laporan presentasi jurnal dan critical appraisal

22
LAPORAN PRESENTASI JURNAL DAN CRITICAL APPRAISAL Early Post-Stroke Cognition in Stroke Rehabilitation Patients Predicts Functional Outcome at 13 Months Disusun oleh: Robin Perdana Saputra 08711054 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Upload: robin-perdana-saputra

Post on 01-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

LAPORAN PRESENTASI JURNAL DAN CRITICAL APPRAISAL

Early Post-Stroke Cognition in Stroke

Rehabilitation Patients Predicts

Functional Outcome at 13 Months

Disusun oleh:

Robin Perdana Saputra

08711054

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Resume Jurnal

Early Post-Stroke Cognition in Stroke

Rehabilitation Patients Predicts

Functional Outcome at 13 Months

Abstrak

Tujuan : untuk mengidentifikasi factor yang berhubungan dengan hasil fungsional dalam bulan

ke 13 pada pasien stroke rehabilitasi. Secara khusus, kami berhipotesa bahwafungsi kognitif

secara awal setelah stroke dapat memprediksikan secara jangka panjang hasil fungsional terbebas

dari factor lain.

Metode: 163 pasien stroke rehabilitasi yang menjalani pemeriksan neuropsikologi setelah

dirawat 2-3 minggu di rumah sakit dan dievaluasi status fungsionalnya setelah 13 bulan

berikutmnya dengan modified rankin scale (mRS). Ada 3 model perkiraan yang digunakan untuk

analisis regresi liner, pertama biological mode (geografik, genotype,factor sebelum stroke,

karakteristik lesi dangangguan neurologi stroke), kedua model fungsional ( fungsi kognitif

sebelum dan sesudah stroke, aktivitas personal harian, gejala depresi), ketiga model gabungan

Hasil: 4 variabel terbaiik yang memperkirakan jangka panjang fungsional dari model kombinasi

sekitar 49% antara lain kerusakan neurologic, umur, fungsi kognitif setelah stroke dan aktivitas

harian pasien sebelum stroke.

Kesimpulan: fungsi kognitif awal setelah stroke yang diukur dengan RBANS adalah signifikan

dan mampu memperkirakan fungsional jangka panjang setelah stroke

Page 3: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Latar belakang

Stroke dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi fisik, psikologi dan kehidupan sosial

serta dapat lebih buruk lagi bagi kehidupan pasien. Hal ini meningkatkan resiko

meninggal,depresi, kejadian masuk rumah sakit dan kondisi istirahat yang vital di dalam rumah

bila dibandingkan dengan penyakit lain. Penelitian membuktikan 30-42% pasien stroke

menunjukan hasil baik pasca stroke dan dapat melanjutkan hidup dengan baik. Hal ini penting

dimana untuk mengidentifikasi factor yang kira kira memberi hasil fungsional khususnya

ditargetkan untuk rehabilitasi, menuntun pasien serta keluarganya. Banyak penelitian yang

meliputi berbagai demographic,radiologic, neuropsikologik dan neurogi variable dalam hal

memperdiksi hasil akhir. Perbedaan desain dan pengaturan dalam membandaingkan variable

secara studi silang sangat sulit, tetapi diantara subtansi yang paling penting seperti umur,

keadaan awal stroke, kondisi sebelum stroke, disorientasi waktu , beratnya paralisis dll. Dalam

beberapa kondisi factor seperti jenis kelamin wanita, DM, HT, atrial fibrilasi, inactivity fisik,

penyakit jantung, depresi, serta tidak adanya unit stroke dilaporkan dapat meningkatkan hasil

akhir negative.

Keterbatasan penelitian pada banyak study ditemukan bahwa ada hubungan antara

variable prediksi dan ukuran hasil akhir. Object dalam penelitian ini dengan mengevaluasi status

fungsional pada bulan ke 13 terhadap pasien yang diteliti yang dipindah ke unit stroke

rehabilitasi dan mengidentifikasi factor prognosis yang berhubungan dengan hasil akhir

fungsional. Kami berhipotesis bahwa fungsi kognitif setelah 2-4 minggu stroke mampu

memperkirakan hasil fungsional jangka panjang tanpa ada factor lain.

