laporan blok 3

17
LAPORAN TUTORIAL 2 BLOK 3 Sistem Limfatik Oleh KELOMPOK 3 Ketua : Hifzi zikra lubis Sekretaris : Dishe Hidayani Chindy Septia Ningsih Anggota : Athika Khairunnisa Hanna Hasyufa Aliju Hilmiy Mefida Darfi Riri Gustiawarman Roni Fitarsa Sinthya Gustian Siti Rahmadita Dosen Tutor : drg.Ivony Fitria FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: iche-hidayani

Post on 24-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

laporan blok 3 fakultas kedokteran gigi universitas andalas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Blok 3

LAPORAN TUTORIAL 2 BLOK 3

Sistem Limfatik

Oleh KELOMPOK 3

Ketua : Hifzi zikra lubis

Sekretaris : Dishe Hidayani

Chindy Septia Ningsih

Anggota : Athika Khairunnisa

Hanna Hasyufa Aliju

Hilmiy Mefida Darfi

Riri Gustiawarman

Roni Fitarsa

Sinthya Gustian

Siti Rahmadita

Dosen Tutor : drg.Ivony Fitria

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: Laporan Blok 3

SKENARIO 2

“Drg Dinda dan rasa sakit Nico”

Sambil menahan rasa sakit Nico (18 tahun) tampak serius saat drg. Dinda menjelaskan tentang keadaan yang dideritanya, karena adanya lobang pada gigi 37 sudah lama dibiarkan sampai akhirnya terjadi rasa sakit hebat pada regio tersebut .

Hasil pemeriksaan intraoral, drg. Dinda menemukan adanya karies dalam dan pembengkakan gingival. Pada palpasi pada ramus mandibula bagian dalam juga ditemukan pembengkakan dengan konsistensi kenyal, tidak terfiksir dan nyeri ketika ditekan. Dokter gigi mencurigai adanya limfadenitis kerena adanya infeksi kronis pada gigi yang berlubang tersebut. Hal ini disebabkan oleh fungsi system limfatik sebagai reaksi imun tubuh terhadap sehingga terjadi proses inflamasi dan oedema. Nico masih bingung karena tetap tidak paham kenapa bias terjadi pembengkakan pada inferior ramus mandibulanya.

Bagaimana saudara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Nico ?

Page 3: Laporan Blok 3

A. Terminologi1. Oedema : -penimbunan cairan di bawah kulit

-penimbunan cairan yang akan timbul pembengkakan

-Peningkatan volume cairan ekstraselular dan diluar pembuluh

darah

2. Sistem Limfatik : -komponen utama dalam sistem kekebalan tubuh

-Sistem pengaliran limfa / getah bening

3. limfadenitis : -radang pada kelenjar getah bening disebabkan infeksi, virus, dan bakteri atau disebabkan penyakit lain

-Itis = peradangan , jadi limfadenitis adalah peradangan limfa

4. inferior ramus mandibula : inferior = bawah

5. terfiksir : -menyatu

-Bergabung

B. Menentukan masalah

1. Bagaimana anatomi dari sistem limfatik ?

2. Apa fungsi sistem limfatik ?

3. Bagaimana mekanisme dari sistem limfatik ?

4. Apa tanda-tanda inflamasi ?

5. Bagaimana proses inflamasi terjadi ?

Page 4: Laporan Blok 3

6. Bagaimana hubungan reaksi imun dengan proses inflamasi ?

7. Apa penyebab oedema ?

8. Apa penyebab , gejala, pencegahan, pengobatan penyakit limfadenitis ?

9. Gangguan apa saja yang dapat terjadi pada sistem limfatik ?

C. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge

1. Anatomi system limfatik : a. Pembuluh limfatik → saluran limfatikb. Nodus limfatik c. Organ limfatik → Tymus : pembentukan antibody (biasanya pada bayi )

→ Limfonodus

→ limfonodulus

→Tonsil (kumpulan sel sel limfatik ) : untuk menghancurkan benda asing pada system pencernaan dan pernafasan

→Limfa

→ Kelenjar gondok

2. Fungsi system limfatik1. Reaksi imun2. Menyerap lemak untuk diangkut ke darah dari usus3. Mengalirkan cairan limfa dan mengumpulkan cairan limfa4. Mengalirkan protein5. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme6. Mencegah infeksi7. Mengaktifkan siistem imun8. Perlindungan jangka panjang tubuh terhadap mikrooganisme dan benda asing

3. Mekanisme dari system limfatikCairan limfa (dari plasma darah ) →merembes ke interstitium →seluruh tubuh → menghancurkan mikroorganisme sepanjang jalan →kembli ke darah

Page 5: Laporan Blok 3

4. Tanda tanda inflamasi 1. Pembengkakan2. Kemerah merahan3. Nyeri4. Konsistensi kenyal5. Terasa panas pada regio tersebut

