laporan kinerja instansilaporan kinerja instansi pemerintah pengadilan negeri kotamobagu tahun 2018...

72
2018 TIM PENYUSUN LKJIP PENGADILAN NEGERI KOTAMOBAGU LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) TAHUN 2018

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 2018

    TIM PENYUSUN LKJIP

    PENGADILAN NEGERI KOTAMOBAGU

    LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) TAHUN 2018

  • RINGKASAN EKSEKUTIF

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Peraturan Presiden No. 7 tahun 1999 menginstruksikan untuk

    melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

    pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi tujuan organisasi.

    Pengadilan Negeri Tahuna sebagai instansi yang bernaung di bawah Mahkamah

    Agung Republik Indonesia, bertanggung jawab menyusun Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah.

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Kotamobagu

    tahun 2018 merupakan penjelasan kepada publik tentang target yang ditetapkan

    serta realisasinya atas kinerja Kantor Pengadilan Negeri Kotamobagu sekaligus

    gambaran atas capaian kinerja Pengadilan Negeri Kotamobagu yang selaras

    dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan

    rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana

    Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019 dalam mencapai visi dan

    misi serta tujuan Pengadilan Negeri Kotamobagu.

    Pada akhirnya dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah dari Pengadilan Negeri Kotamobagu diucapkan terima kasih

    kepada semua pihak yang membantu tersusunnya LKjIP ini.

    Kotamobagu, Januari 2019

    KETUA PENGADILAN NEGERI KOTAMOBAGU

    W A R S I T O, S.H. NIP. 19760202 200112 1003

  • Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut

    dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:

    SASARAN STRATEGIS I

    Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

    100% 100%

    100% 100%

    100% 100%

    b. Persentase perkara: - Perdata - Pidana Yang diselesaikan tepat waktu

    90% 90%

    88.48 % 91,66 %

    88.48 % 91,66 %

    c. Persentase penurunan sisa perkara - Perdata - Pidana

    100% 100%

    - 6,6 - 56

    - 6,6 - 56

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100% 100% 100%

    92% 94%

    99.60%

    92% 94%

    99.60%

    e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    100% 5.5% 5.5%

    f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100% 94.34% 94.36%

    Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis I

    SASARAN STRATEGIS II

    Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

    a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100% 100% 100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

    1% 0% 0%

    c. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    100% 100% 100%

    d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

    0% 0% 0%

  • masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis II

    SASARAN STRATEGIS III

    Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100% 76,7% 76,7%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

    100% 0% 0%

    c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100% 100% 100%

    Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis III

    SASARAN STRATEGIS IV

    Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

    a. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

    75% 75%

    Rata-Rata Capaian Kinerja Pada Sasaran Strategis IV

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..............................................................................................i

    RINGKASAN EKSEKUTIF....................................................................................ii

    DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

    BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

    A. Latar Belakang................................................................................1

    B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi...............................................8

    BAB II PERENCANAAN KINERJA............................................................... 10

    A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019......................................... 10

    B. Rencana kinerja Tahun 2018………………………………………. 12

    C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018.......................................................13

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…........................................................ 14

    A. Capaian Kinerja Tahun 2018.................................................... 15

    B. Realisasi Anggaran................................................................... 41

    BAB IV PENUTUP......................................................................................... 42

    LAMPIRAN........................................................................................................... 43

  • A. Latar Belakang

    Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah

    salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan

    merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian

    yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus

    terangkum dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

    yang teridiri :

    1. Reviu Rencana Strategi 2015-2019,

    2. SK Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

    3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018, 2019 dan 2020,

    4. Penetapan Kinerja Tahunan 2018 sebagai bahan pelaporan LKjIP Tahun

    2018 dan Penetapan Kinerja Tahunan 2019 sebagai pegangan target

    pelaksanaan kinerja tahun 2019,

    5. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018.

    Selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah

    dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam

    menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

    Selain itu LKjIP yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk

    menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah

    yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.

    Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa

    “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan

    badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan

    Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer,

    lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”.

    Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal

    24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut,

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor

    48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5

    Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

    Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun

    2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai

    organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud

    ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-

    undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”.

    Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut

    dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah

    Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

    Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.

    Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Kotamobagu

    merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah

    Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan

    tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai

    pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan

    menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis,

    periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk

    mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Kotamobagu dalam

    satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan

    dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja

    yang dicapainya.

    Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara

    Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3

    dinyatakan bahwa Asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi

    Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas

    Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

    Sedangkan untuk menciptakan good governance diperlukan prinsip-

    prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya

    tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan

    efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas

  • ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang

    bersih, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan

    untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur

    Negara/Pemerintah.

    Penyusunan LKjiP Pengadilan Negeri Kotamobgu mengacu pada :

    1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

    dan Kinerja Instansi Pemerintah,

    2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

    3. Peraturan Kementerian PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang

    Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

    Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    4. Permen PAN & RB nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman evaluasi atas

    implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri

    Kotamobagu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun

    dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:

    1003A/SEK/OT.01.2/11/2017 tanggal 17 November 2017 tentang penyampaian

    LKjIP tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

    B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi

    Pengadilan Negeri Kotamobagu merupakan lingkungan peradilan umum di

    bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang

    merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan

    Keadilan, Pengadilan Negeri Kotamobagu sebagai Pengadilan Tingkat

    Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Manado yang menjadi kawal depan

    (Voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima,

    memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.

    Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Kotamobagu antara lain:

  • • Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili

    dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan

    dalam tingkat pertama.

    • Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk

    kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik

    menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi

    umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

    • Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas

    pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera

    Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar

    peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap

    pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

    • Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum

    kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

    • Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan

    (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan,

    dan umum).

    • Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian

    dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat

    dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur

    dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011

    tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti

    Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :

    144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

    Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan

    Umum telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan

    manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.

  • A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019

    Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kotamobagu Tahun 2015 –

    2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan

    tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui

    penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem

    kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan

    efesiensi.

    Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

    pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Kotamobagu diselaraskan

    dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan

    dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana

    Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan

    pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan

    dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

    Visi Pengadilan Negeri Kotamobagu mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah

    sebagai berikut :

    “MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERADILAN YANG AGUNG PADA

    PENGADILAN NEGERI KOTAMOBAGU”

    Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang

    ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

    Misi Pengadilan Negeri Kotamobagu adalah sebagai berikut :

    1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Negeri Kotamobagu

    2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan.

    3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Di Pengadilan Negeri Kotamobagu

    4. Meningkatkan Kredibilitas Dan Transparansi Di Pengadilan Negeri Kotamobagu

    BAB II

    PERENCANAAN KINERJA

  • Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu

    sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan

    misi Pengadilan Negeri Kotamobagu

    Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Kotamobagu adalah sebagai

    berikut :

    1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

    2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

    Sasaran Strategis adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam

    rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam periode tahunan, semesteran, triwulan

    atau bulanan, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Kotamobagu

    adalah sebagai berikut :

    1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

    2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

    3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

    4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

  • B. Rencana Kinerja Tahun 2018

    Tabel : 2

    Rencana Kinerja Tahun 2018 Pengadilan Negeri Kotamobagu

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

    1. Terwujudnya proses Peradilan

    yang Pasti, Transparan dan

    Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    - Perdata

    - Pidana

    100%

    b. Persentase perkara:

    - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90%

    90%

    c. Persentase penurunan sisa perkara

    - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan

    upaya hokum

    - Banding

    - Kasasi

    - PK

    100%

    e. Persentase perkara pidana anak yang

    diselesaikan dengan diversi

    100%

    f. Index responden pencari keadilan yang puas

    terhadap layanan peradilan

    100%

    2. Peningkatan Efektifitas

    Pengelolaan Penyelesaian

    Perkara

    a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para

    pihak tepat waktu

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui

    mediasi

    1%

    c. Persentase berkas perkara yang diajukan

    banding kasasi dan PK secara lengkap dan

    tepat waktu

    100%

    d. Persentase putusan perkara yang menarik

    perhatian masyarakat yang dapat diakses

    secara online dalam waktu 1 hari setelah

    diputus

    0%

    3. Meningkatnya Akses Perdilan

    bagi Masyarakat miskin dan

    terpinggirkan

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar

    gedung pengadilan

    100%

    c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu

    yang mendapat layanan bantuan hukum

    (posbakum)

    100%

    4. Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan pengadilan

    a. Persentase putusan perkara perdata yang

    ditindaklanjuti (dieksekusi)

    100%

  • C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

    Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

    mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

    dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

    yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk

    meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata

    komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

    sasaran Pengadilan Negeri Kotamobagu, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai

    dasar evaluasi kinerja.

