laporan lkp ti pln bab iv

20
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem aplikasi yang sedang berjalan pada PT PLN (persero) Area Lhokseumawe Rayon Samalanga, terdiri dari 3 fungsi yaitu : Fungsi pelayanan pelanggan, Fungsi pencatatan meter (cater), dan Perhitungan Rekening. Aliran dokumen dari sistem AP2T adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Pelayanan Pasang Baru a. Calon pelanggan membawa data berupa SJPS, JIL, SPJBTL,BA, PILR/KONSUIL dan diserahkan ke bagian staff PP (pelayanan pelanggan). b. Setelah itu staff PP memeriksa berkas ataupun data tersebut jika sesuai SPJBTL maka akan di acc tapi jika tidak maka akan dikembalikan kepada calon pelanggan untuk dilengkapi lagi. c. Kemudian calon pelanggan menandatangani SPJBTL dan membayar biaya pasang baru. d. SPV PP menerima SPJBTL yang sudah dibayar dan ditanda tangani. e. Staff keuangan dan ADM mengarsipkan SPJBTL yang sudah dibayar dan ditanda tangani.

Upload: lc

Post on 02-Aug-2015

376 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan LKP TI PLN Bab IV

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem aplikasi yang sedang berjalan pada PT PLN (persero) Area

Lhokseumawe Rayon Samalanga, terdiri dari 3 fungsi yaitu : Fungsi pelayanan

pelanggan, Fungsi pencatatan meter (cater), dan Perhitungan Rekening. Aliran

dokumen dari sistem AP2T adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pelayanan Pasang Baru

a. Calon pelanggan membawa data berupa SJPS, JIL, SPJBTL,BA,

PILR/KONSUIL dan diserahkan ke bagian staff PP (pelayanan

pelanggan).

b. Setelah itu staff PP memeriksa berkas ataupun data tersebut jika sesuai

SPJBTL maka akan di acc tapi jika tidak maka akan dikembalikan kepada

calon pelanggan untuk dilengkapi lagi.

c. Kemudian calon pelanggan menandatangani SPJBTL dan membayar

biaya pasang baru.

d. SPV PP menerima SPJBTL yang sudah dibayar dan ditanda tangani.

e. Staff keuangan dan ADM mengarsipkan SPJBTL yang sudah dibayar dan

ditanda tangani.

f. Staff Keuangan dan ADM memberikan kwitansi kepada calon pelanggan.

g. Staff PP menerima kwitansi dari calon pelanggan dan langsung mencetak

TUL.

h. Setelah itu TUL akan diserahkan pada SPV PP dan SPV PP melakukan

verifikasi serta menandatangani TUL untuk di acc.

i. Setelah di acc maka SPV PP mengirim berkas pasang baru kepada SPV

TUSBAG.

j. Kemudian SPV TUSBUNG meng ACC berkas pasang baru dan akan

diserahkan pada taff PP.

Page 2: Laporan LKP TI PLN Bab IV

26

k. Setelah itu Staff PP menerima berkas pasang baru yang telah di ACC dan

mengarsipkannya.

2. Prosedur Perubahan Nama Pelanggan

a. Pelanggan menyerahkan persyaratan perubahan nama pelanggan kepada

staff PP.

b. Staff PP memverifikasi persyaratan, persyaratan yang sudah diverifikasi

kemudian Staff PP menginputkan data Capel TUL 1-01 ke database lalu

mencetak TUL.

c. TUL diserahkan kepada pelanggan lalu ditanda tangani, setelah ditanda

tangani TUL diserahkan ke SPV PP.

d. SPV PP memeriksa berkas, TUL (SJPS) yang telah diperiksa lalu

ditandatangani kemudian diserahkan kepada Manager.

e. Manager Menandatangani SJPS, kemudian SJPS diserahkan kepada Staf

TUSBUNG lalu di arsipkan kemudian diserahkan ke Staff PP.

f. Staf PP mencetak SPJBTL menjadi 3, 1 diserahkan kepada pelanggan, 1 di

arsipkan, 1 diserahkan kepada Manager.

g. Manager menandatangani SPJBTL, kemudian SPJBTL yang sudah di Acc

diserahkan ke staff ADM dan Umum

h. Staf ADM dan Umum mencetak kwitansi pembayaran lalu diserahkan

kepada Staff PP.

i. Staff PP membuat surat perubahan nama pelanggan kemudian diserahkan

kepada pelanggan.

