laporan kasus kulit-kelamin - intan permata sari (2014.061.114)
DESCRIPTION
Laporan kasus kulit skin tagTRANSCRIPT
STATUS BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA
___________________________________________________________________________
Identitas Pasien
Nama : Nn. Wiwik
Usia : 29 tahun
Status Perkawinan : Sudah menikah
Tanggal : 30 Maret 2015
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama
Gatal dan luka di pangkal kuku serta patahnya kuku ibu jari kaki kiri sejak ± 1 bulan SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak ± 2 tahun SMRS pasien mengaku pada bawah kuku ibu jari kaki kirinya timbul
bercak-bercak berwarna putih. Karena pasien mengira bahwa bercak tersebut adalah
kumpulan nanah di bawah kuku, pasien pun berusaha mengeluarkannya dengan menusuk
kulit di sekitar kukunya dengan menggunakan jarum dan ditekan namun ternyata yang keluar
hanyalah darah. Setelah tindakan tersebut, pasien mengaku bercak keputihan pada kukunya
tidak mengalami perubahan.
Sejak ± 1 bulan SMRS pasien mengeluhkan timbulnya gatal pada daerah ruas pertama
ibu jari kaki kiri. Pasien menjadi sering menggaruk daerah tersebut dan terkadang hingga
luka. Pada kuku bagian distal, timbul bercak putih kekuningan. Kuku pasien menjadi
menebal namun rapuh. Saat datang ke rumah sakit, kuku pasien telah terputus dengan sisa
kuku bagian proksimal yang berwarna kekuningan, rapuh, permukaan tidak rata, dan
menebal. Selain itu di bawah lempeng kuku terlihat adanya sisa jaringan yang berwarna putih
kekuningan yang tebal.
Pasien baru pertama kali terkena penyakit ini. Dalam keluarga maupun lingkungn
sekitar, tidak ada yang mengalami penyakit dengan gejala serupa. Pasien menyangkal adanya
kontak dengan tanah maupun binatang peliharaan. Namun pasien mengatakan bahwa kaki
pasien sering terpapar air kotor dan pasien juga sering memakai sepatu tertutup. Pasien
menyangkal adanya trauma pada daerah sekitar kaki sebelumnya. Pasien juga tidak menderita
penyakit kronis ataupun meminum obat-obatan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Pengobatan
Pasien menggunakan salep 88 yang dioleskan di ibu jari kaki kiri sejak 1 bulan yang lalu.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sehat
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 51 kg
Tekanan darah : 110/70
Laju pernapasan : 18x/menit
Laju nadi : 84x/menit
Suhu : Afebris
STATUS DERMATOLOGIK
Pada proksimal kuku ibu jari kaki kiri pasien terlihat
kuku menebal, keras, dan berwarna kekuningan. Permukaan
kuku terlihat tidak rata, rapuh dan terputus dengan sisa
jaringan yang berwarna kekuningan di bawah kuku.
Pada lipat kuku posterior ibu jari kaki kiri pasien
tampak lesi eritema berukuran plakat dengan batas tegas dan
disertai edema, eskoriasi dan krusta berwarna merah dan
hitam.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sediaan apus dengan KOH 20%
tidak ditemukan adanya hifa panjang bersepta
RESUME
Wanita usia 29 tahun datang dengan keluhan gatal dan luka di lipat kuku posterior
serta patahnya kuku ibu jari kaki kiri sejak ± 1 bulan SMRS. Pasien sering meggaruk daerah
yang gatal pada ibu jari kaki kirinya hingga luka. Kaki pasien sering terpapar oleh air bekas
cucian dan sering menggunakan sepatu tertutup saat keluar rumah. ± 2 tahun SMRS
didapatkan bercak putih pada kuku pasien dan diberikan pengobatan namun tidak tuntas.
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan dermatologik di ibu
jari kaki kiri didapatkan kuku menebal, berwarna kekuningan, keras, permukaan tidak rata,
rapuh, dan patah dengan sisa jaringan berwarna kekuningan di bawah lempeng kuku. Selain
itu didapatkan lesi eritema berukuran plakat berbatas tegas disertai edema, eskoriasi, dan
krusta berwarna merah dan hitam.
DIAGNOSIS KERJA
Tinea Unguium bentuk subungual distalis dengan infeksi sekunder
DIAGNOSIS BANDING
Onikomikosis oleh candida
ANJURAN PEMERIKSAAN
Pewarnaan gram pada luka akibat infeksi sekunder
Pemeriksaan histopatologi
TERAPI
Pulse Itraconazole : 200 mg, 2x sehari selama 1 minggu, diikuti 3 minggu kosong,
dilakukan selama 3 bulan
Siklopiroks nail lacquer 8% : dioleskan di kuku 2 hari sekali pada bulan pertama
(optional)
Cetirizine : 10 mg, 1x sehari
Kompres terbuka dengan NaCl
Cefadroxil : 500 mg, 2x sehari selama 5 hari
ANJURAN
Jangan memakai sepatu tertutup dalam jangka waktu yang lama
Jaga kebersihan pada daerah kaki
Jaga agar lingkungan sekitar kaki tidak lembab maupun basah
Follow up 1 minggu
PROGNOSIS
quo ad vitam : bonam
quo ad fungsionam : bonam
quo ad sanationam : dubia ad bonam