laporan kunjungan

11
LAPORAN KUNJUNGAN LABORATORIUM FORENSIK POLISI DAERAH BALI OLEH: MAHARDIKA APRILIA IFLAHAH 0908105018 JURUSAN KIMIA

Upload: mahardika-aprilia-iflahah

Post on 25-Jul-2015

326 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN

LAPORAN KUNJUNGAN

LABORATORIUM FORENSIK POLISI DAERAH BALI

OLEH:

MAHARDIKA APRILIA IFLAHAH

0908105018

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2012

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN

Laboratorium forensik pada kepolisian merupakan Laboratorium yang berfungsi

dalam analisis barang bukti yang ditemukan akibat dari kejadian kriminal yang berguna untuk

mengungkap suatu kebenaran secara ilmiah.

Bagian-bagian Analisis forensik :

1. Kedokteran forensik

Barang bukti berupa pada korban manusia baik hidup maupun yang telah meninggal

2. Identifikasi forensik

Misalnya analisis barang bukti dengan analisis sidik jari

3. Semua bidang kecuali kedokteran dan identifikasi forensik

Misalnya analisis pada kejadian peledakan bom

Kunjungan ke laboratorium forensik POLDA ini dilakukan untuk menambah

wawasan mahasiswa tentang ilmu forensik yang telah didapat di kampus baik pada teori

maupun pada praktikum, dimana pada laboratorium ini mempunyai peralatan instrumen yang

jauh lebih lengkap daripada di laboratorium forensik di jurusan kimia. Pada laboratorium ini

mempunyai bagian-bagian antara lain :

1. Dokumen dan Uang Palsu

2. Fisika dan Komputer Forensik

3. Narkoba Forensik

4. Biologi Kimia Forensik

5. Balistik Metalogi Forensik

Pada kunjungan ini dilakukan dengan memasuki tiap ruangan pada laboratorium

untuk mendapat penjelasan tentang masing-masing ruangan dan cara kerja dari alat dalam

ruangan tersebut.

1. Ruang Instrumen (Kimia Forensik)

Pada ruang ini digunakan dalam identifikasi kasus kebakaran, laka lantas dengan

komputer forensik detector. Pada ruang ini terdapat berbagai instrumen untuk keperluan

analisis antara lain:

2 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN

a. TLC scanner

TLC scanner ini menggunakan prinsip spektroskopi UV. TLC ini digunakan

untuk identifikasi senyawa narkotika, alkaloid, kafein, dan lain lain. Pada proses

penotolan sampel dilakukan secara otomatis pada plat kaca dengan alat bernama

LINOMAT IV, sedangkan proses elusi dilakukan dalam bejana (chamber). Adapun

skema kerja dari TLC scanner ini adalah :

b. UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk identifikasi senyawa tunggal dan

berwarna.

c. Ion Kromatografi

Ion kromatografi ini dapat membedakan antara ion nitrat, nitrit, identifikasi

kation, maupun anion sehingga instrumen ini sering digunakan dalam analisis bahan

peledak anorganik dan pencemaran lingkungan.

Di luar ruang isntrumen juga terdapat ruang yang terdapat alat-alat khusus, namun

pada waktu itu kami tidak memasuki ruang tersebut dan hanya melihat dari luar. Alat-alat

yang dimaksud adalah :

a. FTIR

b. HPLC

c. AAS

3 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

pencocokan dengan standar

spectrum UV

hasil scanner

TLC scanner

sampel terelusi

penotolan sampel

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN

d. IR portable

2. Ruang GC-MS

Ruang GC-MS merupakan ruang paling penting menurut kepala laboratorium unit

fisika dan komputer forensik, karena alat ini paling sering digunakan dalam analisis senyawa

organik dari barng bukti yang didapat. GC-MS merupakan metode pemisahan campuran

senyawa menggunakan prinsip kromatografi dengan menggunakan fase gerak berupa gas dan

detector berupa spektroskopi massa. Pada GC-MS ini menggunakan GC dengan tipe 6890N

dan MS 5973, terdapat bagian-bagian yang penting yaitu :

a. Fase gerak

Gas pembawa yang sering digunakan adalah gas Helium. Namun juga

digunakan gas nitrogen dan hidrogen dengan laju alir diatur sedemikian rupa agar

terjadi proses pemisahan yang sempurna dan dapat dibedakan antara peak yang satu

dengan yang lain.