Pasien

Terdapat 194 pasien stroke yang dilibatkan dari unit stroke rehabilitasi rumash sakit

universitas ullevvaal Oslo, Norway antara bulan maret 2005 sampai agustus 2006. Criteria

inklusi yaitu pasien yang didiagnosis stoke infarka taupun stroke hemoragic. Criteria eklusi yaitu

yang tidak mengerti bahasa norwegia, gangguan berat pada penglihatan atau pendengaran,

pengguna alcohol, sebelumnya telah menjalani pengobatan psikiatri. 31 subjec (16%) keluar dari

penelitian sehingga tinggal 163 sample. Keluarnya ke 31 sample karena tidak ada motivasi

untuk mengikuti penelitian, pindah area tempat tinggal.

Page 4: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

unit stroke rehabilitasi rumash sakit universitas ullevvaal Oslo, Norway adalah unit

khusus, multidisiplin unit yang sesuai dengan eveidence based rehabilitasi stroke. Ini terdiri dari

tenaga profesional yang berpengalaman dalam bidang kesehatan, termasuk

dokter,perawat,terapis fisik, pekerjaan terapis, dan terapis yang pandai berbicara bahasa, yang

semuanya bekerja sama untuk memberikan program rehabilitasi individual disesuaikan dengan

kebutuhan pasien. Selain itu, psikiater,sosial, jasa pekerja dan neuropsikolog tersedia di rumah

sakit dan dapat dilibatkan bila dinilai diperlukan. Karena pendekatan individual di unit

rehabilitasi stroke, jenis, intensitas dan durasi program rehabilitasi bervariasi antara pasien dan

tidak sistematis direkam atau dianalisis dalam penelitian kami. Hal yang sama juga berlaku untuk

setiap langkah terapi rawat jalan rehabilitasi diterima antara keluar rumah sakit dan pada

Pemeriksaan tindak lanjut 13 bulan.

Rumah Sakit Universitas Oslo, Ulleval, melayani populasi sekitar 180.000 orang, dan

hampir semua orang dengan stroke akut . Namun, hanya mereka dinilai kan jadi baik/sembuh

dari rehabilitasi ditransfer ke Rehabilitasi Stroke Unit, dan hanya jika kondisi medis mereka

stabil. Dalam prakteknya, ini berarti waktu itu dari rumah sakit masuk ke unit rehabilitasi stroke

dapat bervariasi dari pasien ke pasien, dan dapat pasien dengan stroke ringan atau sangat berat

biasanya tidak dijelaskan.

Metode

Semua orang menjalani pemeriksaan terstruktur komprehensif sementara yang dirawat di

unit rehabilitasi stroke dan kemudian kembali diperiksa rata-rata 13 bulan kemudian. Rata rata

waktu antara rawat inap dan pengujian awal adalah 18,3 hari (SD 13,4), sedangkan tindak lanjut

pemeriksaan yang dilakukan pada rerata 408,6 hari (SD 41,2) nanti. Untuk pasien yang tinggal di

rumah, pemeriksaan tindak lanjut dilakukan dengan dibawa ke rumah sakit, sementara subyek

yang tinggal di panti jompo diperiksa di tempat tersebut. Semua pengumpulan data dilakukan

oleh 2 psikolog, LF dan JW

Pengukuran Hasil (Variabel Dependent)

The Rankin Scale (mRS) diberikan baik pada awal dan tindak lanjut untuk menilai

hasilnya. The mRS adalah nilai kecacatan global dengan skala 7 ,skor berikut: 0 (tidak ada gejala

sama sekali), 1 (tidak ada cacat signifikan meskipun ada gejala, mampu melaksanakan semua

