laporan kunjungan ke bmkg (blm jadi).docx

18
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Pengenalan alat – alat meteorologi dan klimatologi di kantor BMKG Kendari, serta fungsi dan tugas BMKG. B. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu BMKG. 2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan tugas BMKG. 3. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan meteorologi apa yang digunakan. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan secara singkat prosedur kerja pencatatan iklim. 5. Membuat laporan sebagai tugas mata kuliah Rekayasa HIdrologi C. Waktu dan tempat Adapun waktu kegiatan ini adalah hari rabu, tanggal 6 maret, jam 9.00-11.00 wita. Adapun tempat kegiatan ini adalah kantor Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kendari. D. Alat a. Alat tulis dan buku b. Kamera c. Barometer air raksa (Manual) d. Barograph (Auto) e. Thermometer bola kering dan bola basah f. Thermometer maksimum (suhu tertinggi) g. Thermometer minimum (suhu terendah) h. Thermohygrograph (auto) i. Anemometer j. Cup counter k. Observatorium (Obs)

Upload: arsetyo

Post on 12-Aug-2015

421 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ini dari petugas operator kendari

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

BAB IPENDAHULUAN

A. JudulPengenalan alat – alat meteorologi dan klimatologi di kantor BMKG Kendari,

serta fungsi dan tugas BMKG.

B. Tujuan1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu BMKG.2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan tugas BMKG.3. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan meteorologi apa yang digunakan.4. Mahasiswa dapat menjelaskan secara singkat prosedur kerja pencatatan iklim.5. Membuat laporan sebagai tugas mata kuliah Rekayasa HIdrologi

C. Waktu dan tempatAdapun waktu kegiatan ini adalah hari rabu, tanggal 6 maret, jam 9.00-11.00

wita.Adapun tempat kegiatan ini adalah kantor Balai Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika kendari.

D. Alata. Alat tulis dan bukub. Kamerac. Barometer air raksa (Manual)d. Barograph (Auto)e. Thermometer bola kering dan bola basahf. Thermometer maksimum (suhu tertinggi)g. Thermometer minimum (suhu terendah)h. Thermohygrograph (auto)i. Anemometerj. Cup counterk. Observatorium (Obs)l. Hellmanm. Campbell Stokesn. Pan Evaporasi

Page 2: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

BAB IIPEMBAHASAN

A. Apa itu BMKG dan Sejarahnya

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.

Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma.

Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho .

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:

1. Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.

2. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.

Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.

Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.

Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.

Page 3: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.

Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.

Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).

Karena kurangnya informasi tentang sejarah BMKG Kendari, maka kami hanya menuliskan apa yang kami dengar dari beberapa sumber kami. BMKG Kendari didirikan Tahun 1995, namun baru beroperasi normal sekitar pertengahan tahun 1997 hingga sekarang.

B. Tugas dan Fungsi badan Meteorologi

BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi,

klimatologi, dan geofisika; 4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan

informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan

geofisika; 6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat

berkenaan dengan perubahan iklim; 7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait

serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Page 4: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

8. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

10. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

11. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

12. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

13. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

14. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

15. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;

16. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;

17. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG; 18. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi,

klimatologi, dan geofisika.

C. Alat-alat yang digunakan beserta prosedur kerjanya1. Hellman

Alat ini berungsi untuk mengukur curah hujan.

Cara Kerja Alat

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena

Page 5: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

tercatat pada pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.

Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical.

Cara Penggunaan Alat/InstrumenPengamatan curah hujan dengan penakar hujan jenis hellman dilakukan

setiap hari pada jam-jam tertentu dan dalam periode tertentu, meskipun cuaca dalam keadaan cerah atau pada musim kemarau. Adapun cara menggunakan penakar hujan jenis hellman ini pada saat observasi/ pengamatan antara lain:

a. Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman ini),kemudian singkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam perlahan-lahan ke arah vertikal.

b. Putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol), ambil kertas pias untuk hellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan kertas tersebut, nama stasiun dan nama observer/ pengamat yang bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri.

c. Pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit pias yang melekat pada silinder. Pada saat pemasangan pias , diusahakan agar pena menunjukkan atau mendekati waktu setempat.

