laporan kinerja balai penelitian tanaman...

109
LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

Upload: dodat

Post on 08-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

LAPORAN KINERJA

BALAI PENELITIAN TANAMAN

SAYURAN

BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2017

Page 2: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan

ijinNya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (Lakin) Balai Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan hasil

perbaikan dari Lakin 2017 sebelumnya (berdasarkan hasil rumusan tim monev Puslitbang Hortikultura terkait capaian

indikator benih sumber bawang merah TSS dan benih sumber cabai). Lakin 2017 ini merupakan wujud pertanggungjawaban

instansi pemerintah atas pencapaian sasaran strategis

sebagaimana yang telah dituangkan dalam perjanjian kinerja. Penyusunan lakin merupakan amanah dari Peraturan Presiden RI nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrassi Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Lakin Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

selama tahun 2017 dimana di dalamnya menggambarkan keadaan kinerja kegiatan serta akuntabilitas keuangan disertai dengan hambatan dan kendala

yang ada.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pejabat struktural, peneliti,

teknisi litkayasa dan tenaga administrasi pendukung atas sumbangsih data-data

yang diperlukan serta tim Evaluasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura atas masukkan dan arahan pada proses penyusunan Lakin ini.

Terima kasih juga disampaikan kepada Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian , Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

yang telah mendanai seluruh kegiatan melalui DIPA Balitsa.

Kami berharap LAKIN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan serta menjadi kontribusi bagi kemajuan pertanian Indonesia

pada umumnya.

Lembang, 16 Maret 2018

Kepala Balai,

Dr. Ir. Catur Hermanto, MP.

NIP.196312251995031001

Page 3: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

2

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis yang berada di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri

Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2013, Balitsa mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman sayuran dengan fungsi bidang penelitian

sebagai berikut : (1) pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran; (2) pelaksanaan penelitian

morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman, (3)

pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman sayuran,(4) memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran,

(5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran (6) Pelaksanaan urusan tata

usaha dan rumah tangga.Penelitian dan Diseminasi di Balitsa didukung oleh

ketersediaan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran serta Sarana Prasarana. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memperkuat Balitsa tahun 2017

sebanyak 172 orang meliputi tenaga fungsional umum dan Tenaga fungsional khusus terdiri atas tenaga peneliti, tenaga teknisi litkayasa, arsiparis, pranata

komputer, pustakawan, dan pranata humas. Sumber daya anggaran penelitian Balitsa berasal dari Rupiah Murni dan Hibah. Pagu awal APBN Balitsa TA. 2017

adalah senilai 30.082.861.000,-. Dalam perjalanan tahun anggaran 2017 terjadi

pemblokiran dan penambahan angggaran, yaitu 1) DIPA revisi 1 tanggal 16 Mei 2017 adanya penambahan anggaran yang bersumber dari SMARTD sebesar Rp.

306.500.000,-; 2) DIPA revisi 2 tanggal 20 Juli 2017 adanya Blockir sebesar Rp.150.000.000,- ; 3) DIPA revisi 3 tanggal 16 Agustus 2017 adanya

penambahan Anggaran (APBNP) sebesar Rp. 18.322.500.000,- ; 4) DIPA revisi 4

tanggal 19 September 2017 adanya penambahan Anggaran yang bersumber dari PNBP kerjasama sebesar Rp. 32.907.000,- ; 5) DIPA revisi 5 tanggal 21

Nopember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar Rp. 122.454.000,- yang bersumber dari penambahan PNBP; 6). DIPA revisi 6 tanggal .30 Nopember 2017

adanya pergeseran pagu untuk optimalisasi Anggaran ; 7). DIPA revisi 7 tanggal

27 Desember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar Rp. 221.291.000,-. Total pagu Anggaran Balitsa setelah adanya penghematan dan penambahan

Anggaran sampai tanggal Desember 2017 yaitu Rp. 49.088.513.000,-. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balitsa didukung sejumlah

fasilitas berupa sarana dan prasarana, yang terdiri atas tanah, bangunan, kendaraan, 3 Kebun Percobaan, 12 Laboratorium, rumah kaca, rumah kassa dan

peralatan lainnya seperti peralatan kantor yang semua merupakan

barang/kekayaan milik negara. Visi Balitsa dirumuskan sebagai berikut: “Menjadi Lembaga Penelitian Sayuran Terkemuka Dalam Mewujudkan Sistem

Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan”. Misi Balitsa tersebut adalah sebagai berikut: 1) Membangun lembaga penelitian sayuran terkemuka yang menjadi referensi

bagi penyelesaian masalah dalam pengembangan sayuran dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan gizi, meningkatkan nilai tambah dan daya

Page 4: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

3

saing, serta mewujudkan kesejahteraan petani; 2) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian dan memanfaatkannya secara efisien, efektif

untuk mewujudkan kinerja lembaga penelitian yang tranparan, akuntabel,

professional dan berintegrasi tinggi; 3) Menghasilkan, mengelola, mendayagunakan dan mengembangkan invensi teknologi serta mendukung

penyediaan logistik inovasi di lapangan agar mudah diakses oleh para pengguna untuk mendukung pengembangan sayuran nasional; 4) Menerapkan corporate management dalam penatakelolaan penyelenggaraan penelitian dan menerapkan paradigma scientific recognition dan impact recognition; 5) Mengembangkan

jaringan kerjasama nasional melalui penguatan LITKAJIBANGLUHRAP dan

kerjasama internasional menuju peningkatan kompetensi agar mampu menghasilkan terobosan inovasi guna menjawab permasalahan dalam

pengembangan industri sayuran nasional dan peningkatan kesejahteraan petani. Indikator kinerja balitsa tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1). Jumlah

VUB Hortikultura, 2). Jumlah benih Sumber : a. Benih Sumber Bawang Merah,

b. Benih Sumber Cabai, c. calon Benih Sumber Kentang, d. calon Benih Sumber Bawang Putih, e. calon Benih Inti bawang putih, f. calon Benih Sebar Bawang

Putih, f. calon Benih Sebar Kentang, 3). Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan, 4). Jumlah Diseminasi Teknologi Hortikultura.

Balitsa telah membuat Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 sebagai berikut : 1) menghasilkan 3 VUB Sayuran, 2). Menghasilkan benih Sumber : a. 650 Kg TSS

benih sumber bawang Merah, b. 100 Kg Benih Sumber Cabai, c. 40.000 botol

calon Benih Sumber Kentang, d. 150 Kg calon Benih Inti Bawang Putih, e. 150.0000 Kg calon Benih Sebar Bawang Putih, f. 360.0000 Kg calon Benih Sebar

Kentang, 3) menghasilkan 5 Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan dan 2 Teknologi Diseminasi Tanaman Sayuran. Perjanjian Kinerja

telah ditandatangani pada bulan Januari 2017 di revisi pada bulan Agustus 2017.

Realisasi sampai akhir tahun 2017 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 82,5%, sedangkan dari segi anggaran

sampai Desember telah terserap Rp. 46.168.517.527,- (94,05%) dari pagu akhir Rp.49.088.513.000,-

Capaian kinerjanya sebagai berikut: Telah tercapai IKU VUB 100% (dari

target 3 VUB), meliputi 1 VUB bawang merah dengan nama yang diusulkan Violetta Agrihorti 2, 1 VUB Cabai Merah Toleran Virus ChiVMV dengan nama

yang diusulkan Carvi Agrihorti sudah pada tahap pendaftaran dan 1 VUB Kentang cocok sebagai bahan baku olahan kentang dengan nama yang diusulkan

Spudy Agrihorti masih dalam tahap pembuatan makalah. Telah dihasilkan

benih sumber bawang merah 26 Kg TSS (capaian IKU 4 %), benih sumber cabai

40 Kg (capaian IKU 40 %) benih sumber Kentang 40.000 botol (capaian IKU

100%) , calon Benih inti bawang putih 150 Kg (capaian IKU 100%), calon benih sebar bawang putih 150.000 Kg (capaian IKU 100%), dan calon benih sebar

kentang 360.000 Kg (capaian IKU 100%);; Telah tersedianya lima teknologi inovatif sayuran (capaian IKU 100%) yaitu, 1) Paket Teknologi budidaya bawang

merah produksi 40 ton/ha off season, 2) Paket teknologi produksi cabai dengan

produktivitas >20 t/ha off season, 3) Kesesuaian varietas-varietas bawang putih

Page 5: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

4

di tiga ekosistem berbeda, 4) Pematahan dormansi umbi bawang merah, bawang putih dan kentang, 5) Pengaruh metode ekstraksi DNA menggunakan kit dan

nonkit terhadap kualitas dan kuantitas DNA bawang putih, bawang merah,

kentang dan cabai; Telah tercapai 2 diseminasi teknologi tanaman sayuran (capaian IKU 100%) yaitu 1) Diseminasi Inovasi Teknologi dan Dukungan

Pengembangan KAwasan Agribisnis Hortikultura, 2) Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah dan Cabai.

Permasalahan yang dihadapi pada tahun ini adalah; 1) Capaian IKU benih sumber Cabai Hibrida dan bawang merah TSS tidak mencapai 100 %

(masing-masing 40 % dan 2,5%).

Berdasarakan uraian capaian sasaran di atas, teridentifikasi beberapa output yang apabila dikembangkan lebih lanjut dapat berpotensi menjadi

outcome antara lain distribusi benih. Benih sumber sayuran generatif telah terdistribusi ke 27 BPTP dan 34 Dinas Pertanian di seluruh Indonesia, bawang

merah telah terdistribusi ke 13 BPTP dan 7 Dinas Pertanian, sedangkan kentang

telah terdistribusi ke 1 BPTP dan 5 Dinas Pertanian.

Page 6: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

5

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................. 5

DAFTAR TABEL ........................................................................................ 6

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... 7

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 8

BAB I. PENDAHULUAN …...................................................................... 9

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis 2016-2019 ...…………….….……..................

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........………….........................

13

17

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja …………………………………………….

3.2. Analisis Capaian Kinerja ......................................................

3.3. Akuntabilitas Keuangan ......................................................

19

19

40

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 47

LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................................. 48

Page 7: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

6

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perkembangan SDM Balitsa berdasarkan jenjang pendidikan... 10

Tabel 2. Jumlah Pegawai Yang Pensiun Tahun 2017 ............................ 11

Tabel 3. Daftar Jenis Kegiatan Diklat dan Petugas Belajar Serta Jumlah

Pegawai Yang Mengikutinya Tahun 2017 ……………………………. 11

Tabel 4. Pemetaan Lahan Kebun Balitsa .............................................. 11

Tabel 5 Tabel 5. Laboratorium Balitsa……………………………………………. 13

Tabel 6. Tujuan dan sasaran Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2016-2019…………………………………………………………………………

14

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Balitsa TA. 2017…………………………………… 17

Tabel 8 Perjanjian Kinerja Balitsa TA. 2017 Revisi………………………… 18

Tabel 9. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Utama ……… 19

Tabel 10. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang

dan bawang merah............................................................

36

Tabel 11. Perkembangan Komposisi Pagu Anggaran Tahun 2017………. 41

Tabel 12. Realisasi DIPA. Tahun Anggaran 2016 dan 2017.................. 42

Tabel 13. Data pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan TA.

2017………………………………………………………………………………

42

Tabel 14. Realisasi Anggaran Output Utama TA. 2017……………………… 44

Tabel 15. Rekapitulasi pagu dan realisasi penerimaan PNBP Balai

Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2017 dan 2016……………

45

Page 8: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

7

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Visi dan Misi Balai Penelitian Tanaman Sayuran Tahun

2016-2019 ………………………………………………………………….. 13

Gambar 2. CVUB tahun 2017 beserta keunggulannya……………………. 21

Gambar 3 Grafik Perbandingan Prosentase Capaian VUB Sayuran 5

Tahun Terakhir………………………………………………………..

22

Gambar 4 Grafik Perbandingan Prosentase Capaian Benih Sumber 5 Tahun Terakhir…………………………………………………………

24

Gambar 5. Paket teknologi budidaya bawang merah produksi 40 ton/ha off season………………………………………………………

28

Gambar 6. Paket teknologi produksi cabai dengan produktivitas >20t/ha off season……………………………………………………

29

Gambar 7 Kesesuaian Varietas-Varietas bawang putih di tiga

ekosistem berbeda ……………………………………………………

29

Gambar 8 Pematahan dormansi umbi bawang merah, bawang putih

dan kentang ……………………………………………………………..

31

Gambare 9 Pengaruh metode ekstrasi DNA menggunakan kit dan

nonkit terhadap dan kuantitas DNA bawang putih, bawang

merah, kentang dan cabai …………………………….

32

Gambar 10 Grafik Perbandingan Prosentase Capaian Teknologi

Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan 5 Tahun Terakhir…………………………………………………………..

32

Gambar 11 Kegiatan perbenihan kentang melalui teknik kultur jaringan skala rumah tangga ……………………………………..

35

Gambar 12 Kegiatan UPSUS di lahan gambut ……………………………… 36

Gambar 13 Beberapa kegiatan kerjasama di lapangan…………………… 39

Page 9: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

8

DAFTAR LAMPIRAN

H

Halaman

Lampiran 1. Struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Sayuran ... 49

Lampiran 2. Perkembangan Lima tahun Terakhir SDM Balitsa Berdasarkan Jenjang Fungsional ................................. 50

Lampiran 3. Rencana Stratejik ....................................................... 51

Lampiran 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ..................................... 52

Lampiran 5 Permohonan pendaftaran varietas Bawang Merah dan

Cabai ………………………………………………………………………

55

Lampiran 6. Justifikasi Kegagalan Produksi Benih Sumber Bawang

Merah (TSS)…………………………………………………………….

57

Lampiran 7. Justifikasi kegagalan produksi 100 Kg cabai hibrida inata agrihorti ………………………………………………………………….

83

Lampiran 8. Estimasi Calon Benih Sebar Bawang Putih 91

Lampiran 9. Estimasi Calon Benih Sebar Kentang 92

Lampiran 10 Surat Keterangan Deskripsi Teknologi 93

Lampiran 11 Daftar Konsumen Benih Generatif 2017 ........................ 103

Lampiran 12. Daftar Konsumen Benih Bawang Merah 2017 ................ 105

Lampiran 13. Daftar Konsumen Benih Kentang 2017 ......................... 106

Lampiran 14. Matrik Capaian Kinerja Plasmanutfah Balitsa Tahun 2017 107

Lampiran 15. Sertifikat WBK Tahun 2017………………………………………… 108

Page 10: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

9

BAB I.

PENDAHULUAN

Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis yang berada di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri

Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2013, Balitsa mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman sayuran dengan fungsi bidang penelitian

sebagai berikut : (1) pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran; (2) pelaksanaan penelitian

morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman, (3)

pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman sayuran, (4) memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran,

(5) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran (6) Pelaksanaan urusan tata

usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

susunan organisasi Balitsa sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 21/Permentan/OT.140/3/2013 dipimpin oleh seorang

Kepala Balai yang membawahi tiga pejabat struktural eselon IV yaitu (1) Kepala Sub bagian Tata Usaha, (2) Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan (3) Kepala Jasa

Penelitian, serta Kelompok Peneliti dan jabatan fungsional lainnya (Lampiran 1).

Penelitian dan Diseminasi di Balitsa didukung oleh ketersediaan Sumber

Daya Manusia, Sumber Daya Anggaran serta Sarana Prasarana. Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang memperkuat Balitsa tahun 2017 sebanyak 172 (tabel 1). Secara jumlah SDM Balitsa tahun 2017 berkurang dibandingkan tahun 2016 karena adanya

karyawan yang pensiun sebanyak 8 orang, meninggal dunia 1 orang dan mutasi 1 orang (tabel 2). PNS Balitsa terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

fungsional khusus dan fungsional umum. Tenaga fungsional khusus sebanyak 79

orang terdiri dari (46 tenaga peneliti, 8 tenaga peneliti non klas, 20 tenaga teknisi litkayasa, 1 arsiparis, 2 pranata komputer, dan 2 pranata humas), sedangkan

fungsional umum mencapai 93 orang. Untuk mendorong peningkatan pencapaian sasaran dengan kualitas yang baik, Balitsa masih memerlukan penambahan tenaga

fungsional khusus (lampiran 2). Dalam rangka peningkatan keterampilan dan

kemampuan SDM Balitsa berusaha mengikut sertakan pembinaan pegawai baik yang bersifat in-house training maupun pelatihan dan dalam bentuk lainnya (tabel

3).

Untuk melaksanakan kegiatan tahun 2017, Balitsa memperoleh Sumber

daya anggaran berasal dari DIPA Balitsa dan Hibah. Pagu awal APBN Balitsa TA. 2017 adalah senilai 30.082.861.000,-. Dalam perjalanan tahun anggaran 2017

terjadi pemblokiran dan penambahan angggaran, yaitu 1) DIPA revisi 1 tanggal

16 Mei 2017 adanya penambahan anggaran yang bersumber dari SMARTD sebesar Rp. 306.500.000,-; 2) DIPA revisi 2 tanggal 20 Juli 2017 adanya Blockir

sebesar Rp.150.000.000,- ; 3) DIPA revisi 3 tanggal 16 Agustus 2017 adanya penambahan Anggaran (APBNP) sebesar Rp. 18.322.500.000,- ; 4) DIPA revisi 4

tanggal 19 September 2017 adanya penambahan Anggaran yang bersumber dari

Page 11: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

10

PNBP kerjasama sebesar Rp. 32.907.000,- ; 5) DIPA revisi 5 tanggal 21 Nopember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar Rp. 122.454.000,- yang

bersumber dari penambahan PNBP; 6). DIPA revisi 6 tanggal 30 Nopember 2017

adanya adanya pergeseran pagu untuk optimalisasi anggaran; 7) DIPA revisi 6 tanggal 27 Desember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar

Rp.221.291.000 yang bersumber dari dana Hibah. Total pagu Anggaran Balitsa setelah adanya penghematan dan penambahan Anggaran sampai Desember

2017 yaitu Rp. 49.088.513.000,-.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balitsa

didukung sejumlah fasilitas berupa sarana dan prasarana, yang terdiri atas

tanah, bangunan, kendaraan, sarana penelitian berupa Kebun Percobaan (Tabel 4), Laboratorium (Tabel 5), rumah kaca, rumah kassa dan peralatan lainnya

seperti peralatan kantor yang semua merupakan barang/kekayaan milik Negara. Kekayaan milik Negara di Balitsa tercatat pada Sistem Akuntansi Barang Milik

Negara (SABMN) yang ditangani oleh Bagian Perlengkapan.

Pada pelaksanaannya, kegiatan penelitian dan diseminasi tidak terlepas dari kegiatan tata kelola kegiatan pendukung diluar kegiatan penelitian dan

diseminasi. Kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan manajemen yang terhimpun dalam kegiatan laporan pengelolaan satker serta operasional

perkantoran. Laporan pengelolaan satker terdiri dari kegiatan tata usaha, pelayanan teknis dan jasa penelitian. Kegiatan tata usaha meliputi kegiatan

peningkatan pengelolaan administrasi keuangan, peningkatan pengelolaan

administrasi kepegawaian, peningkatan pengelolaan administrasi rumah tangga, kegiatan Satuan Pengendalian Intern (SPI), Pelaksanaan sertifikasi mutu dan

personil unit kerja. Kegiatan pelayanan teknis meliputi penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, kegiatan monitoring dan evaluasi, pengelolaan

kebun percobaan, operasional laboratorium. Sedangkan kegiatan jasa penelitian

meliputi pengelolaan administrasi kerja sama penelitian dan Diseminasi.

Tabel 1. Perkembangan SDM Balitsa berdasarkan jenjang pendidikan

No. Pendidikan 2017

1 S3 12

2 S2 17

3 S1 39

4 SM/D3/D4 8

5 SLTA 71

6 SLTP 5

7 SD 20

Jumlah 172

Page 12: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

11

Tabel 2. Jumlah Pegawai Yang Pensiun, Mutasi dan Meninggal Dunia Tahun 2017

No. Jenis Kegiatan/Keterangan Jumlah (Orang)

1 Pegawai yang Pensiun 8

2 Mutasi 1

3 Meninggal dunia 1

Jumlah 10

Tabel 3. Daftar Jenis Kegiatan Diklat dan Petugas Belajar Serta Jumlah Pegawai Yang Mengikutinya Tahun 2017

No. Jenis Kegiatan/Keterangan Jumlah (Orang)

1. Diklat Fungsional 3

2. Diklat Luar Negeri 1

3. Diklat Teknis 4

4. Diklat Lainnya 17

5. Petugas Belajar Program S2 Dalam Negeri -

6. Petugas Belajar Program S3 Dalam Negeri 4

7. Ijin Belajar Program S3 -

8. Ijin Belajar Program S1 -

9. Ijin Belajar Program D3 1

10. Petugas Belajar Yang Sudah Aktif Kembali Program S3 2

11. Petugas Belajar Dalam Proses Aktif Kembali Program S3 -

12. Petugas Belajar Yang Sudah Aktif Kembali Program S2 2

Jumlah 32

Tabel 4. Pemetaan Lahan Kebun Percobaan Balitsa

Nama KP. 2017

Luas (ha)

KP. Margahayu 39

KP. Betastagi 25

KP. Serpong 3,5

Jumlah 67,5

Page 13: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

12

Tabel 5. Laboratorium Balitsa

Kelti Laboratorium Status

Pemuliaan, Plasma Nutfah dan Perbenihan

Lab. Benih Akreditasi (No LP 798 IDN)

Lab Kultur Jaringan Akreditasi (No 9001 : 2008 Komoditas Kentang)

Lab. Biologi Molekuler Non Akreditasi (Proses Pendaftaran ke KAN 2017)

Ekofisiologi Lab. Tanah Akreditasi (No LP 798 IDN)

Lab. Fisiologi Tanaman Non Akreditasi (Proses Pendaftaran ke KAN 2017)

Lab. Fisiologi Hasil Akreditasi (No LP 798 IDN)

Entomologi dan Fitopatologi Lab. Bakteriologi Akreditasi (No LP 798 IDN)

Lab. Mikologi Akreditasi (No LP 798 IDN)

Lab. Virologi Akreditasi (No LP 798 IDN)

Lab. Entomologi Non Akreditasi (Proses Pendaftaran ke KAN 2017)

Lab. Nematoda Non Akreditasi (Proses Pendaftaran ke KAN 2017)

Lab. Toxikologi Non Akreditasi

Page 14: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

13

BAB II.

