laporan fome bab 1
DESCRIPTION
LAPORAN FOME bab 1TRANSCRIPT
BAB I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama kepala keluarga: Tn.S
Alamat lengkap : Sapen RT/RW 22, Slogo, Tanon, Sragen
Bentuk keluarga : nuclear family
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pasien
Klinik Ket
1. Tn. SKepala
keluarga (suami)
L 52 tahun SD Petani Ya TB,
HIV
2. Ny. A Istri P 49 tahun SD Ibu rumah
tangga Ya HIV
3. Sdr. R
Anak ketiga L 19
tahunSMK
Kelas 2 Pelajar Tidak -
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah (Data Primer)
Keterangan:Tn.S dan Ny.A mempunyai 3 orang anak, yaitu anak pertama (Tn.I, 25
tahun) dan anak kedua (Tn.C, 20 tahun) sudah tidak tinggal bersama
Tn.S karena sudah memiliki keluarga sendiri. Dan anak ketiga
(Sdr.R, 19 tahun) masih tinggal bersama Tn.S dan Ny.A.
1
BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny.A
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Tanggal pemeriksaan : 19 Agustus 2014, 25 Agustus 2014, dan 29
Agustus 2014
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
Badan lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh badannya lemas sejak 4 bulan yang lalu. Lemas
dirasakan terus menerus dan menganggu aktifitas pasien. Lemas tidak
hilang dengan pemberian makanan dan istirahat. Pasien sering merasa
dadanya berdebar-debar jika badannya merasa lemas. Pasien juga sering
merasakan telinganya berdenging. Pasien pernah beberapa opname karena
Hb pasien rendah. Dua bulan yang lalu pasien mondok di RSUD
Gemolong, terakhir pasien 1 minggu yang lalu opname di RSDM karena
ketika kontrol rutin badan pasien terasa lemas dan di cek Hb pasien hanya
5 g/dl. Disana pasien dirawat selama 4 hari dan ditransfusi sebanyak 4
kantong darah. Hb terakhir pasien sebelum pulang sebesar 8.6 g/dl.
Riwayat mimisan dan BAB hitam disangkal.
Kurang lebih satu 10 bulan yang lalu pasien mengeluh gatal-gatal.
Gatal-gatal awalnya dirasakan pasien disekitar perut kemudian lama-lama
menyebar ke daerah punggung dan lengan. Pasien merasa kulitnya terasa
kering, bersisik dan sangat gatal. Gatal terutama dirasakan ketika saat
berkeringat. Oleh pasien sudah dibawa berobat ke dokter, setelah
2
mendapatkan obat, gatal dirasakan berkurang tetapi kemudian timbul lagi.
Pasien juga sering mengeluhkan sariawan di mulutnya yang hilang timbul.
Kurang lebih 8 bulan yang lalu, suami pasien terdiagnosis
menderita TB paru dan HIV dan dirawat di RSDM. Karena pasien juga
menunjukkan gejala penurunan daya tahan tubuh maka pasien juga
disarankan untuk periksa ke klinik VCT. Dari hasil screening pasien
didapatkan HIV (+). Dan mulai saat itu pasien bersama suaminya selalu
kontrol rutin ke RSDM setiap bulan. Setelah mendapat terapi ARV gatal-
gatal yang dirasakan pasien mulai membaik, dan tidak seluas dahulu. Dan
pasien sudah tidak menderita sariawan lagi sejak 2 bulan yang lalu.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
b. Riwayat sakit gula : disangkal
c. Riwayat sakit asma : disangkal
d. Riwayat alergi : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
b. Riwayat sakit gula : disangkal
c. Riwayat sakit asma : disangkal
d. Riwayat batuk lama : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat olahraga : jarang
b. Riwayat merokok : disangkal
6. Riwayat Perkawinan dan Sosial Ekonomi :
Pasien adalah seorang perempuan berusia 49 tahun dengan status
menikah. Pasien mempunyai seorang suami, Tn.S berusia 52 tahun yang
tinggal dalam satu rumah beserta seorang putranya. Pasien mempunyai 3
orang anak, yaitu anak pertama (Tn.I) dan anak kedua (Tn.C) sudah tidak
tinggal serumah dengan pasien, karena sudah berkeluarga sendiri. Pasien
tinggal bersama anak ketiga (Sdr. R) yang berusia 19 tahun.
3
Pasien sekarang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tiga tahun yang
lalu pasien bekerja sebagai TKW di Saudi Arabia sejak tahun 2001 hingga
2011. Selama bekerja di sana pasien pulang ke rumah setiap 5 tahun sekali.
Karena kondisi kesehatan, Suami pasien bekerja sebagai petani, tetapi
semenjak sakit, suami pasien berhenti bekerja. Pasien tidak menyebutkan
penghasilannya perbulan secara rinci, tetapi untuk kebutuhan sehari-hari
dibantu oleh saudaranya dan anak-anaknya. Untuk jaminan kesehatan,
pasien menggunakan fasilitas BPJS.
