah

toko di sepanjang jalan utama depan kampus, penerimaan mahasiswa asing,

penambahan fakultas dan program studi baru yang bersifat umum untuk jenjang

program S2 dan S3. Dengan pendirian beberapa fakultas baru maupun pembukaan

program studi magister dari beberapa prodi, peningkatan pendapatan ditargetkan

Page 53: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

35

tercapai 10 % setiap tahunnya. Untuk itu, pada akhir periode ini UIN

Lhokseumawe menargetkan peningkatan pendapatan serta penyesuaian biaya

operasional mencapai 65%.

Pengembangan ke arah efisiensi anggaran mulai diterapkan terutama dalam

pengelolaan anggaran BLU. IAIN Lhokseumawe diharapkan mampu

mengoptimalkan aspek fleksibilitas BLU pada tahap ini. Ukuran kinerja keuangan

BLU secara internal hendaknya menitikberatkan pada capaian (output) bukan lagi

pada nominal serapan anggaran. Dalam menerapkan hal ini, Laporan Realisasi

Anggaran menjadi alat utama dan jembatan koordinasi bagian keuangan dan

perencanaan. Hasil sisiran pagu anggaran akan direalokasi dan dioptimalkan

dalam bentuk kegiatan lain yang menunjang pengembangan kampus.

Pada tahap ini juga, UIN Lhokseumawe telah membangun Sistem Informasi

Keuangan internal terpadu, yang dimulai dari penganggaran, penerimaan, belanja

dan pelaporan. Dengan sistem informasi keuangan terpadu ini, diharapkan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana semakin terwujud dan mudah

diakses terutama oleh pimpinan institusi maupun dewan pengawas.

Tahap IV, Tahap Pematangan (2032-2036)

Dengan semakin beragamnya fakultas dan program studi yang dimiliki serta

kerjasama internasional yang telah berjalan, pada tahap ini UIN Lhokseumawe

menargetkan kemandirian finansial semakin meningkat dengan bukti rasio

pendapatan dibanding biaya operasional mencapai 80%. Selain itu juga, pada

tahap ini UIN Lhokseumawe terus memaksimalkan peluang bisnis demi

meningkatkan pendapatan BLU sehingga mampu menjadikan kampus UIN

Lhokseumawe sebagai kampus yang mandiri dalam pengelolaan keuangan

maupun pembiayaan dalam menunjuang Tri Dharma perguruantinggi.

Penyempurnaan regulasi maupun prasarana penunjang modernisasi bidang

keuangan terus dilaksanakan. Sistem Informasi Keuangan yang pada tahap

pemantapan baru mengintegrasikan penganggaran sampai dengan pelaporan, pada

tahap perkembangan ini telah mampu menjangkau aspek piutang dan analisis

kesehatan finansial universitas. Perhitungan rasio lancar, rasio perputaran asset

tetap dan berbagai rasio keuangan lain sebagai alat analisis laporan keuangan telah

tersedia dalam suatu fitur pada Sistem Informasi Keuangan.

Seiring kemajuan teknologi informasi dan perkembangan zaman, kebutuhan akan

modernisasi layanan bidang keuangan menjadi bagian penting yang dirancang

dalam tahap ini. Rintisan pembayaran belanja non tunai dan penerapan Cash

Management System (CMS) mulai dilaksanakan secara bertahap.

Tahap V, Tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe secara konsisten berupaya untuk terus

meningkatkan kemandirian dan peningkatan pendapatan tanpa mengesampingkan

Page 54: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

36

aspek penyediaan jasa layanan pendidikan sector public yang tidak

mengutamakan mencari keuntungan. Peningkatan pendapatan pada kurun waktu

2017-2041 diharapkan tercapai 20% setiap tahunnya sehingga rasio pendapatan

UIN Lhokseumawe pada akhir periode ini mencapai biaya operasional mencapai

100%. Sebagai tahap kedewasaan, seluruh bentuk kerjasama operasi maupun

kerjasama manajemen diharapkan telah berkembang dalam periode ini, bahkan

UIN Lhokseumawe mulai merintis investasi sebagai wujud optimalisasi

pengelolaan dana yang dimiliki, sesuai arah kebijakan pemerintah yang terus

berkembang.

UIN Lhokseumawe juga diharapkan mampu mengimbangi perkembangan

teknologi dengan modernisasi layanan keuangan. Sistem informasi keuangan yang

telah berkembang pada tahap sebelumnya, terus dibangun sehingga memudahkan

stakeholder dalam mengakses informasi keuangan maupun melakukan transaksi.

Direncanakan pada tahap ini, sistem informasi keuangan yang ada, telah mampu

mengakomodasi kerjasama UIN Lhokseumawe dengan pihak asing (luar negeri).

Tersedianya sistem informasi keuangan yang terintegrasi dengan data kurs mata

uang asing akan memudahkan proses administrasi kerjasama luarnegeri. Pada

tahap ini, calon mahasiswa asing juga dapat melakukan pendaftaran dan

membayar biaya pendaftaran melalui sistem berbasis web yang didukung dengan

sistem pembayaran yang dapat dijangkau di luar negeri.

G. BIDANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

TAHAP I

(2017-2021)

TAHAP II

(2022-2026)

TAHAP III

(2027-2031)

TAHAP IV

(2032-2036)

TAHAP V

(2037-2041)

Penyempurnaan

Aplikasi dan

eksistensi bermedia

social Pendukung

otomasi dalam

proses akademik dan

administratif di IAIN

Lhokseumawe perlu

adanya

penyempurnaan

aplikasi yg telah di

bangun.

Dilakukan

penyempurnaan

terhadap aplikasi

yang telah dibangun

Otomasi

(Automation)

Penerapan

otomasi yang

terlaksana di

IAIN

Lhokseumawe

terhadap proses-

poses akademik

dan

administratif.

Capaian aplikasi

yang telah

dibangun dan

disempurnakan

untuk

mendukung

Ubiquity

(Mobility)

Penerapan

mobile lintas

ruang dan lintas

waktu dalam

mendukung

proses akademik

dan

administratif.

Capaian aplikasi

mobile yang

telah selesai

dibangun untuk

mendukung

mobile lintas

Paperless

Process

Penerapan bebas

dari penggunaan

kertas dalam

setiap model

kerja.

Capaian

terhadap proses

akademik dan

administratif

yang dilakukan

secara elektonik

yaitu 100%

Kebijakan dan

aturan terkait

Seamless

Services

Penerapan yang

memungkinkan

seluruh civitas

akademica

memperoleh

akses terhadap

transaksi, data,

dan informasi

melalui berbagai

macam media

dan berbagai

peralatan tanpa

tergantung pada

suatu alat

tertentu melalui

Page 55: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

37

mencapai 90%.

Uji coba hasil

penyempurnaan

aplikasi mencapai

75%.

Eksistensi bermedia

social (FB, Istagram,

Twitter, WA,

Youtube, Telegram

dan sejenisnya)

mencapai 100%

otomasi proses

yaitu 100%

Implementasi

proses otomasi

yang telah

dilaksanakan

mencapai 90%

ruang dan waktu

yaitu 100%

Mobile lintas

ruang dan waktu

yang telah

dilaksanakan

mencapai 75%

yang

mendukung

model kerja

bebas kertas

(nirkertas)

mencapai 100%

layanan bebas

hambatan.

Capaian

implementasi

Cloud Services

atau layanan

berbasis awan

yaitu 100%

Tahap 1; Tahap Persiapan (2017-2021): Penyempurnaan Aplikasi dan

Eksistensi Bermedia Sosial

Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah penyempurnaan

aplikasi agar dapat dilakukan otomasi dalam segala proses pelaksanaan akademik

dan administratif di lingkungan IAIN Lhokseumawe. Selama ini, proses

pengelolaannya dilakukan secara manual, diharapkan dengan sempurnanya

aplikasi mampu terlaksananya otomasi dengan media teknologi informasi dalam

proses akademik dan administratifnya. Selain itu perlu adanya eksistensi dalam

bermedia sosial, baik itu facebook, istagram, twitter, youtube, WhatsApp,

telegram dan sejenisnya yang bertujuan untuk menjadi bagian dari dunia milenial

yang terus berkembang dan menjadi bagian dari era digitalisasi dan terus eksis.