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Stratejik 2016-2019

Rencana Strategis (Renstra) Balitsa merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program,

dan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayuran yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan (2016-2019). Renstra Balitsa ini

disusun berdasarkan analisis lingkungan strategis, mengidentifikasi potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang

dihadapi dalam pembangunan hortikultura dan perkembangan Iptek dalam lima

tahun ke depan. Renstra Balitsa 2016-2019 dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional; Rencana Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2005-2025; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2016-

2019; Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2016-2019, Renstra Badan Litbang

Pertanian 2016-2019 dan Renstra Puslitbang Hortikultura 2016 – 2019. Pada gambar 1 disajikan penjabaran Visi dan Misi Balitsa sebagaimana yang tercantum

pada dalam Renstra Balitsa tahun 2016-2019.

Gambar 1. Visi dan Misi Balai Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2016-2019

VISI “Menjadi Lembaga Penelitian Sayuran Terkemuka Dalam Mewujudkan

Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan”

MISI 1. Membangun lembaga penelitian sayuran terkemuka yang menjadi referensi bagi penyelesaian

masalah dalam pengembangan sayuran dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan gizi, meningkatkan nilai tambah dan daya saing, serta mewujudkan kesejahteraan petani.

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian dan memanfaatkannya secara efisien, efektif untuk mewujudkan kinerja lembaga penelitian yang tranparan, akuntabel, professional dan berintegrasi tinggi .

3. Menghasilkan, mengelola, mendayagunakan dan mengembangkan invensi teknologi serta mendukung penyediaan logistik inovasi di lapangan agar mudah diakses oleh para pengguna untuk mendukung pengembangan sayuran nasional.

4. Menerapkan corporate management dalam penatakelolaan penyelenggaraan penelitian dan menerapkan paradigma scientific recognition dan impact recognition;

5. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional melalui penguatan LITKAJIBANGLUHRAP dan kerjasama internasional menuju peningkatan kompetensi agar mampu menghasilkan terobosan inovasi guna menjawab permasalahan dalam pengembangan industri sayuran nasional dan peningkatan kesejahteraan petani.

Page 15: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

14

Dalam rangka merealisasikan visi dan misi, Balai Penelitian Tanaman Sayuran menetapkan tujuan dan sasaran seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Tujuan dan sasaran Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2016-2019

VISI & MISI

TUJUAN SASARAN

1. Menghasilkan varietas unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi, dan teknologi inovatif mendukung terwujudnya industri hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Tersedianya galur/klon dan varietas unggul baru yang toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik serta terdistribusinya benih/bibit sumber dalam mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

2. Tersedianya teknologi budidaya off-season baik di lahan optimal maupun suboptimal dan penanganan pasca panen sayuran segar yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah didukung oleh teknologi nano, genomik, iradiasi, bioinformatika dan bioprosesing mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

2. Mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya genetik hortikultura

3. Tersedianya data dan informasi sumber daya genetik dan sumber daya hayati serta pemanfaatannya dalam mendukung sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

3. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian unggulan melalui jaringan penelitian dan pengkajian (litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah.

4. Terpublikasinya karya tulis ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional, teknologi berpotensi HKI dan lesensi, serta perluasan jejaring kerja nasional dan internasional mendukung terciptanya lembaga penelitian yang handal dan terkemuka.

Berdasarkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi serta tugas

yang diemban maka arah kebijakan Balitsa lima tahun ke depan (2016-2019) adalah sebagai berikut : 1) Mengelola dan memanfaatkan SDG sayuran untuk

perakitan VUB yang memiliki potensi hasil dan mutu tinggi serta adaptif terhadap cekaman biotik dan abiotik; 2) Memfokuskan penyediaan benih sumber bermutu

dari varietas unggul dalam mendukung upaya pengembangan sistem perbenihan nasional; 3) Memfokuskan penyediaan teknologi inovatif berbasis sumberdaya

lokal mendukung sistem pengelolaan tanaman terpadu yang ramah lingkungan

untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri, substitusi impor, bahan baku industri, meningkatkan devisa dan mengantisipasi dampak perubahan iklim; 4)

Menatakelola dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian dan memformulasikannya dalam bentuk rakitan teknologi untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan

peluang; 5) Mendorong peningkatan adopsi melalui diseminasi dan rekomendasi

pengembangan inovasi teknologi untuk peningkatan kesejahteraan pelaku usaha dan konsumen sayuran; 6) Memberdayakan secara optimal kompetensi SDM dan

ketersediaan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan penyediaan invensi dan pengembangan inovasi sesuai kebutuhan; 7) Mempercepat peningkatan

kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi yang berkelanjutan; 8) Memperluas

jaringan IPTEK hortikultura, membangun kemitraan, dan meningkatkan interaksi

Page 16: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

15

dengan pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan penelitian tematik mendorong terbangunnya klaster industri hortikultura berbasis inovasi; 9)

Membuat rancang bangun sistem perbenihan di wilayah pengembangan secara

nasional.

Pelaksanaan sub kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman

sayuran merupakan bagian dari kegiatan penelitian dan pengembangan hortikultura dan juga merupakan bagian dari program utama Badan litbang

Pertanian : penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Pada tahun 2017 sub kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayuran terdiri atas

10 Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) yaitu :

1. Perakitan VUB dan Perbaikan Teknologi Produksi Biji Bawang Merah/True Seed Shallot (TSS) yang Berdaya Saing dan

Produktivitas Tinggi (1 VUB), kegiatan ini bertujuan : a. Menguji keunggulan klon klon bawang merah yang terseleksi agak tahan terhadap

penyakit antraknos; b. Menguji kebenaran klon klon yang terseleksi agak

tahan terhadap penyakit antraknos untuk memenuhi persyaratan dapat didaftarkan sebagai varietas baru; c.Menuangkan hasil uji keunggulan dan uji

kebenaran klon klon bawang merah yang terseleksi agak tahan terhadap penyakit antraknos ke dalam dokumen draft pendaftaran varietas mengikuti

panduan yang berlaku dari Direktorat Perbenihan Hortikultura (2016); d. Seleksi dan pemeliharaan klon-klon bawang merah berproduksi TSS yang

tinggi; e. Mendapatkan teknologi produksi TSS dengan metode biji ke biji

untuk menigkatkan efisiensi dan daya saing produksi; f. Memperoleh konfirmasi tentang teknik penyemaian dan pindah tanam benih TSS yang

paling praktis dari sisi teknis, dan paling layak dari sisi ekonomis

2. Perakitan Varietas Cabai Hibrida dengan Provitas Tinggi, kegiatan ini

bertujuan untuk : a. Menguji daya hasil calon hibrida cabai keriting pada agroekosistem dataran tinggi; b. Melaksanakan uji kebenaran calon varietas

cabai hibrida cabai keriting; c. Memelihara tetua hibrida

3. Uji Keunggulan dan Kebenaran Kentang Olahan untuk Bahan Baku

Industri Keripik, kegiatan ibni bertujuan :Melakukan uji keunggulan dan uji kebenaran varietas kentang untuk bahan baku industri kripik kentang hasil

seleksi lanjut tahun 2016.

4. Pengelolaan Sumber Daya Genetik Sayuran Untuk Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim Global, kegiatan ini bertujuan untuk : a.

Menambah keragaman genetik koleksi SDG sayuran prioritas (cabai dan

bawang merah) secara inkonvensional melalui iradiasi sinar gamma untuk toleransi terhadap perubahan iklim, sehingga dapat mendukung program

pemerintah dalam kedaulatan pangan nasional; b. Mendapatkan benih baru sebagai hasil rejuvinasi aksesi yang diperbanyak secara vegetatif dan aksesi

yang diperbanyak secara generative; c. Melakukan karakterisasi aksesi beberapa

SDG sayuran untuk sifat morfologi, agronomis,dan toleransi penyakit yang

Page 17: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

16

terdokumentasi dalam data base; d. Memelihara working collection sebagai materi genetik perakitan VUB, khususnya untuk komoditas sayuran potensial

dan indigenous.

5. Teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Bawang Merah 40 Ton/Ha

Asal TSS (True Shallot Seed) di Brebes Jawa Tengah, kegiatan ini bertujuan untuk : mendapatkan1 teknologi budidaya bawang merah asal TSS

produksi 40 ton/ha pada waktu off season di Brebes Jawa Tengah.

6. Perbaikan Teknologi Produksi Cabai dengan Produktivitas > 20

Ton/Ha, kegiatan ini bertujuan untuk : a. Menghasilkan 1 (satu) paket teknologi produksi cabai dengan provitas >20%; b. Mengetahui pengaruh

pemangkasan terhadap pertumbuhan, serangan OPT dan hasil cabai; c. Mengkaji kelayakan teknis dan financial paket teknologi produksi cabai

merah dengan produktivitas > 20 t/ha; d. Mendapatkan formulasi bahan

nabati yang efektif untuk mempertahankan atau meningkatkan daya repelen terhadap B. tabaci sebagai vektor virus kuning pada pertanaman cabai.

Rencana Diseminasi Teknologi Pertanian (RDHP) tahun 2017 terdiri dari :

1. Produksi Benih Sumber Bawang Merah Berbasis Sistem Manajemen Mutu, kegiatan ini bertujuan untuk a. Memproduksi benih umbi bawang

merah 15.000 kg; b. Memproduksi benih biji (TSS) bawang merah 650 kg

2. Produksi Benih Sumber Cabai Berbasis SMM (UPBS)Pengelolaan

Benih Sumber Cabai Berbasis SMM (UPBS), kegiatan ini bertujuan untuk : Memproduksi 100 kg benih cabai (95 kg benih cabai hibrida, 2.5

benih tetua betina, 2.5 kg benih tetua jantan)

3. Diseminasi Inovasi Teknologi Komoditas Hortikultura Lainnya,

kegiatan ini bertuan untuk : a. Terlaksananya Promosi dan diseminasi hasil penelitian, dilaksanakan dengan menyelenggarakan kegiatan promosi melalui

display, demplot melalui Instansi terkait/kelompok Tani, radio/telivisi, dan

visitor plot teknologi hasil penelitian sayuran untuk mendukung widya agrowisata di Balitsa dan hubungan masyarakat; b. Meningkatan publikasi

hasil penelitian nasional melalui peran dewan redaksi media cetak dan elektronik ; c. Meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Balai Penelitian

Tanaman Sayuran dalam pengembangan metode/teknik/inovasi baru yang dapat diberdayakan oleh mitra kerja sama dalam penelitian dan

pengembangan pertanian; d. Meningkatkan peran serta dunia usaha atau

mitra kerjasama dalam penelitian dan pengembangan pertanian; e. Mengakomodir kerjasama dalam negeri, luar negeri, dan alih teknologi.

4. Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada

Bawang Merah dan Cabai, kegiatan ini bertujuan untuk : Melaksanakan

kegiatan pendampingan UPSUS pada bawang merah dan cabai serta

Page 18: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

17

pendampingan pembangunan TSP dan TTP yang ditetapkan oleh Badan Litbang Pertanian pada bidang sayuran, meliputi: narasumber (pengiriman

tenaga ahli dan detasir dari peneliti lingkup Balai Penelitian Tanaman

Sayuran) dan penyediaan benih sumber sayuran.

Indikator kinerja balitsa tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1). Jumlah VUB Hortikultura, 2). Jumlah calon benih Sumber : a. Benih Sumber Bawang

Merah TSS, b. Benih Sumber Cabai, c. Calon Benih Sumber Kentangd. d.Calon Benih Inti Bawang Putih, 3) Jumlah calon benih sebar: a. Calon Benih Sebar

Bawang Putih, b. Calon Benih Sebar Kentang, 4) Jumlah Teknologi Budidaya

Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan dan 5) Jumlah Diseminasi Teknologi Hortikultura.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Dengan turunnya DIPA TA. 2017, selanjutnya disusun Perjanjian Kinerja

Tahun TA. 2017 yang diajukan kepada Kepala Pusat Penelitian Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) untuk ditetapkan menjadi Perjanjian Kinerja. Berdasarkan

Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Balitsa dan Kepala Puslitbang Hortikultura pada bulan Januari 2017, maka Perjanjian Kinerja Balitsa untuk Tahun

Anggaran 2017 seperti pada tabel 7 berikut :

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Balitsa TA. 2017

No Sasaran Strategis Indikator Target

1 Tersedianya varietas unggul baru hortikultura melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung sistem pertanian modern berkelanjutan

1. Jumlah VUB Hortikultura 3 VUB

2. Jumlah Benih Sumber : a. Benih sumber bawang

merah b. Benih sumber cabai c. Benih sumbe sayuran

potensial

650 Kg 100 Kg 65 Kg

2 Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bioprosesing untuk mendukung sistem pertanian modern berkelanjutan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

2 Teknologi

Pada tahun 2017 ini Balitsa mendapatkan Anggaran APBNP sehingga Perjanjian Kinerja Balitsa mengalami perubahan/revisi dikarenakan adanya

penambahan output. Perjanjian Kinerja revisi ini ditandatangani pada bulan Agustus 2017 (Lampiran 3), berikut uraian Perjanjian Kinerja tersebut :

Page 19: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

18

Tabel 8. Perjanjian Kinerja Balitsa TA. 2017 Revisi

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

1.

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya calon benih sumber dalam mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

1. Jumlah VUB Hortikultura

3 Varietas

2. Jumlah calon benih Sumber : a. Benih Sumber Bawang

Merah TSS b. Benih Sumber Cabai c. Calon Benih Sumber

Kentang d. Calon Benih Inti Bawang

Putih

650 Kg 100 Kg 40.000 botol 150 Kg

3. Jumlah Calon Benih Sebar a. Calon Benih Sebar

Bawang Putih b. Calon Benih Sebar

Kentang

150.000 Kg 360.000Kg

2. Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bioprosesing untuk mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

5 Teknologi

3 Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dan sarana prasarana yang High Profile serta terbangunnya jejaring kerjasama nasional dan internasional yang kuat

Jumlah Diseminasi Teknologi Hortikultura

2 Teknologi

Page 20: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

19

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2017

Pengukuran kinerja ditetapkan dengan 4 (empat) kategori keberhasilan,

yaitu (1) sangat berhasil : ≥ 100 persen; (2) berhasil : 80 – <100 persen; (3) cukup berhasil : 60 – <80 persen; dan kurang berhasil : <60 persen.

Realisasi sampai akhir tahun 2017 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 82,67 persen (berhasil).

Berdasarkan data hasil akhir seluruh kegiatan di lingkup Balitsa,

Pencapaian Indikator Kinerja sasaran kegiatan utama Balitsa pada tahun anggaran 2017 adalah seperti pada tabel 9 berikut:

Tabel 9. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Utama NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET CAPAIAN %

1 Tersedianya varietas unggul baru hortikultura,

melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta

terdistribusinya calon benih sumber dalam

mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

1.Jumlah VUB Hortikultura

3 Varietas 3 100

2. Jumlah calon benih Sumber :

a. Benih Sumber Bawang Merah TSS

650 Kg 26 Kg 4

b. Benih Sumber Cabai

100 Kg 40 Kg 40

c. Calon Benih Sumber Kentang

40.000 botol 40.000 botol

100

d. Calon Benih Inti Bawang Putih

150 Kg 150 Kg 100

3. Jumlah Calon

Benih Sebar

a. Calon Benih

Sebar Bawang Putih

150.000 Kg 150.000 Kg 100

b. Calon Benih Sebar Kentang

360.000 Kg 360.000 Kg 100

2 Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano,

bioinformatika (IT) dan bioprosesing untuk

mendukung system pertanian bioindustri berkelanjutan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah

Lingkungan

5 Teknologi 5 Teknologi 100

3 Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten

dan sarana prasarana yang High Profile serta

terbangunnya jejaring kerjasama nasional dan internasional yang kuat

Jumlah Diseminasi Teknologi

Hortikultura

2 Teknologi 2 Teknologi 100

Total Prosentase 744

Rata-rata 82,67

Page 21: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

20

3.2. Analisis Pencapaian Kinerja

3.2.1. Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja merupakan salah satu cara untuk mengetahui

keberhasilan sektor lembaga/institusi dalam melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. Analisis kinerja perlu dilakukan secara menyeluruh

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta perkiraan dampak terhadap pengembangan agribisnis sayuran.

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2017 Balai Penelitian Tanaman Sayuran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran 1 :

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Sasaran 1.1

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Indikator

Jumlah VUB Hortikultura

Sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama

dengan target yang ditetapkan dalam PK yaitu 3 varietas unggul baru tahun

2017. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2017 telah tercapai dengan persentase 100%. Capaian kinerjanya sebagai berikut: Telah

tercapai IKU 3 VUB sayuran yaitu, 1 VUB bawang merah dengan nama yang diusulkan Violetta Agrihorti 2 , 1 VUB Cabai Merah Toleran Virus ChiVMV

dengan nama yang diusulkan Carvi Agrihorti sudah pada tahap pendaftaran

dan 1 VUB Kentang cocok sebagai bahan baku olahan dengan nama yang diusulkan Spudy Agrihorti (masih dalam tahap penyusunan makalah).

. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Jumlah VUB Hortikultura

3 VUB 3 VUB 100

Page 22: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

21

Violetta 2 Agrihorti merupakan VUB hasil persilangan Sembrani dengan Kramat 1, warna umbi merah muda, jumlah umbi per rumpun 10-13, bobot umbi basah per rumpun 90.26-123.74 gram, bobot umbi kering per rumpun 60.99-83.90 gram umur panen 86 hari setelah tanam, daya simpan umbi 3-4 bulan setelah panen dengan hasil umbi basah per hektar 23.12-29.07 ton/ha dan umbi kering per hektar 13.56-19.09 ton/ha dengan penciri

utama bentuk umbi bulat dan warna umbi merah muda (182A Greyed Red Group RHS). Keunggulan varietas Produksi umbi tinggi dan agak tahan terhadap Alternaria porri

1 Varietas Unggul Baru Cabai Merah dengan nama yang diusulkan Carvi Agrihorti: varietas ini mempunyai keunggulan Derajat agak tahan hingga tahan terhadap virus belang cabai (ChiVMV), potensi hasil panen buah cabai 18-20 ton/ha, umur

awal panen 95 hari setelah tanam, mempunyai panjang buah 10-13 cm dan warna buah setelah tua merah ( RHD red grup 46 A).

1 VUB Kentang cocok sebagai bahan baku olahan dengan nama yang diusulkan Spudy Agrihort masih dalam taraf

penyusunan makalah, diestimasi pada bulan Februari 2018 pada tahap pendaftaran.

Gambar 2. CVUB tahun 2017 beserta keunggulannya

Page 23: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

22

Perbandingan capaian sasaran tahun Anggaran 2017 dengan 5 tahun terakhir

dapat dilihat dari tabel berikut:

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah VUB Hortikultura 100 100 90 100 100

Gambar 3. Grafik Perbandingan Prosentase Capaian VUB

Sayuran 5 Tahun Terakhir

Dari grafik diatas terlihat capaian tahun 2017 sama dengan tahun-tahun yang

lainnya karena tahun 2017 diperoleh 3 VUB dari target 3 VUB, walaupun ada 1 VUB Kentang cocok sebagai bahan baku olahan yang masih dalam taraf

penyusunan makalah, diestimasi pada bulan Maret 2018 pada tahap

pendaftaran, sehingga capaian IKU VUB 100 %.

Sasaran 1.2

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Indikator

Jumlah calon benih Sumber :

a. Benih Sumber Bawang Merah TSS

b. Benih Sumber Cabai

c. Calon Benih Sumber Kentang

d. Calon Benih Inti Bawang Putih

85

90

95

100

2013 2014 2015 2016 2017

Realisasi (%)

Jumlah VUB Hortikultura

Page 24: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

23

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target tersedianya benih sumber bawang merah 650 kg,

100 Kg benih sumber cabai merah, 40.000 botol calon benih sumber kentang

dan 150 Kg calon benih inti bawang putih.

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2017 telah tercapai

618%. Untuk benih sumber bawang merah (TSS) 4 %; untuk benih sumber cabai merah hibrida 40 %; untuk calon benih sumber kentang 100 % untuk

calon benih inti bawang putih 100%. Dari target yang ditetapkan dengan realisasi adalah 16 Kg Bawang Merah (TSS); 40 Kg benih sumber cabai merah

hibrida; 40.000 botol benih sumber kentang dan 150 Kg calon benih inti bawang

putih.

Indikator calon benih sumber kentang dan calon benih inti bawang putih

merupakan kegiatan yang didanai dari anggaran APBNP yang diluncurkan pada DIPA revisi 3 (terbit tanggal 16 Agustus 2017) sehingga kegiatan baru bisa

mulai bulan September 2017. Calon Benih kentang dengan target hasil 40.000

botol, akhir Desember baru didapat 32.000 botol dan pertengahan januari diperoleh 40.000 botol. Sedikit keterlambatan ini dikarenakan memerlukan waktu

4-6 minggu untuk perbanyakan tanaman induk kentang varietas Granola L (rejuvinasi dari materi stok tanaman yang ada), dikarenakan dana kegiatan

merupakan dana APBNP yang diluncurkan bulan Agustus dan karena pengadaannya harus melalui lelang, sehingga penyediaan bahan kimia untuk

kegiatan dalam produksi benih/planlet Varietas Granola terlambat dan belum

lengkap untuk membuat media tumbuh sehingga diatasi dengan cara menggunakan bahan kimia yang ada. Begitu pula dengan Calon Benih inti

Bawang Putih hasil 150 Kg di area pertanaman didapat dengan Estimasi hasil produksi benih 6 ton/hektar sehingga calon Benih inti bawang putih ditanam

pada luasan 0,25 hektar di tanam di Kebon Percobaan Margahayu (Balitsa).

