laporan dkb fix

72
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mencapai suatu keberhasilan saat melaksanakan tugas merupakan dambaan bagi setiap orang. Oleh karenanya berhasil berarti terwujudnya harapan. Hal tersebut juga menyangkut pula pada segi efisiensi, rasa percaya diri, ataupun prestise. Lebih lagi apabila keberhasian tersebut terjadi pada tugas atau aktivitas yang berskala besar. Namun hal tersebut perlu disadari bahwasalnya setiap tugas atau aktivitas selalu memiliki dua kemungkinan yakni berhasil atau gagal. Belajar itu sendiri merupakan tugas utama bagi seorang siswa, di samping tugas - tugas lainnya. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh setiap siswa, namun juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal. Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, maka kegagalan juga dapat terjadi pada setiap orang. Beberapa wujud ketidak berhasilan siswa dalam belajar yaitu : memperoleh nilai jelek pada sebagian atau seluruh mata pelajaran, tidak naik kelas, putus sekolah (dropout), dan tidak lulus ujian akhir. 1

Upload: amymukaromatunluthfiana

Post on 27-Jan-2016

108 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BK

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Dkb Fix

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mencapai suatu keberhasilan saat melaksanakan tugas merupakan dambaan bagi

setiap orang. Oleh karenanya berhasil berarti terwujudnya harapan. Hal tersebut juga

menyangkut pula pada segi efisiensi, rasa percaya diri, ataupun prestise. Lebih lagi

apabila keberhasian tersebut terjadi pada tugas atau aktivitas yang berskala besar.

Namun hal tersebut perlu disadari bahwasalnya setiap tugas atau aktivitas selalu

memiliki dua kemungkinan yakni berhasil atau gagal.

Belajar itu sendiri merupakan tugas utama bagi seorang siswa, di samping tugas -

tugas lainnya. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh setiap siswa,

namun juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan

bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal.

Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, maka kegagalan juga dapat

terjadi pada setiap orang. Beberapa wujud ketidak berhasilan siswa dalam belajar yaitu :

memperoleh nilai jelek pada sebagian atau seluruh mata pelajaran, tidak naik kelas,

putus sekolah (dropout), dan tidak lulus ujian akhir.

Kegagalan dalam belajar sebagaimana contoh di atas berarti rugi waktu, tenaga, dan

juga biaya. Dan tidak kalah penting adalah dampak kegagalan belajar pada rasa percaya

diri. Kerugian tersebut bukan hanya dirasakan oleh yang bersangkutan tetapi juga oleh

keluarga dan lembaga pendidikan.

Apabila masalah belajar pada siswa dapat terentaskan dengan melakukan langkah –

langkah diagnosa kesulitan belajar pada siswa maka dampak positif untuk kedepannya

adalah dengan meningkatkan prestasi belajar yang selanjutnya dapat dijadikan modal

dasar dalam belajar kelak. Sehingga pendidikan nantinya akan mampu menciptakan

manusia- manusia yang berkualitas dibidangnya masing - masing dan memberikan

kepuasan tersendiri bagi individu dan keluarga, khususnya orang tua yang memiliki

harapan besar terhadap anak-anaknya.

1

Page 2: Laporan Dkb Fix

Berangkat dari kejadian tersebut, maka sebagai konselor dan calon guru perlu sekali

untuk mengatasi permasalahan belajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu upaya

mencegah atau setidak-tidaknya meminimalkan, dan juga memecahkan kesulitan belajar

melalui diagnosis kesulitan belajar siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan

di dalam mencapai keberhasilan pada kegiatan belajar mengajar.

I.2 Tujuan

Secara umum laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Diagnosis Kesulitan

Belajar, namun secara khusus laporan ini di buat untuk :

1. Untuk mengetahui dan memahami diagnosis kesulitan belajar.

2. Untuk mengetahui cara melakukan diagnosis kesulitan belajar berdasarkan

pada tahapan diagnosis kesulitan belajar.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara merentaskan masalah belajar.

I.3 Manfaat

1. Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan letak

kesulitannya dan juga sesuai dengan factor penyebab terjadinya kesulitan

belajar atau masalah tersebut.

2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

3. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga dengan adanya

proses diagnosis ini diharapkan seorang guru dapat meningkatkan kualitas

kerja baik dalam cara mengajar maupun dalam belajar siswa, sehingga dapat

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di dalam kelas.

4. Sekolah dapat memperoleh solusi untuk merentaskan masalah belajar yang

dialami siswa serta diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya pada dalam hal

pengawasan.

2

Page 3: Laporan Dkb Fix

BAB II

DESKRIPSI KASUS

11.1 Profil Sekolah

i. Sejarah SMA Negeri 1 Surakarta

Sejarah berdirinya sekolah menengah tingkat atas di kota Solo diawali pada tahun

1943 dimana sekolah menengah atas negeri tersebut diberi nama Sekolah Menengah

Tinggi (SMT) yang berlokasi di Manahan. Kemudian pada tahun 1949, kedudukan

SMT diganti dengan SMA-AB di Margoyudan. Baru pada tahun 1958, SMA-AB

Margoyudan dipecah menjadi SMAN I, II dan III. Secara ringkas kronologi tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut:

3

Page 4: Laporan Dkb Fix

SEJARAH SMT MANAHAN, SMA-AB MARGOYUDAN dan SMAN I, II, III SOLO

PERIODE CIKAL BAKAL

Agustus 1943

Pada pendudukan Jepan, bapak Mr. Widodo Sastrodiningrat sebagai kepala Bagian

Pendidikan Kasunanan dan bapak Soetopo Adisepoetro sebagai Kepala Pendidikan

Karisidenan Surakarta menghadap pembesar Jepang untuk membuka sekolah yang

sederajat dengan AMS (Algemene Middlebaar School). Setelah disetujui, bapak Mr.

Widodo meminta bapak Soeprapto untuk membantu mengajar dan ikut mencarikan

tenaga-tenaga pengajar.

3 November 1943

4

Page 5: Laporan Dkb Fix

Diresmikan pembukaan Sekolah Lanjutan Atas dengan nama Sekolah Menengah

Tinggi atau SMT Negeri yang mengambil tempat di Manahan Sala. Gedung tersebut

sekarang dipakai oleh SMP Negeri 1 Sala. Pada saat itu kepala sekolahnya adalah

bapak Mr. Widodo Sastrodiningrat dengan wakilnya bapak S.Djajeng Soegianto,

sedangkan guru-guru yang mengajar:

o Bp.Mr.Widodo Sastrodiningrat         (Ilmu Tata Negara)

o Bp.S.Djajeng Soegianto                (Sejarah)

o Bp.Ali Marsaban                              (Ilmu Bumi)

o Bp.Tardjan Hadidjoyo (Bahasa Indonesia)

o Bp.Sindoesawarno (Ilmu Alam dan Menggambar)

o Bp.Abdullah (Ilmu Hayat)

o Bp.Soehakso (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)

o Bp.Soeprapto (Ilmu Pasti )

o Bp.Soepandji Atmowirogo (Ilmu Ekonomi)

o Bp.Mochamad (Ilmu Pendidikan Jasmani)

o Bp.Soewito Kusumo Widagdo 

o Ibu Soedarjan

SMTN Saat itu memiliki 2 kelas yang mempelajari Sastra dan Budaya (1A)

berjumlah 33 siswa, dan Ilmu Pasti / Alam (1B) sebanyak 34 siswa.

Pada tanggal 1 Agustus 1943 jabatan pimpinan diserahkan kepada Bp. S Djajeng,

karena Mr. Widodo masih menjabat sebagai Kepala Bagian Pendidikan Kasunanan

Surakarta. Kemudian pada bulan April 1944 pimpinan diserahkan kepada Bp. Barnawi

sehubungan dengan diangkatnya Bp. S. Djajeng sebagai kepala SMP Puteri Pasar

Legi.

Pada Bulan Juli 1945 SMTN mendapat tambahan pengajar sebanyak 5 orang,

yaitu : Bp. Isnu Subroto (Bahasa Indonesia), Bp. Soetarjo(Ilmu Alam), Bp.

Soepomo(Bahasa Inggris), Bp. Sri Peni (Ilmu hayat), dan Ibu Poopy

Soleh (Ekonomi dan Tata Negara).

5

Page 6: Laporan Dkb Fix

Adanya penambahan guru tersebut menjadikan jumlah pengajar tetap di SMTN

bertambah menjadi 17. Ketujuh belas guru tersebut dianggap sebagai guru "Cikal

Bakal" SMTN Surakarta.

PERIODE PENGUNGSI

Pada bulan Agustus 1945 SMTN Surakarta diserahkan kepada Kantor Pendidikan

Mangkunegaran Surakarta, dibawah Kantor Barayawiyata. Kemudian pada bulan

November 1945 SMTN ditutup karena sebagian besar pelajar ikut berjuang. Gedung

SMTN dipakai sebagai asrama BPI (Barisan Polisi Istimewa) yang sebagian besar

anggotanya adalah pelajar SMTN. Para guru dipekerjakan di kantor Barayawiyata

untuk menterjemahkan buku Encyclopedie (16 vol) sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Sedangkan karyawan TU ditugaskan untuk membantu Kepala Kantor

Barayawiyata.

