laporan kasus anemia bab 1 & 5

Upload: putu-mustika

Post on 28-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    1/62

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. LATAR BELAKANG

    Anemia adalah salah satu penyakit yang sering

    diderita masyarakat, baik anak-anak, remaja usia subur,

    ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam,

    dari yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam

    folat, vitamin B12, sampai kelainan hemolitik.

    imbulnya penyakit anemia men!erminkan adanya kegagalan

    sumsum atau Penyakit Anemia kehilangan sel darah merah

    se!ara berlebihan atau keduanya. "egagalan sumsum dapat

    terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi

    tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak

    diketahui. #el darah merah dapat hilang melalui

    perdarahan atau hemplisis $destruksi%, hal ini dapat

    akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan

    ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel

    darah merah. &isisnya sel darah merah $disolusi% terjadi

    terutama dalam sel fagositik atau dalam system

    retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. 'asil

    samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki

    aliran darah.

    Prevalensi gen sel sabit yang tinggi terdapat di

    bagian tropik yang dapat men!apai hingga () * di daerah

    tertentu. +ikenal jenis mutasi gen yaitu bantu, benin

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    2/62

    2

    dan senegal yang diberi nama sesuai daerah asalnya.

    Prevalensi 'b # lebih rendah di dapat juga di daerah

    editeranian, #audi Arabia dan beberapa bagian di ndia.

    'emoglobin # adalah hemoglobin abnormal yang paling

    banyak didapat. Pemba/a sifat diturunkan se!ara dominan.

    nsiden diantara orang Amerika berkulit hitam adalah

    sekitar 0 * sedangkan status homozigot yang diturunkan

    se!ara resesif berkisar antara ), 1, *. nsiden

    Anemia juga masih sering dijumpai di /ilayah ndonesia

    terutama pada /anita, karena /anita membutuhkan banyak

    asupa nutrisi sehingga angka penderita anemia di

    ndonesia sangat banyak.

    Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik

    maupun dengan pemeriksaan laboratorium. #e!ara fisik

    penderita tampak pu!at, lemah, dan se!ara laboratorik

    didapatkan penurunan kadar 'emoglobin $'b% dalam darah

    dari harga normal.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    3/62

    3

    II. TUJUAN PENULISAN

    A. ujuan 3mum

    emperoleh gambaran tentang penatalaksanaan asuhan

    kepera/atan klien 4y. 5&6 dengan penyakit anemia

    dengan pendekatan proses kepera/atan.

    B. ujuan "husus

    emperoleh gambaran nyata 7

    1. enyajikan hasil pengkajian dan analisa data pada

    klien 4y. 5&6 dengan anemia.

    2. enggambarkan tentang masalah-masalah kepera/atan

    pada klien 4y. 5&6 dengan anemia.

    3. enggambarkan prioritas masalah, merumuskan tujuan

    serta meren!anakan tindakan pada klien 4y.5&6

    dengan anemia.

    4. enggambarkan tindakan kepera/atan kepada klien 4y.

    5&6 dengan anemia.

    5. enyajikan hasil evaluasi tindakan kepera/atan pada

    klien 4y. 5&6 dengan anemia.

    6. elihat kesenjangan antara teori dengan kenyataan.

    III. MANFAAT PENULISAN

    A. Bagi 8umah #akit

    #ebagai bahan masukan bagi nstitusi yang terkait,

    khususnya dalam usaha meningkatkan pengetahuan tentang

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    4/62

    4

    pelayanan kepera/atan atau kesehatan pada klien

    penyakit anemia.

    B. Bagi asyarakat

    1. enjadi informasi bagi masyarakat tentang penyakit

    anemia.

    2. eningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang

    !ara pe!egahan, pera/atan, dan pengobatan penyakit

    anemia.

    IV. METODE PENULISAN

    Pada penyusunan laporan kasus asuhan kepera/atan

    medi!al bedah, penulis menggunakan beberapa pendekatan

    untuk menggunakan data mengenai pembahasan Asuhan

    "epera/atan 5anemia5.

    A. #tudi kepustakaan

    +alam metode ini penulis mendapatkan informasi

    tentang anemia aplastik dari buku-buku maupun

    literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah

    yang dibahas.

    B. #tudi kasus

    +alam metode ini penulis menggunakan

    pendekatan proses kepera/atan mulai dari pengkajian,

    diagnosa kepera/atan, peren!anaan, penatalaksanaan

    dan evaluasi. +alam mengumpulkan data, penulis

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    5/62

    5

    mengamati se!ara langsung di pera/atan 8. unjung

    8#3+ P8A9A dengan menggunakan beberapa teknik sebagai

    berikut 7

    1. ntervie/

    9aitu mengadakan /a/an!ara dengan pihak-pihak yang

    terkait, seperti 7 klien, keluarga, dan tim

    kesehatan lainnya untuk memperoleh data yang

    diperlukan.

    2. :bservasi

    #elain menggunakan metode /a/an!ara penulis juga

    mengadakan pengamatan langsung supaya dapat melihat

    langsung segala kegiatan yang dilaksanakan oleh

    pelaksana kepera/atan di ruangan serta mengetahui

    keadaan klien selama masa pera/atan.

    3. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik se!ara umum yaitu pengkajian

    se!ara menyeluruh tentang semua sistem tubuh dengan

    !ara pemeriksaan se!ara 7 inspeksi, palpasi,

    perkusi, dan auskultasi.