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Sasaran 1.2 Indikator Target Realisasi %

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Jumlah calon benih Sumber :

a. Benih Sumber Bawang Merah TSS

650 Kg 26 Kg 4

b. Benih Sumber Cabai 100 Kg 40 Kg 40

c. Calon Benih Sumber Kentang

40.000 Botol

40.000 botol

100

d. Calon Benih Inti Bawang Putih

150 KG

150 KG (0,035 ha)

100

Page 25: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

24

Perbandingan capaian sasaran lima tahun terakhir dapat dilihat dari tabel berikut:

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah benih sumber kentang, bawang merah, cabai dan sayuran potensial

98,02 132,74 214,32 150,35 61

Gambar 4. Grafik Perbandingan Prosentase Capaian Benih Sumber 5

Tahun Terakhir

Pada grafik diatas terlihat capaian benih sumber tahun 2017 tergolong paling

rendah dibandingkan tahun-tahun yang lainnya, hal ini disebabkan oleh jumlah benih inti/ benih sumber sebagai bahan perbanyakan benih terbatas. Jumlah

benih sumber/benih inti yang tersedia hanya cukup untuk memproduksi benih di Balitsa sehingga terjadi kekurangan benih sumber/benih inti untuk mendukung

produksi benih melalui kemitraan. Keterbatasan dalam memprediksi musim hujan

yang berkepanjangan juga menjadi kendala sehingga ada beberapa varietas yang tidak tumbuh optimal. Hal ini juga disebabkan mekanisme kemitraan yang

kurang efektif sehingga perlu tinjauan ulang, perbaikan dan penyempurnaan

mekanisme kemitraan. Disamping itu ada 2 target produksi benih sumber yang

tidak mencapai target, yaitu produksi benih sumber bawang merah (TSS) hanya mencapai 4 % , sedangkan untuk produksi benih sumber cabai mencapai 40 %.

Kegagalan capaian target untuk produksi benih suber bawang merah (TSS)

0

50

100

150

200

250

2013 2014 2015 2016 2017

Realisasi (%)

Jumlah benih sumber kentang, bawang merah, cabai dan sayuran potensial

Page 26: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

25

dikarenakan mengalami gagal panen di semua lokasi penanaman ( di Lembang Jawa Barat, Batu Malang Jawa Timur serta di Gurgur dan Silangit Sumatera

Utara), hal ini disebabkan pada saat vase pembungaan dan pembentukan biji

bawang merah, yang diprediksi sudah mulai kemarau ternyata masih tinggi curah hujannya dan banyak berkabut sehingga serangan penyakit alternaria dan

Stempylium pada tangkai bunga bawang merah sangat tinggi walaupun penyemprotan fungisida sudah dilakukan secara intensif (2 hari sekali), sehingga

bunga menjadi layu mongering dan pada akhirnya tidak menghasilkan biji (lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 6.). Kegagalan capaian target untuk

produksi benih sumber cabai merah hibrida, dikarenakan rendemen benih dari

yang diproduksi sekarang berbeda lebih rendah dari rendemen benih yang digunakan pada saat perencanaan. Hal ini kemungkinan dikarenakan beberapa

hal, antara lain tingkat keberhasilan persilangan yang dilakukan. Keberhasilan persilangan antara lain dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, viabilitas polen dll.

Sehingga ke depannya perhitungan kebutuhan populasi tanaman betina untuk

produksi benih hibrida Inata Agrihorti sebaiknya mengacu pada hasil (rendemen/bobot benih per tanaman) di tahun 2017 (skala besar). (lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7.)

Sasaran 1.3

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Indikator

Jumlah Calon Benih Sebar

a. Calon Benih Sebar Bawang Putih

b. Calon Benih Sebar Kentang

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator kinerja utama dengan target tersedianya calon benih sebar bawang putih 150 kg,

360.000 Kg calon benih sebar kentang.

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2017 telah tercapai

100% untuk calon benih sebar bawang putih, 100% untuk calon benih sebar kentang dari target yang ditetapkan dengan realisasi adalah 150.000 Kg ( luasan

tanam 30 ha) calon benih sebar Bawang putih; 360.000 Kg ( luasan tanam 40

ha) calon benih sebar kentang.

Indikator calon benih sebar ini merupakan kegiatan yang didanai dari

anggaran APBNP yang diluncurkan pada DIPA revisi 3 (terbit tanggal 16 Agustus 2017) sehingga kegiatan baru bisa mulai bulan September 2017. Calon Benih

Sebar bawang putih hasil 150.000 kg di area pertanaman didapat dengan

Estimasi hasil produksi 5 ton/hektar sehingga calon Benih Sebar bawang putih ditanam pada luasan 30 hektar di 10 tempat berbeda bekerjasama dengan

Page 27: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

26

kelompok tani yang berlokasi Jawa Tengah dan Jawa Timur (daftar kelompok tani dan besarnya luasan terlampir). Begitu pula dengan Calon Benih Sebar

Kentang hasil 360.000 Kg di area pertanaman didapat dengan Estimasi hasil

produksi 9 ton/hektar sehingga calon Benih Sebar kentang ditanam pada luasan 40 hektar di 13 tempat berbeda bekerjasama dengan kelompok tani yang

berlokasi Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara (daftar kelompok tani dan besarnya luasan terlampir).

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :

Sasaran 1.2 Indikator Target Realisasi %

Tersedianya varietas unggul baru hortikultura, melalui metode konvensional dan inkonvensional, serta terdistribusinya benih sumber dalam mendukung system pertanian modern berkelanjutan

Jumlah Calon Benih Sebar

a. Calon Benih Sebar Bawang Putih

150.000 Kg

150.000 Kg

100

b. Calon Benih Sebar Kentang

360.000 Kg

360.000 Kg

100

Indikator jumlah calon benih sebar ini merupakan indikator baru

dikarenakan adanya penambahan Anggaran APBNP TA.2017 sehingga untuk indikator ini tidak dapat kita bandingkan dengan indikator tahun-tahun

sebelumnya.

Sasaran 2 : Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bioprosesing untuk mendukung sistem pertanian modern berkelanjutan

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator

kinerja utama dengan target tersedianya 5 Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan.

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2017 terealisasi 5 teknologi sehingga capaian IKU teknologi 100%, walaupun dari 5 teknologi

tersebut ada 3 teknologi yang akan dicapai pada bulan januari – Februari 2018.

Hal ini disebabkan 3 teknologi tersebut merupakan tambahan indikator baru dikarenakan adanya penambahan Anggaran APBNP TA.2017, yang diluncurkan

pada DIPA revisi 3 (terbit tanggal 16 Agustus 2017) sehingga kegiatan baru bisa

Page 28: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

27

mulai bulan September dan harus berakir secara atministrasi pada bulan Desember 2017, yang artinya hanya mempunyai waktu 3 - 4 bulan untuk

pelaksanaan kegiatan penelitian ke 3 teknologi tersebut. Di sisi lain proses bilogis

komoditas (kentang dan Bawang putih) yang diteliti teknologinya dari mulai persiapan tanam sampai panen dibutuhkan waktu 5 bulan, oleh karena itu IKU 3

teknologi tersebut diestimasi dicapai pada bulan Januari – Februari.

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi nano, bioinformatika (IT) dan bioprosesing untuk mendukung sistem pertanian modern berkelanjutan

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

5 Teknologi 5 Teknologi 100

Realisasi 5 teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan yang telah ditargetkan tersebut yaitu :

1) Paket teknologi budidaya bawang merah produksi 40 ton/ha off season.

a. Bawang asal TSS varietas Trisula dapat dibudidayakan di dataran rendah (< 50 m, dpl.) off-season.

b. Pertanaman TSS di lahan sawah saat off-season menghasilkan rataan jumlah anakan (2-4) per tanaman.

a. Produksi bawang merah asal TSS di lahan sawah DR saat off-season

baru mencapai 21,56 t/ha dengan efisiensi lahan 70 %. b. Biaya produksi bawang merah asal TSS cukup tinggi mencapai Rp 113,6

juta dengan BEP = Rp 5,270 / kg dan R/C = 2,66 cukup menguntungkan.

Page 29: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

28

Gambar 5. Paket teknologi budidaya bawang merah produksi 40 ton/ha off season.

2) Paket teknologi produksi cabai dengan produktivitas >20t/ha off season.

Komponen Teknologi :

a. Varietas : Kencana, Lingga, Mega Top dan PM99 b. Pesemaian terproteksi: dalam sungkup nylon dan disemprot dengan

inducer bunga pagoda c. Populasi 29 ribu tanaman/ha (jarak tanam 40 x 60 cm)

d. Pemasangan mulsa plastik hitam-perak

e. Penanaman 4 baris tanaman jagung sebagai barier vektor virus kuning f. Pemberian 30 ton pupuk kandang + dekomposer MM dan pemupukan

1.000 kg NPK g. Pengendalian OPT: Prinsip PHT, Aplikasi biopestisida ATECU,

penggunaan repelent serai wangi, strategi penggunaan fungisida

Strategi : a. Varietas unggul produktif dan adatif

b. Pesemaian sehat c. Populasi tinggi

d. Hasil 1 kg/tanaman e. Kehilangan hasil < 10 %

Page 30: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

29

Varietas Mega Top Varietas Lingga

Varietas PM 99 Varietas Kencana

Gambar 6. Paket teknologi produksi cabai dengan produktivitas

>20t/ha off season

3) Kesesuaian varietas – varietas bawang putih di tiga ekosistem berbeda.

Mempetakan kesesuaian varietas-varietas bawang putih di tiga ekosistem. Dataran rendah (150 -600 mdpl) : Varietas Lumbu Putih dan Geol

Temanggung Dataran medium (600-1000 mdpl) : Varietas Lumbu Hijau, Lumbu Kuning,

Lumpbu Putih dan Lokal Hijau Ompenan

Dataran tinggi (> 1000 mdpl) : Varietas Tawangmangu, Lokal Tawangmangu, dan Lumbu Hijau

Gambar 7. Kesesuaian varietas – varietas bawang putih di tiga

ekosistem berbeda

Page 31: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

30

4) Pematahan dormansi umbi bawang merah, bawang putih dan kentang.

Dari sepuluh perlakuan yang dicobakan pada umbi baru panen 4 varietas

bawang merah, 5 varietas kentang, dan 6 varietas bawang putih. Dapat

disimpulkan bahwa tidak ada dormansi setelah panen pada bawang merah. Perlakuan pematahan dormansi tidak berbeda dengan kontrol. Perlakuan

GA3 pada kentang paling cepat mematahkan dormansi umbi kentang. Perlakuan KNO3, GA3, asam salisilat pada bawang putih paling cepat

mematahkan dormansi umbi bawang putih.

Kontrol

dengan GA3

Kentang

Kontrol

non kontrol

Bawang merah

Page 32: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

31

Kontrol

non kontrol

Bawang putih

Gambar 8. Pematahan dormansi umbi bawang merah, bawang

putih dan kentang

5) Pengaruh metode ekstraksi DNA menggunakan kit dan nonkit terhadap kualitas dan kuantitas DNA bawang putih, bawang merah, kentang dan cabai

Metode nonkit lebih efisien dibandingkan metode nonkit. Metode nonkit (CTAB) dapat mengekstrak DNA bawang merah, bawang putih, kentang,

dan cabai lebih baik (kualitas dan kuantitas) daripada metode kit. Kuantitas

DNA : konsentrasi DNA berkisar 76.3-1494 μg/mL (10-20 kali lebih pekat

dari DNA dengan kit) dan kemurnian DNA berkisar 1.7-2.2

Visualisasi Metode kit

Visualisasi Metode nonkit (CTAB)

Page 33: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

32

Koleksi DNA dari cabai, bawang merah, bawang putih dan kentang yang telah

diekstraksi dengan kualitas baik dengan nonkit dibanding dengan kit.

Gambar 9 . Pengaruh metode ekstraksi DNA menggunakan kit dan nonkit terhadap kualitas dan kuantitas DNA bawang putih, bawang

merah, kentang dan cabai

Perbandingan capaian sasaran lima tahun terakhir dapat dilihat dari tabel berikut:

Indikator Kinerja Realisasi (%)

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

125 100 100 100 100

Gambar 10. Grafik Perbandingan Prosentase Capaian Teknologi

Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan 5 Tahun Terakhir

0

50

100

150

2013 2014 2015 2016 2017

Realisasi (%)

Jumlah Teknologi Budidaya Produksi Hortikultura Ramah Lingkungan

Page 34: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

33

Sasaran 3 : Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dan sarana prasarana yang High Profile serta terbangunnya

jejaring kerjasama nasional dan internasional yang kuat

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur melalui pencapaian indikator

kinerja utama dengan target tersedianya 2 Teknologi Diseminasi Tanaman Sayuran.

Indikator kinerja sasaran yang ditargetkan tahun 2017 telah tercapai 100% dari target yang ditetapkan dengan realisasi 2 Teknologi.

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten

dan sarana prasarana yang High Profile serta

terbangunnya jejaring

kerjasama nasional dan internasional yang kuat

Jumlah Diseminasi

Teknologi Hortikultura

2 Teknologi 2 Teknologi 100

Kedua Teknologi Diseminasi Tanaman Sayuran yang telah ditargetkan

tersebut yaitu :

1) Diseminasi Inovasi Teknologi dan Dukungan Pengembangan Kawasan

Agribisnis Hortikultura

Diseminasi Inovasi Teknologi dan Dukungan Pengembangan Kawasan

Agribisnis Hortikultura telah terselenggara melalui promosi hasil penelitian/pameran/ display (17 kegiatan), dukungan narasumber (48

narasumber) dan visitor plot. Untuk publikasi hasil penelitian naskah yang

masuk melalui dewan redaksi pada tahun 2017 sebanyak 17 naskah karya tulis ilmiah untuk jurnal nasional dan 3 naskah untuk jurnal internasional.

Page 35: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

34

Salah satu dari kegiatan ini adalah Kerjasama antara Balai Penelitian Tanaman Sayuran bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Wonosobo

yang mendisimenasikan teknologi kultur jaringan ke beberapa petani kentang

dari Wonosobo mengenai Perbanyakan kentang, kegiatan pembinaan tersebut diselenggarakan karena rendahnya produktivitas petani kentang lokal yakni

ketersediaan bibit jarang sekali petani yang melakukan perbanyakan bibit kentang sementara ini petani memperoleh bibit dari daerah yang lain seperti

Pangalengan dan Lembang.

Para petani telah dibekali materi perbanyakan benih kentang beserta praktek di

Balitsa, selesai dari kegiatan pembinaan tersebut para petani mencoba

mengaplikasikannya dilapangan khususnya di daerah Dieng Wonosobo merupakan salah satu sentra kentang terbesar di Indonesia.

Tim dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan Kepala Balitsa didampingi dari Dinas Pertanian meninjau langsung ke lahan petani, untuk melakukan monitoring

dan evaluasi terhadap petani, dengan tujuan :

Untuk melihat secara langsung kegiatan harian para petani tersebut dalam melakukan kegiatannya sebagai petani/penangkar benih setelah mengikuti

bimtek tersebut.

Melihat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para petani untuk

memproduksi benih kentang.

Penerapan ilmu yang telah diberikan pada saat pembinaan serta

pengaplikasiannya.

Berikut beberapa hasil dari monitoring dan evaluasi terhadap petani :

Kegiatan di Bapak Mukhlas sudah melakukan kegiatan perbenihan

kentang melalui teknik kultur jaringan skala rumah tanagga dimulai dari

pembuatan meristem, sub kultur dari planlet yang diperoleh dari Balitsa dan penanaman stek pucuk dari planlet ke polybag. Hasil meristem yang

dilakukan masih berumur 10 hari terlihat cukup baik. Kendala yang

dihadapi adalah kurangnya sarana untuk laboratorium kultur jaringa, baik peralatan maupun bahan-bahan media tanam untuk kultur jaringan.

Kegiatan di Bapak Yusuf (Petani) sudah melakukan kegiatan perbenihan

kentang melalui teknik kultur jaringan di laboratorium kultur jaringan dengan kapasitas 10.000 botol.

Page 36: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

35

Gambar 11. kegiatan perbenihan kentang melalui teknik kultur jaringan skala rumah tangga

Terdiseminasikannya teknologi kultur jaringan di desa akan mendorong

terbentuknya desa mandiri benih kentang yang bermutu dan bersertifikat.

2) Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah dan Cabai

Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah

dan Cabai telah terselenggara dan telah memenuhi target berupa 1 laporan, adapun rincian dari kegiatan tersebut meliputi pengiriman benih sumber

mendukung di 11 lokasi UPSUS dan TTP-TSP , pengiriman 4 orang detasir di 4 lokasi mendukung UPSUS dan TTP-TSP serta penyediaan serta penyediaan

tenaga ahli/narasumber ke 29 kegiatan yang di adakan oleh instansi lain untuk mendukung UPSUS dan TTP-TSP.

Salah satu kegiatan UPSUS ini adalah Budidaya Dilahan Gambut yang

berlokasi di desa Tunggal Bhakti Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimatan Barat. Sayuran daun merupakan salah satu sumber pendapatan petani di

perbatasan Malaysia jarak antara desa Tunggal Bhakti ke perbatasan sekitar 40 Km, sayuran yang berkembang terutama sayuran bayam, kangkung dan

sawi, Lahan yang ada di wilayah perbatasan mineral bergambut

dengan kedalaman gambut sekitar 50 cm. Pemanfaatan lahan gambut berkelanjutan dan ramah lingkungan, selain abu janjang sawit yang

merupakan limbah dari pabrik pengolahan sawit dan sisa akar tunggul pohon, sisa semak, serta limbah tanaman sayuran dilakukan pembakaran di

dalam bak pembakaran. Abunya dijadikan ameliorant untuk memperbaiki pH tanah dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

Untuk menanam sayuran maka lahan gambut dibuat bedengan ukuran

1,5x12 meter agar cocok dengan ukuran gembor penyiram tanaman. Jadi satu hektar lahan gambut dapat dibuat menjadi 440 bedengan. Petani

umumnya hanya mengelola sekitar 0,25 ha setara 110 bedengan. Sayuran sawi manis dapat dipanen sekitar 25 hari setelah pindah tanam secara

bergilir. Dengan mengelola 110 bedengan berarti petani dapat menanam

dan memanen sawi manis sebanyak 4 bedengan/hari, Jadi petani harus

Page 37: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

36

menanam dan memanen sebanyak 4 bedengan per hari agar produksi sawi manis tersedia setiap hari dengan hasil panen rata-rata 120 kg/hari.

Gambar 12. Kegiatan Upsus di Lahan Gambut

3.2.2. Capaian Outcome Outcome

Berdasarakan uraian capaian sasaran di atas, teridentifikasi beberapa output

yang apabila dikembangkan lebih lanjut dapat berpotensi menjadi outcome antara lain distribusi benih dan kerjasama lisensi. Benih sumber sayuran

generatif telah terdistribusi ke 27 BPTP dan 34 Dinas Pertanian di seluruh

Indonesia, bawang merah telah terdistribusi ke 13 BPTP dan 7 Dinas Pertanian, sedangkan kentang telah terdistribusi ke 1 BPTP dan 5 Dinas Pertanian.

Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah disajikan pada Tabel 9 dan Lampiran 6.

Tabel 10. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah.

No. Konsumen Sayuran Generatif Bawang Merah Kentang

1 BPTP 27 13 1

2 Dinas Pertanian 34 7 5

3 Kelompok Tani 27 - 5

4 Perusahaan Swasta 11 2 6

5 Lembaga Pendidikan 63 19 3

6 Peneliti/Karyawan Balitsa 49 18 8

7 Lainnya 167 14 5

Royalti Kerjasama Lisensi dengan diberlakukannya Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) NO. 72 Tahun 2015 tentang Imbalan Yang Berasal dari PNBP

Page 38: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

37

Royalti Paten, serta PMK NO. 06 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Imbalan Yang Berasal Dari Royalti Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)

Kepada Pemulia Tanaman Dalam Rangka Penggunaan Sebagian Dana PNBP,

maka inventor yang menghasilkan paten dan hak PVT yang telah dilisensi berhak mendapatkan royalti dari hasil penelitiannya yang dikerjasamakan dengan dunia

usaha. Sesuai dengan PMK tersebut, besaran royalti untuk inventor berkisar antara 10-40% tergantung dari besaran keseluruhan royalti yang diterima. Jika

total royalti di bawah Rp 100 juta, maka besaran yang diterima peneliti adalah 40%. Adapun untuk royalti yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar, maka besaran

royalti untuk peneliti maksimal 10%. Tahun 2017 perolehan royalti Balai

Penelitian Tanaman Sayuran Kentang Varietas Medians sebesar 7,488,500, Kentang Varietas GM-05 Rp 17,000, dari penjualan tahun 2015.

Royalti tersebut telah diberikan kepada inventor Balitbangtan oleh Menteri Pertanian yang dalam hal ini diwakili oleh Inspektur Jenderal Kementan, pada

rangkaian Rapat Kerja Balitbangtan, pada tanggal 29 November 2016, di

Cimanggu, Bogor. Ini menjadi catatan prestasi yang cukup membanggakan bagi Balitbangtan. Royalti yang sudah dapat diberikan kepada inventor ini diharapkan

dapat mendorong minat inventor lain untuk menghasilkan paten dan PVT lebih banyak lagi. Tujuan utama Balitbangtan memang bukan untuk mendapatkan

royalti, namun royalti merupakan cerminan bahwa suatu teknologi telah berhasil dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat luas.

