bagian i pendahuluan 1.1. latar · pdf filepenataan izin usaha pertambangan ... pltu, namun...

12
1 . BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai dengan ketentuan Pasal 58 ayat (3) Peraturan DPR RI No.1/DPRRI/I/2014-2019 tentang Tata Tertib, maka Komisi VII DPR-RI dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2014 - 2015 telah membentuk 3 (dua) Tim Kunjungan Kerja (Kunker), yaitu ke Provinsi Maluku, Propinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Kalimantan Selatan. Pemilihan provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu tujuan Kunker Masa Reses Komisi VII DPR RI, diantaranya pertama banyaknya isu strategis yang perlu segera diselesaikan terutama kaitanya dengan penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara. Hal ini menunjukkan masih lemahnya tata kelola perijinan pertambangan di Indonesia. Kedua, persoalan optimalisasi penerimaan negara sub sektor Mineral dan Batubara yang perlu segera ditindaklanjuti agar PNBP sub sektor Mineral dan Batubara meningkat. Ketiga, perlu segera dilakukan sistem informasi Mineral dan Batubara yang terintegrasi secara Nasional antara Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Walikota dan seluruh instansi terkait. Kelima, provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah yang kaya akan sumber daya mineral dan Batubara sebagai energi primer PLTU, namun kondisi kelistrikan di Kalimantan Selatan masih defisit, akibatnya sering terjadi pemadaman listrik. 1.2. DASAR KUNJUNGAN Dasar Hukum dari pelaksanaan Kunker Masa Reses adalah Hasil Keputusan Rapat Komisi VII DPR RI tentang Agenda agenda kerja Masa Persidangan III Tahun Sidang 2014-2015 dan merujuk pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata Tertib DPR RI.

Upload: phamdien

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

1

.

BAGIAN I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai dengan

ketentuan Pasal 58 ayat (3) Peraturan DPR RI No.1/DPRRI/I/2014-2019

tentang Tata Tertib, maka Komisi VII DPR-RI dalam Reses Masa

Persidangan III Tahun Sidang 2014 - 2015 telah membentuk 3 (dua) Tim

Kunjungan Kerja (Kunker), yaitu ke Provinsi Maluku, Propinsi Sulawesi

Utara dan Provinsi Kalimantan Selatan.

Pemilihan provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu tujuan

Kunker Masa Reses Komisi VII DPR RI, diantaranya pertama banyaknya

isu strategis yang perlu segera diselesaikan terutama kaitanya dengan

penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara. Hal ini

menunjukkan masih lemahnya tata kelola perijinan pertambangan di

Indonesia. Kedua, persoalan optimalisasi penerimaan negara sub sektor

Mineral dan Batubara yang perlu segera ditindaklanjuti agar PNBP sub

sektor Mineral dan Batubara meningkat. Ketiga, perlu segera dilakukan

sistem informasi Mineral dan Batubara yang terintegrasi secara Nasional

antara Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Walikota dan seluruh

instansi terkait. Kelima, provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah

yang kaya akan sumber daya mineral dan Batubara sebagai energi primer

PLTU, namun kondisi kelistrikan di Kalimantan Selatan masih defisit,

akibatnya sering terjadi pemadaman listrik.

1.2. DASAR KUNJUNGAN

Dasar Hukum dari pelaksanaan Kunker Masa Reses adalah Hasil

Keputusan Rapat Komisi VII DPR RI tentang Agenda agenda kerja Masa

Persidangan III Tahun Sidang 2014-2015 dan merujuk pada Peraturan

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014

tentang Tata Tertib DPR RI.

Page 2: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

2

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN

Maksud diadakannya Kunker Masa Reses Komisi VII DPR RI ke

Provinsi Kalimantan Selatan adalah untuk menyerap aspirasi dan melihat

secara langsung perkembangan di daerah khususnya pengelolaan Energi

dan Sumber Daya Mineral, Ketenagalistrikan, Lingkungan Hidup serta

Riset dan Teknologi.