    C. engadakan diskusi dengan dosen, pembimbing dan ;

    ruangan.

    D. empelajari status klien dan !atatan medik

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    6/62

    6

    V. Sistematika penulisan

    3ntuk memudahkan pembahasan serta memperoleh

    gambaran dari karya tulis ini, penulis membagi isi karya

    tulis ini dalam bab, dengan susunan sebagai berikut 7

    BAB 7 Pendahuluan

    Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan

    penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan

    sistematika penulisan.

    BAB 7 injauan Pustaka

    Bab ini berisi konsep dasar medis dan kepera/atan

    tentang penyakit anemia yang meliputi pengertian,

    etiologi, patofisiologi, !lini!al path/ay,

    klasifikasi, tanda dan gejala, komplikasi,

    pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medik.

    "onsep dasar Asuhan "epera/atan membahas asuhan

    kepera/atan se!ara teoritis meliputi pengkajian,

    diagnosa kepera/atan, peren!anaan, penatalaksanaan

    dan evaluasi.

    BAB 7 injauan "asus

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    7/62

    7

    Bab ini berisi tentang hasil penatalaksaan asuhan

    kepera/atan pada klien 4y 5&5 dengan penyakit

    anemia.

    BAB = 7 Pembahasan

    Bab ini membahas tentang kesenjangan antara teori

    dengan penatalaksanaan asuhan kepera/atan pada

    klien 4y 5&6 dengan penyakit anemia.

    BAB = 7 "esimpulan dan #aran

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pelaksanaan

    asuhan kepera/atan pada klien 4y 5&5 dengan

    penyakit anemia dan beberapa saran sebagai

    alternatif peme!ahannya.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    8/62

    8

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    I. KONSEP DASAR ANEMIA

    1. PENGERTIAN

    Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari,

    seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat

    atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk

    pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan

    penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah $+oenges,

    1>>>%.

    Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya

    hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan

    hematokrit di ba/ah normal $#meltzer, 2))2 7 >%.

    Anemia adalah berkurangnya hingga di ba/ah nilai normal

    sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume pa!ked

    red bloods !ells $hematokrit% per 1)) ml darah $Pri!e,

    2))?%.

    +engan demikian anemia bukan merupakan suatu

    diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan

    pen!erminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi

    tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    9/62

    9

    diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan

    fisik dan informasi laboratorium.

    2. ETIOLOGI

    Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat

    gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara

    lain besi, vitamin B12 dan asam folat. #elebihnya

    merupakan akibat dari beragam kondisi seperti

    perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik,

    kera!unan obat, dan sebagainya.

    Penyebab umum dari anemia7

    1. Perdarahan hebat

    2. Akut $mendadak%

    3. "e!elakaan

    4. Pembedahan

    5. Persalinan

    6. Pe!ah pembuluh darah

    7. Penyakit "ronik $menahun%

    8. Perdarahan hidung

    9. @asir $hemoroid%

    10. 3lkus peptikum

    11. "anker atau polip di saluran pen!ernaan

    8

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    10/62

    10

    12. umor ginjal atau kandung kemih

    13. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

    14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah

    15. "ekurangan zat besi

    16. "ekurangan vitamin B12

    17. "ekurangan asam folat

    18. "ekurangan vitamin ;

    19. Penyakit kronik

    20. eningkatnya penghan!uran sel darah merah

    21. Pembesaran limpa

    22. "erusakan mekanik pada sel darah merah

    23. 8eaksi autoimun terhadap sel darah merah

    24. 'emoglobinuria nokturnal paroksismal

    25. #ferositosis herediter

    26. lliptositosis herediter

    27. "ekurangan ?P+

    28. Penyakit sel sabit

    29. Penyakit hemoglobin ;

    30. Penyakit hemoglobin #-;

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    11/62

    11

    31. Penyakit hemoglobin

    32. halasemia $Burton, 1>>)%

    3. PATOFISIOLOGI

    imbulnya anemia men!erminkan adanya kegagalan

    sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah

    berlebihan atau keduanya. "egagalan sum-sum tulang dapt

    terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,

    inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang

    tidak diketahui. #el darah merah dapat hilang melalui

    perdarahan atau hemolisis $destruksi% pada kasus yang

    disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah

    merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah

    merah normal atau akibat beberapa fa!tor diluar sel

    darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

    &isis sel darah merah $disolusi% terjadi terutama

    dalam system fagositik atau dalam system

    retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa.

    #ebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang

    terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah.

    #etiap kenaikan destruksi sel darah merah $hemolisis%

    segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin

    plasma $konsentrasi normalnya 1 mg

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    12/62

    12

    Anemia merupakan penyakit kurang darah yang

    ditandai rendahnya kadar hemoglobin $'b% dan sel darah

    merah $eritrosit%. Dungsi darah adalah memba/a makanan

    dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Eika suplai ini

    kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya

    dapat menghambat kerja organ-organ penting, #alah

    satunya otak. :tak terdiri dari 2, miliar sel

    bioneuron. Eika kapasitasnya kurang, maka otak akan

    seperti komputer yang memorinya lemah, &ambat

    menangkap. +an kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki

    $#jaifullah, 1>>>%.