Pada tahun 2017 ini kerjasama lisensi komoditas Kentang Varietas Medians

telah dilaksanakan oleh Balitsa dengan mitra kerja Koperasi Pondok Pesantren Darul Fallah melalui surat perjanjian nomor B-639.3/HM.240/H.3.1/04/2017

079/KKD/TM/IV/2017 per tanggal 19 April 2017.

3.2.3. Capaian Kinerja Lainnya

Pada tahun 2017, selain dari indikator kinerja sesuai PK, telah dihasilkan beberapa capaian kinerja lainnya, berikut diantaranya :

1. Melalui Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Genetik Sayuran tahun 2017 telah berhasil terejuvinasi 250 aksesi, terkarakterisasi 80 aksesi 496 aksesi hasil

eksplorasi. Kegiatan Rejuvinasi Sumber Daya Genetik Sayuran terdiri dari 4

komoditas meliputi kentang 105 aksesi, bawang merah 80 aksesi, bawang daun 45 aksesi dan jamur edibel 20 akses. Untuk kegiatan Karakterisasi Umum

Sumber Daya Genetik Sayuran terdiri dari 1 komoditas yaitu bawang merah 80 aksesi. Sedangkan untuk hasil eksplorasi terdiri dari 4 komoditas yaitu cabai 40

aksesi, kentang 25 aksesi, bawang merah 430 aksesi dan bawang daun 1 aksesi. Pengelolaan Sumber Daya Genetik Sayuran ini telah terdokumentasi pada sistem

informasi plasmanutfah 1670 paspor data dan 453 karakter.

2. Telah dilaksanakan kerjasama luar negeri dengan mitra The Australian Center For Internasional Agriculture Research (ACIAR) melalui judul kegiatan Increasing

Produktivity of Alium and Solanaceaous vegetable crop in UIndonesia and

Page 39: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

38

Subtropical Australia dan memperoleh dana sebesar RP.221.291.000,- Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

dan ACIAR, Australia dengan pelaksana kegiatan adalah BALITSA. Kegiatan ini

juga melibatkan peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan QAAFI. Penanggung jawab kegiatan ini di BALITSA adalah Dr. Witono

Adiyoga. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan berdasarkan surat tertanggal 8 Juni 2017, kegiatan penelitian kerjasama ini diperpanjang

sampai dengan 30 Juni 2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Melakukan survey lanjutan untuk mengetahui distribusi PYLCV dan

pathogen lain yang menyerang allium di bagian Timur Indonesia. Dari

11 kegiatan untuk tujuan ini, hanya kegiatan Seleksi resistensi PYLCV yang masih berjalan. Kegiatan lainnya sudah selesai.

b. Melanjutkan penelitian kultur jaringan untuk menghilangkan virus dari alliums dan melakukan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh virus

terhadap produktivitas tanaman bawang merah. Kegiatan ini didukung

oleh 3 kegiatan penelitian laboratorium dan 2 kegiatan penelitian lapangan. Kelima kegiatan ini sudah mendekati penyelesaian karena

ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2017

c. Evaluasi praktek budidaya untuk meningkatkan produksi True Seed

Shallot. Kegiatan ini meliputi 1 penelitian lapang oleh BALITSA dan 2 penelitian mahasiswa S3 UGM

d. Penelitian untuk memperbaiki sumber daya genetic allium dan cabai.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan dua pertukaran plasma nutfah oleh UGM.

e. Melakukan penelitian tentang ICM untuk mengetahui akibat penggunaan N yang berlebihan dan adanya serangan fusarium pada

produksi bewang merah. Dalam kegiatan ini dilakukan 1 penelitian

lapangan oleh Balitsa (sudah panen) dan satu penelitian mahasiswa S2 UGM (sedang berjalan)

f. Melaksanakan workshops dan training untuk petani terkait dengan management budidaya tanaman yang baik, masalah pasar, persediaan

benih dan pengendalian OPT. Kegiatan ini menurut rencana akan

dilaksanakan di Sumatera Barat dan Jawa Timur.

Page 40: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

39

TSS mini-bulb trial

Percobaan tentang Efisiensi Penggunaan Nitrogen (NUE) dari dua varietas bawang merah yang ditanam di tanah Alluvial (termasuk pemilihan benih dan perawatan benih sebagai prasyarat) untuk mengatasi kelebihan N dan fusarium dalam bawang merah)

Gambar 13. Beberapa kegiatan kerjasama di Lapangan

Page 41: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

40

3. Pada tahun 2017 Balitsa menerima sertifikat sebagai unit kerja berprestasi

wilayah bebas dari korupsi (WBK) lingkup Kementerian Pertanian tahun 2017

sesuai dengang SK Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 791/Kpts/KP.590/11/2017 tanggal 29 Nopember 2017.

3.2.4. Keberhasilan PK tahun Sebelumnya

Keberhasilan Balitsa pada tahun 2017 yang merupakan luaran tahun 2016 adalah telah diperoleh SK pelepasan kentang dengan nama Dayang Sumbi

Agrihorti ( SK Kementan no: 091 / Kpts / SR.120 / D.2.7 / 8 /2016 );1 VUB

Mentimun Hibrida dengan nama Litsa 2. ( SK Kementan no: 114 / Kpts / SR.120 / D.2.7 / 10 /2016 ), 1 VUB Cabai Merah (Besar) Hibrida dengan nama Inata

Agrihorti ( SK Kementan no: 002 / Kpts / SR.120 / D.2.7 / 1 /2017 ) dan 1 VUB bawang merah dengan nama Violetta Agrihorti ( SK Kementan no: 001 / Kpts /

SR.120 / D.2.7 / 1 /2017 ).

3.2.5. Kendala dan Langkah Antisipasi

Permasalahan baik teknis maupun nonteknis yang dihadapi pada tahun ini adalah: Permasalahan teknis; 1) Capaian IKU benih sumber Cabai Hibrida

dan bawang merah TSS tidak mencapai 100 % (masing-masing 31,3 % dan 1,70 %), hal ini dikarenakan sulitnya mempredeksi musim dan turunya kabut serta

adanya angin topan siklun Dahlia yang mengakibatkan rusaknya beberapa rumah

kasa dan naungan yang digunakan untuk produksi kedua benih sumber tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan panen.

Tindak lanjut dan pemecahan masalah: 1) Perbaikan rumah kasa terutama atapnya untuk meneruskan produksi benih sumber cabai hibrida.

Perbaikan naungan dan penanaman ulang seluas 1 ha untuk produksi benih

sumber bawang merah , dengan estimasi hasil panen biji (TSS) sebanyak 100 Kg;2) KPA dan PPK akan melakukan pengawalan terhadap kinerja tim pengadaan

dan keuangan agar meningkatkan serapan anggaran, dengan estimasi pada akhir Desember serapan anggaran mencapai 94 %, sedangkan yang 6 % lagi yang

berasal dari sisa Belanja Gajih dan uang makan Pegawai, dan sisa kontrak

belanja modal dan belanja barang, yang tidak dapat diserap akan dikembalikan ke kas Negara.

3.3. Akuntabilitas Keuangan

3.3.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran

Untuk melaksanakan kegiatan tahun 2017, Balitsa memperoleh Sumber

daya anggaran berasal dari DIPA Balitsa dan Hibah. Pagu awal APBN Balitsa TA.

2017 adalah senilai 30.082.861.000,-. Dalam perjalanan tahun anggaran 2017

Page 42: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

41

terjadi pemblokiran dan penambahan angggaran, yaitu 1) DIPA revisi 1 tanggal 16 Mei 2017 adanya penambahan anggaran yang bersumber dari SMARTD

sebesar Rp. 306.500.000,-; 2) DIPA revisi 2 tanggal 20 Juli 2017 adanya Blockir

sebesar Rp.150.000.000,- ; 3) DIPA revisi 3 tanggal 16 Agustus 2017 adanya penambahan Anggaran (APBNP) sebesar Rp. 18.322.500.000,- ; 4) DIPA revisi 4

tanggal 19 September 2017 adanya penambahan Anggaran yang bersumber dari PNBP kerjasama sebesar Rp. 32.907.000,- ; 5) DIPA revisi 5 tanggal 21

Nopember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar Rp. 122.454.000,- yang bersumber dari penambahan PNBP; 6). DIPA revisi 6 tanggal 30 Nopember

adanya pergeseran antar pagu untuk optimalisasi Anggaran dan 7) DIPA revisi 7

tanggal 27 Desember 2017 adanya penambahan Anggaran sebesar RP. 221291.000,- yang berasal dari dana hibah . Total pagu Anggaran Balitsa setelah

adanya penghematan dan penambahan Anggaran sampai Desember 2017 yaitu Rp. 49.088.513.000,-. Perkembangan komposisi pagu Balitsa tersebut dapat

dilihat pada Tabel 11 berikut :

Tabel 11. Perkembangan Komposisi Pagu Anggaran Tahun 2017

No DIPA Tgl. Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Total

1 Awal 7 Desember 2016 14,302,861,000 9,630,000,000 6,150,000,000 30,082,861,000

2 Revisi 1 16 Mei 2017 14,302,861,000 9,630,000,000 6,456,500,000 30,389,361,000

3 Revisi 2 20 Juli 2017 14,302,861,000 9,630,000,000 6,456,500,000 30,389,361,000

4 Revisi 3 16 Agustus 2017 14,302,861,000 26,592,500,000 7,816,500,000 48,711,861,000

5 Revisi 4 19 September 2017

14,302,861,000 26,625,407,000 7,816,500,000 48,744,768,000

6 Revisi 5 21 Nopember 2017 14,302,861,000 26,625,407,000 7,938,954,000 48,867,222,000

7 Revisi 6 30 Nopember 2017 14,302,861,000 26,625,407,000 7,938,954,000 48,867,222,000

8 Revisi 7 27 Desember 2017 14,302,861,000 26.846.698.000 7.938.954.000 49.088.513.000

Berdasarkan laporan realisasi keuangan sampai dengan Desember 2017

serapan anggaran sebesar: Rp. 46,168,517,527,- (94.05%) dari pagu Rp.

49,088,513,000,- Adapun rincian realisasi keuangan berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut :

Page 43: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

42

Tabel 12. Realisasi DIPA. Tahun Anggaran 2016 dan 2017

No. Jenis Pengeluara

n

2016 2017

Pagu Anggaran

Realisasi Pagu Anggaran

Realisasi

(Rp) Rp. % (Rp) Rp. %

1 Belanja Pegawai

14,672,246,000 13.986.576.645 95.33 14.302.861.000 12.902.397.115 90,21

2 Belanja Barang

11,441,602,000 11.235.702.132 98.20 26.846.698.000 26.598.556.832 99,08

3 Belanja Modal

7,320,568,000 7.162.386.997 97,84 7.938.954.000 6.667.563.580 83,99

JUMLAH 33,434,416,000 32.481.867.774 97.15 49.088.513.000 46.168.517.527 94,05

Pagu Belanja Pegawai Balitsa pada tahun 2017 sebesar Rp14.302.861.000,- dari

jumlah yang dianggarkan dalam DIPA dengan realisasi sampai Desember 2017

mencapai Rp. 12.902.397.115 (90,21%). Prosentase Realisasi belanja barang 2017 sampai Desember 2017 Rp. 26.598.556.832,- (99,08 %) dan prosentase

realisasi belanja modal tahun 2017 sampai Desember 2017 Rp. 6.667.563.580,- (83,99%). Data pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan disajikan pada

tabel 13.

Tabel 13. Data Pagu Dan Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan TA. 2017

KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %

(RP) (RP)

1804.204.051

Benih Sumber Bawang Merah Berbasis SMM (UPBS)

1,783,000,000

1,772,069,940

99.39

1804.205.051

Produksi Benih Sumber Cabai Berbasis SMM (UPBS)

1,000,000,000

998,638,427 99.86

1804.207 Varietas Unggul Baru Tanaman Hortikultura

051 Perakitan VUB & Perbaikan Teknologi TSS yang Berdaya Saing & Produktivitas Tinggi

400,000,000

399,202,829 99.80

052 Perakitan Varietas Cabai Hibrida dengan Provitas >20 Ton/Ha

200,000,000

199,886,678

99.94

053.A Uji Keunggulan & Uji Kebenaran Kentang Olahan untuk Bahan Baku Industri Kripik

117,000,000

109,999,600

94.02

053.B

Pengelolaan Sumber Daya genetik sayuran untuk Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim Global

200,000,000

198,712,129

99.36

1804.208 Teknologi & Inovasi Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura

051 Perakitan Teknologi Budidaya Bawang Merah dengan Provitas 40 Ton/Ha

350,000,000

347,912,298

99.40

052 Perbaikan teknologi Produksi Cabai dengan Provitas >20 Ton/Ha

350,000,000

343,163,549

98.05

Page 44: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

43

Lanjutan : tabel 13 Data Pagu Dan Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan TA.

2017

KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %

(RP) (RP)

053

Penelitian Perbenihan Mendukung Produksi Massal Benih Sayuran Strategis (APBNP)

400,000,000

392,944,862 98.24

1804.209 Diseminasi Inovasi Teknologi Komoditas Hortikultura

053.A.

Diseminasi Inovasi Teknologi & Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura

165,000,000

157,988,000

95.75

053.B Pengelolaan Kerjasama Penelitian

10,000,000

9,899,246

98.99

053.C Diseminasi Teknologi Produksi Benih Bawang Putih (APBNP)

300,000,000

295,434,079

98.48

053.D Diseminasi Teknologi Produksi Benih Kentang (APBNP)

300,000,000

286,693,229 95.56

053.E

Sustainable Productivity Improvements in Allium and Solanaceous Vegetable Crops in Indonesia and Sub-Tropical Australia

221,291,000

206,665,348 93.39

054

Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah & Cabai

300,000,000

289,948,403 96.65

1804.301.002.052

Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & ekspor (Calon Benih Sebar di Area Pertanaman ddg Estimasi Hasil 150.000 kg ) (APBNP)

5,862,500,000

5,846,286,133

99.72

1804.301.002.053

Dukungan Perbenihan Komokditas Strategis Untuk Swasembada & ekspor (Calon Benih Inti Bawang Putih dg Estimasi Hasil 150 Kg) (APBNP)

300,000,000

300,000,000

100.00

1804.302.051

Dukungan Perbenihan Komoditas Startegis Untuk Swasembada & Ekspor (Calon Benih Sumber 40.000 BotolPlanlet)(APBNP)

2,400,000,000

2,378,384,665 99.10

1804.302.052

Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & Ekspor (Calon Benih Sebar Kentang DiArea Peratanaman dg Estimasi Hasil 360.000 Kg Umbi) (APBNP)

7,250,000,000

7,183,425,077

99.08

1804.951 Layanan Internal

051

Kendaraan Untuk Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & Ekspor (APBNP)

392,500,000

388,970,500

99.10

053

Peralatan Untuk Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & Ekspor (APBNP)

576,500,000

511,758,000

88.77

054 Pembangunan & Renovasi Gedung & Bangunan

A Revitalisasi Kebun Percobaan Serpong

3,125,000,000

2,516,314,668

80.52

B Pembangunan Screen House TSS (11 Unit x 120 M2)

3,025,000,000

2,523,662,570

83.43

C Perencanaan Revitalisasi Kebun Percobaan & Renovasi Gedung Kantor

306,500,000

224,065,842 73.10

D

Pembangunan Gudang Benih Untuk Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & Ekspor (KP.Brastagi)(APBNP)

197,000,000

189,124,000

96.00

Page 45: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

44

Lanjutan : tabel 13 Data Pagu Dan Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan TA.

2017

KODE KEGIATAN PAGU REALISASI %

(RP) (RP)

E

Pembangunan Gudang Benih Untuk Dukungan Perbenihan Komoditas Strategis Untuk Swasembada & Ekspor (KP.Margahayu (APBNP)

194,000,000

191,612,000

98.77

057 Layanan Manajemen Litbang Tanaman Hortikultura

A Pengelolaan Administrasi Bagian Pelayanan Teknis

287,000,000

286,167,338

99.71

B Pengelolaan Sarana & Prasarana Penelitian

428,000,000

419,166,565

97.94

C Pengelolaan PNBP

390,129,000

387,415,700

99.30

D Pengelolaan Administrasi Bagian Tata Usaha

184,000,000

180,191,824

97.93

E Sinkronisasi & Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan

346,232,000

346,097,713

99.96

F Sistem Pengendalian Internal

9,000,000

8,660,000

96.22

G Pengelolaan Perpustakaan & Website

31,000,000

30,814,579

99.40

1804.994 Layanan Perkantoran

001 Gaji & Tunjangan

14,302,861,000

12,902,397,115

90.21

002 Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan Perkantoran

3,385,000,000

3,344,844,621 98.81

Total 49,088,513,000 46,168,517,527 94.05

Khusus dibidang penelitian pagu dan realisasi anggaran Belanja Barang Output Utama disajikan pada Tabel 14 Kisaran realisasi output utama per tanggal

20 Desember 2017 dari 70,35% - 97,24% dengan rata-rata 87,97%.

Tabel 14. Realisasi Anggaran Output Utama TA. 2017 Kegiatan output utama Pagu Realisasi %

Varietas Unggul Baru Sayuran 917.000.000 907.801.236 99,00

Benih sumber Bawang Merah 1.783.000.000 1.772.069.940 99,39

Benih sumber cabai merah 1.000.000.000 998.638.427 99,86

Calon Benih Sebar bawang putih 5.862.500.000 5.846.286.133 99,72

Calon Benih Inti Bawang Putih 300.000.000 300.000.000 100

Calon Benih Sumber Kentang 2.400.000.000 2.378.384.665 99,10

Calon Benih sebar kentang 7.250.000.000 7.183.425.709

99,08

Teknologi Sistem Agribisnis Sayuran Ramah Lingkungan

1.100.000.000 1,084,020,709

98,55

Pendukung 28.476.013.000 25,697,891,340

90,24

Jumlah 49.088.513.000 46,168,517,527 94,05

Page 46: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

45

3.3.2 Pengelolaan PNBP

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) memberikan kontribusi bagi

pendapatan negara. Secara umum realisasi PNBP Balitsa sampai dengan

Desember 2017 sebesar Rp. 859.473.557,- atau 343,79% dari yang ditargetkan (Tabel 15). Kelebihan realisasi dari target ini sebagian besar disumbang dari

UPBS dan Laboratorium Pengujian serta dari pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemeritah.

Tabel 15. Rekapitulasi pagu dan realisasi penerimaan PNBP Balai

Penelitian Tanaman Sayuran Tahun 2017 dan 2016 No. Uraian MAP 2016 2017

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Anggaran Penerimaan Anggaran Penerimaan

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

PENERIMAAN UMUM

1 Penerimaan Jasa Lembaga Keuangan (Giro)

-

2 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL dan Lainnya TAYL

36,485,353

3 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara

4 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

3,833,000

11,856,960 9.057.960

5 Pendapatan dari pemanfaatan BMN lainnya / Jasa Lainnya

6. Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah

252.258.097

Jumlah Penerimaan Umum 3,833,000 48,342,313 261.316.057

PENERIMAAN FUNGSIONAL

6 Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

255,304,000 426,294,750 97.000.000 327.139.000

7 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan

8 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi Sesuai Dengan Tugas dan Fungsi Masing-Masing Kementerian dan Pendapatan DJBC

62,000,000 99,076,000 123.000.000 246.018.500

9 Penerimaan jasa lainnya 99,000,000 66,630,000 30.000.000 25.000.000

Jumlah Penerimaan Fungsional

416,304,000 592,000,750 250.000.000 598.157.500

Jumlah PNBP 420,137,000 640,343,063 250.000.000 859.473.557

Page 47: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

46

3.3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Efisiensi

Salah satu penilaian ketercapaian kinerja berdasarkan PMK 249/2011 yaitu

dengan nilai efisiensi dalam penggunaan anggaran. Nilai efisiensi tersebut merupakan perbandingan antara realisasi anggaran dengan realisasi volume

keluaran (RVK) terhadap pagu anggaran dengan target volume keluaran (TVK). Nilai efisiensi kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran secara lengkap disajikan

pada table 16

Tabel 16 Nilai Efisiensi Kinerja Balitsa 2017 No Indikator Rincian Pagu Realisasi TVK RVK Efisiensi Nilai

Efisiensi

1 Jumlah VUB

Jumlah VUB

917.000.000

907.801.236 3 3 1 53

2 Jumlah Calon

Benih Sumber

Bawang Merah

TSS

1.783.000.000 1.772.069.940 16 650 -3937,6 0

BS Cabai 1.000.000.000 998.638.427 40 100 -149,7 0

Calon BS Kentang

2.400.000.000 2.378.384.665 40.000 40.000 0.9 52

Calon Benih inti

Bawang Putih

300.000.000 300.000.000 150 150 0 50

3 Jumlah calon benih

sebar

Calon benih sebar

bawang putih

5.862.500.000 5.846.286.133 150.000

150.000

0.3 51

Calon benih

sebar kentang

7.250.000.000 7.183.425.709 360.000

360.000

0.9 52

4 Jumlah Teknologi

Jumlah Teknologi

1.100.000.000 1.084.020.709 5 5 1.4 54

5 Jumlah Diseminasi

Jumlah Disemina

si

1.075.000.000 1.039.962.957 2 2 3.2 58

Total 0.87 52

Keterangan; TVK= Target Volume Keluaran, RVK=Realisasi Volume Keluaran

Berdasarkan Tabel tersebut menunjukkan secara keseluruhan dari ke lima

indicator kinerja (Jumlah VUB, Jumlah Calon Benih Sumber, Jumlah calon benih sebar, Jumlah teknologi dan jumlah diseminasi) Balitsa menunjukkan efisiensi

sebesar 0.87 % dengan nilai efisiensi 52 %. Hal ini menunjukkan bahwa Balitsa dapat melakukan efisiensi anggaran sebesar 52% dari seluruh output yang

dihasilkan.