Pada bulan Maret 1946 SMTN mulai dibuka kembali dibawah pimpinan Bp.

Koespandji Atmowirogo. Pada bulan Juni 1946 diselenggarakan Ujian Penghabisan

SMTN yang pertama diketuai oleh Bp. Koespandji Atmowirogo dengan dibantu Bp.

Soeparno sebagai penulis.

Pada bulan April 1947 Jabatan pimpinan diserahkan kepada Bp. Soepandam,

karena Bp. Roespandji diangkat menjadi pejabat Residen Soerakarta.

Pada bulan Juni 1947 diselenggarakan Ujian Penghabisan II yang diketuai oleh Bp.

Soepandam dan Bp. Parjatmo sebagai penulisnya. SMTN sudah memiliki 3 jurusan,

yakni A (Sastra Budaya), B(Pasti/Alam), C (Ekonomi).

Pada bulan Juli 1947 terjadi Agresi Militer Belanda I, para pelajar kembali

berjuang, sedangkan gedung sekolah dipakai sebagai markas Angkatan Laut pimpinan

Achmad Yodau. Pelajar putri yang tidak ikut berjuang tetap mendapatkan pengajaran

di pendapa rumah Bp. Parjatmo (Punggawan No. 10 Solo).

Pada bulan September 1947 Sekolah dibuka kembali dengan memakai gedung

SMTN (sekarang Palace hotel Mangkunegaran). Sekolah dilaksanakan siang hari

sementara gedung manahan diserahkan kepada Angkatan Laut.

6

Page 7: Laporan Dkb Fix

Pada Bulan Juni 1948 diselenggarakan ujian penghabisan III. Ujian ini diketuai

oleh Bp. Soepandam dan Bp. Tegoeh Gondoatmodjo sebagai penulis.

Pada bulan Desember 1948 terjadi Agresi Militer Belanda II, pada pukul 09.00

WIB. Komandan KMK Achmad memerintahkan untuk membakar gedung dalam

rangka penerapan strategi bumi hangus, gedung SMTN dibakar, dan SMTN ditutup.

 

PERIODE MAHASISWA

Pada bulan November 1949 Bp. Soepandam mendapat perintah dari Mendikbud

untuk membuka kembali SMT/ SMA A/ SMA B Surakarta, Bp. Parjatmo dan Bp.

Sumitro ditugaskan untuk mencari gedung dan tenaga pengajar. Sedangkan Ibu

Awalin ditugaskan untuk menyelenggarakan pendaftaran.

Pada Bulan Desember 1949, dengan adanya SK. XX/12/1949 tentang pembukaan

resmi SMA Negeri A / B Margoyudan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. SMA Negeri 1 A/B, dengan 12 kelas untuk siswa biasa masuk pagi.

2. SMA Negeri II A/B dengan 12 kelas untuk mantan pejuang, masuk sekolah siang

hari.

SMA Margoyudan ini dikepalai oleh Bp. Soepandam dengan dibantu oleh 2 orang

wakil, Bp. Parjatmo dan Bp. Roespandji. Pada saat ini, guru tetap yang ada 11 orang,

Sedangkan guru tidak tetap sebanyak 10 orang. Bagian Tata Usaha diketuai oleh Ibu

Awalin.

Pada bulan November 1950 atas permohonan dari pelajar yang berasal dari mantan

pejuang, maka dibuka 6 kelas tambahan pada waktu malam hari. Kelas tersebut

diperuntukkan bagi mantan pejuang, dengan nama "Enam Kelas Baru". Enam Kelas

Baru ini kemudian digabung menjadi satu dengan SMA Negeri II A/B pada akhir

tahun ajaran 1950/1951. Pada tahun yang sama juga, diselenggarakan Ujian

Penghabisan IV (pertama bagi SMA Margoyudan) diketuai oleh Bp. Soepandam.

Pada tanggal 17 Agustus 1951 SMA Margoyudan resmi menambah sekolah A/B

malam dengan nama SMA Negeri 1 bagian malam yang terdiri atas enam kelas.

7

Page 8: Laporan Dkb Fix

Sekolah malam ini dikepalai oleh Bp. Soepandam dengan 2 orang wakil yaitu Bp.

Parjatmo dan Bp. Roespandji. Dengan demikian di Surakarta terdapat 3 SMA Negeri

A/B dibawah satu pimpinan yaitu :

1. SMA Negeri I A/B

2. SMA Negeri II A/B

3. SMA Negeri I Bagian Malam 

PERIODE PERKEMBANGAN - KEMAPANAN

Kegiatan Belajar mengajar mulai berjalan lancar sejak tahun 1952, setiap akhir

tahun pelajaran dapat meluluskan siswa yang sebagian besar telah sukses dan menjadi

pimpinan, baik wilayah pusat maupun daerah. Sekolah juga merintis pengadaan

laboratorium, dari lab. kimia dan fisika. Perkembangan itu disusul dengan

pengembangan Laboratorium anatomi, biologi, dan fisiologi.

Dari tahun ke tahun SMA Negeri I terus berkembang sehingga mencapai periode

kemapanan. Pada tahun 1971 dibawah pimpinan R. Marsaid, kemudian Tahun 1976

dipimpin oleh Drs. Sarwono, tahun 1986 dipimpin oleh Drs. Sriwidodo, kondisi SMA

Negeri I Surakarta semakin baik. Prestasi yang dicapai juga semakin menanjak baik

dibidang akademik maupun non akademik.

ii. Visi dan Misi

Visi Sekolah

Mewujudkan sekolah yang mampu menghasilkan insan yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, disipin, cerdas, berbudi luhur, dan berwawasan luas.

Misi Sekolah

1. Memelihara dan meningkatkan pengalaman dari ajaran agama yang dianutnya

dengan mengembangkan sikap toleransi pada kehidupan sehari-hari

2. Menanamkan kesadaran berdisiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah.

8

Page 9: Laporan Dkb Fix

3. Melaksanakan pendidikan, pembelajaran, dan pelayanan yang optimal sehingga

terbentuk insan yang berprestasi dalam segala bidang.

4. Membudayakan perilaku santun, jujur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur

budaya bangsa.

5. Meningkatkan fasilitas sekolah sebagai sumber belajar.

6. Mendayagunakan dan mengembangkan kegiatan yang menambah wawasannya

semakin luas dan semakin terampil.

7. Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi baik lokal, nasional, maupun

internasional.

8. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap kelestarian

lingkungan sekolah.

iii. Tata Tertib Sekolah

TATA TERTIB UNTUK PELAJAR SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NO: 005 / 879

Bahwa sesungguhnya pelajar adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu

sudah seharusnya merupakan warga negara yang baik, loyal, tertib, dan pantas

dicontoh dan diteladani perilakunya.

Bahwa kehidupan pelajar adalah masa yang paling baik dalam membentuk fisik,

mental, karakter, untuk menjadi manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

Bahwa sesungguhnya tata tertib pelajar bukan sekedar kelengkapan sekolah tetapi

merupakan bagian dari kehidupan pelajar dan merupakan kebutuhan dari pelajar itu

sendiri.

Berhubung dengan hal tersebut di atas disusunlah pedoman tata tertib bagi pelajar

SMA Negeri 1 Surakarta sebagai berikut.

A. TUGAS DAN KEWAJIBAN

1. Kegiatan Intra Sekolah

a. Para pelajar wajib datang di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai.

9

Page 10: Laporan Dkb Fix

b. Pelajar memasuki ruangan dengan tertib, teratur dan menempati tempat duduk

sendiri.

c. Pintu masuk di sebelah timur (sebelah BK) ditutup pukul 07.00 tepat, dibuka

kembali pukul 08.00, dan ditutup kembali pukul 08.30.

d. Bagi siswa yang mempunyai kepentingan meninggalkan sekolah melalui pintu

barat wajib melapor pada front office.

e. Pada jam pelajaran pertama dimulai dengan doa bersama, dan pada akhir

ditutup dengan doa bersama.

f. Lima menit sebelum pelajaran dimulai pelajar telah siap di kelas masing-

masing, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar.

g. Para pelajar yang datang terlambat, harus melapor pada petugas Ketertiban

Siswa, dan meminta surat izin ke BK untuk mengikuti pelajaran dengan

konsekuensi tidak boleh mengikuti jam pelajaran pertama.

h. Pada waktu istirahat siswa  harus tetap berada di lingkungan sekolah.

i. Pada waktu kegiatan belajar sedangkan Bapak/Ibu guru belum hadir di kelas,

pengurus kelas segera menghubungi guru yang bersangkutan atau guru piket.

iv. Fasilitas

Laboratorium Komputer

SMAN1 Surakarta memiliki 3 ruang  Lab. Komputer, yang sudah dilengkapi

dengan jaringan intranet dan juga Internet. Sehingga siswa dapat mendownload dan 

mengupload hasil karya mereka dan juga berkolaborasi langsung secara International.

