laporan ka titrasi spektrofotometri.docx

13
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KI-3121 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI Nama : Fadli Aprianto NIM : 10110! K"lompo# : 1 Tan$$al Pra#ti#%m : 10 O#to&"r 201' Tan$$al P"n$%mp%lan : 1! O#to&"r 201' A(i(t"n : R")i Ma*lina T +ira Irnam"rra LA,ORATORIUM KIMIA ANALITIK PRO RAM STU+I KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA +AN ILMU PEN ETA.UAN ALAM INSTITUT TEKNOLO I ,AN+UN 201' 2

Upload: fadli-aprianto

Post on 04-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK KI-3121TITRASI SPEKTROFOTOMETRINama: Fadli ApriantoNIM: 10511057Kelompok: 1Tanggal Praktikum: 10 Oktober 2014Tanggal Pengumpulan: 17 Oktober 2014Asisten: Revi Maylina T Dira Irnamerra

LABORATORIUM KIMIA ANALITIKPROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2014

Titrasi SpektrofotometriI. Tujuan Menentukan konsentrasi EDTA melalui titrasi spektrofotometri Menentukan perbandingan volume Bi3+ dan Cu2+ dalam campuran melalui titrasi spektrofotometri.

II. Teori DasarTitrasi spektofotometri sama saja dengan titrasi lainnya, penambahan titran sedikit demi sedikit, lalu larutan dihomogenkan, kemudian diukur absorbansinya pada tertentu. Adanya perbedaan nilai absorptivitas molar zat yang ada di dalam larutan akan menentukan alur kurva titrasi yang diperoleh. Timbul/lenyapnya zat-zat penyerap akan menghasilkan perubahan absorbansi yang merupakan fungsi dari konsentrasi. Perubahan ini bila dialurkan akan menghasilkan 2 garis lurus yang berpotongan di titik ekivalensi.Perubahan volume selama titrasi menghasilkan koreksi faktor (V+v)/V. Salahsatu keuntungan titrasi spektrofotometri adalah tidak perlu melakukan tepat di titik ekivalen. Struktur EDTA digambarkan sebagai berikut.

III. Cara Kerjaa) Standardisasi larutan EDTA Mula-mula, 20 mL standar Bi-nitrat dimasukkan kedalam gelas kimia 250 mL. Kemudian ditambahkan 2 gram asam kloroasetat dan 1 mL Cu2+ 0.2 M. Kemudian campuran diencerkan hingga volume 100 mL. Larutan ini kemudian dimasukkan kedalam kuvet, lalu ukur absorbansinya pada 745 nm menggunakan spektrofotometer. Larutan dalam kuvet dituangkan kembali ke gelas kimia awal, tambahkan 0.4 mL EDTA, aduk dengan baik. Bilas kuvet yang sebelumnya telah digunakan, kemudian air bilasannya dimasukkan kembali ke gelas kimia. Larutan yang telah ditambahkan 0.4 mL EDTA dimasukkan ke kuvet, lalu ukur absorbansinya. Ulangi langkah ini setiap penambahan EDTA dengan variasi volume hingga nilai A naik, kemudian konstan. Buat kurva titrasi, tentukan titik akhir titrasi, dan hitung konsentrasi EDTA.

b) Titrasi Spektrofotometri Campuran Bi2+ + Cu2+Mula-mula, larutan cuplikan dengan Bi2+ dan Cu2+ dengan konsentrasi diketahui, dimasukkan kedalam gelas kimia 250 mL. Kemudian ditambahkan 2 gram asam kloroasetat dan 1 mL Cu2+ 0.2 M. Kemudian campuran diencerkan hingga volume 100 mL. Larutan ini kemudian dimasukkan kedalam kuvet, lalu ukur absorbansinya pada 745 nm menggunakan spektrofotometer. Larutan dalam kuvet dituangkan kembali ke gelas kimia awal, tambahkan 0.4 mL EDTA, aduk dengan baik. Bilas kuvet yang sebelumnya telah digunakan, kemudian air bilasannya dimasukkan kembali ke gelas kimia. Larutan yang telah ditambahkan 0.4 mL EDTA dimasukkan ke kuvet, lalu ukur absorbansinya. Ulangi langkah ini setiap penambahan EDTA dengan variasi volume hingga nilai A naik, kemudian konstan. Tentukan perbandingan volume Bi2+ dan Cu2+.