Adapun tujuan Kunker ini adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan informasi up to date dan melihat secara langsung

perkembangan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral,

Ketenagalistrikan, Lingkungan Hidup serta Riset dan Teknologi..

b. Mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi di Provinsi Kalimantan

Selatan khususnya di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral,

Ketenagalistrikan, Lingkungan Hidup serta Riset dan Teknologi.

c. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mengatasi

berbagai persoalan Energi, Ketenaglistrikan dan Lingkungan yang

dihadapi oleh masyarakat di Kalimantan Selatan.

1.4. AGENDA PERTEMUAN DALAM KUNJUNGAN

Agenda pertemuan Kunker ke Provinsi Kalimantan Selatan adalah:

1. Pertemuan dengan Gubernur, DPRD, Dinas Pertambangan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Direktur Utama PT PLN

(Persero), Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation

Region (MOR) VI, dan instansi terkait lainnya.

2. Pertemuan dengan Direksi PT Adaro Indonesia, PT Makmur Sejahtera

Wisesa, Direksi PT PLN (Persero), Bupati Tabalong dan instansi terkait

lainnya.

3. Pertemuan dengan Direksi dan Manajemen PT PLN (Persero) wilayah

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, BPH Migas, PT

Pertamina (Persero) MOR VI dan Direksi PT Meratus Jaya Iron &

Steel, Manajemen PT Aneka Tambang serta instansi terkait lainnya.

Page 3: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

3

1.5. SUSUNAN ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA

Anggota Tim Kunker Masa Reses Komisi VII DPR RI yang melakukan

Kunker ke Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah 14 (sembilan belas)

orang dan dibantu 1 (satu) orang Tenaga Ahli, 3 (tiga) orang staff

sekretariat dan 1 (satu) orang dari Parlementaria. Daftar selengkapnya

tertera pada Tabel di bawah ini.

Tabel 1. Daftar Anggota Tim Kunker Ke Provinsi Kalimantan Selatan

Page 4: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

4

BAGIAN II

HASIL PERTEMUAN

TIM KUNKER MASA RESES KOMISI VII DPR RI

1.1. PERTEMUAN DENGAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

Beberapa point penting hasil pertemuan Anggota Tim Kunker Masa

Reses Komisi VII DPR RI dengan Gubernur Kalimantan Selatan secara

keseluruhan dapat diringkas menjadi 5 (lima) point yaitu:

1. Mineral dan Batubara.

Sejak 2 Oktober 2014 kewenangan ijin pertambangan ada di

Pemerintah Provinsi. Namun kewenangan tersebut belum dapat

dilaksanakan secara optimal karena terkendala kewenangan

pengurusan CnC yang masih berada di Kementerian sehingga mata

rantai birokrasinya semakin panjang.

2. Ketenagalistrikan

Sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Selatan terintegrasi dengan

Kalimantan Tengah atau WKSKT (Wilayah Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah) sehingga resources ketenagalistrikan yang ada

didistribusikan hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah.

Per Maret 2015, Rasio Elektrifikasi (RE) Provinsi Kalimantan Selatan

cukup tinggi yaitu sebesar 89,67 %. Namun, disisi lain neraca dayanya

masih defisit sehingga sering mengalami pemadaman listrik. Untuk

mengatasi persoalan tersebut, perlu dibangun pembangkit baru.

Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

banyak kendala diantaranya persoalan perijinan yang memakan waktu

cukup lama. Sebagai contoh, PT Adaro Indonesia melalui anak

usahanya merencanakan pembangunan PLTU Mulut Tambang tetapi

ijin administrasinya sudah 4 (empat) tahun namun belum selesai.

3. Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg

Konversi BBM jenis tertentu (Minyak Tanah) ke LPG 3 Kg di 5 (lima)

Kabupaten yaitu Hulu Sungai Utara, Kotabaru, Tabalong, Tanah Umbu

Page 5: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

5

dan Tanah Laut) belum terlaksana. Kendalanya adalah belum ada ijin

penugasan dari Kementerian ESDM kepada PT Pertamina (Persero).

4. Lingkungan Hidup

Isu lingkunga hidup yang menjadi perhatian pemerintah provinsi

Kalimantan Selatan adalah reklamasi pasca tambang yang menjadi

kewajiban perusahan pertambangan.

5. Riset dan teknologi

Sedangkan isu Riset dan Teknologi praktis tidak mendapatkan

perhatian. Karena, manfaat hasil penelitian selama ini belum mampu

menyentuh dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

1.2. HARAPAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN KEPADA TIM

KUNKER KOMISI VII DPR RI

a. Untuk memperpendek mata rantai birokrasi agar lebih efektif dan

efisien, Gubernur Kalimantan Selatan meminta kepada Tim Kunker

Komisi VII DPR RI untuk mendukung agar kewenangan pengurusanan

CnC sebaiknya diserahkan ke Pemerintan Daerah Provinsi. Karena hal

ini sesuai dengan semangat UU No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah.

b. Gubernur Kalimantan Selatan meminta kepada Tim Kunker Komisi VII

DPR RI agar mendukung peningkatan bagi hasil royalti sektor

pertambangan. Royalti Batubara PKP2B sebesar 13,5% sementara

Daerah mendapatkan 3% dengan rincian 40% untuk Pemerintah

Daerah Provinsi sedangkan 60% bagi Kabupaten Penghasil. Produksi

Batubara Kalimantan Selatan sebesar 171 Juta ton/tahun atau ekivalen

dengan Rp3,8 triliun sehingga royalti yang diterima Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 40% dari 3% atau Rp 574

miliar/tahun.

c. Gubernur Kalimantan Selatan meminta kepada Tim Kunker Komisi VII

DPR RI agar melakukan pembahasan dengan Menteri terkait

mengenai proses perijinan pembangunan pembangkit yang terlau

panjang birokrasinya yaitu sebanyak 52 ijin.

Page 6: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

6

1.3. PERTEMUAN DENGAN DIREKSI PT ADARO INDONESIA DAN

MANAJEMEN PT MAKMUR SEJAHTERA WISESA (MSW)

a. PT Adaro Indonesia

PT Adaro Indonesia merupakan perusahaan pertambangan pemegang

Kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

(PKP2B) generasi I No. J2/J.i.DU/52/82 tanggal 16 November 1982.

Masa kontrak 30 tahun sejak produksi komersial tahun 1992 dan dapat

diperpanjang 2 x 10 tahun. Salah satu supplier utama kebutuhan

Batubara dalam negeri terutama untuk kebutuhan PLTU di Pulau Jawa-

Bali (PLTU PEC, PLTU Paiton 3, PJB Paiton, Paiton 7 / 8, Jawa Power,

PLTU, Indonesia Power, PLTU Jeneponto dan Sumbawa), Industri

Semen dan Industri Pulp & Paper. PT Adaro Indonesia mempekerjakan

± 52% tenaga lokal.

Kegiatan PT Adaro Indonesia dalam pengelolaan lingkngan hidup

diantaranya melakukan pemantauan berbagai komponen lingkungan

yang dipersyaratkan dalam dokumen amdal, menyelidiki dan

melaporkan kecelakaan lingkungan dan memeriksa dan

menyelesaikan masalah gangguan lingkungan yang dikeluhkan

masyarakat. Sedangkan kegiatan CSR PT Adaro Indonesia yaitu

pengembangan kebun Karet, UKM, Lembaga Keuangan Mikro serta

program beasiswa bagi siswa kurang mampu dan siswa berprestasi.