Indikator Kinerja Utama: 1. Dilakukan penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibangun

mencapai 90%.

2. Uji coba hasil penyempurnaan aplikasi mencapai 75%.

3. Eksistensi bermedia social (FB, Istagram, Twitter, WA, Youtube,

Telegram dan sejenisnya) mencapai 100%

Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026): Otomasi (Automation)

Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah otomasi terkait

pelaksanaan proses akademik dan administratif di lingkungan IAIN

Lhokseumawe. Pelaksanaan proses yang sebelumnya dilaksanakan secara manual

dapat dilaksanakan secara otomasi dengan media teknologi informasi secara

keseluruhan menggunakan aplikasi yang telah disempurnakan.

Indikator Kinerja Utama:

1. Capaian aplikasi yang telah dibangun dan disempurnakan untuk

mendukung otomasi proses yaitu 100%

2. Implementasi proses otomasi yang telah dilaksanakan mencapai 90%

Page 56: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

38

Tahap III; Tahap Perkembangan (2027-2031): Ubiquity (Mobility)

Pada tahapan ini, program strategis yang dilakukan adalah penerapan mobile

lintas ruang dan lintas waktu yang merupakan model kerja bergerak dalam

mendukung seluruh proses pelaksanaan akademik dan administratif. Layanan

terhadap proses dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, yang sebelumnya

dilakukan secara tatap muka lagsung maka dapat difalisitasi dan didukung oleh

teknologi dengan dibangunnya aplikasi yang dapat mendukung proses berupa

mobile lintas ruang dan lintas waktu sehingga segala proses akademik dan

administrative dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun (ubiquity).

Indikator Kinerja Utama:

- Capaian aplikasi mobile yang telah selesai dibangun untuk mendukung mobile lintas ruang dan waktu yaitu 100%

- Mobile lintas ruang dan waktu yang telah dilaksanakan mencapai 75%

Tahap IV; Tahap Pemantapan (2032-2036): Paperless Process

Pada tahap ini, program strategis yang dilakukan adalah pelaksanaan model kerja

yang bebas dari penggunaan kertas. Seluruh dokumen yang dulunya dalam bentuk

kertas, dapat dialihkan dalam bentuk digitalisasi (soft), sehingga tidak dibutuhkan

lagi dalam bentuk hardcopy. Seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku harus

mengakomodasi kepada model kerja bebas kertas tersebut dan mengharuskan

seluruh proses akademik dan administrative selakukan secara elektronik atau

digital.

Indikator Kinerja Utama:

- Capaian terhadap proses akademik dan administratif yang dilakukan secara elektonik yaitu 100%

- Kebijakan dan aturan terkait yang mendukung model kerja bebas kertas (nirkertas) mencapai 100%

Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041): Seamless Services

Pada tahap ini, program strategis yang dilakukan adalah diterapkannya program

layanan bebas hambatan (seamless services) yang dapat memudahkan civitas

akademika terhadap semua transaksi data dan segala informasi melalui berbagai

macam media dan peralatan tanpa tergantung pada suatu alat tertentu.

Mengharuskan dikembangkan dan diterapkannya model cloud services dalam

program strategis pada tahapan ini. Model ini memberikan kemudahan koneksi

wi-fi yang terhubung secara otomatis ketika berada di area wi-fi tanpa perlu men-

input username dan password secara berulang-ulang, koneksi internetnya sudah

sangat bagus di lingkungan UIN Lhokseumawe.

Indikator Kinerja Utama:

- Capaian implementasi Cloud Services atau layanan berbasis awan yaitu 100

Page 57: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

39

H. SISTEM PENGELOLAAN BIDANG PENELITIAN

Tahap I

2017-2021

Tahap II

2022-2026

Tahap III

2027-2031

Tahap IV

2032-2036

Tahap V

2037-2041

1 Tersedianya

regulasi, rencana

induk (2017-

2021), dan

instrumen

penelitian dalam

bahasa

Indonesia;

Penelitian

diproyeksikan

untuk

pengembangan

keilmuan yang

dibutuhkan oleh

bangsa dan

berusaha

mengikuti

perkembangan

penelitian di

tingkat

internasional,

khususnya dalam

Islamic Studies.

Tersedianya

regulasi, rencana

induk (2022-2026),

dan instrumen

penelitian dalam

bahasa Indonesia,

bahasa Inggris

dan bahasa Arab;

Penelitian

diproyeksikan

untuk

pengembangan

keilmuan yang

dapat memberikan

kontribusi

signifikan bagi

pemecahan

masalah-masalah

bangsa;

Proses dan hasil

penelitian diakui

di tingkat

internasional,

khususnya dalam

Islamic Studies dan

Sosial-humaniora

Sains dan

Teknologi.

Tersedianya

regulasi, rencana

induk (2027-

2031), dan

instrumen

penelitian dalam

bahasa

Indonesia,

bahasa Inggris

dan bahasa

Arab;

Penelitian

diproyeksikan

untuk

pengembangan

keilmuan yang

dapat

memberikan

kontribusi

signifikan bagi

pemecahan

masalah-masalah

bangsa;

Proses dan hasil

penelitian

diakui di tingkat

internasional,

khususnya dalam

Islamic Studies,

Sosial-

humaniora Sains

dan Teknologi

dan Sustainable

Development

Goals (SDGs).

Tersedianya

regulasi,

rencana

induk(2030-

2034), dan

instrumen

penelitian dalam

bahasa

Indonesia,

bahasa Inggris

dan bahasa

Arab;

Penelitian

diproyeksikan

untuk

pengembangan

keilmuan yang

dapat

memberikan

kontribusi

signifikan bagi

pemecahan

masalah-

masalah bangsa;

Proses dan hasil

penelitian diakui

di tingkat

internasional,

dalam Islamic

Studies, Sosial-

humaniora

Sains dan

Teknologi,

Sustainable

Development

Goals (SDGs)

dan

Developmental

and Applied

Research.

Tersedianya

regulasi, rencana

induk (2034-2039),

dan instrumen

penelitian dalam

bahasa Indonesia,

bahasa Inggris

dan bahasa Arab;

Penelitian

diproyeksikan

untuk

pengembangan

keilmuan yang

dapat memberikan

kontribusi

signifikan bagi

pemecahan

masalah-masalah

bangsa;

Proses dan hasil

penelitian diakui di

tingkat

internasional, dalam

Islamic Studies,

Sosial-humaniora

Sains dan

Teknologi,

Sustainable

Development Goals

(SDGs) dan

Developmental and

Applied Research.;

Hasil Penelitian

dapat

disosialisasikan

kepada Instansi

Pemerintah sebagai

dasar penentuan

suatu kebijakan.

Page 58: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

40

2 Jumlah penelitian

dosen adalah 40

% dari total dosen;

Persentase

penelitian prodi,

20 % dari

jumlah prodi;

Jumlah penelitian

dosen adalah 45 %

dari total jumlah

dosen;

Persentase

penelitian prodi 30

% dari jumlah

prodi;

Jumlah penelitian

dosen adalah 50

% dari total

jumlah dosen;

Persentase

penelitian prodi

40 % dari

jumlah prodi;

Jumlah

penelitian dosen

adalah 55 %

dari total

jumlah dosen;

Persentase

penelitian prodi

50 % dari

jumlah prodi;

Penelitian pusat-

pusat studi

sebanyak 70

%;

Penelitian

berskala

internasional

(melalui joint

research

dll)pada tahap

ini diharapkan

mencapai 4 penelitian.