    4. lini!al pat"#a$

    nfeksi

    Anomaly !ongenital

    Penyakit vaskuler

    :bstruksi renal

    Produksi

    eritropoitin F

    Anemia

    :2 dalam darah F#uplai nutrisi

    dalam darah F#uplai :2 ke

    jaringan F8esiko gangguan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh angguan perfusi

    jaringan"elemahanntoleransi

    aktifitas

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    13/62

    13

    5. KLASIFIKASI

    "lasifikasi anemia berdasarkan pendekatan fisiologis7

    1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi

    jumlah sel darah merah disebabkan oleh defek produksi

    sel darah merah, meliputi7

    a. Anemia aplastik Penyebab7

    1) agen neoplastik

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    14/62

    14

    ejala-gejala anemia aplastik7

    1) ejala anemia se!ara umum $pu!at, lemah, dll%

    2) +efisiensi trombosit7 ekimosis, petekia,

    epitaksis, perdarahan saluran !erna, perdarahan

    saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.

    3) orfologis7 anemia normositik normokromik

    b. Anemia pada penyakit ginjal

    1) ejala-gejala7

    (1) 4itrogen urea darah $B34% lebih dari 1)

    mg

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    15/62

    15

    osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai

    keganasan.

    d. Anemia defisiensi besi

    1) Penyebab7

    (1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan

    meningkat selama hamil, menstruasi

    (2) angguan absorbsi $post gastrektomi%

    (3) "ehilangan darah yang menetap $neoplasma,

    polip, gastritis, varises oesophagus,

    hemoroid, dll.%

    2) ejala-gejalanya7

    (1) Atropi papilla lidah

    (2) &idah pu!at, merah, meradang

    (3) #tomatitis angularis, sakit di sudut mulut

    orfologi7 anemia mikrositik hipokromik

    e. Anemia megaloblastik

    1) Penyebab7

    (1) +efisiensi defisiensi vitamin B12 dan

    defisiensi asam folat

    (2) alnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik

    faktor $aneia rnis st gastrektomi% infeksi

    parasit, penyakit usus dan keganasan, agen

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    16/62

    16

    kemoterapeutik, infeksi !a!ing pita, makan

    ikan segar yang terinfeksi, pe!andu alkohol.

    2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel

    darah merah disebabkan oleh destruksi sel darah

    merah7

    a. Pengaruh obat-obatan tertentu

    b. Penyakit 'ookin, limfosarkoma, mieloma multiple,

    leukemia limfositik kronik

    c. +efisiensi glukosa ? fosfat dihidrigenase

    d. Proses autoimun

    e. 8eaksi transfusi

    f. alaria

    6. TANDA DAN GEJALA

    1. &emah, letih, lesu dan lelah

    2. #ering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang

    3. ejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah,

    kulit dan telapak tangan menjadi pu!at.

    7. KOMPLIKASI

    Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh

    berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah

    terkena infeksi. ampang batuk-pilek, gampang flu, atau

    gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    17/62

    17

    menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih

    kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat

    ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian,

    dan berisiko bagi janin. #elain bayi lahir dengan berat

    badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan

    organ-organ tubuh, termasuk otak $#jaifullah, 1>>>%.

    8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    1. Eumlah darah lengkap7 hemoglobin dan hemalokrit

    menurun.

    2. Eumlah eritrosit 7 menurun, menurun berat $aplastik%C

    ;= $molume korpuskular rerata% dan ;' $hemoglobin

    korpuskular rerata% menurun dan mikrositik dengan

    eritrosit hipokronik, peningkatan. Pansitopenia

    $aplastik%.

    3. Eumlah retikulosit 7 bervariasi, misal 7 menurun,

    meningkat $respons sumsum tulang terhadap kehilangan

    darah

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    18/62

    18

    6. asa hidup sel darah merah 7 berguna dalam membedakan

    diagnosa anemia, misal 7 pada tipe anemia tertentu,

    sel darah merah mempunyai /aktu hidup lebih pendek.

    7. es kerapuhan eritrosit7 menurun.

    #+P 7 jumlah sel total sama dengan sel darah merah

    $diferensial% mungkin meningkat $hemolitik% atau

    menurun $aplastik%.

    8. Eumlah trombosit 7 menurun !aplastikC meningkatC

    normal atau tinggi $hemolitik%

    9. 'emoglobin elektroforesis 7 mengidentifikasi tipe

    struktur hemoglobin. Bilirubin serum $tak

    terkonjugasi%7 meningkat $hemolitik%.

    10. Dolat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa

    anemia sehubungan dengan defisiensi masukan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    19/62

    19

    18. Aspirasi sumsum tulang>%.

    9. PENATALAKSANAAN MEDIS

    Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk men!ari

    penyebab dan mengganti darah yang hilang7

    1. Anemia aplastik7

    a. ransplantasi sumsum tulang

    b. Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin

    antitimosit$A%

    2. Anemia pada penyakit ginjal

    a. Pada paien dialisis harus ditangani

    denganpemberian besi dan asam folat

    b. "etersediaan eritropoetin rekombinan

    3. Anemia pada penyakit kronis

    "ebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak

    memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    20/62

    20

    keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya,

    besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah,

    sehingga 'b meningkat.

    4. Anemia pada defisiensi besi

    a. +i!ari penyebab defisiensi besi

    b. enggunakan preparat besi oral7 sulfat feros,

    glukonat ferosus dan fumarat ferosus.

