laporan kritisi jurnal

8
BAB I RINGKASAN PENELITIAN A. Latar belakang Penelitian tentang stroke sudah banyak dilakukan di dunia. Dari berbagai penelitian tersebut, banyak penelitian tersebut cenderung berfokus pada stroke iskemik dan cara penanganannya. Penelitian – penelitian ini juga lebih cenderung dilakukan pada orang dewasa daripada pada anak-anak. Padahal, stroke hemoragik lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa umumnya. Ini mengakibatkan kita lebih banyak tahu tentang cara menangani penyakit stroke iskemik daripada stroke hemoragik. Stroke hemoragik mempunyai data penelitian lebih sedikit sehingga tidak pernah dianggap penting. Stroke hemoragik jika terjadi pada bayi atau anak lebih cenderung di diagnosa sebagai perdarahan intracerebral dan subarachnoid daripada stroke hemoragik misalnya perdarahan intraventrikular pada prematur, perdarahan subdural dan epidural, perdarahan trauma. Beberapa faktor ini telah memicu minat pada stroke pediatrik selama 20 tahun terakhir.

Upload: fuad-amir-jr

Post on 06-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KRITISI JURNAL

BAB I

RINGKASAN PENELITIAN

A. Latar belakang

Penelitian tentang stroke sudah banyak dilakukan di dunia. Dari berbagai penelitian

tersebut, banyak penelitian tersebut cenderung berfokus pada stroke iskemik dan cara

penanganannya. Penelitian – penelitian ini juga lebih cenderung dilakukan pada orang

dewasa daripada pada anak-anak. Padahal, stroke hemoragik lebih sering terjadi pada anak-

anak daripada orang dewasa umumnya. Ini mengakibatkan kita lebih banyak tahu tentang

cara menangani penyakit stroke iskemik daripada stroke hemoragik. Stroke hemoragik

mempunyai data penelitian lebih sedikit sehingga tidak pernah dianggap penting. Stroke

hemoragik jika terjadi pada bayi atau anak lebih cenderung di diagnosa sebagai perdarahan

intracerebral dan subarachnoid daripada stroke hemoragik misalnya perdarahan

intraventrikular pada prematur, perdarahan subdural dan epidural, perdarahan trauma.

Beberapa faktor ini telah memicu minat pada stroke pediatrik selama 20 tahun terakhir.

B. Tujuan

Penelitian ini menjelaskan tentang frekuensi, presentasi klinis, manajemen dari stroke

hemoragik dan gambaran dari tekhnik rehabilitasi dengan tujuan agar penelitian ini dapat

menjadi dasar penelitian dan pengembangan penanganan stroke hemoragik di masa yang

akan datang.

C. Metode dan sampel

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kohort

rektrospektif dengan melihat penelitian dan laporan – laporan dari beberapa negara di

Amerika Serikat.

Page 2: LAPORAN KRITISI JURNAL

D. Hasil

1) Frekuensi terjadinya Stroke Hemoragik pada anak.

Secara kolektif, studi ini memberikan perkiraan yang konsisten bahwa stroke

hemoragik menyumbang antara 39% sampai 54% dari semua stroke yang kecil, yang

menunjukkan bahwa intraserebral dan perdarahan subarachnoid adalah penyebab penting

stroke pada masa kanak-kanak. Sebaliknya, hemoragik stroke pada orang dewasa

menyumbang proporsi yang jauh lebih kecil. Pada orang dewasa pendarahan intraserebral

berjumlah 6,5% sampai 13% dari semua stroke. Dalam studi yang sama, perdarahan

subarachnoid menyumbang 1% sampai 6% dari semua stroke. stroke hemoragik

menyumbang 7,5% sampai 19% dari stroke dewasa, proporsi yang lebih rendah dari pada

anak-anak. Satu mungkin menyimpulkan bahwa perdarahan primer merupakan komponen

penting stroke masa kanak-kanak dan hemorrhagic stroke pada anak-anak adalah sumber

besar mortalitas dan morbiditas dibandingkan pada orang dewasa.

2) Faktor yang terkait dengan Stroke Hemoragik pada anak.

Pola faktor terkait sangat berbeda dengan pada orang dewasa, seperti usia, siapa,

hipertensi, merokok, angiopati amiloid serebral, antikoagulan oral, dan penyakit kronis.

