laporan kunjungan planetarium

17
LAPORAN KUNJUNGAN PLANETARIUM Cahya Kusuma Wardhani 1006701245 Makalah Untuk Memenuhi Nilai Dalam Mata Kuliah Mitologi Yunani

Upload: cahya-kusuma-wardhani

Post on 26-Jun-2015

3.098 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Laporan kunjungan planetarium untuk tugas mata kuliah mitologi Yunani

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN PLANETARIUM

Cahya Kusuma Wardhani

1006701245

Makalah Untuk

Memenuhi Nilai Dalam

Mata Kuliah

Mitologi Yunani

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

Apakah matahari itu? Di planet mana kita tinggal? Seperti apa planet-planet

itu? Pertanyaan itu mungkin sering terbesit di benak para manusia jauh sebelum

pesatnya ilmu pengetahuan menjawab segala pertanyaan tersebut. Tidak hanya itu,

ilmu pengetahuan pun seolah menjawab teka-teki besar dunia yang kita huni ini.

Bahkan, ilmu pengetahuan dirasa dapat dipergunakan untuk menguak sebuah sejarah

tentang dunia yang kita huni ini dan tentu saja, dunia luar, dunia dimana terdapat

sebuah cerita tentang sebuah awal dari dunia itu sendiri.

Planetarium adalah satu dari berjuta hasil temuan manusia dalam kemajuan

ilmu pengetahuan yang didalamnya terdapat berbagai pengetahuan tentang planet

yang kita huni ini, planet bumi, serta planet-planet lain dengan berbagai cerita

menarik yang tersaji didalamnya.

BAB II

LATAR BELAKANG

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

Guna memenuhi nilai pada mata kuliah Mitologi Yunani

Mengetahui sejarah dari planet-planet yang kita kenal

Mengenal nama-nama planet dan rasi bintang sejarah terciptanya nama-

nama tersebut dengan mitos yang berkembang di Yunani

Mengetahui keterkaitan kepercayaan mitologi Yunani dengan

penamaan benda-benda langit yang sudah kita kenal dengan baik.

BAB III

PEMBUKAAN

I. Planetarium

Di Indonesia terdapat beberapa planetarium, tetapi planetarium tertua di

Indonesia berada di Jakarta. Planetarium Jakarta terletak di Jalan Cikini Raya no.73,

Jakarta Pusat.

Planetarium ini dibangun oleh pemerintah Republik Indonesia mulai tahun

1964 atas gagasan dari Presiden Soekarno. Pendirian planetarium ini dimaksudkan

agar masyarakat Indonesia tak lagi percaya pada hal-hal tahayul,khususnya yang

berhubungan dengan benda-benda langit seperti gerhana dan munculnya komet yang

sering dikaitkan dengan malapetaka, bencana alam dan sebagainya yang bersifat

merugikan.

Planetarium Jakarta di buka sebagai wujud kepedulian dan partisipasi kepada

masyarkat terutama pelajar atau mahasiswa dalam bidang pendidikan, khususnya

membantu meningkatkan ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa di luar kurikulum

sekolah (extra curiculair).

Pada tanggal 10 November 1968, planetarium Jakarta diresmikan oleh

gubernur DKI Jakarta yaitu bapak Ali Sadikin. Tetapi pertunjukan planetarium baru

mulai di buka untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969. Tanggal tersebut kemudian

dijadikan hari ulang tahun planetarium.

Macam – Macam Pertunjukkan di Planetarium:

Tata Surya

Gerhana Matahari & Gerhana Bulan

Penjelajah Kecil di Tata Surya

Galaksi Kita Bima Sakti Planet Biru Bumi

II. Mitologi Yunani

Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani

serta para Pahlawan-pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan. Para

dewa-dewi ini pun digambarkan seperti manusia dan terdapat humanisasi dari setiap

sifat dan karakternya. Para dewa-dewi biasanya turun ke bumi untuk membantu

manusia dan mereka memperistri atau mempersuami manusia, sehingga anak dari

keturunan mereka disebut sebagai pahlawan.

Jika kita berkunjung ke planetarium yang terletak di Taman Ismail Marzuki,

kita dapat melihat representasi dari tata surya itu sendiri. Salah satunya adalah

planet-planet dan rasi bintang. Pada zaman Yunani kuno, nama planet dinamakan

dengan nama dewa-dewi Yunani. Barangkali hal ini dianggap sebagai penghargaan

yang tinggi orang-orang Yunani terhadap dewa-dewi mereka yang konon menguasai

langit.