b. Suhu

Suhu yang digunakan dalam proses pemisahan ada dua macam yaitu suhu

isothermal dan suhu terprogram, namun dalam prakteknya suhu yang sering

digunakan adalah suhu terprogram. Karena dengan suhu terprogram proses

pemisahannya dapat berjalan lebih baik daripada menggunakan suhu isothermal.

c. Kolom

Jenis kolom

HP-1 MS (general)

Innowax (mendeteksi sifat air, metal, dsb)

Kondisi kolom

Panjang : 60 m

Diameter :0,25 nm

Tebal : 0,25 m

Pada cara injeksi juga diperhatikan karena cara injeksi pada GC-MS terdapat 2 cara yaitu :

a. Split

Cara injeksi split ini berarti jika diinjeksikan sebanyak 10L maka yang akan

masuk juga 10L.

b. Split less

4 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN

Cara injeksi split less menggunakan sistem perbandingan, misalya 10:1 maka

jika diinjeksikan sebanyak 10L maka yang masuk hanya 1L.

3. Ruang Toksikologi

Pada ruang ini dilakukan analisis toksikologi dan terdapat alat-alat sebagai berikut:

a. Rotatory evaporator R-210

b. Ekstraksi padat cair

c. vacuum manifold processing station

d. Aquo Destilator

e. Pemeriksaan mikrobiologi

4. Ruang Balistik Forensik

Pada bidang balistik forensik ini memiliki sub bidang yaitu metalogi forensik yang

diperlukan dalam analisis kasus bom, senjata api, dan pemalsuan logam.

a. Bom

Terdapat 2 jenis bom yaitu bom buatan pabrik dan bom rakitan. Pada bom

rakitan terdapat bagian casing, isian, dan tempat inisiator. Pemicu ledakan dapat

berupa frekuensi dan remote. Sedangkan adanya gotri dan paku pada bom berfungsi

sebagai penambah efek ledakan.

Analisis barang bukti yang terdapat pada TKP terdapat 2 tahap yaitu mencari

creater (pusat ledakan) yang dapat dicirikan dengan lubang pada lantai yang

terbentuk dan tahap yang kedua yaitu sweep yaitu menanalisis model rakitan dan

jenis bom.

b. Senjata Api

Pada senjata api terdapat 2 proses balistik yaitu balistik internal dan balistik

eksternal.

Balistik internal

Proses ini dimulai dari adanya peluru di kamar senjata sebelum

ditembaakkan hingga anak peluru ke ujung laras.

Bagian-bagian dari peluru antara lain :

Selongsong peluru

Isian mesiu

Ujung peluru

- Timah jacket (bentuk rontik)

5 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN

- Timah nonjacket (pointer)

Balistik eksternal

Pada proses balistik eksternal terjadi dari peluru pada ujung laras hingga

mengenai korban target.

Pada unit balistik ini diperlukan dalam analisis senjata api dengan identifikasi jenis

peluru apa yang digunakan dalam penembakan dan dengan senjata jenis apa yang dilakukan

dengan proses bernama Re-Exchange dimana pada proses ini menimbulkan kembali nomer

senjata yang terdapat pada rangka mesin yang telah hilang maupun sengaja dihilangkan.

Proses penampakannya dilakukan dengan reagen kimia.

5. Ruang Narkoba Forensik

Ruang ini digunakan dalam analisis kasus penyalahgunaan NARKOBA (Narkotika

Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Pemeriksaan dilakukan dalam 2 yaitu :

a. Secara Fisika

Pemeriksaan dengan mata dan tangan untuk mengetahui kondisi fisik dari

narkoba yang ditemukan sebagai barang bukti kasus penyalahgunaan.

b. Secara Kimia

Pada uji secara kimia terdapat 2 uji yaitu uji skrining dan uji konfirmasi.