5. Proses terjadinya inflamasi

-Pembengkakan terjadi karena adanya kerusakan jaringan tubuh

-Reaksi tubuh melawan mikroorganisme→ system limfe menumpuk pada region tersebut→bengkak→meradang

-pembengkakan karna adanya nanah

-cairan limfe mengalir ke seluruh tubuh→menghancurkan mikroorganisme→kebanyakan produksi limfe→bengkak→meradang

6 .Hubungan reaksi imun dengan proses inflamasi

proses inflamasi merupakan salah satu bentuk reaksi imun

7 . Penyebab oedema

-penumpukan cairan

-kekurangan protein dalam plasma

-tekanan osmotic terganggu

-kurang gerak

-penyempitan pembuluh vena

-reaksi alergi terhadap factor luar

-penyakit tertentu seperti jantung

8. Penyebab limfadenitis

- bakteri streptococcus sehingga leukosit meningkat

-virus

Page 6: Laporan Blok 3

-bakteri

Gejala limfadenitis

-Demam

-Nafsu makan turun

-Kelenjar getah bening bengkak

-Kulit merah merah

Pencegahan limfadenitis

-menjaga kesehatan

Pengobatan limfadenitis

-pemberian antibiotic → melalui mulut atau pembuluh darah

9. Gangguan pada system limfatik

- limfadenitis

D. Membuat skema atau diagram

Niko

Drg. Dinda

Limfadenitis

System limfatik

Gangguan fungsi anatomi

Aliran cairan imun pencernaan

Page 7: Laporan Blok 3

E. Memformulasikan tujuan pembelajaran

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan Anatomi system limfatik

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan fungsi system limfatik

3. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan cairan dalam tubuh

4. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan gangguan system limfatik

F. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain

LO 1 (anatomi system limfatik )

A. Pembuluh limfa

Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke peredaran darah.Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah dan kemudian menjadi cairan intersisial ruang antarsel pada jaringan. Pembuluh limfa dibedakan menjadi:

1. Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster)Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher

bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.

2. Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus)Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan

limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian bawah selangka kiri.

Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.

Page 8: Laporan Blok 3

B. Organ Organ Limfoid

Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup sel fagositik. Organ- organ limfoid terdiri atas limpa, nodus limfa, sumsum tulang, timus, dan tonsil.

1. LimfaLimpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan dari limpa

berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain:

a) membunuh kuman penyakit;b) membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;c) menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

2. Nodus limfaNodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus. Nodulus

terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.Lokasi beberapa nodus limfe berdasarkan kepentingan klinis:

a. nodus submaksillaris terletak di bagian dasar mulut.

b. nodus serviks terletak pada leher di sepanjang otot sternokleodomastoid.

c. nodus supratroklear terletak tepat diatas lekukan siku.

d. nodus aksilaris terakumulasi jauh di dalam di dalam lengan bawah dan regia dada atas.

e. nodus inguinal terletak di lipat paha.

a. Sum-sum tulangSumsum tulang merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang dihasilkan

tersebut akan mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan penyakit.

b. TimusTimus memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang dihasilkan dari

sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan hormon tipopoietin.

c. Tonsil

Page 9: Laporan Blok 3

Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh bibit penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.

LO 2 (fungsi system limfatik )

Membantu kesimbangan cairan dengan mempertahankan dan mengembalikan cairan

berlebih.

System limfatik mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari kapiler. Jika

cairan tidak dikeluarkan, maka cairan tersebut akan terkumpul dalam ruang antar sel

dan mengakibatkan edema.

System limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi. Setiap protein

plasma yang keluar dari kapiler menuju ruang antar jaringan diabsorbsi ke dalam

pembuluh limfe. Jika protein dibiarkan terakumulasi, maka tekanan osmotic cairan

jaringan akan meningkat dan mengacaukan dinamika kapiler.

Pembuluh limfatik khusus mentranspor nutrient yang terabsorbsi terutama lemak dari

system pencernaan ke dalam darah.

System limfatik mengeluakan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan setelah

infeksi atau kerusakan jaringan.

System limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara menyaringnya

melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke sirkulasi.

Perlindungan jangka panjang terhadap MO dan benda-benda asing lainnya

Secara garis besar, sistem limfatik mempunyai 3 fungsi :

1. Aliran cairan interstisial

Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik

Page 10: Laporan Blok 3

eferen. Dari sana getah bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.

2.Mencegah infeksi

Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini terbawa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri dengan menggunakan berbagai metode. Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal sebagai fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini dikenal sebagai respon kekebalan tubuh. Proses ini diharapkan akan berhubungan dengan semua infeksi yang berjalan melalui getah bening tetapi sistem limfatik tidak meninggalkan ini di sana.

Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani infeksi pada jaringan lain.Ini bukan satu-satunya daerah dimana perlawanan berlangsung, limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya.

Dan dapatmenangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis. Ada nodul limfatik seperti amandel yang menjaga terhadap infeksi bakteri yang mana ini menggunakan sel limfosit. Kelenjar timus mematangkan sel yang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel ini matang, sel – sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti amandel yang mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulai melawan infeksi. Sumsum tulang Merah memproduksi sel B dan sel T yang bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu dalam respon kekebalan.

3. Pengangkutan Lipid

Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan getah bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang diserap dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. Tanpa sistem limfatik kita akan berada dalam kesulitan, memiliki masalah dengan banyak penyakit. Jaringan tubuh akan menjadi macet dengan cairan dan sisa -sisa yang membuat kita menjadi bengkak. Kita juga akan kehilangan vitamin yang diperlukan.

Page 11: Laporan Blok 3

LO 3 (cairan dalam tubuh)

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari airdan zat terlarut.Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

Komposisi tubuh manusia :

Pria dewasa muda :

a. 18% berat badan terdiri dari proteinb. 7% adalah mineral,c. 15% adalah lemak.d. 60% adalah air.Komponen intrasel air tubuh 40% BB,Komponen ekstrasel : 20%. Sekitar 25% komponen

ekstrasel terdapat dalam sistem vaskular (plasma = 5% berat badan) dan 75% di luar pembuluh darah (cairan interstisium= 15%berat badan).Volume darah total adalah sekitar 8% dari berat badan.

Fungsi cairan tubuh: sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO )

dan juga senyawa nitrat. ber p e ra n d a lam p ro s e s metabolisme, sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut & hidung, pelumas

dalam cairan sendi tubuh, katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta membantu dalam menjaga tekanan darah & konsentrasi zat terlarut. agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Page 12: Laporan Blok 3

LO 4 (Gangguan system limfatik)

1. Edema atau Oedema adalah akumulasi volume abnormal cairan interstisial dalam ruang-ruang yang mengelilingi sel. Hal ini dapat disebabkan oleh setiap factor yang meningkatkan aliran cairan dari kapilar menuju jaringan atau mengurangi aliran baliknya ke kapilar.

a. Edema intraseluler yang disebabkan oleh:- depresi sistem metabolik jaringan.- tidak ada nutrisi sel yang kuat.- peradangan pada jaringan yang mengakibatkan permebealitas sel

meningkat.- Pompa ionic membrane sel tidak berfungsi.

b. Edema ekstraseluler terjadi bila ada akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang ekstaseluler yang disebabkan oleh:

- Peningkatan tekanan kapiler- Penurunan protein plasma- Peningkatan permebialitas kapiler- Hambatan aliran limfe

2. Limfadenopati adalah ketidaknormalan kelenjar getah bening dalam ukuran, konsistensi ataupun jumlahnya (pembesaran/pembengkakan). Limfadenopati disebabkan oleh proses infeksi dan infeksi yang biasanya terjadi adalah infeksi oleh virus pada saluran pernapasan bagian atas (rinovirus, virus parainfluenza, influenza, respiratory syncytial virus (RSV), coronavirus, adenovirus atau reovirus). Virus lainnya virus ebstein barr, cytomegalovirus, rubela, rubeola, virus varicella-zooster, herpes simpleks virus, coxsackievirus, human immunodeficiency virus. Keganasan seperti leukimia, neuroblastoma, rhabdomyosarkoma dan limfoma juga dapat menyebabkan limfadenopati.

a. Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.

b. Limfangitis adalah peradangan pada pembuluh getah bening yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.

3. Limfodema adalah kanker yang berasal dari jaringan limfoid mencakup sistem limfatik dan imunitas tubuh. Limfoma ini dikategorikan menjadi limfoma Hodgkin dan non Hodgkin. Perbedaan antara Hodgkin’s dan non Hodgkin’s adalah pada limfosit yang terkena. Pada limfoma Hodgkin limfosit abnormal yang terkena adalah sel Reod

Page 13: Laporan Blok 3

Sternborf (limfosit B) sedangkan pada limfoma non Hodgkin adalah kanker yang berasal dari sistem limfatik, penyakit ini melewati jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh. Pada non Hodgkin’s limfoma, tumor berkembang dari sel darah putih. Tumor ini dapat tumbuh dari tempat yang berbeda-beda dalam tubuh.

Page 14: Laporan Blok 3

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Guyton&Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Sloane, Ethel. 1997. ANATOMI DAN FISIOLOGI Untuk Pemula. Jakarta: EGC.

http://dokumenbiologi.blogspot.com/2012/08/sistem-limfatik-pada-manusia.html

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/12/fisiologi-sistem-limfatik.html

http://fkunand2010.files.wordpress.com/2010/11/fungsi-sistem-limfe-edema-dan-limfadenopati.pdf