3. Prosedur Perubahan Tarif

a. Pelanggan membawa persyaratan rubah tarif dan menyerahkan kepada

Staf PP.

b. Setelah itu Staff PP memeriksa persyaratan rubah daya lalu menginputkan

data pelanggan kemudian mencetak persyaratan rubah daya.

c. TUL diserahkan kepada pelanggan untuk ditandangani.

d. Staff PP mengagendakan TUL kemudian dikirim ke SPV HRKN.

Page 3: Laporan LKP TI PLN Bab IV

27

e. SPV HRKN menerima TUL dan buku monitoring perubahan tarif dan

menandatangani buku monitoring perubahan tarif.

f. Buku monitoring perubahan tarif yang sudah ditandatangani diserahkan ke

SPV PP.

g. SPV PP membuat SJPS, dan menandatangani SJPS tersebut dan diberikan

kepada Staff PP.

h. Staff PP mencetak SPJBTL lalu mengarsipkannya kemudian diserahkan

kepada manager dan memberikan buku monitoring perubahan tarif kepada

pelanggan.

i. Pelanggan menandatangani buku monitoring perubahan tarif kemudian

membayar biaya perubahan tariff.

j. Bukti pembayaran diserahkan kepada Staf ADM dan UMUM kemudian

mencetak kwitansi lalu diserahkan kepada pelanggan.

4. Prosedur Pencatatan Meter (Cater)

a. Staff Pencatatan Meter (Cater) membawa print out belangko BA dan

menyerahkannya kepada SPV CATER.

b. Setelah SPV CATER melakukan verifikasi blangko, kemudian diserahkan

kepada SPV ADM dan UMUM

c. Kemudian SPV ADM dan UMUM menandatangani begitu juga dengan

SPV CATER dan STAF CATER.

d. Setelah ditandatangani oleh ketiga bagian tersebut maka BA diserahkan

kepada STAFF CATER.

e. Dan STAFF CATER mendownload KWH meter.

f. Setelah itu diserahkan kepada bagian CATER dan diverifikasi.

g. Setelah data diverifikasi maka akan dihasilkan data KWH meter

h. Kemudian SPV CATER menginputkan data hasil baca ke AP2T.

5. P2TL – TUSBUNG (Penyabungan dan Pemutusan)

Fungsi utama Supervisor Penyambungan dan pemutusan adalah mengelola

seluruh aspek Sambungan Pelanggan dan Pemutusan sementara serta bongkar

rampung antara lain :

Page 4: Laporan LKP TI PLN Bab IV

28

a. Merencanakan dan melaksanakan Pasang Baru dan Tambah daya.

b. Melaksanakan Pemutusan Sementara dan Bongkar Rampung

c. Melaksanakan Penyambungan kembali

d. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP

e. Membuat laporan kegiatan pekerjaan penyambunagn dan pemutusan.