Jumlah penelitian

dosen adalah 60 %

dari total jumlah

dosen;

Persentase

penelitian prodi 60

% dari jumlah

prodi;

Penelitian pusat-

pusat studi sebanyak 40 %;

Penelitian pusat-

pusat studi sebanyak 50 %;

Penelitian pusat-

pusat studi

sebanyak 60 %;

Penelitian pusat-

pusat studi sebanyak 80 %;

Penelitian

berskala

internasional

(melalui joint

research dll)

hingga tahun

2021 diharapkan

1 penelitian.

Penelitian berskala

internasional

(melalui joint

research dll) pada

tahap ini

diharapkan

mencapai 2

penelitian.

Penelitian

berskala

internasional

(melalui joint

research dll) pada

tahap ini

diharapkan

mencapai 3

penelitian.

Penelitian berskala

internasional

(melalui joint

research dll) pada

tahap ini

diharapkan

mencapai 5

penelitian.

3 Jumlah artikel ilmiah yang

dipublikasi oleh

dosen dalam

buku dan jurnal

nasional selama

tahap I

direncanakan 400 artikel

Jumlah artikel ilmiah yang

dipublikasikan oleh

dosen dalam buku

dan jurnal nasional

di Tahap II ini

direncanakan 650

artikel

Jumlah artikel ilmiah yang

dipublikasikan

oleh dosen dalam

buku dan jurnal

nasional di Tahap

III ini

direncanakan 900 artikel

Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan

oleh dosen

dalam buku dan

jurnal nasional

di Tahap III ini

direncanakan 1150 artikel

Jumlah artikel ilmiah yang

dipublikasikan oleh

dosen dalam buku

dan jurnal nasional

di Tahap III ini

direncanakan 1400

artikel

4 Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan

oleh dosen dalam

buku dan jurnal

internasional

selama tahap I

adalah 10 buah.

Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan oleh

dosen dalam buku

dan jurnal

internasional

selama tahap II

adalah 30 buah.

Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan

oleh dosen dalam

buku dan jurnal

internasional

selama tahap III

adalah 50 buah.

Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan

oleh dosen

dalam buku dan

jurnal

internasional

selama tahap IV

adalah 70 buah.

Jumlah artikel

ilmiah yang

dipublikasikan oleh

dosen dalam buku

dan jurnal

internasional

selama tahap V

adalah 90 buah.

Karya-karya Karya-karya dosen Karya-karya Karya-karya Karya-karya dosen

dosen mendapat mendapat sitasi di dosen mendapat dosen mendapat mendapat sitasi di

sitasi di tingkat tingkat Nasional sitasi di tingkat sitasi di tingkat tingkat Nasional

Nasional dan dan Internasional. Nasional dan Nasional dan dan Internasional.

Internasional. Internasional. Internasional.

Page 59: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

41

Jumlah jurnal

terakreditasi

nasional (10

jurnal) dan

terindeks

internasional (1

jurnal).

Jumlah jurnal

terakreditasi

nasional (30

jurnal) dan

terindeks

internasional (5 jurnal).

Jumlah jurnal

terakreditasi

nasional (50

jurnal) dan

terindeks

internasional (10

jurnal).

Jumlah jurnal

terakreditasi

nasional (70

jurnal) dan

terindeks

internasional (15

jurnal).

Jumlah jurnal

terakreditasi

nasional (90 jurnal)

dan terindeks

internasional (20

jurnal).

Jumlah karya dosen yang

mendapat

paten/hak atas

kekayaan

intelektual

(HAKI) di tingkat

nasional (50

karya);

Jumlah karya dosen

yang mendapat

paten/hak atas

kekayaan

intelektual (HAKI)

di tingkat nasional

(100 karya); dan/

atau internasional

(2 karya).

Jumlah karya dosen yang

mendapat

paten/hak atas

kekayaan

intelektual

(HAKI) di tingkat

nasional (150

karya); dan/ atau

internasional (3

karya).

Jumlah karya dosen yang

mendapat

paten/hak atas

kekayaan

intelektual

(HAKI) di

tingkat nasional

(200 karya);

dan/ atau

internasional (4

karya).

Jumlah karya dosen

yang mendapat

paten/hak atas

kekayaan

intelektual (HAKI)

di tingkat nasional

(250 karya); dan/

atau internasional (5

karya).

Jumlah karya dosen dan

mahasiswa yang

memberikan

kontribusi pada

pembelajaran,

kebijakan dan

problem solving

tidak kurang dari

10

Jumlah karya dosen

dan mahasiswa

yang memberikan

kontribusi pada

pembelajaran,

kebijakan dan

problem solving

tidak kurang dari

15

Jumlah karya dosen dan

mahasiswa yang

memberikan

kontribusi pada

pembelajaran,

kebijakan dan

problem solving

tidak kurang dari

20

Jumlah karya dosen dan

mahasiswa yang

memberikan

kontribusi pada

pembelajaran,

kebijakan dan

problem solving

tidak kurang

dari 25

Jumlah karya dosen

dan mahasiswa

yang memberikan

kontribusi pada

pembelajaran,

kebijakan dan

problem solving

tidak kurang dari

30

Jumlah dana

penelitian tidak

kurang dari 30 %

dari total

anggaran di IAIN

Lhokseumawe.

Jumlah dana

penelitian tidak

kurang dari 30 %

dari total anggaran

di UIN

Malikussaleh

Lhokseumawe.

Jumlah dana

penelitian tidak

kurang dari 30 %

dari total

anggaran di UIN

Malikussaleh

Lhokseumawe

dan mendapatkan

dana penelitian di

tingkat

internasional

Jumlah dana

penelitian tidak

kurang dari 30

% dari total

anggaran di UIN

Malikussaleh

Lhokseumawe

dan

mendapatkan

dana penelitian

di tingkat

internasional

Jumlah dana

penelitian tidak

kurang dari 30 %

dari total anggaran

di UIN

Malikussaleh

Lhokseumawe dan

mendapatkan dana

penelitian di tingkat

internasional

Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)

Pada tahap ini IAIN Lhokseumawe sudah memiliki regulasi, rencana induk

pengembangan parsial (2017-2021), dan instrumen penelitian dalam bahasa

Indonesia. Penelitian akan diproyeksikan untuk pengembangan keilmuan yang

dibutuhkan oleh bangsa dan berusaha mengikuti perkembangan penelitian di

Page 60: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

42

tingkat internasional, khususnya dalam bidang Islamic Studies. Jumlah penelitian

dosen ditargetkan mencapai 40% dari total jumlah dosen. Persentase penelitian

prodi ditargetkan mencapai 20 % dari jumlah prodi. Penelitian pusat-pusat studi

ditargetkan sebanyak 40 %, sementara penelitian berskala internasional (melalui

joint research, dll) hingga tahun 2021 diharapkan mencapai minimal 1 penelitian.

Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal

nasional selama tahap I ditargetkan mencapai 400 artikel. Jumlah artikel ilmiah

yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional selama tahap

I ini adalah 10 artikel. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan

internasional. Di lingkungan IAIN Lhokseumawe, ditargetkan jumlah jurnal yang

terakreditasi nasional mencapai 10 jurnal dan terindeks internasional minimal 1

jurnal. Sementara jumlah karya dosen yang mendapat paten/hak atas kekayaan

intelektual (HAKI) di tingkat nasional sebanyak 50 Karya. Jumlah karya dosen

dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan

problem solving tidak kurang dari 10 buah, dan jumlah dana penelitian tidak

kurang dari 30% dari total anggaran di IAIN Lhokseumawe.

Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)

Tahap ini melanjutlkan tahap I, dimana pada tahap ini UIN Malikussaleh

Lhokseumawe sudah memiliki regulasi, rencana induk pengembangan parsial

(2022-2026), dan instrumen penelitian sudah tersedia dalam bahasa Indonesia,

Inggris dan Arab. Penelitian pada tahap ini diproyeksikan untuk pengembangan

keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-

masalah bangsa, dimana kualitas dan kuantitas penelitian diakui di tingkat

internasional, khususnya dalam Islamic Studies dan Sosial-humaniora Sains dan

Teknologi. Ditargetkan jumlah penelitian dosen sudah mencapai 45 % dari total

jumlah dosen. Sementara persentase penelitian prodi adalah 30 % dari jumlah

prodi, dan penelitian pusat-pusat studi sebanyak 50 % dari jumlah pusat studi

yang ada. Penelitian berskala internasional (melalui joint research dll.) pada tahap

ini diharapkan menjadi 2 buah penelitian.

Pada tahap kedua ini jumlah artikel ilmiah dosen yang terpublikasi dalam buku

dan jurnal nasional ditargetkan sebanyak 650 artikel. Sementara jumlah artikel

ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional

selama tahap ini adalah 30 buah artikel. Di tahap ini karya-karya dosen sudah

mendapat sitasi di tingkat nasional dan internasional. Jumlah jurnal terakreditasi

nasional (30 jurnal) dan terindeks internasional (5 jurnal) di lingkungan UIN

Lhokseumawe. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas

kekayaan intelektual (HAKI) di tingkat nasional (100 Karya) dan, atau

internasional 2 buah. Pada tahap ini karya dosen dan mahasiswa yang

memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan problem solving

mencapai tidak kurang dari 20 buah. Jumlah dana penelitian tidak kurang dari 30

% dari total anggaran di UIN Lhokseumawe, dan diharapkan sudah bisa

mendapatkan dana penelitian dari luar UIN (founding nasional/dalam negeri).

Page 61: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

43

Tahap III; Tahap Perkembangan (2027-2031)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten untuk menyediakan regulasi,

rencana induk pengembangan (2027-2031), yang mana instrumen penelitian

tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Melanjutkan tahap

sebelumnya, penelitian-penelitian akan diproyeksikan untuk pengembangan

keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-

masalah bangsa. Diharapkan proses dan hasil penelitian diakui di tingkat

internasional, bukan hanya dalam Islamic Studies tetapi juga sudah dalam Sosial-

humaniora Sains dan Teknologi dan Sustainable Development Goals

(SDGs).Jumlah penelitian dosen sudah mencapai 50 % dari total jumlah dosen;

Persentase penelitian naik menjadi prodi 40 % dari jumlah prodi; Penelitian pusat-

pusat studi sebanyak 60 %; Penelitian berskala internasional (melalui joint

research dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 3.

Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal

nasional di Tahap III ini direncanakan mencapai 900 artikel. Jumlah artikel ilmiah

yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal internasional selama tahap

III adalah 50 buah. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan

internasional. Jumlah jurnal terakreditasi nasional (50 jurnal) dan terindeks

internasional (10 jurnal) di lingkungan UIN Lhokseumawe. Jumlah karya dosen

dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di

tingkat nasional (150 karya) dan atau internasional tidak kurang dari 3 karya.

Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada

pembelajaran, kebijakan dan problem solving tidak kurang dari 20 penelitian.

Pada tahap ini jumlah dana penelitian tidak kurang dari 30 % dari total anggaran

di UIN Lhokseumawe, disamping juga ditargetkan sudah mendapatkan dana

penelitian dari luar (baik lembaga nasional maupun lembaga internasional).

Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)

Tahap ini UIN Lhokseumawe juga masih konsisten menyediakan regulasi,

rencana induk pengembangan parsial (2032-2036), yang mana instrumen

penelitian tersedia secara lengkap dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.

Penelitian yang ada masih akan diproyeksikan untuk pengembangan keilmuan

yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan masalah-masalah

bangsa. Pada tahap ini proses dan hasil penelitian telah diakui di tingkat

internasional, baik dalam bidang Islamic Studies, bidang Sosial-humaniora Sains

dan Teknologi, bidang Sustainable Development Goals (SDGs) maupun

Developmental and Applied Research. Pada tahap ini jumlah penelitian dosen

mencapai 55 % dari total jumlah dosen; Prosentase penelitian prodi 50 % dari

jumlah prodi; Penelitian pusat-pusat studi sebanyak 70 %;Penelitian berskala

internasional (melalui joint research dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 4

penelitian.

Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal

nasional di Tahap III ini meningkat menjadi 1150 artikel. Sementara artikel ilmiah

Page 62: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

44

yang dipublikasikan dalam buku dan jurnal internasional meningkat menjadi 70

buah. Karya-karya dosen mendapat sitasi di tingkat nasional dan internasional.

Jumlah jurnal terakreditasi nasional ditargetkan mencapai 70 jurnal, sementara

yang terindeks internasional mencapai 15 jurnal. Jumlah karya dosen dan

mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di tingkat

nasional 200 karya dan atau internasional 4 karya. Jumlah karya dosen dan

mahasiswa yang memberikan kontribusi pada pembelajaran, kebijakan dan

problem solving tidak kurang dari 25. Jumlah dana penelitian ditargetkan tidak

kurang dari 30 % dari total anggaran di UIN Lhokseumawe, dan ditargetkan sudah

biasa mendapatkan dana penelitian dari lembaga luar, baik tingkat nasional

maupun internasional.

Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini UIN Lhokseumawe masih konsisten memiliki regulasi, rencana

induk pengembangan parsial (2037-2041), dan instrumen penelitian tersedia

dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Penelitian diproyeksikan untuk

pengembangan keilmuan yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi

pemecahan masalah-masalah bangsa. Pada tahap ini proses dan hasil penelitian

kualitasnya bukan hanya sudah diakui di tingkat internasional, baik dalam bidang

Islamic Studies, Sosial-humaniora Sains dan Teknologi, Sustainable

Development Goals (SDGs) dan Developmental and Applied Research.;vHasil

Penelitian diharapkan dapat disosialisasikan kepada Instansi Pemerintah sebagai

dasar penentuan suatu kebijakan.

Pada tahap ini jumlah penelitian dosen sudah mencapai 60 % dari total jumlah

dosen; Prosentase penelitian prodi 60 % dari jumlah prodi; Penelitian pusat-pusat

studi sebanyak 80 %; Penelitian berskala internasional (melalui joint research,

dll) pada tahap ini diharapkan mencapai 5 judul penelitian.

Jumlah artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh dosen dalam buku dan jurnal

nasional pada tahap V ini direncanakan mencapai sejumlah 1400 artikel.

Sementara jumlah artikel yang dipublikasikandalam buku dan jurnal internasional

ditargetkan mencapai 90 buah. Karya-karya dosen juga sudah mendapat sitasi di

tingkat nasional dan internasional. Jumlah jurnal terakreditasi nasional (90 jurnal)

dan terindeks internasional (20 jurnal) di lingkungan UIN Lhokseumawe. Jumlah

karya dosen dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan intelektual

(HAKI) di tingkat nasional 250 karya dan atau internasional tidak kurang dari 5

buah. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada

pembelajaran, kebijakan dan problem solving tidak kurang dari 30 judul. Pada

tahap ini jumlah dana penelitian masih stabil, tidak kurang dari 30 % dari total

anggaran di UIN Lhokseumawe, di samping juga ditargetkan mampu

mempertahankan sumber dana penelitian dari luar (baik lembaga nasional maupun

lembaga internasional).