10

Page 11: Laporan Dkb Fix

 

Laboratorium Fisika, Biologi, Kimia

SMAN1 Surakarta memiliki Laboratorium 2 Fisika, 2 Laboratorium Biologi, dan

Laboratorium Kimia, dimana masing-masing Laboratorium dilengkapi dengan

peralatan dan bahan praktikum yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran.

Selain itu masing-masing Laboratorium juga telah dilengkapi dengan Media ICT

sehingga menunjang Guru dalam menyampaikan pembelajaran secara virtual. 

11

Page 12: Laporan Dkb Fix

    

Laboratorium Matematika

SMAN 1 Surakarta memiliki 1 Laboratorium Matematika yang digunakan untuk

menunjang pembelajaran dalam menyampaikan materi secara lebih optimal.

12

Page 13: Laporan Dkb Fix

Laboratorium Bahasa

Memiliki 2 Laboratorium Bahasa sebagai pendukung pembelajaran dan

mendayagunakannya sebagai pendukung pembelajaran, selain itu untuk mendukung

kemampuan menyimak dan berbicara SMAN1 Surakarta selain menggunakan

rekaman suara, video atau media rekam lainnya juga telah mendatangkan native

speaker secara langsung.

13

Page 14: Laporan Dkb Fix

Ruang Multimedia

Laboratorium Multimedia adalah fungsional laboratorium (tempat praktikum) yang

mampu menfasilitasi beberapa aktivitas praktikum sekolah dengan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi. Aktivitas praktikum dapat dilayani oleh

laboratorium konvensional (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan Komputer) tetapi

dapat juga dilayani oleh laboratorium multimedia dengan menggunakan teknologi

multimedia dan simulasi komputer.

Fungsi pokok Laboratorium Multimedia melayani  kegiatan : interaksi antara guru-

siswa, penayangan video pembelajaran, latihan mata pelajaran interaktif (online), E-

Learning baik secara Intranet maupun Internet,  Tes Online (Intranet), dan

operasionalisasi eBook 

TRRC (Teacher Resource and Reference Centre)

TRRC merupakan pusat kegiatan untuk pengembangan diri guru secara individual

dan kelompok melalui diskusi atau latihan, dan workshop dalam bentuk forum

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Oleh karena itu TRRC di SMAN1

Surakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas buku referensi guru, ICT, Learning

Resource Centre (LRC), dan perangkat pengembangan produk inovasi pembelajaran.

Kegiatan guru ini darahkan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi guru

dalam pembelajaran, berlatih menggunakan alat, dan persiapan untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

14

Page 15: Laporan Dkb Fix

Hotspot

SMAN1 Surakarta, dalam menunjang sarana prasarana siswa mencari bahan ajar

dan juga berkolaborasi secara internasional, telah menyediakan Hotspot di berbagai

area di lingkungan sekolah.

Perpustakaan

Perpustakaan memegang peranan pentin, oleh karena itu perpustakaan SMAN 1

Surakarta dilengkapi dengan buku-buku pelajaran berbahasa Inggris, buku referensi,

jurnal nasional dan Internasional, buletin, koran, majalah, serta perangkat audio visual.

Perpustakaan diharapkan dapat membantu siswa mengasah otak, memperluas dan

memperdalam pengetahuan, melahirkan kreativitas, serta membantu kegiatan

kurikuler dan ekstrakurikuler. 

15

Page 16: Laporan Dkb Fix

Perpustakaan  di SMAN1 Surakarta telah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan

internet yang memungkinkan warga sekolah mendapatkan berbagai informasi yang

disediakan di alam maya. Perpustakaan SMAN 1 Surakarta juga telah menerapkan

sistem komputerisasi / digital dalam mencari katalog buku, dan juga sudah dilengkapi

sistem perpustakaan online.

Laboratorium IPS

Laboratorium IPS digunakan terutama untuk laboratorium geografi, dan workshop

keperluan praktek ekonomi, dimana di SMAN 1 Surakarta telah mengintegrasikan

laboratorium pada jaringan dan akses internet.

