laporan fermentasi susu
DESCRIPTION
Biologi SMATRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
YOGHURT SUSU SAPI
Oleh :
Darari Nur Amali
Evita Izza Dwiyanti
Harsvella Klapika Nastiti
Mega Ayu Dian Khumara
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
Sekolah Unggulan Terpadu
SMA Negeri 2 Lumajang
Jalan HOS Cokroaminoto 159 Tompokersan Lumajang
2013-2014
![Page 2: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung
dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Bioteknologi dapat digolongkan menjadi
bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat,
gula, atau bahan makanan. Salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional adalah
dalam pembuatan yoghurt.
Yoghurt adalah olahan susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri, salah satunya
adalah bakteri asam laktat. Yoghurt merupakan salah atu jenis minuman yang termasuk
dalam minuman penyegar. Untuk memperoleh yoghurt dengan kualitas yang baik
diperlukan susu yang berkualitas baik pula. Susu yang berkualitas baik ini berasal dari
hewan yang sehat, mempunyai bau susu yang normal, dan tidak terkontaminasi. Selain itu,
kualitas yoghurt yang baik juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis bakteri
yang digunakan dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan setelah
fermentasi.
Yoghurt merupakan salah satu produk pangan yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk menghasilkan komponen tertentu sehingga diperoleh kekhasan tekstur, rasa, warna
maupun aromanya. Yoghurt tak hanya memiliki kekhasan fisik saja, kandungan probiotiknya
pun menguntungkan, diantaranya mencegah kanker usus serta berfungsi sebagai pengganti
susu bagi penderita lactose intolerance
Karena manfaat-manfaat tersebut, perlu dipelajari lebih lanjut mengenai cara
pembuatan yoghurt yang baik dan tepat agar yoghurt yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi
dan memiliki cita rasa yang disenangi konsumen. Pembuatan yoghurt menggunakan
mikroorganisme harus benar-benar steril karena proses pembuatan yoghurt rentan dengan
kontaminasi mikroorganisme lainnya terutama yang merugikan dan berbahaya. Untuk itu kami
melakukan praktikum pembuatan yoghurt.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menerapkan prinsip bioteknologi dalam pembuatan yoghurt?
2. Bagaimana peranan mikroorganisme tertentu dalam pembuatan yoghurt?
1.3 Tujuan
1. Untuk menerapkan prinsip bioteknologi dalam pembuatan yoghurt
2. Untuk mengetahui peranan mikroorganisme tertentu dalam pembuatan yoghurt
![Page 3: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/3.jpg)
1.4 Manfaat
Praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi dalam pembuatan
yoghurt yang berkualitas baik serta mengetahui kandungan yoghurt yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia
![Page 4: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susu
Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa
senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah,maka protein
susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air di dalam susu
sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu(laktosa) sekitar 5%,
protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga merupakan sumber kalsium,
fosfor, dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein susu sepadan nilainya dengan
protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam
amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh.Walaupun nilai gizi susu begitu
sempurna, tidak semua orang dapat menikmati susu dengan tanpa masalah.
Bagi beberapa orang, susu dapat menyebabkan terjadinya intolerance baik
berupa lactose intolerance maupun protein intolerance. Lactose intolerance adalah
suatu keadaan tidak adanya atau tidak cukupnya jumlah enzim laktase di dalam tubuh
seseorang. Enzim laktase adalah enzim yang bertugas untuk menguraikan gula laktosa
menjadi gula-gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Dibandingkan
laktosa yang bersifat sebagai disakarida, maka glukosa dan galaktosa merupakan
monosakarida yangdapat dicerna dan diserap oleh usus untuk proses metabolisme.
Ketiadaan enzim laktase inilah yang menyebabkan terjadinya gejala diare, murus-
murus, atau mual beberapa saat setelah minum susu (Widodo, 2002).
Susu merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Disamping memiliki kadar air yang tinggi, susu juga memiliki pH yang netral dan
kaya akan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Golongan
mikroorganisme yang umum ditemukan dalam susu adalah bakteri Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri ini memiliki kemampuan dalam memfermentasi susu menjadi
asam susu (asam laktat). Adanya kemampuan dari bakteri Lactobacillus dan
Streptococus ini dalam memfermentasi susu dimanfaatkan sebagai dasar dalam proses
pembuatan yoghurt. Aktivitas fermentasidari kedua spesies bakteri tersebut dapat
menurunkan pH susu sapi, sehingga dapat menghambat aktivitas bakteri proteolitik
yang bersifat tidak asam.