B. Usulan Pemecahan Masalah

1. Usulan Alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

yang berjalan pada PT.PLN (Persero) Rayon Samalanga

Berdasarkan alur Software AP2T yang telah berjalan pada Area

Lhokseumawe Rayon Samalanga, Peneliti mencoba membantu memberikan solusi

dari alur yang sudah ada. Sehingga peneliti telah merancang sebuah usulan

Alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) tersebut dalam

bentuk Konteks Diagramn dan DFD (Data Flow Diagram). Berikut akan

dijelaskan mengenai usulan alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Terpusat (AP2T) pada PT PLN (Persero) Rayon Samalanga yang sedang

berjalan, dan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Konteks Diagram / Data Flow Diagram (DFD) Level 0

AP2T

Pelayanan Pelanggan

Survey

Pelayanan Pelanggan

Survey

User IdPassword

Data PlangganData Tarif

Data DayaSPJBTL

Error MessageLaporan

Data Hasil SurveyP2TL

Data PembayaranData SPK

Error Message

Buku Sewa

Pasang Baru

SIP

SPK

P2TL

Kwitansi

PDL

Data Pembayaran

Data Hasil Survey

SP JBTL

User Id

Password

Data Survey

Data P2TL

Data PenyewaanData JBST

Data PDL

Page 5: Laporan LKP TI PLN Bab IV

29

Gambar 4.1Usulan DFD Level 0 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Gambar 4.2Usulan DFD Level 1 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

Data Flow Diagram (DFD) Level 2

Gambar 4.3Usulan DFD Level 2 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

Page 6: Laporan LKP TI PLN Bab IV

30

Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Proses 2.1

Gambar 4.4Usulan DFD Level 3 Proses 2.1 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Terpusat (AP2T)

Page 7: Laporan LKP TI PLN Bab IV

31

Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Proses 2.2

Gambar 4.5DFD Level 3 Proses 2.2 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat

(AP2T)

Keterangan :

SIP : Surat Ijin Penyambungan

SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

SPK : Surat Perintah Kerja

Page 8: Laporan LKP TI PLN Bab IV

32

PDL : Perubahan Data Pelanggan

JBST : Jual Beli Listrik Terbatas

P2TL : Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik

C. Rancangan Analisis

Rancangan analisis dalam penelitian ini akan menggunakan Metode

Deskriptif dan Verifikatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan

tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan verifikatif

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji statistik yang

relevan.

1. Analisis Deskriptif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk

penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Metode analisis deskriptif adalah metode yang memberikan manfaat untuk

menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan

menggunakan metode deskriptif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas

masalah dan faktor yang mendasarinya.

Data dalam analisis deskriptif ini bersifat ordinal, skala ordinal adalah

jenis skala yang menunjukan tingkat. Dimana dari setiap pertanyaan dari

kuesioner menggunakan opsi pilihan jawaban dengan menggunakan skala likert,

hal ini bertujuan untuk mendapatkan ketidaksetaraan jawaban dari pertanyaan

yang dijawab oleh responden. Skala Ordinal memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Kategori data bersifat mutually eksklusif (Setiap obyek hanya memiliki

satu kategori).

b. Kategori data tidak disusun secara logis.

c. Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan

besarnya karakteristik yang dimiliki.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah

sebagai berikut:

Page 9: Laporan LKP TI PLN Bab IV

33

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam

lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang

menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari

seluruh indikator variabel untuk semua responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik

deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk

tabel ataupun grafik.

e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel

penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:

∑❑Skor Aktual

∑❑Skor Ideal×100 %

(Sumber : Umi Narimawati, 2007:85)

Keterangan :

i. Skor Aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner

yang telah diajukan.

ii. Skor Ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Sehingga hasil dari perhitungan rumus diatas dikonfirmasikan dengan

kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat dari tabel berikut:

No % Jumlah Skor Kriteria1 20.00% – 36.00% Tidak Baik2 36.01% – 52.00% Kurang Baik3 52.01% – 68.00% Cukup4 68.01% – 84.00% Baik5 84.01% – 100% Sangat Baik

Tabel 4.1Kriteria Presentase Tanggapan Responden

Page 10: Laporan LKP TI PLN Bab IV

34

2. Rancangan Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih

lanjut yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi.

Statistik inferensi digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya

menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang

dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis korelasi dengan

menggunakan SPSS 12.0, analisis regresi dan koefisien determinasi.

Metode kuantitatif adalah metode pengolahan data berbentuk angka.