Page 5: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

tugas yang biasa dan kegiatan), 2 (cacat sedikit, tidak dapat melaksanakan semua kegiatan

sebelumnya, namun mampu menjaga urusan sendiri tanpa bantuan), 3 (cacat moderat,

membutuhkan bantuan, namun mampu berjalan tanpa bantuan), 4 (cacat sedang / berat, tidak

dapat berjalan tanpa bantuan dan tidak mampu hadir untuk memiliki kebutuhan tubuh tanpa

bantuan); 5 (cacat berat, terbaring di tempat tidur, mengompol, dan membutuhkan perawatan

yang konstan dan perhatian), 6 (mati). Dalam review 50 studi, para peneliti menyimpulkan

bahwa validitas konstruk / konvergen dan keandalan intraobserver sangat kuat untuk mRS, tetapi

bahwa kehandalan interobserver itu berat. Hanya kesepakatan antar pengamat yang digunakan

adalah yang dikonfirmasi dalam studi terbaru bahkan di antara para peneliti yang berpengalaman

yang menerima pelatihan dan menggunakan wawancara terstruktur. Namun, yang mRS adalah

hasil fungsional yang paling sering diterapkan langkah yakin dalam uji stroke. Namun,

pengkotomisasi skala telah dikritik karena mengurangi kekuatan statistik, peningkatan risiko

kesalahan klasifikasi (tipe Kesalahan II), dan karena pilihan cut-off dapat mempengaruhi hasil.

Oleh karena itu kami menggunakan spektrum penuh skala mRS di analisis statistik. Scoring

dilakukan dengan L.F. dan J.W. di dasar wawancara klinis terstruktur yang komprehensif dan

pengujian dari subyek.

Variabel prognosis (Variabel Independen):

Demografi dan Data Biologi

Demografi (umur dalam tahun, jenis kelamin, pendidikan dalam tahun) dan variabel

medis pra-stroke [jumlah obat pada masuk, hiperlipidemia (terobati), diabetes mellitus (terobati),

angina pectoris (terobati), fibrilasi atrium, infark miokard, sebelumnya stroke atau serangan

transient iskemik dan rokok] yang dikumpulkan dari catatan medis dan / atau dengan

mewawancarai subyek atau keluarga terdekat pada pemeriksaan awal

Pasien stroke diklasifikasikan sesuai dengan jenis (iskemik stroke, stroke iskemik dengan

transformasi hemoragik dan stroke hemoragik) dan lokasi hemisfer (kiri, kanan, bilateral, batang

otak, serebelum, tidak diketahui) berdasarkan hasil dari CT scan dan evaluasi gejala klinis.

Penurunan stroke terkait neurologis diukur dengan Institut Nasional Skala Stroke Kesehatan

(NIHSS). The Oxfordshire Community Stroke Project klasifikasi diterapkan untuk

mengkategorikan stroke sesuai dengan topografi letak lesi dan keparahan lesi

Page 6: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Fungsional data

Fungsi kognitif pasca stroke dinilai Repeatable Battery for the Assessment of

Neuropsychological Status (RBANS) form A pada awal dan tindak lanjut. The RBANS sensitif

untuk mengukur gangguan kognitif setelah Stroke baik akut dan rehabilitasi. The RBANS

diberikan kepada semua subjec, bahkan mereka dengan aphasia / apraxia dan / atau hemiplegia

pada sisi dominan. subyek dengan aphasia / apraxia parah diberi skor dengan kesalahan pada

tugas-tugas mereka tidak mampu melakukan, sedangkan subyek dengan hemiplegia yang

mempengaruhi lengan dominan / tangan menggunakan tangan non-dominan untuk tes

membutuhkan tulisan / gambar keterampilan (Gambar Salin dan Ingat,

Coding). Untuk subjek berusia 65 tahun ke atas, indeks RBANS skor dihitung berdasarkan usia

dan norma-norma pendidikan bagi penduduk usia lanjut. RBANS asli diterapkan untuk subjek di

bawah 65 tahun. Norma-norma ini dikoreksi untuk usia, tetapi tidak untuk pendidikan.

Personal ADL dinilai dengan Indeks Barthel dan instrument ADL dengan Frenchay

activiti Index. Di baseline data yang dikumpulkan dengan wawancara oleh perawat di Unit

rehabilitasi, pada tindak lanjut dari perawat di panti jompo atau langsung dari subyek atau

kerabat dekat.

Gejala depresi diperiksa dengan Montgomery Aasberg Depresi Rating Scale berdasarkan

wawancara terstruktur dengan pasien.