    Tabel : 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018

    Pengadilan Negeri Kotamobagu

    SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

    Terwujudnya proses

    Peradilan yang Pasti,

    Transparan dan

    Akuntabel

    a) Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    b) Persentase perkara: - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90%

    90%

    c) Persentase penurunan sisa perkara - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100%

    100%

    100%

    e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    100%

    f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100%

    Peningkatan Efektifitas

    Pengelolaan

    Penyelesaian Perkara

    a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

    1%

    c. Persentase berkas perkara 100%

  • yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    0%

    Meningkatnya Akses

    Perdilan bagi Masyarakat

    miskin dan terpinggirkan

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

    100%

    c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100%

    Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan

    pengadilan

    a. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

    100%

  • BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

    A. Capaian Kinerja Tahun 2018

    Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

    pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

    misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis

    suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan

    berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan

    sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

    ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

    Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

    telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

    Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan

    reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk

    memperbaiki kinerja organisasi.

    Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Kotamobagu tahun 2018,

    dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja

    yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang

    telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan

    pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang

    belum tercapai dalam tahun 2018 ini.

    Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut

    diuraikan dalam tabel dibawah ini.

  • Tabel : 4 Pengukuran Kinerja Pengadilan Negeri Kotamobagu Tahun 2018

    NO.

    SASARAN

    STRATEGIS

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISASI

    CAPAIAN

    1. Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

    100% 100%

    100% 100%

    100% 100%

    b. Persentase perkara: - Perdata - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90% 90%

    88,84 % 91,66 %

    88,84 % 91,66 %

    c. Persentase penurunan sisa perkara - Perdata - Pidana

    100% 100%

    6,6 % 56 %

    6,6 % 56 %

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100% 100% 100%

    92% 94%

    99,62%

    92% 94%

    99,62%

    e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    100% 5,55 % 5,55 %

    f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100% 94,36% 94,36%

    2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

    a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100% 100% 100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

    1% 0% 0%

    c. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    100% 98,4% 98,4%

    d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

    0% 0% 0%

  • masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    3. Meningkatnya Akses Perdilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100%

    76,7%

    76,7%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

    100% 0% 0%

    c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100% 100% 100%

    4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

    a. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

    100% 75% 75%

    * Capaian:

    Berikut ini adalah penjelasan dari

    masing-masing indikator kinerja pada tiap sasaran strategis :

    Realisasi X 100%

    Target

  • Sasaran Strategis 1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan

    dan akuntabel

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISASI

    CAPAIAN

    e. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    100%

    f. Persentase perkara: - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90%

    90%

    88.48 %

    91,66 %

    88.48 %

    91,66 %

    g. Persentase penurunan sisa perkara - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    - 6,6

    - 56

    - 6,6

    - 56

    h. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100%

    100%

    100%

    92%

    94%

    99.60%

    92%

    94%

    99.60%

    f. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    100% 5.5% 5.5%

    g. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100% 94.34% 94.36%

  • ❖ Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

    Tahun Jenis Perkara Sisa Tahun

    Lalu

    Selesai

    Tahun ini

    2018

    Pidana Biasa 14 14

    Pidana Singkat 0 0

    Tipiring 0 0

    Lalu lintas 0 0

    Gugatan 32 32

    Permohonan 0 0

    Jumlah 46 46

    Dari tabel di atas, dapat dijelaskan tentang penyelesaian sisa perkara

    sebagai berikut. Sisa perkara Tahun 2017 sebanyak 46. Dari sisa perkara

    tahun 2017 tersebut, yang diselesaikan di tahun 2018 adalah sebesar 46

    perkara atau keseluruhan sisa perkara yang tidak dapat diselesaikan di

    tahun 2017.

    Penyelesaian perkara Tahun 2017 yang diselesaikan pada tahun

    2018 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %, dan ini

    menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan

    Negeri Kotamobagu telah berjalan dengan lancar sehingga sisa perkara

    tahun sebelumnya semuanya selesai pada tahun berikutnya.

    Sebagai bahan perbandingan persentase capaian penyelesaian sisa

    perkara pada tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

    Uraian

    Tahun

    2016

    Capaian %

    2017

    Capaian %

    2018

    Capaian %

    Sisa perkara yang

    diselesaikan

    100 100 100

    Berdasarkan data tersebut di atas peningkatan akuntabilitas kinerja

    pada sisa perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2016 sebanyak

    100 %, sama seperti pada tahun 2017 sebesar 100% dan pada tahun 2018

    sebesar 100%.

    Sebagai mana tertuang pada rencana strategis tahun 2015 – 2019,

    Diharapkan sampai dengan akhir tahun 2019, kinerja ini tetap bisa

    dipertahankan.

  • Keberhasilan dalam pemenuhan target pada inidikator kegiatan ini

    disebabkan:

    o Para pegawai telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

    sesuai dengan SOP.

    o pengawasan melekat dari pimpinan.

    o Peningkatan Kualitas pegawai,

    o pelaksanaan efesiensi dan efektifitas penanganan perkara.

    Efesiensi sumber daya

    Indikator Kegiatan

    Target

    Keluara

    n

    Realisa

    si

    Keluara

    n

    Capaian

    Keluaran

    Anggaran/

    Rp

    Realisasi

    Anggaran

    Efesiensi

    penggunaan

    anggaran

    Perkara Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan di

    tingkat pertama dan

    banding secara

    tepat waktu

    235

    Perkara

    531

    Perkara 225,95% 182.802.000 182.357.380 99,76%

    Kegiatan penyelesaian sisa perkara ini mendapatkan pendanaan seperti

    terlihat pada tabel di atas.

    sebagaimana tertuang dalam DIPA, target penyelesaian perkara tahun

    ini sebesar 235 perkara, perkara dimaksud sudah termasuk jumlah

    perkara sisa tahun 2017 dan yang masuk tahun 2018 ini.

    Efektifitas

    Pada kegiatan ini, Pengadilan Negeri Kotamobagu telah memutus

    sejumlah 531 perkara perdata dan pidana dari target yang telah

    ditetapkan sejumlah 235 perkara. Hal ini tentunya menunjukan target

    yang ditetapkan oleh pemerintah telah terpenuhi lebih dari 100%. Lebih

    tepatnya capaian target perkara yang selesai adalah sebesar 225,95%.

    Efesiensi anggaran

    Pengadilan Negeri Kotamobagu mendapat dana sebesar 182.802.000,

    dengan realisasi anggaran sebesar 182.357.380, namun target keluaran

    yang tercapai mencapai 225,95%.