Pada makalah ini, kita akan melihat sejauh mana keterkaitan dewa dewi dalam

mitologi yunani terhadap sejarah penamaan benda-benda langit yang sudah kita

kenal sejak lama.

BAB IV

ISI

I. Ketertkaitan dewa dewi dalam mitologi Yunani terhadap penamaan

benda-benda langit.

A. Rasi Bintang

Masyarakat dunia lebih mengenal rasi bintang dengan sebutan zodiak.

Umumnya, terdapat dua belas (12) zodiak yang telah dikenal baik oleh masyarakat

kita, seperti Leo, Libra, Taurus, Aquarius, dan lain-lain. Mungkin tidak banyak yang

tahu bahwa sesungguhynya jumlah gugus bintang/rasi bintang berjumlah sebanyak

delapan puluh delapan (88). Berikut adalah 88 nama rasi bintang tersebut:

Andromeda

Antlia

Apus

Aquarius

Aquila

Ara

Aries

Auriga

Boötes

Caelum

Camelopardalis

Cancer

Canes Venatici

Canis Major

Canis Minor

Capricornus

Coma

Berenices

Corona

Australis

Corona

Borealis

Corvus

Crater

Crux

Cygnus

Delphinus

Dorado

Draco

Equuleus

Eridanus

Fornax

Libra

Lupus

Lynx

Lyra

Mensa

Microscopium

Monoceros

Musca

Norma

Octans

Ophiuchus

Orion

Pavo

Pegasus

Perseus

Phoenix

Carina

Cassiopeia

Centaurus

Cepheus

Cetus

Chamaeleon

Circinus

Columba

Scutum

Serpens

Sextans

Taurus

Telescopium

Triangulum

Triangulum

Australe

Gemini

Grus

Hercules

Horologium

Hydra

Hydrus

Indus

Lacerta

Leo

Leo Minor

Lepus

Pictor

Pisces

Piscis Austrinus

Puppis

Pyxis

Reticulum

Sagitta

Sagittarius

Scorpius

Tucana

Ursa Major

Ursa minor

Vela

Virgo

Volans

Vulpecula

Orion adalah rasi bintang yang terbesar. Rasi bintang ini mudah dikenali dan

terlihat di seluruh belahan dunia karena rasi bintang ini terdiri dari bintang-bintang

yang terang. Di sebelah rasi bintang Orion terdapat sungai Eridanus dengan dua

anjing pemburunya, yakni Canis Major (anjing besar) dan Canis Minor (anjing

kecil)melawan Taurus, sang kerbau. Buruan lainnya seperti Lepus, si kelinci, juga

ada di dekatnya. Rasi bintang Orion sangat bermanfaat dalam menentukan letak

bintang-bintang lain.

Dalam mitologi Yunani, Orion dikisahkan sebagai sang pemburu yang

berpedang dan bersabuk. Dia mempunyai seekor anjing bernama Sirius. Dalam salah

satu versi, Orion menganggap dirinya sebagai pemburu terhebat di dunia. Hal ini

terdengar oleh Hera, istri Zeus dan dia memutuskan untuk mengirim kalajengking

pada Orion. Orion pun disengat hingga mati oleh kalajengking itu. Zeus menyesali

hal ini dan menempatkan Orion di langit. Kalajengking itu pun juga ditempatkan di

langit, sebagai rasi bintang Scorpius, yang kini dikenal sebagai salah satu zodiak.

Dalam astrologi barat rasi ini juga dikenal sebagai "Scorpio". Rasi ini berada di

antara Libra di sebelah barat dan Sagitarius di sebelah timur. Rasi ini adalah suatu

rasi besar yang terletak di belahan selatan dekat pusat Bima Sakti. Dalam salah satu

versi pula, Orion dikisahkan mati karena dibunuh oleh Artemis (dewi

perburuan/rimba) yang menaruh hati padanya.

Rasi bintang lainnya adalah Capricornus. Capricornus adalah salah satu dari

rasi bintang zodiak juga, biasanya dikenal sebagai Capricorn Rasi ini dilambangkan

dengan kambing bertanduk. Oleh karena itu orang yang berzodiak Capricorn ini

konon suka “menyeruduk” orang-orang di sekitarnya. Rasi bintang lainnya yaitu

Aries yang digambarkan seperti domba dan Hercules yang merupakan nama romawi

dari Heracles. Heracles merupakan pahlawan. Hidupnya penuh dengan penderitaan.