Hasil

Karakteristik subyek

Usia rata-rata pasien adalah 76,9 tahun (SD 10,7), 75 subyek (46%) adalah perempuan,

dan durasi rata-rata pendidikan 11,5 tahun (SD 3.7). Dari mereka 109 (67%) diderita stroke

untuk pertama kalinya, sedangkan 54 (33%) memiliki riwayat stroke sebelumnya.

Hasil Fungsional pada 13 Bulan Follow-Up

Pada pemeriksaan bulan ke 13 follow-up, 14 (9%) pasien telah dinilai sesuai skor mRS

yaitu skor 0 (tidak ada gejala), 20 (12%) skor 1 (tidak ada cacat signifikan), 21 (13%) skor 2

(cacat sedikit), 35 (21%) skor 3 (cacat moderat), 28 (17%) skor 4 (cacat cukup parah), 8 (5%)

skor 5 (cacat berat) dan 37 (23%) skor 6 (mati). Dibandingkan dengan skor mRS pada awal, 50

Page 7: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

subyek (31%) telah membaik, 42 subyek (26%) tetap stabil, dan 71 subyek (44%) memiliki

skor buruk mRS di follow-up. Dari 126 subyek hidup di follow-up, 35 tinggal di rumah

keperawatan dan 91 di rumah. Kecuali untuk 1 subjek, semua yang tinggal di rumah keperawatan

memiliki skor mRS >2, dan dibandingkan dengan pasien yang tinggal di rumah mereka lebih

buruk .

Tiga belas subyek (8%) mengalami stroke baru selama masa tindak lanjut. Untuk

menghilangkan efek dari stroke baru pada hasil fungsional pada 13 bulan, kami dilakukan sebuah

regresi linier tambahan multivariate analisis (Model gabungan) tidak termasuk subyek dengan

Stroke baru. Hasilnya tidak berubah

Analisis statistic

Tiga model prediksi dibangun, termasuk salah satu prestroke dan data biologis dasar

sebagai variabel independen (model hayatinya), termasuk salah satu prestroke dan data

fungsional dasar (model fungsional) dan, akhirnya, satu model gabungan termasuk

Data biologis dan fungsional (model gabungan). Variabel berikut ini dianalisis dalam

model biologis: skor total NIHSS (gangguan neurologis), Oxfordshire Community Stroke Project

klasifikasi (topografi lokasi / keparahan), tipe lesi (iskemik, hemoragik, iskemik dengan

transformasi hemoragik), situs lesi (kanan, kiri, lainnya), prestroke faktor risiko vaskular

[hipertensi sebelumnya (diperlakukan), hiperlipidemia sebelumnya (diperlakukan), diabetes

mellitus sebelumnya (diobati), angina pektoris sebelumnya (diperlakukan), sebelumnya atrial

fibrilasi, infark miokard sebelumnya, stroke sebelumnya, Rokok dan rokok serangan transient

ischemic sebelumnya], jumlah obat pada masuk rumah sakit dan kerentanan genetik melalui

kehadiran apolipoprotein E4 E alel (ya vs tidak).

Dalam model fungsional, variabel-variabel berikut telah diuji: prestroke ADL fungsi

(Indeks total skor Barthel dan Frenchay skor Indeks Aktivitas), gangguan kognitif prestroke

(Informan Kuesioner Penurunan Kognitif di Lansia skor total), dasar ADL fungsi (total skor

Indeks Barthel),dasar fungsi kognitif (indeks jumlah RBANS) dan baseline gejala depresi

(Depresi Penilaian total skor Skala Aasberg Montgomery). Semua variabel yang signifikan dari

biologi dan fungsional model-model yang digunakan sebagai model gabungan.

Page 8: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Dalam semua 3 model, usia, jenis kelamin dan tahun pendidikan dimasukkan dalam

analisis. Akhirnya, untuk mengidentifikasi prediktor kognitif spesifik hasil stroke pada 13 bulan,

2 model tambahan dibangun: satu dengan Skor indeks RBANS dan satu dengan RBANS skor

mentah subtes di awal sebagai variabel independen

Karakteristik subyek

Usia rata-rata pasien adalah 76,9 tahun (SD 10,7), 75 subyek (46%) adalah perempuan,

dan durasi rata-rata pendidikan 11,5 tahun (SD 3.7). Dari mereka 109 (67%) diderita stroke

untuk pertama kalinya, sedangkan 54 (33%) memiliki diderita stroke sebelumnya.