IV. Data Pengamatan[Bi3+]= 0.0100 MTCA = 2.0021 gram[Cu2+]= 1 M[EDTA]= 0.2 M1. 7

2. Standardisasi EDTAVEDTA (mL)%T

079

0.579

0.779

0.880

0.979

1.079.5

1.178.5

1.277.5

1.375

3. Titrasi campuran Bi3+ dan Cu2+VEDTA (mL)%T

0.034

0.834.2

0.934.2

1.034.2

1.133.8

1.234.2

1.334

1.433.2

1.532.8

203.2

222.8

22.42.6

22.52.6

22.62.6

V. Pengolahan Data1. Standarisasi EDTAdiketahui: untuk volume EDTA 0 mL didapatkan T = 0.79 maka:

dengan cara yang sama didapatkan:VEDTA (mL)A

00.102373

0.50.102373

0.70.102373

0.80.09691

0.90.102373

1.00.099633

1.10.10513

1.20.110698

1.30.124939

V = 100 mLkarena penambahan dilakukan di tempat yang sama maka dilakukan koreksi terhadap volume, berikut adalah koreksi volume untuk penambahan EDTA 0 mL:

dengan cara serupa didapatkan:VEDTA (mL)A

00.102373

0.50.102885

0.70.10309

0.80.097685

0.90.103294

1.00.100629

1.10.106287

1.20.112027

1.30.126563

dialurkan absorbansi terkoreksi terhadap volume EDTA dan didapatkan grafik sebagai berikut:

dari grafik diatas didapatkan 3 persamaan garis yaitu:

Penentuan [EDTA] dengan persamaan 1 dan 2

nilai ini sebanding dengan Vekiv maka perhitungan konsentrasi EDTA

diketahui [EDTA] sebesar 0.2 M maka galat perhitungan ini

2. Titrasi campuran BI3+ dan Cu2+diketahui: untuk volume EDTA 0 mL didapatkan T = 0.89 maka:

dengan cara yang sama didapatkan:VEDTA (mL)A

0.00.468521

0.80.465974

0.90.465974

1.00.465974

1.10.471083

1.20.465974

1.30.468521

1.40.478862

1.50.484126

201.49485

221.552842

22.41.585027

22.51.585027

22.61.585027

V = 100 mLkarena penambahan dilakukan di tempat yang sama maka dilakukan koreksi terhadap volume, berikut adalah koreksi volume untuk penambahan EDTA 0 mL:

dengan cara serupa didapatkan:VEDTA (mL)A

0.00.468521

0.80.469702

0.90.470168

1.00.470634

1.10.476265

1.20.471566

1.30.474612

1.40.485566

1.50.491388

201.79382

221.894467

22.41.940073

22.51.941658

22.61.943243

dialurkan absorbansi terkoreksi terhadap Volume EDTA dan didapatkan hasil sebagai berikut:

dari grafik diatas didapatkan 3 persamaan garis yaitu:

Penentuan V Bi3+

Penentuan V Cu2+

Diperoleh perbandingan volume Bi3+ dan volume Cu2+ adalah 5:1

VII. Simpulan Dari percobaan didapatkan konsentrasi EDTA sebesar 0.176 M Dari percobaan didapatkan perbandingan volume Bi3+ dan Cu2+ dalam campuran melalui titrasi spektrofotometri adalah 5:1.

VIII. Daftar Pustaka Day, R. A. dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6. Jakarta: Erlangga. Hlm. 108-112 Harvey, David. 2000. Modern Analitycal Chemistry First Edition. New York: McGraw-Hill Companies. Hlm. 380-386. Skoog, D. A. 2004. Fundamentals of Analytical Chemistry 8th Edition. New Jersey: Thomson Brooks Cole. Hlm. 802.