laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

25
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN Palu, 23 Mei 2012 No : 055/KPA/IV/2012 Lampiran : 4 Eksemplar Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen Kepada Yth, Ketua dan Pengurus KPN Pelopor Di Donggala Kami telah melakukan audit atas Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam pada KPN Pelopor untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam yang dimiliki (terjadi pada) KPN. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat JIANTARI C 301 09 013

Upload: jiantari-se

Post on 07-Nov-2014

4.901 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Palu, 23 Mei 2012

No : 055/KPA/IV/2012

Lampiran : 4 Eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada

Yth, Ketua dan Pengurus KPN Pelopor

Di Donggala

Kami telah melakukan audit atas Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan

Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam pada KPN Pelopor untuk periode

tahun 2010/2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas

kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan

pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang

Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan

Pinjam yang dimiliki (terjadi pada) KPN. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai

ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna).

Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan

Pinjam yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan

yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat

dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan

ekonomis, efisiensi, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:

Bab I : Informasi Latar Belakang

Bab II : Kesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan Audit

Bab III : Rekomendasi

Bab IV : Ruang Lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,

dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik ketua, pengurus, maupun anggota

yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima

kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.

JIANTARI C 301 09 013

Page 2: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Kantor Akuntan Publik

Jiantari dan Rekan

JIANTARI C 301 09 013

Page 3: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

BAB I

INFORMASI LATAR BELAKANG

KPN Pelopor (selanjutnya disebut “Perusahaan Berbadan Hukum”) berlokasi di

Kabupaten Donggala Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Didirikan tanggal 22

Oktober 1987 oleh para pendiri yang terdiri atas:

1. Moh. Nasir Dg. Malimpo, S. Sos

2. Mustamin, B. Sc

3. Yunias Tawawo

4. Drs. Arifin Baharuddin

5. Drs. Kaharuddin BM. Radjak

6. Drs. Kisman

Tujuan dari didirikannya Koperasi ini adalah untuk menyelenggarakan fungsi

pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota

sebagai konsumen akhir, menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang

dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen, menghasilkan barang

dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi, dan

menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan

pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Adapun program kerja “KPN Pelopor”

tahun buku 2011 adalah sebagai berikut:

Sasaran program kerja KPN “Pelopor” yaitu peningkatan bidang organisasi, Usaha

dan permodalan.

A. BIDANG ORGANISASI

Meningkatkan jumlah keanggotaan

Pembagian tugas-tugas yang terarah

Menerapkan mekanisme kerja yang efisien dan efektif

Mengupayakan agar RAT Tahun Buku 2011 dilaksanakan tepat waktu

Mengikuti pelatihan perkoperasian

Menertibkan dan meningkatkan administrasi pembukuan

Meningkatkan Rapat Pengurus untuk mengevaluasi kegiatan dan

permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan serta jalan

keluarnya

Membuat laporan setiap bulan ke Dinas Perindagkop Kabupaten

Donggala

JIANTARI C 301 09 013

Page 4: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Meningkatkan pelayanan kepada Anggota

B. BIDANG USAHA

Meningkatkan pelayanan usaha simpan pinjam

Meningkatkan pelayanan usaha waserda

C. BIDANG PERMODALAN

Menambah permodalan dengan mengintensifkan Simpanan Wajib dan

Simpanan Sukarela

Menggiatkan penagihan piutang simpan pinjam

Menginventarisir piutang lain-lain

Menertibkan pengelolaan keuangan seefisien mungkin untuk

menghindari hal-hal yang merugikan KPN Pelopor

Mengupayakan agar mematuhi dan mentaati disiplin anggaran yang

telah ditetapkan dalam rapat anggota

Menyimpan uang pada BRI Unit untuk menghindari kebocoran atau

penyalahgunaan keuangan

1. KEANGGOTAAN

Jumlah Anggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2010/2011 sebanyak 32

orang terdiri dari:

Anggota Penuh : 32 orang

Calon anggota : -

Dilayani : 20 orang

Anggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 yang masuk sebanyak 3

orang.

2. PENGURUS, BADAN PENGAWAS, DAN KARYAWAN

Susunan Pengurus dan Badan Pengawas KPN Pelopor masa bakti 2010-2012

adalah sebagai berikut:

Pembina : Kepala Dinas Koperindag (Drs. Ismail, M. Si)

Pengurus : Ketua : Syarief, SE., M. Si

Sekretaris : Drs. Arifin B

Bendahara : Rosmyaty. P.S. SE

Badan Pengawas : Ketua : Ridjali, S. Sos

Anggota : Drs. Kisman, M. Si

Anggota : Moh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos

Karyawan:

JIANTARI C 301 09 013

Page 5: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Karyawan KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 sebanyak 10 orang

meliputi Karyawan Tetap sebanyak 8 orang dan Karyawan Honorer

sebanyak 2 orang, tidak ada Karyawan yang masuk (baru) dan keluar

karena meninggal dunia maupun purna bhakti (pensiun).

