laporan modul 2 blok 14 lo 2
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
1/7
2. Jenis Perawatan Ortodonti
Menurut waktu dan tingkatan maloklusinya, perawatan ortodontik dibagi menjadi :
I. Ortodontik pencegahan (Preventive Orthodontics)Ortodontik pencegahan merupakan segala tindakan yang menghindarkan segala
pengaruh yang dapat merubah jalannya perkembangan yang normal agar tidak terjadi
malposisi gigi dan hubungan rahang yang abnormal. Tindakan-tindakan yang diperlukan
misalnya :
a. Pada waktu anak masih dalam kandungan, ibu harus mendapatkan makanan yangcukup nilai gizinya untuk kepentingan pertumbuhan janin. Ibu harus cukup mendapat
kalsium, fosfor, fluor dan vitamin-vitamin A, C dan D untuk mencukupi kebutuhan
janin akan zat-zat tersebut.
b. Setelah bayi lahir, nutrisi anak juga harus dijaga agar pertumbuhan danperkembangan badannya normal, dan harus dijaga dari penyakit-penyakit yang dapat
mengganggu jalannya pertumbuhan. Penyakit rhinitis, rakhitis, sifilis, TBC tulang
atau avitaminosis dapat menimbulkan deformasi tulang termasuk gigi-gigi dan
jaringan pendukungnya. Gangguan pada kelenjar endokrin misalnya glandula
hipofise, glandula tyroida, dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan
mengakibatkan adanya anomali pada gigi-giginya. Juga harus dijaga adanya luka
pada saat kelahiran. Kerusakan yang terjadi pada rahang akibat pemakaian tang-tangobstetri dapat mengakibatkan anomali yang berat pada gigi-gigi.
c. Setelah anak mempunyai gigi, maka harus dijaga agar gigi ini tetap sehat sampaipada saatnya akan digantikan oleh gigi permanen. Kebersihan mulut harus dijaga,
harus diajarkan cara-cara menggosok gigi yang benar, tiga kali sehari setiap selesai
makan dan menjelang tidur. Secara teratur si anak diperiksakan ke dokter gigi setiap
6 bulan sekali untuk melihat keadaan gigi-giginya. Jika terdapat karies harus segera
ditambal. Dilakukan tindakan preventif agar gigi-giginya tidak mudah terserang
karies, misalnya topikal aplikasi NaF, mouth rinsing dan plak kontrol. Fungsi
pengunyahan harus dijaga agar tetap baik. Pada masa pergantian gigi harus dijaga
agar gigi desidui tidak dicabut atau hilang terlalu awal (premature axtraction atau
premature loss), ataupun terlambat dicabut sehingga gigi permanen penggantinya
telah tumbuh (terjadi persistensi atau prolong retention gigi desidui). Jika gigi
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
2/7
desidui harus dicabut jauh sebelum waktu tanggalnya, harus dibuatkan space
maintainer untuk menjaga agar ruangan bekas gigi desidui tadi tidak menutup.
Kebiasaan menghisap ibu jari (thumb sucking), menggigit bibir (lips biting),
meletakkan lidah diantara gigi-giginya (tongue biting), mendorong lidah pada gigi-
gigi depannya (tongue thrusting), cara berbicara yang salah, cara penelanan yang
salah, adalah merupakan kebiasaan jelek yang apabila dilakukan dalam waktu yang
cukup lama dan dilakukan pada masa pertumbuhan aktif, akan mengakibatkan
timbulnya anomali pada gigi-giginya. Oleh karena itu tindakan menghilangkan
kebiasaan jelek sedini mungkin merupakan suatu tindakan preventif terhadap
timbulnya anomali.
Anak yang mempunyai tonsil yang membesar akan mengalami gangguan dalam
pernafasannya sehingga anak tersebut akan bernafas melalui mulutnya. Kebiasaan ini
juga akan menimbulkan kelainan pada lengkung rahang dan giginya. Sikap tubuh
yang salah, misalnya selalu membungkuk, miring kanan atau kiri, juga merupakan
kebiasaan jelek yang dapat menimbulkan kelainan. Seorang dokter gigi harus
mengetahui seawal mungkin adanya penyimpangan dan faktor predisposisi suatu
kelainan. Kalau perlu dokter gigi segera mengirimkan pasien ke ahli ortodonsi atau
ahli lainnya untuk perawatan penyakit sistemik dengan kelainan dentofasial atau
adanya celah pada rahang atau bibirnya yang membutuhkan perawatan lebih
kompleks.