Namun, ia menjadi sangat termahsyur ketika dia sudah menyelesaikan dua belas

tugas yang diberikan dewa Olimpus terhadapnya.

Andromeda, yang dikenal sebagai sebuah galaksi, juga merupakan nama

sebuah rasi bintang. Rasi bintang ini dogambarkan sebagai putri yang bernama

Andromeda. Rasi bintang ini terletak di langit utara dekat dengan Pegasus. Rasi ini

cukup panjang dan redup, serta membentuk huruf "A". Dalam suatu versi,

Andromeda digambarkan sebagai putri yang perkasa dan berani. Pegasus merupakan

rasi bintang yang dilambangkan dengan kuda terbang. Pegasus merupakan anak dari

Poseidon (Neptunus) dan Medusa. Pegasus dilahirkan melalui kepala medusa yang

dipenggal oleh Perseus Ketika kepala Medusa dipenggal, keluarlah Krisaor (raksasa)

dan Pegasus sebagai kuda bersayap yang hidup abadi. Perseus yang merupakan anak

Zeus dengan manusia juga terdapat dalam rasi bintang di belahan utara.

B. Planet

Nama Merkurius, Jupiter, Venus dan lain sebagainya pasti sudah tak terdengar

asing di telinga kita semua. Ya, itu semua adalah nama-nama planet yang berada

dalam tata surya kita. Akan tetapi, tahukah kita bahwa dalam mitologi Yunani, nama-

nama planet tersebut merupakan penggambaran dari nama-nama dewa dewi Yunani

kuno. Konon, planet tersebut juga menggambarkan seperti apa dewa dewi tersebut

dikenal oleh masyarakatnya.

Dalam perkembangannya, manusia Yunani memiliki kemampuan untuk

mengamati fenomena langit dan mengenali pola bintang-bintang dan

mengelompokkannya menjadi sebuah rasi bintang. Tentu saja penamaan rasi bintang

juga berkaitan dengan nama-nama dewa-dewi dan pahlawan (anak persenyawaan

dewa dan manusia) Yunani. Mereka melihat titik-titik bintang yang berdekatan

mempunyai pola dan membentuk gambar yang mirip dengan dewa-dewi mereka.

Seperti halnya rasi bintang, planet-planet pun juga memiliki nama seperti nama

dewa-dewi Yunani.

Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing

planet. Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk

Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter,

Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu

Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena

dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua

objek yang berbeda.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam

mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk

Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.

Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya

dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka.

Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi

Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal

sekarang.

Venus, misalnya, dinamakan sesuai dengan nama dewi cinta bangsa Romawi

karena dari Bumi ia terlihat sebagai planet yang amat indah. Sedangkan Mars

mendapat nama dari dewa perang Romawi karena warna merahnya yang garang

bagai darah.

Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa

dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7

ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani.

Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari Kronos (Saturnus). Mitologi

Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama

Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.

II. Contoh gambar-gambar rasi bintang dan namanya

BAB IV

KESIMPULAN

Penamaan benda-benda langit adalah satu dari sekian banyak hal yang juga

dipengaruhi oleh mitos-mitos Yunani kuno. Sebagai contoh, kita dapat

menggambarkan bahwa Jupiter melambangkan dewa Zeus, dewa segala dewa,

karena planet Jupiter berukuran paling besar dan dikelilingi oleh banyak satelit, yang

dalam penggambarannya Zeus dikelilingi oleh banyak wanita-wanita.

Planetarium membantu masyarakat mengenal tata suryanya lebih dekat.

Bagaimana rasi bintang itu tercipta, seperti apa rasi bintang, dan lain sebagainya.

Planetarium dapat dikatakan sebagai wadah bagi masyarakat mengimajinasikan

penalarannya terhadap alam semesta ini.

Semua hal di dunia ini, termasuk penamaan benda-benda langit ternyata

banyak dipengaruhi oleh mitos tentang dewa dewi Yunani kuno yang menarik untuk

kita pelajari. Semoga kedepannya di Indonesia ada sebuah wadah yang bisa

membantu masyarakat untuk mengetahui keterkaitan dan pengaruh mitologi Yunani

terhadap kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

“Sejarah nama-nama planet”.

http://hitamputihkita.wordpress.com/2007/10/17/sejarah-nama-nama-planet/.

(diakses tanggal 27 Oktober 2010)

id.wikipedia.org

Indah Anggita “SEKILAS TENTANG RASI BINTANG DAN MITOLOGI

YUNANI”. http://indahanggita.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-rasi-

bintang-dan.html (diakses tanggal 01 November 2010)