16

Page 17: Laporan Dkb Fix

v. Staff Pengajar

No Nama NIP Mapel diampu

1 Drs. H.M.Thoyibun, S.H., M.M. 19580204 198603 1 017 BK

2 Drs. Hapsoro H. P., M.Pd. 19540617 198003 1 016 BIOLOGI

3 Dra. Siti Jamilah 19560403 197903 2 005 BK

4 Dra. Sri Prautami Budiastuti 19520612 197803 2 005 KIMIA

5 Dra. A. B. Suparti 19521020 198003 2 004 EKONOMI

6 Dra. Nurdeli, M.Pd. 19581112 198403 2 005 FISIKA

7 Dra. Soelastri 19530402 198503 2 001 BHS. INGGRIS

8 Dra. Niken Dwi Sari 19581011 198503 2 004 MATEMATIKA

9 Dra. Umiyatin 19610413 198703 2 010 BK

10 Dra. Handayani 19571207 198403 2 001 BK

11 Drs. Bambang Budi Hartono 19601102 198703 1 005 FISIKA

12 Dra. Liwina Rahayu Astuti 19611201 198803 2 003 MATEMATIKA

13 Dra. Siti Marfuah 19530830 197703 2 001 KIMIA

14 Dra. Rahardini 19540421 197803 2 003 BHS.INDONESIA

15 Drs. Tanggap Riyadi 19550531 197803 1 002 BHS.INDONESIA

16 Drs. Suryadi, M.Pd 19540412 198003 1 019 SOSIOLOGI

17 Drs. Suyoto 19590923 198603 1 009 GEOGRAFI

18 Dra. Yulia Karnaningsih Murniyati 19590708 198603 2 002 BHS. INGGRIS

19 Drs. Wiyono 19610609 198603 1 015 EKONOMI

20 Drs. Harsoyo, M.Pd 19611231 198703 1 082 FISIKA

21 Drs. Sutikno 19630419 198703 1 006 PKn

22 Dra. Sri Milangsih, M.Pd. 19620712 198803 2 008 GEOGRAFI

23 Maria Yulia Endang Widyani, S.Pd. 19550416 197803 2 002 BHS.INDONESIA

24 Suyono, S.Pd. 19520516 198103 1 007 ELEKTRONIKA

25 Dra. M. Th. Sri Martanti 19581025 198103 2 005 SOSIOLOGI

26 Drs. Tri Wahyana, M.Pd. 19610706 198803 1 011 MATEMATIKA

27 Drs. Agus Suyanto 19650817 198903 1 016 PENJASKES

28 Dra. Nurhimah Zulaikhah 19620621 199003 2 004 BK

29 Drs. Teguh, M.Pd. 19610313 198903 1 011 BK

17

Page 18: Laporan Dkb Fix

30 Nurul Aini, S.Pd 19561020 198203 2 006 BHS. INGGRIS

31 Wewah Ratna Wardhani, S.Pd., M.Pd.19580118 198302 2 005 BHS.INDONESIA

32 Drs. Sugeng 19640305 198508 1 003 BK

33 Drs. Imron 19620510 198903 1 010 SEJARAH

34 Drs. Hotman Gurning, M.Th. 19630713 198903 1 009 AGAMA KRISTEN

35 Surasa Ariwibawa, S.Pd. 19530716 197903 1 005 BHS. JAWA

36 Nularsih, S.Pd., M.Pd. 19550325 198103 2 003 EKONOMI

37 Drs. Jaka Santosa 19620821 198302 1 003 MATEMATIKA

38 Drs. Thohirun 19601225 198903 1 011 MATEMATIKA

39 Dra. Dewi Marginingsih, M.Pd. 19630825 198903 2 007 FISIKA

40 Dra. Wiwik Winarti, M.M. 19640224 198803 2 006 KIMIA

41 Drs. Muh. Hasyim, M.Pd. 19620311 198703 1 009 BHS. INGGRIS

42 Dwi Hastuti, S.Pd, M.Si 19640304 198703 2 008 BIOLOGI

43 Marwanta, S.Pd. 19660902 199001 1 001 MATEMATIKA

44 H. Suharno, S.Ag. 19590328 198304 1 002 AGAMA ISLAM

45 Drs. Roos Indardjo 19570728 198803 1 002 PENJASKES

46 Anggi Ariani, S.Pd., M.Pd. 19600820 198703 2 002 BHS. INGGRIS

47 Suharmi, S.Pd., M.H. 19571013 198603 2 004 PKn

48 Dra. Sri Bardini 19640908 199103 2 007 MATEMATIKA

49 Giyarso, S.Pd. 19560324 198501 1 001 KIMIA

50 Drs. Marno, M.Pd. 19650521 199412 1 002 BIOLOGI

51 Dra. Harminingsih, M.Pd. 19671208 199412 2 003 MATEMATIKA

52 Drs. Sarwiningsih, M.Pd. 19660524 199512 2 003 SEJARAH

53 Dra. D. M. Krisbiyanti 19650927 199512 2 003 KESENIAN

54 Dandung Margono, A.Md. 19590930 198703 1 010 PENJASKES

55 Kurotu A'yun, S.Pd., M.Pd. 19700908 199702 2 004 FISIKA

56 Dra. Rini Hastuti, M.Pd. 19661009 199903 2 003 BIOLOGI

57 Raden Rara Sapartini, S.Pd. 19700408 199412 2 003 BIOLOGI

58 K. Ernawatining T, S.Ag. 19730219 199802 2 002 AGAMA ISLAM

59 Dra. Arni Astuti, M.Pd. 19620919 200012 2 001 KIMIA

60 Sihana, S.Pd., M.Pd. 19690430 199903 1 009 FISIKA/ELEKTRO

61 Drs. Agus Sriyono 19620714 200003 1 003 BHS.INGGRIS

62 Sriyanto, S.Pd.,M.Pd. 19740118 200003 1 002 FISIKA/ELEKTRO

63 Irwan Taufik , S.E. 19720614 199403 1 007 EKONOMI

64 Sasmito, S.Pd. 19730401 200501 1 002 SEJARAH

65 Dra. Aris Yuwani, M.Pd. 19650410 200501 2 006 GEOGRAFI

66 Muhari, S.Pd. 19690207 200501 1 004 PKn

67 Budiyono, S.Pd. 19800422 200604 1 012 BHS. JAWA

68 Sigit Wahana, S Pd 19810724 200604 1 004 BK

69 Emi Budi Susilowati, S.Kom 19740726 200604 2 005 TIK

70 Suyamti, S.Pd, MPd 19650108 200604 2 004 AGAMA KHATOLIK

71 Agustaf Didit Maryos, S.Sos 19740814 200604 1 004 SOSIOLOGI

72 Dra. Ninik Praptini 19691230 200604 2 006 PKn

73 Dra. Endah Sri Nuryati 19680521 200604 2 007 BHS.INDONESIA

74 Rizky Kristianti, S.Pd 19811208 200604 2 015 BHS. INGGRIS

75 Endang Purwati Wardani, S.Si. 19721126 200701 2 005 MATEMATIKA

18

Page 19: Laporan Dkb Fix

76 Yuliastuti Fajarsari, S.Pd., M.H. 19740731 200701 2 005 PKn

77 Dra. Setyaningsih 19670607 200701 2 020 KIMIA

78 Yustina Dwinuryati, S.Pd. 19721130 200801 2 004 BHS.INDONESIA

79 Ahmad Efendi, S.P 19720917 200801 1 005 BIOLOGI

80 Rusbandi. S.Pd 19700615 200801 1 012 MATEMATIKA

81 Arni Ferra Sinatra, S.Pd, M.Pd 19750409 200801 2 013 BHS. INGGRIS

82 Iwan Supriyanto, S.Pd 19811107 200902 1 003 KESENIAN (SENI MUSIK)

83 Yuliyanti Dewi Untari, S.Pd 19850730 200902 2 005 BHS. JAWA

84 Wawan Budi Susanto, S.Pd 19860417 200902 1 003 ELEKTRONIKA

85 Sriatin, S.Pd 19800117 200902 2 003 MATEMATIKA

86 Setya Anung Haryanto, S.Pd, M.Or 19861031 200902 1 002 PENJASKES

87 Thoyibatul Musangadah, S.Kom 19830106 201101 2 003 TIK

88 Syofyan Muchtar, S.Ag, M.Pd.I 19661025 200501 1 003 AGAMA ISLAM

89 Jani Kusanti, S.Kom - TIK

90 Hendrastuti, S.Kom - TIK

91 Catur Darmawan, A.Md - KESENIAN (SENI RUPA)

92 Ifa Ardiyani, S.Pd - BHS. JERMAN

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hampir semua guru di SMA Negeri 1

Surakarta ini merupakan PNS, hanya terdapat 4 guru dari 92 tenaga pengajar yang

belum memiliki NIP atau belum PNS. Banyak dari guru – guru tersebut juga

merupakan lulusan S2, hal ini dapat dilihat dari title yang ada yakni M.Pd, M.H dan

sebagainya. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa tenaga pengajar di SMA Negeri 1

Surakarta merupakan tenaga pendidik profesional yang rata – rata telah menjadi PNS

serta beberapa dari mereka juga merupakan lulusan S2.

vi. Prestasi Sekolah

Juara Olimpiade Geografi

19

Page 20: Laporan Dkb Fix

Menjadi juara olimpiade mata pelajaran, barangkali bukan menjadi hal yang baru

bagi SMA Negeri 1 Surakarta. Salah satunya Mapel Geografi.

Baru-baru ini beberapa siswa SMA Negeri 1 Surakarta menyabet 2 juara dalam

lomba yang berhubungan dengan mata pelajaran Geografi. Adalah Lomba Paper.

Lomba tingkat Propinsi Jawa Tengah yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik

Geodesi Universitas Diponegoro, Semarang pada 15 Desember 2010 ini SMA Negeri

1 Surakarta memperoleh Juara 3 atas nama:

1. Luthfi Nurul Hidayah Saifudin

2. Astrit Nugraheni

Prestasi di bidang Geografi tidak hanya berhenti sampai di situ. SMA Negeri 1

Surakarta juga berhasil memperoleh Juara 1 dalam Olimpiade Geografi bidang Lomba

Poster yang diadakan Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta pada 15 Januari 2011 atas nama:

1. Pramita Handarini

2. Jessica harsya Amalia

3. Resti Dian Luthviati

20

Page 21: Laporan Dkb Fix

Olimpiade tersebut diikuti oleh SMA/MA di wilayah Jawa Tengah dan Jawa

Timur. 

PRESTASI 3

KEJUARAAN YANG DIRAIH SISWA-SISWA

SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010-2011

PERIODE SEPTEMBER s/d OKTOBER

 

1. JUARA I LOMBA OLIMPIADE TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta

Kategori LOMBA PEMROGRAMAN DASAR atas namaIRFAN NUR AFIF (XI

Aksel 2).

2. JUARA I LOMBA OLIMPIADE TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta

Kategori LOMBA APLIKASI atas nama JEFFRY LINGGA (XI IPA 8).

3. JUARA I LOMBA EKONOMI Tk. NASIONAL yang diselenggarakan oleh

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA di Yogyakarta atas nama:

a. ANDARUMMI MUSTIKANING PERWITA Kelas XII IPS 2

b. RAHMAWATI Kelas XII IPS 3

c. ANNISA NELLA Kelas XII IPS 2

   4. JUARA II LOMBA AKUNTANSI Tk.NASIONAL yang diselenggarakan oleh

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA di AKADEMI

PIMPINAN PERUSAHAAN YOGYAKARTA atas nama

a. ANAKE NAGARI Kelas XI IPS 1

b. NUR CAHYATI Kelas XI IPS 1

c. ANDARUMI MUSTIKANING PERWITA Kelas XI IPS 2

21

Page 22: Laporan Dkb Fix

  5. JUARA III LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS Tk. PROPINSI JAWA

TENGAH yang diselenggarakan oleh KANTOR WILAYAH PROPINSI JAWA

TENGAH atas nama:

a. RIRIS SITARINI Kelas XI IPA 1

b. IRFAN NUR AFIF Kelas XI Aksel 2

c. TAUFIK NUGRAHA Kelas XI IPA 7 

PRESTASI 2

PRESTASI SISWA DALAM MENGIKUTI

LOMBA-LOMBA TINGKAT NASIONAL

 

NO NAMA

LOMBA

YANG

DIIKUTI

NAMA SISWA

YANG

MENGIKUTI

TAHUN PRESTASI

YANG

DIRAIH

Bukti

Fisik

1 Kompetisi

Sejarah

Ayu Maharani 2008 Juara 3 Piagam

2 Olimpiade

Seni Rupa

Rudy Wiratama 2008 Karya

Terbaik

Piagam

3 Merakit

Robot

Madha Ajiyoga

Susetya

2009 Juara 1 Piagam

4 First Media

Design

School

Setianingtyas 2009 First Design

Awards

Piagam

22

Page 23: Laporan Dkb Fix

5 Lomba

Karya Ilmiah

Remaja

(LKIR) LIPI

Dio Cesar

Alfananda,

Gineng Pratidina

PS

Jayu Pramudya

2009 Pemenang

Pertama

Piagam

6 Olimpiade

Ekonomi

Ahmad

Syaifuddin

Herawan Caraka

2009 Juara 1 Piagam

7 Lomba

Cerdas

Cermat

Ekonomi

Ahmad

Syaifuddin

Herawan Caraka

2009 Juara 2 Piagam

8 Olimpiade

Geografi

Manggar Astiti

Dita Asiatu K

2010 Juara 2 Piagam

9 Olimpiade

Ekonomi

AndarumiMP

Rahmawati

Annisa Neyla

2010 Juara 1 Piagam

 

10. Olimpiade

Ekonomi

AndarumiMP

Anake Nagari

Nur Cahyati

 

2010 Juara 2 Piagam

23

Page 24: Laporan Dkb Fix

11. Olimpiade

Ekonomi

Anake Nagari

Nur Cahyati

 

2010 Juara 1 Piagam

12 Olimpiade

Ekonomi

AndarumiMP

Rahmawati

 