    5. Anemia megaloblastik

    a. +efisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian

    vitamin B12, bila difisiensi disebabkan oleh

    defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor

    intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan

    injeksi .

    b. 3ntuk men!egah kekambuhan anemia terapi vitamin

    B12 harus diteruskan selama hidup pasien yang

    menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang

    tidak dapat dikoreksi.

    c. Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan

    diet dan penambahan asam folat 1 mg

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    21/62

    21

    1. Aktivitas < istirahat

    ejala 7keletihan, kelemahan, malaise umum.

    "ehilangan produktivitas

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    22/62

    22

    mudah patah, berbentuk seperti sendok $koilonikia%

    $+B%. 8ambut 7 kering, mudah putus, menipis, tumbuh

    uban se!ara premature $AP%.

    3. ntegritas ego

    ejala 7 "eyakinanan agama

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    23/62

    23

    pu!at. urgor kulit 7 buruk, kering, tampak

    kisut

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    24/62

    24

    ejala 7 ri/ayat pekerjaan terpajan terhadap bahan

    kimia. 8i/ayat terpajan pada radiasiC baik terhadap

    pengobatan atau ke!elekaan. 8i/ayat kanker, terapi

    kanker. idak toleran terhadap dingin dan panas.

    ransfusi darah sebelumnya. angguan penglihatan,

    penyembuhan luka buruk, sering infeksi.

    anda 7 demam rendah, menggigil, berkeringat malam,

    limfadenopati umum. Ptekie dan ekimosis $aplastik%.

    10. #eksualitas

    ejala 7 perubahan aliran menstruasi, misalnya

    menoragia atau amenore, 'ilang libido $pria dan

    /anita%, mppoten, serviks dan dinding vagina pu!at.

    B. Dia'n)sa kepe*a#atan $an' mun'kin mun!ul

    1. ntoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai

    dan kebutuhan oksigen.

    2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan kegagalan untuk men!erna atau

    ketidak mampuan men!erna makanan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    25/62

    25

    6. 8esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan

    pertahanan sekunder tidak adekuat.

    7. "e!emasan berhubungan dengan perubahan status

    kesehatan.

    C. Inte*+ensi

    1. ntoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai

    dan kebutuhan oksigen.

    a. ujuan7 dapat mempertahankan < meningkatkan

    ambulasi

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    26/62

    26

    3) :bservasi tanda-tanda vital sebelum dan

    sesudah aktivitas.

    8

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    27/62

    27

    1) menunujukkan peningkatan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    28/62

    28

    6) Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik C

    sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi

    halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan

    pen!u!i mulut yang di en!erkan bila mukosa

    oral luka.

    8

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    29/62

    29

    a. ujuan 7 pasien mengerti dan memahami tentang

    penyakit, prosedur diagnosti! dan ren!ana

    pengobatan.

    b. "riteria hasil7

    1) pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit

    dan penatalaksanaan penyakit.

    2) mengidentifikasi fa!tor penyebab.

    3) elakukan tiindakan yang perlu

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    30/62

    30

    8

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    31/62

    31

    DAFTAR PUSTAKA

    +oenges,.., oorhouse, .D., eissler, A.;., 1>>>,

    Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan

    pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih

    bahasaC "ariasa,.., #umar/ati,4.., ;, Eakarta

    ;arpenito, &.E., 2))), Diagnosa Keperawatan Aplikasi

    pada Praktek Klinis, alih bahasa7 im P#" 34PA+

    disi-?, ;, Eakarta

    Brunner G #uddarth, 2))2, Buku Ajar Keperawatan Medikal

    Bedah, alih bahasa7 @aluyo Agung., 9asmin Asih.,

    Euli., "un!ara., .made karyasa, ;, Eakarta.

    4oer #jaifullah '. , $1>>>%, lmu Pen!akit Dalam,jilid

    , D"3, Eakarta.

    Pri!e A. #, @ilson . &orraine, $2))?%, Pato"isiologi,

    #ol$ %,; 7 Eakarta

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    32/62

    32

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    4o. 8egister 7>) ) H(

    8uang 7unjung

    ggl 8#

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    33/62

    33

    Eenis kelamain 7Perempuan

    3mur 72 tahun

    Agama 7slam

    #uku

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    34/62

    34

    "lien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit

    seperti yang diderita saat ini.

    d. 8i/ayat Penyakit "eluarga

    "lien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang

    memiliki sakit yang sama seperti yang dialalmi klien

    saat ini.

    enogram

    Pasien adalah anak ke 1 dari bersaudara, pI

    memiliki penyakit anemia. #ekarang PI tinggal bersama

    anaknya.

    "eterangan7

    7 &aki-laki

    7 Prempuan

    7 &aki-laki eninggal

    7 Perempuan meninggal

    7 aris Pernikahan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    35/62

    35

    7 aris "eterunan

    7 ianggal #erumah

    7 Pasien

    3. DATA PSIKOLOGIS

    a. #tatus mosi

    mosi klien labil, ingin !epat sembuh dari

    penyakitnya atau masalah yang sedang dihadapi

    sekarang.

    b. "onsep +iri

    1) Body mage

    Pasien mengatakan tubuhnya sekarang ini kondisinya

    sangat lemah, hanya bisa tidur dan duduk saja, dan

    kekamar mandi dengan dibantu keluarganya.

    2) #elf ksteem

    Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan harga

    dirinya, yang penting penyakitnya !epat sembuh dan

    bisa beraktifitas

    3) 8ole

    Pasien mengatakan tidak bisa menjalankan perannya

    sebagai seorang pelajar sebagaimana saat dia masih

    sehat di rumah.