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk:

1. Menilai kecukupan prosedur produktivitas pemasaran dan Pengelolaan

Piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang digunakan dalam

menyelenggarakan operasional KPN Pelopor.

2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas produktivitas pemasaran dan

pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang dimiliki oleh

KPN Pelopor.

3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan produktivitas

pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang

ditemukan.

STRUKTUR ORGANISASI

JIANTARI C 301 09 013

Page 6: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

KPN PELOPOR DONGGALA

Masa Bakti 2010-2012

Keterangan:

= Tidak langsung

= Langsung

JIANTARI C 301 09 013

PEMBINAKepala Dinas Koperindang

Drs. Ismail, M. Si

KETUASyarief, SE., M. Si

KETUARidjali, S. Sos

ANGGOTADrs. Kisman, M. Si

ANGGOTAMoh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos

SEKRETARISDrs. Arifin B

BENDAHARARosmyaty. P.S. SE

Rosmyaty. P.S. SE

BADAN

PENGAWAS

KARYAWANKPN PELOPOR

Rosmyaty. P.S. SE

ANGGOTAKPN PELOPOR

Rosmyaty. P.S. SE

Page 7: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

BAB II

KESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami

dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:

1. Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit

waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang

lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.

2. Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang

sangat besar pada anggota KPN Pelopor.

3. Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN Pelopor yang merupakan laba

koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan

baik.

4. Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor

belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.

5. Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan

RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat waktu.

Kriteria:

1. Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program

pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana

sebesar Rp. 1.197.850,-

2. Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa

anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada

waktunya.

3. Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku 2011 agar SHU yang 5,68%

dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan

tepat pada waktunya.

4. Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis

dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.

5. Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan

setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen

keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

JIANTARI C 301 09 013

Page 8: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Penyebab:

1. Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian

penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan “gelap”.

2. Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang

belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.

3. Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN Pelopor bahwa pelaksanaan

pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.

4. Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum

memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.

5. Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari

masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan

keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.

Akibat:

1. Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang

dianggarkan/diestimasi sebelumnya.

2. KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah

piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih

karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari

pembukuan.

3. Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak teralokasi/terkontribusi dengan

baik.

4. Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat

ketertagihannya rendah (diragukan).

5. Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat

terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.

Setelah kami menyimpulkan, kami juga ingin mencoba menilai keekonomisasian,

keefisienan, dan keefektivitasan dari produktivitas pemasaran pada unit waserda dan

unit simpan pinjam yang dimiliki oleh KPN Pelopor, berdasarkan kondisi diatas

bahwa:

1. Pada kondisi pertama, penggunaan biaya estimasi pengadaan barang yang

dianggarkan sebenarnya sebesar Rp. 1.197.850,- disebabkan karena bulan lalu

unit waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan

barang digudang oleh karyawan gelap sebesar Rp. 1.101.660 mengakibatkan

JIANTARI C 301 09 013

Page 9: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

pihak bendahara harus memakai dana lebih besar dari biaya estimasi yang

dianggarkan sebelumnya sebesar Rp. 2.299.510, kami menyatakan kejadian ini

tidak EKONOMIS sebab dana yang terpakai lebih besar dari biaya estimasi

dan menyebabkan kerugian.

2. Pada kondisi kedua, jumlah piutang yang tak tertagih dari penjualan kredit

pada anggota KPN Pelopor sebesar Rp. 4.744.994,61. Ini disebabkan karena

ada anggota yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya dan ada

piutang yang sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan

akibatnya KPN Pelopor mengalami kerugian, kami menyatakan kejadian ini

tidak EFEKTIF DAN EFISIEN sebab juru tagih tidak dapat memberikan

kebijakan yang tegas mengenai jaminan bahwa anggota yang membeli akan

membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.

3. Pada kondisi ketiga, SHU unit Waserda KPN Pelopor 5, 68% yang merupakan

laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi

secara keseluruhan tepat pada waktunya. Ini disebabkan karena adanya

keterlambatan di pihak bendahara KPN Pelopor dalam pelaksanaan pembagian

SHU anggota akibatnya pembagian SHU unit waserda KPN Pelopor pada

anggota baru sekitar 3,25% dengan kekurangan 2,43%, kami menyatakan

kejadian ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak bendahara KPN

Pelopor tidak lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna

terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.