2.2 Yoghurt
2.2.1. Definisi Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri dan dapat dibuat
dari susu apa saja, bahkan susu kacang kedelai. Yoghurt sendiri mengandung 2
jenis probiotik, yaitu lactobacillus dan bifidobachterium. Probiotik, bakteri baik
![Page 5: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/5.jpg)
yang membantu proses pencernaan. Tak hanya enak, ternyata yoghurt juga
memiliki manfaat lain yang jarang diketahui. Jadi, pembuatan yoghurt ini bukannya
tanpa alasan, kandungan gizi yang terdapat pada yoghurt merupakan alasan
mengapa kita perlu mengkonsumsinya.
Yoghurt merupakan minuman kesehatan yang terbuat dari olahan susu yang
di fermentasikan. Penggemar yoghurt tak hanya anak-anak saja, tetapi manulapun
menyukainya. Yoghurt tak hanya identik dengan rasa asam, tetapi dapat dipadukan
menjadi manis dan beberapa produk dipasaran juga ada yang dicampur dengan
buah-buahan. Yoghurt tak hanya enak rasanya, tetapi memiliki berbagai macam
manfaat bagi kesehatan. Berikut ini mari kita ulas sedikitnya mengenai manfaat
yoghurt untuk kesehatan.
2.2.2. Klasifikasi Yoghurt
Berdasarkan komposisinya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt berkadar
lemak penuh dengan kandungan lemak diatas 3%, yoghurt berkadar lemak medium
kandungan lemaknya 0.5-3%, dan yoghurt berkadar lemak rendah bila kandungan
lemaknya kurang dari 0.5%.
Berdasarkan metode pembuatannya, jenis yoghurt dibagi menjadi dua yaitu
set yoghurt dan stirred yoghurt. Bila fermentasi atau inkubasi susu dilakukan dalam
kemasan kecil sehingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah
sewaktu akan didinginkan atau sampai konsumsi, maka produk tersebut disebut set
yoghurt. Sedangkan stirred yoghurt fermentasinya dalam wadah yang benar setelah
fermentasi selesai, produk dkemas dalam kemasan kecil, sehingga penggumpalan
susu dapat berubah atau pecah sebelum pengemasan dan pendinginan selesai.
Berdasarkan cita rasanya yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami atau
sederhana dan yoghurt buah. Yoghurt alami yaitu yoghurt yang tidak ditambah cita
rasa/flavor yang lain sehingga asamnya tajam. Sedangkan yoghurt buah adalah
yoghurt yang ditambah dengan komponen cita rasa yang lain seperti buah-buahan,
sari buah, flavor dintetik dan zat pewarna. Jenis- jenis yoghurt yang telah
dimodifikasi atau diolah lebih lanjut setelah fermentasi diantaranya : yoghurt
pasteurisasi untuk memperpanjang masa simpannya, yoghurt beku yaitu yoghurt
yang dibekukan dan simpan pada suhu beku, biasanya pada suhu -88,2 0C, yoghurt
konsentrasi (pekat) yaitu yoghurt yang dipekatkan sampai kandungan bahan kering
24 %. Sedangkan yoghurt kering (powder) adalah yoghurt pekat yang dikeringkan
sampai kandungan bahan kering mencapai 90-94 %.
![Page 6: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/6.jpg)
2.2.2. Manfaat Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman olahan susu yang diperoleh dari proses
fermentasi dengan mempertahankan mikroorganisme tertentu yang masih
dipertahankan dan masih hidup. Kehadiran mikroorganisme inilah yang nantinya
membuat rasa susu menjadi asam. Rasa asam pada susu hasil fermentasi tersebut
berasal dari asam laktat yang salah satu manfaatnya adalah meningkatkan daya
tahan tubuh. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, yoghurt memiliki beragam
manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah :
1. Menyehatkan pencernaan
Yoghurt dapat membantu masalah perut. Probiotik (jenis bakteri yang
menguntungkan) terkandung dalam beberapa yogurt menyeimbangkan
mikroflora dalam usus dan dapat membantu pencernaan serta menjaga tubuh
tetap fit,” kata Robin Plotkin, RD, ahli kuliner dan gizi. Untuk mendapat
manfaatnya, pastikan yoghurt mengandung setidaknya satu miliar unit
pembentuk koloni (colony-forming units atau CFUs) probiotik hidup.
Informasi ini biasanya tersedia di situs-situs merk Yoghurt terkenal. Beberapa
macam manfaat yoghurt untuk kesehatan percernaan seperti : mengatasi diare,
radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
2. Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina
Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat
keasaman (pH) sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur.
3. Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna.
Yogurt mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam prenting
bahan kimia untuk pergantian kulit. “Pengelupasan lapisan atas kulit dapat
membersihkan noda dan menyebabkan perubahan warna, bahkan dapat
mengurangi kerutan-kerutan halus,” kata dermatolog, Hema Sundaram, MD.
Caranya sederhana: Campurkan 1 cangkir yoghurt Yunani dengan 2 – 3
tetes minyak almond atau minyak zaitun dan satu sendok makan madu.
Oleskan ke wajah dan biarkan selama 20 – 30 menit, lalu bilas dan keringkan.
Hasilnya, kulit wajah akan lebih bercahaya.
![Page 7: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Pembersih yang ramah lingkungan
Perabotan dari kuningan dapat berkilau kembali menggunakan yoghurt.
Asam laktat-nya juga berfungsi menggerogoti kotoran,” kata pakar lingkungan,
Annie Bond, penulis buku ‘Better Basics for the Home’. Untuk membuat
barang kuningan terlihat baru lagi, gunakan teknik pembersihan yang diajarkan
Ms. Bond. Usap seluruh bagian dengan kain basah, lalu tuangkan beberapa
sendok makan yogurt ke kain bersih dan gosokkan ke permukaan perabot
sampai mengkilap. Lap sisa-sisa yoghurt, cuci dengan sabun dan air panas, dan
kilapkan dengan kain bersih untuk melihat seberapa berkilaunya perabot
kuningan tersebut.
5. Menurunkan risiko darah tinggi
Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi
risiko tekanan darah tinggi.
6. Menjaga jantung tetap sehat
Yoghurt juga baik untuk jantung sebab rendah lemak, bahkan bebas
lemak. Mengonsumsinya dapat membantu menurunkan risiko terserang
tekanan darah tinggi,” kata Alvaro Alonso, MD, PhD, profesor di University of
Minnesota Sekolah Kesehatan Masyarakat. Protein khusus dalam susu
mengatur tekanan darah, kadar kalsium, magnesium, potasium, dan
menyebabkan efek penurun tekanan darah.
7. Mencegah Osteoporosis
Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium
dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis.
8. Membantu kita lebih kenyang
Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt
makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.
Bagitu banyak manfaat yoghurt untuk kesehatan. Tak salah, jika yoghurt
sangat disarankan untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih
maksimal, sebaiknya bagi anda untuk lebih selektif memilih yoghurt. Karena
banyak sekali dipasaran dijual beraneka merek yoghurt yang mengandung bahan
pengawet, pewarna, maupun rasa. Jangan lupa untuk menyimpanya dalam suhu
dingin karena yoghurt tinggi protein dan mengandung bakteri aktif yang mudah
rusak jika disimpan pada suhu ruang dan terkena paparan sinar matahari.
![Page 8: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/8.jpg)
2.3 Proses Fermentasi Yoghurt
Yoghurt berasal dari susu yang kemudian ditambahkan dengan bakteri yang
akan membentuk asam laktat. Bakteri yang biasa digunakan dalam proses pembuatan
yogurt adalah bakteri Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp. atau bakteri Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini yang akan memicu
proses fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek
lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu
menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental, inilah bentuk
yoghurt dasar yang telah jadi.
Susu terfermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu menambahkan
enzim-enzim untuk proses fermentasinya atau menambahkan mikrobia yang dapat
melakukan proses fermentasi susu, cara yang pertama sangat mahal karena enzim-
enzim yang harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus diberikan dalam
kondisi tingkat kemurnian tinggi (Torigan, 1988). Oleh sebab itu cara penambahan
mikrobia yang dipilih, karena mikrobia tersebut secara alami terdapat pada susu, kita
hanya tinggal mengisolasinya menjadi biakan murni untuk selanjutnya diperbanyak
dan ditambahkan pada susu yang difermentasi. Adapun tahap - tahap pembuatan
yoghurt adalah seperti berikut ini (Isnawati, 1997):
1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya
tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan selama 1 jam.
Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya adalah 70 - 75 °C . Jika
hal ini yang dilakukan, maka pemanasan dilakukan sebanyak dua kali.
2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45
°C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri
ke dalam susu tersebut sejumlah 50 - 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri
dilakukan dengan teknik aseptic (di dekat api).
4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C),
dalam keadaan tertutup rapat selama 3 hari.