Hubungan antara kognitif Fungsi Awal setelah serangan Stroke dan Fungsional di 13 Bulan

Sebagai tingkat kognitif secara keseluruhan pada awal ternyata prediktor yang signifikan

dari hasil stroke jangka panjang, kami ingin mengeksplorasi hubungan ini lebih lanjut. Tabel 4

menyajikan Hasil regresi linier disesuaikan dan disesuaikan analisis dengan skor mRS pada 13

bulan sebagai dependen indeks variabel dan RBANS dan subyek dimasukkan sebagai variabel

yang independen, masing-masing. Para analisis disesuaikan menunjukkan bahwa semua dasar

RBANS indeks dan subyek secara individual sangat berhubungan dengan skor mRS pada 13

bulan, tetapi hanya visuospatial / konstruksional indeks (p! 0,001), dan 2 subtes Gambar Copy (p

= 0,002) dan Coding (p! 0,001) tetap signifikan dalam disesuaikan analisis.

Diskusi

Hasil jangka panjang fungsional berbeda nyata di antara pasien. Tiga belas bulan setelah

stroke, hanya 34% dari pasien dapat didefinisikan sebagai memiliki hasil yang

menguntungkan/baik (tidak ada gejala cacat sedikit), 43% dari pasien diklasifikasikan sebagai

memiliki moderat sampai berat cacat, dan 23% sudah mati. Hasil kami sejalan dengan tokoh

sebelumnya di rumah sakit dan berbasis populasi studi yang telah meneliti fungsional jangka

panjang hasil akhir antara bulan ke 6 dan 12 bulan setelah stroke menggunakan mRS

Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa Model digabungkan dengan

menggunakan sosiodemografi, biologis dan variabel dasar fungsional terbaik memperlihatkan

fungsional Hasil pada bulan ke 13 dengan menjelaskan varians dari 49% . Hasil ini sesuai

dengan hasil sebelumnya menunjukkan model multi-faktor untuk menjadi prediktor terbaik Hasil

Page 9: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

stroke jangka panjang . Hasil kami juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

menunjukkan bahwa keparahan penurunan neurologikal, usia dan prestoke, ADL adalah penentu

utama yang mempengaruhi hasil pasca stroke. Sehubungan dengan usia, ada beberapa penjelasan

mengapa pasien yang lebih muda mungkin memiliki prognosis fungsional yang lebih baik,

termasuk kurang komorbiditas, sedikit komplikasi pasca stroke, dan fisik yang lebih baik dan

restoratif kognitif kapasitas. Atas dasar ini, telah menyarankan bahwa usia pasien tidak boleh

dianggap sebagai tindakan terisolasi dalam hal yang berkaitan untuk rehabilitasi dan prognosis

Fungsi kognitif pada awal (indeks total RBANS) ditemukan menjadi prediktor

independen untuk imbas fungsional jangka panjang. Untuk pengetahuan kita, ini adalah studi

pertama yang telah menggunakan skor mRS sebagai ukuran hasil dalam mengevaluasi dampak

RBANS pada jangka panjang hasil fungsional, dan hasil kami karena itu tidak mudah untuk

membandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Namun, studi sebelumnya dari pasien

rawat inap rehabilitasi stroke melakukan dan menemukan RBANS skor indeks untuk

memprediksi hasil fungsional di rumah sakit, cacat kognitif selfreported pada 6 bulan , dan

dilaporkan sendiri cacat fungsi kognitif, berperan ADL dan pembatasan partisipasi dalam domain

kemerdekaan fisik, mobilitas, pekerjaan, integrasi sosial dan swasembada ekonomi 12 bulan

setelah stroke . Meskipun tidak satupun dari studi meneliti efek independen kinerja RBANS pada

hasil jangka panjang, mereka masih membuktikan kemampuan prediksi RBANS dalam

pengaturan rehabilitasi stroke.

