kasus kista ovarium

27
TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah atau bahan-bahan lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium 1 . B. ANGKA KEJADIAN Kistadenoma ovarii musinosum terbanyak ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium. Di Indonesia Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan Gunawan (1977) menemukan angka 29,9%; Sapardan (1970) 37,2%; dan Djaswadi 15,1% 2 . Sedangkan untuk kistadenoma ovarii serosum ditemukan dalam frekuensi yang hampir sama dengan kistadenoma musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Agak lebih sering ditemukan kista bilateral (10 – 20%); Hariadi (1970) 10,9% dan Gunawan (1977) 20,3%. Selanjutnya, di Surabaya Hariadi dan Gunawan menemukan

Upload: dedare-shop

Post on 24-Jul-2015

1.647 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS KISTA OVARIUM

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch)

yang tumbuh abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan,

nanah atau bahan-bahan lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan

atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium1.

B. ANGKA KEJADIAN

Kistadenoma ovarii musinosum terbanyak ditemukan bersama-sama dengan

kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh

ovarium, sedang kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh

kelompok neoplasma ovarium.

Di Indonesia Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan

Gunawan (1977) menemukan angka 29,9%; Sapardan (1970) 37,2%; dan Djaswadi

15,1%2.

Sedangkan untuk kistadenoma ovarii serosum ditemukan dalam frekuensi

yang hampir sama dengan kistadenoma musinosum dan dijumpai pada golongan

umur yang sama. Agak lebih sering ditemukan kista bilateral (10 – 20%); Hariadi

(1970) 10,9% dan Gunawan (1977) 20,3%. Selanjutnya, di Surabaya Hariadi dan

Gunawan menemukan angka kejadian tumor ini masing-masing 39,8% dan 28,5%; di

Jakarta Sapardan mencatat angka 20,0%; dan di Yogyakarta Djaswadi mencatat

angka 36,1%2.

Frekuensi kista dermoid dijumpai 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang

kistik dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. Ditaksir 25% dari

semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun

kista dermoid dapat ditemukan pula pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai

ukuran yang sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa kilogram.

Page 2: KASUS KISTA OVARIUM

Frekuensi kista dermoid di beberapa rumah sakit di Indonesia ialah sebagai

berikut; Sapardan mencatat angka 16,9%; Djaswadi 15,1%; Hariadi dan Gunawan

masing-masing 11,1% dan 13,5% di antara penderita dengan tumor ovarium.

Sebelum perang dunia II, Eerland dan Vos (1935) melaporkan frekuensi kista

dermoid sebesar 3,8% dari 451 tumor ovarium yang diperiksa di Nederlands-Indisch

Kanker Instituut di Bandung, di antaranya satu kasus pada anak umur 13 tahun2.

C. KLASIFIKASI

Terdapat berbagai macam tumor yang dapat tumbuh pada ovarium. Ada yang

neoplastik dan nonneoplastik. Beberapa di antara tumor neoplastik bersifat jinak

(noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya adalah

maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebat ke bagian-bagian tubuh lainnya.

Selanjutnya tumor neoplastik yang bersifat jinak dapat dibagi menjadi tumor kistik

dan tumor solid. Kista ovarium termasuk tumor neoplastik yang bersifat jinak dan

diklasifikasikan menjadi:1

1. Kistoma Ovarii Simpleks

Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai,

seringkali bilateral dan dapat menjadi bersar. Dinding kista tipis tampak lapisan epitel

jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.

Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan

gejala-gejala mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum,

yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan tekanan cairan dalam kista.

2. Kistadenoma Ovarii Musinosum

Tumor lazimnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan

berbagala (lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar, lebih-

lebih pada penderita yang datang dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak lagi

dapat ditemukan jaringan ovarium yang normal. Tumor biasanya unilateral, akan

tetapi dapat juga dijumpai yang bilateral.

Page 3: KASUS KISTA OVARIUM

Kista menerima darahnya melalui suatu tangkai; kadang-kadang dapat terjadi

torsi yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan

perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif, yang memudahkan timbulnya

perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale.

Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan, yang terakhir ini

khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada

pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan

berwarna kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.

3. Kistadenoma Ovarii Serosum

Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar

dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin,

akan tetapi dapat pula berbagala karena kista serosum pun dapat berbentuk

multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan. Isi

kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak jarang

kistanya sendiri kecil, tetapi permuukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler

(solid papilloma).

4. Kista Endometroid

Kista ini biasanya unilateral dangan permukaan licin; pada dinding dalam

terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium.