Penggunaan alkohol merupakan faktor risiko untuk perdarahan intraserebral. Pola pada anak-

anak juga sangat berbeda dari profil faktor risiko perdarahan subarachnoid pada orang

dewasa di antaranya usia, jenis kelamin, etnis, merokok, penggunaan alkohol, hipertensi, dan

agen simpatomimetik merupakan faktor risiko. Secara singkat, stroke hemoragik pada anak-

anak cenderung dikaitkan dengan anomali vaskular intrakranial atau gangguan medis, dengan

minoritas yang signifikan dari anak-anak yang tidak memiliki faktor yang dapat

diidentifikasi.

Page 3: LAPORAN KRITISI JURNAL

3) Presentasi Klinik

Stroke hemoragik pada anak-anak mungkin memiliki gambaran klinis yang sangat

spesifik, sehingga tingkat kecurigaan yang tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai

diagnosis yang cepat. Pada anak yang lebih gambaran klinis biasanya menunjukkan masalah

intrakranial lebih cepat. Kami meninjau catatan 85 anak di satu lembaga yang memiliki

radiologi perdarahan intrakranial dikonfirmasi; 14 memiliki perdarahan subdural. Dari 34

anak yang lebih muda dari usia 6 thn, tanda-tanda yang paling sering menyajikan yang

spesifik, seperti perubahan status mental atau kejang. Tanda-tanda neurologis fokal yang

tidak umum dan, seperti yang diharapkan, anak-anak tidak melaporkan sakit kepala. Pada

anak-anak 6 tahun atau lebih, yang paling mampu untuk melaporkan sakit kepala dan

sebagian besar memiliki tanda-tanda neurologis fokal. Sementara tidak ada anak yang

disajikan dengan semua tanda klinis terdaftar atau gejala, pola yang konsisten dalam

presentasi adalah serangan tiba-tiba beberapa dari tanda-tanda klinis yang diikuti oleh

kerusakan neurologis progresif.

Page 4: LAPORAN KRITISI JURNAL

BAB II

SINTESA JURNAL

A. Pembahasan

Penelitian ini berisikan laporan, data-data yang sangat penting tentang kejadian stroke

hemoragik pada anak. Kejadian dari tahun 1960-an sampai sekitar tahun 2000-an

menjelaskan bahwa banyak anak-anak yang menderita stroke hemoragik tapi tidak menjadi

perhatian. Masyarakat umum lebih mengenal stroke hemoragik cederung terjadi pada orang

dewasa. Sekitar 54% kasus stroke hemoragik pada anak terjadi di Amerika Serikat lebih

tinggi dari angka kejadian stroke hemoragik pada orang dewasa yang hanya 17.5% - 19.1%.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 didapatkan angka prevalensi

stroke secara umum sebesar 2.6% yang terdignosa oleh nakes.

B. Kekurangan

Jurnal ini hanya melihat diagnosa pada 1 negara saja dan tidak dijelaskan

menggunakan standar diagnosa medik dari mana. Dengan perkembangan cara mengdiagnosa

keadaan pasien dan fasilitas pemeriksaan penunjang membuat penetapan diagnosa medis.

C. Kelebihan

Penelitian ini membuat para peneliti stroke pediatric menyadari bahwa angka kejadian

stroke pada anak sangat tinggi tetapi selalu disembunyikan. Penanganan terhadap anak

dengan stroke hemoragik akan menjadi perhatian.

Page 5: LAPORAN KRITISI JURNAL

BAB III

MANFAAT DAN IMPLIKASI KEPERAWATAN

Penanganan keperawatan untuk penderita stroke hemoragik pada anak masih sangat

kurang. Penanganan stroke lebih difokuskan pada penderita dewasa, sedangkan cara

melakukan perawatan kepada anak mempunyai cara yang berbeda. Adanya gambaran tentang

kejadian stroke hemoragik pada anak akan membuat keperawatan anak mempunyai

kesempatan untuk meningkatkan dan mendalami penanganan pada pasien anak.

Page 6: LAPORAN KRITISI JURNAL

DAFTAR PUSAKA

Badan Litbangkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Lo, W. (2011). Childrenhood Hemorragic Stroke: An Important but Understudied Problem. J

Child Neurol, 1174-1185.

WHO. (2013). A Global brief on Hypertension. Geneva: World Health Organitation.