Page 48: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

47

BAB IV. PENUTUP

Capaian sasaran Balai Penelitian Tanaman Sayuran tahun 2017 diukur

dengan 4 (empat) indikator kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2017 sampai akhir Desember sebagian besar telah tercapai dengan

rata-rata capaian 82,67 %, dengan rincian IKU VUB mencapai 100%, IKU Benih Sumber mencapai rata-rata 61 %, IKU teknologi mencapai 100% dan IKU

Diseminasi Teknologi mencapai 100%. Dengan demikian capain Balitsa pada Tahun 2017 termasuk pada kriteria berhasil ( 80 - < 100%). Keberhasilan pencapaian

sasaran secara umum didukung oleh sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti,

litkayasa dan tenaga adminstrasi yang memadai.

Keberhasilan Balitsa pada tahun 2017 adalah: (1) telah diperoleh 3 VUB,

yaitu; 1 VUB bawang merah dengan nama yang diusulkan Violetta Agrihorti 2, 1 VUB Cabai Merah Toleran Virus ChiVMV dengan nama yang diusulkan Carvi

Agrihorti sudah pada tahap pendaftaran dan 1 VUB Kentang cocok sebagai

bahan baku olahan kentang dengan nama yang diusulkan Spudy Agrihorti masih dalam tahap pembuatan makalah (capaian IKU 100 %). (2) Telah

dihasilkan benih sumber bawang merah 26 Kg (capaian IKU 4 %), benih sumber cabai 40 Kg (capaian IKU 40 %), benih sumber Kentang 40.000 botol (capaian

IKU 100 %), calon Benih inti bawang putih 150 Kg (capaian IKU 100%), calon benih sebar bawang putih 150.000 Kg (capaian IKU 100%), dan calon benih

sebar kentang 360.000 Kg (capaian IKU 100%); (3) Telah tersedianya 5

teknologi inovatif sayuran (capaian IKU teknologi 100 %), (4) Telah tercapai 2 diseminasi teknologi tanaman sayuran (capaian IKU 100%).

Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran baik Kendala teknis maupun non teknis . Kendala teknis seperti

sulitnya mempredeksi musim dan adanya angin topan siklun Dahlia yang

mengakibatkan rusaknya beberapa rumah kasa, yang pada akhirnya menyebabkan tidak tercapainya produksi benih sumber cabai hibrida dan bawang merah TSS.

Kendala non teknis seperti pencairan dana dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada pelaksanaan kegiatannya, disamping itu adanya APBNP yang

cukup segnifikan (sebesar 60,91% dari dana APBN 2017) yang diluncurkan pada

pertengahan bulan agustus, sehingga hanya mempunyai waktu 3-4 bulan untuk menyelesaikan kegiatan dan penyerapan anggaran sampai akhir Desember. Hal ini

menyebabkan; Ada beberapa ouput teknologi yang tidak tercapai, karena proses biologis komoditas yang diteliti teknologinya membutuhkan waktu paling cepat 5

bulan . Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh Balitsa dalam rangka tercapainya sasaran sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait, mengoptimalkan sumber daya yang ada dan memperbaiki fungsi

manajemen, terutama pada tahap pelaksanaan dan monev Kegiatan.

Page 49: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

48

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 50: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

49

Lampiran 1

Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Sayuran

KEPALA BALAI

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI JASA PENELITIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI PELAYANAN

TEKNIK

Page 51: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

50

Lampiran 2

Perkembangan LimaTahun Terakhir SDM Balitsa Berdasarkan Jenjang

Fungsional

SDM 2013 2014 2015 2016 2017

FUNGSIONAL 102

A. PENELITI

1. Peneliti Utama 14 13 14 11 10

2. Peneliti Madya 13 13 11 11 10

3. Peneliti Muda 9 8 12 12 14

4. Peneliti Pertama 9 11 16 15 12

5. Peneliti Non Klas 11 7 - 8 8

Jumlah 56 52 53 57 54

B. TEKNISI LITKAYASA

1. Teknisi Litkayasa Penyelia 9 7 6 7 7

2. Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 7 5 5 4 3

3. Teknisi Litkayasa Pelaksana - 1 6 10 10

4. Teknisi Litkayasa Pemula - 6- 4 - -

5. Teknisi Litkayasa Non Klas 24 14 - - -

Jumlah 40 33 21 21 20

C. ARSIPARIS

Terampil Penyelia 1 1 1 1 1

Jumlah 1 1 1 1 1

D. PRANATA KOMPUTER

1. Ahli Madya - - - 1 1

2. Ahli Muda 1 1 1 - -

3. Ahli Pertama - - - - -

4. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan - - 1 1 1

Jumlah 1 1 2 2 2

E. PERPUSTAKAAN

1. Pustakawan Penyelia 1 1 1 - -

2. Pustakawan Non Klas 2 2 - - -

Jumlah 3 3 1 - -

F. PRANATA HUMAS

1. Pranata Humas Pertama 1 1 1 1 1

2. Pranata Humas Pelaksana Pemula - - - 1 1

Jumlah 1 1 1 2 2

NON-FUNGSIONAL 90 87 114 99 93

JUMLAH PNS 192 178 194 182 172

Page 52: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

51

Lampiran 3. RENCANA STRATEJIK TAHUN 2016 s/d 2019

UPT : Balai Penelitian Tanaman Sayuran VISI : Menjadi Lembaga Penelitian Sayuran Terkemuka Dalam Mewujudkan Sistem Pertanian-

Bioindustri Berkelanjutan MISI 1. Membangun lembaga penelitian sayuran terkemuka yang menjadi referensi bagi

penyelesaian masalah dalam pengembangan sayuran dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan gizi, meningkatkan nilai tambah dan daya saing, serta mewujudkan kesejahteraan petani.

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya penelitian dan memanfaatkannya secara efisien, efektif untuk mewujudkan kinerja lembaga penelitian yang tranparan, akuntabel, professional dan berintegrasi tinggi .

3. Menghasilkan, mengelola, mendayagunakan dan mengembangkan invensi teknologi serta mendukung penyediaan logistik inovasi di lapangan agar mudah diakses oleh para pengguna untuk mendukung pengembangan sayuran nasional.

4. Menerapkan corporate management dalam penatakelolaan penyelenggaraan penelitian dan menerapkan paradigma scientific recognition dan impact recognition;

5. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional melalui penguatan LITKAJIBANGLUHRAP dan kerjasama internasional menuju peningkatan kompetensi agar mampu menghasilkan terobosan inovasi guna menjawab permasalahan dalam pengembangan industri sayuran nasional dan peningkatan kesejahteraan petani.

TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

1. Menghasilkan varietas

unggul baru (VUB), benih sumber bermutu tinggi,

dan teknologi inovatif mendukung terwujudnya industri hortikultura yang

berdaya saing dan berkelanjutan

1. Tersedianya galur/klon dan

varietas unggul baru yang toleran terhadap cekaman biotik dan

abiotik serta terdistribusinya benih/bibit sumber dalam mendukung sistem pertanian

bioindustri berkelanjutan.

1. Meningkatkan perakitan dan penyediaan

varietas/galur unggul, benih, bibit, dan inovasi sistem perbenihan berdaya saing serta

memperkuat Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS);

2. Tersedianya teknologi budidaya off-season baik di lahan optimal maupun suboptimal dan

penanganan pasca panen sayuran segar yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah

didukung oleh teknologi nano, genomik, iradiasi, bioinformatika

dan bioprosesing mendukung sistem pertanian bioindustri

berkelanjutan.

2. Memanfaatkan teknologi yang bersifat high technology untuk analisis genom dan ekspresi gen dalam mempercepat penciptaan varietas

unggul baru sayuran;

2. Mengelola dan

mengembangkan potensi sumberdaya genetik hortikultura

3. Tersedianya data dan informasi

sumber daya genetik dan sumber daya hayati serta pemanfaatannya dalam mendukung sistem pertanian

bioindustri berkelanjutan.

3. Mengoptimalkan sumber daya penelitian

dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian (scientific recognition), dan menghasilkan produk

sayuran berwawasan lingkungan, aman dan sehat serta dihasilkan dalam waktu yang

singkat, efisien dan berdampak luas (impact recognition) melalui kegiatan diseminasi yang intensif;

3. Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian unggulan

melalui jaringan penelitian dan pengkajian

(litkaji) dan kemitraan dengan pemerintah.

4. Terpublikasinya karya tulis ilmiah dalam jurnal nasional dan

internasional, teknologi berpotensi HKI dan lesensi, serta perluasan

jejaring kerja nasional dan internasional mendukung terciptanya lembaga penelitian

yang handal dan terkemuka.

4. Meningkatkan promosi dan diseminasi hasil penelitian melalui berbagai spektrum kepada

seluruh stakeholders nasional melalui jejaring PPP (public-private–partnership) maupun

internasional untuk mempercepat proses pencapaian sasaran pengembagan sayuran (impact recognition) pengakuan ilmiah

internasional (scientific recognition) dan perolehan sumber-sumber pendanaan

penelitian lainnya diluar APBN (eksternal fundings);

Page 53: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

52

Lampiran 4

Page 54: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

53

Page 55: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

54

Page 56: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

55

Lampiran 5

Permohonan pendaftaran varietas Bawang dan Cabai

Page 57: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

56

Page 58: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

57

Lampiran 6

JUSTIFIKASI KEGAGALAN

PRODUKSI BENIH SUMBER BAWANG MERAH (TSS)

I. PRODUKSI BIJI / TSS (TRUE SHALLOT SEED)

Target : 650 kg

Realisasi : 26 kg (4 %)

Target produksi benih TSS (True Shallot Seed) tidak tercapai target karena

mengalami gagal panen di semua lokasi penanaman. Produksi TSS dilakukan di 4 lokasi yaitu di Lembang Jawa Barat, Batu Malang Jawa Timur serta di Gurgur

dan Silangit Sumatera Utara. Target penanaman untuk 4 lokasi 4,5 Ha. Realisasi

penanaman Lembang 1 Ha, Batu Malang 2,3 Ha, Gurgur 0,7 Ha dan Silangit 0,6 Ha sehingga realisasi penanaman adalah 4,6 Ha.

Produk TSS di Lembang Bandung Jawa Barat

Penanaman produksi TSS di Lembang dilakukan 27 April 2017. Luas lahan untuk

untuk produksi benih TSS di Lembang adalah 1 Ha. Varietas yang ditanam adalah Trisula. Lokasi Lembang dipilih karena memenuhi syarat untuk produksi

TSS sesuai dengan petunjuk teknis produksi benih TSS.

Dari 1 Ha penanaman produksi TSS di Lembang diperoleh populasi 72500

tanaman namun yang berhasil tumbuh sampai menghasilkan bunga hanya 70644

tanaman. Setelah dihitung Jumlah karangan bunga (umbel) dalam satu hektar 373546 buah. Rata-rata bunga dalam 1 umbel 168 bunga. Jika pertumbuhan

optimal maka persentase bunga menjadi kapsul bisa mencapai 50% atau setara dengan 84 kapsul setiap umbel. Setiap kapsul berisi 6 biji TSS sehingga dalam 1

umbel terdapat 504 biji. Dalam 1 Ha akan didapatkan 188.267.184 biji. Apabila diasumsikan biji yang bernas mencapai 50 % maka jumlah biji bernas dalam 1

Ha adalah 94.133.592 biji. Berat 1000 biji TSS 2 gr, sehingga prediksi produksi

TSS seluas 1 Ha di Lembang adalah 188 kg.

Realisi produksi TSS di Lembang adalah 3.37 kg setara dengan 1,8 % dari

potensi porduksi yang dapat dicapai yaitu 188 kg. Penyebab kegagalan produksi TSS disebabkan oleh cuaca Buruk. Kelembaban udara di lembang sangat tinggi,

dari sejak tanam bulan April sampai panen bulan Oktober rata-rata kelembaban

bulanan selalu tinggi yaitu selalu diatas 83 %, bahkan kelembaban harian sering mencapai 90 %. Kadang-kadang turun hujan dan berkabut. Kondisi ini yang

menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit.

Penanaman dilakukan bulan April karena diharapkan pada bulan Juni saat bunga

mekar dan pembentukan kapsul hujan sudah berkurang, karena Lembang merupakan dataran tinggi basah sehingga saat pembentukan kapsul pada

produksi TSS tidak menhendaki adanya curah hujan dan kelembaban yang tinggi

agar diperoleh hasil yang optimal. Pada Bulan Juni ternyata memang hujan

Page 59: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

58

sudah berkurang, tetapi kabut masih selalu turun di pagi hari, akibatnya kondisi lingkungan kelembabannya tinggi.

Pertumbuhan awal sampai berbunga sangat bagus. Persentase tanaman

berbunga mencapai 97 %. Pada saat pembentukan kapsul tanaman terserang penyakit akibat cuaca yang tidak mendukung yaitu kelembaban udara yang

tinggi. Bunga yang sudah mekar tidak berhasil menjadi kapsul karena tangkai bunga rusak dan menjadi kering akibat serangan penyakit.

Produksi TSS di Lembang (awal

pertumbuhan)

Produksi TSS di Lembang (awal

berbunga)

Produksi TSS di Lembang (tanaman mulai terserang

Penyakit)

Produksi TSS di Lembang, tanaman terserang penyakit)

Produk TSS di Batu Jawa Timur

Produksi TSS di Batu Malang Jawa Timur mulai menanam tanggal 25 Mei 2017.

Luas tanam produksi TSS di Batu aadal 2,3 Ha. Produksi TSS di Batu ditanam di

desa Tulungrejo dengan ketinggian 1400 dpl dan di desa Sumber Brantas dan dengan ketinggian 1500 dpl. Varietas yang diproduksi adalah varietas Bima

Page 60: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

59

Brebes. Alasan Memilih lokasi ini adalah berdasarkan produksi tahun sebelumnya dilokasi yang sama telah dipakai untuk produksi TSS dan hasilnya bagus.

Dari 2,3 Ha penanaman produksi TSS di Malang diperoleh populasi 383.300

tanaman namun yang berhasil tumbuh sampai menghasilkan bunga hanya 228.063 tanaman. Setelah dihitung Jumlah karangan bunga (umbel) dalam satu

hektar 684.190 buah. Rata-rata bunga dalam 1 umbel 142 bunga. Jika pertumbuhan optimal maka persentase bunga menjadi kapsul bisa mencapai

50% atau setara dengan 71 kapsul setiap umbel. Setiap kapsul berisi 6 biji TSS sehingga dalam 1 umbel terdapat 426 biji. Dalam 2,3 Ha akan didapatkan

291.465.153 biji. Apabila diasumsikan biji yang bernas mencapai 50 % maka

jumlah biji bernas dalam 2,3 Ha adalah 145.732.577 biji. Berat 1000 biji TSS kurang lebih 2 gr, sehingga prediksi produksi TSS seluas 2,3 Ha di Batu Jawa

Timur adalah 291 kg.

Realisasi produksi TSS di gugur adalah 1,7 kg atau setara dengan 0,6 % dari potensi

porduksi yang mungkin dapat dicapai yaitu 291. Penyebab kegagalan terjadinya

cuaca ekstrim yaitu sering turun hujan dan berkabut. Produksi benih di Batu Malang dikerjasamakan dengan petani kooperator. Sejak tanam hingga panen

petani kooperator telah membuat laporan kepada Balitsa mengengenai adanya cuaca buruk yang kurang menguntungkan terhadap pertumbuhan tanaman.

Laporan yang dilakukan yaitu pada tanggal 5 Juli, 19 Agustus, 8 September dan

2 Oktober 2017. Pada intinya yang dilaporkan adalah kedaan cuaca yaitu terjadinya hujan dan kabut yang menyebabkan kelembaban tinggi yang

mengakibatkan serangan penyakit pada tanaman bawang merah untuk produksi TSS. Cuaca buruk terjadi selama musim tanam yaitu sejak pertumbuhan

vegetatif sampai panen.

Pada awal pertumbuhan sampai keluar bunga kondisi tanaman masih bagus. Namun setelah bunga mulai mekar di lokasi produksi TSS sering turun hujan dan

berkabut. Kabut turun setiap hari pada malam hari, pagi dan sore. Akibat seringnya hujan dan kabut tersebut maka tanaman terserang penyakit. Penyakit

menyerang pada bagian tangkai bunga sehingga bunga yang belum atau sudah mekar tidak berhasil menjadi kapsul dan tidak menghasilkan biji. Sehingga

menyebabkan gagal panen.

Page 61: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

60

Produksi TSS di Tulungrejo Batu Malang

Produksi TSS di Tulungrejo Batu

Malang

Produksi TSS di Tulungrejo Batu Malang

Page 62: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

61

Kondisi hasil panen biji di Batu Malang Jawa Timur

Produk TSS di Gurgur Sumatera Utara

Produksi TSS di Gurgur dilaksanakan 1 Juni 2017 dengan luas lahan 0,7 HA.

Varietas yang ditanam adalah Bima Brebes. Pemilihan lokasi KP Gurgur adalah karena berdasarkan uji coba tahun-tahun sebelumnya KP gurgur adalah lokasi

yang paling bagus untuk produksi TSS.

Target luas tanam di KP Gurgur Sumut target penanaman seluas 1,5 Ha. Apabila

terealisasi penanaman seluas 1,5 Ha jumlah populasi tanaman mencapai 250.000

tanaman, bila diasumsikan persentase tanaman hidup 80% maka populasi tanaman menjadi 200.000.

Jika jumlah tanan yang hidup 70 % menghasilkan bunga dan setiap tanaman yang berbunga menghasilkan 3 umbel maka potensi jumlah umbel 600.000.

Rata-rata bunga dalam 1 umbel 142 bunga. Jika pertumbuhan optimal maka

persentase bunga menjadi kapsul bisa mencapai 50% atau setara dengan 71 kapsul setiap umbel. Setiap kapsul berisi 6 biji TSS sehingga dalam 1 umbel

terdapat 426 biji. Dalam 1,5 Ha akan didapatkan 255.600.000 biji. Apabila diasumsikan biji yang bernas mencapai 50 % maka jumlah biji bernas dalam 1,5

Ha adalah 127.800.000 biji. Berat 1000 biji TSS kurang lebih 2 g, sehingga prediksi produksi TSS seluas 1,5 Ha di Gurgur adalah 255 kg.

Penanaman di KP Gurgur baru mencapai luasan 7000 m2 (0,7 Ha) dan dengan

kondisi optimal prediksi produksi TSS nya adalah 120 kg.

Realisasi produksi TSS di gugur adalah 4,46 kg atau setara dengan 3,7 % dari

potensi porduksi yang mungkin dapat dicapai yaitu 120 kg. Penyebab gagalnya

produksi biji di KP Gurgur adanya demo warga yang mengklaim bahwa lahan KP Gurgur merupakan milik warga sedang demo. Warga yang sedang demo

melarang untuk melanjutkan kegiatan tanam dan pemeliharan produksi TSS di KP Gurgur.

Page 63: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

62

Kronologi terjadinya demo warga : Pada hari Selasa tanggal 13 bulan Juni 2017 jam 5:09 wib disaat sedang melakukan pemeliharaan tanaman yaitu penyiraman

tanaman. Pada saat pekerja sedang melakukan pemeliharaan tanaman tiba-tiba

muncul seorang pria paruh baya naik kendaraan bermotor dan memotret kami. Kemudian dia memanggil Parlindungan (karyawan KP Berastagi) yang memakai

topi merah dan menanyakan siapa yang memberi ijin melakukan aktifitas di lokasi ini. Lalu Parlindungan memanggil (Fatiani Manik) untuk memberi

penjelasan. Fatiani Manik menjelaskan bahwa tanaman sudah tumbuh dan perlu pemeliharaan yaitu penyiraman karena kondisi iklim yang panas terik (tidak

pernah hujan). Kemudian muncul Kepala Kebun Percobaan Gurgur Balige

(Jintamin Saragih) menyatakan untuk meneruskan aktifitas dan menjamin keselamatan kami. Selang 10 menit kemudian datanglah sebuah mobil kijang

hitam dan di dalam mobil ada 5 orang laki-laki paruh baya yang salah satunya adalah kepala desa. Mereka melarang kami untuk melanjutkan kegiatan dengan

alasan bahwa tanah tersebut adalah tanah mereka. Kami berusaha memberi

penjelasan untuk kegiatan tersebut tetapi mereka tetap melarang untuk menambah luasan penanaman dan pemeliharaan.

Seperti pada gambar jelas terlihat bahwa jaringan air sudah kami buat sangat

baik untuk kelancaran pemyiraman dan pemupukan. Pipa air kami sambung dari kolam yang ada di kampung dengan memperbaiki mesin pompa air yang ada di

kolam agar air mengalir ke lokasi penanaman. Setelah kejadian pelarangan

tersebut pipa air dari kolam ke lahan tanaman bawang merah diputus mengakibatkan kami mengalami kesulitan untuk melakukan penyiraman,

penyemprotan dan pemupukan pada tanaman bawang merah. Sementara kondisi cuaca panas terik mengakibatkan banyak tanaman yang mati karena

kurang siram. Selain pipa air diputus tenaga kerja orang kampung yang bekerja

lokasi bawang merah dilarang dan diancam.

Setelah terjadi demo masyarakat di penanaman tidak boleh dilajutkan lagi oleh

masyarakat sekitar padahal target penanaman masih kurang 0,8 Ha. Untuk memenuhi target penanaman menjadi 1,5 Ha maka kemudian penanaman di

lakukan lokasi baru yaitu di Silangit Tapanuli Utara. Akibat dari demo masyarakat

, bawang merah yang baru ditanam tidak bisa disiram selama satu minggu

Page 64: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

63

sehingga tanaman banyak yang mati dan hanya tersisa kurang lebih 30 % dari populasi awal. Kondisi pertumbuan tanaman tidak maksimal karena kurang

penyiraman pada awal tanam. Dari 30 % populasi tanaman yang tersisa hanya

30 % yang menghasilkan bunga sebagai akibat pertumbuhan awal yang terganggu. Pada waktu pembentukan kapsul terjadi serangan penyakit sebagai

akibat seringnya turun hujan, sehingga mengakibatkan terjadinya gagal panen.