    4) dentity

    Pasien mengatakan dirinya seorang pelajar #A

    5) #elf ideal

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    36/62

    36

    "lien mengatakan ingin sekali !epat sembuh dan

    segera pulang agar dapat melakukan aktivitas

    seperti dulu sebelum sakit.

    4. DATA SOSIAL

    a. Pendidikan

    Pendidikan terakhir pasien yaitu #+.

    b. #umber Penghasilan

    #umber penghasilan klien didapatkan dari anak-

    anaknya.

    c. Pola "omunikasi

    Pola komunikasi pasien bagus, saat ditanya pasien

    selalu menja/ab pertanyaan pera/at dengan jelas dan

    sesuai dengan pertanyaan pera/at.

    d. Peran #osial

    Pasien mengatakan selalu menjaga hubungan baik dengan

    orang lain baik itu di tempat tinggalnya dulu maupun

    di ruang pera/atan $pasien,dan keluarga pasien serta

    petugas 8#%.

    5. DATA SPRITUAL

    "lien mengatakan akan melakukan apapun agar penyakitnya

    !epat sembuh, terutama berdoa sering dilakukan, sholat

    hanya dilakukan kadang dengan duduk dan kadang dengan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    37/62

    37

    tidur. pasien mengatakan menyerahkan semuanya pada tuhan

    9..

    6. POLA AKTI,ITAS

    4: P:&A A"=A# +83A' + 83A' #A"

    1 Pola 4utrisi

    akan

    inum

    akan I

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    38/62

    38

    1-1, jam

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    39/62

    39

    normal, kelopak mata tidak ada pembengkakan, tidak

    katarak, reflek !ahaya $L%, nyeri tekan$-%, massa

    $-%.

    5. 'idung

    #imetris deI-sin, mukosa nasal normal, massa $%

    nyeri tekan $%, tanda-tanda inflamasi $-%, tidak

    ada sekret pada hidung, massa $-%, tidak tampak

    pernafasan !uping hidung.

    6. elinga

    #imetris deI-sin, serumen $-%, massa $-%, nyeri

    tekan $-%, &esi $-%, pendengaran normal.

    7. ulut

    Bibir lembab, pu!at, gusi tidak ada tanda-tanda

    inflamasi, karies gigi $-%, mukosa mulut kering,

    nyeri tekan$-%, gigi tampak putih.

    8. &idah

    &idah tampak kotor.

    9. &eher

    @arna kulit tampak normal, jaringan parut $-%,

    massa $-%, reflek menelan $L%, denyut nadi !arotis

    $L%, pembesaran vena jugularis $-%, nyeri tekan

    $-%, dan tampak trakea lurus.

    e. +ata dan orak

    Paru

    1. nspeksi

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    40/62

    40

    #imetris deI-sin, lesi $-%, bentuk dada normal, ada

    retraksi inspirasi $dinding dada%, tidak

    menggunakan alat pernafasan :2, tidak menggunakan

    otot bantu pernafasan, 887 2?I

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    41/62

    41

    +enyut jantung sama dengan denyut nadi, tidak

    terdapat suara mur-mur.

    f. Abdomen

    1. nspeksi

    Bentuk simetris semua kuadran, jaringan parut $-%,

    tidak ada luka, /arna kulit tampak normal dan

    daerah umbilikus tampak bersih.

    2. Auskultasi

    Bising usus HI

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    42/62

    42

    ( (

    h. enitalia

    idak terkaji $keluarga pasien mengatakan tidak ada

    masalan dengan jenis kelaminnya%.

    8. DATA PENUNJANG

    Pemeriksaan &AB

    'B M 0,?

    !v M 0,

    !h M 20,

    Plt M >0

    ;rt M 1,

    9. TERAPI

    a) nfus PN

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    43/62

    43

    ANALISA DATA

    4ama 7 4y.6&6 3mur 7 ?2 hn

    8uang 7 unjung 4o. 8 7 >) ) H(

    4o gl Analisa +ata tiologi asalah

    1 #elasa21-1)-1(

    +#7

    "lien mengatakansesak nafas

    +:7

    "lien tampakkesulitan bernafas

    =7+ 7 1?)) mm'g88 7 2I

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    44/62

    44

    2

    3.

    #elasa21-1)-1(

    #elasa21-1)-1(

    +#7

    "lien mengatakan

    mual dan muntah

    +:7

    "lien tampak muntah

    Drekuensi muntahtampak !air danberampas

    ampak tidak adanafsu makan

    Porsi makan tampaktidak pernahdihabiskan

    ampak mual setiapmen!ium aromamakanan

    Antropometri,BBMH"g

    'BM0,? gr*

    +#7

    - PI mengatakan setiapbangun dari tempattidur pI selalumerasakan pusing danterasa inginterjatuh

    +:7- PI tampak lemah,

    letih, lesu danlunglai

    - PI tampak selaludibantu A+& nya olehsuami atau keluarga

    - PI tampak hanyaterbaring ditempattidurnya

    - =7 +M 1?)) mmhg 4 M 0) I

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    45/62

    45

    Dia'n)sa Kepe*a#atan

    1. Pola nafas tidak efektif bd. ransport )2 ke paru

    2. 8esiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

    berhubungan dengan mual muntah, anoreksia, dan intake

    yang tidak adekuat.