Saat ini kondisi pertambangan PT Adaro Indonesia mengalami

penurunan performa akibat harga komoditas pertambangan yang

anjlok. Karena itu, manajemen perusahaan melakuan minimize cost

agar perusahaan mampu survive dalam kondisi yang sulit tanpa

mengurangi komitmen pelaksanaan humanity program.

b. PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) adalah PLTU batubara dengan

kapasitas 2x30 MW yang berlokasi di Tanjung sebagai penyedia

tenaga listrik untuk kepentingan sendiri di lingkungan PT Adaro

Indonesia. Excess power PT MSW dijual ke PT PLN (Persero)

berdasarkan kontrak tahunan.

Page 7: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

7

1.4. PERTEMUAN DENGAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

1. Sistem Kelistrikan di Kalimantan Selatan

Sistem kelistrikan provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari dua yaitu

interkoneksi dan isolated. Wilayah kerjanya meliputi Kalimantan

Tengah.

Tabel 2. Sistem kelistrikan di Klaimantan Selatan

Sistem Demand (MW) Beban Puncak

(MW) Cadangan

(MW)

Barito 523 505 18.5

Kotabaru 12.55 10.58 2.0

Buntok 10.90 9.2 1.5

Muara Teweh 8.7 7.9 0.8

Purukcahu 4.8 3.8 0.1

Kuala Kurun 3.0 2.8 0.2

Lamandau 4.5 3.8 0.7

Sukamara 2.5 2.3 0.2

Pangkalan Bun 31.25 27.25 4.0

K. Pembuang 3.10 3.0 0.1

Isolated 18.50 17.0 1.5 Sumber PT PLN (Persero) 2015

2. Rasio Elektrifikasi

Rasio Elektrifikasi (RE) di provinsi Kalimantan Selatan mencapai 89,67

%. Daftar RE per akabupaten tertera pada Tabel di bawah ini:

Tabel 3. Rasio Elektrifikasi 2014 Per Kabupaten

KABUPATEN/KOTA Rasio Elektrifikasi (%)

TTAANNAAHH BBUUMMBBUU 82.72

KKOOTTAABBAARRUU 56.73

KKAABB.. BBAANNJJAARR 82.12

HH SS SS 80.44

BBAALLAANNGGAANN 73.34

HH SS TT 91.17

TTAABBAALLOONNGG 97.85

HH SS UU 89.94

TTAAPPIINN 98.34

BBAATTOOLLAA 91.25

AANNAAHH LLAAUUTT 94.89

KKOOTTAA BBAANNJJAARRMMAASSIINN 93.75

KKOOTTAA BBAANNJJAARRBBAARRUU 84.00

Page 8: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

8

3. Perkembangan Fuel Mix

Komposisi fuel mix 20111-2014 tertera pada Tabel di bawah ini

Tabel 4. Perkembangan Fuel Mix 2011-2014

FFuueell MMiixx 2011 2012 2013 2014

HHyyddrroo 4,3 4,37 4,61 2,79

BBaattuubbaarraa 38,8 35,6 51,9 49,8

PPeemmbbeelliiaann IIPPPP

((CCooaall++EEBBTT)) 5,0 6,9 9,1 13,85

BBBBNN 0 0 1,01 0,77

MMFFOO 6,36 3,6 2,03 1,55

HHSSDD 45,06 49,03 31,36 31,13

Sementara fuel mix per Maret 2015 adalah

Hydro : 5,36 %

Batubara : 51,97 %

Pembelian IPP (Batubara+EBT): 24,9 %

BBN : 0,29 %

MFO : 0,28 %

HSD : 25,18 %

4. Penjualan Per Golongan Tarif Maret 2015

Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Tenaga Listrik di Provinsi Kalimantan

Selatan sebesar Rp1.430 per Kwh dengan rincian, harga jual Rp 862

per Kwh dan subsidi Rp 568 per Kwh. Data selengkapnya tertera pada

diagram di bawah ini:

Page 9: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

9

5. Kendala yang Dihadapi

Kondisi geografis yang luas, kerapatan penduduk relatif rendah

Penyediaan masih tinggi, karena masih mengoperasikan

pembangkit BBM

Keterbatasan kemampuan investasi untuk pengembangan

kelistrikan

Kendala sosial dalam proses pembangunan Pembangkit,

Transmisi/Gardu Induk, jaringan distribusi

1.5. PERTEMUAN DENGAN PT PERTAMINA (PERSERO) MOR VI DAN

BPH MIGAS

1. Realisasi BBM Bersubsidi Kerosene dan Solar periode Januari-Maret

2015 di Kalimantan Selatan sebagai berikut:

Kuota Kerosene tahun 2015 : 55.434 kilo liter

Kuota Ytd Maret 2015 : 13.600 kilo liter

Realisasi Ytd Maret 2015 : 13.358 kilo liter, masih dibawah 2%

dibanding kuota s.d. 31 Maret 2015)

Kuota Solar tahun 2015 : 332.937 kilo liter

Kuota Ytd Maret 2015 : 82.094 kilo liter

Realisasi Ytd Maret 2015 : 57.198 kilo liter, masih dibawah 30

% dibanding kuota s.d 31 Maret 2015)

731

692

1218

1110

1406

1414

862

698

738

211

320

23

16

568

0 500 1000 1500 2000 2500

SOSIAL

RUMAH TANGGA

BISNIS

INDUSTRI

PUBLIK

MULTIGUNA

TOTAL

Harga Jual Rp/kWh Rp Subsidi

Page 10: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

10

2. Realisasi Premium Penugasan dan BBK di Kalimantan Selatan 2015

Realisasi Premium Penugasan di Kalimantan Selatan periode

Januari-Maret 2015 mengalami penurunan sebesar 4%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Penyebabnya

adalah peningkatan penjualan BBK Pertamax.

Penjualan Pertamax di Kalimantan Selatan periode Januari-Maret

2015 mengalami peningkatan sebesar 142% dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2014..

Realisasi Pertamina Dex juga mengalami peningkatan 2652%

3. Realisasi LPG 3 Kg periode Januari-Maret 2015 di Kalimantan Selatan

Kuota LPG 3 Kg tahun 2015 sebesar 53.628 MT (termasuk rencana

daerah yang akan dikonversi tahun 2015)

Realisasi distribusi LPG 3 Kg periode Januari- Maret 2015 sebesar

12.324 MT dari target 12.333 MT atau hampir 100%.

Penjualan LPG 3 Kg periode Januari - Maret 2015 mengalami

peningkatan sebesar 47 % dibandingkan periode yang sama tahun

2014

Penjualan produk non PSO LPG 12 Kg mengalami penurunan

sebesar 27 %, disebabkan adanya peralihan konsumen LPG 12 Kg

ke Bright Gas 3 Kg. Karena itu penjualan LPG Bright Gas dan LPG

50 Kg mengalami peningkatan sebesar 102 % dibandingkan periode

yang sama tahun 2014.

4. Konversi KK di Kalimantan Selatan.

Konversi BBM ke LPG 3 Kg di Kabupaten di wilayah provinsi

Kalimantan Selatan sudah berjalan sejak tahun 2011. Namun hingga

saat ini masih ada 5 (lima) Kabupaten dimana program konversi belum

berjalan yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kota Baru, Tabalong,

Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah laut. Penyebabnya adalah PT

Pertamina (Persero) belum mendapat penugasan dari pemerintah.

Oleh karena itu PT Pertamina (Persero) meminta kepada Tim Kunker

Komisi VII DPR RI untuk mendorong pemerintah agar segera

Page 11: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

11

memberikan penugasan sehingga program konversi BBM Ke LPG 3 Kg

di 5 (lima) Kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan segera

terlaksana.