    Sisa perkara Tahun 2017 yang diselesaikan di Tahun 2018

  • ❖ Persentase perkara perdata dan pidana yang diselesaikan tepat waktu:

    Tabel Penyelesaian Perkara Tahun 2018

    Jenis Perkara Saldo

    perkara Masuk

    Beban Perkara

    Putus Sisa

    PIDANA 14 322 336 308 28

    PIDANA BIASA 14 293 307 279 28

    PIDANA SINGKAT 0 4 4 4 0

    PIDANA PRAPERADILAN 0 7 7 7 0

    PIDANA ANAK 0 18 18 18 0

    PERDATA 32 219 251 223 28

    GUGATAN 32 131 163 135 28

    PERMOHONAN 0 83 83 83 0

    GUGATAN SEDERHANA 0 5 5 5 0

    TOTAL 46 541 587 531 56

    Perkara yang masuk pada tahun 2018 sebanyak 541 apabila ditambahkan

    sisa perkara tahun 2017, maka total perkara yang harus diselesaikan di

    tahun 2018 adalah 587 perkara. Dari jumlah total perkara tersebut, yang

    diselesaikan sebanyak 531 perkara atau 90,46% dari perkara yang harus

    diselesaikan di tahun 2018. Sisa 56 perkara atau 9,54% menjadi saldo awal

    perkara tahun 2019.

    Pada indikator kegiatan ini, Pengadilan Negeri Kotamobagu telah

    menetapkan perkara perdata maupun pidana yang menjadi beban tahun ini

  • akan selesai 90% dari total perkara yang masuk, bila realisasi sebesar

    90,46% dari perkara yang masuk, berarti dari target 90% telah tercapai.

    Capaian masing-masing jenis perkara dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Jenis Perkara Target Realisasi Capaian

    Perdata 90% 88,84% 88,84%

    Pidana 90% 91,66% 91,66%

    Perbandingan capaian kinerja 3 tahun terakhir

    Uraian

    Tahun

    2016

    Capaian %

    2017

    Capaian %

    2018

    Capaian %

    Sisa perkara yang

    diselesaikan 100% 100% 100%

    Sebagai mana tertuang pada rencana strategis tahun 2015 – 2019,

    target yang diharapkan sampai dengan tahun 2019 adalah 90% perkara

    Diharapkan sampai dengan akhir tahun 2019, kinerja ini tetap bisa

    dipertahankan.

    Adapun perkara yang masuk dan belum bisa diselesaikan di tahun

    2018 ini antara lain disebabkan oleh kendala teknis seperti :

    1. perkara yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf

    pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,

    pembuktian/saksi dll.

    2. Sering para pihak menunda-nunda waktu pemeriksaan objek sengketa

    dan saki-sksi.

  • Efesiensi sumber daya

    Indikator Kegiatan

    Target

    Keluara

    n

    Realisa

    si

    Keluara

    n

    Capaian

    Keluaran

    Anggaran/

    Rp

    Realisasi

    Anggaran

    Efesiensi

    pengguna

    an

    anggaran

    Perkara Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan di

    tingkat pertama dan

    banding secara

    tepat waktu

    235

    Perkara

    531

    Perkara 225,95%

    181.302.0

    00

    181.216.3

    80 99,95%

    Kegiatan penyelesaian perkara tepat waktu ini mendapatkan pendanaan

    seperti terlihat pada tabel di atas.

    sebagaimana tertuang dalam DIPA, target penyelesaian perkara tahun ini

    sebesar 235 perkara, perkara dimaksud sudah termasuk jumlah perkara

    sisa tahun 2017 dan yang masuk tahun 2018 ini.

    Efektifitas

    Pada kegiatan ini, Pengadilan Negeri Kotamobagu telah memutus

    sejumlah 531 perkara perdata dan pidana dari target yang telah ditetapkan

    sejumlah 235 perkara. Hal ini tentunya menunjukan target yang ditetapkan

  • oleh pemerintah telah terpenuhi lebih dari 100%. Lebih tepatnya capaian

    target perkara yang selesai adalah sebesar 225,95%.

    Efesiensi anggaran

    Pengadilan Negeri Kotamobagu mendapat dana sebesar 181.302.000.,

    dengan realisasi anggaran sebesar 181.216.380, target keluaran yang

    tercapai mencapai 225,95%.

    ❖ persetase penurunan sisa perkara

    Jenis perkara

    Sisa Perkara tahun 2015

    yang menjadi sisa di Tahun

    2016

    Sisa Perkara tahun 2016

    yang menjadi sisa di Tahun

    2017

    Sisa Perkara tahun 2017

    yang menjadi sisa di Tahun

    2018

    Sisa Perkara tahun 2018

    yang menjadi sisa di Tahun

    2019

    PIDANA 43 54 30 28

    PIDANA BIASA 43 54 30 28

    PIDANA SINGKAT

    0 0 0 0

    PIDANA PRAPERADILAN

    0 0 0 0

    PIDANA ANAK 0 0 0 0

    PERDATA 47 51 65 28

    GUGATAN 40 50 14 28

    PERMOHONAN 7 1 0 0

    GUGATAN SEDERHANA

    0 0 0 0

    TOTAL 90 105 95 56

    CAPAIAN (16,7) (9,52) (41,05)

    Sesuai rumus yang telah di tuangkan dalam matriks SK Indikator Utama,

    capaian yang diperoleh dari indikator ini adalah

    Dimana

    Tn. = Sisa perkara tahun berjalan

    Tn.1 – Tn

    Tn.1

    X 100

  • Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya

    Maka realisasi untuk indikator ini adalah (95 – 56) /95 x 100 = 41,05 %

    Artinya terjadi penurunan sisa perkara sebesar 41,05 % di tahun 2018.

    Berdasarkan target yang ditetapkan adalah terjadinya penurunan sisa perkara

    sebesar 100%, maka capaian pengadilan negeri Kotamobagu pada indikator

    ini sebesar 41,05 %.

    Dapat kami jelaskan disini bahwa target Pengadilan Negeri Kotamobagu

    untuk tahun 2018 ini, terjadi penurunan sisa perkara menjadi 56 perkara.

    Adapun kendala penyebab ketidak berhasilan pencapaian pada indikator ini di

    tahun 2018 dapat kami uraikan sebagai berikut:

    Kendala teknis:

    peralihan versi aplikasi Sistem Informasi Penelusuran (SIPP) Perkara dari

    versi 3.1.1 ke versi 3.2.0-5

    Pengadilan Negeri Kotamobagu saat ini memberikan laporan

    penyelesaian perkara berdasarkan aplikasi SIPP. Peralihan di akhir tahun

    ini menyebabkan :

    - beberapa perkara yang sudah putus dan diminutasi, tidak terlapor

    sebagai perkara yang sudah selesai.

    - User aplikasi SIPP yang terdiri dari Panitera Pengganti dan hakim,

    masih belum menguasai benar penggunaan aplikasi ini pada saat

    pelaporan akhir tahun.

    Kendala non teknis:

    1. perkara yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf

    pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,

    pembuktian/saksi dll.

    Solusi:

    Kendala Teknis:

    Admin SIPP Pengadilan Negeri Kotamobagu telah melakukan sosialisasi

    untuk penggunaan aplikasi SIPP versi 3.2.0-5 ini kepada user di Pengadilan

    Negeri Kotamobagu.

    Namun hal ini tidak merubah laporan tahun 2018 sehingga capaian yang

    ada tidak bisa berubah.