Produksi TSS di Gurgur Sumut

Produksi TSS di Gurgur Sumut

Produksi TSS di Gurgur Sumut

Produk TSS di Silangit Sumatera Utara

Waktu tanam produksi TSS di Silangit dilakuakn tanggal 8 Juli 2017. Lokasi ini merupakan lokasi pindahan dari KP Gurgur karena di KP Gurgur tidak mungkin

menambah lagi penanaman karena situasinya tidak memungkinkan karena

adanya demo masyarakat. Alasan pemilihan lokasi di Silangit karena lokasi tersebut merupakan dataran tinggi dan masih berdekatan dengan KP Gurgur.

Luas tanam di Silangit adalah 6000 m2 dari target 8000 m2. Di Silangit hanya bisa menanam 6000 m2 (0,6 Ha) karena benih sudah banyak yang rusak karena

sudah tertunda penanamannya selama 2 minggu pemindahan lokasi.

Dari 0,6 Ha penanaman produksi TSS di Silangit diperoleh populasi 100000

tanaman namun yang berhasil tumbuh sampai menghasilkan bunga hanya 60000

tanaman. Setelah dihitung Jumlah karangan bunga (umbel) dalam satu hektar

Page 65: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

64

181000 buah. Rata-rata bunga dalam 1 umbel 142 bunga. Jika pertumbuhan optimal maka persentase bunga menjadi kapsul bisa mencapai 50% atau setara

dengan 71 kapsul setiap umbel. Setiap kapsul berisi 6 biji TSS sehingga dalam 1

umbel terdapat 426 biji. Dalam 0,6 Ha akan didapatkan 291.465.153 biji. Apabila diasumsikan biji yang bernas mencapai 50 % maka jumlah biji bernas

dalam 2,3 Ha adalah 77.106.000 biji. Berat 1000 biji TSS kurang lebih 2 gr, sehingga prediksi produksi TSS seluas 0,6 Ha di Silangit adalah 77 kg.

Realisasi produksi benih TSS di Silangit sebesar 1,4 kg atau setara dengan 1,8 % dari potensi porduksi yang mungkin dapat dicapai yaitu 77. Penyebab gagalnya

produksi biji di Silangit adalah :

a. Benih banyak yang sudah rusak karena penanaman ditunda selam 2 minggu akaibat pemindahan lokasi dari KP Gurgur ke Silangit. Benih

tersebut sudah divernalisasi seharusnya langsung ditanam karena benih pada dasarnya sudah tumbuh. Karena menunggu persiapan lahan

sehingga benih banyak yang rusak sebelum ditanam.

b. Pengolahan lahan yang kurang bagus karena terburu-buru harus siap untuk ditanami. Seharusnya lahan setelah diolah tidak langsung ditanami

supaya seresah dan pupuk kandang mengalami proses terdekomposisi sehingga bagus untuk pertumbuhan tanaman.

c. Cuaca ekstrim yang kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman. Dari bulan Agustus sampai bulan Desember banyak terjadi hujan.

Kondisi tanaman di Silangit pada awal pertumbuhan sama seperti dilokasi lain yaitu pertumbuhannya sangat bagus. Namun pada perkembangannya di Silangit

sering turun hujan dan sering berkabut. Hal ini berbeda dengan di KP Gurgur yang merupakan dataran tinggi kering dan tidak berkabut. Lokasi Silangit

ternyata merupakan dataran tinggi basah dan kadang-kadang berkabut. Akibat

sering hujan dan berkabut maka kelembaban menjadi tinggi. Sejak awal penanaman sering terjadi hujan, bulan Juli terjadi 14 hari hujan, bulan Agustus

terjadi 14 hari hujan, bulan September terjadi 24 hari hujan, bulan Oktober terjadi 17 hari hujan, bulan November terjadi 26 hari hujan dan bulan Desember

terjadi 24 hari hujan. Hujan yang terjadi terus-menerus menyebabkan

kelembaban yang tinggi yang menyebabkan tanaman terserang penyakit. Saat pembentukan kapsul serangan penyakit semakin tinggi sehingga bunga-bunga

bawang merah mati sebelum menjadi kapsul. Sebagai akibat kondisi lingkungan yang kurang memungkinkan tersebut maka panen biji di Silangit mengalami

kegagalan.

Page 66: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

65

Produksi TSS di Silangit Tapanuli Utara

Sumut

Produksi TSS di Silangit

Tapanuli Utara Sumut

Tindak Lanjut Dari Kegagalan Produksi TSS

Setelah terjadi kegaggalan produksi TSS di 4 Lokasi kemudian tindak lanjutnya adalah menanam ulang sesuai dengan kemampuan sember daya yang ada.

Lokasi penanaman dilakukan di Lembang di tempat yang sama ketika produksi TSS sebelumnya. Luas penanaman adalah 1 Ha. Tanam dilakukan tanggal 27

Oktober 2018. Dari penanaman seluas 1 Ha hanya setengahnya yang mampu berbunga. Pada saat pembentukan kapsul terjadi lagi serangan penyakit.

Dari luasan 1 Ha dibagi dalam 2 blok. Masing-masing blok seluas 1 Ha. Hanya

Blok 1 yang mampu berbunga dengan luas lahan 0,5 Ha. Untuk blok 2 pertumbuhan kurang bagus dan hanya akan dipanen benih umbinya. Blok 1

mempunyai populasi tanaman hidup 35322. Setelah dihitung Jumlah karangan bunga (umbel) dalam satu hektar 104580 buah. Rata-rata bunga dalam 1 umbel

152 bunga. Jika pertumbuhan optimal maka persentase bunga menjadi kapsul

bisa mencapai 50% atau setara dengan 76 kapsul setiap umbel. Setiap kapsul berisi 6 biji TSS sehingga dalam 1 umbel terdapat 456 biji. Dalam 0,5 Ha

tersebut akan didapatkan 47.688.480 biji. Apabila diasumsikan biji yang bernas mencapai 50 % maka jumlah biji bernas dalam 0,5 Ha adalah 23.844.240 biji.

Berat 1000 biji TSS kurang lebih 2 gr, sehingga prediksi produksi TSS seluas 1 Ha di Lembang dalam kondisi pertumbuhan optimal adalah 48 kg.

Kondisi tanaman terserang penyakit pada saat pembentukan kapsul walaupun

serangannya tidak seberat musim tanam sebelumnya. Umbel sudah mulai dipanen sedang dijemur untuk diproses lebih lanjut. Perkiraan jumlah biji yang

dihasilkan adalah 15 kg atau setara dengan 31,25 % dari potensi hasil yang mungkin dapat dicapai.

Page 67: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

66

Tanam Ulang Produksi TSS di Lembang

Tanam Ulang Produksi TSS (mulai terserang penyakit)

II. PRODUKSI BENIH UMBI Target : 15000 kg

Realisasi : 8200 kg (54 %)

Produksi umbi diperoleh dengan menanam khusu produksi benih umbi dan umbi yang diperoleh pada waktu produksi TSS. Pada saat produksi TSS diharapkan

selain produksi biji juga dihasilkan produksi umbi (hasil samping).

Target tahun 2017 adalah 15000 kg benih umbi dan realisasinya baru 8200 kg sehinga tidak tercapai target. Realisasi baru mencapai 54 %.

Tidak tercapainya target ini disebabkan oleh :

- Ada yang belum panen pada produksi benih umbi.

- Kerusakan tanaman akibat serangan penyakit pada produksi TSS

mengakibatkan benih umbinya (hasil samping) rusak dan tidak bisa dijadikan benih.

Kondisi umbi hasil samping

produksi TSS

Kondisi umbi hasil samping

produksi TSS

Page 68: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

67

DATA IKLIM DARI STASIUN KLIMATOLOGI MARGAHAYU (II) LEMBANG

Januari 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19 87 24 15 0

2 19,8 86 24 15 0

3 19 87 24 15 0

4 19 88 24 15 0

5 18 85 24 15 0

6 18 86 24 15 6,5

7 19 85 24 15 0

8 19 82 24 15 0

9 20 87 24 15 0

10 20 88 24 15 0

Jmh 171 861 240 150 6,5

11 19 80 24 15 0

12 19 80 24 15 0

13 19 83 24 15 0

14 20 85 24 15 0

15 20,6 87 24 15 0

16 20 86 24 15 0

17 19,6 87 24 15 0

18 20 87 24 15 0

19 19,5 89 24 16 0

20 20 90 24 15 0

Jmh 196,7 854 240 151 0

21 19,6 78 24 15 0

22 19 86 24 15 26,5

23 19,6 85 24 15 16,5

24 19 87 24 15 0

25 19 89 24 16 0

26 19 88 24 16 0

27 20 84 24 15 0

28 19,8 85 24 15 0

29 20 89 25 15 6,5

30 19,6 90 24 15 0

31 19,8 90 24 15 0

Jmh 214,4 951 265 167 49,5

Jmh/B 582,1 2666 745 468 56

Rata2/B 18,78 86,00 24,03 15,10 1,81

Februari 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 18 84 23 16 0

2 18 86 23 16 0

3 19 85 24 16 0

4 18 78 23 15 0

5 19 79 24 15 0

6 18 76 23 15 0

Page 69: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

68

7 19 75 24 15 19,5

8 19 88 24 16 0

9 19 87 24 15 13,5

10 19 85 24 16 0

Jmh 206,9 823 236 155 33

11 20 86 24 15 11,5

12 20 85 24 15 9,5

13 19 85 24 16 7,5

14 19 85 24 16 0

15 19 85 25 15 0

16 19 86 24 15 28,5

17 18 89 23 15 0

18 18 87 23 15 0

19 19 88 24 15 0

20 18 87 23 16 0

Jmh 207,7 863 238 153 57

21 19 87 24 16 22,5

22 18 86 24 15 0

23 18 85 24 15 28,5

24 19 87 24 16 18,5

25 19 85 24 15 9,5

26 19 86 24 16 13,5

27 20 87 24 15 0

28 20 88 24 15 39,5

Jmh 152 691 192 123 132

Jmh/B 566,6 2377 666 431 222

Rata2/B 20,24 84,89 23,79 15,39 7,93

Maret 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 20 90 24 15 24,5

2 20 88 23 17 20,5

3 20 90 24 16 9,5

4 20 87 24 15 0

5 21 89 24 15 10,5

6 21 88 24 15 39,5

7 20 89 24 15 34,5

8 22 89 25 14 0

9 22 90 25 14 7,5

10 21,8 90 25 14 21,5

Jmh 206,9 890 242 150 168

11 20 92 24 15 6,5

12 21,6 90 25 14 0

13 20 87 24 15 0

14 21 89 25 14 0

15 21 88 25 15 0

16 21 89 25 14 0

17 20 80 24 14 7,5

Page 70: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

69

18 20 90 25 15 21,5

19 22 90 25 14 39,5

20 22 89 25 14 0

Jmh 207,7 884 247 144 75

21 22 90 26 14 0

22 21,6 91 25 14 9,5

23 21,8 89 26 14 79,5

24 22 87 25 14 0

25 22 88 25 14 0

26 19,8 85 24 14 0

27 20,4 89 25 14 0

28 20,8 90 25 14 8,5

29 22 92 26 14 11,5

30 21,6 89 25 14 0

31 22 90 26 14 28,5

Jmh 236 980 278 154 137,5

Jmh/B 650,6 2754 767 448 380,5

Rata2/B 20,99 88,84 24,74 14,45 12,27

April 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 20 90 24 15 0

2 20 88 23 17 8,5

3 20 90 24 16 0

4 20 87 24 15 11,5

5 21 89 24 15 18,5

6 21 88 24 15 0

7 20 89 24 15 0

8 22 89 25 14 0

9 22 90 25 14 0

10 21,8 90 25 14 0

Jmh 206,9 890 242 150 38,5

11 20 92 24 15 0

12 21,6 90 25 14 0

13 20 87 24 15 0

14 21 89 25 14 0

15 21 88 25 15 0

16 21 89 25 14 0

17 20 80 24 14 0

18 20 90 25 15 0

19 22 90 25 14 0

20 22 89 25 14 0

Jmh 207,7 884 247 144 0

21 22 90 26 14 0

22 21,6 91 25 14 9,5

23 21,8 89 26 14 19,5

24 22 87 25 14 0

25 22 88 25 14 0

26 19,8 85 24 14 0

Page 71: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

70

27 20,4 89 25 14 0

28 20,8 90 25 14 6,5

29 22 92 26 14 8,5

30 21,6 89 25 14 0

31 22 90 26 14 28,5

Jmh 236 980 278 154 72,5

Jmh/B 650,6 2754 767 448 111

Rata2/B 20,99 88,84 24,74 14,45 3,58

Mei 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 20 90 24 15 18,5

2 20 88 23 17 13,5

3 20 90 24 16 0

4 20 87 24 15 6,5

5 21 89 24 15 9,5

6 21 88 24 15 0

7 20 89 24 15 0

8 22 89 25 14 0

9 22 90 25 14 0

10 21,8 90 25 14 58,5

Jmh 206,9 890 242 150 106,5

11 20 92 24 15 0

12 21,6 90 25 14 0

13 20 87 24 15 0

14 21 89 25 14 0

15 21 88 25 15 0

16 21 89 25 14 0

17 20 80 24 14 0

18 20 90 25 15 0

19 22 90 25 14 0

20 22 89 25 14 0

Jmh 207,7 884 247 144 0

21 22 90 26 14 0

22 21,6 91 25 14 0

23 21,8 89 26 14 0

24 22 87 25 14 0

25 22 88 25 14 0

26 19,8 85 24 14 0

27 20,4 89 25 14 0

28 20,8 90 25 14 0

29 22 92 26 14 14,5

30 21,6 89 25 14 0

31 22 90 26 14 0

Jmh 236 980 278 154 14,5

Jmh/B 650,6 2754 767 448 121

Rata2/B 20,99 88,84 24,74 14,45 3,90

Page 72: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

71

Juni 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,6 88 24 14 0

2 19 87 24 14 65,5

3 19,8 89 24 14 0

4 19,6 86 24 14 0

5 18,8 85 24 14 0

6 19 87 24 24 15,5

7 20 84 24 15 0

8 20,4 84 24 15 0

9 20,6 87 24 15 0

10 19,8 88 24 14 0

Jmh 206,9 865 240 153 81

11 18,6 80 24 14 0

12 19,6 86 24,6 14 0

13 19 84 24 14 0

14 19,4 87 24 14 0

15 20,2 89 24 15 0

16 19,8 88 24 14 0

17 19,6 87 24 14 0

18 19 85 24 14 0

19 20 88 24 15 0

20 19,6 89 24 14 0

Jmh 207,7 863 240,6 142 0

21 19 84 24 14 0

22 20 89 24 15 0

23 19,8 88 24 14 0

24 19 87 24 14 0

25 20 89 24 15 0

26 20,4 89 24 15 0

27 20,6 89 24 14 0

28 19 86 24 14 0

29 19 86 24 14 0

30 19 85 24 15 0

31 0 0 0 0 0

Jmh 175,2 872 240 144 0

Jmh/B 589,8 2600 720,6 439 81

Rata2/B 19,03 83,87 23,25 14,16 2,61

Juli 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 18,6 80 26 16 0

2 19,2 87 25 15 0

3 19,6 88 26 16 0

4 19 88 25 15 0

5 20 89 26 16 0

6 20,4 89 25 15 0

7 18,2 85 25 15 0

8 19,6 85 25 15 0

Page 73: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

72

9 18,6 86 25 15 0

10 18,8 86 26 16 0

Jmh 192 863 254 154 0

11 19 86 25 15 0

12 19,8 86 25 15 0

13 19,6 87 25 15 0

14 19 88 25 15 0

15 20 89 26 16 0

16 20,2 89 25 15 0

17 20,4 89 25 15 0

18 19,6 86 25 15 0

19 20 86 25 15 0

20 19,6 88 24 14 0

Jmh 197,2 874 250 150 0

21 19 89 26 16 0

22 18,8 87 26 16 0

23 19 84 25 15 0

24 19,6 87 26 16 0

25 19 85 25 15 0

26 20 88 26 16 0

27 20,2 87 25 15 0

28 20,6 86 26 16 0

29 19,4 85 25 15 29,5

30 19,6 84 25 15 0

31 19,8 82 25 15 0

Jmh 215 944 280 170 29,5

Jmh/B 604,2 2681 784 474 29,5

Rata2/B 19,49 86,48 25,29 15,29 0,95

Agustus 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 20,4 90 24 15 0

2 20 88 23 17 0

3 19 90 24 16 0

4 19,6 87 24 15 0

5 19,4 89 24 15 0

6 19 88 24 15 0

7 19,6 89 24 15 0

8 20,4 89 25 14 0

9 20 90 25 14 0

10 20 90 25 14 0

Jmh 197,4 890 242 150 0

11 19 88 26 16 0

12 19,8 88 25 15 0

13 20 89 25 15 0

14 20,4 89 26 16 0

15 19,8 88 26 16 0

16 20,4 89 25 15 0

17 20,6 89 25 15 0

Page 74: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

73

18 20,8 89 25 15 0

19 19,8 86 25 15 0

20 20,4 89 25 15 0

Jmh 201 884 253 153 0

21 19,6 88 26 16 0

22 20,4 89 25 16 0

23 19 86 25 15 0

24 19,8 86 25 15 0

25 19 82 25 15 0

26 19,8 87 25 16 0

27 20 89 25 15 0

28 20 85 25 15 0

29 19,4 87 25 16 0

30 20 89 25 15 0

31 20,6 89 25 15 0

Jmh 217,6 957 276 169 0

Jmh/B 616 2731 771 472 0

Rata2/B 19,87 88,10 24,87 15,23 0

September 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,6 86 26 15 0

2 19,4 88 25 17 0

3 20 89 25 16 0

4 18,9 87 25 15 0

5 19 88 24 15 0

6 19 88 24 15 0

7 19 88 24 15 0

8 19 88 25 14 0

9 20,4 89 25 14 0

10 20,6 89 25 14 0

Jmh 194,9 880 248 150 0

11 19 84 24 15 0

12 19,8 86 25 14 0

13 19,6 85 24 15 0

14 19 87 25 14 0

15 20 89 25 15 0

16 20 89 25 14 0

17 19,8 88 24 14 0

18 20 90 25 15 0

19 20,4 90 25 14 0

20 20,4 89 25 14 0

Jmh 198 877 247 144 0

21 19,8 86 26 14 0

22 19,6 86 25 14 0

23 20 89 26 14 0

24 20,4 89 25 14 0

25 19,8 88 25 14 0

26 20,4 89 24 14 0

Page 75: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

74

27 19,6 87 25 14 46,5

28 19 88 25 14 9,5

29 20 89 26 14 6,5

30 19,4 88 25 14 0

31 19,8 88 26 14 0

Jmh 217,8 967 278 154 62,5

Jmh/B 610,7 2724 773 448 62,5

Rata2/B 19,70 87,87 24,94 14,45 2,02

Oktober 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,9 88 25 15 0

2 20,4 88 25 16 0

3 19 88 25 15 8,5

4 19 88 25 15 63,5

5 19,6 88 26 16 0

6 19,4 88 25 15 0

7 19,8 88 25 15 0

8 20,2 90 24,2 14 48,5

9 19,8 88 25 25 9,5

10 20,4 90 25 25 17,5

Jmh 197,5 884 250,2 171 147,5

11 19,6 87 25 15 6,5

12 19 88 25 15 79,5

13 19 87 26 16 0

14 19,8 89 25 15 0

15 20 90 26 16 0

16 19,4 87 25 15 0

17 20 89 26 16 19,5

18 20,6 90 25 14 8,5

19 20,2 90 26 16 12,5

20 19,8 89 25 14 22,5

Jmh 197,4 886 254 152 149

21 19,8 90 25 15 0

22 19 84 25 14 0

23 19,4 88 25 14 0

24 19,2 87 25 15 18,5

25 19,6 88 25 15 30,5

26 19,8 87 24 14 22,5

27 20,2 90 25 14 42,5

28 20 89 25 15 0

29 19,6 89 24 14 0

30 20,4 90 25 15 0

31 19 89 24 14 0

Jmh 216 971 272 159 114

Jmh/B 610,9 2741 776,2 482 410,5

Rata2/B 19,71 88,42 25,04 15,55 13,24

Page 76: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

75

November 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19 88 26 16 0

2 19,8 87 26 16 0

3 18,9 86 25 15 0

4 19,8 89 26 16 8,5

5 19,8 89 25 15 24,5

6 19 88 26 16 49,5

7 20 90 25 15 31,5

8 19,8 89 25 15 43,5

9 19 89 25 15 0

10 19,2 89 25 15 60,5

Jmh 194,3 884 254 154 218

11 19,6 89 25 15 22,5

12 19 88 26 16 18,5

13 20 90 25 15 6,5

14 19,6 89 26 16 27,5

15 20,4 87 25 15 11,5

16 19,6 86 25 15 0

17 19,6 89 25 15 31,5

18 19,8 89 25 15 37,5

19 19 86 25 15 0

20 20 90 26 16 46,5

Jmh 196,6 883 253 153 202

21 19,8 88 25 15 9,5

22 20,4 89 26 16 7,5

23 20 89 25 15 0

24 19,6 87 26 16 0

25 19,4 87 25 15 0

26 20,6 89 26 16 0

27 20,2 89 25 15 0

28 19,8 88 26 16 11,5

29 20,4 89 25 15 8,5

30 19,6 87 25 15 6,5

31 Jmh 199,8 882 254 154 43,5

Jmh/B 590,7 2649 761 461 463,5

Rata2/B 19,69 88,30 25,37 15,37 15,45

Desember 2017

Suhu Lembab Maximum Minimum Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19 88 26 16 0