    3. ntoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidak

    seimbangan suplai dan kebutuhan oksigen akibat anemia.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    46/62

    46

    RENANA TINDAKAN KEPERA%ATAN

    4ama 7 4y.6&6 3mur 7 ?2 hn

    8uang 7 unjung 4o. 8 7 >) ) H(

    4o +iagnosa"epera/atan

    ujuan 8en!ana "epera/atan 8asionalisasi

    1 Pola nafas tidakefektif bd.Penurunantransport o2 keparu

    #etelah dilakukan tindakankepera/atan 2I2( jam polanafas klien efektif dengankriteria7

    "lien tidak sesak

    rama nafas teratur

    idak ada otot bantunafas8espirasi dalam batasnormal

    1. Berikan posisi yangnyaman pada klien

    2. Berikan oksigen sesuaiindikasi

    3. Pertahankan perilakutenang bantu klien untukmengontrol dirimenggunakan pernafasanlebih lambat

    4. "olaborasi dengan timmeds dalam pemberianfisioterapi danpemberian antibiotik

    1. eningkatkan inspirasimaksimal meningkatkanekspansi paru danventilasi pada sisiyang lebih nyaman

    2. +apat mengurangi sesak,menambah kekuranganoksigen

    3. mbantu klien mengalamiefek fisiologis,hipoksia, yang dapatdimanifestasikan sbgketakutan

    4. engevaluasi perbaikankondisi klien ataspengembangan parunya

    2 8esiko pemenuhannutrisi kurangdari kebutuhanberhubungan

    #etelah dilakukan tindakankepera/atan selama I2(jam, diharapkan kebutuhannutrisi klien dapat

    1. "aji ri/ayat nutrisitermasuk makanan yangdisukai

    1. engidentifikasidefisiensi untukmemudahkan intervensi

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    47/62

    47

    dengan mualmuntah,anoreksia, danintake yang tidakadekuat

    terpenuhi dengan kriteriahasil7

    enunjukkanpeningkatan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    48/62

    48

    ntoleransiaktifitasberhubungandenganketidakseimbangansuplai dankebutuhan oksigenakibat anemia

    #etelah dilakukan tindakankepera/atan selama I2(jam, diharapkan kliendapat mempertahankan ataumeningkatkan aktivitasdengan kriteria hasil7

    elaporkan peningkatantoleransi aktivitas

    enunjukkan penurunantanda intoleransifisiologi misalnyanadi, pernafasan, dantekanan darah masihdalam rentang normal

    1. "aji kemampuan A+& pasien

    2. "aji kehilangan ataugangguan keseimbangan, gayajalan dan kelemahan otot

    3. :bservasi = pasien

    4. ;iptakan lingkungan yang

    tenang dan nyaman, danbatasi pengunjung

    5. Anjurkan pasien untukistirahat bila terjadikelelahan dan kelemahan dananjurkan pI untuk melakukanaktivitas semampunya $tanpamemaksakan diri%

    1. empengaruhi pilihanintervensi atau bantuan

    2. enunjukkan perubahanneurology karenadefisiensi vitamin B12mempengaruhi keamanan

    pI

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    49/62

    49

    IMPLEMENTASI KEPERA%ATAN

    4ama 7 4y.6&6 3mur 7 ?2 hn

    8uang 7 unjung 4o. 8eg 7 >) ) H(

    4o anggal Eam 4o.+O mplementasi 8espon 'asil Paraf

    1 8abu22-1)2)1(

    1).) 1. engatur posisi klien setengahduduk

    2. emberikan terapi )2

    3. engajarkan klien untukmempertahankan sikap yang tenag

    4. enganjurkan untuk mengurangipengunjung

    5. emberikan suasana yang nyamandengan ventilasi terbuka

    1. "lien terlihat nyaman dengan posisisetengah duduk

    2. "lien dapat bernafas dengan baiksetelah di pasang )2

    3. "lien mengerti akan apa yang di ajarkanpera/at

    4. 8uangan klien tidak penuh denganpengunjung

    5. "lien rileks

    2 8abu22-1)2)1(

    11.1) 1. engkaji ri/ayat nutrisi termasukmakanan yang disukai

    2. engobservasi dan !atat masukkanmakanan klien

    3. enimbang BB setiap hari

    4. enganjurkan makan sedikit dengan

    1. "lien tampak tidak menghabiskanmakanannya

    2. "lien tampak mengkonsumsi bubur danmenggunakan sedikit sayur denganfrekuensi memakan 2 sendok saja

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    50/62

    50

    8abu22-1)2)1(

    11.()

    frekuensi sering dan atau makandiantara /aktu makan

    5. elakukan kolaborasi dengandokter dan ahli gizi

    1. engkaji kemampuan A+& pasien

    2. engkaji kehilangan atau gangguankeseimbangan, gaya jalan dankelemahan otot

    3. engobservasi = pasien

    4. en!iptakan lingkungan yangtenang dan nyaman, dan batasipengunjung

    5. enganjurkan pasien untukistirahat bila terjadi kelelahandan kelemahan dan anjurkan pIuntuk melakukan aktivitassemampunya $tanpa memaksakandiri%

    3. BB klien dari )kg menjadi (kg

    4. "lien tampak mengubah frekuensi /aktudalam frekuensi makanannya

    5. "lien tampak mau meminum obat yangdiberikan oleh dokter dan mau sedikitmakan dengan menu yang telah diberikanoleh ahli gizi

    1. ampak klien dibantu A+& nya olehkeluarganya

    2. "lien tampak berjalan sempoyongan danselalu dipapah oleh suaminya dan klientampak tidak mampu menahan tekanan yangtelah di!oba oleh pera/at dengan !aramenekan kekuatan otot lengan