    Kendala Non Teknis:

    Tidak ada solusi untuk kendala ini karena :

  • Perkara masuk di akhir tahun. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak

    dapat dihindari. Kami tidak dapat menolak berkas perkara yang masuk

    walaupun sudah di akhir tahun.

    Target pada tahun 2018 sampai 2019, tidak ada sisa perkara disetiap

    akhir tahun. Target ini bisa dipenuhi apabila sistem pelaporan akhir tahun

    sebatas sampai dengan perkara yang masuk di bulan Oktober tahun

    pelaporan.

    Efesiensi sumber daya

    Indikator Kegiatan

    Target

    Keluara

    n

    Realisa

    si

    Keluara

    n

    Capaian

    Keluaran

    Anggaran/

    Rp

    Realisasi

    Anggaran

    Efesiensi

    pengguna

    an

    anggaran

    Perkara Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan di

    tingkat pertama dan

    banding secara

    tepat waktu

    235

    Perkara

    531

    Perkara 225,95%

    181.302.0

    00

    181.216.3

    80 99,95%

    Indikator Kegiatan ini mendapatkan pendanaan seperti terlihat pada

    tabel di atas.

    Efektifitas

    Pada kegiatan ini, Pengadilan Negeri Kotamobagu telah memutus

    sejumlah 531 perkara perdata dan pidana dari target yang telah ditetapkan

    sejumlah 235 perkara. Namun masih ada 56 perkara yang menjadi sisa di

    akhir tahun 2018 ini. Dari segi efektifitas penggunaan dana, pengadilan

    negeri Kotamobagu telah berhasil menggunakan dana yang disediakan

    dengan efektif. Juga dari segi human resource, dengan jumlah 3 majelis

    hakim, bisa dikatakan Pengadilan Negeri Kotamobagu berhasil

    menyelesaiakan perkara yang menjadi beban di tahun 2018 dengan baik.

  • Efesiensi anggaran

    Bisa dikatan Pengadilan Negeri Kotamobagu dengan menggunakan

    anggaran sebesar 181.216.380 dari 181.302.000 yang tersedia (99,95%)

    anggaran, telah berhasil menyelesaikan 531 perkara, dari 235 target yang

    tertuang pada DIPA Pengadilan Negeri Kotamobagu (capaian keluaran

    sebesar 225,95%).

    ❖ Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

    Pada tahun 2018 jumlah perkara gugatan dan pidana yang diputus di

    Pengadilan Negeri Kotamobagu sebanyak 531, dan yang mengajukan upaya

    hukum atas putusan tersebut sebanyak 73 perkara untuk upaya hukum

    banding, 41 upaya hukum kasasi 29 dan Peninjauan kembali 2, yang dapat

    diuraikan pada tabel sebagai berikut.

    PERKARA PIDANA

    Jenis Perkara DIPUTUS UPAYA HUKUM

    MENERIMA HASIL PUTUSAN

    BANDING 308 19 289

    KASASI 11 278

    PENINJAUAN KEMBALI

    1 277

    PERKARA GUGATAN

    Jenis Perkara

    DIPUTUS UPAYA HUKUM

    MENERIMA HASIL PUTUSAN

    BANDING 223 22 201

    KASASI 18 183

    PENINJAUAN KEMBALI

    1 182

  • Total perkara yang diputus sebanyak 531 perkara yang terdiri dari perkara

    pidana 308 dan 223 perkara perdata.

    Hal yang menyebabkan para pihak tidak mengajukan upaya hukum lanjutan

    seperti Banding, Kasasi dan PK adalah:

    a. Untuk Perdata:

    1. para pihak Menerima hasil putusan hakim karena dianggap

    memenuhi unsur keadilan.

    2. Putusan yang keluar NO.

    3. Gugatan ditarik kembali oleh penggugat.

    b. Untuk Pidana:

    1. Jaksa ataupun terdakwa Menerima hasil putusan hakim karena

    dianggap memenuhi unsur keadilan.

    ✓ Banding.

    - Dari 531 perkara yang diputus, yang mengajukan banding

    sebanyak 41 dan yang tidak mengajukan banding sebanyak 490

    atau 92.28% perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

    banding.

    Perkara

    Tahun

    2016

    %

    2017

    %

    2018

    %

    Perkara Gugatan dan

    Pidana 90 95.68 92,28

    Berdasarkan data tersebut di atas putusan perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum banding di tahun 2016 sebesar 90 %,

    kemudian di tahun 2017 sebanyak 95.68 % dan capaian tahun 2018

    sebanyak 92.28 %.

    ✓ Kasasi

    - Dari 531 perkara yang diputus, yang mengajukan upaya hukum

    kasasi sebanyak 29 dan yang tidak mengajukan banding

    sebanyak 502 atau 94.54% perkara yang tidak mengajukan upaya

    hukum /menerima putusan.

    Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan

    upaya hukum kasasi sebagai berikut:

  • Perkara

    Tahun

    2016

    %

    2017

    %

    2018

    %

    Perkara Gugatan dan

    Pidana

    95

    99.8

    94,54

    Berdasarkan data tersebut di atas putusan perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum banding di tahun 2016 sebesar 95% perkara

    yang diputus, kemudian di tahun 2017 sebanyak 99,8 % putusan dan di

    tahun 2018 sebanyak 94.54 %.

    ✓ Peninjauan Kembali

    - Dari 531 perkara yang diputus, yang mengajukan upaya hukum

    Peninjauan Kembali sebanyak 2 dan yang tidak mengajukan

    Peninjauan Kembali sebanyak 529 atau 99.62% perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum /menerima putusan.

    Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan

    upaya hukum PK sebagai berikut:

    Tabel Capaian 3 tahun terakhir

    Perkara

    Tahun

    2016

    %

    2017

    %

    2018

    %

    Perkara Gugatan dan

    Pidana

    100 99.8 99.62

    Berdasarkan data tersebut di atas putusan perkara yang tidak

    mengajukan upaya hukum banding di tahun 2016 sebesar 100 % dari

    perkara yang diputus, kemudian di tahun 2017 sebanyak 99.8 % dan di

    tahun 2018 sebanyak 99.62 %.

    ❖ Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    Dari 18 perkara pidana anak yang masuk di tahun 2018, ada 1 yang

    diselesaikan dengan diversi.

    Perkara yang masuk pada tahun 2018 sebanyak 18 apabila ditambahkan sisa

    perkara tahun 2017, maka total perkara pidana anak yang harus

    diselesaiakan di tahun 2018 adalah 18 perkara. Dari jumlah total perkara

  • tersebut, yang diselesaikan dengan diversi ada 1 atau 5,55% yang

    diselesaikan dengan diversi.

    Dari perkara pidana anak tersebut, dapat diuraikan pada tabel berikut:

    Jenis Perkara saldo

    perkara masuk

    Selesai/

    diputus

    Selesai dengan diversi

    PIDANA ANAK 0 18 18 1

    TOTAL 0 18 18 1

    Berdasarkan target untuk perkara pidana anak yang diselesaikan dengan

    diversi sebesar 100%, dari 18 berkas perkara pidana anak yang masuk di

    tahun 2018, relisasinya sebesar 55,5% perkara yang selesai dengan diversi.

    Sehingga pencapaian adalah sebanyak 55,5%.

    Adapun persyaratan agar pidana dapat dilakukan dengan diversi, sesuai

    Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak

    harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1. Pidana anak yang diancam dengan pidana perjara dibawah 7 Tahun.