2 19,8 87 26 16 0

3 18,9 86 25 15 0

4 19,8 89 26 16 8,5

5 19,8 89 25 15 24,5

6 19 88 26 16 49,5

7 20 90 25 15 31,5

Page 77: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

76

8 19,8 89 25 15 43,5

9 19 89 25 15 0

10 19,2 89 25 15 60,5

Jmh 194,3 884 254 154 218

11 19,6 89 25 15 22,5

12 19 88 26 16 18,5

13 20 90 25 15 6,5

14 19,6 89 26 16 27,5

15 20,4 87 25 15 11,5

16 19,6 86 25 15 0

17 19,6 89 25 15 31,5

18 19,8 89 25 15 37,5

19 19 86 25 15 0

20 20 90 26 16 46,5

Jmh 196,6 883 253 153 202

21 19,8 88 25 15 9,5

22 20,4 89 26 16 7,5

23 20 89 25 15 0

24 19,6 87 26 16 0

25 19,4 87 25 15 0

26 20,6 89 26 16 0

27 20,2 89 25 15 0

28 19,8 88 26 16 11,5

29 20,4 89 25 15 8,5

30 19,6 87 25 15 6,5

31 Jmh 199,8 882 254 154 43,5

Jmh/B 590,7 2649 761 461 463,5

Rata2/B 19,69 88,30 25,37 15,37 15,45

Data Iklim Rata-rata Bulanan

Suhu Kelembaban Maximum Minimum Hujan

Bulan oC % oC oC mm

Januari 18,78 86,00 24,03 15,10 1,81

Februari 20,24 84,89 23,79 15,39 7,93

Maret 20,99 89,16 24,74 14,45 12,27

April 20,99 88,84 24,74 14,45 3,58

Mei 20,99 88,84 24,74 14,45 3,90

Juni 19,03 83,87 23,25 14,16 2,61

Juli 19,49 86,48 25,29 15,29 0,95

Agustus 19,87 88,10 24,87 15,23 0,00

September 19,70 87,87 24,94 14,45 2,02

Oktober 19,71 88,42 25,04 15,55 13,24

November 19,69 88,30 25,37 15,37 15,45

Desember 20,09 89,00 25,19 15,19 3,31

Page 78: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

77

Bulan Hujan Hari Hujan

mm

Januari 56,00 4

Februari 222,00 12

Maret 380,50 17

April 111,00 8

Mei 121,00 6

Juni 81,00 2

Juli 29,50 1

Agustus 0,00 0

September 62,50 3

Oktober 410,50 15

November 463,50 19

Desember 102,60 5

DATA IKLIM DARI STASIUN KLIMATOLOGI SILANGIT

Juli 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 18,8 24,8 15,4 83

2 19,7 25 15,4 81 7

3 19,7 26,2 15,8 77 0,3

4 19,3 24,2 16,3 87 0,4

5 19,5 25 16 83 18,5

6 18,7 24 16 83

7 18,1 21,4 15,6 88 1,4

8 18,4 24,7 14,2 87 2,7

9 17,9 25,4 14,6 81 11,5

10 19,1 24,6 16,4 88 12,3

Jmh 189,2 245,3 155,7 838 54,1

11 18,7 24,2 16 87 1,8

12 18,3 23,2 15,2 90 0,5

13 18,3 22,4 15,8 85 1,5

14 18,6 25,6 15,8 72 1,5

15 18,6 25 15 77

16 19,5 25,4 15 74

17 19,5 25,7 14,8 67

18 19,3 25,4 12,9 72

19 18,9 25,7 13,9 69

20 19,8 25,4 14,8 65

Jmh 189,5 248 149,2 758 5,3

21 19,8 26,9 13,4 64

22 18,6 27 14 77 0

23 18,6 26 13,2 73

24 18,8 25,7 14 75

25 17,6 24,2 14 73

26 18,5 24,6 14,4 73

Page 79: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

78

27 19,7 24,2 14,4 81

28 18,2 24,4 14,4 84 0,2

29 19,3 25.4 14,6 75

30 19 25,8 15,4 82 0,2

31 19 23,8 14,9 79

Jmh 207,1 252,6 156,7 836 0,4

Jmh/B 585,8 745,9 461,6 2432 59,8

Rata2/B 18,90 24,06 14,89 78,45 1,93

Agustus 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,3 25,4 15,2 81

2 19,6 24,8 16 78 4,3

3 19,3 24,9 16,5 79 0,8

4 18,2 20,8 16,5 91 1

5 19 24,3 16,7 86 2,5

6 19,8 24,9 14 78

7 20,1 26,8 15,5 70 1

8 18,9 22,9 16,8 84 1,4

9 18,8 24,7 16,9 84 1,8

10 18,4 23,3 16 87 4,7

Jmh 191,4 242,8 160,1 818 17,5

11 18,6 23,6 16,3 93 53,6

12 18,3 22,5 16,3 91 24,7

13 18,4 24,2 16,6 90 25,8

14 18,6 23,3 15,8 89 1

15 17,7 23 16,1 90 1,7

16 20 25,3 15,8 85

17 17,8 24,8 15,4 79

18 19,9 25,1 16,3 72 10,4

19 19,9 24,6 15,4 81

20 20 26 15,6 83

Jmh 189,2 242,4 159,6 853 117,2

21 18,4 24,3 15,8 90

22 20,3 25,8 14,6 69

23 19,1 25,2 14,6 82

24 19,6 26 14,9 75

25 20,5 26,6 15,4 65

26 20,1 25,1 16,4 85 2,6

27 19,9 25,7 17,3 87 1,4

28 19,7 24,7 15,8 83

29 18,8 25,7 15,8 85 13,8

30 19,5 25 15,6 86 1,1

31 18,8 25,2 15,5 86 2,3

Jmh 214,7 279,3 171,7 893 21,2

Jmh/B 595,3 764,5 491,4 2564 155,9

Rata2/B 19,20 24,66 15,85 82,71 5,029032258

Page 80: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

79

September 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,4 24 16,4 88 1

2 19,5 25,4 16,4 90

3 18,5 21,2 16,4 95 3

4 18,6 23,2 17 93

5 19,2 25 17 91 6,5

6 18,5 23 15,8 95 18

7 18 24,8 15,6 94 3,5

8 19,1 25 16,2 89 22

9 18,3 24,2 16,6 96 35,2

10 18,3 21,8 16,2 93 1

Jmh 187,4 237,6 163,6 924 0

11 18,9 24,2 15,8 85 0,4

12 19,2 26 16,2 83 1,5

13 19,4 25,2 16,6 87 9,5

14 18,7 25,4 16,4 95 22,3

15 18,6 23,8 15,5 85 18,4

16 19,5 26 15,4 73 0,3

17 19,8 25,6 16,2 79 0,8

18 20 25,4 17,4 87 17,4

19 18,7 22,8 16,8 90 0,2

20 17,7 21,7 15,4 93 4

Jmh 190,5 246,1 161,7 857 74,8

21 18,5 24 15,1 78

22 18,8 24,7 15,6 80

23 18,1 22,3 14 80

24 18,5 25 15,6 79 0,8

25 19,3 25 14 84 0,2

26 19,5 25,6 16,1 83 5

27 19,9 25,2 16,4 80

28 19,8 25,6 15,7 77 16,5

29 17,9 23,6 15 91 14,5

30 18,3 24,3 15,4 88 52,6

31

Jmh 188,6 245,3 152,9 820 89,6

Jmh/B 566,5 729 478,2 2601 164,4

Rata2/B 18,88 24,30 15,94 86,70 5,48

Oktober 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 18,3 24,4 15,6 89 1,3

2 18,3 21.7 15,2 92

3 18,8 25,9 15,8 81

4 18,4 23,6 14,6 89 3,5

Page 81: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

80

5 19,6 25,8 14,8 85 0,2

6 18,5 23,3 15,4 92 2,1

7 18,8 22,5 16,7 91

8 19,3 23,8 16,6 89 2,6

9 18,4 24,2 16,2 85 42,7

10 18,2 21,8 16,6 91 1

Jmh 186,6 215,3 157,5 884 53,4

11 20,1 25 16,2 77

12 19 23,6 16,6 82

13 18,5 21,1 16,8 88

14 20,4 26,3 15,9 71 0,5

15 20 26 15,9 72

16 19,5 24,3 13,5 57

17 19,1 25,8 13,6 67

18 19 26,1 14,2 67

19 18,8 26,3 13,8 72

20 19,3 26,4 14,2 73 0,5

Jmh 193,7 250,9 150,7 726 1

21 19,7 26,9 14,2 71

22 20,1 27,3 14 63

23 19,2 26,8 15,2 61 8,9

24 18,3 24,7 13,7 88 1,7

25 18,7 26,4 13,8 80 16,7

26 19 24,5 15,3 87 1,2

27 18,8 26,4 15,1 77

28 19,1 24,9 15,8 82 17,5

29 18,7 25 15,7 91 29,3

30 18,9 23,6 16,2 87 3,3

31 18,4 23,4 16,2 89 24

Jmh 208,9 279,9 165,2 876 102,6

Jmh/B 589,2 746,1 473,4 2486 157

Rata2/B 19,01 24,07 15,27 80,19 5,06

Nopember 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 19,5 24,6 16,2 89 7,5

2 18,3 23,4 17,2 95 7,3

3 18,5 23,4 17 95 4

4 17,3 19,6 16,4 95 2,7

5 18,1 21,8 15,8 93 9,5

6 18,9 23,6 16,6 92 7,7

7 19,3 24,8 16,8 87 8

8 17,7 24,6 16,4 93 3

9 19,1 22,6 16 83 2,5

10 18,1 23,2 16 90 4,2

Jmh 184,8 231,6 164,4 912 56,4

11 18,7 22,8 16,6 86 1

Page 82: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

81

12 18,5 23,4 16,6 89

13 19,7 25 16,6 82 8,7

14 18,5 22,4 16,8 86 0,4

15 19,3 24,6 16,8 82 15,5

16 19,7 25,1 17 92 1

17 19,5 23,8 16,6 88

18 19,4 24,3 16,7 90 16,7

19 18,3 23 16,2 93 43,5

20 18,6 23 15,9 91 0,2

Jmh 190,2 237,4 165,8 879 87

21 18,7 24,2 16,2 90 8,6

22 19,5 24,8 16,2 89

23 17,3 23,4 16,4 95 26

24 17,8 23,7 16 96 44,6

25 18,3 23,8 16,8 93 18,5

26 18 23,6 16,3 92 46,4

27 17,6 22 16,6 97 23,4

28 18,1 21,4 16,6 95 3,5

29 18,5 21 16,4 86

30 19,9 24,8 17 77 2,8

31

Jmh 183,7 232,7 164,5 910 173,8

Jmh/B 558,7 701,7 494,7 2701 317,2

Rata2/B 18,62 23,39 16,49 90,03 10,57

Desember 2017

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Tgl oC % oC oC mm

1 15,4 21 17 92 4

2 18,9 22,3 17,4 94 3,4

3 19,3 23,2 17,5 92 5,4

4 19 23 16,9 92 12,7

5 18,2 22,1 16,8 91 4

6 19,1 22,2 15,4 86 2,5

7 19,5 24,3 15,3 76

8 18,6 24,6 16,2 86 32,7

9 19,1 24,2 16,5 87 34,1

10 18,1 23,6 16,6 92 13,5

Jmh 185,2 230,5 165,6 888 112,3

11 19 22,4 16,3 87 2,6

12 18,1 21,6 15,6 94 2,4

13 19 22,6 15,6 93 5,6

14 18,7 22,8 15,6 9 18,4

15 18,7 24,4 14,9 82

16 18,8 23,6 15,4 87

17 18,2 23,4 14,4 86

18 18,1 24,3 14,5 85 12,2

19 18,8 24.2 16,2 92 16,8

Page 83: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

82

20 18 22,4 16,4 97 15,2

Jmh 185,4 207,5 154,9 812 73,2

21 18,2 21 16,4 96 2,2

22 18,9 24 16,6 84

23 19,2 23,8 16,6 87 2,8

24 19,1 24,2 17 91 16

25 17,8 22,4 16,4 99 28,2

26 17,2 21 16 97 10,7

27 18 22,2 16,2 94 1,3

28 18,5 22,3 15,4 95 9,8

29 18,6 23,8 15,8 91

30 19,1 23,8 16,7 91 7,2

31 18,7 23,8 17 90 1,6

Jmh 203,3 252,3 180,1 1015 79,8

Jmh/B 573,9 690,3 500,6 2715 265,3

Rata2/B 18,5129 22,26774 16,148387 87,580645 8,558064516

Data Iklim Rata-rata Bulanan

Suhu Maximum Minimum Lembab Hujan

Bulan oC % oC oC mm

Juli 18,90 24,06 14,89 78,45 1,93

Agustus 19,20 24,66 15,85 82,71 5,03

September 18,88 24,30 15,94 86,70 5,48

Oktober 19,01 24,07 15,27 80,19 5,06

November 18,62 23,39 16,49 90,03 10,57

Desember 18,51 22,27 16,15 87,58 8,56

Bulan Hujan Jumlah

mm hari hujan

Juli 125,50 14

Agustus 123,00 19

September 258,60 24

Oktober 161,00 17

November 321,20 26

Desember 269,30 24

Page 84: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

83

Lampiran 7

JUSTIFIKASI KEGAGALAN PRODUKSI 100 KG BENIH CABAI HIBRIDA INATA AGRIHORTI

TA. 2017

Kegiatan untuk memproduksi 100 kg benih cabai hibrida Inata Agrihorti muncul

di akhir tahun 2016. Padahal Calon varietas cabai hibrida baru diproses untuk didaftarkan di tahun 2016 juga. Dengan strategi mempercepat proses

pendaftaran, maka disusunlah rencana produksi untuk tahun 2017. Alhamdulillah, Cabai hibrida Inata bisa didaftarkan di penghujung tahun 2016

dan SK Mentan Pendaftaran varietas cabai hibrida Inata Agrihorti keluar di akhir

Januari 2017 dengan nomor 002/Kpts/SR.120/D.2.7/1/2017. Berarti Inata Agrihorti dapat diproduksi oleh UPBS Balitsa yang bertupoksi sebagai unit

produksi benih sumber. Karena Inata Agrihorti adalah benih hibrida, berarti Inata adalah benih sebar yang sebenarnya untuk memproduksinya bukan wilayah

UPBS. Namun dengan adanya Kepmentan 726/Kpts/KP.020/12/2015, maka UPBS bisa memproduksi benih cabai hingga benih sebar.

Kegiatan dibagi menjadi 2 ROPP, satu ROPP untuk memproduksi benih cabai hibrida beserta tetuanya, dan satu ROPP untuk memproduksi benih cabai hibrida

di lahan petani dengan tujuan transfer ilmu kepada petani dibawah kontrol penanggung jawab ROPP. Target 100 kg benih cabai dibagi menjadi 95 benih

cabai hibrida Inata Agrihorti sebanyak 95 kg (90 kg diproduksi di Lembang, 5 kg

diproduksi di Pengalengan), 2.5 kg benih tetua betina, dan 2.5 kg benih tetua jantan.

Tetua betina dan tetua jantan, masing-masing ditanam di screen yang berbeda @ 100-200 m2 dengan populasi tanaman 100-200 tanaman. Sedangkan untuk

produksi benih hibrida Inata Agrihorti, karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka target produksi 95 kg dibuat dengan mengacu pada data hasil

produksi benih Inata Agrihorti pertama kali diproduksi. Benih hibrida Agrihorti

pertama diproduksi tahun 2013 dengan 10 tanaman betina dan 10 tanaman jantan menghasilkan 250 gram benih cabai hibrida (Makalah Pendaftaran

Varietas Inata Agrihorti, 2016). Jadi dari 1 tanaman betina, diperoleh 25 gram benih. Sehingga untuk mencapai 95 kg benih cabai hibrida, diperlukan sekitar

3800 tanaman betina yang akan dipanen buah yang telah disilangkan. Jika

screen seluas 200 M2 diisi dengan tanaman betina 300 tanaman (tanaman jantan 100 tanaman), maka dibutuhkan kurang lebih 13 screen, satu screen berlokasi di

Pengalengan, 12 screen berlokasi di KP. Margahayu Lembang. Jadi total diperlukan 15 buah screen untuk mencapai target (Tabel 1). Strategi ini telah

diuraikan di RDHP dan ROPP produksi cabai hibrida.

Page 85: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

84

Selain screen, SDM manusia terlatih dan sehat untuk penyilangan juga sangat diperlukan. Karena untuk produksi cabai hibrida, kita mengandalkan tenaga

manusia untuk menyilangkan bunga jantan dan betina (karena tidak memiliki

CMS (Cytoplasmic Male Sterile)). Penyilangan dilakukan selama 6 minggu setelah tanaman berbunga. Satu screen seluas 200 m2 disilangkan 6-8 orang tenaga

penyilang dari pagi jam 08.00 hingga jam 11 kemudian dilanjut sore hari jam 14.00-16.00 setiap hari, mengingat bunga tanaman cabai munculnya bertahap.

Sehingga produksi cabai hibrida ini tergolong padat karya. Pelatihan penyilangan telah dilakukan di awal tahun 2017 sebelum tanaman berbunga sehingga para

penyilang paham akan teknik membuat hibrida.

Karena keterbatasan SDM penyilangan dan fasilitas, maka penanaman dilakukan

bertahap sehingga proses dari penyiapan media tanam steril, penyiapan screen, penyilangan hingga ke prosesing benih bisa tertangani dengan baik (Gambar 1).

Pada awal-awal panen, dihitung bahwa rata-rata bobot benih bersih per tanaman

sekitar 10 gram. Sehingga tim berinisiatif menambah jumlah penanaman yang semula 15 screen menjadi 18 screen (Tabel 3). Penggunaan 18 buah screen ini

telah memaksimalkan lahan dan screen yang ada di KP. Margahayu dan satu screen di lahan petani Pengalengan.

Tabel 1. Perkiraan bobot benih dari penanaman produksi benih cabai hibrida

Tahun Screen Σ tanaman

betina Σ tanaman jantan Perkiraan Bobot benih (gr)

2017* screen 1 100 50 2,500

screen 2 264 156 6,600

screen 3 0 400 0

screen 4 410 0 10,250

screen 5 410 0 10,250

screen 6 364 100 9,100

screen 7 396 94 9,900

screen 8 300 100 7,500

screen 9 300 100 7,500

screen 10 400 98 10,000

screen 11 400 98 10,000

screen 12 300 100 7,500

Pengalengan 324 108 8,100

Jumlah 3,978 99,450

Page 86: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

85

*) Berdasarkan asumsi satu tanaman betina menghasilkan 25 gr benih bersih hibrida Inata Agrihorti

Gambar 1. Proses produksi benih cabai hibrida

Penutupan lantai screen

dengan mulsa

Penyiapan media tanam

steril dalam polibag

Pengaturan polibag

dalam screen

Penanaman bertahap

(jantan dan betina)

Penyiraman Pemupukan susulan

Penyilangan Prosesing buah menjadi

biji

Dengan asumsi yang telah dijelaskan sebelumnya, ternyata, hasil per tanaman,

bobot benih bersih cabai hibrida Inata Agrihorti yang diperoleh di tahun 2017

berkisar 6.6-10.9 gram per tanaman (rata-rata 8 gram), bukan 25 gram/tanaman seperti ketika tahun 2013. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak hal. Menurut

Kivadasannavar (2008) hasil produksi cabai hibrida dipengaruhi oleh banyak hal

Page 87: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

86

antara lain waktu emaskulasi, waktu polinasi (penyerbukan buatan), viabilitas polen, penggunaan zat pengatur tumbuh, waktu reseptif stigma. Menurut

Ozores-Hampton et al. (2012), kegagalan persilangan buatan dipengaruhi

banyak faktor antara lain proses fertilisasi yang tidak lengkap/sempurna dikarenakan rendah/tingginya suhu, rendahnya penyinaran, hujan, tinggi

nitrogen dan rendahnya kalium. Pemberian pupuk N dan K telah diberikan sesuai prosedur sehingga hal ini bisa dihilangkan dari penyebab kegagalan persilangan.

Suhu dan kelembaban bulanan di lembang pada tahun 2017 berkisar 18-21◦C dan 85-89% (Tabel 2). Sedangkan suhu dan kelembaban yang sesuai untuk

pembentuan biji adalah 22-28 ◦C dan 70-85% (Kaul, 1991). Kelembaban yang

tinggi (85-89%) dan suhu yang kurang hangat (18-21◦C) ini menyebabkan putik atau polen membutuhkan waktu yang lebih lama untuk reseptif dibandingkan

jika kelembabannya sesuai (70-85%). Apalagi jika kondisi hujan tinggi ( > 50 mm per 10 hari) menyebabkan suhu udara turun dan kelembaban semakin tinggi

di dalam screen. Kondisi seperti itu akan memperlambat/menunda waktu reseptif

putik yang berakibat penyerbukan buatan tidak berhasil (bunga gugur) meskipun telah diberi polen yang viabel. Hal tersebut sesuai Kivadasannavar (2008) yang

menyebutkan bahwa waktu reseptif yang tertunda, menyebabkan ketidkberhasilan persilangan buatan cabai. Lebih lanjut lagi, kondisi hujan

beruntun dalam beberapa hari semenjak bunga disilangkan menyebabkan suhu menurun dan kelembaban meninggi sehingga jumlah ketidakberhasilan

bersilangan juga tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi juka volume hujan dalam

setiap 10 hari melebihi 50 mm. Ditabel 2 dapat dilihat bahwa di tahun 2017, kecuali Januari, Juli-September, hampir di setiap bulan ada curah hujan tinggi

(angka diblok merah). Sehingga ketiga hal inilah (suhu, kelembaban, curah hujan tinggi) yang diduga menjadi penyebab utama kegagalan persilangan sehingga

asumsi 25 gram/tanaman tidak dapat terpenuhi dan target tidak tercapai.