Page 63: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

45

I. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Tahap I

2017 – 2021 Tahap II

2022 – 2026 Tahap III

2027 - 2031 Tahap IV

2032 - 2036 Tahap V

2037 - 2041

1 Tersedianya Tersedianya Tersedianya Tersedianya Tersedianya regulasi regulasi regulasi regulasi pengabdian regulasi pengabdian pengabdian pengabdian kepada masyarakat pengabdian kepada kepada kepada dalam bahasa aceh, kepada masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam Bahasa Indonesia, masyarakat bahasa aceh dan bahasa aceh, bahasa aceh, bahasa arab, bahasa dalam bahasa bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia, inggris. Pengabdian aceh, Bahasa Pengabdian bahasa arab, bahasa arab, masyarakat sesuai Indonesia, masyarakat sesuai bahasa inggris. bahasa inggris. dengan bidang bahasa arab, dengan bidang Pengabdian Pengabdian keilmuan prodi, bahasa inggris. keilmuan prodi, masyarakat sesuai masyarakat sesuai multidisipliner dan Pengabdian multidisipliner dengan bidang dengan bidang kolaboratif yang masyarakat dan kolaboratif keilmuan prodi, keilmuan prodi, diadakan di Aceh sesuai dengan yang diadakan di multidisipliner multidisipliner dan empat provinsi bidang keilmuan dan kolaboratif di dan kolaboratif dan kolaboratif di Sumatra dan tiga prodi, tingkat regional / yang dilaksanakan yang diadakan di provinsi di jawa multidisipliner nasional dan di Aceh dan dua Aceh dan tiga dengan kabupaten dan kolaboratif internasional (satu provinsi di provinsi di yang lebih banyak yang diadakan di Negara) Sumatra dan satu Sumatra dan dua dan kolaboratif di Aceh dan lima provinsi di jawa provinsi di jawa tingkat regional / provinsi di dan kolaboratif di dengan kabupaten nasional dan Sumatra dan tiga tingkat regional / yang lebih banyak internasional (tiga provinsi di jawa nasional dan dan kolaboratif di Negara) dengan internasional (di tingkat regional / kabupaten yang dua Negara) nasional dan lebih banyak dan internasional (di kolaboratif di Dua Negara) tingkat regional / nasional dan internasional (empat Negara)

Tahap I; Tahap Persiapan (2017 – 2021)

Tahap ini IAIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan

instrumen pengabdian kepada masyarakat dalam bahasa aceh dan bahasa

Indonesia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen, berkolaborasi dengan

mahasiswa, sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan kolaboratif

yang dilaksanakan di Aceh. Jumlah pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh

dosen dan mahasiswa (rasio penelitian dan jumlah dosen dan mahasiswa)

ditargetkan sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan kolaboratif

ditingkat regional / nasional dan internasional (satu Negara). Pengabdian ini lebih

mengarah pada Pengabdian masyarakat ini diarahkan pada community

engangement and Understanding. Dengan mengembangkan kesadaran pentingnya

ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan melalui program desa binaan.

Program ini dikembangkan dengan menekankan pada bantuan sosial

Page 64: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

46

kemasyarakatan sesuai debgab keilmuan prodi untuk memberikan pemahaman,

pendidikan dan solusi kepada masyarakat. Model pengabdian masyarakat IAIN

Lhokseumawe yaitu KPM (kuliah pengabdian masyarakat), program IAIN

Lhokseumawe Peduli dan Student Mobility , yang merupakan KPM kebangsaan.

Tahap II; Tahap Pemantapan (2022 – 2026)

Tahap ini IAIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan

instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan

bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah

kolaborasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa

meningkat dan sesuai dengan bidang keilmuan prodi. Dilakukan secara

kolaboratif yang dilaksanakan di Aceh dan dua provinsi di Sumatra dan satu

provinsi di jawa dan kolaboratif di tingkat regional / nasional dan internasional

(dilakukan di dua Negara). Dengan mengembangkan kampong aceh sebagai salah

satu bentuk program desa binaan yang merupakan bagian dari Community

development, dengan mengembangkan keahlian dalam berbahasa yaitu bahasa

inggris dan arab. Model pengabdian masyarakat IAIN Lhokseumawe yaitu KPM

(kuliah pengabdian masyarakat), program IAIN Lhokseumawe Peduli dan Student

Mobility, yang merupakan KPM kebangsaan.

Tahap III; Tahap Pengembangan (2027 - 2031)

Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan

instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan

bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah

kolaborasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa

meningkat dan sesuai dengan bidang keilmuan prodi. pengabdian yang dilakukan

melalui program kegiatan UIN Lhokseumawe Mengabdi Berbasis Participatory

Action Research (PAR). Program pengabdian dikembangkan mengacu pada

implementasi hasil research untuk dimanfaatkan oleh masyarakat serta menggali

masalah-masalah yang ada didalam masyarakat sehingga bisa diangkat menjadi

topic penelitian baru dan bisa diajukan dalam hibah penelitian. Baik di tingkat

regional / nasional dan internasional.

Tahap IV; Tahap Pematangan (2032 - 2036)

Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan

instrumen pengabdian kepada masyarakat bukan hanya dalam bahasa aceh dan

bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa arab dan bahasa inggris. Jumlah

pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih

konsisten sesuai dengan bidang keilmuan prodi, multidisipliner dan terintegrasi di

Aceh dan tiga provinsi di Sumatra dan dua provinsi di jawa dengan kabupaten

yang lebih banyak dan kolaboratif di tingkat regional / nasional dan internasional

(di dua Negara) dengan banyak kolaborasi universitas. Pada tahap ini pengabdian

dilakukan dengan metode Generating Revenue, sebagai bentuk Nation Economic

Contribution Focus melalui desa binaan. Potensi yang dapat dikembangkan

terutama yang berkait dengan pemanfaatan sumber daya local seperti kerajinan

Page 65: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

47

dari daun iboih dan bahan baku lain yg bisa di valuekan dan dikembangkan oleh

dosen dan mahasiswa. Model pengabdian masyarakat UIN Lhokseumawe yaitu

KPM (kuliah pengabdian masyarakat), program UIN Lhokseumawe Peduli dan

Student Mobility , yang merupakan KPM kebangsaan.

Tahap V; Tahap Pendewasaan (2037 - 2041)

Tahap ini UIN Lhokseumawe menargetkan terdapat regulasi, rencana induk, dan

instrumen pengabdian kepada masyarakat. Jumlah pengabdian masyarakat yang

dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih konsisten sesuai dengan bidang

keilmuan prodi, multidisipliner dan terintegrasi. Pengabdian kepada masyarakat

masih diarahkan pada Devoloping Economic Potential. Kegiatan pengabdian lebih

menekankan pada pelatihan ketrampilan yang sesuai dengan potensi daerah

binaan,dengan mengedepankan kearifan local. Program ini dikembangkan untuk

membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehingga nantinya bisa

berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional. Program ini

dilaksanakan di Aceh dan tiga provinsi di Sumatra dan dua provinsi di jawa

dengan kabupaten yang lebih banyak dan kolaboratif di tingkat regional / nasional

dan internasional (di tiga Negara), dengan tujuan menghasilkan incubator bisnis

baru dan bisa dikelola secara mandiri dan dikembangkan secara bertahap dalam

lingkup regional dan internasional.

J. BIDANG KERJASAMA

Tahap I

2017 – 2021

Tahap II

2022 - 2026

Tahap III

2027 - 2031

Tahap IV

2032 - 2036

Tahap V

2037 - 2041 Memperkuat jejaring Memperkuat Membangun Menginisiasi Memperkuat

dan kerja sama jejaring dan kerja jejaring dan kerja jejaring dan jejaring dan kerja

antaruniversitas, sama sama kerja sama sama asosiasi keilmuan, antaruniversitas, antaruniversitas, antar antaruniversitas,

lemabaga profesi, asosiasi keilmuan, asosiasi keilmuan, universitas, asosiasi keilmuan,

pemerintah dan lemabaga profesi, lemabaga profesi, asosiasi lemabaga profesi,

industri di level pemerintah dan pemerintah dan keilmuan, pemerintah dan

nasional; menginisiasi industri di level industri di level lemabaga industri di level

jejaring dengan Asia Tenggara Asia. profesi, Asia, lintas benua

lembaga-lembaga dan dunia islam . pemerintah dan kemitraan

sejenis di tingkat dan industri di dengan lembaga-

regional Asia level lintas lembaga

Tenggara dan dunia benua. multilateral dunia.

islam.