    2. Bukan merupakan pengulangan tindak pidana

  • Sasaran 2. Efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    N

    O

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALIS

    ASI

    CAPAIAN

    (%)

    1. a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100% 100% 100%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

    1% 0% 0%

    c. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    100% 100% 100%

    d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    0% 0% 0%

    ❖ Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    Perkara yang diputus

    Tahun 2018

    Diterima oleh para pihak tepat waktu

    PIDANA 308 308

    PIDANA BIASA 279 279

    PIDANA SINGKAT 4 4

    PIDANA PRAPERADILAN

    7 7

    PIDANA ANAK 18 18

    PERDATA 223 223

    GUGATAN 135 135

    PERMOHONAN 83 83

    GUGATAN SEDERHANA

    3 3

    TOTAL 531 531

  • Target yang akan dicapai ditahun 2018 untuk penyampaian putusan tepat

    waktu adalah 100%, dari capaian dari jumlah perkara yang diputus sebanyak

    531 perkara yang diputus, 531 telah di sampaikan tepat waktu.

    Pada tahun lalu berkas yang telah putus dan disampaikan tepat waktu 567

    jika dibadingkan tahun ini sebanyak 531 perkara.

    Apabila ada penyampain putusan yang tidak tepat waktu, dapat disebabkan

    oleh beberapa faktor sebagai berikut:

    1. Alamat salah satu atau kedua belah pihak yang tidak jelas.

    2. Jarak para pihak yang berperkara dengan Pengadilan Negeri

    Kotamobagu yang jauh.

    3. Biaya penyampaian putusan yang tidak cukup.

    4. dlll

    Untuk penyampaian putusan kepada para pihak pada jenis perkara gugatan

    perdata, dimintakan kepada para pihak yang bersengketa.

    ❖ Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

    Berdasarkan SEMA No. 01 Tahun 2016 tentang Mediasi perkara gugatan

    perdata yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar

    perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.

    Pada tahun 2018 pengadilan negeri Kotamobagu jumlah sisa perkara dari

    tahun 2017 sebanyak 32 perkara, yang masuk di tahun 2018 ada 131

    perkara sehingga total perkara gugatan adalah 163 perkara, dari jumlah

    gugatan perkara gugatan tersebut, 163 perkara diproses mediasi dan yang

    berhasil didamaikan berjumlah Nihil sehingga perkara sisanya tetap

    berjumlah 163 perkara mediasi perkara tersebut tidak berhasil. Dan untuk

    perkara yang .

  • Dari target sebesar 1 %, pengadilan dapat merealisasikan sesuai target

    sebesar 0%, sehingga capaian Pengadilan Negeri Kotamobagu untuk

    indikator ini sebesar 0%

    Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai,

    sebagai berikut:

    1. Tidak tercapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

    2. Gugatan dicabut.

    Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta

    perdamaian sebagai berikut:

    Perkara Capaian Tahun

    2018 2017 2016

    Gugatan perdata - - -

    ❖ Persentase berkas yang diajukan Banding, kasasi dan PK yang

    disampaikan secara lengkap:

    Perkara yang

    telah diputus

    Upaya Hukum Banding/

    Kasasi/ PK

    Kembali karena tidak

    lengkap

    531 73 1

    Pada tahun 2018 dari 531 perkara yang diputus, terdapat 73 perkara yang

    mengajukan upaya hukum, baik itu banding, kasasi dan PK. Dari 73 perkara

    yang diajukan upaya hukum tersebut, ada 1 yang dikembalikan karena tidak

    lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa, dari target 100% yang harus dicapai di

    tahun 2018, ada yang dikembalikan karena tidak lengkap yang berarti

  • capaiannya adalah 98,4%.Sebagai bahan perbandingan berkas yang

    diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap sebagai berikut:

    Uraian

    Tahun

    2016

    Capaian %

    2017

    Capaian %

    2018

    Capaian %

    berkas yang diajukan

    kasasi dan PK yang

    disampaiakan secara

    lengkap

    100

    100

    98,63

    Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada berkas perkara

    yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap yang dicapai

    tahun 2015 sebesar 100%, ditahun 2016 sebesar 100 % dan di tahun 2017

    100%.

    72

    1

    Berkas Perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

    Berkas dikirim

    Berkas dikembalikan

    Untuk biaya pengiriman berkas perkara yang mengajukan upaya

    hukum, untuk jenis perkara perdata, biaya dimintakan kepada para

    pihak yang bersengketa sedangkan jenis perkara pidana, dana diambil

    pada kegiatan 1049.005, penyelesaian Perkara Peradilan Umum yang

    diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu[Base

    Line]

    ❖ Persentase amar putusan yang perkara yang menarik perhatian

    masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1

    hari kerja sejak diputus.

  • Pengadilan negeri Kotamobagu adalah tingkat peradilan yang tidak

    menangani perkara tipikor. Sehingga tidak ada amar putusan perkara (tipikor)

    yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam

    waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

    Sasaran 3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat miskin dan

    terpinggirkan

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISASI

    CAPAIAN

    a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100% 76,7% 76,7%

    b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

    100% 0% 0%

    c. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100% 100% 100%

    ❖ Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

    Ditahun 2018 perkara prodeo yang masuk yang diselesaikan. Capaian pada

    indikator ini 76,7%.

    Kendala yang dihadapi oleh pengadilan Kegeri Kotamobagu adalah :

    1. Banyak masyarakat kurang mampu dan terpinggirkan yang tidak

    mengetahui adanya pembebasan biaya perkara ini.

    2. Ada yang sudah mengetahui namun masih kurang paham atas untuk

    mendapatkan pembebasan biaya perkara.

    Langkah – langkah yang sudah diambil kantor Pengadilan Negeri

    Kotamobagu untuk mengatasi kendala ini:

    1. Melalui pengacara piket di Posbakum, menginformasikan kepada

    masyarakat yang datang berkonsultasi tentang prosedur / tatacara untuk

    mendapatkan pembebasan biaya perkara.

    2. Menginformasikan kepada masyarakat yang datang ke kantor Pengadilan

    Negeri Kotamobagu tentang pembebasan biaya perkara bagi masyarakat

    yang kurang mampu.

  • Diharapkan ditahun 2019, masyarakat umum lebih mengerti tentang

    pembebasan biaya perkara di wilayah hukum Pengadilan Negeri

    Kotamobagu.

    Pengadilan Negeri Kotamobagu melalui DIPA 03, mendapat dana sejumlah

    1.500.000. untuk target 2 perkara prodeo ditahun 2018. Namun Hanya ada 1

    realisasi atas anggaran tersebut.

    ❖ Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan.

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    %

    REALISASI

    %

    CAPAIAN

    %

    Persentase perkara yang

    diselesaikan diluar gedung

    pengadilan

    100 Nihil Nihil

    Pengadilan Negeri Kotamobagu, memiliki wilayan hukum yang terdiri

    dari empat Kabupaten satu kota madia 4 tempat sidang tetap yang berada di

    Kabupaten Bolaang Mgondow Timur Kabupaten Bolang Mongondow Selatan

    dan Bolaang Mongondow Uatar. Pelaksanaan sidang di tempat-tempat

    sidang Pengadilan Negeri Kotamobagu tidak dapat dilaksanakan sesuai

    jadwal yang ditentukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kotamobagu karena

    sudah tidak bisa digunakan (rusak),

    Dari 531 perkara yang masuk di tempat sidang diluar Pengadilan

    Negeri Kotamobagu tahun 2018, tidak dapat diselesaikan tempat sidang

    Pengadilan Negeri Kotamobagu. Hal ini menunjukan bahwa perkara yang

    diselesaikan dengan cara zetting plaat sebesar 0 % dari total perkara yang di

    terima di tempat sidang wilayah. Dan berdasarkan target yang ditetapkan

    sebesar 100%, hal ini menunjukan bahwa capaian untuk indikator ini adalah

    sebesar 0 %.