5. Kista Dermoid

Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan

putih, keabu-abuan dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di

bagian lain padat. Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila

dibelah, biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam

dindingnya. Pada umumnya tedapat satu daerah pada dinding bagian dalam, yang

menonjol dan padat.

Page 4: KASUS KISTA OVARIUM

Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal dan entodermal. Maka dapt

ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot

jaringan ikat (mesodermal) dan mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran

pernapasan, dan jaringan tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista

ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur

dengan rambut. Rambut ini terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan

gelondongan seperti konde.

Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak

di perut bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan dinding kista

dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum2.

D. TANDA DAN GEJALA

Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam

waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian

gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi

tumor tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Dapat juga terjadi

peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau

nyeri pada saat bersenggama. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih

mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.

Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites

(penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut) dan

organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Penumpukan

cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada

yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas1.

Pada umumnya gejala yang timbul dan patognomonik adalah:

Penekanan terhadap vesika dan rektum.

Perut terasa penuh

Pembesaran perut

Perdarahan (jarang)

Page 5: KASUS KISTA OVARIUM

Nyeri (pada putaran tangkai/kista pecah)

Sesak napas, oedema tungkai (pada tumor yang sangat besar)3.

E. DIAGNOSIS

Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah

dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi,

permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan

jenis tumor tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri,

terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut

bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya kehamilan

atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan

disertai pemeriksaan tambahan.

Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium

dapat menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-

kadang sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor

atau ascites, akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran

ini biasanya dapat diatasi.

Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium,

maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor

nonneoplastik akibat peradangan umumya dalam anamnesis menunjukkan gejala-

gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat

peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik

umumnya tidak menjadi besar dan diantaranya pada suatu waktu biasanya

menghilang sendiri2.

Page 6: KASUS KISTA OVARIUM

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak jarang tentang penegakan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian

sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang

tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan

diferensial diagnosis2.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

adalah:

1. Laparoskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari

ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor

berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid,

dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang

tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrothoraks. Selanjutnya, pada

kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.

4. Parasintesis

Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa

tindakan tersebut dapt mencemarkan cavum peritonei dengan isi kista bila dinding

kista tertusuk2.

Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) kista abnormal dapat memberikan

gambaran kantung dengan banyak ruang-ruang dan terlihat pertumbuhan sel-sel yang

menonjol dari dinding dalam kista. Ini membuat permukaan kista menjadi bergerigi

atau tidak mulus. Dan tidak seperti kista fungsional yang hanya terisi cairan, kista

abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid4.

Page 7: KASUS KISTA OVARIUM

G. PENATALAKSANAAN

Terapi kista ovarium bergantung dari beberapa faktor, yaitu ukuran dan jenis

kista, umur dan kondisi kesehatan penderita, rencana kehamilan di masa depan,

demikian juga dengan beratnya gejala-gejala yang terjadi4.

Dua prinsip penting dalam manajemen kista ovarium yaitu:

1. Sikap wait and see. Oleh karena mayoritas kista adalah kista fungsional yang

akan menyusut dengan sendirinya dalam 2 – 3 bulan. Semakin dini deteksinya

semakin mudah pengobatannya. Tentu setiap wanita berharap agar ovariumnya

tetap utuh, tidak rusak atau dapat dipertahankan, jika diputuskan untuk

mengangkat kista. Kemungkinan ini dapat terjadi jika kista ditemukan dalam

stadium dini.

2. Pilihan lainnya ialah terapi bedah. Indikasi bedah ialah kista yang tidak

menghilang dalam beberapa kali siklus menstruasi atau kista yang memiliki

ukuran demikian besar, kista yang ditemukan pada wanita yang menopause atau

kista yang menimbulkan rasa nyeri luar biasa dan sampai timbul perdarahan.

Tindakan bedah dapat sangat terbatas berupa pengangkatan kista dengan tetap

mempertahankan ovarium. Tindakan ini kemungkinan dapat menjadi lebih

ekstensif, mulai dari pengangkatan seluruh ovarium atau lebih luas lagi merembet

ke pengangkatan uterus (histerektomi total)4.

Prinsip penanganan kista ovarium bahwa tumor ovarium neoplastik

memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium

yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak

melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel

atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara

spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2 – 3

bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor

tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat

neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif2.