d. Letakkan kembali silinder pada tempatnya, lalu cocokkan waktu yang ditunjukkan pada pena pias dengan waktu setempat dengan jalan memutar ke kiri atau ke kanan silinder petrlahan-lahan tetapi tidak boleh terlalu banyak putaran.

e. Isi pena dengan tinta recorder, dengan catatan tinta tidak boleh terlalu penuh.Cukup hanya dengan mengisi tiga perempat bagian saja dengan tujuan supaya tinta tidak mudah tumpah pada waktu penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab.

f. Ambil air sebanyak 200 ml (dapat menggunakan gelas penakar hellman), kemudian tuangkan ke dalam corong penakar hujan secar perlahan-lahan sehingga air tumpah keluar dan pada pias terdapat garis vertikal dari angka nol sampai sepuluh. Pada keadaan akhir pena harus menunjukkan angka nol pada pias. Pekerjaan harus dilakukan setiap kali sesudah penggunaan pias walaupun keaadan cuaca pada saat itu baik atau hari dalam keadaan cerah. Terutama pada musim kemarau, di mana penguapan cukup besar sehingga air pada dasar tabung menguap sampai habis yang akan mengurangi pencatatan curah hujan yang sebenarnya.

Page 6: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

2. Observatorium (Obs)

Alat ini berungsi untuk mengukur curah hujan.

Cara kerjaPenakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau

tidak dapat mencatat sendiri. Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.

Prosedur Penggunaan obsa) Ambil gelas ukurb) Buka kran air pada obs dan tumpahkan ke gelas ukurc) Setiap 3 jam lihat tinggi air pada skala gelas ukur untuk mengetahui

curah hujan yang telah terjadi baik turun hujan maupun tidak.

3. Pan Evaporasi

Cara Kerja

Page 7: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat penguapan. Alat ukur ini merupakan jenis dari tabung terbuka. Satuan untuk mengukur penguapan adalah milimeter. Alat ini bekerja dengan membiarkan air yang diisi dengan tidak penuh ke dalam tabung. Tabung tersebut terbuka di udara bebas. Sehingga tabung yang berisi air tersebut dapat tersinari matahari secara langsung tanpa adanya penghalang. Pengukuran dilakukan dengan melihat hook gauge yang terendam air selama 24 jam.

Adapun bagian-bagian dari alat ini adalah

1) Bejana atau panci tempat air dengan diameter 127 Cm,evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengamatan dilaksanakan setiap jam 07.00 WITA. Selisih tinggi air sekarang dengan tinggi air kemarin merupakan jumlah air yang hilang karena menguap dengan kondisi : suhu air rata-rata seperti yang ditunjukan thermometer apung.

2) Thermometer apung untuk mengukur suhu air,

Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka. Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di permukaan bumi/ tanah. Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan thermometer minimum (thermometer alkohol). Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu makimum dan minimum, kemudian dibagi dua. Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga dilengkapi dengan pelampung di bagian depan dan belakang yang terbuat dari bahan yang tahan air/karat (biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan, posisi indeks pada thermometer minimum harus dikembalikan ke suhu aktual dengan memiringkannya. Sedangkan untuk thermometer maksimum, tinggi air raksa juga dikembalikan pada suhu aktual dengan menggunakan magnet.

Page 8: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

3) Hook Gauge stell well

Berfungsi untuk mengukur tinggi air dalam panci yang bisa diputar pada bagian tertentu untuk mengukur ketinggian dari permukaan air.

Prosedur penggunaan alat ini yaitu :

1. Masukan air ke dalam panci evaporasi hingga hampir penuh2. setiap jam 7 pagi diamati kadar air dalam panci evaporasi, dengan

menggunakan Hook Gauge Steel Well yang dapat diputar pada bagian tertentu yang berbentuk mur. Mur tersebut di putar sehingga ujung Hook “bagian yang berbentuk mata pancing” sejajar dengan permukaan air. Sehingga akan dapat dilihat angka yang muncul pada skala.berapa sisa kadar air setelah terjadi penguapan oleh matahari dan angin.

3. jika kadar air berkurang sangat banyak maka dapat disimpulkan bahwa kondisi cuaca panas dan sedikit berangin.