  • ❖ Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan

    bantuan hukum (posbakum).

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    %

    REALISASI

    %

    CAPAIAN

    %

    Persentase pencari

    keadilan golongan tertentu

    yang mendapat layanan

    bantuan hukum

    (posbakum)

    100 100 100

    Masyarakat tingkat menengah kebawah seringkali tidak mampu

    mendapatkan jasa bantuan hukum melalui pengacara karena biaya konsultasi

    hukum ke jasa pengacara mahal. Sehingga banyak masyarakat yang kurang

    mampu, tidak bisa mendapatkan haknya untuk keadilan (acces to justice).

    Untuk itu, Mahkamah Agung RI melalui pengadilan negeri Kotamobagu

    menyediakan jasa Pos Bantuan Hukum berupa pengacara piket yang dibayar

    negara untuk memberikan bantuan hukum berupa konsultasi tentang tatacara

    berperkara di pengadilan.

    Capaian tahun 2018 ini, pengadilan negeri Kotamobagu melalui pos

    bantuan hukum, telah memberikan bantuan konsultasi gratis kepada 155

    orang kurang mampu yang datang ke kantor pengadilan negeri kotamobagu

    untuk berkonsultasi.

    Pengadilan negeri kotamobagu telah menginformasikan tentang

    konsultasi gratis ini melalui Website pengadilan negeri kotamobagu tentang

    posbakum. Namun tidak semua orang yang kurang mampu yang bisa

    mendapatkan informasi ini. Informasi yang disampaikan lainnya dengan

    mensosialisasikan kepada masyarakat umum pada saat Pengadilan Negeri

    Kotamobagu .

    Dari seluruh masyarakat kurang mampu yang ada diwilayah hukum

    Pengadilan Negeri Kotamobagu, yang bisa dianggap membutuhkan bantuan

    hukum ini hanya bisa dilihat dari jumlah masyarakat kurang mampu yang

    datang dan ingin berkonsultasi di Pengadilan Negeri Kotamobagu. Petugas

    piket langsung mengarahkan mereka ke Pos Bantuan Hukum.

    Dari 155 masyarakat kurang mampu yang datang ke pengadilan negeri

    kotamobagu, semuanya telah mendapatkan bantuan berupa konsultasi gratis,

    dalam artian dari target sebsar 100%, telah tercapai keseluruhan.

  • Sasaran 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

    Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET

    REALISAS

    I

    CAPAIAN

    %

    a. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

    100%

    75% 75%

    ❖ Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang

    berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

    Ditahun 2018, jumlah permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata

    yang berkekuatan hukum tetap dan dimohonkan eksekusi berjumlah 4. Dari 4

    permohonan tersebut, 1 dicabut dan 3 telah dilaksanakan. Sehingga dari

    yang ditargetkan sejumlah 100%, yang dicapai adalah 75% ditahun 2018.

  • Adapun sebab Permohonan Eksekusi yang dicabut adalah 1 permohonan

    dari 4 permohonan di tahun 2018.

    Permohonan yang dicabut tersebut disebabkan oleh:

    1. Telah dilakukan perdamaian di luar Pengadilan Negeri Kotamobagu

    sehingga permohonan tersebut di cabut oleh pemohon.

    Tabel pelaksanaan permohonan eksekusi

    Tahun Permohonan Terlaksana Sisa Keterangan

    2018 4 3 0

    Permohonan

    yang masuk

    ditahun 2018

    Jumlah 4 3 0

  • B. REALISASI ANGGARAN

    Program

    Kegiatan

    Indikator Kegiatan

    Target Keluaran

    Realisasi Keluaran

    Capaian Keluaran Anggaran/

    Rp Realisasi Anggaran

    %

    005.03.07 1049 Jumlah pelaksanaan Pos Bantuan Huku m 220 jam layanan 205 jam layanan 93,00% 31.200.000 31.200.000 100% Program Peningkatan Manajeme

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yan diselesesaikan di tingkat pertama da 235 Perkara 279 Perkara 125,12% 150.102.000 149.205.000 99,03% banding secara tepat waktu Perkara Peradilan Umum yan diselesaikan melalui Pembebasan Biaya 2 Perkara 2 Perkara 100% 1.500.00 100% Perkara

    Program

    Kegiatan

    Indikator Kegiatan

    Target

    Keluaran

    Realisasi Keluaran

    Capaian Keluaran Anggaran/

    Rp

    Realisasi

    Anggaran

    %

    005.01.01 Program Dukunga Manajemen da Pelaksanaan Tuga Teknis Lainny Mahkamah Agung

    1066 Pembinaan Administrasi da Pengelolaan Keuangan Bada Urusan Administrasi

    Layanan Dukungan Manajeme Pengadilan 12 layanan 12 layanan 100% 182.802.000 182,357.380 99,76%

    Layanan Perkantoran 12 bulan layanan

    12 bulan layanan 100% 5.577.623.679 6.547.835.16 100,5%

    1071 Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung

    Layanan Internal (over head) 5 Layanan

    5 Layanan

    100%

    310.250.000

    309.875.000

    99,54%

  • 1. Jumlah pelaksanaan Pos Bantuan Hukum

    pelaksanaan Pos Bantuan Hukum yang ditargetkan adalah 220 jam

    pelayanan oleh pengacara piket yang ditunjuk di Pengadilan Negeri

    Kotamobagu, dengan anggaran sebesa Rp. 31.200.000. dan capaian

    Pengadilan Negeri Kotamobagu adalah, dapat dilaksanakan sebanyak 205

    jam layanan. dengan biaya yang digunakan sebesar Rp. 31.200.000. yang

    berarti target keluaran tercapai 100%.

    2. Perkara Peradilan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding secara

    tepat waktu

    Jumlah penyelesaian perkara yang ditargetkan adalah 235 perkara

    dengan anggaran sebesar Rp. 150.102.000 dan capaian Pengadilan Negeri

    Kotamobagu adalah jumlah perkara yang dapat diselesaikan 279 perkara

    dengan biaya yang digunakan sebesar Rp. 149.205.000 yang berarti target

    keluaran tercapai 99,03%

    3. Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan melalui Pembebasan Biaya Perkara.

    Jumlah penyelesaian perkara melalui pembebasan biaya perkara

    yang ditargetkan yang diharapkan adalah 2 perkara dengan anggaran

    sebesar Rp.1.500.000. dengan realisasi 100%

  • BAB IV

    PENUTUP

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Pengadilan Negeri

    Kotamobagu Tahun 2018 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja

    Tahun Anggaran 2017 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7

    Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja

    Pengadilan Negeri Kotamobagu Tahun 2018 dapat dilaksanakan dengan baik,

    namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna

    merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi.

    A. KEBERHASILAN

    Keberhasilan yang telah dicapai antara lain :

    1. Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan;

    2. Meningkatnya kualitas kerja pegawai;

    B. HAMBATAN/MASALAH

    Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain:

    1. Adanya faktor-faktor penghambat penyelesaian perkara di lapangan

    (terutama pada saat pelaksanaan eksekusi);

    2. Kurangnya jumlah pegawai sehingga terjadi penumpukan pekerjaan;

    3. Sarana dan prasarana yang mengalami penyusutan, masih belum seimbang

    dengan penggantiannya. Sehingga setelah ada pengahapusan, jumlah

    barang milik negara berkurang, tidak sesuai dengan kebutuhan kantor.