Page 8: KASUS KISTA OVARIUM

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang

mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu

dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai pengangkatan tuba

(salphyngooogorektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah

histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang

masih ingin mendapatkan keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang

rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan

operasi yang tidak seberapa radikal2.

H. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya2:

Torsi

Ruptur

Perdarahan

Menjadi keganasan: potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi ganas sudah

dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas,

akan tetapi dalam persentase yang relatif kecil.

I. PROGNOSIS

Wiliam Helm, C dkk (2005) mengatakan:

Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di

jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral.

Kematian disebabkan karena karsinoma ovarii ganas berhubungan dengan

stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering

ditemukan sudah dalam stadium akhir.

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41,6% bervariasi antara 86,9%

untuk stadium FIGO Ia dan 11,1% untuk stadium IV.

Page 9: KASUS KISTA OVARIUM

Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma

sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang

buruk.

Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki

prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan

dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor

nondisgerminoma.

Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah

mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi berhubungan dengan angka kematian

yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah

86,2%.

Page 10: KASUS KISTA OVARIUM

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. Warne

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 29 tahun

Suku : Sasak

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Status Pernikahan : Menikah

Alamat : desa Sokong, Tanjung, KLU

MRS : 15 April 2012.

II. Anamnesis

Keluhan Utama: pasien mengeluhkan terasa benjolan di perut bagian bawah

Riwayat penyakit sekarang:

Pasien mengeluhkan terasa benjolan di perut bagian bawah yang disadari sejak 1

minggu yang lalu. Pasien mengaku benjolan tersebut semakin lama makin membesar.

Pasien juga mengeluh nyeri pada benjolan tersebut sejak 1 minggu yang lalu. Pasien

juga mengeluh sering kencing sejak 1 bulan yang lalu, frekuensi kencing ±15 kali

perhari, jumlah sedikit-sedikit, nyeri saat kencing disangkal pasien. Perdarahan tidak

ada, gangguan buang air besar disangkal oleh pasien.

Riwayat menstruasi : pasien mengaku selalu mendapat haid tiap bulan dengan

siklus haid 30 hari dan lamanya haid 5 hari.

Page 11: KASUS KISTA OVARIUM

Riwayat kontrasepsi : -

Riwayat obsetri:

1. Laki-laki, 10 tahun, aterm, dukun, spontan, hidup.

Riwayat penyakit terdahulu: penderita menyangkal pernah menderita penyakit

kencing manis, jantung, asma, tekanan darah tinggi dan sesak nafas.

Riwayat penyakit keganasan pada keluarga: tidak ada

III.Pemeriksaan Fisik

Status Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tensi : 110/70 mmHg.

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 16x/menit

T rectal : 36,4 oC

Status general

Kepala : Mata Anemia -/-, ikterus -/-, pupil isokor, reflex pupil (+/+)

THT dalam batas normal, pembesaran KGB(-)

Thorak : inspeksi : simetris

Palpasi : gerakan didnding dada sama kanan dan kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : Cor S1S2 tunggal reguler murmur –

Po vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Inspeksi : Perut tampak membesar.

Palpasi : Tinggi fundus uteri tidak teraba. Teraba massa dengan

konsistensi padat pada perut bagian bawah dengan diameter ± 16 x

Page 12: KASUS KISTA OVARIUM

24cm, permukaan irregular, berbatas tegas, dapat digerakkan dan

terdapat nyeri tekan.

Perkusi : nyeri ketuk (+), shufting dullness (-)

Auskultasi : bising usus (+)

Ekstremitas : akral hangat (+), oedema (-)

IV. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis kasus

ini adalah dengan USG didapatkan hasil: uterus sulit dievaluasi. Tampak massa

hiperechoic dan beberapa sonolunan, ukuran tidak terjangkau oleh tranduser. Tampak

cairan bebas. Kesan kistoma ovarii dengan bagian padat curiga keganasan dan ascites.

V. Diagnosis

Kista ovarium.

VI. Penatalaksanaan

Rencana : Laparotomi.

Tindakan :

Cek laboratorium sebelum operasi: DL, HbSAg, SGOT, SGPT, Ureum

Creatinin, gula darah dan UL.

Konsultasi ke bagian Penyakit Dalam dan Anastesia sebelum operasi.