Sejak fungsi kognitif awal setelah stroke membuktikan menjadi prediktor kuat jangka

panjang fungsional hasil akhir, adalah penting untuk memahami sifat ini hubungan. Dalam

penelitian ini, semua RBANS indeks dan subyek secara signifikan terkait dengan hasil dalam

analisis regresi linier disesuaikan. Namun, dalam analisis disesuaikan, hanya visuospatial /

konstruksional indeks dan 2 subyek Coding (bagian dari indeks Perhatian) dan Gambar Copy

(bagian dari visuospatial / konstruksional index) tetap signifikan (tabel 4). Ini dalam perjanjian

umum dengan Larson dkk., yang ditemukan kinerja pada visuospatial / konstruksional Indeks

pada tahap subakut menjadi satu-satunya ukuran RBANS berkorelasi secara signifikan dengan

cacat, fungsi motorik dan frekuensi aktivitas pada usia 6 bulan. Sayangnya, para peneliti tidak

melakukan analisis subyek.

Page 10: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Coding dan Gambar Salin tergantung pada ketrampilan motorik dan kecepatan untuk

eksekusi terakhir mereka, mereka adalah jenis pena dan pensil tugas. Mereka juga visuospatial di

alam. Berkompromi motorik dan fungsi visual, ADL dan beban gejala sebagai akibat dari lesi

terutama righthemisphere bisa menjelaskan korelasi. Ini, bagaimanapun, tidak dibawa keluar

dalam analisis regresi di mana disfungsi motor dan stroke hemisfer kanan disesuaikan (data tidak

ditampilkan). Implikasinya tampaknya adalah bahwa ada kekhususan fungsional untuk tes

tersebut, setidaknya di luar bagian eksekusi bermotor, bervariasi dengan meningkatnya beban

gejala pada ikutan. Berdasarkan dekomposisi fungsional dari 2 tes, perhatian visuospasial akan

muncul menjadi common denominator. Jenis fungsi cenderung rentan terhadap jenis penghinaan

vaskular disebabkan oleh stroke, karena wilayah luas parietal dan prefrontal daerah yang

terpengaruh. Terutama belahan kanan mantan panses daerah ini terdiri bagian tengah mekanisme

yang bertanggung jawab untuk aktivasi dan perhatian . Fungsional integritas daerah ini juga akan

dipengaruhi oleh stroke lefthemisphere. Sebagai keparahan stroke meningkat, demikian juga

risiko merekrut disfungsi visuospaesensial serta jenis mRS gejala.

Hasil penelitian kami mungkin memiliki implikasi tes instrumen yang kognitif dan harus

direkomendasikan dalam klinis dan pengaturan penelitian pasien stroke. Langkah-langkah

pemeriksaan yang luas, seperti Mental State Examination Mini, sering pilihan yang lebih disukai,

tetapi telah dikritik karena sensitif terhadap berbagai gangguan, termasuk fungsi visuospatial /

konstruksi dan eksekutif. Kami akan menyarankan bahwa kedua Coding dan Gambar Copy bisa

menguntungkan ditambahkan dalam pengaturan klinis, terutama karena kedua tes yang mudah

dan cepat untuk mengelola. Kami selanjutnya menunjukkan bahwa lebih kompleks tes

neuropsikologi baterai seperti RBANS harus digunakan dalam penelitian untuk mempelajari

hasil fungsional jangka panjang.

Penelitian kami memiliki keterbatasan. Hasil variabel mRS adalah alat ringkasan yang

menilai cacat fisik dengan kurang penekanan pada aktivitas kognisi, emosi dan sosial . Sampel

kami adalah ukuran sedang dan direkrut tunggal dari rehabilitasi stroke berbasis rumah sakit Unit

Norwegia, membatasi relevansinya untuk pengaturan lainnya. Periode tindak lanjut dibatasi

sampai 13 bulan. Studi longitudinal di masa depan sebaiknya mengikuti pasien stroke selama

jangka waktu yang lebih lama. Jumlah subjek terlalu kecil untuk menguji perbedaan tingkat nilai

prediksi dalam subkelompok dari sampel penelitian, misalnya pria / wanita, jenis stroke (iskemik