  • C. PEMECAHAN MASALAH

    Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara :

    1. Pada saat pelaksanaan eksekusi dilakukan koordinasi dengan pihak

    keamanan;

    2. Mengusulkan/meminta penambahan jumlah pegawai;

    3. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana di tahun 2018 dan 2019.

  • LAMPIRAN

    1. SK TIM PENYUSUN LKJIP

  • LAMPIRAN

    2. STRUKTUR ORGANISASI

  • LAMPIRAN

    3. REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

    NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA FORMULASI PERHITUNGAN/PEJELASAN PENANGGUNG

    JAWAB SUMBER DATA

    1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - P

    erdata - P

    idana

    Catatan :

    Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya

    Panitera

    Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    b. Persentase perkara :

    - Perdata

    - Pidana

    yang diselesaikan

    tepat waktu

    Catatan :

    • perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk)

    • Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    x 100%

    x 100%

  • • Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun berjalan

    c. Persentase penurunan sisa perkara:

    - Perdata

    - Pidana

    Tn = Sisa perkara tahun berjalan

    Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya

    Catatan:

    Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan

    Panitera

    Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :

    • Banding

    • Kasasi

    Catatan :

    • Upaya hukum = Banding, kasasi, PK

    • Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    x 100%

    x 100%

  • • PK pengadilan

    e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

    Catatan:

    Diversi: anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    Index Kepuasan Pencari Keadilan

    Catatan :

    PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

    Panitera Laporan Semesteran dan Laporan Kotamobagu

    2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

    a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    x 100%

    x 100%

  • Penyelesaian Perkara

    para pihak Tepat Waktu

    Laporan Kotamobagu

    b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi

    Catatan :

    Perma No.1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

    Panitera

    Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    Panitera

    Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    3 Meningkatnya Akses

    a. Persentase Perkara

    Panitera Laporan Bulanan

    x 100%

    x 100%

    x 100%

    x 100%

  • Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

    Prodeo yang diselesaikan

    Catatan :

    Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan

    Catatan :

    • Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan

    • Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun gedung-gedung lainnya)

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

    Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

    Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu

    Catatan :

    • PERMA No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    x 100%

    x 100%

  • Mampu di Pengadilan

    • Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan (marjinal)

    4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

    Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)

    Jumlah Putusan perkara yang ditindaklanjuti

    Jumlah Putusan Perkara yang sudah BHT

    Catatan :

    BHT : Berkekuatan Hukum Tetap

    Panitera Laporan Bulanan

    dan

    Laporan Kotamobagu

    x 100%

  • LAMPIRAN

    4. REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

    Instansi : Pengadilan Negeri Kotamobagu

    Visi : Terwujudnya Pengadilan Negeri Kotamobagu Yang Agung.

    Misi : 1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan;

    2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari Keadilan;

    3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Badan Peradilan;

    4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Badan Peradilan;

    MATRIKS RENSTRA 2015 - 2019

    N0 Tujuan Indikator Target

    Sasaran

    Indikator Sasaran

    Target

    Program Indikator

    Kegiatan Target Kegiatan /Rp

    2015 2016 2017 2018 2019

    1.. Terwujudnya

    kepercayaan

    masyrakat

    terhadap

    sistem

    peradilan

    melalui

    proses

    pradilan

    yang pasti,

    transfaran

    Persentase

    para pihak

    yang percaya

    terhadap

    sistem

    peradilan

    80% Terwujudnya

    proses

    Peradilan

    yang Pasti,

    Transparan

    dan Akuntabel

    b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

    c. Persentase

    perkara: - Perdata - Pidana Yang

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan

    Perkara

    Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan

    62.627.000

  • dan

    akuntabel

    diselesaikan

    tepat waktu

    Umum pertama dan banding secara tepat waktu

    Umum

    d. Persentase penurunan sisa perkara - Perdata - Pidana

    90%

    90%

    90%

    90%

    90%

    005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

    d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding

    secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

    e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan

    dengan diversi

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen

    Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yang diselesesaikan

    di tingkat pertama dan banding secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen

    Peradilan Umum

    62.627.000

    f. Index responden

    pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07

    Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara

    Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

    Peningkatan

    Efektifitas

    Pengelolaan

    Penyelesaian

    Perkara

    e. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100%

    100% 100% 100% 100% 005.03.07

    Program

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    Perkara

    Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan

    di tingkat

    pertama dan

    banding

    secara tepat

    235

    Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

  • waktu

    f. Persentase perkara yang

    diselesaikan melalui mediasi

    5% 5% 1% 1% 1% 005.03.07

    Program

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    Perkara

    Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan

    di tingkat

    pertama dan

    banding

    secara tepat

    waktu

    1049

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    62.627.000

    g. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat

    waktu

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07

    Program

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    Perkara

    Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan

    di tingkat

    pertama dan

    banding

    secara tepat

    waktu

    1049

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    62.627.000

    h. Persentase putusan perkara

    yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah

    diputus

    0%% 0% 0% 0% 0% 005.03.07

    Program

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    Perkara

    Peradailan

    umum yang

    diselesesaikan

    di tingkat

    pertama dan

    banding

    secara tepat

    waktu

    1049

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan

    Umum

    62.627.000

    2. Terwujudnya

    pelayananan

    akses

    peradilan

    bagi

    masyarakat

    miskin dan

    terpinggirkan

    Meningkatnya

    Akses

    Perdilan bagi

    Masyarakat

    miskin dan

    terpinggirkan

    d. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan melalui Pembebasan Biaya Perkara

    2 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    1.500.000

    e. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung

    pengadilan

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen

    Peradilan Umum

    Jumlah perkara yang diselesaikan melalui sidang

    diluar gedung pengadilan

    100 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    407.700.000

  • f. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Jumlah pelaksanaan Pos Bantuan Hukum

    192 jam layanan

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    19.200.000

    3. Terwujudnya

    Pelayanan

    Persentase

    Putusan

    Perkara

    Perdata yang

    Ditindaklanjuti

    (dieksekusi)

    90% Meningkatnya

    kepatuhan

    terhadap

    putusan

    pengadilan

    b. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

    100% 100% 100% 100% 100% 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    Perkara Peradailan umum yang diselesesaikan di tingkat pertama dan banding secara tepat waktu

    235 Perkara

    1049

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

    62.627.000

    a. Persentase

    terpenuhinya

    kebutuhan standar

    sarana

    75% 75% 80% 80% 80% 005.01.02 Program peningkatan Sarana dan Prasarana

    Aparatur Mahkamah Agung

    Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dalam

    mendukung pelayanan peradilan

    5 layanan

    1071

    Pengadaan Sarana dan Prasarana di

    Lingkungan Mahkamah Agung

    500.000.000

    b. Persentase

    peningkatan

    produktifitas

    kinerja SDM (SKP

    dan Penilaian

    Prestasi Kerja)

    85% 85% 100% 100% 100%

    c. Persentase

    tercapainya target

    kegiatan prioritas

    yang mendukung

    pelayanan prima

    peradilan

    90% 90% 100% 100% 100%

  • MATRIK KINERJA dan PENDANAAN 2015-2019

    PENGADILAN NEGERI KOTAMOBAGU

    Target Indikasi Pendanaan

    Prioritas

    (N, B,

    K/L, -0-)

    Tematik

    (KPS,

    AP,

    ARG,

    KSST,

    MP3EI,

    MP3KI,

    MDG's,

    MPI)