2010 Juara 3 Piagam

13 Olimpiade

Ekonomi

Anake Nagari

 

2010 Juara 4 Piagam

 

 

SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 SURAKARTA

YANG KE LUAR NEGERI

 

N

O

NAMA

PROGRA

M YANG

DIIKUTI

NAMA

SISWA

YANG

MENGIKU

TI

WAKTU

PENYELENG

GA-RAAN

Negara

yang

Dituju

Bukti Fisik

1 Japan East

Asia

Network of

Exchange

Faris

Khoiruddin

Syah

8 November s.d.

13 Desember

2008

Jepang Piagam

24

Page 25: Laporan Dkb Fix

for Students

and Youths

Programme

2 Asian

Science

Camp

Muhammad

Rais Bahtiar

2 s.d 8 Agustus

2009

Jepang Piagam

3 Asean

Student

Exchange

Program

Jayu

Pramudya

28 Juni s.d 5 Juli

2009

Singapu

ra

Piagam

4 Pertukaran

Pelajar dan

Menempuh

High

School di

USA

Gineng

Pratidina PS

 

8 Agustus 2009

s.d. selesai

Amerik

a

Serikat

Surat Tugas

5 Jenesys

(Japan-East

Asia

Network of

Exchange

for Students

and Youths

Programme

)

Nadya

Kemala

Amira

3 s.d 17

Desember 2009

Jepang Piagam

6 The

Indonesian

Zulfana

Desnatya

23 Maret 2010

s.d. Pebruari

Jepang SuratKeteran

25

Page 26: Laporan Dkb Fix

Foundation

for

Intercultura

l Learning

Imama 2011 gan

7 The

Indonesian

Foundation

for

Intercultura

l Learning

Setianingtya

s

Permatasari

19 Agustus

2010 s.d. Juli

2011

Belgia Surat Ijin

8 Lomba

Karya

Ilmiah Rem

aja (LKIR)

di USA

mewakili

Indonesia

Jayu

Pramudya

7 s.d. 15 Mei

2010

Amerik

a

Serikat

Surat Tugas

dari LIPI

Kejuaraan Bhs Jawa

Tika Permata Sari dan Fatmawah Sholikhah, menjadi juara 1 dan 3 Lomba Menulis

dan Alih Aksara Huruf Jawa Dalam Rangka Dies Natalis ke XXXIV Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Tika dan Fatmawah keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan puluhan peserta

dari SMA / MA dan SMK se Solo Raya.

 

PRESTASI 1

TIADA HARI TANPA PRESTASI

26

Page 27: Laporan Dkb Fix

Tiada hari tanpa prestasi begitulah slogan SMAN 1 Surakarta, dan diwujudkan

dengan banyaknya prestasi yang telah diraih siswa siswi SMAN 1 Surakarta dari

tingkat kota sampai tingkat Internasional, baik bidang Akademik maupun Akademik.

Prestasi yang sudah diraih siswa-siswi SMAN 1 Surakarta :

Gambar 1: Juara 1 dan 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah

Gambar 2: Aditya DS , English Speech Contest, China

Gambar 3: Gita Arimanda, Debat Bahasa Inggris, Singapore

27

Page 28: Laporan Dkb Fix

Gambar 4: Raja Renang POPDA Jateng

 Gambar 5: International Mathetamitcs Olympiad, Athena Yunani

Gambar 6: Juara Puisi Tingkat Jateng

28

Page 29: Laporan Dkb Fix

Gambar 7: Sindu, Juara Bidang Kepramukaan

1. Nolang Fanani, Juara International Mathematic Olympiade, Athena Yunani, 2004

2. Fajar Yuliawan, Medali Perunggu dalam Kejuaraan International Matematika,

Scotlandia, 2003

3. Fajar Yuliawan, Mathematic Olympiad, Jakarta, 2004 (getting Gold medal)

4. Aditya Dharmasurya, Finalis Debat Bhs.Inggris Tingkat Nasional, dan Peneliti

Termuda dalam lomba KIR di China, 2004 

5. Gita Arimanda, Juara 3 Pelajar Teladan Nasional, dan wakil Indonesia dalam Event

International di Singapura (WSDC), 2005

6. Gita Arimanda, English Debate, Jakarta, 2005, (getting gold medali)

7. Ign. Prasetyo Wibowo, mendapat Medali Emas, APHO (Fisika Championship),

Indonesia, 2005

8. Inas Luthfi, Computer Olympiad, Jakarta, 2006

9. Luhur Prabowo, IMO, Jakarta, 2004 (runner up)

10. Janu Kusuma, IAAO, Jakarta, 2007 (getting gold medals)

11. Docang EBU, National Science Olympiad Mathematic, Semarang, 2007 (runner

up)

12. Muktarus B., IPHO, Bandung, 2007

13. Rima Mustofa, National Science Olympiad Mathematic, Jakarta, 2007 

14. Arif Prasetyo, National Science Olympiad Mathematic, Surabaya, 2007

15. Hafis Pratama, National Science Olympiad Chemistry, Surabaya, 2007

16. Rofiq Wahyu S, Juara 1 Mapel Ekonomi Propinsi, 2007

17. Rudy Wiratama, Juara Harapan 1, Pidato Bhs Jawa Tingkat Propinsi, 2007

18. Alvian Candra Winata, Juara 2, Debat Bhs. Inggris Tingkat Propinsi, 2008

19. Ririh Rahma R, Juara 2, Debat Bhs Inggris Tingkat Propinsi, 2008

20. Gineng Pratidina, Juara 2, Debat Bhs Inggris Tingkat Propinsi, 2008

21. Jayu Pramudya dan Dio Cesar A. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Dinas PSDA

Jawa Tengah, 2009

29

Page 30: Laporan Dkb Fix

 

Gambar 8: Penyerahan Piala Dilakukan Saat Upacara

 

22. Novi Andriyanto SN Astronomi Tingkat Nasional 2009

23. Guntur, OSN Biologi Tingkat Nasional. 2009

24. Mahendra Drajat Adhinata, Dida Patera Adli, dan Jeffrey Lingga Binangkit Juara 1

Lomba IT Ventur se-ExsKarisidenan Surakarta, 2009

 

 

30

Page 31: Laporan Dkb Fix

PRESTASI TAHUN  2010

1. Oktiviandri Hendaryani  ( XI IPA 7 )

Juara  I Lomba Cerpen piala tetap Dekan FKIP UMS

2. Gita Ayu Rachma ( X 5 )

Juara II Lomba Cerpen piala tetap Dekan FKIP UMS

3. Ririh Rama Ratinghayu (XII RSBI 3 )

Juara I Short Story Writing Contest tahun 2010 yang diselenggarakan oleh

Lembaga Pers UMS Piala Tetap Rektor UMS Short Story Writing Contest tahun

2010

4. Rida Nurafiati ( XII RSBI 1 )

Juara I Lomba IT Desain Poster yang diselenggaraakultas Kedokteran UNS

5. Group GITA SMANSA di ketuai oleh Hadio Gusti M (XII IPA 1 )

Penampilan Terbaik Lomba Parade Band Pelajar Tingkat Se-eks

Karesidenan Surakarata

6. Haqiqi Masnatin ( XI IPS 2 )

Juara II Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan FKIP UMS

7. TIM SMA N 1 Surakarta y ang terdiri dari Muhammad Rizki Kurniawan ( XII IPA

6 ), Arif Nugroho ( XII IPA 2 )

Juara II dan piala tetap Olimpiade Kimia Ke IX yang diselenggarakan oleh Fakultas

Tehnik UMS

8. Group GITA SMANSA  Yang diketuai Andika ( XI IPA 2 ), anggota : Billy R

( XII IPA 4 ), Adi Suryo ( XI IPA 5 ), Ekhisa (XI IPA 5 ), Ratih ( XI IPA 3 ) Alma

MG ( XI Aks 2 )

31

Page 32: Laporan Dkb Fix

Juara II Lomba Parade Band Tingkat SMA / SMK / MA dalam rangka Lustrum

UNISRI Surakarta

9. Fachni Rosyadi ( XII IPA 5 )

Juara III Olimpiade Matematika yang diselenggarakan FKIP UMS

10. Haqiqi Musnatin ( XI IPS  2)

Juara II Membaca Sajak Karya WS Rendra tingkat SMA / SMK / MA Se- Eks

Karesidenan Surakarta

11. Rachel Georghea S ( XII RSBI 2 )

Juara I Lomba Putra-Putri Solo Tahun 2010 yang diselenggarakan Perkumpulan

Putra Putri Solo dan Pemkot Surakarta

 

Dari profil yang telah ditampilkan diatas dapat dilihat bahwa, letaknya di perkotaan

membuat SMA Negeri 1 Surakarta menjadi salah satu sekolah yang didalamnya

berisikan anak – anak perkotaan dengan latar belakang orang tua yang berpendidikan

tinggi. Tidak heran apabila kualitas peserta didik di SMA ini memiliki kualitas tinggi.