Tahap I; Tahap Persiapan (2017-2021)

Tahap ini IAIN Lhokseumawe memperkuat jejaring dan kerjasama antar

lembaga/instansi baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini

dibuktikan dengan adanya MoU (atau kesepakatan kerjasama dengan istilah lain

yang semakna) antar lembaga/instansi yang pada akhir tahun 2022 ditargetkan

berjumlah 50-60 buah. Kerjasama di tingkat nasional berasal dari unsur

Page 66: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

48

pemerintah dan swasta. Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe terlibat aktif pada

Asosiasi Internasional sejumlah 5 asosiasi di bidang peningkatan mutu

pendidikan. Selain itu juga menghadiri penyelenggaraan event internasional di

tingkat asia tenggara.

Tahap II; Tahap Pemantapan (2022-2026)

IAIN Lhokseumawe akan meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama

antarlembaga/institusi baik di dalam maupun luar negeri yang sudah dirintis

sebelumnya. Pada tahap ini, IAIN Lhokseumawe akan menambah mitra kerjasama

di luar yang sudah dicapai. Mitra kerjasama selama lima tahun meningkat 15-20

mitra baru. Kerjasama pada tahap ini diprioritaskan pada universitas-universitas di

Negara Asia tenggara dan Timur Tengah. Untuk mitra yang sudah bekerjasama

pada tahap sebelumnya, IAIN Lhokseumawe memprioritaskan tindak lanjut

kerjasama dalam bentuk join research, join publikasi, pertukaran staff dan

mahasiswa, dan program pemantapan akademik lainnya terutama di bidang

pengembangan dan pengkajian studi islam.

Tahap III; Pengembangan (2027-2031)

Pada tahap ini, kuantitas dan intensitas kerjasama diarahkan pada perluasan

kemitraan dengan lembaga riset dan penyandang dana, penggalangan sumber daya

riset. Prioritas dalam tahap ini diarahkan pada lembaga/institusi dalam dan luar

negeri yang bereputasi dalam hal penelitian dan publikasi khususnya level Asia.

Untuk mitra yang sudah beerjasama pada tahap sebelumya, UIN Lhokseumawe

mengembangkan tindak lanjut kerjasama dalam bentuk join research, join

publikasi, pertukaran staff dan mahasiswa, dan program pemantapan akademik

lainnya terutama di bidang pengembangan dan pengkajian studi islam, social

sciences dan natural/applied sciences.

Tahap IV; Tahap Pematangan (2032-2036)

Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe menjadi lembaga pendidikan terdepan di

bidang kajian studi islam, social sciences dan natural/applied sciences. Pada

tahap ini, UIN Lhokseumawe mulai merintis kerjasama dalam pembuatan dan

pengembangan produk-produk berbasis riset yang mempunyai dampak pada

lingkungan, pendidikan dan pemberdayaan. Pada tahap ini, kerjasama diperluas

dengan lembaga-lembaga industry di tingkat nasional dan internasional.

Tahap V; Tahap Kedewasaan (2037-2041)

Pada tahap ini, UIN Lhokseumawe sudah memasuki fase kemandirian finansial

sehingga tidak tergantung kepada pembiayaan dari mahasiswa dan anggaran

Negara. Pendapatan lembaga akan lebih banyak ditopang dari hasil research

based economy yang berupa penghargaan Haki, Paten, Jasa dan produk berbasis

riset. Di sini, UIN Lhokseumawe melakukan uji kepatutan dan kelayakan atas

produk-produk berbasis riset yang bernilai jual baik tingkat nasional maupun

Page 67: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

49

internasional. Uji kepatutan dan kelayakan tersebut bekerjasama dengan industry

yang diarahkan untuk brading dan marketing produk-produk berbasis riset.

Lebih rincinya Rencana Induk Pengembangan IAIN Lhokseumawe dapat pula

dilihat dalam bentuk tabel sesuai dengan kriteria 9 Standar Perguruan Tinggi

sebagai dalam tabel berikut:

Page 68: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

50

BAB V

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) TAHUN 2017-2041

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LHOKSEUMAWE

N

O

BIDANG

PROGRAM

INDIKATOR

KINERJA/

TARGET

LUARAN

Kondisi

Existing

baseline

Standar Yang

Ditetapkan SASARAN

KEGIATAN/

PESERTA

MILESTONES*

I

2017-

2021

II

2022-

2026

III

2027-

2031

IV

2032-

2036

V

2037-

2041

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Visi, Misi

dan Strategi

Workshop

Peninjauan Ulang

STATUTA IAIN

Lhokseumawe

STATUTA 1 Dokumen

STATUA

Kemenhukam

RI

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V

2 Tata kelola, Workshop RIP 1 Dokumen RIP Matrik 9 Pimpinan IAIN V

Tata Penyusunan dan Standar Lhokseumawe

Pamong Peninjauan RIP

Dan Workshop Renstra 1 Dokumen Matrik 9 Pimpinan IAIN V V V V V

Kerjasama Penyusunan dan RENSTRA Standar Lhokseumawe

Peninjauan Renstra

Workshop Renop 1 Dokumen Matrik 9 Pimpinan IAIN V V V V V Penyusunan dan RENOP Standar Lhokseumawe

Peninjauan Renop

Pelatihan Sertiffikat Audit 1 Dokumen Intrumen Audit Pimpinan IAIN V V V

Penyusunan Keuangan Intrumen Audit Keuangan Lhokseumawe

Dokumen Esternal Eksternal

Page 69: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

51

Akreditasi (Internasional (Internasional

Penguatan Bereputasi) Bereputasi)

Lembaga Sertiffikat Audit 1 Dokumen Intrumen Audit Pimpinan IAIN V V V V

Keuangan Intrumen Audit Keuangan Lhokseumawe

Esternal Eksternal

(Nasional (Nasional

Bereputasi) Bereputasi)

Sertifikat 1 Dokumen Instrumen Kepala Unit V

Akreditasi Instrumen Akreditasi Perpustakaan

Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan dan Anggota

Sertifikat Lab 1 Dokumen Instrumen Kepala Unit Lab V

Microteaching Instrumen Akreditasi Microteaching

Microteaching Microteaching dan Anggota

Setifikat Lab 1 Dokumen Instrumen Kepala Lab V

Minibank Instrumen Akreditasi Minibank dan

Minibank Minibank Anggota

Sertifikat 50% 4 Jurnal Pengelola Jurnal V

Akreditasi

Jurnal

Sertifikat 1 Dokumen Instrumen ISO Pimpinan IAIN V V

Akreditasi Intrumen ISO Lhokseumawe

Internasion ISO

Sertifikat 0% Instrumen Pimpinan IAIN V V V V V

Akreditasi Akreditasi Lhokseumawe

Internasional Internasional

Prodi Prodi

Page 70: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

52

Sertifikat 75% Intrumen Ketua dan V V V V

Akreditasi A Akitatasi APS Sekretaris Prodi

Prodi

Setifkat APT 1 Dokumen Instrumen APT Pimpinan IAIN V

Baik Sekali APT 9 Standar Lhokseumawe

Menjalin MoU, MoA 12 Dokumen Format dan Pimpinan IAIN V V V V V

Kerjasama Tingkat Internasional MoU dan MoA Antar Nagera Lhokseumawe

Internasional

Bidang Pendidikan,

Penelitian dan

Pengabdian kepada

Masyarakat

Menjalin MoU dan MoA 75 Dokumen Format antar Pimpinan IAIN V V V V V

Kerjasama Tingkat MoU dan MoA Lembaga Lhokseumawe

Nasional Bidang

Pendidikan,

Penelitian dan

Pengabdian kepada

Masyarakat

Menjalin MoU dan MoA 50 Dokumen Format antar Pimpinan IAIN V V V V V

Kerjasama Tingkat MoU dan MoA lembaga Lhokseumawe

Wilayah Bidang

Pendidikan,

Penelitian dan

Pengabdian kepada

Masyarakat

Page 71: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

53

3 Mahasiswa Penerimaan

Mahaasiswa Baru 3

Jalur (SPAN, UM-

PTKIN dan SPMB

LOKAL)