4. Anemometer

Berfungsi untuk mengukur kecepatan anginPengamatan arah dan kecepatan Angin menggunakan alat yang dinamakan

Anemometer. Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apabila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan

Page 9: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata angin. Anemometer yang berada di BMKG Kendari sudah sangat baik, karena angka kecepatan angin dan arahnya bisa langsung dilihat secara digital ataupun langsung terhubung ke komputer observasi.

5. Cup Counter

Terdiri dari 3 buah cup terdapat angka terdapat angka/counter penunjuk jumlah putaran cup dipasang pada ketinggian 50cm atau 200cm.

Cara pembacaan: Dibaca angka/counter pada display sehingga diketahui jumlah putaran cup

sehingga dapat diketahui jarak yang ditempuh cup sehingga kemudian dapat dihitung kecepatan angin per satuan waktu yang dikehendaki harus dipasang pada daerah yang datar dan bebas dari gangguan gedung dan pohon disekitarnya. Counternya menunjukkan angka sebanyak 5 (lima) digit dengan 1 (satu) angka 6 dibelakang koma.

6. Campbell Stokes

Berfungsi untuk mencatat lama penyinaran matahariPrinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya. Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur adalah lama penyinaran surya terang. Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat

Page 10: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.

7. Thermohygrograph

Gabungan Thermograph dan Hygrograph dinamakan Thermohygrograph. Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis. Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu ( bagian atas kertas ) dan pengukur kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu rendah. Pencatatannya biasa dilakukan tiap 24 jam.

Page 11: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

8. Thermometer minimum

Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah. Setelah ujung indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol. Posisi termometer pada waktu mengukur hampir sama dengan termometer maksimum yaitu agak mendatar. Perlu diperhatikan bahwa kapiler alkohol harus dalam keadaan bersambung, tidak boleh terputus-putus. Bila kapiler alkohol terputus, termometer tidak boleh lagi dipakai sebagai alat pengukur suhu, harus dibetulkan terlebih dahulu, Pengamatan sekali dalam 24 jam.

9. Thermometer maksimum Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa

kapiler di dekat reservoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan pada suhu turun air raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga air raksa tetap berada posisi sama dengan suhu tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air raksa dapat dikembalikan ke reservoir dengan perlakuan khusus (diayun-ayunkan). Termometer maksimum diletakkan pada posisi hampir mendatar, agar mudah terjadi pemuaian . Pengamatan sekali dalam 24 jam.

10. Thermometer Bola kering dan Bola basahMengukur suhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air raksa.

Umumnya termometer ini disebut termometer bola kering yang dipasang berdampingan dengan termometer bola basah. Kedua termometer ini dipasang

Page 12: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

dalam keadaan tegak. Semua termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca. Maksudnya adalah termometer tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari bumi. Kemudian terlindung dari hujan ataupun angin kencang. Warna sangkar cuaca putih menghindari penyerapan radiasi surya. Panas ini dapat mempengaruhi pengukuran suhu udara. Penguapan yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya suhu. Perbedaan suhu yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel diperoleh harga kelembaban udara dan suhu titik embun. Pengamatan dilakukan 24 jam sekali.

11. Barograph

Alat ini berfungsi sebagai pengukur tekanan udara secara otomatis tercatat di kertas. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid, dengan menghubungkan beberapa kapsul/cell aneroid dengan sebuah pena untuk membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara. Tingkat keakuratan dari barograph, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph tersebut terhadap perubahan tekanan udara.

Page 13: Laporan Kunjungan ke BMKG (Blm Jadi).docx

12. Barometer air raksa

Pengamatan Tekanan Udara menggunakan alat Barometer Air raksa. Dasar kerja alat ini adalah percobaan bejana Toricelli, yaitu sebuah tabung kaca yang diisi dengan air raksa kemudian dibalik dan mulut tabung tersebut dimasukan kedalam bejana yang berisi air raksa. Air raksa dalam tabung akan turun, akan tetapi tidak sampai habis karena di tahan oleh udara yang menekan permukaan air raksa dalam bejana dan besarnya sama dengan berat air raksa dalam tabung.Satuan tekanan udara diantaranya adalah mb (milibar). 1 mb = 100 Newton/m2 . pencatatan tekanannya biasa dilakukan perhari atau 24 jam.