II. Ortodontik interseptif (Interceptive orthodontics).Ortodontik interseptif merupakan tindakan atau perawatan ortodontik pada maloklusi
yang mulai tampak dan sedang berkembang. Disini maloklusi sudah terjadi sehingga
perlu diambil tindakan perawatan guna mencegah maloklusi yang ada tidak berkembang
menjadi lebih parah. Tindakan yang termasuk disini antara lain dengan menghilangkan
penyebab maloklusi yang terjadi agar tidak berkembang dan dapat diarahkan agar
menjadi normal. Contoh yang paling baik dari ortodontik interseptif ini adalah program
terencana dari pencabutan beranting (serial extraction), yaitu pencabutan gigi kaninus
desidui dan premolar yang dilakukan pada keadaan dimana gigi depan permanen tampak
sedikit berjejal, sehingga dengan pencabutan pada waktu yang tepat dan terencana maka
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
3/7
dapat memperbaiki gigi yang berjejal tadi. Tindakan interseptif lainnya misalnya dengan
memberikan space regaineruntuk mendapatkan kembali ruang yang menyempit akibat
pencabutan atau hilangnya gigi desidui yang terlalu awal. Juga tindakan pelebaran
rahang atas secara cepat ( RME = Rapid Maxillary Expansion) pada rahang atas yang
sangat sempit dimana sutura palatina masih renggang (belum terjadi interdigitasi sutura).
Perawatan pada otot (myotheraphy) misalnya pada musculus orbicularis oris yang
hipotonus juga termasuk tindakan interseptif. Demikian juga pergeseran ke distal molar
satu permanen baik atas maupun bawah untuk mengatasi panjang lengkung yang kurang.
Tindakan perawatan interseptif ini dilakukan pada periode gigi bercampur (mixed
dentition).
III. Ortodontik korektif atau kuratif (Correctiveatau curative orthodontics).Ortodontik korektif merupakan tindakan perawatan pada maloklusi yang sudah nyata
terjadi. Gigi-gigi yang malposisi digeser ke posisi normal, dengan kekuatan mekanis
yang dihasilkan oleh alat ortodontik. Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive response
jaringan periodontal. Ortodontik kuratif atau korektif ini dilakukan pada periode gigi
permanen.
Variasi skeletal
1. Diskrepansi lengkung lateral Crossbite unilateral
Maloklusi ini biasanya disertai dengan lateral mandibular displacement.
Ekspansi lengkung biasanya perlu untuk mengkoreksi dentoalveolar.
Ekspansi digunakan alat removable dengan retensi yang cukup, terutama
dengan Adams klammer pada premolar dan molar.
Crossbite bilateralMaloklusi ini jarang diikuti dengan mandibular displacement dan perawatan
biasanya tidak diindikasikan, bahkan pada kasus dimana perawatan
diperlukan jauh dari scope alat removable.
Total bucal oclusion2. Diskrepansi lengkung vertikal
Openbite, thumb dan finger sucking habit
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
4/7
Skeletal anterior open bitePenanganan pada pasien yang masih muda akan lebih baik daripada pada
pasien yang telah dewasa. Alternatifnya adalah oral screen yang efektif
digunakan pada pasien yang mempunyai finger dan thumb sucking habit
hanya pada malam hari
3. Space4. Crowding
Crowding pada masa gigi permanen merupakan indikasi yang umum untuk
perawatan ortodontik. Ada beberapa tingkatan crowding dari minimum, moderate
sampai severe. Ada dua alternatif dalam menangani kasus crowding: pertama dengan
ekstraksi gigi dalam rahang yang sama dan kedua menggerakkan ke distal segmen
bukal.
5. Asimetridapat digunakan alat cekat pada satu rahang ataupun keduanya untuk mengontrol
ruang dan centerlines.
IV. RetainerPerawatan kelainan dentofasial dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu : perawatan
preventif, perawatan interseptif, perawatan kuratif dan paska perawatan ortodontik.Perawatan preventif disebut juga sebagai pretreatment, perawatan kuratif sebagai active
treatment atau primair treatment, sedang paska perawatan disebut sebagai post treatment
atau secundair treatment.
Paska perawatan ortodontik dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu periode penyesuaian oklusi
atau occlusal adjustment dan periode pemasangan alat retainer.
1. Penyesuaian oklusiAdalah suatu usaha untuk mencapai pembagian merata dari tekanan oklusal.
Maksud dan tujuan:
1. Untuk dapat mencapai hasil perawatan ortodontik dengan hubungan oklusal yangharmonis dari sudut fungsional.
2. Untuk mencegah terjadinya relaps.
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
5/7
3. Untuk mencegah terjadinya prematur kontak
Sebab-sebab diadakannya penyesuaian oklusi :
Prematur kontak yang disebabkan oleh perawatan ortodontik dapat mempengaruhi
stabilitas gigi, jaringan periodontal, tulang alveolar dan otot-otot pengunyahan.