Persaingan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang wajib mereka lakukan demi

menjujung gengsi maupun presisi yang telah diturunkan dari orang tua peserta didik

dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Tak khayal SMA ini adalah SMA

favorit baik di lingkup Solo Raya maupun Jawa Tengah. Dengan segala torehan

prestasi yang dicapai SMA ini maka tak khayal membuat peserta didik di SMA Negeri

1 Surakarta ini memiliki daya saing tinggi dalam dunia pendidikan.

II.2 Profil Individu

1. Identitas

Nama : Fattah Nasywa Pratama

NIS : 20845

Alamat: Jungkang RT 04 RW 05 Tasikmadu, Karanganyar

Orang Tua : Siswantu

Asal SMP : SMP Negeri 1 Karanganyar

32

Page 33: Laporan Dkb Fix

Nama : Gagat Ridwan Wicaksana

NIS : 20885

Alamat: Patimura F41 AB Josroyo Indah Jaten, Karanganyar

Orang Tua : Trisno Santoso

Asal SMP : SMP Negeri 4 Surakarta

2. Alasan

Alasan mengapa kedua siswa tersebut memerlukan layanan DKB yakni

berdasarkan nilai yang diperoleh dari setiap ujian, mereka memperoleh nilai rendah

dibandingkan dengan siswa lainnya.

33

Page 34: Laporan Dkb Fix

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN DKB

III.1 Prosedur pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar

Adapun prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan dalam diagnosis kesulitan

belajar adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar

Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan siswa-siswa yang diperkirakan

mengalami kesulitan belajar. Cara yang dapat dilakukan untuk menemukan siswa-

siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan cara sebagai berikut:

Melihat nilai yang diperoleh siswa dari ujian semester dan ujian harian

Melaksanakan tes setelah bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa

Membandingkan hasil ujian yang pada legger nilai standar tujuan pendidikan

Membuat profil chart secara keseluruhan

Menganalisis hubungan sosialnya.

Menganalisis perilaku yang berkaitan dengan pross belajarnya.

Adapun ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

Menunjukan nilai yang rendah atau di bawah rata-rata kelas dibandingkan

dengan kelompoknya

Tidak seimbang usaha yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh

Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

Hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki

Menunujukan gejala tingkah laku yang berlebihan atau menunjukan tingkah laku

yang menyimpang.

Menunjukan gejala emosional yang berlebihan

2. Melokasi letak kesulitan belajar34

Page 35: Laporan Dkb Fix

Pada langkah pertama sifatnya adalah umum, karena hanya mengetahui siswa yang

mengalami kesulitan belajar. Sedangkan langkah ke dua adalah melokalisasi letak

kesulitan belajar, maksudnya adalah menentukan kesulitan dalam mata pelajaran,

pokok bahasan dan sub pokok bahasan mana yang tidak mengerti oleh siswa.

Setelah kita menemukan siswa diduga mengalami kesuitan belajar, maka persoalan

selanjutnya yang perlu kita telaah adalah :

Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu terjadi

Pada kawasan tujuan belajar (ruanglingkup) bahan manakah kesulitan itu terjadi

Pada bagian (ruang lingkup) bahan manakah kesulitan itu terjadi

Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi.

3. Melokalisasi faktor penyebab kesulitan Belajar

Dalam melokalisasi factor penyebab kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan

cara menggunakan berbagai instrument seperti wawancara, membagikan angket,

sosiometri, dan observasi.

Pengungkapan yang dilakukan dengan mengunakan berbagai instrument tujuannya

adalah agar dapat melihat dan mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan belajar

itu berasal dari factor dari dalam diri sendiri atau dari luar diri sendiri.

Bila kita tinjau dari keadaan yang ada pada siswa maka secara garis besar factor

penyebab dari kesulitan belajar siswa ( dalam Abin Syamsudiddi. M, 2001) adalah

sebagai berikut :

1. Faktor internal

a. Kondisi psikologis, meliputi :

Kelemahan intelegensi

Minat

Bakat

Motivasi instrinsik

Sikap dan kebiasaan belajar

Aspirasi dan cita-cita

Penguasaan keterampilan belajar35

Page 36: Laporan Dkb Fix

b. Keadaan fisiologis,meliputi :

Kondisi tubuh

Kesehatan yang buruk

Cacat tubuh

Keadaan panca indra yang kurang sempurna

Belum memiliki pengetahuan dasar

Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna

Penyakit menahun

c. Kelemahan-kelemahan emosional

Terdapat rasa tidak aman

Penyesuaian yang salah

Ketidak matangan

d. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah,

diantaranya:

Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah

Banyak aktivitas yang tidak menunjang pekerjaan sekolah

Kurang berani dan gagal dalam berusaha memusatkan perhatian

Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab

Malas dan tidak bersemangat untuk belajar

Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan keluarga,meliputi :

Hubungan dengan orang tua

Hubungan dengan sesama anggota keluarga

Keadaan ekonomi keluarga

Perhatian orang tua terhadap anak

Tuntutan dan aspirasi keluarga

b. Lingkungan sekolah, meliputi:

Keadaan fisik lingkungan sekolah

Sarana dan fasilitas

Hubungan dengan guru dan murid

36

Page 37: Laporan Dkb Fix

c. Lingkungan masyarakat, meliputi:

Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

Peran media massa

Pergaulan siswa dalam masyarakat

4. Memperkirakan bantuan yang akan diberikan

Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, menurut Koesroes

Parto Wisasto (1982:24) ada tiga langkah yang perlu diperhatikan, yaitu :

a. Menentukan teknik yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah

siswa

b. Menentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menentukan sejauh

mana keberhasilan pemecahan yang dicapai

c. Hasil penelitian

5. Menetapkan kemungkinan bantuan

Bantuan yang dapat diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar berupa :

a. Materi

Yaitu dengan memberikan pengajaran perbaikan kepada siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

memberikan pengajaran perbaikan ini, yaitu:

Lama pengajaran perbaikan

Pokok bahasan yang diberikan

b. Non-materi

Layanan informasi

Layanan konseling perorangan

Layanan penguasaan kontes

37

Page 38: Laporan Dkb Fix

III.2 Gambaran Umum Tempat Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan menentukan sekolah mana yang akan

dipilih untuk pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar. Dalam menentukan sekolah

mana yang akan dipilih untuk pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar ini, ada

beberapa pertimbangan bagi penulis. Pertama, sekolah tersebut memiliki siswa yang

memperoleh nilai di bawah rata-rata dan membutuhkan bantuan untuk memperbaiki

hasil belajar tersebut. Kedua, adanya kesedian dari kepala sekolah dan wali kelas

untuk menerima penulis dalam melaksanakan diagnosis kesulitan belajar ini. Ketiga,

sekolah tersebut tidak terlalu jauh dari tempat tinggal penulis, karena jika tempat

tinggal penulis, karena kalau sekolah terlalu jauh tentunya penulis akan mengalami

kesulitan dalam mengenali siswa yang akan menjadi kasus bagi penulis pada nantinya.

Adanya kesediaan dari kepala sekolah dan wali kelas untuk menerima penulis dalam

melaksanakan diagnosis kesulitan belajar ini.

Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas, akhirnya penulis menetapkan SMA

Negeri 1 Surakarta sebagai sekolah untuk melaksanakan diagnosis kesulitan belajar.

Sebagai langkah awal penulis menemui guru mata pelajaran Fisika di SMA tersebut

untuk meminta izin dan mengemukakan tujuan pelaksanaan diagnostic kegiatan

belajar dan pengajaran perbaikan ini, dengan menyerahkan surat keterangan yang telah

ditangani oleh ketua jurusan PMIPA.

Pada kesempatan ini penulis dapat bertemu langsung dengan guru mata pelajaran,

dan menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan

belajar tersebut. Akhirnya kehadiran penulis untuk melaksanakan kegiatan ini terima

secara positif oleh guru mata pelajaran yang sangat mendukung sekali terhadap

kegiatan yang akan penulis lakukan tersebut.

Guru mata pelajaran menetapkan penulis untuk melaksanakan kegiatan diagnosis

pada kelas XI IPA 2, kemudian guru mata pelajaran memperkenalkan wali kelas XI

IPA 2 kepada penulis untuk memberitahukan maksud penulis untuk melakukan

diagnosis kesulitan belajar pada siswa kelas XI IPA 2. Lalu penulis mengutaran

kepada guru mata pelajaran secara lansung tentang keaadaan siswa kelas XI IPA 2 dan

menyatakan siswa yang menjadi kasus penulis dengan syarat-syarat yang telah penulis

38

Page 39: Laporan Dkb Fix

sampaikan sebelumnya, diantaranya mempunyai nilai di bawah rata-rata, dan siswa

tersebut masih memungkinkan untuk dibantu. Selanjutnya penulis juga menyatakan

mengenai mata pelajaran apa yang sesuai penulis tetapkan untuk memberikan bantuan

kepada siswa pada nantinya.

Akhirnya guru mata pelajaran menetapkan 2 orang siswa yang akan menjadi kasus

penulis. Mereka adalah Fattah Nasywa Pratama dan Gagat Ridwan Wicaksana.