5. Kontribusi PBBKB PT Pertamina (Persero) di Kalimantan Selatan

Kontribusi PBBKB PT Pertamina MOR VI pada Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan mempunyai trend yang meningkata yaitu dari Rp

241 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 509 miliar tahun 2014 seperti

terlihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 5. PBBKB PT Pertamina MOR VI di Kalimantan Selatan

22001100 2011 2012 2013 2014

PPBBBBKKBB PPeerrttaammiinnaa

((RRpp mmiilliiaarr)) 224411 456 455 454 509

Sumber: PT Pertamina MOR VI, 2015

Namun demikian, agar terjadi equal threatment, perlu kiranya Tim

Kunker Komisi VII DPR RI untuk mengklarifikasi PBBKB distributor

BBM non PSO selain PT Pertamina (Persero) MOR VI.

1.6. PERTEMUAN DENGAN PT MJIS DAN PT ANEKA TAMBANG

PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) merupakan perusahaan joint venture

antara PT Krakatau Steel dan PT Aneka Tambang dengan perbandingan

saham 70:30. Lokasinya di Batulicin Kabupaten Tanah Bambu

Kalimantan Selatan. MJIS merupakan pabrik pengolahan bijih besi

dengan teknologi Direct Reduction – Rotary Kiln yang berbasis Batubara

dengan kapasitas 315.000 ton per tahun dengan menggunakan bahan

baku lokal (iron ore & coal). Untuk keperluan proses produksi, MJIS

membangun PLTU 2 x 60 MW sementara excess power-nya dijual ke PT

PLN (Persero) untuk memperkuat sistem kelistrikan di kawasan ekonomi

Batulicin..

Hambatan selama proses produksi diantaranya penyelesaian status tanah

Inbreng yang belum kunjung selesai dimana dari luas lahan 200 Ha yang

CnC baru 32 Ha. Dampaknya, MJIS kesulitan untuk memperoleh investor

baru. Karena itu, MJIS meminta dukungan Tim Kunker Komisi VII DPR RI

agar persoalan tanah Inbreng segera clear statusnya.

Page 12: BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR  · PDF filepenataan Izin Usaha Pertambangan ... PLTU, namun kondisi ... Namun, dalam realisasinya pembangunan pembangkit mengalami

12

BAGIAN III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Tim Kunker Komisi VII DPR RI merekomendasikan kepada Komisi VII DPR

RI agar melakukan Rapat Kerja dengan Kementerian terkait sebagai tindak

lanjut atas harapan Gubernur Kalimantan Selatan terkait dengan persoalan

kelistrikan, konversi BBM ke LPG 3 Kg di 5 (lima kabupaten yang belum

terlaksana serta usulan kewenangan pengurusan CnC sebaiknya

diserahkan ke Pemerintah Provinsi sesuai dengan semangat UU No 23

Tahun 2014 dan usulan kenaikan royalti Batubara diatas 3 %.

2. Tim Kunker Komisi VII DPR RI merekomendasikan kepada Komisi VII DPR

RI agar melakukan Rapat Kerja dengan Kementerian guna menindaklanjuti

kendala pembangunan Transmisi dan Gardu Induk yang melalui kawasan

hutan di Kalimantan Selatan.

3. Tim Kunker Komisi VII DPR RI meminta Direksi PT Pertamina (Persero)

untuk segera melaksanakan konversi BBM ke LPG 3 Kg di Kabupaten Hulu

Sungai Utara, Kota Baru, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah

Laut.

4. Tim Kunker Komisi VII DPR RI meminta Direksi PT PLN (Persero) untuk

memepercepat pengembangan sistem pembangkitan listrik energi baru

terbarukan khususnya Biomassa di Kalimantan Selatan, NTB dan provinsi

lainya di Indonesia.

Jakarta, 5 Mei 2015

Ketua Tim Kunker Komisi VII DPR RI

Dr. H.M. Zairullah Azhar