2. RetainerPrinsip Retainer:
a. Merupakan alat ortodonsi yang bertujuan untuk mempertahankan gigi danlengkung gigi pada paska perawatan
b. Harus tetap dipakai sampai terjadi transformasi sempurna pada rahang danjaringan lunak sekitar gigi, yaitu sampai tercapainya proses aposisi dan resorpsi
c. Gigi dapat digerakkan kemana saja ke posisi yang baik dan benar, akan tetapisecara alamiah jaringan sekitarnya akan menggerakkan gigi ke posisi dimana gigi
mempunyai penyesuaian yang baik dengan jaringan sekitarnya.
Syarat Retainer:
a. Harus dapat menahan gigi yang telah digerakkan supaya tidak relaps. Alat retainertidak aktif menggerakkan gigi
b. Tidak mengganggu jalannya perubahan jaringan dan tulang rahang paska perawatanaktif
c. Dibuat sedemikian rupa sehingga tonus-tonus otot sekitar mulut tidak membantuterjadinya relaps suatu malposisi yang telah dirawat
d. Bersifat pasif dan tidak ada tekanane. Tidak mengganggu jalannya erupsi gigif. Mudah dibersihkan dan tidak mengganggu fungsi pengunyahan, bicara, penelanan
dan pernafasan
g. Kekuatan mekanis yang dihasilkan berlawanan dengan arah kekuatan yangmenyebabkan relaps
h. Mempunyai sifat self cleansing. Yaitu untuk menjaga kebersihan mulut.
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
6/7
Lama pemakaian retainer tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
a. Umur pasienb. Macam maloklusic. Etiologi maloklusid. Keadaan jaringan periodontale. Kondisi tubuh pasienf. Hasil yang sempurna dari perawatan
Jenis-jenis anomali yang memerlukan pemakaian retainer dalam waktu lama :
a. Anomali kelas I Angle dengan kelainan : Rotasi gigi, deep over bite, diastema,anomali sebagai akibat kebiasaan jelek, penggeseran caninus ke mesial menggantikan
Incisivus lateralis, pelebaran lengkung gigi.
b. Anomali Angle kelas II dan kelas III
Cara Pemakaian Retainer:
1. Dipakai siang dan malam dalam keadaan pasif selama 3 6 bulan tergantung keadaanmaloklusi dan lama perawatan. Kontrol tiap 3 bulan untuk mengetahui derajat
kegoyahan.
2.
Setelah 3 bulan , jika terjadi kegoyahan maka pemakaian retainer diperpanjang 3bulan lagi. Jika mobilitas hilang, maka jika keluar rumah dilepas, cek dan pemakaian
kembali. Jika terasa sesak maka diperpanjang lagi. Kontrol tiap bulan. Jika tidak
sesak, maka alat dilepas jika keluar rumah.
3. Jika tidak sesak, maka dipakai pada malam hari dan kontrol 3 bulan berikutnya. Jikatidak ada perubahan, maka pemakaian retainer dihentikan. Jika ada perubahan, maka
pemakaian diperpanjang 3 bulan lagi dan kontrol tiap bulan.
Latihan Otot Setelah Perawatan:
1. M. Pteygoideus eksternus dan internus penting dalam pergerakan mandibula. Padaperubahan kedudukan mandibula kelas II maka mandibula diajukan sampai gigitan
terbalik selama 1020 detik.
-
7/29/2019 Laporan Modul 2 Blok 14 LO 2
7/7
2. M. Temporalis dan Masseter. Muskulus ini berperan dalam mempertahankan oklusiatau relasi rahang dan inklinasi gigi-gigi. Menggigit sekuatnya sehingga diperoleh
kontak relasi yang rapat.
3. M. Orbicularis oris dan sekitarnya : otot bibir, M. Levator labii, M. depressor labii,M. Zygomaticus, platysma myoideus. Ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf U
dan diletakkan pada kedua sudut bibir, dan pasien mengadakan gerakan menghisap.
4. Platysma Myoideus. Berguna untuk mempertahankan bentuk muka. Tujuannyamemperoleh keseimbangan otot-otot sekitar mulut. Cara : pasien tegak dengan kedua
kaki rapat, muka melihat ke atas, kaki diayunkan ke muka dan ke belakang, lengan
dan bahu ditarik ke belakang atau tangan di pinggang, kaki merentang gerakan
membungkuk, tegak ke belakang berulang kali.
Macam-Macam Retainer
1. Retainer CekatKeuntungan baik untuk pasien yang tidak kooperatif
Kerugian pada pasien dengan Oral Hygiene jelek maka mudah terjadi karies dan
penyakit gusi.
2. Retainer Lepasan
Berasal dari pelat aktif yang digunakan pada perawatan aktif denganmenghilangkan spring-springnya.
Alat retainer dengan desain Hawley Retainer, terdiri dari adams klamer danlengkung labial.