5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian
yang padat / gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan
dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya)
terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi
(yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan
untuk menginokulasi susu yang segar.
6. Supaya yoghurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah -
buahan yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es, dapat pula
dicampur dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice (minuman segar).
![Page 9: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan yoghurt dari susu sapi dilaksanakan mulai hari Minggu, 16
Maret 2014 sampai dengan Selasa, 18 Maret 2014 bertempat di Rumah Mega Ayu Dian
Khumara, Jalan Nanas 45 Lumajang dan di SMA Negeri 2 Lumajang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Kompor dan tabung gas
Panci
Sendok pengaduk
Toples kaca
Nampan
Penutup plastik
3.2.2 Bahan
Susu sapi segar 1 liter
1 botol yakult ... ml
Gula pasir 350 gram
350 ml air matang
3.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dperlukan.
2. Menuangkan 1 liter susu sapi pada panci diatas kompor
3. Memanaskan 1 liter susu dengan mengaduk aduk susu tapi jangan sampai mendidih
4. Menuangkan susu ke dalam toples kaca lalu segera ditutup dengan plastik
5. Meletakkan toples kaca pada nampan yang berisi air matang agar cepat dingin
6. Menunggu sekitar 3 jam, hingga susu dalam toples kaca dingin atau hangat hangat
kuku
7. memasukkan 1 botol yakult kedalam toples kaca yang berisi susu lalu tutup kembali
dengan segera
8. menutup rapat wadah dan simpan selama 24 jam pada suhu kamar
9. Kemudian menyaring atau memindahkan susu yang menggumpal pada wadah lain
10. Meletakkan yoghurt yang sudah jadi dalam freezer
11. Jangan berbicara selama percobaan agar bakteri dalam mulut tidak mengganggu
jalannya praktikum
![Page 10: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/10.jpg)
12. Bila diinginkan, rasa dapat ditambahkan pada youghrt. Penambahan rasa dapat dilakukan pada saat susu didinginkan sebelum proses inkubasi atau dilakukan setelah masa inkubasi selesai bila ingin mempertahankan rasa asli dari youghrt.
13. Kelompok kami kebetulan menambahkan gula.
3.4 Tabel Pengamatan
INDIKATOR YOGHURT
WARNA PUTIH
TEKSTUR KENTAL
RASA MANIS
3.5 Variabel
Variabel yang kita gunakan pada pembuatan yoghurt adalah :
a. Variabel bebas : Bakteri pada susu
b. Variabel kontrol : Susu, jenis bakteri, suhu
c. Variabel terikat : Hasil fermentasi susu oleh bakteri L. Casei
![Page 11: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/11.jpg)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada praktikum kali ini kelompok kami membuat yoghurt dengan rasa manis.
Dari hasil yang didapatkan setelah melalui beberapa proses, yoghurt yang dihasilkan
menurut penilai rasanya enak, baik keasaman maupun rasa manis yang tercipta semuanya
pas. Kemudian menurut penilai tekstur yoghurt yang kelompok kami buat sangatlah
sesuai (pas) baik dari segi kekentalan cairan (tekstur) maupun warna yang pas.
4.2 Analisis Data
Salah satu cara pengolahan dan pengawetan susu yang tertua adalah tehnologi
pengemasan susu dilakukan dengan cara fermentasi. Salah satu produk fermentasi susu
ini adalah yoghurt. Melalui proses fermentasi ini maka susu akan memiliki konsitensi
berupa pasta atau puding yang mempunyai cita rasa yang spesifik karena timbulnya
senyawa – senyawa yang mudah menguap yang dihasilkan oleh bakteri stater.
Dalam proses fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan bakteri
fermentan penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus casei. Bakteri ini berasal dari
yakult. Bakteri tersebut berperan sebagai pembentuk asam, sehingga terbentuk Yoghurt
dengan aroma yang khas. Asam yang terbentuk menyebabkan penggumpalan protein susu
dan membantu mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat menekan
pertumbuhan bakteri pembusuk susu, sehingga yoghurt lebih tahan lama selama masa
penyimpanan dibandingkan susu.
Komponen susu yang paling berperan dalam pembuatan yoghurt adalah laktosa
dan kasein. Laktosa yang merupakan carbohydre susu digunakan sebagai sumber energi
selama pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat. Terbentuknya
asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman susu meningkat atau pH
menurun, kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu yang sangat peka terhadap
asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein menjadi tidak stabil sehingga
kasein akan terkoaqulasi membentuk padatan yang disebut yoghurt. Pada umumnya
yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85 % sampai 0,95 % atau derajat
keasaman (pH) 4 – 4.5.
