laporan kasus - kista ovarium.docx

Upload: batara-yunita-paarrang

Post on 06-Jan-2016

96 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Kista ovarium adalah sebuah kantung berisi cairan yang tumbuh di dalam ovarium. Berdasarkan sifatnya kista ovarium diklasifikasikan sebagai kista ovarium non-neoplastik dan kista ovarium neoplastik. Yang termasuk kista ovarium non-neoplastik yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein, kista inklusi germinal, kista endometrium, dan kista Stein-Leventhal, sedangkan yang termasuk kista ovarium neoplastik yaitu, kistadenoma ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, kista endometroid, kista dermoid.1,2 Pada anak-anak jika terjadi torsio pada kista ovariumnya sering menyebabkan nyeri akut abdomen. Sehingga perlu penanganan bedah sejak dini untuk mencegah kerusakan adnexa lebih lanjut. Keganasan ginekologi menyumbang sekitar 3% dari semua jenis kanker pada anak-anak. Prevalensi torsio kista ovarium sekitar 2,7% dari semua kasus nyeri akut abdomen pada anak-anak. Kista ovarium seringkali muncul tanpa gejala, terutama jika ukuran kista masih kecil.3 Kista yang jinak akan memberikan rasa tidak nyaman ketika kista semakin membesar, sedangkan pada kista yang ganas seringkali muncul keluhan sebagai hasil metastasis ke jaringan sekitar.4 Faktor resiko kista ovarium antara lain adalah faktor hormonal, faktor genetik, atau mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, faktor lingkungan, serta gaya hidup yang tidak sehat.3 Kista ovarium sering tidak menunjukkan gejala dan tanda sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan dan komplikasi dari kista tersebut. Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri.2,5Akut abdomen merupakan gejala yang sering ditemui akibat komplikasi-komplikasi dari kista berupa putaran tangkai (torsi), infeksi, robekan dinding, dan perubahan keganasan. Untuk membantu menegakkan diagnosis kista ovarium dapat dilakukan ultrasonografi (USG) dan laparoskopi diagnostik, sedangkan diagnosis definitif hanya dapat diperoleh melalui analisis histologik yang didapatkan melalui insisi jaringan kista.2 Penanganan kista ovarium yang terlambat dapat menyebabkan kista ovarium berkembang menjadi kanker ovarium yang merupakan penyebab kematian terbesar dari semua kanker ginekologi dan disebut juga silent killer.3 Pada kista ovarium, perubahan keganasan menjadi kanker ovarium ditemukan pada 1,5% kista dermoid, 5-10% kistadenoma musinosum, dan 30-35% kistadenoma ovarii serosum. Tahun 2008, majalah Times di Inggris mengemukakan fakta bahwa dari 7000 pasien yang terdiagnosis kanker ovarium, 5000 dinyatakan meninggal.6,7 Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium yaitu dengan ultrasonografi (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker).4 Kista ovarium merupakan temuan jarang pada anak usia muda. Pada remaja dengan massa ovarium, kista ovarium fisiologis yang paling umum, sedangkan neoplasma ovarium relatif jarang terjadi. Meskipun jarang pada anak-anak dan remaja, kista ovarium raksasa yang lebih besar dari 15 cm diameter dapat ditemui. Jumlah massa ovarium dari semua neoplasma sekitar 1% pada anak-anak dan remaja, dan 75% sampai 85% dari lesi tersebut jinak.7Penatalaksanaan kista ovarium sesuai dengan jenis dan besarnya kista. Penanganan konservatif dilakukan pada kista dengan ukuran