Skrining

Uji skrining ini merupakan uji sederhana untuk menguji ada tidaknya

senyawa yang dicurigai, uji ini biasanya menggunakan alat-alat yang

sederhana seperti dengan strip test dan tes kit. Proses uji skrining ini meliputi

preparasi sampel sesuai senyawa yang dicurigai yang kemudian diuji dan

hasilnya adalah perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan perlakuaan

uji.

Pada kunjungan ini dilakukan uji skrining dengan contoh sampel

menggunakan extasy dan shabu-shabu. Uji ini menggunakan 4 pereaksi yaitu

Marquis A ( formaldehid dan asam asetat glacial), Marquis B (H2SO4), Simon

A (Sodium Nitroprusside) , dan Simon B (Na2CO3 anhidrat). Hasil dari uji,

perubahan warna adalah sebagai berikut :

6 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

sampelreagen

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN

Extasy Shabu-shabu

Marquis AHitam Orange

Marquis B

Simon ABiru Biru

Simon B

Pada pereaksi simon A dan B perubahan warna yang terjadi adalah

sama-sama biru, hal tersebut karena extasy (Metil Dioksi Metamfetamin) dan

shabu-shabu (metamfetamin) merupakan sama-sama senyawa turunan

amfetamin. Sedangkan pada pereaksi Marquis A dan B terdapat perbedaan

perubahan warna, hal tersebutlah yang digunakan dalam membedakan antara

extasy dan shabu-shabu.

Konfirmasi

Uji konfirmasi ini dilakukan setelah uji skrining dinyatakan positif

untuk lebih menegaskan ada tidaknya senyawa yang dicurigai dalam sampel.

Untuk uji konfirmasi ini menggunakan instrumen yang canggih antara lain

UV-Vis, TLC Scanner, FTIR, Ion Scan, GC, dan GC-MS.

6. Ruang Fotografi

Ruang fotografi ini digunakan dalam analisis pemalsuan uang maupun dokumen-

dokumen. Pada kunjungan ini diperlihatkan bagaimana cara analisis uang palsu, BPKB

(Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) dan tanda tangan yang diduga dipalsukan.

Pada analisis uang palsu dilakukan dengan cara:

a. Dengan mengarsir uang di atas kertas putih, jika uang tersebut asli maka akan

terlihat gambar seperti pada uang sedangkan pada uang palsu tidak terlihat

gambar.

b. Dengan melihat benang pengaman. Benang pengaman pada uang asli terlihat

seperti anyaman dan timbul, sedangkan pada uang palsu terlihat seperti diprint.

c. Dengan melihat hologram, jika uang asli hologram terlihat berubah warna dari

sudut manapun sedangkan uang palsu tidak

d. Pada analisis yang terakhir digunakan alat UV, dimana uang disinari sinar UV

untuk melihat gambar-gambar dan ciri-ciri yang tidak dapat dilihan secara kasat

mata pada uang asli dan pada uang palsu gambar-gambar tersebut tak Nampak.

7 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN

Pada analisis BPKB yang diduga palsu dilakukan dengan cara membandingkan

dengan yang asli. Pertama yang dilihat adalah font pada cetakan dokumen, tinta yang

digunakan dalam penulisan, nomor polisi kendaraan, dan kertas yang digunakan.

Pada analisis tanda tangan yang diduga dipalsukan dengan cara membandingkan

tanda tangan pada barang bukti dengan tanda tangan dari pihak yang bersangkutan dalam 3

tahun terakhir dan juga pihak yang bersangkutan diminta untuk bertanda tangan di depan

pemeriksa sebanyak 10 kali. Hasil yang didapat adalah keidentikan dari tanda tangan asli dari

pihak bersangkutan dengan tanda tangan pada barang bukti.

8 | l a p o r a n k u n j u n g a n l a b o r a t o r i u m f o r e n s i k p o l i s i d a e r a h b a l i