Mereka adalah siswa kelas XI IPA 2 yang sering memperoleh nilai yang kurang

memuaskan dan masih memungkinkan untuk dibantu. Dari informasi dan keterengan

dari guru mata pelajaran, dapat penulis simpulkan bahwa siswa ini memiliki kesulitan

pada mata pelajaran Fisika. Oleh karena itu, guru mata pelajaran menetapkan mata

pelajaran Fisika untuk dijadikan kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan pengadaan

perbaikan. Dengan harapan siswa dapat memperoleh pemahamannya yang lebih luas

lagi diluar kegiatan pembelajaran di kelas.

Penulis menyetujui pendapat yang disampaikan oleh guru mata pelajaran dan

menerima kedua siswa tersebut sebagian kasus bagi penulis yang butuh untuk

dibantu. Kemudian penulis meminjam silabus untuk mata pelajaran tersebut. Penulis

juga meminjam hasil nilai siswa sewaktu duduk dikelas XI IPA 2 semester gasal yang

akan penulis jadikan acuan. Disamping itu juga meminjam daftar absensi siswa dari

guru BK untuk melihat kehadiran siswa dalam kelas terutama siswa yang menjadi

kasus penulis.

III.3 Penerapan Langkah - Langkah Diagnosis Kesulitan Belajar

1. Identifikasi kasus

Langkah pertama dari kegiatan diagnosis adalah mengidentifikasi atau

menemukenali siswa yang mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Membuat chart nilai dalam mata pelajaran fisika yang mendapat nilai dibawah rata

dan hanya mencapai standar saja, dari profil chart tersebut ditemukan beberapa

orang siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata atau hanya mencukupi standar

saja.

39

Page 40: Laporan Dkb Fix

b. Setelah menganalisis nilai tersebut ternyata kedua orang siswa telah ditetapkan oleh

guru mapel tersebut memperoleh nilai lebih rendah dari pada siswa yang lainnya.

Oleh karena itu, penulis tetap menjadikan kedua siswa yang telah ditetapkan

sebelumnya sebagai kasus bagi penulis adalah sebagai berikut:

Nama : Fattah Nasywa Pratama

NIS : 20845

Alamat : Jungkang RT 04 RW 05 Tasikmadu, Karanganyar

Orang Tua : Siswantu

Asal SMP : SMP Negeri 1 Karanganyar

Nama : Gagat Ridwan Wicaksana

NIS : 20885

Alamat : Patimura F41 AB Josroyo Indah Jaten, Karanganyar

Orang Tua : Trisno Santoso

Asal SMP : SMP Negeri 4 Surakarta

Selanjutnya penulis diizinkan oleh guru mata pelajaran untuk melakukan

wawancara. Menurut guru mata pelajaran selain anak ini membutuhkan bantuan

sebab mereka kurang termotivasi untuk mempelajari Fisika selain itu siswa ini

terlalu banyak mengikuti kegiatan sekolah semacam OSIS dan sebagainya

Kemudian penulis mendatangi guru BK di SMA tersebut. Menurut guru BK,

siswa ini sebenarnya pintar untuk mata pelajaran lainnya selain Fisika, namun

untuk masalah lainnya mereka tidak termasuk siswa yang dibimbing karena

masalah yang fatal hanya dibimbing karena salah satu dari mereka terlalu fokus

mengikuti organisasi sehingga kurang bisa membagi waktu untuk belajar.

Berdasarkan kritikan dari beberapa guru mata pelajaran lainnya, kelas XI IPA 2 ini

merupakan kelas dengan daya saing siswa yang rendah di banding kelas lainnya.

Beberapa guru mengeluhkan bahwa kelas XI IPA 2 ini merupakan kelas yang

paling kurang semangat saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Selain itu

tempat duduk yang dipilih sendiri oleh siswa membuat kedua siswa ini selalu

leluasa untuk menempati kursi bagian belakang.

40

Page 41: Laporan Dkb Fix

c. Lokasi letak dan jenis kesulitan Belajar

Untuk menemukan letak dan jenis kesulitan belajar siswa dilakukan dengan

pengamati hasil nilai ulangan harian maupun nilai ulangan tengah semester yang

mencangkup beberapa materi. Setelah diperiksa, lalu dibuatlah peta penguasaan materi

sejauh mana pemahaman siswa terhadap masing-masing pokok bahasan yang telah

diberikan guru bidang studi . Adapun letak dan jenis kesulitan belajar siswa adalah

sebagai berikut :

1. Fattah Nasywa Pratama

Letak dan jenis kesulitan pada mata pelajaran Fisika:

Kinetik Gas

o Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan

isobarik

Fluida

o Memformulasikan hukum dasar fluida statik

o Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik

o Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari

Suhu dan Kalor

o Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)

o Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot

2. Gagat Ridwan Wicaksana

Letak dan jenis kesulitan pada mata pelajaran Fisika:

Kinetik Gas

o Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika sehari-hari

o Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan

isobarik

Fluida

o Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari

o Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari

41

Page 42: Laporan Dkb Fix

Suhu dan Kalor

o Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama

termodinamika

3. Identifikasi factor penyebab kesulitan dalam belajar

Mencari factor kesulitan belajar digunakan beberapa instrument yaitu :

1. Hasil Belajar Siswa

2. Wawancara :

· Dengan orang tua

· Dengan siswa

· Dengan guru kelas

d. Angket (kuesioner)

· Angket siswa

· Angket orang tua

· Angket wali kelas

4. Sosiometri

5. Observasi

· Observasi kegiatan belajar siswa dalam kelas

· Observasi keadaan siswa dirumah

· bservasi kegiatan pembelajaran guru dikelas

Dari beberapa instrument yang digunakan, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor

penyebab kesulitan belajar siswa, yaitu sebagai berikut :

1. Fattah Nasywa Pratama

a. Hasil Belajar Siswa

UH 1 = 40

42

Page 43: Laporan Dkb Fix

UH 2 = 44

UH 3 = 48

b. Pedoman wawancara dengan guru mata pelajaran

Kurang termotivasi dengan Fisika

Sering mengeluh tentang Fisika

Kurang serius saat belajar Fisika

Sudah pasrah dahulu bila tidak bisa mengerjakan soal Fisika

c. Pedoman wawancara dengan guru BK

Tempat duduknya dibelakang

Bukan anak yang bermasalah

Tidak dalam bimbingan guru BK

Hanya rendah di pelajaran Fisika

Kelas XI IPA 2 kurang gereget saat kegiatan belajar mengajar

d. Sosiometri

Termasuk anak yang pendiam dan bukan terisolir Tetapi dalam belajar Fattah

bukan termasuk anak yang memiliki daya saing tinggi hal ini disebabkan oleh

faktor kelas yang rata – rata siswanya kurang semangat dalam belajar hal ini

dapat dilihat dari pernyataan beberapa guru yang mengatakan bahwa kelas XI

IPA 2 kurang ada greget dalam belajar.

2. Gagat Ridwan Wicaksana

a. Hasil Belajar Siswa

UH 1 = 42

UH 2 = 41

UH 3 = 45

b. Pedoman wawancara dengan guru mata pelajaran

Kurang tertarik dalam pelajaran Fisika

Cenderung kurang memperhatikan guru saat pelajaran

Sering keluar kelas saat pelajaran

Respon yang kurang memuaskan saat pelajaran Fisika

c. Pedoman wawancara dengan guru BK

Tempat duduknya dibelakang

Terlalu banyak mengikuti kegiatan sekolah

43

Page 44: Laporan Dkb Fix

Dalam bimbingan guru BK

Kurang bisa membagi waktu belajar

Minat pada seni dan organisasi

Rendah di pelajaran IPA terutama Fisika

Kelas XI IPA 2 kurang gereget saat kegiatan belajar mengajar

3. Sosiometri

Termasuk anak yang aktif dalam kegiatan sekolah dan bukan terisolir, memiliki

kecakapan berbicara yang bagus oleh karenanya dia memiliki banyak teman.

Tetapi dalam belajar Gagat bukan termasuk anak yang terlalu pintar dikelas, dia

terlalu fokus berorganisasi sehingga lalai dalam belajar selain itu dia terlalu

minat pada seni bukan pada IPA sehingga dia memiliki daya saing rendah hal ini

disebabkan oleh faktor kelas yang rata – rata siswanya kurang semangat dalam

belajar hal ini dapat dilihat dari pernyataan beberapa guru yang mengatakan

bahwa kelas XI IPA 2 kurang ada greget dalam belajar.

e. Memperkirakan bantuan yang diberikan

Setelah didentifikasi factor penyebab letak kesulitan belajar siswa, maka dapat

ditentukan perkiraan bantuan yang akan diberikan kepada siswa, diantaranya :

a. Materi

Yaitu dengan melakukan pengajaran perbaikan satu kali atau dua kali dalam

seminggu untuk kedua materi pelajaran baik matematika maupun IPS yaitu

berupa:

Mengajarkan kembali materi yang belum dimengerti atau dikuasai oleh siswa.