Jumlah

Mahasiswa

Daerah,

Nasional dan

Internasional

3456 Mahasiswa Juknis

Mahaasiswa

Baru 3 Jalur

(SPAN, UM-

PTKIN dan

SPMB LOKAL)

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V V V

Sosialisasi

Penerimaan

Mahasiswa Baru

Jumlah

Mahasiswa

Daerah,

Nasional dan

Internasional

880 Mahasiswa

Pertahunnya

SOP IAIN

Lhokseumawe

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V V V V V

Penerimaan

Mahasiswa Asing

Dokumen

Jumlah

Mahasiswa

Asing

0 % Mahasiswa

Asing

Kementerian

Luar Negeri dan

Agama RI

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V V V V

Penerimaan

Mahasiswa Baru

Pasacasarjana

Secara Online

Dokumen

Mahasiswa

Pascasarjana

135 Mahasiswa

Baru

pertahunnya

Juknis

Penerimaan

Mahasiswa

Pacsa PTKIN

Direktur dan

Wakil Direktur

Pasacasarajana

V

4 Sumber

Daya

Manusia

Penerimaan Dosen

PNS dan ASN Non

PNS

Dokumen Dosen

CPNS dan ANS

Non PNS

120 Dosen

Tenaga Pendidik

Dengan Rasio

Jumlah

Mahasiswa 1:22

Junik

Penerimaan

CPNS/ASN

sesuai MEN

PAN-RB

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V V V V V

Penerimaan Tenaga

Kependidikan PNS

dan ASN Non PNS

Dokumen

Tenaga

Kependidikan

20 Tenaga

Kependidikan

Junik

Penerimaan

CPNS/ sesuai

Pimpinan IAIN

Lhokseumawe

V V V V V

Page 72: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

54

CPNS dan ANS MEN PAN-RB

Non PNS

Penerimaan Tenaga Dokumen 5 Tenaga Junik Pimpinan IAIN V V V V V

Keperpustakaan Tenaga Keperpustakaan Penerimaan Lhokseumawe

PNS dan ASN Non Keperpustakaan pertahun CPNS/ sesuai

PNS PNS dan ASN MEN PAN-RB

Non PNS

Penerimaan Tenaga Dokumen 2 Tenaga Junik Pimpinan IAIN V V V V V

Laboran PNS dan Tenaga Laboran Laboran Penerimaan Lhokseumawe

ASN Non PNS PNS dan ASN pertahun CPNS/ sesuai

Non PNS MEN PAN-RB

Penerimaan Tenaga Dokumen 5 Tenaga IT Junik Pimpinan IAIN V V V

IT PNS dan ASN Tenaga IT PNS pertahun Penerimaan Lhokseumawe

Non PNS dan ASN Non CPNS/ sesuai

PNS MEN PAN-RB

Peningkatan Tenaga 78 Tenaga Junis Tenaga V V V V V

Tenaga Kependidikan Kependidikan Kemnertian Kependisikan

Kependidikan Men-PAN-RB D4 dan S1

Kualifikasi dan

Pendidikan D4 ke Kementerian

S1 dan S1 Ke S2 Agama

Peningkatan Dosen Dosen Magister 30% Dosen 5000 Doktor, Dosen Magister V V V V V

Kualifikasi (S2) dan Doktoral LPDP, LPSM (S2)

Pendidikan S2 ke Doktoral (S3) dan lain-lain

Doktoral (S3)

Inkubasi LK dan Guru Besar dan 5 Dosen LK 10 % Dosen Dosen IVb (LK) V V V V

GB Lektor Kepala IAIN

Page 73: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

55

DTPT (Dosen Lhokseumawe

Tetap PT) Memiliki

Jabatan

Akademik Guru

Besar

Percepatan Dokumen Dosen 95% Dosen Dosen Yang V V V V V

Sertifikasi Dosen Sertifikasi Bersertifikat Bersertifikat Belum

Tetap Dosen Pendidik Bersertifikat

Peningkatan Dana Dokumen 0% Dana Penelitian Junis Penelitian V V V V

Penelitian Dosen Penelitian Hibah Dosen, Kolaborasi

Pendanaan Dosen Kerjasama Luar

Internasional Negeri

Peningkatan Dana Dokumen 105 Judul Juknis Penlitian V V V V V

Penelitian Dosen Penelitian Penelitian dari Litabdimas Kelompok,

Pendanaan Dosen 120 Dosen Individu,

Perguruan Tinggi Kolaborasi

dan Mandiri dalam Sesuai dengan

Luar PT Sendiri Bidang keahlian

masing-masing

dosen

Peningkatan Judul Dokumen Pkm 0 % Dana Pkm Junis Pkm V V V V

Pkm Dosen Dosen Hibah Dosen, Kolaborasi

Pendanaan Kerjasama Luar

Internasional Negeri

Peningkatan Judul Dokumen Pkm 136 Judul Pkm Juknis Pkm Kelompok, V V V V V

Pkm Dosen Dosen Dosen Litabdimas Individu,

Pendanaan Kolaborasi

Page 74: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

56

Perguruan Tinggi

dan Mandiri dalam

Luar PT Sendiri

Sesuai dengan

Bidang keahlian

masing-masing

dosen

Keungan, Peningkatan BNBP 11, 4 Miliar Junik Penarikan Mahasiswa (S1 V V V V V

5 Sarana dan Jumlah Dana dan Penggunaan dan S2)

Prasarana BNBP BPBP

Peningkatan Dana Dokumen 6 Miliar Junik Warek 2 V V V V V BOPTN BOPTN Kepenterian

Keuangan

Optimalisasi Perencanaan 4 Gedung Juknis Mahasiswa dan V

Pembangunan SBSN (FTIK, Lab Penggunaan Dosen

Dengan Center, FEBI SBSN

Menggunakan dan FUAD)

SBSN

Optimalisasi Perencanaan 3 Gedung Biro, Juknis dari Mahasiswa dan V V V V V

Pembangunan Pembangunan Ma’had Jam’ah, PUPR Dosen

Gedung Mangkrak Gedung Auditorium)

Dana PUPR

Peningkatan Dana Perencanaan 8 Milar Juknis Dana V V V V V

Rupiah Murni Pusat kementerian Operasional

Keuangan

Peningkatan Dana PEMDA, 2 Milar Kerja sama Dana Kegiatan V V V V V Perguruan Tiggi Perbankan dan Mahasiswa dan

Melalui Sumber Pihak Lainnya Dosen

Lain (Pihak Ketiga)

Page 75: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

57

Peningkatan Dana

Penelitian Dosen

Perencanaan

Litabdimas

Kementerian

Agama dan

Penelitian

Kompetitif

Lainnya

568 Juta Rupiah Penelitian

Kompetitif

Dosen V V V V V

Peningkatan Dana

Pkm Dosen

Pkm Dalam dan

Luar Negeri

350 Juta Rupiah PkM Dosen dan

Mahasiswa

V V V V

Peningkatan

Sistema Pelayanan

SIMPT Berbasis IT

(Jejaring)

Sistem

Informasi

Perguruan

Tinggi Berbasis

IT

80 MB SIMPT Civitasakademik

a IAIN

Lhokseumawe

V V V V V

Peningkatan

Pelayanan

Perpustakaan

Melalaui

Digitalisasi

E-Layanan

Perpustakaan

E-Perpusatkaan Alat

Perpusatkaan

(digital)

Mahasiswa dan

Dosen

V

6 Pendidikan Workshop

Peninjauan

Penerapan Kurikum

Kualifikasi

Nasional Indonesia

(KKNI)