    Kode

    Program/Kegiatan

    Sasaran

    Indikator Kinerja

    Kegiatan

    Rencana

    2015 2026 2017 2018 2019

    Rencana

    2015 2026 2017 2018 2019

    005.01 Program Dukungan

    Manajemen dan

    Pelaksanaan Tugas

    Teknis Lainnya

    Mahkamah Agung

    Meningkatkan

    kualitas layanan

    dukungan

    manajemen untuk

    mendukung

    pelaksanaan

    pelayanan prima

    peradilan

    6.537,29 6.537,29 8.309,94 7.935,01 7.935,01

    Meningkatnya kualitas

    manajemen rencana

    program dan anggaran

    serta organisasi secara

    transparan, efektifitas dan

    efisien

    10 10 10 10 10

    Meningkatnya pengelolaan

    sarana dan prasarana untuk

    menunjang pelayanan

    peradilan

    8 8 8 8 8

    Terselenggaranya pelayanan

    pimpinan

    12 12 12 12 12

    Meningkatkan pengelolaan

    keamanan, urusan tata

    usaha, rumah tangga dan

    bina sikap mental SDM

    12 12 12 12 12

  • Pengadilan Negeri

    Kotamobagu

    1066

    Pembinaan

    Administrasi dan

    Pengelolaan

    Keuangan Badan

    Urusan Administrasi

    001

    Meningkatnya

    pengelolaan dan

    pelaporan

    keuangan yang

    transparan dan

    akuntabel di

    lingkungan

    Mahkamah Agung

    RI dan Badan

    Peradilan yang

    berada

    dibawahnya.

    6.537,29 6.537,29 8.309,94 7.935,01 7.935,01

    Layanan Dukungan

    Manajemen Satker

    Daerah

    12 12 12 12 12 279,86 484,47 279,86

    279,86 279,86

    Jumlah penyelenggaraan

    Operasional Perkantoran

    12 12 12 12 12 6.052,82 6.052,82 8.030,07 7.655,14 7.655,14

    005.02 Program

    Peningkatan Sarana

    dan Prasarana

    Aparatur Mahkamah

    Agung

    500 2.616 2.708,5 307,9 500

    1071

    Pengadaan Sarana

    dan Prasarana di

    Lingkungan

    Mahkamah Agung

    001

    Terpenuhinya

    kebutuhan sarana

    dan prasarana

    dalam

    mendukung

    pelayanan

    peradilan

    500 2.616 2.708,5 307,9 500

  • 001

    Jumlah Sarana dan

    Prasarana Kerja Sesuai

    Standar Pelayanan Prima

    Peradilan

    500 2.616 2.708,5 307,9 500 KL

    006.07 Program

    Peningkatan

    Manajemen

    Peradilan Umum

    001

    Terselenggaranya

    penyelesaian

    perkara yang

    sederhana,

    Transparan dan

    akuntabel di

    lingkungan

    Peradilan Umum

    492,25 492,25 409,53 409,53 420,52

    Terselenggaranya

    penyelesaian administrasi

    perkara yang sederhana,

    tepat waktu, transparan

    dan akuntabel

    135 135 235 235 235

    Terselenggaranya

    pelaksanaan pelayanan

    peradilan umum

    648 648 192 192 192

    1049

    Peningkatan

    Administrasi

    Peradilan Umum

    Terselenggaranya

    Tertib

    administrasi

    Perkara di

    lingkungan

    Peradilan Umum

    492,25 492,25 409,53 409,53 420,52

    Jumlah Pelaksanaan Pos

    Bantuan Hukum

    648 648 192 192 192 50. 50. 19,20 19,20 19,20

    Jumlah perkara yang

    diselesaikan melalui sidang

    diluar gedung pengadilan

    90 90 100 70 70 412 412 407,70 407,70 262,40

    Perkara peradilan umum

    yang diselesaikan melalui

    pembebasan biaya perkara

    2 2 2 2 2 29,83 29,83 62,,27 126,43 137,42

    Perkara Peradilan Umum

    yang diselesaikan di tingkat

    135 135 235 235 235 3.41 3.41 1,5 1,5 1,5

  • pertama dan banding

    secara tepat waktu

    Pelaksanaan

    SPPT/SPPA/MEDIASI/SOC

  • LAMPIRAN

    5. RENCANA KINERJA TAHUN 2018

    No

    Sasaran

    Indikator Kinerja

    Target

    1. Terwujudnya proses Peradilan

    yang Pasti, Transparan dan

    Akuntabel

    c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

    - Perdata

    - Pidana

    100%

    d. Persentase perkara:

    - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90%

    90%

    e. Persentase penurunan sisa perkara

    - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    g. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hokum

    - Banding

    - Kasasi

    - PK

    100%

    h. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan

    diversi

    100%

    i. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap

    layanan peradilan

    100%

    2. Peningkatan Efektifitas

    Pengelolaan Penyelesaian Perkara

    i. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat

    waktu

    100%

    j. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi 1%

    k. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi

    dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    100%

    l. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

    masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu

    1 hari setelah diputus

    0%

    3. Meningkatnya Akses Perdilan bagi

    Masyarakat miskin dan

    terpinggirkan

    g. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%

    h. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung

    pengadilan

    100%

    i. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang

    mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100%

    4. Meningkatnya kepatuhan terhadap

    putusan pengadilan

    c. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti

    (dieksekusi)

    100%

  • LAMPIRAN

    6. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    KINERJA UTAMA

    INDIKATOR KINERJA

    TARGE

    T

    Terwujudnya proses

    Peradilan yang Pasti,

    Transparan dan Akuntabel

    d) Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    e) Persentase perkara: - Perdata

    - Pidana

    Yang diselesaikan tepat waktu

    90%

    90%

    f) Persentase penurunan sisa perkara - Perdata

    - Pidana

    100%

    100%

    e. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100%

    100%

    100%

    f. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

    100%

    g. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

    100%

    Peningkatan Efektifitas

    Pengelolaan Penyelesaian

    Perkara

    e. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

    100%

    f. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

    1%

    g. Persentase berkas perkara yang diajukan banding kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu

    100%

    h. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus

    0%

  • Meningkatnya Akses

    Perdilan bagi Masyarakat

    miskin dan terpinggirkan

    d. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

    100%

    e. Persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan

    100%

    f. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

    100%

    Meningkatnya kepatuhan

    terhadap putusan

    pengadilan

    b. Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

    100%

  • LAMPIRAN

    7. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018 PER TRIWULANAN

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja

    Triwulan I

    Triwulan II

    Triwulan III

    Triwulan IV

    Target

    Realisasi

    Capaian (%)

    Target

    Realisasi

    Capaian (%)

    Target

    Realisasi

    Capaian (%)

    Target

    Realisasi

    Capaian (%)

    Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

    a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    100 100

    b. Persentase perkara: - Perdata - Pidana Yang diselesaikan tepat waktu

    90 90

    84,70 113,18

    105,22 113,18

    90 90

    127,49 94,42

    141,65 94,42

    90 90

    77,41 90

    85,71 90

    90 90

    101, 25 90

    112, 5 90

    c. Persentase penurunan sis perkara - Perdata - Pidana

    100 100

    0 -121,42

    0 -121,42

    100 100

    -3,03 -62, 45

    -3,03 -62, 45

    100 100

    -9,09 -12,12

    -9,09 -12,12

    100 100

    22,22 27,27

    22,22 27,27

    d. Persentase perkara yang tida mengajukan upaya hukum - Banding - Kasasi - PK

    100 100 100

    92,06 94,44 100

    92,06 94,44