Memberikan latihan kepada siswa mengenai latihan kepada siswa mengenai

materi yang telah diajarkan.

b. Non Materi

Memberikan informasi kepada :

Siswa : tentang bagaimana cara belajar yang baik, tentang bagaimana

pentingnya mengulang pelajaran dirumah, bagaimana pentingnya membaca

buku karena semua jawaban atas tugas dan PR yang diberikan oleh guru ada

didalam buku, tentang pentingnya keseriusan belajar didalam kelas, serta 44

Page 45: Laporan Dkb Fix

yang paling penting adalah rajin beribadah kepada Allah SWT, karena kunci

keberhasilan itu adalah berusaha, berdoa, dan bertawakal. Selain itu

memberikan memberikan motivasi/ penguatan kepada siswa tentang

kemampuan yang dimilikinya sudah bagus, hanya saja perlu latihan dan

belajar dengan teratur, sehingga anak menjadi bersemangat dalam belajar.

Orang tua : Menginformasikan mengenai pentingnya meningkatkan perhatian

terhadap belajar anak dan memberikan informasi bahwa orang tua sangat

berperan penting bagi perkembangan anak dalam belajar, karena pendidikan

yang pertama dan yang paling utama bagi anak adalah dalam lingkungan

keluarga. Selian itu juga memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai

cara menyikapi anak dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang dialami

oleh siswa.

Guru kelas/study : memberikan informasi kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa kepada guru wali kelas dan guru BK

f. Pelaksanaan bantuan

Bantuan yang dapat diberikan adalah :

a. Kepada siswa

Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan kembali materi yang

kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.

Memberikan latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan

kembali.

Memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara yang baik

seperti waktu belajar yang efektif.

Memberikan informasi mengenai pentingnya mengulang pelajaran dirumah

agar materi yang diterangkan oleh guru dapat diserap dan di ingat selalu.

Memberikan informasi kepada siswa tentang betapa pentingnnya membaca

buku pelajaran, karena semua yang diajarkan oleh guru, baik dalam bentuk

diterangkan, tugas, dan PR ada didalam buku tersebut.

Memberikan layanan perseorangan kepada siswa tentang menerima hasil

belajar sendiri tanpa adanya rasa ketakutan.

45

Page 46: Laporan Dkb Fix

Memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya belajar dengan serius di

dalam kelas agar materi yang diberikan oleh guru dapat diserap dengan baik.

Memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya mendekatkan diri

kepada Allah SWT, agar selalu berusaha dan berdo’a.

Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak dalam belajar, serta

penguatan tentang potensi yang dimiliki oleh anak tersebut sudah bagus,

namun harus lebih banyak lagi latihan dan belajar yang teratur.

b. Kepada orang tua siswa

Agar lebih mengontrol lagi anaknya dalam belajar dan selalu mengingatkan

anak untuk belajar dengan teratur dirumah

Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar anak selalu

bersemangat dalam belajar karena sebenarnya anak ini memiliki kemampuan

dan motivasi yang bagus apabila dia diberikan semangat, dukungan, dan

sokongan terutama dari orang tuannya.

Memeriksa latihan dan PR yang diberikan oleh guru si anak secara teratur,

agar orang tua dapat mengetahui dan melihat dimana kemampuan anaknya

yang kurang dan anaknya pun merasa lebih diperhatikan oleh orangtuanya.

Memonitoring kegiatan yang dilakukan anak di sekolah

Membantu anak mengatur waktu untuk belajar

c. Kepada guru kelas/guru study

Memberikan informasi tentang letak kesulitan belajar siswa yaitu pada pokok

materi mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar

6. Evaluasi dan Tindak lanjut

a. Evaluasi

Siswa : setelah diberikan pengajaran perbaikan dan informasi tentang

bagaimana belajar yang baik, anak mulai memperhatikan pelajaran yang

diajarkan dan mulai mengerjakan tugas dengan benar.

46

Page 47: Laporan Dkb Fix

Orang tua : orang tua mulai mengubah sikap pada anaknya lebih mengontrol

dan memperhatikan anaknya terutama dalam belajar.

Guru kelas : guru kelas lebih memperhatikan siswa dalam belajar dengan

memberikan penjelasan ketempat duduk siswa ketika siswa tidak mengerti

dengan materi yang dijelaskan.

i. Tindak lanjut

Kepada siswa : memberikan penguatan positif berupa semangat dan

dukungan terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

Kepada Orangtua : orang tua sudah lebih memperhatikan kebutuhan belajar

anaknya, seperti menyuruh anak belajar dengan teratur setiap hari dan lebih

memberikan motivasi kepada anaknya agar anak lebih bersemangat dalam

belajar.

Kepada guru kelas/study : guru kelas/studydiharapkan lebih memperhatikan

kedua siswanya ini dalam belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang

optimal

47

Page 48: Laporan Dkb Fix

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan diagnosis kesulitan belajar

ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan belajar siswa, sehingga segala

bentuk kesulitan belajar pada siswa dapat terentaskan dengan baik dan kegiatan belajar

mengajar menjadi lancar dan dapat lebih baik lagi dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa secara optimal. Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas dapat

dinyatakan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan memerlukan perencanaan

yang matang, yang memerlukan waktu dan tenaga. Oleh karena itu diagnosis

kesulitan belajar siswa hendaknya menjadi bagian dari program kerja lembaga

pendidikan. Bila hal ini dapat terlaksana dengan baik niscaya kesulitan-kesulitan

belajar siswa dapat dicegah dan diatasi.

IV.2 Saran

Melaui laporan ini dapat diperoleh manfaat bahwa sebagai seorang calon guru,

tidak hanya mengetahui kesulitan belajar siswa tersebut sehingga guru dapat

memahami pula bagaimana sesungguhnya kesulitan belajar pada siswa yang

bersangkutan sedetil mungkin yang menyebabkan siswa menjadi kesulitan dalam

belajar.

48

Page 49: Laporan Dkb Fix

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Risdakarya.

Cece Wijaya. 2007. Pendidikan Remedial. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Hasan. Chalijah. 1994. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya; Al-ikhlas

http://agnibudiarti.wordpress.com/2013/05/22/prinsip-dasar-diagnostik-kesulitan-belajar/

diakses pada tanggal 27 Mei 2014 pukul 18.00 WIB

http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/ diakses pada tanggal

28 Mei 2014 pukul 16.00 WIB

49

Page 50: Laporan Dkb Fix

Lampiran

50

Page 51: Laporan Dkb Fix

No NIS NAMA L/P KLSUH 1 UH 2 UH 3Teori

KinetikFluida Suhu dan

Kalor

120709 ADI EKAPRASETYA

PRABANDANURL XI IPA-

263 49 53

220743 ALDENIRO ARIEF BAWONO L XI IPA-

255 57 61

320773 ALIKA RIZMALIA PUTRI P XI IPA-

245 60 60

420965 ALSHA AURORA KHANSHA ZEIN P XI IPA-

259 60 64

520775 ANNISA HIDARATRI UNINGOJATI P XI IPA-

255 79 83

620878 DEWINTA ASYIVA SIDIQ P XI IPA-

262 80 84

720879 DIDA FITRI P XI IPA-

270 60 64

820718 ERMI SARASWATI MAHA ADMI P XI IPA-

267 67 71

920973 FARAH FADILLA HANIMAN P XI IPA-

266 51 55

1020845 FATTAH NASYWA PRATAMA L XI IPA-

240 44 48

1120847 FRAHESTA NURNA AHMADA P XI IPA-

253 83 87

1220885 GAGAT RIDWAN WICAKSANA L XI IPA-

242 41 45

1320786 GANDHI BAYU ANANG

KOESMAWANL XI IPA-

277 71 75

1420977 HABIB ASTARI ADI L XI IPA-

269 44 48

1520946 HUTAMA RAKAJATI L XI IPA-

273 45 49

1621010 ILHAM MAULANA ASH

SHIDDIEQYL XI IPA-

262 57 61

1720789 ISTRIA RIMBA SALLIMA P XI IPA-

263 71 75

1821013 LATIFA HANJANI PUTRI P XI IPA-

271 62 66

1920984 MEGA AYU KUSUMA P XI IPA-

275 49 53

2020855 MUFID MUHARROM L XI IPA-

276 72 76

2120728 MUHAMMAD ERREL PRASETYO

WIBOWOL XI IPA-

263 43 47

2220858 MUNADHIA P XI IPA-

269 63 67

2320921 NADIYA NUR HALIMA P XI IPA-

272 83 87

24 20758 NASWA ARVIEDA RAHMA P XI IPA- 80 38 42

51

Page 52: Laporan Dkb Fix

2

2520795 NOHAN PUTRA NURHUDHA L XI IPA-

265 46 50

2620731 QISTY AULIA KHOIRY P XI IPA-

266 63 67

2721020 RIESNA DHIPTA PRAMESWARI P XI IPA-

280 85 89

2820957 RINI SETYANINGSIH P XI IPA-

273 71 75

29 21022 TAZKIYA LARAS PRAMESTI ESKA PXI IPA-

270 60 64

30 20930 WIDYA AJENG PANGESTIKA PXI IPA-

273 64 68

31 20767 YASMINE HUSNA ARSYIFA PXI IPA-

282 54 58

32 20866 YUSRON AMINULLOH LXI IPA-

285 66 70

52