    3. =7+7>))mmhg, 47H0I

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    51/62

    51

    E,ALUASI

    4ama 7 4y.6&6 3mur 7 ?2 hn

    8uang 7 unjung 4o. 8 7 >) ) H(

    4o anggal Eam 4o,+O valuasi

    1 8abu22-1)-2)1(

    )>.)) #7

    "lien mengatakan sesaknya berkurang:7

    ".) # 7 klien mengatakan masih belum bisa makan banyak

    klien mengatakan masih mual

    :7

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    52/62

    52

    "

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    53/62

    53

    BAB I,

    PEMBAHASAN

    #ebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab

    terdahulu dimana telah dijabarkan teori tentang penyakit

    anemia yang termuat dalam tinjauan kasus diperoleh melalui

    pendekatan langsung pada klien 4y. 586 dengan kasus anemia

    diruang pera/atan a/ar 8#3P 4B, maka pada bab ini akan

    dibahas kesenjangan antara teori dan kasus yang telah

    didapatkan melalui beberapa tahapan mulai dari pengkajian,

    diagnosa kepera/atan, peren!anaan, implementasi dan

    evaluasi.

    A. Pen'ka(ian

    Pengkajian merupakan dasar utama dalam proses

    kepera/atan. +alam penulisan ini, penulis melakukan

    pengkajian pada klien 4y. 5&6 dengan kasus anemia diruang

    pera/atan unjung 8#3+ P8A9A.

    anda dan gejala anemia yaitu lemah, letih, lesu

    dan lelah, sering mengeluh pusing dan mata berkunang-

    kunang, gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah,

    kulit dan telapak tangan menjadi pu!at.

    #edangkan tanda dan gejala anemia yang ditemukan

    pada kasus adalah klien mengatakan badannya lemah, letih,

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    54/62

    54

    lesu, mual dann muntah. "lien sangat kooperatif dalam

    proses kepera/atan dan berharap !epat sembuh dari

    penyakitnya. "lien tenang dalam menghadapi penyakitnya

    dan menerima penyakitnya sebagai !obaan, klien nampak

    kurus, turgor kulit baik, penurunan berat badan, nampak

    pu!at dan tampak anemis pada kongjungtiva, 'B7 0,? gr

    klien lemah.

    B. Dia'n)sa Kepe*a#atan

    +iagnosa yang ditemukan dalam tinjauan teoritis

    $+oenges, 1>>>% pada penyakit anemia adalah sebagai

    berikut 7

    1. ntoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan

    kebutuhan oksigen.

    2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan kegagalan untuk men!erna atau

    ketidak mampuan men!erna makanan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    55/62

    55

    7. "e!emasan berhubungan dengan perubahan status

    kesehatan.

    #edangkan pada kasus anemia diagnosa kepera/atan

    pada klien 4y. 5&6 meliputi 7

    1. Pola nafas tidak efektif bd. Penurunan transport )2 ke

    paru.

    2. 8esiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d

    mual muntah, anoreksia, dan intake yang tidak adekuat.

    3. ntoleransi aktifitas b.d ke tidak seimbangan suplai

    dan kebutuhan :2 akibat anemia.

    C. Pe*en!anaan

    Penulis membuat peren!anaan kepera/atan

    berdasarkan prioritas masalah yang didapat pada

    peren!anaan ini terdapat kesamaan dengan peren!anaan yang

    ter!antum dalam tinjauan teori.

    Peren!anaan dari salah satu diagnosa dapat

    diuraikan sebagai berikut 7 ntoleransi aktifitas b.d

    ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen yaitu "aji

    kemampuan A+& pasien, observasi tanda-tanda vital sebelum

    dan sesudah aktivitas, berikan lingkungan tenang, batasi

    pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah

    baring bila di indikasikan dan gunakan teknik menghemat

    energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    56/62

    56

    dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas

    semampunya $tanpa memaksakan diri%.

    idak ada kesenjangan yang terlihat antara tinjauan

    teori dan tinjauan kasus. ntervensi yang diberikan pada

    tinjauan kasus sama dengan tinjauan teori.

    D. Implementasi

    Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan apa

    yang diren!anakan sebelumnya. +alam melakukan tindakan

    kepera/atan tersebut penulis bekerjasama dengan klien,

    keluarga, dan tenaga kepera/atan yang ada di ruang

    pera/atan. pada tahap ini klien diberi penjelasan tentang

    hal-hal yang akan dilakukan.

    +alam pelaksanaan tindakan terhadap 4y.5&6

    terhadap tindakan yang dilakukan yaitu 7

    1. indakan observasi 7 elakukan pengkajian terhadap

    klien dengan !ara /a/an!ara dan dengan melakukan

    pemeriksaan fisik $inspeksi, palpasi, perkusi dan

    auskultasi% serta melakukan pengamatan dan penilaian

    terhadap tindakan yang telah dilakukan.

    2. indakan mandiri pasien 7 klien dapat merubah posisi

    yang nyaman menurutnya, klien melakukan aktifitas

    sesuai dengan kemampuannya.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    57/62

    57

    3. indakan mandiri pera/at 7 enganjurkan untuk

    istirahat bila terjadi kelemahan fisik dan

    menganjurkan untuk makan sedikit tapi sering.

    4. indakan kolaboratif 7 membantu dalam pemberian obat

    dan nutrisi sesuai dengan kebutuhan pI.