4. Pada kondisi keempat, pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang

belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang. Ini

disebabkan karena sebagian petugas pencatat piutang KPN Pelopor merupakan

karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam

mengelola piutang koperasi akibatnya banyak piutang yang tidak diakui

sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan),

kami menyatakan kejadian tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak

manajemen tidak memberikan standar kualifikasi sebagai pengelola piutang

yang baik pada saat penerimaan karyawan honorer begitu pula juga pada

petugas pencatat piutang yang belum mempunyai pendidikan, pengalaman

maupun pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

JIANTARI C 301 09 013

Page 10: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

5. Pada kondisi kelima, laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3

tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat

pada waktunya, ini disebabkan karena dari pihak bendahara masih menunggu

laporan penagihan piutang yang belum dapat disetorkan juru tagih karena

desakan keterlambatan pembayaran piutang pada anggota KPN Pelopor

akibatnya pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011

tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini, kami menyatakan kejadian

ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, sebab kurangnya penertiban dan

peningkatan administrasi pembukuan. Semua terkendala pada masalah

ketepatan waktu.

Pejabat yang berwenang:

Bendahara

JIANTARI C 301 09 013

Page 11: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT

No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi

1. Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.

Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana sebesar Rp. 1.197.850,-

Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan “gelap”.

Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang dianggarkan/diestimasi sebelumnya.

Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih bijak dalam penggunaan dana anggaran/estimasi pengadaan barang.

2. Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang sangat besar pada anggota KPN Pelopor.

Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.

Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.

KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan.

KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup selain dari kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, terutama dalam menentukan batas maksimum piutang bagi anggota.

3. Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN

Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku

Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN

Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak

Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk

JIANTARI C 301 09 013

Page 12: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

Pelopor yang merupakan laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan baik.

2011 agar SHU yang 5,68% dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan tepat pada waktunya.

Pelopor bahwa pelaksanaan pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.

teralokasi/terkontribusi dengan baik.

lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.

4. Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.

Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.

Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.

Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan).

Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

5. Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat

Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen

Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan

Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.

KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas) selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan

JIANTARI C 301 09 013

Page 13: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

waktu. keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.

waktu untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi pembukuan.

JIANTARI C 301 09 013

Page 14: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

JIANTARI C 301 09 013

Page 15: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

BAB III

REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi

perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan

menjadi:

1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur akuntansi yang dimiliki

KPN Pelopor baik dari unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam.

2. Kelemahan yang terjadi pada pengelolaan piutang koperasi karena ada

beberapa karyawan dibagian petugas pencatat piutang masing-masing unit

masih belum mempunyai pengetahuan dan kurang terlatih.

3. Kelemahan yang terjadi pada pembagian SHU dan pengunaan dana

anggaran/estimasi pengadaan barang.

4. Kelemahan yang terjadi pada pihak manajemen mengenai kebijakan dan

peraturan yang tegas (lain) atas ketepatan waktu dalam pengevaluasian

kegiatan dan permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai

koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki

kelemahan tersebut.

Rekomendasi:

1. KPN Pelopor baik unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam harus memiliki

sistem informasi akuntansi yang lengkap dan memadai untuk mendukung

praktik pencatatan transaksi yang memadai, sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum.

2. Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan

pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang

baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan

pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih tanggap dalam

pelaksanaan pembagian SHU dan lebih produktif dalam penggunaan dana

JIANTARI C 301 09 013

Page 16: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

anggaran/estimasi pengadaan barang guna terciptanya efektivitas dan efisiensi

waktu.

4. KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas)

selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan waktu

untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi

pembukuan.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada

manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan

terjadi akibat yang lebih buruk pada produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang

koperasi di masa yang akan datang.

JIANTARI C 301 09 013

Page 17: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

BAB IV

RUANG LINGKUP AUDIT

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi

masalah produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit

simpan pinjam pada KPN Pelopor untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami

mencakup sistem pengendalian manajemen produktivitas dan profitabilitas, personalia

yang bertugas mengelola efektivitas biaya dan piutang, dan aktivitas pemasaran

lainnya pada KPN Pelopor.

JIANTARI C 301 09 013

Page 18: Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)

LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

REFRENSI

Bayangkara. IBK, MANAGEMENT AUDIT Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008

Sumber Lain:

Data Primer: Wawancara

Data Sekunder: Daftar Penjualan Barang dan Buku Pembantu Piutang Unit Waserda

dan Unit Simpan Pinjam KPN Pelopor Tahun Buku 2011

www.google.com/auditproduktivitaspemasarandanpengelolaanpiutangkoperasi

JIANTARI C 301 09 013