Page 11: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

/ hemoragik), topografi Lokasi / keparahan (Oxfordshire Community Stroke Project klasifikasi),

situs lesi (kanan / kiri). Selanjutnya, RBANS belum divalidasi untuk Norwegia berbahasa pasien

stroke. Namun, validasi awal RBANS dalam populasi psikiatri Norwegia telah menunjukkan tes

baterai memiliki cukup psikometri yang memadai

Sebenarnya, pasien penelitian direkrut berurutan dan dengan terbatasnya penggunaan

kriteria eksklusi. Berdasarkan karakteristik sosiodemografi mereka, mereka adalah wakil dari

pasien stroke yang lebih tua memenuhi kriteria inklusi untuk rehabilitasi di sebuah rumah sakit

universitas. Hanya dua administrator tes dan skala telah terlibat, baik fanatik terhadap instruksi

Ucapan Terima Kasih

Makalah ini didukung oleh Eastern Norway Daerah Otoritas Kesehatan dan Pusat

Penelitian Norwegia untuk Demensia, Pusat Penuaan dan Kesehatan

Page 12: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

Worksheet Critical Appraisal

Jurnal Prognosis

Judul : Early Post-Stroke Cognition in Stroke Rehabilitation Patients Predicts Functional

Outcome at 13 Months

Publikasi oleh : Jørgen Wagle  and Lasse Farner et all.

Validitas

1. Apakah terkumpul sample yang jelas

dan representatif pada satu titik tertentu

(biasanya di awal) dalam perjalanan

penyakit mereka ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Yes

” total of 194 stroke patients were

consecutively recruited from the Stroke

Rehabilitation Unit at Ullevaal University

Hospi-tal, Oslo, Norway, during the

period between March 2005 and August

2006”

2. Apakah follow up dilakukan cukup

panjang dan lengkap ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Yes

” All subjects underwent a comprehensive

structured examina-tion while hospitalized

in the stroke rehabilitation unit and were

subsequently re-examined on average 13

months later. The mean time between

hospitalization and baseline testing was

18.3 days (SD 13.4), while follow-up

Page 13: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

examinations were undertaken at a mean

of 408.6 days (SD 41.2) later”

3. Apakah kriteria outcome yang

objektif dilakukan secara ‘blind’?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Tidak

” Due to lack of informants or subjects

unwilling to involve an informant, 131

informant interviews were obtained ”

4. Jika subgrup dengan prognosis yang

berbeda diidentifikasi, apakah dilakukan

penyesuaian terhadap faktor prognosis

yang penting ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

” The multiple linear regression analysis

revealed that a combined model using

sociodemographic, biological and

functional baseline variables best

predicted functional outcome at 13 months

with explained variance of 49%”

5. Apakah terdapat validasi terhadap

kelompok pasien independen ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Yes

“Some authors have argued against the

validity of early post-stroke cognitive

testing because of its closeness to acute

effects, while other researchers have

found that early cognitive testing provides

valid information both with respect to

long-term cogni-tive performance, ADL

functioning, risk of institutionalization and

death”

Importance

Page 14: Laporan Presentasi Jurnal Dan Critical Appraisal

1. Seberapa besar kemungkinan

outcome ini terjadi untuk jangka

panjang ?

” The functional long-term outcome

differed markedly among the patients.

Thirteen months after stroke, only 34% of

the patients could be defined as having a

favour-able outcome (no symptoms to

slight disability), 43% of the patients were

classified as having moderate-to-severe

disability, and 23% were dead”

2. Seberapa presisi estimasi prognosis ?

Applicable

1. Apakah pasien dalam penelitian ini

serupa dengan pasien kita ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Tidak secara keseluruhan, tetapi sama

dalam segi diagnosis penyakit.

” The Stroke Rehabilitation Unit at the

Oslo University Hospi-tal, Ullevaal, is a

specialized, multidisciplinary stroke

rehabili-tation unit organized according to

evidence-based practice for stroke

rehabilitation”

Apakah bukti ini akan memberikan

pengaruh yang penting secara klinis

tentang sesuatu yang akan anda

tawarkan atau sampaikan kepada pasien

anda ?

Ya

[ ]

Tidak

[ ]

Yes

” Since cognition in the early phase after a

stroke proves to be a powerful predictor of

long-term functional out-come, it is

important to understand the nature of this

Relationship”