7. Riwayat GiziPasien makan tiga kali dalam sehari dengan lauk tahu, tempe, telur,
daging, dan sayur secara bergantian. Pasien jarang mengkonsumsi buah-
buahan. Selama sakit, pasien mengalami penurunan nafsu makan.
8. Anamnesis Sistem
Keluhan Utama : Batuk
a. Kulit : gatal (-).
b. Kepala : sakit kepala (-), leher cengeng (-), berputar (-),
luka (-), benjolan (-)
c. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (+), penglihatan
kabur (-)
d. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)
e. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdenging (+), keluar cairan (-)
f. Mulut : sariawan (-), mulut terasa asam (-), mukosa basah (+),
papil lidah atropi (-)
g. Tenggorokan :sakit menelan (-), serak (-)
h. Pernafasan :sesak nafas (-), batuk (-), mengi (-),batuk darah (-),dahak
(-), nyeri dada (-)
i. Kardiovaskuler : berdebar-debar (+)
j. Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), mudah haus (-), diare (-), nafsu
makan menurun (+), nyeri perut (-), BAB tidak ada
keluhan.
4
k. Genitourinaria : BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih dan jumlah
dalam batas normal.
l. Muskuloskeletal : nyeri sendi (-), nyeri otot (-)
m. Ekstremitas : Atas :bengkak (-), luka (-), ujung jari tangan dingin (-)
Bawah :bengkak (-), luka (-), ujung jari kaki dingin(-)
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 19 Agustus 2014
1. Keadaan Umum
Tampak lemah, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan
kurang
2. Tanda Vital
BB : 42 kg
TB : 160 cm
BMI : BB/TB2 = 42/(1,6)2= 16.40 kg/m2status gizi kesan kurang
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 88 x/menit, reguler, isi cukup, simetris
Pernafasan : 16 x/menit
Suhu : 36,8oC per axiler
3. Kulit
Sawo matang, rambut hitam, turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), pucat (-),
venektasi (-), petechie (-), spider nevi (-).
4. Kepala
Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut sukar dicabut.
5. Mata
Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
kornea (+/+)
6. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deviasi septum (-)
7. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), papil lidah atrofi (-),gusi berdarah (-), gigi
tanggal (-)
8. Telinga
5
Membran timpani intak, sekret (-)
9. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), faring hiperemis (-), dahak (-)
10. Leher
JVP tidak meningkat, trakea di tengah, KGB tidak membesar
11. Thoraks
Normochest,simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider nevi
(-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-)
- Cor : I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis tak kuat angkat
P : batas kiri atas : SIC II LPSS
batas kanan atas : SIC II LPSD
batas kiri bawah : SIC V 1 cm medial LMCS
batas kanan bawah : SIC IV LPSD
pinggang jantung : SIC III LPSS
batas jantung kesan tidak melebar
A: BJ I–II intensitas normal, regular, bising (-)
-Pulmo :
I : pengembangan dada kanan = dada kiri
P : fremitus raba kanan = kiri
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+ N/+ N)
ronkhi basah kasar (-/-), wheezing (-/-)
12. Abdomen
I: dinding perut sejajar dinding dada, venektasi (-)
P: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P: timpani seluruh lapang perut
A: bising usus (+) normal
13. Ektremitas : palmar eritema (-/-)
akral dingin oedem
- - - -
- - - -
6
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium (16 Agustus 2014)
Hematologi Hasil Satuan Rujukan
Hb 8.6 g/dl 12-15.6
Hct 24 % 33-45
AL 2.0 ribu/ul 4.5-11
AT 247 ribu/ul 150-450
AE 2.65 juta/ul 4.1-5.1
7
E. RESUME
Dari anamnesis, pasien mengeluh badannya lemas sejak 4 bulan yang
lalu. Lemas dirasakan terus menerus dan menganggu aktifitas pasien. Pasien
sering merasa dadanya berdebar-debar jika badannya merasa lemas dan
pandangan berkunang-kunag. Pasien juga sering merasakan telinganya
berdenging. Pasien pernah beberapa opname karena Hb pasien rendah.
Riwayat mimisan dan BAB hitam disangkal. Kurang lebih satu 10 bulan yang
lalu pasien mengeluh gatal-gatal. Gatal-gatal awalnya dirasakan pasien
disekitar perut kemudian lama-lama menyebar ke daerah punggung dan
lengan. Pasien juga sering mengeluhkan sariawan di mulutnya yang hilang
timbul. Kurang lebih 8 bulan yang lalu, suami pasien terdiagnosis menderita
TB paru dan HIV dan dirawat di RSDM. Karena pasien juga menunjukkan
gejala penurunan daya tahan tubuh maka pasien juga disarankan untuk periksa
ke klinik VCT. Dari hasil screening pasien didapatkan HIV (+). Setelah
mendapat terapi ARV gatal-gatal yang dirasakan pasien mulai membaik, dan
tidak seluas dahulu. Dan pasien sudah tidak menderita sariawan lagi sejak 2
bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah,
compos mentis, status gizi kesan kurang. Tanda vital T:90/60 mmHg, N:
88x/menit, RR:16x/menit, S:36,8ºC peraxiller, BB:42kg, TB:160 cm
(BMI=16,40 kg/m2). Didapatkan konjungtiva pucat.
F. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
1. Diagnosis Holistik
Ny. A. berusia 49 tahun dalam nuclear family dengan diagnosis
HIV (+) dengan anemia. Keluarga cukup harmonis dan kehidupan sosial
yang cukup aktif dalam kegiatan bermasyarakat (PKK dan pengajian rutin)
2. Diagnosis Biologis
HIV (+) dengan anemia.
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan yang terjadi antar anggota keluarga cukup baik, dan
akrab. Komunikasi antar anggota keluarga terjalin baik. Mereka saling
8
mendukung satu sama lain. Hubungan pasien dengan saudara-saudaranya
cukup baik, terbukti mereka memberi perhatian serta merawat pasien.
4. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
Tidak mempunyai kedudukan tertentu di masyarakat. Sebagai anggota
masyarakat pasien cukup baik dalam berinteraksi dengan masyarakat dan
cukup aktif ketika ada kegiatan dimasyarakat seperti PKK dan pengajian
rutin. Dari segi ekonomi, pendapatan pasien yang dibantu oleh saudaranya
cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pasien berobat
menggunakan fasilitas BPJS.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien cukup terbuka kepada anggota keluarganya, sehingga bila
mengalami kesulitan atau masalah, pasien akan bercerita dengan anggota
keluarganya.
Simpulan :
Fungsi holistik keluarga Tn.S umur 52 tahun yang mengalami
gangguan adalah fungsi ekonomi.
G. PENATALAKSANAAN
a. Medikamentosa
ARV : Duviral (Lamivudine + Zidovudine) 2 x 1 tablet
Efavirenz 600 mg 1x1 tablet malam hari
Antibiotik profilaksis: Cotrimoxazole 1x1 tab sehari
Tablet Besi 1x1 tab sehari
b. Non Medikamentosa
Obat diminum sesuai aturan.
Kontrol rutin setiap bulan ke RSDM
Edukasi: 1. Pemahaman tentang HIV, cara penularan,
dan pengobatannya
2. Makan-makanan yang bergizi terutama tinggi zat besi
seperti daging merah, sayur bayam dll.
9
3. Menjaga kesehatan dengan hidup bersih dan dengan oleh
raga dan istirahat yang cukup.
4. Menghindari kontak dengan orang sakit atau dengan
menggunakan APD jika keluar rumah seperti masker.
H. FOLLOW UP
Tanggal 25 Agustus 2014
S : Badan lemas
O : KU baik, compos mentis, gizi kesan kurus
Tanda vital :TD:100/70 mmHg RR: 16x/menit
N: 80x/menit Suhu:36,7° C per axilla
Status Generalis : konjuntiva anemis (+/+)
Status Lokalis :
Thoraks : Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi
(-),sela iga melebar (-)
Pulmo :I:pengembangan dada kanan = dada kiri
P : fremitus raba kanan = kiri
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+ N/+ N), ronkhi basah kasar (-/-),
wheezing (-/-)
A : HIV/AIDS dengan anemia.
P : a. Medikamentosa : Melanjutkan pengobatan sebelumnya
b. Non Medikamentosa :
Edukasi :
1. Minum obat yang teratur, makan bergizi, berolah-raga dan istirahat
yang cukup.
2. Jika pergi keluar rumah, usahakan menggunakan masker atau
penutup mulut agar tidak terkena debu dan sebaliknya, agar tidak
mudah terkena kuman penyakit.
3. Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan selepas
bekerja dengan menggunakan sabun.
4. Pemisahan alat makan dan minum dipisahkan dari anggota keluarga
lain untuk mencegah penularan
10
Tanggal 29 Agustus 2014
S : -
O : KU baik, compos mentis, gizi kesan kurus
Tanda vital :TD:100/70mmHg RR: 20x/menit
N: 76x/menit Suhu:35,6°C per axilla
Status Generalis : dalam batas normal
Status Lokalis :
Thoraks : Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi
(-),sela iga melebar (-)
Pulmo :I:pengembangan dada kanan = dada kiri
P : fremitus raba kanan = kiri
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+ N/+ N), ronkhi basah kasar (-/-),
wheezing (-/-)
A : HIV/AIDS dengan anemia
P : a. Medikamentosa : Melanjutkan pengobatan sebelumnya
b. Non Medikamentosa :
Edukasi :
1. Asupan makanan harus tetap dijaga meskipun nafsu makan
menurun.
2. Jika merasa lelah saat bekerja, istirahat dahulu, jangan
memaksakan diri.
5. Biasakan membuka jendela atau pintu di pagi hari agar cahaya
matahari bisa masuk rumah dan sirkulasi udara menjadi lebih
lancar
6. Menjaga kesehatan gizi dan mulut dengan gosok gigi secara
rutin agar tidak terjadi infeksi mulut kembali.
11