Sangat penting diperhatikan bahwa saat memasukkan starter, maka suhu susu
harus didinginkan dulu dari suhu saat pemanasan susu yaitu 90oC menjadi sekitar 45oC-
55oC. hal ini sangat penting karena jika starter dimasukkan pada saat suhu susu masih
tinggi sekita 90oC maka bakteri yang terkandung dalam starter tersebut akan mati
sehingga pembuatan yoghurt akan mengalami kegagalan.
![Page 12: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/12.jpg)
Berdasarkan flavornya yoghurt dibedakan antara lain yang plain (natural), fruit
yoghurt dan flavoured yoghurt. Plain yoghurt memiliki rasa yang sangat asam, oleh
karena itu tidak semua orang menyukainya, yoghurt semacam ini biasanya digunakan
untuk campuran salad. Fruit yoghurt adalah yoghurt yang dicampur buah potongan kecil
atau sari buah, biasanya penambahan buah – buahan sekitar 10 %. Flavoured yoghurt
adalah yoghurt dengan flavoured sintetis dan pewarnamakanan. Untuk jenis ini saat ini
sangatlah digemari dikalangan anak – anak dan remaja.
Kondisi fermentasi pada pembuatan yoghurt dalam usaha mengembangbiakan
kedua stater inti menuntut kondisi susu yang bebas dari berbagai jenis mikroorganisme
yang lain yang menghambat pertumbuhan kedua jenis starter diatas. Untuk itu proses
pasteurisasi dengan menggunakan kombinasi suhu dan waktu yang tepat sangat
menentukan keberhasilan proses pengolahan yoghurt.
Kombinasi suhu pasteurisasi ini dapat digunakan sbb:
1. 80oC – 85oC selama 20 menit
2. 85oC – 90oC selama 15 menit
Proses pembuatan yoghurt.
Tahapan proses pembuatan yoghurt adalah pemanasan, pendinginan dan
pemeraman, bila yoghurt akan dikonsumsi dalam bentuk flavoured yoghurt, maka
tahapan proses dilanjutkan dengan penambahan gulas ebagai pemanisan dan flavoured,
pengemasan dan pembekuan.
1. Pemanasan
Pemanasan ini bertujuan untuk mematikan semua mikroba yang ada pada susu
seperti Mycobacterium tubercolis, micrococcus dll, yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri stater. Disamping itu juga untuk menurunkan kandungan air pada
susu sehingga pada akhirnya akan diperoleh yoghurt dengan konsistensi yang cukup
padat.
Pemanasan susu ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain
sebagai berikut : Susu dipanaskan pada suhu tinggi (dibawah suhu didih) dalam jangka
tertentu hingga volumenya berkurang menjadi 2/3 dari jumlah semula, patokannya
adalah volume susu (pemanasan tidak sampai mendidih).
1 Susu dipanaskan dengan menggunakan kombinasi suhu dan waktu sebagai berikut :
85oC – 90oC selama 10 – 15 menit
80oC – 85oC selama 15 – 20 menit
2. Pendinginan
Proses ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi bakteri
Starter, pendinginan dikerjakan sampai suhu 50-55 oC, kemudian Setelah suhu tercapai
ditambahkan bakteri starter 2-3 % dari jumlah susu
![Page 13: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Pemeraman atau Inkubasi
Pemeraman dapat dilakukan pada suhu 37 derajat C selama 24 jam atau dalam
incubator dengan suhu 45 derajat C selama 4-6 jam, Incubasi dihentikan bila telah
tercapai keasaman 4 – 4,5. Setelah pemeraman ini biasanya yoghurt bisa langsung
dikonsumsi sebagai plain yoghurt.
![Page 14: Laporan Fermentasi Susu](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/563db9c4550346aa9a9fbcd9/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari
susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Fermentasi merupakan bentuk tertua dari
bioteknologi Minuman beralkohol (bir, anggur, tuak), Makanan terfermentasi (keju,
yoghurt, tape, tempe, petis, terasi). Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
yoghurt adalah Lactobacillus casei.
5.2 Kritik dan Saran
Setelah melakukan percobaan kali ini, hendaknya pada saat proses pembuatan kita
harus memperhatikan dari alat dan bahan yang digunakan haruslah steril. Kita harus
memperhatikan suhu, pada saat proses pembutan youghurt itu sendiri dan pada saat
pembuatan hendaknya tidak berbicara agar bakteri dalam mulut tidak masuk pada
yoghurt