Metode kuantitatif dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Korelasi Karl Pearson sebagaimana yang dijelaskan oleh

Sugiyono (2011:183) yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

r = korelasi validitas butir pertanyaan yang dicari

x = skor yang diperoleh dari seluruh item

y = skor total yang diperoleh dari seluruh item

n = banyaknya sampel

∑ x = jumlah skor dalam disrribusi x

∑ y = jumlah skor dalam distribusi y

∑ x2 = jumlah kuadrat masing-masing x

∑ y2 = jumlah kuadrat masing-masing y

Setelah melalui pengujian hipotesis dan hasilnya positif maka menurut

Sugiyono (2011:184) untuk menentukan keeratan hubungan antara kedua variabel

yaitu variabel Independen dan variabel Dependen adalah:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0.00 - 0.199 Hubungan sangat rendah0.20 – 0.399 Hubungan rendah0.40 – 0.599 Hubungan sedang0.60 – 0.799 Hubungan kuat0.80 – 1.000 Hubungan sangat kuat

Tabel 4.2Hubungan Antara Variabel X dan Y

Page 11: Laporan LKP TI PLN Bab IV

35

b. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh diantara kedua variabel. Peneliti menggunakan rumus koefisien

determinasi:

Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi

r = Kuadrat Koefisien Korelasi

3. Penerapan Kualitas Software AP2T Berdasarkan Tanggapan Responden

Penelitian (User/Pengguna)

Untuk mengetahui tanggapan Pegawai divisi ADM & Umum di PT.PLN

(Persero) Rayon Samalanga atas kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Terpusat (AP2T), maka dari hasil kuesioner yang telah disebarkan terdapat

beberapa tanggapan mengenai kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Terpusat (AP2T), diantaranya adalah sebagai berikut :

Kriteria JawabanIndikator

Functionallity Total1 2

Sangat Setuju 13 15 28Setuju 16 12 28Netral 6 11 17Tidak Setuju 10 7 17Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Skor Aktual 167 170 337Skor Ideal 225 225 450

Tabel 4.3Tanggapan Responden mengenai Functionality dalam menerapkan

Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

% Skor Aktual=Skor aktualSkor Ideal

×100 %

% Skor Aktual=337450

×100 %

% Skor Aktual=74.8 %

Page 12: Laporan LKP TI PLN Bab IV

36

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pernyataan responden terhadap

kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang telah

memenuhi dalam menyelesaikan pekerjaan pelayanan pelanggan. sebagian besar

responden menyatakan setuju, hal ini dapat terlihat dari persentase skor

tanggapan responden yaitu sebesar 74.8%. Oleh karena itu software aplikasi

tersebut sudah sesai dengan fungsi yang diharapkan dan memenuhi spesifikasi

Pengguna (User) dalam menyelesaikan pekerjaan dalam pengolahan data

pelanggan.

4. Kinerja Pegawai (Variabel Dependen) Berdasarkan Tanggapan

Responden Penelitian (User/Pengguna)

Berdasarkan penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang

implementasi Kinerja Pegawai (variabel Y), diantaranya sebagai berikut :

Kriteria JawabanKuantity Kerja

Total1 2

Sangat Setuju 19 13 32Setuju 12 13 25Netral 10 13 23Tidak Setuju 4 6 10Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Skor Aktual 177 165 342Skor Ideal 225 225 450

Tabel 4.4Tanggapan Responden mengenai Kuantitas Kerja pada Variabel

Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai penerapan Software Aplikasi Pelayanan

Pelanggan Terpusat (AP2T) dapat mempercepat pekerjaan sehingga jumlah

pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan standar yang diterapkan oleh

Page 13: Laporan LKP TI PLN Bab IV

37

perusahaan, dan sebesar 76% pegawai menyatakan setuju. Software aplikasi

tersebut memberikan dampak yang baik dalam penyelesaian pekerjaan-

pekerjaan Pegawai sebagai pengguna (User).