Dokumen

Kurikulum

Dokumen KKNI

22 Jurusan/Prodi

Buku

Kurikulum

Warek I dan

MUTU

V V V V V

Page 76: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

58

Wrkshop

Pengembangan

Kurikulum

Perguruan Tinggi

Buku Pedoman

Pengembangan

Kurikulum

Buku Pedoman

Pendidikan

Buku Pedoman

Pengembangan

Kurikulum

Warek I, Dekan,

dan MUTU

V V V V V

Peningkatan

Suasana Akadmik

dan Mimbar

Akademik Melalui

Seminar

Pendidikan, Model,

Strategi, Metode,

Pendekatan dan

Teknik

Pembelajaran

Dokumen

Pembelajaran

Mahasiswa

Seminar Kelas,

Diskusi dan

Penugasan

Sistem

Pembelajaran

Tingkat

Mahasiswa

(Andragogik)

Warek 1 Dekan V V V V V

Pelaksanaan Audit

Mutu Internal

(AMI) Setiap Akhir

Semester

Dokumen

Pedoman dan

Instrumen AMI

AMI FTIK Buku Pedoman

dan Intrumen

AMI

MUTU Kapus

AUDIT Internal

V V V V V

7 Penelitian Klasifikasi

Penelitian

kelompok dan

individu dosen

Berbasis Integrasi

Keilmuan

(matakuliah) Yang

Melibatkan

Mahasiswa

Dokumen

Penelitin

Kelompok dan

Individu dosen

yang melibatkan

mahasiswa

Laporan

penelitian

Pedoman

penelitian

LPPM V V V V V

Page 77: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

59

Peningkatan Luaran Sertifikat HKI 0, % HaKI Standar Dosen V V V V V

Penelitian (HKI) Dosen Pengurusan

HaKI

Peningkatan Luaran Buku ISBN 15 Buku Standar Dosen V V V V V

Penelitian (Buku Pengurusan

ISBN) ISBN

Peningkatan Artikel Jurnal 19 Artikel Jurnal Terindeks Dosen V V V V V

Penelitian Jurnal Internasional

Internasional OJS

Terindeks

Peningkatan Artikel Jurnal 5 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V

Penelitian Jurnal Internasional

Internasional Tidak OJS

Terindeks

Peningkatan Artikel Jurnal 15 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V

Penelitian Jurnal OJS

Nasional

Terakreditasi

Peningkatan Artikel Jurnal 135 Artikel Jurnal OJS Dosen V V V V V

Penelitian Jurnal OJS

Nasional Tidak

Terakreditasi

Penulisan Opini di Media Masa 12 Tulisan Media Masa dan Dosen V V V V V

Media Nasional Online/Cetak Cetak

dan Internasional

Page 78: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

60

8 Pengabdian

Kepada

Masyarakat

Klasifikasi Pkm

Kelompok dan

Individu sesuai

dengan keilmuan

yang melibatkan

mahasiswa

Dokumen

Laporan Pkm

Laporan

Pertanggung

Jawaban Desa

Binaan

Junis PTKIN Dosen dan

LPPM

V V V V V

Peningkatan Pkm

Mandiri Dosen

Sesuai Dengan

Bidang Keilmua

masing-masing

Laporan BKD

Dosen

Undangan,Sertif

ikat dan Jadwal

Kegiatan

Lembaga

Terkait

Dosen dan

LPPM

V V V V V

Klasifikasi Pkm

Kelompok Dosen

sesuai dengan

keilmuan Luar

Negeri

Dokumen

Laporan

Kelompok Pkm

5 Kegiatan Pkm

Luar Negeri

Junis PTKIN Dosen dan

LPPM

V V V V V

9 Luaran dan

Capaian

Tridharma

Peningkatan

Prestasi Akademik

Mahasiswa (tingkat

Internasional,

Nasional dan

Wilayah)

Sertifkat/Piagam

(tropi)

42

Sertifikat/Tropi

Penghargaan

Metrik 9

Standar

Wakil Rektor 3

dan Wakil

Dekan 3

V V V V V

Peningkatan

Prestasi Non

Akademik

Mahasiswa (tingkat

Internasional,

Sertifkat/Piagam

(tropi)

132

Sertifikat/Tropi

Penghargaan

Metrik 9

Standar

Wakil Rektor 3

dan Wakil

Dekan 3

V V V V V

Page 79: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

61

Nasional dan

Wilayah)

Percepatan dan Data Lulusan Ijazah dan Pedoman Warek 1 dan V V V V V

Ketepatan Lama Tepat Waktu Transkrip Nilai Pendidikan Wakil Dekan 1

Studi Mahasiswa Mahasiswa

Percepatan Lama Dokumen Daftar Pekerjaan Intrumen Studi Wakil Rektor 3 V V V V V

Tunggu Lulusan Pelacakan Pelacakan

Bekerja Sesuai Alumni Alumni

dengan Komptensi

Lulusan

Kepuasan Dokumen Daftar Pengguna Instrumen Wakil Rektor 3 V V V V V

Penggunaan Kepusan Alumni Kepuasan

Alumni Pengguna Pengguna

Alumni Alumni

Page 80: LAPORAN NARASI - IAIN Lhokseumawe

62

BAB VI

PENUTUP

Demikian Rancangan Induk Pengembangan (RIP) IAIN Lhokseumawe

2017-2041 disusun secara garis besar serta disusun secara umum. RIP ini tidak

secara khusus memperhatikan kondisi masing-masing fakultas/ lembaga/unit di

lingkungan IAIN Lhokseumawe yang sangat mungkin memiliki karakteristik

yang berbeda-beda. Pilihan penyusunan secara umum ini diambil mengingat

bahwa secara umum pengembangan masing-masing fakultas/ lembaga/unit di

lingkungan IAIN Lhokseumawe menghadapi persoalan yang hampir serupa

sehingga memerlukan tindakan yang tidak jauh berbeda pada masing- masing

fakultas/lemba/unit tersebut.

Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan bahwa perbedaan

karakteristik tersebut akan membawa akibat pada perlunya dilakukan perubahan

atas strategi dasar dan kebijakan dasar yang tercantum dalam RIP. Perubahan

mungkin dilakukan pada satuan waktu atau bahkan pada strategi itu sendiri.

Namun demikian, diharapkan perubahan yang dilakukan tidak menyimpang

dari arahan dasar yang tercantum dalam RIP. Dengan demikian, perhatian atas

kondisi dan karakteristik pada fakultas/lembaga/unit sangat diperlukan pada

saat melakukan implementasi RIP. Untuk kepentingan ini, RIP secara umum ini

diharapkan dapat diadaptasi dan diturunkan kepada RIP fakultas/lembaga/unit

masing-masing.

Proses implementasi memerlukan perhatian lebih. Jika dalam proses

penyusunan strategi dasar dan kebijakan dasar dapat dilakukan oleh hanya

beberapa personil, maka proses implementasi akan melibatkan personil yang

lebih luas bahkan melibatkan semua elemen yang ada pada organisasi. Oleh

karena itu, sosialisasi atas strategi dasar dan kebijakan dasar melalui berbagai

media harus menjadi prioritas utama. Selanjutnya, dengan proses pengawalan

yang dilakukan oleh pimpinan yang memahami secara sungguh-sungguh strategi

dasar dan kebijakan dasar tersebut pada periode yang bersangkutan serta

memahami atas tuntutan/syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan proses

implementasi tersebut.

Pada proses implementasi pula, peran kesiapan organisasi dan sumber

daya manusia menduduki posisi yang amat penting. Kesehatan organisasi beserta

segenap karyawan harus diupayakan dalam kondisi prima. Segala aspek

yang menyangkut terciptanya lingkungan kerja yang kondusif serta terciptanya

peningkatan produktivitas kerja, baik produktivitas karyawan secara

khusus maupun produktivitas kerja organisasi secara umum, harus menjadi

perhatian utama. Selanjutnya, untuk menjaga proses implementasi berjalan sesuai

dengan yang telah ditetapkan, maka kegiatan evaluasi beserta tindakan

pembetulan/ penyesuaian (corrective actions), jika memang diperlukan, harus

dijadikan agenda kerja yang tak terpisahkan dalam mengelola IAIN

Lhokseumawe yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.