Hingga saat ini peroleh benih (masuk stok UPBS) sekitar 31.1 kg dan yang masih dalam proses diperkirakan 10-13 kg. Sehingga perolehan benih yang hingga

terakhir diperkirakan mencapai 41-44 kg (Tabel 3).

Ke depannya perhitungan kebutuhan populasi tanaman betina untuk produksi

benih hibrida Inata Agrihorti sebaiknya mengacu pada hasil (rendemen/bobot

benih per tanaman) di tahun 2017 (skala besar) yakni 8 gram per tanaman. Sehingga untuk menghasilkan 95 kg benih cabai hibrida Inata diperlukan sekitar

11,875 tanaman betina atau setara dengan 40 screen seluas 200 m2 yang ditanam serentak.

Tabel 2. Data Iklim di KP. Margahayu Tahun 2017

Suhu Kelembahan Maximum Minimum Hujan

Jumlah 10 hari ke- oC % oC oC mm

Januari

Page 88: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

87

1 171.00 861.00 240.00 150.00 6.50

2 196.70 854.00 240.00 151.00 0.00

3 214.40 951.00 265.00 167.00 49.50

Jumlah 1 bulan 582.10 2,666.00 745.00 468.00 56.00

Rerata 1 bulan 18.78 86.00 24.03 15.10 1.81

Februari

1 206.90 823.00 236.00 155.00 33.00

2 207.70 863.00 238.00 153.00 57.00

3 152.00 691.00 192.00 123.00 132.00

Jumlah 1 bulan 566.60 2,377.00 666.00 431.00 222.00

Rerata 1 bulan 20.24 84.89 23.79 15.39 7.93

Maret

1 206.90 890.00 242.00 150.00 168.00

2 207.70 884.00 247.00 144.00 75.00

3 236.00 980.00 278.00 154.00 137.50

Jumlah 1 bulan 650.60 2,754.00 767.00 448.00 380.50

Rerata 1 bulan 20.99 88.84 24.74 14.45 12.27

April

1 206.90 890.00 242.00 150.00 38.50

2 207.70 884.00 247.00 144.00 0.00

3 236.00 980.00 278.00 154.00 72.50

Jumlah 1 bulan 650.60 2,754.00 767.00 448.00 111.00

Rerata 1 bulan 20.99 88.84 24.74 14.45 3.58

Mei

1 206.90 890.00 242.00 150.00 106.50

2 207.70 884.00 247.00 144.00 0.00

3 236.00 980.00 278.00 154.00 14.50

Jumlah 1 bulan 650.60 2,754.00 767.00 448.00 121.00

Rerata 1 bulan 20.99 88.84 24.74 14.45 3.90

Juni

1 206.90 865.00 240.00 153.00 81.00

Page 89: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

88

2 207.70 863.00 240.60 142.00 0.00

3 175.20 872.00 240.00 144.00 0.00

Jumlah 1 bulan 589.80 2,600.00 720.60 439.00 81.00

Rerata 1 bulan 19.03 83.87 23.25 14.16 2.61

Juli

1 192.00 863.00 254.00 154.00 0.00

2 197.20 874.00 250.00 150.00 0.00

3 215.00 944.00 280.00 170.00 29.50

Jumlah 1 bulan 604.20 2,681.00 784.00 474.00 29.50

Rerata 1 bulan 19.49 86.48 25.29 15.29 0.95

Agustus

1 197.40 890.00 242.00 150.00 0.00

2 201.00 884.00 253.00 153.00 0.00

3 217.60 957.00 276.00 169.00 0.00

Jumlah 1 bulan 616.00 2,731.00 771.00 472.00 0.00

Rerata 1 bulan 19.87 88.10 24.87 15.23 0.00

September

1 194.90 880.00 248.00 150.00 0.00

2 198.00 877.00 247.00 144.00 0.00

3 217.80 967.00 278.00 154.00 62.50

Jumlah 1 bulan 610.70 2,724.00 773.00 448.00 62.50

Rerata 1 bulan 19.70 87.87 24.94 14.45 2.02

Oktober

1 197.50 884.00 250.20 171.00 147.50

2 197.40 886.00 254.00 152.00 149.00

3 216.00 971.00 272.00 159.00 114.00

Jumlah 1 bulan 610.90 2,741.00 776.20 482.00 410.50

Rerata 1 bulan 19.71 88.42 25.04 15.55 13.24

November

1 194.30 884.00 254.00 154.00 218.00

2 196.60 883.00 253.00 153.00 202.00

Page 90: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

89

3 199.80 882.00 254.00 154.00 43.50

Jumlah 1 bulan 590.70 2,649.00 761.00 461.00 463.50

Rerata 1 bulan 19.69 88.30 25.37 15.37 15.45

Desember

1 199.40 889.00 250.00 150.00 35.10

2 202.80 893.00 256.00 156.00 67.50

3 220.60 977.00 275.00 165.00 0.00

Jumlah 1 bulan 622.80 2,759.00 781.00 471.00 102.60

Rerata 1 bulan 20.09 89.00 25.19 15.19 3.31

Tabel 3. Hasil sementara dan perkiraan hasil

Tahun Σ

tanaman betina

Σ tanaman jantan

Perkiraan Bobot

benih (gr)

Realisasi Bobot Buah (kg)

Realisasi Bobot benih bersih (gr)

Bobot benih per tanaman

Keterangan (per 29 januari 2018)

2013 10 10 250 25

25 gram pertanaman dijadikan asumsi kebutuhan tanaman betina

2017 screen 1 100 50 2,500 31900 1,092 10.9 sudah masuk stok benih UPBS

screen 2 264 156 6,600 99936 2,493 9.4 sudah masuk stok benih UPBS

screen 3 0 400 0

sudah masuk stok benih UPBS (benih dari semua lot yang tersortasi fisik (warna agak kusma) tetapi DB dan KA bagus

screen 4 410 0 10,250 119200 3,243 7.9 sudah masuk stok benih UPBS

screen 5 410 0 10,250 114000 3,250 7.9 sudah masuk stok benih UPBS

screen 6 364 100 9,100 108200 2,527 6.9 sudah masuk stok benih UPBS

screen 7 396 94 9,900 127000 2,631 6.6 sudah masuk stok benih UPBS

Page 91: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

90

screen 8 300 100 7,500 77500 1,855 6.2 sudah masuk stok benih UPBS

screen 9 300 100 7,500 99500 1,876 6.3 sudah masuk stok benih UPBS

screen 10 400 98 10,000 2,126 Pengujian benih

screen 11 400 98 10,000 2,475 Pengujian benih

screen 12 300 100 7,500 1,500 panen

screen 13 300 100 7,500 1,500 panen

screen 14 1300 0 32,500 1,049 panen

screen 15 1000 0 25,000 5,000 nyilangin

Pengalengan 324 108 8,100 2,835 8.8 sudah masuk stok benih UPBS

Tetua Jantan

118 2,500 1,800 15 sudah masuk stok benih UPBS

Tetua Betina 312 2,500 2,500 8 sudah masuk stok benih UPBS

169,450 44,752

Warna hijau : hasil sementara, warna biru : perkiraan hasil.

DAFTAR PUSTAKA

Kirana, R., 2016. Makalah Pendaftaran Varietas Inata Agrihorti. Balai Penelitian

Tanaman Sayuran.

Ozores-Hampton, M., K. Fnu, and G.McAvoy. 2012. Blossom Drop, Reduced Fruit Set and Post-Pollination Disorders in Tomato. HS1195.Gainesvile: University of

Florida Institute of Food and Agricultural Sciences.

http://edis.ifas.ufl.edu/hs1195.

Kaul, M.L.H., 1991. Reproductive Biology in Tomato. Monographs on Theoretical and Applied Genetics 14, Genetic Improvement of Tomato, pp.50-55.

Page 92: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

91

Lampiran 8

Estimasi Calon Benih Sebar Bawang Putih

No Nama Kelompok Tani Lokasi Luasan Estimasi Hasil (ton)

1. BJ. Taruna Tani Tuwel, Tegal, Jawa Tengah 3 15

2. Budi Luhur Tuwel, Tegal, Jawa Tengah 3 15

3. Bhati Tani Tuwel, Tegal, Jawa Tengah 3 15

4. Produktif Tuwel, Tegal, Jawa Tengah 3 15

5. Maju Makmur Tuwel, Tegal, Jawa Tengah 3 15

6. Forum Tani Batu Jawa Timur 3 15

7. Forum Tani Tulungrejo Batu Jawa Timur 3 15

8. Sri Makmur Batu Jawa Timur 3 15

9. Sido Makmur Florist Batu Jawa Timur 3 15

10. Krisan Maju Mulyo Batu Jawa Timur 3 15

Total 30 150

Page 93: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

92

Lampiran 9

Estimasi Calon Benih Sebar Kentang

No Nama Kelompok Tani Lokasi Luasan Estimasi Hasil (ton)

1. Rival Potato Seed Pangalengan Jawa Barat 3 27

2. Makihi Tani Pangalengan Jawa Barat 3 27

3. Sauyunan Pangalengan Jawa Barat 1 9

4. Sawargi Pangalengan Jawa Barat 1 9

5. Oji Setiaji Mulya Pangalengan Jawa Barat 1 9

6. Ir. Sutiana Pangalengan Jawa Barat 2 18

7. Slamet Rahman Banjarnegara Jawa Tengah 2,5 22,5

8. Suwitno Al Giri Santosa Banjarnegara Jawa Tengah 1 9

9. Mahyaman Wonosobo Jawa Tengah 2,5 22,5

10. Mochamad Dahlan Pasuruan Jawa Timur 1 9

11. Andina Rizwan Malino Sulawesi Selatan 2 18

12. KP. Margahayu Lembang Lembang Jawa Barat 10 90

13. KP. Berastagi Berastagi Sumatera Utara 10 90

Total 40 360

Page 94: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

93

Lampran 10

Page 95: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

94

Page 96: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

95

Page 97: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

96

Page 98: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

97

Page 99: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

98

Page 100: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

99

Page 101: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

100

Page 102: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

101

Page 103: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

102

Page 104: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

103

Lampiran 11. Daftar Konsumen Benih Generatif 2017

No Konsumen Jumlah Keterangan

1 BPTP 27 BPTP NTT, BPTP Aceh, , BPTP Babel, BPTP Bali, BPTP Banten, BPTP Bengkulu, BPTP Gorontalo, , BPTP Jabar, BPTP Jakarta, BPTP Jambi, BPTP Jateng, , BPTP Jawa Barat, , BPTP Kalbar, BPTP Kalteng, BPTP Lampung, BPTP Maluku, BPTP NTB, BPTP Papua, , BPTP Papua Barat, BPTP Riau, , BPTP Sulsel, BPTP Sulteng, BPTP , Sulut, BPTP Sumsel, BPTP Sumut, BPTP Yogya, LPTP Sulbar

2

Diperta 34 UPT Pelatihan Tanaman Pangan/Jakarta, BBPTPH Banyumas/Jateng, BBSDMP Prov Jambi, BBTPH Wil SMG/Jateng, BP3k Subang/Jabar, BPPK Jaken/Jateng, BPTPH Kab Bandung, BPTPH Kab Tanjung Barat/Jambi, Dinas Ketahana Pangan , Subang/Jabar, Dinas Pertamanan Kab Magelang/Jateng, Dinas Pertanian Temanggung/Jateng, Diperta Banten, Diperta Jateng, Diperta Ka 50 Kota/Sumbar, Diperta Kab Bandung/Jabar, Diperta Kab Banggai Laut/Sulteng, Diperta Kab Banyumas/Jateng, Diperta Kab Bekasi/Jabar, Diperta Kab Boyolali/Jateng, Diperta Kab , , endal/Jateng, Diperta Kab Kerinci/Jambi, Diperta Kab , Wonosobo/Jateng, Diperta Kalimantan Utara, Diperta Pasaman/Sumbar, Diperta Pati/Jateng, Diperta Sulteng, diperta Wonosobo/Jateng, Dispaperkan Wonosobo/Jateng, Disperta Karo/Sumut, DKP3 Tangerang/Banten, UPT Pelatihan Tanaman Pangan Hortikultura Riau, UPT Pelatihan Tanaman Pangan Hortikultura Gorontalo, UPTD BBIH Prov Kaltim, UPTD BBIH Sulbar

3 Kel Tani 27 Dasril/Sumbar, Achmad Ardiansyah/Jabar, Data/Jabar, Ilan Sutarya/Jabar, Atang/Jabar, Asep Komar/Jabar, Ilan Sutarya/Jabar, Didin/Jabar, Jumi/Jabar, Tarli/Jabar, Hendrik/Jabar, Eutik/Jabar, Endang K/Jabar, Kase/Jabar, Narman/Jabar, Uyung/Jabar, Agus /Jabar, Angga/Jabar, , Isur/Jabar, Mamat/Jabar, Udin/Jabar, Karya/Jabar, Enceng/Jabar, Soma/Jabar, Daus/Jabar, Atang/Jabar, Dewi Daswin/Jabar

4

Perusahaan Swasta

11 PT Tredo Media,Jakarta, PT Agathis Organis Agro,Jabar, PB Mega Agro Lestari,Jateng, PT Sang Hyang Sri,Lampung, LPB PDT (Yys Dharma Bhakti Astra),Jakarta, CV Tunas Tani,Jabar, PT Maju Makmur Utomo,Jakarta, pt Agro Farmaka,Jabar, PT Pupuk Kujang,Jabar, ,Jateng, PT Sabuga Food,Jabar

5 Lembaga Pendidikan

63 Dept FEM IPB, Faperta UMM, IPB, ITB, Pesantren Genrasi Rabbani Qurani, PoliteknikNegeri Lampung, Poltek Jember, Poltek Kupang, Poltek Lampung, Poltek Pert Kupang, Poltek Pertanian Payakumbuh, SMA Islam Said Naum, SMA IT Thariq, SMAN 1, SMAN 10 Tangerang, SMAN 13 Bekasi, SMK Cibadak, SMK IT.TB2, SMK PP Banjarbaru, SMK Rongga, SMKN 1 Bojong Purwakarta, SMKN 1 Cibadak/, SMKN 1 Cibogo Subang, SMKN 1 Kintamani, SMKN 1 Kulo, SMKN 1 Pandak, SMKN Cibadak, SMP An Nadwah, SMP Tirta Buaran, SMPN 1 , SMPN 1 Ciruas, SMPN 2 Cikande, SMPN 2 Ciruas, SMPN 2 Jawilan Serang, ST Mipa Bogor, STTP, UGM, UIN SGD, UMB, Unbar, Undip, Unisgawati, Univ Advent Indoneaia, Univ Babel, Univ Bengkulu, Univ Diponegoro, Univ Islam Riau, Univ Jember, Univ Kristen Setya Wacana/, Univ Muhammadiyah Malang, Univ Riau/, Univ Sangga Buana, Univ Sebelas Maret, Univ Trisakti Nagrak Bogor, UNPAD, Unpas, UNS Solo, Unsil

Page 105: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

104

6 Jaslit-Kary.Balitsa

49 Abdi Hudaya, Ade Dahlan, Agnofi M Efendi, Agung Supriyanto, Ahsol Hasyim, Andi Supriadi/Jaslit, Asep Permana, Asma Sembiring, Astiti Rahayu, Bagus Kukuh Udiarto, Cecep SH, Chotimatul Azmi, Dadan P, Daragantina N, Dedeh Shahibul, Diryono, Dr Redi , aswanto, Dr. Darkam M/BPTP Sumsel, Dr.Catur, Edi Supriadi, Enung Murtiningsih, Fahmi, Fatani Manik, Fauzi Haidar, Gungun Wiguna, Imas Suryani Krpl, Ineu Sulastrini, Ir.Rini Rosliani,M.Si, Juniarti P Sahat, Linda Anggraeni, Lusi , Mathias, Nazly Aswani, Ni , Wayan, Ninik Sri Rahayu, Nur Rochmah, Nurmalita W, Pepen , Primana, Prof Suwandi, Rasiska Tarigan, Rinda Kirana, Rismawita Sinaga, Rokhmat, Sri Rohmat, Tri Handayani, Uum Sumpena, Wulandari, Yanti Rohmayanti, Yosep Jaelani

7 Lainnya 167 Abd Rahman, Abdul, Ade Rusmana, Ade Thendy, Agustian, Alexander Ginting, Amirudin, Andi Bau Maneru, Andi Bau Maneru, Annisa Primadita, Annisa Primadita, Arifin, Balai Diklat dan Pelatihan , Kab Meranti, Balingtan, Balingtan, Balitbang Pertanian, Balithi, Balithi, Balitnak Bogor, , Balittan Bogor, Balittra, Bambang Isnu , ularso, BB Biogen, BB Biogen, BB Pengkajian, BBP Mekanisasi, BBP Mektan, BBPP Lembang, BBPP Lembang, BBPP Lembang, Berani Bela Negara Argo, Berani Bela Negara Argo, BP2TP, BPATP, BPATP, BPATP Bogor, BPATP Bogor, BPK, BPP Kertomartini, BPP Kiara , Pedes, BPP Wonosobo, BPV Cikole, Brimob, Brimob, Brimob, Budi Ichsan, Budi Ichsan , Byan Andi, CIP, Danang Adriansyah, Dede Jaenudin, Dharmaraya/Endang, Diani Novia Dewi, Djumaidi

Dodi Arifandi, Donie Aqsha, Donnie Aqsha

Page 106: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

105

Lampiran 12. Daftar Konsumen Benih Bawang Merah 2017

No Konsumen Jumlah Keterangan

1 BPTP 13 BPTP Bali, BPTP Jabar, BPTP Jambi, BPTP Jateng, BPTP Jatim, BPTP Kaltim, BPTP NTB, BPTP NTT, BPTP Sulsel, BPTP Sumbar, BPTP Sumsel, BPTP Sumut, BPTP Yogya

2 Diperta 7 UPT PP Dipertan Prov Jatim, BBI Banyumas, BBITPH Banten, BBITPH Riau, BBPP Lembang, Diperta Karo, UPT PP Dipertan Gorontalo.

3 Kel Tani - -

4 Perusahaan Swasta 2 Dupont

PT Pupuk Kujang

5 Lembaga Pendidikan

19 UNPAD ,SMKM Terisi Indramayu, Lem. Pendidikan, Poltek Lampung, SMKN 1 Cibadak, SMKN 1 Terisi, Sri Wahyuni, Uniga, Univ Advent, Univ Trisakti

6 Jaslit-Kary. Balitsa 18 Ade Dahlan, Agung Supriyanto, Andi Supriadi/Jaslit, DR Redy Guswanto, DR.Ahsol Hasyim, Eti Heni Krestini, Iteu M Hidayat, Joko Pinilih, Nurmalita W, Popon Siti, Prasodjo , Prof Suwandi, Shinta Hartanto, Uum Sumpena, Wawan Rustina, Widi

7

Lainnya 14 Akhmad Ardiansyah, Balingtan, BBPP Lembang, Budi Ichsan, DPRD Karo, Instansi Pemerintahan, Lina Herlina, Mashadi Waluyo, Muhammad Afdhal, Rachmanta Hadi Nugraha, Wasner Sianturi, Yysn Sahabat Lingkungan H

Page 107: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

106

Lampiran 13. Daftar Konsumen Benih Kentang 2017

No Konsumen Jumlah Keterangan

1 BPTP 1 BPTP Sumut

2 Diperta 5 BPBK Pangalengan, BTPH Kledung, Diperta Wonosobo, P3k Pasuruan, UPT PBH Jatim

3

Kel Tani

5 H.Acip, H.Diat Koswara, Mukhlas, Pupud Saripudin, Yusuf

4

Perusahaan Swasta

6 Champ, Ewindo, Insani Agro Semesta, JM Farm, Primordia, PT Dafa Teknologi Mandiri

5 Lembaga Pendidikan

3 UIN SGD Bandung, ITB, Unpad Darwin Harhap,Nagori Hinalangi,Sahula Sipayung,,Fabe Seed/Hendra Gunawan,,Asep Chandra H,Lannying 1,Buakang Taliang Paliang 1,,Lembaga Talun Mandiri/Sendi W

6 Jaslit-Kary. Balitsa 8 Asma Sembiring, Juniati P Sahat, Usep, Ir.Rini Murtiningsih, Kusmana,SP, Helmi K, Ir Deden Fathulah Isum

7 Lainnya 5 Alexander Ginting BBPP Lembang Tatang Tarsono Taufiq Zaenul Rohmad

Page 108: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

107

Lampiran 14

Matrik Capaian Kinerja Plasma Nutfah Balitsa Tahun 2017 No Komoditas Kode

aksesi Status Ket

Hasil Eksplorasi

(aksesi)

Terkarakterisasi (aksesi)

Terejuvinasi (aksesi)

Terdokumentasi pada sistem informasi Plasma Nutfah (aksesi)

Passpor Karakter

1. Cabai 06 40 271 57

2. Bayam 04 206 29

3. Kacang Merah 42 33 26

4. Kacang Tunggak 38 10

5. Mentimun 15 30

6. Wortel 24 25

7. Terung 14 153 11

8. Kangkung 05 60 13

9. Buncis 18 102 30

10 Tomat 16 160 34

11 Kacang Panjang 08 154 3

12. gambas 34 44 14

13. Kentang 21 25 105 24 60

14. Bawang Merah 02 430 80 80 90 55

15. Bawang Daun 27 1 45 20 31

16. Petsai 17 9

17. Caisim 10 33 30

18. Pare 20 1 10

19. Kapri 29 15 20

20 Jamur edible 43 20

21. Pakcoi 09 15

22. Kacang lima 13 65

23. Kubis 22 32

24. Kubis bunga 23 12

25. Selada 28 12

26. Seledri 32 7

27. Labu besar 33 40

28. Labu siam 36 2

29. Kemangi 40 9

Jumlah 496 80 250 1670 453

Page 109: LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURANbalitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/LAKIP/lakin... · 2018-05-31 · Penelitian Tanaman Sayuran edisi revisi 1 yang merupakan

Laporan Kinerja Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2017

108

Lampiran 15