    +alam pelaksanaan tindakan tersebut di atas

    terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yaitu7

    1. Daktor pendukung

    a) otivasi diri sendiri oleh pera/at untuk memberikan

    pera/atan pada klien.

    b) Adanya kekompakan dan kerjasama yang baik antara

    mahasis/a dalam menyelesaikan kasus tersebut.

    c) "lien kooperatif dalam pelaksanaan tindakan yang

    diberikan.

    d) "eluhan mendukung dan membantu dalam pelaksanaan

    tindakan.

    e) Dasilitas rumah sakit yang !ukup memadai.

    f) Adanya partisipasi dari ; lahan dan ; institusi

    dalam membimbing mahasis/a dan pengambilan kasus.

    g) Adanya kerjasama yang baik antara pega/ai rumah

    sakit dan memberikan kesempatan dalam melaksanakan

    tindakan kepera/atan.

    2. Daktor penghambat

    a) "ondisi klien yang masih belum stabil

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    58/62

    58

    b) "eterbatasan /aktu dalam melaksanakan pera/atan.

    E. E+aluasi

    valuasi merupakan langkah akhir dalam proses

    kepera/atan. valuasi ini meliputi evaluasi yang

    menunjang adanya kemajuan dan keberhasilan dari masalah

    yang di hadapi oleh klien.

    #etelah melakukan Asuhan "epera/atan selama 1

    minggu diagnosa kepera/atan yang di tegakkan masalah

    kepera/atan belum teratasi. 'al ini disebabkan karena

    terbatasnya /aktu dalam memberikan asuhan kepera/atan

    pada 4y&, masalah ini dapat di jelaskan sebagai berikut

    7+iagnosa yang ke 1 yaitu pola nafas tidak efektif bd.

    Penurunan transport )2 ke paru, resiko pemenuhan nutrisi

    kurang dari kebutuhan b.d mual muntah, anoreksia, dan

    intake yang tidak adekuat $masalah belum teratasi%,

    intoleransi aktifitas b.d ke tidak seimbangan suplai dan

    kebutuhan :2 akibat anemia $masalah belum teratasi%.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    59/62

    59

    BAB ,

    PENUTUP

    Berdasarkan uraian yang telah diuraikan dalam tinjauan

    teoritis dan tinjauan kasus anemia dan asuhan kepera/atan,

    maka penulis berikut ini mengemukakan kesimpulan dan saran

    sebagai berikut 7

    A. Kesimpulan

    1. Pada pengkajian kepera/atan klien mengatakan sesak,

    badannya lemah, letih, lesu, mual dan muntah. "lien

    sangat kooperatif dalam proses kepera/atan dan

    berharap !epat sembuh dari penyakitnya. "lien tenang

    dalam menghadapi penyakitnya dan menerima penyakitnya

    sebagai !obaan, klien nampak kurus, turgor kulit baik,

    penurunan berat badan, nampak pu!at dan tampak anemis

    pada kongjungtiva, 'B7 H,? gr *, klien masih lemah.

    2. +iagnosa kepera/atan yang dapat ditemukan pada klien

    dengan kasus anemia meliputi pola nafas tidak efektif

    b.d ketidakseimbangan antara suplai :2 $pengiriman%

    dan kebutuhan, resiko pemenuhan nutrisi kurang dari

    kebutuhan b.d mual muntah, anoreksia, dan intake yang

    tidak adekuat, intoleransi aktifitas b.d ke tidak

    seimbangan suplai dan kebutuhan :2 akibat anemia.

    58

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    60/62

    60

    3. Peren!anaan kepera/atan dilaksanakan sesuai dengan

    diagnosa kepera/atan yang dilaksanakan dan dengan

    menyesuaikan antara konsep teori dan kebutuhan klien

    serta dengan tetap memperhatikan aturan yang lazim

    digunakan oleh institusi rumah sakit.

    4. +alam tahap pelaksanaan, ada beberapa tindakan yang

    dilakukan terhadap 4y. 5&6 meliputi tindakan

    observasi, tindakan mandiri pasien, tindakan mandiri

    pera/at dan tindakan kolaboratif.

    5. +alam evaluasi dari tiga prioritas masalah yang

    diangkat, ke masalah kepera/atan belum teratasi

    meliputi +iagnosa yang ke 1 yaitu pola nafas tidak

    efektif b.d ketidakseimbanga antra suplai :2

    $pengiriman% dan kebutuhan $masalah belum teratasi%,

    resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d

    mual muntah, anoreksia, dan intake yang tidak adekuat

    $masalah belum teratasi%, intoleransi aktifitas b.d ke

    tidak seimbangan suplai dan kebutuhan :2 akibat anemia

    $masalah belum teratasi%.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    61/62

    61

    B. Sa*an

    +engan melihat kenyataan yang ada, maka penulis

    menganjurkan beberapa saran yang dapat menjadi

    pertimbangan, yaitu 7

    1. 3ntuk klien dan keluarga

    +isarankan kepada klien agar dalam masa pera/atan

    hendaknya selalu menjalankan instruksi dokter

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Anemia Bab 1 & 5

    62/62

    62

    4. 3ntuk institusi pendidikan

    +isarankan agar lebih meningkatkan dan mengembangkan

    ilmu kepera/atan se!ara terus menerus agar dapat

    men!iptakan pera/at-pera/at profesional yang dapat

    mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya

    dalam pelaksanaan asuhan kepera/atan.