Laparotomi tanggal 17 april 2012, namun laparotomi ditunda karena

pasien belum mendapatkan darah untuk persiapan operasi

Page 13: KASUS KISTA OVARIUM

PEMBAHASAN

kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch) yang

tumbuh abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah

atau bahan-bahan lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau

materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium

Pada kasus ini gejala dan tanda yang dialami pasien adalah perut terasa

membesar karena pasien mengeluhkan adanya benjolan padat di daerah perut bagian

bawah. Pada pasien ini juga terdapat keluhan buang air kecil yang sering dan sedikit-

sedikit, hal ini dapat terjadi karena ukuran kista yang besar sehingga dapat menekan

organ disekitarnya, dalam hal ini adalah vesika urinaria. Namun rektum belum

mengalami penekanan sehingga tidak terdapat gangguan pada buang air besar.

Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 29 tahun. Hal ini

sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa kista ovarium paling sering terdapat

pada wanita berusia antara 20 – 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien untuk menentukan diagnosis

kista dalam hal ini adalah pemeriksaan abdomen, dimana didapatkan hasil pada

abdomen bagian kanan bawah teraba massa dengan konsistensi padat pada perut

bagian bawah dengan diameter 16 x 24 cm, permukaan irregular, berbatas tegas dan

dapat digerakkan. Pasien juga mengatakan pada pemeriksaan palpasi dan perkusi

abdomen terasa nyeri didaerah perut bagian bawah. Rasa nyeri ini kemungkinan

terjadi karena adanya torsi dari kista. Rasa nyeri dapat juga terjadi akibat ruptur dan

perdarahan yang terjadi sekonyong-konyongnya dalam jumlah yang banyak, akan

terjadi distensi cepat dari kista yang menimbulakan rasa nyeri mendadak.

Kecurigaan kista nonneoplastik dapat disingkirkan dari diagnosis karena

tumor yang diderita pasien semakin lama makin membesar dan tidak dapat

menghilang sendiri. Tidak didapatkan tanda-tanda peradangan pada pasien seperti

suhu badan tinggi dan tumor yang lengket dengan peritoneum. Dari anamnesis dan

Page 14: KASUS KISTA OVARIUM

pemeriksaan fisik yang dilakukan dapat dibuat beberapa diferensial diagnosis yaitu

tumor – tumor abdomen yang biasanya terletak di bagian bawah rongga perut seperti

mioma subserosum dan mioma intraligamenter, serta tumor-tumor bukan dari

ovarium yang tertelak di daerah pelvis antara lain ginjal ektopik, limpa bertangkai

dan tumor dari kolon sigmoideum. Namun pemeriksaan ini belum dapat menegakkan

diagnosis pasti tumor ovarium, karena harus menyingirkan diferensial diagnosis dari

kista ovarium sehingga perlu dilakukan pemeriksaan penunjang.

Ketika USG menangkap gambaran ganas, seharusnya dibutuhkan

pemeriksaan lanjutan, sebab penentuan definitif sifat kista abnormal, apakah jinak

atau ganas, hanya dapat diketahui dengan mengambil contoh jaringan secara

langsung. Hal ini mesti dikerjakan melalui tindakan operasi. Namun, pada kasus ini

tidak dilakukan pemeriksaan jaringan (patologi anatomi) sehingga tidak dapat

ditentukan apakah kista bersifat jinak atau ganas. Tindakan yang akan dilakukan pada

pasien kista di kasus ini adalah laparatomi. Pasien telah dijadwalkan operasi tanggal

17 April 2012, tetapi karena pasien belum menyiapkan darah untuk persiapan

transfusi paska operasi, laparatomi ditunda.

Page 15: KASUS KISTA OVARIUM

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyana, Salim. (2007), Kistoma Ovarii, (medlinux.blogspot), Available from:

http://medlinux.blogspot.com. (Acessed: 2012, April 15).

2. Wiknjosastro, Hanifa, dkk. (2005), Ilmu Kandungan, Edisi 2, Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

3. Moeloek, Farid Anfasa. (2003), Standar Pelayanan Medik Obstetri dan

Ginekologi, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Jakarta.

4. Anonim. (2004), Kista Ovarium yang Jarang Disadari. (majalah farmasia),

Available from: http://www.majalahfarmasia.com. (Acessed: 2012, April 15).

5. William Helm, C. (2005), Ovarian Cysts, (emedicine), Available from:

http://emedicine.com (Acessed: 2012, April 15).

Page 16: KASUS KISTA OVARIUM

LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

KISTA OVARIUM

Disusun oleh :

RARIN CHINTIA NOVALISSA

H1A005043

PEMBIMBING

Dr. A. Rusdhy H. Hamid SpOG

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

DI LAB/SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

RSU MATARAM

AGUSTUS 2012

Page 17: KASUS KISTA OVARIUM