Kriteria JawabanKuantity Kerja

Total1

Sangat Setuju 13 13Setuju 10 10Netral 9 9Tidak Setuju 13 13Sangat Tidak Setuju 0 0

Skor Aktual 158 158Skor Ideal 225 225

Tabel 4.4Tanggapan Responden mengenai Kualitas Kerja pada Variabel

Kinerja Pegawai

% Skor Aktual=Skor aktualSkor Ideal

×100 %

% Skor Aktual=158225

× 100 %

% Skor Aktual=70,2 %

Sesuai dengan yang diketahui pada tabel diatas, disitu terlihat tanggapan

responden mengenai kualitas kerja setelah menggunakan Software Aplikasi

Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T), dan sebesar 70,2% pegawai (User)

merasakan perubahan mengenai kualitas kerja mereka yang menjadi lebih baik

setelah menggunakan Software aplikasi tersebut.

Kriteria JawabanKuantity Kerja

Total1 2

Sangat Setuju 17 19 36Setuju 10 12 22Netral 11 8 19Tidak Setuju 7 6 13Sangat Tidak Setuju 0 0 0

Skor Aktual 172 179 351Skor Ideal 225 225 450

Tabel 4.5Tanggapan Responden mengenai Pengetahuan Kerja pada Variabel

Kinerja Pegawai

Page 14: Laporan LKP TI PLN Bab IV

38

% Skor Aktual=Skor aktualSkor Ideal

×100 %

% Skor Aktual=351450

×100 %

% Skor Aktual=78 %

Pada Tabel 4.5 diatas, menjelaskan mengenai tingkat kemampuan pegawai

dalam memahami pekerjaan yang dikerjaannya setelah diterapkannya Software

Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Dan sebesar 78% pegawai

menyatakan setuju. Karena Software aplikasi tersebut memberikan kemudahan

kepada para pegawai (User) dalam memahami pengoperasian, output/Informasi

yang dihasilkan.

5. Ringkasan Data Tanggapan Responden Keseluruhan Kinerja Pegawai

Kinerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga diukur

menggunakan tiga (3) indikator yaitu Kuantity Kerja, Kualitas Kerja dan

Pengetahuan Kerja. Jawaban responden dikategorikan dalam 5 kategori

berdasarkan skala Likert dimana masing-masing jawaban mempunyai gradasi

penilaian dari jawaban Sangat Tidak Setuju hingga ke Sangat Setuju yang

dituangkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Berikut ringkasan dari data hasil

penelitian mengenai kinerja pegawai pada PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga

setelah memakai Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

dengan menggunakan persentase skor tanggapan responden.

Persentase Total Skor Tanggapan RespondenNo Indikator Skor

AktualSkor Ideal

% Skor Total Kriteria

1 Kuantitas Kerja 342 450 76% Baik2 Kualitas Kerja 158 225 70,2% Baik3 Pengetahuan Kerja 351 450 78% Baik

Total 851 1125 75,6% BaikTabel 4.6

Persentase Total Skor Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai

Dari tabel diatas maka dapat diketahui untuk kriteria Kuantity Kerja,

Kualitas Kerja dan Pengetahuan Kerja memiliki total skor aktual sebesar 851

Page 15: Laporan LKP TI PLN Bab IV

39

sedangkan total skor ideal yaitu sebesar 1125. Sehingga perhitungan dari total

skor aktual dan total skor ideal dapat diketahui besarnya presentase skor aktual

yaitu 75,6%. Melalui persentase skor aktual tanggapan responden terhadap

skor ideal dapat dilihat bahwa kinerja pegawai pada PT. PLN (Persero)

Rayon Samalanga dapat digolongkan baik. Artinya kriteria kinerja pegawai

setelah menggunakan Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)

yang sudah dilaksanakan dan dijalankan PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga

telah berjalan dan memberikan dampak baik sebagaimana mestinya dan dapat

dipertanggungjawabkan.